Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kelas XI_smk_nautika_kapal_penangkapan_ikan_bambang-setiono

Kelas XI_smk_nautika_kapal_penangkapan_ikan_bambang-setiono

Published by haryahutamas, 2016-06-01 19:54:01

Description: Kelas XI_smk_nautika_kapal_penangkapan_ikan_bambang-setiono

Search

Read the Text Version

iv. Suara : dengan menggunakan kata “Decimal” sebagaimana dinyatakan dalam tabel ejaan angka.d. Manakala teks berita mengungkapkan kedalaman, panjang, tinggi, lebar dan lain sebagainya. Yang diisyaratkan dalam satuan kaki atau meter, maka angka-angka tersebut harus diikuti oleh “F” untuk menunjukkan bahwa satuan yang dipergunakan adalah satuan kaki ataupun oleh “M”, apakah satuan yang dipergunakan adalah meter. Contoh : 26 F = 26 Feet 17 M = 17 Meter6. Azimut atau baringanAzimu atau baraingan harus diungkapkan dalam 3 angka yangmenyatakan derajat-derajat dari 000 hingga 359, diukur searah denganjalan jarum jam.Untuk mencegah terjadinya kekeliruan, maka angka itu harus diawalioleh huruf “A”. Azimut-azimut dan/atau baringan-baringan itusenantiasa harus menunjukkan arah-arah sejati, terkecuali jikadinyatakan lain.Contoh :a. “LW 025” = “Saya menangkap pancaran anda pada baringan025°b. “LT A110 T1639” = “Baringan anda dari saya adalah 110° pada pukul 1630 (waktu setempat)”.c. “LU PKRU Romeo De Bril A097 1345” = “Baringan PKRU dari De Bril adalah 097° pada pukul 1345 waktu setempat”.7. HalamanHaluan harus diungkapkan dalam 3 angka yang menyatakan derajat-derajat dari 000 hingga 359, diukur searah dengan jarum jam. Jikakekeliruan mungkin dapat terjadi. Angka-angka itu harus diawali olehhuruf “C”. Haluan-haluan itu harus menyatakan haluan-haluan sejati,terkecuali jika dinyatakan lain.Contoh-contoh :a. “MD 125” = “Haluan saya 125°”b. “GR C140 S12” = “Kapal sedang datang untuk menolong anda dengan haluan 140°, kecepatan 12 mil setiap jam”.c. “FL C 123” = “Anda harus mengambil haluan 123° untuk mencapai tempat dimana kecelakaan terjadi”.8. Tanggal Tanggal harus diungkapkan dalam 24 atau 6 angka diawali dengan huruf “D” Dua angkanya yang pertama menyatakan tanggal. Apabila angka-angka itu hanya dipergunakan sendiri saja, maka hal itu berarti346

bahwa tanggal yang dimaksudkan adalah tanggal dari bulan yangsedang berjalan.Jika tanggal yang dimaksudkan bukan tanggal dari bulan yang sedangberjalan, maka dua angkanya yang kedua menyatakan bulan yangdimaksudkan dalam tahun yang sedang berjalan.Jika dianggap perlu, maka tahunnya dapat pula diungkapkan dengandua angka (dalam urutan yang paling belakang).Contoh-contoh :a. “D 15” = “Tanggal 15 dari bulan yang sedang berjalan”Catatan = Jadi jika isyarat itu dikirimkan dalam bulan Maret, maka isyarat itu harus diartikan/dibaca tanggal 15 Maretb. “D 1506” = “Tanggal 15 Juni”c. “D 2801” = “Tanggal 28 Januari”d. “D 2512” = “Tanggal 25 Desember”e. “D 301262” = “Tanggal 30 Desember 1962”f. “D 170845” = “Tanggal 17 Agustus 1945”9. Lintang Lintang sesuatu tempat diungkapkan dengan 4 angka yang diawali huruf “L”. Dua angkanya yang pertama menunjukkan derajat-derajat, sedangkan dua angka selebih-lebihnya menunjukkan menit-menit. Huruf “N” (North/Utara) atau huruf “S” (South/Selatan) ditambahkan dibelakangnya jika dianggap perlu, sekalipun demikian agar supaya isyarat jadi lebih sederhana, maka huruf-huruf “N” itu boleh ditiadakan asalkan dengan ditiadakannya huruf-huruf itu tidak akan menimbulkan terjadinya kekeliruan. Contoh: “L 6950S” = “Lintang 69° 50' Selatan” “L 6950” = “Lintang 69° 50' Selatan” Huruf “S” dibelakang angka-angka itu dapat ditiadakan, sebab dengan ditiadakannya huruf itu, kekeliruan tidak mungkin dapat terjadi.10. Bujur Bujur sesuatu tempat diungkapkan dengan 4, atau apabila dianggap perlu 54 angka yang diawali dengan huruf “G”. 2 atau 3 angkanya yang pertama menunjukkan derajat-derajat, sedangkan dua angkanya yang terakhir (selebihnya) menunjukkan menit-menit. Apabila bukur sesuatu tempat lebih dari 99°,pada umumnya tidak akan terjadi kekeliruan apabila angka yang merupakan kelipatan dari seratus ditiadakan. Sekalipun demikian, untuk menghindari kekeliruan, maka lebih baik jika diungkapkan dengan 5 angka. 347

Huruf “E” (East/Timur) atau “W” (West/Barat) akan ditambahkandibelakang angka-angka itu jika dianggap perlu, sebaliknya huruf-hurufitupun dapat juga ditiadakan jika dengan ditiadakannya huruf-huruf itutidak akan menimbulkan kekeliruan.Contoh-contoh :a. “G14535E” = “Bujur 145° 35' Timur” Atau bujur itupun dapat juga diisyaratkan sebagai :b. “G17955W” “G14535”. Sebab dengan ditiadakannya huruf “E” Catatan dibelakang angka-angka itu tidak akan mengakibatkan timbulnya kekeliruan. = “Bujur 179° 55' Barat” = Penambahan huruf “W” dibelakang angka-angka itu adalah mutlak perlu, sebab jika tidak demikian, maka besar sekali akan timbul salah arti, sebab bukanlah bujur tempat yang seharusnya bujur barat dapat disangka bujur Timur? (Sebab kedudukan kedua bujur itu berdekatan sekali).11. Jarak Angka-angka yang diawali dengan huruf “R” adalah isyarat yang menyatakan jarak yang dinyatakan dalam satuan mil. Contoh : a. “0V A070 R14” = “Ranjau (2) agaknya berada pada baringan 070° dari saya, jarak 14 mil. Huruf “R” boleh ditiadakan jika dengan ditiadakannya huruf tambahan itu tidak akan menimbulkan kekeliruan.b. “OM A140 E18” = “Baringan dan jarak yang diperoleh dengan radar 140°, jarak 18 mil.12. Kecepatan Kecepatan diungkapkan dengan angka-angka yang diawali dengan : a. Huruf “S” untuk menunjukkan bahwa kecepatan yang dimaksud itu adalah kecepatan dalam satuan mil/jam. b. Huruf “V”, untuk menunjukkan bahwa kecepatan yang dimaksud itu adalah kecepatan dalam satuan kilometer/jam.Contoh-contoh : = “Kecepatan pesawat terbang saya terhadap1. “BQ S400” permukaan bumi adalah 400 mil setiap jam.2. “BQ V 500” = “Kecepatan pesawat terbang saya terhadap permukaan bumi adalah 500 kilometer setiap jam”.348

3. “EV L0515” G13027EC125 S20” =”Posisi haluan dan kecepatan saya sekarang ini 05° 15, U 130° 24' T haluan 125°, 20 mil setiap jam”.4. “GR C095 S21” = “Kapal sedang datang menolong anda (atau menolong kapal atau pesawat terbang yang ditunjukkan) dikemudikan dengan haluan 95°, kecepatan 21 mil setiap jam”.13. Waktu Waktu-waktu harus diungkapkan dengan 4 angka. Dua angkanya yang pertama menunjukkan jam-jam (dari 00 = tengah malam sampai dengan 23 = 11 malam), sedangkan 2 angka yang selebihnya menunjukkan menit-menit (dari 00= sampai dengan 59) Angka-angka tersebut diawali dengan :a. Huruf “T” untuk menyatakan bahwa waktu yang dimaksudkan oleh isyarat itu adalah waktu setempat/localtime.b. Huruf “Z”, untuk menyatakan bahwa waktu yang dimaksudkan oleh isyarat itu adalah waktu menengah Green Wich (GMT).Contoh-contoh :1. “BH T1535 L0715N G11530E C080” = “Saya telah melihat ada sebuah pesawat terbang pada pukul 1535 waktu setempat dilintang 07° 15' T terbang dengan haluan 080”2. “MH C315°Z2305” = “Anda harus merubah haluan anda jadi 315° pada pukul 2305 GMT”3. “RX Z1340” =”Anda harus melanjutkan perjalanan pada pukul 1340 GMT”4. “RD 1 T1325” = “Anda harus menghibob jangkar pada pukul 1325 waktu setempat”14. Waktu asal Waktu asal dapat ditambahkan pada akhir teks berita. Waktu asal itu harus diberikan hingga ke menit-menitnya yang paling mendekati dan diungkapkan dalam 4 angka. Lepas dari waktu kapan sesuatu isyarat itu diawali, maka waktu asal itupun harus menunjukkan pula bilangan acuan yang mudah.15. Komunikasi dengan menggunakan kode isyarat lokal (setempat)Apabila sebuah kapal atau stasion pantai hendak berkomunikasi dalamkode isyarat setempat, maka komunikasi itu dimulai, maka isyarat-isyarat itu harus diawali dengan :“YV 1” = “Kelompok yang berikut ini adalah kelompok- kelompok dari kode isyarat setempat” 349

8.5. PENGISYARATAN DENGAN BENDERA1. Bahwa pada suatu saat tertentu harus hanya dipancarkan satu pancangan, dapatlah dianggap sebagai aturan umum. Masing-masing pancangan atupun kelompok pancangan harus tetap dalam keadaan terpancang (dikibarkan) sampai pancangan itu memperoleh sambutan (balasan) dari stasion penerima (lihat ayat 3 dibawah).Jika pada satu kali bendera yang sama diperlihatkan lebih dari satukelompok, maka kelompok yang satu dengan kelompok yangberikutnya harus diantarai oleh tali-tali pemisah (tackline). Stasionpengirim harga senantiasa memancangkan isyarat-isyarat itu di tempatyang memungkinkan pancangan itu dapat terlihat oleh stasionpenerima dengan semudah-mudahnya, maksudnya bahwa pancanganitu harus dipancangkan di kedudukan yang sedemikian rupa, sehinggabendera-bendera akan berkibar dengan bebas serta bebas pula dariasap.2. Cara memanggil Isyarat identitas dari stasion (2) yang dituju harus dipancangkan bersama dengan isyarat itu sendiri (lihat Bab IV ayat 3). Jika isyarat identitas itu tidak dipancangkan, maka harus diartikan bahwa isyarat yang dipancangkan itu diperuntukkan bagi stasion yang berada di dalam jarak pengisyaratan visual.Jika isyarat identitas stasion yang dikehendaki untuk berkomunikasitidak diketahui, maka terlebih dahulu harus dipancangkan salah satudari kelompok-kelompok berikut ini:1. “VC” = “Anda harus memancangkan isyarat identitasanda”2. “CS” = “Apakah nama atau isyarat identitas kapal (atau stasion) anda” dan pada waktu yang bersamaan itu3. “YQ” pun stasion tersebut harus juga memancangkan isyarat identitasnya sendiri. = “Saya ingin berkomunikasi dengan menggunakan … (Tabel pelengkap I) dengan kapal yang baringannya … dari saya”, dapat juga dipergunakan.3. Cara Membalas Isyarat Semua stasion, kepada stasion mana isyarat-isyarat dialamatkan ataupun yang ditunjuk dalam isyarat, harus memancangkan ular-ular balas di tengah-tengah segera setelah ia melihat setiap pancangan diperlihatkan oleh stasion pengirim.350

Ular-ular balas itu harus dikibarkan dipuncak segera setelah stasion-stasion itu memahami maksud pancangan, ular-ular balas itu harusditurunkan lagi ditengah-tengah segera setelah pancangan distasionpengirim diturunkan, ular-ular balas itu akan dipancangkan berikutnyadipahami, begitu seterusnya.4. Cara Mengakhiri Isyarat Stasion pengirim hanya harus memancangkan ular-ular balas setelah isyarat yang terakhir dipancangkan terakhir dipancangkan untuk menunjukkan bahwa isyarat telah selesai sama sekali. Stasion harus membalasnya dengan cara yang sama sebagaimana yang harus dilakukan terhadap semua pancangan (lihat ayat 3).5. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan bilamana isyarat-isyarat tidak dipahami.Jika stasion penerima tidak dapat membeda-bedakan bendera-benderaisyarat yang diperuntukkan baginya itu dengan jelas, maka stasionpenerima itu harus tetap memancangkan ular-ular balas itu ditengah-tengah.Jika isyarat dapat dikenali oleh stasion penerima, tetapi ia tidak dapatmemahami tentang maksud atau arti pacangan isyarat itu, maka iadapat memancangkan isyarat berikut ini :1. “ZQ” = “Isyarat anda agaknya tidak dikodekan dengan2. “ZL” baik/benar, anda harus memeriksanya dan ulangilah seluruhnya” = “Isyarat anda telah saya terima, tetapi saya tidak memahami maksudnya”.6. Penggunaan ular-ular pengganti Dengan digunakannya ular-ular pengganti kita diberi kemungkinan untuk mengadakan pengulangan isyarat yang sama, entah bendera huruf entah bendera angka sebanyak satu kali atau lebih dalam kelompok yang sama, manakala di kapal kita hanya terdapat satu perangkat bendera isyarat.Ular-ular pengganti pertama senantiasa mengulangi bendera isyaratyang teratas yang segolongan dengan bendera-bendera yangmendahului ular-ular pengganti tersebut secara langsung.Ular-ular balas jika dipergunakan sebagai tanda desimal, maka dalammenentukan ular-ular pengganti mana yang dipergunakan dalamsebuah kelompok yang didalamnya terdapat tanda desimal itu bukalahmerupakan masalah lagi, sebab ular-ular balas yang sedang berfungsi 351

sebagai tanda desimal itu bukan satu golongan dengan bendera yang akan diganti oleh ular-ular pengganti yang dimaksudkan. Contoh : 1. Kelompok isyarat “PP” harus diisyaratkan sebagai berikut : P – Ular-ular pengganti pertama. 2. Kelompok bilangan “2233” harus dinyatakan dengan menggunakan ular-ular (bendera-bendera) angka sebagai berikut : 2 – Ular-ular pengganti pertama 3 – Ular-ular pengganti ketiga 3. Kelompok bilangan “123.1” harus diisyaratkan sebagai berikut : 1 2 3 Ular-ular balas Ular-ular pengganti pertama Catatan : Ular-ular balas dalam kelompok ini berfungsi sebagai “tanda desimal”7. Cara mengeja Nama-nama yang terdapat di dalam teks isyarat harus dieja dengan mempergunakan bendera-bendera huruf. Kelompok isyarat “YZ” : “Kata-kata yang berikut ini adalah kata-kata dalam bahasa biasa” jika dianggap perlu dapat juga dipancangkan sebelum pengejaan dilakukan.8.6. CARA MENGGUNAKAN ULAR -ULAR PENGGANTIDD MMM MLM MDD LABBD MMM LUp.I Up. I L D A Up. II Up. I Up. II B Up. IIIA.225 Z 0110 T 1122 I.33 R 5.55A Z T I R2 0 1 Ular Jawab 5Up. I I Up. I 3 Ular Jawab5 Up. II 2 Up. II Up. I Up. I Up. III Up. IICatatan : Up. I = Ular-ular pengganti ke I Up. II = Ular-ular pengganti ke II Up. III = Ular-ular pengganti ke III352

8.7. PROSEDUR ISYARAT BENDERANO BAGIAN KAPAL KAPAL KETERANGAN PENGIRIM PENERIMA 12 34 5 1 Panggilan (jika nama Isyarat+ nama Ular-ular balas Setelah kapal penerima panggilan melihat pancangan kapal panggilan kapal di tengah- setelah kapal penerima penerima mengetahi bahwa diketahui) penerima di tengah lalu isyarat diperuntukkan baginya. (jika nama puncak dipuncak panggilan kepernima Atau Ular-ular balas Setelah kapal penerima tidak ditengah- melihat pancangan diketahui) a. VF + tengah lalu setelah kapal penerima isyarat dipuncak lalu mengetahui bahwa identitasnya isyarat isyarat diperuntukkan sendiri identitasnya baginya. dipuncak12 34 5 (jika nama panggilan Atau Ular-ular balas Setelah kapal penerima kapal penerima b. di tengah- melihat pancangan tidak diketahui) tengah lalu setelah kapal penerima (jika nama CS + Isyarat dipuncak lalu mengetahui bahwa panggilan kapal identitasnya isyarat isyarat diperuntukkan penerima tidak sendiri identitasnya di baginya. diketahui) puncak2 Berita Atau Ular-ular balas a. YQ di tengah- tengah lalu di puncak Pancangan Ular-ular balas Setelah kapal penerima diturunkan diturunkan memahami maksud hingga di isyarat Pancangan tengah-tengah pertama di puncak Ular-ular balas pancangan diturunkan di diturunkan puncak. Ular- ular balas diturunkan hingga di 353

tengah-tengah Pancangan Ular-ular balas Setelah kapal penerima kedua di puncak dinaikkan di memahami maksud puncak isyarat Pancangan di Ular-ular balas turunkan diturunkan hingga di tengah-tengah dan seterusnya 3 Penutup Ular-ular balas Ular-ular balas Pengisyaratan bendera di puncak. di puncak telah selesai sama sekali. Ular-ular balas Ular-ular balas diturunkan diturunkan354

8.8. BENDERA – BENDERA HURUFGambar. 8.1. Bendera Huruf 355

8.9. ULAR – ULAR ANGKA Gambar. 8.2.a. Ular-Ular Angka356

Gambar. 8.2.b. Ular-ular angka 357

8.10. PENGISYARATAN DENGAN CAHAYA1. Isyarat-isyarat yang disampaikan dengan kilatan cahaya dibagi dalam bagian-bagian berikut : a. Panggilan Panggilan ini terdiri dari atas panggilan umum atau isyarat identitas stasion yang harus dipanggil. Panggilan ini disambut (dibalas) dengan isyarat balas. b. Identitas Stasion pengirim membuat isyarat “DE” diikuti oleh isyarat identitas (nama panggilan) atau namanya sendiri. Tindakan demikian itu diulangi kembali oleh stasion penerima yang apabila hal itu telah dilakukan, kapal penerima itu akan menyampaikan isyarat identitas (nama panggilan) atau namanya sendiri. Isyarat identitas atau nama itupun akan diulangi oleh stasion pengirim. c. Teks Berita Teks berita ini terdiri atas bahasa biasa ataupun kelompok-kelompok kode. Apabila harus dipergunakan kelompok-kelompok kode, maka sebelum kelompok-kelompok kode itu dipergunakan, harus disampaikan kelompok isyarat YU terlebih dahulu. Kata-kata dari bahasa biasapun boleh juga terdapat di dalam teks, bilamana kata-kata itu adalah kata-kata yang mencakup nama- nama, entah nama-nama orang nama-nama tempat dan lain sebagainya. Telah diterimanya masing-masing kata atau kelompok diberitahukan dengan mengisyaratkan huruf “T”. d. Penutup Bagian penutup ini terdiri dari isyarat “AR” yang oleh stasion penerima harus dibalas dengan “R”.2. Jika seluruh teks berita itu disampaikan dalam bahasa biasa, maka prosedur yang harus ditempuh akan tetap sama dengan yang telah dikemukakan diatas. Bagian panggilan dan bagian identitas boleh ditiadakan, bilamana komunikasi antara kedua stasion telah berlangsung ataupun jika antara kedua stasion yang bersangkutan sedang bertukar isyarat.3. Daftar isyarat Prosedur Tertera di dalam Bab VII Sekalipun segala sesuatu tentang penggunaan isyarat-isyarat tersebut telah jelas, namun catatan berikut ini mungkin akan sangat bermanfaat :358

a. Isyarat Panggilan Umum (atau panggilan untuk stasion yang tidak dikenal). “AA AA AA” dst. dibuat untuk menarik perhatian, jika hendak berisyarat dengan semua stasion yang berada dalam jangkauan isyarat yang namanya atau yang isyarat identitasnya (nama panggilannya) tidak diketahui. Pengisyaratan demikian itu dilakukan secara terus menerus sampai memperoleh balasan dari stasion yang dimaksudkan.b. Isyarat Balas “TTTT” dst. dibuat untuk membalas panggilan dan isyarat itu harus disampaikan secara terus menerus sampai stasion pengirim menghentikan nama panggilannya. Pengirim berita diawali dengan isyarat “DE” diikuti oleh nama atau nama panggilan stasion pengirim.c. Huru “T” dipergunakan untuk menunjukkan bahwa masing-masing kelompok atau kata telah diterima dengan baik.d. Isyarat tanda hapus “EEEE” dst. dibuat untuk menunjukkan bahwa kelompok atau kata yang terakhir telah keliru diisyaratkan. Isyarat ini harus dibalas oleh stasion penerima dengan isyarat tanda hapus yang sama pula. Bilamana memperoleh balasan, maka stasion pengirim akan mengulangi kata atau kelompok terakhir yang telah keliru diisyaratkan itu dan setelah itu ia akan meneruskan pengisyaratan berita yang selebihnya.e. Isyarat Ulang “RPT” harus disampaikan : 1. Oleh stasion pengirim, untuk menunjukkan bahwa berita akan diulangi kembali (“Saya ulang”). Jika pengulangan tidak dilakukan langsung setelah “RPT”, maka isyarat itu harus diartikan sebagai permintaan kepada stasion penerima untuk mengulangi isyarat yang telah diterimanya olehnya (“Ulangilah apa yang telah anda terima”). 2. Oleh stasion penerima, untuk meminta kepada stasion pengirim untuk mengulangi isyarat yang telah dikirimkan olehnya (“Ulangilah apa ang telah anda kirimkan”). 3. Isyarat Ulangan khusus “AA”, “AB”, “WA”, “WB”, dan “BN”. Disampaikan oleh stasion penerima sesuai dengan keperluannya. Di dalam setiap hal, isyarat-isyarat ulangan khusus itu harus disampaikan segera setelah isyarat ulang “RPT”. Contoh : 359

i. “RPT” AB BS” = “Ulangilah semuanya sebelum kelompok BS” ii. “RPT BN “Orang” “LUPUT MAUT” = “Ulangilah semuanya yang semuanya yang terletak antara kelompok “orang” dan “LUPUT MAUT”. iii. “RPT AA KAPAL” = “Ulangilah semuanya setelah “KAPAL” iv. “RPT AB PRIMA” = “Ulangilah semuanya sebelum “PRIMA” v. “RPT WA CLEAR” = “Ulangilah semuanya setelah “CLEAR” vi. “RPT WB SIGNAL”= “Ulangilah kata-kata sebelum “Signal” Jika suatu isyarat tidak dipahami atau bilamana telah didekodir (diuraikan dari bentuk kode) tidak juga dapat dipahami, maka oleh stasion penerimaan tidak akan digunakan isyarat ulang itu. Dalam hal ini stasion penerima lalu harus membuat isyarat kode yang sesuai, misalnya : “ZL” = Isyarat anda telah diterima tetapi tidak dipahami”, atau “ZO” = Isyarat anda agaknya tidak dikodekan dengan baik/benar. Anda harus memeriksanya dan ulangilah seluruhnya.f. Pemberitahuan atas diterimanya dengan baik pengulangan isyarat, dilakukan dengan cara membuat isyarat “OK”. Isyarat-isyarat yang sama (“OK”) itupun boleh dipergunakan untuk suatu ungkapan tentang benarnya jawaban atas suatu pertanyaan (“Benar”/ it is correct).g. Isyarat penutup “AR” dipergunakan dalam semua hal untuk menyatakan bahwa pengisyaratan telah diakhir atau bahwa pengiriman berita telah diakhiri. “Telah diterima/Received” atau berarti : “Saya telah menerima isyarat anda yang paling akhir”.h. Stasion pengirim membuat isyarat “CS” bilamana ia hendak menanyakan nama atau nama panggilan dari kapal penerima.i. Isyarat tunggu atau isyarat periode “AS” harus digunakan sebagai berikut : i. Bilamana dibuat secara tersendiri ataupun setelah berakhirnya suatu isyarat, maka isyarat itu harus diartikan bahwa stasion lain itu harus menunggu untuk komunikasi yang berikutnya (Isyarat tunggu). ii. Bilamana isyarat “AS” diselipkan diantara kelompok-kelompok, maka isyarat ini berfungsi sebagai pemisah antara kelompok- kelompok (isyarat periode) untuk menghindari terjadinya kekeliruan.360

j. Isyarat “C” harus dipergunakan untuk menunjukkan bahwa isyarat bersifat berita atau pembenaran atas suatu jawaban terhadap suatu isyarat pertanyaan.Untuk suatu jawaban yang sifatnya tidak membenarkan/perbantahan terhadap sebuah isyarat pertanyaan atau untuk suatupertanyaan negatif, maka dalam pengisyaratan visual atau bunyiharus dipergunakan isyarat “N”, sedangkan untuk pengisyaratansuara atau radio harus dipergunakan isyarat “NO”. Jika isyarat-isyarat “N” atau “O” dan “RQ” masing-masing dipergunakan untukmerubah suatu pertanyaan, maka isyarat-isyarat itu harusditempatkan setelah isyarat pokok.Contoh : = “Sekoci (2) sedang datang menuju ke tempati. “CY”anda” “CY N” (atau “NO nama diantara kedua isyarat itu” yang sesuai) = “Sekoci (2) sedang datangii. “CW” = menuju ke tempat anda”. “CW RQ” “Sekoci /rakit ada di kapal” = “Adakah di kapal sekoci/rakit?”iii. “DN” = “Saya telah mendapatkan sekoci/rakit itu” “DN N” = “Saya tidak (telah mendapatkan sekoci/rakit itu”.Isyarat-isyarat “C”, “N” atau “NO” dan “RO” tidak dapat dipergunakandengan menggandengkannya dengan isyarat-isyarat satu huruf.Contoh : = “Saya ingin berkomunikasi dengan anda”i. “K” “Saya tidak ingin berkomunikasi dengan anda” tidak boleh diisyaratkan dengan “K N”.ii. “O” = “Orang jauh dilaut” “Adakah orang jatuh dilaut?” tidak boleh diisyaratkan dengan “O RQ”. 361

8.10.1. PROSEDUR ISYARAT DENGAN CAHAYAa. Dengan Panggilan Umum dan disampaikan Dalam KodeNo Bagian KM. INDARUNG KM. NENEMALOMO Keterangan Isyarat (PKVA) (PKSL) 1 Panggilan AA AA AA dst TTTT dst 2 Identitas De PKVA De PKVA (INDARUNG) KM. INDARUNG (INDARUNG) mengutarakan PKSL (NENE- PKSL (NENE-MALOMO) nama/nama MALOMO) panggilannya lebih dahulu 3 Teks YU T berita PN T PK AB T 4 Penutup AR RCatatan : Tanda panah yang berada ke kiri di atas itu dimaksudkan bahwa KM NENEMALOMO yang pertama-tama mengutarakan nama/nama panggilannya dan diulangi oleh KM. INDARUNG. “YU PN PKAB” = “Anda harus tetap berada di bawah angin/kapal yang nama panggilannya PKAB”.b. Dengan Panggilan Umum and Disampaikan Dalam Bahasa BiasaNo Bagian KM. BATANGHARI KM. TAMPOMAS Keterangan Isyarat (PKSF) (PKSM) 1 Panggilan AA AA AA dst TTTT dst 2 Identitas De PKSF (BATANG De PKSF (BATANG 3 Teks HARI) HARI) berita PKSM PKSM (TAMPOMAS) KM. TAMPOMAS (TAMPOMAS) lebih dahulu YZ T masing-masing Keadaan cuaca & T kelompok dibalas Laut T oleh KM. Baik T TAMPOMAS “T” 4 Penutup AR4. Diterimanya sesuatu transmisi diberitahukan dengan isyarat “R”(ROMEO)362

5. Jika transmisi harus diulang seluruhnya atau sebagian, maka harus dipergunakan isyarat “RPT” ditambah dengan yang diperlukan dari isyarat dibawah ini.1. AA (ALFA ALFA) = “Semua setelah ….”2. AB (ALFA BRAVO) = “Semua sebelum …. “3. BN (BRAVO NOVEMBER) = “Semua yang terletak di antara … dan …” = “Kata (2) kelompok (2) setelah …”4. WA (WHISKEY ALFA) = “Kata (2) atau kelompok (2)5. WB (WHISKEY BRAVO) sebelum …”7. Berakhirnya sesuatu pemancaran (transmisi) ditunjukkan dengan isyarat “AR” (ALFA ROMEO)8.11. PROSEDUR PENGISYARATAN TELEFONINo Bag. Isyarat KM. BOGOWONTO KM. BENGAWAN 12 1 Panggilan 34 2 Teks berita 1. Bengawan (3) 1. Bogowonto (3x) 2. DE (DELTA ECHO) 2. DE (DELTA ECHO) 3 Penutup 3. Bogowonto (3x) 3. Bengawan (3x) Interco R. (ROMEO) EU (ECHO UNIFORM) R. (ROMEO) L0413N (Lima nada zero) Katefour Unaone Terra- three G12015E (Golf R. (ROMEO) Unaone Bissotwo Nada zero Unaone Pantafive Echo) AR (ALFA ROMEO) R. (ROMEO)EU L0413 GL2015E = “Posisi saya sekarang ini adalah Lintang 04°8 13'Utara Bujur 120° 15' Timur’. 363

8.12. PROSEDURE - PROSEDURE RADIO TELEPHONEPENERIMAAN BERITA-BERITA KESELAMATAN, DARURAT DANPENTING Radio Telephony : - 2182 Kc/dt - VHF Sal – 16 Radio Telegraphy - 500 Kc/dtBerita apa saja yang didengar, yang didahului oleh salah satu kata-kataberikut ini, berhubungan dengan keselamatan (Safety)MAYDAY : Menunjukkan bahwa kapal, pesawat terbang atau kendaraan lain ditimpa kesusahan/mara bahaya dan segera membutuhkan pertolonganPAN : Menunjukkan stasion pemanggil mempunyai berita yang sangat penting untuk dikirimkan berhubungan(Sangat dengan keselamatan kapal, pesawat terbang atauPenting) kendaraan lain/keselamatan seseorang.SECURITY : Menunjukkan stasion itu kira-kira sedang mengirim(Keselamatan) berhubungan dengan keselamatan kapal/pelayaran atau sedang memberikan berita peringatan penting tentang keadaan cuaca.CATATAN : Jika kita mendengar salah satu kata-kata diatas arahkan perhatian khusus terhadap berita tersebut dan panggil/beritahu Nakhoda atau Mualim JagaSILENT TIME : Saat-saat penerimaan isyarat bahaya364

RADIO TELEPHONY : Menurut jam GMT diatur 2x dalam tiap jam.(Hijau) Menit ke 00 – 03 30-33 Pada menit-menit tersebut setiap ST/Kpl/ menyetel pesawat radio telephony pada : - 2182 Kc/dt - VHF sal.16RADIO TELEGRAPHY : Menurut GMT diatur sebagai berikut :(Merah) 2x dalam tiap jam Menit ke 15 – 18 45 – 48 Pada menit-menit tersebut setiap kapal/stasion/ menyetel pesawat telegraphy pada : 500 Kc/dtKOMUNIKASI S A R : - 3023,5 KHZ (Kec/dt)(Search and Resque) - 5680 KHZ - 121,5 KHZ - 123,1 KHZ - 156,3 KHZ - 156,8 KHZKAPAL-KAPAL YANG BERUKURAN 100-850 M Harus memiliki Radio Telekomunikasi (Instruksi Men. Hub. Tgl. 18-12-1982)8.13. BERITA DARURAT, PENTING DAN KEAMANAN KOMUNIKASI DENGAN RADIO TELEGRAPHY- Frequency Darurat - Frequency darurat radio telegraphy adalah 500 KHZ, digunakan untuk semua kapal laut, pesawat terbang. - Untuk stasion keselamatan menggunakan frequency 405 dan 535 KHZ, bila membutuhkan pertolongan dari Maritime Service.- Alarm Signal (Isyarat alarm) Radio Telegraphy terdiri dari : - Rentetan 12 garis yang dikirim dalam waktu 1 menit. - Lama waktu 1 garis = 4 detik - Selang waktu antara 2 garis berturut-turut = 1 detik. 365

8.14. SEMBOYAN RADIO TELEGRAPHY1. Distress Signal (Isyarat darurat/kekalutan) S O S (… - - - …)2. Distress Call (Panggilan darurat), terdiri dari :- S O S dikirim 3x- DE- Nama Panggilan dikirim 3x3. Distress Messages (Pesan darurat), terdiri dari :- SOS- Nama Panggilan- Posisi Kapal- Keadaan yang dialami dan bantuan yang diminta- Keterangan lain yang dapat diberikan untuk lebih memudahkan pertolongan4. Distress Traffic (Pengiriman darurat) Pengiriman terdiri dari semua berita yang membutuhkan pertolongan dengan segera oleh kapal yang dalam keadaan darurat. Dalam pengiriman isyarat darurat harus dikirim sebelum panggilan dan pada waktu mulai pembukaan radio Telegram.5. Panggilan darurat dan prosedur pengiriman berita Terdiri dari : Isyarat alarm, diikuti oleh : - Panggilan darurat dan selang waktu 2 menit - Panggilan darurat - Berita darurat - 2 tanda garis, masing-masing 10 – 15 detik - Nama panggilan kapal yang dalam keadaan darurat.6. Batasan/jawaban setelah menerima berita darurat Diberikan sebagai berikut : - Isyarat darurat S O S - Nama panggilan dari kappa yang dalam keadaan darurat 3 x - DE Nama panggilan kapal yang dalam menerima berita 3x - Kelompok R R R - Isyarat darurat S O S366

8.15. SEMBOYAN BAHAYA RADIO TELEPHONE1. Frequency darurat : 2182 KH2 adalah frequency darurat internasional untuk radio Telephony yang digunakan untuk kapal pesawat terbang dan stasion keselamatan.2. Alarm Signal Radio Telegraphy Terdiri dari : - 2 nada keu (2200 dan 1300 Hz) yang dikirim berganti-ganti yang berbeda bunyinya. - Dikirim secara terus menerus untuk periode tidak kurang dari 30 detik tapi tidak lebih dari 1 menit.3. Distress Signal : - MAYDAY4. Distress Call - May Day - Kata This is atau DE di kirim 3x - Nama Panggilan Kapal di kirim 3x5. Distress Message : - Isyarat darurat MAY DAY - Nama Panggilan kapal - Keadaan posisi - Sifat bahaya dan macam pertolongan yang diminta - Keterangan lain yang dapat memudahkan pertolongan6. Balasan/jawaban setelah menerima berita darurat : Diberikan sebagai berikut : - Isyarat darurat MAY DAY - Nama Panggilan kapal yang dalam bahaya 3 x - Kata This is atau DE - Nama panggilan kapal yang mendengar berita 3 x - Kata RECEIVED atau R R R - Panggilan darurat 367

CONTOH SEMBOYAN BAHAYA RADIO TELEPHONYNO BAGIAN CONTOH1 Isyarat Alarm Alarm 2 nada selama 30 detik s/d 1 menit2 Panggilan darurat MAY DAY MAY DAY MAY DAY Isyarat darurat 3 x This is (DE) Kata This is (DE) BPLP BPLP BPLP Nama panggilan kapal 3 x3 Berita darurat MAY DAY Isyarat darurat BPLP Nama kapal Dekat buoy no. 5 Posisi dan Menabrak karang dan dalam Sifat bahaya keadaan tenggelam, memerlukan pertolongan pertolongan dengan segera Keterangan lain yang dapat Akan diberikan dengan selang waktu memudahkan pertolongan gantiJawaban dari kapal penolong MAY DAY BPLP BPLP BPLP (YCQW) THIS IS YCQW YCQW YCQW RECEIVED MAY DAYContoh :Kapal BPLP nabrak karang dekat buoy no. 5 dan minta bantuanpertolongan. Berita tersebut didengar oleh kapal YCQW.Kirimlah berita tersebut dengan radio telephony.8.16. PENGISYARATAN DENGAN BENDERA-BENDERA TANGAN ATAU LENGAN -LENGAN8.12.1. Pengisyaratan Semafora a. Sebuah sistem yang ingin berkomunikasi dengan stasion lain dengan semafore, dapat mengutarakan keinginannya itu dengan menyampaikan isyarat “KI (KILO ONAONE) kepada stasion lain itu dengan sistem pengisyaratan apapun juga. Jika jarak antara kedua stasion tersebut tidak jauh. Isyarat perhatian (dari tanda semafore) boleh juga dipergunakan sebagai ganti isyarat “KI” tersebut.b. Dalam menerima panggilan, maka stasion yang dimaksud harus memancangkan ular-ular bekas ditengah-tengah atau membuat isyarat jawab (banyak balas) atau jika ia tidak dapat berkomunikasi dengan semafora, maka harus dibalas dengan isyarat “YS 1”.368

c. Pengiriman akan membuat isyarat perhatian dan menunggu sampai ular-ular balas dipancangkan di puncak, atau isyarat balas dibuat oleh stasion yang dimaksud itu, serta setelah waktu jedah yang layak maka dimulailah pengisyaratan. d. Isyarat harus senantiasa disampaikan dalam bahasa biasa sedangkan angka-angka yang terdapat didalam isyarat semafora senantiasa harus dieja dalam kata-kata. Contoh : “YX 1” = “Saya tidak dapat menghentikan kebocoran” Huruf-huruf “J” dan “X” diisyaratkan dengan tanda-tanda semafora, sedangkan angka satu yang terdapat didalam isyarat itu harus diejakan (Jadi huruf diisyaratkan sebagai U – NAONE) e. Pada akhir masing-masing kata, lengan-lengan harus diturunkan kesikap istirahat (jedah). Apabila dalam isyarat terdapat huruf-huruf berguna maka lengan- lengan setelah huruf pertama dan huruf-huruf berganda itu haus diturunkan ke sikap istirahat serta tanpa istirahat terlebih dahulu, huruf yang kedua langsung dibuat isyarat hapus suatu deretan Es. f. Diterimanya masing-masing kata oleh stasion penerima harus ditunjukkan dengan membuat huruf “C” Jika huruf “C” itu tidak dibuat oleh stasion penerima maka yang telah diisyaratkan itu harus diulangi lagi. g. Semua isyarat akan diakhiri dengan isyarat penutup “AR”.2. Pengisyaratan Morse dengan bendera-bendera tangan atau lengan- lengan a. Sebuah stasion yang berkomunikasi dengan stasion lain dengan tanda-tanda Morse mengutarakan keinginan itu dengan mengirimkan isyarat “K2” ke stasion lain isyarat panggilan “AA AA AA” dan seterusnya dibuat sebagai isyarat “K2” diatas. b. Dalam menerima panggilan, stasion yang dituju harus membuat isyarat balas, atau jika ia tidak dapat berkomunikasi dengan sistem itu, ia harus membalas dengan isyarat “YS2” dengan mempergunakan cara apapun juga. 369

c. Isyarat “AA AA AA” dst dan isyarat “I” masing-masing harus dipergunakan oleh stasion yang sedang mengirim dan stasion yang ditunjuk (lain) itu. d. Bagi pengisyaratan cara ini, pada utamanya harus mempergunakan kedua lengan, tetapi jika penggunaan kedua lengan itu sukar atau tidak mungkin dapat dilakukan, maka dapat dipergunakan satu lengan. e. Semua isyarat akan diakhiri dengan isyarat penutup “AR”.PENGISYARATAN MORSE DENGAN BENDERA-BENDERA TANGANATAU LENGAN-LENGAN 1. Menaikkan kedua bendera tangan atau lengan “Titik” 2. Merentangkan kedua bendera tangan atau lengan-lengan“ Garis “ setinggi bahu “Garis” 3. Bendera tangan atau lengan- lengan dilipat di depan dada Pemisah antara “Titik-titik Atau “ Garis “370

4. Bendera-bendera tangan atau lengan-lengan membuat sudut 45° menjatuhi badan dan mengarah ke bawah Pemisah antara huruf-huruf,kelompok-kelompok atau kata-kata 5. Gerakan berputar dari bendera-bendera tangan atau lengan-lengan di atas kepala : i. Jika dibuat oleh stasion pengirim berarti : isyarat hapus ii. Jika dibuat oleh stasion penerima berarti : permintaan untuk mengulangCatatan : Ruang waktu antara titik-titik dan garis-garis antara huruf- huruf, kelompok-kelompok ataupun kata-kata harus sedemikian rupa sehingga penerimaan dapat dipermudah. 371

8.17. PROSEDUR PENGISYARATAN SEMAFORANO BAGIAN KM. TAMPOMAS KM. WATUDAMPO KETERANGAN ISYARAT (PKSM) (PKSJ)1. Panggilan KI atau isyarat Ular-ular balas di perhatian tengah-tengah atau isyarat balas atau YS I Jika tidak dapat berisyarat dengan semafora2. Tanda mulai (Isyarat perhatian Ular-ular balas di dan menunggu naikkan di puncak atau hingga ular-ular isyarat -isyarat balas dinaikkan di puncak atau isyarat balas dibuat)3. Teks berita Selamat C Isyarat harus dalam bahasa biasa Berlayar C Sampai C Bertemu C Lagi C4. Penutup AR R8.18. PROSEDUR PENGISYARATAN MORSE DENGAN BENDERA-BENDERA TANGAN/LENGANNO BAGIAN KM. TAMPOMAS KM. WATUDAMPO KETERANGAN ISYARAT (PKSM) (PKSJ) YS21. Panggilan K2 Isyarat balas atau memberitahukan AA AA AA YS2 bahwa stasion penerima tidak CP T dapat berisyarat 120 &) dengan cara ini (derajat) C2. Teks berita AR C3. Penutup R372

&) Uhaone Bissotwo Nadazero CF120 = “Isyarat-isyarat dari kapal/pesawat terbang yang sedang memerlukan pertolongan berasal dari baringan 120 dari saya”Gambar. 8.3. Semaphore 373

8.19. PENGISYARATAN DENGAN BUNYI1. Oleh karena sifat khusus dari secara (peralatan) yang dipergunakan (suling, sirene, koran, kabut dan lain sebagainya) maka pengisyaratan dengan bunyi perlu sekali dilakukan dengan perlahan-lahan. Selanjutnya, apabila dalam melakukan isyarat bunyi itu terjadi kekeliruan, maka dikarenakan oleh sifat sarana yang khusus itu akan mengakibatkan kekalutan yang cukup gawat. Oleh karenanya, maka pengisyaratan bunyi didalam keadaan penglihatan yang terbatas harus ditekan hingga sesedikit mungkin, artinya bahwa isyarat-isyarat yang bukan isyarat-isyarat satu huruf hanya harus dipergunakan dalam keadaan yang benar-benar membahayakan saja dan jangan sekali-kali dipergunakan dalam perairan yang ramai.2. Isyarat-isyarat harus disampaikan secara perlahan-lahan dan dengan jelas. Isyarat-isyarat itu boleh diulang, jika dianggap perlu, tetapi dengan interval-interval yang cukup untuk dapat menjamin bahwa tidak akan dapat menimbulkan kekeliruan dan bahwa isyarat-isyarat satu huruf tidak akan terkelirukan terhadap kelompok-kelompok dua huruf.3. Para Nahkoda harus ingat bahwa isyarat-isyarat satu huruf dari kode yang ditandai dengan *) apabila disampaikan dengan bunyi, hanya boleh disampaikan untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh peraturan-peraturan internasional untuk mencegah pelanggaran di laut saja. Acuan juga dibuat untuk isyarat-isyarat satu huruf yang diperuntukkan bagi penggunaan khusus antara pemecah es dan kapal-kapal yang ditolong olehnya.374

8.19.1. SIMBOL-SIMBOL MORSE – TABEL-TABEL FONETIK ISYARAT -ISYARAT PROSEDURE1. Simbol-simbol Morse Abjad (huruf-huruf) A ._ I .. Q __._ Y _.__ B _... J .___ R ._. Z __.. C._._ K _._ S ... D _.. L ._.. T_ E. M __ U .._ F .._. N _. V ..._ G __. O ___ W .__ H .... P .__. X _.._2. Angka-angka1 .____ 6 _....2 ..___ 7 __...3 ...__ 8 ___..4 ...._ 8 ____.5 ..... 10 _ _ _ _ _3. Isyarat-isyarat AR . -/ . . . AS . -/ . . . AAA . -/ . . / . . Catatan : Huruf-huruf tertentu, misalnya “e”. “A”. “o’. “u”. “e” dan seterusnya telah ditiadakan dari daftar simbol-simbol Morse, dengan alasan-alasan a. Huruf-huruf tersebut tidak dipergunakan secara internasional b. Huruf-huruf tersebut tercantum didalam kode-kode setempat (lokal) c. Beberapa dari antara huruf-huruf tersebut dapat diganti dengan suatu kombinasi yang terdiri dari dua huruf misalnya “u” diganti dengan “ue” “n” diganti dengan “ny” “o” diganti dengan “oe” 375

2. Tabel-tabel fonetik Untuk pelafalan huruf-huruf dan angka-angka dengan menggunakan radio telefoni atau suara melalui pengeras suara HURUF KATA KODE DILAFALKAN SEBAGAI A Alfa AL FAH B Bravo BRAH VOH C Charlie CHAR LEE ATAU SYAR LI D Delt DELL TAH E Echo ECK OH F Foxtrot FOKS TROT G Golt GOLF H Hotel HOH TELL I Indi IN DEE AH J Julliet JEW LEE ETT K Kilo KEY LOH L Lima LEE MAH M Mike MIKE N November NO VEM BER O Oscar OSS KAH P Papa PAH PAH Q Quebee KEH BECK R Romeo ROW ME OH S Sierra SEE AIR RAH T Tango TANG GO U Uiform YOU NEE FORM ATAU OO NI FORM V Victor VIK TOH W Whiskey WISS KEY X X-ray ECAS RAY Y Yankee YANG KEY Z Zulu ZOO LOOCatatan : Suku-suku kata yang digaris bawahi mendapat tekanan suara376

Table ejaan angkaAngka atau tanda kode-kode dilafalkan sebagai yang harusdiisyaratkan 0 Nadazero NAH-DAH-ZAH-ROH 1 Unaoe OO-NAH-WUN 2 Bissotwe BEES-SOH-TOO 3 Terrathree TAY-RAY-TREE 4 Kartefour KAR-TAY-FOWWER 5 Pantative PAN-TAH-FIVE 6 Soxisix SOK-SEE-SIX 7 Setteseven SAY-TAY-SEVEN 8 Oktoeight OK-TOH-AIT 9 Novenine NO-VAY-NINE Tanda Decimal DAY-SEE-MAI desimalTitik habis Stop STOPCatatan : Masing-masing suku kata mendapat tekanan suara yang sama. Komponen kedua dari masing-masing kata kode yang dipergunakan oleh Aeronautical Mobile ServiceJadi : Zero Five One Six Two Seven Three Eight Four Nine3. Isyarat-isyarat prosedur Garis yang tertera diatas huruf-huruf yang membentuk sebuah isyarat menandakan bahwa huruf-huruf itu harus diisyaratkan sebagai satu simbol. 377

a. Isyarat-isyarat untuk transmisi-transmisi suara (radio, teleohone atau pengeras suara) Isyarat Dilafalkan sebagai Arti Interco IN – TER – KO Berikut ini adalah Stop STOP kelompok-kelompok dari Decimal DE – SI – MAL kode internasional Correction KOR – REK – SJEN Titik habis Tanda decimal Tangguhkan kata atau kelompok saya yang terakhir Kata atau kelompok yang betul akan menyusulb. Isyarat-isyarat untuk transmisi dengan kilatan cahaya AA AA AA dst ! Panggilan untuk stasion yang tidak dikenal atau panggilan umum E E E E E E dst Isyarat hapus TTTT Tanda jawab AAA Titik habis atau tanda desimal T Kata atau kelompok telah diterimac. Isyarat-isyarat untuk transmisi bendera, radiotelefoni radiotelegrafi CQ Panggilan untuk stasion-stasion yang tidak dikenal atau panggilan umum semua stasion Catatan : Bilamana isyarat ini dipergunakan dalam transmisi suara, isyarat ini harus dilafalkan menurut tabel ejaan hurufd. Isyarat-isyarat untuk digunakan sesuai dengan keperluan dalam semua bentuk transmisi AA “AI alter/semua setelah …” (dipergunakan setelah “isyarat ulang” (RPT) artinya ulangilah setelah …” ZB “LL BEFORE” AB “LL before/semua sebelum …” (dipergunakan setelah “isyarat ulang” (RPT) artinya “ulang semua sebelum …” AR Isyarat penutup atau berakhirnya transmisi atau isyarat AS Isyarat tunggu atau periode BM “All between … and …/semua yang terletak antara dan …” dipergunakan setelah “isyarat ulang” (RPT) artinya “Ulangilah semua yang terletak antara … dan ….” C Affirmative – Yes/Pembenaran – Benar atau penegasan dari kelompok yang terdahulu adalah dalam kelompok berita” CS “Apakah nama atau isyarat identitas kapal atau Stasion anda?”378

DE “Dari …” (dipergunakan untuk mengawali nama atau nama K panggilan yang sedang memanggil” NO “Saya ingin berkomunikasi dengan anda” atau “ajakan untuk berisyarat”OK Penyangkalan – NO/tidak/bukan atau “Penegasan dariR kelompok yang terdahulu harus dibaca dalam kalimatRQ pengingkaran atau penyangkalan”. Apabila dipergunakanRPT dalam transmisi suara, maka perafalannya harus “NO”.WA Pemberitahuan tentang benarnya suatu pengulangan atau “Benar/It is correct”.WB “Telah diterima”/Received, atau “Saya telah menerima isyarat anda yang terakhir”. Pertanyaan, atau “Penegasan bahwa kelompok yang terdahulu harus dibaca sebagai suatu kelompok pertanyaan. Isyarat ulang “Saya ulang” atau “Ulangilah apa yang anda telah kirimkan” atau “Ulangilah apa yang telah anda terima”. “Kata atau kelompok setelah …” (dipergunakan setelah “isyarat ulang” (RPT) yang artinya “Ulangi kata atau kelompok sebelum …”. “Kata atau kelompok sebelum ….” (dipergunakan setelah “Isyarat ulang” (RPT) yang artinya “Ulangilah kata atau kelompok sebelumnya …”Catatan :1. Isyarat-isyarat Prosedur “C”, “NO” dan “RQ” tidak dapat dipergunakan dengan menggabungkannya dengan isyarat-isyarat satu huruf.2. Isyarat-isyarat untuk KOMUNIKASI tercantum didalam halaman 91 hingga 93 buku ICS.3. Apabila isyarat-isyarat itu dipergunakan dengan transmisi suara, maka huruf-huruf itu harus dilafalkan sesuai dengan tabel ejaan huruf, dengan kekecualian bahwa “NO” yang didalam transmisi suara itu harus dilafalkan sebagai “NO” bukan “November Oscar”. 379

8.20. ISYARAT -ISYARAT SATU HURUFIsyarat-isyarat ini boleh disampaikan dengan cara pengisyaratan apapunjuga. Bagi isyarat-isyarat yang ditandai dengan +) harap melihat catatandibawah : A Dibawah saya sedang ada orang penyelam; singkirlah saya benar-benar dengan kecepatan rendah+) B Saya sedang memuati atau sedang memunggah atau sedang mengangkut muatan berbahaya. C Benar (Berita atau “Penegasan bahwa kelompok yang terdaftar harus dibaca dalam kelompok berita”).+) D Singkirilah saya; saya berolah gerak dengan susah payah+) E Saya sedang mengubah haluan saya kekanan. F Saya tidak berdaya; adakan komunikasi dengan saya. G Saya memerlukan seorang pandu. Apabila dibuat oleh kapal- kapal ikan yang sedang beroperasi didekat ladang ikan (Fishing ground) akan berani: “Saya sedang menghela jaringnya”.+) H Dikapal saya ada seorang pandu.+) I Saya sedang mengubah haluan saya kekiri. J Saya sedang kebakaran dan dikapal ada muatan berbahaya singkirilah saya benar-benar. K Saya ingin berkomunikasi dengan nada. L Hentikan kapal anda dengan segera. M Kapal saya berhenti dan tidak mempunyai lagi terhadap air. N Tidak/bukan (Negatif atau “Penegasan bahwa kelompok- kelompok yang terdahulu harus dibaca sebagai kelompok negatif”). Isyarat ini boleh dipergunakan hanya secara visual ataupun dengan bunyi saja. Untuk transmisi suara atau radio, maka isyarat itu harus “NO” bukan “N” (November). O Orang jatuh dilaut. P a) Dipelabuhan : Semua orang harus melapor di kapal sebab kapal akan segera bertolak. b) Dilaut : Boleh dipergunakan oleh kapal-kapal ikan untuk menyatakan : “Jaring-jaring saya tersangkut pada suatu rintangan”.+) Q Kapal saya “Sehat” dan saya minta pratique bebas.+) S Mesin-mesin saya sedang berjalan mundur.+) T Singkirilah saya; saya sedang mendogol secara berpasang- pasangan. U Anda sedang menuju ketempat yang berbahaya. V Saya memerlukan pertolongan. W Saya memerlukan pertolongan medis. X Hentikan niat anda dan perhatikan isyarat-isyarat saya. Y Saya sedang menggarukan jangkar saya.380

Z Saya memerlukan kapal tunda. Bilamana disampaikan oleh kapal-kapal ikan yang sedang beroperasi didekat-dekat ladang- ladang ikan (Fishing ground) akan berarti : “Saya sedang menebarkan jaring-jaring”.Catatan-catatan :1. Isyarat-isyarat yang ditandai dengan tanda ini bilamana dibuat dengan bunyi, hanya boleh dipergunakan dalam memenuhi persyaratan- persyaratan dari peraturan Internasional untuk mencegah pelanggaran dilaut antara 35 (Isyarat bunyi dalam keadaan penglihatan terbatas) dan aturan 34 (Isyarat Olah Gerak dan peringatan bagi kapal yang saling melihat).2. Isyarat K dan S memiliki arti khusus sebagai isyarat-isyarat pendaratan untuk sekoci yang berawal/berpenumpang dalam keadaan bahaya.3. Yang dimaksud dengan “Pratique” (Baca isyarat-isyarat ijin menurunkan orang dari kapal kedarat setelah kapal dikarantinakan ataupun setelah memperlihatkan pas kesehatan “bersih” (Quarantine Clearance) dari kapal tersebut.8.20.1. ISYARAT -ISYARAT SATU HURUF DENGAN PELENGKAP -PELENGKAPBoleh disampaikan dengan sistem pengisyaratan apapun jugaA Dengan 3 angka Asimut atau BaringanC Dengan 3 angka HALUAND Dengan 2, 4 atau 6 angka TANGGALG Dengan 4 atau 5 angka BUJUR (dua angka yang terakhir menyatakan menit-menit sedangkan yang selebihnya menyatakan derajat- derajat).K Dengan 1 angka Saya ingin berkomunikasi dengan anda dengan menggunakan … (tabel pelengkap 1).L Dengan 4 angka Lintang (dua angka yang pertama menyatakan derajat-derajat, sedangkan 2 (dua) angka yang terakhir menunjukkan menit-menit).R Dengan 1 angka atau lebih Jarak dalam satuan mil.S Dengan 1 angka atau lebih Kecepatan dalam satuan mil/jamT Dengan 4 angka WAKTU SETEMPAT (dua angka yang pertama menyatakan jam-jam, sedangkan 2 (dua) angka selebihnya menyatakan menit-menit).V Dengan 1 angka atau lebih Kecepatan dalam satuan kilometer/jam. 381

Z Dengan 4 angka GMT (2 angka yang pertama menyatakan jam-jam, sedangkan dua angka yang terakhir menyatakan menit- menit).HALUAN C dengan 1 angkaKECEPATAN dalam satuan kilometer/jam V dengan 1 angka atau lebihKECEPATAN dalam satuan mil/jam S dengan 1 angka atau lebihKOMUNIKASI, saya ingin berkomunikasi K dengan 1 angkadengan anda dengan menggunakan ….(Tabel Pelengkap 1) L dengan 4 angkaLINTANG (2 angka yang pertama menyatakanderajat-derajat, sedangkan yang selebihnya T dengan 4 angkamenyatakan menit-menit).TANGGAL D dengan 2, 4 atau 6 angkaWAKTU SETEMPAT (2 angka yang pertamamenyatakan jam-jam, sedangkan yang selebihnyamenyatakan menit-menit)8.21. ISYARAT -ISYARAT BAHAYADitetapkan oleh peraturan-peraturan Internasional untuk mencegahpelanggaran dilaut (pasal 37), yang diatur dalam ketentuan tambahan IV.Dipergunakan/diperlihatkan, entah secara bersama-sama atau secaraterpisah oleh sebuah kapal (pesawat terbang laut), dalam bahaya danmemerlukan pertolongan dari kapal-kapal lain atau dari darat.Isyarat bahaya itu terdiri dari :1. Suatu ledakan senjata atau isyarat letusan lain yang diperdengarkan dengan selang waktu kira-kira 1 (satu) menit.2. Bunyi yang diperdengarkan secara terus menerus oleh pesawat pemberi isyarat kabut yang manapun juga.3. Roket atau peluru cahaya yang memancarkan bintang-bintang merah yang ditambahkan satu persatu dengan selang waktu yang pendek.4. Isyarat yang dibuat oleh pesawat radio telegraphy atau sistim pengisyaratan lain yang terdiri atas kelompok SOS (…---…) dari kode morse.5. Isyarat yang dipancarkan dengan menggunakan pesawat radio telephone yang terdiri atas kata yang diucapkan “MAY DAY”.6. Kode isyarat bahaya internasional yang ditunjukkan dengan NC.7. Isyarat yang terdiri atas sehelai bendera segi empat yang diatas atau dibawahnya disambung dengan sebuah bola.382

8. Nyala api diatas dek (misalnya dari sebuah tong minyak dan sebagainya).9. Cerawat payung (tangan) yang memancarkan cahaya merah.10. Isyarat asap yang berwarna jingga (orange).11. Menaik turunkan lengan yang terentang kesamping secara perlahan- lahan dan berulang-ulang.12. Alarm bahaya telegrap radio.13. Alarm bahaya telephon radio.14. Isyarat-isyarat yang dipancarkan oleh radio pembaring penunjuk posisi darurat. 383

384

BAB. IX. PROSEDUR DARURAT DAN KESELAM ATAN PELAYARAN9.1. Menerapkan Prosedur Keselamatan Pelayaran9.1.1. Peraturan Internasional Pencegahan Tubrukan di LautSebelum Peraruran International Mencegah Tubrukan di Laut (PIMTL)tahun 1972 diberlakukan secara Internasional sesungguhnya sudah adaaturan-aturan tertentu yang bermaksud untuk mencegah tubrukan di laut,tetapi tak satupun yang tertulis dan berlaku secara nasional apalagisecara internasional sampai akhir abad 18.Kemudian baru pada tahun 1940, London Trinity House mengeluarkanperaturan untuk mencegah tubrukan di laut, dan peraturan ini di syahkanoleh Parlemen Inggris pada tahun 1946. Peraturan ini hanya diberlakukanterbatas di Inggris saja, terdiri dari 2 buah peraruran yaitu :a. Yang pertama mengatur mengenai 2 (dua) buah kapal uap yamh berpapasan di perairan sempit, harus berpapasan melewati lambung kirinya masing-masing.b. Yang kedua mengatur mengenai 2 (buah) kapal uap yang saling berpotongan (haluan berbeda), untuk menghindari bahaya tubrukan masing-masing kapal harus merubah haluan ke kanan sehingga masing-masing kapal melewati dengan lambung kirinya masing- masing.Kedua buah aturan tersebut diatas berlaku bagi kapal uap, dijadikan satuaturan dan menjadi Steam Navigation ACT of 1846. Dua tahun kemudiantahun 1948 ditambah satu aturan lain yaitu mengenailampu/penerangan-penerangan, yakni kapal-kapal uap diharuskanmembawa lampu lambung hijau dan merah maupun lampu tiang yangberwarna putih.Selanjutnya pada tahun 1958 kapal layar juga diharuskan membawalampu-lampu lambung. Disamping itu diperkenalkan pula isyarat kabut.Untuk kapal layar berbentuk terompet kabut atau genta, sedangkan untukkapal uap berbentuk suling kabutAturan mencegah tubrukan yang baru, dikeluarkan oleh dewanPerdagangan Inggris setelah berkonsultasi dengan pemerintah Perancisdan diberlakukan tahun 1863. Selanjutnya pada tahun 1864 aturan ini,yang dikenal dengan ARTICLES, diikuti dan diakui oleh lebih dari 30negara maritim di dunia, termasuk Amirika dan Jerman. Inilah aturanpertama yang berlaku secara Internasional, walaupun penyusunannyatidak secara Internasional. 385

Pada tahun 1889 atas inisiatif dan undangan dari pemerintah AmerikaSerikat Konperensi Laut Internasional yang pertama diadakan yangkhusus mem bahas masalah pencegahan tubrukan di laut diadakan diWashington.Konperensi Internasional kedua diadakan di Brusel pada tahun 1910 inisebagai tindak lanjut dari konperensi Washington dan memberlakukansegala peraturan yang telah dikeluarkan sampai dengan tahun 1954.Pada tahun 1929 konperensi Internasional mengenai SOLASmengusulkan adanya beberapa perubahan kecil mengenai aturan yangdikeluarkan tahun 1910, tetapi tidak pernah diratifiser. Perubahan danperbaikan-perbaikan kecil lainnya dilakukan dalam komponenInternasional tentang SOLAS pada tahun 1948. Disini diperkenalkanadanya lampu tiang kedua bagi kapal-kapal yang panjangnya 150 kakiatau lebih. Juga diharuskan memasang lampu buritan yang tetap, sertadiperkenalkan isyarat perhatian berupa paling sedikit 5 tiup pendek dansecara cepat.Aturan yang setelah mengalami perubahan-perubahan tersebut berlakumulai tahun 1954. Selanjutnya dengan adanya kemajuan teknologi, yaknidengan dioperasikannya Radar di kapal, maka aturan baru harus segaradiadakan.Pada tahun 1960, atas inisiati IMCO (Inter Govermental MaritimeConsultative Organization) diadakanlah konperensi Internasionalmengenai SOLAS di London.Didalam konperensi itu didetujui adanya paragraf baru yang harusditambahkan mengenai Olah Gerak Kapal dalam daerah nampak terbatasagar didapatkan tindakan sedini mungkin untuk menghindari situasiterlalu dekat dengan kapal lain yang berada diarah lebih ke depan dariarah melintang. Rekomendasi mengenai penggunaan Radar dicantumkan dalam Annex Aturan tersebut dan aturan ini berlaku padatahun 1965.Selanjutnya pada tanggal, 4 sampai 20 Oktober 1972 diadakanlahkonperensi lagi mengenai pencegahan tubrukan di laut dan terutamamasalah penggunaan Radar telah dimaksukan dalam salah satu aturanlagi. Bukan lagi skedar rekomendasi ini menghasilkan COLLISIONREGULATION ( COLLREG) 1972 yang berlaku sejak 1977.Penyempurnaan mengenai Collreg 72 diadakan lagi dalam bentukkonvensi-konvensi Internasional atas inisiatif IMO pada Nopember 1981dan menciptakan aturan-aturan baru, dan diberlakukan mulai tanggal, 1Juni 1983.386

9.1.2. BAGIAN A - UMUM9.1.2.1. PEMBERLAKUANAturan 1a. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal di laut kepas dan di semua perairan yang berhubungan dengan laut yang dapat dilayari oleh kapal-kapal laut.b. Tidak ada suatu apapun dalam aturan-aturan ini yang menghalangi berlakunya peraturan-peraturan khusus ysng dibuat oleh penguasa yang berwenang, untuk alur pelayaran, pelabuhan, sungai, danau atau perairan pedalaman yang berhubungan dengan laut dan dapat dilayari oleh kapal laut. Aturan-aturan khusus demikian itu harus semirip mungkin dengan aturan-aturan ini.c. Tidak ada suatu apapun dalam aturan-aturan ini yang akan menhalangi berlakunya aturan-aturan khusus yang manapun yang dibuat oleh pemerintah Negara manapun berkenaan dengan tambahan kedudukan atau lampu-lampu isyarat, sosok-sosok benda atau isyarat-isyarat suling untuk kapal-kapal perang dan kapal-kapal yang berlayar dalam iring-iringan atau lampu-lampu Isyarat, atau sosok-sosok benda untuk kapal-kapal ikan yang sedang menangkap ikan dalam satuan armada.9.1.2.2. Pertanggungan JawabAturan 2a. Tidak ada suatu apapun dalam aturan aturan ini akan membebaskan pertanggungan jawab kapal, atrau pemiliknya, Nakhoda atau Awak kapalnya, atas kelalaian untuk memenuhi Aturan-aturan ini atau atas kelalaian terhadap tindakan berjaga-jaga yang layak menurut kebiasaan pelaut atau oleh keadaan-keadaan khusus terhadap persoalan yang adab. Dalam mengaerikan dan memenuhi Aturan-aturan ini, harus memperhatikan semua bahaya navigasi dan bahaya tubrukan serta keadaan khusus, termasuk keterbatasan kapal yang bersangkutan, yang dapat memaksa menyimpang dari Aturan-aturan ini, untuk menghindari bahaya yang mendadak 387

9.1.3. BAGIAN B9.1.3.1. Seksi 1 SIKAP KAPAL DALAM SETIAP KONDISI PENGLIHATAN9.1.3.1.1. PemberlakuanAturan 4Aturan-aturan dalam seksi ini berlaku dalam setiap kondisi penglihatan9.1.3.1.2. Pengamatan KelilingAturan 5Setiap kapal harus selalu mengadakan pengamatan keliling yang layakdengan penglihatan dan pendengaran maupun mempergunakan semuaperalatan yang tersedia dalam keadaan-keadaan dan kondisi-kondisiyang ada, sehingga dapat memperhitungkan benar-benar terhadapsituasi dan bahaya tubrukan.9.1.3.1.3. Kecapatan AmanAturan 6Setiap kapal harus selalu bergerak dengan kecepatan aman, sehinggadapat mengambil tindakan yang layak dan efektif untuk menghindaritubrukanserta dapat diberhentikandalam jarak sesuai dengan kondisi dankeadaan yang ada.Dalam menentukan kecepatan aman, faktor-faktor berikut harusdiperhitungkan antara lain :a. Oleh semua kapal : i. Keadaan penglihatan. ii. Kepadatan lalu lintas, termasuk pemusatan kapal-kapal ikan atau kapal-kapal lain. iii. Kemampuan olah gerak khususnya yang berhubungan dengan jarak henti dan kemampuan berputar dakam kondisi yang ada. iv. Pada malam hari adanya cahaya latar belakangmisalnya dari penerangan di darat atau dari pantulan penerangannya sendiri. v. Keadaan angin, laut dan arus, dan bahaya navigasi yang ada disekitarnya. vi. Sarat sehubungan dengan kedalaman air yang ada.b. Sebagai tambahan, bagi kapal-kapal yang dilengkapi dengan radar yang bekerja dengan baik. i. Ciri-ciri, efisiensi dan keterbatasan pesawat radar ii. Setiap pembatasan yang disebabkan oleh skala jarak yang dipergunakan.388

iii. Pengaruh keadaan laut, cuaca dan sumber interferensi lain pada deteksi radar. iv. Kemungkinan bahwa kapal-kapal kecil, es dan benda-benda terapung lainnya tidak dapat dideteksioleh radar pada jarak yang cukup. v. Jumlah, posisi dan pergerakan kapal-kapal yang dideteksi radar. vi. Berbagai penilaian penglihatan yang lebih pasti yang mungkin didapat bila radar digunakan untuk menentukan jarak kapal-kapal atau benda-benda lain disekitarnya.9.1.3.1.4. Bahaya TubrukanAturan 7a. Setiap kapal harus menggunakan semua peralatan yang tersedia sesuai dengan keadan dan kondisi yang ada, untuk menentukan ada dan tidaknya bahaya tubrukan. Jika ada keragu-raguan, maka bahaya demikian itu harus dianggap adab. Pesawat radar harus digunakan setepat-tepatnya, jika ada dan dioperasikan dengan baik termasuk penelitian jarak jauh untuk mendapatkan peringatan awal dari bahaya tubrukan dan radar plotting atau pengamatan sistematis yang serupa atas benda-benda yang dideteksic. Perkiraan-perkiraan tidak boleh dibuat atas dasar keterangan yang kurang sesuai, terutama yang berkenaan dengan keterangan radar.d. Dalam menentukan bahaya tubrukan diantaranya harus dipertimbangkan keadaan berikut ini : i. Bahaya demikian harus dianggap ada, jika baringan pedoman kapal yang mendekat, tidak menunjukkan perubahan yang berarti. ii. Bahaya demikian itu kadang-kadang terjadi walaupun perubahan baringan nyata, terutama bilamana mendekati sebuah kapal yang besar atau tundaan atau bilamana mendekati suatu kapal pada jarak dekat.9.1.3.1.5. Tindakan Untuk Menghindari TubrukanAturan 8a. Setiap tindakan yang diambil untuk menghindari tubrukan jika keadaan mengijinkan, harus tegas, dil;akukan pada waktu yang cukup dengan mengingat kecakapan pelaut yang baik 389

b. Setiap perubahan haluan dan/atau kecepatan yang dilakukan untu menghindari tubrukan, jika keadaan mengijinkan harus cukup besar sehingga segera jelas bagi kapal lain yang mengamatinya secara visual atau dengan radar, perubahan –perubahan kecil pada haluan dan/atau kecepatan secara beruntun harus dihindari.c. Jika ruang gerak dilaut cukup, perubahan hakuan saja mungkin tindakan yang paling tepat untuk menghindari situasi yang terlalu dekat, dengan ketentuan perubahan itu dilakukan pada saat yang tepat, nyata dan tidak menimbulkan situasi terlalu dekat dengan yang lain.d. Tindakan yang lain untuk menghindari tubrukan dengan kapal lainharus sedemikian rupa, sehingga menghasilkan pelewatan pada jarak yang aman. Ketepatan tindakan harus diperiksa dengan seksama, sampai kapal lain dilewati dan bebas.e. Untuk menghindari tubrukan atau untuk memberikan waktu yang lebih banyak untuk menilai keadaan, jika perlu kapal mengurangi kecepatan atau menghilangkan laju sama sekali dengan memberhentikan atau memundurkan alat penggeraknya9.1.3.1.6. Alur Pelayaran SempitAturan 9a. Kapal yang berlayar mengikuti air pelayaran sempit atau alur pelayaran harus mempertahankan jarak sedekat mungkin dengan batas luar alur pelayaran atau air pelayaran sempit yang berada dilambung kanannya, selama masih aman dan dapat dilaksanakanb. Kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter atau kapal layar tidak boleh merintangi jalannya kapal lain yang dapat berlayar dengan aman di alur pelayaran atau air pelayaran sempitc. Kapal yang sedang menangkap ikan tidak boleh merintangi jalannya setiap kapal lain yang sedang berlayar di alur pelayaran atau air pelayaran sempit.d. Kapal tidak boleh memotong alur pelayaran atau air pelayaran sempit, jika merintangi jalannya kapal yang hanya dapat berlayar dengan aman dalam air pelayaran sempit atau alur pelayaran demikian itu390

e. (i) Didalam air pelayaran sempit atau alur pelayaran, penyusulan dapat dilaksanakan, hanya jika kapal yang disusul itu melakukan tindakan untuk memungkinkan penglewataan dengan aman, kapal yang bermaksud menyusul harus menyatakan maksudnya dengan membunyikan isyarat yang diatur dalam aturan 34 (c). (i). Kapal yang disusul, jika telah setuju harus memperdengarkan isyarat yang sesuai seperti diatur dalam aturan 34 (c). (ii). dan mengambil langkah untuk melakukan penglewatan aman. Jika ragu-ragu ia boleh memperdengarkan isyarat-isyarat sesuai yang diatur dalam aturan 34 (d) (ii). Aturan ini tidak membebaskan kapal yang menyusul dari kewajibannya yang diatur dalam aturan 13.f. Kapal yang mendekati tikungan atau daerah air pelayaran atau alur pelayaran, dimana kapal-kapal lain mungkin terhalang penglihatannya oleh rintangan, harus berlayar dengan penuh kewaspadaan dan hati- hati, serta memperdengarkan isyarat yang diatur dalam aturan 34 (e).g. Setiap kapal, jika keadaan mengijinkan, menghindari berlabuh jangkar didalam air pelayaran sempit.9.1.3.2. Seksi 11 SIKAP KAPAL DALAM KEADAAN SALING MELIHAT9.1.3.2.1. PemberlakuanAturan 11Aturan-aturan dalam seksi ini berlaku bagi kapal-kapal dalam keadaansaling melihat9.1.3.2.2. Kapal LayarAturan 12a. Bilamana dua kapal layar saling mendekati, sehingga mengakibatkan bahaya tubrukan, satu diantaranya harus menghindari yang lain sebagai berikut : i. Bilamana masing-masing mendapat angin pada lambung yang berlainan, maka kapal yang mendapat angin pada lambung kiri harus menghindari kapal yang lain. ii. Bilamana keduanya mendapatkan angin dari lambung yang sama, maka kapal yang berada di atas angin harus menghindari kapal yang berada dibawah angin. 391

iii. Jika kapal mendapat angin pada lambung kiri melihat kapal berada di atas angin dan tidak dapat memastikan apakah kapal lain itu mendapat angin dari lambung kiri atau kanannya, ia harus menghindari kapal yang lain itu.b. Untuk mengartikan aturan ini, sisi di atas angin ialah sisi yang berlawanan dengan sisi dimana layar utama berada atau dalam hal kapal dengan layar persegi, sisi yang berlawanan dengan sisi dimana layar muka belakang yang terbesar di pasang.9.1.3.2.3. PenyusulanAturan 13a. Lepas dari apapun yang tercantum dalam aturan-aturan bagian B Seksi I dan II , setiap kapal yang menyusul kapal lain, harus menyimpangi kapal yang disusul.b. Kapal dianggap sedang menyusul, bilamana mendekati kapal lain dari jurusan lebih dari 22,5 derajat di belakang arah melintang, ialah dalam kedudukan sedemikian sehingga terhadap kapal yang menyusul itu, pada malam hari ia dapat melihat hanya penerangan buritan, tetapi tidak satupun penerangan-penerangan lambungnya.c. Bilamana sebuah kapal ragu-ragu apakah ia sedang menyusul kapal lain, ia harus menganggap bahwa demikian halnya dan bertindak sesuai dengan itu.d. Setiap perubahan baringan selanjutnya antara kedua kapal itu tidak akan mengakibatkan kapal yang sedang menyusul sebagai kapal yang menyilang, dalam pengertian Aturan-aturan ini atau membebaskan dari kewajibannya untuk tetap bebas dari kapal yang sedang menyusul itu sampai akhirnya lewat dan bebas.9.1.3.2.4. Situasi BerhadapanAturan 14a. Bilamana dua buah kapal tenaga sedang bertemu dengan haluan berhadapan atau hampir berhadapan, sehingga mengakibatkan bahaya tubrukan, masing-masing kapal harus merubah haluannya ke kanan, sehingga saling berpapasan pada lambung kirinya.b. Situasi demikian itu dianggap ada, bilamana sebuah kapal melihat kapal lain tepat atau hampir tepat di depannya dan pada malam hari ia dapat melihat penerangan tiang kapal lain segaris atau hampir392

segaris dan/atau kedua penerangan lambung dan pada siang hari dengan memperhatikan penyesuaian sudut pandangan dari kapal lain.c. Bilamana sebuah kapal ragu-ragu, apakah situasi demikian itu ada, ia harus menganggap demikian halnya dan bertindak sesuai dengan keadaan itu.9.1.3.2.5. Situasi BersilanganAturan 15Bilamana dua buah kapal tenaga bersilangan sedemikian rupa, sehinggamengakibatkan bahaya tubrukan, maka kapal yang disebelah kanannyaterdapat kapal lain harus menyimpang dan jika keadaan mengijinkanmenghindari memotong di depan kapal lain itu.9.1.3.2.6. Tindakan Kapal Yang MinyilangAturan 16Setiap kapal yang oleh Aturan-aturan ini diwajibkan menyimpangi kapallain, sepanjang keadaan memungkinkan, harus mengambil tindakandengan segera dan nyata untuk dapat bebas dengan baik.9.1.3.2.7. Tindakan Kapal Yang BertahanAturan 17a. (i) Apabila salah satu dari kedua kapal diharuskan menyimpang, maka kapal yang lain harus mempertahankan haluan dan kecepatannya. (ii) Bagaimanapun juga, kapal yang disebut terakhir ini boleh bertindak untuk menghindari tubrukan dengan olah geraknya sendiri, segera setelah jelas baginya, bahwa kapal yang diwajibkan menyimpang itu tidak mengambil tindakan yang sesuai dalam memenuhi Aturan-aturan ini.b. Bilamana oleh sebab apapun, kapal yang diwajibkan mempertahankan haluan dan kecepatannya mengetahui dirinya berada terlalu dekat, sehingga tubrukan tidak dapat dihindari dengan tindakan oleh kapal yang menyimpang itu saja, ia harus mengambil tindakan sedemikian rupa, sehingga merupakan bantuan yang sebaik-bauknya untuk menghindari tubrukan. 393

c. Kapal tenaga yang bertindak dalam situasi bersilangan sesuai dengan sub paragraf (a).(ii) Aturan ini, untuk menghindari tubrukan dengan kapal tenaga yang lain, jika keadaan mengijinkan, tidak boleh merubah haluan ke kiri untuk kapal yang berada di lambung kirinya.d. Aturan ini tidak membebaskan kapal yang menyimpang dari kewajibannya untuk menghindari jalannya kapal lain.9.1.3.2.8. Tanggung Jawab Diantara Kapal-KapalAturan 18Kecuali dalam Aturan-aturan 9, 10 dan 13 disyaratkan lain :a. Kapal tenaga yang sedang berlayar harus menghindari jalannya : i. Kapal yang tidak dapat dikendalikan ii. Kapal yang terbatas kemampuan Olah Geraknya iii. Kapal yang sedang menangkap ikan iv. Kapal layarb. Kapal layar yang sedang berlayar harus menghindari jalannya : i. Kapal yang tidak dapat dikendalikan ii. Kapal yang terbatas kemampuan Olah Geraknya iii. Kapal yang sedang menangkap ikanc. Kapal yang sedang menangkap ikan sedang berlayar, sedapat mungkin harus menghindari jalannya : i. Kapal yang tidak dapat dikendalikan ii. Kapal yang terbatas kemampuan Olah Geraknyad. (i) Setiap kapal, selain kapal yang tidak dapat dikendalikan atau kapal yang terbatas kemampuan Olah Geraknya, jika keadaan mengijinkan, harus menghindari merintangi pelayaran aman dari kapal yang terkekang oleh saratnya yang sedang memperlihatkan isyarat-isyarat di Aturan 28.e. (ii) Pesawat terbang laut di air, pada umumnya harus membebaskan diri dari semua kapal, dan menghindari untuk merintangi pelayaran mereka. Bagaimanapun juga dalam keadaan bilamana terjadi bahaya tubrukan, ia harus memenuhi Aturan-aturan dalam bagian ini394

9.1.3.2.9. Perlengkapan Bagi Isyarat-isyarat BunyiAturan 33a. Kapal yang panjangnya 12 meter atau lebih, harus dilengkapi dengan suling dan genta. Dikapal yang panjangnya 100 meter atau lebih sebagai tambahan harus dilengkapi dengan gong yang nada dan bunyinya tidak dapat menimbulkan kekeliruan dengan genta. Suling, genta dan gong karus memenuhi perincian-perincian dalam ketentuan Tambahan III peraturan ini. Genta atau gong atau kedua- duanya boleh diganti dengan alat lain yang menghasilkan bunyi yang ciri-cirinya sama dengan ketentuan bahwa alat tersebut harus selalu mungkin dibunyikan dengan tangan.b. Kapal yang panjangnya kurang dari 12 meter tidak diwajibkan memasang alat-alat isyarat bunyi yang diatur dalam paragraf (a) dari Aturan ini, tetapi jika tidak ia harus dilengkapi dengan alat lain yang menghasilkan bunyi yang efisien.9.1.3.2.10. Isyarat-isyarat Olah Gerak dan Isyarat-isyarat PeringatanAturan 34a. Bilamana kapal-kapal dalam keadaan saling melihat, kapal tenaga sedang berlayar, bilamana berolah gerak sebagaimana diperbolehkan atau diwajibkan oleh Aturan-aturan ini, harus menunjukan Olah Geraknya dengan isyarat-isyarat pada suling sebagai berikut : - Satu tiup pendek berarti “saya sedang merubah haluan saya ke kanan“ - Dua tiup pendek berarti “saya sedang merubah haluan saya ke kiri“ - Tiga tiup pendek berarti “ saya sedang menggerakan mesin mundur “b. Setiap kapal boleh menambah isyarat suling yang diatur dalam paragraf (a) Aturan ini dengan isyarat-isyarat cahaya, berulang-ulang seperlunya, sementara Olah gerak itu dilaksanakan :c. i. isyarat-isyarat cahaya ini mempunyai pengertian sebagai berikut : - Satu Cerlang berarti“saya sudah merubah haluan saya kekanan” - Dua Cerlang berarti “ saya sudah merubah haluan saya kekiri “ - Tiga Cerlang berarti “saya sedang menggerakkan mesin mundur “ 395


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook