Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore The Girls of Riyadh - Rajaa Alsanea

The Girls of Riyadh - Rajaa Alsanea

Published by haryahutamas, 2016-05-29 05:26:25

Description: The Girls of Riyadh - Rajaa Alsanea

Search

Read the Text Version

Apakah dia akan pergi meninggalkan pelaminan atau tetapmenunggu pengantin pria yang mungkin enggan masuk ruangan.Setelah beberapa lama, akhirnya pengantin pria masuk dengan diapitoleh ayah dan saudaranya. Rombongan pengantin berjalan cepatseperti tidak memberi kesempatan kepada para tamu untukmenyaksikannya. Dari kejauhan, Michelle tersenyum ataskemenangannya. Strateginya berhasil sempurna. Setelah beberapa menit, ketika juru foto mulai mengabadikangambar pengantin dengan saudara dan teman-temannya, Michelleberdiri bermaksud ingin beranjak pergi. Tetapi dia ingin Faishalmelihat dirinya yang telah berdandan sesempurna mungkin. Michellememerhatikan kumis Faishal telah diubah dari model yang selama inidikenalnya. Dengan mata membelalak, Faishal melihat ke arah Michelle.Dalam hatinya, Faishal ingin menyuruh Michelle menjauh darimereka berdua. Tetapi seakan-akan mengetahui apa yang terbetik di dalam hatilelaki itu, Michelle justru berdiri tepat di depan pintu masuk danmempermainkan rambutnya yang pendek. Michelle tahu dengan caraitu, Faishal akan semakin salah tingkah. Setelah duduk di belakang sopir, Michelle tidak mampu menahantawa dan geli. Dia tidak sanggup membayangkan malam pertamaFaishal setelah melihat kehadirannya di pesta yang meriah itu. Michelle tahu bahwa sebagian besar suami menyembunyikansesuatu di balik senyumannya. Mereka menyembunyikan hati yanggelisah dalam memilih pasangan hidupnya. Kegelisahan itu lahir darikenyataan bahwa di sepanjang hidup, mereka akan menemukanwanita yang lebih cantik dari perempuan yang dinikahinya. Kalaumalam itu Michelle akan menangis, tangisan itu dipersembahkanuntuk mengasihani pengantin perempuan yang malang. Istri Faishalakan menjalani hidup bersama laki-laki yang tidak sepenuh hatimemperistrinya, sebab lamunan Faishal akan terbang menuju penariyang berjoget ala Saudi di pesta pernikahannya. Faishal tentu tidakakan pernah selesai melakukan berbagai perbandingan antaraMichelle dan istrinya... (oO0Oo)

48To: [email protected]: \"seerehwenfadha7et\"Date: 4/2/2005Subject: Masyarakat yang sakit Perempuan seperti kantung teh yang tidak bisa diketahui kekuatannya kecuali setelah dicelupkan ke dalam air panas (E. Roosevelt). Bosankah Anda setelah setahun perjalanan email-emailku? Akusendiri menemukan kejenuhan. (oO0Oo) Suatu hari Shedim membaca berita di sebuah surat kabar bahwakeluarga Faraz al-Syarqawi tengah bergembira atas karunia anak laki-laki pertamanya, Rayan. Surat kabar itu memuat ucapan selamatatas kabar gembira itu. Hari itu memasuki bulan kelimabelas sejakterakhir mereka bertemu. Shedim berusaha menemukan titik-titikkoordinat antara dirinya, Faraz, Rayan, dan perjalanan kisah cintamereka yang kandas setelah dirajut selama empat tahun. Shedimjuga berusaha memahami adanya proses lamaran, pertunangan, danpernikahan kedua dalam rentang waktu limabelas bulan itu. Inisemua membuatnya berusaha menyimpulkan bahwa Faraz tidaksetinggi yang selama ini dia bayangkan. Bahkan dia memang tidak lebih dari seorang 'anak kecil' biasasebagaimana Walid, Faishal, Rasyid, dan 'anak kecil-anak kecil' lainyang ada di mana-mana. Semua kelebihan yang pernah diperlihatkanFaraz, sebenarnya semu dan kamuflase semata. Suatu saat Michelle berkunjung ke rumah ayah Shedim. Merekapun saling bertukar cerita: Shedim, kamu telah melakukan semua yang dituntut oleh cinta,yaitu ketulusan, pengorbanan, kepercayaan, kesetiaan, dansegalanya. Tetapi kesalahanmu adalah saat cinta mulai menapakipuncaknya, kamu kehilangan kejernihan. Matamu tidak lagi menatapsegala sesuatu sebagai wujud aslinya. Cinta telah mengaburkansegalanya. Cintamu buta, sehingga tak melihat kecuali keindahan

dan keistimewaan. Inilah kenyataan yang menyedihkan. Kamumenjalin kisah bersama Faraz empat tahun, tetapi kamu tidak pernahtahu bahwa dia sesungguhnya tidak pernah mempunyai keinginanuntuk menjalani hidup bersamamu sebagai suami istri. Semua orang menyalahkan dan memojokkannya untuk sesuatuyang dia sendiri tidak mengerti.Tetapi setelah beberapa lama, Shedimakhirnya memaklumi mengapa itu menimpa kepadanya. Diamenyadari bahwa bangunan cinta yang dia dirikan sedemikian rapuhdan terbukti telah roboh sebelum benar-benar berdiri. Dulu, tidak adasahabatnya yang meragukan hubungannya dengan Faraz. Tetapi kini,setelah semuanya benar-benar hancur, satu persatu menyatakanbahwa sejak awal mereka telah meragukan. Tetapi di depan itusemua, tidak ada pilihan lain baginya, kecuali diam. Merekamelakukan itu semua lantaran sayang kepadanya. Shedim tidakbanyak memberi sanggahan, terutama di depan Michelle yang jugamemiliki pengalaman serupa bersama Faishal. Michelle sendiriterbentur keputusan keluarga Faishal yang tidak mengizinkan anaklaki-lakinya itu menikahi dirinya. Shedim hanya bisa berusahamelakukan sedikit perbandingan antara Faraz dan Faishal. Dia hanyaingin menghibur diri bahwa kesalahannya itu tidak lebih fataldibanding kesalahan yang dilakukan oleh sahabatnya, Michelle. inisemua berasal dari keteguhannya memegang tekad untuk menikahberdasarkan cinta, bukan pilihan orang tua. Cinta mempunyaikekuatan yang bisa membentur dan menghancurkan semua halangandi depannya, termasuk keputusan keluarga besar. Tapi... Kini Shedim telah menjadi korban pengkhianatan kekasihnya. Sebelumnya, Michelle juga merasakan hal yang sama. Inilahresiko mencintai orang yang terkenal. Sekuat tenaga kita berusahamelupakannya untuk mengobati sakit hati yang ada, tetapi duniamengingatkan kita dengan cara yang jauh lebih kuat. Lembaran suratkabar, majalah, berita televisi, dan radio, termasuk pembicaraanorang, tak ada hentinya membangkitkan semua memori indah yangkini menjadi kawah luka. Berbagai komentar sahabatnya hanyalah semakin menambahkebenciannya kepada Faraz. Baik sangka yang sebelumnya sempatada dalam hati, kini berubah menjadi buruk sangka. Apalagi Michelletiba-tiba menegaskan bahwa dirinya tidak banyak terluka oleh ulahFaishal. Itu dikarenakan selama ini, dia memang tidak terlalu yakindengan cinta Faishal. Lelaki itu memang terlihat tidak bersungguh-sungguh mencintai.

Jika harus dibandingkan dengan Shedim dan Faraz, makadirinya bersama Faishal jauh lebih datar dan biasa-biasa saja. Michelle berusaha membesarkan hati mereka berdua. Pandangansinis masyarakat yang mereka terima atas kegagalan cinta memangtak adil. Perempuan selalu menjadi kambing hitam, dan laki-lakiselalu menjadi pahlawannya. Masyarakat ini memang sedang sakit,sehingga tidak sadar dengan apa yang mereka katakan. Laki-lakiselalu mewakili kebenaran dan toleransi, sementara perempuanselalu menjadi hujatan. Ketika Faishal berusaha meyakinkan Michelle bahwa dirinyamasih mencintainya dan bermaksud membangun kembali cinta yangtelah kandas, Michelle segera menyadari bahwa yang berbicara bukanhati Faishal melainkan kepicikannya. Dia menolak untuk kembalitunduk kepada laki-laki picik dan lemah. Dia pun memotivasi Shedimuntuk segera keluar dari kelemahan dan membangunkemandiriannya sebagai seorang perempuan. Perempuan harusmempunyai kekuatan dan daya tawar yang sama tingginya denganlaki-laki. \"Yakinlah Shedim, meski Faraz dan Faishal berbeda generasi,tetapi mereka berdua lahir dan induk kultur yang sama. Merekasama-sama lemah dan tunduk kepada taqlid sehingga kehilangandaya pertimbangan nalar dan mengesampingkan analisa akalnyasendiri. Inilah kultur yang membesarkan semua laki-laki. Kultur yangmembenarkan perceraian hanya dengan kesalahan kecil dari seorangistri. Namun standar kekeliruan itu, telah disepakati secara sepihakoleh para suami...\" \"Siapa yang memberitahumu tentang ini semua? Qamrah?\" \"Bukan siapa-siapa. Ini kuungkapkan semata karena aku dididikdan dibesarkan dalam kultur yang sama sekali berbeda dengan yangterjadi dalam masyarakat sakit ini.\" Shedim mencerna semua yang disampaikan Michelle. Secaramendalam, Shedim memahami segala hal yang selama ini dianggapsebagai ruang yang terbatas dan tertutup. Shedim menemukancakrawala baru di luar kebiasaan yang selama ini dia ketahui dalammasyarakatnya. Percakapan mereka panjang dan lebar. Sebelum akhirnyamenikmati hidangan secara berasama, Shedim berucap, \"Dulu akumemang ingin mendapatkan The number one! Aku tidak inginmendapatkan pendamping yang di bawah Faraz. Tetapi my number

one justru memilih orang yang lebih rendah dari aku. Mungkinakhirnya aku juga akan puas dengan mendapatkan yang lebih rendahdari Faraz.\" \"Aku agak sedikit berbeda denganmu. Aku pernah mendapatkanmy number one. Tetapi sekarang aku sedang berusaha mendapatkanyang lebih baik darinya!\" (oO0Oo)

49To: [email protected]: \"seerehwenfadha7et\"Date: 4/2/2005Subject: 'Wisuda‟ Kelulusan Kalau kutahu cinta itu berbahaya sekali, aku tidak akan mencinta Kalau kutahu laut itu dalam sekali, aku tidak akan melaut Kalau kutahu akhir semua kisah, tak kan mungkin kumulai merajutnya (Nizar Qubany) Kenyataan yang benar-benar pahit: kisah yang bermula sekitarenam tahun lalu dan kini hampir sampai di penghujung. Email-emailku juga akhirnya akan sampai pada akhir perjalanan. (oO0Oo) Qamrah dan Shedim menghadiri acara wisuda Lumeis, Tamara,dan Michelle yang diselenggarakan di sebuah hotel mewah di Riyad.Sebuah jamuan makan malam yang megah pun digelar. Turut hadirjuga Ummi Nuwair dan kedua saudara perempuan Qamrah; Hafshahdan Syahla. Tidak disangkal bahwa primadona lulusan pada malam hari ituadalah Lumeis dengan janin dua puluh delapan minggu di perutnya. Lumeis sendiri menapaki bulan ke enam belas dari usiapernikahannya. Senyum dan penampilannya menunjukkan kepada sahabat-sahabatnya sebuah harapan dan angan yang tersembunyi di tengahkehidupan yang sulit ini. Terdapat pelajaran berharga pada malamhari itu, bahwa tidak ada halangan bagi seorang wanita hamil untukmeraih gelar kesarjanaannya. Lumeis adalah satu-satunya orang di antara mereka yangmampu mendapatkan semua harapan yang diimpikan oleh semuaperempuan. Perkawinan yang berhasil, ijazah kesarjanaan, perasaan bahagia,dan jaminan pekerjaan masa depan yang cerah. Hanya Lumeis yangtidak perlu lagi mencari apa yang hingga kini masih dicari oleh parasahabatnya.

Sebelum mereka meninggalkan hotel, Qamrah dan Shedimbertemu dengan Sultan. Dia adalah seorang karyawan bank yangmereka kenal melalui Thariq. Mereka bertemu beberapa kali di bank.Sultan masuk ke dalam kerumunan orang-orang dan melemparkansenyum dan isyarat sapaan kepada mereka berdua. Tak mungkin bagilelaki itu untuk menyalami mereka berdua, karena dia sedangbersama teman-teman lelakinya. Demikian juga dengan Qamrah danShedim, mereka tidak mungkin melakukan hal yang sama karenasedang berada di tengah sahabat wanita mereka. Di antara kerumunan para profesional itu, Faraz bertanya kepadaSultan tentang perempuan-perempuan yang baru saja bertemudengannya. Sultan menjelaskan bahwa di antara mereka terdapat duakaryawati tetap sebuah bank dan seorang profesional perempuanyang sukses meski masih berusia sangat muda. Saat Sultanmenyebut nama Shedim, Faraz merasakan ada sesuatu yangmengganggu hatinya. Faraz memerhatikan wajah mereka satu persatu, dan mendadaktersentak oleh wajah yang sangat dikenalnya. Shedim! ApakahShedim yang dilihatnya masih Shedimnya yang dulu? Di antaraperempuan yang berjalan semakin menjauh, Faraz membayangkansatu wajah yang dirindukannya. Satu wajah yang sangat akrab dihatinya. Tidak seorang pun tahu apa yang sedang dipikirkan Faraz malamitu setelah pertemuannya secara sekilas dengan Shedim. Tetapi yangjelas, dua hari setelah pertemuan itu, Faraz masih belum selesaimenggerakkan otak dan hatinya. Mungkin ia sedang menciumkembali wewangian parfum yang dikenakan Shedim, yang selamaempat tahun sebelumnya, sangat melekat di hidungnya. Dia masihberkeyakinan kalau Shedim masih mencintainya, sehingga diatergerak untuk menghadiahkan mantan kekasihnya itu dengansebuah parfum yang masih disimpannya selama dua tahun ini. Faraz tidak pernah memiliki petualangan seindah dia menjalanikisah bersama Shedim. Sebelum dan sesudahnya, dia tidak pernahmenemukan seorang perempuan yang mampu menggerakkan hatinyauntuk mencintai sedasyat yang telah dilakukan Shedim. Perempuanyang kini menjadi istrinya pun tidak bisa membahagiakannya. Di atas ranjang ketika sedang bersama istri yang telahmemberikannya seorang bayi laki-laki, Faraz mengambil keputusanmendadak...

50To: [email protected]: \"seerehwenfadha7et\" Date: 11/2/2005Subject: Terimalah orang yang mencintaimu, jangan mengejar orang yang engkau cintai! Aku teringat sebait lirik lagu berjudul \"Apa kabarku?\" Adakah yang menyibukkanmu selain aku setelah engkau terbiasa jauh dariku? Setelah engkau pergi dan melupakanku, kini kau kembali Bertanya: Apa kabarku...? Aku mengakui bahwa keterlibatanku dalam kisah para sahabatterbaik yang kutulis selama setahun ini, membuatku menjadi bagianpenting mereka. Aku adalah bagian yang mengetahui dengan pastiapa yang sebenarnya mereka inginkan. Aku mendambakan cinta yangmemenuhi ruang hati ini selamanya sebagaimana cinta Faishal danMichelle. Aku mendambakan laki-laki yang menjagaku setiap saatseperti Faraz menjaga Shedim. Aku mendambakan hubungan yangkuat dan penuh variasi seperti Nizar dan Lumeis. Aku mendambakananak-anak yang sehat sebagaimana apa yang telah dikaruniakanTuhan kepada Qamrah. Aku mencintai mereka sepenuh hati. Bukan hanya karenamereka adalah anakku, tetapi lebih karena mereka adalah bagian danhidupku. Bagitulah aku mendambakan hidupku... (oO0Oo) Dua hari setelah 'wisuda' kelulusan itu, Shedim pulang danmencari kesempatan untuk minum kopi berdua dengan Thariq.Shedim menemukan kesempatan. Malam itu Shedim beralasan sakituntuk tidak pergi bersama paman, bibi, dan semua sepupuperempuannya demi menghadiri undangan makan malam di rumahsalah seorang kerabat. Untuk kali pertama, pada malam itu, Shedim bingung memilihbaju yang akan dikenakannya. Dia menyisir rambutnya lebih darilima belas kali.

Shedim masih berpikir apa yang akan dikatakannya kepadaThariq. Lelaki itu sendiri sudah dua minggu ini menunggu jawabanperihal hubungan khusus antara mereka berdua. Shedim mulaimerasa malu untuk mengatakan bahwa dirinya belum menemukanjawaban yang tepat hingga kini. Shedim selalu teringat nasehat Qamrah: \"Terimalah orang yangmencintaimu, jangan mengejar orang yang engkau cintai!\" Shedimbertambah bingung setiap kali terbayang wajah sahabatnya satupersatu. Semua perkataan mereka yang terngiang menambahkebingungan hatinya. Satu-satunya yang agak membuat Shedimtenang adalah bayang wajah Ummi Nuwair. Ketika mereka berdua bersalaman, tidak seperti biasa Thariqmenahan tangan Shedim lebih lama. Lelaki itu berusaha menemukanjawaban dari tatap mata Shedim. Shedim mengajaknya menuju ruangtamu. Ia berusaha tertawa menenangkan diri ketika melihat sikap'aneh' lelaki itu yang berjalan di belakangnya. Kali ini posisi duduk mereka tidak seperti biasanya. Mereka taklagi bertengkar berebut remote control. Yang mereka kenakan punadalah pakaian untuk acara-acara resmi. Beberapa perhiasaan yangtidak pernah dikenakan Shedim, kini menghiasi penampilannya. Mereka berdua makan malam bersama di ruang tamu tanpakata, tanpa suara. Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing. Shedim berkata kepada dirinya sendiri, \"Inilah yang kubenciselama ini. Aku tak pernah memimpikan keadaan ini akan terjadidalam hidupku. Lelaki ini bukanlah orang yang akan membuatkumenangis bahagia bila dia menikahiku nanti. Dia orang yang sangatlembut. Orang biasa. Pernikahanku dengannya hanyalah gemerlap gaun pengantinyang mewah dan pesta perkawinan yang megah. Tak akan adabahagia atau duka. Semua biasa-biasa saja sebagaimana cintakukepadanya juga biasa-biasa saja. Kasihan nasibmu Thariq, aku takakan mensyukurimu sebagai nikmat yang diberikan Tuhan kepadakubila menemukan dirimu berada di sisiku kala kubuka matamenyambut fajar pagi. Aku tak akan menemukan kemeriahan di mejamakanku setiap kali aku mendapatimu di sana ...\" Setelah selesai menyantap menu makan malam, mereka menatadiri, hati dan suasana agar selaras dengan ungkapan rasa. Shedim

mulai membangun suasana, \"Kamu mau minum apa? Teh, susu, ataukopi?\" Tiba-tiba ponsel Shedim berdering. Dia terkejut bukan kepalangsaat mendapati bahwa yang memanggilnya Kali itu adalah Faraz.Padahal nomor itu telah dihapus dari daftar phonebook sejak diapergi meninggalkan dirinya. Seperti ada yang mengganjal kuat di kerongkongannya.Terutama, dia merasakan debaran jantung yang sangat kencang. Diaseperti melihat darahnya mengalir lebih cepat, dan jantungnyaberdetak lebih kencang, seperti genderang menjelang perang dimulai. Shedim meninggalkan ruang tamu untuk menjawab panggilanmendadak pada waktu yang sangat menentukan masa depannya.Apakah Faraz mengetahui perihal Thariq, dan dia mencobamenghubungi hanya untuk mempengaruhi keputusannya? Ada apadan mengapa dengan lelaki itu yang selalu datang pada saat-saatyang sangat menentukan seperti ini? \"Shedim, apa kabarmu?\" \"Apa kabarku?\" Shedim mendengar nada suara yang tidak pernah dia dengarselama ini.Sebenarnya Faraz ingin menanyakan perihal Thariq, tetapiurung. Dia hanya membentahu bahwa dirinya melihat Shedimbersama sahabat-sahabatnya di sebuah hotel dua hari yang lalu.Sepanjang pembicaraan itu, Shedim melihat kegelisahan tampak diwajah Thariq. \"Kamu meneleponku hanya untuk menyampaikan bahwa kamumelihatku dua hari yang lalu?\" \"Tidak. Sungguh aku ingin menyimpulkan bahwa..., aku...,\" \"Cepat katakan!\" \"Shedim sejak awal aku menikah, aku menyimpulkan bahwa takada yang lebih membahagiakanku selain dirimu.\" Setelah diam sejenak, \"Kamu yang mengatakan bahwa kamuakan adalah laki-laki yang kuat menghadapi hidup ini sendirian.\" \"Shedim kekasihku, aku rindu kepadamu. Rindu kepadacintamu. Aku butuh kamu, butuh cintamu.\"

\"Butuh aku? Maksud kamu? Apa menurutmu aku bisa denganmudah menerimamu?\" Untuk ketiga kalinya, Shedim menutup telepon dari Faraz. Farazmenelepon Shedim dan mengungkapkan semuanya dengan percayadiri penuh bahwa Shedim akan percaya kepada semua omongannyadan menyetujui semua rencananya... Shedim menoleh ke arah Thariq. Dia telah melepas baju resmiyang tadi dikenakannya. Dia menyisir rambut dengan jemarinya.Shedim tersenyum dan pergi ke dapur ingin mempersembahkankejutan kepada sepupunya itu. Shedim kembali dari dapur membawa dua gelas minumanspesial. Thariq mengangkat mukanya dan menatap wajah Shedim.Shedim mengangguk dan tersenyum. Thariq meletakkan gelas di mejadan tertawa. Dia bahagia meraih tangan Shedim dan berkata gembira,\"Andai sejak dulu kamu seperti ini...\" (oO0Oo)

Sebenarnya Lumeis, nama asli Lumeis ada padaku. Sebenarnyasama saja dengan sahabat-sahabatku yang lain dalam kisah ini.Setelah email keempat, Lumeis menghubungiku. Saat itu dia danNizar sedang menyelesaikan pendidikan tinggi mereka. Lumeismemberikan pujian dan penghargaan atas ide penulisan email.Lumeis tertawa lebar untuk nama \"Tamara\" yang kupilih mewakili nama asli adiknya. Kami tahubahwa adik Lumeis sangat benci dengan nama itu. Lumeis seringmemanggilnya dengan nama itu setiap kali ingin membuatnya marah. Lumeis memberiku kabar kebahagiaannya dengan Nizar. Merekaberdua telah dikaruniai anak perempuan yang cantik. Nama anak itudiambil dari namaku. Dia berkata, \"Insya Allah anakku tidak akangila sepertimu...\" Michelle kagum dengan kisah yang kuturunkan dalam email. Diabanyak memberi pujian atas gaya bertuturku, dan juga banyakmengingatkanku atas beberapa peristiwa yang terlewatkan. Beberapamasukan juga dia berikan untuk memperbaiki beberapa titikkelemahan kisah ini. Dia menyampaikan kebingungan dalammemahami beberapa bahasa baku dan memintaku untuk membubuhidengan bahasa Inggris. Pada mulanya, Shedim tidak merincikan responnya atas emailku.Aku menduga bahwa aku telah membuatnya kecewa atas dimuatnyakisah ini di internet. Tetapi setelah email yang ke tigapuluh sembilan,dia memberiku hadiah istimewa yang sangat berharga sekali, yaitutulisan-tulisannya dalam lembaran-lembaran langit'. Dia memintaku

menjaga catatan itu sebelum peresmian hubungan dengansepupunya.Dia memintaku untuk mencurahkan perasaannya yangtertumpah itu untuk email mingguanku. Allah berkenan memberikanganti yang lebih baik dari Faraz yang telah melukai hatinya. Qamrah mendapatkan informasi tentang emailku ini dari saudaraperempuannya yang sejak awal telah menyimpulkan bahwa yangdimaksud dengan Qamrah dalam kisah ini adalah saudarakandungnya sendiri. Qamrah marah dan mengancam akanmemutuskan tali persahabatan kami bila aku tidak berhentimenyebarkan cerita dirinya. Bersama Michelle, aku berusaha memberikan pemahamankepadanya, tetapi dia takut masyarakat salah paham dan tidak sesuaidengan keinginan diri dan keluarganya. Pada sebuah pembicaraanmelalui telepon, dia menegaskan bahwa aku telah memutuskanhubungan dengannya, meski berulangkali aku tetap berusahamembangun silaturahmi. Rumah Ummi Nuwair masih menjadi tempat berkumpul.Pertemuan terakhir mereka di rumah itu adalah ketika tiba liburanawal tahun. Saat itu Lumeis datang dari Kinda, dan Michelle datangdari Dubai untuk memenuhi undangan pernikahan Shedim danThariq. Pesta pernikahan itu sendiri diselenggarakan oleh UmmiNuwair yang dibantu Qamrah. Setelah menikah, Shedim memintakepada Thariq untuk tinggal di Riyad merawat rumah peninggalanayahnya. Akhirnya aku memutuskan untuk mengungkapkan sesuatu yangselama ini kusembunyikan dari Anda. Rahasia itu dengan sendirinyatelah aku terungkap dengan dibukukannya email-email itusebagaimana yang berada di tangan Anda kini. Aku sebenarnya raguuntuk menerbitkan cerita ini sebagai sebuah riwayat. Ini semuahanyalah kisah dan peristiwa yang dirasakan oleh para sahabatkudan terjadi dengan sebenar-benarnya. Ini hanyalah cerita tentangpetualangan gadis di awal usia duapuluhan. Aku tak inginmembumbui kisah ini. Aku ingin menyebarkan kisah ini apa adanya. Anda memiliki usul yang lebih tepat untuk judul buku ini?Apakah aku harus memberi judul Surat Dari Sahabat? Surat TentangSahabat? Empat Gadis? Mereka Pergi Bersama Angin? Email-emailDari TanahSaudi? Hendak ke mana? Di atas Mendung? KembalikanSahabatku? Kisah Sahabatku? Ataukah memang lebih tepat untukdiberi judul Saudi Undercover?

(oO0Oo)Doa Kaffarat a!-Majlis :Subhanakallahumma wa bihamdika,Asyhadu alla ilaha illa anta,Astaghfiruka wa atubu ilaika.Maha Suci Engkau Ya Allah dan segala puja-puji untuk-Mu.Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau.Aku mohon ampunan-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.

Versi asli buku ini diluncurkan dalam bahasa Arab pada 2005, dansecepatnya dilarang beredar di Saudi Arabia karena isinya yangmenghebohkan. Keberanian buku ini berlanjut bak nyala api diSeantero pasar gelap Saudi dan menggemparkan hingga ke belahanTimur-Tengah lainnya. Hingga kini, hak terjemahan atas buku initelah terjual ke lebih dari dua puluh lima negara. Setiap minggu -setelah salat Jumat- seseorang tak dikenalmengirimkan email bersambung kepada para wanita yang melakukanchatting di sebuah grup online di Saudi Arabia. Terdapat lima puluhemail dalam setahun. Isinya menghebohkan, kisah nyata kehidupanempat gadis Riyadh: Qamrah, Michelle, Shedim, dan Lumais. Terlalubanyak hal yang mengejutkan hingga Anda harus membaca isi bukuini untuk mengetahuinya... \"Boleh jadi inilah buku pertama yang menampilkan secara utuh dunia sebenarnya gadis-gadis Saudi Arabia masa kini.\" -Kirkus Review \"Menggemparkan...\" -Publishers Weekly Rajna Al Sanea lahir dan besar di Riyadh. Saudi Arabia. Kini usianya 25 tahun. Dia lulus dari King Saud University dan menyandang gelar Dokter Gigi. Ketertarikannya pada dunia membaca dan menulis mendorongnya untuk membukukan pengalaman nyala teman-teman perempuannya di Riyadh. The Glrls of Riyadh adalah karya perdananya dan langsung membuat namanya menjadi buah bibir di berbagai forum Internet di dunia.

Sekedear Berbagi Ilmu & Buku Attention!!! Please respect the author’s copyrightand purchase a legal copy of this book AnesUlarNaga. BlogSpot. COM


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook