Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 1. Taeniasis

Bab 1. Taeniasis

Published by haryahutamas, 2016-08-03 03:33:13

Description: Bab 1. Taeniasis

Search

Read the Text Version

BAF,f TAHNIA$f$ $ni $. f#larglolloPemdahuluan!Seneaycalnkgit pada nnanusia yang elisebut taeniasis clisebsbhan saEina{a dan laenrs so/rum yang elila-eilianyfi \"faeniaditeniq.{kari dida$ann usus halu*, I*erira sagrrriafa adaiah cacimg piia *apli,sedangkan Taenia s*lrum ca*ing pita babi. Keclua spesle* tev'rnasukOrdo CYe;LCIPFJYLLiDFA, Kelas *ESTOIDH,q\" Fenyebaran ta*niastssaqfriaf* adalah kosrnopolit, t*rutama rJi negeri-negeri vmnE sedangberkerg'ibang di n'rana keadaan sclsial-ek$nom$ kurang memadai sepe*tljuga taaruasis soliunn. Penyebanan taeniasis solium juga kosnr*poiit akantetapr lqhih terbatas karena berhubungan juga derrgan agarne pencJutiukset*rxpa{ yaitu terutama ditenririq.an di daerah-rlaerah dengan pendi.rcft.rknon*mrir-qiirvl di mana pensawe$an pemotongan elaging babitidals ctapntc{ilaksarsalc.an dengan baik. Taenlasis s*lil,nn terdapat antara lain padapeneludruk diAs'nerika Tengah, Arner\"ika Selatan, Afrika, dan Asia s*p:ertidiGhinm, Sangladeah, Nepal, Tharlanri, Filipina dan lndonesia Kasus taeniasis sollum di Fnd*nesia ciilaporkan oleh Bonnei padatahun 'tS4CI yaltu $eorang pere{?1pL,an eina yeng tlnggal di Samarinda,Kalirnantan 'triniur. Beberapa kas!\"rs taeniasis so[ium diiernukan olehl-ladidja3a: di Jakaria. Sebagian kasi.rs ini merupakan kasus pendatangke Jakarta. Perlu disebut di sini taeniasis yang disebabkan Taenia asia#cayang di $ndonesia sampai sekaranE hanya ditemukan di Fular.s $amosir,Sur\"ratera Utara. Facia tahun 1972 Kosin dkk\"n rnelaporkan suatusuruei ctri mana 9.5% di antara 285 penduduk mengeluarkan segmen-s€gffien c*eing pita yang menyerupai T. saginata. Fenelitian-penelitianselanjutnya mernasiikan bahwa yang ditemukan di Pulau Sanlasirfadalah aslafica yang larvanya terdapat di dalarn hati babi.'6Gara lnfeksi Ta*nissis saginata adalah y:enyakit yang termasuk f<rocf-{romec#sease karena rnanusia rnendapat infeksi bilan\"rana makan dagingIsapi rnentah atau kurang matang yarxg nqengandung larva sagntnafayang disebut cacing gelembung atau sysfleercus hovi*. tsilamana w

I DASAR PARASITOLOGI KLINIKmakan daging babi mentah atau kurang matang yang mengandunglarva cysticercus cellulosae T. solium maka akan mendapatkan infeksitaeniasis solium. Manusia adalah satu-satunya hospes definitif keduaspesies cacing pita tersebut di atas. Pada taeniasis asiatica penderitamengkonsumsi hati babi yang mengandung larva T. asiatica. Hati babitersebut diolah menjadi lauk yang dimakan setengah matang dan disebutsang-sang. Gb. 17. Taenia saginata yang dikeluarkan penderita setelah pengobatan. Sumber: dr. ToniWandra, Ph.D., Departemen Kesehatan, R.l.Gejala KIinik Cacing dewasa di dalam usus penderita tidak menimbulkan gejala-gejala menyolok dan khas. Dapat ditemukan gejala-gejala gastro-intestinal seperti rasa sakit di daerah epigastrium, rasa lapar, mual,muntah, sakit perut, obstipasi atau diare. Di samping itu penyakit dapatdisertaigejala ringan kepala, pusing. Segmen atau proglotid T. saginatabergerak aktif keluar dari dubur dan dapat ditemukan di mana-manaseperti di pakaian dalam penderita, alas tempat tidur, di lantai sekitarpenderita berdiri atau dapat keluar tubuh bersama tinja. Pada T. soliumproglotid tidak dapat bergerak aktif jadi keluar bersama tinja dan kadang-kadang tampak melekat pada massa tinja. Gejala gastro-intestinalsama dengan taeniasis saginata, juga tidak menyolok dan khas. Gejala-gejala berat oleh T. solium dapat ditemukan pada penderita yang sakitsistiserkosis selulose bila bentuk larva bersarang di tubuh penderita.Deparys mengemukakan bahwa kebanyakan penderita taeniasis asiaticaantara lain merasa sakit perut yang tidak jelas, lapar akan tetapi tidakada nafsu makan dan berat badan berkurang.,A

Patogenesis dan Kelainan Patologi Cacing dewasa di dalam usus halus jarang menimbulkan kelainanpatologi yang jelas. Kadang-kadang penyakit taeniasis disertaieosinofili sedang. Proglotid jarang ditemukan di dalam apendiks,saluran empedu atau pankreas dan menimbulkan radang.Diagnosis Diagnosis parasit, dengan mempelajari morfologi dapat ditegakkanbilamana ditemukan proglotid yang diperiksa di laboratorium tanpa ataudengan menggunakan zat warna. Pemeriksaan sampel tinja dengansediaan langsung atau dengan cara konsentrasi untuk mendeteksi telurTaenia adalah pemeriksaan sederhana akan tetapi kurang sensitif dan tidakdapat membedakan antara ketiga spesies telur Taenia. Tes koproantigen(copro-ELISA) dapat dilakukan kemudian setelah sampel tinja disimpandalam keadaan beku. Sampel tinja untuk kopro-DNA dan sampel proglotiduntuk mtDNA analisis disimpan dalam 99.5% etanol sebelum diperiksa.Juga dapat dilakukan pemeriksaan serologi dengan ELISA dan imunoblot.Pemeriksaan biomolekuler termasuk multiplex PCR dan mtDNAsekuensingmemerl u kan fasi litas laboratorium yang leng kap. 7Diagnosis Banding . Penyakit gastro-enteritis lain yang menghinggapi lambung sampaidengan ileum, yang disebabkan berbagai causa seperti bakteri, virusatau parasit lain, merupakan penyakit-penyakit yang dipertimbangkansebagai diagnosis banding sebelum ditemukan proglotid yang khas.Pengobatan Prazikuantel termasuk salah satu derivat heterosiklo pirazinoisokinolin yang sangat efektif terhadap sestoda maupun trematoda. Kiniobat ini merupakan obat pilihan pertama yang diberikan dengan dosistunggal. Angka penyembuhan adalah lebih dari 90o/o.8-10 Sayang obat initidak mudah didapatdi pasaran. Skema pengobatan tidak harus dilakukandi rumah sakit melainkan penderita dapat berobat jalan di mana sajakarena jarang ditemukan efek samping bilamana diberikan dengan dosisyang dianjurkan yaitu sebanyak 10-20 mg per kg berat badan. Kadang-kadang sehari sebelumnya diberi makanan ringan dan selanjutnyahanya minum air putih saja. Menurut beberapa laporan persiapan seharisebelum pemberian obat tidak perlu dilakukan. Penderita akan sembuhbilamana bersama rantaisegmen kepala cacing yaitu skoleks ikut keluar

pffikarena temg:at tur\"nbuhnya eacing adalah bagian lelrer, bmgian s*telahkepala eJan sebeF*m rantai $egrn*n\" Bi{a ingin neenciapratkan kepa tiarlapakah skerleks keluar setelah diheri obat atau pada taei:ls'*ie soli*n'tuntuk inenghrrid*ri kemungkinan telun-telur yang teriepas dal t segnten -$egi,nen yfrng meilgalamr disintegrasi, ak*n rnenetas dr iarubung rnaka2 jam setelah pen'rberian erbat spesifik penderita cJiberi lak.*an* *epentilarc.itari sulfas magn*slkus (garam lnggrix). sehanyak 3fi gr*iN.1'$eiurtlhmateri tinja yans keluar ditarnpung sElarna 24 janl dar: dic'ari skoiekscacing. Eilarnana p*ngobatan dilakukan paela pagi hari prae{.a urs\"}tisfinygpenderita akan b*rdefekasi pada hari ysns sama akan teiapr kadang-kadang juga b*r* d*pat buang air hesar trrada fiari berikutnya. {\",trntukkeperluan r$iagne.*i* progtotid dan *lto!eks r$if<irirn ke iab*rateriurnyang khursus l,tecxt*riksa parasit Silan*ana daiar't tiga hu:lnn se{elahpengobatan tidak keh.rar prog$ctid lagi. penderita diang,gap s*l':\"1&ruh.Eerhubirng praaika;antel bekerya sebagai *;*n\"nisida rnaka skoleksbersama rantai$eSrnennya akan rnenEaiarrlir1*stru$<si.!aring,*nr sehinggaeJ iag nosin d i labcl *t*ri rr rn aka rl rnengex l;erni lse*rr litail \" Albendazot adaiah obat yang lehrh mudah cJi dapat etrr pasaram dalambentuk tablet a 4{}{l mii\" $eperti det:gan praaikr.rantel per\"*iapan ,seharusebelumnya dapat dilakukan dongan ma$ssud L!$t\",!$ yans [:*'srht r\"'rernherikesempatan untuk obat ieblh in'iensif 'CIereakai dengan ba,lan eae[ng.Dosis tunggal 4ilil rng *ap:tab drt',;en trga hari be$urut=tutr*t Eiiarlranadianggap perlu rr\"rat*ri tinja seiama 24 jam sapat ditarnpung selama 3hari berturut--turut *muiai pada lrari pertarna pengobatan, r: Pada surveiya*E berulang-ulang s*iam;r 1.9S6-1988 terkurnpul til$kasus taeniasis asiatlca di antana jumiah teta8 -$.835 pendud*k rlari *uatudaerah di Frifau .$arnosrr, sehinggye angka prevalensi **ialah 2.?5%.hianya ditemukan satu kasus taeniasls ss$un'1. Sbat yang diberikanadalah niklosamid, hitionol, kuinalcrir't dart prazikuantel 'r Di antanakeenrpat jenis obat kini hanya prazikuantel ada di pasaran $ndonesia.Dosis dan jadwa! penrberian grrazikuantel sarca clengan untuk faeniasls7. saglnafa maupun T. solium.Pencegahan Ferilaku manusia 'menyebabkan terjadinya taeniasis rii suatudaerah. Gare mernbuat dan mengk*nsumsi lauk yang terdiri atasdaging sapi maupun babi merupakan faktor nesiko pada penyakit ini.Ei Bali lawar sapi atau lawar babi adalah rnakanan khas yalrg dibuatdi rumah sendiri atau dapat dibeli di m&na*nRana. l-awar adalah laukvang terdiri atas berbagai macaft'! daging sepefti sapi dan claging?8gJ ,

babi, yang dicampur dengan sayuran, ditambah bumbu dan kemudiandimasak. Selanjutnya dicampur dengan darah daging yang dikatakanlebih enak bilamana warnanya merah tua, yang berarti tidak atau belummatang. Lauk ini sering dimakan kaum laki-laki diwarung dengan tuak,minuman beralkohol dari beras, sehingga di Bali kaum laki-laki condonglebih sering menderita taeniasis. Mereka akan menderita taeniasisbilamana lawar yang dimakan mengandung sistiserkus. Perilakumanusia terhadap cara mengkonsumsi makanan sukar diubah. Sampaisekarang penduduk di Bali masih tetap senang makan lawar. Carapencegahan adalah dari segi hewan yang pada umumnya sekarangdikandangkan, khususnya babi sehingga tidak ada akses pada tinjamanusia penderita taeniasis. Di Bali kini masih banyak penderitataeniasis saginata, sedangkan ada kecenderungan jumlah penderitataeniasis solium berkurang. Sapi masih tetap tampak di padang rumputyang dikelilingi selokan yang sering digunakan sebagai tempat defekasipenduduk. Rumah penduduk sampai sekarang sering tidak dilengkapidengan toilet, sehingga sapi dapat terinfeksi dengan telur sagrnata yangdikeluarkan penderita bersama tinja.13 Pada umumhya pencegahanterhadap timbulnya taeniasis asiatica adalah sama yaitu antara lain lauk(sang-sang) yang mengandung hati babi harus dimasak matang danbabi harus dikandangkan. Akhir-akhir ini taeniasis asiatica di beberapalokasi di Pulau Samosir mulai berkurang.Gontoh Kasus Di Jakarta Hadidjaja2 melaporkan 16 kasus dengan taeniasis, 7 kasustaeniasis saginata dan 6 kasus taeniasis solium. Tiga kasus selebihnyatidak dapat ditegakkan diagnosisnya. Pada umumnya penderita datangdengan keluhan utama mengeluarkan potongan-potongan putih bersamatinja pada waktu buang air besar atau potongan keluar secara spontan.Gejala-gejala lain adalah sakit kepala, sakit perut, mual dan anoreksia,sedangkan penderita mengakui kadang-kadang makan daging sapiataubabi yang kurang matang.Daftar Pustaka1. Bonne C. De lintwormen van den mensch in lndie. Samenvattend overzicht (cacing pita pada manusia di lndie. Rangkuman). Geneesk Tijdschr Ned lnd. 1940;80:2376-84.2. Hadidjaja P. Beberapa kasus taeniasis di Djakarta: tjara diagnosis dan pengobatan. Madj Kedok lndon. 1971;21:173-8.3. Kosin E, Depary AA, Djohansjah. Taeniasis di Pulau Samosir. Maj FK

I DASAR PARASITOLOGI KLINIK USU. 1972;.3: 5-11,4. Kosman ML, Kosin E, Fan PC, Depary AA, Napitupulu T. Study on taeniasis in Samosir lsland,North Sumatra, lndonesia. Jpn J Parasitol. 1990. Quoted from Depary AA. Iaenrasis saginata asiatica in Samosir. Nusantara. 2003;36:30.5. Depary AA. Taeniasis: An important food-borne parasitic zoonosis in Samosir. Maj Kedok lndon. 1993,43;447-9.6. Fan PC. Asian Taenia saginata: species or strain? Southeast Asian J Trop Med Pub Health. 1991;22:245-50.7. Wandra T, Sutisna P, Dharmawan NS, Margono SS, Sudewi R, Suroso T, Craig PS, lto A. High prevalence of Taenia saginata taeniasis and status of Taenia solium cysticercosis in Bali, lndonesia, 2002-20}4.Trans Roy Soc Trop Med Hyg. 2006 Apr;100(4):346-53.B. Goodman & Gilman's. The pharmacological basis of therapeutics. Hardman JG, Limbird LE, editors. 1Oth ed NewYork: McGraw-Hill, Medical Publishing Division; 2001. p. 1121-37.9. Anantaphruti MT. Human taeniasis in Thailand. ln: lto A, Wen H, Yamasaki H, editors. Taeniasis/Cysticercosis and Echinococcosis in Asia. Asian Parasitology vol. 2. Chiba (Japan): AAA Committe - The Federation of Asian Parasitologists. 2007. p. 89-98.10. Margono SS, Wandra T, Suroso T, lto A. Taeniasis and cysticercosis in lndonesia. ln: lto A, Wen H, Yamasaki H, editors. Taeniasis/Cysticercosis and Echinococcosis in Asia. Asian Parasitology vol. 2. Chiba (Japan):AAA Committe - The Federation of Asian Parasitologists; 2007. p\" 115-34..011 Goldsmith RS. lnfectious diseases: protozoal & helminthic. ln: Tierney LM, McPhee SJ,Papadakis MA, editors. 40th ed. Current medical diagnosis and treatment. lnternational edition: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2001. p. 1412-80.12. Hamid A, Margono SS, Wandra T, lto A. Treatment of taeniasis and cysticercosis with albendazole and praziquantel. Med J lndon. 2005;14:253-7.13. Depary AA. Taeniasis saginata asiatica in Samosir. Nusantara. 2003;36:30-2.2821 .


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook