Teknik pengecoran logam Gambar 13.2 Masker Gambar 13.3 Sarung tangan kulitͷ͵Ͷ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logam Gambar 13.4 Penutup telingaͷ͵ͷ Gambar 13.5 Safety Shoes Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logam Gambar 13.6 Helmet dengan kaca beningͷ͵ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logam Gambar 13.7 Safety helmet Gambar 13.8ͷ͵ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logam Gambar 13.9 Aman (Safety) untuk keamanan dan keselamatan kerja “safety”yang hanya terdiri atas enam huruf yang memilki arti luas dari setiaphurufnya, yakni Sound tinking conserning safety on the job; selaluperhatian terhadap keselamatan dalam bekerja, being alert to danger,terdapat tanda bahaya, Acquiring fact or instructional concerning theentire sequence of operations; Memperoleh fakta atau instruksi danperhatian untuk semua pelaksanaan pekerjaan effisiency in carefullyperforming the work; efisiensi dalam penampilan kerja , thoughtfulnessfor the safety of your group ; Memperhatikan keselamatan dalamkelompok kerja, dan you and your own protection at your Job; Andamilik anda dan lindungi dalam pekerjaan anda. Logam cair dalam jaraktertentu dapat membakar kulit karena sinarnya, apalagi berhubunganlangsung. Seperti diperlihatkan pada gambar pakaian tahan api harusdigunakan pada saat melebur atau menuang, agar kulit kita tidak terbakaroleh penyinaran logam cair ataupun oleh percikannya, gunakanpelindung panas yang terdiri dari pelindung muka, pelindung badan,pelindung kaki dan sarung tangan khusus.C. Kecelakaan (Accident) Melihat lebih jauh tentang kecelakaan pada berbagai Industri dan dalam penanganan metrial, jumlah kecelakaan yang menyebabkan luka-luka dan mati selalu ditemukan pada setiap tahunnya, demikian pula kerusakan serius pada mesin juga meningkat. Hal ini mungkin sebagian disebabkan oleh peningkatanͷ͵ͺ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logammekanisasi dan kompleksitas permesinan moderen, tetapi ini hanyasebagai alasan , tidak dapat menghindari jumlah dan kehebatan darikecelakaan industri yang terus meningkat. Kecelakaan dibidang industriyang tidak dipublikasikan seperti kecelakaan lalu-lintas atau mungkinkecelakaan kecil namun berakibat fatal, yang menebabkan kerugian bagimasyarakat seperti akomodasi rumah sakit, tanggung jawab danpenderitaan pribadi serta gagalnya kelengkapan dan kerugian produksi(loss of production).D. Penyebab kecelakaan Hingga 80% semua kecelakaan secara langsung disebabkan olehkesalahan manusia (Human error), hanya sedikit saja disebabkan olehsalahnya kelengkapan. Kesalahan alat dan kelengkapan sering dijadikandasar dalam menemukan penyebab kecelakaan dan kemudian padakesalahan manusia. Sebagai contoh; kurangnya perawatan ataulambatnya pemeriksaan pada kelengkapan peralatan, ketidak benarandalam penempatan bagian yang membahayakan, ternyata praktismerupakan kelalaian dan kesalahan kerja manusia itu sendiri.E. Pencegahan terhadap kecelakaan Sejak beberapa tahun terdapat peraturan, standar serta kode secara praktis dan spesifik minimum merancang persyaratan manufactur serta pemakaian mesin dan roda gigi pengangkat. Aturan ini nampak dapat mengurangi angka kecelakaan terutama yang disebabkan oleh kesalahan peralatan. Keselamatan diri (Personal safety) x Mata Mata merupakan organ manusia yang sangat penting untuk dilindungi, oleh keran itu gunakan kacamata dengan kaca yang sesuai, “Goggless” atau shield untuk menghindari terjadinya luka pada mata. Jika kotoran tersangkut pada mata mintalah batuan pertolongan pertama. Jangan mengiujinkan teman untuk melepaskannya. Dalam opersi pengelasan diperlukan pemakaian kasa, gas dari las listrik dapat menyebabkan kerusakan mata dengan kondisi tidak menentu. Jika mata kemasukan atau terjadi kontak dengan bahan-bahan kimia terlebih dahulu harus dicuci dengan air bersih dengan segera.ͷ͵ͻ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logamx Telinga Pada lingkungan kerja yang bising melebihi batas gunakan peredam suara.x Mengangkat secara manual Dalam berbagai pekerjaan mengangkat, kembali kita memerlukan perlindungan. Melakukan teknik yang benar selama mengangkat secara manual sama dengan ketika melawan berat benda, anda harus terlatih sehingga dapat melakukannya dengan posisi yang benar. Bengkokan lutut anda sehingga sedapat mungkin beban mendekati badan. Ini jaminan bahwa sumbu gravitasi dari beban tertutup pada tulang belakang, kemudian angkat dengan tegangan lutut dan kekuatan belakang dan agak diangkat hanya oleh tegangan belakang. Jika memungkinkan hindari belokan atau gerakkan memutar. Selama membawa beban berat juga lakukan peregangan. Ini merupakan fakta petunjuk jika memungkinkan.ͷͶͲ Gambar 13.10 : Mengangkat secara manual Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logamF. Pertolongan pertama (First-aid) Setelah mengetahui beberapa type luka, tidak ada masalah sekecil apapun yang dipikirkan kecuali segera melakukan tindakan pertolongan pertama. Luka kecil akan mengakibatkan infeksi dan sakit yang serius serta kehilangan waktu. Lakukan pembersihan sebagai jaminan keamanan melawan infeksi.G. Kebiasaan menjaga kebersihan Kebersihan pribadi sangat penting dan menjadi indicator sikap seseorang dalam melakukan pekerjaan. Ketika operator memiliki kebiasaan kotor dan tidak teratur, maka tidak akan berbeda dengan kedaannya dalam bekerja. Hal ini merupakan ciri mutu tenaga kerja yang rendah yang akan memberikan kontribusi dalam kecelakaan serius. Perhatikan titik-titik dalam cara berpakaian, kebersihan dan kerapihan pada gambar berikut. x Pakailah pakaian kerja sepanjang waktu bekerja. Pakaian harus selalu bersih serta ukuran yangsesuai, pakaian yang terlalu besar dapat berbahaya pada saat bekerja dimesin. Lindungi kaki dengan menggunakana sepatu (safety Boot) yakni sepatu yang dilengkapi dengan baja dibagian ujungnya. x Rambut yang panjang dapat mengakibatkan bahaya x Untuk menghindari terbenturnya kepala terhadap benda-benda tajam dan besudut , gunakan safety helmet. x Selalu mencoba berperilaku bersih dan teratur pada diri dan lingkungan kerja anda. Permainan dan pertunjukkan tidak memiliki tempat di dalam industri dimana akan menyebabkan kecelakaan serius bahkan fatal. Work shop yang kotor dan tidak teratur merupakan factor penyebab inefisiensi, miskin dan meningkatnya frekwensi kecelakaanͷͶͳ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logamGambar 13.11 Baik dan salah cara berpakaian dalam bekerja.ͷͶʹ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logamH. Faktor keselamatan di bengkel kerja Operasi kerja disetiap bengkel tergantung pada sebagian besar perencanaan perencanaan serta disain konstruksi bagian- bagian yang akan diterapkan, yang meliputi : x Layout bengkel yang memenuhi syarat proses produksi secara efisien x Derajat keamanan kedua unsur bengkel yakni Mesin dan operator. x Ketentuan yang memadai untuk perawatan alat dan kelengkapan.I. Kelengkapan keselamatan kerja peralatan tangan Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dibengkel dimana menggunakan peralatan tangan perlu memperhatikan hal-hal berikut : Tidak menggunakan peralatan yang rusak (defective tools), contohnya tangkai yang patah, Pahat tangan dengan kepala mengembang (mushroom), kunci dengan rahang yang melebar, kikir tanpa tangkai serta peralatan yang bukan ukurannya. Gambar 13.12ͷͶ͵ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logam Gambar 13.13J. Pemesinan Beberapa kecelakaan terjadi antara lain disebabkan oleh kurang memadainya pengaman atau juga sikap tidak bertanggung jawab pribadi anda dalam menggunakan peralatan keselamatan dan keamanan kerja yang disediakan.ͷͶͶ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logamK. Penyelamatan diri akibat kebakaran (Fire fighting) Untuk menghindari bahaya akibat kebakaran yang terjadi, maka kita harus mempersiapkan diri anda dengan memahami dan menerapkan berbagai hal berikut : x Pastikan bahwa anda mengetahui lokasi pintu darurat serta menanyakan berbagai hal tentang penggunaan alat keselamatan dalam kebakaran serta peakaian alat pemadam kebakaran (fire extinguishers). x Jangan menumpuk pintu darurat dengan menggunakannya sebagai tempat menyimpan barang. x Jangan merokok diarea terbatas. x Jangan menggunakan serbuk gergaji untuk mengatasi tetesan oli karena dapat menimbulkan bahaya api. x Endapan sampah atau kubangan oli ditempatkan pada bak yang terbuat dari logam. Gambar 13.14ͷͶͷ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logam Gambar 13.15. Keamanan dalam menggerinda serta perlindungan dengan kaca mataͷͶ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logam Gambar 13.16ͷͶ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logam Gambar 13.17L. Jenis api dan alat pemadamnya Nyala api dibedakan menurut sumber bahan yang terbakarnya antara lain : x terbakarnya cairan, bensin, minyak tanah (kerosesne), oli, cat, atau larutan yang mudah terbakar. x terbakarnya cairan, bensin, minyak tanah (kerosesne), oli, cat, atau larutan yang mudah terbakarͷͶͺ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logamx Untuk memadamkannya dapat dilakukan dengan pertama menghindari hubungan api dengan oxygen antara lain menutupnya dengan selimut asbes. Dry powder dan foamx extingusher merupakan bahan yang cocok untuk pemadamkan api dari jenis ini. . Gambar 13.18 Tabung pemadam kebakaranx Api dengan type Class C, yaitu nyala api yang terjadi pada terbakarnya kelengkapan listrik, dimana listrik dalam keadaan hidup penggunaan air akan sangat berbahaya karena air dapat memotong aliran listrik (electrocut) dan akan mengalir mengikuti aliran air. OLeh karena itu bahan yang paling tepat ialah menggunakan BCF atau CO2 extinguishers. Bahan ini bersifat non-conductor.ͷͶͻ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logamRangkuman :Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah menjadi bagian daripencapaian kinerja perusahaan.Penerapan K3 secara benar adalah merupakan tindakan preventif yangpaling tepatLemahnya mutu tenaga kerja merupakan salah satu factor penyebabterjadinya kecelakaan.Keselamatan kerja diukur oleh tingkat kehati-hatian pekerjaTugas pekerja untuk menampilkan sikap dan performa kerja yang amanserta selalu menyadari keamanan bagi sesama pekerja.Perlengkapan keselamatan kerja hendaknya dipersiapkan sedemikianrupa, khususnya keselamatan manusia sebagai pekerja itu sendiri.Soal-soal : 1. Sebutkan beberapa tindakan preventif untuk menghindari kecelakaan dalam bekerja ? 2. Sebutkan berbagai dampak kerugian akibat kecelakaan ? 3. Sebutkan salah satu penyebab kecelakaan dalam pekerjaan 4. Bagaimanakah upaya pemerintah dalam melindungi tenaga kerja dari kecelakaan ? 5. Apakah peralatan kerja menjamin keselamatan dalam bekerja ? Jelaskan factor lain yang lebih penting !ͷͷͲ Hardi Sudjana
Teknik pengecoran logam DAFTAR PUSTAKAAs`ad Sungguh, (1983), Kamus Istilah Teknik, Kurnia Esa, Jakarta.B.J.M Beumer, (1987).Pengetahuan Bahan Jilid III, Bhratara Karya Aksara, Jakarta.B. Zakharov, (1962), Heat treatment of metals, Peace Publishers, Moscow,.B.s. Anwir, S. Basir Latif, W. Kaligis, Sidi Bakaroedin, (1953), Tafsiran Kamus Teknik, H. Stam-Kebayoran Baru, Jakarta.Carroll Edgar, (1965), Fundamentals of Manufacturing processes and materials, Addison-weslet publishing company, inc.London.Daryanto, (2007), Energi, Pustaka Widyatama, Jogyakarta.depdiknas RI dirjen pendidikan dasar menengah direktorat pendidikan menengah kejuruan, (2002), Standar Kompetensi Nasional Bidang Industri Logam dan Mesin, Jakarta.Djiteng Marsudi, (2005), Pembangkitan Energi Listrik, Erlangga, Jakarta.J.G.C. Hofsteede ir., P.j. Kramer ir. dan S. Zeiruddin,(1977). Ilmu Mekanika Teknik D, Pradnya Paramita, Jakarta.Ron Culley (1988), FITTING AND MACHINING,TAFE PUBICATION UNIT RMIT Ltd. 37 Langridge Street, Colingwood, Victoria 3066Tata Surdia ir.,(1980), Teknik Pengecoran Logam, Pradnya paramita, Jakarta.Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, (1986), Kamus Indonesia-Inggris, PT Gramedia, Jakarta.------------------------- Spesifikasi Geometris Metrologi Industri & Kontrol Kualitas, Lab. Metrologi Industri-Jurusan Mesin-FTI-ITB.MHA Kempster, (1975), Materials for engineers, ,hodder and Stoughton, London,.W.A.J. Chapman, (1972), Workshop Technology part 2, Edward Arnold (publisher) Limited, London.--------------------------, Bohler Steel Manual, PT Bohlindo Baja, Jakarta,Hardi Sudjana A1
Teknik pengecoran logam DAFTAR ISTILAH (GLOSARI)AdhesiveAdhesive ialah sifat melekat /menempel/ menyatu dari suatu bahan terhadap bahan lain.AmunisiAminisi ialah perbekalan militer untuk tujuan perang biasanya amunisi ini berupa pelurudan senjataAllowanceAllowance ialah kelonggaran, Allowance yang digunakan dalam Machine- Allowancedari benda tuangan ini maksudnya adalah kelebihan ukuran dari ukuran nominal yangdiberikan bila benda tersebut diselesaikan dengan pekerjaan mesin.ArcArc ialah busur, arc yang dimaksud dalam istilah “arc-welding” adalah las busur atau laslistrik dengan menggunakan electrode las , “arc electric furnace” artinya dapur busurnyala api.AtmosphericAtmospheric artinya angkasa yang dimaksud dengan Atmospheric pada beberapaparagraph seperti “Atmospheric-corrossion” atau korosi Atmospheric ialah prosespersenyawaan beberapa unsur logam dengan berbagai unsur yang terdapat pada udarasehingga membentuk senyawa baru dengan sifat yang lebih buruk dari sifat logam itusendiri seperti karat.Brazing spelterBrazing spelter ialah bahan yang digunakan sebagai bahan pengisi dalampenyambungan dengan sistem patreri keras dengan menggunakan bahan seng.BijihBijih ialah bahan tambang yang terdiri atas berbagai unsur yang dapat diproses lanjutuntuk memperoleh suatu unsur yang diinginkan, misalnya bijih besi ialah bahan mineralyang mengandung unsur besi lebih besar dari unsur-unsur lainnya.CommutatorCommutator ialah pengatur/pengubah arah pada arus listrikChipsChips atau beram atau tatal yang dihasilkan dari proses penyayatan dari bahan logamdalam pekerjaan mesinCatridgeHardi Sudjana B1
Teknik pengecoran logamCatride ialah patron yang digunakan sebagai alat pengaman misalnya Sand Catridgeialah alat pemadam kebakaran dengan pasir.CastingCasting ialah proses pembuatan benda-benda kerja yang dibentuk dengan caramenuangkan bahan (logam) yang telah dicairkan kedalam cetakan, tetapi Casting inijuga sering digunakan sebagai sebutan terhadap benda yang dihasilkan dari prosespenuangan.Casting-BronzesCasting-Bronzes ialah benda tuangan dimana bahan yang digunakannya adalahperunggu (Bronzes) dengan sifat dan komposisi tertentu sehingga Bronzes ini memilikisifat mampu tuang.Chemical finishingChemical finishing yang dimaksud ialah proses pembentukan benda kerja dengan hasilakhir dari permukaan benda kerja tersebut diberi perlakuan secara kimiawi sepertipelapisan dengan media larutan bahan kimia.CondenserCondenser ialah alat penerima dan menyimpan biasanya pada peralatan listrik tetapidapat juga untuk bahan-bahan lain.ContainerContainer ialah wadah atau tempat yang digunakan untuk bahan biasanya berupa kotakatau kaleng kemasan, toples dan lain-lain seperti buah, susu ikan dan lain-lain.ConvertorConvertor ialah alat pengubah misanya sistem kerja yang dilakukan dalam prosespembuatan baja melalui dapur convertor atau “Convertor Furnace”Crude-oilCrude-oil ialah minyak yang dihasilkan dari proses pengolahan awal yang dapat diolehdengan menambah atau mengurangi berbagai unsur sehingga dihasilkan minyak yangmemenuhi syarat kebutuhan Crude-oil disebut sebagai minyak mentah.DestilasiDestilasi ialah proses penguapan yaitu proses perubahan/pe-misahan/pemurnian darisuatu benda kedalam bentuk lain melalui pemanasan sehingga mengalami penguapan,uap ini akan dikembalikan kedalam bentuk padat dengan jenis tertentu secara murni.DistorsiDistorsi ialah perubahan bentuk yang disebabkan oleh adanya tegangan dalam yangkuat pada kondisi yang tidak seragam sehingga biasanya distorsi ditandai denganHardi Sudjana B2
Teknik pengecoran logamadanya keretakan (crack) dibagian tertentu. Distorsi biasanya terjadi dalam perlakuanpanas atau terjadi pemanasan yang tidak merata seperti pekerjaan las.DominantDominant ialah yang paling utama, paling menonjol atau paling banyak, misalnya bijihbesi artinya pada unsur mineral ini unsur yang dominan ialah unsur besi.ElektrolisaElektrolisa ialah proses penguraian dengan cara arus listrik.ElectroplatingElectroplating ialah pelapisan dengan menggunakan sistem penguraian dengan tenagalistrik melalui larutan bahan kimia yang dapat berreaksi dengan bahan yang diuraikandan sebagai media untuk mengalirkannya pada benda yang dilapisi menurut arahgerakan arus listrik.Electrical contactElectrical Contact ialah sambungan listrikEksplorasiEksplorasi ialah proses penelitian, pemeriksaan, penggalian,yang dimaksud disini ialahyang dilakukan pada bahan-bahan tambang atau bahan mineral.ExtractionExtraction mencabut, atau mengambil dengan suatu gaya atau metoda misalnya prosesdestilasi.FilamentFilament ialah kawat yang digunakan sebagai alat pijar yang dibuat dari jenis bahantertentu yang dapat menahan aliran arus listrik dengan membentuk pijar dalam waktuyang lama serta akan kembali kepada sifat asalnya jika arus listrik diputus.GrafityGrafity ialah grafitasi artinya gaya tarik bumi, Grafity die Casting ialah prosespembentukan benda kerja dengan menuangkan logam cair kedalam cetakan, logam cairtadi akan turun dan mengalir kedalam rongga cetakan dengan gaya grafitasi.Gasket.Gasket ialah paking atau bahan yang digunakan sebagai perantara dari gabungan suatubenda dengan benda lain dalam perakitan, gasket digunakan sebagai perapat untukmenghindari kebocoran atau getaran.Garis solidus ialah garis yang terdapat dalam diagram keseimbangan campuran logamatau proses perlakuan panas yang menunjukkan batas padat dan cair dari logam yangdisebabkan oleh pemanasan.Hardi Sudjana B3
Teknik pengecoran logamHacksaw BladesHacksaw Blades ialah daun gergajiHydrothermalHydrothermal ialah panas yang terjadi pada air atau zat cair.InstrumentInstrument ialah pesawat kerja atau peralatan perlengkapan kerja atau perkakas.IsolatorMaterial yang digunakan sebagai pemisah atau penyekatKawat Thermocouple.Logam dengan bentuk kawat yang bereaksi karena pengaruh panasKomersialBersifat dagang atau ekonomi “secara komersial” artinya diperdagangkan.KonsentratKonsentrat yang dimaksudkan adalah kepekatan larutan dari beberapa jenis bahan atauunsur bahan.KonduktifitasKonduktif ialah memiliki sifat menghantar, merambatkan. Konduktifitas ialahkemampuan atau daya hantar biasanya panas (thermal) atau arus listrik (electrical).KorosiKorosi ialah pengikisan/degradasi pada permukaan logam yang disebabkan oleh reaksikimia dari unsur yang dibawa oleh udara, air, air laut dan lain-lain atau pengaruhlingkungan pada umumnya.LiquidusLiquidus ialah keadaan cair dari logam yang disebabkan oleh pemanasan.Marine Condenser tubesMarine Condenser tubes ialah tabung yang biasa digunakan dalam penyelaman dasarlautMagnetic sparationMagnetic Sparation ialah pemisahan bahan logam magnetic dari beberapa beberapajenis bahan non-magnetik. Dengan energi magnetic ini logam magnetic akan diikat dandipisahkan dari unsur logam lainnya yang non-magnetic. Logam Magnetic ini padaumumnya adalah logam besi.Hardi Sudjana B4
Teknik pengecoran logamMereduksiMereduksi ialah meredam, mengurangi atau menurunkan kadar atau derajatnya.Natural AgeingNatural Ageing dapat diartikan sebagai mendiamkan, membiarkan pada kondisi tertentuatau mengeram atau menyimpan.OxidasiOxidasi ialah proses persenyawaan antara suatu zat dengan oxygen atau zan asamyang berlangsung sangat lama.PhasePhase ialah tingkatan atau tahap atau fasaPipa BourdonPipa Bourdon ialah pipa dengan bentuk penampang elips dari bahan tembaga yang tipisyang digunakan sebagai pengukur tekanan dimana perubahan tekanan dapatmengakibatkan pemuaian, gerakan pemuaian ini akan diteruskan melalui sebuahmekanisme untuk menggerakan jarum penunjuk skala ukur.PetroleumPetroleum minyak yang dihasilkan dari bahan mineral atau bahan tambang sepertiminyak tanah (kerosene).PermanentPermanent ialah keadaan tetap yang tidak dapat diubahPerakitanPerakitan ialah penggabungan beberapa komponen menjadi sebuah atau satu unitmesin atau pesawat kerja.Priming CapPriming Cap ialah lapisan pada bagian atas atau penutup atau topi.QuenchingQuenching ialah proses pendinginan dengan sangat cepat dan tiba-tiba, biasanyadilakukan dalam proses pengerasan baja untuk merubah struktur baja dari Austenitemenjadi Martensite. Untuk media pendingin ini biasanya digunakan air.RadiatorRadiator ialah alat pengatur pancaran yang digunakan dalam pesawat pendingin ataupemanas.Rare earth-metalRare earth-metal ialah unsur logam yang sangat langka diperoleh didalam bumiHardi Sudjana B5
Teknik pengecoran logamRefrigeratorRefrigerator ialah pesawat pendinginRekristalisasiRekristalisasi ialah perubahan bentuk dari larutan kedalam bentuk butiran (kristal atauhablur) untuk pemadatan dan masih dibatasi oleh susunan atom tertentu.RollingRolling ialah pembentukan produk bahan logam ke dalam bentuk tertentu oleh gerakanroll untuk menekan atau mengepres dengan pola tertentu. Bahan yang dibentuk inidapat dilakukan pada bahan dalam keadaan panas atau dingin.ForgingForging ialah pembentukan produk bahan logam kadalam bentuk tertentu oleh gerakanTempa untuk menekan atau mengepres pada kecepatan tinggi (memukul) dengan polatertentu. Bahan yang dibentuk ini dapat dilakukan pada bahan dalam keadaan panasatau dingin.Solid solutionSolid solution ialah “larutan padat” yakni unsur-unsur yang terdapat didalam logamberada dalam kedaan bebas dengan hanya sedikit ikatan atom, namun bahan tersebutmasih dalam bentuk semula, pada baja keadaan ini berada diatas temperatur 7230Ctergantung dari jenis bajanya.Season crackSeason Crack ialah suatu keadaan yang kritis dimana memungkinkan bahan (Cast)akan mengalami atau biasanya terjadi keretakan.shell caseShell case ialah tempat yang berbentuk tabung atau bejana.SignifikanSignifikan ialah sangat berarti atau berpengaruh besar.Switches.Switches ialah tombol-tombol atau stop kontak atau saklar.Silver soldersSilver solders ialah metode dalam penyambungan pateri dengan menggunakan silver(perak)SinteringHardi Sudjana B6
Teknik pengecoran logamSintering ialah pembentukan benda kerja dengan cara mencetak bubukan berbagaimaterial dengan komposisi tertentu (Powder-Metallurgy)SlagSlag atau terak ialah bagian material yang dihasilkan dari proses peleburan, karenaberbeda sifat maka Slag akan mengendap atau terpisah dari unsur lainnya.TarTar ialah jelaga yang dihasilkan dari proses pengasapan dimana terdapat berbagaiunsur yang tidak terbakar dan terbawa oleh asap.TurningTurning ialah proses pekerjaan dengan menggunakan mesin bubut.Hardi Sudjana B7
Teknik pengecoran logamHardi Sudjana B8
Teknik pengecoran logam DAFTAR GAMBAR1.1 Polythene yakni polymer yang terdiri atas 1200 atom 2 karbon pada setiap 2 atom hidrogen ................................ 31.2 31.3 Panjang rantai ikatan polimerisasi bahan plastik ............ 41.4 Bentuk Ikatan kuat rantai Atom-atom ............................... 101.5 Poly (Vinyl cloride acetate) …………………………………. 251.6 Ikhtisar bahan-bahan teknik .............................................1.7 Diagram titik cair dari beberapa jenis logam .................... 30 Bagian dari diagram keseimbangan paduan tembaga1.8 chrom (Chromium-copper) ................................................ 311.9 Diagram keseimbangan dari paduan tembaga-beryllium 33 (Copper-beryllium) ............................................................1.10 38 Bagian dari diagram keseimbangan dan microstruktur1.11 dari paduan tembaga seng .............................................. 411.12 Bagian dari diagram keseimbangan paduan tembaga 43 timah putih (Copper-tin) dan microstrukturnya ................. 461.131.14 Bagian dari diagram keseimbangan paduan tembaga- 48 aluminium (Copper-aluminium) .........................................1.15 50 Diagram keseimbangan dari paduan tembaga nikel1.16 (Cooper-nickel) ................................................................. 52 621.17 Proses pembuatan aluminium ……………………………...1.18 Diagram keseimbangan dari paduan aluminium- 63 magnesium .......................................................................1.19 67 Bagian dari diagram keseimbangan paduan aluminium-2.1 silikon ................................................................................ 72 742.2 Bagian dari diagram keseimbangan paduan aluminium –2.3 copper ............................................................................... 782.4 Diagram paduan nikel …………………………………….. 82 Bagian dari diagram keseimbangan paduan seng-2.5 aluminium ......................................................................... 83 872.6 Bagian dari diagram keseimbangan paduan magnesium- aluminium .......................................................................... Proses pengolahan bijih besi (Iron Ores) pada dapur tinggi (Blast Furnace) ……………………………………... Diagram kandungan unsur logam di dalam perut bumi(%) Diagram pengaruh kandungan karbon terhadap pembentukan besi ............................................................. Diagram aliran pembentukan logam sebagai bahan baku produk ............................................................................... Persyaratan sifat mekanik dari baja karbon sesuai dengan fungsinya .............................................................. Converter bessemer .........................................................Hardi Sudjana C1
Teknik pengecoran logam2.7 Proses oxigen pada dapur basa untuk pemurnian besi 88 kasar (pig Iron) .................................................................. 892.8 902.9 LD top blown converter ……..………………………………. 912.10 Rotor mixed blown converter ………………………………. 953.1 Kaldo top blown converter ………………………………..... 973.2 Diagram alur pembuatan besi tuang (cast Iron)………….. 973.3 Dapur cupola type pembakar kokas ................................. 983.4 Dapur udara atau dapur api (reverberatory furnace) ........ 983.5 Dapur putar (rotary furnace) …………………..…………… 983.6 Electric furnace indirect sistem ……………….……………. 1003.7 Electric furnace direct system……………………………….3.8 Diagram Keseimbangan besi – karbon (FeC).................... 101 Menempatkan “Chill-Iron” untuk pengendalian3.9 keseragaman struktur besi tuang ...................................... 102 1023.10 Potongan atas dari “closed-die forging press” suatu 1033.11 produk tuangan (cross head) yang besar ........................ 1033.12 1033.13 Steel Casting bahan roda gigi ……………………………. 1043.14 Contoh bentuk benda tuangan yang kompleks ................. 1053.15 Penyetelan cor (inti) di dalam pit moulding ………………. 1053.16 Penuangan pada pengecoran ukuran besar...................... 1083.17 Ikhtisar besi tuang ............................................................. 1083.18 Penuangan bahan cor seberat 100 ton dari dapur listrik .. 1093.19 Penuangan bahan cor seberat 190 ton ……………..……. 1093.20 Grey cast iron : flakes graphite pada struktur pearlite …... 1103.21 White cast iron cementite dan pearlite …….……………...4.1 White Malleable Cast Iron Ferrite (putih) dan Pearlite …. 121 Black heart malleable cast iron : ferrite (putih) ….………..4.2 Black heart malleable cast iron ferrite (hitam) ….……….. 121 Diagram perbandingan antara temperatur dengan waktu4.3 pendinginan dalam proses pemadatan ............................. 1224.4 Diagram perbandingan antara Temperatur dengan waktu 124 pendinginan dalam proses pemadatan .............................4.5 125 Diagram perbandingan antara Temperatur dengan waktu4.6 pendinginan dalam proses pemadatan ............................. 126 4.7 Diagram keseimbangan thermal untuk logam “A” dan 128 Logam “B” ......................................................................... 4.8 129 Diagram keseimbangan thermal untuk Logam “A” dan 4.9 Logam “B” ......................................................................... Diagram keseimbangan untuk dua jenis logam larut secara penuh disetiap proporsi dalam keadaan padat ….. Diagram keseimbangan untuk dua jenis logam tidak larut secara penuh di dalam larutan padat ……………… Diagram keseimbangan untuk dua jenis logam dengan batas larutan di dalam larutan padat ................................. Diagram keseimbangan untuk dua jenis logam denganHardi Sudjana C2
Teknik pengecoran logam4.10 bentuk campuran antar logam (Intermetalic compound) .. 1324.11 Diagram keseimbangan logam A ...................................... 1324.12 Diagram keseimbangan logam A ...................................... 132 Diagram keseimbangan dimana reaksi 5.1 peritectic mengambil tempat ............................................. 134 5.2 Bagan/Ikhtisar bahan teknik dari unsur logam .................. 141 Pembentukan logam menjadi bahan baku produk ............ 142 6.1 Cetakan penuangan........................................................... 147 6.2 Penguat cetakan.............................................................. 150 6.3 Rangka cetakan kayu ……………………………………… 151 6.4 Rangka cetakan baja ……………………………………… 151 6.5 Panci tuang ....................................................................... 153 6.6 Bentuk benda kerja dan bentuk cetakan ........................... 155 6.7 Piringan rem (disk brake) .................................................. 156 6.8 Cetakan dengan penguatan untuk model seluruhnya pada drag (cetakan bawah) .............................................. 157 6.9 Cetakan fibre untuk model inti .......................................... 1596.10 Susunan Model dan inti (teras) untuk pengecoran piringan rem (disk brake) .................................................. 1606.11 Kedudukan pola Model dan inti didalam cetakan ............. 1606.12 Drag pada kedudukan yang sebenarnya .......................... 1616.13 Blank roda gigi lurus ......................................................... 1636.14 Posisi cetakan dari bentuk cetakan blank roda gigi lurus . 1646.15 Pembentukan pola (pattern) pada Mesin bubut ................ 1656.16 Pembuatan pola Inti (pasir)................................................ 1666.17 Model (pola) Inti (teras) dari pasir cetak hasil pencetakan 1676.18 Pembuatan cetakan dan inti (core) ………………………... 1676.19 Plat (papan) landasan ....................................................... 1686.20 Kedudukan pola dan inti pada cetakan bawah (drag) di dalam rangka cetak............................................................ 1686.21 Pengisian pasir cetak pada cetakan bawah (drag) ........... 1696.22 Pengisian pasir cetak tahap ke 2 pada cetakan bawah (drag) ................................................................................ 1706.23 Pengisian pasir cetak tahap ke 2 pada cetakan bawah (drag) ................................................................................ 1706.24 Pengisian pasir cetak tahap ke 2 rata pada rangka cetakan bawah (drag) ....................................................... 1716.25 kedudukan pola dan inti pada cetakan bawah (drag) di dalam rangka cetak............................................................ 1726.26 Penempatan pola dan pola inti pada cetakan atas (cope). 1726.27 Posisi saluran-saluran pada cetakan atas dengan sistem saluran tidak langsung ...................................................... 1736.28 Posisi cetakan atas dan cetakan bawah serta 174 salurannya.........................................................................Hardi Sudjana C3
Teknik pengecoran logam6.29 Proses penuangan ............................................................ 1756.30 Membuat cetakan dengan menggunakan mesin cetak ... 1766.31 Diagram hubungan antara kadar karbon dengan temperatur awal pencairan dan ahir pencairan ................. 1786.32 Konstruksi Dapur Kupola …………………………………… 1806.33 Dapur Induksi Krus ........................................................... 1836.34 Dapur Induksi dengan sistem saluran .............................. 1846.35 Proses penuangan (pengecoran) ………………………… 1876.36 Prinsip pengecoran dengan centrifugal secara vertikal dan semi centrifugal ......................................................... 1886.37 Metode pengecoran sentryfugal …………………………… 1886.38 Prinsip dasar penuangan berlanjut (continouos casting) .. 1896.39 Prinsip dasar penuangan berlanjut (continouos casting) langkah pembuatan cetakan (mould) pada sistem shell 1906.40 moulding .......................................................................... Langkah pembuatan cetakan (mould) pada sistem shell 1916.41 moulding .......................................................................... 1936.42 Pressure die casting ……………………………………… 1936.43 Skematik diagram dari proses injection molding ………… 1946.44 Electric witch component …………………………………… 1946.45 Tuner housing untuk suku cadang ………………………… 1956.46 Valve assy ……………………………………………………. 1966.47 Vacum – Furnace …………………………………………… “Land-base turbine airfoils” salah satu produk 1976.48 pengecoran dengan metoda ivestment casting ………… Struktural hardware air-cast alloy salah satu produk 1976.49 pengecoran precision casting dengan metoda Ivestment casting ……………………………………………………… 1986.50 Large airfoil component dibuat dari bahan cobalt salah 1986.51 satu produk pengecoran precision casting………………... 2016.52 “Turbine-Nozle” salah satu produk pengecoran ………… 2026.53 Turbine-wheel” salah satu produk pengecoran ……….… 2026.54 Tambahan bentuk penguatan untuk pelengkungan ......... 2026.55 Pengurangan ukuran ………………………………………. 2036.56 Tambahan keluar ……………………………………………. 2036.57 Saluran langsung ……………………………………………. 2046.58 Saluran bawah ………………………………………………. 2046.59 Saluran cincin ……………………………………………… 2056.60 Saluran pisah ………………………………………………… 2066.61 Saluran terompet …………………………………………… 2076.62 Saluran pensil ……………………………………………… 208 Saluran baji ………………………………………………… Saluran bertingkat ……………………………………………Hardi Sudjana C4
Teknik pengecoran logam6.63 Bagian-bagian saluran-saluran tambahan ........................ 2096.64 Bagian-bagian saluran bawah .......................................... 2116.65 Chill batang (chill Jarum) …………………………………… 2126.66 Menentukan ukuran diameter chill batang ........................ 2126.67 Menentukan ukuran diameter .......................................... 2136.68 Chill batang dengan lilitan ................................................. 2136.69 Benda seperti gambar di atas ........................................... 2146.70 Chill luar samping …………………………………………… 2146.71 Chill luar dasar ………………………………………………. 2156.72 Pemakaian chill luar dan chill Luar dasar ………………… 2166.73 Perbandingan antara ukuran diameter chill dengan ketebalan bahan pada bentuk “T” ..................................... 2166.74 Pemakaian chil pada bentuk benda bersilang “X” ............ 2176.75 Cetakan logam sebagai chill ............................................. 2186.76 Alat bantu mekanik (mesin gerinda tangan) ..................... 2186.77 Semprotan pasir pasir ………………………………………. 2196.78 Water injection method …………………………………… 2206.79 Water shroud method ………………………………………. 2206.80 Water curtain ………………………………………………… 2216.81 Ventury method …………………………………………… 221 7.1 Pengukuran dengan mikrometer ………………………… 227 7.2 Pengukuran tak langsung ………………………………… 227 7.3 Pengukuran tak langsung ………………………………… 228 7.4 Pengukuran tak langsung ………………………………… 228 7.5 Pengukuran tak langsung ………………………………… 228 7.6 Penggores ……………………………………………………. 229 7.7 Pemakaian penggores ...................................................... 229 7.8 Jangka tusuk ………………………………………………… 230 7.9 Jangka bengkok …………………………………………… 2317.10 Penyetelan posisi jangka tusuk pada mistar baja ............. 2317.11 Pemakaian jangka tusuk …………………………………… 2317.12 Jangka banci atau jangka ganjil ........................................ 2327.13 Jangka banci atau jangka ganjil ........................................ 2327.14 Jangka banci digunakan untuk menentukan titik pusat .... 2337.15 Penyetelan dengan jangka ganjil dengan kaki terbalik ..... 2337.16 Menggores sejajar bagian dalam ………………………….. 2337.17 Menggores sejajar bagian luar …………………………… 2337.18 Trammel (jangka batang ……………………………………. 2337.19 Mata penggores (rod) ……………………………………… 2347.20 Penyetelan Trammels pada mistar baja ........................... 2347.21 Universal surface gauges ………………………………… 2347.22 Surface gauges sederhana ………………………………… 235Hardi Sudjana C5
Teknik pengecoran logam7.23 Universal surface gauges dalam menyetel ketinggian 235 pada “combination set” ……………………………………7.24 Surface gauges dalam pekerjaan melukis garis pada 236 benda kerja ....................................................................... 2367.25 Surface gauges dalam pekerjaan mencari titik pusat .......7.26 236 Surface gauges dalam pekerjaan melukis garis pada7.27 benda kerja ....................................................................... 236 Surface gauges dalam pekerjaan menentukan posisi alur 2377.28 pasak ................................................................................ 2377.29 Prick punch (sudut penitik 900) ........................................ 2387.30 Center punch (sudut penitik 900) ....................................... 2387.31 2397.32 Automatic Punch ...............................................................7.33 240 Bell punch .........................................................................7.34 242 Mistar sorong (vernier caliper) .......................................... 2457.357.36 Mengukur panjang skala Nonius, Contoh panjang skala 246 Nonius 39 mm ................................................................... 2477.37 Harga ukur setiap divisi pada mistar sorong dengan 2477.38 satuan Inchi dan ketelitian 1/1000 ....................................7.39 Mikrometer luar (Outside mikrometer) .............................. 247 2487.40 Harga ukur dalam setiap divisi mikrometer dengan 2487.41 satuan millimeter .............................................................. 2487.42 Skala ukur mikrometer dengan satuan inchi ..................... 2497.43 2497.44 Skala ukur Mikrometer dengan satuan Inchi ..................... 2497.457.46 Mikrometer luar (outside mikrometer) pada satuan 250 milimeter dengan satuan Inchi .......................................... 2517.47 Membaca mikrometer dengan satuan milimeter ………… 2517.48 Membaca mikrometer dengan satuan milimeter ………… 2517.49 Membaca mikrometer dengan satuan milimeter ………… 2527.50 Membaca mikrometer dengan satuan inch ………………. 2537.51 Membaca mikrometer dengan satuan inch ………………. 2537.52 2537.53 Proses pengukuran dengan Mikrometer ………………….. Pengukur tinggi (vernier height gauge) dan nama bagiannya …………........................................................... Pengukur Tinggi dapat digunakan dalam memeriksa ketinggian lubang senter ………….................................... Pengukur Tinggi dapat digunakan dalam mengukur tinggi permukaan benda kerja …………...................................... Memeriksa kelurusan test bar dengan bantuan dial test Indikator ………………………………………………………. Memeriksa kelurusan test bar dengan bantuan dial test Indicator ………………………………………………………. Penandaan benda kerja (marking out of work) ………… Penandaan benda kerja (marking out of work) ………… Penandaan benda kerja (marking out of work) …………Hardi Sudjana C6
Teknik pengecoran logam7.54 Penandaan benda kerja (marking out of work) ………… 2537.55 Garis sumbu (centre lines) …………………………………. 2547.56 Sketsa (outlines) ............................................................... 2547.57 Precision cast iron marking-out tabel ……………………... 2557.58 Precision granite marking-out tabel ……………………….. 2558.1 Penerapan berbagai tipe dari garis ……………................. 2608.2 Penunjukkan pandangan pada proyeksi sudut ketiga ...... 2618.3 Penunjukkan pandangan pada proyeksi sudut pertama ... 2628.4 Satu buah pandangan cukup menggambarkan dimensi 262 benda kerja …………….....................................................8.5 Penunjukkan pandangan pembantu (auxiliary view) ........ 2638.6 Penunjukkan pandangan sebagian ……………………… 2638.7 Proyeksi Isometrik (Isometric Projection) ………………… 2648.8 Jaringan terpotong pada dua posisi ………………………. 2668.9 Pemotongan setempat ……………………………………… 2668.10 Jaringan tidak terpotong sebagian dan lubang diperlihatkan pada bagian bidang ……………................... 2668.11 Tanda pemotonga bidang dihilangkan …………………… 2678.12 Pemotongan setengah bagian …………………………… 2678.13 Bagian revolved ……………………………………………... 2678.14 Interposed section ………………………………………… 2688.15 Bagian dipindahkan …………………………………………. 2688.16 Kelebihan ukuran panjang diberikan (87) tanda bantu (Auxiliary dimension) ……………………………………… 2728.17 Ukuran dan champer ……………………………………….. 2738.18 Gambar dengan dimensi pada tabel ................................. 2748.19 Tampilan ukuran gambar pada tabel ................................ 2748.20 Tanda sama dengan (=) ................................................... 2758.21 Tanda dua mata panah (double arrowhead) ..................... 2768.22 Garis sumbu (Centrelines)………………………………….. 2768.23 Titik khayal hubungan antar bagian ditegaskan dengan 277 titik bagian ujung ...............................................................8.24 Pemakaian tanda titik (Dot) referensi ukuran permukaan 277 Curve ………………………………………………………….8.25 Ukuran dari garis referensi umum …………………………. 2788.26 Contoh gambar untuk produk tuangan (Blank roda gigi)... 2818.27 Bentuk-bentuk sudut dari produk tuangan ....................... 2818.28 Disain bentuk produk tuangan ......................................... 2828.29 Modellriss Skala 1:1 .......................................................... 2828.30 Penentuan posisi gambar menurut proses 283 pemesinannya....................................................................8.31 Penentuan posisi gambar menurut proses perakitannya... 2838.32 Penentuan posisi gambar menurut Posisi perletakannya 284Hardi Sudjana C7
Teknik pengecoran logam8.33 pada cetaka ...................................................................... 284 Benda tuangan yang tidak akan mengalami proses8.34 pemesinan ……………..................................................... 2858.35 Benda Tuangan dalam bentuk produk sebenarnya .......... 2858.36 Benda Tuangan dengan penambahan ukuran ................. 2868.37 Tanda gambar kekasaran permukaan .............................. 287 Pembentukan casting untuk pengerjaan permukaan pada8.38 bentuk radius ………………………………………………… 288 Grafik penambahan ukuran untuk bidang atau lobang8.39 untuk bahan cor baja tuang, besi tuang dan logam .......... 2908.40 Contoh penyusutan 1,2 % pada bahan FCD .................... 2908.41 Sudut tuangan ................................................................... 2918.42 Kemiringan pada sirip ....................................................... 2928.43 Bentuk kemiringan pada sirip ............................................ 2938.44 Jenis sudut tuangan ………………………………………… 2948.45 Radius tuangan ................................................................. 2958.46 Radius tuangan R8/R4 ……………………………………… 2968.47 Perubahan ketebalan pada benda kerja …………………. 2978.48 Ukuran kesatuan bentuk ……………………………………. 2988.49 Ukuran bentuk dasar ……………………………………… 2978.50 Ukuran posisi komponen …………………………………… 300 Ukuran fungsi, non fungsi dan pembentukan ……………. 308 9.1 Contoh gambar kerja dari bahan besi tuang (casting) .... 310 9.2 Mesin bubut dengan bagian-bagian utamanya ………….. 311 9.3 Chuck rahang 3 ……………………………………………… 9.4 Penjepitan benda kerja dengan chuck rahang 3 Universal 311 dengan rahang terbalik ……………................................... 311 9.5 Penjepitan benda kerja dengan chuck rahang 3 universal dengan posisi normal ........................................................ 312 9.6 Produk pengecoran untuk dikerjakan lanjut pada mesin bubut ………………………………………………………….. 312 9.7 Penyetelan benda kerja dalam pemasangannya pada chuck rahang 4 independent ……………........................... 312 9.8 Chuck rahang 4 (chuck (independent) ………………… 312 9.9 Melepas chuck dari screw spindle nose ………………… 313 9.10 Benda kerja dicekam dengan jaw pada posisi normal ...... 313 9.11 Benda kerja dicekam dengan jaw pada posisi terbalik ..... 314 9.12 Chuck rahang 4 independent ………………………………. 314 9.13 Pemeriksaan kebenaran putaran dengan surface gauge. 314 9.14 Pengukuran sebelum pembubutan muka ......................... 316 9.15 Penyetelan benda kerja dengan menggunakan dial indikator ............................................................................ 316 9.16 Penyetelan akhir dengan pemukulan palu lunak ..............Hardi Sudjana C8
Teknik pengecoran logam9.17 Penyetelan dengan pergeseran rahang ............................ 3179.18 Pengetelan benda kerja dengan bantuan palu lunak ........ 3189.19 Posisi ujung benda tuangan pada alur rahang chuck ...... 3199.20 Penandaan …………………………………………………… 3199.21 Dudukan bearing bahan …………………………………… 3199.22 Jarak kebebasan terhadap permukaan chuck .................. 3209.23 Benda tuangan ………………………………………………. 3219.24 Boring cover plat …………………………………………….. 3219.25 Permukaan dalam untuk penyetelan ................................ 3229.26 Counter balancing benda kerja pada chuck ……………… 3239.27 Pemasangan benda kerja dengan face plate ................... 3249.28 Pemasangan benda kerja dengan menggunakan klem .... 3259.29 Pemakaian face plate pada yang telah dikerjakan 325 (dimachining) …………………………………………………9.30 Pemasangan benda kerja pada face plate ....................... 3269.31 Pemasangan benda kerja dengan kedudukan blok siku .. 3289.32 Pemasangan bearing set pada face plate ……………… 3289.33 Pahat bubut ………………………………………………… 3299.34 Pahat bubut menggunakan pegangan .............................. 3309.35 Sisi potong tunggal pada kikir ........................................... 3309.36 Sudut sayat pada pahat bubut .......................................... 3319.37 Sisi sayat normal ……………………………………………. 3329.38 Kemiringan pahat bubut ……………………………………. 3339.39 Kemiringan sisi sayat terhadap dimensi pahat bubut........ 3349.40 Bentuk hasil pengasahan pahat bubut .............................. 3359.41 Kebebasan sisi pemotong dan kebebasan muka pada 336 pemotongan dengan pahat bubut .....................................9.42 Pendekatan sudut dan sisi sudut potong ......................... 3379.43 Proses pemotongan pahat bubut …………………………. 3389.44 Sudut sayat dan sudut bebas ........................................... 3399.45 Sisi potong pahat bentuk radius ....................................... 3399.46 Kebebasan muka dan tepi pada pahat bubut .................. 3409.47 Proses penyayatan pahat bubut ………………………… 3419.48 Proses penyayatan pahat sekrap …………………………. 3429.49 Illustrasi klasifikasi insert …………………………………… 3509.50 Grafik umur pakai pahat bubut ......................................... 3519.51 Rentang kecepatan putaran pada spindle ........................ 3539.52 Cutting speeds nomogrametric ……………………………. 3549.53 Mesin frais universal ………………………………………… 3569.54 Mesin frais vertical ............................................................ 3579.55 Mesin frais vertical ………………………………………… 3589.56 Mesin frais horizontal CNC ………………………………… 359Hardi Sudjana C9
Teknik pengecoran logam9.57 Mesin frais vertikal CNC ................................................... 3599.58 Mesin frais vertikal CNC ................................................... 3589.59 Mesin frais vertikal CNC ................................................... 3619.60 Mesin frais turet ……………………………………………… 3629.61 Berbagai pengikat (fixture) benda kerja dalam proses 363 pembentukan dengan mesin frais......................................9.62 Casting dari bracket dan cup sebagai contoh pekerjaan 364 pengefraisan ………………………………………………….9.63 T- Slots pada meja mesin frais ......................................... 3649.64 Pemakaian T-Sloot dalam memegang benda kerja ......... 3669.65 Pemasangan benda kerja bulat …………………………… 3679.66 Pemasangan benda kerja langsung 368 di atas meja mesin ...........................................................9.67 Swivel angle plat …………………………………………….. 3689.68 Cross sliding table ………………………………………… 3699.69 Adjustable universal angle plate……………………………. 3699.70 Ragum mesin frais ............................................................ 3699.71 Ragum mesin frais datar ................................................... 3709.72 Ragum mesin frais datar ................................................... 3709.73 Ragum mesin frais dengan posisi yang dapat diputar ...... 3709.74 Ragum mesin frais dengan posisi yang dapat diputar 371 pada posisi datar ...............................................................9.75 Pisau frais datar (plain milling cutter) …………………… 3719.76 Pisau frais datar ................................................................ 3729.77 Pisau frais datar (plain cutter) sudut kisa 300 ……………. 3729.78 Pisau frais datar (plain cutter) sudut kisa 350 …………….. 3739.79 Shell end mill cutter ………………………………………… 3739.80 Shell end mill cutter …………………………………………. 3749.81 Face mill cutter ………………………………………………. 3749.82 Side face end mill cutter …………………………………… 3759.83 Pemakanan mengangkat (up cut) ..................................... 3769.84 Down-cut……………………………………………………… 3769.85 Penggunaan cutter pada dimensi pekerjaan .................... 3809.86 Pengefraisan dua bidang dengan pisau (cutter) yang 380 berbeda .............................................................................9.87 Proses pengerjaan benda kerja ....................................... 3819.88 Pengefraisan bidang datar …………………………………. 3829.89 Casting, bahan benda kerja “Sliding-vee” ........................ 3839.90 Proses pengerjaan bidang 1 ............................................ 3839.91 Proses pengerjaan bidang 2 ............................................ 3849.92 Proses pengerjaan bidang 3 ............................................ 3849.93 Proses pengerjaan bidang 4 ............................................ 3859.94 Pemasangan end mill pada chuck .................................... 385Hardi Sudjana C10
Teknik pengecoran logam 9.95 Pengerjaan finishing ........................................................ 386 9.96 387 Pembentukan profil “VEE” dengan menggunakan end 9.97 mill cutter ........................................................................... 388 Pembuatan alur dengan menggunakan side and face 9.102 cutter ................................................................................. 390 9.103 Diagram alur sistem pesawat kerja .................................. 391 9.104 Konstruksi umum mesin EDM serta bagian-bagiannya..... 392 9.105 Mesin EDM yang dikontrol dengan sistem computer ...... 393 9.106 Mesin EDM yang dikontrol dengan sistem computer ....... 394 9.107 Sistem sirkulasi dielectric fluid .......................................... 395 9.108 Electrode holder of machine tool ………………………… 396 9.109 Macam-macam alat ukur kedalaman ................................ 398 9.110 Metode pembilasan (flushing-method) .............................. 399 9.111 Continouos injection ………………………………………… 400 9.112 Pengisapan ………………………………………………… 403 9.113 Pengikisan secara elektrik ................................................ 40410.1 Proses pembilasan ........................................................... 41210.2 Mesin uji kekerasan shore scleroscope.a. tipe SH-D ....... 41210.3 Mesin uji kekerasan shore scleroscope. b. tipe SH-C … 41410.4 Mesin uji kekerasan shore scleroscope. c. tipe PHS-3 … 41510.5 Mesin uji kekerasan brinell ................................................ 417 Posisi penekanan dengan indentor dalam pengujian10.6 kekerasan brinell .............................................................. 42010.7 42110.8 Mesin uji kekerasan vickers .............................................. 42110.9 Mesin uji kekerasan vickers .............................................. 42210.10 Posisi indentor dalam pengujian kekerasan vickers ....... 423 Posisi indentor dalam pengamatan dibawah mikroscope .10.11 Illustrasi bentuk indentasi pada permukaan spesimen 42610.12 setelah pangujian ............................................................. 42610.13 Bidang-bidang geometris pada diamond indentation ..... 42710.14 Konstruksi pesawat uji kekerasa rockwel ......................... 42710.15 Konstruksi pesawat uji kekerasa rockwel ....................... 42910.16 Konstruksi pesawat uji kekerasa rockwel ......................... 42910.17 Konstruksi pesawat uji kekerasa rockwel ......................... 42910.18 Ball Indentor pada posisi siap menekan .......................... 430 10.19 Diamond Indentor pada posisi siap menekan ................... 430 Diamond (a) Ball (b) Indentor pada posisi menekan 10.20 Diamond (a) Ball (b) Indentor pada posisi menekan 431 dengan beban Mayor ...................................................... 10.21 Diamond (a) Ball (b) Indentor pada posisi menekan 434 10.22 hanya dengan beban minor .............................................. 434 10.23 Standar bahan uji plat menurut British Standard .............. 438 10.24 Standar bahan uji bulat (round) menurut British Standard 438 10.25 Konstruksi umum dari mesin uji tarik .............................. 439 Konstruksi umum dari mesin uji tarik ............................... Diagram tegangan regangan ..........................................Hardi Sudjana C11
Teknik pengecoran logam10.26 Prilaku baja lunak dalam proses pengujian tarik ............... 44110.27 Dimensi standar bahan uji proporsional menurut Dp-10 ... 44310.28 Dimensi standar bahan uji proporsional menurut Dp-10 443 dibentuk pada mesin perkakas .........................................10.29 Tanda pembagian sepanjang Lo contoh : pembagian 443 pada 20 bagian ................................................................ 44410.30 Pengukuran panjang setelah patah ................................ 44410.31 Pembebanan lengkung dalam pengujian lengkung (bend test) ................................................................................... 44510.32 Pengaruh pembebanan lengkung terhadap bahan uji (spesiment) ....................................................................... 44610.33 Momen lengkung (Mb) ...................................................... 44610.34 Defleksi ............................................................................ 44810.35 Kedudukan bahan uji dalam pengujian lengkung beban .. 44910.36 Dimensi spesimen pengujian lengkung pengubahan bentuk .............................................................................. 45010.37 Kedudukan spesimen pada landasan .............................. 45110.38 Pembebanan dalam pengujian lengkung .......................... 45110.39 Penekanan pada landasan hingga membentuk 1800 dengan bantuan balok pengisi........................................... 45110.40 Pengujian lengkung tunggal ……………………………… 45210.41 Pengujian bengkokan tunggal .......................................... 45210.42 Gerak bengkokan 1800 .................................................... 45210.43 Gerak bengkokan 900 ....................................................... 45310.44 Bahan uji “Izod” ................................................................ 45410.45 Kedudukan Bahan ............................................................ 45410.46 Spesifikasi bahan uji charphy ........................................... 45510.47 Kedudukan bahan ............................................................. 45510.48 Mesin uji puku takik (Impact testing machine) …………… 45610.49 Dasar penentuan daya dalam pengujian pukul takik (Impact test) …………………………………………………. 45710.50 Sambungan tunggal .......................................................... 45710.51 Sambungan ganda ........................................................... 45810.52 Gaya geser pada sambungan dikeling ganda .................. 46010.53 Pemeriksaan cacat dengan spectromagnetic .................. 46110.54 Keadaan cacat dari pipa : keretakan pada bagian dalam pipa baja –AISI 52100 ……………………………………… 46110.55 Keadaan cacat dari pipa : keretakan pada bagian ............ 46310.56 Pemeriksaan cacat dengan sinar- X pada hydraulic turbin. ................................................................................ 46410.57 Pemeriksaan cacat pada pipa dengan spectromagnetic .. 46510.58 Prinsip dasar pemeriksaan cacat dalam dengan ultra sonic .................................................................................. 46710.59 Microstruktur dari besi tuang (cast iron) setelah pemana- san dan didinginkan dengan udara pembesaran 500X ... 46810.60 Microstruktur ari besi tuang (cast iron)setelahHardi Sudjana C12
Teknik pengecoran logam10.61 pemanasan dan di quenching dengan H2O pembesaran 468 500X ..................................................................................10.62 Struktur nodular graphite-iron dietsa dengan nital dengan 469 pemeriksaan mikroscopic pada pembesaran 100X .......... 46910.63 Standar sample untuk besi tuang putih (White cast-iron) dengan pembesaran 200 X ............................................... 47010.64 Struktur dari baja AISI 4340 dalam struktur bainite tinggi diperbesar 1000 X ............................................................. 47010.65 Struktur dari baja AISI 4340 dalam struktur bainite rendah diperbesar 1000 X ............................................... 47110.66 Struktur dari baja AISI 4340 dalam struktur bainite 471 rendah diperbesar 2000 X ................................................10.67 Struktur martensite dari baja AISI 4340 ditemper dengan 472 temperatur 4000F diperbesar 1000 X .............................10.68 Struktur martensite dari baja AISI 4340 ditemper dengan 476 temperatur 4000F diperbesar 32000 X ............................ 476 11.1 Struktur baja SAE 52100 setelah proses hardening di- 476 11.2 perbesar 10000 X ....................................................... 477 11.3 Circular saw .................................................................... 477 11.4 478 11.5 Radial arm saw ................................................................. 478 11.6 479 11.7 Bench Table Saw……………………………………………. 479 11.8 480 11.9 Tilting arbor Saw................................................................ 48111.10 48211.11 Radian Arm Saw …………………………………………….. 48211.12 48311.13 Wood lathe (Mesin bubut kayu)........................................ 48311.14 48411.15 Jig Saw ............................................................................. 48411.16 48511.17 Membelah/memotong kayu dengan Jig Saw ................... 48511.18 48611.19 Hand Grinder ………………………………………………… 48611.20 48711.21 Membentuk benda kayudengan hand grinder .................. 48711.22 48811.23 Casting .............................................................................. 48911.2411.25 Wood workers plain screw vice …………………………… Quick action vice …………………………………………. Saw vice……………………………………………… “T”-bar cramp ……………………………………………… Quick action clamp ………………………………………… Forged Steel “G”-Clamp …………………………………… Gergaji tangan (handsaws) ………………………… Memotong menggunakan gergaji tangan (handsaws) Gergaji tangan (handsaws) type busur (bowsaw).......... Pahat tetap (chisel firmer) …………………………………. Palu (mason’s club hammer) ……………………………… Pahat bubut kayu (wood turning tool) …………………….. Pahat ukir (wood carving tool) …………………………… Bor dengan operasi manual bits brace long twist ring auger .................................................................................Hardi Sudjana C13
Teknik pengecoran logam11.26 Mistar gulung (roll meter) .................................................. 49011.27 Penyiku (caliber square) dan kombination set …………… 49011.28 Marking gauge dan Cutting gauge ……………………… 49111.29 Screwdrivers ………………………………………………... 49111.30 Casting ………………………………………………............ 49211.31 Model (pattern) ……………………………………………… 49211.32 Model bagian 1……………………………………………….. 49311.33 Model bagian 2 ………………………………………………. 49311.34 Gabungan model bagian 1 dan model bagian 2 ............... 49311.35 Casting ………………………………………………............. 49311.36 Model bagian ……………………………………………….... 49411.37 Model bagian 3 ……………………………………………… 49411.38 Model bagian 1, 2, dan 3 ………………………………… 494 Skematik komponen pada system pesawat……………… 496 12.1 Instalasi Pusat Listrik Tenaga Air………………………… 497 12.2 Proses Konversi energy dari Diesel engine ke energy 12.3 listrik pada generator listrik………………………………… 497 Proses Konversi energy dari Diesel engine ke energy 12.4 listrik pada generator listrik………………………………… 498 Bagian-bagian utama generator listrik…………….……… 49811.39 Skema pesawat kerja untuk system penerangan mesin11.40 Electrical Power pack dengan konversi pada Hyd.sys….. 499 Skema pesawat kerja untuk system penerangan mesin11.41 Electrical Power pack , Electrical working element ……… 500 Skema pesawat kerja untuk system penggerak utama11.42 mesin bubut Electrical Power dengan konversi pada 500 Mechanical Power pack dan Mechanical working element 12.5 501 Elemen transmisi dan elemen control system kerja 12.6 Mekanik……………………………………………………… 501 Elemen control system kerja 12.7 mekanik……………………………………………………….. 502 Working elemen pada system kerja Mekanik (mesin 12.8 bubut) …………………………………………………………. 504 Elektro motor sebagai pengubah energy listrik menjadi 12.9 energi Mekanik (mesin bubut) ……………………………... 505 Elektro motor sebagai pengubah energy listrik menjadi12.10 energi Mekanik (mesin bubut)……………………………… 506 Elektro motor sebagai pengubah energy listrik menjadi12.11 energi Mekanik yang diperlengkapi dengan system 506 transmisi……………………………………………………… Elektro motor sebagai pengubah energy listrik menjadi energi Mekanik yang diperlengkapi dengan system transmisi (gear speed reducer)……………………………Hardi Sudjana C14
Teknik pengecoran logam12.12 Worm gear Transmission reducer………………………… 50712.13 Variable speed Worm gear Transmission reducer…….... 50712.14 Transico cicloidal Speed reducer…………………….......... 50812.15 Compression Coupling………………………………........... 50812.16 a Flexible Coupling-Disk/of driver- type…………………… 508 50912.20b Bagian-bagian Flexible Coupling-Disk/of driver- type…..... 50912.17 a Flexible Coupling precision pin and rubber ring-type…… 50912.21b Bagian-bagian Flexible Coupling precision pin and rubber 510 51012.18 ring-type……………………………………………………….. 51012.19 a 511 Hercus-gear” Flexible Coupling…………………………… 51212.23b 512 Flexible Coupling-Flexicross – type……………………… 51312.20 51312.21 Bagian-bagian Flexible Coupling-Flexicross – type……… 51412.22 Dog-tooth Clutch…………………………………………… 51812.23 Universal Joints……………………………………………… 51912.24 one-type Clutch……………………………………………… 52112.25 Expanding-type clutch……………………………………….12.26 52112.27 Plate-type Clutch…………………………………………….. 52312.28 Sprag-type Clutch……………………………………………. 524 Standar dimensional untuk sabuk “V”……………………… 52412.29 Dimensional alur V pada pulley…………………………… 52512.30 3 Jenis Precision steel roller chains Simple; Duplex dan 52512.31 Triplex………………………………………………………… 52512.32 Komponen-komponen dari roller chain…………………… 52612.33 Sprocket komponen dari roller chain……………………… 52712.34 Kesejajaran Permukaan sprocket terhadap porosnya…… 528 Penyetelan dengan pergeseran poros …………………… 529 12.39 Penyetelan dengan pergeseran poros……………………. 529 12.40 Penyetelan dengan Idler…………………………………… 529 12.41 Perhitungan jarak kelonggaran…………………………… 533 12.42 Jarak kelonggaran (A) mm………………………………… 534 12.43 Pengukuran rantai (Chain)………………………………… 534 12.44 Berbagai jenis dan karakteristik rantai (chains)………… 535 12.45 Silent chains………………………………………………... 535 Toothed belt………………………………………………… 536 13.1 537 13.2 Berbagai jenis dan bentuk profil yang diperdagangkan. 13.3 Macam-macam jenis kaca mata pengaman …………… 13.4 Masker ………………………………………………............. 13.5 Sarung tangan kulit ………………………………………… 13.6 Penutup telinga ……………………………………………… Safety Shoes ……………………………………………….... Helmet dengan kaca bening ……………………………….. Safety helmet ………………………………………………...Hardi Sudjana C15
Teknik pengecoran logam13.7 Pakaian tahan api ………………………………………… 53713.8 ........................................................................................... 53813.9 Mengangkat secara manual………………………………… 54013.10 Baik dan salah cara berpakaian dalam bekerja................. 54213.11 ........................................................................................... 54313.12 ........................................................................................... 54413.13 ........................................................................................... 54513.14 Keamanan dalam menggerinda serta perlindungan dengan kaca mata ............................................................ 54613.15 ........................................................................................... 54713.16 ........................................................................................... 54813.17 549 Tabung pemadam kebakaran …………………………Hardi Sudjana C16
Teknik pengecoran logam DAFTAR TABELTabel 1.1 Simbol dan definisi .................................................... 59Tabel 1.2 64Tabel 3.1 Paduan “A” ……………………………………………... 64Tabel 5.1 114Tabel 6.1 Paduan “B” ……………………………………………... 139Tabel 6.2 179Tabel 6.3 Low temperatur cast Iron ……………………………... 185Tabel 6.4 199Tabel Spesifikasi baja ” BÖHLER” ………………………….. 200Tabel 6.5 Berat Jenis, titik Cair dan koefisien kekentalan ......... 200Tabel 6.6 Batu tahan api dan cara pemasangannya ................ 201Tabel 6.7 Tambahan ukuran penyusutan ………………………. 206Tabel 6.8 Tambahan ukuran untuk benda tuangan besi untuk penyelesaian mesin (machining)……………………... 208Tabel 6.9 Tambahan ukuran untuk benda tuangan bukan besi 210Tabel 8.1 (casting non-iron) untuk penyelesaian mesin 259Tabel 8.2 (machining) …………………………………………….. 269Tabel 8.3 Tambahan ukuran untuk benda tuangan baja 274Tabel 8.4 (casting steel) untuk penyelesaian mesin 275Tabel 8.5 (machining) ................................................................ 288Tabel 8.6 Perbandingan antra berat tuangan dengan ukuran 289 diameter dan jumlah saluran .....................................Tabel 8.7 Perbandingan antara berat coran dengan ukuran 292 diameter saluran ........................................................ Berat coran dan ukuran saluran ................................ Tipe garis dan penerapannya ................................... Simbol dan singkatan dalam penampilan gambar .... Data ukuran untuk gambar benda ............................. Ukuran kertas gambar ............................................... Toleransi benda pengecoran ................................... Angka penyusutan dan batas penyimpangan bahan tuangan...................................................................... Angka kemiringan sudut tuangan menurut ketinggian bidang ......................................................Hardi Sudjana C17
Teknik pengecoran logamTabel 8.8 Toleransi untuk ukuran panjang, lebar tinggi/ tebal 301Tabel dan posisi (mm) ........................................................ 302Tabel 303Tabel 8.9 Toleransi ukuran ketebalan sirip ............................... 303TabelTabel 8.10 Toleransi kelurusan dan kerataan …………………… 345Tabel 352Tabel 8.11 Nilai toleransi sudut, ketegak lurusan danTabel 377Tabel kemiringan.................................................................. 379Tabel 398Tabel 9.1 Simbol penunjukkan kualifikasi khusus ……………... 399Tabel 400Tabel 9.2 Rekomendasi kecepatan potong untuk bahan- 416TabelTabel bahan teknik secara umum........................................ 416Tabel 431Tabel 9.3 Kecepatan potong (Cutting Speed =Cs) 435 9.4 Nilai pemakanan setiap gigi dari berbagai jenis cutter 436 9.5 Tekanan Injeksi berdasarklan tipe pengerjaan 1 …… 436 9.6 Tekanan Injeksi berdasarklan tipe pengerjaan 2 ….. 437 448 9.7 Tekanan Injeksi berdasarklan tipe pengerjaan 3…... 520 10.1 Perbandingan ukuran indentor dan tebal bahan…… 522 10.2 Perbandingan diameter Indentor (D) terhadap konstanta bahan ........................................................ 10.3 Skala Kekerasan dalam Pengujian kekerasan Rockwell ................................................................... 10.4 Skala Kekerasan dalam Pengujian kekerasan Rockwell .................................................................... 10.5 Bahan uji tarik proporsional menurut standar DP untuk bahan uji persegi empat ..................................... 10.6 Bahan uji tarik non-proporsional untuk bahan uji bulat …………………………………………………….. 10.7 Ukuran bahan uji tarik non-proporsional untuk pelat 10.8 Ukuran bahan uji dan perbandingannnya terhadap duri pelengkung dan jarak tumpuan .......................... 12.1 Dimensi Standar Alur V pada pulley…………………. 12.2 Standarisasi roller chain………………………Hardi Sudjana C18
Teknik pengecoran logamHardi Sudjana C19
Teknik pengecoran logam LAMPIRAN-LAMPIRANTabel TrigonometryHardi Sudjana D1
Teknik pengecoran logamHardi Sudjana D2
Teknik pengecoran logamHardi Sudjana D3
Teknik pengecoran logamHardi Sudjana D4
Teknik pengecoran logamHardi Sudjana D5
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304