EPOXYVIR IDAE R. SardjitoGolongan poxvirus merupakan virus binatang 8. komplikasivaksinasi:yang paling besar dan paling kompleks yangdapat menyerang vertebrata. ensefalitis pasca-vaksinasi (mortalitas tinggi) vaccinia gangrenosa (mortalitas tinggi)Sifat-sifat poxvirus eczemd oaccinatwrn (mortalitas rendah) autoinokulasi dan vaqcinia generalisata (tidakVirus berbentuk bata, 300 x 200 x 100 nm. Struk- letal)tur kompleks, inti asam nukleat terdiri dari Anggota poxvirus yang menyerang binatang peliharaan yang secaraekonomik menimbulkanDNA berserat rangkap (doublestranded), berat kerugian adalah penyebab:molekul 16A juta Dalton, mempunyai badan 1.. cacar sapi (cowpox)lateral dengan pola benang permukaan berben-tuk lingkaran, mempunyai membran luar, mem- 2. cacar domba (sheeppox)punyai antigen golongan yang sama, reproduksi 3. cacar babi (sraine pox)intrasitoplasma. 4. cacar kera (monkey pox) 5. cacar unggas (foralpox) Poxvirus dapat dibagi dalam subgolongan 6. stomatitis pustularis bovinyang didasarkan atas reaksi serologik dan besar 7. dermatitis pustularis kontagiosumserta morfologi virion. Virus vaccinia mempunyai host range yang sangat Anggota poxvirus yang dapat menyerang luas, sedangkan virus variola major, alastrim danmanusia ialah penyebab: moluskum kontagiosum tidak menimbulkan1.. variola mEor (mortalitas hingga 507\") infeksi alami pada spesies lain, kecuali manusia.2. variola minor (alastrim) (mortalitas kurang Penyakit cacar (variola; smallpox) Variola major (suatu penyakit karantina) meru- darr 1o/o) pakan penyakit menular yang akut dengan keterlibatan sistemik yang hebat dengan erupsi3. vaccinia4. cacar sapi (cowpox)5. moluskumcontagiosum6. paravaccinia (Psewdocowpox, milker\ node)7. dermatitis pustularis contagiosum (orf)381
382 Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Tabel3z-l Penyakit Disebabkan oleh PoxvirusOrthopoxvirus Variola major -In(mfeokrstailimtaesn1y5eollou) ruh dengan erupsi pustular (klasik) Variola minorParapoxvirus Komplikasi akibat -Infeksi menyeluruh dengan erupsi kuiit pustularBeium ditetapkan vaksinasi (arang)(unclassified) (mortalitas kurang dari L/o) Cacar sapi (cowpox) -Ensefalitis pasca-vaksinasi (mortalitas tinggi) Milker's node Orf -Vaccinia gangrenosa (mortalitas tinggi) -Eczema vaccinatum (mortalitas rendah) Molluscum contagiosum -Autoinokulasi dan vaccinia generalisata (tidak letal) Yaba dan Tanapox -Infeksi ulseratif setempat pada kulit berasal dari sapi -Infeksi nodular setempat pada kulit berasal dari sapi -Infeksi ulseratif setempat pada kulit berasal dari domba -Nodul benigna multipel pada kulit -Tumor kulit setempat berasal dari kerakulit yang terjadi melalui tingkatan makula, tidak diketahui, diduga bahwa virus vacciniapapula, vesikula dan pustula selama masa 5-1\"0 berasal dari virus sapi atau berasal dari virushari. Bentuk variola ringan ialah variola minoratau alastrim. Virus vaccinia merupakan seje- variola yang mengalami mutasi.nis poxvirus yang dilemahkan (attenwated) dan Melihat tingginya mortalitas variola majordipakai sebagai virus hidup untuk vaksinasi.Virus cacar kera (monkE pox) dapat menulari dibagi atas:kera dan manusia dengan menimbulkan gejalayang menyerupai variola. Virus Yaba dan pox- .virus simia dapat menimbulkan tumor benignapada kera dan juga orang. Virus variola major 1.. ztariola discreta (monalitas 5olo)dan alastrim tak dapat dibedakan satu dan lain- 2. pariola confluens (mortalitas 45%)nya secara serologik, akan tetapi dapat dibeda-kan secara khusus dari virus vaccinia dan cacar .3 a ar i o Ia p u s t w I o s a h e m o r a gi k (mo rtalitas 8 0 o/dsapi. Dengan teknik biakan secara in ooo (teIurayam berembrio) pada suhu pengeraman maksi- 4. purpura variolosa (mortalitas 100\"/\")mum (ceiling temperature) virus berkerabat 5. pariola sine erwptione ^ta:u sine exanthematetersebut dapat dibedakan. Asal virus vaccinia (kasus ringan) Struktur antigen Pada poxvirus ada beberapa jenis antigen yang dapat dibuktikan dengan reaksi presipitasi difusi gel (gel diffusion precipitation reaction) yang dipunyai oleh anggota dari satu subgolongan.
Poxyviridae 383 Dr antara anggota dari satu subgolongan ter- Pada selaput korioalantois embrio ayamidapat reaksi netralisasi silang yang luas (extensiae 1. Virus vaccinia membentuk bintik (pox) putih,cross-neutralization reaction), tetapi tidak di besar, bulat dan cekung dengan pusat nekrotik.antaraanggota dari subgolongan yang berbeda. 2. Virus cacar sapi dan cacar kera membentukPembiakan bintik putih, besar, bulat dan cekung sertaGolongan virus vaccinia-variola dapat dibiakkan ada hemoragi.dengan mudah dalam biakan sel iaringan dengan 3. Virus variola major atau alastrim mem-membentuk efek sitopatik yang jelas. Badan bentuk bintik putih keabu-abuan, kecil bulatinklusi bersifat asidofilik (Badan Guarnieri). dan cembung.Virus variol amalor atau alastrim mempunyai 4. Virus herpes simpleks membentuk bintikrange pembiakan lebih sempit, sedangkan virus seperti virus variola tetapi lebih kecil dan memberikan gambaran seperti peta (geo'vaccinia cacar sapi mempunya;r rd.nge pem-biakan le^tbaihv lebar. Binatang percobaan yang grdphic twe).dapat dipakai ialah: mencit dan tikus (inokulasi 5. Virus varisela-zoster tidak membentuk bintik.intrakutan) serta kelinci kera dan sapi (ino- Dalam sel biakan laringan semua Yirus ter- sebut di atas, dapat tumbuh dengan baik dengankulasi: skarifikasi kulit). perbedaan, bahwa virus herpes simpleks, zoster dan varisela membentuk badan inklusi intra-Skarifikasi kulit: nukleus asidofilik atau menimbulkan degenerasi kelinci: vaccinia (+), variolalalastrim (-) balon dan membentuk sel Tzanck atau sel rak- kera: vaccinia (+), variola/alastrim (-) sasa berinti banyak dengan badan inklusi Cow- dry tipe A. Virus vaccinia-variola membentuk Telur ayam berembrio dapat dipakai untuk badan inklusi eosinofilik intrasitoplasma (Badanpembiakan serta diagnosis diferensial poxvirus Guarnieri).dan herpesvirus. Bintik pada selaput korioalantois Diagnosis laboratorim Diagnosis laboratorium dari virus variola-Virus 39\"c 37\"c 35'C vaccinia terdiri dari:vacclnla + ++ 1. Pemeriksaan mikroskopik (badan inklusi) 2. Pembiakan ftintik pada selaput korioalantois)variola major ++ 3. Serologi (reaksi pengikatan komplemen, pre-alastrim + sipitasi, netralisasi, hambatan hemaglutinasi' imunofluoresensi)herpes simpleks ++herpes zostervarisela
384 Buku Ajar Mikrobiologi KedokteranVaksinasi - Setelah I-2 hari terjadi makula - Setelah 3 -4 hari terjadr papulaSebagai tindakan prevenrif terhadap variola - Setelah 5 -6 hart terjadivesikuladapat dilakukan vaksinasi dengan memperguna- - Setelah 9-10 hari teriadipustulakan virus vaccinia yang pada inokulasi secara - Setelah t4-I6 harirerjadi krustaintradermal pada orang dapat menimbulkansuatu penyakit buatan murni. Respons terhadap vaksinasi: Vaksin c car yangdapat dipakai harus meme- t. reaksi vaksinia primer pada orang yangnuhi persyaratan: belum pernah divaksinasi (tidak kebal).1. Bebas kuman patogen seperti Streptococcus 2. reaksi vaccinoid (accelerated) pada orang ke- beta-hemolyticus, Staplrylococcus aureus, Clos- bal parsial (pernah divaksinasi sebelumnya). tridiwm tetani dan lainlain. 3. reaksi kebal ( irnmediate) pada orang yang2. Mempunyai potensi 10-10 pFu/ml. polak sebelumnya pernah divaksinasi dan menun- jukkan kekebalan penuh. dkk (1962) menerapkan: dosis efektif 5Oolo ialah 1,3-1,5 x 10 PFU,/mi, dosis efektif 99oh 4. reaksi vaksinia revaksinasi (revaccination ralah 4,1-4,3 x 10 PFU/ml. ,uaccinia reaaion) pada orang yang pernah Teknik vaksinasi dilakukan dengan cara go- divaksinasi dan setelah batas waktu rerrenruresan (skarifikasi) dengan vaksinostil arau dengan kekebalannya hilang.cara multiple pressure yaitu dengan menusuk- Adanya kekebalan dapat dibuktikan g-9 harinusuk epidermis beberapa kali dengan jarum setelah vaksinasi dan mencapai maksimummelalui seteres vaksin. Valrsin c^car yang paling baik dan banyak setelah 2-3 minggu dan dapat bertahan sampaidipakai ialah vaksin cacar kering yang disuspen- beberapa tahun (3 tahun). Di daerah endemiksikan dalam gliserol bila mau dipakai. dan di daerah rertular hebat vaksinasi harus Kebijaksanaan pemerintah yang mengharus- diulang setiap tahun.kan pencacaran secara rutin, seperti di Eropa Komplikasi pada vaksinasitelah dihapus karena keberhasilan politik karan- 1,. ensefalitis pasca-vaksinasi (satu kasus dalamtrna, surrseillance dan ring oaccination. 1000 vaksinasi primer). Di Amerika, Inggris dan Ausrralia, orang 2. r.taccinia progressizta (vaccinia gangrenosum)yangsecaru rutin divaksinasi ialah petugas medis (satu kasus dalam 1.000.000).dan imigrasi. 3. eczeftza paccinatunt (sekarang jarang terjadi, Setelah vaksinasi dengan virus vaksin cacarmaka akan terjadi perkembangan sebagai berikut: karena para dokter harus mengadakan pe-
Poxyvitidae 385 ngawasan yang ketat, bila orang dengan Pengobatan eczema harus divaksinasi). Obat antiviralyangdipakai pada penyaktt c c r ialah methisazon. Imunoglobulin antivaccinia4. abortus pada'ibu-ibu hamil karena kemung- kin4n adanya infeksi intrauterin dari fetus. hiperimun manusia dapat dipakai dengan segera pada komplikasi vaksinasi cacar kecuali pada5. aut o i n o kula si dan e a c c i n i a ge n e r a I i s a t a (tidak ensefalitis. letal).
Search
Read the Text Version
- 1 - 5
Pages: