I BAB 51 .llmu Penyakit Saraf 455
456 Ask The Master UKDI SAKIT KEPALA DAN NYERI Tajam, seperti sayatan pisau Gangguan yang terjadi Pemeriksaan fisik Verapamil (160-960 mg/d) Unilateral pada neuron pacemaker Anamnesis Topiramate (100-400 mg/d) Kebanyakan terjdi pada pria 1.2 pusat di daerah posterior CT Scan Prednisone (1-60 mg/kg 88) 1.2 hipotalamus 2·5 MRl 2 · ' -Quotn~may..........,.p;iir~>;m:uwi Metoklopramide (5-10 mg/d) Terjadi secara periodik, Kurang tidur dan bau yang Pemeriksaan fisik Asetaminofen (350 mg/ d) ~fYe.~wid1dm<lpfngnl.1~i!d.i~\"11>9 unilateral, sensitif pada suara sangat tajam dan menusuk. Anamnesis Klorpromazine (O, 1 mg/kg IV)4.S llllldc~imon1,.,.....,,., 1Wulkpffl dan cahaya, dan kebanyakan Rasa lapar, tekanan/stres CT Scan dan terjadi pada wanita 2•3 tertentu serta perubahan MRl 3 .4 Propanolol (40-120 mg/d)\J 10111 cuaca/tekanan udara3.4 Amitriptiline (10-75 mg/d) Topiramate (25-200 mg/d)4.s Tension Het'ldacf'les Terjadi secara stabil, Tidak ada penelitian yang Pemeriksaan fisik Polt1 Amas bilateral,nyeri digambarkan jelas untuk etiologi Anamnesis seperti ikatan tali/pita yang ini/ldiopatik3.4 CT Scan dan ...B4So0i:ithe sangat kuat2•3 MRl 3.4 .-'\",.\"...\".\"\"Vl:.kTIGO Disartria, kelemahan fokal, Gangguan pada Nervus VIII Pemeriksaan fisik Meclizine (25-50 mg x 3/d) Diplopia 3·4 yaitu nervus Anamnesis Diazepam (2,5 mg/d) vestibulokoklearis 5·6 Test Kalor, dan Efedrine (25 mg/d)1.2 Pemeriksaan Neurologik5.7\"GfMINAL NEURALG Nyeri yang menusuk, ldiopatik1 CT Scan dan MRl1 ·2 Carbamazepin biasanya terjadi secara (100-400 mg/d) unilateral, dan wajah tertarik Phenytoin (200-400 mg/d) akibat rasa nyeri 1.2 8aclofen (5-25 mg/d)2·3
llmu Penyakit Saraf 457 PENYAKIT INFEKSI DAN KELAINAN KONGENITAL:•f'f'\' _.'f., .I•' ~t· : ' ' ,,\"\"'-c>~..'! •_• ..,-:,.-'1\" '!.I,_~.,,.·~;.•;; l',t:: ~.' ''< ~..--~ ~ 1 • ~,:4_., '\" i,,. ~~ ~ ' ~, <- ~.i·~:' -\"\"'· :.- ; ·,, ~ -~,- ,.- ,;, ~ Etiologi , ..,~ 1 .. ~ 0 ,' Manifestasi Klinis :.' -, ·· . \" -, , Diagnosis ·- · '.; ·Terapi ·· '\. ·. •, - ~ ,.. \"~ \",' .f..- • .\'t ,, ...-:. .;;i_ 0 ' ,. > - - , ~ ~1 \" .\.. - • -:' MENINGITIS AKUT Kaku kuduk, tanda Kernig Meningococcus - Pemeriksaan Leukosit - Ampisilin (200 mg/kg/d BAKTERIAL Brudzinki, demam, nyeri Pneumococcus (beberapa ratus-60.000/mm2 kepala yang hebat, malaise Haemofilus influenza dan pada anak dan 12 g/d pada umum, kelemahan nyeri otot Streptococcus yang dan nyeri punggung biasanya menginvasi pada bagian biasanya beberapa ribu ) dewasa) diikuti dengan gangguan ruang sub araknoidal2·3 pernapasan atas 1.2 - Pemeriksaan protein (mg/dl) - Cefotaxime ( 200 mg/kg/d biasanya 100-500 mg/dl pada anak dan 12 g/d pada - Pemeriksaan Glukosa dewasa) 5-40 mg/dl pada banyak - Ceftriaxone (100 mg/kg/d kasus dan tidak terdapat pada anak dan 4 g/d pada hipergli k e m ia 23 dewasa) 23 • ·MENINGITIS AKUT Biasanya terjadi nyeri pada Enteroviruses Pemeriksaan Cairan Penanganannya diutamakanVIRAL kepala pada bagian retro- Herpes simplex virus 2 Serebrospinal: berdasarkan gejala yang orbital dan diasosiasikan Arthropod-borne viruses 1. Pemeriksaan limfositik terjadi, termasuk penggunaan dengan fotofobia dan nyeri Human lmmunodefficiency analgesik, antipiretik dan saat menggerakkan mata, Pleositosis (25-500 sel/ul) antiemetik demam, dan terdapat tanda virus 2. Pemeriksaan protein Penggunaan intravenous iritasi pada meningitis yang Varicella Zoster Virus Gamma Globulin berpasangan dengan radang Eipstein Barr Virus (normalnya 0,2-0,8 g/L) Pemberian vaksin berdasarkan pada CSF2·3 Lymphocytic choriomeningitis 3. Pemeriksaan glukosa penyebabnya 5 virus 3 .4 (100-350 mm H20)5.6MENINGITIS SUB Nyeri kepala, kekakuan pada M. 'tuberculosis Pemeriksaan cairan Kombinasi dari isoniazid leher, demam dengan derajat H. capsulatum serebrospinal klasik: (300 mg/d}, rifampisinAKUT yang rendah dan letargi untuk C. immitis 1. Pemeriksaan limfositik (10 mg/kg/hari), pirazinamide beberapa hari/minggu s. 6 T. pallidum 3.4 (30 mg/kg/hari}, etambutol pleositik (10-500 sel/ul) (15-25 mg/kg/hari) dan 2. Peningkatan protein piridoksin ( 50 mg/ hari)s.6 (1-5g/L) 3. Penurunan konsentrasi glukosa ( 20-40mg/dL)3A
458 Ask The Master UKDISEREBRAL MALARIA Sindrom yang umum terjadi Plasmodium falciparum Pemeriksaan laboratorium Serebral malaria adalah kasus pada ensefalopati difus akut yang ditransmisikan melalui (adanya parasit dalam darah gawat darurat. Penanganan seperti nyeri kepala, fotofobia, nyamuk yang banyak terjadi serta anemia) sedangkan pasien kritis: vertigo, kebingungan, di daerah tropis maupun untuk pemeriksaan CSF seperti lntramuskular klorokuine dan delirium bahkan koma. subtropis5·6 protein, glukosa maupun intravena ku inine. Pada Dan jarang terjadi lesi pada kadar pleositik normal 5·7 daerah endemik yaitu: kuinine medula spinalis 2·3 yang ditambahkan dengan pirimetamine -sulfadoksines,6SEREBRAL Berdasarkan pasien yang Ookista Toxop/asmosis Gondii Pemeriksaan cairan Pirimetamine,TOKSOPLASMOSIS imunokompeten: Diperoleh secara fekal-oral serebrospinal yang ditandai Sulfadiazine2·3 Limfadenopati, demam oleh ookista dari feses kucing dengan peningkatanTETANUS Berdasarkan pasien yang yang kontaminasi dari tanah, tekanan, pleositosis yang imunodefisiensi: sayuran mentah yang tidak tidak stabil, peningkatan Pneumonitis, miokarditis, dicuci dan daging yang protein secara umum dan korioretinitis, kejang . dimasak pada suhu rendah 3A glukosa yang tetap maupun Berdasarkan Kelainan berkurang perlahan2·3 Kongenital: Retardasi mental, mikrosefali, kejang, spastisitas, gangguan perkembangan penglihatan 1.2 Kekakuan pada leher Clostridium tetani yang masuk Cairan Serebrospinalis (CSS) Pencegahan dapat dilakukan Kekakuan pada tungkai ke dalam tubuh melalui Iuka untuk melihat adanya bakteri dengan imunisasi pada anak lritabilitas dan Opistotonus, yang terbuka, Iuka terbakar penyebab tetanuss,9 dengan tetanus toksoid. Risus Sardonicus (senyuman injeksi parenteral, melalui Pembersihan Iuka meringis) 7·8 ·9 umbilikus pada bayi yang Pemberian Penisilin G baru lahir8·9 pada anak (400.000 U/kg/d) dan pada dewasa (20-24 juta U/d)8•9
llmu Penyakit Saraf 459HUMAN Gejala HIV yang terkait Human Immunodeficiency Pemeriksaan Kadar sel T Secara umum adalah ProteaseIMUNODEFICIENCY dengan sindrom neurologi: Virus yang memasuki tubuh CD4+: InhibitorVIRUS Demensia berat, perubahan pada infeksi primer, tidak Kategori 1: > 500/ul Penanganan didasarkan pada tingkah laku, apati, penarikan menghasilkan gejala tertentu, Kategori 2: > 200-499/ul sindrom yang terkait HIV: diri dari lingkungan, gerakan sindrom keterbatasan diri Kategori 3: <200/ul Terkait dengan lnfeksi melambat, kelemahan pada akut2·3 Pemeriksaan Status Mental2·3 Oportunistik adalah dengan tungkai bawah 1.2.3 Sulfadiazine dan pirimetamine dengan leukovorin1.2,3RABIES Masa inkubasi selama Rabdovirus: Dapat dilakukan isolasi virus, Penanganan dilakukan secaraHIDROSEFALUS .1- 3 bu Ian yang ditunjukkan Virus penyebab penyakit ini tes antibodi, reaksi rantai infiltrasi lmmuno-Globulin ke dengan; ditularkan/ditransmisikan polimerase untuk asam dalam Iuka dan secara Hipereksitabilitas, kejang otot, melalui gigitan binatang yang nukleat virus. intramuskular (imunisasi pasif) halusinasi, delirium , konvul si telah terinfeksi sebelumnya. Peningkatan antibodi yang diikuti oleh vaksin . secara umum , pengeluaran Mengalir ke sistem saraf pusat sebanyak 4 kali lipat4·s Pembersihan Iuka dapat saliva , paralisis yang sepanjang saraf motorik dan menggunakan sabun1.2 berkembang secara progres if sensorik3.4 dan koma3.4 Sakit Kepala, Obstruksi aliran CSF dari CT Scan, MRI Ultrasonografi: Penanganannyayaknidengan Letargi, ventrikel serebral. Diagnosis dari perdarahan mengikuti prosedur shunting Kelelahan, lnsidens kelainan kongenital intrakranial dan monitoring (penyisian) sepanjang aliran Demensia , dan ataksia dan perkembangan lesi hidrosefalus pada bayi dari ventrikel serebral ke Perbesaran tengkorak, 0,5-1,8/1000 kelahiran. prematur. daerah cairan lainnya demam , ipsilateral saraf ke lnfeksi intrauterin, perdarahan NPH : evaluasi gaya berjalan (peritoneum dan pleura). enam, nyeri kepala, intrauterin 3.4 (gait) sebelum dan setelah Untuk NPH dilakukan dengan kelemahan, ataksia3.4 secara berulang pada punksi shunting 1·2 lumbal atau drainasi lumbal4·5
460 Ask The Master UKDI PEMERIKSAAN NEUROLOGI .. . . ·. ' , . ' )', :rr . ., \"/ ' '.'~Be..ntu,.~\" 'Pre' me',~!f ksaa,.n~ ,. .\"r~\"·. ~·f.:1 ,~,. .. ..r,.y'. ,•\"> ~ ~• . s·~~>~ ~ \"': ;, ·· ~ ~?~\"'~~-a·r e rik~~;,~~~li,, 1:,~~~ ~-~-~~!'$, :'·:-'~ :~.-. y~ .J~,v:.., 'tt' ••• .j .-;: :P_em ·. ·i·,._.,:'' :. Saraf Kranial .. .. ' '1rlt,e'rpretasi . . :.. :: :- iNl:k\/USI Bentuk pemeriksaan terbagi 2, yaitu: lnterpretasi dari tes ini:OLF-AKTORIUS 1. Subjektif yang didasarkan pada keluhan Normal Anosmia pasien Hiperosmia 2. Objektif dengan cara memastikan jalan Kakosm ia Parosmia napas melalui hidung itu baik dan Halusinasi Olfaktorik meminta pasien menutup mata dan mengidentifikasi bau yang diberikan.NfRVUS II Pemeriksaan nervus optikus: 1. Visus normal: 6/6 .:-. 0~;OPTIKUS 1. Pemeriksaan tajam pengelihatan Visus pasien menurun < 6/ 60 ~y ~\ // melalui pengukuran visus mata 2. Normal 2. Pemeriksaan pengenalan warna dengan Buta Warna li.A ,_,..~ -;;·· menggunaka kartu tes lsahara 3. Normal \"' . 3. Pemeriksaan medan (lapangan) Menyempit .......... penglihatan dengan menggunakan tet 4. Normal: . ·;~~~ konfrontasi maupun tes kampimeter atau Latar belakang: merah keoranye-oranyean perimeter Papil nervi optisi: lebih muda 4 . Pemeriksaan fundus (funduskopi) dengan Pembuluh darah berpangkal pada pusat menilai retina dan papila nervus optikus papil memancarkan cabang-cabangnya ke (N. II) seluruh retina Arteri berwarna jernih dan vena berwarna merah tua. Reflek sinar hanya tampak pada art eri
NERVUS Ill, IV, VI Pemeriksaan Nervus Ill, IV, dan VI: 1.a. Pemeriksaan kedudukan bola mata: llmu Penyakit Saraf 461OKULOMOTORIUS, 1. lnspeksi saat istirahat: Normal: Kedudukan bola mata simetrisTROKLEARIS DAN Kelainan: Strabismus, gerakan ----------- ·----ABDUSENS a. Kedudukan bola mata: konjugat, krisis okulogirik, - Kedudukan mata kiri dan kanan eksoftalmus/endoftalmus ...-~ simetris/tidak b. lnterpretasi {-~~ - Strabismus, deviasio conjugee, krisis Normal: simetris kanan-kiri Kelainan: ~ akulogirik b.1. Celah kelopak mata menyempit - Eksoftalmus /endoftalmus Ptosis b. Observasi celah kelopak mata Enoftalmus dan blefarospasmus Pemeriksaan: b.2. Celah kelopak mata melebar Penderita memandang lurus ke depan Eksoftalmus dan proptosis Perhatikan kedudukan kelopak mata terhadap pupil dan iris 2. lnterpretasi gerakan bola mata Pemeriksaan: Normal: Penderita memandang lurus ke depan Gerakan konjungat, gerakan Perhatikan kedudukan kelopak mata diskonjungat/gerakan konversi, terhadap pupil dan iris Doll eye movement (+) 2. lnspeksi saat bergerak Kelainan: Penilaian gerakan monokular Tanda parinaud (+) Penilaian gerakan kedua bola mata (paralisis lirikan ke atas) atas perintah Strabismus gerakan okulogirik Penilaian gerakan bola mata mengikuti Diplopia, gangguan gerakan bola mata obyek bergerak ke samping Pemeriksaan gerakan konjungat reflektorik (doll eye movement) 3. lnterpretasi 3. Pemeriksaan fungsi dan reaksi pupil Normal: Observasi bentuk, ukuran pupil dan posisi pupil - Bentuk pupil: bu lat regular (+), refleks Perbandingan pupil kanan dan kiri reflek pupil cahaya konsensuil (+) Refleks cahaya langsung Refleks cahaya tidak langsung atau konsensuil - Reflek akomodasi I konvergensi (+) Refleks pupil akomodatif /refleks pupil konvergensi Kelainan: - Pintpoin pupil, bentuk iregular - Anisokor dengan kelainan refleks cahaya, Pupil Markus Gunn, Pupil Argyll Robertson, dan Pupil Adie
462 Ask The Master UKDINERVUS V Pemeriksaan: lnterpretas i:TRIGEMINUS 1. Fungsi motorik N. Trigeminus 1. Normal: 2. Fungsi sensorik N.TrigeminusNERVUS VII 3. Fungsi Motorik N. Trigeminus menggigit - Kontraksi M.Masseter danFAS I ALIS M.Temporalis simetris, rahang bawah giginya sekuat-kuatnya, palpasi M .Maseter berada di tengah, kekuatan gigitan dan temporalis membuka mulutnya, kayu tong spate! sama dalam pada perhatikan deviasi rahang •bawah gigitan kanan dan kiri (M. Pterigoideus lateralis) Kayu tong spate! digigit bergantian, Kelainan: bandingkan bekas gigitan Kontraksi M.Masseter dan M .Temporalis ( M . Pterigoideus medialis) kanan dan kiri (-) /melemah, deviasi rahang bawah saat membuka mulut ke sisi M.Pterigoideus lateralis yang lumpuh dan bekas gigitan pada sisi M. Pterigoideus medialis 4. Reflek Trigeminal 2. lnterpretasi: Pemeriksaan: Normal: gangguan sensibilitas (-) - Refleks Zigomatikus Kelainan: - Refleks Retraksi Kepala - Analgesi: tidak merasakan rangsang - Refleks Kornea nyeri, termanestesi : tidak merasakan - Refleks Okulo-papular rangsangan suhu - Refleks Kranio mandibular - Anestesi: tidak merasakan rangsangan - Refleks Bersin raba - Refleks Nasal Bechterew - Refleks Masseter - Refleks Menetek 1. Pemeriksaan dan lnterpretasi fungsi motorik Observasi otot wajah dalam keadaan istirahat
NERVUS VIII 2. Pemeriksaan fungsi pengecapan Ageusia llmu Penyakit Saraf 463VESTIBULO Pemeri ksaa n: PargeusiaKOKLEARIS 1. Mintalah pasien/untuk menjulurkan Hipoageusia n..-c:---·-- lidahnya Hemiageusia 2. Bersihkan lidah sebelum pemeriksaan 3. Berilah rangsangan pada indera Normal: Lakrimasi dan sekresi glandula pengecapnya 2/3 bagian depan submaksilaris dan sublingualis baik Kelainan: Hiperlakrimasi dan hiposekresi 3. Pemeriksaan fungsi parasimpatis gl.Submaksilaris dan Sublingualis Pemeriksaan : 1. lnspeksi lakrimasi dan sekresi kelenjar Schwabach normal ludah Schwabach memendek 2. Gunakan kertas lakmus untuk memeriksa sekresi gl. Lakrimasi, Romberg(+) gl. Submaksilaris dan gl. Sublingualis Jalan berubah arah ke sisi labirin yang rusak Deviasi ke arah labirin yang rusak Test Swabach Pemeriksaan : - Getarkan garputala, tempelkan pada proc.mastoideus penderita - Jika suara garputala tidak didengar lagi oleh penderita, pindahkan ke proc.mastoideus pemeriksa. Pemeriksaan keseimbangan : Uji Romberg Jalan di tempat dengan mata tertutup Menggerak-gerakkan kedua anggota bagian atas, ke atas, ke bawah dengan mata tertutup
464 Ask The Master UKDINERVUS IX DAN X A. INSPEKSI LENGKUNG LANGIT-LANGIT Normal: Simetris lengkung langit-langitGLOSOFARINGEUS Minta penderita membuka mulut dan Kelainan: Lengkung langit-langit yang sehatDAN VAGUS suruh ucapkan \"Ah,Ah\" bergera k ke atas Perhatikan lengkung langit-langit dan Lengkung langit-langit yang lumpuh posisi uvula tertinggal Pemeriksaan fungsi menelan Normal: mampu minum air dengan baik. - Minta penderita minum air Kelainan: air akan masuk ke hidung pada - Perhatikan mampu minum air atau lesi N.IX bilateral air masuk ke hidung Normal Kelainan : fonasi suara \"sengau\" Pemeriksaan Fonasi suara Minta penderita mengucapkan \"a.a.a.a.a.\" Normal Kelainan: sekresi kelenjar ludah Pemeriksaan fungsi parasimpatis lnspeksi sekresi kelenjar ludah Reflek muntah (+)I(- ) Refleks muntah Sentuh bagian atas faring/palatum molle Pemeriksaan Fungsi pengecapan Ageusia - Minta pasien menjulurkan lidahnya. Hipoageusia - Bersihkan lidah penderita pada 1/3 bagian Parageusia Hemiageusia belakang. - Berilah rangsangan pengecapan pada lidah 1/3 belakang.
llmu Penyakit Saraf 465NERVUS XI Pemeriksaan Fungsi M.Sterno- Normal: Kontraksi (+)AKSESORIUS kleidomastodius Kelainan : Kontraksi (-) Pasien memutar kepala ke sisi yang sehat.NERVUS XII Pemeriksa meraba M.SternokleidomastoideusHIPOGLOSUS sisi kontralateral. Pemeriksaan Fungsi M .Trapezius Normal: Simetris A. Saat istirahat Kelainan: Asimetris dan kelemahan pada B. Saat bahu digerakkan bahu yang sakit lnspeksi lidah saat istirahat Normal: Deviasi (-) lnspeksi lidah saat dijulurkan Kelainan : Deviasi (+ )12 Pemeriksaan artikulasi kata \" ula r loreng lari lurus di lorong \" 12 KEHILANGAN KESADARANKOMA Ketidaksadaran yang sangat Koma yang berdasarkan Pemeriksaan suhu seperti: Menghindarkan pasien dari mendalam atau kuat dan gangguan metabolik, koma Hipotermia, paparan rasa kerusakan sistem nervus . epileptik, koma yang diinduksi dingin, hipoglikemia, sepsis Mekanikal ventilasi jika terdapat menetap I berkepanjangan. oleh obat yang bersifat toksik denyut nadi yang asimetrik. hipoventilasi, akses intravenous dan koma yang diakibatkan Kepala: menginspeksi dan dan nalokson serta dekstrose Tidak ada tanda-tanda oleh lesi massa serebral dan palpasi adanya tanda trauma jika terdapat hipoglikemi. pergerakan, tidak adanya atau herniasi hiperpigmentasj 7,s,9 kekakuan pada leher, sianosis Tiamine bersama dengan sangat kecilnya respons pada kulit, keringat, hipo atau glukosa untuk menghindarkan involunter terhadap stimulus hiperpigmentasi. kerusakan aki bat Wernicke verbal, getaran atau nyeri7,s CT Scan, MRI. EEGto,11 disease s,9,10,11
466 Ask The Master UKDIKEMATIAN OTAK Kehilangan I tidak adanya Ada tiga elemen penting: EEG (Elektro Ensephalogram) Tidak tersedia untuk pasien fungsi pada cerebrum maupun Kerusakan kortikal secara untuk melihat kerusakan total yang mengalami kematian batang otak. Hilangnya refleks meluas yang ditandai dengan pada serebral pada batang otak dimana okulovestibular dan kerusakan koma dan hilangnya respons, Apnea, pemeriksaan neurologik pasien hanya dapat bertahan medula akibat apnea komplit7·8 kerusakan batang otak yang seperti tanda Babinski dan hidup untuk beberapa saat terjadi secara global dan refleks tendon'°·11 saja 8,9, 10 kerusakan medula yang ditandai dengan apnea k o m p l i t 10 · 11ENSEFALOPATI Hipoglikemia, hiperkapnea, Hepatomegali pada koma EEG untuk deteksi ensefalopati Penanganan umum yang METABOLIK hepatik, perdarahan metabolik dan pemeriksaan diberikan adalah pemberian hiperkalsemia, gagal subaraknoid, adanya hipotensi punksi pada lumbal 9. 10 naloksone dan dekstrose jika hepatik 8·9·10 pada syok kardiovaskular7,8,9 terdapat hipoglikemia9.10 GANGGUAN NEUROBEHAVIORALAFASIA Kelumpuhan separuh badan Afasia aisebabkan oleh cedera Dilakukan pengujian terhadap Menghindari kata-kata yang (hemiplegia) biasanya terjad i otak. Penyebabnya umumnya tiga hal: kasar terhadap penderita afasia pada tubuh sebelah kanan disebabkan oleh kelainan Memori yakni kemampuan Tidak membuat pasien merasa Kegagalan separuh jangkauan pembuluh darah yang disebut untuk mengingat hal-hal baru tegang penglihatan (hemianopsia), dengan perdarahan otak maupun lama Berusaha untuk mengeksplor ketidaktahuan akan melakukan Penyebab lain yang dapat Orientasi yakni kemampuan segala keinginan/hal yang ingin sesuatu (apraksia), kesulitan menyebabkan terjadinya afasia untuk mengurutkan suatu disampaikan oleh pasien . dalam menelan (disfagia)1.2A yakni trauma (misal kecelakaan kejadian / peristiwa Menstimulasi pasien untuk lalu lintas) dan tumor otak2.3 Kecerdasan yakni kemampuan dapat berkomunikasi dengan seseorang untuk berpikir cepat baik5·6 da n tepat dalam menghadapi suatu masalahs.6
llmu Penyakit Saraf 467MILD COGNITIVE Menanyakan pertanyaan yang Untuk MCI faktor terbesar CT Scan dan MRI Pemberian inhibitor IMPAIRMENT sama berulang kali adalah penambahan usia selain Pengujian status mental yang kolinesterase dibatasi, (MCI) Memberikan informasi sama itu efek obat yang sifatnya dapat diketahui pula melalui Mengobati kondisi lain yang berulang kali merusak ataupun juga depresi anamnesis dapat mempengaruhi kondisi Kesulitan dalam mengelola dapat menyebabkan MCl5·6 mental seperti menghindari tugas yang berkaitan dengan Tes neuropsikologisS.6.7 hal-hal yang menyebabkan angka peningkatan tekanan darah Tidak mampu untuk mengikuti dan depresi3A.s langkah yang multi arah3.4 Rehabilitasi kognitif, namunAMNESIA Ketidakmampuan untuk Trauma fisik (kecelakaan lalu Pemeriksaan fisik dimana kesuksesan penanganannya mengingat informasi yang baru lintas), infeksi penyakit, seorang dokter dapat tergantung sama kemauan (Anterograde amnesia), penyalahgunaan obat-obatan, menanyakan riwayat penyakit pasien untuk berusaha Mampu mengingat info baru kurangnya aliran darah ke dan pengobatan sebelumnya mengingat hal-hal yang telah namun tidak mengingat hal otak 3.4 atau dapat juga digunakan dilupakannya s.6 familiar sebelum trauma terjadi MRl2,3.4 (retrogradep.s TRAUMA \" ,I .. . . ,. . piagn~sis . ·c. ...:\"\"' - . .. .. . . ~. . .~ ..·. . :-· . . . . . . . · .' .. . . . , Terapi '; i'~·.. ·. · .~ . ;. . ·. ··· ···;. . . ' Manifosfasi Kliriis · · ·;': ·• . ··:;. ~Etio.lo~i ·• lntubasi maupun ventilasiPERDARAHAN Sakit kepala yang berat. Aneurisma sakular. CT Scan yang memiliki mekanik. Pemasangan selangUB ARAKNOID Kemudian diikuti kekakuan Malformasi arteriovenosus. sensitifitas 90% pada hari nasogastrik agar nutrisi tetap leher terkadang juga diikuti Gangguan koagulasi darah . pertama . dapat masuk ke dalam tubuh oleh kehilangan kesadaran, Neoplasma primer.1.s Selain itu Lumbar Puncture Benzodiazepin dapat mual, muntah, fotofobia dan Angiografi juga dapat diberikan sebagai (sensitif terhadap cahaya), digunakan. 5•6·7 penenang 3.4· 5 dan nyeri pada punggung maupun kaki 1•2·5
468 Ask The Master UKDIEPIDURAL HEMATOMA Memar di belakang telinga Sobeknya sinus vena Tes laboratorium, X-Ray Perhatian segera dari tim maupun di belakang kepala . khususnya di daerah untuk melihat jaringan medis dapat mengurangi Biasanya terdapat pula cairan oksipital. Hal ini disebabkan internal. CT Scan dan MRI efek dari epidural hematoma yang mengalir dari hidung karena tekanan pada tulang yang dapat digunakan untuk selain itu jahitan pada bekas maupun telinga seseorang . tengkorak yang mengenai melihat kondisi tubuh secara luka/robekan dan juga Sakit kepala, penglihatan vena epidural 6.7 mendetail 6·7·8 operasi dapat dilakukan serta kabur, muntah, dan rawat inap untuk observasi/ ke bingungan 4•5·6 pemantauan pasien6.7.8:>UBDURAL HEMATOMA Lekas marah, kejang, nyeri Perdarahan intrakranial yang CT Scan dapat dilakukan Operasi dengan jalan pada bagian kepala, terjadi pada bagian lapisan dimana hematoma subdural membuka lapisan dura dan kelemahan atau kelesuan, bawah dura (subdura) yang klasik ditunjukkan dengan mengeluarkan genangan mual dan muntah, kesulitan biasanya disebabkan karena permukaan otak yang cekung darah atau bisa juga dengan berjalan, kehilangan napsu adanya cedera pada bagian dalam. MRI untuk melihat kateter lalu menghisap makan dan perubahan kepala akibat trauma 5.6.7 penampakan kepala lebih gumpalan darah yang ada di kepribadian 4•5 detail 7·8·9 otak 7·8TRAUMA MEDULA Kesu lita n bernapas Cedera akibat kecelakaan CT Scan dan MRI dapat Kortikosteroid seperti SPINALIS Gika cedera tinggi di leher), atau olahraga maupun menunjukkan lokasi cedera deksametason dan kehilangan kontrol normal trauma lainnya dapat dan seberapa luasnya prednisolon dapat digunakan usus dan kandung kemih, menyebabkan kerusakan kerusakan . Mielogram untuk mengurangi perubahan sensorik, pada bagian medula spinalis. Somato~ensori yang pembengkakan. Pembedahan nyeri, kelemahan dan Adanya penyakit yang membangkitkan sensori SSEP untuk mengeluarkan cairan kelumpuhan4·5 berka ita n dengan tulang kian jika sinyal dapat melalui dapat juga digunakan untuk memperpara h kerusakan saraf. Spine X Ray jika terjadi mengeluarkan benda-benda yang terjad i seperti fraktur pada bagian tulang asing 10.11 reumatoid artritis atau belakang 7·9 osteoporosis 5.6.7
llmu Penyakit Saraf 469 TUMOR Penurunan neurologik fokal, Hampir seluruh tumor melihat seberapa luas derajat rendah, sedangkan stadium diikuti dengan perasaan mual maupun kanker dipicu oleh tumor. dan muntah, kelemahan dan adanya ketidak-seimbangan EEG untuk melihat aktivitas tinggi terapi yang digunakan antara onkogen dan gen listrik pada otak. supresor tumor, selain itu Angiografi dan mielogram1.2 adalah kombinasi kemoterapi paparan sinar radiasi dapat dan pembedahan. 1·2 memicu perkembangan sel1 ·2 Hiperselular. Adanya keti dak-seimbangan CT Scan dan MRI untuk Pembedahan yang dilakukan Sitoplasmik atipik. antara onkogen dan gen melihat seberapa luas pada stadium rendah. Selain Proliferasi endotel. supresor t umor yang memicu derajat tumor. itu kemoterapi (temozolamide Aktivitas mitotik yang pertumbuhan sel yang EEG untuk melihar aktivitas adjuvan) dan radioterapi abnormal. 1·2 abnormal1 ·2 listrik pada otak. dapat dilakukan untuk Pewarnaan · menghambat/membunuh sel i m m u n o h i s t o k i m i a .1.2 kanker1·2KONDROSARKOMA Nampak erosi pada tulang. Papa ran sinar radiasi yang CT Scan. Pembedahan dapat dilakukan dapat mengakibatkan MRI. pada stadium rendah, selain Terdapat nyeri lokal. ketidak-seimbangan antara EEG untuk melihat aktivitas itu radioterapi dan Area yang terkena kanker. 1·2 listrik pada otak.U kemoterapi untuk terapi onkogen dan gen supresor kombinasi pada stadium tumor1·2 akhi r.1·2 Mitosis sel yang abnormal Paparan sinar radiasi . CT Scan . Pembedahan (pengangkata n Terdapat nekrosis jaringan MRI. tumor) pada stadium rendah Terdapat nukleus sel yang Adanya ketidak-seimbangan EEG .U dan radioterapi serta atipik polimorfik kemoterapi (procarbazine dan Kejang , perubahan antara onkogen dan gen vincristine) sering dilakukan kepribadian dan nyeri kepala 1·2 supressor tumor. 1.2 untuk stadium tinggi .U
470 Ask The Master UKDI GANGGUAN SISTEM VESTIBULAR DAN BELL'S PALSY BELL'S PALSY Belum ada penyebab yang Nyeri di atau bagian belakang Pemeriksaan yang dapat Terapi yang dapat dilakukanPENYAKlT MENIER jelas untuk penyakit ini atau telinga dengan kelemahan dilakukan yakni pemeriksaan adalah terapi bedah, dimana ldiopatik, namun kelainan ini pada wajah, kelopak mata cairan serebrospinal, ada beberapa hal yang dapat BPPV terjadi akibat adanya tidak mampu ditutup atau penentuan sedimentasi dilakukan seperti pengang- gangguan pada nervus bagian bawah wajah 1.2 eritrosit, pemeriksaan jumlah katan lemak oculi subocularis, kranialis VIP sel darah lengkap. Pencitraan dekompresi nervus fasialis, dapat dilakukan dengan transposisi temporalis, dan CT Scan, MRI dan X-Ray1.2 pencangkokan saraf wajah 1 Penyebab penyakit ini belum Gejala klasik yang sering Pemeriksaan penunjang yang Simtomatik (sedatif dan diketahui pasti (idiopatik), terjadi: dapat dilakukan adalah MRI antiemetik bila diperlukan), namun diperkirakan akibat Serangan vertigo rotasi yang dan CT Scan untuk pengobatan sesuai kausa , dari hidrops endolimfatik atau dapat melumpuhkan dan menghindari penyakit dengan vasodilator perifer untuk kelebihan cairan di dalam berakhir dalam beberapa gejala yang serupa, untuk menurunkan tekanan hidrop telinga 1·2 menit-jam, unilateral/bilateral pemeriksaan rinci yakni endolimfa atau operasi, tinnitus dan tekanan pada otolaringologikal dan antiiskemia sebagai alternatif satu atau dua telinga dan pemeriksaan audiometri1.2 dan rehabilitasi 1·2 sensori neural nada rendah 1 Belum ada, namun otokonia Pusing, perasaan bahwa Anamnesis, kemudian Manuver Eppley dan manuver yang berisi kristal kalsium lingkungan sekitar bergerak, pemeriksaan lain yakni Semont atau pembebas, selain karbonat yang ketika kristal ringan, keh ilangan manuver Dix Hallpike dan itu reposisi kanalis dapat ini lepas lalu mengalir ke keseimbangan, penglihatan juga tes berguling untuk membantu menghilangkan salah satu kanalis kabur terkait dengan vertigo, mengetahui kanalis otokonia ini d.ari kanalis semisirkularis, maka kepala mual, dan muntah2 semisirkularis ikut terlibat1·2 semisirkularis dan terapi akan sensitif terhadap bedah dengan tulang plug perubahan posisinya sehingga akan memblokir tulang di menyebabkan pusing 1.2 bagian dalam telinga1.2
llmu Penyakit Saraf 471 NEUROLOGI PEDIATRIK ENSEFALIT!S Arbo virus (California, eastern Demam, hiperpireksia, Lumbal pungsi, cairan Pemberian asiklovir ADHD equine, western equine, malaise, sakit kepala, mual, serebro spinal, electro- 10 mg/kg/8-10 jam selama St. Louis dan Japanese B muntah, perubahan tingkah Encephalogram(EEG) untuk 10-14 hari.RETARDASI MENTAL encephalitis), HSV, virus laku, kejang, koma defisit menilai aktivitas listrik otak, Untuk neonatus, asiklovir varicela-zoster, EBV, virus neurologi fokal (Hemiparesis, MRI dan CT-scan untuk 20 mg/kg setiap 8 jam minimal coxsackie, echo virus, polio neuropati kranial, kehilangan melihat seberapa luas 21 hari, Surface cooling. virus, rabies, parotitis, dan lapangan pandang, afasia, kerusakan yang telah terjadi Largaktil 2 mg/kgbb/hari dan campak8·9 dan kejang fokal) 9. 11 di otak akibat peradangan Phenergan 4 mg/kgbb/hari tersebut11 (IV/IM) dalam 3 kali pemberian . Glukose 20%, 10 ml IV B,9,10 ldiopatik, diperkirakan faktor Pada bayi: Pembuatan SNAP Checklist, lntervensi psikososial dengan gen memiliki peran, selain itu sering menangis, banyak interview klinis, pemeriksaan terapi perilaku, psikoterapi. faktor cedera otak, bergerak, susah ma kan, sering fisik (adanya kejang, adanya Farmakologi : Ritalin SR, lingkungan sosial, maupun kehausan, sering marah. kecemasan, gangguan Metadate ER, methylin ER gizi diperkirakan memiliki Pada balita: terlihat tidak pendengaran, masalah 20-40 mg sekali sehari. peran 9,10 percaya diri, impulsif, belajar, dan pemeriksaan Dexedrine, Dekstrostat cenderung takut, dan sangat neuropsikologi 9·11 5- 15 mg 2-3 kali sehari 11 aktif serta selalu bergeraks.9. 10 Keterlambatan perkembangan Genetik (cacat gen bawaan Psychomotor Development Manajemen dan perawatan bahasa, defisit dalam memori yang diberikan oleh orangtua), Index Score), The Weschler Pre suportif, manajemen keterampilan, kesulitan gangguan selama kehamilan School dan Primary Scale of interdisiplin, perawatan belajar aturan sosial, kesulitan yang menyebabkan perkem- Intelligence-revised dimana IQ primer, periode re-evaluasi, dalam pemecahan sosial, bangan janin kurang baik, di bawah 70, kemudian pelayanan edukasi, rekreasi kurangnya inhibitor sosial, fasikulus arkuata, malnutrisi, pengamatan terhadap ting- aktivitas luang, konseling keterlambatan dalam kekurangan iodium, dan kah laku sehari-hari seperti keluarga, advokasi. perkembangans paparan beberapa jenis makan, minum, mandi, dan Mengajarkan keterampilan lain sebagainyas.9 dasar hidup 10·11 penyakit dan racun 9·'°
472 Ask The Master UKDI CtRr:BRAL PALSY ldiopatik, diperkirakan Spastisitas: Pemeriksaan mata dan Fisiot erapi , pemberian paparan intrauterin, asfiksia monoplegia/monoparesis, pendengaran, pungsi lumbal pendidikan khusus, secara f'OLIOMIELITIS sebelum kelahiran, hipoksia hemiplegia/hemiparesis, (LP), Cairan Serebrospinal farmakologis dapat trauma otak, komplikasi pada diplegia/dipa resis, (CSS), EEG digunakan pemberian THE UNTREATED POLIO PATIENT periode perinatal, ensefalitis, tetra pIegia/tetra paresis. CT-Scan dan MRl8·9 Diazepam, Nitrazepam meningitis pasca natais.9 Tonus otot yang berubah. (Mogadon), Klordiazepoksid_,/{~~' -, Koreo-atetosis . (librium), Artan, dan ' ~~'' ,~-.- Atak si a. lmpramin/T ofranil 9. 10. 11 Gangguan pendengaran, bicara, dan mata9,10 lnfeksi dari virus pada genus. Minor poliomielitis: Pemeriksaan feses dan Pencegahan dengan va ksin Enterovirus yang dikenal demam, sakit kepala, sakit swab faring, pemeriksaan maupun imunisasi pasif. sebagai poliovirus yang tenggerokan, nyeri darah untuk melihat simtomatik untuk termasuk dalam virus ekstremitas, letargi, dan adanya antibodi virus yang mempercepat pemuliha n dan kelompok RNAB,9 Major piliomielitis: deman terbentuk, pemeriksaan mencegah terjadinya meningkat dengan paralisis cairan serebrospi nal, komplikas i9·10•11 descending lemas, apati. kemudian pemeriksaan Perubahan spinal karena pungsi lumbal9·10·11 paresis lemah , arefleksia 9.10.11KONVULSI FEBRILE Virus, kemudian gangguan Demam t inggi suhu >38,5°C, Cairan serebrospinal dan juga Fenobarbital dan fenitoin, seperti tetan us, hemoragi, hilangnya kesadaran pemeriksaan fisik untuk asetaminofen (parasetamol), cedera intrakranial, keracunan sementara, klonik kejang otot mengetahui sumber demam, Natrium valproat atau obat, gangguan nutrisi dan dengan onset yang cepat dan · namun pada kelompok usia clonazepam 10·11 lain sebagainya, dapat kejang tonik secara simultan , muda, pemeriksaan terbatas menjadi faktor risiko dari ketika pasien jatuh ke tanah pada pemeriksaan urine8·9·10 penyakit ini8·9·10 glotis tertutup, wajah terdistorsi 10·11
llmu Penyakit Saraf 473 PENYAKIT NEUROMUSKULAR DAN NEUROPATIARPAL TUN\"'JE:L 5Yf\DROMr: Kombinasi dari faktor-faktor Mula-mula diawali oleh Pemeriksaan pada daerah Pengobatan untuk sindrom yang dapat meningkatkan kesemutan, rasa seperti tangan, bahu dan leher carpal tunnel harus dimulai tekanan pada daerah terbakar, mati rasa pada untuk menentukan apakah sedini mungkin, di bawah median dan tendon dalam telapak tangan dan jari-jari keluhan berkaitan dengan arahan dokter dapat terowongan karpal, cedera yang biasanya diikuti aktivitas harian. Uji Tinel dilakukan dengan pada daerah tangan, dengan pembengkakan dan untuk menilai adanya imobilisasi daerah yang reumatoid artritis, hipo- biasanya muncul pada gangguan pada saraf sakit, selain itu pemberian tiroid maupun hiperaktivitas malam hari saat seseorang median dan juga pemerik- obat-obatan seperti aspirin, dari kelenjar pituitari, dan tidurdengantangan saan X-Ray ataupun tes ibuprofen maupun juga masalah mekanik pada t e r t e k u k 5· 6·7 laboratorium untuk kortikosteroid dapat pergelangan tangan s.6 mengecek adanya diabetes, mengurangi tekanan ke artritis maupun fraktur pada daerah median 5.7 tulang 6·7TARSAL TUNNEL SYNDROME Apapun yang dapat Kesemutan, nyeri terbakar Pemeriksaan fisik, selain itu Terapi yang biasa dilakukan menyebabkan tekanan pada dan sensasi mati rasa di X-,Ray, USG untuk menilai adalah penguatan pada daerah terowongan tarsal bagian bawah telapak kaki, sinovitas, dan juga MRI daerah tibialis posterior dan dapat menyebabkan ITS nyeri di sepanjang saraf untuk melihat lesi ruang tibialis anterior, selain itu seperti kista, taji tulang, tibialis posterior, pembeng- atau penyebab lain yang suntikan kortikosteroid, atau peradangan pada kakan pada kaki, sensasi dapat menimbulkan mandi lilin panas dapat tendon, dan pembengkakan seperti terbakar maupun kompresi pada saraf. Dan membantu antiinfalamasi dari daerah yang patah atau sensasi dingin di daerah kaki pada pemeriksaan uji Tinel seperti gabapentin, terkilir6·7 dansensasi sengatan didapatkan hasil positifB.9 Ultracet, dan Lyrica 10.1 1 listrik6·8
474 Ask The Master UKDI GBS Penyakit ini disebabkan Tanda dan gejala yang Pemeriksaan yang dapat Penanganan terbaik oleh bakteri maupun sering muncul yaitu dilakukan adalah dengan terhadap GBS adalahMononuc.teosis virus seperti paralysis ascenden, lemas pemeriksaan fisik, kemudian penanganan suportifcauses: Mycoplasma pneumonia. pada ekstermitas bawah. pemeriksaan yang namun saat ini ada terapi•fever Varicella-zoster virus. Weakness ascenden/ ditetapkan dalam GBS yang digunakan yakni• Fatfgue Paramyxoviruses . peningkatan kelemahan adalah pemeriksaan cairan plasmaferesis maupun HIV. dalam beberapa jam atau serebrospinal dan terapi imunoglobulin dalam• Sore throat Epstein-Barr virus hari sehingga tidak dapat elektrodiagnostik saraf dan dosis tinggi dengan dosis• Swollen lymph (infectious mononucleosis) . berjalan . Nyeri leher dan otot (untuk menilai 400 mg/kg selama 5 hari2,3.4 Campylobacter jejunis.6 bahu, disepanjang tulang konduksi saraf)2.3.4 glands belakang, gangguan Penyakit ini termasuk dalam sensori . ti'ArlAM. gangguan autoimun Disfagia dan bilateral fasial dimana sistem imun yang palsy 5·6___..MIASTErll'A GP\"'\"'\" seharusnya menghancurkan Pemeriksaan yang dapat Terapi yang dapat diberikan ) benda asing justru berbalik Tanda dan gejala yang dilakukan dengan adalah antikolinesterase menyerang reseptor nampak: pemeriksaan fisik kemudian seperti piridostigmine~- ~'\"-~--d/ ' (~,h~~ _~,, asetilkolin yang diperlukan Otot yang lemah dan tes darah untuk menguji (10-60 mg sebanyak• ~ t/; .. untuk kontraksi otot1•2 mudah merasa letih. adanya reseptor asetilkolin 3-4 kali sehari) dan Keletihan otot semakin dan tes khusus dengan glukokortikoid seperti-.,.....PW$ft. Qin •n.d 'i meningkat saat digunakan listrik untuk merangsang Mycophenolate (1-1,5 g) berulang kali . Diplopia, otot dan pada saat yang dan Cyclosporine ~ pitosis, disfagia, sulit sama digunakan untuk (4-5 mg/kg/hari) 4.s mengunyah makanan mengukur kekuatan menjadi lebih buruk pada kontraksi otoF3 malam hari 1·3
llmu Penyakit Saraf 475 GANGGUAN PERGERAKAN~ : '~ .':~ · '\"', ·,~-~ · ·;.. .· · , .: · M~nif~~tasi. Klinis .; ·,_: - ; • ··. . . • Etiol~gi :·: , I. . .~ . : · Diagno~is · _ Terapi . , \" , PARKINSON Tanda dan gejala yang Penyebab pasti dari Untuk penyakit ini tidak Terapi yang dapat sering muncul: parkinson primer belum ada pemeriksaan dilakukan yakni dengan bradikinesia, hipokinesia, diketahui secara pasti laboratorium yang dapat rehabilitasi dan perawatan tremor, kehilangan (idiopatik) namun untuk digunakan, namun paliatif selain itu dapat pula keseimbangan. Biasa diikuti semua jenis pa rkinson, pencitraan dengan dengan pemberian oleh depresi , cemas, gangguan degeneratif fludeoxyglucose maupun obat-obatan seperti demensia,berhalusinasi, pada SSP sebagai akibat PET Scan dapat membantu Carbidopa (100-1000 mg), perubahan tekanan darah, dari kematian dopamin diagnosis penyakit ini. Bromocriptine (25- 60 mg,) konstipasi, gangguan merupakan penyebab Kemudian dapat dan Amantadine kandung kemih, seksual, utama dari penyakit ini 10.11 menggunakan riwayat (100- 300 mg)9·10 nyeri, disestesia, dan medis dan pemeriksaan distonia 3 .4 neurologik10-11PARKINSON SEKUNDER Bradikinesia, Hipokinesia, Parkinson sekunder Untuk pemeriksaan yang Penanganan yang dapat Kehilangan keseimbangan , merupakan parkinson yang dilakukan pada penyakit ini dilakukan adalah dengan Kesulitan belajar, gemetar, diperoleh. Penyebabnya : hampir sama pada sernua rehabilitasi dan paliatif kekakuan, masalah postensefalitik, AIDS, SSPE, klasifikasi yakni dengan kemudian obat-obatan neuropsikiatri dan disfungsi Creutzfeldt-Jakob disease, pencitraan seperti yang dapat digunakan otonom, gangguan sensorik prior diseases, intoksifikasi, penggunaan CT Scan dan adalah Baclofen (10- 80 mg), dan kesulitan tidurs,9 trauma 9·10 MRl1 1 Clozapine (12 ,5- 100 mg) dan Quetiapine (12,5-100 mg) 11
476 Ask The Master UKDI PENYAKIT KARDIOVASKULARTIA Gejala yang umum terjadi Penyakit ini disebabkan oleh Penegakan diagnosis oleh Penanganan yang dilakukan adalah kehilangan terhentinya aliran darah ke seorang dokter biasanya adalah dengan menghindari penglihatan sementara, otak akibat adanya emboli melalui anamnesa pasien dan roko k, makanan berlemak kesulitan berbicara, yang menyumbat arteri yang pemeriksaan fisik. Selain itu ataupun yang banyak kelemahan pada satu sisi menuju ke otak, kondisi lain beberapa radiologi tes yang mengandung natrium, tubuh dan mati rasa atau yang dapat menyebabkan TIA dapat dilakukan seperti USG, selain itu obat-obatan yang kesemutan (parestesia)B.9 seperti migrain, hipertensi, CT Scan, MRI dan diberikan seperti Aspirin penyakit jantu11g9.io Echocardiogram10. 11 75 mg, dipiridamole 200 mg, Endarterektomi 11 Fl\i<KSI SE.REBRA Gejala yang timbul biasanya Disebabkan oleh adanya Penegakan diagnosis dapat Pengobatan pada infark ini disesuaikan dengan lokalisasi penyumbatan pada bagian dilakukan dengan pencitraan sama dengan infark miokard- -. _.,_ ·~. misalnya pada limpa, demam arteri yang menyuplai darah seperti CT Scan pada bagian yakni obat-obat trombolitik dan menggigil, pada tungkai ke otak. Bisa disebabkan kepala maupun MRI untuk selain itu obat aktivator yaitu rasa nyeri hebat pada karena adanya emboli, melihat secara detail seberapa jaringan plasminogen dapat kaki ataupun pembengkakan trombosis maupun plak luas kerusak!:Jn jaringan, membuka sumbatan seperti pada tulang berupa ateriosklerosis3.4 angiogram kepala3.4.s alteplase trombolitik3.4 kerusakan sendi artikular1•3.4SA Sakit kepala yang berat Penyebab SAH: CT Scan yang memiliki Menstabilkan pasien dengan Kemudian diikuti kekakuan Aneurisma sakular sensitifitas 90% pada hari jalan intubasi maupun leher terkadang juga diikuti Trauma pertama ventilasi mekanik. oleh kehilangan kesadaran, Malformasi arteriovenosus Selain itu Lumbar Puncture Pemasangan selang mual, muntah, fotofobia Gangguan koagulasi darah da\"n angiografi juga dapat nasogastrik agar nutrisi tetap (sensitif terhadap cahaya}, Neoplasma primer5·6 digunakan3·5 dapat masuk ke dalam tubuh dan nyeri pada punggung Benzodiazepin dapat diberi- maupun kaki3.4 kansebagai penenang6
llmu Penyakit Saraf 47711\JTRA SEREBRAL Tanda yang umum: Penyebabnya yakni : Untuk dapat menilai ada Terapi yang dapat diberikan HEMATOM Sakit kepala, muntah, antikoagulan, amiloid tidaknya sebuah PIS yang adalah pemberian papiloedema, defisit angiopati, malformasi terjadi maka dapat dilakukan antikoagulan dan HIPf:RT£:NSIF neurologikal yang tiba-tiba arteriovenosus, aneurisma, CT Scan pada bagian kepala antihipertensi, selain itu lllSHALOPAfl dan berat (palsi saraf kranial, infeksi endokarditis, tumor, dimana darah akan nampak obat-obat yang dapat quadriplegia), obstruktif trombosis, serebral lebih cerah pada CT Scan diberikan seperti manitol, hidrosefalus, koma, vaskulitis 5·6.7 selain itu pemeriksaan cairan asetaminofen, kortikosteroid kontralateral hemiplegia, serebrospinal juga dapat dan antikonvulsan8 hemianestesia, homonimous dilakukan 6.7 hemianopia 5·6 Sakit kepala yang diikuti Penya kit gagal ginjal akut, Pemeriksaan fisik, Obat anti konvulsan perasaan mual dan muntah, stenosis arteri renalis, pemeriksaan darah, elektro- nifedipine (10-20 mg secara gangguan penglihatan, Glomerulonefritis akut, ensefalogram, CT Scan pada sublingual), Labetalol stupor dan koma . Hipertensi, toksemia akut, bagian kepala dan juga MRl 8•9 20-40 mg secara intravena6·7 perdarahan retina, eksudat, feokromositoma, papil edema5·6 sindrom cushing 6.7
478 Ask The Master UKDI KEJANG ..j... 19 umum Secara umum kejang terdiri dari aktivitas elektrik abnormal yang melibatkan hemisfer serebral dan diikuti dengan kehilangan kesadaran. Kejang sekunder lebih sama dengan yang umum. Kejang secara umum mungkin saja konfulsif atau 'mic-clonic (grand mal) non konfulsif; hasil kejang nonkonfulsif kehilangan kesadaran tan pa aktivitas otot.0f·~1 mal Kehilangan kesadaran, apnea, rigiditas dari ekstremitas (fase tonik), diikuti dengan urinary incontinence. Biasanya durasi g Tonik 60-90 detik. Kontraksi otot bisa cukup kuat untuk menyebabkan dislokasi bahu. n mg Partial Kehilangan kesadaran yang singkat tanpa kehilangan tonus postural. Secara khas terjadi pada anak sekolah. Pasien mungkin terlihat pusing atau bingung merasakan seolah-olah mereka \"mulai ke angkasa\". Biasanya tidak ada periodeI< '-'Jang Simpel Parsi alKejang Kompleks Pars1al postictal.'ilatus Epileptikus Adanya pengerasan dan rigitas dari ekstremitas. Tidak kehilangan kesadaran. Ketika seluruh tubuh terlibat, pasien jatuh (\"drop attack\"). Kehilangan tonus ekstremitas yang tiba-tiba . Aktivitas elektrik yang abnormal membatasi pada satu hemisfer atau area otak, dan kesadaran yang terjaga. Manifestasi ini sebagai aktivitas kejang pada satu sisi tubuh atau satu ekstremitas. Mungkin menyebar ke seluruh korteks, menyebabkan kejang umum (kejang sekunder). lni juga disebut kejang Jacksonian. Hal ini sering mengandung arti ada lesi yang mengikuti seperti tumor otak. Satu area dari korteks yang terlibat, dan gejalanya berhubungan dengan lokasi spesifik di otak. Aktivatas tonik-klonik unilateral (sering fokal), gejala-gajala sensori, deviasi kepala dan mata, atau isolate phenomena sensory mungkin terjadi. Sering pada lobus temporalis, tetapi terlibat alterasi dari kesadaran dengan perubahan berpikir atau perilaku yang berhubungan dengan disfungsi lobus temporalis Aktivitas kejang yang tidak kunjung hilang: dua tau lebih kejang tanpa fungsi neurologis yang kembali normal
llmu Penyakit Saraf 479 PENGOBATAN KEJANG :\"~,.'),.~ ~ ..~·-;y;.'![~ --;y~~---;.~y~-'<e ~.,_'\"; ·,..~,, --7~ - • JU'i~ '\".,,,;'•·§ }· <,. ,\"s- ·~· .... ~. • ~ .<-. _-, , ~:.< ~t\" ,< - .\~\" ~ ·.t i\"'{t\"f!:~;,~ Keterangan' ···;. ·, 4 ft - ''!P \"?1,.',<;'··\"; bos is1\"oew~sa ., .~:, \"~\" <.< Dosis.an'ak-anak: · ,}\"'7 ·,,.,, .: : : .: . .:'¥t-::•_· ·,;;. •• ·\".;·',,;,1f1'>·\"·j.'f\\"J,::.,~:.bb1't~-- ~ • • 'T .,.'1-J< ' ~·' CJ~~;,._,n, 7,-\;..;,~j;; •\".<:,._ • .t:~•.•c< '+ ·~ f' ~: J;,.,__: '~<,r.· ..~ ,,·,~... >' • ~;,.... • ff c';. , l \"' ,.,_ \ ,;1{( .:·~ ]; • ~.1t ~ • • .,.. • < • • .... \"':!-~Diazepam 0,2 mg/kg IV pada 2 mg/min sampai 0,2-0,5 mg/kg IV/10/ET sampai 20 mg, Lorazepam sama efisiensinya dengan 20 mg 0,5-1,0 mg/kg PR sampai 20 mg diazepam tetapi memiliki durasi aksi yang lebih lama. Midazolam yang paling potensi.Lorazepam 0, 1 mg/kg IV pada 1-2 mg/min sampai 0,05-0, 1 mg/kg IV 10 mgMidazolam 2,5-15 mg IV, 0.2 mg/kg IM 0, 15 mg/kg IV lalu 2-10 ug/kg/minFenitoin 20 mg/kg IV pada kurang dari atau sama 20 mg/kg IV pada 1 mg/kg/min Penggunaan terus -menerus berisiko dengan 50 mg/min hipotensi dan disritmia dengan infus yang cepat. Jangan diberikan dalam larutan dekstrosaFosfenitoin 20 PE/kg pada 150 mg PE/min; 10-20 mgof PE/kg pad a laju Ketika dibandingkan dengan fenitoin, bisa diberikan IM 3 mg/kg/min sampai maksimum bisa diberikan dengan cepa t , punya 150 mg/ min beberap efek samping, secara IM, dan bisa diberikan dalam larutan dekstrosaValproat 20 mg/kg PR Sama Absorpsinya lambatFenobarbital 20 mg/kg IV pada 60-100 mg/min Mungkin diberikan secara IM loading dose . Mungkin menyebabkan sedasi dan hipotensi yang signifikanPentobarbital 5 mg/kg IV pada 25 mg/min lalu t itrasi ke 10-15 mg/kg di atas 1 jam; Diperlukan intubasi, ventilasi, dan EEG 0,5-1 g/kg/jam dukungan semangatPropofol 1-3 mg/kg IV, lalu 1- 15 mg/kg/jam Sama Memonitor perawatan klinis diperlukan
480 Ask The Master UKDI LAMPI RANDermatom N. Oftalmikus . Oksipitalis mayor N. Oksipitalis minor N. Aurikularis mayor N. Aurikularis mayor y N. Maks1lans N. Tranversus koli N. Mandibular N. Aurikularis mayor n. Spinalis rami dorsalis ,........,,,,,,__- N. Transversus koli ab. kutaneus ~N. Supraklavikularis Nn. Supraklavikular . lnterkostalis Nn. lnterkostal ~ cab. kutaneus lat. 1. Rami kutaneus ant -r-- N. Aksilaris 2. Rami kutaneus lat N. Kutaneus brakial post. N. Kutaneus C6 Nn. lnterkostobrakialis dan antebrakial lat. C7 kutaneus brakial med. CB N. Radialis . Kutaneus N. Medianus N. Ulnaris ;;;-- N. Radialis N. lliohipogastrik N. llioinguinalis \ \£1 N. Ulna_ris Genitofemoralis ~ N. Med1anus N. Kutaneus femoralis lat N. lliohipogastrikus N. Obturatorius Nn. Kluneal N. Kutaneus femoralis ant N. Obturatorius N. Safenus N. Kutaneus femoris ant. Kutaneus suralis lat N. Kutaneus femoris lat. N. Plantaris med }.__N. Kutaneus femoris post. N. Peroneal profunda 1 N. Kutaneus suralis N. Suralis N. Tibialis cab . plantaris
llmu Penyakit Saraf 481DAFTAR PUSTAKA1. Fowler, JT dan Scadding, WJ 2003, Clinical Neurology third edition, Hodder Arnold, UK Company.2. Hauser, LS (ed) 2010, Harrison's Neurology in Clinical Medicine second edition, The McGraw-Hill, United State.3. Rappolo, PL, dkk 2007, Emergency Medicine Handbook, Mosby Elsevier, Philadelphia.4. Rohkamm, R 2004, Color Atlas of Neurology, Thieme Stuttgart, New york.5. Rowland, PL 2000, Merrit's Neurology 10th edition, Lippincott Williams dan Wilkins, USA.6. Ropper, HA dan Brown, HR 2005, Adam and Victor's Principles ofNeurology eighth edition, The McGraw-Hill, USA.7. Schwartz, WM (ed) 2005, Pedoman Klinis Pediatri, EGC, Jakarta.8. Mumenthaler, M, Mattle, H dan Taub, E 2006, Fundamental a/Neurology, Thieme Stuttgart, New York.9. Scruggs, K dan Johnson, TM 2007, Pediatric treatment Guideline, Current Clinical Strategies, California.10. Hope, AR, dkk 1998, Oxford Handbook ofClinical Medicine fourth edition, Oxford, New York.11. Wilkinson, I dan Lennox, G 2005, Essential Neurology fourth edition, Blackwell, USA12. PK Universitas Udayana. Accessed: 13 Oktober 2011. http://andikunud.files.wordpress.com/2010/09/pemeriksaan- fisik-neurologi. pdf
482 Ask The Master UKDILATIHAN SOAL1. Seorang laki-laki usia 18 tahun mengalami sesak 3 jam yang d. Parese N. III lalu, sebelumnya keluhan laki-laki itu mengalami kebas pada e. Parese N. II ekstremitas bawah clan sekitar 2 minggu yang lalu mengalami ISPA, kesadaran compos mentis, Hasil pemeriksaan fisik 3. Seorang pria usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan menunjukkan RR; 32 kali/menit, motorik lumpuh, refleks keluhan mulut mencong kiri. Keluhan disertai mata kiri fisiologis (-), dimanakah lesinya? tidak bisa menutup, tidak ada keluhan bicara pelo ataupun a. Gangguan vaskular kelemahan anggota gerak. Pada pemeriksaan fisik diperoleh b. Lesi sentral medula spinalis kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, c. Infeksi intra denyut nadi 80 kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit. d. Infeksi mening Pada pemeriksaan neurologi diperoleh parese N VII kiri e. Lesi radiks anterior clan posterior perifer. Apa diagnosis yang paling tepat? a. T rancient ischemic attack2. Seorang pria usia 21 tahun, jatuh dari motor. Lelaki itu b. Bell's palsy terbentur clan mengeluh pusing. Hasil pemeriksaan fisik clan c. Periodik paralisis penunjang menunjukkan hasil bahwa penglihatan ganda visus d. Miastenia gravis OD dan OS= 5/5 kemudian gerak mata ke kanan temporal e. Polineuropati (-) clan memar berada di temporal kiri. Apakah yang terjadi pada pria ini? 4. Seorang wanita usia 20 tahun datang ke RS dengan keluhan a. Parese N. VII sering mengalami kejang pada pipi clan bibir, terutama b. Parese N. VI sebelah kiri. Kemudian diikuti kejang juga di lengan kiri, c. Parese N. IV berlangsung kira-kira 1 menit, selama kejang pasien tetap
llmu Penyakit Saraf 483 menyadari apa yang terjadi. Keluhan tersebut sudah berlang- 6. Seorang pria usia 25 tahun, datang dengan keluhan lumpuh sung selama 1 tahun, namun karena jarang kambuh clan tidak pada keempat ekstremitas yang dimulai dari tungkai bawah mengganggu pekerjaannya maka pasien tidak rajin ke dokter. hingga ke lengan. Dari pemeriksaan neuro-sensorik menun- Apa diagnosis yang paling mungkin? a. Simple partial somatosensorik seizure jukkan hasil ~ I ~ clan ditemukan glove stocking hipoeste- b. Complex partial without focal seizure c. Simple partial motorik seizure sisensorik. Selain itu dari hasil pemeriksaan fisik terdapat d. Complex partial with focal seizure kebas pada tangan clan kaki. Apakah diagnosis yang tepat e. Simple partial autonomik seizure untuk pria ini? a. Infeksi bakteri5. Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri b. Vaskulitis kepala sebelah sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri itu hilang clan c. Enterprent timbul dirasakan terutama disekitar bola mata clan pelipis. d. Herniasi serebri Keluhan itu disertai dengan gej ~la mata merah clan berair, e. Paralysis ascending hidung berair pada sisi yang sakit. Dari hasil pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa wanita tersebut tidak mengalami 7. Seorang pasien pria yang sudah usia 58 tahun datang dengan kelainan. Kemungkinan besar wanita itu menderita ? keluhan adanya penglihatan ganda. Dari anamnesis dida- a. Migren dengan aura patkan bahwa pasien ini sudah lima tahun menderita kencing b. Migren tanpa aura manis clan tekanan darah tinggi. Dari hasil pemeriksaan fisik c. Cluster Headache didapatkan visus kedua mata 5/5. Kedudukan bola mata d. T rigeminal neuralgia esotropia. Pergerakan bola mata kanannya ke segala arah, e. Tension headache sedangkan, mata kirinya tidak dapat bergerak ke arah temporal. Sedangkan hasil pemeriksaan lain dalam batas normal. Lesi pada apakah yang terjadi pada pasien ini?
484 Ask The Master UKDI a. Paralisis N III berikan pasien tersebut obat dan berobat jalan. Dua belas jam b. Paralisis N IV kemudian keluhan mata berawannya hilang dan satu jam c. Paralisis N V kemudian keluhan lemah tubuh bagian kanannya juga meng- d. Paralisis N VI hilang, apa diagnosis yang tepat untuk pasien ini ? e. Paralisis N VII a. TIA sistem karotis b. PSA8. Seorang pria usia 40 tahun datang ke praktik klinik swasta c. PIS mengeluh nyeri pada bokong yang menyebar ke bagian d. Infraksi serebral posterolateral paha, tungkai dan tumit. Keluhan ini telah e. Intra serebral hematom dirasakan sejak 1 minggu yang lalu setelah pasien mengangkat benda berat. Keluhan dirasakan memberat jika pasien duduk 10. Seorang perempuan berusia 17 tahun datang dengan keluhan dan dirasa membaik bila pasien berdiri atau berjalan. Hasil lemas pada keempat ekstremitas sejak 4 hari yang lalu dan pemeriksaan neurologis menunjukkan penurunan sensoris semakin lama dirasakan semakin memberat. Kedua tangan dan pada tungkai kaki, tumit hingga 3 jari lateral kanan. Regio kakinya terasa kesemutan dengan model glovestocking saraf manakah yang terkena? phenomenon. Sekitar 2 hari sebelumnya pasien tersebut a. L3 mengalami diare. Apakah penyebab kelemahan yang dialami b. L4 oleh pasien ini? c. LS a. Infeksi b. Sepsis d. Sl c. Autoimun d. Keganasan e. S2 e. Gangguan metabolisme9. Seorang pria usia 60 tahun datang dengan keluhan mata kiri seperti berawan dan disertai rasa lemah pada tubuh bagian kanan, namun masih bisa berjalan. Kemudian dokter mem-
llmu Penyakit Saraf 48511. Seorang pria usia sekitar 65 tahun datang ke rumah sakit c. Campuran inflamasi clan neuropati mengeluh lemah pada bagian ekstremitas kiri, mulut mencong, d. Gangguan otot clan viseral bicara pelo sekitar 2 jam yang lalu. Dari hasil anamnesis ditemu- e. Viseral clan neuropati kan bahwa pasien adalah seorang perokok berat. Dari pemerik- saan fisik ditemukan hasil GCS 15, TD: 170/ 110 mmHg, 13. Seorang wanita yang usia 35 tahun, dibawa ke rumah sakit hemiparesis sinistra, parese N VII clan XII sentral clan Babinsky dengan kehilangan kesadaran sejak 6 jam yang lalu. Namun ( + ). Dokter kemudian memberikan terapi trombolitik. Apa sebelumnya telah didahului demam sejak 4 hari yang lalu clan alasan sehingga dokter memberikan terapi trombolitik? tidak mengalami perkembangan. Pasien ini telah datang sejak a. Usia di atas 60 tahun 10 hari yang lalu dari Flores. Saat ini pasien mengalami koma. b. Penanganan kurang dari 3 jam Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan GCS 5. TD = 150/90 c. TD yang tinggi mmHg, N = 100 kali/menit, suhu tubuh 40,8°C. Pasien telah d. Stroke yang pertama kali mengalami kaku kuduk, kelenjar getah bening leher teraba, e. Pasca serangan akut masing-masing berdiameter 1 cm clan tungkai lemah. Diag- nosis yang tepat pada kasus ini adalah??12. Seorang pasien pria datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri a. Stroke pinggang sejak 2 hari yang lalu yang terjadi setelah sebelumnya b. Sepsis pria ini menyetir mobil selama 20 jam. Dari hasil anamnesis c. Sistiserkosis didapatkan bahwa nyeri tidak menjalar, lokasi yang ditunjuk d. Meningitis bakterial luas, tidak mampu menunjuk 1 bagian, BAK normal. Dari e. Malaria serebra hasil pemeriksaan fisik ditemukan nyeri ketok (-), lasseque test(-) . Apakah penyebab nyeri punggung pasien ini? 14. Seorang pasien pria usia 25 tahun datang ke unit gawat darurat a. N europati clan gangguan otot dengan keluhan utama yaitu lemah pada keempat ekstremitas- b. Inflamasi clan gangguan otot nya yang dimulai dari kedua tungkai, diikuti kedua lengan- nya. Dari pemeriksaan fisik tanda-tanda vital dalam batas normal
486 Ask The Master UKDI dan pemeriksaan neurologis ditemukan hasil bahwa kekuatan didapatkan bahwa dua minggu yang lalu pasien menderita otot 22/00, refleks fisiologis menurun, sensoris: hipestesia. diare. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/70, N 88 Apakah komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien ini? kali/menit, S 37°C. Derajat kekuatan otot tungkai 2/2, lengan a. Vaskulitis 4/4. Apakah penyebab dari masalah tersebut b. Entrapment a. Trauma c. Herniasi serebri b. Tumor d. Ascending paralysis c. Autoimun e. Descending paralysis d. Degenerasi e. Vaskular15. Seorang pria usia 75 tahun datang dengan keluhan lemas pada kedua tungkai yang disertai dengan rasa kebas yang dimulai 17. Seorang pasien pna us1a 60 tahun datang dengan keluhan dari ujung kaki sampai umbilikus dan disertai rasa nyeri pada lemas separuh badan kiri. Dari hasil anamnesis didapat- punggung. Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan kan bahwa pasien mempunyai riwayat darah tinggi semenjak untuk menegakkan diagnosis? 10 tahun yang lalu dan riwayat merokok 2 bungkus/hari a. MRI selama 30 tahun. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan b. CT scan bahwa tekanan darahnya saat m1 160/100 mmHg, suhu, c. USG denyut nadi, pernapasan normal. Refleks patologis -/ +. d. Foto sinar-X vertebra torakolumbal Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk dilakukan adalah e. Pungsi lumbal a. EKG b. CT scan16. Seorang wanita usia 17 tahun datang dengan keluhan lemas pada c. MRI keempat ekstremitas. Keluhan tersebut dimulai dari rasa lemas d. Karotid dupleks pada kedua tungkai sejak 4 hari yang lalu, selain itu kedua e. Angiografi lengan lemas sejak 2 hari yang lalu. Dari hasil anamnesis
llmu Penyakit Saraf 48718. Seorang pria datang dengan keluhan lemas sejak 2 jam yang 20. Seorang wanita usia 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan lalu, kemudian rasa lemas tersebut menjalar ke tangan. Dari mulut mencong sejak 3 jam yang lalu. Keluhan tersebut hasil pemeriksaan fisik didapatkan bahwa terjadi hemiparese dirasakan setelah pasien mengendarai motor. Pada Pemerik- dekstra, disatria (pelo). Lesi saraf terjadi di bagian: saan fisik ditemukan sudut mulut tertarik ke kanan saat a. Hemisfer kanan senyum, mata kiri tidak dapat menutup, dahi kiri tidak ber- b. N VII sentral kerut. Apakah saraf yang mengalami kelainan? (tipe 2) c. N VII perifer a. N. trigeminus sinistra sentral d. Selaput meningen b. N. trigeminus dekstra perifer e. Radiks anterior c. N. fasial sinistra perifer d. N. fasial dekstra perifer19. Seorang pasien pria usia 58 tahun dibawa ke UGD pada pukul e. N. fasial sinistra sentral 08.00. Dari anamnesis ditemukan bahwa pada pukul 06.00 pasien jatuh di kamar mandi dan langsung terdiam, hipertensi 21. Seorang pasien laki-laki usia 1tahun 9 bulan, datang dengan kejang 10 tahun terkontrol. Dari pemeriksaan fisik, hasil yang pada seluruh tubuh, yang lamanya berkisar antara 2-3 menit. didapatkan adalah kesadaran sulit dinilai, tekanan darah Pasien tersebut sebelumnya tidak pernah mengalami kejang. 190/110 mmHg, pelo (+), hemiparese desktra. Dari data di Basil pemeriksaan fisik didapatkan bahwa keluar cairan atas yang menunjukkan prognosis baik adalah purulen dari telinga kanan, kemudian tanda meningeal (-). a. Hipertensi terkontrol Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut ? b. Usia 58 tahun a. KDK b. KDS c. Jendela terapi 2 jam c. Epilepsi d. Meningitis bakterial d. Hemiparese dekstra e. Kejang karena infeksi intrakranial e. Pelo
488 Ask The Master UKDI22. Seorang pasien laki-laki usia 13 tahun dibawa ke UGD rumah 23. Seorang laki-laki us1a 15 tahun dibawa oleh keluarganya sakit dengan demam tinggi, penurunan kesadaran. Hasil dengan keluhan sering diam, matanya menatap ke depan anamnesis dengan keluarga pasien didapatkan bahwa kejang dengan tatapan kosong, mulut berkecap-kecap seperti (+) sejak 1 hari yang lalu. Dari pemeriksaan penunjang mengunyah sesuatu selama 4-5 detik, kemudian ia melanjut- didapatkan hasil bahwa kadar protein= 40, glukosa = 85, dan kan kembali melanjutkan aktivitasnya. Pasien tersebut sudah mengalami hal ini selama 3 bulan. jumlah sel = 3. Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut Apakah diagnosis yang tepat? adalah a. Primary generalized non convuisive seizure a. Meningitis TB b. Secondary generalized non convulsive seizure b. Meningitis bakterial c. Atony primary generalized seizure c. Ensefalitis virus d. Psicogenic non epilepsy seizure d. Kejang demam e. Conversion hysteria e. TetanusKUNCI JAWABAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 EBB Ec ED EA c 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 BDDDAc Bc c c 21 22 23 EB A
Search
Read the Text Version
- 1 - 34
Pages: