Bab 1. Helmintologi 53 Opistorchis viverrini batil isap perut yang besamya ± 1,6 mm. Saluran pencemaan bercabang-cabang Daerah endemi ditemukan di sampai ke ujung distal sekum. Testis danMuangthai. kelenjar vitelin juga bercabang-cabang. Morfologi dan daur hidup cacing Telur cacing ini berukuran 140 x 90ini mirip Opistorchis felineus . Infeksi mikron, dikeluarkan melalui saluran empeduterjadi dengan makan ikan mentah yang ke dalam tinja dalam keadaan belum matang.mengandung metaserkaria. Telur menjadi matang dalam air setelah 9-15 hari dan berisi mirasidium. Telur Di daerah Muangthai timur laut di- kemudian menetas dan mirasidium keluartemukan banyak penderita kolangio- mencari keong air (Lymnaea spp). Dalamkarsinoma dan hepatoma pada penderita keong air terjadi perkembangan:opistorkiasis. Hal ini diduga karena adaperadangan kronik saluran empedu. M ---t S ---t R 1 ---t R2 ---t SKSelain itu berhubungan juga dengan cara Serkaria keluar dari keong air danpengawetan ikan yang menjadi hospesperantara 0. viverrini. berenang mencari hospes perantara II, yaitu tumbuh-tumbuhan air dan pada per- Fasciola hepatica mukaan tumbuhan air membentuk kista berisi metaserkaria. Bila ditelan, metaser-Hospes dan Nama Penyakit karia menetas dalam usus halus binatang yang memakan tumbuhan air tersebut, Hospes cacing ini adalah kambing menembus dinding usus dan bermigrasidan sapi. Kadang-kadang parasit ini dapat dalam ruang peritoneum hingga menembusditemukan pada manusia. Penyakit yang hati. Larva masuk ke saluran empedu danditimbulkan disebut fasioliasis. menjadi dewasa. Baik larva maupun cacing dewasa hidup dari jaringan parenkim hatiPenyebaran Geografik dan lapisan sel epitel saluran empedu. 1 Di Amerika Latin, Perancis dan negara- Infeksi terjadi dengan makan tum-negara sekitar Laut Tengah banyak di- buhan air yang mengandung metaserkaria.temukan kasus fasioliasis pada manusia. Patologi dan Gejala KlinisMorfologi dan Daur Hidup Migrasi cacing dewasa muda ke Cacing dewasa mempunyai bentuk saluran empedu menimbulkan kerusakanpipih seperti daun, besarnya ± 30 x 13 mm. parenkim hati. Selama migrasi (fase akut)Bagian anterior berbentuk seperti kerucut dapat tidak bergejala atau menimbulkandan pada puncak kerucut terdapat batil gejala seperti demam, nyeri pada bagianisap mulut yang besamya ± 1 mm, sedang- kanan atas abdomen, hepatomegali,kan pada bagian dasar kerucut terdapat malaise, urtikaria, eosinofilia. Salman empedu mengalami peradangan, penebalan dan sumbatan, sehingga menimbulkan
54 Parasitologi Kedokteransirosis periportal. Sekresi prolin oleh cacing anjing, harimau, serigala dan lain-laindewasa diduga menjadi penyebab penebalan merupakan hospes cacing ini.dinding saluran empedu. 1•2 Migrasi cacingdewasa muda dapat terjadi di luar hati Penyebaran Geografik(ektopik) seperti pada mata, kulit, paru, Cacing ini ditemukan di RRC, Taiwan,otak. Gejala yang timbul bergantung padaorgan tempat migrasi larva. Korea, Jepang, Filipina, Vietnam, Thailand, India, Malaysia, Afrika dan Amerika Latin. Di daerah Timur Tengah terdapat Di Indonesia ditemukan autokton padakebiasaan memakan hati kambing atau binatang, sedangkan pada manusia hanyadomba mentah yang dapat menimbulkan sebagai kasus impor saja.penyakit \"Halzoun\", yaitu faringitis danedema laring karena penempelan cacing Morfologi dan Daur Hidupdewasa pada mukosa faring posterior.Diagnosis Cacing dewasa hidup dalam kista di Diagnosis ditegakkan dengan me- paru. Bentuknya bundar lonjong menye- rupai biji kopi, dengan ukuran 8-12 xnemukan telur dalam tinja, cairan duo- 4-6 mm dan berwama coklat tua. Batildenum atau cairan empedu. Reaksi sero- isap mulut hampir sama besar dengan batillogi (ELISA) sangat membantu untuk isap perut. Testis berlobus terletak ber-menegakkan diagnosis. Imunodiagnosis dampingan antara batil isap perut danyang lebih sensitif dan spesies-spesifik telah· ekor. Ovarium terletak di belakang batildikembangkan untuk mendeteksi antigen isap perut. Telur berbentuk lonjong ber-ekskretori-sekretori yang dikeluarkan ukuran 80-118 mikron x 40-60 mikronparasit.2 Ultrasonografi digunakan untuk dengan operkulum agak tertekan ke dalam.menegakkan diagnosis fasioliasis bilier. Telur keluar bersama tinja atau sputum, dan berisi sel telur.Pengobatan Albendazol dan praziquantel me- Telur menjadi matang dalam waktu kira-kira 16 hari, lalu menetas. Mirasidiumrupakan obat pilihan. mencari keong air dan dalam keong air terjadi perkembangan: Trematoda Paru M -7 S -7 Rl -7 R2 -7 SK Paragonimus westermani Serkaria keluar dari keong air, be-Hospes dan Nama Penyakit renang mencari hospes perantara II, yaitu Manusia dan binatang yang memakan ketam atau udang batu, lalu membentuk metaserkaria di dalam tubuhnya.ketam/udang batu, seperti kucing, musang, Infeksi terjadi dengan makan ketam atau udang batu yang tidak dimasak sampai matang. Dalam hospes definitif, metaserkaria menjadi cacing dewasa muda di duodenum.
Bab 1. Helmintologi 55Cacing dewasa muda bermigrasi menembus menjadi sporokista, berlanjut menjadidinding usus, masuk ke rongga perut, me- redia dan serkaria. Serkaria yang di-nembus diafragma dan menuju ke paru. bentuk dari redia, kemudian melepaskanJaringan hospes mengadakan reaksi diri untuk keluar dari tubuh keong danjaringan sehingga cacing dewasa ter- berenang bebas dalam air. Tujuan akhirbungkus dalam kista, biasanya ditemukan serkaria tersebut adalah hospes perantara2 ekor di dalamnya. II, yang dapat berupa keongjenis lain yang lebih besar, beberapa jenis ikan air tawar,Diagnosis atau tumbuh-tumbuhan air. Diagnosis dibuat dengan menemu- Manusia mendapat penyakit cacingkan telur dalam sputum atau cairan pleura. daun karena memakan hospes perantaraKadang-kadang telur juga ditemukan dalam II yang tidak dimasak sampai matang.tinja. Reaksi serologi sangat membantuuntuk menegakkan diagnosis. Keluarga FasciolidaePengobatan Sejarah Cacing trematoda Fasciolopsis buski Prazikuantel dan bitionol merupakanobat pilihan. adalah suatu trematoda yang didapatkan pada manusia atau hewan. TrematodaEpidemiologi tersebut mempunyai ukuran terbesar di antara trematoda lain yang ditemukan Penyakit ini berhubungan erat dengan pada manusia.kebiasaan makan ketam yang tidak di-masak dengan baik. Penyuluhan kesehatan Cacing ini pertama kali ditemukanyang berhubungan dengan cara masak oleh Busk (1843) pada autopsi seorangketam dan pemakaian jamban yang tidak pelaut yang meninggal di London.mencemari air sungai dan sawah dapatmengurangi transmisi paragonimiasis. Hospes dan Nama Penyakit Trematoda Usus Kecuali manusia dan babi yang dapat menjadi hospes definitif cacing tersebut, · Trematoda usus yang berperan dalam hewan lain seperti anjing dan kelinci jugailmu kedokteran adalah dari keluarga dapat dihinggapi. Penyakit yang disebab-Fasciolidae, Echinostomatidae dan Hetero- kan cacing ini disebut fasiolopsiasis .phyidae. Dalam daur hidup trematodausus tersebut, seperti pada trematoda Distribusi Geografiklain, diperlukan keong sebagai hospesperantara I, tempat mirasidium tumbuh Fasciolopsis buski adalah cacing trematoda yang sering ditemukan pada manusia dan babi di RRC. Cacing ini
56 Parasitologi Kedokteranjuga dilaporkan dari berbagai negara untuk masuk ke dalam tubuh hospesseperti Taiwan, Vietnam, Thailand, India perantara I yang sesuai. Biasanya hospesdan Indonesia. perantara I tersebut adalah keong air tawar, seperti genus Segmentina, HippeutisMorfologi dan Daur Hidup dan Gyraulus. Dalam keong, rnirasidium turnbuh rnenjadi sporokista yang kernudian Cacing dewasa yang ditemukan pada berpindah ke daerah jantung dan hatimanusia mempunyai ukuran panjang 2 keong. Bila sporokista rnatang, rnenjadi- 7,5 cm dan lebar 0,8 - 2,0 cm. Bentuknya koyak dan rnelepaskan banyak redia induk.agak lonjong dan tebal. Biasanya kuti- Dalarn redia induk dibentuk banyak rediakulum ditutupi duri-duri kecil yang letak- anak, yang pada gilirannya rnernbentuknya melintang. Duri-duri tersebut sering serkaria.rusak karena cairan usus. Batil isap kepalaberukuran kira-kira seperempat ukuran Serkaria, seperti rnirasidiurn, dapatbatil isap perut. Saluran pencemaan ter- berenang bebas dalarn air, berbentukdiri dari prefaring yang pendek, faring seperti kecebong, ekomya lurus dan rne-yang menggelembung, esofagus yang runcing pada ujungnya, berukuran kira-pendek, serta sepasang sekum yang tidak kira 500 rnikron dengan badan agak bulatbercabang dengan dua indentasi yang berukuran 195 rnikron x 145 rnikron.khas. Dua buah testis yang bercabang- Badan serkaria ini rnirip cacing dewasacabang letaknya agak tandem di bagian yaitu rnernpunyai batil isap kepala danposterior cacing. Vitelaria letaknya lebih batil isap perut. Mirasidiurn atau serkarialateral dari sekum, meliputi badan cacing yang dalarn batas waktu tertentu belurnsetinggi batil isap perut sampai ke ujung rnenernukan hospes, akan punah sendiri.badan. Ovarium bentuknya agak bulat. Serkaria dapat berenang dengan ekomya,Uterus berpangkal pada ootip, berkelok- atau rnerayap dengan rnenggunakan batilkelok ke arah anterior badan cacing, untuk isap. Serkaria tidak rnenunjukkan kecen-bermuara pada atrium genital, pada sisi derungan mernilih tumbuh-tumbuhan ter-anterior batil isap perut. tentu untuk turnbuh rnenjadi rnetaserkaria yang berbentuk kista. Turnbuh-tumbuhan Telur berbentuk agak lonjong, ber- yang banyak dihinggapi rnetaserkariadinding tipis transparan, dengan sebuah adalah Trapa, Eliocharis, Eichorniaoperkulum yang nyaris terlihat pada dan Zizania. Turnbuh-turnbuhan sepertisebuah kutubnya, ·berukuran panjang 130 Nymphoea lotus dan Jpomoea juga di-- 140 mikron dan lebar 80 - 85 mikron. hinggapi rnetaserkaria. Bila seorangSetiap ekor .cacing dapat mengeluarkan rnernakan tumbuh-tumbuhan air yang15.000 - 48.000 butir telur sehari. Telur- rnengandung rnetaserkaria tanpa dimasaktelur tersebut dalam air bersuhu 27°-32°C, sarnpai rnatang, rnaka dalarn waktu 25menetas setelah 3 sampai 7 minggu. Mira- sarnpai 30 hari metaserkaria turnbuhsidium yang bersilia keluar dari telur menjadi cacing dewasa dan dalam waktuyang menetas, berenang bebas dalam air 3 bulan ditemukan telumya dalarn tinja.
Bab I. Helmintologi 57Patologi dan Gejala Klinis Morfologi telur Fascialopsis buski Cacing dewasa Fasciolopsis buski, hendaknya dapat dibedakan dari telurmelekat dengan perantaraan batil isap cacing Fasciola hepatica, Gastrodiscoidesperutnya pada mukosa usus halus seperti hominis atau Echinochasmus perfoliatus.duodenum dan yeyunum. Cacing ini Pengobatanmemakan isi usus, maupun permukaanmukosa usus. Pada tempat perlekatan Obat yang efektif untuk cacing ini,cacing tersebut, terdapat peradangan, adalah diklorofen, niklosamid dan prazi-tukak (ulkus), maupun abses. Apabila kuantel.terjadi erosi kapiler pada tempat ter-sebut, maka timbul perdarahan. Cacing Prognosisdalam jumlah besar dapat menyebabkan Penyakit fasiolopsiasis yang beratsumbatan yang menimbulkan gejala ileus mungkin menyebabkan kematian, akanakut. Pada infeksi berat, gejala intoksikasi tetapi bila dilakukan pengobatan sedinidan sensitisasi oleh karena metabolit mungkin, masih dapat memberi harapancacing lebih menonjol, seperti edema pada untuk sembuh. Masalah yang pentingmuka, dinding perut dan tungkai bawah. adalah reinfeksi, yang sering terjadi padaKematian dapat terjadi karena keadaan penderita.merana (exhaustion) atau intoksikasi.Gejala klinis yang dini pada akhir . Epidemiologimasa inkubasi, adalah diare dan nyeri ulu Infeksi pada manusia tergantung darihati (epigastrium). Diare yang mulanya kebiasaan makan tumbuh-tumbuhan airdiselingi konstipasi, kemudian menjadi yang mentah dan tidak dimasak sampaipersisten. Wama tinja menjadi hijau matang. Membudidayakan tumbuh-tum-kuning, berbau busuk dan berisi makanan buhan air di daerah yang tercemar denganyang tidak dicema. Pada beberapa pasien, kotoran manusia maupun babi, dapatnapsu makan cukup baik atau berlebihan, menyebarluaskan penyakit tersebut. Ke-walaupun ada yang mengalami mual, biasaan defekasi, pembuangan kotoranmuntah, atau tidak mempunyai selera; semua temak dan cara mernbudidayakan tumbuh-ini tergantung berat ringannya penyakit. tumbuhan air untuk konsumsi harusDiagnosis diubah atau diperbaiki, untuk mencegah meluasnya penyakit fasiolopsiasis. Sering gejala klinis seperti di atas Fasiolopsiasis endemik di desa Seibila didapatkan di suatu daerah endemi, Papuyu, Kalirnantan Selatan. Prevalensinyacukup untuk menunjukkan adanya pen- 27,0%. Prevalensi tertinggi terdapat padaderita fasiolopsiasis; namun diagnosis kelompok urnur 5-14 tahun, yaitu 56,8%,pasti adalah dengan menemukan telur sedangkan prevalensi pada anak sekolahdalam tinja. adalah 79, 1%. Survei 12 buIan setelah
58 Parasitologi Kedokteranpengobatan menunjukkan prevalensi Distribusi Geografik Cina,yang tidak banyak berbeda karena ke-mungkinan terjadinya reinfeksi. Ditemukan di Filipina, Indonesia dan Illdia. Keluarga Echinostomatidae Morfologi dan Daur HidupSejarah Cacing trematoda dari keluarga Echinostomatidae, dapat dibedakan dari Cacing genus Echinostoma yang cacing trematoda lain, dengan adanyaditemukan pada manusia kira-kira 11 ciri-ciri khas berupa duri-duri leher denganspesies atau lebih. jumlah antara 37 buah sampai kira-kira 51 buah. Letaknya dalam dua baris berupa Garrison (1907) adalah sarjana yang tapal kuda, melingkari bagian belakangpertama kali menemukan telur E~hino~ serta samping batil isap kepala. Cacingstoma ilocanum pada narapidana pnbum1 tersebut berbentuk lonjong, berukurandi Filipina. Tubangui (1931), menemukan panjang dari 2,5 mm hingga 13-15 mmbahwa Rattus rattus norvegicus, merupa- dan lebar 0,4-0,7 mm hingga 2,5-3,5 mm.kan hospes reservoar cacing tersebut.Chen (1934) melaporkan bahwa anjing- Testis berbentuk agak bulat, berlekuk-anjing setempat di Canton, RRC, di- lekuk, letaknya bersus'un tandem padahinggapi cacing tersebut. Brug dan Tesch bagian posterior cacing. Vitelaria letaknya( 193 7), melaporkan spesies Echinostom~ sebelah lateral, meliputi 2/3 badan cacinglindoense pada manusia di Palu, Sulawesi dan melanjut hingga bagian posterior.Tengah, Bonne, Bras dan Lie Kian Joe Cacing dewasa hidup dalam usus halus,(1948), menemukan Echinostoma ilocanum mempunyai wama agak merah ke abu-pada penderita sakit jiwa di Jawa. abuan. Telur mempunyai operkulum, besamya berkisar antara 103-137 x 59-75 Berbagai sarjana telah melaporkan, mikron. Telur setelah 3 minggu dalam air,bahwa di Indonesia ditemukan lima spesies berisi tempayak yang disebut mirasidium.cacing Echinostoma, yaitu: Echinostoma Bila telur menetas, mirasidium keluarilocanum, Echinostoma malayanum, Echi- dan berenang bebas untuk hinggap padanostoma lindoense, Echinostoma recur- hospes perantara I yang berupa keongvatum dan Echinostoma revolutum, jenis kecil seperti genus Anisus, Gyraulus, Lymnaea dan sebagainya.Hospes dan Nama Penyakit Dalam hospes perantara I, mirasidium Hospes cacing keluarga Echino- tumbuh menjadi sporokista, kemudianstomatidae sangat beraneka ragam, yaitu melanjut menjadi redia induk, redia anakmanusia, tikus, anjing, burung, ikan dan yang kemudian membentuk serkaria.lain-lain (poliksen). Penyakitnya disebut Serkaria yang pada suatu saat berjumlahekinostomiasis. banyak, dilepaskan ke dalam air oleh redia
Bab 1. Helmintologi 59yang berada dalam keong. Serkaria ini Epidemiologikemudian hinggap pada hospes perantara Keong sawah yang digunakan untukII untuk menjadi metaserkaria yangefektif. Hospes perantara II adalah jenis konsumsi sebaiknya dimasak sampaikeong yang besar, seperti genus Vivipar, matang, sebab bila tidak, metaserkariaBellamya, Pila atau Corbicula. dapat hidup dan tumbuh menjadi cacing dewasa. Ukuran besar cacing, jumlah duri-durisirkumoral, bentuk testis, ukuran telur dan Keluarga H eterophyidaejenis hospes perantara, digunakan untukmengidentifikasi spesies cacing. SejarahPatologi dan Gejala Klinis Cacing keluarga Heterophyidae ada- lah cacing trematoda kerdil, berukuran Biasanya cacing Echinostoma ·me- sangat kecil, hanya kurang lebih beberapanyebabkan kerusakan ringan pada mukosa milimeter.usus dan tidak menimbulkan gejala yangberarti. Infeksi berat menyebabkan tirnbul- Cacing ini pertama kali ditemukan oleh Bilharz (1851) pada autopsi seorangnya radang kataral pada dinding usus, Mesir di Kairo.atau ulserasi. Pada anak dapat menim-bulkan gejala diare, sakit perut, anemia . Hospes dan Nama Penyakitdan edema. Hospes cacing ini sangat banyak,Diagnosis umurnnya mahluk pemakan ikan seperti manusia, kucing, anjing, rubah, dan jenisDiagnosis ditegakkan dengan me- burung-burung tertentu. Nama penyakitnya adalah hetero-nemukan telur dalam tinja. filiasis.Pengobatan Distribusi Geografik Tetrakloroetilen adalah obat yang Cacing ini ditemukan di Mesir, Turki,dianjurkan, akan tetapi penggunaan obat- Jepang, Korea, RRC, Taiwan, Filipinaobat barn yang lebih aman, seperti prazi- dan Indonesia.kuantel dapat dipertimbangkan. Cacing dari keluarga HeterophyidaePrognosis adalah: Heterophyes heterophyes, Metago- nimus yokogawai dan Haplorchis yoko- Penderita biasanya tidak menunjuk- gawai.kan gejala yang berat, dapat sembuhsetelah pengobatan. Di Indonesia, Lie Kian Joe (1951) menemukan cacing Haplorchis yokogawai pada autopsi 3 orang mayat.
60 Parasitologi KedokteranMorfologi dan Daur Hidup Metaserkaria yang turut dimakan dengan daging ikan mentah, tumbuh men- Cacing dari keluarga Heterophyidae jadi cacing dewasa dalam 14 hari danberukuran panjang antara 1-1,7 mm dan bertelur.lebar antara 0,3-0,75 mm, kecuali genus Patologi dan Gejala KlinisHaplorchis yang jauh lebih kecil, yaitu Pada infeksi cacing keluarga Hetero-panjang 0,41 - 0,51 mm dan ilseabparpeOr'u2t4, phyidae, biasanya stadium dewasa- 0,3 mm. Di samping batil menyebabkan iritasi ringan pada usus halus, tetapi ada beberapa ekor cacingciri-ci~i khas yang lain adalah, batil isap yang mungkin dapat menembus viluskelamm yang terdapat di sebelah kiri usus. Telumya dapat menembus masuk aliran getah bening dan menyangkut dibelakang. ka~p-katup atau otot jantung dan meng- ak1batkan payah jantung. Kelainan iniCacing ini mempunyai 2 buah testis terutama dilaporkan pada infeksi cacing Metagonimus dan Haplorchis yokogawai.yang lonjong, ovarium kecil yang agak Telur atau cacing dewasa dapat ber- sarang di jaringan otak dan menyebabkanbulat dan 14 buah folikel vitelin yang kelainan disertai gejala-gejalanya. Gejala klinis yang ditimbulkan oleh infeksi beratletaknya sebelah lateral. Bentuk uterus cacing tersebut adalah mulas atau kolik dan diare berlendir, serta nyeri tekan padasangat berkelok-kelok, letaknya di antara perut.kedua sekum. Telur berwama agak coklat Diagnosismuda, mempunyai operkulum, berukuran Diagnosis ditegakkan dengan me- nemukan telur dalam tinja.26,5-30 x 15-17 mikron, berisi mirasidium. PengobatanMirasidium yang keluar dari telur, meng- . . Obat yang tepat untuk penyakit cacinghinggapi keong air tawar/payau, seperti llll, adalah prazikuantel.genus Pirenella, Cerithidia, Semisulco- Prognosisspira, sebagai hospes perantara I dan ikan Penyakit heterofiasis biasanya ringan dan tidak membahayakan, dapat diobatidari genus Mugil, Tzlapia, Aphanius, Acan- sampai sembuh.thogobius, Clarias dan lain-lain sebagaihospes perantara II. Dalam keong, mira-sidium tumbuh menjadi sporokista,kemudian menjadi banyak redia induk,berlanjut menjadi banyak redia anakuntuk pada gilirannya membentuk banyakserkaria. Serkaria ini menghinggapiikan-ikan tersebut dan masuk ke dalamotot-ototnya untuk tumbuh menjadimetaserkaria.Manusia mendapatkan infeksi karenamakan daging ikan mentah, atau yang di-masak kurang matang. Pada ikan genusPlectoglossus dan sejenisnya, metaser-karia tidak masuk ke dalam otot, akantetapi hinggap di sisik dan siripnya.
Bab 1. Helmintologi 61Epidemiologi Morfologi dan Daur Hidup Manusia, terutama pedagang ikan Cacing dewasa jantan berwamadan hewan seperti kucing, anjing dapat kelabu atau putih kehitam-hitaman, ber-merupakan sumber infeksi bila menderita ukuran 9,5-19,5 mm x 0,9 mm. Badan-penyakit cacing tersebut. Telur cacing nya berbentuk gemuk bundar dan padadalam tinja dapat mencemari air serta ikan kutikulumnya terdapat tonjolan halusyang hidup di dalamnya. Hospes definitif sampai kasar, tergantung spesiesnya. Dimendapatkan infeksi karena memakan bagian ventral badan terdapat canalisdaging ikan mentah yang mengandung gynaecophorus, tempat cacing betina, se-metaserkaria hidup. Ikan yang diproses hingga tampak seolah-olah cacing betinakurang sempuma untuk konsumsi, seperti ada di dalam pelukan cacing jantan. Cacingfessikh, dapat juga menyebabkan infeksi. betina badannya lebih halus dan panjang,Sebagai usaha untuk mencegah meluasnya berukuran 16,0 - 26,0 mm x 0,3 mm.infeksi cacing Heterophyidae kebiasaan Pada umumnya uterus 50- 300 butir telur.makan ikan mentah harus dihindari. Cacing trematoda ini hidup di pembuluh darah terutama dalam kapiler darah dan Trematoda Darah vena kecil dekat permukaan selaput lendir usus atau kandung kemih. Schistosoma atau Bilharzia Cacing betina meletakkan telur di Pada manusia ditemukan 3 spesies pembuluh darah. Telur .tidak mempunyaipenting: Schistosoma japonicum, Schisto- operkulum. Telur cacing Schistosoma mem-soma mansoni dan Schistosoma haema- punyai duri dan lokalisasi duri tergantungtobium. pada spesiesnya. Telur berukuran 95 - 135 x 50-60 mikron. Telur dapat menembus Selain spesies yang ditemukan pada keluar dari pembuluh darah, bermigrasimanusia, masih banyak spesies yang ke jaringan dan akhirnya masuk ke lumenhidup pada binatang dan kadang-kadang usus atau kandung kemih untuk kemudiandapat menghinggapi manusia. ditemukan di dalam tinja atau urin. Telur menetas di dalam air; larva yang keluarHospes dan Nama Penyakit disebut mirasidium. Hospes definitif adalah manusia. Ber- Cacing ini hanya mempunyai satubagai macam binatang dapat berperan macam hospes perantara yaitu keong air,sebagai hospes reservoar. tidak terdapat hospes perantara kedua. Mirasidium masuk ke dalam tubuh Pada manusia, cacing ini menye- keong air dan berkembang menjadibabkan penyakit skistosomiasis atau sporokista I dan sporokista II kemudianbilharziasis. menghasilkan serkaria yang banyak. Serkaria adalah bentuk infektif cacing Schistosoma. Cara infeksi pada manusia
62 Parasitologi Kedokteranadalah serkaria menembus kulit pada asing yang disebabkan adanya cacingwaktu manusia masuk ke dalam air yang mati. Manifestasi klinisnya dapatyang mengandung serkaria. Waktu yang berupa urtikaria atau edema angio-diperlukan untuk infeksi adalah 5-10 neurotik dan dapat disertai demam.menit. Setelah serkaria menembus kulit, Kira-kira 22% penderita menun-kemudian masuk ke dalam kapiler darah, jukkan urtikaria dan 18% menunjuk-mengalir dengan aliran darah masuk ke kan edema angioneurotik kira-kira 10jantung kanan, lalu paru dan kembali ke hari setelah timbul demam.jantung kiri; kemudian masuk ke sistemperedaran darah besar, ke cabang-cabang Gejala paruvena portae dan menjadi dewasa di hati.Setelah dewasa cacing ini kembali ke Batuk sering ditemukan, kadang-vena portae dan vena usus atau vena kadang disertai dengan pengeluarankandung kemih kemudian cacing betina dahak yang produktif dan padabertelur setelah berkopulasi. beberapa kasus bercampur dengan sedikit darah. Pada kasus yang rentanPatologi dan Gejala Klinis gejala dapat menjadi berat sekali sehingga timbul serangan asma.Perubahan yang terjadi disebabkan oleh 3stadium cacing ini, yaitu serkaria, cacing Gejala toksemiadewasa dan telur. Perubahan yang penting_adalah yang disebabkan oleh telur. Manifestasi akut atau toksik mulaiPerubahan pada skistosomiasis dapat timbul antara minggu ke-2 sampaidibagi dalam 3 stadium: minggu ke-8 setelah infeksi. Beratgejala tergantung dari banyaknya serkaria1. Masa tunas biologik yang masuk. Pada infeksi berat jika Gejala kulit dan alergi terdapat banyak serkaria yang masuk, Waktu antara serkaria menembus kulit terutama infeksi yang berulang, maka sampai menjadi dewasa disebut masa dapat timbul gejala toksemia yang berat tunas biologik. Perubahan kulit yang disertai demam tinggi. timbul berupa eritema dan papula yang disertai perasaan gatal dan panas. Bila Pada stadium ini dapat timbul gejala banyak jumlah serkaria menembus lain seperti: lemah, malaise, tidak kulit, maka akan terjadi dermatitis. nafsu makan, mual dan muntah, sakit Biasanya kelainan kulit hilang dalam kepala dan nyeri tubuh. Diare dise- waktu dua atau tiga hari. babkan oleh keadaan hipersensitif ter- Selanjutnya dapat terjadi reaksi hadap cacing. Pada kasus berat gejala alergi yang dapat timbul oleh karena tersebut dapat bertahan sampai 3 bulan. adanya hasil metabolik skistosomula Kadang-kadang terjadi sakit perut dan atau cacing dewasa, atau dari protein tenesmus. Hati dan limpa membesar serta nyeri pada perabaan.
Bab I. Helmintologi 63 MANUSIA} Telur berisi embrio menembusHEWAN keluar dinding pembuluh darah, ma- suk ke rongga usus/ kandung kemihCacing dewasa hidup di keluar dengan tinja/urindalam pembuluh darah lMasuk ke dalam air l Telur menetas dalam air SKIS TO SO MULA MIRASIDIUM Serkaria menembus Milidium berenang aktif kulit manusia atau dalam air, mencari keong hewan hospes perantara SERKARIA Mirasidium keluar dari keong menembus masuk air, berenang aktif di tubuh keong dalam air Dalam keong air mirasid- ium berkembang menjadi Sporokista I dan memben- tuk banyak Sporokista II. Sporokista II membentuk banyak serkariaBagan 1. Daur Hidup Cacing Schistosoma2. Stadium ak:ut gejala klinis yang disebabkan telur Stadium ini dimulai sejak cacing tergantung dari jumlah telur yang betina bertelur. Telur yang · diletak- dikeluarkan yang berhubungan langsung kan di dalam pembuluh darah dapat dengan jumlah cacing betina. Dengan keluar dari pembuluh darah, masuk demikian keluhan/gejala yang terjadi ke dalam jaringan sekitamya dan pada stadium .ini adalah demam, akhimya dapat mencapai lumen dengan malaise, berat badan menurun. Sindrom cara menembus mukosa, biasanya disentri biasanya ditemukan pada mukosa usus. Efek patologis maupun infeksi berat dan pada kasus yang
64 Parasitologi Kedokteran ringan hanya ditemukan diare. Hepato- menyebabkan terlepasnya pegangan megali timbul lebih dini dan disusul cacing dewasa pada pembuluh darah dan dengan splenomegali; ini dapat terjadi mengakibatkan tersapunya cacing tersebut dalam waktu 6-8 bulan setelah infeksi. ke dalam hati oleh sirkulasi portal; keadaan ini disebut hepatic shift3. Stadium menahun Pada stadium ini terjadi penyem- Ada beberapa obat yang mempenga- buhan jaringan dengan pembentukan ruhi cacing dewasa ini menghambat jaringan ikat atau fibrosis. Hepar yang sistem enzim tertentu, seperti persenya- semula membesar karena peradangan, waan antimon trivalen yang menghambat kemudian mengalami pengecilan karena sistem enzim fosfofruktokinase S.mansoni, terjadi fibrosis; hal ini disebut sirosis sehingga cacing tersebut tidak dapat me- Pada skistosomiasis, sirosis yang ter- manfaatkan glikogen. jadi adalah sirosis periportal, yang mengakibatkan hipertensi portal Obat anti Schistosoma yang telah dikenal karena bendungan di dalam jaringan adalah sebagai berikut: hati. Gejala yang timbul adalah: sple- nomegali, edema yang biasanya di- 1. Niridazol (l-Nitro-2, thiazoyl-2 imida- temukan pada tungkai bawah, bisapula zolidnone) pada alat kelamin. Dapat ditemukan asites dan ikterus. Pada stadium lanjut Obat ini efektif secar\l oral dapat mem- sekali dapat terjadi hematemesis yang bunuh cacing dewasa dan telur- disebabkan pecahnya varises pada nya. Lebih efektif untuk infeksi esofagus. S.haematobium dan S.mansoni dari- pada Sjaponicum.Diagnosis Percobaan binatang menunjukkan bahwa obat ini menghambat bertelurnya Diagnosis dibuat dengan menemu- cacing dewasa S.mansoni dan mem-kan telur dalam tinja, urin atau jaringan bunuh cacing dewasa jantan danbiopsi. Reaksi serologi dapat membantu betina pada dosis yang tepat. Parasitmenegakkan diagnosis. dipaksa untuk meninggalkan vena mesenterika dan menuju ke hatiPengobatan (hepatic-shift) tempat parasit dimus- nahkan oleh daya tahan hospes. Pada umumnya dapat dikatakan Niridazol agak lambat diserap daribahwa obat anti Schistosoma tidak ada traktus intestinalis dan diuraikan diyang aman atau agak toksik dan semua- dalam hati menjadi metabolit yangnya mempunyai risiko masing-masing. tidak toksik. Efek anti Schistosoma hanya disebabkan oleh obat yang belum Cacing dewasa hidup di dalam vena diuraikan. Obat diserap cacing betinamesenterika manusia dan binatang. S.mansoni menyebabkan degenerasiPengaruh obat anti Schistosoma dapat ovarium dan merusakkelenjar vitelina.
Bab /. Helmintologi 65 Cacing jantan lebih k:urang sensitif Penelitian toksisitas pada berbagai terhadap obat ini. Walaupun demikian macam binatang percobaan menim- spermatogenesis dihambat. Dalam bulkan toleransi cuk:up baik terhadap beberapa tahun akhir ini niridazol prazik:uantel dan sangat efektif ter- dipakai untuk pengobatan masal dan hadap ketiga spesies cacing Schisto- temyata merupakan obat yang cuk:up soma manusia, trematoda dan cestoda. baik terhadap infeksi S.haematobium. Obat ini tidak menunjukkan aktivitas Beberapa peneliti memperoleh angka mutagen pada binatang percobaan. penyembuhan 100% pada infeksi Pada manusia prazik:uantel sangat S.haematobium, dengan dosis 25 mg/ cepat diserap setelah diminum. kg berat badan/hari selama 7-10 hari. Di Indnesia prazik:uantel dipakai untuk Pengobatan infeksi Sjaponicum dengan pertama kali sebagai pengobatan per- Niridazol telah dilak:ukan di Jepang, cobaan pada infeksi Sjaponicum. Filipina dan Indonesia. Dosis yang Pada 82 kasus skistosomiasis dengan dipakai adalah 25 mg/kg berat badan/ variasi umur antara 3 tahun sampai hari selama 10 hari berturut-turut dan 58 tahun yang telah diobati, 11 mendapatkan hasil 20% masih positif kasus diantaranya mempunyai gejala 2 bulan setelah pengobatan, 13% masih hepatosplenomegali 4an asites. positif 6 bulan setelah pengobatan Dosis yang dipakai adalah 35 mg/kg 21,8% positif 11 bulan setelah peng- berat badan, diberikan 2 kali dalam obatan. satu hari sehingga dosis total adalah Efek samping yang pemah dilaporkan 70 mg/kg berat badan per hari. Hasil adalah keluhan gastrointestinal seperti pengobatan menunjukkan angka pe- mual, muntah, tidak nafsu makan dan nyembuhan sebesar 88,6%, 6 bulan se- diare. telah pengobatan dan angka pengurangan Efek samping yang terpenting adalah telur sebesar 89,5%. Efek samping gangguan psikis yang dapat terjadi adalah mual (3,7%) muntah (7,3%), secara ak:ut, berupa psikosis, halusinasi, nyeri epigastrium (2,4%), sakit kepala confusion, pusing, sakit kepala, anxiety (7,5%), pusing (6,1 %), demam (2,4%) dan kadang-kadang serangan epilepsi. dan disentri (1,8%). Temyata gangguan neuro-psikiatrik Dari hasil pengobatan yang diuraikan dan efek samping lainnya lebih berat di atas temyata obat ini cuk:up baik pada infeksi Sjaponicum dan paling dengan hasil penyembuhan cuk:up ringan pada infeksi S.haematobium. besar serta efek samping dapat dikata- kan ringan, sehingga prospek obat2. Prazikuantel ini cuk:up baik untuk dipakai dalam pengobatan masal sebagai obat .anti Rumus: (2-cyclohexylcarbonyl)-1, 2, Schistosoma di daerah Danau Lmdu 3, 6, 7, 11, P-hexahydro-2H pyrazino dan Napu, Sulawesi Tengah. (2, I .a) - iso-quinolin - 4 - one.
66 Parasitologi KedokteranEpidemiologi japonika, penyakit Katayama atau penyakitSkistosomiasis atau bilharziasis me- demam keong.rupakan masalah kesehatan masyarakatdi berbagai negara. Di Indonesia hanya Distribusi Geografikskistosomiasis japonika ditemukanendemik di Sulawesi Tengah. Penyakit Cacing ini ditemukan di RRC, Jepang,ini berhubungan erat dengan pertanian Filipina, Taiwan, Muangthai, Vietnam,yang mendapat air dari irigasi. Fokus Malaysia dan Indonesia.keong sebagai hospes perantara biasanya Di Indonesia hanya ditemukan diditemukan di daerah pertanian tersebut. Sulawesi Tengah yaitu daerah danauDengan meluasnya daerah pertanian dan Lindu dan Lembah Napu.irigasi maka dapat terjadi penyebaranhospes perantara dan penyakitnya. lnfeksi Morfologi dan Daur Hidupbiasanya berlangsung pada waktu orangbekerja di sawah. Kelompok umur yang Cacing dewasa jantan berukuranterkena pada umumnya adalah antara 5- kira-kira 1,5 cm dan yang betina kira-kira50 tahun, dapat pula ditemukan infeksi 1,9 cm, hidupnya di vena mesenterikapada umur lebih muda. superior. Telur ditemukan di dinding ususPenanggulangan penyakit ini sampai halus dan juga di alat-alat dalam sepertisekarang terutama ditekankan pada peng- hati, paru dan otak (gambar 9).obatan masal yang diberikan 6 bulan ·sekali. Bila prevalensi sudah turun dibawah 5%, dapat diberikan pengobatan Patologi dan Gejala Klinisselektif. Walaupun demikian pemberan- Kelainan tergantung dari beratnyatasan hospes perantara, perbaikan kese- infeksi. Kelainan yang ditemukan padahatan lingkungan dan penerangan kese- stadium I adalah gatal-gatal (urtikaria).hatan sedapat mungkin hams diterapkan. Gejala intoksikasi disertai demam, hepato- megali dan eosinofilia tinggi. Pada stadium II ditemukan pulaSchistosoma japonicum sindrom disentri. Pada stadium III atau stadium menahun ditemukan sirosis hatiHospes dan Nama Penyak.it dan splenomegali; biasanya penderita men- jadi lemah (emasiasi). Mungkin terdapatHospesnya adalah manusia dan ber- .gejala saraf, gejala paru dan lain-lain.bagai macam binatang seperti anjing,kucing, rusa, tikus sawah (Rattus), 'sapi, Diagnosisbabi rusa dan lain-lain. Diagnosis ditegakkan dengan mene-Parasit ini pada manusia menyebab- mukan telur di dalam tinja atau dalamkan orientalschistosomiasis, skistosomiasis jaringan biopsi seperti biopsi rektum.
menjadi cacing Bab I. Helmintologi 67 dewasa di dalam hati telur dikeluarkan bersama tinja/?)(ji/ skistosomula /~~~~tas->:· . :· ·.t.dalam air mirasidiumserkaria menginfeksimanusia di dalam air mirasidium --> sprokista I --> banyak sporokista II --> banyak serkaria Gambar 9. Daur Hidup Schistosoma japonicum
68 Parasitologi KedokteranReaksi serologi dapat dipakai untuk mem- hasil cukup baik. Prevalensi dari 37%bantu menegakkan diagnosis. Reaksi sero- turun menjadi 1,5% setelah pengobatan.logi yang biasa dipakai adalah Circumovalprecipitin test, Indirect haemagglutination Schistosoma mansonitest, Complementfixation test, Fluorescentantibody test dan Enzyme linked immuno Hospes dan Nama Penyakitsorbent assay. Hospes definitif adalah manusia danEpidemiologi kera baboon di Afrika sebagai hospes reservoar. Pada manusia cacing m1 Di Indonesia penyakit ini ditemukan menyebabkan skistosomiasis usus.endemi di dua daerah di Sulawesi Tengah,yaitu di daerah danau Li.ndu dan lembah Distribusi GeografikNapu. Di daerah danau Lindu penyakit Cacing ini ditemukan di Afrika,ini ditemukan pada tahun 1937 dan dilembah Napu pada tahun 1972. berbagai negara Arab (Mesir), Amerika Selatan dan Tengah. Sebagai sumber infeksi, selainmanusia ditemukan pula hewan-hewan Morfologi dan Daur Hiduplain sebagai hospes reservoar; yang ter- Cacing dewasa jantan berukuran kira-penting adalah berbagai spesies tikussawah (Rattus). Selain itu rusa hutan, kira 1 cm dan yang betina kira-kira 1,4 cm.babi hutan, sapi dan anjing dilaporkan Pada badan cacing jantan S.mansonijuga mengandung cacing ini. terdapat tonjolan lebih kasar bila diban- dingkan dengan S. haematobium dan Hospes perantaranya, yaitu keong air Sjaponicum. Badan Sjaponicum mem-Oncomelania hupensis lindoensis baru punyai tonjolan yang lebih halus. Tempatditemukan pada tahun 1971. Habitat keong hidupnya di vena, kolon dan rektum. Telurdi daerah danau Lindu ada 2 macam, yaitu: juga tersebar ke alat-alat lain seperti hati,1. fokus di daerah yang digarap seperti paru dan otak (Gambar 10). ladang, sawah yang tidak dipakai lagi Patologi dan Gejala Klinis atau di pinggir parit di antara sawah2. fokus di daerah hutan di perbatasan Kelainan dan gejala yang ditimbul- bukit dan dataran rendah kannya sama seperti pada Sjaponicum, akan tetapi lebih ringan. Cara penanggulangan skistosomiasisdi Sulawesi Tengah, yang sudah diterap.. Pada penyakit ini splenomegali dapatkan sejak tahun 1982 adalah pengobatan menjadi berat sekali.masal dengan prazikuantel yang dilaku-kan oleh Departemen Kesehatan melaluiSubdirektorat Pemberantasan PenyakitMenular dan Penyehatan LingkunganPemukiman (Subdit, P2M & PLP) dengan
menjadi cacing Bab I. Helmintologi 69 dewasa di dalam hati telur dikeluarkan bersama tinja/?)(Ji/ skistosomula mirasidium --> sprokista I --> banyak sporokista 11 --> banyak serkariaGambar 10. Daur Hidup Schistosoma mansoni
70 Parasitologi KedokteranDiagnosis, Pengobatan, Prognosis dan Morfologi dan Daur HidupEpidemiologi Cacing dewasa jantan berukuran kira- Sama seperti pada Sjaponicum. kira 1,3 cm dan yang betina kira-kira 2,0 cm. Hidupnya di vena panggul kecil, Schistosoma haematobium terutama di vena kandung kemih. Telur ditemukan di urin dan alat-alat dalam lainnya, juga di alat kelamin dan rektum (Gambar 11).Hospes dan Nama Penyakit Patologi dan Gejala Klinis Hospes definitif adalah manusia. Kelainan terutama ditemukan diCacing ini menyebabkan skistosomiasis dinding kandung kemih. Gejala yang di-kandung kemih. Babon dan kera lain temukan adalah hematuria dan disuria biladilaporkan sebagai hospes reservoar. terjadi sistitis. Sindrom disentri ditemu- kan bila terjadi kelainan di rektum.Distribusi Geografik Cacing ini ditemukan di Afrika, Diagnosis, Pengobatan, Prognosis danSpanyol dan di berbagai negara Arab (TimurTengah, Lembah Nil); tidak ditemukan di Epidemiologi 'Indonesia. Sama seperti pada skistosomiasis lainnya.
Bab I. Helmintologi 71 .~menjadi cacing dewasaJj . ~di dalam hati0'a£)sk1. stosomuI/ .'w .: ~ ·,,.( .·.-;: . . mirasidium --> sprokista I --> banyak sporokista II --> banyak serkaria Gambar 11. Daur hidup Schistosoma haematobium
72 Parasitologi KedokteranDaftar Pustaka Indonesia. Trop Biomed, 1986; 3: 113-8. 10. Handoyo I, lsmuljowono B, Darwis F, Rudi-1. Craig, Faust. Clinical parasitology, 8'h ed. Philadelphia; Lea and Febiger; 1971. ansyah. Further survey of Fasciolopsiasis in Babirik Subdistrict, Hulu sungai Utara2. Neva FA, Brown HW. Basic clinical parasi- Regency, South Kalimantan Province, tology, ed.6. Prentice Hall International Indonesia. Trop Biomed, 1987; 3: 113-20. Editions, 1994. 11. Handoyo I, Ismuljowono B, Darwis F, Rudiansyah. Suatu fokus dari Fasiolopsiasis3. Seung YC. Trematoda control activities in endemik di Kecamatan Babirik, Kabupaten Korea. Japan Parasitologists. Seminar (Forum Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, Chejul) 1995; 33-9. Seminar Parasitologi Nasional ke V dan Kongres P41 ke IV, Ciawi, Bogor, 20-224. Han JR. Epidemiology and control of clonor- Agustus 1988. chiasis in Korea. Collected Papers. Parasite 12. Hadijaja P. Beberapa penelitian mengenai aspek biologik dan klinik schistosomiasis di Control in Korea, 1994; 45-50. Sulawesi Tengah, Indonesia. [Tesis] Fakultas5. Srivatanakul P, Viyanant V, Kurathong S, Kedokteran Universitas Indonesia, 1982. 13. Jordan P, Randall K. Bilharziasis in Tiwawech D. Enzyme linked irnmunosorbent Tanganyik, observations on its effects and the assay for detection of Opistorchis viverrini effects of treatment in school children. J Trop infection. Southest Asian J Trop Med Pub Med Hyg, 1962; 65: 65-1. Hlth, 1985; 16: 234-9. 14. Kikuth W, Gonnert R. ,Experimental studies6. Haswell Elkins MR, Sithitawom P, Elkins on the therapy of schistosomiasis. Ann Trop D. Opisthorchis viverrini and Cholangio Med Parasitol, 1948; 42: 256. carcmoma m North East Thailand. 15. Hardjawijaja L, Clark RT, Sorensen K, Putrali Parasitology Today, 1992; 8:8-9. J. Drug trial of Schistosoma japonicum7. KawashimaK Paragonimuswestermani complex infection in Indonesia. South East Asian. J in Asia. Proceed, l '1 Korea Japan ParasitologistS' Trop Med Public Health. 1976; 7: 314. Seminar (Forum Cheju I), 1995; 28-32. 16. Joesoef A, Shamsuddin N, Salman K, Oman8. Seung YC. Epidemiologi paragonimiasis in K, Holz J. Praziquantel trial in treating Korea. Collected Papers in Parasite Control Schistosomajaponicum infection in Indonesia. Activities in Korea, 1994; 51 -7. WHO Regional Steering Committee for the9. Handoyo I, Ismuljowono B, Darwis F, working group on Schistosoma japonicum, Rudiansyah. A swvey ofFasciolopsiasis in Sei Manila, Phillipines, 1980. Papuyu Village of Babirik Subdistrics, Hulu Sungai Utara Regency, South Kalimantan,
Bab I. Helmintologi 73CESTODACacing pita termasuk subkelas 2. Larva, untuk spesies Diphyllobothrium Cestoda, kelas Cestoidea, filumPlaty- ··sp, T.solium, Hnana, E.granulosus,helminthes. Cacing dewasanya menempati Multiceps.saluran usus vertebrata dan larvanya hidupdi jaringan vertebrata dan invertebrata. Sifat-Sifat Umum Bentuk badan cacing dewasa me- Badan cacing dewasa terdiri atas:manj ang menyerupai pita, biasanya pipih 1. Skoleks, yaitu kepala yang merupakandorsoventral, tidak mempunyai alat cemaatau saluran vaskular dan biasanya terbagi alat untuk melekat, dilengkapi dengandalam segmen-segmen yang disebut batil isap atau dengan lekuk isap.proglotid yang bila dewasa berisi alat 2. Leher, yaitu tempat pertumbuhan badan.reproduksi jantan dan betina. 3. Strobila, yaitu badan yang terdiri atas segmen-segmen yang disebut proglotid. Ujung bagian anterior berubah men- Tiap proglotid dewasa mempunyaijadi sebuah alat pelekat, disebut skoleks, susunan alat kelamin jantan dan betinayang dilengkapi dengan alat isap dan yang lengkap; keadaan ini disebutkait-kait. Spesies penting yang dapat hermafrodit.menimbulkan kelainan pada manusiaumumnya adalah: Taenia saginata dan Telur dilepaskan bersama proglotidT.solium, Diphyllobothrium latum, Hyme- atau tersendiri melalui lubang uterus.nolepis nana, Echinococcus granulosus, Embrio di dalam telur disebut onkosferE.multilocularis, . berupa embrio heksakan yang tumbuh menjadi bentuk infektif dalam hospes Manusia merupakan hospes Cestoda perantara.ini dalam bentuk:1. Cacing dewasa, untuk spesies D. latum, Infeksi terjadi dengan menelan larva bentuk infektif atau menelan telur. Pada T.saginata, T.solium, Hnana, Hdimi- Cestoda dikenal dua ordo: 1. Pseudo- nuta, Dipylidium caninum. phyllidea, dan 2. Cyclophyllidea.
74 Parasitologi Kedokteran Pseudophyllidea tahun 1858 dan selanjutnya oleh Leidy pada tahun 1879 pada penderita yang Pseudophyllidea mempunyai skoleks mendapat infeksi di Eropa. Perkembangandengan 2 lekuk isap (bothrium = suctorial fokus endemik di Amerika Utara olehgroove). Lubang genital dan lubang uterus imigran yang terinfeksi pertama kaliterletak di tengah-tengah proglotid. Telur dilaporkan pada tahun 1906. Hal tersebutmempunyai operkulum, berisi sel telur menggambarkan transplantasi parasit daridan dikeluarkan bersama tinja. Dalam Old World ke lingkungan barn.air, sel telur tumbuh menjadi onkosfer.Telur menetas dan keluarlah korasidium, Kasus autokton digambarkan diyaitu embrio yang mempunyai banyak Filipina pada tahun 1935 dan dilaporkansilia. Korasidium dimakan oleh hospes 2 kasus dari 141 penduduk asli di Formosaperantara I yang tergolong Copepoda pada tahun 1963. Selain itu ada keadaan(Cyclops, Diaptomus) dan tumbuh men- endemik di Papua Niugini.jadi proserkoid. Hospes dan Nama Penyakit Cyclops yang mengandung parasitdimakan oleh hospes perantara II (ikan, Manusia adalah hospes definitif,kodok). Dalam hospes perantara II larva hospes reservoamya adalah anj ing, kucingtumbuh menjadi ple1oserkoid (spar- dan lebih jarang 22 mamalia lainnya,ganum) yang merupakan bentuk infektif. antara lain walrus, singa laut, beruang,Cacing yang termasuk Pseudophyllidae babi dan serigala. Parasit ini menyebabkanadalah cacing Diphyllobothrium latum dan penyakit yang disebut difilobotriasis.D.mansoni (Diphyllabothrium binatang). Distribusi Geografik Diphyllobothrium latum Parasit ini ditemukan di Amerika, Kanada, Eropa, daerah danau di Swiss,(Taenia lata, Dibothriocephalus Latus, Rumania, Turkestan, Israel, Mancuria, broad tapeworm, fish tapeworm) Jepang, Afrika, Malagasi dan Siberia.Sejarah Morfologi dan Daur Hidup Cacing pita ikan (fish tapeworm) di- Cacing dewasa yang keluar dari ususkenal sebagai spesies yang berbeda sejak manusia berwama gading, panjangnyatahun 1602 oleh Plater di Switzerland. dapat sampai 10 m dan terdiri atas 3000Dengan adanya deskripsi skoleks yang - 4000 buah proglotid; tiap proglotidjelas pada tahun 1977 Bonnet dapat mempunyai alat kelamin jantan dan betinamembedakan cacing ini dari cacing pita yang lengkap. Telur mempunyai operkulum,babi Tsolium . Cacing ini pertama kali berukuran 70 x 45 mikron, dikeluarkandiperiksa di Amerika oleh Wemland pada melalui lubang uterus proglotid gravid dan ditemukan dalam tinja. Telur menetas
Bab !. Hefmintofogi 75dalam air. Larva disebut koradisium dan dan proserkoid berubah menjadi larvadimakan oleh hospes perantara pertama, pleroserkoid atau disebut sparganum.yaitu binatang yang termasuk Copepoda Bila ikan tersebut dimakan hospesseperti Cyclops dan Diaptomus. Dalam definitif, misalnya manusia, sedangkanhospes m1 larva tumbuh menjadi ikan itu tidak dimasak dengan baik, makaproserkoid, kemudian Cyclops dimakan sparganum di rongga usus halus tumbuhhospes perantara kedua yaitu ikan salem menjadi cacing dewasa (Gambar 12).Cacing dewasa Telur yang belum Korasidium,Usus halus manusia berkembang keluar bersama tinja larva bersiliaSkoleks dari plero- masuk dalam airserkoid melekat pada tawar menetas darimukosa usus, berkem-bang menjadi cacing r·mtelur, berenangarrdewasa beba< t Kopep.oda (Cyclops, Diaptomus) memakanTermakan oleh manusia korasidiummelalui ikan air tawarmentah atau yang KornJium menem-dimasak kurang baik bus alat cerna kopepoda, masuk ke ronrga badanProserkoid berkembang menjadi ProseioidPleroserkoid dalam otot ikan berkembang di rongga badan kopepoda i Kopepoda yang infektif dimakan ikan air tawarBagan 2. Daur Hidup Diphyllobothrium latum
76 Parasitologi Kedokteran telur dikeluarkan bersama tinjaikan salem (hospes.perantara II) Copepoda (hospes perantara I) Gambar 12. Daur Hidup Diphyllobothrium latum
Bab 1. Helmintologi 77Patologi dan Gejala Klinis PrognosisPenyakit ini biasanya tidak menim- Prognosis difilobotriasis baik, walaupunbulkan gejala berat, mungkin hanya gejala dengan anemia berat, karena setelah cacingsaluran cema seperti diare, tidak nafsu dikeluarkan anemianya akan sembuh.makan dan tidak enak di perut.Bila cacing hidup di permukaan usus Epidemiologihalus, dapat timbul anemia hiperkrom- Penyakit ini di Indonesia tidak di-makrositer, karena cacing itu banyak me- temukan tetapi banyak dijumpai di negaranyerap vitamin B12, sehingga timbul gejala yang banyak makan ikan salem mentahdefisiensi vitamin tersebut. Bila jumlah atau kurang matang. Banyak binatangcacing banyak, mungkin terjadi sumbatan seperti anjing, kucing dan babi berperanusus secara mekanik atau terjadi obstruksi sebagai hospes reservoar dan perluusus, karena cacing-cacing itu menjadi diperhatikan.seperti benang kusut. Untuk mencegah terjadinya infeksi, ikan air tawar yang tersangka mengandungDiagnosis bibit penyakit harus terlebih dahulu di- masak dengan sempuma sebelum dihidang-Cara menegakkan diagnosis penyakit · kan. Anjing sebagai hospes reservoar sebaiknya diberi obat cacing.ini adalah dengan menemukan telur atau .proglotid yang dikeluarkan dalam tinja.Pengobatan Sparganosis Penderita diberikan obat Atabrin Tahun 1882 Manson mendapatkandalam keadaan perut kosong, disertai sparganosis jaringan dari penduduk aslipemberian Na-bikarbonas, dosis 0,5 g dua yang diautopsi di Amoy - RRC.jam setelah makan obat diberikan sebagaipencahar magnesium sulfat 15 g. Larva pleroserkoid dari beberapa spesies cacing pita golongan Diphyllobo- Obat pilihan adalah niclosamid thrium telah ditemukan pada manusia(Yomesan), diberikan 4 tablet (2 gram) di- dan diketahui sebagai sparganum dankunyah sekaligus setelah makan hidangan penyakitnya disebut sparganosisringan. Obat lain yang juga efektif adalahparomomisin, yang diberikan dengan Diphyllobothrium binatang misalnyadosis 1 gram setiap 4 jam sebanyak 4 D.mansoni memerlukan anjing, kucingdosis. Selain itu dapat dipakai prazikuantel dan binatang lainnya sebagai hospesdosis tunggal 10 mg/kg berat badan. definitif. Manusia dapat bertindak sebagai hospes perantara kedua bila mengandung sparganum (pleroserkoid).
78 Parasitologi KedokteranDaur Hidup Prognosis Dalam tubuh manusrn sparganum Prognosis tergantung pada lokasidapat mengembara di otot dan fasia, akan parasit dan pembedahan yang berhasil.tetapi larva ini tidak dapat menjadi dewasa. Epidemiologi Daur hidupnya sama seperti D.latum.Dalam hospes perantara pertama, yaitu Parasit ini ditemukan di Asia TimurCyclops, dibentuk proserkoid dan dalam dan Asia Tenggara, Jepang, Indo Cina,hospes perantara kedua yaitu hewan Afrika, Eropa, Australia, Amerika Utara-pengerat kecil, ular dan kodok, ditemu- Selatan dan Indonesiakan pleroserkoid atau sparganum. Manusia menderita sparganosis karena : 1. minum air yang mengandung CyclopsPatologi dan Gejala Klinis yang infektif Pada manusia, larva ditemukan di 2. makan kodok, ular atau binatang peng-seluruh bagian badan, terutama di mata,juga di kulit, jaringan otot, toraks, perut, erat yang mengandung pleroserkoidpaha, daerah inguinal dan dada bagian 3. menggunakan daging kodok yangdalam. Sparganum dapat menyebar keseluruh jaringan. Perentangan dan penge- infektif untuk obatrutan larva menyebabkan peradangan danedema jaringan sekitamya yang nyeri. Di daerah endemi, .air minum perluLarva yang rusak menyebabkan pera- dimasak atau disaring dan daging hospesdangan lokal yang dapat menjadi nekrosis perantara dimasak dengan sempuma. Penderita dapat menunjukkan sakit Cara yang dipakai untuk pengobatanlokal, urtikaria raksasa yang timbul secara dengan menggunakan daging kodok diperiodik, edema dan kemerahan yang daerah mukosa-kutan yang meradang,disertai dengan menggigil, demam dan sebaiknya dicegah.hipereosinofilia. Cyclophyllidea Infeksi pada bola mata yang relatifsering terjadi di Asia Tenggara, menye- Cylophyllidea mempunyai skoleksbabkan konjungtivitis disertai bengkak (kepala) dengan 4 batil isap dan dilengkapidengan lakrimasi dan ptosis. rostelurn dengan atau tanpa kait-kait, lubang kelamin terdapat di pinggir proglotid,Diagnosis dapat unilateral atau bilateral selang- seling. Rostelum adalah penonjolan di Diagnosis dibuat dengan menemukan skoleks. Lubang uterus (uterine pore)larva di tempat kelainan. Untuk identi- tidak ada.fikasi diperlukan binatang percobaan. Proglotid gravid merupakan kantongPengobatan telur yang keluar bersama tinj a. Telur yang Untuk pengobatan dilakukan pem-bedahan dan pengangkatan larva.
Bab!. Helmintologi 79berisi onk:osfer turnbuh dalarn hospes Morfologi dan Daur Hidupperantara dan rnenjadi bentuk infektif. Taenia saginata adalah salah satu Ordo Cyclophyllidea termasuk kelas cacing pita yang berukuran besar dan panjang; terdiri atas kepala yangCestoidea. Cacing tersebut dikenal dengan disebut skoleks, leher dan strobilanarna urnurn cacing pita. yang rnerupakan rangkaian ruas-ruas proglotid, sebanyak 1000 - 2000 buah. Taenia saginata Panjang cacing 4 - 12 meter atau lebih. Skoleks hanya berukuran 1-2 rnilirneter,Sejarah rnernpunyai ernpat batil isap dengan otot- otot yang kuat, tanpa kait-kait. BentukCacing pita dari sapi, telah dikenal leher sernpit, ruas-ruas tidak jelas dan disejak dahulu; akan tetapi identifikasi cacing dalarnnya tidak terlihat struktur tertentu.tersebut barn rnenjadi jelas setelah tahun1782, karena karya Goeze dan Leuckart. Strobila terdiri atas rangkaian proglotidSejak itu, diketahui adanya hubungan antara yang belurn dewasa (irnatur) yang dewasainfeksi cacing Taenia saginata dengan larva (rnatur) dan yang rnengandung telursistiserkus bovis, yang diternukan pada atau disebut gravid. Pada proglotid yangdaging sapi. Bila seekor anak sapi diberi belurn dewasa, belurn ·terlihat strukturrnakan proglotid gravid cacing Taenia . alat kelarnin yang jelas. Pada proglotidsaginata, rnaka pada dagingnya akan yang dewasa terlihat struktur alat kelarninditernukan sistiserkus bovis. seperti folikel testis yang berjurnlah 300- 400 buah, tersebar di bidang dorsal. VasaHospes dan Nama Penyakit eferensnya bergabung untuk rnasuk ke rongga kelarnin (genital atrium), yangHospes definitif cacing pita Taenia berakhir di lubang kelarnin (genital pore).saginata adalah rnanusia, sedangkan hewan Lubang kelarnin letaknya selang-selingrnernarnah biak dari keluarga Bovidae, pada sisi kanan atau kiri strobila. Diseperti sapi, kerbau dan lainnya adalah bagian posterior lubang kelarnin, dekathospes perantaranya. vas deferens, terdapat tabung vagina yangNarna penyakitnya teniasis saginata. berpangkal pada ootip (Garnbar 13). Ovariurn terdiri atas 2 lobus, ber-Distribusi Geografik bentuk kipas, besamya harnpir sarna. Letak ovariurn di .· sepertiga bagian posteriorPenyebaran cacing adalah kosrno- proglotid. Vitelaria letaknya di belakangpolit, didapatkan di Eropa, Timur Tengah, . ovariurn dan rnerupakan kurnpulan folikelLAafrtiikna, ' RAussiiaa' Arnerika Utara, Arnerika dan juga Indonesia, yaitu yang eliptik. Uteri.ls tlirnbuh dari bagian anteriorBali, Jakarta dan lain-lain. ootip dan rnenjulur ke bagian anterior pro-
80 Parasitologi Kedokteranskoleks ' j · ·. ..daging sapi mengan- cacing dewasa ~ teIur ben.s1. embn.odung sistiserkus ter- dalam usus halustelan h.eksakan . proglotid gravid kelua secara aktif melalui an telur tertelan sapi (hospes perantara) Gambar 13. Daur Hidup Taenia saginata
Bab 1. Hefmintologi 81glotid. Setelah uterus ini penuh dengan saginata. Peristiwa ini terjadi setelah 12-telur, maka cabang-cabangnya akan tumbuh, 15 minggu.yang berjumlah 15-30 buah pada satusisinya dan tidak memiliki lubang uterus Bagian tubuh temak yang sering(porus uterinus). Proglotid yang sudah dihinggapi larva tersebut adalah ototgravid letaknya terminal dan sering ter- maseter, paha belakang dan punggung.lepas dari strobila. Proglotid ini dapat Otot di bagian lain juga dapat dihinggapi.bergerak aktif, keluar dengan tinja atau Setelah 1 tahun cacing gelembung inikeluar sendiri dari lubang dubur (spontan). biasanya mengalami degenerasi, walaupunSetiap harinya kira-kira 9 buah proglotid ada yang dapat hidup sampai 3 tahun.dilepas. Proglotid bentuknya lebihpanjang daripada lebar. Telur dibungkus Bila cacing gelembung yang terdapatembriofor, yang bergaris-garis radial, di daging sapi yang dimasak kurangberukuran 30-40 x 20-30 mikron, berisi matang termakan oleh manusia, skoleks-embrio heksakan atau onkosfer. Telur nya keluar dari cacing gelembung denganyang barn keluar dari uterus masih cara evaginasi dan melekat pada mukosadiliputi selaput tipis yang disebut lapisan usus halus, biasanya yeyunum. Cacingluar telur. Sebuah proglotid gravid berisi gelembung tersebut dalam waktu 8-10kira-kira 100.000 buah telur. Waktu pro- minggu menjadi dewasa. Biasanya diglotid terlepas dari rangkaiannya dan men- rongga usus hospes terdapat seekor cacing.jadi koyak; cairan putih susu yang me-·ngandung banyak telur mengalir keluar Patologi dan Gejala Klinisdari sisi anterior proglotid tersebut, ter-utama bila proglotid berkontraksi waktu Cacing dewasa Taenia saginata, biasa-gerak. nya menyebabkan gejala klinis yang ringan, seperti sakit ulu hati, perut merasa tidak Telur melekat di rumput bersama enak, mual, muntah, diare, pusing atautinja, bila orang berdefekasi di padang gugup. Gejala tersebut disertai denganrumput; atau karena tinja yang hanyut ditemukannya proglotid cacing yang ber-dari sungai di waktu banjir. Temak yang gerak-gerak lewat dubur bersama denganmakan rumput yang terkontaminasi atau tanpa tinja. Gejala yang lebih beratdihinggapi cacing gelembung, oleh karena dapat terjadi, yaitu apabila proglotid masuktelur yang tertelan dicema dan embrio apendiks, terjadi ileus yang disebabkanheksakan menetas. Embrio heksakan di obstruksi usus oleh strobila cacing. Beratsaluran pencemaan temak menembus badan tidak jelas menurun. Eosinofiliadinding usus, masuk ke saluran getah dapat ditemukan di darah tepi.bening atau darah dan ikut dengan aliran Diagnosisdarah ke jaringan ikat di sela-sela otot Diagnosis ditegakkan dengan ditemu-untuk tumbuh menjadi cacing gelembung, kannya proglotid yang aktif bergerakdisebut sistiserkus bovis, yaitu larva Taenia
82 Parasitologi Kedokterandalamtinja, atau keluarspontan;jugadengan Taenia soliumditemukannya telur dalam tinja atau usapanus. Proglotid kemudian diidentifikasi Sejarahdengan merendamnya dalam cairanlaktofenol sampai jemih. Setelah uterus Cacing pita dari daging babi, di-dengan cabang-cabangnya terlihat jelas, ketahui sejak Hippocrates, atau mungkinjumlah cabang-cabang dapat dihitung. sudah sejak Nabi Musa walaupun pada waktu itu belum dapat dibedakan antaraPengobatan cacing pita daging sapi dengan cacing pita daging babi, sampai pada karya Goeze Obat yang dapat digunakan untuk (1782).mengobati teniasis saginata, secara singkatdibagi dalam: Aristophane dan Aristoteles melukis-Obat lama :kuinakrin, amodiakuin, kan stadium larva atau sistiserkus selulose pada lidah babi hutan. Gessner (1558) niklosamid dan Rumler (1588), melaporkan stadiumObat baru :prazikuantel dan alben- larva pada manusia. Kuchenmeister (1855) dan Leuckart (1856), adalah sarjana-sarjana dazol yang pertama kali mengadakan penelitianPrognosisPrognosis umumnya baik; kadang- daur hidup cacing tersebut dan mem-kadang sulit untuk menemukan skoleksnya buktikan bahwa cacing gelembung yangdalam tinja setelah pengobatan. · didapatkan pada daging babi, adalah stadium larva cacing Taenia solium.EpidemiologiT saginata sering ditemukan di Hospes dan Nama Penyakit negara yang penduduknya banyak makan Hospes definitif T solium adalah daging sapi/kerbau. Cara penduduk me- manusia, sedangkan hospes perantaranya makan daging tersebut yaitu matang adalah babi. Manusia yang dihinggapi (well done), setengah matang (medium) cacing dewasa Taenia solium,juga menjadi atau mentah (rare); dan cara memelihara hospes perantara cacing ini. Nama penyakit temak memainkan peranan. Temak yang yang disebabkan oleh cacing dewasa dilepas di padang rumput lebih mudah adalah teniasis solium dan yang disebabkan dihinggapi cacing gelembung, daripada stadium larva adalah sistiserkosis.· temak yang dipelihara dan dirawat denganbaik di kandang. Pencegahan dapat dilakukan antara Distribusi Geografiklain dengan mendinginkan daging sampai Taenia solium adalah kosmopolit,-10°C, iradiasi dan memasak daging sampai akan tetapi jarang ditemukan di negaramatang. Islam. Cacing tersebut banyak ditemukan
Bab!. Hefmintofogi 83di negara yang mempunyai banyak: saluran getah bening atau darah. Embriopetemak:an babi dan di tempat daging bagi heksakan kemudian ikut aliran darahbanyak: disantap seperti di Eropa, (Czech, dan menyangkut di jaringan otot babi.Slowakia, Kroatia, Serbia), Amerika Latin, Embrio heksakan cacing gelembungCina, India, Amerika Utara dan juga di (sistiserkus) babi, dapat dibedakan daribeberapa daerah di Indonesia antara lain di cacing gelembung sapi, dengan adanyaPapua, Bali dan Sumatera Utara. kait-kait di skoleks yang tunggal. Cacing gelembung yang disebut sistiserkusMorfologi dan Daur Hidup selulose biasanya ditemukan pada otot lidah, punggung dan pundak babi. Taenia solium, berukuran panjang 2-4 Hospes perantara lain kecuali babi, ada-meter dan kadang-kadang sampai 8 meter. lah monyet, unta, anjing, babi hutan,Cacing ini seperti cacing Taenia saginata, domba, kucing, tikus dan manusia. Larvaterdiri dari skoleks, leher dan strobila, tersebut berukuran 0,6-1,8 cm. Bila dagingyang terdiri atas 800-1000 ruas proglotid. babi yang mengandung larva sistiserkusSkoleks yang bulat berukuran kira-kira 1 dimakan setengah matang atau mentahmilimeter, mempunyai 4 buah batil isap oleh manusia, dinding kista dicema, skoleksdengan rostelum yang mempunyai 2 baris mengalami evaginasi ~ntuk kemudiankait-kait, masing-masing sebanyak 25- melekat pada dinding usus halus seperti30 buah. Strobila terdiri atas rangkaian yeyunum. Dalam waktu 3 bulan cacingproglotid yang belum dewasa (imatur), tersebut menjadi dewasa dan melepaskandewasa (matur) dan mengandung telur proglotid dengan telur.(gravid). Gambaran alat kelamin padaproglotid dewasa sama dengan Taenia Patologi dan Gejala Klinissaginata, kecuali jumlah folikel testisnyalebih sedikit, yaitu 150-200 buah. Bentuk Cacing dewasa, yang biasanya ber-proglotid gravid mempunyai ukuran jumlah seekor, tidak menyebabkan gejalapanjang hampir sama dengan lebamya. klinis yang berarti. Bila ada, dapat berupaJumlah cabang uterus pada proglotid nyeri ulu hati, mencret, mual, obstipasi dangravid adalah 7-12 buah pada satu sisi. sakit kepala. Darah tepi dapat menunjuk-Lubang kelamin letaknya bergantian an eosinofilia.selang-seling pada sisi kanan atau kiristrobila secara tidak beraturan. Gejala klinis yang lebih berarti dan sering diderita, disebabkan oleh larva yang Proglotid gravid berisi 30.000-50.000 disebut sistiserkosis.buah telur. Telumya keluar melalui celahrobekan pada proglotid. Telur tersebut lnfeksi ringan biasanya tidak menun-bila termakan oleh hospes perantara jukkan gejala, kecuali bila alat yang di-yang sesuai,. maka dindingnya dicema hinggapi adalah alat tubuh yang penting.dan embrio heksakan keluar dari telur,menembus dinding usus dan masuk ke Pada manusia, sistiserkus atau larva Taenia solium sering menghinggapi jaringan
84 Parasitologi Kedokteran cacing dewasa dalam usus halus daging babi mengandung sistiserkus tertelansistiserkosis bab· @' )i(larva) .. ..· . -....... telur Taenia solium tertelansistiserkosis di otot,mata dan otak Gambar 14. Daur Hidup Taenia solium
Bab I. Helmintologi 85subk:utis, mata, jaringan otak, otot, otot Pengobatanjantung, hati, paru dan rongga perut.Walaupun sering dijumpai, kalsifikasi Untuk pengobatan penyakit teniasis(perkapuran) pada sistiserk:us tidak me- solium digunakan prazik:uantel. Untuknimbulkan gejala, akan tetapi sewaktu- sistiserkosis digunakan prazik:uantel,waktu terdapat pseudohipertrofi otot, di- albendazol atau dilakukan pembedahan.sertai gejala miositis, demam tinggi daneosinofilia. Prognosis Pada jaringan otak atau medula spinalis, Prognosis untuk teruas1s soliumsistiserk:us jarang mengalami kalsifi- cuk:up baik, dapat disembuhkan dengankasi. Keadaan ini sering menimbulkan pengobatan. Pada sistiserkosis, prognosisreaksi jaringan dan dapat mengakibat- tergantung berat ringannya infeksi dan alatkan serangan ayan (epilepsi), meningo- tubuh yang dihinggapi. Bila yang dihinggapiensefalitis, gejala yang disebabkan oleh alat penting, prognosis kurang baik.tekanan intrakranial yang tinggi sepertinyeri kepala dan kadang-kadang kelainan Epidemiologijiwa. Hidrosefalus intemus dapat terjadi,bila timbul sumbatan aliran cairan Walaupun cacing ini kosmopolit, ke-serebrospinal. Sebuah sistiserk:us tunggal biasaan hidup penduduk yang dipengaruhiyang ditemukan dalam ventrikel IV otak, tradisi kebudayaan dan ·agama, memain-dapat menyebabkan kematian. kan peranan penting. Biasanya penyakit ini ditemukan pada orang yang bukanDiagnosis beragama Islam. Diagnosis teniasis solium dilak:ukan Cara menyantap daging tersebut, yaitudengan menemukan telur dan proglotid. matang, setengah matang, atau mentahTelur sukar dibedakan dengan telur dan pengertian akan kebersihan atauTaenia saginata. higiene, memainkan peranan penting dalam penularan cacing Taenia solium Diagnosis sistiserkosis dapat dilakukan maupun sistiserk:us selulose. Pengobatandengan cara: perorangan maupun pengobatan masal1. Ekstirpasi benjolan yang kemudian harus dilaksanakan agar penderita tidak menjadi sumber infeksi bagi diri sendiri diperiksa secara histopatologi maupun babi dan hewan lain seperti anjing.2. Radiologis dengan CT scan atau Pendidikan mengenai kesehatan hams Magnetic Resonance Imaging (MRI) dirintis. Cara-cara temak babi harus3. Deteksi antibodi dengan teknik ELISA, diperbaiki, agar tidak ada kontak dengan tinja manusia. Sebaiknya untuk temak Western Blot (EIBT), uji hemaglutinasi, babi harus digunakan kandang yang Counter Immuno Electrophoresis (CIE) bersih dan makanan temak yang sesuai.4. Deteksi coproantigen pada tinja5. Deteksi DNA dengan teknik PCR. Pencegahan dapat dilak:ukan seperti pada teniasis saginata.
- -----86 Parasitologi Kedokteran Sistiserkosis EpidemiologiPendahuluan Sebelum tahun 1990-an, data epide- miologi tentang prevalensi neurosistiser- Sistiserkosis adalah penyakit yang kosis yang memadai masih terbatas. Haldisebabkan oleh kista stadium larva cacing itu disebabkan masih terbatasnya metodepita Taenia solium. Sistiserkosis dapat diagnosis termasuk kualitas spesifisitasmengenai otot dan sistem sarafpusat (SSP) dan keakuratannya. Tahun 1989, Tsangsebagai neurosistiserkosis, atau berupa kista et al melaporkan penggunaan enzyme-multipel atau keduanya. 1•2 Penyakit ini !inked immunotransfer blot (EITB) yangjuga dinyatakan sebagai penyakit parasit memanfaatkan glikoprotein parasit. EITByangpalingbanyakmenyerangSSP. Keber- adalah pemeriksaan spesifik pertama untukadaan siklus hidup parasit ini baru dikenal infeksi T solium yang dapat digunakanpada abad ke-19 dan manifestasi klinisnya untuk penelitian lapangan yang luas.3•4•6•8baru banyak teridentifikasi di pertengahanabad ke-20. Sejak dua puluh tahun terakhir Berdasarkan pemeriksaan tinja saja,ini berbagai konsep mengenai prevalensi diperkirakan terdapat 4 juta orang diinfeksi, morbiditas dan mortalitas, terapi seluruh dunia yang menderita cacing pitadan epidemiologi berkembang pesat.3-6 babi dan dari setiap orang yang ditemukanHal tersebut juga termasuk kecurigaan menderita cacing pita diperkirakan lebihterhadap Asian Taenia sebagai penyebab dari 10 orang yang terinfeksi stadiumsistiserkosis. 7 kista. Saat ini diperkirakan lebih dari 50 juta orang pengandung kista, namun Perhatian terhadap sistiserkosis juga jumlah inipun diyakini masih jauh darimeningkat karena peningkatan jumlah jumlah yang sebenamya.3 Diperkirakanimigran dari negara berkembang, serta hanya benua Antartika dan Australia yangberkembangnya teknik diagnostik yang bebas dari sistiserkosis. 11dapat mendeteksi neurosistiserkosis. Per-kembangan teknik diagnostik tersebut Distribusi geografis sistiserkosis diantara lain pencitraan persarafan yang ter- dunia sangat luas, dengan wilayah yangkomputerisasi (CT dan MRI) yang lebih memiliki prevalensi tinggi, seperti: Meksiko,sensitif dan non invasif. Semakin banyak Amerika tengah dan Selatan, India, danvariasi manifestasi klinis infeksi dan teknik Afrika sub Sahara. Di Meksiko, ditemukanserologi yang spesifik dan akurat juga bahwa pada orang dewasa yang menderitamendukung pendataan epidemiologi.3-5•3•9 kejang, setengahnya menderita neurosisti- serkosis. Keadaan serupa ditemukan juga Sistiserkosis juga menjadi perhatian di Afrika, India dan Cina bahwa sebagiankarena potensi kerugian ekonomi di negara besar penyakit parasit otak disebabkanberkembang. Sayangnya, sampai sekarang neurosistiserkosis. 3•5•6belum ada program eradikasi yang berhasiltotal. 10 Indonesia memiliki keragaman pen- duduk, dengan mayoritas penduduk muslim dan tidak mengkonsumsi daging babi.
Bab l. Helmintologi 87Namun, ada beberapa daerah seperti sedikit mononuklear serta jumlah eosinofilBali dan Papua (dahulu Irian Jaya) yangbanyak mengkonsumsi daging babi. Per- yang bervariasi. Untuk melengkapi siklustama kali terjadinya kejadian luar biasakejang adalah di daerah Paniai, Papua, hidupnya, sistiserkus hams mampu hiduppada awal 1970-an dan kejang tersebutdisebabkan oleh neurosistiserkosis. Kejadian di dalam otot babi selama berminggu-serupa dilaporkan terulang dekat perbatasanPapua New Guinea, dan sampai sekarang minggu sarnpai bulanan. Oleh karena ituPapua masih menjadi daerah endemiktaeniasis/sistiserkosis. 12•13 kista telah mengembangkan mekanismePatogenesis dan Patofisiologi untuk mengatasi respon imun pejarnu. Larva T. solium hidup dalam jaringan Hewan yang telah terinfeksi aktif atausebagai kista yang berisi cairan atau ineta-cestoda. Kista tersebut memiliki dinding telah terinfeksi sebelumnya dengansemitransparan yang tipis. Skoleks terletakdi satu sisi kista, terinvaginasi dan terlihat stadium kista kebal terhadap reinfeksisebagai nodul opak dengan diameter4-5 mm. Ukuran dan bentuk kista ber- onkosfer. Imunitas ini dirnediasi olehvariasi sesuai jaringan sekitarnya. Di otak,kista berbentuk bundar dengan diameter antibodi dan komplemen. Meskipunmencapai 1 cm. Dapat pula ditemukankapsul dengan ketebalan bervariasi yang begitu dalam infeksi alami, responsterdiri atas astrosit dan serat kolagen, tetapikapsul di SSP dan mata kurang tebal. antibodi dibangun hanya setelah parasitDinding kantong terdiri atas tiga lapis:lapisan kutikula yang terdiri microtriches berubah menjadi bentuk rnetacestoda(dilapisi oleh glikokaliks karbohidrat),pseudoepitel dan muskularis, jaringan peng- yang lebih resisten. 3 14hubung longgar dan jaringan kanalikuli. •Nodul mural terdiri atas skoleks terinva-ginasi dan kanal spiral terasosiasi yang Metacestoda sudah membangunjuga terdiri atas membran trilaminar.Sebuah pori ekskretori kecil dekat akhir mekanisme untuk rnenghadang destruksikanal spiral terhubung dengan kanaldigestif terhadap jaringan sekitar. yang dirnediasi komplemen. Paramiosin Sistiserkus hidup menirnbulkan sedikit dari parasit mengikat Clq dan meng-peradangan jaringan sekitar dan hanya hambat jalur klasik aktivasi komplernen. Parasit juga mensekresi inhibitor protease serin yang disebut taeniestatin, meng- hambat jalur aktivasi klasik atau alter- natif, berinterferasi dengan kemotaksis leukosit, dan mengharnbat produksi sitokin. Polisakarida sulfa, yang melapisi dinding kista, mengaktivasi komplemen menjauhi parasit, menurunkan deposisi komplemen, dan membatasi jumlah sel radang yang ke parasit. Antibodi tidak dapat mem- bunuh metacestoda matang. Kista hidup sebenamya juga menstimulasi produksi sitokin yang dibutuhkan untuk produksi imunoglobulin yang kemudian diambil oleh kista, diperkirakan sebagai sumber protein. 3•6 Sebaliknya respons imun selular ditekan. Taeniestatin dan molekul parasit
88 Parasitologi Kedokteranyang lain berinterferasi dengan prolife- dengan nodul fokal lirnfoid serta nekrosis.rasi limfosit dan fungsi makrofag. Gejala Akhirnya, pada stadium kalsifikasi nodular,neurosistiserkosis berhubungan dengan jaringan granulasi digantikan oleh strukturrespons granulomatosa yang terjadi ketika kolagen dan kalsifikasi.3•14•15kista tidak lagi dapat memodulasi responspejamu.3 Manifestasi utama neurosistiserkosis adalah kejang (70-90%). Gejala lain ada-Manifestasi Klinis lah sakit kepala, peningkatan tekanan intrakranial (mual dan muntah), dan gang- Manifestasi klinis sistiserkosis ter- guan status mental (termasuk psikosis).gantung lokasi dan jumlah kista, serta Hanya sedikit pasien yang menunjukkanrespons pejamu. Bila hanya terdapat se- kelumpuhan saraf kranial maupun gejaladikit lesi dan terletak di lokasi yang tidak fokal lainnya. 3•6•12•15strategis misalnya di otot, atau beberapadaerah di otak, infeksi tersebut dapat ter- Bentuk manifestasi klinis:3•4jadi tanpa gejala, namun tetap bisa men- 1. Infeksi inaktif, ditandai denganjadi salah satu alasan diagnosis sistiser-kosis. Pada kasus penyakit neurologis, penemuan residu infeksi aktif se-terdapat periode tanpa gejala sebelum belumnya (kalsifikasi intraparenkimal).gejala pertama timbul. Masa inkubasi Gejala yang timbul: sakit kepala, kejang,ini diperkirakan berdasarkan masa hidup psikosis,kista jaringan. Hal ini didukung penemuan 2. Infeksi aktif, terdiri atas neurosisti-histopatologi kista yang ditemukan pada serkosis parenkimal aktif dan ense-manusia yang tanpa gejala sistiserkosis falitis sistiserkal.dan telah meninggal akibat penyebab lain. 3. Neurosistiserkosis ekstraparenkimalSebaliknya, kebanyakan kista dari pasien yang memiliki bentuk neurosistiser-dengan gejala, berhubungan dengan kosis ventrikular.respons peradangan termasuk di dalamnya 4. Bentuk lain: sistiserkosis spinal, sisti-limfosit, eosinofil, granulosit, dan sel serkosis oftalmika, penyakit serebro-plasma. Oleh karenanya, gejala sistiserkosis vaskular, sistiserkosis, sakit kepalaparenkimal timbul akibat peradangan migren, defek neurokognitif, sistiser-ketika kista kehilangan kemampuan me- kosis ekstraneural.modulasi respons pejamu. Diagnosis Perubahan yang terjadi berhubungandengan stadium peradangan. Dalam stadium Del Brutto et al, mengusulkan kriteriakoloidal, kista terlihat sama dengan kista diagnostik yang dapat dilakukan berdasar-koloid dengan materi gelatin dalam cairan kan pencitraan, tes serologi, presentasikista dan degenerasi hialin dari larva. Dalam klinis, dan riwayat pajanan.6 Pencitraanstadium granular-nodular, kista mulai merupakan metode utama untuk neurosis-berkontraksi dan dindingnya digantikan tiserkosis. Computerized Tomography CT adalah metode terbaik untuk mendeteksi kalsifikasi yang menunjukkan infeksi
Bab I. Hefmintofogi 89inaktif. CT lebih unggul daripada MRI, lesi setelah pengobatan anti parasit.sebaliknya MRI lebih sensitif untuk me- Kombinasi dua kriteria mayor, atau satunemukan kista di parenkim dan ekstra- kriteria mayor dan dua kriteria minor, .parenkim otak, termasuk dalam men- ditambah riwayat pajanan, digunakandeteksi reaksi peradangan.3•15 untuk menegakkan diagnosis.6•14Tes serologi memiliki penggunaanluas dan juga sangat bervariasi. Sayangnya Terapikebanyakan tes menggunakan antigen Terapi sistiserkosis berbeda padayang tidak terfraksi yang menyebabkanpositif dan negatif palsu. Hal itu diper- setiap individu berdasarkan patogenesiskirakan karena aviditas kista dengan penyakitnya. Hal yang perlu diperhatikan. imunoglobulin yang menyebabkan positif adalah lokasi kista, gejala seperti kejangpalsu, selain itu high cutoffs menyebabkan atau hidrosefalus, viabilitas kista (termasuknegatif palsu.3 Salah satu yang dikem- stadium degenerasi kista) dan derajatbangkan adalah dengan pemeriksaan respons peradangan pejamu.3•6•14•15 Untukantigen onkosfer. 16 Pemeriksaan EITB mencegah transmisi perlu dilakukan pe-telah terbukti spesifik untuk pemeriksaan ningkatan sanitasi lingkungan, memasakinfeksi Tsolium. EITB sensitif pada daging babi sampai matang, menekankista parenkim aktif multipel atau neuro- jumlah ekskresi telur ~aenia, edukasisistiserkosis ekstraparenkim. Meskipun terhadap masyarakat termasuk kebiasaandemikian sensitivitasnya rendah pada . mencuci tangan sebelum makan danpasien dengan kista parenkimal atau setelah ke kamar mandi, serta memasak airkalsifikasi sehingga pada infeksi inaktif minum hingga matang.6•9•12•16 Upaya yangpemeriksaan serologi seringkali negatif. juga dapat dilakukan adalah melakukanPemeriksaan EITB lebih baik ketika pencegahan infeksi sistiserkosis di babimenggunakan serum dibanding liquor dengan vaksinasi.17serebrospinalis.3•6 Di daerah yang belum Pada infeksi inaktif, pasien dapatmemiliki fasilltas CT dan MRI, serologi diterapi untuk mengatasi gejala sepertiberperan penting untuk diagnosis. 13•15 kejang. Apabila terdapat hidrosefalus,Untuk menyatakan seseorang men- maka dapat dibantu dengan prosedurderita sistiserkosis, diperlukan beberapa tambahan, misalnya dengan operasi pem-penemuan positif. Kriteria mayor pertama buatan shunt ventrikuloperitoneal. Peng-adalah penemuan berdasarkan pemeriksaan obatan antiparasit tidak diperlukan· pencitraan, dimana ditemukan sistiserkus karena tidak ada parasit hidup padayang berukuran 0,5-2 cm. Kedua ditemu- pasien.3•14 Penderita neurosistiserkosiskannya antibodi spesifik antisistiserkal aktif, memerlukan berbagai pengobatanmenggunakan EITB. Kriteria minor tambahan untuk mengatasi kista hidup,antara lain: kejang, peningkatan tekanan gejala, dan reaksi akibat pengobatannyaintrakranial, kalsifikasi intraserebral sendiri. Obat yang digunakan adalahpungtata, nodul subkutan, atau hilangnya praziquantel (50-100 mg/kg dalam 3 dosis
90 Parasitologi Kedokteranterbagi) selama 14 hari, albendazol (15 dengan deksametason (0, 1 mg/kg/hari)mg/kg dalam 2-3 dosis terbagi) selama 8 minimal selama minggu pertama tempi.hari, kortikosteroid (10-30 mg deksame- Pilihan lain adalah praziquantel (25 mg/kgtason per hari, atau 60 mg prednison, 3 kali sehari, oral, dengan interval 2 jamdilanjutkan dengan tappering off saat atau dosis standar (50-100 mg/kg/hariingin menghentikan pemberian) dan juga selama 15 hari). Efikasi dosis tunggalobat antikonvulsan seperti fenitoin atau lebih baik pada penderita dengan kistafenobarbital. Pemberian kortikosteroid tunggal atau kista sedikit, namun kurangadalah untuk mengatasi reaksi peradangan bermanfaat bila jumlah kistanya banyak.15yang terutama terjadi ·setelah pengobatanpraziquantel. Tujuannya untuk mencegah Neurosistiserkosis Subarakhnoid.peradangan yang dapat mengancam nyawa Dosis optimal dan durasi tempi antipada ensefalitis sistiserkal, neurosistiser- parasitik jenis ini belum ada. Penggunaankosis subarakhnoid, dan neurosistiserkosis albendazol pada sistiserki raksasa (15 mg/intramedular spinal.3•4•6•14 Prednison lebih kg/hari selama 4 minggu) menunjukkanbaik dibandingkan deksametason untuk hasil yang baik. Meskipun begitu, diperlu-penggunaan jangka panjang. Selain itu kan beberapa kali pengulangan pengobatandapat digunakan manitol (2 g/kg per hari) (satu kali siklus tidak cukup). Dosis antiuntuk hipertensi sekunder akut akibat radang yang digunakan juga belum di-neurosistiserkosis. 14 tetapkan, dapat digunakan prednison (60) (mg/hari selama 10 hari) dan tappering off Pemakaian praziquantel bersama anti-. 5 mg/hari setiap 5 hari. 15konvulsan dapat menyebabkan induksimetabolisme. Oleh karena itu diperlukan Komplikasi Serebrovaskular. Untuksimetidin (400 mg tiga kali per hari) komplikasi serebrovaskular, belum di-untuk menghambat metabolisme prazi- tetapkan standar penatalaksanaan. Saatquantel tersebut. Interaksi obat ini relatif ini pengobatan diberikan bersama korti-tidak terjadi pada penggunaan alben- kosteroid untuk mengurangi peradangandazol.6 Hal lain yang perlu diperhatikan (deksametason 16-24 mg/hari pada kondisisaat pengobatan adalah reaksi peradangan akut, dan prednison oral 1 mg/kg/hari untukyang akan menyebabkan demam, mual, jangka panjang). Evaluasi dilakukan denganmuntah dan sakit kepala, bahkan dapat pemeriksaan doppler transkranial untukmenjadi edema serebral. Selain itu, bila memantau tempi kortikosteroid. Semen-sistiserkosis terdapat di otot, maka dapat tara itu, penggunaan obat neuroprotektifterjadi miositis akibat pengobatan.3•4•6•15 belum jelas manfaatnya. 15 Neurosistiserkosis Parenkim. Peng- Pengobatan Taeniasis. Pengobatanobatan yang dianjurkan adalah albendazol yang adekuat terhadap cacing pita penting(15 mg/kg/hari oral, selama 7 hari atau untuk menghentikan transmisi sistiser-lebih). Bertujuan untuk menghancurkan kosis. Taenia solium dapat diobati denganseluruh kista dan meringankan kejang niklosamid dosis tunggal (2 gram) atausampai 45%. Diberikan ·secara simultan praziquantel (5 mg/kg). Niklosamid me- rupakan obat pilihan karena tidak diabsorbsi
Bab I. Helmintologi 91usus sehingga dapat menghindarkan dari Morfologi dan Daur Hiduprisiko gejala neurologi bila pasien jugamenderita neurosistiserkosis. Terapi kedua- Dari golongan Cestoda yang di-nya memiliki efektifitas lebih dari 95%, temukan pada manusia, cacing ini mem-namun belum ada penelitian lebih lanjut. punyai ukuran terkecil. Panjangnyaldentifikasi kesembuhan adalah dengan 25-40 mm dan lebamya 1 mm. Ukuranditemukannya skoleks setelah pengobatan, strobila biasanya berbanding terbalikkarena skoleks yang tersisa dapat tumbuh dengan jumlah cacing yang ada dalamkembali dalam jangka waktu 2 bulan. Hal hospes. Skoleks berbentuk bulat kecil,ini dapat dilakukan dengan penggunaan mempunyai 4 buah batil isap danpurgative osmotik sebelum dan sesudah rostelum yang pendek dan berkait-kait.pengobatan. 15 Bagian leher panjang dan halus. Strobila dimulai dengan proglotid imatur yang Cacing Pita yang Kurang sangat pendek dan sempit, lebih ke distal Penting d1 Indonesia menjadi lebih lebar dan luas. Pada ujung distal strobila membulat. Hymenolepis Nana Telur keluar dari proglotid paling (dwarf tapeworm) distal yang hancur. Bentuknya lonjong, ukurannya 30-47 mikr,on, mempunyaiSejarah lapisan yang jemih dan lapisan dalam yang mengelilingi sebuah onkosfer Spesies ini ditemukan oleh Bilharz dengan penebalan pada kedua kutub.pada tahun 1851 dalam usus halus seorang Dari masing-masing kutub keluar 4-anak asli di Kairo. Grasee dan Rovell 8 filamen. Dalam onkosfer terdapat 3(1887, 1892), pertama kali memperkenal- pasang duri (kait) yang berbentuk lanset.kan daur hidup yang tidak mempunyai Cacing dewasa hidup dalam usus halushospes perantara. untuk beberapa minggu. Proglotid gravid melepaskan diri dari badan, telumyaHospes dan Nama Penyakit dapat ditemukan dalam tinja. Cacing ini tidak memerlukan hospes perantara. Hospesnya adalah manusia dan tikus. Bila telur tertelan kembali oleh manusiaCacing ini menyebabkan penyakit hime- atau tikus, maka di rongga usus halusnolepiasis. telur menetas, larva keluar dan masuk ke selaput lendir usus halus dan membentukDistribusi Geografik larva sistiserkoid, kemudian keluar ke rongga usus dan menjadi dewasa dalam Penyebarannya kosmopolit, lebih waktu 2 minggu atau lebih. Pada infeksibanyak didapat di daerah dengan iklim percobaan, berbagai pinjal dan kutu beraspanas daripada iklim dingin dan juga dapat menularkan murine strain.ditemukan di Indonesia.
92 Parasitologi Kedokteran Orang dewasa kurang rentan diban- menyebabkan keluhan neurologi yangdingkan dengan anak. Kadang-kadang telur gawat, mengalami sakit perut dengan ataudapat menetas di rongga usus halus se- tanpa diare, kejang-kejang, sukar tidurbelum dilepaskan bersama tinja. Keadaan dan pusing. Eosinofilia sebesar 8-16%.ini disebut autoinfeksi intema. Hal ini Sakit perut, diare, obstipasi dan anoreksiamemberi kemungkinan terjadi infeksi merupakan gejala ringan.berat sekali yang disebut hiperinfeksi,sehingga cacing dewasa dapat mencapai Diagnosis2000 ekor pada seorang penderita. Diagnosis ditegakkan dengan me- nemukan telur dalam tinja.pada mukosa usus dan menembus vilus Pengobatantt Obat yang efektif adalah prazikuantelSitiserkoid pecah +----- Sistiserkoid dan niklosamid, tetapi saat ini obat- obat tersebut sulit didapat di Indonesia.masuk ke rongga Obat yang efektif adalah amodiakuin. Hiperinfeksi sulit diobati, tidak semuausus cacing dapat dikeluarkan dan sistiserkoid masih ada di mukosa usus.Bagan 3. Daur Hidup Hymenolepis Nana Prognosis Prognosis baik, tetapi diperlukan pengobatan yang lama.Patologi dan Gejala Klinis Epidemiologi H nana biasanya tidak menyebab- H nana tidak memerlukan hospeskan gejala. Jumlah yang besar dari cacing perantara. Infeksi kebanyakan terjadiyang menempel di dinding usus halus secara langsung dari tangan ke mulut. Halmenimbulkan iri'tasi mukosa usus. Ke- ini sering terjadi pada anak-anak umur 15lainan yang sering timbul adalah toksemia tahun ke bawah.umum karena penyerapan sisa metabolitparasit masuk ke dalam sistem peredaran Kontaminasi dengan tinja tikus perludarah penderita. Pada anak kecil dengan mendapat perhatian.infeksi berat, cacing ini kadang-kadang lnfeksi pada manusia selalu disebab- kan oleh telur yang tertelan dari benda-
Bab!. Helmintologi 93benda yang terkena tanah, dari tempat Patologi dan Gejala Klinisbuang air atau langsung dari anus ke Parasit ini tidak menimbulkan gejala.mulut. Kebersihan perorangan terutamapada keluarga besar dan di perumahan Infeksi biasanya secara kebetulan saja.panti asuhan harus diutamakan. Diagnosis Hymenolepis diminuta Diagnosis ditegakkan dengan me- nemukan telumya dalam tinja. Sekali-Hospes sekali cacing dapat keluar secara spontan setelah purgasi. Tikus dan manusia merupakan hospes Pengobatancacmg 1m. Prazikuantel merupakan obat yangDistribusi Geografik efektif.Penyebaran cacing ini kosmopolit, Epidemiologijuga ditemukan di Indonesia Hospes definitif mendapat infeksiMorfologi dan Daur Hidup bila hospes perantara yang mengandung parasit tertelan secara kebetulan.Cacing dewasa berukuran 20-60 cm.Skoleks kecil bulat, mempunyai 4 batil ·isap dan rostelum tanpa kait-kait. Pro- Dipylidium caninumglotid gravid lepas dari strobila, men-jadi hancur dan telumya keluar bersama Hospestinja. Telumya agak bulat, berukuran Anjing dan manusia adalah hospes60-79 mikron, mempunyai lapisan luar cacmg mi.yang jemih dan lapisan dalam yangmengelilingi onkosfer dengan penebalan Distribusi Geografikpada 2 kutub, tetapi tanpa filamen. Penyebaran cacing ini kosmopolit.Onkosfer mempunyai 6 buah kait. Cacing dewasa hidup di rongga usushalus. Hospes perantaranya adalah serangga Morfologi dan Daur Hidupberupa pinjal dan kumbang tepung. Dalam Panjang cacing ini kira-kira 25 cm.pinjal, telur berubah menjadi larva sisti- Skoleks kecil, berbentuk jajaran genjang,serkoid. Bila serangga dengan sistiser- mempunyai 4 batil isap dan rostelumkoid tertelan oleh hospes definitif maka dengan kait-kait. Leher cacing pendeklarva menjadi cacing dewasa di rongga dan langsing. Bentuk proglotid sepertiusus halus. tempayan. Tiap proglotid mempunyai dua
94 Parasitologi Kedokteranperangkat alat kelamin. Telur biasanya Taenia crassiceps murine cysticercosis in Qa-2berkelompok di dalam satu kapsul yang transgenic mice. Inf &Im 1998 Feb:760-4.berisi 15-25 butir telur. Cacing dewasa 3. White AC. Neurocysticercosis: A major causehidup di rongga usus halus. Bila telur of neurological disease worldwide. Clin Inftertelan pinjal anjing, maka terbentuk Dis 1997;24:101-5.sistiserkoid yang tumbuh menjadi dewasa 4. Takayanagui OM, Chimelli L. Disseminateddi usus halus hospes definitif. muscular cysticercosis with myositis induced by praziquantel therapy. Am J Trop Med HygPatologi dan Gejala Klinis 1998;59(6): I002-3. 5. Garcia MDLG, Torres M, Correa D, Flisser A, Parasit ini tidak menimbulkan gejala. Sosalechuga A, Velasco 0, et al. Prevalence and risk of cysticercosis and taeniasis in anDiagnosis urban population ofsoldiers and their relatives. Am J Trop Med Hyg 1999;61(3):386-9. Diagnosis ditegakkan dengan mene-mukan proglotid yang bergerak aktif atau 6. White AC. Neurocysticercosis. Cur Treat Optmenemukan kapsul telur dalam tinja. in Inf Dis 2000;2:78-87.Pengobatan 7. Galan-Puchades MT, Fuentes MV. The Asian Taenia and the possibility of cysticercosis. Prazikuantel dan prazikuantel merupa- Korean J Parasitol 2000 March;38(1):1-7.kan obat yang efektif. 8. Wilkins PP, Allan JC, Verastegui M,Epidemiologi Acosta M, Eason AG, Garcia HH, et al. Sebagian besar penderita adalah Development of a serologic assay to detectanak. lnfeksi ini kebanyakan terjadikarena bergaul erat dengan anjing sebagai Taenia solium taeniasis. Am J Trop Med Hygbinatang peliharaan. 1999;60(2): 199-204. 'Daftar Pustaka 9. Antoniuk S. Epidemiology of neurocys-1. Ogilvie CM, Kasten P, Rovinsky D, ticercosis. Rev Neurol 1999 Aug 16- Workman KL, Johnston JO. Cysticercosis of 31;29(4);331-4. the triceps- an unusual pseudotumor: case report and review. Clin Orthop Relat Res 10. Garcia HH, Gilman RH, Gonzales AE, 2001 Jan;382:217-21. Verastegui M, Rodriguez S, Gavidia C, et al.2. Fragoso G, Lamoyi E, Mellor A, Lomeli C, Hernandez M, Sciutto E. Increased resistance to Hyperendemic human and porcine Taenia solium infection in Peru. Am J Trop Med Hyg 2000;68(3):268-5 . 11. Singh G, Prabhakar, editor. Taenia Solium Cysticercosis: From Basic to Clinical Science. 2002. Walingford: CABI Publishing. 12. Wandra T, Subahar R, Simanjuntak GM, Margono SS, Suroso T, Okamoto M, et al. Resurgence of cases of epileptic seizures and bums associated with cysticercosis in Assologaima, Jayawijaya, Irian Jaya, Indonesia, 1991-95. Trans Roy Soc Trop Med Hyg 2000;94:46-50. 13. Margono SS, Ito A, Sato MO, Okamoto M, Subahar R, Yamasaki H, et al. Taenia solium
Bab I. Helmintologi 95 taeniasis/cysticercosis in Papua, Indonesia in dan menimbulkan penyakit yang disebut 2001 : detection of human worm carriers. J hidatidosis. Helminth 2003;77:39-42.14. Garcia HH, Evans CAW, Nash TE, Taka- Distribusi Geografik yanagui OM, White AC, Botero D, et al. Current consensus guidelines for treatment of Parasit ini ditemukan di Australia neurocysticercosis. Clin Microbial Rev 2002 Selatan, Afrika, Arnerika Selatan, Eropa, October; 15(4):747-56. Asia Tengah, RRC, Jepang, Filipina dan15. Garcia HH, Del Brutto OH, Nash TE, negara-negara Arab.3•4 White AC, Tsang VCW, Gilman RH. New concepts in the diagnosis and management Morfologi dan Daur Hidup of neurocysticercosis (Taenia solium). AM J Trap Med Hyg 2005;72(1):3-9. Cacing dewasa berukuran 3 - 6 mm,16. Verastegui M, Gilman RH, Garcia HH, yang melekat pada vilus usus halus anjing Gonzales AE, Arana Y, Jeri C, et al. dan hospes definitif lainnya. Skoleksnya Prevalence of antibodies to unique Taenia bulat, dilengkapi 4 batil isap dan ros- solium oncosphere antigens in taeniasis and telum dengan kait-kait dan mempunyai human and porcine cysticercosis. Am J trap leher. Cacing ini hanya mempunyai 1 pro- Med Hyg 2003;69(4):438-44. glotid imatur, 1 proglotid matur dan 1 pro-17. Gonzalez AE, Gauci CG, Barber D, Gilman glotid gravid. Proglotid ,terminal adalah RH, Tsang VCW, GarciaHH, etal. Vaccination paling lebar dan paling panjang. Telur of pigs to control human neurocysticercosis. dikeluarkan bersama tinja anjing atau Am J Trap Med Hyg 2005;72(6):837-9. kamivora lainnya. Bila telur tertelan oleh hospes perantara yang sesuai seperti Echinococcus granulosus kambing, domba, babi, onta, dan manusia, maka telur menetas di rongga duodenumSejarah dan embrio yang dikeluarkan menembus dinding usus, masuk ke saluran limfe dan Hippocrates, Aretaeus dan Golden peredaran darah kemudian dibawa ketelah mengenal gejala klinis penyakit yang alat-alat lain dalam tubuh, terutama hati,disebabkan oleh kista hidatid. Pada tahun paru, otak, ginjal, limpa, otot, tulang dan1766 Palbes untuk pertama kali menyata- lain-lain. Di dalam alat-alat itu terbentukkan persamaan hidatid pada manusia dan kista hidatid. Ukurannya dapat mertcapaipada binatang lain. lnfeksi kista hidatid sebesar buah kelapa dalam jangka waktuyang pertama dibuat diagnosis pada manusia 10-20 tahun. 5•6ialah di Arnerika Serikat pada tahun 1808. Bila kista termakan anjing, maka diHospes dan Nama Penyakit usus halus menjadi cacing dewasa. Cara infeksi adalah dengan menelan telur. Rubah, serigala, anjing (liar maupun Telur cacing dapat bertahan hidup sampaipeliharaan), kucing dan karnivora lainnya 7 bulan pada suhu sedang dan kondisiadalah hospes cacing ini. 1•2 Manusia di- lembab. Di air dan pasir yang lembabhinggapi stadium larva Echinococcus
96 Parasitologi Kedokterandengan suhu sekitar 30°C, dapat hidup direkomendasikan. Saat ini, dengan ter-selama 3 minggu, 225 hari di suhu 6°C, sedianya kemoterapi yang ampuh terhadap32 hari di suhu 10-21°C, namun dalam E. granulosus, memungkinkan dilakukan-kondisi kering dan terkena sinar matahari nya drainase perkutaneus kista hidatidlangsung, telur hanya mampu bertahan dipandu USG atau CT (puncture, aspirasi,sebentar (Gambar 15).7 injeksi, reaspirasi/PAIR). Intervensi pra dan pasca kemoterapi dengan albendazolPatologi dan Gejala Klinis atau mebendazol memberikan manfaat mengurangi risiko rekurens atau infeksi Kista E. granulosus tumbuh perlahan, intraperitoneal akibat kista yang pecahsehingga pasien dapat mengalami masa atau tumpah spontan atau saat pem-terinfeksi tanpa gejala. Gejala baru akan bedahan atau drainase denganjarum.timbul ketika terjadi beberapa hal, antaralain: (1) desakan kista hidatid, (2) cairan Prognosiskista yang dapat menimbulkan reaksi alergi,(3) pecahnya kista, sehingga cairan kista Prognosis baik pada tipe unilokulermasuk peredaran darah dan menimbulkan bila kista dapat dioperasi dan diangkatsyok anafilaktik yang dapat mengakibatkan tanpa cairan kista atau hydatid sandkematian. Gejala tersebut juga dipengaruhi keluar di rongga yang dioperasi.oleh letak dan ukuran kista. EpidemiologiDiagnosis Hidatidosis penting di daerah dengan Saat ini diagnosis dilakukan dengan temak domba dan yang berhubungan erattes pencitraan dan uji serologi. Tes pen- dengan anjing, misalnya di Belanda dancitraan dengan memanfaatkan pemeriksaan Selandia Baru.radiologi, ultrasonografi, CT scan, MRI.Tes serologi dengan ELISA, imunofluo- Akibat hidatidosis terhadap sosioresensi indirek, serta imunoelektroforesis ekonomi dinilai dari konsekuensi padadan imunoblot. Pemeriksaan hemaglutinasi manusia dan hewan, biaya yang dikeluar-indirek, fiksasi komplemen dan aglutinasi kan dan manfaat yang dihasilkan darilateks sudah jarang dilakukan. Walaupun program kontrol.8biopsi kadang-kadang masih dilakukan,risiko pecahnya kista menjadi kerugian Echinococcus alveolarismetode ini.Pengobatan Sejarah Berbagai macam terapi untuk kista Lebih dari satu abad yang lalu banyakekhinokokosis di hati terdiri atas pem- ahli patologi, antara lain Virchow (1855)bedahan dan nonbedah. Selama berpuluh melihat kista hidatid pada autopsi dengantahun, pembedahan merupakan cara yang
Bab I. He/mintologi 97daging yang mengan- cacing dewasa dalam telur keluardung larva hidatid usus halus anjingdimakan anjing . \bersama tinja telur tertelan domba larva hidatid (hospes perantara) e telur Echinococcus granulosus tertelan oleh manusiahidatidosis di otak,hati dan paru Gambar 15. Daur Hidup Echinococcus granulosus
98 Parasitologi Kedokteranmorfologi yang berbeda dari tipe kista Patologi dan Gejala Klinisunilokularis. Tahun 1863 Leuckartmenentukan variasi ini sebagai Taenia echi- Kista hidatid tumbuh seperti tumornococcus multilocularis dan tahun 1883 ganas. Skoleks tersebar ke seluruh tubuhKlemm menyebutnya sebagai E.alveolaris. sehingga gejalanya lebih berat dari- pada hidatidosis yang disebabkan olehHospes E.granulosus. Rubah, serigala, anjing (liar maupun Diagnosispeliharaan), kucing dan kamivora lainnyaadalah hospes cacing ini. Diagnosis ditegakkan dengan tes imu- nologi, menggunakan koproantigen ELISADistribusi Geografik dan kopro-DNA dengan PCR. Pemeriksaan dapat dilakukan pada pejamu post mortem Penyebaran cacing ini sampai di maupun intra vitam, dan juga dapatBalkan, Rusia, Siberia, China, Jepang, menggunakan sampel tinja. u SeringkaliAlaska, Australia, Selandia Barn. Di ditemukan sebagai lesi di hati, dan karenaIndonesia parasit ini tidak ditemukan.4•9 terjadi infiltrasi ke organ-organ lain, juga sering didiagnosis sebagai kanker hati. 11Morfologi dan Daur Hidup WHO mendesain sistem klasifikasi Cacing ini mempunyai bentuk sama klinis sebagai PNM (P= massa parasit,dengan E. granulosus, tetapi ukurannya N= keterlibatan organ lain, M= Metastasis),lebih kecil, yaitu 1,2-4,5 mm. Jumlah dan terdiri dari stadium I-IV. 11segmen proglotidnya bervariasi 2-6, namunkebanyakan ditemukan memiliki 4-5 Pengobatansegmen proglotid. Pengobatan dengan albendazol atau Cacing dewasa hidup di rongga usus mebendazol dilakukan untuk membunuhhalus anjing yang mendapat infeksi bila parasit dan membiarkan absorpsi yangmemakan binatang pengerat. Hospes peran- perlahan-lahan. Pada pejamu definitif,taranya adalah mencit ladang dan tupai dapat diberikan prazikuantel yang masihtanah yang mendapat infeksi bila menelan efektif untuk membunuh cacing mudatelur dari tinja anjing. Dalam tubuh hospes dan dewasa.7perantara termasuk juga manusia, tumbuhlarva yang disebut kista hidatid. Prognosis Kista ini berbeda dengan kista hidatid Walaupun infeksi cacing ini lebihcacing E.granulosus, karena dapat me- jarang, bila tidak dilakukan pengobatannyebar ke alat dalam lainnya. Telur cacing yang adekuat atau mencukupi akan fataldapat bertahan sampai suhu -50 °C.7•10 pada 70-100% penderita. Prognosis buruk dengan keadaan yang bertingkat-tingkat
Bab 1. Helmintologi gg---Cacing pita dewasa Telur dalam tinja Kista ditemukan anjing didi usus anjing MaL./:A.:n domba dan perut mamalia lainHydat1d sandKista tonliiSkoleks dari kista- - - - ·termakan anjing - broad capsule - lapisan germinatif - lapisan kutikulum - jaringan hospes Bagan 4. Daur Hidup Echinococcus granulosus .karena sifat infeksinya yang menyebar M ulticeps spp.cepat. Pada pengobatan jangka panjangdengan antihelmintik, angka harapan Hospes dan nama penyakithidup 10 tahun pada pasien dapat menjadi Anjing dan kamivora lain adalah80% .7 hospes parasit ini. Penyakit pada manusiaEpidemiologi disebut senurosis (coenurosis). Infeksi dapat dicegah dengan meng- Distribusi geografikhindari kontak dengan tinja anjing, ter- Penyebaran parasit ini kosmopolit,utama pada anak-anak. Upaya control terutama di negeri yang banyak petemakanlingkungan juga dilakukan dengan umpan dombanya.yang diberikan antihelmintik terhadap Morfologi dan daur hidup Cacing dewasa berukuran 40-60 cm,anjing liar, regulasi kepemilikan anjing,serta promosi pola hidup rendah risikopenularan untuk manusia dan anjing. 1 10 •
100 Parasitologi Kedokteranmempunyai skoleks dengan rostelum yang 3. Jenkins DJ, Macpherson CN. Transmissionberkait-kait. Hidupnya di rongga usus halus ecology of Echinococcus in wild life in Australiaanjing. Hospes perantara cacing ini adalah and Africa. Parasitology 2003; 127: S63-72.temak (domba, kambing dan herbivoralainnya), kadang-kadang juga manusia. 4. Orgerson PR, Oguljahan B, Murninov AE, KaraevaInfeksi pada hospes perantara terjadi RR, Kuttubaev OT, Aminjanov M, Shaikenov B.karena menelan telur yang keluar dengan Presen situation f cystic echinococcosis in Centraltinja anjing. Onkosfer menetas dalam Asia. Parasitol Int 2006;55:S207-12.usus hospes perantara dan masuk jaringantubuh dan berkemb~ng teruta~a di otak 5. Rauhofer U, Prager G, Hormann M, Auer H,dan sumsum tulang behtkang. Di sini larva Kaserer K, Niederle B. Cystic echinococcosis ofberubah menjadi senurus, yaitu gelembung the thyroid gland in children and adults. Thyroidyang mempunyai banyak skoleks. 2003 May; 13(5):497-502.Patologi dan gejala klinis 6. Institute for International Cooperation in Animal Parasit ini dapat menyebabkan gejala Biologics, Center for Food Security and Public Health, Iowa State University. Echinococcosis. Diakses dariotak seperti kesulitan dalam berbicara http://www.cfsph.iastate.edu. May 2005.(afasia), lumpuhanggotabadan (paraplegia),herniplegia dan muntah-muntah. 7. Smego RA Jr, Sebanego P. Treatment options for hepatic cystic echinococcosis. Int J Infect Dis MarDiagnosis 2005;9(2):69-76. Diagnosis pasti dibuat dengan peme- 8. Battellli G. Socio-economic impact of cystic echi-riksaan mikroskopikjaringan biopsi. nococcosis and of its control: some data and con- sederations. Parassitologia 2004 Dec;46 (4): 359-62.Prognosis Prognosis adalah buruk, tidak ada 9. Nonaka N, Kamiya M, Oku Y. Towards the control of Echinococcus multilocularis in the definitive hostpengobatan yang spesifik. in Japan. Parasitol Int 2006;55:S263-6.Daftar Rujukan 10. Kem P, Wen H, Sato N, Vuitton DA, Gruener B, Shao Y, et al. WHO classification of alveolar echino-1. Ito A, Romig T, Takahashi K. Persepective on coccosis: principles and application. Parasitol Int control options for Echinococcus multilocularis with particular reference to Japan. Parasitology 2006;55:S283-7. 2003 ;127:Sl59-72. 11. Deplazes P, Dinkel A, Mathis A. Molecular tools for2. Vuitton DA, Zhou A, Bresson-Hadni S, Wang Q, studies on the transmission biology ofEchinococcus Piarroux M, Raoul F, et al. Epidemiology of alveolar multilocularis. Parasitology 2003;127: S53-61. echinococcosis with particular reference to China 12. Craig, Faust. Clinical Parasitology, Eight edition, and Europe. Parasitology 2003; 127:S87- l07. 1971. 13. Neva FA and Brown HW. Basic clinical parasitology, ed.6. Prentice Hall International Editions, 1994. 14. Margono SS, Ito A, Suroso T. The problem of taeniasis and cysticeroirds in Irian Jaya (Papua), Indonesia of The Sixth Asian-Pacific Congress for Parasitic Zoonoses, 2000, Taipei Taiwan.p.55-64. 15. Wandra T, Subahar R, Simanjuntak GM, Margono SS, Suroso T, Okamoto M, Nakao M, Sako Y, Nakaya K, Schantz PM, Ito A. Resurgence of cases of epileptic seizures and bums associa with cysticercoids in assologaima, Jayawijaya, Irian Jaya, Indonesia, 1991-95. Transactions ofThe Royal Society ofTropical Medicine and Hygiene 2000; 94: 46-50. 16. White AC, Jr. Neurocysticercosis: A major cause of Neurological disease Worldwide. Clinical Infectious Diseases 1997; 24: 101-15.
Search