Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bagian IV. Periode Pascapartum

Bagian IV. Periode Pascapartum

Published by haryahutamas, 2016-08-25 19:11:22

Description: Bagian IV. Periode Pascapartum

Search

Read the Text Version

48 SterilisasiStetilisasi secara bedah metupakan bentuk kontrasepsi paling populer dipasangan usia subur. Sterilisasi wanita dapat dilakukan kapan saja dan^rrtarasering dilakukan saat sesat Bagi wanita yang melahirkan per vaginam, periodepascapartum dini merupakan waktu yang sangat tepat, dan selama beberapa hatipascapartum oviduktus dapat dicapai melalui insisi inftaumbilikus. OIeh katenaitu, opetasi secata teknis menjadi lebih mudah, dan pasien tidak petlu dtawatinap 1ama. Semua faktor tersebut secara kolektif menyebabkan stedlisasi padarvaktu ini jauh lebih aman drbandingkan dengan stetilisasi yang dilakukan jauhsetelah pedode pascapartum. Terdapat betagam teknik untuk sterilisasi tuba dandiperlihatkan di Gambar,l8-1.PERIODE PASCAPARTUM DINIProsedut PomeroyIni merupakan cara paling sederhana untuk memotong tuba. Secara umum,dranggap bahwa untuk mengikat lipatan tuba harus digunakan catgut polos karenalatar belakang prosedur ini adalah penyerapan segera benang pengikat yangkemudian dirkuti oleh terpisahnya ujung-ujung tuba yang telah dipotong.' Prosedur Madlender serupa dengan opetasi Pometoy, kecuali brla lipatantuba dihancurkan dan diikat dengan benang yang tldak dapat diserap, tetapiudak dipotong. Ptosedur rni drsinggung hanya untuk drhindari karena angkakegagalannya mencapai 7 petsen. Prosedur ParklandMetode ini dirancang untuk menghindad petapatan kedua puntung tuba yangbatu dipotong yang inheren pada ptosedut Pomeroy. Oviduktus dirdenufikasi dengan menjeprt bagian tengah dengan klem Babcock dan dipastikan denganidentifikasi langsung fimbte dr bagian distal. I{al ini mencegah dugaan yang salahbahwa ligamentum teres metupakan bagran tengah oviduktus. I{emudian bagtanavaskular di mesosalping yang tedetak di samping oviduktus drlubangi dengan sebuah hemostat kecil, dan rahang hemostat dibuka untuk memisahkan oviduktusdari mesosalping di sekitarnya sepanjang sekitar 2,5 cm. Oviduktus yang telahdibebaskan di,ikat dr sebelah ptoksimal dan distal dengan benang ktomik 0, dansegmen dj antaranya sepanjang sekitar 2 cm dieksisi dan dipertksa untuk melihat ada tidaknya perdarahan. Angka kegagalan adalah, sekitat 1 dati 400 prosedur. 387

388 lV Periode Pascapartum .t, /t r\"'d\\ c DECBR. 48-1 Berbagai teknik untuk sterilisasi tuba. A. Prosedur lrving: ujung potongan oviduktusbagian medial ditanam di miometrium bagian posterior, dan ujung distalnya ditanam di mesosalping.B. Prosedur Pomeroy: lengkung oviduktus diikat dan lipatan tuba di atas ikatan dipotong. C. ProsedurParkland: bagian tengah tuba dipisahkan dari mesosalping di bagian avaskular, dan segmen tubayang telah terpisah tersebut diikat di proksimal dan distal serta kemudian dipotong. D. ProsedurMadlener: lipatan oviduktus dihancurkan dan kemudian diikat tanpa reseksi. E. Prosedur Koener:tuba diikat di bagian ampula, dan bagian distal ampula termasuk semua fimbrie, dipotong.FimbriektomiPada prosedur ini dilakukan pengrkatan ganda oviduktus dengan benang dankemudian ujung yang berfimbrie drpotong. Angka kegagalan dilaporkan mencapai3 petsen. I{egagalan biasanya disebabkan oleh adanva sebagian kecil jatinganfimbrie yang tertinggal atau akibat rekanalisasi bagian proksimal tuba.PERIODE YANG JAUH DARI MASA NIFASTetdapat banyak teknik untuk sterilisasi tuba nonnifas dan terdiri atas:t. Ligasi dan teseksi saat lapatotomi, seperti diutaikan sebelumnya untuk stetilisasi pascapartum dini.2. Pemasangan permanen berbagai cincin atau klip ke tuba falopii, biasanya dengan lapatoskopr.3. Elektrokoagulasi satu segmen oviduktus melalui laparoskop.LaparotomiJika uterus telah mengalami involusi semputna dan kembali ke panggul sejatipascapartum, pemajanan dapat drtrngkatkan jika utetus dan adneksa didorongkeluar panggul sejati hingga betada di bawah drndrng abdomen denganmenggunakan manipulatot inttauterus. Dengan teknik ini, dapat dilakukan

48 Sterilisasi 389\"minilaparotomi\" melalui sebuah insisi 3 cm yang dibuat di suptapubis, danstetilisasi tuba dapat dilakukan dengan menerapkan teknik-teknik sepertidrperlihatkan dr Gambat 48-1.LaparoskopiLigasi tuba laparoskopik metupakan metode utama keluarga berencana bagiwanita yang menginginkan steril-isasi. Setelah membentuk pneumoperitoneumdengan karbon dioksida, dilakukan ptosedur sterilisasi. I{ontjnuitas tubadrhentrkan dengan menggunakan cincin, klip, dan elektrokautedsasi dengan atautanpa transeksi tuba. I{atena elektrokauterisasi menghancurkan banyak segmentuba, umumnya penyambungan kembali secara bedah tidak mungkin dilakukandan ptosedut ini biasanya udak dianjutkan bag'i wanita berusia kurang dari 25tahun atau mereka yang paritasnya rendah.KOMPLIKASI PADA STERILISASI TUBABahaya utama adalah komplikasi anestesi, cedera struktut di sekitat tuba secaratidak sengaja, embolisme patu (arang), dan kegagalan menimbulkan sterilitasdisertai terjadinya kehamilan ektopik. Angka kematian akibat sterilisasi laparoskopik adalah sekitar 1,5 per 100.000.Hal ini lebih baik daripada angka kematian ibu akrbat kehamilan yang besarnvasekitar B per 100.000 kelahiran hidup. Tidak ada safupun metode sterilisasi yang bebas dad kegagalan, dan beberapametode sterilisasi memiliki angka kegagalan 1'ang lebih rendah dibandrngkandengan ).ang lain (Tabel 48-1). I{egagalan ini dapat menyebabkan kehamilanuterus atau ektopik. Penyebab kegagalan tidak selalu jelas, tetapi beberapaalasannya adalah:1. I{esalahan pembedahan, misalnya ttanseksi ligamentum tetes dan bukan oviduktus atau teseksi parsial oviduktus.2. Pembentukan salutan fistula antara puntung tuba yang telah dipotong, atau reanastomosis spontan. Fistula juga dapat terbentuk setelah tindakan elektrokauterisasi atau kerusakan klip.3. I{egagalan alat, misalnya gangguan atus listrik pada elekttokauterisasi.4. Pasien sudah hamil saat pembedahan tuba yang jauh dati masa pascapartum; disebut juga sebagai kehamilan fase luteal.Kehamilan EktopikSekitar separuh kehamilan yang tetjadi setelah kegagaian tindakan elektrokautedsasiadalah kehamilan ektopik, drbandrngkan dengan 10 persen setelah kegagalanmetode cincin, klip, atau reseksi bedah. Setiap geiala kehamilan pada wanita

390 lV Periode PascapaftumTABEL 48-1 Tabel Probabilitas Kumulatif (per 1000 Prosedur) Kehamilan padaWanita yang Menjalani Sterilisasi Tuba Berdasarkan Metode, ' r.r,.-,.i:rlj\"i: Tahun sejak sterilisasiMeioui Satun: Lima S6pul0h,.SalpingqktOmi parsiatl maia lifai ',, r0;5. t,6t;3 7,5,Prosedur interval ,,:. ,:..i., : , ::.,, ',,7.;5 Koagulasi unipolar t,,':.; Koagulasi bipolar .'::,,, .'0;'7, 'ii.e Pita karet silikon /,J ..,.t,';:'21\"3:,;. Salpingektomi parsial t'.1'7;i Klip per ,.:.:,:5:g t, '.,,. .., :. 1,6:.1 :1.0,0 .::7)3' ,,,,,! 5.,1 20,1 ,,:, lg;),. ,: ':31\"rJ , JO,.)Sumber: Dimodifikasi dari Peterson HB,Xia7, HughesJM, Wilcox LS, Tylor LR, Trussel J:The risk ofpregnancy affer tubal sterilization: Findings from the U.5. Collaborative Review of Sterilization. AmJ Obstet Cynecol 174:1161,1996, dengan izin.setelah sterilisasi tuba harus diteliti, dan kehamilan ektopik hatusdisingkirkan terlebih dahulu.Kelainan HaidSterilisasi tuba udak diikuti oleh peningkatan kelainan haid.STERILISASI PRIAVasektomi diiakukan melalui sebual'i insisi kecil di sktotum, dan lumen vasdeferens dirusak untuk menghambat lewatnva sperma dari testis. Dibandingkandengan vasektomi, sterilisasi rvanita memiliki angka komplikasi 20 kaii lebih besar,angka kegagalan 10 sampai 37 kalt lipat, dan biaya tiga kali lipat. I{ekutanganvasektomi. adalah bahwa sterilitas tidak langsung terjadr. Ekspulsi spetma totalyang tersimpan di saiutan reproduksi setelah bagian vas deferens yang dirusakmemerlukan waktu sekitat 3 bulan ata:u 20 kali ejakulasi. Angka kegagalanvasektomi jauh lebih sedikit daripada 1 persen. Semen hatus diperi.ksa sampaidua hitung spetma yang betturutan membeti hasil nol. Selama periode ini, pasienperlu menggunakan metode kontrasepsi lain.Unruk bacaan lebih lanjut, lihat Bab 59 lVi/lians Obfiehict, ed. ke-21.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook