lnfeksi yang Disebabkanoleh Bakteri AnaerobInleksi yang penting secara medis akibat bakteri anaerob dismutase (SOD) dengan kaclar rendah dan dapat atar-rsering terjadi. Infeksinya sering bersifat polimikroba- tidak mempunyai katalase . Sebagian besar kelompokyaitu, bakteri anaerob ditcmr-rkan pada infeksi carnpurarl bakteri B/lLteroid6 frrryi/is---pttogen anaerob yang palingdengan bakteri anaerob lainnya, fakulratif anaerob, dan pentir.rg-menrpr-rnyai sejun.rlah kecil katalase dan SOD.aerob (lihat daftar definisi). Bakteri anaerob diternukandi semua bagian tubuh mxnll5l2-di kulit, di permukaan Pada bakteri ini, tampaknya terciapat berbagai macammukosa, dan di mulut serta saluran cerna de ngan mekanisme untr-rk toksisitas oksigen. Agaknya, apabiiakonsentrasi tinggi-sebagai bagian dari flora normal (lihat bakteri anaerob merr-rpuny:ri SOD atau katalase (atauBab 1 1). Infeksi ter;adi ketika bakteri anaerob dan bakterillora normal lainnya mengontaminasi bagian tubuh yang keduar\"rya), mereka mampll mengatasi efek toksik radikalsecara normal steril. oksigen dan hidrogen peroksida, sehingga dapat Beberapa penyakit pentilrg disebabkan oleh spesies menoleransi oksigen. Bakteri obligat anaerob biasanyaklostridium anaerob dari lingkungan atau flora normal:botulisme, tetanus, gas gangren, keracunan makanan, dan tidak mempunyai sr-rperoksida dismutase dan katalasekolitis pesdomembran. Penyakit-penyakit ilri dibahas padaBab 9 dan 12 serta pada bab ini secara singkat. serta sensitif terhadap efek mematikan oksigen; bakteriKONDISI FISIOLOGI & PERTUMBUHAN DAFTAR ISTILAH ., 'UNTUK BAKTERI ANAEROB Bakteri aerob: Bakteri yang.memerl'ukan oksigenBakteri anaerob tidak akan rumbuh bila ada oksigen dandapat dibunuh dengan oksigen atau radikal oksiger-r toksik sebagai akseptor elektron terminal dan tidak akan(lihat di bawah). pH dan potensial oksidasi-reduksi (8,,).juga penting dalam membuat kondisi yang membantu tumbuh pada kondisi anaerob (yaitu, tidak ada Or).pertumbuhan bakteri anaerob. Anaerob tumbuh pada E,,rendah atau negatif. Beberapa spesies mikrokokus dan Nocardia asteroides Bakteri aerob dan anaerob fakultatif sering mempunyai adalah anaerob obligat (misalnya, bakteri ini harussistem metabolik seperti di barvah ini, sementara bakteri berada di lingkungan yang ryrengandung oksigenanaerob seringnya tidak demikian. agar dapat hidup). (1) Sistem sitokrom untuk merabolisme Or. (2) Superoksida dismutase, yang mengatalisis reaksi Bakteri anaerob: Bakteri ini tidak menggunakanbe rikut: oksigen untuk pertumbuhan dan metabolisme tetapi Or+Or+2H+ + HrO, +O, .. .mendapatkan energinya dari reaksi fermentasi. (3) Katalase, yang mengatalisis reaksi berikut: Definisi fungsional anaerob adalah bakteri yang 2HrO, > 2HrO + O, (gelembung-gelembung gas) memerlukan tekanan oksigen yang rendah untuk Bakteri anaerob tidak mempunyai sistem sitokromuntuk metabolisme oksigen. Bakteri anaerob y:.ng tidak tumbuh dan tidak dapat tumbuh pada permukaanbegitu aktif bergerak dapat mempunyai superoksida medium padat dalam udara yang mengandung CO, 10% di udara. Spesies bakteroides dan klostridium adalah contoh bakteri anaerob. Bakteri kapnofilik: Bakteri yang memerlukan karbon- dioksida untuk tumbuh. Anaerob fakultatif: Bakteri yang dapat tumbuh baik secara oksidatif, menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron terminal, atau secara anaerob, m_enggunakan reaksi fermentasi untuk mendapatkan energi. Bakteri jenis ini adalah patogen yang sering r, dijumpai. Spesies streptokokus dan Enterobakteria (misalnya. Escherichia colr) adalah salah satu contoh bakteri anaerob fakultatif yang dapat menyebabkan penyakit. Bakteri yang bersifat anaerob fakultatif sering disebut sebagai \"aerob\". 311
312 BAB 22anaerob obligat seperti itu .iarang dapat diisolasi dari Tabel 22-1. Bakteri anaerob yang penting dalam kedokteraninfetr<si manusia, dan sebagian besar infeksi anagrob pada Basil (batang) Kolonmanusia disebabkan oieh \"bakteri anaerob obligat Gram-negatif Mulut Kelompok Bacteroides fragilis Mulut, kolon.moderat. \" Prevotel I a me I a ni nogen i ca Fusoba kteri u m Mulut Kemampuan bakteri anaerob untuk menoleransi Gram-positif Vaginaoksigen atau untuk tumbuh pada kondisinya bervariasi Aktinomises Ku litpada satu spesies dengan spesies lainnya. Begitu pula La ktobasi lus Propion ibakterium Mulut, kolondengan strainnya, terdapat variasi pada strain yang satu Eubakterium, bifidobakterium, Kolonldengan strain lainnya dalam suatu spesies (misalnya, satu dan arakhniastrain Preuotella melaninogenica dapat tumbuh pada Klostridium Kolonkonsentrasi O,0,1% tetapi tidak pada lo/o; strain lainnyadapat tumbuh pada konsentrasi 2o/o rerapi ddak 4o/o). Kokus (Sferis) Mulut, kolonJuga, bila tidak ada oksigen, beberapa bakteri anaerob Gram-positifakan tumbuh pada En yang lebih positif. Peptostre ptococcus Bakteri anaerob fakultatif tumbuh dengan baik arau Gram-negatiflebih baik pada kondisi anaerob daripada pada kondisiaerob. Bakteri yang bersifat anaerob fakultatif sering Ve illonelladisebur \"aerob\". Ketika bakteri anaerob fakultatif seperti lDltemukan juga di tanahEscherichia coli ada di tempat infeksi (misalnya, absesabdomen), bakteri ini dapat dengan cepat menggunakan luatus, B distasonis, B uu/gatus, B thetailtaomicron, dansemua oksigen yang ada dan berubah men jadi lain-lain), terutama dari infeksi akibat kontaminasi oleh isi kolon, yang dapat menyebabkan suPurasi' misalnya,metabolisme anaerob, menghasilkan lingkungan anaerob peritonitis setelah trauma usus. Klasifikasi dibuatdan En yang rendah, sehingga memungkinkan bakteri berdasarkan gambaran koloni dan biokimia serta karakteristik pola asam lemak rantai pendek pada^pennr.yraokbit. yang ada untuk tumbuh dan menimbulkan kromatografi gas-cair.BAKTERI ANAEROB YANG DITEMUKAN Pada infeksi (misalnya, abses intra-abdomen), spesiesPADA INFEKSI MANUSIA bakteroides sering dikaitkan dengan organisme anaerobTerdapat lebih dari 30 genus dan 200 spesies anaerob lainnya-terutama kokus anaerob (peptostreptokokus),dan nama spesies untuk beberapa bakteri anaerob yangbelum ditentukan. Klasifikasi anaerob terus menelus batang anae rob gram-positif (klostridium), danberkembang. Nomenldatur yang digunakan pada bab inimerujuk pada genus anaerob yang sering ditemukan pada eubakterium-juga bakteri anaerob fakultatif gram-positifinfeksi manusia dan pada spesies tertentu yang dikenal dan gram-negatif yang merupakan bagian dari florasebagai patogen yang penting bagi manusia. Anaerob yangumumnya ditemukan pada infeksi manusia dapat dilihat normal. pada Tabel 22-1. 2. Prevotella-spesies prevotella adalah bakteri basillusAnaerob Gram-Negatif gram-negatif dan dapat nampak sePerti batang yang tipisA. BASILUS GRAM-NEGATIF atau kokobasillus. Prevotella meliputi spesies yang baru diberi nama dan spesies yang dahulu diklasifikasikan ke 1. Bakteroides-spesies bakteroides adalah anaerob yang sangat penting yang menyebabkan infeksi pada manusia. dalam spesies bakteroides (misalnya, Preuotella melaninogenica yang dahulu disebut BacteroidesSpesies ini adaiah kelompok besar basilus gram negatifdan dapat tampak seperti batang yang tiPis atau melaminogenlrzzs). Spesies yang paling sering diisolasi kokobasillus. Banyak spesies yang dahulu dimasukkan adalah P melaninogenica, P biuia, dan P disiens. P melaninogenica dan spesies lain yang mirip dengannya ke dalam genus bakteroides telah diklasifikasi ulang ke ditemukan pada infeksi yang berhubungan dengan saluran dalam genus prevotella atau genus porfiromonas. napas atas. P biuia dan P disiens ditemukan pada saluran genitalia wanita. Spesies prevotella dapat ditemukan di Spesies bakteroides adalah flora normal usus dan otak dan abses paru, empiema, dan penyakit radang pelvis bagian tubuh lainnya. Feses normal mengandung 10rr crrganisme B fagilis per gram (dibandingkan dengan 108/g serta abses tubo-ovarium. untuk fakultatif anaerob). Spesies yang paling banyak diisolasi adalah anggota kelompok B fagilis (B /iagilis' B Pada infeksi ini, provetella sering dikaitkan dengan organisme anaerob lainnya yang meruPakan bagian dari
IINFEKSI YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERIANAEROB 313flora normal*-terutama peptostreptokokus, batang 2. Laktobasilus-Spesies laktobasi]us adalah flora normal utama vagina. Produk asam laktat hasil metabolismenyaanaerob gram-positif, dan spesies fusobakterium--dan membantu mempertahankan pH traktus genitalia wanitajuga dikaitkan dengan bakteri anaerob fakultatif gram- dewasa agar tetap rendah. Spesies ini jarang menyebabkanpositif dan gram-negadf yang merupakan bagian dari flora penyakit.normal. 3. Propionibakterium-Spesies propionibakterium3. Porfiromonas-Spesies porfiromonas juga merupakanbasilus gram-negatif yang merupakan bagian dari flora adalah anggota flora normal kulit dan dapat menimbulkannormal mulut dan juga terdapat pada tempat anatomik penyakit jika spesies ini menginfeksi shunt dan peralatanyang lain. Genus porfiromonas meliputi spesies yang baru plastik. Produk metaboliknya meliputi asam propionat,diberi nama dan spesies yang dahulu dimasukkan ke dalam yang kemudian dijadikan nama genusnya. Pada pewarnaangenus bakteroides. Spesies porfiromonas dapat dibiakkan Gram, spesies ini sangat pleomorfik, menunjukkan ujung yang berbentuk lengkung, seperti gada, atau titik, bentukdari infeksi gusi dan gigi periapikal serta lebih .seringdari infeksi payudara, aksila, perianal, dan genitalia pria. panjang dengan pewarnaan seperti manik-manik dan tidak rata, serta kadang-kadang berbentuk kokus atau sleris.4. Fusobakterium-Fusobakterium adalah bakteri batang Propionibakterium berperan pada pembentukan akne.pleomorfik gram-negatif. Sebagian besar spe sies Karena bakteri ini merupakan bagian dari flora normal kulit, Propionibacterium acnes kadang me ngontaminasimenghasilkan asam butirat dan merubah treonin menjadi biakan darah atau cairan serebrospinai yang diperolehasam propionat. Kelompok fusobakterium meliputi melalui penetrasi kulit. Oleh sebab itu, penting (tetapibeberapa s-pyeasniegs yang sering diisolasi dari infelai bakteri kadang sulit) untuk dapat membedakan biakan yangcampuran disebabkan oleh flora normal mukosa. terkontaminasi dari biakan yang positif dan meng-Kadang-kadang, spesies fusobakterium akan menjadi satu- indikasikan adanya infeksi.satunya bakteri pada sebuah infeksi (misalnya, osteomielitis) 4. Eubakterium, bifidobakterium, dan arakhnia-KetigaB, KoKus GRAM-NEGATIF genus ini adalah bakteri anaerob, pleomorfik, batang gram-positif. Terdapat beberapa spesies. Bakteri iniSpesies Veillonella adalah kelompok kokus kecil, anaerob,gram-negatif yang merupakan bagian dari flora normal ditemukan pada infeksi campuran yang berhubunganmulut, nasofaring, dan mungkin usus. Dahulu spesies dengan orofaring atau flora usus.ini disebut dengan berbagai macarn nama, sekarang spesies 5. Klostridiurn-([6511idium bersifat gram-positif,ini seluruhnya disebut veillonella. Meskipun kadang-kadang spesies ini diisolasi pada infeksi polimikroba berbentuk basilus dan dapat membentuk spora (lihat Babanaerob, spesies ini jarang menjadi satu-satunya penyebab 12). Terdapat lebih dari 50 spesies. Penyakit urama yangsuatu infeksi. disebabkan oleh bakteri ini disebabkan oleh eksotoksinAnaerob Gram-Positif (lihat Bab 9).A. BASILUS GRAM-PoSITIF Spora Closnidium tetani, yang menyebabkan tetanus,1. Aktinomises-Kelompok aktinomises meliputi terdapat di seluruh lingkungan. Bakteri ini berkecambahbeberapa spesies yang menyebabkan aktinomikosis, yang di jaringan yang tidak vital pada 8,, + 1OmV (jaringanpaling sering ditemukan adalah Actinomyces israelii. Pada normal sebesar + 120 mV). Sekali bakteri ini tumbuh, organisme ini mengeluarkan toksin tetanospasmin. Infeksipewarnaan Gram, kelompok ini sangat bervariasi lokal sering tidak penting secara klinis. Toksin tersebutpanjangnya: dapat berukuran pendek dan berbentuk gada menyebar sepanjang saraf ke sistem saraf pusat, temPatatau panjang, tipis, fiiamen bermanik-manik, dapat toksin ini berikatan dengan gangliosida, menekanbercabang atau tidak bercabang. Karena kelompok ini pelepasan neurotransmiter inhibisi, dan menyebabkansering tumbuh perlahan-lahan, inkubasi biakan yang lama spasme otot. Kematian dapat ter.iadi akibat tidak dapatmungkin diperlukan sebelum konfirmasi laboratorium bernapas. Jelas bahwa, trauma hebat dapat mengakibatkanterhadap diagnosis klinis aktinomikosis diregakkan. terjadinya tetanus; walaupun demikian, lebih dari 50%Beberapa strain menghasilkan koloni pada agar yang mirip kasus tetanus terjadi setelah trauma minor. Tetanus dapatdengan gigi molar. Beberapa spesies aktinomises dapatmenoleransi oksigen (aerotoleran) dan tumbuh dengan dicegah secara total: imunitas aktif dapat diinduksi dengan tetanus toksoid (toksin tetanus yang sudahadanya udara; strain ini dapat rancu dengan spesies diformalin). Tetanus tolaoid adalah bagian dari imunisasikorinebakterium (difteroid; lihat Bab 13). Spesies DPT anak-anak rutin (difteria-, tetanus, pertusis); dewasa harus diberikan booster setiap l0 tahun.aktinomises sensitif terhadap penisilin G, eritromisin,dan antibiotik lainnya. Clostridium botulinum menyebabkan botulism (lihat Bab 9 dan 12). C bt,tulinum tersebar di .seluruh lingkungan. Sporanya terdapat pada makanan kaleng atau
314 BAB 22makanan yang diawe&an dengan kadar oksigen rendah, resistan terhadap antibiotik yang paling sering digunakan.8,, yang rendah, dan nutrien yang mendukung pertum-buhannya. Organisme ini berkecambah dan mengeluarkan Berhubungan dengan penggunaan antibiotik atau sesudahtoksin seiring dengan terjadinya proses pertumbuhan dan penggunaan rt-rrilriotik, flor\" nor-\"1 gastrointestinalii.i.nya. Neurotoksir-r botulinus adalah toksin yang ditelran dan C dfficile berproliferasi, menghasilkan toksin sitopatik dan enterotoksin. Gejala penyakit ini berwariasidiketahui paling poten tetapi dapar dinetralis-ir dengan dari diare ringan sampai diare hebat dan nekrosis mukosaantibodi yang spesifik. Tolcsinnya labil dalam suhu panas,jadi makanan yang dipanaskan dengan benar tidak akan dengan,rkurnulasi se1 inflamasi dan fibrin, yangmenyebabkan botulism'e. Toksin botulinus yang dihasilkan membentuk pseudomembrar.r. Diagnosis ditegakkanditelan dan diserap. Toksin tersebut bekerja pada sistem dengan memperlihatkan sitotoksin yang dapat dinetralisirsaraf perifer dengan menghambat pelepasan asetilkolin di dalam feses melalui efek sitopatiknya pada biakan seldi sinaps kolinergik, dan menyebabkan paralisis. Sekali atau dengan mendeteksi enterotoksin melalui imunoassay.toksin tersebut terikat, prosesnya akan berlangsung Spesies klostridium lainnya kadang-kadang ditemukanireversibel. Gejala yang muncul berhubungan dengan kerja pada infeksi polimikroba, terutama infeksi yangantikolinergik dan meliputi disfagia, mulut kering,diplopia, dan kelemahan atau kesulitan bernapas. berhubungan dengan kontaminasi jaringan normal olehBotulisme harus diterapi dengan antitoksin. Botulisme i.si kolon.pada bayi terjadi setelah tertelannya spora, berkecambah- B. KoKUs GRAM_PoSITIFnya spora, dan produksi toksin; madu adalah zat pembawayang sering untuk penyebaran spora pada bayi. Sp*\"\". p.p,.-t.p;\"1-k\". b\"de.nl^tuhk tp\"ti.t k yang Clostridium perfringens menyebabkan gas gangren. positif dengar.r ukuran dan yang bervariasiTerdapat minimal 12 antigen berbeda yang dapat larut,yang banl'ak diantaranya bersilat toksin. Semua tipe C ditemukan pada kulit dan merupakan bagian dari flora normal membran mukosa. 'ferdapat benyak spesics,perfingens menghasilkan toksin alfa, eksotol<sin nekrotik, meliputi spesies 1'ang dahulu disebut peptokokus. Spesieshemolitik yang merupakan suatu lesitinase. Jbksin lainnya ini sering diternukan pada in{etr<si calnpuran akibat floramempunyai aktivitas yang bervariasi, rneliputi nekrosis normal. Kadang-kadang, Lriakan dari infeksi payr-rdara,jaringan dan hemolisis. C perfringens terdapat di seluruh otak, atau paru akan me nghasilkan nilai positif hanyalingkungan. Gas gangren terjadi jika luka jaringan lr-rnakterkontaminasi dengan C perfingens, seperti yang terjadi untuk satu spesies kokus gram-positif ini.pada trauma, aborsi septik, dan luka pepe rangan.Bakteremia yang disebabkan C perfingens dapat menjadi PATOGENESIS I NFEKSI ANAEROBfatal dengan cepat. Bentuk peny2[11 yang lebih ringanjuga dapat muncul. Ketika infeksi dimulai, organisrne Infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob biasanyatersebut mengeluarkarl toksin nekrotik; CO, darr I-1, disebabkan oleh kombinasi baktcri yang berlungsi dalamterakumulasi dalam jaringan dan secara klinis terdeteksi patogenisitas sinergistik. Meskipun studi patogcnesissebagai gas (misalnya, gas gangren). Proses infeksius infeksi anaerob sering cli{okuskan pada .satu spesies,lainnya menimbulkan gas di jaringar.r dar.r harus dapat penting untuk mengenali bahrva inf'eksi anaerob palingdibedakan dari gas gangren klostridium. Infeksi ini sering disebabkan oleh beberapa spesies anaerob yang bekerja bersama untuk menyebabkan infeksi.meliputi mionekrosis streptokokus anaerob, mionekrosisanaerob nonklostridium sinergistik, gangren vaskular B fagilis adalah patogen tunggal yang paling pentingterinfeksi, dan mionekr osis Aeromonas ltldrop h ila. Edema di antara bakteri anaerob yang merllpakan bagian darimuncul dan sirkulasi menjadi terganggu, membantu flora normal. Patogenesis infeksi anaerob paling banyakpenyebaran infeksi anaerob. Terapinya rneliputi dipelajari dengan B fagilis yang menggunakan model tikusmeniadakan infeksinya rnelalui pembedahar.r dan untuk menderita infeksi intraabdominal, yang banyakpemberian penisilir-r G. kemiripannya dengan penyakit pada manusia. Rangkaian C perfringens sering menjadi penyebab kcracunan karakteristik rnuncul setelah isi kolon (termasuk B fragilis dan bakteri anaerob {akultatif seperti .E coli) dimasukkanmakanan (tetapi lebih jarang daripada Staphylococcus ke dalam abdomen tikus melalui jarum, kapsul gelatin,aureus). Penyakit ini di.sebabkan oleh enterotoksin yang atau alat lain. Sebagian besar hewan percobaan tersebutdihasilkan dan dilepaskan selama proses sporulasi. Masa nati akibat sepsis yang disebabkan oleh bakteri anaerobinkubasi untuk nyeri abdomen, mual, dan diare akuradalah 8-24 jam. fakuitatif. \X/alaupun demikian, apabila binatang tersebut awalnya diterapi dengan gentamisin, suatu obat yang Clostridium difficile menyebabkan koliti.s pseudo- efektif untuk melawan bakteri anaerob fakultatif tetapimembran. Bakteri ini merupakan bagian dari flora normal tidak untuk bakteroides, beberapa binatang akan mati,gatrointestinal pada 2-10Vo manusia. Organisme ini relatif dan setelah beberapa hari, binatangyang hidup akan rnengalami abses intraabdominal akibat infeksi bakteroides. Terapi pada binatang dengan gentamisin dan
/INFEKSIYANG DISEBABKAN OLEH BAKTERIANAEROB 315klindamisin, suatu obat yang efektif untuk melawan Tabel 22-2. Bakteri anaerob dan infeksi yang terkait'bakteroides, mencegah sepsis awal tersebrrt dan absesabdomen yang timbul setelah itu. Abses otak Peptostreptokokus dan bakteri lainnya .Kapsul polisakarida bakteroides adalah faktor virulensiyang penting. Jika disuntikkan ke dalam perut tikus, kapsul lnfeksi orofaringpolisakarida yang dimurnikan dari B /iagilis menyebabkan Anaerob orofaring; aktinomises, Prevotellapembentukan abses, sementara yang berasal dari bakteri me I a ni nogen ica, spesies fusobakteriumlainnya (misalnya, Strelttococcus pneumoniae dan E coli)tidak menyebabkan abs'es. Mekanisme pembentukan Infeksi pleuropulmonalabses yang diinduksi oleh kapsul B fiagilis masih belum Peptostreptokokus; spesies fusobakterium; Pdipahami. melaninogenica, B fragilis sebanyak 20-25%; dan bakteri lainnya. Spesies bakteroides mempunyai lipopolisakarida(endotoksin; lihat Bab 9) tetapi tidak mempunyai struktur lnfeksi intra abdomenlipopolisakarida dengan aktivitas endotoksik (termasuk Abses hati: anaerob campuran sebanyak 40-90o/o;asam p-hidroksi-miristal). Lipopolisakarida B /iagi lis tidak organisme fakultatifbegitu toksik jika dibandingkan dengan bakteri gram- Abses abdomen: B fragilis; flora gastrointestinal lainnyanegatif lainnya. Jadi, infeksi yang disebabkan olehbakteroides tidak langsung menunjukkan gejala klinis lnfeksi traktus genitalis wanita Abses vulva: Peptostreptokokus dan bakteri lainnyasepsis (misainya, demam dan syok) separah infeksi akibat Abses tubo-ovarium dan pelvik: P bivia dan P disiens;bakteri gram-negatif lainnya. Ketika tanda klinis infeksi peptostreptokokus dan bakteri lainnyaini muncul pada infeksi bakteroides, tanda ini tcrjadi lnfeksi kulit, jaringan lunak, dan tulangsebagai respons imun inflamasi terhadap infeksi tersebut. Flora anaerob campuran B fragilis memproduksi superoksida dismutase dan Bakteremiadapat hidup dalam lingkungan beroksigen selama berhari- B fragilis; peptostreptokokus; klostridia; propionibakteria;hari. Ketika bakteri fakultatif anaerob seperti E coli ada dan lain-lainpada tempat infeksi, bakteri ini dapat memakai semua Endokarditisoksigen yang ada dan ole h sebab itu menciptakanlingkungan tempat bakteroides dan bakteri anaerob B fragilislainnya dapat tumbuh (lihat di atas). abses di abdornen; pada model tikus yang terinfeksi, yang Banyak bakteri anaerob menghasilkan heparinase , mencegah pembentukan abses adalah r€sPons imun selkolagenase, dan enzim lainnya yang merusak atau T-dependent. lltansfer pasif sel imun limpa atau faktormenghancurkan jaringan. Thmpaknya, enzim mempunyai cell-free berat molekul rendah mencegah pernbentukanperanan dalam patogenesis infeksi anaerob camPuran, abses abdomen pada model tikus.meskipun pe rcobaan laboratorium belum dapat SIFAT POLIMIKROBA INFEKSI ANAEROBmembuktikan hal tersebut. Sebagian besar infeksi anaerob berl-rubungan denganIMUNITAS PADA INFEKSI ANAEROB kontaminasi jaringan oleh flora normal mukosa mulut, faring, traktus gastrointestinai, atau traktus genitalia.Imunitas pada infeksi anaerob belum banyak diketahui. Biasanya, spesies multipel (terdapat lima atau enamInformasi yang paling lengkap telah diperoleh dari studi spesies atau lebih jika menggunakan kondisi biakanmenggunakan model binatang infelai B ilagilis. standar) ditemukan, termasuk anaerob dan anaerob fakultatif. Infeksi orofaring, pleuropulmonal, abdominal, Banyak anaerob (te rmasuk spesies bakteroides, dan pelvik wanita yang berhubungan dengan kontaminasipropionibakterium, dan fusobakterium) menghasiikan oleh flora mukosa normal mempunyai distribusi yangfakror kemotaktik serum-independent yang menarik sel relatif sama dengan bakteri anaerob dan anaerob fakultatifpolimorfonuklear. Kapsul B jiagilis bersifat antifagositik sebagai agen penyebab: sekitar 25o/o hanya anaerob saja;dan inhibitor terhadap kerja bakterisidal yang dimediasi sekitar 25o/o hanya mengandung anaerob fakultatif; danoleh komplemen. Spesies bakteroides secara optimai sekitar 50% mengandung anaerob dan anaerob fakr-rltatif.difagosit oleh sel polimorfonukiear ketika organisme Bakteri aerob iuga dapat muncul, tetapi aerob obligattersebut diopsonisasi oleh antibodi dan komplemen. Baik lebih jarang muncul daripada anaerob dan anaerobhewan maupun manusia menghasilkan antibodi terhadap fakultatif. Bakteri anaerob dan infeksi yang timbul yangantigen bakteroides, termasuk materi kapsular.'Iransferpasif antibodi dari hewan yang imun ke hewan yang berkaitan dengan bakteri ini, dapat dilihat pada Tabelnonimun bersifat protektif terhadap bakteremia 22-2.bakteroides tetapi tidak dapat mencegah pembentukan
316 BAB 22DIAGNOSIS INFEKSI ANAEROB -*$$ ru'=-**=Gcjala klinis yang menandakan kemungkinan adanyainfeksi oleh anaerob adalah \"^ebagai berikut: asam ' rJeorang';piia usia 55 tahun da'tpng.ks a-o.ti,ite.il a (1) Sekret yang bt:rbau busuk lakibar prodlri< mengeluhkan batuk hebat dengan produksi ' ,lemak ranrai pendek dari metabolisme anaerob). sputum purulen. Napasnya sangat berbau brisuk.(2) Infeksi di proksimal permukaan mukosa (ar.raerob Foto ronigen dada menunjukkan adanya cairan -adalah bagian dari flora nornral) yang banyak di rongga pleura kiri dan kavitas paru \" se besa r 5 cm d e nga n g ambaran air-fluidr ierr^eJr;'ii L ;,.(3) Gas dalam jaringan (produksi CO, dan I I\") Sebuah jarum disuntilckan melalui dinding dada(1t) Hesil lrirkrrr acroh yeng ncgatil dansebagiancairandiIonggapleurakeluar;cairanDiagnosis infeksi anaerob ditcgakkan dcngan biakan . :. itu nampa k .kental,. berwa'r.n*k{fijng,,,ke$$ ;;da1.r;,,,.anaerob spesimen yang diambil dan dibarva secara benar berbau busuk. Organisme atau kelompok organisme':;'i(lihat Bab 47). Anaerob tumbuh paling cepar pada mcdia apakah yang mungkin tumbuh dari hasil biakan\"kompleks seperri tryptic/lse soJt dgar base, ttgar darah cairan pleura ? . lfiai N'::tSchaedler, agar Brucella, agar infr-rs otai<-jantune, dan iain- (A ) PfEanrectervefoortk9eoilklgaugssb. ii.vfiiaa,'sp.eiiplft4osftirde;.,ti\"i pt@tok,oikdu\"us:, '(E) Staphylococcus epidermidii' *lain--setiap agar tcrsebur mcngandrrng banyak suplemen dan.:.1: (Cl l(misalnya, hemin, vitamin K,, darah). Medium komplcks ,iselektif berisi kirnamisin dieLrnakan secrra paralel. Prevotella melaninoiQenic4 spesies fusobaLr\"rlu6, ^ i 'Kanamisir.r (seperti scmLra aminoglil<osida) tidak dan streptokokus viridansmengharnbat pertumbuhan anrerob obiigatl jadi, bakteri ' .., .( D) Spesies p ro p i o n i b a ct eriurn, peptostreptokokus, cJan Staphytococcus aureus ...: -, 1.. _.1 , :.tetap dapat bcrproliferasi ranpa diharnbar oleh Streptococcus pieumonipe '. (E)pertumbuhan anaerob lakultatif. lliakan diinkubasi pada 2, Seorang Iaki-laki 23 tahun mengalami abses ;suhu 35-37 \"C dalam lingkungen arraerob vang perirektal. Abses ini didrainase melalui pem--mengandung CO,. . bedahan. Spesiryren dibiakkan dan tumbUh bakte'i.i:.::.',,Morfologi koloni, pigmer-rrasi, dan fluoresensi dapar anaeiob. Petunjuk yang menunjukkan ad-an,yamembantu dalarn mengidcnti{lka.si anaerob. Aktivitas infeksi oleh bakter:i anaerob adalah : ' lbiokimia dan produksi asam lemak ranrai pendek seperti (A) Biakan aerob r'.egatif 1yang diukur dengan kromatogr:rli gas-cair digunakan (B) Gas dalam jaringan (C) Proksimal terhadap permukaan mukosa j.,,unrrrk konflrmasi lrbor,rrorium. (D),Sekret berbau busuk .: (E) Semua hal diatas benar t,,\"i:': !'':PENGOBATAN INFEKSI ANAEROB rlt:- akni;h,:.mehgendui riuuiii-[ rofai'g :,:i,r ,uatte[]yan},uiiso;asi?ari i'eF ornpok:5-esar pasi enPengobatan inf'eksi anaerob campuran adalah dcngan ;,idrainase pembedahan (pecla kebanl'akan l<a.sus) dan rerapi ,,,=,'..,..'.d.. engiin-ih{eksi pteu l pu,im a}:,an rab=etlthantimikroba. diterbitkan. Distribusi aerob, anaerob dan anaeiob Keiompok organisn're B /ragi/is venq ditenrukan di -:ir fakultbtif vn644kah yang paiing,.,muhgkin erjadi.=abdomen dan infeksi iainnya secirra unrum rnenghasilkan pada bakteri yang diisolasi dari pasien-paiien ini? :p-laktarr.rase, seperri .iuga halnya dengan banval< strain 1) (A) Dua puluh lima persen aerob, 50% ahaerob,biuia dan P disiens yang ditemr-rkan pada inlcksi trektusgenitalia pada wanita. Terapi dengan antimikroba (selain ;;:; (B) Limarputuh qbiSq- g,nae1bb dqn:,!0% ana.eto.,g1|:ipenisilin G) diperlukan untuk mengobari in{!ksi olehorgani.sme ini. Sekitar dua per tiga srrain P me/attinogenica fakultatifdari infeksi pulmonal dan orofaring juga mcmproduksi i ii:r.rir:i i..il!rsen:iniaeiob'j.50y, $ni.roO {C) n ua.p-uL+tr.. i iB-laktamase . dan anaerob fakultatif, dan 25% anaerob Obat yang paling al<ti1- untuk, rne ngobari infe ksi f ak u ltatifanaerob adalah klindamisin dan lnerronidazol. Klindarnisin iir\";]'r'1qldipilih untuk infeksi di atas diafiagma. Secara relatil, terdapat gioffi-,tbi'beberapa anaerob yang resistan rerhadap klindamisin dan :,,[e rs en. a n a erob da n,11 aterdapat beberapa juga, apabila ada, yang resistan rcrhadap (E) Tiga puluh tiga persen anaerob dan 670/ametronidazol. Obat alternatif meliputi sefoksirin, sefotetan, anaeiob dan anaerob fakultatifbeberapa sefalosporin baru lainnya, dan piperasilin, terapiobar-obat ini tidak seakril ldindamisin dan rnetronidazol. l- Sborang,pr.i 63 lahtn'pqhgidap:idl'abetbsrrsecara'Penisilin G tetap menjadi obat pilihan untuk pengob.rran ' rutin menginjeksi insulin ke otot paha klrinya.infeksi anaerob yang tidak melibatl<an baiiteroides yangmenghasilkar-r B-laktama.se clan spcsies prevorella. Akhir-akhir ini, dia mengalami nyeri hebat dengan pembengkakan pada paha kirinya. Pada pemeriksaan r- , .$diFalkan p.ah.a t<irini-i b$ngkpk $an$eitihff .'r.,.i,,.,1.,K, ie€npaintUda5k,adna pbd ai Op ;:p.g s''i yan 9-, ptl,t$e rah h 1 qdqriy\"q $as,dAIg,tn jbli$gp,f*as jugA _pdaahpaatnydai,I:iG-|aastLgpaandgar.!e,:,9n,ak.irbypn$tousftnl dbruif1fll1L1p$.e.rffrr-rcng{eR..a..di,a=:: a gaIah. !igm* nskineFdia't sisny.pjiili,!.l ti'i:1di$.ii i \".'.:i,aPntlh,vai:,-' ., i.n,;,:j'r , lu:,srFs,tti$,,9,q. p.,ttdE ti
INFEKSI YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI ANAEROB 317 KEPUSTAKAAN Allen SD, Emery CL, Lyerly DM: CLostridium.In: Manual of CLinical Microbiologt, Sth ed. Murray PR et al (editors). ASM Press, 2003. Finegold SM: Anaerobic bacteria: general conceps. In: Mandell, DougLas, md Bennett's Principles and Practice oflnfectious Dlseases, 5th ed. Mandell GL, Bennett JE, Dolin R (editors). Churchill Livingstone, 2000. Jousimies-Somer HR et al: Bocle roides, Porphyromonas, PreuotelLa, Fusobacterium, and other anaerobic gram-negative bacteria. In: Manual of Clinical Microbiology,8th ed. Murray PR et al (editors). ASM Press,2003. Moncla BJ, HillierSL: Peptostreptuucus, Propionibttcterium, LoctobaciLlus, Actinomyces, and othernon-spore-forming anaerobic gram-positive bacteria,In: Manual of Clinical Microbiology 8th ed. Murray PR et al (editors). ASM Press, 2003.i,r?, E r3:rC
Search
Read the Text Version
- 1 - 7
Pages: