1 Metode Diagnostik Klinis Perawatan yang tepat dimulai dengan diagnosis an yang harus dilengkapi dan ditandatangani olehyang tepat. Untuk sampai kepada diagnosis yang pasien. lnformasi selanjutnya didapatkan oleh kli-tepat diperlukan ilmu pengetahuan, ketrampilan nisi dengan memeriksa daftar pertanyaan dan me-dan seni: ilmu pengetahuan penyakit serta gejala- ngajukan pertanyaan khusus mengenai keluhangejalanya, ketrampilan untuk melakukan cara me- utama pasien, riwayat medis yang lalu, riwayat ke-nguji yang tepat, dan seni menyatakan impresi, fak- sehatan gigi yang lalu, dan status medis dan gigi-ta, dan pengalaman ke dalam pengertian. gigi saat ini. Klinisi tak perlu ragu-ragu untuk me- lakukan konsultasi dengan dokter si pasien bila pa- Gejala adalah kesatuan informasi, yang dicari sien kelihatannya secara medis berbahaya atau \"ra-di dalam diagnosis klinis dan didefinisikan sebagai puh\" atau bila informasi yang dikumpulkan tidakfenomena atau tanda-tanda suatu permulaan keada- cukup atau tidak jelas. Lebih sering terjadi diban-an sakit yang normal dan indikatif. Gejala dapat di- dingkan yang tidak, bahwa masalah medis pasienklasifikasikan sebagai berikut: gejala subjektif ada~ mempengaruhi perawatannya, .terutama yang me-lab gejala yang dialami dan dilaporkan oleh pasien nyangkut penggunaan anestetik, antibiotika dankepada dokter; gejala objektif adalah gejala yang analgesika. Bagaimanapun, kadang-kadang statusdipastikan oleh dokter melalui berbagai uji/tes medis pasien berhubungan langsung dengan diag-(test). Pengertian mengenai keduanya adalah pen- nosis klinis. Misalnya nyeri (rasa sakit) difus padating agar sampai pada identifikasi penyakit yang te- gigi molar kiri bawah dapat berhubungan denganpat dan di samping itu sampai pada suatu diagnosis rasa sakit yang disebabkan oleh angina· pektoris,masalah yang membawa pasien kepada seorang atau gejala aneh mungkin adalah sebagai akibatklinisi. gangguan psikogenik atau neurologik (Gmb. 1-1 ). Sehubungan banyak penyakit mempunyai ge- RIWAYAT DAN CATATAN MEDIS (RECOR~jala yang sama, seorang klinisi harus tajam dalammenentukan ketepatan diagnosis. Diagnosis ban- Guna menghindari informasi yang tidak relevanding adalah cara yang paling umum. Teknik ini dan untuk mencegah kesalahan kelalaian dalam ujimembedakan satu penyakit dari beberapa penyakit klinis, klinisi harus melakukan pemeriksaan rutin.serupa yang lain dengan mengidentifikasi perbeda- Rangkaian pemeriksaan harus dicatat pada kartuannya. Sebaliknya diagnosis dengan eksklusi, me- pasien dan harus dijadik:an sebagai petunjuk untuknyisihkan semua penyakit yang masuk dalam per- melakukan kebiasaan diagnostik yang tepat (Gmb.timbangan sehingga tertinggal satu penyakit yang 1-2).menjelaskan dengan tepat gejala pasien. Meskipundiagnosis klinis yang tepat kelihatannya sederhana, Pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut ke-dapat membingungkan kebanyakan klinisi yang te- luhan utama pasien, riwayat medis yang lalu, danlah berpengalaman. riwayat kesehatan gigi yang lalu diperiksa. Bila diperlukan lebih banyak informasi, pcrtanyaan- Proses diawali dengan pesan lewat tilpun de- i>ertanyaan selanjutnya harus ditujukan kepada pa-ngan mengajukan permintaan bertemu untuk be- sien dan harus dicatat secara hati-hati.berapa maksud tertcntu yang biasanya mcrupakansuatu bluhan rasa sakil Informasi subjektif dlper-olch secara tertulis atau mcnjawab daftar pertanya- 1
2 llmu Endodontlk Dalam PraktekSeymour Oliet, D.D.S. dan kawan-kawanAlanS.,,.,ar Oliet, D.D.S. If.Barnett, B.D.S. Andrew D. Gr•~t•in, D.lf.D. ENDODONSIADAFTAR PERTANYAAN KESEHATAN (ISi OENGAN HURUF CETAK)Nama _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ NamalsterVSuami _ _ _ _ _ __Belakang Oepan Kawin/TidakAlamat Rumah _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Nomortilpun _ _ _ _ _ _ __Kota Propinsi KodeposPekerjaan: _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Nomor'tilpun kantor _ _ _ _ _ __Kota Negara KodeposTanggal lahir _ _ _ _ _ _ _ _ Jenis kelamin _ _ _ _ _ Tinggi Badan _ _ _ _ Berat Badan _ _ __Pekerjaan _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __JAWAB TIAP PERTANYAAN LINGKARI1. Apakah anda dalam keadaan sehat? Ya Tidak2. Namadan Alamatdokteranda _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __3. Apakah anda dirawat di rumah sakit dalam 2 tahun terakhir? Ya Tidak4. Apakah anda dalam pengawasan seorang dokter selama 2 tahun terakhir? Ya Tidak5. Apakah anda menggunakan obat atau narkotika dalam tahun yang lalu? Ya Tidak6. Apakah sekarang anda menggunakan obat-obatan? Bila ya, sebutkan namanya _ _ _ _ _ _ __7. Apakah anda tidak tahan terhadap penisilin, anestetik lokal, penghilang rasa sakit. Bila ya, obat-obatan ...... yangmana: -------------------------~----8. Lingkari yang pernah anda derita:gangguan jantung tekanan darah tinggi gangguan sinus · LAIN-LAIN- anginalkoroner perdarahan abnormal asma .- desiran jantung anemia tuberkulosis- lesi jantung kongenital penyakit kuning lumpuh- demam rematik hepatiti$1AIOS epilepsi- diabetes artritis perawatan psikiatrik9. Apakah anda memakai alat pacu jantung Ya Tidak10. Apakah anda sekarang hamil Ya TidakTanggal: ......__ _ _ _ _ _'--_ _ Tanda tangan pasien _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __Gmb. 1-1. Formulir riwayat medis pasien, diisi i:f8n ditandatangani oleh pasienGejala-gejala Subjelqif gejala-gejala subjektif. Termasuk di dalam kategori ini adalah alasan· pasien menjumpai dokter gigi, Daftar isian medis yang lengkap yang berisi atau keluhan utama. Umumnya, suatu keluhan uta-riwayat medis dan kesehatan gigi pasien terdiri dari ma berhubungan dengan rasa sakit, pembengkak-
llletode Dlagnolllk Kllnll 3Dr. SURATDTuan/Ny.Sdr BIAVA PANGGILKEMBALIAl.AMAT KOTAORANG TUA ATAU WALi TILPUN:RUMAH .TANGGALLAHIR PEKERJAAN KOTAKPOSDIRWUKOLEH DOKTER 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Ka Kl SALDO 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 TANGGAL PELAYANAN KREDIT .CATATAN BAKTERIOLOGIK CATATANLABORATORI· TANGGAL I II BIAKANRIWAYATDENTALKeluhanutama(k.uj. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Rlwayatg~im~bat _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __Geja/a Subjektif:Rasa saklt: Ada D atau tldak ada D; menusuk D; atau tldak begitu saklt D;/terlokalisasi .D atau menyebar D;berdenyut D, sebentar-sebentar D, atau terus menerus D, berlangsung beberapa detlk D , menlt D, atau JamlD•.meningkat oleh dingin D, panas D, tekanan D,mastlkasl D, tlduran D, manls JD, masam D, atau lalnnya _ __Gejala Objeldlf:Pembengkakan ekstraoral D; pembengkakan lntraoral D; saluran sinus (fistula) DNodus limfa ter1ibat submaksiler D; submental D; lalnnya _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __Gigi berubah wama D; merasa sakit pada perkusl D; goyah D·Jaringan sensitlf pada palpasi D .Tes listrlk: Gigi kontrol bereaksi pada no. _ _ gigi tes pada no. _ _Tes termal: Nonnal D; sangat bereaksi terhadap dingin D ; atau panas D; tldak bereaksi DRadiograf: Terdapat radiolusensl periplkal D atau tldak ada D; ligamen periodontal menebal D; resorpsi internal D;resorpsl ekstemal D; kalslflkasl D; fraktur mahkota atau akar D; penyaldt periodontal D; karies D; atlpis DAnatomI •Terbukanya pulpaoleh Pulpa dlrusak oleh _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __Diagnosis ldinlsPulpitis: Reversibel akut (hlperemla) D; lreversibel akut, responsif terhadap panas; D atau dingin D ireversibel kronis DPerubahan degeneratlf: kalslfikasl D; resorpsl D; nekrosls DLesl periapikal: Abses/perisementltls: akut D; subakut D;. kronis DEkstirpasl Intensional D; perawatan ulangPrognosis gig/: Balk D; dlragukan O; tldak balk 0RIWAYATKESEHATANKOMENTARGmb. 1·2. Catalan kesehatan.
4 llmu Endodontlk Dalam Praktek an, tidak berfungsi/estetik. Mungkin juga hanya Lamanya rasa sakit adalahjuga diagnostik. Ka- karena \"ada sesuatu pada foto Rontgen\", yang di- dang-kadang, nyeri pulpa hanya berlangsung se- keluhkan pasien. Apapun alasannya, keluhan uta- lama ada rangsangan. Pada lain waktu berlangsung ma pasien merupakan titik pennulaan yang terbaik dari beberapa menit sampai berjam-jam. Rasa sakit untuk mendapatkan suatu diagnosis yang tepat. dapat sebentar-sebentar ataupun konstan. Penga- laman klinis menunjukkan bahwa gigi dengan sakit Rasa Sakit (Nyeri) pulpa yang berlalu cepat yang rasa sakitnya segera hilang setelah iritan dihilangkan mempunyai ke- Keluhan umum yang paling sering melibatkan mungkinan sembuh kembali tanpa memerlukan pe- perawatan adalah rasa sakit. Pengajuan pertanya- rawatan endodontik. an-pertanyaan yang bijaksana mengenai rasa sakit- nya dapat menolong seorang ahli diagnostik meng- Kondisi ini, pulpitis reversibel akut (hipere- hasilkan suatu diagnosis sementara dengan cepat. mia), ditandai dengan rasa sakit yang tidak lama, Pasien harus ditanya tentang macam rasa sakit, lo- yang disehabkan oleh rangsangan spesifik, yang kasinya, lamanya, apa yang menyebabkannya, apa segera akan hilang begitu iritan dihilangkan. Rasa yang meringankannya, dan pernah atau tidak me- sakitnya biasanya terbatas dan lebih peka terhadap. libatkan tempat lain. dingin daripada panas. Bila rasa sakitnya bertahan, atau timbulnya tanpa suatu sebab yang nyata, pul- Umumnya, sakit pulpa oleh seorang pasien di- pitis ini biasanya ireversibel, dan pasien memerlu- lukiskan dalam satu atau dua cara; menusuk, tajam kan perawatan endodontik. menusuk, menyayat, atau agak sakit, rasa sakit se- perti dibur, perih sekali dan luar biasa sakitnya. Ra- Nyeri gigi yang luar biasa yang disebabkan oleh sa sakit pada kelompok pertama adalah cocok de- panas biasanya memerlukan perawatan endodon- ngan rasa sakit yang biasanya dihubungkan dengan tik. Rasa sakit yang timbul pada waktu mengubah rangsangan serabut saraf \"delta A\" di dalam pulpa, posisi kepala yang dapat membangunkan pasien sedang rasa sakit pada kelompok dua adalah cocok dari tidurnya, atau yang timbul pada waktu mengu- dengan rasa sakit yang dihasilkan dari eksitasi dan nyah makanan pada gigi terbuka karena karies kecepatan penyebaran serabut saraf \"C\" yang lebih biasanya memerlukan perawatan endodontik. Rasa lambat di dalam pulpa. Penentoan kategori rasa sa- sakit spontan dan rasa sakit y~ng berlangsung lama kit adalah penting sehubungan pertanyaan-perta- adalah gejala-gejala pulpitis ireversibel. nyaan selanjutnya yang akan diajukan. Gejala Objektif Kemampuan membatasi rasa sakit jelas pen- ting. Rasa sakit dapat dibatasi bila pasien dapat de- Gejala objektif ditentukan oleh pengujian dan ngan pasti dan cepat menunjukkan gigi atau tempat observasi yang dilakukan oleh seorang klinisi. Pe- tertentu bila diminta untuk melakukannya. Rasa sa- ngujian-pengujian tersebut adalah sebagai berikut:kit menusuk, tajam menusuk dan menyayat pada (1) pemeriksaan visual dan taktil (dengan melihatgigi biasanya memberi respon cepat terhadap di- dan meraba); (2) perku i; (~) palpasi; (4) mobilitasngin dan mudah dilokalisasi. Gejala dari gigi se- dan depresibilitas; (5) radiograf; (6) uji listrik pul-macam itu jarang melibatkan tempat lain, tetapi bi- pa; (7) uji termal (panas dan dingin); (8) uji anes-la rasa sakitnya menyebar, pasien tak dapat menje- tetik; dan (9) uji kavitas.laskan dengan tepat tempal yang terkena gangguan. Meskipun tidak perlu untuk melakukan seluruh Bila pasien diminta menunjukkan tempat yang pengujian ini pada kurun waktu yang bersamaan,paling merasakan sakit, jari pasien akan bergerak tetapi diperlukan sekali suatu kombinasi pengujiansepanjang lengkung gigi atau di antara rahang atas yang menguatkan untuk menjamin suatu diagnosisdan rahang bawah. Penyebaran ini adalah diagnos- yang tepat. Jangan menyandarkan hanya pada hasiltik karena ketidakmampuan untuk melokalisasi pengujian tunggal.rasa sakit sering ada hubungannya dengan nyerigigi yang agak sakit, rasa sakitnya seperti dibur dan Pemeriksaan Visual dan Taktilperih sekali, dan biasanya dijumpai pada gigi yanglebih bereaksi secara luar biasa terhadap panas Uji klinis yang paling sederhana adalah peme-daripada terhadap dingin dan dengan gejala-gejala riksaan berdasarkan penglihatan. Hal ini terlaluyang dapat melibatkan tempat lain.
Metode Diagnostik Klinis 5 AGmb. 1-3. A, Pemeriksaan visual: foramen fistula (stoma) diantara gigi insisivus lateral dan gigi kaninus, terdapat jaringanbekas Iuka insisi yang berasal dari prosedur bedah endodontiksebelumnya. B, Fistula, resesi gingival dan akar gigi kaninuskanan rahang alas yang terbuka.sering hanya dilakukan sambil lalu selama peme- •riksaan, dan sebagai hasilnya, banyak informasi Kontur mahkota harus diperiksa. Oleh karenapenting hilang. Suatu pemeriksaan visual dan taktiljaringan keras dan lunak yang cermat mengandal- fraktur, bekas-bekas abrasi dan restorasi dapat me-kan pada pemeriksaan \"three Cs\": color, contour rubah kontur mahkota, klinisi harus siap mengeva-dan consistency (warna, kontur dan konsistensi). luasi kemungkinan pengaruh perubahan tersebutPada jaringan lunak, seperti gusi, penyimpangan padapulpa. ·dari warna merah muda sehat dapat dengan mudahdikenal bila terdapat inflamasi. Suatu perubahan Ravn mengamati keretakan email pada 1300kontur yang tinibul dengan pembengkakan, dan gigi meliputi waktu 2 tahun yang disebabkan ka-konsistensi jaringan yang lunak, fluktuan, atau se- rena cedera traumatik25. Dari jumlah ini, 3,5%perti bunga karang yang berbeda dengan jaringan mengakibatkan matinya pulpa. Ab°ou-Rass meng-normal, sehat dan kuat adalah indikatif dari keada- anjurkan perawatan endodontik dan restorasi mah-an patologik (Gmb. 1-3). kota begitu retak gigi tersebut menunjukkan gejala, karena retak gigi d!ipat menjadi fraktur gigi 1. Dengan cara yang sama, gigi harus diperiksa se-cara visual de'ngan menggunakan \"three Cs\". Suatu Konsistensi jaringan keras gigi berhubunganmahkota yang berpenampilan normal mempunyai dengan adanya karies dan resorpsi internal atautranslusensi dan kehidupan yang tidak dipunyai gi- eksternal. Pulpa yang terbuka jelas memerlukangi tanpa pulpa. Gigi yang berubah warna, opak dan perawatan bila akarnya akan dipertahankan. Oleh.kurang menunjukkan kehidupan harus dinilai se- karenanya, pulpa terbuka•yang pada mulanya di-cara hati-hati karena pulpanya mungkin telah me- keta~ui pada radiograf, harus dipertegas oleh eks-ngalami peradangan, degenerasi, atau sudah nekro- plorasi dan ekskavasi.tik. Tidak semua gigi yang berubah warna memer-lukan perawatan endodontik; penodaan (staining) . Teknik pemeriksaan visual dan taktil adalahmungkin disebabkan karena restorasi amalgam la- sederhana. Pemeriksa menggunakan mata, jari-jarima, bahan pengisi saluran akar, atau obat-obatan tangan, eksplorer dan prob (probe) periodontal.sistemik, seperti penodaan tetrasiklin. Namun ke- Gigi-gigi dan periodonsium pasien harus diperiksabanyakan perubahan warna,- disebabkan oleh pe- di bawah sinar terang dalam keadaan kering. Misal-nyakit yang biasanya berhubungan dengan pulpa nya suatu saluran sinus (fistula) dapat terlepas darinekrotik, pulpa gangren, resorpsi internal dan eks- deteksi bila tertutup Judah, atau dapat juga suatuternal, dan terbukanya pulpa karena karies. kavitas interproksimal luput dari perhatian bila ter- isi dengan sisa makanan. Kehilangan translusensi,
6 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb. 1-4. A, Perkusi vertikal menggunakan tangkai suatu ala! operatif. B, Perkusi horizontal; sebelum melakukan perkusi gigidengan suatu tangkai logam, mula-mula respon pasien dites dengan mengetukkan jari secara ring an pada gigi yang dicurigai.sedikit perubahan warna, dan keretakan mungkin tuk menghilangkan bias pada fihak pasien, harustidak terlihat dengan penerangan yang tidak me- diubah rentetan gigi yang ~iperkus i pada tes yangmadai. Sebenarnya, suatu transilumfoator dapat berturut-turut. Sering juga, arah pukulan haru s di~menolong mendeteksi email yang retak atau fraktur ubah dari permukaan vertikal-oklusal ke permuka-pada mahkota. an bukal atau lingual mahkota dan masing-masing tonjol dipukul dengan urutan yang berbeda (Gmb. Pemeriksaan visual harus menyertakanjaringan 1.-4). Akhirnya, sambil mengajukan pertanyaan ke-lunak dekat gigi yang terlibat untuk mendeteksi pada pasien mengenai rasa sakit gigi tertentu, klini-adany;:i pembengkakan. Prob periodontal hams di- si akan memperoleh suatu respon yang lebih benar,gunakan secara rutin untuk menentukan status pe- bila pada waktu yang sama diperhatikan gerakanriodontal gigi yang dicurigai dan gigi di dekatnya. badan pasien, refleks respon rasa sakit, atau bahkanLubang fistula ke dalam krevis gingival atau poket suatu respon yang tidak diucapkan. Jangan melaku-dalam di bawah tulang mungkin luput dari pende- kan perkusi gigi sensitif melebihi toleransi pasien.teksian karena kegagalan dalam penggunaan prob Masalah ini dapat dihindari dengan melakukan te-periodontal. Mahkota gigi harus dievaluasi secara kanan ringan pada beberapa gigi sebelum melaku-hati-hati, untuk menentukan apakah masih dapat kan perkusi.direstorasi sebagaimana mestinya setelah selesaiperawatan endodontik. Akhirnya harus dilakukan Perkusi digunakan bersama-sama dengan tespemeriksaan cepat seluruh mulut, apakah gigi yang periodontal lain, yaitu palpasi, mobilitas dan depre-memerlukan perawatan adalah gigi yang strategik. sibilitas. Tes ini membantu menguatkan adanya pe- riodontitis. Bagaimanapun, adanya gangguan iniPerkusi • bukan merupakan indikasi pulpitis ireversibel atau n·ekrosis pulpa yang sebenarnya. Mungkin perio-Uji ini memungkinkan seseorang mengeval~asi dontitis adalah suatu respon terhadap nekrosis pul- pa, dapat juga timbul di sekitar gigi vital yang se-status periodonsium sekitar suatu gigi. Gigi diberi cara klinis normal, sebagai pada abses periodontal akut. Bila timbul periodontitis yang tidak ada hu-pukulan cepat dan tidak keras, mula-mula dengan bungannya dengan suatu sebab periodontal, biasa- nya merupakan akibat nekrosis pulpa. Satu penge-jari dengan intensitas rendah, kemudian intensitas cualian yang jarang terjadi adalah pada tingkat akhir pulpitis ireversibel, bila gigi sangat responsifditingkatkan dengan menggunakan tangkai suatu terhadap panas. Pulpan)'a masih mempunyai vitali- tas sedikit, tetapi gigi sensitif terhadap perkusi.instrumen, untuk menentukan apakah gigi merasasakit. Suatu respon sensitif yang berbeda dari gigidi sebelahnya, biasanya menunjukkan adanya peri-sementitis (periodontitis). Walaupun perkusi ada-lah suatu cara sederhana menguji, tetapi dapat me-nyesatkan bila digunakan sebagai alat tunggal. Un-
Metode Diagnostik Klinis 7Gmb. 1-5. A, Palpasi nodus limfa submaksiler (anak panah) secara bimanual dengan operator berdiri di depan pasien. 8, Palpasibimanual nodus limfa submaksilerdengan operator berdiri di belakang pasien.Gmb. 1-6. Mobilitas ditentukan dengan menggerakkan gigi Palpasike lateral dengan menggunakan dua tangkai instrumen ope-ratif. Tes sederhana ini dilakukan dengan ujung jari menggunakan tekanan ringan untuk memeriksa konsistensi jaringan dan respon rasa sakit. Meski- pun sederhana, tetapi merupakan suatu tes yang penting. Nilainya terletak dalarn menemukan pem~ bengkakan yang meliputi gigi yang terlibat dan me- nentukan hal-hal berikut: (1) apakahjaringan fluk- tuan dan cukup membesar untuk insisi dan drai- nase; (2) adanya, intensitas dan lokasi rasa sakit; (3) adanya dan lokasi adenopati (Gmb. 1-5); dan (4) adanya krepitus tulang. Bila palpasi digunakan untuk menentukan ade- nopati sebaiknya berhati-hati bila melakukan pal- pasi nodus limfa pada infeksi akut, untuk meng- hindari kemungkinan penyebaran infeksi melalui pembuluh limfatik. Bila gigi-gigi posterior terin- feksi , maka secara diagnostik nodus limfa submak- siler (submaxillary) turut terlibat. Infeksi pada gigi- gigi anterior bawah kemungkinan menyebabkan
8 llmu Endodontik Dalam Praktekpembengkakan nodus limfa submental. Bila infeksi soketnya. Tes ini dapat dilakukan dengan jari atauterbatas pada pulpa dan tidak berlanjut pada perio- dengan instrumen. Bila dijumpai depresibilitas, ke-donsium, palpasi tidak merupakan saran diagnos- mungkinan untuk mempertahankan gigi berkisartik. Palpasi, perkusi, mobilitas dan depresibilitas antara jelek dan tidak ada harapan.menguji keutuhan ikatan ligamen dan tulang, dantidak diagnostik bila penyakitnya terbatas di dalam Satu klasifikasi mobilitas menetapkan mobili-ruang pulpa gigi. Secara singkat, perkusi, palpasi, tas derajat pertama sebagai gerakan gigi yang nyatamobilitas, dan depresibilitas adalah lebih untuk me- .dalam soketnya; mobilitas derajat kedua adalah ge-nguji periodonsium daripada pulpa. rakan gigi dalamjarak I mm; dan mobilitas derajat ketiga adalah gerakan lebih besar daripada 1 mmTes Mobilitas-Depresibilitas atau bila gigi dapat ditekan. Perawatan endodontik tidak boleh dilakukan pada gigi dengan mobiliias Tes mobilitas digunakan untuk mengevaluasi derajat ketiga, kecuali bila mobilitas berkurangjikaintegritas aparatus pengikat (attachment appara- tekanan pada periodonsium dihilangkan. Sebagaitus) di sekeliling gigi. Tes terdiri dari menggerak- contoh, situasi ini dapat dijumpai pada kasus suatukan suatu gigi ke arah lateral dalam soketnya de- abses apikal akut bila dilakukan drainase yang me-ngan menggunakan jari atau, lebih diutamakan, madai dan nanah dapat keluar setelah saluran .akarmenggunakan tangkai dua instrumen (Gmb. 1-6). dibuka, cukup lebar, dan dibiarkan terbuka.Tujuan tes ini adalah untuk menentukan apakah gi-gi terikat kuat atau longgar pada alveolusnya. Jum- Radiografilah gerakan menunjukkan kondisi periodonsium;makin besar gerakannya, makin jelek status perio- Radiograf adalah salah satu alat klinis palingdontalnya. penting untuk membuat diagnosis. Alat ini me- mungkinkan pemeriksaan visual struktur mulut Demikian pula, tes untuk depresibilitas adalah yang tidak mungkin dapat dilihat dengan mata te-dengan menggerakkan gigi ke arah vertikal dalam lanjang. Tanpa alat ini tidak mungkin dilakukan •BGmb. 1-7. Daerah radiolusen yang menyangkut gigi vital. A, Foramen insisivus; 8, Osteofibrosis periapikal; C, Kista periodontal;D, Osteofibrosis periapikal; E, Foramen mental; F dan G, Osteofibrosis periapikal.
Metode Dlagnostik Kllnis 9Gmb. 1-8. A sampai C, Osteofibrosis periapikal.diagnosis, seleksi kasus, perawatan, dan evaluasi adanya material mengapur di dalam rongga pulpapenyembuhan Iuka. Praktek kedokteran gigi tidak 1 atau saluran akar, resori>si dentin yang mulai darimungkin dapat dilakukan tanpa radiograf. i dalam saluran akar (resorpsi internal) atau dari Untuk dapat menggunakan radiograf dengantepat, seorang klinisi harus mempuriyai pengetahu- permukaan akar (resorpsi ekstemal), kalsifikasi/an dan ketrampilan yang diperlukan untuk dapat peny!Jmbatan kavitas pulpa, penebalan ligamen pe-memberikan interpretasi secara tepat. Diperlukan riodontal, resorpsi sementum, dan sifat serta per-.suatu pengertian seksama tentang anatomi normal luasan perusakan periapikal dan tulang alveolar.dan anomalinya yang mendasarinya dan perubahanyang dapat timbul yang disebabkan oleh ketuaan, Jadi, radiografmemberikan informasi yang ber-trauma, penyakit dan penyembuhan. Dengan demi- hubungan dengan diagnosis, prognosis, seleksi ka-kian,\" baru bayangan hitam-putih berdimensi-dua sus, instrumentasi, obturasi, dan perbaikan tulangyang diproses pada film ini mempunyai arti (Gmb. dan sementum. Radiograf dapat digunakan sebagai1-7 dan 1-8). peringatan para klinisi akan adanya kesukaran-ke- sukaran yang akan terjadi yang disebabkan oleh Karena informasi yang terkandung di dalam kalsifikasi, masalah periodontal, perfo;asi, rintang-suatu radiograf itu begitu penting bagi praktek ke- an, dan fraktur (Gmb. 1-9 sampai 1-11). Namun de-dokteran gigi, maka perlu bahwa radiograf harus mikian, radiograf dapat juga menyesatkan dan ha-berkualitas tinggi. Suatu radiograf yang bermutu ms diamati dengan hati-hati. Interpretasi radiografmungkin.sukar untuk diinterpretasi, tetapi suatu ra- bukan merupakan pengetahuai:i eksak. Misalnya,diograf yang jelek tidak mungkin \"dibaca\". Untuk suatu radiograf tidak dapat digunakan untuk mem-dapat menghasilkan suatu radiograf yang prima, se- . bedakan se.cara meyakinkan antara suatu abses kro-seorang harus menguasai ketrampilan yang diper- nis, suatu granuloma, atau suatu kista. Agar teliti,lukan: penempatan film yang tepat di dalam mulut perbedaan semacam itu memerlukan bukti-buktipasien, pengambilan sudut kerucut yang tepat ter- histopatologik.hadap film danstruktur mulut untuk mencegah dis-torsi gambar anatomik; waktu pencahayaan yang Seiring dengan ini, adanya radiolusensi periapi-tepat, sehingga terekam gambar dengan kontras kal pada gigi secara otomatis tidak menunjukkanyang jelas, dan teknik pencucian yang benar untuk gigi yang sakit. Dalam banyak hal suatu daerah ra-menjamin suatu rekaman terang dan permanen refaksi pada radiograf yang kelihatannya beradayang dapat dipertahankan dan disimpan untuk da- pada apeks akar gigi sebenarnya adalah suatu su-pat digunakan pada masa mendatang. Penyimpang- perimposisi (superimposition) suatu gambar di atasan kecil dari yang telah diuraikan akan menghasil- apeks akar (Gmb. 1-12). Fenomena ini dapat terjadikan suatu radiograf jelek dengan nilai kecil atau pada anatomi normal, seperti pada sinus maksiler,tanpa nilai. foramen insisivus, foramen mental, ruang meduler, atau bila terjadi suatu gangguan tetapi tidak ada hu- Radiograf dapat berisi informasi mengenai ada- bungannya dengan pulpa, misalnya suatu kista hl-nya karies yang dapat melibatkan/mengancam me- lang traumatik, ameloblastoma, kista periodontal,libatkan pulpa. Radiograf dapat menunjukkanjum- dan tumor maligna (Gmb. 1-13).lah, bagian, bentuk, panjang dan lebar saluran akar, Osteofibrosis periapikal (fibroma apikal de- ngan osifikasi, osteitis dengan·rarefikasi periapikal, •
•10 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb.1 ·9. A, Daerah radiolusen meliputi gigi sentral asimtomatik, yang telah dirawat secara endodontik. B, Daerah radiolusen tidakada hubungannya dengan gigi yang bersangkutan tetapi merupakan foramen insisivus.fibroma dengan osifikasi, sementoma, semento- tidak 6,6% dari isi mineral tulang kortikal padablastoma, disrlasia oseus) sebagai yang dilukiskan jalur langsung sorotan sinar telah hilang.2 Denganoleh Stafne,2 adalah suatu kenyataan lain yang da- lain perkataan suatu lesi periapikal biasanya lebihpat menyebabkan salah interpretasi radiografik. besar daripada gambarnya pada radiograf. OlehOsteofibrosis periapikal dapat dikenal oleh adanya sebab itu suatu daerah patologik dapat dijumpai,daerah radiolusen di selcitar apeks gigi yang pulpa~ meskipun masih tertutup oleh plat tulang kortikal,nya normal sesuai tes. Pada umumnya, dapat dilihat dan suatu abses akut pada gigi dapat mempunyai gambar radiografik normal tanpa radiolusensi nyata.dengan jelas trabekula tulang di daerah radiolusen,dan kadang-kadang terlihat sementum. Daerah ra- Radiograf mempunyai batasan lain. Goldman dkk., menemukan bahwa bila 5 orang dokter gigidiolusen di perifer sering diwakili oleh tulang skle- memeriksa radiograf endodontik yang sama, hanyarotik. Dengan demikian,_ osteofibrosis periapikal dalam 67% kasus terdapat kesamaan interpretasi. 14dapat salah didiagnosis sebagai granuloma, abses Studi Nielsen mengenai interpretasi radiografik menunjukkan bahwa para pemeriksa mempunyaikronis, atau kista. Karena gigi yang terkena tiqak kesamaan pendapat pada 65 sampai 75% kasus,memerlukan perawatan, maka perlu untuk mem- tetapi persentase akan meningkat bila pemeriksabed*an osteofibrosis periapikal dari penyakit-pe- yan~ sama memeriksa ulang radiograf yang sa-nyakit yang memerlukan perawatan endodontik ma. 1 Gelfand dkk. , menunjukkan bahwa interpre-atau ekstraksi. tasi visual radiograf berbeda antara dokter gigi umum dan ahli endodontik.13 Ditambahkan, tidak ada ke- Kesimpulan studi oleh Bender dan Seltzer,3 sepakatan di antara para pemeriksa sendiri sebesaryang kemudian diperkul}t oleh studi Schwartz dan 21,8% bila mereka melihat radiograf untuk keduaFoster,28 menyatakan bahwa suatu lesi pada tulang kalinya. Kesukaran interpretasi radiogra9uga telahkanselus tidak dapat dilihat pada radiograf sampai dipertunjukkan oleh Roit dan Grondahl.2tulang kortikal telah tercapai atau tertembus. Ke-mudian Bender menjelaskan bahwa hilangnya tu-lang kanselus tidak dapat dideteksi sampai paling•
Metode Diagnostik Klinis 11Gmb. 1-10. Pasien mengalami suatu kecelakaan mobil beberapa bulan yang 10.. A, Terdapat daerah rarefaksi meiputi sentral,tetapi semua tes negatif dan gigi asimtomatik. B, Radiograf lain yang diambil pada daerah sama (anak panah) juga menunjukkandaerah radiolusen. C, Radiograf yang diambil dengan sudut lebih besar meriunjukkan struktur tulang normal dli!n lamina dura (anakpanah). Daerah radiolusen adalah foramen insisivus. Priebe dkk. , mempersoalkan nilai sebuah radio- rawatan endodontik menghasilkan pengurangangraf untuk membedakan berbagai tipe lesi peri- ukuran radiolusensi periapikal dan peningkatan tra-apikaI.24 Brynolf melaporkan bahwa suatu inter- bekulasi.30 Pitt Ford tidak menemukan hubunganpretasi tepat mungkin adalah 74% bila mengguna- ketergantungan antara penemuan radiograf dan his-kan radiograf tunggal dan 90% bila digunakan 3 tologikjaringan periapikal anjing.23radiogi'af yang diambil dari sudut berlainan daridaerah yang sama.4 Brynolf juga menemukan bah- Berbagai laporan yang telah diterbitkan meng-wa \"suatu diagnosis perubahan pada daerah peri- uraikan suatu radiograf yang baru dikembangkanapikal yang secara histologis tepat dapat dibuat pa- yang disebut xeroradiograf. Radiograf ini dapat di~da 82 sampai 92% kasus. \"5 Suzuki melaporkan sinari oleh mesin sinar-x konvensional denganbahwa laporan histologik menegaskan bahwa ra- menggunakan radiasi lebih kecil daripada biasa-diograf dapat dipercaya dalam 83% kasus bila pe- nya, diproses secara otomatis dan dalam 25 detik diperoleh hasil berupa film permanen yang telahGmb. 1-11. A, Ketenibatan periodontal gigi kaninus atas yang jelas, dengan pembengkakan, yang dapat juga dikacaukan denganketenibatan periapikal karena gigi telah dirawat secara endodontik. B, Radiograf yang diambil pada sudut horizontal yang berubah 'menunjukkan bukti fraktur akar yang menjadi sebab pembengkakan. C, Alat bantu radiografik unt(lk diagnosis: melacak asal suatu ·fistula dengan memasukkan kerucut guta-perca ke dalam saluran.
12 llmu Endodontik Dalam Praktek ' Gmb. 1-13. A, Kista tulang traumatik; tes vitalitas kedua molaradalah normal. B, Kista periodontal; tes vitalitas kedua premolar adalah normal.Gmb. 1-12. A, Daerah rarefaksi: apakah rarefaksi periapikal kering dan dilaminasi. Sebagai tambahan, gambarini hasil suatu lesi periapikal kronis ataukah foramen mental tersebut dapat dilihat sebagai foto hitam-putih atauyang menutupi apeks akar? B, Daerah rarefaksi merupakan sebagai suatu radiograf tradisional dengan meng-baik suatu lesi periapikal kronis (tes pulpa elektrik, aplikasi gunakan penerangan transiluminasi. Leff dkk.,dingin dan tes kavitas menunjukkan pulpa nonvital) maupun membandingkan nilai diagnostik gambar yang di-foramen mental. Perawatan endodontik dapat diselesaikan hasilkan oleh radiografi konvensional dan oleh xe-tanpa anestesi. C, Radiograf ulang setelah 6 bulan. roradiografi.18 Mereka melaporkan bahwa gam- bar-gambar mempunyai nilai diagnostik sama, te- tapi gambar yang dihasilkan oleh xeroradiografi le- bihjelas dan lebih terinci. Paradoks radiograf adalah bahwa tidak selalu memberi interpretasi cermat, namun cara ini lebih banyak memberi sumbangan kepada praktek ke- dokteran gigi secara ilmiah dibandingkan tes diag- nostik lainnya. Tanpa radiografi , kita tidak dapat mendiagnosis struktur gigi secara tepat dengan tingkat kecermatan yang layak. Meskipun demiki-
Metode Diagnostik Klinis 13an, Jain-lain tes harus digunakan bersama-sama de- Catat hasilnya menurut skala nurnerik padangan radiograf untuk menguatkan interpretasinya. tester (alat uji) pulpa. 7. Ulangi prosedur di atas untuk ·setiap gigiPengujian Pulpa dengan Listrik yang akan diuji . Mengetes pulpa dengan listrik Jebih cennat\" Karena kesalahan dalarn teknik atau dalam res-daripada beberapa tes yang digunakan untuk me- pon mudah timbul, adalah bijaksana u.ntuk meme-nentukan vitalitas pulpa. Meskipun vitalitas pulpa riksa ulang semua hasil demi kecennatan bila ter-tergantung pada sirkulasi darah intrapulpal, tidak dapat kesangsian terhadap keabsahan tes. Mengujipemah ditemukan tes klinis yang praktis untuk me- kecennatan respon pasien dengan mematikan alatnguji sirkulasi. Tester listrik bila digunakan untuk atau mengubah urutan gigi yang diuji mencegahmenguji vitalitas pulpa, malahan menggunakan sti- kecennatan hasil dipengaruhi respon pasien karenamulasi saraf. Tujuannya adalah untuk merangsang bias atau rasa cemas. Suatu radiograf dari semua gi-respon pulpa dengan mengenakan arus listrik yang gi yang telah dites harus terlihat untuk dijadikan pe-makin meningkat pada gigi. Suatu respon positif doman selama dilakukan tes. Akhimya,jangan me-merupakan suatu indikasi vitalitas dan membantu ngandalkan hasil tes atau respon suatu gigi tanpadalam menentukan nonnalitas atau abnonnalitas melakukan tes yang sama pada gigi kontrol danpulpa tersebut. Tidak adanya respon terhadap sti- membandingkan reaksinya.mulus Jistrik dapat merupakan indikasi adanya nek-rosis pulpa (Gmb. 1-14). Untuk mengetes vitalitas gigi tidak dapat hanya tergantung pada tes pulpa listrik saja, dan hasilnya Suatu teknik sederhana untuk mengetes pulpa harus dibenarkan dengan hasil tes lainnya, sepertidengan listrik adalah sebagai berikut: tes dingin atau pengujian kavitas. Kadang-kadang hasil tes pulpa listrik menyesatkan. Misalnya, suatu 1. Jelaskan tes ini kepada pasien dengan cara respon positif palsu dapat timbul bila dijurnpai pul- yang dapat mengurangi kecemasan dan da- pa gangren basah di dalam saluran akar. Situasi ini pat menghapuskan suatu respon yang me- tidak umum dan memerlukan arus maksimum me- nyimpang. lalui gigi untuk mendapatkan suatu respon. Sebab lain yang menimbulkan kebingungan dapat terjadi 2. Isolasi daerah gigi 'yang akan diuji dengan pada gigi berakar banyak yang sebagian pulpanya gulungan kapas dan penyedot Judah dan nekrotik, dengan beberapa serabut saraf masih vital keringkan semua gigi dengan udara. dalam salah satu atau lebih saluran akarnya. 3. Periksa alat tes pulpa listrik sebelum di- Suatu hasil negatif-palsu tanpa respon nyata ter- gunakan dan pastikan bahwa arus melalui hadap stimulus listrik lebih sering menyesatkan elektrode. daripada suatu respon positif- palsu. Suatu respon negatif dapat timbul bila pengapuran di dalam ja- 4. Gunakan elektrolit (pasta gigi) pada elek- ringan pulpa atau dentin telah meluas. Lebih ba- trode gigi dan letakkan pada email mahkota nyak arus listrik diperlukan untuk mendapatkan gigi yang dikeringkan pada pennukaan ok- suatu respon pada gigi dengan dentin reparatif yang lusobukal atau insisolabial (Gmb. 1-15). meningkat dan suatu kavitas pulpa yang mengecil, Harns diperhatikan untuk tidak menyentuh atau dalam pulpa fibrotik. Faktor-faktor lain yang restorasi gigi atau jaringan gusi di dekatnya . dapat mempengaruhi respon adalah: (1) gigi de- dengan elektrolit atau elektrode, karena.da- ngan restorasi dan suatu bahan dasar proteksi·pulpa pat mengakibatkan respon palsu dan me- yang luas; (2) gigi yang belum lama mengalarni nyesatkan. trauma; (3) gigi yang belum Jama erupsi dengan pembentukan akar yang tidak Jengkap; (4) obat- 5. Tarik pipi pasien menjauhi elektrode gigi obat sedatif yang digunakan pasien; dan (5) pasien dengan tangan yang bebas. Tangan yang dengan ambang rasa sakit yang luar biasa tinggi. berkontak dengan pipi pasien ini meleng- kapi aliran listrik. Pengujian pulpa dengan listrik tidak dilakukan pada gigi-gigi dengan restorasi yang tertutup pe- 6. Putar reostat perlahan-lahan untuk me- nuh, sebab suatu stimulus listrik tidak dapat melalui masukkan arus minimal ke dalam gigi, dan bagian mahkota yang tertutup oleh akrilik, keramik untuk menaikkan arus perlahan-lahan. Min- ta kepada pasien untuk memberitahu bila timbul sensasi dengan menggunakan kata- kata seperti \"rasa geli\" atau \"kehangatan\".
14 llmu Endodontik Dalam Praktek' --o--e---- ·:.. llG1llGAGmb. 1-14. Tester Pulpa Listrik. A, Tester pulpa digilog, dengan baterai. B, Kompak Pelton-Crane, tester pulpa listrik denganbaterai transistor. C, Tester pulpa Parkell dengan baterai. D, Tester pulpa Teknologi Anamik. E, Neatest ADP (tester pulpa digitalotomatik).
Metode Diagnostik Klinis 15 .Gmb. 1-15. Pengujian pulpa dengan listrik; elektrode diletak- gigi dengan inflamasi pulpa dan bacaan lebih ren-kan pada permukaan .email oklusobukal mahkota gigi yang dah pada 5% gigi tanpa inflamasi dan 23% gigidiisolasi dan dikeringkan menggunakan pasta gigi sebagai dengan inflamasi pulpa.9suatu elektrolit; arus listrik pelan-pelan ditingkatkan sampaipasien merasakan 'geli' atau 'panas'. TesTermal Tes ini meliputi aplikasi dingin dan panas padaatau logam, tanpa distorsi. Gigi-gigi ini dapat diuji gigi, untuk menentukan sensitivitas terhadap per- ubahan termal. Meskipun keduanya merupakan tesvitalitasnya dengan menggunakan suatu pengujian sensitivitas, tetapi tidak sama dan digunakan untuk alasan diagnostik yang berbeda. Suatu respon ter-kavitas, tetapi tes semacam ini hanya dapat dilaku- hadap dingin menunjukkan pulpa vital, tanpa mem- perhatikan apakah pulpa itu normal atau abnormal.kan pada keadaan terbatas, karena memerlukan Suatu respon abnormal terhadap panas biasanya menunjukkan adanya gangguan pulpa atau peri-preparasi kavitas pada permukaan oklusal mah- apikal yang memerlukan perawatan endodontik. Perbedaan diagnostik lain terdapat antara teskota. Aplikasi salju karbon dioksida (-78° C) atau panas dan dingin . Bila timbul respon terhadap di- ngin, pasien dengan cepat dapat menunjukkan gigisemprotan Frigident (-50° C) adalah pilihan tes un- yang merasa sakit. Respon panas, yang dirasakan oleh pasien, dapat terbatas atau menyebar (difus),tuk keadaan semacam itu. · dan kadang-kadang dirasakan di tempat lain. Na- mun suatu respon positif terhadap aplikasi panasMasalah menghadapi pengujian pulpa dengan pada gigi tunggal pada waktu pemeriksaan menye- babkan respon rasa sakit yang terbatas dan agakJistrik telah dibicarakan oleh · Mumford dan tertunda. Hasil tes termal harus.berkorelasi denganBjom.20 Degering berpendapat bahwa rangsangan hasil tes lain-lainnya, untuk menjamin keabsahan. Tes Panas. Tes panas dapat dilakukan denganlistrik adalah cara menguji yang paling dapat diper- me.nggunakan cara yang berbeda-beda yang meng- hasilkan derajat temperatur yang berbeda (Gmb.caya.7 Mumford menyatakan bahwa tes pulpa lis- 1-16). Daerah yang akan <lites .diisolasi dan. di- keringkan, kemudian udara hangat dikenakan pad1,ttrik lebih unggul daripada tes termal baik dalam ke- permuk.aan gigi yang terbuka dan respon pasien di-cerma'tan maupun dalam reprodusibilitas.19 Harris catat. Bila diperlukan temperatur yang lebih tinggi ontuk mendapatkiin suatu respon, harus digunakanjuga menegaskan nilai diagnostik pengujian pulpa air panas, bumiser panas, guta-perca panas ataudengan listrik. 15 Pada tes perbandingan, Teitler kompoun (compound) panas atau sembarang ins- trumen yang dapat menghantarkan temperaturdkk. ; menemukan korelasi yang Jebih baik antara yang terkontrol pada gigi. Bila menggunakan ben- da padat, seperti guta-perca panas, panas tersebutstatus klinis gigi dan tes pulfa listrik daripada de- dikenakan pada bagian sepertiga oklusobukal mah-ngan tes dingin etil klorida.3 kota yang terbuka. Bila tidak timbul respon, bahan dapat dipindah ke bagian sentral mahkota atau le-Penyelidikan-penyelidikan lain menjelaskan . bih dekat dengan serviks gigi. Bila timbul suatu respon, benda panas harus segera diambil. Hartismengapa hasil pengujian pulpa listrik sukar untuk dijaga untuk tidak menggunakan panas yang ber- lebihan atau memperpanjang aplikasi panas padadiinterpretasi secara kuantitatif. Klein menemukan gigi. Suatu cara Jain diperlukan pada aplikasi denganbahwa 16 sampai 36% gigi depan anak-anak, umur air panas. Gigi yang akan <lites diisolasi dengan isolator karet (rubber dam). Gigi kemudian diren-6 sampai 11 tahun, tidak memberi respon terhadap dam ke dalam air \"panas-kopi\" yang disemprotkantes pulpa listrik. 17 Dummer dkk., yang menghu- dari alat semprit (syringe), dan respon pasien di-bungkan riwayat sakit pasien, tes termal, dan tespulpa listrik pada 98 nyeri gigi dengan pemeriksaanhistologik, menemukan bacaan yang lebih tinggipada 10% gigi tanpa inflamasi pulpa dan pada 38%
16 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb.1·16. Tes panas. A, Meletakkan bilah (blade) panas instrumen plastik pada permukaan bukal email mahkota. 8, Panaspergeseran yang dihasilkan oleh diskus pemoles yang berputar. C dan D, Penggunaan guta-perca panas pada permukaan gigi.catat. Karena air panas ditahan di dalam isolator dan dibekukan dalam posisi tegak di dalam lemarikaret, respon terbatas pada gigi yang <lites. es. Penyumbat (stopper) karet harus pada dasar karpul , untuk memungkinkan seseorang mendo- Tes dingin. Aplikasi dingin dapat dilakukan rong es keluar dan dengan demikian memperolehdengan berbagai cara yang berbeda (Gmb.1-17). sebatang pensil es. Dachi dkk., menganjurkan agarSuatu cucuran udara dingin dapat dikenakan lang- meletakkan kerucut es dengan diameter 1/4 inchisung pada mahkota gigi yang sebelumnya dikering- pada g~i selama 5 detik sebagai pengukuran teskan dan juga pada tepi gusi . Bila tidak timbul res- dingin.pon, gigi dapat diisolasi dengan isolator karet dandisemprot dengan etil klorida yang begitu cepat Salju karbon dioksida (es kering) juga telah di-menguap sehingga mengabsorpsi panas dan de- gunakan untuk aplikasi dingin pada gigi. Pen~ngan demikian mendinginkan gigi. Suatu cara yang gunaan es kering telah diuraikan oleh Ehrmann. 0lebih umum adalah meletakkan kapas yang di- Karena temperatur es kering adalah -78° C makabasahi dengan etil klorida pada gigi yang <lites. temperatur tersebut mampu menembus restorasiMeskipun temperaturnya tidak sedingin seperti bi la penuh pada gigi uniuk mendapatkan respon daridigunakan semprotan etil klorida, umumnya cukup jaringan gigi yang terdapat di bawahnya. Respondingin untuk mendapatkan suatu respon yang pulpa terhadap tes termal dengan cara es keringabsah. telah diselidiki oleh Dowden dkk., yang meng- gunakan temperatur -80° C untuk I sampai 3 menit Suatu cara sederhana untuk mengaplikasikan pada gigi kera.8 Hasilnya adalah suatu injuri pulpa, ·dingin pada gigi adalah dengan membungkus se- tetapi bila·gigi-gigi diperiksa ulang 47 sampai 67kerat es dalam kain kasa basah, meletakkannya pa- hari kemudian telah terjadi penyembuhan. Ingramda permukaan fasial gigi, dan membandingkan re- dan Peters menunjukkan bahwa salju karbon diok-aksinya dengan gigi kontrol. Pensil es dapat dibuat sida tidak menyebabkan efek menusuk yang tetapdengan mengisi karpul anestetil< ~Mnng dengan air
Metode Diagnostik Klinis 17Gmb. 1-17. Tes dingin. A, Semprotan etil klorida pada gulungan kapas; penguapan cepat menimbulkan sensasi dingin. B,Gulungan kapas yang telah disemprot dikenakan pada mahkota gigi; suatu respon positif menunjukkan vitalitas pulpa pada gigi yangpulpanya normal atau abnormal. C, Air yang dibekukan pada karpul anestetik kosong menghasilkan suatu batang es untuk tes dingin.D, Gulungan kapas disemprot dengan Frigident (inset), untuk dikenakan pada permukaan mahkota; Frigident dengan temperaturkira-kira -50° C, bila disemprotkan pada email atau permukaan mahkota gigi yang direstorasi merupakan tes yang paling teliti untukmengetahui vitalitas pulpa.pada ·email dan pulpa, bila dikenakan pada gigi dingkan EPT (tester pulpa listrik) terhadap pe-anjing.16 Rickoff dkk., telah meneliti efek salju makaian DDM atau salju karbon dioksida.karbon dioksida dan guta-perca panas pada gigi Tes Anestetikmanusia dan melaporkan tidak adanya injuri sig- Tes ini terbatas bagi pasien yang sedang merasanifikan pada pulpa. Bahwa salju karbon dioksida sakit pada waktu <lites, bila tes yang biasanya di-merupakan cara mengetes pulpa yang dapat diper- gunakan gagal untuk memungkinkan seseorang mengidentifikasi gigi. Tujuannya adalah untuk me-caya telah ditunjukkan oleh Fulling dan nganestesi gigi tunggal berturut-turut sampai rasaAndreasen.11 Fuss dkk., yang dalam suatu studi in sakitnya hilang dan terbatas · pada gigi tertentuvivo ·membandingkan vitalitas gigi, mendapatkan (Gmb. l-18).respon vitalitas positif sebesar 98,7% dengan di- Caranya sebagai berikut: Menggunakan injeksikloro-difluoro metan (DDM), 97,4% dengan salju infiltrasi atau intraligamen, lakukan injeksi padakarbon dioksida, 94,8% dengan tester pulpa listrik, gigi yang paling belakang pada daerah yang di-53,2% dengan etil klorida, dan 32,5% dengan es. 12 curigai sebagai penyebab rasa sakit. Bila rasa sakit-Mumford menegaskan bahwa tes pulpa listrikmudah diulangi dan lebih dapat dipercaya daripadates termal, 19 tetapi penelitiannya tidak memban-
18 llmu Endodontlk Dalam Praktek EGmb. 1-17 {lanjutan). E, Alai urituk menghasilkan salju karbon dioksida, diikatkan pada dinding. Anak panah menunjuk padaaplikator jenis-pensil pada wadah plastik. F, Apiikator untuk mengaplikasikan salju karbon dioksida pada gigi.Gmb. 1-18. Tes anestesi; menganestesi gigi tunggal ber- Gmb. 1-19. Pengujian kavitas. Bila mengebur melalui per-turut-turut sampai rasa sakitnya hilang. temuan dentin-email sebuah gigi yang lidak dianestesi, suatu sensasi rasa sakit menunjukkan adanya vitalitas pada puJpa.
Metode Diagnostik Klinis 1.9 nya tetap ada setelah gigi dianestesi penuh, lakukan KEPUSTAKAAN anestesi gigi di sebelah mesialnya, dan lanjutkan melakukan demikian sampai sakitnya hilang. Bila 1. Abou-Rass, M.: Quint. Int., 14:437, 1983.sumber rasa sakit tidak dapat ditentukan, baik padagigi rahang atas atau rahang bawah, harus diberi- 2. Bender, 1.: J. Endod., 8:161 , 1982.kan suatu injeksi alveolar inferior (blok mandi-bular). Hilangnya rasa sakit tentu saja menunjuk- 3. Bender, l., dan Seltzer, S.: J. Am. Dent. Assoc .,kan keterlibatan gigi mandibular (mandibular), danlokalisasi gigi yang khusus dilakukan dengan in- 62:152, 1961.jeksi intraligamen, bila anestesi sudah habis efek-nya. Tes ini jelas merupakan suatu usaha terakhir 4. Bryn0Jf, I.: Swed. Dent. J., 63:415, 1970.dan mempunyai suatu keuntungan dibandingkan 5. Brynolf, I.: Odontol. Revy, 18(Suppl. 11), 1967, dan·\"ies kavitas\" karena selama tes kavitas dapat terjadikerusakan iatrogenik. personal communication, 19.77.TesKavitas 6. Dachi, S.F., et al.: Oral Surg., 24:687, 1967. Tes ini memungkinkan seseorang menenttikan 7. Degering, C.I.: J. Dent. Res., 41 :695, 1962.vitalitas pulpa (Gmb. 1-19). Tes ini dilakukan bil!lcara diagnosis lain telah gagal. Tes kavitas dilaku- 8. Dowden, W.E., et al .: Oral Surg., 55:408, 1983.kan dengan mengebur melalui pertemuan email-dentin gigi tanpa anestesi. Pengeburan harus di- 9. Dummer, P.M., et al.: Int. End<;xi. J., 13:27, 1980.lakukan dengan kecepatan rendah dan tanpa airpendingin. Sensitivitas atau nyeri yang dirasakan IO. Ehrmann, E.: Fifth International Conference on En-oleh pasien merupakan suatu petunjuk vitalitas pul-pa; tidak diindikasik~ untuk perawatan endodon- dodontics. Philadelphia, University of Pe.nnsyl-tik. Semen sedatif kemudian diletakkan di dalamkavitas dan pencarian sumber rasa sakit diteruskan. vania, 1973, p.171.Bila tidak dirasakan sakit, preparasi kavitas boleh ·dilanjutkan sampai kamar pulpa dicapai. Bila se- 11. Fulling, H.J., dan Andreasen, J.O.: Scand. J.Dent.luruh pulpa nekrotik, perawatan endodontik dapatdilanjutkan tanpa rasa sakit dan dalam kebanyakan Res. 84: 291 , 1976.kasus tanpa anestesi. 12. Fuss,Z., etal.: J.Endod., /0: 147, 1985. danJ.Dent. Res., 64:240, 1985 (abstract). · 13. Gelfand,.M. , etal. : J.Endod.,9:71 , 1983. 14. Goldman, M. , et al. : Oral Surg., 33:432, 1972. 15. Harris, W.E. : J. Endod.,8:171 , 1982. 16. Ingram, T.A., dan Peter, D.D.: J. Endod., 9:266, 1983 . 17. Klein, H.J .: Am. Soc. Dent. Child.,45:23, 1978. 18. Leff, G.S., etal. : J. Endod., JO: 188, 1984. 19. Mumford,J.: Br. Dent.J., 115:338, 1964. 20. Mumford, J., dan Bjorn, H.: Int. Dent. J., 12:161 , · 1962. 21. Nielsen, J. : J. Dent. Res., 58:2296, 1979 (abstract). 22. Peters, D.D., et al.: J. Endod., 9:219, 1983. 23 . Pitt Ford, T.R.: J. Dent. Res., 62:417, 1983. 24. .Priebe, W.A., et al.: Oral Surg., 7:979, 1954. 25. Ravn, J.J.; Scan. J. Dent. Res., 89: 117, 1981. 26. Rickoff, B., et al. : J. Endod., 10:139, 1985, dan J. Dent. Res., 64:310, 1985 (abstract). 27. Roit, C., dan Grondahl, H.: Swed. Dent. J., 8:1, 1984. 28. Schwartz, S.F., dan Foster, J.K.: Oral Surg., 32:606, 1971. 29. Stafne, E.C. : J. Am. Oent. Assoc., 2/:1822, 1934. 30. Suzuki, A. : Shikwa Gakuho, 60:37, 1960. 31. Teitier, D., et al. : Oral Surg., 34 :649, '1972.
Search
Read the Text Version
- 1 - 19
Pages: