Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 14. Transfusi Darah

Bab 14. Transfusi Darah

Published by haryahutamas, 2016-08-03 14:49:07

Description: Bab 14. Transfusi Darah

Search

Read the Text Version

Bab 14 TRANSFUSI DARAHThansfusi ialah proses pemindahan darah atau komponen darah dariseseorang (donor) ke orang lain (resipien). Bahan-bahan yang dapatditransfusikan adalah: i-6I. Darah (whole blood), 1 unit darah (250450 ml) dengan anti- koagulan sebanyak 15 ml/100 ml darah. Dilihat dari masa pe- nyimpanannya maka whob bbod dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a. darah segar @esh bhod): darah yang disimpan kurang dari 6 jam, masih L\"gtop mengandung trombosit dan 6ktor pembeku b. darah yang disimpan (stored bhod): darah'yang sudah di- simpan lebih dari 6 jam. Darah dapat disimpan sampai dengan 35 harl Darah simpankandungan trombosit dan sebagian faktor pembeku (terutama fak-tor labil) sudah menurun jumlahnya.II. Komponen darah: 1. Komponen darah seluler: a. Preparat sel darah merah: i. sel darah merah yang dimampatkan (pached red cell = PRC). Darah dipekatkan sehingga mencapai hemato- lait 70-80%o yang berarti menghilangkan 125-150 ml plasma dari satu unitnya. PRC merupakan pilihan utama untuk anemia kronik karena volumenya yang lebih kecil dibandingkan dengan whole blood. ii. utarhed red cell=lmcocyte-platela and plnrna poor RBC. Preparat ini berguna untuk mencegah reaksi febris. Dapat diberikan untuk AIHA dan untuk mengurangi sensitisasi terhadap antigen leukosit. b. Konsentrat trombosit Qtktelet concenilnte): preparat ini dipakai untuk mengatasi keadaan trombositopenia berat, misalnya pada leukemia akut, anemia aplastik atau ITP 271

272 Hematobgi Klinik Ringkas c. K<insentrat granulosit (granuhqtte concentrate)i Dipakai untuk leukopenia berat dengan netrofil <0,5x10e/L 2. Komponen plasma: a. Fiue percent albumin toLoy;sn=plasma protein faction: preparat ini dipakai untuk penggantian volume plasma pada luka bakar, kedaruraran abdomen dan trauma ja- ringan yang luas. b. Fresh fozen plasma (plasma segar dibekukan): mengan- dung plasma dan faktor koagulasi labil (faktor V dan faktor VIII). Preparat ini dibuat dari donor tunggal se- hingga resiko penularan hepatitis rendah. c. Cryoprecipitare (kriopresipitat): mengandung F.\'Iil (S0- 100 unit), faktor von'Willebrand, F. XIII, fibronectin dan fibrinogen. Digunakan untuk: i. hemofili A; ii. penyakit von V/illebrand; iii. sumber fibrinogen pada acute defibrination syndrome. d,. Lyophilized ffieeze-died) factor WII concentate dipakat unn:* terapi hemofili A. Preparat ini dibuat dari \"pooled plasma\" sehingga ada risiko penularan hepatitis dan HIV (AIDS). e. Lyophilized (freeze-driedl factor lX-prothrombin complex concentrate mengandung prothrombin, F.IX VII dan F.X Dipakai untuk mengatasi hemofili B f. Fibrinogen @eeze-dried): dipakai untuk mengatasi DIC g. Immunoglobulin (gamma glnbuline): i. irnmlune gamrnd globulin ri. hyperimmune galnma globulin. iii. Rh immunogbbulinGolongan DarahTerdapat lebih dari 400 antigen golongan darah, tetapi yang secaraklinis mempunyai arti penting adalah sistem ABO dan sistem Rh.Beberapa sistem golongan darah yang penting dapat dilihat padatabel l4-I.

Transfusi Darah 273Tabel 14-LSistem Golongan Darah yang Penting Secara Klinis6.;l,:,Pdnlfeb,ab: i :, i tPenyebabr ,,;ti.:.,re;k$tranCrusi ,,,,t:hemioIYIiC,. ;int*;,,:;: \";:';;;;;' :, :', :,,.dkease,1r ,,.r.,, .:,';',ofie:wb6in Ya (biasanVa ringan) I, .,Ye.l.:..t,,1..,.., 1,,,,:, ti.,:,,'. : :. :,, :. . .. ',:ya.,.i.r:'i.,',r.:'ilt':,. ' ,i ,,, ' Ye,,{kadang:kadang} :Va,ikada-ng-kadan0) :..'Ticlak',.rr,r'.,., ,''; ,;,: . .'.:.1:\",' ',.:'1'11661, ,'r'1 ' \" ,.;,.,Ya (iaiahg)rtrr,.; lrrrr,': Ya,'(iarang)rri Di dalam rubuh seseorang terdapat antibodi alamiah atau anti-bodi yang timbul akibat sensitisasi transfusi atau kehamilan. Antibodialamiah terdapat dalam tubuh meskipun belum pernah tersensiti-sasi sebelumnya. Antibodi alamiah yang terPenting ialah anti-A dananti-B. Antibodi alamiah pada umumnya adalah IgM, bereaksi op-timal pada suhu 4oC karena tergolong cold antibody. Antibodi imun(immune antibodies) adalah antibodi yang timbul setelah sensitisasiakibat transfusi atau transplasenta waktu kehamilan. Pada umum-nya terdiri atas IgG dan bereaksi optimal pada suhu 37oC (uarmantibod). Antibodi imun yang terpenting ialah Rh antibody, nnti-D. Sistem ABO diatur oleh tiga gen: A, B dan O. Gen A dan B jugamengontrol sintesis ensim spesifik untuk menambahkan satu residukarbohidrat pada ujungnya, yang dikenal sebagai H substance. GenO bersifat amorf dan tidak mentransformasi H substance. Harusnyaterdapat 6 fenotipe, tetapi karena anti-O tidak ada sehingga tidakdikenal secara serologik, maka hanya ada 4 fenotipe' Grup A dibagimenjadi 2 subgrup: Al dan A2. A2 bereaksi lebih lemah dibanding-kan dengan Al, penderita dengan A2B dapat dikelirukan secara

274 Hematologi Klinik Ringkasserologik sehingga dianggap golongan B. Keempat fenotipe golong-an darah sisrem ABO dapat dilihat pada abel l4-2. Golongan darah Rh diatur oleh gen struktural: RhD dan R\CE,yang mengkode protein membran yang membawa anrigen D, Ccdan Ee. Gen RhD bisa ada bisa tidak sehingga secara fenotipe di-kenal Rh D+ atau Rh D-. Antibodi terhadap sistem Rh sebagianbesar bersifat imun karena sensitisasi kehamilan atau transfusi. Anti,D bertanggung jawab pada sebagian besar reaksi transfusi. Olehkarena itu, pembagian seseorang menjadi Rh D positif atau Rh Dnegatif sudah mencukupi untuk keperluan klinis.Tabel 14-2Sistem Golongan Darah ABO Gen Antigen: Antroai FrekuenSi.Ql.:-\"''':' :.r'...,:.OOti. :.,r:, r.l::,.,,. :l -r\"ro.r..\":'rr,:,'] 'Anti{;'spli:3 46:/; Anti-B' rl'l .,,,, ,A,r.ti1l.1..l.i;.., 1,1..1.{AatauAO, ft'.' ''1:::: 42Vo , r'rfrrBB'atau,B0: :' Antitp.'.' ;: - ;, : ::,.:,,:,.,.' 9%,8,l:tt:... ,;,B,......r1:,,r:,: 3o/i,,' Tidak.,ada,.,t.,A8...:1,.,:',']:1::,1::lrl',1'1.,.,r,,,.:,':.AB I'ed' t't ..Catatan: frekuensi di InggrisIndikasi Transfusi DarahTlansfusi darah merupakan pedang bermata dua, yang jika diberi-kan dengan tepat akan dapat menyelamatkan penderita, tetapi jikasalah diberikan dapat menimbulkan efek samping yang disebut re-aftsi transfusi bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karenaitu, indikasi transfusi darah harus diketahui dengan baik. Indikasipemberian transfusi sel darah merah dapat dilihat pada abel l4-3.Indikasi pemberian transfusi plasma adalahtza 1. defisiensi faktor pembekuan; 2. DIC; 3. mengatasi efek warfarin berlebih; 4. koagulopati dilusional; 5. perdarahan pada penyakit hati; 6. TTP

Transfusi Darah 275Tabel 14-3Indikasi Pemberian Transfusi Sel Darah Merah2alndikasi .',TfAnSfASiOn GUidelineSr i :r']lrrri rli:i,l',:riAnemia simtomatik (pusing, lndikasi jelastakikardi, takipnea, sianosis) Mungkin ada indikasi transfusi selKehilangan darah > 15% dari r':,darah merah; tefutama,::jikai t,:r,,,r,1,1l1l,.l.,,..volume darah diperkirakan perdarahan berlanjut.i Anemia,r,, hip0prolifeiatif rrkronik ::,tlr ',.M0ngkin :iiiemerlukan transfusi:, ; , ..,,. - :r:!::,r:r,t,,Urt:lttlrit,:rtt.ii,,ii.. periodik r..:Penyakit sel sabit , , ,Mungkin:,meme{lfkan , trqnsfusi , selama krisis atau untuk mencegah krisis.Prosedur Transfusi DarahTiansfusi darah harus melalui prosedur yang ketat untuk mencegahefek samping (reaksi transfusi) yang dapat timbui. Prosedur ituadalah,l-61. Penentuan golongan darah ABO dan Rh. Baik donor maupun resipien harus mempunyai golongan darah yang sama.2. Pemeriksaan untuk donor terdiri atas: a. Penapisan (screening) terhadap antibodi dalam serum donor dengan tes antiglobulin indirek (tes Coombs indirek) b. Tes serologik untuk hepatitis (B&C), HIV sifilis (VDRL) dan CMV.3. Pemeriksaan untuk resipien: a. \"mdjor side cross ntatclt\": serum resipien diinkubasikan dengan RBC donor untuk mencari antibodi dalam serum resipien. b. \"minor side uoss match\"; mencari antibodi dalam serum do- nor. Tujuannya hampir sama dengan prosedur 2a.4. Pemeriksaan klerikal (identifikasi): Memeriksa dengan teliti dan mencocokkan label darah resipien dan donor. Reaksi transfusi berat sebagian besar timbul akibat kesalahan identifikasi (klerikal).5. Prosedur pemberian darah, yaitu: a. hangatkan darah perlahanlahan b. catat nadi, tensi, suhu dan respirasi sebelum transfusi

276 Hematologi Ktinik Ringkas c. pasang infus dengan infus set darah (memakai alat penyaring) d. pertama diberi larutan NaCl fisiologik e. pada 5 menit pertama pemberian darah-beri tetesan pelan- pelan-awasi adanya urtikaria, bronkhospasme, rasa tidak enak, menggigil. Selanjutnya awasi tensi, nadi, suhu, dan respirasi.6. Kecepatan transfusi, yaitu: a. untuk syok hipovolemik-beri teresan cepat (gerojok); b. normovolemi-beri 500 ml/5jam; c. pada anemia kronik, penyakit jantung dan paru beri tetesan perlahanJahan 500 mU24 jam atau beri diuretika (furosemid) sebelum uansfusi.Komplikasi TransfusiKomplikasi yang dapat timbul akibat transfusi darah disebut sebagairealrsi transfusi (transfaion reactions). Reaksi transfusi dapat berupa:l-6I. Reaksi segera (immediate reaction), yairu: a. reaksi hemolitik akibat lisis eritrosit donor oleh antibodi da- Iam serum resipien; b. reaksi febril (febril reaction) karena anti bodi terhadap leu- kosit atau trombosit; c. reaksi sensitivitas paru dan bronkhospasme karena antibodi terhadap leukosit; d. reaksi alergik anafilaktoid terhadap suatu antigen protein da- lam plasma; e. endotoksinemia akibat transfusi memakai darah yang terkon- taminasi kuman gram negatif; f. edema paru karena \"uolume ouerload'; g. reaksi keracunan sitras; h. reaksi akibat transfusi masif.IL Realai lambat (dzlayd reactions) a. realsi hemolitik lambat b. penularan infeksi: hepatitis B dan C, qttomegaloairus (CMV), malaria dan sifilis c. grafi uersus host disease.

Transfusi Darah, 277Reaksi Hemolitik Akibat TransfusiReaksi hemolitik akut terjadi dalam waktu 24 jam dari transfusi.Sebagian besar reaksi hemolitik terjadi akibat kesalahan identifikasi(klerikal). Patogenesisnya melalui berikut:r-6 a. terjadi hemolisis intravaskuler masif akibat antibodi IgG/IgM dengan aktivasi komplemen, misalnya antibodi ABO; b. terjadi hemolisis elcstravaskuler akibat antibodi IgG terhadap faktor rhesus.GejalaA. Reaksi tipe segera Gejala timbul akibat terjadi hemolisis intravaskuler akut dan gagal ginjal akut: 1. Fase syok hemolitik (haemofutic shoch phase), yaitu: a. timbul segera atau 1*2 jam setelah transfusi; b. urtikaria, nyeri pinggang, flushing, sakit kepala, nyeri dada, sesak napas, muntah, menggigil, febris, hipotensi sampai syok. Dapat terjadi hemoglobinemia, bilirubine- mia, ikterus atau DIC; 2. Fase oliguria: timbul akibat acute tubular necrosis yang dapat menimbulkan GGA (gagal ginjal akut); 3. Fase diuresis: timbul setelah rekoveri dari GGA.Tindakan pada Reaksi Hemolitik AkutPada reaksi hemolitik akibat transfusi harus diambil tindakan tepatdan cepat karena keadaan ini termasuk keadaan gawat darurat, seperti:1. Segera hentikan transfusi. Kerusakan berbanding langsung de- ngan jumlah darah yang masuk. Ganti infus set.2. Berikan tindakan penanggulangan (lihat dalam terapi)3. Ambil contoh darah dari penderita, periksa adanya hemoglobi- nemia4. Ambil serum antara lain: a. satu dikirim kembali ke dinas transfusi untuk pemerilaaan ulang golongan darah dan pemerilsaan serologik b. satu lagi dikirim ke laboratorium klinik untuk pemerilsaan bilirubin, hemoglobinemia dan methemalbunemia.

278 Hematologi Klinik Ringkas5. Serahkan kembali sisa darah ke dinas transfusi untuk pemerik- saan kembali golongan darah dan serologik.6. Periksa adanya hemoglobinuria.7. Setelah 8-10 jam, ambil contoh darah kedua untuk pemeriksaan kembali bilirubin dan methalbuminemia.TerapiPrinsip pengobatan reaksi transfusi hemolitik ialah mempertahan-kan tekanan darah dan perfusi ke ginjal. Tindakan tersebut be.uparl-6 a. berikan infus plasma expander. dextran, plasma atau NaCl fisio- logik. Perahankan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa; b. forced diuresis: pemberian furosemid atau manitol; c. pemberian hidrokortison 100 mg iv dan antihistamin; d. jika terjadi anemia berat, berikan transfusi darah yang cocok dengan pengawasan ketat; e. GGA diatasi, sepeni biasa, jika perlu dilakukan dialisis.Reaksi Hemolitik Lambat (delay e d hemolyitic re action')Realai hemolisis terjadi setelah satu hari sampai beberapa minggu.Reaksi ini timbul karena hemolisis elstravaskuler dengan penurun-an kadar hemoglobin dan peningkatan bilirubin indirek dalam se-rum. Reaksi timbul karena adanya antibodi dalam bentuk IgG yangtidak terdetelsi pada pemeriksaan pretransfusi. Sering bersrht silent,atau timbul gejala berupa anemia dan ikterus ringan. Lebih seringtidak memerlukan terapi cukup dilakukan observasi saja, kecuali jikaterjadi anemia atau ikterus berat.Reaksi Alergi dan Reaksi Febris Non'hemolitikReaksi febris umumnya timbul karena antibodi dalam serumresipien terhadap leukosit donor oleh karena itu untuk mencegahmaka berikan leukococyte depleted pached red cell. Reaksi febris dapatjuga terjadi akibat realsi terhadap protein plasma oleh karenaadanya sitokin akibat darah disimpan. Realsi febris memberikangejala: demam yang timbul segera setelah transfusi berjalan, seringdisertai menggigil. Realai ini harus dibedakan dengan demam karena

Transfusi Darah 279bakteremia akibat pemberian darah yang terkontaminasi bakteri.Reaksi alergi dapat terjadi dalam bentuk (a) gatal-gatal; (b) urti-karia; (c) syok anafilaktik. Syok anafilaktik dijumpai pada resipienyang mengalami defisiensi IgA, dalam serum timbul antibodi anti-IgA akibat sensitisasi transfusi sebelumnya. Pada transfusi ulanganmaka dapat terjadi reaksi antigen-antibodi yang menimbulkan re-aksi anafilalsis. Terapi untuk reaksi febris adalah simtomatik, berupa kompresatau parasetapol. Untuk itu, reaksi alergi diberikan hidrokortisonatau antihistamin. Pada syok anafilaktik segera harus diberikan adre-nalin serta dilakukan tindakan untuk mengatasi syok anafilaktik.l-6


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook