AdenovirusAdenovirus dapat bereplikasi dan menimbulkan penyakit infeksius, dan infektivitas relatif DNA dapat berkurangpada saluran pernapasan, pencernaan, dan kemih serta paling sedikit i00 kali jika protein terminal dihilangkanpada mata. Banyak infeksi adenovirus bersifat subklinis, dengan proteolisis. DNA dipadatkan dalam inti virion;dan virus dapat menetap dalam pejamu selama berbulan-bulan. Sekitar sepertiga dari 49 serotipe manusia yang protein disandi virus, polipeptida VII (Gambar 32-28),dikenal menyebabkan sebagian besar kasus penyakitadenovirus pada manusia. Beberapa jenis berperan sebagai penting dalam pembentukkan struktur inti.model penginduksi kanker pada hewan. Adenovirusmerupakan sistem yang sangat penting untuk mempelajari Diperkirakan terdapat 11 protein virion; posisiproses molekular dan biokimia sel eukariotik. strukturalnya dalam virion diperlihatkan pada Gambar 32-28. Kapsomer hekson dan penton merupakanSIFAT ADENOVIRUS komponen utama pada permukaan partikel virus. TerdapatSifat penting adenovirus diberikan dalam Tabel 32-1. epitop spesifik jenis dan grup pada hekson maupunStruktur & Komposisi polipeptida serat. Semua adenovirus manusia menunjukkanAdenovirus berdiameter 70-90 nm dan memperlihatkan antigenisitas hekson yanglazim ini. Penton terdapat padasimetri ikosahedral, dengan kapsid yang rcrdiri dari 252 12 verteks kapsid dan mempunyai serat yang menonjolkapsomer. Adenovirus tidak mempunyai selubung. keluar darinya. Dasar penton membawa aktivitas sepertiAdenovirus mengandung 13% DNA dan 80% protein. toksin yang menyebabkan timbulnya efek sitopatik yangDiperkirakan berat molekul partikel adalah 150-180 x106. Adenovirus adaiah virus yang unik di antara virus- cepat dan pelepasan sel dari permukaan tempatvirus ikosahedral karena memiliki struktur yang disebut\"serat\" yang keluar dari masing-masing 12 verteks atau tumbuhnya. Antigen reaktif grup lain diwakili oleh dasardasar penton (Gambar 32-I dan 32-2). Kapsid lain terdiri penton, Serat mengandung antigen spesifik jenis yangdari 240 kapsomer hekson. Hekson, penton, dan serat penting dalam penentuan serotipe. Serat dihubungkanmerupakan antigen adenovirus utama yang penting pada dengan aktivitas hemaglutinasi. Karena hemaglutininklasifikasi virus dan diagnosis penyakit. spesifik jenis, uji HI sering digunakan untuk menentukan DNA adenovirus (26.45 kbp) linear dan beruntai isolat. Namun, sangat mungkin menemukan isolatganda. Seluruh sekuens DNA genom pada banyak jenisadenovirus sudah diketahui. Genom virus untuk jenis 2 rekombinasi dan memberikan realai diskordan pada ujimengandung 36.000 pasang basa. Kandungan guanin plus Nt dan Hi.sitosin pada DNA paling rendah (48-49o/o) pada Tabel 32-1 .5ifat penting adenovirusadenovirus grup A (tipe 12, 18, dan 31), yaitu jenis yang Virion: lkosahedral, berdiameter 70-90 nm, 252 kapsomer;bersifat onkogenik paling kuat, dan pada tipe lain dapat serat mencuat dari masing-masing verteksberkisar sampai 61%. Kandungan ini merupakan salah Komposisi: DNA (13%), protein (87%)satu kriteria yang digunakan dalam mengelompokkan isolat Genom: DNA untai ganda, linear, 26-45 kbp, terikat proteinmanusia. DNA virus mengandung protein yang disandi sampai terminal, infeksius Protein: Antigen penting (hekson, dasar penton, serat)virus yang secara kovalen berikatan dengan setiap ulung dihubungkan dengan protein kapsid luar utama5' genom linear. DNA dapat diisolasi dalam bentuk Selubung: Tidak ada Replikasi: Nukleus Ciri khas yang menonjol: Model yanng baik untuk mempelajari ploses molekular sel eukariotik 430
ADENOVIRUS 431Gambar 32-1. Mikrograf elektron adenovirus. A: Partikel virus memperlihatkan simetri kubik dan tidak berselubung.Kapsomer hekson (dikelilingi oleh enam hekson identik) dan kapsomer penton (dikelilingi oleh lima hekson) ditandaidengan titik-titik. B: Perhatikan bahwa struktur serat mencuat dari kapsomer penton verteks (285.000 X) (Direproduksidengan seizin Valentine RC, Pereira HG: Antigens and structure of the adenovirus. J Mol Biol 1 965;1 3:1 3).Klasifikasi berurutan secara cermat diringkas dalam Gambar 32-3. Perbedaan antara tahap dini dan lanjut tidak harus padaAdenovirus ditemukan dari berbagai spesies dan sel yang terinfelai; gen awal terus diekspresikan sepanjang siklus; beberapa gen mulai diekspresikan pada waktudikelompokkan menjadi dua genus: satu genus yang \"intermediet\"' dan tingkat rendah transtr<ripsi gen lambatmenginfeksi burung (Auiadenouirus) dan yang lainmenginfeksi mamalia (Mastadenouirzzs). Sedikitnya 49 dapat terjadi setelah infeksi.jenis antigenik berbeda telah diisolasi dari manusia danbanyak jenis lain dari berbagai hewan. A. PELEKATAN, PENETRASI, DAN PELEPASAN VIRUS Adenovirus manusia dibagi menjadi enam kelompok Virus menempel pada sel melalui struktur serat. Reseptor(A-F) berdasarkan sifat fisis, kimia, dan biologinya (Thbel sel pejamu untuk beberapa serotipe adalah CAR (reseptor32-2). Adenovirus kelompok tertentu mempunyai seratdengan panjang tertentu, mempunyai homologi DNA adenovirus coxsackie), anggota super famili ge nyang tinggi (>850/0, dibandingkan dengan <20o/o dengananggota kelompok lain), dan memperlihatkan kapasitas imunoglobulin. Interaksi basa penton dengan integrinyang sama untuk menimbulkan aglutinasi eritrosit monyet selular setelah proses pelekatan mempermudah langkahatau tikus. Anggota kelompok adenovirus tertentu sama- internalisasi. Adsorpsi dan internalisasi merupakansama memiliki kandungan guanin plus sitosin DNA-nya langkah terpisah pada proses infeksi adenovirus yangdan menyebabkan tumor pada hewan pengerat baru lahir. memerlukan interaksi protein serat dan Penton denganYang penting, virus dalam suatu kelompok cenderung protein target selular yang berbeda. Virus yang diadsorpsimempunyai penyebaran epidemiologi dan hubungan diinternalisasikan ke dalam endosom; kebanyakanpenyakit yang serupa. partikel (=90o/o) bergerak cepat dari endosom ke dalam sitosol (waktu paruh =5 menit) melalui Proses yangReplikasi Adenovirus dicetuskan oleh pH endosom yang asam. Mikrotubulus mungkin terlibat dalam transpor partikel virus melewatiAdenovirus bereplikasi baik hanya pada sei yang berasal sitoplasma ke nukleus. Pelepasan selubung dimulai dalamdari epitel. Siklus replikasi secara tegas dibagi menjadi sitoplasma dan diselesaikan di nukleus, bersamaan dengantahap dini dan lanjut. Pengaturan ekspresi tahapan yang pelepasan DNA mungkin terjadi pada membran nuklear. Pelepasan selubung merupakan proses berurutan dan
432 BAB 32 Kapsid ilm ilt v lllar vlVl<o 6 Vlll r txv ABGambar32-2. Model-model virion adenovirus. A: Rekonstruksi gambaran tiga dimensi partikel adenovirus intakyang dilihat sepanjang aksis tiga kali lipat ikosahedral (Direproduksi seizin Stewart PL, et al: lmage reconstruction reveals the complexmolecular organization of adenovirus. Cell 1991;67:.l45. llak Cipta O 1991 oleh Cell Press). B: Potongan dalam berbagai segi partikeladenovirus yang memperlihatkan komponen polipeptida dan DNA. Tidak ada potongan sebenarnya pada virionikosahedralyang mengandung semua komponen. Konstituen virion ditunjukkan dengan nomor polipeptida kecualiprotein terminal (TP) (Direproduksi dari Stewart PL, Burnett RM:Adenovirus structure as revealed by x'ray crystallography, electron microscopy anddifference lmaging. Jpn J Appl Phys 1993;32:1342).teratur yang secara sistematis memecahkan interaksi mengandung gen adenovirus yang terlibat padastabilisasi yang teiah terjadi selama maturasi partikelvirus. transformasi sel karena produk gen tersebut mengikat protein selular (misal, pRb, p300, p53) yang mengaturB. TAHAP DINI progresi siklus sel. Protein dini diwakili oleh proteinLangkah yang terjadi sebelum dimulainya sintesis DNA pengikat DNA 75-kDa yang diperlihatkan dalam Gambarvirus disebut tahap dini. Tujuan tahap dini adalahmenginduksi sel pejamu untuk memasuki fase S pada 4) -4siklus sel untuk menciptakan keadaan yang kondusif bagi C, REPLIKASI DNA VIRUs DAN TAHAP LANJUTreplikasi virus, untuk mengekspresikan fungsi virus yangmelindungi sel yang terinfeksi dari mekanisme pertahanan Replikasi DNA virus berlangsung dalam nukleus. Protein terminal disandikan virus yang dihubungkan secarapejamu, dan menyintesis produk gen virus yang kovalen berfungsi \"primer\" untuk inisiasi sintesis DNAdiperlukan untuk replikasi DNA. vi rus . Tianskrip dini (\"E\") berasal dari tujuh bagian genom Tahap lanjut dimulai bersamaan dengan dimulainyavirus yang jauh terpisah dan dari kedua untai DNA virus. sintesis DNA virus. Promoter lanjut utama rnengen-Lebih dari 20 protein dini, banyak merupakan protein dalikan ekspresi penyandian gen lanjut (\"L\") untuk proteinnonstruktural dan berperan dalam replikasi DNA virus, struktural virus. Terdapat satu transkrip utama yang sangatdisintesis di dalam sel yang terinfeksi adenovirus. Gen besar (o29.000 nukleotida panjangnya) yang diprosesdini E1A sangat penting; gen ini harus diekspresikan agar dengan penyambungan untuk menimbulkan sedikitnyabagian awal yang lain ditranskripsikan. Modulasi siklus 18 mRNA lanjut yang berbeda. mRNA ini dikeiom-sel diselesaikan dengan produk gqn ElA. Daerah dini pokkan (Ll sampai L5) berdasarkan pemakaian tempatE1B menyandikan protein yang menghambar kematian tambahan poli(A) yang umum. Tianskrip yang telahsel (apoptosis) yang terjadi akibat fungsi E1A; ini diproses dipindahkan ke sitoplasma, tempat protein virusdiperlukan untuk mencegah kematian sel prematur yang disinte sis.akan memberikan pengaruh yang sebaliknya terhadap Meskipun gen pejamu terus-menerus ditranskripsi divirus yang dihasilkan. Daerah EIA dan EIB hanya dalam nukleus pada perjalanan infeksi lanjut, beberapa sekuens genetik pejamu dipindahkan ke sitoplasma.
ADENOVIRUS 433Kompleks yang melibatkan polipeptida 55-kDa ElB dan 104 ^-{9N^gpolipeptida 3l+-kDa E4 menghambat penumpukan mRNA v:o- tlselular dalam sitoplasma dan mempermudah penumpukan CmRNA virus, mungkin dengan cara merelokasi faktor ^a OXseh-ilar yang telah ada sebelumnya yang diperlukan untuktranspor mRNA. Sejumlah protein struktural virus dalam --':-ULx&:IvL BRaNnAyavkinryuas.'\ o) -^jumlah besar dibuat. C< (>E.;i Pene litian dengan mRNA he kson ade novirus *:a:v 'g;u>menemukan bahwa mltNA eukariot biasanya tidak sejajardengan gennya tetapi merupakan produk pecahan dari 99a-;<zrr pc(o-daerah penyandian t€rpisah pada DNA genom. !'66c oo oiaD, PERAKITAN DAN MATURASI VIRUS CU (L: b-<coMorfogenesis virion terjadi dalam nukleus. Masing- tramasing kapsomer hekson merupakan suatu trimer aopolipeptida yang identik. Penton te rdiri dari lima Oc()gLpolipeptida basa penton dan tiga poiipeptida serat. >: t(\"Protein rangka\" yang disandikan L1r Ianjut membantuagregasi polipeptida hekson tetapi bukan merupakan dr-!03)bagian struktur akhir. <:rFo-o.E Kapsomer terpasang sendiri menjadi kapsid selubungkosong dalam nukleus. DNA tanpa selubung kemudian o2memasuki kapsid yang baru terbentuk. Unsur DNA czr- <1 0 5 10 15 20 25 30 35acting dekat ujung lengan kiri kromosom virus berperansebagai sinyal pengemasan yang diperlukan untuk tahap Waktu setelah infeksi (jam)pengenalan kapsid-DNA. Protein rangka virus lain, yang Gambar 32-3. Perjalanan waktu siklus replikasidisandikan dalam kelompok L1, mempermudah adenovirus. Waktu antara infeksi dan tampilan pertama virus progeni berupa periode eklips. Perhatikan peng-enkapsidasi DNA. Akhirnya, prekursor protein intiterpisah, memungkinkan partikel merapatkan kon- aturan yang berurutan pada tahap khusus siklus replikasifigurasinya, ditambahkan beberapa atau semua penton. virus. \"PFU\" berarti \"unit pembentuk plak\", suatuProteinase sistein yang disandi virus berfungsi dalambeberapa pemisahan protein prekursor. Partikei matang ukuran virus infeksius (Darl M Green).kemudian menjadi stabil, infeksius, dan resistan terhadapnuklease. Siklus infeksius adenovirus memerlukan sekitar agar tidak mengalami lisis yang diperantarai oleh limlosit24 jam. Proses perakitannya tidak efisien; sekitar 807okapsomer hei<son dan 90o/o DNA virus tidak digunakan. T sitotoksik. Protein yang disandi E3 lain menghambatNamun, sekitar 100.000 partikel virus dihasilkan persel. Protein struktural yang berhubungan dengan partikel induksi sitolisis oleh sitokin TNF-ct.virus matur tertera di dalam Gambar 32-28. F. EFEK VIRUs TERHADAP SELE. EFEK VIRUs TERHADAP MEKANISME Adenovirus bersifat sitopatik terhadap biakan sel manusia,PERTAHANAN PEJAMU terutama biakan primer ginjal dan sel epitel yang kontinu.Adenovirus menyandikan beberapa produk gen yang Efek sitopatik biasanya terdiri dari pembuldtan,melawan mekanisme pertahanan pejamu antivirus. RNAVA yang banyak dan kecil memberikan perlindungan pembesaran, dan agregasi yang nyata pada sel yangterhadap efek antivirus interferon dengan mencegah terinfeksi menjadi kelompok sel seperti anggur (gralte'aktivasi kinase yang diinduksi interferon yang melakukan libe cluster). Sel yang terinfeksi tidak mengalami lisisfosforilasi dan inaktivasi faktor 2 inisiasi eukariotik. meskipun sel tersebut membulat dan meninggalkanProtein regio adenovirus, yang tidak penting untuk permukaan kaca pada tempat tumbuhnya.pertumbuhan virus dalam kultur jaringan, menghambatsitolisis sel yang terinfeksi oleh respons pejamu. Protein Pada sel yang terinfeksi oleh beberapa jenis adenovirus,19-kDa gp E3 menghambat gerakan antigen MHC kelasI ke permukaan sel sehingga melindungi sel yang terinfbl<si terlihat inklusi intranuklear yang membulat dan mengandung DNA (Gambar 32-1t). Inklusi nuklear tersebut dapat keliru dengan inklusi sitomegalovirus, tetapi infeksi adenovirus tidak menginduksi sinsitia atau sel raksasa multinukleus. Meskipun tidak patognomonik untuk adenovirus, perubahan sitologi membantu tujuan diagnosis pada biakan jaringan dan spesimen biopsi. Partikel virus dalam nuldeus sering kali memperlihatkan susunan sePerti kristal. Sel yang terinfel<si virus grup B
BAB 31Gambar 32-4. Sitopatologi adenovirus pada jaringan juga mengandung kristal yang terdiri dari protein tanpamanusia. 5el epitel tubular dengan badan inklusi basofilik asam nukleat. Partikel virus tetap di dalam sel setelahpada pasien dengan nefritis tubulointerstisial nekrotikans siklus lengkap dan sel mati.(450 X) (Sumbangan M lto), Adenovirus manusia memiliki rentang pejamu yangTahel 32-2. Skema klasifikasi untuk adenovirus manusia sempit. Bila sel yang berasal dari spesies selain manusia terinfeksi, adenovirus manusia biasanya mengalami siklus replikasi abortif dan tidak ada progeni infeksius yang dihasilkan. Terapi Gen Tumbuhnya minat akan kemungkinan penggunaan adenovirus sebagai alat pengiriman gen untuk terapi gen atau vaksinasi DNA. Adenovirus bersifat menarik karena virus cacat-replikasi mampu melisiskan endosom setelah internalisasi dan melepaskan DNA ke dalam sitoplasma. Pengiriman efisien DNA asing telah dicapai dengan penggandaan DNA secara kimiawi menggunakan partikel adenovirus. Kerentanan Hewan & Transformasi Sel Kebanyakan hewan iaboratorium tidak dapat terinfeksi oleh adenovirus manusia, meskipun hamster baru lahir menderita infeksi fatal oleh adenovirus tipe 5. Beberapa serotipe, terutama tipe 12, 18, dan 31, mampu menginduksi tumor bila diinokulasikan pada hamster baru lahir (l'abel 32-2). Semua adenovirus dapat mengubah morfologi sel dalam kultur tanpa memandang potensi onkogeniknya secara in uiuo (lihat Bab 43).Hanya sebagian kecil (<20%) genom adenovirus terdapat pada hampir semua sel yang mengalami transformasi. Gen pentransformasi pada adenovirus manusia terletak di daerah awal (ElA dan EIB) pada ujung lengan kiri 12,18,31 48-49 Ti nggi 50-52 seda ng 3,7 ,11,14, Monyet 5t-59 Rendah atau tidak ada 16,21,34,35 (lengkap) 57 -61 Rendah atau tidak ada3 1,2,5,6 Tikus (parsial) 51 Rendah atau tidak ada 57-59 Rendah atau tidak ada 8-10,13,15,17 Tikus (lengkap) 19,20,22-30 32,33,36-39, 42-47 ilt Tikus (parsial) 40, 41 ilt Tikus (parsia!)lGuanosin plus sitosin.3'?Alnddeunkosivitruusmo9rdpaapdaat hamster baru lahir. mamaria pada tlkus menginduksi tumor
PARVOVIRUS 435genom virus. Pengecualian adalah tipe 9; gen E4 Adenovirus-terutama tipe 3, 7, dan 2l-dianggap menyebabkan sekitar l0-20o/o pneumonia pada masadiperlukan untuk tumorigenesis mamaria pada tikus. kanak-kanak. Pneumonia adenovirus dilaporkanPenelitian gen pentransformasi adenovirus menunjukkan menyebabkan angka kematian 8-l0o/o pada anak yangmekanisme pengendalian pertumbuhan seiular yang sangat kecil.mefubah banyak jenis sel kanker. Adenovirus merupakan penyebab sindrom penyakit Sifat adenovirus tipe 12 yang sangat onkogenik pernapasan akut pada calon tentara. Sindrom ini ditandai dengan demam, nyeri tenggorok, kongesti hidung, batuk,mungkin dihubungkan dengan pengamatan bahwa salah dan malaise, kadang-kadang menyebabkan pneumonia.satu efek pada daerah dini virus tipe ini adalah untuk Penyakit ini terjadi dalam bentuk epidemik pada calon tentara muda dalam kondisi lelah, stres, dan di tengahmenghentikan sintesis antigen histokompadbilitas mayor keramaian segera setelah pelantikan. Penyakit ini disebabkan oleh tipe 4 dan 7 dan kadang-kadang olehkelas I (H2 atau HIA) pada beberapa sel yang mengalami tipe 3. Karena tidak tersedia vaksin, militer Amerikatransformasi dan terinfelai sehingga mencegah penghan- Serikat menghentikan vaksinasi melawan adenovirus (tipecuran oleh CTL. 4 dan 7) pada tahun 1990-an; keadaan ini menyebabkan Adenovirus tidak dianggap penting pada kanker manusia. terjadinya epidemi besar yang menyerang ribuan pesertaINFEKSI ADENOVIRUS PADA latihan.MANUSIA B. INFEKSI MATAPatogenesis Penyakit mata ringan dapat menjadi bagian sindromAdenovirus menginfeksi dan bereplikasi dalam sei epitel faring-pernapasan yang disebabkan oleh adenovirus.saluran pernapasan, mata, saiuran cerna, kandung kemih, Demam faringokonjungtiva cenderung terjadi sebagaidan hati. Virus tersebut biasanya tidak menyebar sampai wabah, seperti saat kemah musim panas anak-anakke kelenjar getah bening regional. Virus grup C menetap (\"konjungtivitis kolam renang\") dan disebabkan oleh tipesebagai infeksi laten selama bertahun-tahun di adenoid 3 dan 7. Durasi konjungtivitis adalah 1-2 minggu dandan tonsil dan melakukan pelepasan virus dalam feses pemulihan lengkap tanpa terjadi sekuela merupakan hasilselama beberapa bulan setelah infeksi awal. Sebenarnya, yang lazim.nama \"adenovirus\" mencerminkan penemuan isolat awaldari cangkokan adenoid manusia. Penlakit yang lebih berbahaya adalah keratokonj ungtivitis epidemik. Penyakit tersebut terutama terjadi pada orang Kebanyakan adenovirus manusia bereplikasi dalam dewasa dan sangat menular. Adenovirus dapat tetap hidupepitel usus setelah ingesti tetapi biasanya menimbulkaninfeksi subklinis dan bukan gejala yang nyata. selama beberapa minggu dalam bak cuci dan handuk tangan serta dapat menjadi sumber transmisi. PenyakitTemuan Klinis ditandai dengan konjungtivitis akut diikuti keratitis yangSekitar sepertiga serotipe manusia yang diketahui sering biasanya sembuh dalam 2 minggu tetapi dapatmenyebabkan penyakit pada manusia. Harus diperhatikanbahwa satu seroripe dapat menyebabkan penyakit klinis meninggalkan kekeruhan subepitel di kornea sampai 2yang berbeda dan, sebaiiknya, lebih dari satu tipe dapat tahun. Penyakit ini disebabkan oleh tipe 8, 19, dan 37.menyebabkan penyakit klinis yang sama. Adenovirus 1-7merupakan tipe yang paling umum ditemukan di seluruh C. PENYAKIT PENcERNAANdunia dan menyebabkan sebagian besar penyakit yangdiakibatkan adenovirus. Banyak adenovirus bereplikasi dalam sel usus dan terdapat Adenovirus bertanggung jawab untuk sekitar 570 dalam tinja, tetapi keberadaan sebagian besar serotipe tidak menyebabkan penyakit gastroihtestinal. Namun,penyakit pernapasan akut pada anak tetapi lebih sedikitpada orang dewasa. Kebanyakan infeksi bersifat ringan dan dua serotipe (tipe 40 dan 41) menyebabkan gastroenteritisswasirna. Virus kadang-kadang menyebabkan penyakitpada organ lain terutama mata dan saluran pencernaan. infantil dan menyebabkan 5-15o/o kasus gastroenteritis virus pada anak kecil. Adenovirus tipe 40 dan 41 dapatA. PENYAKIT PERNAPASAN ditemukan dalam jumiah besar dalam tinja diare. Adenovirus enterik sangat sulit dibiakkan.Gejala yang khas adalah batuk, kongesti hidung, demam,dan nyeri tenggorok. Sindrom tersebut paiing sering D. PENYAKIT LAINtampak pada bayi serta anak dan biasanya melibatkanvirus grup C. Kasus tersebut sulit dibedakan dengan infeksi 'Iipe 11 dan 21 dapat menyebabkan sistitis hemoragikpernapasan virus ringan lain yang dapat menunjukkan akut pada anak, terutama anak laki-laki. Virus seringgejaia serupa. ditemukan dalam urine pasien.
436 BAB 32 Pasien imunokompromais dapat menderita berbagai Isolasi virus pada kultur sel memeriukan sel manusia.infeksi adenovirus yang biasa dan berat. Masalah palingsering yang disebabkan oleh infeksi adenovirus pada Sel ginjal embrionik manusia primer paling rentan tetapipasien yang menjalani transplantasi adalah penyakit biasanya tidak tersedia. Galur sel epitel manusia yangpernapasan yang dapat berkembang menjadi pneumonia diketahui, seperti HEp-2, HeLa, dan KB, sensitif tetapi sulit dipertahankan tanpa degenerasi selama 28 hari, yairuberat dan dapat fatal (biasanya tipe l-7). Anak yang waktu yang diperlukan untuk mendeteksi beberapa isolatmenerima transplantasi hati dapat mengalami hepatitisadenovirus pada allograf. Selain itu, anak yang menjalani alami yang tumbuh lambat. Perkembangan efek sitopatiktransplantasi jantung yang mengalami infeksi adenovirusmiokardium berisiko ringgi kehilangan graft. Pasien 1s116nflr-5sl bengkak yang membulat dan berkelompok-dengan sindrom imunodefisiensi didapat (AIDS) dapatmenderita infbksi adenovirus rerutama pada saluran cerna. menunjukkan adanya adenovirus dalam kultur yang diinokulasi. Adenovirus menyebabkan peningkatanlmunitas glikolisis dalam sel sehingga medium pertumbuhanKebalikan dengan sebagian besar agen infeksius pada cenderung sangat asam pada kultur yang terinfeksi. Isolatpernapasan, adenovirus menginduksi imunitas jangkapanjang dan efektif melawan reinfetr<si. Keadaan tersebut dapat diidentifikasi sebagai adenovirus dengan ujidapat mencerminkan kenyataan bahwa adenovirus jugamenginfeksi kelenjar getah bening regional dan sel limfoid imunofluoresensi yang menggunakan antibodi antiheksonpada saluran pencernaan. Resistansi terhadap penyakitklinis tampaknya secara iangsung berhubungan dengan dan sel yang terinfeksi. LJji HI dan Nt mengukur anrigenadanya antibodi penetral dalam sirkulasi yang mungkinmenetap seumur hidup. Meskipun antibodi penetral spesifik tipe dan dapat digunakan untuk mengidentifikasispesifik tipe dapat melindungi penderita terhadap gejala serotipe spesifik.penyakit, antibodi ini tidak selalu mencegah reinfeksi Deteksi adenovirus dapat dilakr,rkan secara cepar menggunakar.r teknik vial selubung. Spesimen virus(Infeksi oleh adenovirus sering terjadi tanpa timbul disentrifugasi Iangsung ke dalam sel kultur.jaringan; kulturpenyakit yang jelas). Antibodi maternal biasanya melindungi bayi terhadap diinkubasi selama 1-2 hari kcmudian diuji denganinfeksi pernapasan adenovirus yang berat. Antibodi antibodi monoklonal yang ditujukan melawan epitop reaktif grup pada antigen hekson. Juga, sel epitel hidungpenetral yang melawan saru ripe atau lebih terdeteksi pada dari pasien dapat diwarnai secara langsung untuklebih dari 50o/o bayi berusia 6-11 bulan. Pada keadaan mendeteksi antigen virus.normal, dewasa yang sehat biasanya mempunyai antiboditerhadap beberapa tipe. Karakterisasi DNA virus dengan hibridisasi atau rcstriksi pola pencernaan enzim endonuklease dapat Respons antibodi reaktif grup, berbeda dari antibodi mengidentifikasi suatu isolat sebagai adenovirus dan mcngelompokkannya. Pendekatan ini sangat bergunapenetral spesifik tipe, dapat diukur dengan uji CF, IF, untuk tipe-tipe yang sulit dibiakkan. Uji reaksi rantaiatau EI ISA. Antibodi spesifik grup tidak bersifat polimerase (PCR) dapat digunakan untuk mendiagnosisprotektif, menurun seiring wakru, dan tidak menunjukkan infeksi adenovirus pada sampel jaringan atau cairan tubuh,serotipe infeksi virus sebelumnya. biasanya dengan menggunakan primer dari sekuens virusDiagnosis Laboratorium yang diawetkan (misal, hekson, VA I) yang dapatA. DETEKSI, IsoLAsI, DAN IDENTIFIKASI VIRUs mendeteksi semua serotipe. Namun, sensitivitas uji PCRSampel sebaiknya dikumpulkan dari tempat yang terkenapada awal penyakit untuk mengoptimalkan isolasi virus. dapat mendeteksi adenovirus laten pada beberapa pasien.Bergantung pada penyakit klinis, virus dapat diperoleh Adenovirus enterik yang sukar dibiakkan dapatdari tinja atau urine atau dari apusan tenggorokan, dideteksi dengan pemeriksaan langsung ekstrak feseskonjungtiva, atau rektum. Durasi ekskresi adenovirus melalui mikroskop elektron, ELISA, atau uji aglutinasibervariasi pada penyakit yang berbeda; l-3 hari, di lateks. \Walaupun sulit, adenovirus dapat diisolasi pada jalur sel ginjal embrionik manusia yang ditransformasitenggorokan pada orang dewasa dengan selesma; 3-5 hari dengan fragmen DNA adenovirus 5 (293 sel).di tenggorokan, tinja, dan mata, untuk demam faringo- Karena adenovirus dapat menetap dalam usus dankonjungtivitis; 2 minggu, di mata, unruk kerato- jaringan limfoid dalam waktu yang lama dan pelepasan virus rekrudensi dapat dipresipitasi oleh infeksi lain,konjungdvitis; 3-6 minggu, di tenggorokan dan tinja anak signifikansi isolasi virus harus diinterpretasi dengan hati-dengan penyakit pernapasan; 2-12 l:ulan, di urine, hati. Ditemukannya virus dari mata, paru, atau traktustenggorokan, dan tinja pasien imunokompromais. genitalia diagnostik unruk infelai yang baru ter.iadi. Isolasi virus dari sekret tenggorokan pasien dengan penyakit peinapasan dianggap relevan dengan penyakit klinis. Isolasi virus dari spesimen feses tidak dapat disimpulkan kecuali jika salah satu tipe yang sangat mendetail ditemukan dari pasien dengan gastroenteritis.
ADENOVIRUS 437B. SERoLOGI disebut \"mata galangan kapal\") dan melewati Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, insiden antibodi penetraiInfeksi manusia oleh semua tipe adenovirus merangsang terhadap-tipe 8 pada masyarakat umum sangat rendah (sekitar 1olo), sedangkan di Jepang lebih dari 30o/o. Baru-peningkatan antibodi fiksasi komplemen terhadap anrigen baru ini, adenovirus tipe 19 dan 37 menyebabkan epidemi keratokonjungtivitis epidemik yang khas. Wabahgrup adenovirus yang dimiliki oleh semua tipe. Uji CF konjungtivitis menyebar dari ruang praktik doktermerupakan metode yang mudah dilakukan untuk spesialis mata yang mungkin disebabkan oleh larutan mata atau peralatan diagnostik yang terkontaminasi.mendeteksi infelai oleh semua anggota grup adenovirus.Peningkatan titer antibodi fiksasi komplemen empat kali Insiden infeksi adenovirus pada pasien yang menjalaniatau lebih antara fase akut dan sera fase konvaiesen transplantasi sumsum tulang diperkirakan sebesar 570menunjukkan infeksi yang baru terjadi oleh adenovirus, sampai 30%. Insiden yang dilaporkan lebih tinggi padameskipun tidak memberi petunjuk mengenai tipe spesifikyang terlibat. pasien pediatri daripada orang dewasa. Pasien dapat mengalami infeksi diseminata yang fatal.'fipe 34 dan 35 Jika diperlukan identifikasi spesifik respons serologi ditemukan paling sering pada resipien transplantasi ginjalpasien, uji Nt atau HI dapat digunakan. Pada sebagian dan sumsum tulang. Sumber infcksi yang paling mungkinbesar kasus, titer antibodi penetral pada orang yang pada pasien transplantasi adalah reaktivasi virus endogen, meskipun infeksi primer dapat merupakan faktor padaterinfeksi memperlihatkan peningl<aran empar kali atau populasi pediatri.Iebih terhadap tipe adenovirus yang diambil dari pasien. PengobatanEpidemiologi Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi adenovirus.Adenovirus terdapat di seluruh dunia. Adenovirus Pencegahan & Pengendalianterdapat sepanjang tahun dan biasanya tidak menyebabkanwabah penyakit di komunitas. Serotipe yang paling sering Cuci tangan yang baik adalah cara termudah untuk men-ditemukan pada sampel klinis adalah tipe pernapasan yang cegah infeksi. Permukaan lingkungan dapat didisinfektanbernomor rendah (1, 2, 3, 5,7) dan tipe gastroenreritis dengan natrium hipoklorit. Di tempat umum, handuk(40, 4l). Adenovirus ditularkan melalui kontak langsung, kertas dapat disarankan karena handuk yang kotor dapatjalur fekal oral, droplet pernapasan, atau benda yang menjadi sumber infeksi pada wabah. Risiko wabah yangterkontaminasi. Sebagian besar penyakit terkait adeno-virus tidak patognomonik secara klinis dan banyak infeksi ditularkan melalui air pada konjungtivitis dapatbersifat subklinis. diminimalisasi dengan melakukan klorinasi pada kolam Infeksi oleh tipe I,2, 5, dan 6 terutama terjadi selama renang dan air limbah. Asepsis ketat selama pemeriksaan mata disertai sterilisasi yang adekuat terhadap peralatan,tahun pertama kehidupan; dpe 3 dan 7 menyerang selama penting untuk mengendalikan keratokonjungtivitisusia sekolah; dan tipe lain (seperti 4, 8, dan 19) tidakditemukan sampai masa dewasa. epidemik. Usaha untuk mengendalikan infcksi adenovin-is pada Sementara adenovirus hanya menyebabkan 2-5o/osemua penyakit pernapasan pada populasi umum, satuan militer difokuskan pada penggunaan vaksin. Vaksinpenyakit pernapasan yang disebabkan oleh tipe 3, 1+, dan adenovirus hidup yang mengandung tipe 4 dan 7, yang7 sering menyerang calon tentara. Penyakit adenovirus dibungkus dalam kapsul berlapis gelatin dan diberikandapat menyebabkan morbiditas tinggi pada para calon secara oral, diperkenalkan pada tahun 1971. Melalui caramiliter. Namun, penyakit adenovirus bukan suatu masalah tersebut virus melewati saluran pernapasan; tempat viruspada pasukan tentara yang berpengalaman. dapat menyebabkan penyakit dan dilepaskan di dalam Wabah penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh usus, tempat virus bereplikasi dan menginduksi antibodi penetral. Virus tidak menyebar dari orang yang divaksintipe I I terjadi pada tahun 1997, menyerang dewasa muda ke orang lain yang berkontak dengannya. Vaksin terbuktiyang tinggal di tempat pelatihan kerja-wabah yang sangat efektif tetapi setelah tahun 1999 tidak lagi tersedia karena pabrik telah menghentikan produtr<sinya.pertama kali dikenali pada penduduk sipil. Infeksi mata dapat ditularkan melalui beberapa cara _tetapi pemindahan dari tangan-ke-mata sangat penting.Wabah konjungtivitis kolam renang diduga ditularkanmelalui air, biasanya ter.jadi pada musim panas, dan seringdisebabkan oieh tipe 3 dan 7. Keratokonjungtivitisepidemik merupakan penyakit yang berbahaya dan sangatmenular. Penyakit ini disebabkan oleh tipe 8, menyebarpada tahun 1941 dari Australia melalui Kepulauan Hawaiisampai pantai Samudera Pasifik. Penyakit menyebarsecara cepat melalui galangan kapal (oleh karena itu,
438 BAB 32 i*frs-tffi lL, ' rsnlon te.::i:n'. f;i.nat r \", . 'ii1 (D) Protiin t\"{. PPrrootteeiinnasree gssioiissEteti1en in.''\" \"\". (E) ,r;i,:,, . KEPUSTAKAAN {(FF)i Koiavic-Gray SA et al: Large epiciemic of adenovirus type 4 infection'2, Protein adenovlrusapa yang'bekerja primel untuk among military trainees: Epidemiological, clinical, and laboraiory 'memrnulail sliinlLtesli5s DlJNl\AAvvlluir!u: si . studies. Clin Infecl Dis 2002;35:808.)l:.:';i.\.t\"a(((BlDOs)rie,,PPHraiee'okbnt3eu<tlonitnnte.\"tr*m':r iIn'al -' -:.'t',: ^,'l '.. Shenk TE: Ad.enouiridae: the viruses and their replication lt Fields :' . :t . Virology,4th ed. Knipe DM et al (editors). Lippincott Williams & r' Wilkins,2001. , (E) Protein regio E1 ;(F) Proteinase sistein. Protein regio*E3 ' (G) 3:. Pbpeiroosttaeeriinnka\"apid\"se^onm\"o\"ev'rrir\"uy,san\"ag0pa,my,euannnygul st,ue.niridikriraiipudsuaidri ,s\"erbuaggiaiann ' v, virus?* \" n*X:::ll;'?i1,' :.rj' Ii; tq Penton.rr-lfi :P:i:o:tHeln regio E1 ,,i:, ',,,, 5i :\" prot\"inasJsistein ,.;'i \", (f3*)j -: {r! \"l'\" (G) Protein regio E3 . i\".' ;;;\";;;;;-;;r;;;-i04. ;r -lo oiare leiair - I.\" Sgoiang ljr,ayi berusial bulan r'\"irl-n\"ii\";;ll-u1uu r-r * adpnovirus tipe 40 dan {1 adalih age,n-igenlydng I ; dic'urigai. Apakah jenis spesimen yang paling tepat. .untuk deteksi infeksi 'adenovirus tipe 40 dan 41, pada. pasien tersebut? \"I'*,i$,, '}tt\" ' '\ \"1o1 ll'[{*,o\"\",,nsriJ; ''\" .i\":,: ]:.i' '*- ,, rin;i r${r ;*; ''r ';1. {E) ; a,i- {pusan teng$orok 1.'.;'.','l^; Clifal .serebrospinal*\" ..,lF) 5.\"Mana penyakit manGia berikiit'ini yang tidak . (A) Kankel . *.r \".*i ' , . ! , o*t-:l *[gt;::,'\"i$t p_.,n,p;i\"l i,o,iu,: - '..-l,fr:'.,i: - :': 'i5 ,- -,,.:. ,' (D) T(eraiokonJungtivitis r\" .,., i lr ' (E) Gastroenteritis \"ltri sGiitis*1.\"moragik? s\"lluns inil;u\"tutii'2,5 tahun:!ang m\"asuk keu Ie.\" 'irjminlgni-n.kaAnanka-kk-aannaakkmelanidnapdaitkiaanmiann{ekksai npderkn-akpaahsaakn ;-\" 6i* tgriebut menderita penyakit ya4g sama. Tipe , gdfnovjrul mqll,vanu'paIing nidngkin menye- :
Search
Read the Text Version
- 1 - 9
Pages: