Orbita Untuk memahami: o Gejala, tanda, pemeriksaan penunjang, dan penyebab penyakit orbita. Orbita memberil<an: o proteksi bola mata; o perlel<atan yang menstabilkan pergerakan ol<ular; o transmisi saraf dan pembuluh darah. Meski terdapat berbagai iaringan yang berbeda pada orbita, ekspresi penyakit karena berbagai patologi seringkali serupa.Proptosis Proptosis, atau eksoftalmos, merupalcan Protrusi mata yang disebabkan oleh suatu lesi desak ruang (space-occupying lesion). Proptosis dapat diukur dengan eksoftalmometer. Perbedaan lebih dari 3 mm di antara kedua mata berarti signifikan. Berbagai gambaran lainnya memberikan petunjuk mengenai proses patologis yang terlibat (Gambar 4. l). o Jika mata bergeser langsung l<e depan, mal<a hal ini menandal<an adanya lesi yang terletak dalam kerucut yang terbentuk oleh otot ekstraokular (lesi intrakonal). Sebagai satu contoh adalah meningioma selubung saraf oPtik. r Jilca mata tergeser ke satu sisi kemungl<inan besar terdapat lesi di luar kerucut otot (lesi ekstrakonal). Misalnya tumor keleniar lakrimal menSseser bola mata ke sisi nasal.
Bab 4: Orbitz Gambar 4.1 Lokasr penyakjt orbita. r Proptosis transien yang diindul<si oleh peningl{atan tel(anan vena sefaiil{a (i<arena manuver Valsalva), merupal<an tanela adanya varises orbita. . Kecepatan onset proptosis juga memberil<an petunjul< etiologi. Onset yang lambat menandakan tumor jinak sementara onset yang cepat didapat- l<an pada inflamasi, tumor ganas, dan fistula karotis-sinus l<avernosus. \" Adanya nyeri mungl<in menandakan infel<si (misal selulitis orbita).Enoftalmos Enoftalmos merupal<an pergeseran bola mata ke belal<ang. Keadaan ini didapatkan setelah fraktur orbita ketika isi orbita tergeser ke sinus di dekatnya. Enoftalmos juga terjadi pada sindrom Horner namun sebetulnya lebih merupakan pseudoenoftalmos l<arena adanya penyempitan fisura palpebra (lihat hal. 143).
Pemeriksaan penunjang penyakit orbitaNyeri lnflamasi, l<elainan infelctil dan tumor yang berkembang dengan cepat menyebabkan nyeri. Nyeri biasanya tidal< teriadi pada tumor iinak.Perubahan' kelopak mata dan koniungtiva lnjeksi dan pembengkalcan koniungtiva menandakan adanya Proses inflamasi atau infelcsi. lnfel<si dikaitkan dengan berl<urangnya pergerakan mata, eritema, dan pembengkal<an kelopal< mata (selulitis orbita). Pada inflamasi kelopak mata yang lebih anterior (selulitis PresePtal), pergeral<an mata tidal< terganggu. Pembesaran florid pembuluh darah koniungtiva menandakan lesi vaskular yang disebabkan pembentukan fistula antara arteri karotis dan sinus kavernosus.Diplopia Diplopia terjadi akibat: o Miositis dan penyakit mata distiroid yang langsung mengenai otot. Pergerakan terbatas pada satu arah yang berlawanan dengan lapangan kerja otot yang terkena. Mata tampak menempel (misalnya jika rektus inferior menebal pada penyakit mata tiroid akan teriadi restriksi pandangan ke atas). o Keterlibatan saraf yang mempersarafi otot-otot el<straol<ular. Pada jenis ini diplopia teriadi selama memandang ke daerah l<eria otot (misal palsi rel<tus lateralis l<anan mengal<ibatkan diplopia pada pandangan horizontal kanan).Tajam penglihatan Tajam penglihatan dapat berlcurang l<arena: . l<eratopati pajanan al<ibat proptosis berat, lcetil<a l<ornea tidal< lagi terlindungi olelr icelopal< mata dan film air mata; * l<eterlibatan saraf optil( l<arena kompresi atau inflamasi: o distorsi mal<ula l<arena l<ompresi posterior bola maca oleh lesi desal< ruang. CT scan dan MRI sangat membantu dalam diagnosis penyakit orbita; melolcalisasi daerah lesi, mendemonstrasikan otot intraol<ular yang mem- besar pada penyakit mata distiroid dan miositis, atau memvisualisasil<an fral<tur orbita. Tes sistemik tambahan akan diarahkan oleh diagnosis banding (misal tes untuk menentul<an letal< primer dari tumor sel<under).
*t/_ Bab 4: Orbita (Penyakit orbita traumatik didiskusikan pada Bab 16.) Kelainan otot-otot ekstraokular Penyakit mata distiroid dan miositis okular terjadi dengan gejala dan tanda penyakit orbita. Hal ini dijelaslcan pada hal. 169-17 l. Pada anak-anak proptosis yang berkembang dengan cepat dapat disebabkan oleh rabdomiosarkoma langka yang berasal dari otot-otot ekstraokular (lihat hal. 45) Kelainan infelGif Selulitis orbita merupakan suatu l<ondisi serius yang dapat menyebabkan kebutaan dan dapat menyebar hingga mengakibatkan abses otak. lnfeksi sering timbul dari sinus etmoid yang berdel<atan. Organisme penyebab tersering adalah Haemophilus influenzae. Pasien datang dengan: . mata nyeri; r inflamasi dan pembengkakan periorbita; r pergerakan mata berkurang; o iniel<si konjungtiva; o l<emungkinan kehilangan penglihatan; r gejala sistemil< dan pirel<sia. MRI atau CT scan membantu penegakan diagnosis dan perentanaan terapi (Gambar 4.2). Kondisi ini biasanya memberi respons terhadap antibiotik intravena spel<trum luas. Mungkin diperlul<an drainase abses atau del<ompresi orbita terutama jika saraf optik terganggu. Fungsi saraf optil< harus diamati dengan ketat, monitor tajam penglihatan, penglihatan warna, dan tes defek pupil aferen relatif. Delcompresi orbita biasanya dilakukan dengan bantuan ahli THT. Selulitis preseptal hanya mengenai kelopak mata (Gambar 4.3). Selulitis ini terjadi bersama dengan inflamasi dan pembengl<al<an periorbita namun tidal< menunjukkan gambaran okular selulitis orbita lainnya. Pergeral<an mata tidal< terganggu. Gambar 4.2 (a) Tampilan klinis pasten dengan selulitis orbita kanan. (b) CT scan memperlihatkan sinus etmoid kiri yang opak dan abses orbita subperiosteal.
Diagnosis banding penyakit orbita \".t .: Gambar 4.3 Tamptlan pasten dengan selulitts preseptal. Mul<ol<el orbita timbul dari al<umulasi sel<ret dalam sinus Paranasal ketil<a drainase alami sinus terhambat. Mungkin diperlulcan eksisi bedah.Penyakit inflamasi Orbita dapat terlihat pada berbagai penyal<it inflamasi sePerti sarl<oidosis dan pseudotumor orbita, suatu l<elainan limfofibroblastik nonspesifil<. Diag- nosis kondisi semacam ini sulit. Adanya tanda sistemik lain dari sarl<oidosis dapat membantu. Jika diduga suatu pseudotumor, mungkin perlu dilakukan biopsi jaringan untuk membedal<an lesi dari limfoma.Kelainan vaskular Fistula dapat terbentuk pada sinus l<avernosus antara arteri l<arotis atau arteri dura dan sinus kavernosus (fistula karotis-sinus /<avernosus). Hal ini menyebabkan vena terpaian pada tel<anan intravasl<ular yang tinggi. Mata mengalami proptosis dan vena konjungtiva mengalami dilatasi. Pembesaran otot-otot ekstraokular mengurangi Pergerakan mata dan tekanan pada vena drainase mata yang meninglcat menyebabl<an peningl<atan tel<anan intraol<ular. Teknil< radiologi intervensi dapat digunakan untul< menutuP fistula dengan mengembolisasi dan menyumbat segmen vaskular yang mengalami gangguan. Vena-vena orbita mungkin mengalami dilatasi (varises orbita) menye- babl<an proptosis intermiten ketilca tekanan vena meningkat. Pada bayi, dapat timbul hemangioma kapiler sebagai lesi ekstensif orbita dan lculit di sekitarnya (Gambar 4.4). Untungnya kebanyakan hemangioma mengalami resolusi sPontan pada 5 tahun peftama usia anal<. Terapi diindikasikan jika ulcuran atau posisi hemangioma tersebut menutupi aksis visual dan terdapat risiko teriadinya ambliopia (lihat hal. 162). Penyuntikan steroid lol<al biasanya dapat mengecilkan ukuran lesi.
\"i.l Bab 4: OrbitaGambar 4.4 Tamprlanhemangioma kapiler. Tumor orbita (Gambar 4.5) Tumor-tumor berikut dapat menghasilkan tanda-tanda penyakit orbita: . tumor kelenjar lakrimal; o glioma saraf optil<; . meningioma; . limfoma; r rabdomiosarkoma; . metastasis dari kanker sistemik lain (neuroblastoma pada anak-anal<, kanker payudara, paru-paru, prostat, atau traktus gastrointestinal pada orang dewasa). CT scan atau MRI dapat membantu diagnosis. Sel<ali lagi m,ungkin diperlukan pemeriksaan sistemik, misalnya untuk menentul<an letak tu- mor primer. Tumor kelenjar lakrimal ganas memililci prognosis yang buruk. Tumor jinal< membutuhkan el<sisi komplit untul< mencegah transformasi ganas. Glioma saraf optik dapat dikaitkan dengan neurofibromarosis. Glioma ini sulit diterapi namun seringl<ali tumbuh dengan lambat sehingga mungkinGambar 4.5 CT scanmemperlihatkan tumor sekunderorbita sisi kirr.
Diagnosis banding penyakit _orbita s:tidak memerlukan intervensi. Meningioma saraf oPtil< iarang ditemukan,dan mungkin sulit dieksisi. Meningioma dapat diobservasi dan beberapapasien mendapat manfaat dari radioterapi. Meningioma dari fosa kranialismedial dapat menyebar melalui kanal optik menuiu orbita. Terapi limfomamembutuhkan pemeriksaan penunjang sistemil< lengkap untuk menentukanapal<ah lesi menandal<an penyakit yang menyebar atau terlokalisasi diorbita. Pada penyakit yang menyebar pasien diterapi dengan l<emoteraPi,sedangkan pada yang terlol<alisasi dengan radioterapi lol<al. Pada anak-anal<, tumor orbita tersering adalah rabdomiosarkoma, suatutumor otot lurik yang tumbuh dengan cePat. Kemoterapi efektif jikapenyakit terlokalisasi di orbita.Kista dermoid (Gambar 4.6) Kista dermoid disebabkan oleh pertumbuhan berlanjut jaringan ekto- dermal di bawah permukaan, yang dapat timbui pada aspel< medial atau lateral orbita superior. Elcsisi biasanya dilakul<an l<arena alasan kosmetil<.Gambar 4.6 Kista delmoid klli o curigar adanya selulitis orbita pada pasien dengan peradangan peliolblta dan konjungtrva, terutama ketika terasa sangat nyeri dar keadaan umum pasien tidak baik. o Penyebab proptosis biiateral tersering adalah penyakit distlrold o Penyebab propiosis unilateral telsering juga penyakit distrrold. . Penyakit distlroid dapat dikaitkan dengan komplikasi kelatopati pajanan dar kompresi saraf optik yang senus. Boks 4.1 Hal hal penting pada penyakit otbtta
Search
Read the Text Version
- 1 - 7
Pages: