Orthomixovi rus (Vi rus l nflue nza)Penyakit pernapasan menyebabkan lebih dari setengah Struktur & Komposisidari seluruh penyakit akut setiap tahun di Amerika Partikel virus influenza biasanya berbentuk sferis danSerikat. Orthomyxoviridae (virus influenza) adalah berdiameter sekitar 100 nm meskipun virion dapat menunjukkan variasi ukuran yang banyak (Gambar 39-1).determinan utama morbiditas dan mortalitas akibatpenyakit p€rnapasan, dan wabah infelai kadang-kadang Genom RNA virus Influenza A dan B untai tunggal, sense negatif, memiliki delapan segmen yang terpisah;terjadi sebagai epidemi di seluruh dunia. Influenza virus influenza C mengandung tujuh segmen RNA, tidakmenyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia. memiliki gen neuraminidase. Ukuran dan penempatanKemampuan mutasi serta tingginya penyusunan gen kode protein telah diketahui untuk semua s€gmen (Tabel 39-3). Sebagian besar segmen mengode sebuah protein.ulang dan perubahan antigen pada permukaan Rangkaian nukleotida yang lengkap diketahui untuk berbagai virus influenza. Euabelas-tigabelas nukleotidaglikoprotein virus menjadikan virus influenza sebagai pertama pada setiap ujung masing-masing segmen genomtantangan yang berat dalam usaha pengendaliannya. dikonservasi di antara kedelapan segmen RNA; rangkaianInfluenza tipe A sangat bervariasi secara antigen dan ini penting untuk transkripsi virus.menimbulkan sebagian besar kasus epidemik influenza. Partikel virus influenza mengandung sembilan proteinInfluenza tipe B menunjukkan perubahan antigen dan struktural yang berbeda. Nukleoprotein (NP) berhubungankadang-kadang menyebabkan epidemi. Influenza tipeC stabil secara antigen dan hanya menyebabkan penyakit dengan RNA virus untuk membentuk strukturringan pada individu imunokompeten. ribonukleoprotein (RNP) berdiameter 9 nm yangSIFAT ORTHOMIXOVIRUS label 39-1 . Sifat orthomixovirus yang pentingTiga tipe imunologi virus influenza diketahui, dinamakan Virion: sferis, pleomorfik, diameter 80-120 nm (nukleokapsid heliks, 9 nm)A, B, dan C. Perubahan antigen berlangsung terus-menerus pada kelompok virus influenza tipe A dan pada Komposisi: RNA (1%), protein (73o/o), lipid (20o/o),derajat yang lebih rendah pada kelompok tipe B, karbohidrat (6%)sedangkan tipe C tampaknya stabil secara antigen. Strain Genom: RNA untai tunggal, bersegmen (delapaninfluenza A juga diketahui untuk burung air, babi, kuda, molekul), sense negatif, ukuran total 13,6 kbdan anjing laut. Beberapa strain yang diisolasi dari hewansecara antigen sama dengan strain yang bersirkulasi pada Protein: Sembilan protein struktural, satu nonstrukturalpopulasi manusia. Selubung: Mengandung protein hemaglutinin (HA) dan Pembahasan berikut berdasarkan virus influenza ripe neuraminidase (NA) virusA, tipe dengan karakteristik terbaik (Tabel 39-1). Replikasi: Transkripsi nuklear; 5' terminal RNA selularPerbedaan dari Paramixovirus bertudung digunakan sebagai primer; partikel matur . melalui penonjolan dari membran plasma.Selain memiliki beberapa persamaan, orthomixovirus dan Karakteristik yang menonjol:paramixovirus dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda Sering terjadi penyusunan gen ulangkarena perbedaan mendasar pada struktur serta pola Virus influenza menyebabkan epidemi di seluruh duniareplikasinya (Tabel 39-2). Orthomixovirus dibahas di sinidan paramixovirus diuraikan daiam Bab 40. 546
)RTH O M \XOVI RUS (Vr RU5 r NFLU ENZA) 547Tabel 39-2. Perbedaan antara orthomixovirus danparamixovirus. ,,.1r'rr:.Para m ixovi rus,!:-:r.., :t-r: t ',:it,:.t]t.ra:it,.. litl.ttl:,lt::::i.rt,:iri.VifUSii.,'.tii l:.1.*l ._ _:]:Penyakit yang lnfluenza tipe -.';: -.:-:1; ditimbulkan A, B, dan C lnfeksi parainflu- pada manusia enza 1-4, penyakit pernapasan sinsitial, gondong, campakGenom RNA untai tung- RNA untai tunggal gal dalam dela- dalam satu potong- pan potongan; an; sense negatif sense negatifUntai ribonukleo- Diameter 9 nm Diameter 18 nm protein dalamRNA di dalam RNase-sensitif Rnase-resistan nukleokapsidFusi virus Endosom Membran plasma dengan sel Gambar 39-1. Virus lnfluenza A/Hong Kong/1/68(H3N2).Transkripsi RNA Nukleus sel Sitoplasma sel Perhatikan bentuk pleomorfik dan tonjolan glikoprotein pejamu pejamu yang menutupi permukaan partikel (315.000x). (Sumbangan virus FA Murphy dan EL Paimer.)Geneticreassort- Sering Jarang menimbulkan perubahan antigen permukaan virus secara ment tiba-tiba-si{at yang menerangkan gan'rbaran epide-Laju perubahan Tinggi Rend ah miologi influenza dan merupakan masalah y:rng signifikan anti gen i k bagi pengembangan vaksin.memiliki konfigurasi heliks dan membentuk nukleokapsid Virus influenza relatif tahan in t,ino dan dapat disimpanvirus. Tiga protein yang besar (PBl, PB2, dan PA) terikatpada RNP virus dan berperan daiam transkripsi dan pada suhu 0-4 \"C selama berrninggu-minggu tanpareplikasi RNA. Protein matriks (M,), yang membentuk kehilangan viabilitas. Pelarut lemak, protein denaturant,rangka di bawah selubung lemak virus, penting dalam formaldehid, dan iradiasi menghancurkan infektivitas. Infektivitas dan hemaglutinasi lebih resistan terhadapmorfogenesis partikel dan merupakan komponen utama inaktivasi pada pH alkali daripada pLI asam.virion (sekitat 40o/o protein virus). Selubung lemak yang berasal dari sel mengelilingi Klasifikasi & Nomenklaturpartikel virus. Dua glikoprotein yang dikode virus, Genus Influenzauirus A, B rcrdiri dari strain manusia danhemaglutinin (HA) dan neuraminidase (NA), dimasukkanke dalam selubung dan terlihat sebagai duri dengan her'van infuenza tipe A dan strain manusia tipe B;panjang sekitar 10 nm pada permukaan partikel. Kedua Influenzauirus Cterdiri dari virus influenza tipe C manusiapermukaan glikoprotein ini merupakan antigen yang dan babi.pendng untuk menentukan variasi antigen virus influenza Perbedaan antigen diperlihatkan oleh dua proteindan imunitas pejamu. HA mewakili sekitar 25o/o protein struktural internal, protein nuldeokapsid (NP) dan prote in matriks (M), digunakan untuk membagi virus influenzavirus dan NA sekitar 570. Protein kanal ion M, dan menjadi tipe A, B, dan C. Protein-protein ini tidakprotein NS, juga terdapat di dalam selubung tetapi hanya memiiiki reaktivitas silang di antara ketiga tipe. Variasibeberapa salinan pada setiap partikel. antigenik pada permukaan glikoprotein, HA dan NA, digunakan untuk menentukan subtipe virus. Hanya tipe Oleh karena genom secara alami bersifat segmental, A yang memiliki subtipe.bila sebuah sel terinfeksi bersamaan oleh dua virus yang Sistem nomenklatur standar untuk isolat virusberbeda dari tipe tertentu, campuran segm€n gen parental influenza meliputi informasi berikut: tipe, asal pejamu, asal geografik, nomor strain, serta tahun isolasi. Deskripsidapat berkumpul ke dalam virion progeni. Fenomena antigen untuk HA dan NA diberikan pada parentesisini, yang disebut penyusunan gen ulang, dapat untuk tipe A. Asal pejamu tidak ditujukan untuk isolat
548 BAB 39Tabel 39-3. Penempatan kode segmen RNA virus influenza A.1 iir:i.ii.:i=:::).:ll ftffiltff !ulr#.|:ft2341 P82 85.700 30-60 Komponen transkriptase RNA2341 PB1 86.5002233 PA 84.2001118 HA 51.500 500 Hemaglutinin; trimer; selubung glikoprotein; mediasi perlekatan virus pada sel; diaktivasi oleh pembelahan; aktivitas fusi pada pH asam1 565 NP 55.1 00 1 000 Berkaitan dengan protein RNA dan polimerase; struktur heliks; nukleokapsid1413 NA 50.000 't00 Neuraminidase; tetramer; selubung glikoprotein; enzi m1027 M1 27.800 3000 Protein matriks; komponen utama virion; melapisi bagian dalam selubung; terlibat dalam perakitan; berinteraksi dengan RNP dan NS2 virus M2 1 1.000 20-60 Protein membran integral; kanal ion; penting untuk pelepasan selubung virus; dari sambungan mRNA890 NS, 26.800 Nonstruktural, sangat banyak; menghambat penyambungan pra-mRNA; mengurangi respons interferon N5, 14.200 't 30-200 Komponen minor virion; pengiriman inti RNP virus; dari sambungan mRNAlDiadaptasi dari Lamb RA, Krug RM: Orthomyxoviridae: The viruses and their replication. Dalam: Fields Virology,3rd ed. Fields BN et al (editors).Lippincott-Raven, 1 996.25egmen RNA diberi nomor berdasarkan ukuran yang semakin kecil38erat molekul dua glikoprotein, HA dan NA, tampak lebih besar (masing-masing sekitar 76.000 dan 56.000) karena penambahan karbohidrat.manusia, misalnya, AJHong Kong/03/68(H3N2), tetapi berasal dari kemampuannya untuk mengaglutinasiditujukan untuk yang lain, misal, Al6ablllowal 15130(H1N1). eritrosit pada kondisi tertentu. Sekuens asam amino HA dapat dihitung berdasarkan Hingga saat ini, 15 subtipe HA (H1-H15) dan sekuens gen HA dan struktur tiga.dimensi protein telahsembilan subtipe NA (Nl-N9), dalam berbagai kombinasi ditunjukkan dengan kristalografi sinar X, sehinggayang berbeda, telah ditemukan dari burung, hewan, ataumanusia. Empat subtipe HA (H1-H3, H5) dan dua memungkinkan untuk menghubungkan fungsi molekulsubtipe NA (N1, N2) telah ditemukan dari manusia. HA dengan strukturnya.Struktur & Fungsi Hemaglutinin Sekuens primer HA mengandung 556 asam amino (Gambar 39-2A). Sebuah sekuens sinyal pendek padaProtein HA virus influenza mengikat partikel virus ke sel ujung amino memasukkan polipeptida ke dalamyang rentan dan merupakan antigen utama terhadap retikulum endopiasma; sinyal kemudian dipindahkan.antibodi penetral (protektif). Variabilitas HA terutamaberperan pada evolusi strain baru secara terus menerus Protein HA dibelah menjadi dua subunit, HA1 dan HA2,dan epidemi influenza yang berikutnya. Kata hemaglutinin yang tetap diikat erat oleh jembatan disulfida. Regangan hidrofobi dekat ujung karboksil HA2 melekatkan molekui HA di dalam membran dengan ekor hirofili pendek yang
oRTHOM |XOV\RUS (VTRUS I NFLU ENZA) 549 Sinyal rr Pembelahan Daerah aKivasi membran irrrpeptida HAl r +proteolitik ?hidrofobik*tr + Hemaglutinin cooH HA2 Daerah sitoplasma Daerah sitoplasma hidrofilik hidrofilik - NHz Neuraminidase Tempat reseptorSekuens yangdipertahankan A Globulus yang besarTempat A 1 Tempat pembelahan Tempat 13,5 nm protease Tempat I Globulus yang kecil t Membran 6nm c + Tempat aKif Peptida fusiGambar 39-2. Glikoprotein permukaan hemaglutinin dan neuraminidase virus influenza. .A: Struktur primer polipeptidaHA dan NA. Pembelahan HA menjadi HAl dan HA2 diperlukan oleh virus agar dapat menjadi infeksius. HAl dan HA2tetap berikatan melalui ikatan disulfida (5-S). Tidak terjadi pembelahan pascatranslasi pada NA. Diperlihatkantempat perlekatan karbohidrat (J). nsam amino hidrofobi yang melekatkan protein pada membran vii'us terletakdekat ujung karboksil HA dan ujung amino NA. B: Lipatan polipeptida HA1 dan HA2 di dalam monorner HA. l-lmatempat antigen utama (tempat A-E) yang mengalami perubahan diperlihatkan sebagai daerah yanE berbayang.Ujung amino HA2 mengadakan aktivitas fusi (peptida fusi). Partikel fusi tertanam di dalam molekul sampai parlikelini terpajan oleh perubahan struktur yang diinduksi oleh pH rendah. C: Struktur trimer HA yang terdapat padapartikel virus atau permukaan selyang terinfeksi. Beberapa tempat yang terkait dalam variasi antigen diperlihatkan(A). Residu ujung karboksil (C) menonjol melalui membran. D: Struktur tetramer NA. Setiap molekul NA memilikitempat aktif pada permukaan atasnya. Daerah ujung amino (N) polipeptida melekatkan kompleks ini di dalammembran. (Digambar ulang, dengan izin, dari lA,Bl Murphy BR, Webster RG: lnfluenza viruses, halaman 1179, dan [C,D] Kingsbury DW:orthomyxo- and paramyxoviruses and their replication, halaman 1157. Dalam: Virology. Fields BN et al [editors]. Raven Press, 1985.)
sso / BAB 39terbentang sampai ke dalam sitoplasma. Residu membuang residu asam sialat dari glikoprotern vrrus' Mungkin bahwa NA membantu virus masuk melaluioligosakarida ditambahkan pada beberapa temPat. lapisan musin pada saluran pernapasan untuk mencapai Molekul FIA terlipat menjadi struktur yang kompleks sel epitel target.(.Gambar 39-28). Masing-masing dimer HAl dan HA2 Antigenic Drift &Antigenic Shiftyang terikat membentuk tangkai yang memanjang dan Virus influenza sangat menonjol karena sering mengalamiditutupi oieh globulus yang besar. Dasar tangkai perubahan antigen pada HA dan NA. Varian antigen virus influenza memiliki keuntungan tertentu melebihi virusmelekatkannya ke dalam membran. Lima tempat antigen parental dengan adanya antibodi yang dibentuk untukpada moiekul HA menunjukkan mutasi yang ekstensif.Tempat yang terdapat di daerah yang dapat dilihat pada mela*an strain awal. Fenomena ini menimbulkanpermukaan struktur ini, tampaknya tidak penting untukstabilitas molekul dan berperan dalam netralisasi virus. gambaran epidemiologi influenza yang unik. Agen saluranDaerah lain pada molekul F{A tersimpan di daiam semua p..n^p\"r\"n lain tidak menunjukkan variasi antigenik yangisolat, tampaknya karena daerah ini dibutuhkan oieh bermakna. Dua permukaan antigen influenza memiliki variasimolekul untuk mempertahankan struktur dan fungsinya. antigen yang tidak bergantung satu sama lain. Perubahan Duri HA pada partikel virus adalah trimer, terdiridari tiga dimer HAi dan HA2 yang terjaiin (Gambar 39- antigen minoi disebut antigenic drift, perubahan antigen r.t\"yor pada HA atau NA, disebut antigenic shift,2C). Trimerisasi menyebabkan stabilitas yang lebih besarterhadap duri daripada yang mungkin didapat oleh sebuah mengakibatkan timbulnya subtipe baru (Gambat 39-3).monomer. Tempat perlekatan reseptor selular (tempat Antigenc shifi adalah yang paling mungkin menimbulkanperlekatan virus) berupa sebuah kantong yang terletak dipuncak setiap globulus yang besar. Kantong ini tidak dapat epidemik.dicapai oleh antibodi. Antigenic drijl wjadi akibat akumulasi titik mutasi di dalam gen, menyebabkan perubahan asam amino di Pembelahan yang memisahkan HAI dan HA2 dalam protein. Perubahan sekuens dapat mengubahdiperlukan oleh partikel virus untuk menjadi infeksius tempat antigen pada molekul sehingga virion dapat tidakdan dimediasi oleh protease selular. Virus influenza secata dikenali oleh sistem imun pejamu. Sebuah varian harusnormal tetap bertahan di dalam saluran napas karenaenzim protease yang memecah HA banyak terdapat hanya A Penyimpangan antigen Pergeseran antigendi tempat tersebut. Beberapa contoh telah diperhatikanpada virus yang lebih virulen yang telah beradaptasi untuk *Imenggunakan enzim yang lebih banyak terdapat di mana-mana, seperci plasmin, untuk membelah HA dan memicu ICDpenyebaran infeksi sel yang iebih luas. Ujung amino FlA2,yang disebabkan oleh proses pembelahan, dibutuhkan eoooleh selubung virus untuk berfusi dengan membran sel, (c!,sebuah langkah penting pada proses infeksi virus. PHyang rendah memicu perubahan struktur yang meng- 0oC5:')aktifkan aktivitas fusi, c (cttStruktur & Fungsi Neuraminidase e (oc=LAntigenisitas NA, glikoprotein lain pada permukaan l.-- rahursn [*S\"tu tahun +l partikel virus influenza, juga penting dalam menetukan subdpe isolat virus influenza. --------->l Gambar 39-3. Antigenic drift dan antigenic shift Duri pada partikel virus merupakan tetramer, dibentuk oleh empat monomer yang identik (Gambar 39-2D). menimbulkan perubahan antigen pada kedua per- mukaan glikoprotein (HA dan NA) virus influenza'Tangkai yang langsing ditutupi oleh kepala yang Antigenic drift merupakan perubahan antigenisitas berbentuk seperti kotak. Terdapat temPat katalisasi untuk secara bertahap karena titik mutasi yang mengenai NA di puncak masing-masing kepala, sehingga setiap duri NA memiliki empat tempat aktif. tempat antigen utama pada glikoprotein, Antige nic shift NA berfungsi pada akhir siklus replikasi virus. Enzim adalah perubahan tiba-tiba akibat penempatan ulang sialidase memindahkan asam sialat dari glikokonjugat. Enzim ini memfasilitasi pelepasan partikel virus dari genetik dengan strain yang tidak berhubungan' permukaan sel yang terinfeksi selama proses penonjolan Perubahan pada HA dan NA terjadi secara terpisah' dan membantu mencegah agregasi sesama virion dengan Protein internal virus, seperti nukleoprotein (NP), tidak mengalami perubahan antigen.
)RTHOMtXOVtRUS (VtRUS TNFLUENZA) / 551mengalami dua atau lebih mutasi sebelum muncul strain A. PERLEKATAN, PENETRASI, DAN PELEPASANbaru yang bermakna secara epidemiologi. SELUBUNG VIRUS Antigenic shifi mencerminkan perubahan drastis didalam rangkaian protein permukaan virus, perubahan Virus melekat pada asam sialat permukaan sel melaluiini terlalu ekstrem untuk dijelaskan oleh mutasi. Genom reseptor yang terletak pada puncak globulus HA yangvirus influenza yang bersegme n secara mudah disusun besar. Partikel virus kemudian masuk ke dalam endosomkembali pada dua sel yang terinfeksi. Mekanisme melalui sebuah proses yang disebut endositosis yangperubahan adalah penyusunan ulang gen antara virus dimediasi reseptor. Langkah selanjutnya melibatkan fusiinfluenza manusia dan avian. Virus influenza B dan C antara selubung virus dan membran sel, memicu pelepasantidak memperlihatkan antigenic shi/l karena hanya sedikit selubung. PH rendah di dalam endosom diperlukan untukvirus yang berhubungan terdapat di hewan. fusi membran yang dimediasi oleh virus yang melepaskanReplikasi Virus lnf luenza RNP virus ke dalam sitosol. PII asam menyebabkan perubahan struktur HA untuk membuat \"peptida fusi\"Siklus replikasi virus influenza diringkas pada Gambar HA2 berkontak dengan membran secara benar. Protein39-4. Influenza tidak umum di antara virus RNA kanal ion M, yang ada di dalam virion memungkinkan masuknya ion dari endosom ke dalam partikel virus,nononkogenik karena semua transkripsi dan replikasi memicu perubahan struktur HA. Nukleokapsid virusRNA terjadi di dalam nukleus sel yang terinfeksi. Siklus kemudian diiepaskan ke dalam sitoplasma sel.multiplikasi virus terjadi dengan cepat. Terjadi B. TRANSKRIPSI DAN TRaNsIasIpenghentian sintesis protein sel pejamu sekitar 3 jam Mekanisme transkripsi yang digunakan oleh drtho-pascainfeksi (dengan mekanisme yang tidak diketahui), mixovirus secara nyata berbeda dengan virus RNA lain,memungkinkan trarislasi mRNA virus secafa selektif. yang fungsi selularnya sangat terlibat Transkripsi viiusProgeni virus baru dibentuk dalam 8-10 jam./ffi 'i** ffi 9;\ln4serssmeielumbburraiongrokpteelaindsamlaam Penvelesaian olikrisilasi protein 5elubung 'Gambar 394.Diagrarn skematis siklus hidup virus influenza. Fase replikasi virus adalah (1) perlekatan virus danmasuknya virus ke dalam sel; (2) transkripsi RNA virus dan translasi protein virus; (3) replikasi RNA virus; dan (4)kumpulan virion baru dan pelepasan dari sel. (Direproduksi, dengan izin, dari Lamb RA, Krug RM: Orthomyxoviridae:The viruses and theirreplication. Dalan. FieldsVirology, ed.3. Fields BN et al leditors]. Lippincott-Raven, 1996.)
BAB 39terjadi di dalam nukleus. mRNA diproduksi dari D. MATURASInukleokapsid virus. Polimerase yang dikode oleh virus' Maturisasi virus terjadi dengan cara penonjolan dari permukaan sel. Masing-masing komponen virus sampaiterdiri dari kompleks tiga protein B terutama berfungsiuntuk transkripsi. Kerjanya didahului oleh pelepasan di tempat tonjolan melalui jalur yang berbeda.tudung dan metilasi ujung 5' dari transkripsi selular yang Nukleokapsid berkumpul di dalam nukleus danbaru disintesis oleh polimerase II RNA selular. Hal ini dipindahkan ke luar ke permukaan sel. Glikoprotein, HA dan NA, disintesis di dalam retikulum endoplasma; masing-menjelaskan mengapa replikasi virus influenza dihambat masing dimodifikasi dan dikumpulkan menjadi trimeroleh daktinomisin dan ct-amanitin, yang menghalangitranskripsi selular, sedangkan virus RNA lain tidak terkena dan tetramer; kemudian dimasukkan ke dalam membrankarena mereka tidak menggunakan transkrip selular dalam plasma. Protein M1 berfungsi sebagai jembatan yangsintesis virus RNA. menghubungkan nukleokapsid dengan ujung sitoplasma glikoprotein. Progeni virion membentuk tonjolan pada Enam dari segmen genom membentuk mRNA sel. Pada proses rangkaian ini, HA terpecah menjadi HAImonosistronik yang ditranslasi di dalam sitoplasma dan HA2 jika pejamu memiliki enzim proteolitik yangmenjadi enam protein virus. Dua transkrip lain sesuai. NA memindahkan ujung asam sialat darimengaiami penggabungan, masing-masing membentukdua mRNA yang ditranslasi..pada frame bacaan yang glikoprotein permukaan selular dan virus, memfasilitasiberbeda. Pada awal setelah infeksi, protein NS, dan NP peiepasan partikel virus dari sel dan mencegah agregasi.disintesis lebih dulu. Seianjutnya, protein struktural secara Banyak partikel tidak infeksius. Partikel kadang- kadang gagal melakukan pelepasan kapsid komplemencepat dibentuk. Dua glikoprotein, HA dan NA, segmen genom yang lengkap; yang sering terjadi adaiah salah satu segmen RNA yang besar hilang. Partikel yangdimodifikasi menggunakan jalur sekresi. tidak infeksius ini dapat menyebabkan hemagiutinasi dan Protein nonstruktural virus influenza NS, memiliki dapat mengganggu replikasi virus yang utuh.p€ran pascatranskripsi dalam mengatur ekspresi gen virus Sistem reuerse-genetic yang memungkinkan pem-dan selular. Protein NS, terikat dengan sekuens poli(A)' bentukan virus inf-luenza yaflg infelaius dari klon cDNAmenghambat pen ggabungan pra-mRNA, dan menghambat segmen virus RNA, sekarang telah tersedia dan dapat memfasilitasi penelitian metagenesis dan fungsional.ekspor inti mRNA yang tersambung, memastikan INFEKSI VIRUS INFLUENZA PADAsimpanan molekul selular donor menyiapkan primerbertudung yang diperlukan untuk sintesis mRNA virus. MANUSIAProtein NS, berinteraksi dengan protein M, dan terlibat Perbandingan virus influenza A dengan virus lain yangdalam ekspor inti .RNP virus. menginfeksi saluran napas manusia diperlihatkan padaC, REPLIKASI RNA VIRUS TabeI 39-4. Virus influenza akan di bahas di sini.Replikasi genom virus dilakukan oleh protein polimerasi Patogenesis & Patologidikode virus, protein yang juga terlibat dalam tralrskripsi.Mekanisme yang mengatur peran transkripsi dan repiikasi Virus influenza menyebar dari satu orang ke.orang lain melalui droplets yang ditularkan melalui udara atau kontakalternatif protbin yang satrla' berkaitan dengan banyaknya dengan tangan atau permukaan yang terkontaminasi.satu atau lebih protein nukleokapsid virus. Beberapa sel epitel pernapasan terinfeksi jika partikel virus yang tersimpan terhindar dari pembersihan oleh Seperti semua virus untai negatif lain, cetakan untuk refleks batuk dan netralisasi oleh antibodi IgA spesifiksintesis RNA virus tetap terbungkus oleh nukleoprotein. yang telah ada sebelumnya atau inaktivasi olehSatu-satunya RNA yang benar-benar bebas adalah mRNA. penghambat nonspesifik di dalam sekresi mukosa. Virion prog.ni segera dibentuk dan menyebar ke sel di dekatnya,Langkah pertama replikasi genom adalah produksi salinanuntai positif pada setiap segmen. Salinan antigenom ini tempat berulangnya siklus replikasi. NA virusberbeda dengan mRNA pada kedua ujungnya; ujung 5' menurunkan viskositas lapisan mukosa di dalam salurantidak memiliki capped, dan ujung 3' tidak terpotong atau napas, membuka reseptor permukaan selular dantidak mengalami poliadenilasi. Salinan ini berfungsi menimbulkan penyebaran virus yang mengandung cairan ke saluran b\"gian bawah. Dalam waktu singkat, banyaksebagai cetakan untuk sintesis salinan utama genom RNA sel di dalam saluran napas terinfeksi dan akhirnya mati'yang tePat. Masa inkubasi dari pajanan terhadap virus dan awitan Oleh karena umumnya terdapat sekuens pada kedua penyakit bervariasi dari I hingga 4 hari, bergantung padaujung semua segmen RNA virus, mereka dapat dikenalisecara efisien oleh perangkat sintesis RNA. Campuransegmen genom yang berasal dari induk yang berbeda padar.l y\".rg mengalami koinfeksi, diduga menimbulkanseringnya penyusunan ulang gen yang meruPakan sifatkhas virus influenza. Telah diobservasi frekuensi penyusunan ulang sebesar 407o.
ORTHOMIXOVIRUS (VIRUS INFLUENZA) / 553Tabel 39-4. Perbandingan virus yang menginfeksi saluran napas manusia..',i',..ll,i:.:l'i):,t Penyakit . ',.lmunitas ., , ,-. .. : Latensir::ilr:irrivifUS' Virus' Seumur Hidup Jumlih terhadap Vaksin yang Serotipe Penyakit TersediaVirus RNA I nfl u enza Banyak Tidak Virus Influenza A Croup Banyak Tidak Virus ParainfluenzaVirus pernapasan sinsitial Bronkiolitis SatuVirus Rubella Rubella SatuVirus Measles Satu Ya----Yirus Mumps (penyakit gondongan) Parotitis, meningitis Satu Ya TidakRhinovirus Banyak Tidak Banyak TidakCoronavirus Selesma BanyakCoxsackievirus Herpangina, pleurodiniaVirus DNA G ing ivostomatitis Satu Tidak Mononukleosis infeksiosa 5 atu Virus Herpes Simpleks tipe 1 Td Virus Epstein-BarrVirus Varicella-zoster Varicella, ruam sara{ Satu Ya'Adenovirus Faringitis, pneumonia Banyak TidaklKekebalan seumur hidup terhadap varisela (cacar air) tetapi bukan zoster (ruam saraf).ukuran dosis virus dan status imun pejamu. Pembelahan sistemik yang menonjol yang timbul pada influenzavirus dimulai sehari sebelum muncul gejala, memuncak mungkin mencerminkan produksi sitokin.dalam 24 jam, tetap tinggi selama l-2 hari, dan lalu Temuan Klinismenurun selama lebih dari 5 hari berikutnya. Virus yang Influenza terutama menyerang saluran napas bagian atas.infeksius sangat jarang ditemukan dari darah. Virus ini memiliki risiko yang berat pada orang tua, orang yang sangat muda, dan orang dengan kondisi medis yang Infereron ditemukan di dalam sekresi pernapasansekitar t hari setelah dimulainya pembelahan virus. Virus melatarbelakangi seperti kelainan paru, ginjal, atau jantung, diabetes, atau kanker.influenza sensitif terhadap efek antivirus interferon dan A. INFLUENZA TANPA KOUPIITASIdiduga bahwa respons interferon berperan padapemulihan pejamu dari infeksi. Antibodi spesifik dan Gejala influenza klasik biasanya muncul tiba-tiba beruparespons selular tidak terdeteksi selama 1-2 minggu menggigil, nyeri kepala, serta batuk kering, yang segeraberikutnya. diikuti oleh demam tinggi, nyeri otot generalisata, Infeksi influenza menyebabkan destruksi dan malaise, dan anoreksia. Demam biasanya berlangsung 3- 5 hari, sama seperti gejala sistemik. Gejala PernaPasandeskuamasi selular pada mukosa superfisial saluran napastetapi tidak mengenai lapisan basal epitel. Pemulihan khasnya berlangsung 3-4 hari berikutnya. Batuk dansempurna dari kerusakan selular kemungkinan mencapai kelemahan dapat menetap selama 2-4 minggrt setelah gejala utama menghilang. Dapat terjadi infeksi ringanhingga 1 bulan. Kerusakan virus pada epitel saluran napas atau asimtomatik. Gejala ini dapat disebabkan oleh strain virus influenza A ataupun B. Sebaliknya, influenza Cmenurunkan resistansi saluran napas terhadap invasibakteri sekunder, khusunya Stap hy loco cc i, Strep toco c ci, dan jarang menyebabkan gejala influenza, terapi menimbulkanH aem op h i Iu s i nflue n za e. Edema dan infiltrasi mononuklear sebagai responsterhadap kematian dan deskuamasi sel akibat replikasivirus kemungkinan menirnbulkan gejala setempat. Gejala
554 BAB 39penyakit selesma. Koriza dan batuk dapat berlangsung Reye ddak diketahui, tetapi dikenali sebagai komplikasiselama beberapa minggu. yang jarang pada infeksi influenza B, influenza A, serta herpesvirus varicella-zoster. Mungkin terdapat hubungan Gejala klinis influenza pada anak sama dengan gejala antara penggunaan salisilat dan munculnya sindrom Reye.yang terdapat pada orang dewasa, meskipun anak-anakdapit mgngalami demam yang lebih tinggi dan manifestasi Insidens sindrom ini menurun dengan berkurangnyagastrointeqtinal yang lqbih sering, seperti muntah. Dapat penggunaan salisilat pada anak dengan geiala yangterjadi kejang dernam. Virus influenza A merupakan menyerupai flu.penyebab pendng pe4i\"akit noup pada anak yang berusia lmunitatdi bawah I tahun,'yang dapat menjadi parah. Akhirnya, Kekebalan terhadap influenza berlangsung seumur hidupdapat terjadi otitis media. dan bersifat spesifik subtipe. Antibodi terhadap HA dan Bila influenza muncul dalam bentuk epidemi, temuan NA penting untuk kekebalan terhadap influenzaklinis cukup konsisten untuk dapat mendiagnosispenyakit ini. Kasus sporadis tidak dapat didiagnosis sedangkan antibodi terhadap protein dikode virus lainnya tidak memberikan perlindungan. Resistansi terhadapberdasarkan latar belakang klinis, seperti juga manifestasi inisiasi infeksi berhubungan dengan antibodi terhadapklinisnya tidak dapat dibedakan dari manifestasi klinisyang disebabkan oleh patogen saluran napas lain. Namun, HA sedangkan penurunan keparahan penyakit danagen lain tersebut jarang menyebabkan pneumonia virus penurunan k.-\"-prr\"n untuk menularkan virus melaluiyang berat, yang merupakan komplikasi infeksi virus kontak berhubungan dengan antibodi terhadap NA.influenza A. Antibodi terhadap ribonukleoprotein bersifat spesifik tipeB. PNEUHONIA dan berguna untuk mencocokkan isolat virus (seperti influenza A atau B).Komplikasi yang serius biasanya hanya terjadi pada orangtua dan orang yang sangat lemah, terutama yang disertai Proteksi berhubungan dengan antibodi serum danpenyakit laonik. Kehamilan tampaknya merupakan faktor antibodi IgA sekretoris di dalam sekret hidung. Andbodirisiko komplikasi pulmonal yang letal pada beberapa sekretoris lokal mungkin penting untuk mencegah infeksi.epidemi. Dampak letal epidemi influenza digambarkan Antibodi serum menetap selama beberapa bulan hinggadengan adanya peningkatan kematian akibat pneumonia tahun sedangkan durasi antibodi sekretoris lebih pendekdan penyakit kardiopulmonal. (biasanya hanya beberapa bulan). Antibodi juga mengubah perjalanan penyakit. Individu dengan titer antibodi yang Pneumonia sebagai komplikasi infeksi influenza dapat rendah dapat terinfeksi tetapi akan mengalami bentukdisebabkan oleh virus, sekunder akibat bakteria, atau penyakit yang ringan. Kekebalan mungkin tidak komplet, karena dapat terjadi reinfeksi oleh virus yang sama.kombinasi keduanya. Peningkatan sekresi mukosamembantu membawa agen ke saluran napas bawah. Tiga tipe virus influenza secara antigen ddak berkaitanInfeksi influenza meningkarkan kerentanan pasien dan dengan demikian tidak memicu proteksi silang. Bilaterhadap superinfeksi bakteri. Hal ini terjadi akibat tipe virus mengalami a,ntigenic drift, orang yang telahhilangnya kemampuan pembersihan siliar, disfungsi sel memiliki antibodi sebelumnya terhadap strain asal hanyafagosit, dan tersedianya medium perkembangan bakteri mengalami infeksi ringan oleh strain baru. Infelai atauoleh eksudat alveolar. Patogen bakteri yang paling sering imunisasi berikutnya memperkuat resPons antibodi terhadap subtipe influenza pertama yang dialami bertahun-ffadalah S tap hy lo c o c cu s 4u re u s, S ep to c o c cu s p n eum o n i ae, tahun sebelumnya, fenomena ini disebut \"original antigenicdan H influenzae. sin\". Kombinasi pneumonia virus-bakteri kira-kira tiga kali Peran utama respons imun selular pada influenzalebih sering daripada pneumonia influenza primer. diduga merupakan pembersihan infelai yang telah ada;Koinfeksi oleh S aureus telah dilaporkan menyebabkanangka fatalitas hingga 42o/o. Dasar molekular untuk efek sel T sitotoksik melisiskan sel yang terinfeksi' Responssinergis antara virus dan bakteri mungkin karena beberapa sel limfosit T sitotoksik adalah reaksi silang (dapatstrain S /trureus mensekresi suatu protease yang dapat melisiskan sel yang terinfeksi oleh subtipe virus apa pun)membelah HA influenza, sehingga memungkinkan dan tampaknya diarahkan untuk melawan protein internalproduksi titer virus infeksius yang jauh lebih tinggi di (NBM) dan glikoprotein permukaan,dalam paru. Diagnosis LaboratoriumC. SINDROH REYE Karakteristik klinis infeksi pernapasan oleh virus dapat disebabkan oleh berbagai virus yang berbeda. Akibatnya,Sindrom Reye adalah ensefalopati akut pada anak dan diagnosis influenza berdasar pada isolasi virus, identifikasiorang dewasa, biasanya pada usia antara2 dan 16 tahun.Angka mortalitasnya tinggi (10-40%). Penyebab sindrom
/)RTHOMTXOVTRIJS (VIRUS INFLUENZA) 555antigen virus atau asam nukleat virus di dalam sel pasien, selama infeksi virus influenza. Respons imun terhadapatau respons imunologi spesifik yang terlihat pada pasien. glikoprotein HA berhubungan dengan resistansi terhadapA. IsoLAst DAN IDENTIFIKASI VIRUS i nfeksi.Bilasan hidung, hasil kumur, dan apusan tenggorok Uji serodiagnostik rutin yang digunakan adalahmerupakan spesimen terbaik untuk isolasi virus dan berdasarkan inhibisi hemaglutinasi (HI) dan ELISA.sebaiknya diambil dalam 3 hari setelah gejala muncul.Sampel harus disimpan pada suhu 4 \"C sampai dilakukan Pasangan serum akut dan konvalesen diperlukan karenainokulasi pada biakan sel, karena pembekuan dan individu yang normal biasanya memliki antibodi influenza.pencairan mengurangi kemungkinan untuk menerqukan Peningkatan titer sebanyak empat kali lipat atau lebihvirus. Namun, bila waktu penyimpanan lebih dari 5 hari, harus terjadi untuk mengindikasikan infeksi influenza.sampel harus dibekukan pada suhu -70 \"C. Serum manusia umumnya mengandung penghambat mukoprotein nonspesifik yang harus dihancurkan sebelum Secara klasik, telur berembrio dan sel ginjal monyet pemeriksaan dengan menggunakan HI.primer merupakan metode isolasi terpilih untuk virusinfluenza, meskipun beberapa lapis sel yang kontinu dapat Tes HI dapat menemukan strain virus yangdigunakan. Biakan sel yang telah diinokulasi diinkubasidalam keadaan tidak ada serum, yang dapat mengandung menyebabkan infeksi hanya jika tersedia antigen yangfaktor penghambat virus nonspesifik, dan jika terdapat sesuai untuk digunakan. Uji netralisasi adalah prediktortripsin, yang membelah dan mengaktivasi HA, sehinggavirus yang sedang bereplikasi akan menyebar ke seluruh kerentanan yang paling spesifik dan paling baik terhadap infelai, tetapi lebih jarang digunakan dan lebih memakanbiakan. waktu untuk dikerjakan daripada pemeriksaan lain. Tes Biakan sel dapat diuji untuk mengetahui adanya virus ELISA lebih sensitif daripada pemeriksaan lain.dengan cara hemadsorpsi 3-5 hari setelah inokulasi, atau Komplikasi dapat terjadi dalam upaya untukcairan biakan dapat diperiksa untuk virus setelah 5-7hari dengan cara hemaglutinasi. Jika hasilnya negatif, mengidentifi kasi strain virus influenza penginfeksi dengandibuat sel pada kultur yang segar. Sel ini mungkin menggunakan respons antibodi pasien karena sering terjadi respons anamnestik.diperlukan karena isolat virus primer sering sulit tumbuhatau tumbuh lambat. Epidemiologi Isolat virus dapat diidentifikasi dengan cara inhibisi Virus influenza rerjadi di seluruh dunia dan menyebabkanhemaglutinasi, suatu prosedur yang memungkinkan wabah setiap tahun dengan intensitas yang bervariasi.pen€ntuan tipe dan subtipe virus influenza secara cepat. Diperkirakan epidemi tahunan menyebabkan 3-5 jutaUntuk melakukan hal ini, harus digunakan sera rujukan kasus penyakit berat dan 250.000-500.000 kematian diuntuk strain prevalensi terbaru. Hemaglutinasi oleh isolatbaru akan dihambat oleh antiserum terhadap subtipe seluruh dunia. Ketiga tipe virus influenza sangat bervariasi secarahomolog. Untuk diagnosis cepat, kultur sel pada gelas objek di jelas dalam pola epidemi. Influenza C memiliki signifikasi yang paling rendah; menyebabkan penyakit pernapasandalam rangka vial dapat diinokulasi dan diwarnai 1 atau sporadis yang ringan tetapi bukan influenza epidemik.2 hari kemudian dengan akumulasi antibodi monoklonal Influenza B kadang-kadang menimbulkan epidemi, tetapiterhadap agen pernapasan. Hasil positif dipastikan denganmenggunakan antibodi flouresensi tunggal. influenza A dapat meluas ke seluruh benua dan dunia Identifikasi antigen virus secara langsung mungkin dalam epidemi masif yang disebut sebagai pandemi. Insidens influenza memuncak pada musim dingin. Didilakukan pada sel yang tereksfoliasi di dalam aspirat Amerika Serikat, epidemi influenza biasanya terjadi darihidung dengan menggunakan antibodi flouresen. Tes ini Januari hingga April (dan dari Mei hingga Agustus dicepat tetapi tidak sesensitif isolasi virus, tidak bumi bagian Selatan). Rantai penularan orang-ke-orangmemberikan rincian lengkap mengenai strain virus, dan yang terus-menerus harus terjadi untuk memPertahankantidak menghasilkan isolat yang dapat dikenali. Tes cepat agen antarepidemi. Beberapa aktivitas virus dapat dideteksi pada pusat populasi yang besar sepanjang tahun,berdasarkan deteksi RNA influenza di dalam spesimen menunjukkan bahwa virus tetap menjadi endemi padaklinis dengan menggunakan PCR juga mungkin populasi dan menyebabkan beberapa infeksi subklinisdilakukan. atau'\fmabinaohr. periodik terjadi karena perubahan antigeni pada satu atau kedua glikoprotein permukaan virus. BilaB. SERoLOGI jumlah orang yang rentan pada populasi mencapai tingkat yang cukup, virus strain baru menimbulkan epidemi.Antibodi terhadap beberapa protein virus (hemaglutinin, Perubahan dapat terjadi secara periahan-lahan (sehingganeuraminidase, nukleoprotein, dan matriks) dihasilkan disebut \"antigenic drift'), akibat titik mutasi yang
5s6 BAB 39dicerminkan dalam perubahan pada tempat antigen Hffi\dqVirus Reassortanfmayor pada glikoprotein (lihat Gambar 39-3); atau s.-wperubahan yang drastis dan tiba-tiba (dikenal dengan Nlistilah \"antigenic shifi'), terjadi akibat penyusunan ulangantigen selama koinfeksi dengan strain yang tidak SM VViriruus sberhubungan. k fa,-'-. \ @sryP .l'----\ *Warypmannuussiiaa d4\ Ketiga tipe virus influenza memperlihatkan anigenic Ldrifi.Namun hanya influenza A yang mengalami antigenic h(v/.i , t----x\t Jrshi/i, mungl<n karena tipe B dan C terbatas pada manusia, /sedangkan virus influenza A yang berhubungan \"L\ | fit I W dtdbersirkuiasi pada populasi hewan dan burung. Strain V/irus Avianhewan ini menimbulkan antigenic shi/imelalui penyusunan Gamhar 39-5. Babi dapat berperan sebagai pejamuulang gen pada gen glikoprotein. Virus influenza A telah perantara untuk generasi virus influenza human-avian reassorta nt den ga n pandem i potensia l. (Direproduksi, denganditemukan dari banyak burung air, khususnya bebek; dari izin, dari Claas ECJ, OsterhausADME: New clues to the emergence of fluunggas domestik, seperti kalkun, ayam, angsa, seta bebek; pandemics. Nat Med 1998;4:1122.)dari babi dan kuda; dan bahkan dari anjing laut dan 1977, virus influenza A (HINI) dan (H3N2) serta viruslumba-lumba. influenza B telah terdapat di dalam sirkulasi global. Analisis sekuens virus influenza Ayang diisolasi dari Pada tahun 1997 di Hong Kong, pertama kali tercatatberbagai pejamu di berbagai daerah di dunia mendukungteori bahwa semua virus influenza mamalia berasal dari infeksi pada manusia yang disebabkan oleh virus Avianreservoir influenza burung. Dari l5 subtipe HA yang influenza A (H5Nl). Sumbernya adalah peternakan lokal.ditemukan pada burung, hanya beberapa yang dituiarkan Sedikitnya terdapat 18 manusia yang teinfeksi, enam dikepada mamalia (H1, H2, H3, dan H5 pada manusia; antaranya meninggal. Virus tampaknya tidak dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia lain. Isolat dariHl dan H3 pada babi; serta H3 dan H7 pada kuda). kasus manusia mengandung kedelapan segmen gen RNAPola yang sama terdapat pada NA; sembilan subtipe NA dari virus avian, menunjukkan bahwa virus avian langsungdiketahui pada burung, hanya dua di antaranya yangditemukan pada manusia (N1, N2). Virus influenza masuk dari burung ke manusia.tampaknya tidak mengalami perubahan antigen pada Dengan pengecualian pada wabah di Hong Kong,burung, mungkin karena rentang hidupnya yang singkat.Hal ini berarti bahwa gen yang menyebabkan pandemi semua strain pandemi manusia telah disusun kembaliinfluenza sebelumnya pada manusia masih ditemukan antara virus influenza manusia dan avian. Bukti yang menunjang model yaitu babi berpegan sebagai tempattidak berubah pada reservoir burung air. pencampuran untuk penyusunan ulang karena sel babi mengandung reseptor yang dikenali oleh virus manusia Influenza burung berkisar dari infelsi yang sangat letal dan avian (Gambar 39-5). Anak usia sekoiah merupakan vektor utama transmisi influenza. Kepadatan di sekolahpada ayam dan kalkun hingga infeksi yang tidak terlihat. membantu transmisi virus melalui udara dan anakSebagian besar infeksi influenza pada bebek bersifatavirulen. Virus influenza bebek bermultiplikasi di dalam membawa pulang virus tersebut kepada keluarganya. Dampak ekonomi wabah influenza A sangat bermaknasel yang melapisi saluran cerna, dibuang dalam konsentrasi karena morbiditas yang disebabkan oleh infeksi. Biayatinggi di dalam materi feses ke air, dan dapat bertahan ekonomi diperkirakan sekitar 10-60 juta dolar Amerikahidup selama beberapa hari hingga minggu. Mungkininfluenza burung rnerupakan infeksi yang ditularkan tiap juta populasi di negara industri, bergantung padamelalui air, dari babi dan burung liar ke burung dan babi besarnya epidemi.peliharaan. Surveiians untuk wabah influenza penting untuk 'STabah influenza berbentuk seperti gelombang mengidentifikasi awal kemuncuian strain baru denganineskipun tidak terdapat periodisitas teratur terjadinyaepidemi. Kejadian pada setiap tahun tnencerminkan tujuan menyiapkan vaksin untuk melawan strain tersebutadanya hubungan saling memengaruhi antara banyaknya sebelum terjadi epidemi. Surveilans tersebut dapat meluasantigenic drifi virus utama dan penurunan kekebalan pada hingga ke populasi hewan, terutama burung, babi, danpopulasi. Periode antara gelombang epiderni influenza A kuda. Isolasi virus dengan hemaglutinin yang dirubahcenderung sekitar 2-3 tahun; periode inter-epidemi tipe pada akhir musim semi selama mini-endemi memberikanB lebih lama (3-6 tahun). Setiap 10-40 tahun, ketika sinyal tentang kemungkinan epidemi yang akan terjadimuncul subtipe influenza A, terjadi pandemi. Pandemi pada musim dingin berikutnya. Tanda peringatan ini,ini terjadi pada tahun 1918 (H1N1), 1957 (H2N2), dan disebut sebagai \" herald waue ,\" telah diobservasi sebelum1968 (H3N2). Subtipe HlNl muncui kembali pada terjadi epidemi influenza A dan B.ahun 1977 meskipun tidak terjadi epidemi. Sejak tahun
)RTHOM\XOVIRUS (VTRUS TNFLUENZA) / 557 Virus influenza manusia pertama kali diisolasi pada Pencegahan & Pengendalian dengan Vaksintahun 1933 menggunakan musang jinak. Pada subtipe Vaksin virus yang diinaktifkan merupakan cara utamayang bersirkulasi sebelum waktu itu telah dilakukan mencegah influenza di Amerika Serikat. Namun,deduksi menggunakan seroepidemiologi retrospektif. karakteristik tertentu virus influenza membuat upayaTeknik ini berdasarkan penapisan titer HI terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit melalui imunisasi sangat sulit. Vaksin yang terus-menerus dibuat menjadiberbagai subtipe HA virus dangan serum dari banyak tidak terpakai karena virus mengalami antigenic drifi dan antigenic shifi. Program surveilans oleh pemerintah danindividu yang berasal dari kelompok umur yang berbeda. Kisaran spektrum antibodi influenza sempit pada awal \7HO memantau secara teratur subtipe influenza yang bersirkulasi di sekeliling dunia untuk mendeteksi secarakehidupan, tetapi menjidi luas secara progresif padatahun-tahun berikutnya. Antibodi yang didapat dari akurat kemunculan dan penyebaran strain baru.infeksi awal pada masa kanak-kanak mencerminkan Beberapa masalah lain penting untuk diperhatikan.antigen dominan pada strain yang telah ada. Pajananberikutnya terhadap virus mengakibatkan spektrum Meskipun proteksi dapat mencapai 70-100o/o pada orangantibodi meluas terhadap bertambahnya jumlah antigen dewasa yang sehat, frekuensi proteksi lebih rendah (30-virus influenza yang sering. Pajanan pada usia tua dengan 600/o) pada orang tua dan anak. Vaksin virus yangstrain yang berkaitan secara antigen mengakibatkan diinaktifkan biasanya tidak menghasilkan respons imunpengaktifan kembali antibodi primer secara progresif.Kadar antigen tertinggi pada kelompok umur tertentu selular atau IgA lokal yang baik. Respons imunmencerminkan antigen virus yang dominan yang dipengaruhi apakah orang tersebut pernah mengalami kejadian antigen sebelumnya oleh virus influenza A subtipemenyebabkan infeksi masa kanak-kanak pada kelompok yang sama.tersebut. Dengan demikian, rekapitulasi serologi infeksimasa lalu terhadap virus influenza dengan perubahan A. PERSIAPAN VAKSIN VINUS VINE DIINAKTIFKANantigen yang berbeda, dapat ditelid dengan mempelajari Valain virus influenza A dan B yang diinaktifkan diizinkandistribusi usia antibodi influenza pada popuiasi normal. untuk diberikan secara parenteral pada manusia. Badan Pendekatan ini menunjukkan bahwa epidemi pada Federal dan \7HO membuat rekomendasi setiap tahun mengenai strain mana yang harus disertakan di dalamtahun 1890 mungkin disebabkan oleh subtipe H2N8 danepidemi pada tahun 1900 disebabkan oleh virus H3N8. vaksin. Vaksin biasanya merupakan campuran yang terdiriPandemi katastrofik pada tahun 1918-1919 (flu Spanyol) dari satu atau dua strain tipe virus A dan satu strain tipedisebabkan oleh munculnya subripe HlNl secara tiba- virus B yang diisolasi pada wabah musim dingintiba, influenzayang menyerupai-babi. (Lebih dari 20 jua se belumnya.orang meninggal pada pandemi ini, terutama akibatkomplikasi p neumonia bakteri. ) An tigen ic sh ifi b erikutnya Benih strair.r terpilih dibiakkan di dalam telur yangtelah diketahui rnelalui isolasi virus; H2N2 (flu Asia) relah berembrio, substratnya digunakan untuk produksi vaksin. Kadang-kadang isolat alamiah tumbuh sangatmuncul pada tahun 1957 dan digantikan pada tahun 1968 lambat di dalam'telur untuk memungkinkan produksi vaksin, pada kasus seperti itu, perakitan virus kembalioleh subtipe H3N2 (flu Hong Kong). Strain HlNl diiakukan di laboratorium. Virus yang mengalamimuncul kembali pada tahun t977 (flu Rusia). Gknologi PCR telah menghasilkan fragmen gen virus penyusunan ulang, yang membawa gen untuk glikogen permukaan vaksin yang diinginkan beserta replikasi geninfluenza dari kolelsi spesimen jaringan paru yang didapat dari virus yang didapatkan dari telur di dalamdari korban epidemi flu Spanyol pada tahun 1918.Rangkaian dokumen mencatat bahwa virus ini Iaboratorium, kemudian digunakan unruk menghasilkanmerupakan virus influenzaA HlNl yang mungkin berasal vaksin.dari burung. Dasar patogenisitasnya yang sangat tinggibelum diketahui. Virus dihasilkan dari cairan alantoin telur, dimur-Pencegahan & Pengobatan dengan Obat nikan, dipadatkan oleh sentrifugasi zonal', danAmantadin hidroklorida dan analognya, rimantadin, dinonaktifkan dengan formalin atau p-propiolakton.adalah obat antivirus untuk penggunaan sistemik dalam Jumlah HA distandarisasi pada setiap dosis vaksin (kira-pengobaran dan profilaksis influenza A. Pengharnbat NA kira 15 pg antigen), tetapi jumlah NA tidak distan-zanamivir dan oseltamivir, ditemukan pada tahun 1999 dardisasi, karena NA lebih labil pada kondisi pemurnianuntuk pengobatan influenza A dan influenza B. Agarmemiliki hasil yang sangat efektif, obat ini harus diberikan dan penyimpanan. Setiap kandungan dosis vaksin setara dengan 10 miliar partikel virus.pada tahap penyakit yang sangat awal. Vaksin dapat berupa sediaan virus lengkap (VrV)' subvirion (SV), atau antigen permukaan. Vaksin \\rV rnengandung virus utuh yang telah diinaktifkan; vaksin SV terdiri dari virus yang telah dimurnikan dan dirusak
BAB 39dengan deterjen; dan vaksin antigen permukaan , . .' :. '!.;mengandung glikoprotein HA dan NA yang telahdimurnikan. Semuanya bermanfaat. (E) Strain virus di dalam vaksin infiuenza tidati' O.*uii\"tl Jttib. PexceuHAAN vAKstN INFLUENzA t,a_n.u_n\".te_ta_t_run ,,,1. . 1\"Satu-satunya kontraindikasi vaksinasi adalah riwayat 2. Neuraminidase virus influenza \"alergi terhadap protein telur. Karena strain vaksindibiakkan di dalam telur, beberapa antigen protein telur (Ar)..tevritraunsam di dalam permukaan luar selub,ungterdapat di dalam vaksin. . : Vaksinasi influenza setiap tahun direkomendasikan {B) \"Membeniuk strut<tur Ouri Vang terdiri dari empat monomei'yang identik. maiing-masinguntuk kelompok risiko tinggi. Kelompok ini meliputi memitiki aktivitas enzimindividu dengan peningkatan risiko komplikasi akibat ::j.,,,. (O , :o.infeksi influenza (individu dengan penyakit paru atau t Memfasilitasi pelepasan partikeljantung kronik, termasuk anak dengan asma, atau virus dari seli' ,. .. yang terinfeksikelainan metabolik atau ginjal; penguni rumah jompo; ',,dan individu yang berusia 65 tahun atau lebih) dan orang l'(D)Menurunkanviskositaslap!sanrnukusdidalamyang dapat menularkan influenza kepada kelompok '' saluran napas :. .berisiko tinggi (pegawai medis, karyawan tempat (E) .Semua jawaban di atas ,perawatan kronik, anggota keluarga). S, tvlrn:rLrh pernyataan berit<ut yrng *.h..r*ink.n ' patogenesis infiuenza?C. UPAYA MENGEHBANGKAN VAKSIN VIRUS FIIDUP (A) Virus masuk ke dalam tubuh pejamu di dalam- . droplets yang ditularkan melalui udara id\"Vaksin virus hidup harus dilemahkan sehingga tidak (B) Sering terja\"li viremiamemicu penyakit yang akan dicegah. Dengan melihat :\".perubahan wajah virus influenza yang konstan di alam (Q Virus sering menimbulkan infeksi persisten didan usaha laboratorium yang ekstensif yang dibutuhkanuntuk melemahkan virus virulen, satu-satunya strategi cjalam paruyang mungkin adalah menemukan cara untuk memin-dahkan gen tertentu yang telah dilemahkan dari virus (D) Pneumonia tidak dis'ebabkan oleh infeksidonor utama yang telah dilemahkan ke masing-masingisolat epidemi atau pandemi baru. bakteri sekunder membunuh sel dj, dalam i \" Beberapa pendekatan pada sediaan vaksin sedang (E) lnfeksi virus tidak .r.;''' -..idievaluasi. Virus donor yang dingin, dapat tumbuh pada .$i1ii,,;1sPalluuraan* nnaaPqp.5assuhu 25 'C tetapi tidak pada suhu 37 \"C-suhu salurannapas bawah-hx1u5 bereplikasi di nasofaring, yang 4, influenza ditandai de-ngan gejala yang mana? (AA)I.DDeemmaAmm.=;,, ;,111i .:.'r.:_ii:;::i:.'-.:.i:r,,i, r:,i iiiri#,,memiliki suhu lebih dingin (33 'C). Vaksin virus influenza (B) Nyeri otottrivalen yang dilemahkan dan beradaptasi pada suhudingin, diberikan melalui semprotan hidung terbukti (D) Batuk kering .'efektif pada percobaan klinis pada anak. : (E) Semua jawabin di atas Jl 5. Antigen spesifik tipe (A, B, atau O virus influenza i iditemukan pada konstituen virus yang mana? ifegi,iNiAeeurray-gmligniidilai*s,e lrl\"r:=;1riti,i ii,.iiii t: , : \"' (c) Nukleokapsid :, ',,,, ;:; , (D) Kompleks polimerase I\"r\" : (E) Protein nonstruktural utam.a (F) Lipid di ijalam selubung Virus 6, Seorang 7p0a^ staiehnurnummaehnoplearkawpaetmanbeiorimanpovayaknsgi:n. ,' berusia influenia dan akibatnya menderita influenza. Dia ' meninggal akibat pneumonia akut seminggu i:: setelah mengalami flu. Manakah b,elikut ini yang meiupakan penyebab tersering pneumonia akut . I,' p((icBAai))sLcicieiiaangyimnirocfnclpuoeaecllcnatu<lsa:?aur'reus i 1..- l (D) Sitomegalovirus- (El Listeria ,' .. ^. t,t\" , ,]...::r. Pernyataan manakah yang U\"na, mengenai'' iN antigenic drift virus influenza? . (A) Menyebabkan perubahan antigen mayor (B) Hanya diperlihatken oleh virus influenza A {O Terjadi akibat mutasi f lameshift padp gen virus * (D) 5eiring perjalbnan waktu, menimbulkan subtipebaru. ',' : IN {E} Terutarna memengaruhi proteih'\"matriks , , ' .' .'1..'
ORTHOM IXOVI RUS (VIRUS INFLUENZA) 559,.: j'8;:lt&b-iting,doliler,,lakLt9t1,O9ru91q-l,J-,-tqnu.1 q!-e.19.a!aFitti KEPUSTAKAANi1i::':;t.1i,sihdi0il ,::,t$ik4l:,.,'ialg disertai bleh damaml:1ya,gi11;,,t{ Belshe RB et al: The efficacy oflive attenuated, cold-adapted, trivalent, . tenggorok, nyeri kepala, dan mialgia. Untuk intranasal influenzavirus vaccine in children. N Engl J Med melakukan konfirmasi laboratorium influenza,diminta bi;kan virus. SpeSimen manakah yang 1998;338:1405.ll$i',li1rjo; i(!tl1td i bi ntiif .isq'rl a r ii.iiq,i;,Pe !!y.{$nb.i Couch RB: Prevention and treatment of influenza. N Engl J Med I 2000;343:1778.;,,;i,1lljtii?,,1'.;',,;,;,:t';:r:'l{i.,,;_.;),i:li:,.l:!{;U:::,,:il.*t;lili}i*t Lamb RA, Krug RM: Orthomy4oviridae: The viruses and their replication' Dalam: Fields Virology,4th ed. Knipe DM et al (editors). Lippincott(B) 5ekret n-asofaring,,.:'''.':: .:;;l:\"\" 1::;.:;'!1,;,:1i:,:;:;t?,::..:,:ti;;;ila.:|Kl Williams & Wilkins, 2001.(C) Cairan vesikelr,iii* !lyl,lrl.i:iff,,,1 ll;L|191; '(D) Daf ah Prevention and control pf i4flgenza. Recommendations of the Advisory ;,;,;',:,,,\":):t;'.: .:l:ll':,::::;::::,,,;:t::'*,:::,ir.r:!ii'.;,:t::;ltiii:3uf,l::i-.t Committee on Immuoization Fractices. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2002;51tRR-3):1. .9. Pernyaiaan manakah mengenai iso.lasi. virus Reid AH et al: Origin and Svolution of the 1918 \"Spanish\" influenza virusinfluenza yang benar? hemagglutinin gene. Proc Natl Acad Sci USA 1999;96;1651'{A)-Diagnosis infeksi virus influenza hanya dapat Wright PF, Webster RG: Orthomyxoviruses. Dalam: Fields Virology, edditegakkan dengan melakukan isolasi virus 4. Knipe DM et al (editors). Lippincott Williams & Wilkins, 2001'' (B) .lsolasi virus.i.nfluenza dilakukan dengqn*Xiiut::k:;l.it;i,..:,: dngCutt_akan:tjfr,!ei,r;ng:,bafu, lAbit 1ur .....,,,,., ,,,t,,,:,.,.,,..til:iile}:1sp,l apiif ,:,nie'm b'qhtu..nt€-Qt ilt]Krin ',;iit rt,i.1:..,rii:reBl ajlmidldi i.tp€ nvAf iti.,,.trS,t,.,..''illisl.,l,,;:,-,i.lrltr,.(D).lli'oiett,Vir:ui,,inflqenld: piimgi.,.titud!.1i.1i,i, rnbuhrg::,r.::di dalam kultur selt,,]tr.0ruCna(ihr.idns aiup,,q!a{:l, Ft91Y0ii:' ut€.t!1a,,'untur,r,:1,:,,,]t,,,:r,,ttlirViii{f!,,?n''tjgeittettshrfi ,VirrUsr:inf[ieiizt?_ri:::,:'?jT:: ,r:]i jti::rrr. (A) Manusia pembawa virus kronis (B) Pembuangan kotoran (C) Babi, kuda, dan unggas (D) Nyamuk
Search
Read the Text Version
- 1 - 14
Pages: