Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 14 Sistem Pencernaan - Hati, Kandung Empedu, dan Pankreas

Bab 14 Sistem Pencernaan - Hati, Kandung Empedu, dan Pankreas

Published by haryahutamas, 2016-04-02 00:32:21

Description: Bab 14 Sistem Pencernaan - Hati, Kandung Empedu, dan Pankreas

Search

Read the Text Version

Sistem Pencernaan: Hati,Kandung E*pedu, dan PankreasF{ati Organ tambahan sistem pencernaan terletak di luar saluran pencernaan. Kelenjar ekskretorius dari kelenjar liur bermuara ke dalam rongga mulut. Hati (hepar), kandung empedu (vesica biliaris), dan pankreas juga merupakan organ tambahan saluran pencernaan yang menyalurkan produk sekretorik- nya ke usus halus melalui duktus ekskretorius. Duktus biliaris komunis/duktus koledokus (ductus choledochus) dari hati dan duktus pankreatikus utama dari pankreas menyatu di lengkung duodenum dan membentuk satu saluran bersama bagi kedua organ. Duktus ini kemudian menembus dinding duodenum dan masuk ke lumen usus halus. Kandung empedu bergabung dengan duktus biliaris komu- nis melalui duktus sistikus. Karena itu, empedu dari kandung empedu dan enzim pencernaan dari pankreas masuk ke duodenum melalui satu saluran bersama. Hati terletak di lokasi yang sangat strategis. Semua nutrien dan cairan yang diserap di usus masuk ke hati melalui vena porta hepatis, kecuali produk lemak kompleks, yang diangkut oleh pembuluh limfe. Pro- duk yang diabsorpsi mula-mula mengalir melalui kapiler-kapiler hati yaitu sinusoid (vas sinusoideum). Darah vena porta yang kaya-nutrien mula-mula dibawa ke hati sebelum masuk ke sirkulasi umum. Karena darah vena dari organ pencernaan di vena porta hepatis miskin oksigen, arteri hepatika dari aorta mendarahi sel-sel hati dengan darah yang mengandung oksigen, sehingga hati mendapat darah dari dua sumber. Hati terdiri atas unit-gnit heksagonal yaitu lobulus hepaticus (hati). Di bagian tengah setiap lobulus terdapat sebuah vena sentralis, yang dikelilingi secara radial oleh lempeng sel hati (lamina hepatocytica), yaitu hepatosit, dan sinusoid ke arah perifer. Di sini, jaringan ikat membentuk kanalis porta atau daerah porta (spatium portale), tempat terdapatnya cabang-cabang arteri hepatika, vena porta hepatis, duktus biliaris, dan pembqluh limfe. Pada manusia, dapat ditemukan tiga sampai enam daerah porta setiap lobulus. Darah arteri dan darah vena dari daerah porta perifer mula-mula bercampur di sinusoid hati saat mengalir ke arah vena sentralis. Dari sini, darah masuk ke sirkulasi umum melalui vena hepatika yang keluar dari hati dan masuk ke vena kava inferior. Sinusoid hati adalah saluran darah yang melebar dan berliku-liku, dilapisi oleh lapisan tidak utuh sel endotel berfenestra (endotheliocytus fenestratum) yang juga menunjukkan lamina basalis yang berpori dan tidak utuh. Sinusoid hati dipisahkan dari hepatosit di bawahnya oleh spatium perisinu- soideum (nisse) subendotelial. Akibatnya, zat makanan yang mengalir di dalam sinusoid memiliki akses langsung melalui dinding endotel yang tidak utuh dengan hepatosit. Struktur dan jalur sinusoid yang berliku di hati memungkinkan pertukaran zatyangefisien antara hepatosit dan darah. Selain sel endotel, sinusoid hati juga mengandung makrofa Etfangdisebut sel Kupffer (macrophagocytus stellatus), terletak di sisi luminal sel endotel. 325

Hepatosit mengeluarkan empedu ke dalam saluran yang halus disebut kanalikulus biliaris(canaliculus bilifer) yang terletak di antara hepatosit. Kanalikulus menyatu di tepi lobulus hati di daerahporta sebagai duktus biliaris. Duktus biliaris kemudian mengalir ke dalam duktus hepatikus yang lebihbesar yang membawa empedu keluar dari hati. Di dalam lobulus hati, empedu mengalir di dalamkanalikulus biliaris ke duktus biliaris di daerah porta, sementara darah dalam sinusoid mengalir ke venasentralis. Akibatnya, empedu dan darah tidakbercampur.Kandung Empedu Kandung empedu adalah organ kecil berongga yang melekat pada permukaan bawah hati. Empedu diproduksi oleh hepatosit dan kemudian mengalir ke dan disimpan di dalam kandung empedu. Empedu keluar dari kandung empedu melalui duktus sistikus dan masuk ke duodenum melalui duktus biliaris komunis menembus papila duodeni mayor, suatu tonjolan mirip-jari di dinding duodenum ke dalam lumen. Kandung empedu bukan merupakan kelenjar karena fungsi utamanya adalah menampung dan memekatkan empedu dengan menyerap kandungan airnya. Empedu dicurahkan ke dalam saluran pencernaan akibat rangsangan hormon setelah makan. Bila kandung empedu kosong, mukosanya membentuk banyak lipatan yang dalam.Pankreas Eksokrin Pankreas adalah organ lunak memanjang yang terletak di belakang lambung. Caput pancreatis terletak di lengkung duodenum dan cauda pancreatis meluas dari rongga abdomen ke limpa. Sebagian besar pankreas adalah keleniar eksokrin. Unit sekretorik eksokrin atau asinus mengandung sel asinar (cellula acinosa) bentuk-piramid, yang apeksnya berisi granula sekretorik. Granula ini mengandung prekursor beberapa enzim pencernaan pankreas yang disekresikan ke dalam duktus ekskretorius dalam bentuk tidak aktif. Asinus sekretorik dibagi menjadi banyak lobulus dan dibatasi oleh jaringan ikat longgar. Duktus ekskretorius di pankreas eksokrin berawal dari bagian tengah masing-masing asinus berupa sel sentroa- sinar (cellula centroacinosa) yang terpulas-pucat, yang berlanjut menjadi duktus interkalaris (ductus intercalatus) yang pendek. Duktus interkalaris bergabung membentuk duktus intralobularis di dalam jaringan ikat, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus interlobularis yang lebih besar yang bermuara ke dalam duktus pankreatikus utama. Duktus ekskretorius pankreas tidak memiliki duktus striatus.Pankreas Endokrin .; .Unit endokrin pankreas tersebar di antara asinus eksokrin berupa unit terpisah yang terpulas-pucatdengan banyak pembuluh darah yaitu insula pancreatica (pulau Langerhans). Setiap insula dikelilingioleh serat jaringan.ikat retikular halus..Dengan metode imunositokimia khusus, empat jenis sel dapatdiidentifikasi di setiap insula pancreatica: sel alfa (endocrinocytus A), beta (endocrinocytus B), delta(endocrinocytus D), dan sel polipeptida pankreas (endocrinocytus PP).Sel alfa membentuk s el<ttar 20o/o insula dan terutama terdapat di pinggir insula. Sel beta adalah jenisyang paling banyak, mencakup 70o/o seI insula, dan terutama terdapat di bagian tengah insula. Jenis sellainnya hanya sedikit dan tersebar di berbagai tempat di seluruh insula.

GAMBAR 14.1 ffi* Hati Babi (Pandangan Menyeluruh, Potongan Transversal) Pada hati babi, jaringan ikat dari hilus meluas di antara lobus hati sebagai septum interlobularis (S, 9) dan membatasi lobulus hati (7). Untuk menunjukkan batas jaringan ikatyang membentuk masing- masing lobulus hati (7), sediaan hati babi dipulas dengan Mallo ry-azan, yang mewarnai septum jaringan ikat (5, 9) biru tua. Gambar ini memperlihatkan suatu lobulus hati lengkap (di sebelah kiri) dan bagian lobulus hati (7) yang berdekatan. Septum interlobularis (S, l) yang terpulas-biru mengandung cabang interlobularis vena porta (+, tt), duktus biliaris (2, tZ), dan arteri hepatika (S, f:), yang secara keseluruhan disebut daerah porta atau kanalis porta. Di tepi setiap lobulus tampak beberapa daerah porta di dalam septum interlobularis (S, l). Di dalam septum interlobularis (S, l) juga ditemukan pembuluh limfe kecil dan saraf yang strukturnya kecil dan jarang terlihat. Di bagian tengah setiap lobulus hati (7) terdapat vena sentralis ( f , A). Dari setiap vena sentralis ( 1, 8), lempeng sel hati (lamina hepatocytica) (6) memancar ke arah tepi lobulus. Di antara lempeng sel hafl (6) terdapat saluran darah yang disebut sinusoid hati (10). Darah arteri dan vena bercampur di dalam sinusoid hati ( t O), dan selanjutnya mengalir ke arah vena sentralis ( 1, 8) setiap lobulus (7). Empedu dihasilkan oleh sel hati. Empedu mengalir melalui kanalikulus biliaris yang sangat kecil di antara hepatosit ke dalam duktus biliaris (2, 12) interlobularis (lihat Gambar 14.5). Pembuluh darah interlobularis dan duktus biliaris (Z-+, tt-tl) bercabang-cabang di dalam hati. Pada potongan melintang lobulus hati, mungkin terlihat lebih dari satu potongan struktur ini di dalam daerah porta. 8 Vena sentralis Cabang Septum interlobularis(E interlobularis: 10 Sinusoid hatiIc6<l|'3z out<tus oitiaris Arteritb hepatikac6 i rU Vena porta 14 Septum Cabang interlobularis lointerlobularis: -11 Vena porta tloo) -12 Duktus lllll-Jsoo - 13 biliaris Arteri hepatika 0) 7 Lobulus hatiGAMBAR 14.1 Lobulus hati babi (pandangan menyeluruh, potongan transversal). Pulasan: Mallory-azan. Pembesaran lemah.

GAMBAR 14.2 w F.tati Primata {Fandangan Menyeluruh, Pct*ngan Transver'*al} Pada hati primata atau manusia, septum jaringan ikat di antara lobulus hati (8) tidak sejelas di hati babi, dan sinusoid hati bersambungan di antara lobulus. Meskipun terdapat perbedaan, daerah porta tetap memperlihatkan cabang interlobularis vena porta (2, tt), arteri hepatika (3, l3), dan duktus biliaris (t, tZ) di sekitar tepi lobulus (A) dalam septum interlobularis (+, f O). Gambar ini mernperlihatkan banyak lobulus hati (S). Oi bagian tengah setiap lobulus hati (8) yaitu vena sentralis (6, 9). Sinusoid hati (5) terlihat di antara lempeng sel hati (Z) yangmemancar dari vena sentralis (e, l) ke arah tepi lobulus hati (8). Seperti diperlihatkan di Gambar 14.1, cabang pem- buluh darah interlobularis dan duktus biliaris terlihat di daerah porta lobulus hati (8). l-lati Hati melaksanakan ratusan fungsi. Hepatosit melakukan lebih banyak fungsi daripada sel lainnya di tubuh, dan memiliki fungsi endokrin dan eksokrin. F*ngsi Eksckrin Salah satu fungsi eksokrin utama hepatosit adalah menyintesis dan mengeluarkan 500 sampai '1 .200 mL empedu per hari ke dalam kanalikulus biliaris. Dari saluran ini, empedu mengalir melalui sistem duktulus dan duktus untuk masuk ke kandung empedu, tempat empedu disimpan dan dipekatkan dengan mengeluarkan air. Pengeluaran empedu dari hati dan kandung empedu terutama diatur oleh hormon. Aliran empedu meningkat jika hormon yang disebut kolesistokinin dikeluarkan oleh sel enteroendokrin mukosa, dirangsang jika lemak makanan dalam kimus masuk ke duodenum. Hormon ini menyebabkan kontraksi otot polos di dinding kandung empedu dan relaksasi sfingter sehingga empedu dapat masuk ke duodenum. Caram empedu yang terdapat di dalam empedu mengemulsi lemak di usus halus (duodenum). Proses ini memudahkan pencernaan lemak oleh enzim pencerna-lemak, yaitu lipase pankreas, yang dihasilkan oleh pankreas. Lemak yang dicerna kemudian diserap oleh sel di usus halus dan masuk ke dalam saluran limfe lakteal buntu yang terletak di setiap vili. Dari lakteal, lemak dibawa ke duktus limfe lebih besar yang akhirnya bermuara ke dalam vena-vena besar. Hepatosit juga mengeluarkan bilirubin, suatu bahan kimiawi toksik yang dibentuk di tubuh setelah eritrosit tua diuraikan oleh makrofag hati, yaitu sel Kupffer (macrophagocytus stellatus). 'Bilirubin diambil oleh hepatosit dari darah dan diekskresikan ke dalam empedu. Hepatosit juga berperan penting dalam sistem imun. Antibodi yang dihasilkan oleh sel plasma di lamina propria usus diserap dari darah oleh hepatosit dan diangkut ke dalam kanalikulus biliaris dan empedu. Dari sini, antibodi masuk ke lumen usus, tempat zat ini mengontrol flora bakteri USUS. Fungsi Endclkrin Hepatosit juga merupakan sel endokrin. Susunan hepatosit di lobulus hati memungkinkan sel ini menyerap, memetabolisasi, menimbun, dan menyimpan berbagai produk dari darah. Hepatosit kemudian membebaskan banyak produk yang dimetabolisasi atau disekresi kembali ke dalam aliran darah, saat darah mengalir melalui sinusoid dan berkontak langsung dengan hepatosit. Fungsi endokrin hepatosit mencakup sintesis banyak protein plasma, termasuk albumin dan faktor pembekuan darah protrombin dan fibrinogen. Hati juga menyimpan lemak, berbagai vitamin, dan karbohidrat berupa glikogen. Bila sel-sel tubuh memerlukan glukosa, glikogen yang disimpan di hati diubah kembali menjadi glukosa dan dibebaskan ke dalam aliran darah. Sel hati juga mendetoksifikasi macam-macam obat dan bahan berbahaya sewaktu zat tersebut mengalir melalui sinusoid. Sel Kupffer di sinusoid adalah fagosit hati khusus yang berasal dari monosit darah. Sel besar yang bercabang ini menyaring dan memfagositosis partikel renik, debris sel, dan eritrosit yang tua atau rusak yang mengalir melalui sinusoid. Hati juga memiliki fungsi vital pada awal kehidupan. Pada janin, hati adalah tempat hemopoiesis, atau produksi sel darah.

Cabangg interlobularis:I l1 Duktusbitiaris4 Septum 9 Vena sentralis interlobularis5 Sinusoid 10 Septum interlobularis hati6 Vena Cabang sentralis interlobularis: lo11 Vena porta7 Lempeng lltood 12 Duktus sel hati lllJo= biliaris 13 Arteri hepatika rJ 0) 8 Lobulus hatiGAMBAR 14.2 Lobulus hati primata (pandangan menyeluruh, potongan transversal). Pulasan:hematoksilin dan eosin. Pembesaran lemah.

GAMBAR 14.3 ffi Hati Sapi: Lobulus Hati (Potongan Transversal) Fotomikrograf pembesaran-lemah hati sapi memperlihatkan beberapa lobulus hati. Daerah porta lobulus hati mengandung cabang vena porta (5), arteri hepatika (6), dan biasanya duktus biliaris, yang tidak tampak dalam gambar. Dari vena sentralis (l) memancar lempeng sel hati (2) ke arah tepi lobulus. Di antara lempeng sel hati (2) terdapat pembuluh darah yang disebut sinusoid (S). Snusoid (a) mengangkut darah dari vena porta (5) dan arteri hepatika (6) ke vena sentralis (t). naik vena sentialis (1) maupun sinusoid (3) dilaplsi oleh endotel (4) berfenestra dan tidakutuh.GAMBAR 14.4 ffi Lobulus Hati (Pandangan Seksional, Potongan Transversal) Potongan lobulus hati di antara vena sentralis (S) dan jaringan ikat perifer septum interlobularis (1, 6) daerah porta diperlihatkan secara lebih detail. Di septum interlobularis (t,0) terdapat potongan melintang sebuah vena porta (4), arteri hepatika (3), duktus biliaris (S), d\"tr sebuah pembuluh limfe (2). Banyaknya potongan melintang arteri hepatika (3) dan duktus biliaris (5) disebabkan oleh adanyapercabangannya di septum atau salurannya masuk dan keluar septum. Cabang vena porta (+) dan arteri hepatika (a) menembus septum interlobularis (t, 6) dan membentuk sinusoid (S, f O). Sinusoid (S, tO) berada di antara lempeng sel hati (Z) dan mengikuti percabangan dan anastomosisnya. Sinusoid (S, tO) dan vena sentralis dilapisi oleh sel endotel ( f0) yang tidak utuh. Sel darah (eritrosit dan leukosit) di sinusoid (8) mengalir ke arah vena sentralis (9) masing- masing lobulus. Di sinusoid (tO) luga terdapat makrofagyang disebut sel Kupffer (lihat Gambar 14.6).GAMBAR 14.5 ffi Kanalikulus Biliaris di Lobulus Hati (Sediaan Asam Osmium) Sediaan hati yang difiksasi dengan asam osmium dan dipulas dengan hematoksilin dan eosin mem- perlihatkan kanalikulus biliaris (S, S). Kanalikulus biliaris (3, S) adalah saluran kecil di antara sel-sel hati di lempeng hepatosit (4). Kanallkulus (3, 5) mengikuti jalur yang tidak teratur di antara lempeng hepatosit (4) dan bercabang tanpa halangan di dalam lempeng hepatosit (4). Sinusoid (6) dilapisi oleh sel endotel (f ) yang tidak utuh. Semua sinusoid (6) mengalir ke dan bermuara ke dalam vena sentralis (2).

1 Vena sentralisLempeng 4 Endotelsel hati 5 Vena portaSinusoid 6 Arteri hepatikaGAMBAR 14.3 Hati sapi: lobulus hati (potongan transversal). Pulasan: hematoksilin dan eosin.3Ox1 Septum interlobularis 7 Lempeng sel hati2 Pembuluh limfe3 Arteri hepatika B Sel darah dalam sinusoid4 Vena porta 9 Vena sentralis5 Duktus biliaris6 Septum interlobularis 10 Sel endotel di sinusoidGAMBAR 14.4 Lobulus hati (pandangan seksional, potongan transversal). pulasan: hematoksilin daneosin. Pembesaran kuat.1 Sel endotel 4 Lempeng hepatosit 5 Kanalikulus biliaris2 Vena sentralis 6 Sinusoid3 Kanalikulus biliarisGAMBAR 14.5 Kanalikulus biliaris di lobulus hati: sediaan asam osmium. Pulasan: hematoksilin daneosin. Pembesaran kuat.

GAMBAR 14.6 ffi Sel Kupffer di Lobulus Hati (Sediaan Tinta lndia) Sebagian besar sel yang melapisi sinusoid (5) hati adalah sel endotel (Z). Sel kecil ini memiliki sito- plasma yang tipis dan inti yang kecil. Untuk menunjukkan sel fagositik di dalam sinusoid (S) fratl, hewan percobaan disuntik secara intravena dengan tinta India. Sel Kupffer (3, 7) fagositik menelan partikel- partikel karbon dari tinta, yang mengisi sitoplasmanya dengan endapan hitam. Akibatnya, sel Kupffer (3, 7) tampak jelas di dalam sinusoid (5) di antara lempenghepatosit (6). Sel Kupffer (3, 7) adalah sel besar dengan beberapa prosesus dan bentuk tidak teratur atau stelata yang menonjol ke dalam sinusoid (S). Inti sel Kupffer (3, 7) tertutup oleh partikel karbon yang ditelan. Di tepi lobulus terlihat jaringan ikat septum interlobularis ( I ) dan bagian duktus biliaris (+) yang dilapisi oleh sel kuboid.GAMBAR 14.7 ffi Granula Glikogen di Sel Hati (Hepatosit) Sitoplasma sel hati bervariasi bentuknya bergantung pada status nutrisi. Setelah makan, hepatosit (l) menyimpan banyak glikogen di dalam sitoplasmanya. Dengan pulasan periodic-acid Schiff, granula glikogen (2, +) dr sitoplasma hepatosit ( 1) berwarna merah terang dan memperlihatkan distribusi acak di dalam sitoplasma. Di dalam gambar ini juga terlihat sinusoid (S) hati dan sel endotel (5) gepeng yang melapisi lumennya.GAMBAR 14.8 ffi Serat Retikular di Lobulus Hati Serat retikular (6, 8) halus membentuk sebagian besar jaringan ikat penunjang hati. Dllam gambar ini, serat retikular berwarna hitam dan sel hati berwarna merah muda atau ungu pucat. Serat retikular (0, S) melapisi sinusoid (8), menyokong sel endotel, dan membentuk anyaman padat serat retikular di dinding vena sentralis (7). Serat retikular (0, S) juga menyatu dengan serat kolagen di septum interlobularis ( I ), tempat serat kolagen mengelilingi vena porta (Z) dan duktus biliaris (3). Di anyaman retikular iuga terlihat inti hepatosit (4) yang berwarna merah muda dan lempeng hepatosit (5) yang memancar dari vena sentralis (7) ke arah septum interlobularis ( 1).

1 Septum interlobularis #;r 5 Sinusoid2 Sel endotel 6 Lempeng hepatosit '!e 7 Sel Kupffer r'rl t .ji' iI $3 Sel Kupffer4 Duktus biliarisGAMBAR 14.6 Sel Kupffer di lobulus hati (sediaan tinta india). Pulasan: hematoksilin dan eosin.Pembesaran kuat.1 Hepatosit 3 Sinusoid 4 Granula glikogen2 Granula glikogen 5 Sel endotel fwf{i \ * wGAMBAR 14.7 Granula glikogen di sel hati. Pulasan: periodic-acid Schiff dengan pewarna tandinganbiru untuk nukleus. lmersi minyak. tNax$R\- {*aa\J:l\c\:\.l'qixsii$ i .:aS\"i-\-{i:.H{'./,*\t-q ,{& t'{N'&) s-*4 -t' 5 Lempeng hepatosit1 Serat kolagen di t:4''1 6 Serat retikular di septum interlobularis dinding vena sentralis2 Vena porta 7 Vena sentralis3 Duktus biliaris 8 Serat retikular di dinding sinusoid4 lnti hepatosit ,1*,*GAMBAR 14.8 Serat retikular di sinusoid lobulus hati . Pulasan: metcide retikulin. Pembesaran sedang.

GAMBAR 14.9 ffi Dinding Kandung Empedu Kandung empedu adalah suatu kantung berotot. Dinding kandung empedu terdiri atas mukosa, muskularis, dan adventisia atau serosa. Dinding kandung empedu tidak mengandung muskularis mukosa atau submukosa. Mukosa terdiri dari epitel selapis silindris ( f ) dan jaringan ikat lamina propria (2) & bawahnya yang mengandung jaringan ikat longgar, beberapa jaringan limfoid difus, dan pembuluh darah, venula dan arteriol (l). lulatrr keadaan tidak teregang, dinding kandung empedu memperlihatkan lipatan mukosa (7) temporer yang menghilang saat kandung empedu teregang oleh empedu. Lipatan mukosa (7) mirip dengan vili di usus halus; namun, ukuran dan bentuknya berbeda, dan susunannya tidak teratur. Kriptus atau divertikulum (crypta mucosae) (S, S) terdapat di antara lipatan mukosa (7) dan sering membentuk indentasi yang dalam di mukosa. Pada potongan meiintang, divertikulum atau kriptus (3, 8) di lamina pro pria(2) mirip dengan kelenjar tubular. Namun, tidak ada kelenjar di dalam kandung empedu, kecuali di collum vesicae biliaris. Di bagian eksternal lamina propria (2) yaitu otot kandung empedu dengan berkas serat otot polos (tO) tersusun acak yang tidak menunjukkan lapisan-lapisan yang jelas dan serat elastik (+) yang tersebar. Di sekeliling berkas serat otot polos (tO) terdapat lapisan tebal iaringan ikat (6) padat yang mengandung pembuluh darah besar, arteri dan vena (t t), pembuluh limfe, dan saraf (S). Serosa (f2) melapisi seluruh permukaan kandung empedu yang menggantung bebas. Lapisan jaringan ikat, tempat kandung empedu melekat pada permukaan hati, disebut adventisia. Fungsi.l u:taqqa ,ka$d,.f$l,erhpedU.Adal* ,1,rnerigu,rnp.glkan, lme1-tyimpanf 61\"L5tpao,,,dari..ine.nget: Juarkan,€mpedq:.bil4ldipetrf.ukan:runtuk,emulsifikasi.!'em-ak;,,:Empedu,secar,a,terus m.qndrus..:dipid 'duksi ole-h hepatosit,'dan'diangkut'melalui duktus ekskretor:fus ke kandung empedu untuk di;.. qimpan.: Di:sini; natrium, secara aktif diangkut melalui epitel selapis ii.lindris,kandnriig.e p€dtij,,k dalam jaringan ikat ekstraselular sehingga tercipta tekanan osmotik yagg,kuatr ton.1kloriila;dan.,alr, mengikuti secara pasif sehingga empedu memekat. Pengeluaran empedu ke dalam duodenum berada di bawah kontrol hormon. Sebagai reibb1i!,,i, ,terha{ap masuknya ler.naft,$akanan ke dalam dgodenqlnrprgksjnal.rh.O.imo.rj.tqlg.$itOl$ii$.ICdlQ,. dile.paskaa, ker'dalam:,aliran, tah.oleh'sel ertte,loen*ik-rlofe{dft.iinb.diti nete?- ,li'cd yanggdepdt d!., kos;.xs!rt,c. eKdibawabGhOaralr.ketkaiid\"lg e-q!pe.du.qntqL *e*$.!601i,, kan,kontraks,i:ritrnl.!!:otb!.iio16.3:,iiahiirk:urt::d].:dindjnsOya.:Pid.a:,;Aku yqng bersamaan, o!o!.ppfp-.g.1 iriniiteldj.le.ki :cqliryr -velic,ae biliatis.relaksaii;:;,JlomQinasi kiiiia, il! ry'eqakra enpa-d.qi:,tld$*&,...l ke dalam duodenum melalui duktus biliaris komunis.

f, 7 Lipatan mukosa 8 Divertikulum atau kriptus3 Divertikulum atau 9 Venula dan arteriol kriptus 10 Serat otot polos4 Serat elastik :*lY:i:1Z 11 Arteridan vena5 Saraf 12 SerosaGAMBAR 14.9 Dinding kandung empedu. Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran lemah.

#GAMBAR 14.10 Pankrcas {Pandangan Seksional} Pankreas memiliki komponen eksokrin dan endokrin. I(omponen eksokrin membentuk sebagian besar pankreas dan terdiri dari asini serosa dan sel zimogenik (f ) yang tersusun rapat dan membentuk banyak lobulus kecil. Lobulus dikelilingi oleh septum iaringan ikat intralobularis dan interlobularis (+, tl) yang mengandung pembuluh darah (5, g), duktus interlobularis (f Z), saraf, dan kadang- kadang, reseptor sensorik yaitu corpusculum lamellosum (Pacinian corpuscle) ( t t ). U dalam asini serosa (t) terdapatinsulapancreatica (pulauLangerhans) (l,Z)yangterpisah. Insulapancreatica (3, 7) menunjukkan bagian endokrin dan merupakan ciri khas pankreas. Setiap asinus pankreatikus (1) terdiri atas sel zimogenik (f) penghasil-protein bentuk-piramid yang mengelilingi sebuah lumen sentral yang kecil. Duktus ekskretorius setiap asini terlihat sel sen- troasinar (0, f O) yang terpulas-pucat di dalam lumennya. Produk sekretorik keluar dari asini melalui duktus interkalaris (intralobularis) (2) yang mempunyai lumen kecil yang dilapisi oleh epitel kuboid rendah. Sel sentroasinar (6, tO) bersambungan dengan epitel duktus interkalaris (2). Duktus interkalaris (2) mengalir ke dalam duktus interlobularis ( 12) yang terdapat di dalam septum jaringan ikat interlobularis (4, 13). Duktus interlobularis (12) dilapisi oleh epitel selapis kuboid yang menjadi lebih tinggi dan bertingkat di duktus yang lebih besar. Insulapancreatica (3,7) dipisahkan darijaringan asini eksokrin di sekitarnya olehlapisan tipis serat retikular. Insula (3, 7) lebih besar daripada asini dan merupakan kelompok padat sel-sel epitel yang ditembus oleh kapiler (s). Sel sel di insula pancreatica (3, 7) digambarkan pada pembesaran yang lebih kuat di Gambar L4.Ll dan 14.12.Fungsi eksokrin dan endokrin pankreas dilakukan oleh sel eksokrin dan sel endokrin:Secaraterpisah. Pankreas menghasilkan banyak enzim pencernaan yang keluar dari kelenjar rnelaluiduktus ekskretorius utama, sedangkan berbagai hormon diangkut melalui pembuluh darah.Sekresi eksokrin pankreas diatur oleh rangsangan hormon dan vagus. Dua hormon usus,sekretin dan kolesistokinin (CCK), disekresi oleh sel enteroendokrin (APUD) di mukosa duodenunike dalam aliran darah, mengatur sekresi pankreas.Sebagai respons adanya kimus asam di usus halus (duodenum), pelepasan hormon sekrctinmerangsang sel pankreas eksokrin untuk mengeluarkan banyak cairan encer yang kaya lon na:trium bikarbonat. Cairan ini, yang memiliki sedikit atau tidak ada aktivitas enzim, terutarnadihasilkan oleh sel sentroasinar di asini dan sel yang melapisi duktus interkalaris yang lebih kecil.Fungsi utama cairan bikarbonat ini adalah untuk menetralkan kimus asam, menghentikan,keliapepsin dari lambung, dan menciptakan pH netral di duodenum bagi aktivitas enzim pencernaanpankreas. Sebagai respons adanya lemak dan protein di dalam usus halus, CCK dilepaskanike dalamaliran darah. CCK merangsang sel asinar di pankreas untuk menyekresi seiumlah beiar,enzimpencernaan: amilase pankreas untuk pencernaan karbohidrat, lipase pankreas untuk pencernaarilemak, deoksiribonuklease dan ribonuklease untuk pencernaan asam nukleat, dan:'e6zimproteolitik tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase.Enzim pankreas mula-mula diproduksi di sel asinar dalam bentuk inaktif dan hanya diaktifkandi duodenurn oleh hormon enterokinase yang disekresi oleh mukosa usus. Hormon ini rrrengubiahtripsinogen menjadi tripsin, yang kemudian mengubah semua enzim pankreas lainnya rner;rjadiaktif. 'enzim pencernaan yang :

6 Sel sentroasinar'1 Asini s;'L:$ 7 Insula serosa dan sel Sd. pancreatica zimogenik 8 Kapiler2 Duktus 9 Pembuluh inierkalatus I darah &n 10 Sel sentroasinar3 lnsula pancreatica fi4 Septum $ 11 Corpusculum lamellosum jaringan (Badan Pacini)ikatinterlobularis:5 Pembuluh 12 Duktus darah interlobularis 13 Jaringan ikat interlobularisGAMBAR 14.1O Pankreas eksokrin dan endokrin (pandangan seksional). Pulasan: hematoksilin daneosin. Pembesaran lemah.

GAMBAR 14.11ffi lnsuls Fanerenti*a Insula pancreatica (z) yangterpulas-pucat digambarkan pada pembesaran yang lebih kuat. Sel endo- krin insula (2) tersusun berderet dan berkelompok, di antaranya ditemukan serat jaringan ikat halus dan anyaman kapiler (a). Kapsul jaringan ikat (a) tipis memisahkan pankreas endokrin dari asini serosa (5) eksokrin. Beberapa asini serosa (5) mengandung sel sentroasinar (5) terpulas-pucat, yang merupa- kan bagian sistem duktus yang berhubungan dengan duktus interkalaris (f). Set mioepitel tidak mengelilingi asini sekretorik di pankreas. Pada sediaan histologik rutin, masing-masing sel penghasil-hormon di insula pancreatica ( 1) tidak dapat diidentifikasi.GAMBAR 14.12,ffi |n*ula Fancreatiea {S*dlaan Khusua) Pankreas ini telah dipersiapkan dengan pulasan khusus untuk membedakan sel alfa (A) (l) penghasil- glukagon dari sel beta (s) (g) penghasil-insulin. Sitoplasma sel alfa ( 1) berwarna merah muda, sedang- kan sitoplasma sel beta (3) berwarna biru. Sel alfa ( t ) terletak lebih perifer di dalam insula dan sel beta (3) lebih di tengah. Sel beta (a) yuga lebih mendominasi, membentuk kira-kira 70o/o dariinsula. Sel delta (D) (tldak tampak) juga terdapat di insula. Sel ini paling sedikit, memiliki bentuk sel yang bervariasi, dan ditemukan di mana saja dalam insula pancreatica. Kapiler (z) di sekitar sel endokrin menunjukkan insula pancreatica ini kaya vaskularisasi. Kapsul iaringan ikat (a) tipis memisahkan sel-sel insula dari asini serosa (O). Set sentroasinar (S) terlihat di beberapa asini. Komponen endokrin pankreas tersebar di seluruh organ berupa pulau sel endokrin yang disebut insula pancreatica (pulau Langerhans). lnsula pancreatica menghasilkan dua hormon utjma yang mengaturkadar glukosa dan metabolisme glukosa Sel alfa (endocrinocytus A) di insula pancreatica menghasilkan rhormon glukagop, yang dibebaskan sebagai respons terhadap kadar glukosa darah yang rendah,: Cluk\"goi *\"tiingt atku,\", kadar glukosa darah dengan mempercepat perubahan glikogen, asam amino, dan asamr lemak di hepatosit menjadi glukosa. Sel beta (endoirinocytus B) di insula pancreatica menghasilkan hormon insulin, yang pem, bebasannya dirangsang oleh kadar glukoga darah yang'meningkat setelah makan. lnsulin me- nurun,kan' kadar glukosa darah dengan meningkatkan' transpor membran glukosalke dalam hepatosit, otof,dan sel adiposa. lnsulin juga mempercepatkonversi glukosa.menjadi glikogen di hepatosit, Efek insulin terhadap kadar glukosa darah berlawanan dengan:efek glukagon.: Sel delta {endocrinocytus D)' mengeluarkan hormon:somatostatin. Hormon ini'menurunlkan: dan menghambat aktivitas sekretorik sel alfa (penghasil-glukagon) danlsel beta (penghasil.inqulin) melalui pengaruh lokal di dalam insula pancreatica. 5gt polipeptida pankreas (endocrinocyJus PP) menghasilkan hormon .polipepfidarpaRkreas, 1rangmenghambatpembentukanenz.impankreasdansekresialkali.

Duktus interkalatus Sel insula pancreatrca 3 Kapiler 4 Kapsul jaringan ikat Sel sentroasinar di dalam asinus serosaGAMBAR 14.11 lnsula pancreatica. Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran kuat. 1 Sel alfa 2 Kapiler 3 Sel beta 4 Kapsul jaringan ikat 5 Sel sentroasinar 6 Asini serosaGAMBAR 14.12 lnsula pancreatica (sediaan khusus). Pulasan: Gomori's chrome alum hematoxylin andphloxine. Pembesaran kuat.

GAMBAR 14.13 ffi Pankreas: Bagian Endokrin (lnsula Pancreatica) dan Eksokrin Fotomikrografpembesaran-kuat pankreas memperlihatkan komponen eksokrin dan endokrin. Di bagian tengah adalah insulapancreatica (3) endokrinyang terpulas-pucat. Kapsuliaringan ikat (2) tipis me- misahkan.insula pancreatica (3) dari asini sekretorik (5) eksokrin. Insula pancreatica (3) mendapat pendarahan dari pembuluh darah dan kapiler (f). Rsini sekretorik (5) eksokrin terdiri atas sel bentuk- piramid yang tersusun mengelilingi lumen kecil dengan bagian tengahnya terlihat satu atau lebih sel sentroasinar (+) yang terpulas-pucat. Duktus ekskretorius terkecil di dalam pankreas adalah duktus interkalaris (f) yang dilapisi oleh epitel selapis kuboid.

1 Duktus interkalatus 5 Asini Kapsul jaringan sekretorik ikat3 lnsula pancreatica4 Sel sentroasinarGAMBAR 14.13 Pankreas: bagian endokrin (insula pancreatica) dan eksokrin. Pulasan: periodic acid-Schiff dan hematoksilin. 8Ox.

Bab 14 RingkasanSistem PencernaanHatio Terletak di luar saluran pencernaan pada posisi yang strategisr Semua nutrien yang diserap mengalir ke hati melalui vena porta dan sinusoid hatir Memiliki suplai darah ganda: vena porta dan arteri hepatikao Tersusun menjadi lobuluslobulus hati dengan vena sentralis di bagian tengah lobuluso Dari vena sentralis terpancar lempeng sel hati (hepatosit) ke arah tepi lobuluso Vena porta, arteri hepatika, dan duktus biliaris di tepi lobulus adalah daerah portar Darah vena dan arteri bercampur di sinusoid dan mengalir ke vena sentraliso Sinusoid hati dilapisi oleh endotel yang berfenestra dan tidak utuho Bahan di dalam darah berkontak dengan hepatosit melalui spatium perisinusoideum subendotelialKandung Empedu, Hepatosit, dan Fungsi Eksokrino Sebagai fungsi eksokrin, hepatosit mengeluarkan empedu ke dalam kanalikulus biliariso Empedu mengalir berlawanan dengan darah ke duktus biliaris di daerah portar Empedu disimpan di dalam kandung empedu, tempat air dikeluarkan dan empedu dipekatkano Hormon kolesistokinin mengatur pelepasan empedu dari hati dan kandung empeduo Sel enteroendokrin di mukosa usus mengeluarkan kolesistokinin sewaktu lemak dalam kimus masuk ke duodenumo Kolesistokinin menyebabkan kandung empedu berkontraksi dan empedu terdorong keluaro Empedu mengemulsifikasi lemak agar mudah dicerna oleh lipase pankreaso Lemak diserap ke dalam lakteal limfe di vili usus haluso Hepatosit mengeluarkan bilirubin ke dalam empedu dan menyalurkan antibodi dari darah ke dalam empeduHepatosit: Fungsi Endokrin, Detoksifikasi, dan Hemopoiesiso Mengambil, memetabolisasi, menimbury dan menyimpan berbagai produk dari daraho Menyintesis dan mengeluarkan protein plasma, termasuk faktor pembekuan daraho Menyimpan glikogen dan mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhano Mendetoksifikasi obat dan bahan berbahaya di sinusoido Makrofag khusus di hati, sel Kupffer, melapisi sinusoido Sel Kupffer menyaring dan memfagosit debris dan sel darah merah tuao Pada janin, hepatosit adalah tempat untuk hemopoiesis.Pankreas: Eksokrino Caput pancreatis terletak di lengkung duodenumo Komponen eksokrin membentuk sebagian besar organ dan terdiri dari asini serosao Sel zimogen asini berisi granula yang mengandung enzim pencernaano Asini mengandung sel sentroasinar yang terpulas-pucat di lumennyao Sel sentroasinarbersambungan dengan sel duktus interkalariso Hormon sekretin dan kolesistokinin mengatur sekresio Sel enteroendokrin usus mengeluarkan hormon jika terdapat kimus asamo Sekretin merangsang pembentukan natrium bikarbonat oleh sel sentroasinar dan sel duktus interkalariso Cairan natrium bikarbonat yang alkalis menetralkan kimus asamo Kolesistokinin dilepaskan jika kimus mengandung lemak dan proteino Kolesistokin merangsang pembentukan enzim pencernaan pankreaso Enzim mula-mula diproduksi dalam bentuk inaktif dan diaktifkan di duodenum342

Pankreas: [ndokrino Bagian endokrin membentuk insula pancretica yang terpisah di antara asini eksokrino Setiap insula pancreatica dikelilingi dan dipisahkan oleh serat retikular halus.o Di insula pancreatica terdapat 4 jenis sel: alfa, beta, delta, dan PP.o Sel alfa menghasilkan glukagon sebagai respons terhadap kadar gula yang rendaho Glukagon meningkatkan glukosa darah dengan mempercepat perubahan glikogen di hatio Sel beta menghasilkan insulin sewaktu kadar glukosa meningkato Insulin menurunkan glukosa darah dengan menginduksi transpor glukosa masukke sel hati, otot, dan adiposa.o Sel delta menghasilkan somatostatirl yang menghambat aktivitas sel beta dan alfa.o Sel PP (polipeptida panlreas) menghambat enzim dan sekresi alkali pankreas.

Pertukaran gas ierjadi di claustrum aerosangurneum ,%WMacrophagocytusPneumocytus Myofibra levis alveolaris (sel debu)Bronchiolus terminalis t'6,fi,N:,scuum Arteria pulmonalis lamellare Fibra elastica @ oo0c) ca 0 oo s =a. Rete capillareGAMBARAh,! UMUM 15 Sediaan paru diperlihatkan dalam gambar tiga dimensi dan potonganmelintang, dengan penekanan pada struktur internal bronkiolus respiratorius dan sel alveolus.344


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook