5. Benjolan Intraoral (1) Hiperplasia karena gigi tiruan (denture granuloma) Etiologi Tel<anan dari sayap gigi tiruan menimbull^an iritasi l^ronis d a n respon hiperplastil^. Biasanya berhu- Insiden bungan dengan gigi tiruan lengl^ap bawah, teruta-Tanda-tanda m a gigi depan. l<linis Sering; terutama pada pasien setengah baya atau lanjut usia.Pemerii<saan Diagnosa Biasanya pada sulkus bukal. Berupa benjolan tidak sakit dengan permukaan pink dan halus. Benjolan Perawatan terletak sejajar dengan ridge alveolar dan mungkin dilintasi oleh tepi gigi tiruan (gb 96, 97). Biopsi eksisional Biasanya diagnosa dapat ditentukan dengan jelas, bila lesi berhubungan dengan sayap gigi tiruan.K a dang-kadang, bila terulserasi, dapat mirip dengan karsinoma. Eksisi, untuk membuktikan diagnosa timbul A s a h sayap gigi tiruan untuk mencegah kembalinya keadaan tersebut.89 P E N Y A K I T M U L U T
G b 96. Hiperplasia karena gigi tiruan, yang menunjukkan hubungan dengansayap gigi tiruan.Gb 97. Hiperplasia karena gigi tiruan (pasien yang sama), yang menunjukkanadanya fisur-fisur. 90
5. Benjolan Intraoral (2) Etiologi Nodula fibrous (polip fibroepitelial) InsidenTanda-tanda Iritasi kronis karena fibrous displasia. kiinis Sering, Lesi pedunkulasi, atau sesil serta lebar, kadang-ka-Pemeriksaan dang terulserasi, keras atau lunak, terutama pada Diagnosa mukosa bukal atau daerah mulut manapun (gb 98, 99). Istilah fibrous epulis digunakan bila terletak di Perawatan tepi gingiva. Biopsi eksisional. Bedakan dengan tumor jaringan lunak yang lain. Eksisi untuk pemeriksaan histologi91 P E N Y A K I T M U L U T
5. Benjolan Intraoral (3) Etiologi Lipoma InsidenTanda-tanda T u m o r jinak dari jaringan lemak. klinis Jarang. Massa semi-menonjol, kekuningan, lunak, bertum-Pemeriksaan buh dengan lambat dan tidak sakit, yang biasa ter- Diagnosa dapat di m u k o s a bukal (gb 100). Perawatan Biopsi Etiologi Bedakan dengan pembengkakan lain. InsidenTanda-tanda Eksisi. klinis LimpangiomaPemeriksaan Neoplasma jinak dari saluran limfatik Diagnosa Jarang. Perawatan Massa lunak, nodula, kecil, kadang-kadang tidak berwarna. Mudah berdarah k e ruang limfatik, menimbulkan perubahan warna keunguan yang mendadak. Bila berada di lidah d a nluas, merupakan penyebab langka dari makroglosia (gb 101). Bila di bibir, merupakan penyebab makrochellia. Biopsi eksisional. Bedakan terutama dengan haemangioma Eksisi untuk pemeriksaan mikroskopis.93 P E N Y A K I T M U L U T
5. Benjolan Intraoral (4) Etiologi Infeksi papilomavirus manusia (HPV) Insiden H P V paling sering menimbulkan papiloma, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai wart, termasukTanda-tanda wart veneral (condyloma akuminatum), dan gang- kiinis guan langka, seperti fokus hiperplasia epitelial (pe- nyakit Heck).Pemeriksaan Diagnosa Wart Perawatan Jarang pada mulut-biasanya ditularkan dari lesi ku- lit ( v e r u k o s i s vulgaris), k a d a n g - k a d a n g dari lesi g e - Insiden nital (condyloma akuminata).Tanda-tanda Jarang. Prevalensi tertinggi berada pada penderita klinis penyakit seksual yang menular, atau penderita gangguan kekebalan, seperti AIDS.Pemeriksaan Diagnosa Verukosis ditemukan terutama di bibir (gb 102). Condyloma akuminata pada lidah atau palatum. Perawatan Keduanya merupakan papula wart atau papula yang permukaannya lebih halus. Biopsi Bedakan dengan papiloma dan tumor lain. Eksisi dan mikroskopis; cryosurgery. Papiloma Merupakan neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering. Biasanya pada kelompok umur 20-50 tahun. Paling sering berupa lesi pedunkulat, papilasi, tidak sakit, serta benwarna m e r a h m u d a atau putih, bila hiperkeratinisasi, pada palatum, lidah atau daerah lain (gb103). Juga ditemukan pada beberapa sindrom langka Biopsi. Terutama dengan wart dan neoplasma epitelial. Eksisi dan pemeriksaan mikroskopis.95 P E N Y A K I T M U L U T
Gb 102. WartGb 103. Papiloma. 96
5. Benjolan Intraoral (5) Etiologi Karsinoma verukosis InsidenTanda-tanda Karsinoma (til4 5 )d a nneoplasma ganas lainnya dapat membentuk benjolan di mulut. Terutama kiinis untuk karsinoma verukosis (gb 104).Pemeriksaan Karsinoma antral Diagnosa Tidak jelas; hanya faktor predisposisi yang dapat Perawatan ditentukan, berupa kontak terhadap debu kayu da- lam pekerjaan. Biasanya merupakan karsinoma squamous. Jarang; sangat dominan pada pria, biasanya di orang lanjut usia. Mulanya tidak sakit, sampai karsinoma mengenai orbit atau struktur lain, sehingga menimbulkan p e m b e n g k a k k a n pada pipi atau daerah mata, p e - nyumbatan hidung atau sakit. Gejala tergantung pada arah penyebaran utama. Serangan di mulut: sakit dan pembengkakan pala- tum, alveolus atau sulkus (gb 105). Gigi-gigi g o - yang. Serangan pada mata: epipora ipsilateral, diplopia atau proptosis. Serangan pada hidung: penyumbatan hidung atau cairan bernoda darah. Biopsi dan radiograf. Radiograf sinus menunjukkan antrum yang opak dan kemudian, kerusakan din- ding atau dasar antral. Bedakan dengan sinusitis, polip, neoplasma kelen- jar ludah. Operasi (kadang-kadang dengan radioterapi). Prognosa 10-30% pasien dapat bertahan lebih dari 5 tahun; lebih baik pada mereka yang tanpa s e - rangan ke limfe node.97 P E N Y A K I T M U L U T
5. Benjolan Intraoral (6) Etiologi Neoplasma kelenjar ludah Intraoral Insiden (Lihat juga hi45, 141)Tanda-tanda klinis Tidak diketahui.Pemeriksaan Jarang. Neoplasma kelenjar ludah intraoral lebih ja- Diagnosa rang daripada neoplasma kelenjar major, tetapi memiliki derajat keganasan lebih tinggi. Sebagian Perawatan besar tumor kelenjar sublingual, ganas. Pleomorfik adenoma adalah neoplasma intraoral yang paling sering, tetapi adenoid sistik karsinoma dan muko- epidermoid karsinoma lebih sering mengenai rong- ga mulut daripada kelenjar major. Prevalensi pun- cak (semua tipe) adalah di orang lanjut usia, ter- utama wanita. Intraoral, palatum merupakan dae- rah predeleksi. Tumor-tumor kelenjar ludah di lidah biasanya ganas-terutama adenoid sistik karsino- m a . T u m o r - t u m o r kelenjar ludah di bibir biasanya di bibir atas dan jinak (pleomorfik atau monomorfik). Neoplasma jinak membentuk pembengkakkan ti- dak sakit. Pleomorfik adenoma biasanya benwarna kecoklatan dan sering berlobus (gb 106). Tumor-tumor ganas pada tahap akhir seringkali terasa sakit: sering terulserasi (gb 107), serta m e - nyebar ke limfe node servikai atas. Pada awalnya sulit dibedakan secara klinis dari tumor-tumor jinak. Histopatologi Bedakan dengan penyebab benjolan atau ulser yang lain, terutama: tumor kelenjar ludah bibir-dari mukosel; tumor kelenjar ludah lidah-dari karsino- ma; tumor kelenjar ludah palatum-dari karsinoma rongga mulut, karsinoma antral atau nekrotising sialometaplasia. Eksisi dan pemeriksaan mikroskopis (lihat hi 141).99 P E N Y A K I T M U L U T
G b 106. Pleomorfik adenoma kelenjar ludah.G b 107. Adenoid sistik karsinoma.
5. Benjolan Intraoral (7) Etiologi Mukosel (liliat j u g a h i 2 1 ) Insiden Biasanya berupa keluarnya mukous/nanah dari duktusTanda-tanda yang rusak. Jarang disebabkan oleh retensi mukous di dalam kelenjar atau duktus kelenjar ludah. Idinis Sering.Pemeriksaan Diagnosa Mukosel superfisial yang berbentuk seperti kubah, kebiru- an, translusen, menonjol, dan tidak sakit, serta mudah Perawatan pecah. Sering timbul kembali. Mukosel yang lebih dalam, jarang ditemukan, lebih sering terlihat kista retensi. Etiologi Ranula: istilah yang digunakan untuk mukosel besar yang Insiden berbentuk 'perut katak' di dasar mulut (gb 108). Ranula Tanda-tanda dapat juga menyerang kelenjar sublingual, atau kadang- kadang meluas melalui milohioid (pluging ranula). klinisPemeriksaan Tanda-tanda mikroskopis. Diagnosa Diagnosa bisa ditentukan dengan jelas, tetapi harus dibe- Perawatan dakan dari neoplasma, terutama di bibir atas (lihat hi 99). Etiologi Bila tidak sakit dan kecil, amati, bila tidak, cryosurgery insiden atau eksisi. Tanda-tanda Penyumbatan duktus kelenjar ludah klinisPemeriksaan (lihat juga hi 137) Diagnosa Biasanya berupa kalkulus di duktus submandibula. Perawatan101 Cukup sering. Sakit dan bengkak, ketika makan (gb 109). Batu mung- kin/atau tidak teraba. Radiograf-biasa, atau sialografi. Bedakan dengan pengerutan atau neoplasma. Biasanya berupa insisi duktus dan mengeluarkan batu. Kista dermoid Perkembangan Jarang. Pembengkakan keras serta tidak sakit di garis tengah da- sar mulut (gb 110). Aspirasi. Bedakan dengan ranula, sistik higroma. Keluarkan secara operasi P E N Y A K I T IVIULUT
102
5. Benjolan intraoral (8) Etiologi Penyakit granulonfiatosis InsidenTanda-tanda Penyakit Crotin (lihat hi 17, 47, gb 111 dan 112) Saf^o/dos/s (lihat hi 17, 137) klinis Histiositosis sel LangerlianPemeriksaan (Histiositosis X) Diagnosa Istilah ini meliputi: Perawatan 1. Granuloma eosinofilik soliter dari tulang. 2. Granuloma eosinofilik multifokus (Hand-Schuller-Christian disease) 3. Penyakit Letterer-Siwe. Neoplasma timbul dari sel-sel Langerhan (sel seperti makropage intra-epitelial dendritik). NB. Su/<an granuloma, secara histologi. Jarang; terutama pada pria. Granuloma eosinofilik soliter Jinak, terbentuk bersama lesi osteolitik saja. Hanya mengenai orang dewasa. Ka- dang-kadang menimbulkan kerusakan periodontal yang menyeluruh (gb 113). Granuloma eosinofilik mukltifokus. Hand-Schuller-Chris- tian disease: bentuk lebih ganas pada anak-anak dan orang dewasa muda, ditandai dengan lesi osteolitik dan kadang-kadang, diabetes insipidus, serta proptosis. Penyakit Letterer-Siwe. Sebagian besar bentuk ganas pada bayi ditandai dengan kegagalan hidup, demam, hepatosplenomegali, lesi osteolitik skletal yang mengenai rahang dengan rasa sakit, pembengkakkan dan goyang- nya gigi-gigi. Mungkin gejala-gejala tersebut asalnya ber- beda. Biopsi. Makropage mengambang (granula Birbeck, dapat dilihat dengan EM), eosinofil, kerusakan tulang. Bedakan dengan gangguan osteolitik lain, terutama kar- sinomatosis dan mielomatosis. Operasi untuk lesi soliter/radioterapi/ohemoterapi untuk penyakit multifokus.103 PENYAKIT MULUT
G b 111. Penyakit Crohn; bentuk 'susunan batu kali' darimukosa bukal.Gb 112. Penyakit Crohn: tag mukosa.Gb 113. Histiositosis sel Langerhan.
5. Benjolan Intraoral (9) Etiologi Torus palatinus dan torus Insiden mandibularisTanda-tanda Genetik. l<iinis Biasanya di orang dewasa, terutama wanita. Sering tidak menimbulkan gejalaPemerii<saan Toms palatinus. Benjolan tulang sesil, tumbuh lambat, di Diagnosa garis tengah palatum, datar atau nodular (gb 114). Torus mandibularis. Benjolan tulang bilateral, di lingual Perawatan premolar, yang tidak sakit (gb 115). Radiograti-tetapi biasanya dapat dilihat secara klinis. Etiologi Bedakan dengan lesi garis tengah palatum dan neoplas- Insiden ma.Torus mandibularis-bedakan dengan gigi tak tumbuh.Tanda-tanda Dibiarkan. Eksisi/pemotongan dilakukan bila torus mem- persulit pemakaian gigi tiruan. klinisPemeriksaan Sindrom Gardner Diagnosa Osteoma rahang (gb 116), poliposis koli, kista epider- Perawatan moW, tumor desmokJ dan lesi pigmentasi fundus mata. Etiologi Penyal<it Paget Insiden Tanda-tanda Tklak diketahui; diperkirakan virus. Sering, mengenai lebih dari 5 % orang di atas 55 tahun. klinis Pembengkakan rahang makin besar, hipersementosisPemeriksaan Radiograf; kenaikan alkalin pospatase serum dan hidrok- Diagnosa siprolin air seni. Perawatan Bedakan dengan neoplasma tulang105 Diposfonat atau kalsitonin. Fibrous displasia Tidak diketahui. Jarang; biasanya timbul di masa anak-anak. Pembengkakan rahang yang tidak sakit. Radiografi; biopsi; kenaikan alkalin pospatase serum. Bedakan dengan neoplasma tulang. Operasi kosmetik. Lesi terbatas. PENYAKIT MULUT
Search
Read the Text Version
- 1 - 18
Pages: