Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 9. Dirofilariasis

Bab 9. Dirofilariasis

Published by haryahutamas, 2016-08-03 03:29:38

Description: Bab 9. Dirofilariasis

Search

Read the Text Version

BAB 9 DIROFILARIASI$ Magdalena L.J\" HerjantoPerrdahuluan irofilariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh nematoda filaria genus Dirofilaria. Spesies Dirafilaria immitis, disebutjuga cacing jantung anjing, bersifat zoonotik. Dalam hal ini anjingmerupakan hospes reservoar terpenting dan terhaik.l Nama lain dogheaft woffn ini adalah Filaria sanguinis, Filaria immitis dan Dirofilarialoui*ianensis.z Tingginya prevalensi pada anjing tergantung padaspesies anjing.3 Di Jepang pada nekropsi musang pernah ditemukanD. immitis di dalam jantung kanannya.a Hospes reservoar lain adalahkucing, rubah, serigala, musang, anjing hutan, singa laut dan mamalialain. Pada umurnnya ditemukan pada anjing di daerah tropik dansubtropik. Di dalam anjing cacing terdapat di bilik kanan jantung danarteri pulmonalis. lnfeksi ringan tidak menimbulkan gejala akan tetapiinfeksi menahun menyebabkan kelainan pada fungsijantung disertaiasites dan gejala bendungan pasif.s Gulungan massa jaringan cacingdewasa ditemukan di dalam ventrikel kanan hospes definitif, sedangkanmikrofilaria terdapat pada darah tepi.6 Dirofilariasis merupakan penyakitutama pada anjing di Amerika Serikat bagian tenggara dan daerahtropis.T Pernah ditemukan di mata anjing diAustralia, Virginia, Hawaii,lllinos dan Arkansas.6 Pada manusia filaria ini ditemukan di Rio de Janeiro pada tahun1887, pada ventrikel kiri jantung seorang anak kecil. Untuk jangkawaktu lama klasifikasi tidak jelas. Baru setelah Faust dkk melaporkanpenemuan mereka pada seorang wanita berkulit hitam di New Orleans,Amerika Serikat, diketahui bahwa cacing tersebut adalah D. immitis.sLaporan kasus pada manusia terutama berasal dariAmerika $erikat,sedangkan sebagian kecil kasus dilaporkan dari Kanada, Australiadan Jepang.e Pada manusia yang terinfeksi sering menyebabkan lesldi paru.1o DiAmerika infeksi yang terjadi lebih banyak ditemukan padalaki-takidaripada wanita dengan ratio 3:2, dengan pa$ien termuda berusia28 tahun\" Hanya 15% yang berusia di bawah 40 tahun, 24 % berusia 60bhun atau lebih.6'10 Dirofilaria immitis muda pernah ditemukan pada jaringan subkutandi kening seorang anak yang berumur 4 tahun di Kanada, pada skrotumry:'

laki-laki yang berusia 44 tahun di Chicago, pada mastoid dan temporaldaerah muka dari ? wanita yang berusia 42 dan 50 tahun yanE berasaldari Nebraska.o Di Jepang ditemukan cacing dewasa pada jaringan$ubkutan mamma $eorang wanita berusia 52 tahun dan pada dadawanlta berusia 34 tahun. Juga pernah ditemUkan pada rongga abdomenpada wanita Jepang.o's Cacing Dirofilaria immitis muda pernah puladilaporkan ditemukan dalam mata seorang pa$ien di Malaysia danAustralia. Di Kolombia ditemukan pada otopsi, cacing Dirofitaia immitisbetina yang gravid pada arteri kecil lobus atas paru-paru kanan seoranglaki-laki berkulit hitam, penduduk asli Buenaventura yang berumur 34tahun.lr Pulmonary dirafilaiasis berupa coin lesions ditemukan pada paruseorang wanita berumur 39 tahun di Oita, Jepang pada pemeriksaanradiologi$ rutin dan tanpa gejala, Setelah direseksi ternyata ditemukancacing Dinfilaia.l?Cara lnfeksi Parasit ini ditransmisi oleh nyamuk Culex fatigans, Culex annulirostris,Aedes aegypti, Aedes yexan$, Aedes palinesiensn dan Anapheles quadrimaculatus.s,l3 Di Amerika Utara vektor yang terpenting adalahnyan'ruk Aedes st'erenensis, Aedes taeniorhynchus dan Anaphelesbradleyi, sedangkan di Oceania adalah Aedes polrnest'ensis dan diAqstralia, edes notos1riptus.2 Di kota Nagasaki, Jepang nyarnuk Culex pipiens pallens, merupakan vektor utama selain Culex tritaeneorhychusdan Aedes albopictus tetapi Aedes fogoi walaupun hanya dalam jumlahkecil juga dapat mentransmi$i Dirofilaria immitis.l 3 $etelah perkernbangansiklus biologi (cyctico develapmentat) dalam nyamuk, anjing dan manusiamungkin terinfeksi oleh larva infektif ketika nyamuk menghisap darah. Pada anjing perkembangan sampai menjadi bentuk dewasa matang memerlukan waktu kira-kira 180 hari. Pada manusia perkembangannyatidak sarrrpai rnencapai siadium dewasa (Lo) dan mikrofilaria tidak dapat ditemukan dalam darah.T Gejala Klinik Pada waktu nyamuk memasukkan larva Dirofilaria immitis padaj-abreirnmglagnrassiukbekujatanntunmgandua$niammatai.kCaacaiknagnyatinmgbmulaltei saik.aSnembaengiimanbulalkravna infark bih terletak pada pembuluh darah paru.z lnfark yang teriadi pada Bembuluh darah paru yang kecil, biasanya asimtomatik yaitu pada iebih dari setengah kasus dan lesi pada paru biasanya ditemukan pada pemerksaan rutin foto toraks. Lesi biasanya t€rletak di perifer paru dan

lJlA$AtPAnAS|]qL,qGf _\"l{Llt\ttt{dapat terlihat jelas adanya nodul yang soliter, berbentr.lk sferis {eolnlostbns), yang berukuran 'l-3 cm dan berbatas tegas. Dalam lesitemebutdapat diternukan cac,inE yang rnati. 21? Bila disertai rlengan embolisasi, terlihat beberapa pasien rnengalaminyeri pada dada diseffiai batuk, hemoptisis, d€marn, mensigil, ma|aisedan eosinofilia ringan.2 Kasus pertama yang dilaporkan pada manusiayaituditernukannya cacing pada vena cava sesrang wanita di i,,lew Orleansdan pada banyak kasus lain cacing menyebabkan penyls$mbatan padacabang arteni pulmonalis yang eJikelitingi daerah infark yang hesar. s.'1?,14Fatogenesie dan Kelainan Fatalogi Pulmanary drofrlarasls biasanya terliNrat sehagai lesiyanE benbatastegas pada bagian perifer paru. Terlihat pada lesi baru yang terisisebagian atau seluruhnya dengan infark, sehingga arteriyang berukuransedang teriutup dengan nekrosis. Tanda khas adalah adanya sentralisemi nekreisis. fllekrosis tunEgal yang disertai degenenasi dan kadang-kadang sebag ian caclng muda mengalaml kaleifikasi biasanya dfternukandalam lurnen pernbuluh darah yang dikelilingi oblrterasidarik*rnbosis danproliferasi fibrr:piastik.z. 15Diagnosis . Diagnosis dirofilariasis pada manusia ditegakkan dengan rr'lenemukandan rnengidentiflkasicacing pada bahan hasif pembedahan atau otopsi.Mikrofilaria tidak dapat ditemukan dalam darah atau jaringan. Pada anjingyang terinfeksi Drol?/ara irnwfitis 25% tidak diternukan mikrofilaremia,katrena itu dinamakan occu/f. Pada manusia kadang-kadang ditemukaneosinofilia ringan1015 Biasanya hanya ditemukan seekor cacing padajaringan nekrotik, seringkali sudah mengalami fragmentasi dan kadang-kadang terjadi pengapuran lokal.15 Bila terlihat adanya cacing nematoclayang sudah berdegenerasidengan diameter 100-350 pl, didalarn arteridi paru yang mengalarni lnfark dapat dlduga adanya Dirafilaria irnmitis.Harus juga dipertimbangkan kemungkinan karsinoma, tuberkulosis, infeksijamur, harnartoma sebagai diagnosis banding bila terlihat adanya cornlesion di paru-paru. Tes serologi yang positif untuk filaria membantuuntuk menegakkan diagnosis tetapi tidak menyingkirkan kemungkinanadanya suafu karsinorna.?Pada anjing dengan mikroskop fluoresen dapatdideteksi jaringan granula tidak hanya dengan pewarnaan permanen,tetapi juga mikrofilaria hidup, yang masih meliuk-liuk dapat terlihatdengan fl uorescence micrascapic c inematograph. Tetapi dengan diffu sefluorescence rnikru\"scope tidak dapat diobservasi mikrofilaria hidup

walaupun sudah diberitanda pada pulasan kering. Di antara keduanyadapat dilakukan pemeriksaan darah tepiyang dapat dilakukan pada siangmaupun malam hari di mana terlihat sejumlah mikrofilaria dengan atausan gat sed ikit g ran u l. 16 Kedua tes baik den ga n I nd i re ct H e maggl uti n atio ntest (IHA) dan Bentanite Flocculation Test {8F7} yang rnennakai cacingjantung anjing Dirafilaria immitis sebagai sumber antigen menunjukkansensitivitas yang baik tetapi kulrang spesifik. Banyak reaksi yang memakaititer yang rendah menirnbulkan kesulitan dalam interpretasi. ldentifikasidari Novol Eosinoph it Che matactic Pepfldes yang berasal dari frirafilariaimmifi.s tela h berhas i I di lak u ka n d i J epa n g dan dapat d iperiksa cftamofacftbactivity darieosinofil dan netrofil yang berasaldari parasit ini.1? Berdasarkansurvei epidemiologi yang dilakukan pada an.ling di Taipei, Taiwan dengannnelakukan nekropsi pada jantung dan paru anjing dengan rnemakairnetoda diagnostik yaitu fube-enzyme-linked immunoabso*enf as$ay{tube-ft/SA) hemagg[utination fesf (HA), QBC, thick blaod smeardidapat hasil yang spesifik tinggi tetapi sensitivitas keempat tes tersebuttidak optimal. Metoda fube-FLISA dianggap pating spesifik dengan skalasensitif yang terbesar pada anjing dengan Dirofilaria immitis.tB Diagnosis dirofilariasis pada manusia telah dilakukan di Jepangdengan rekombinasitehnik DNA, di mana serum manusia yang terinfeksiDirofilaria immitis bereaksi kuat dengan fusron protein vang telah diimobilisasi dengan galaktosidase antibodi monoklonal pada rnieroplates.Akhn tetapi fusfon prctein tidak dapat bereaksi dengan serunn pasienyang menderita filariasi* lain. Untuk mendeteksi antvDirvfilaria immitisantibodi lgG ELISA dengan memakai fusian protein adalah sara yangpaling spesifik dibandingkan dengan memakai ekstrak antigen yangdilarutkan secara biokimia. 1sDiagnosis Banding Benjolan yang tidak memberi keluhan pada paru dan juga benjolanpada mamma maupun subkutan perlu diperhatikan sebagaidiagnosisbanding dirofilariasis, khususnya pada pemeriksaan h istopatolog i. Cotnlesion yang tidak khas kadang-kadang menyebabkan dirofilariasis parudldiagnosis sebagai tumor paru. ?0 Beberapa infeksi dengan cacingyang menginvasi paru dengan ciri-ciri nonspesifik adalah tropicalpulmonary eosinophilia, paragonimiasis, fi lariasis, strongiloidiasis danhidatidosis. Benjolan dijaringan subkutan juga dapat disebabkan oleh$parganosis, penyakit oleh cacing Gnatt'rostoma spinigqrurn. Secaraumum sebagai diagnosis banding dapat disebut antara lain karsinomaparu pada orang dewa$a, metastasis tumor ganas ke paru, granuloma

l,DASAR PAMSTIOLqG KLINIKka$eosa, granuloma eosinofilia, karsinoma mamma, nodul subkutannonspesifik, tumor subkutan jinak seperti lipoma, dan infeksi fungus.20-22 Nyatalah dengan adanya sejumlah penyakit sebagai diagnosisbanding, akan terjadi kebingungan pada waktu penegakkan diagnosis.Kadang-kadang pada orang dewasa terjadi salah diagnosis radiologiskarena dikira dirofilariasis paru ini adalah tumor primer atau metastasistumor sehingga dilakukan torakotomi disertai biopsi paru atau reseksijaringan untuk msndapatkan diagnosis yang tepat.?2Pengobatan Pengohaian untuk dirofilariasis pada manusia hanya denganpembedahan guna mengeluarkan cacing. $ebenarnyayang perlu diberipengobatan terhadap infeksieacing iniadalah anjing yaitu dengan: 1)mencegah perkembangan cacing pada anjing, 2) membun uh nrikrofilariadan 3) membunuh cacing dewasa. Pada daerah endemik anjingdiberikan DEC (di-etil karbamazini sebelum musim nyamuk eampai 2bulan setelah berakhir. Obat ini mencegah perkembangan cacing yangdapat menginfeksi anjing tersebut. Bila infeksi sudah berkembangpada'anjing, cacing dewasa dapat dibunuh dengan arsenamid ataupada beberapa kasus dapat dilakukan pembedahan.la'?3Pencegahan Pada manusia pencegahan penyakit ini secara umum dan rutinadalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengobati hewanpeliharaan, khususnya anjing, Upaya menurunkan insidens infeksiDirofilaria immitis pada anjing sukar. Di kota Nagasaki, Jepang telah dibuktikan bahwa anjing yangberada di dalam rumah dapat menurunkan frekuensi infeksi denganDirafillaria immitisdibandingkan bilamana anjing berada di luar rumah.2aPenurunan jumlah infeksi dirofilariasis setiap tahun di Nagasakijugadipengaruhi oleh banyaknya orang yang memelihara anjing, faktorrumah dan bangunannya, perbaikan saluran pembuangan {drainage\yang merupakan tempat perkembangbiakan vektor nyamuk.zs Carapencegahan dapat dilakukan dengan: 51. Melindungi anjing dari gigitan nyamuk, dengan mema$ang kawat nyamuk dan menjaga $upaya anjing terhinder dari nyamuk terutama pada waktu nyamuk aktif menghisap darah biasanya pada petang hari sampai menjelang subuh.2, Femberian DEC selama musim dan sesudah musim nyamuk. Padary:

daerah di mana nyamuk aKif sepanjang tahun DEC harus diberikan terus menerus.3. Pemeriksaan anjing secara periodik untuk menentukan apakah anjing terkena infeksi dan kalau perlu harus diobati.4. Pemberian pengobatan secara periodik, biasanya 2 kalidalam setahun tanpa memperhatikan apakah hewan tersebut menunjukkan tanda- tanda infeksi atau tidak. Beberapa dokter hewan menganjurkan pengobatan secara periodik pada daerah dengan potensiderqat infeksi tinggi, dengan alasan kemungkinan anjing terinfeksi dan obat tersebut akan melenyapkan setiap infeksi yang mungkin terjadi. Arsenamid tidak memberikan efek samping yang berarti, karena risiko pengobatannya seimbang dengan keuntungannYa.5. Menghilangkan mikrofilaremia dengan pemberian dithiazanin, yaitu sampai cacing dewasa dikeluarkan, karena mikrofilaria dapat hidup lama dalam darah. Dan mikrofilaria merupakan sumber infeksi yang dapat ditularkan ke binatang lain dan patogen terhadap hospesnya.Gontoh Kasus Pada seorang perempuan dari Yunani yang telah keliling dunia,termasuk mengunjungi daerah Afrika sub-Sahara ditemukan nodulsubkutan, konsistensi keras, pada pipi kanan. Nodul kemudiandiekstraksi dan semula cacing yang ditemukan di dalamnya diidentifikasisebagai Onchocerca volvulus sesuai dengan besarnya dbn kerasnyabenjolan tersebut disertai dengan pemeriksaan beberapa sediaanhistopatologi. Setelah dilakukan potongan serial benjolan jaringanikat ini yang kemudian diperiksa, tampak garis-garis longitudinal khassehingga dapat didiagnosis sebagai Dirofilaria repens. 26 Di Malaysia dirofilariasis yang disebabkan D. immitis dan D. repenspada manusia telah dilaporkan beberapa kali, termasuk kasus seorang Cinadari Kucing, Sarawak. Anamnesis menyatakan bahwa selama sehari adakemerahan dan gatal daerah temporal mata kiri. Cacing yang diekstraksidengan anestesi lokal dari bawah kongjunktiva diidentifikasi sebagaiDirofitaria repens yang imatur, sesuai dengan ciri-ciri morfologi.27

I pASAR PARASTTOLOGT KLINI(Daftar pustaka1. Okamoto M, Nagomi S, Shiuya S, lnoue l, Asanome K. Prevalence of Dirofilaria immitis infection in stray dogs in Saitama, Japan. Jap Parasitol. 1995;44(4):325-7 .2. Marty AM, Neafie RC. Dirofilariasis. ln: Meyers WM, editor. Pathology of infectious diseases. Vol. 1. Helminthiasis. Washington DC: Armed Forces lnstitute of Pathology, 2000; p.275-85.3. Nakagaki K, Suzuki T, Hayama S, Kanda E. Prevalence of dirofilarial infection in raccoon dogs in Japan. Parasitol lnt. 2000 Sep;49(3):253-6.4. Oyamada T, Ouchi K, Yokouchi Jl, Kudo N, Yoshikawa T. Dirofilaria immitis infection in Japanese weasel, Mustela ifafsi. Jpn J Parasitol. 1996;45(3):230-3.5. Bell JC, Palmer SR, Payne JM. Filariasis. Dalam: Zoonosis infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia. Ed. ke 2. Jakarla: EGC, 1995; h. 120-3.6. Beaver PC, Yung RC, Wayne E. Dirofilaia imitis. ln Clinical Parasitologi. 9thed. Philadelphia: Lea & Febiger, 1984;p.388-927. Marquardt WC, Demares RS. Filariasis in dogs. ln: Parasitology. New York:Colier Macmillan Publisher,'1985; p. 434-9.B. Blanchard. Dirofilaria. ln: Manson's Tropical disease, 7th edition. London: The Whitefriars Press,1972; p. 1051.9. Faust ER, Russel PF, Yung RC. Dirofilaria immitis. ln: Craig and Faust' Clinical Parasitology. 9th ed. New Orleans, Louisiana: 1971:p.392-3.10. Gracia LS, Bruckner DA. Dirofilaria immitis. Dalam: Padmasutera L, editor.\" Diagnostik ParasitologiKedokteran, edisipertama. Jakarta: EGC. 1996: h. 199201.11 . Beaver PC, Orihel TC, Leonard G. Pulmonary dirofilariasis: restudy of worms reported gravid. Am Trop Med Hyg. 1990 Aug;43(2):167-9.12. Takaoka H, HoriY Nakayama l, Aoki C, Katagawa K, lnoue S et al. A human case of pulmonary dirofilariasis in Oita with special reference to morphological characters of the cross section worm. Jpn J Trop Med Hyg. 1993:158-66.13. Oda T, Suenag 0, Zaitsu M, Fujita K, Ogawa Y et al. Comparison of population of vector mosquitos of Dirofilaia immitis and their natural infection rates in southern and northern pats of Nagasaki City, Japan. Jpn J Trop Med Hy g. 1 994;22(4) : 1 99-206.14. Brown HW, Nefi FA.. Dirofilaria infection of human beings. ln: Basic Clinical Parasitology.5th ed. Boston:Appleton Century Crofts, 1993; p. 158-66.15. Beck JW, Davies JE. The tissue roundworms. ln: Medical Parasitology. 3rd ed. StLouis: CVMosby 1981; p. 163€4.16. Masuya T. The mechanism of the microfilarial periodicity. Fukuoka: Maruzen Co. Ltd., 1993: p. 60-'1.17. Owhashi M, Fujino M, Kitagawi K., ldentification of novel eosinophil chemotactic peptides derived lrom Dirofilaria immitis. Jpn . Parasitol. 1996; 45(5):366-72\" 18. Wang LC, Wang WL, Lin SC, Chiang TC, Tseng CLYan YJ. Epidemiology2A;

survey of canine Dirofitaia immitis. Taipei Taiwan and evaluation of four diagnostic methods. Program and abstract: The third lnternational meeting of Tropical Medicine & Parasitology. Kunming, China. 1991: 250'19. Sugane K..structure and stage specific expression of the genomic gene enCoding an immunodominant antigen of Dirofilaria immitis. Program and Abstract. The 3rd lnternational meeting of Tropical Medicine & Parasitology. Kunming, China. 1991 :'14-5. .!20. Maki J, kuwata M, Mitsui Fujimaki J, lto Y. Asimple method for screening of macrofilaricidal compounds: the inhibitory effect of substances of phosphatase activity of adult Dirofitaia immitis. Trop Med. 1998 June;40(2)'.96-7 '21. Foroulis CN, Khaldi L, Desimonas N, Kalafati G. Pulmonary dirofilariasis mimicking lung tumor with chest wall and mediastinal invasion. Thorac Cardiovasc Surg. 2005 June;53(3): 1 73-5.22. KuzucuA. Current opinion in pulmonary medicine, Abstract. ln: Pulmonary Medicine. lnfectious diseases. Parasitic diseases of the respiratory tract' Lippincott Williams & Wilkins, lnc.,USA. 2006;'l 2(3):212-21'23. Tolan RW Jr, Nissen MD. Dirofilariasis. Updated Jan 22, 2009, lciled 2009 oct 271. Available from: eMedicine specialties > Pediatrics: General Med ici ne > Pa rasitolog y http ://emed ici n e. med sca pe. co m/ article I 997 41 7 - overview24. Oda T, Mine M, Suenaga O, Zaitsu M, Kurokawa K, Fujita K et al' Effect of indoor-keeping of house dog on the transmission of Dirofilaia immr?.s in Nagasaki City. Jpn J Trop Med Hyg. 1996 March;24(1):21-6. et al' StudiesK25. Oda T, Suenaga O, Mori A, Fujita K, Zitsu M, Kurokawa epidemiology of Dirofitaria immitis in house dogs in Nagasaki city, Japan, with considerations on yearly changes in microfilarial prevalence . Jpn J26. Trop Med Hyg. 1993;21(4)'.231-7. A, Patralexisc c, Fragi Tzanetoua K, Gogoub c, Giannoulopoulosc K. Fibrous subcutaneous nodule caused by Dirofilaria repens' Travel medicine and infectious disease. 2009 sep; 7(5):318-22. Available from: http://www.travelmedicinejournal.com/article/s'1477-8939(09)00082-9/ abstract Diunduh tgl 10 Juli 2010.27. Rohela M, Jamaiah l, Hui TT, Mak JW, lthoi l, Amirah A. Dirofilaria causing eye infection in a patient from Malaysia. Southeast Asian J Trop n,4eO puOtic Heatth. 2009 Sep;40(5):91 a-S. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/1 9842373


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook