Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 1 Sel dan Sitoplasma

Bab 1 Sel dan Sitoplasma

Published by haryahutamas, 2016-04-02 00:32:12

Description: Bab 1 Sel dan Sitoplasma

Search

Read the Text Version

Sel dan SitoplasmaPendahuluan - Mikroskop Cahaya dan Elektron Histologi, atau anatomi mikroskopik, adalah ilmu pengetahuan visual yang berwarna. Sumber cahaya mikroskop pada mulanya adalah sinar matahari. Pada mikroskop modern, sumber cahaya utama adalah bola lampu listrik dengan filamen tungsten. Dengan mikroskop cahaya yang paling sederhana, pemeriksaan sel mamalia memperlihatkan se- buah inti dan sitoplasma, dikelilingi oleh suatu batas atau membran sel. Seiring dengan perkembangan teknik mikroskopik, penggunaan berbagai teknik histokimia, imunositokimia, dan pewarnaan me- nunjukkan batrwa sitoplasma berbagai. sel mengandung banyak elemen subselular yaitu organel (organella). Meskipun banyak informasi dalam histologi awalnya diperoleh dengan memeriksa sediaan jaringan di bawah mikroskop cahaya, kekuatan pembesaran mikroskop ini sangat terbatas. Untuk mem- peroleh informasi tambahan diperlukan peningkatan resolusi. Dengan dikembangkannya teknik mikroskopik elektron, resolusi yang lebih superior, dan pembe- saran sel yang lebih kuat maka kita dapat memeriksa kandungan sitoplasma. Para ahli histologi kini mampu menjelaskan ultrastruktur sel, membran, dan berbagai organel yang terdapat di sitoplasma berbagai sel.Sel Semua makhluk hidup mengandung beragam jenis sel dengan fungsi utamanya adalah mempertahankan homeostasis tubuh, yaitu mempertahankan lingkungan internal tubuh dalam keadaan relatif konstan. Untuk melaksanakan tugas ini, sel-sel memiliki ciri struktural tertentu di dalam sitoplasmanya yang dapat dijumpai di dalam semua sel. Karena itu, sel dapat digambarkan dalam bentukyang lebih umum dengan berbagai organel sitoplasma. Namun, perlu diingat bahwa jumlah, tampilan, dan distribusi organel- organel sitoplasma di dalam suatu sel bergantung pada jenis dan fungsi sel yang bersangkutan.Membran Sel Kecuali sel darah merah matang, semua sel mamalia mengandung sitoplasma (cytoplasma) dan inti (nucleus). Selain itu, semua sel dikelilingi oleh membran plasma atau sel (plasmalemma atau mem- brana cellularis), yang membentuk sawar etau batas yang penting antara lingkungan internal dan eksternal. Di bagian dalam membran sel terdapat sitoplasma, suatu medium padat mirip-cairan yang mengandung banyak organel, mikrotubulus, mikrofilamen, dan material yang tertelan atau granula sekretorik yang terbungkus-membran. Pada kebanyakan sel, inti juga terletak di dalam sitoplasma. Membran yang mengelilingi sel terdiri dari lapis-ganda fosfolipid, suatu lapisan rangkap molekul fosfolipid. Di dalam dan terselip di antara lapis-ganda fosfolipid membran sel adaiah protein membran integral dan protein membran perifer, yang membentuk hampir separuh dari seluruh massa mem- bran. Protein integral menyatu dengan lapis-ganda lemak membran sel. Sebagian protein integral menjangkau seluruh ketebalan membran sel. Ini adalah protein transmembran dan protein ini terpajan di permukaan dalam dan luar membran sel. Protein perifer tidak menonjol ke dalam lapis-ganda fosfo-

lipid dan tidak terbenam di dalam membran sel. Protein ini berikatan dengan membran sel baik di permukaan ekstraselular (luar) maupun intraselular (dalam). Sebagian protein perifer terikat dengan kuat pada anyaman mikrofilamen (microfilamentum) halus di sitoskeleton sel. Di dalam membran plasma juga terdapat molekul lemak kolesterol. Kolesterol menstabilkan membran sel, menyebabkan membran sel lebih kaku, dan mengatur fluiditas lapis-ganda fosfolipid. Di permukaan eksternal membran sel terdapat suatu lapisan sel yang halus dan tidak jelas yaitu glikokaliks (glycocalyx), terdiri dari molekul-molekul karbohidrat yang melekat pada protein integral membran sel dan muncul dari permukaan eksternal sel. Glikokaliks terutama terlihat dengan peme- riksaan mikroskop elektron. Glikokaliks memiliki peran penting dalam pengenalan sel, perlekatan atau adhesi antarsel, dan sebagai reseptor atau tempat pengikatan berbagai hormon dalam darah.Organisasi Molekular Membran Sel Lapis-ganda lemakmembran sel memiliki konsistensi cair, dar5 akibatnya, strukturkomposisi membran sel ditandai sebagai model mosaik cair an (fluid mosaic model) . Molekul-molekul fosfolipid membran sel terdistribusi membentuk dua lapisan. Uiung (kepala) polar tersusun di permukaan dalam dan luar membran sel. Uiung (ekor) nonpolar lapis-ganda lemak berhadapan satu sama lain di bagian tengah membran. Namun, dengan mikroskop elektrory membran sel tampak sebagai tiga lapisary terdiri dari lapisan luar dan dalam yang padat-elektron, dan lapisan tengah yang kurang padat atau lebih terang. Perbedaan ini disebabkan oleh asam osmat (osmium tetroksida) y\"rg digunakan untuk memfiksasi dan mewarnai jaringan untuk pemeriksaan mikroskop elektron. Asam osmat berikatan dengan ujung (ke- pala) polar molekul lemak di membran sel dan mewarnainya dengan sangat padat. Ekor nonpolar di bagian tengah membran tetap terang dan tidak terwarnai.Permeabilitas Membran Sel dan Transpor Membran Lapis-ganda fosfolipid membran sel bersifat permeabel terhadap bahan tertentu dan impermeabel terhadap yang lain. Sifat membran sel ini disebut permeabilitas selektif. Permeabilitas selektif mem- bentuk suatu sawar penting antara lingkungan internal dan eksternal sel sehingga mempertahankan lingkungan intraselular tetap konstan. Lapis-ganda fosfolipid bersifat permeabel untuk molekul-molekul seperti oksigerl karbon dioksida, air, steroid, dan bahan kimia larut-lemak lainnya. Bahan lain, misalnya glukosa, ion, atau protein, tidak dapat menembus membran sel dan hanya dapat melewati membran dengan bantuan mekanisme transpor spesifik. Sebagian dari bahan ini diangkut melalui protein membran integral dengan meng- gunakan pompa molekul atau melalui kanal protein yang memungkinkan lewatnya, molekul-molekul tertentu. Pada proses endositosis (endocposis) terjadi pengambilan dan pemindahan molekul dan bahan padat yang menembus membran sel ke bagian dalam sel. Sebaliknya, pengeluaran bahan dari sito- plasma sel menembus membran sel disebut eksositosis (exocytosis). Pinositosis (pinocytosis) adalah proses yang sel-selnya menelan molekul-molekul kecil dalam cairan ekstraselular. Fagositosis (phagocytosis) adalah proses menelan atau masuknya partikel besar ke dalam sel, misalnya bakteri, sel tua, atau debris sel. Endositosis yang diperantarai oleh reseptor (endocytosis a receptore effecta) adalah bentuk pinositosis atau fagositosis yang lebih selektif. Dalam proses ini, molekul tertentu dalam cairan ekstraselular berikatan dengan reseptor di membran sel dan kemudian dibawa ke dalam sitoplasma sel. Reseptor-reseptor berkelompok di membran, dan membran membentuk lekukan kecil di tempat ini untuk membentukpit yang diselubungi oleh protein membran periferyaitu klatrin (vesicula a clathrino tecta). Pif terlepas dan membentukvesikel terbungkus-klatrin yang masukke dalam sitoplasma. Contoh endositosis yang diperantarai oleh mediator adalah penyerapan lipoprotein berdensitas rendah dan insulin dari darah.Organel Sel Setiap sitoplasma sel mengandung banyak organel, masing-masing melakukan fungsi metabolik khusus yang esensial untukmempertahankan homeostasis dan kehidupan sel. Organel-organel sitoplasma yang

penting seperti nukleus, mitokondria, retikulum endoplasmilg kompleks Golgi (complexus golgiensis) , lisosom, dan peroksisom juga dikelilingi oleh selaput mirip membran sel. Organel yang tidak dibungkus oleh membran antara lain adalah ribosom, corpusculum basale (basal body) , sen:uiol, dan sentrosom.Mitokondria Mitokondria (mitochondria) adalah struktur bulat, oval, atau memanjang yang variabilitas dan jum- lahnya bergantung pada fungsi sel. Setiap mitokondria (tunggaf mitochondrion) terdiri dari membran luar dan membran dalam. Membran dalam memperlihatkan banyak lipatan yaitu krista (cristae). Pada sel-sel penghasil-protein, krista ini menonjol ke interior organel seperti rak (shelves). Pada sel penghasil- steroid misalnya sel korteks adrenal atau sel interstisial testis, krista mitokondria berbentuk tubulus.Retikulum endoplasmik Retikulum endoplasmik (reticulum endoplasmicum) di dalam sitoplasma adalah suatu jalinan luas kantong, vesikel, dan tubulus gepeng yang saling berhubungan yaitu sisterna (cisternae). Retikulum endoplasmik mungkin kasar atau halus. Predominasi dan distribusi organel ini bergantung pada fungsi sel. Retikulum endoplasmik kasar (reticulum endoplasmicum granulosum) ditandai oleh banyak sisterna gepeng yang saling berhubungary dengan permukaan sitoplasmanya ditutupi oleh granula- granula gelap yang disebut ribosom. Adanya ribosom membedakan retikulum endoplasmik kasar, yang memanjang dari selubung nukleus di sekeliling inti hingga seluruh sitoplasma. Sebaliknya, retikulum endoplasmik halus (reticulum endoplasmicum non granulosum) tidak mengandung ribosom, dan organel ini terutama terdiri dari tubulus-tubulus yang saling berhubungan atau membentuk anastomosis. Pada kebanyakan sel, retikulum endoplasmik halus bersambungan dengan retikulum endoplasmik kasar.Aparatus Golgi Aparatus Golgi (apparatus golgiensis) juga terdiri dari suatu sistem sisterna (cisternae) yang terbungkus-membran, halus, gepeng, bertumpulg dan sedikit melengkung. Namurl sisterna-sisterna ini terpisah dari sisterna retikulum endoplasmik. Pada kebanyakan sel, aparatus Golgi memiliki polaritas. Di dekat aparatus Golgr, banyak vesikel kecil dengan protein yang baru disintesis dari retikulum endoplas- mik dan selanjutnya pindah ke aparatus Golgi untuk pemrosesan lebih lanjut. Sisterna Golgi yang terletak paling dekat dengan vesikel yang sedang terbentuk adalah cis facies atau konveks aparatus Golgi. Sisi aparatus Golgi yang berlawanan adalah sisi konkaf dalam yang matur atau trans facies. Vesikel dari retikulum endoplasmik berpindah melalui sitoplasma ke sisi cis aparatus Golgi dan keluar dari sisi trans untuk mengangkut protein ke berbagai tempat di dalam sitoplasma sel.Ribosom Ribosom (ribosoma) adalah granula kecil padat-elektron yang terdapat di sitoplasma sel; ribosom tidak dibungkus oleh membran. Pada sel tertentu, terdapat ribosom bebas dan ribosom terika! seperti yang terlihat di dalam sisterna retikulum endoplasmik. Ribosom berperan penting dalam sintesis protein dan paling banyak di sitoplasma sel penghasil-protein. Ribosom melakukan peran penting dalam mem- baca atau menerjemahkan pesan genetik tersandi dari nukleus untuk urutan asam amino protein yang kemudian disintesis oleh sel. Ribosom bebas atau tidak terikat menyintesis protein untuk digunakan di dalam sitoplasma sel. Sebaliknya, ribosom yang melekat pada membran retikulum endoplasmik mem- bentukprotein yang dikemas dan disimpan di dalam sel sebagai lisosom, atau dilepaskan dari sel sebagai produk sekretorik.Lisosom Lisosom (lysosoma) adalah organel yang dihasilkan oleh aparatus Golgi dengan bentuk d.an ukuran yang sangat bervariasi. Organel ini mengandung berbagai enzim hidrolisis atau digestif yaitu hidrolase asam.

Untuk mencegah lisosom mencerna sitoplasma dan isi sel, suatu membran memisahkan enzim-enzim litik di dalam lisosom dari sitoplasma. Fungsi utama lisosom adalah pencernaan intraselular atau fagositosis bahan-bahan yang masuk ke dalam sel. Lisosom mencerna mikroorganisme, debris sel, sel, dan organel sel yang tua, rusak, atau berlebihan, misalnya retikulum endoplasmik kasar atau mitokondria. Sewaktu pencernaan intraselular, membran membungkus bahan-bahan yang dicerna. Membran lisosom kemudian menyatu dengan bahan yang ditelan, dan enzim-enzim hidrolitik dikeluarkan ke dalam vakuol yang terbentuk. Setelah isi lisosom tercerna, debris yang tidak tercerna di dalam sitoplasma ditampung dalamvesikelbesarterbungkus-membranyang disebut corpusculumresidual e (residualbodT). Llsosom banyak ditemukan di sel fagositik misalnya makrofag dan sel darah putih spesifik (leukosit).Peroksisom Peroksisom (peroxysoma) adalah organel sel yang mirip dengan lisosom, tetapi lebih kecil. Organel ini ditemukan pada hampir semua jenis sel. Peroksisom mengandung beberapa jenis oksidase, yaitu enzim yang mengoksidasi berbagai bahan organik untuk membentuk hidrogen peroksida, suatu produk yang sangat sitotoksik. Peroksisom juga mengandung enzim katalase, yang mengeliminasi hidrogen peroksida yang berlebihan dengan menguraikannya menjadi molekul air dan oksigen. Karena penguraian hidrogen peroksida berlangsung di dalam organel yang sama, peroksisom melindungi bagian sel lainnya dari produk sitotoksik ini. Peroksisom banyak terdapat di sel-sel hati dan ginjal, tempat sebagian besar bahan toksik dikeluarkan dari tubuh.Sitoskeleton Sel Sitoskeleton (cposkeleton) sel terdiri dari suatu jaringan filamen dan tubulus protein halus yang meluas di seluruh sitoplasma. Struktur ini berfungsi sebagai kerangka struktural sel. Sitoskeleton sel dibentuk oleh tiga jenis protein berfilamen yaitu mikrofilamen, filamen intermediat, dan mikrotubulus.Mikrofilamen, Filamen lntermediat, dan Mikrotubulus Mikrofilamen (microfilamentous) adalah struktur sitoskeleton yang paling tipis. Struktur ini terdiri dari protein aktin dan paling banyak di bagian tepi membran sel. Protein struktural ini membentuk sel, dan berperan dalam pergerakan sel dan pergerakan organel sitoplasma. Mikrofilamen tersebar di seluruh sel dan digunakan sebagai jangkar pada sambungan sel. Mikrofilamen aktin juga membentuk struktur inti mikrovili dan trama cytoskeletalis terminalis (terminal web) tepat di bawah membran plasma. Di jaringan otot, filamen aktin mengisi sel dan berikatan dengan protein miosin untuk menimbulkan kontraksi otot. Filamen intermediat (filamentum intermedium) lebih tebal daripada mikrofilamen, seperti yang diisyaratkan oleh namanya. Beberapa protein sitoskeleton yang membentuk filamen intermediat telah berhasil diidentifikasi dan ditentukan lokasinya. Filamen intermediat bervariasi di antara jenis sel dan memiliki distribusi spesifik sesuai jenis sel. Sel epitel mengandung filamen intermediat keratin. Di sel kulit, filamen ini berakhir di sambungan sel, tempat frlamen menstabilkan bentuk sel dan perlekatannya dengan sel sekitar. Filamentum vimentini banyak ditemukan di sel mesenkim. Filamentum desmini terdapat di otot polos dan otot lurik. Protein neurofilamentum ditemukan di sel saraf dan prosesus- prosesusnya. Gliofilamentum ditemukan di sel glia astrosit sistem saraf. Filamenturn intermedium lamini ditemukan di lapisan dalam membran nukleus. Mikrotubulus (microtubulus) ditemukan pada hampir semua jenis sel kecuali sel darah merah. Struktur ini adalah elemen sitoskeleton terbesar. Mikrotubulus adalah struktur tidak bercabang yang berongga, terdiri dari dua-subunit protein, tubulin (tubulinum) cr dan B. Semua mikrotubulus berasal dari pusat organisasi-mikrotubulus, sentrosom (centrosoma) di sitoplasma, yang mengandung se- pasang sentriol. Di sentrosom, subunit tubulin berpolimerisasi dan menyebar dari sentriol dengan pola mirip bintang dari bagian tengah. Mikrotubulus menentukan bentuk sel dan berfungsi dalam pergerakan intraselular organel dan granula sekretorik serta membentuk gelendong yang menuntun pergerakan kromosom sewaktu sel membelah atau mitosis. Tubulus ini paling mudah dilihat dan predominan di silia (cilia) dan flagela (flagella), yang berperan dalam gerakan memecut.

Sentrosom dan Sentriol Sentrosom adalah suatu daerah sitoplasma yang terletak dekat dengan nukleus. Di dalam sentrosom terdapat dua struktur silindris kecil yaitu sentriol (centriolum) dan matriks di sekitarnya; sentriol berjalan tegak lurus satu sama lain. Setiap sentriol terdiri dari sembilan kelompok dengan jarak yang sama dari tiga mikrotubulus yang tersusun melingkar. Mikrotubulus memiliki arah longitudinal dan sejajar satu sama lain. Sebelum mitosis, sentriol di sentrosom bereplikasi dan membentuk dua pasangan. Selama mitosis, masing-masing pasangan bergerak ke kutub sel yang berlawanan, tempat pasangan ini menjadi pusat organisasi-mikrotubulus untuk gelendong mitosis yang mengatur distribusi kromosom ke sel-sel anak.Badan Inklusi Sitoplasma Badan inklusi sitoplasma (inclusiones cytoplasmicae) adalah struktur temporer yang terakumulasi di sitoplasma sel tertentu. Lemalg glikogen, kristaf pigmeq atau produk sampingan metabolisme dapat menjadi badan inklusi dan merupakan bagian sel yang tidak hidup.Nukleus dan Selubung Nukleus Nukleus adalah organel sel terbesar. Kebanyakan sel memiliki satu inti, tetapi sel lainnya memiliki banyak inti. Sel otot rangka memiliki banyak inti, sedangkan sel darah merah matang mamalia tidak memiliki inti. Nukleus terdiri dari kromatin (chromatinum), satu atau lebih nukleoli (tunggal, nukleolus), dan matriks nukleus. Nukleus mengandung bahan genetik selular asam deoksiribonukleat (nNA), yang menyandi semua struktur dan fungsi sel. Nukleus dikelilingi oleh suatu membran ganda yaitu selubung nukleus (tegumentum nucleare). Lapisan luar dan dalam selubung nukleus memiliki struktur serupa dengan lapis-ganda lemak membran sel. Membran luar nukleus ditempeli ribosom yang terikat pada retikulum endoplasmik kasar. Pada jarak tertentu di sekeliling tepi nukleus, membran luar dan dalam selubung nukleus menyatu membentukbanyakpori nukleus (porus nuclearis). Pori berfungsi mengatur perpindahan metabolit, makromolekul, dan subunit ribosom antara nukleus dan sitoplasma.

GAMBAR 1\"1 ftj F*rrnukaan Apikal ffil:iiel ffiersiiia dan Tidak ffi*r*ilra Mikrograf elektron pembesaran-lemah memperlihatkan sel bersilia dan tidak bersilia yang tersusun bergantian di epitel ductulus efferens testis. Silia (1) dalam sel bersilia melekat pada corpusculum basale (basal body) (z) di apeks sel dan menjulur ke dalam lumen (7) duktus. Berbeda dengan silia, mikrovili (S) dalam sel tidak bersilia jauh lebih pendek. Perhatikan juga struktur-struktur padat di apeks di antara sel-sel epitel yang berdekatan. ini adalah kompleks taut (complexus junctionalis) (3) yang menyatukan sel-sel. Masing-masing sel dipisahkan oleh membran sel ( rO). Di sitoplasma sel ini terdapat banyak mitokondria (5) memanjang atau bentuk- batang, beberapa sisterna yang tersusun di retikulum endoplasmik kasar (tl), banyak vesikel (4) . terpulas-terang, dan beberapa produk sekretorik dalam bentuk vinculum sarcoplasmicum (dense body) (0). Masing-masing sel juga mengandung nukleus ( t Z) dengan bentukberagam disertai kromatin ( l3) inti terpulas-gelap yang tersebar mengelilingi bagian perifer nukleus.GAMBAR 1\"2 ffi K*rnpieks Taut Antara $*!-$el Hpiiel Mikrografelektronpembesaran-kuat memperlihatkankompleks taut antara dua sel epitelyangberdekatan. Di bagian atas atau apikal sel, membran sel yang berhadapan menyatu untuk membentuk zonula occludens (tight junction) (Za), yang memanjang di sekitar tepi sel seperti sabuk. Di sebelah inferior zonula occludens (2a) terdapat taut lain yaitu zonula adhaerens (Zb). Taut ini ditandai oleh lapisan protein padat di bagian dalam membran plasma pada kedua sel, yang melekat pada filamen sitoskeleton masing-masing sel. Suatu ruang interselular kecil dengan protein-protein adhesi transmembran memisahkan kedua membran.Jenis taut ini juga memanjang di sekitar sel seperti sabuk. Di bawah zonula adheren yaitu desmosom (desmosoma) (zc). Desmosom (2c) tidak mengelilingi sel, tetapi merupakan struktur berbintik yang terdistribusi acak di dalam sel. Sitoplasma masing-masing desmosom memperlihatkan bagian padat yang terdiri dari protein-protein yang melekat. Glikoprotein transmembran memanjang ke dalam ruang interselular di antara membran sel desmosom yang berhadapan dan melekatkan sel ke sel lainnya. Perhatikan juga di dalam mikrograf membran sel (3) masing-masing sel, banyak mitokondria (1) dalam potongan melintang, dan berbagai struktur vesikular (0) di dalam sitoplasmanya. Terlihat di apeks sel yaitu potongan silia (5) dengan inti mikrotubulus dan beberapa mikrovili (4). Kompleks taut memiliki beragam fungsi, bergantung pada morfologi atau bentuknya. Pada epitel yang melapisi lambung, usus, dan kandung kemih, zonula occludens (tight junction) mencegah masuknya zat kimiawi korosif atau produk sisa di antara sel dan ke dalam aliran darah. Dengan cara ini, sel membentuk suatu sawar epitel. Zonula occludens terdiri dari protein transmembran yang menyatukan membran luar sel-sel yang berdekatan. Demikian juga, zonula adherens mencegah pemisahan sel, yang melekatkan protein transmembran pada protein sitoskeleton dan mengikat sel yang berdekatan. Desmosom (desmosoma) adalah struktur berbintik (spotlike) yang paling sering ditemukan di epitel kulit dan serat otot jantung. Di sini, sel-sel mendapat stres mekanis yang besar. Di organ-organ ini, desmosom mencegah sel-sel kulitterpisah satu sama lain dan sel-sel otot jantung robek sewaktu kontraksijantung. Desmosom mem iliki protein transmembran yang memanjang ke dalam ruang interselular di antara membran sel yang berdekatan untuk Kompleks taut lainnya adalah hemidesnrosom (hemi desmosoma)dan nexus (gap junction). Hemidesmosom adalah separuh desmosom dan terdapat di dasar sel epitel. Di sini, hemidesmosom melekatkan sel epitel pada membrana basalis dan jaringan ikat di sekitar. Membrana basalis tercliri dari lamina basalis dan serat retikular jaringan ikat (lihat Cambar 1.3). Nexus juga merupakan struktur berbintik (spot/ike). Membran plasma di nexus terletak sdngdt berdekatan, dln kanai cairan yang kecil yailu konekson (connexona) menghubungkan sel-sel yang berdekatan. Kanal cairan ini penting untuk komunikasi antarsel yang sangat cepat, khususnya sel

otot jantung elan selsaraf, tempal,tr:aiismisi im$uls ying'ceijat:metitri sel atau akson agar leriadi ir iti, 7 Lumen -rF 8 Mikrovili 9 Corpusculum basale2 Corpusculum basale i: '11 (basal body) (basal body) \"ft 10 Membran sel3 Kompleks taut ;##h; 11 Retikulum4 Vesikel endoplasmik kasar5 Mitokondria 12 Nukleus 13 Kromatin6 Vinculum sarcoplasmicum (dense body) r\",l'r 1\"'ri\"Hiltl,ffi$#rH,{ltrll:a'ffiEiE ;1\"iGAMBAR 1.1 Permukaan apikal epitel bersilia dan tidak bersilia.'10.600 x 4 Mikrovili 5 Silia dengan mikrotubulus 1 Mitokondria +' 6 Vesikel 2 Kompleks t?ut , ,.ift ri a. Zonula occludens b. Zonula adhaerens c. Desmosom 3 Membran selGAMBAR 1.2 Kompleks taut antara sel-sel epitel, 31.200 x

GAMBAR 1.3 ffi Regio *as*i Sel Hpitei Mikrograf elektron pembesaran-sedang memperlihatkan gambaran regio basal atau dasar sel epitel. Perhatikan bahwa regio basal sel melekat pada lapisan tipis agak padat-elektron yang tipis yaitu lamina basalis (:).;auh di dalam lamina basalis (3) yaitu lapisan iaringan ikat (2) serat-serat retikular halus. Lamina basalis (3) hanya terlihat dengan mikroskop elektron. Lamina basalis (3) dan serat retikular jaringan ikat (2) dilihat di bawah mikroskop cahaya sebagai membrana basalis. Di sebelah inferior sel epitel terdapat fibroblas (fibroblastus) (4) bentuk-gelendong yang me- manjang dengan nukleus (+) dan sebaran kromatin (S), dlkelilingi oleh banyak serat jaringan ikat (2) yang dibentuk oleh libroblas. Di sitoplasma salah satu sel epitel juga terlihat nukleus (8), sebaran kromatin (l), dan nukleolus (7) bulat yang padat. Sisterna retikulum endoplasmikkasar (tt), mitokondria (f +) yang memanjangr dan berbagai jenis vinculum sarcoplasmicum (dense body) (6) terlihat di berbagai sel. Di antara masing-masing sel epitel terdapat membran sel ( f , f O). Uemidesmosom tidak terlihat (lihat Gambar 1.4), tetapi melekatkan membrana basalis sel pada lamina basalis (3).GAMBAR 1.4 ffi Regic Basal $*l Pengangkut-lon Mikrograf elektron pembesaran-sedang memperlihatkan regio basal sel dari tubulus kontortus distal ginjal. Berbeda dari regio basal sel epitel, regio basal sel tubulus kontortus distal ditandai oleh banyak pelipatan (infoldings) membran sel basal (S) ya\"g kompleks. Lipatan ini kemudian membentuk banyak interdigitasi membrana basalis ( f f ) dengan lipatan serupa sei-sel yang bersebelahan. Di antara lipatan membran sel terdapat banyak mitokondria (+, f O) panjang dengan orientasi vertikal atau apikal- basal. Juga ditemukan banyak hemidesmosom (6, 12) terpulas-gelap yang melekatkan membran sel basal pada lamina basalis (2, r:) padat-elektron. Suatu potongan nukleus (l) besar tampak dengan sebaran kromatin (l). Selubung nukleus (2), terdiri dari membran ganda, menyelubungi nukleus. Membran dalam dan luar selubung nuldeus (2) menyatu pada jarak tertentu di sekeliling tepi nukleus untuk membentuk banyak pori nukleus (3). Pelipatan (infolding) membran sel basal dan lateral yang dafam hanva terlihat dengan mikrosko-p elektron. Lipatan ini dijumpai di sel-sel tubuh tertentu, dengan fungsi utamanya adalah mengangkut ion menembus membran sel. Sel-sel di tubulus gin.ial (tubulus kontortus proksimal dan,tubulus kontortus distal) secara selektif mengabsorpsi komponen yang bernutrisi atau berguna dari filtrat glomerulus dan menyimpannya di dalam tubuh. Pada saat yang sama, sel ini membuang produk sisa metabolik yang tidak berguna atau toksik misalnya urea dan metabolit obat. Karena sel.sel ini mengangkut banyak ion menembus membrannll4 sel*el ini memerlukan banyak energi, yang dihasilkan oleh pompa Na*/K* ATPase yang terikat pada memb'ran sel basal dan lateral yang berlipat. Untuk melakukan fungsi vital ini, banyak energi kimia diperlukan. Banyak mitokondria yang terletak di lipatan basal secara terus rnenerus memasok sel dengan sumber energi (ATP) yang menggerakkan pompa ini untuk transpor membran. Lipatan membran sel basalyang serupa juga ditemukan diductus striatus glandulae salivarie. Kelenjar ini menghasilkan air liur, yang kemudian dimodifikasi oleh transpor selektif berbagai ion menembus membran sel sewaktu air Iiur mengalir mele,,r,,ati duktus ini r-nenuju duktus ekskretor:ius yang lebih besar.

1 Membran sel 6 Vinculum sarcoplasmicum2 Serat (dense body) jaringan ikat 7 Nukleolus3 Lamina basalis 8 Nukleus 9 Kromatin inti4 Nukleus '10 Membran sel fibroblas 11 Sisterna5 Kromatim retikulum nuklear endoplasmikGAMBAR 1.3 12 Lamina basalis 13 Seratjaringan ikat .r! ,n,i'J\"'+i!l 14 Mitokondra1 Nukleus2 Selubung nukleus 8 Nukleolus3 Pori nukleus 9 Kromatin inti 10 Mitokondria4 Mitokondria5 Pelipatan 11 lnterdigitasi membrana basalis membrana basalis6 Hemidesmosom 12 Hemidesmosom7 Lamina basalis '13 Lamina basalisGAMBAR 1.4 Regio basal sel pengangkut-ion. 16.600 x

GAMBAR 1,5 ffi Silia dan Mikrovili Mikrograf elektron pembesaran-kuat ini memperlihatkan perbedaan ultrastruktur antara silia (tunggal, silium) dan mikrovili (tunggal, mikrovilus). Baik silia (t) maupun mikrovili (2) menonjol dari per- mukaan apikal sel-sel tertentu di tubuh. Silia (1) adalah struktur motil yang panjang dengan bagian tengah terdiri dari banyak mikrotubulus (3) ya\"g tersusun rapi dalam orientasi longitudinal. Bagian tengah setiap silium mengandung sembilan pasangan mikrotubulus yang terletak di tepi dan dua mikrotubulus tunggal di tengah. Setiap siliurn melekat dan memanjang dari corpusculum basale (basal body) (+) di regio apikal sel. Corpusculum basale tidak memperlihatkan sembilan pasangan mikrotu- bulus, tetapi sembilan triplet mikrotubulus tanpa mikrotubulus di tengah. Berbeda dari silia, mikrovili (2) adalah tonjolan mirip-jari yang lebih kecil, lebih pendek, dan tersusun rapat yang menambah luas permukaan sel tertentu. Mikrovili (2) adalah struktur nonmotil dan memiliki inti mikrofilamen yang tipis yaitu aktin. Filamen aktin (filamentum actini) terbentang dari mikrovili (2) ke dalam sitoplasma apikal sel untuk membentuk trama cytoskeletalis terminalis (terminal web), jaringan filamen aktin yang kompleks.GAMBAR 1.6 ffi $elubung Nukleus dan Pori Nukleus Mikrograf elektron pembesaran-kuat memperlihatkan bagian detail nukleus (S) dan membran yang mengelilingi, selubung nukleus (3), yang terdiri dari membran inti luar (membrana nuclearis exter- na) (Sa) dan membran inti dalam (membrana nuclearis interna) (eU). Oi antara kedua membran inti (ea, ab) adalah suatu ruangan. Membran inti luar (Sa) berhubungan dengan sitoplasma sel (4), sedangkan membran inti dalam (3b) berhubungan dengan kromatin inti (7). Selubung nukleus ber- sambungan dengan retikulum endoplasmik kasar (t), dan membran inti luar (3a) biasanya mengan- dung ribosom. Pada jarak tertentu di sekeliling nukleus, kedua membran selubung nukleus (3) menyatu dan membentuk banyak pori nukleus (2, e).

i' ., ;!i 2 Mikrovili dengan mikrofilamen 3 Mikrotubulus dalam siliaGAMBAR 1.5 Silia dan Mikrovili. 20.000 x 4 Corpusculum basale (badan :=:-+.=-.,f€f=i basal)2 Pori nukleus 4 Sitoplasma 5 Vesikel 6 Pori nukleus 7 Kromatin inti 8 NukleusGAMBAR 1.6 Selubung nukleus dan pori nukleus. 110.000 x

GAMBAR 't.7 ffi f,rlitokandr.ia Mikrograf elektron pembesaran-kuat memperlihatkan ultrastruktur mitokondria (1, 4) dalam po- tongan memaniang (f ) dan potongan melintang (4). Perhatlkan bahwa mitokondria (t, +) luga memiliki dua membran. Membran luar mitokondria (membrana mitochondrialis externa) (5, 9) halus dan mengelilingi keseluruhan organel. Membran dalam mitokondria (membrana mitochondrialis interna) berlipatJipat, mengelilingi matriks mitokondria, dan menonjol ke dalam organel untuk mem- bentuk banyak krista (6) seperti rak. Sebagian matriks mitokondria mengandung granula-granula yang berlarna gelap. Juga terlihat di sitoplasma (S) sel yaitu vakuol (Z) terpulas-terang dengan berbagai ukuran, potongan retikulum endoplasmik kasar (z), dan ribosom (3) bebas. Jenis mitokondria ini dengan krista (6) seperti rak biasanya ditemukan di sel otot dan sel penghasil-protein. Silia Silia adalah modifikasi permukaan sel yang sangat motil pada sel yang melapisi organ pernapasan, tuba uterina, dan duktus eferen di testis. Silia masuk ke dalam corpusculum basale (basal body). Fungsi utama silia adalah menyapu atau menggerakkan cairan, sel, atau partikel di permukaan sel. Di paru-paru, silia membersihkan saluran napas dari partikel atau inukus. Di tuba uterina, silia menggerakkan sel telur dan sperma di sepanjang saluran, dan di testis, silia menggerakkan sperma matang menuju epididimis. Motilitas yang diperlihatkan oleh silia disebabkan oleh pergeseran pasangan mikrotubulus yang berdekatan di bagian tengah silia. Masing-masing dari sembilan pasangan di silia terdiri dari dua jenis serat yaitu A dan B. Dua filamen mirip-jari yang menjulur dari serat A, mengandung protein motorik dinein, yang memperlihatkan aktivitas ATPase. Protein ini menggunakan energi dari hidrolisis ATP untuk menggerakkan silia. Penjuluran dinein dari satu pasangan yang berikatan dengan serat B dari pasangan yang berdekatan, menimbulkan pergeseran diantara pasangan dan menyebabkan pergerakan si lia. Mikrovili Berbeda dari silia, mikrovili adalah struktur nonmotil. Mikrovili sangat berkembang di permukaan apikal selepitel usus halus dan ginjal. Disini, fungsi utama mikroviliadalah mengabsorpsi nutrien dari saluran pencernaan usus halus atau filtrat glomerulus di ginjal. Nukleus, Nukleolus, dan Pori Nukleus Nukleus adalah pusat kontrol sel; nukleus menyimpan dan memroses sebagian besar informasi genetik sel. Nukleus mengatur seluruh aktivitas sel melalui proses sintesis protein dan akhirnya mengontrol karakteristik struktural dan fungsional masing-masing sel. Bahan genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA), terlihat di dalam sel dalam bentuk kromatin. Ketika sel sedang tidak aktif menghasilkan protein, DNA tidak padat dan tidak terwarnai. Nukleolus adalah struktur tidak terbungkus-membran yang terpulas-gelap di dalam nukleus. Di suatu sel mungkin terlihat satu atau lebih nukleolus. Fungsi nukleolus adalah dalam sintesis, pemrosesan, dan pembentukan ribosom. Di nukleoli, asam ribonukleat (RNA) ribosom dihasilkan dan,berikatan dengan protein untuk membentuk subunit ribosom. Subunit ribosom ini kemudian diangkut ke sitoplasma sel melalui pori nukleus untuk membentuk ribosom. Karena itu, nukleoli tampak jelas di sel-sel yang menyintesis banyak protein. Pori nukleus mengatur transpor makromolekul masuk dan keluar nukleus. Membran pori nukleus, seperti membran sel Iainnya, memperlihatkan permeabilitas selektif. Karena itu, sebagian molekul yang lebih besar melewati pori melalui mekanisme transpor aktif. Mitokondria Organel ini menghasilkan sebagian besar molekul berenergi-tinggi adenosin trifosfat (ATP)yang terdapat di sel sehingga dianggap sebagai sumber tenaga sel. Banyaknya krista di mitokondria menambah luas permukaan membran dalam. Krista mengandung sebagian besar enzim rantai pernapasan misalnya ATP sintetase, yang berperan dalam respirasi sel (fosforilasi oksidatifl dan pembentukan ATP. Krista dikelilingi oleh matriks mitokondria (matrix mitochondrialis) amorf.

Matriks mengandung enzim; ribosom, dan suatu molekul DNA sirkular kecil yaitu DNAmitokondr,ia Sel+el )1ang sangat aktif melakukan metabolisme, misalnya otot rangka dan otot jantung,mengandung banyak mitokondria. Sel-sel ini membutuhkan dan menggunakan ATP dalam jumlahbesai. Di'sel-sel berenergi-tinggi ini, mitokondria juga memiliki lebih banyak krista, sedangkan disel dengan metabolisme energi-rendah, jumlah mitokondria lebih sedikit dengan krista yangkurang berkembang1 Mitokondria 5 Membran luar (potongan memanjang) mitokondria2 Retikulum ffiFry .; l!ii'i:tri Tl' 6 Krista endoplasmik kasar ;;i', \"':4 1 7 Vakuol3 Ribosom bebas \"1s1.\".d...\" .,1._{iWl B 8 Sitoplasma4 Mitokondria(potongan melintang) ,16Hi 9 Membran luar mitokondria 'r! .:+ ,iil+ ' rGAMBAR 1.7 Mitokondria (potongan longitudinal dan melintang).49.500 x

GAMBAR 1.8 ffi Retikulum Endoplasmik Kasar Mikrograf elektron pembesaran-kuat memperlihatkan komponen retikulum endoplasmik kasar (3) dalam sitoplasma sel. Struktur ini terdiri dari tumpukan lapisan rongga membranosa yaitu sisterna (3). Di retikulum endoplasmik kasar, ribosom melekat pada permukaan luar membran. Di sitoplasma juga terdapat ribosom bebas (4, l3), yang melekat pada ribosom lainnya dan membentuk kelompok ribo- som yaitu poliribosom (+, f a). Di sitoplasma juga ditemukan banyak mitokondria (2, tO), dalam po- tongan memaniang (f O) dan melintang (2), granula sekretorik padat (S), dan untaian yang sangat tipismikrofilamen(S,ff).Disudutkananbawahmikrografterlihatsisternahalusdanvesikelaparatus Gotgi (r+). Perhatikan membran sel (1, 9) sel yang berdekatan, selubung nukleus (6), dan bagian nukleus (z) dankromatin (rz) mti.GAMBAR 1.9 ffi Retikulum Endoplasmik Halus Mikrograf elektron pembesaran-kuat ini memperlihatkan struktur retikulum endoplasmik halus (2) pada dua sel yang berdekatan. Retikulum endoplasmik halus (2) tidak mengandung ribosom dan terutama terdiri dari tubulus-tubulus halus yang saling berhubungan. Pada mikrograf ini, tubulus retikulum endoplasmik halus (2) terutama terlihat pada potongan melintang. Pada potongan lainnya, retikulum endoplasmik halus (2) dapat terlihat sebagai vesikel gepeng. Di beberapa sel, retikulum endoplasmik halus bersambungan dengan sisterna retikulum endoplasmik kasar (7), seperti yang terlihat dalam mikrograf ini. Di mikrograf juga terlihat membran sel (6, f 1) kedua sel, interdigitasi membran sel (10), dan matriks ekstraselular (l) di antara kedua membran sel. Potongan nukleus (+, S), selubung nukleus (8), kromatin inti (a), da.t mitokondria (1) dalam potongan melintang juga terlihat di kedua sel. Mitokondria ( 1) dalam sel-sel ini mengandung krista tubular, menunjukkan bahwa sel-sel ini menyintesis produk selain protein.

flry{ffi#'Nr;; 8 Granula sekretorik padat1 Membran sel ee, # i,2 l\,4ilokondria !* i*Pifl I l\,4embran sel3 Sisterna retikulum r,i '10 l\,4itokondria (potongan memanjang) [,**'.'g T;.rl flt, ,' 11 Mikrofilamen ;.dfl,- 12 Kromatin inti5 Mikrofilamen '13 Ribosom bebas 14 Aparatus Golgi6 Selubung nukleus7 NukleusGAMBAR 1.8 Retikulum endoplasmik kasar. 32.OOO x 5 Nukleus1 Mitokondria 6 Membran sel2 Tubulus retikulum 7 Sisterna retikulum endoplasmik halus endoplasmik kasar d4 8 Selubung nukleus J \".,I \". 9 Matriks ekstraselular r-i 10 Interdigitasi membran sel t:3 Kromatin inti 11 Membran selGAMBAR 1.9 Retikulum endoplasmik halus. 11.500 x

GAMBAR 1\"10 [41 Mikrograf elektron pembesaran-kuat memperlihatkan komponen aparatus Golgi (z). Aparatus ini terdiri dari sisterna Golgi (2) terbungkus-membran dengan banyak vesikel Golgi (vesicula golgien- sis) ( t ) membranosa yang terletak dekat dengan ujung sisterna. Aparatus Golgi (2) biasanya memper- Iihatkan bentuk bulan sabit. Sisi konveksnya disebut cls facies (a), dan sebaliknya, sisi konkaf, disebut trans facies (9) aparatus Golgi (2). Mikrograf ini menggambarkan aparatus Golgi (z) di tubulus semi- nifer testis, tempat spermatid mengalami perubahan menjadi sperma. Pada tahap transformasi ini, aparatus Golgi (2) membungkus dan memadatkan produk sekretorik ke dalam granula akrosom (gra- nulumacrosomaticum) (7) padat-elektron. Granulaakrosom (7) terletakdivesikelakrosom (vesicula acrosomaticum) (S) yang melekat pada selubung nukleus (f ) di kutub anterior spermatid. Di sudut kiri mikrograf, perhatikan sebuah sisterna pendek retikulum endoplasmik granular (kasar) (+) du\" beberapa ribosom bebas (5) di dalam sitoplasma (tt) spermatid. Membran sel (f0) mengelilingi sel. Retikulum Endoplasmik Kasar Sel-sel yang menyintesis banyak protein untuk dikeluarkan, misalnya sel asinar pankreas atau sel keleniar liur, memiliki banyak retikulum endoplasmik kasar yang sangat berkembang dengan banyak tumpukan sisterna gepeng. Karena itu, fungsi utama retikulum endoplasmik kasar adalah sintesis protein. Protein yang akan dipindahkan atau diangkut ke luar sel atau dikemas dalam organel seperti lisosom disintesis oleh ribosom yang melekat pada permukaan retikulum endoplasmik kasar. Selain itu, protein memtrran integral dan molekul fosfolipid disintesis oleh retikulum endoplasmik kasar dan disisipkan ke dalam membran sel. Sebaliknya, protein untuk sitoplasma, nukleus, dan mitokondria disintesis oleh ribosom bebas yang terletak di dalam sitoplasma sel. Retikulum Endoplasmik Halus Meskipun retikulum endoplasmik halus bersambungan dengan retikulum endoplasmik kasar, membrannya tidak memiliki ribosom, dan, oieh karena itu, fungsinya sama sekali berbeda dan tidak berkaitan dengan sintesis prgtein. Retikulum endoplasmik halus banyak ditemukan di sel yang menyintesis fosfolipid, kolesterol, dan hormon steroid, misalnya estrogen, testosteron, dan kortikosteroid. Jika sel hati terpajan pada obat dan zat kimiawi yang berpotensi membahayakan, retikulum endoplasmik halus berproliferasi dan menginaktifkan atau mendetoksifikasi zat kimiawi tersebut. Serat otot rangka dan jantung juga memiliki banyak jaringan retikulum endoplasmik halus untuk penyimpanan kalsium di antara kontraksi dan kalsium dilepaskan untuk memulai Aparatus Golgi Aparatus Colgi terdapat di hampir semua sel. Ukuran dan perkembangannya bervariasi, ber- gantung pada fungsi sel; namun, aparatus golgi merupakan sel sekretori yang sangat berkembang. Kebanyakan protein yang disintesis oleh sisterna retikulum endoplasmik kaiar diangkut di dalam sitoplasma sel ke cis facies aparatus Colgi, yang berhadapan dengan retikulum endoplasmik kasar. Di dalam sisterna Colgi terdapat berbagai jenis enzim yang memodifikasi, memilah, dan mengemas protein untuk tujuan yang berbeda-beda di dalam sel. Sewaktu molekul protein bergerak melalui berbagai sisterna Golgi, gula ditambahkan ke dalam protein dan lemak untuk membentuk glikoprotein dan glikolipid. Protein juga ditambahkan ke dalam lemak untuk membentuk lipoprotein. Sewaktu molekul sekretorik mendekati pintu keluar atau trans facies sisterna Colgi, molekul ini mengalami modifikasi, pemilahan, dan pengemasan lebih lanjut sebagai vesikel terbungkus-membran, yang kemudian terlepas dari sisterna Colgi. Sebagian vesikel sekretorik menjadi lisosom. Yang lainnya bermigrasi ke membran sel dan menyatu dengan membran sel itu sendiri, sehingga ikut membentuk protein dan fosfolipid membran. Cranula sekretorik lainnya menjadi vesikel yang terisi oleh produk sekretorik untuk diangkut keluar sel.

1 Vesikel Golgi 6 Selubung nukleus spermatid #r*ffi Mp,* i* 7 Granula akrosom2 Sisterna 8 Vesikel akrosom aparatus Golgi 9 Irans faiies3 Crs facies aparatus Golgi aparatus Golgi 10 Membran sel4 Sisterna retikulum r{' 11 Sitoplasma sel endoplasmik kasar5 Ribosom O\"O^r4 :1'i .1lifi4s1.GAMBAR 1.10 Aparatus Golgi. 23.000 x

BAB 1 Ringkasan Sel dan Sitoplasma o Sel mempertahankan homeostasis tubuh o Ciri struktural tertentu yang terdapat di semua sel Membran Sel o Terdiri dari lapis-ganda fosfolipid dan protein membran integral (transmembran) o Protein membran perifer terletak di permukaan luar dan dalam sel o Protein perifer melekat pada mikrofilamen sitoskeleton o Molekul kolesterol dalam membran sel menstabilkan membran sel e Glikokaliks karbohidrat melapisi permukaan sel r Glikokaliks penting untuk pengenalan sel, adhesi sel, dan tempat pengikatan reseptor Organisasi Molekular Membran Sel o Lapis-ganda lemakberada dalam keadaan cair (model mosaik cairan) o Fosfolipid terdistribusi dalam dua lapisan dengan ujung (kepala) polar di permukaan dalam dan luar o Ekor nonpolar berada di tengah membran Permeabilitas dan Transpor Memhran Sel o Membran sel memperlihatkan permeabilitas selektif dan membentuk sawar antara lingkungan eksternal dan internal sel o Permeabel terhadap oksigen, karbon dioksida, air, steroid, dan bahan kimia larut-lemak o Molekul yang lebih besar masuk ke dalam sel melalui mekanisme transpor khusus o Endositosis adalahpenelananbahan ekstraselularke dalam sel o Eksositosis adalah pengeluaran bahan dari sel o Pinositosis adalah penelanan cairan ekstraselular o Fagositosis adalah pengambilan partikel padat, besar o Endositosis yang diperantarai oleh reseptor adalah pinositosis atau fagositosis melalui reseptor di membran sel dan pembentukan plfs terbungkus-klatrin r Penyerapan lipoprotein berdensitas rendah dan insulin adalah contoh endositosis yang diperantarai oleh reseptor Organel Sel Mitokondria o Dikelilingi oleh membran sel o IGista mirip-rak di dalam sel penghasil-protein dan krista tubular di dalam sel penghasil-steroid o Terdapat di semua sel, terutama banyak dijumpai pada sel yang tingkat metabolismenya tinggi o MenghasilkanmolekulATP berenergitinggi o Krista mengandung enzim rantai pernapasan untuk pembentukan AIP o Matriks mengandung enzim, ribosom, dan DNA sirkular mitokondria Retikulum Endoplasmik Kasar o Memiliki sisterna yang saling berhubungan dengan ribosom o Sel penghasil-protein yang sangat berkembang o Sintesis protein untuk dikeluarkan atau untuk lisosom o Sintesis protein membran integral dan fosfolipid26

Retikulum Endoplasmik Haluso Tidak mengandung ribosom dan terdiri dari tubulus-tubulus yang saling berhubungano Ditemukan dalam sel yang menyintesis fosfolipid, kolesterol, dan hormon steroido Di se1 hati, berproliferasi untuk menginaktifkan atau mendetoksifikasi zat kimiawi yang mem- bahayakano Di serat otot rangka dan jantungr menyimpan kalsium di antara kontraksiAparatus Golgir Terdapat di semua sel, sel sekretori yang sangat berkembango Terdiri dari tumpukan sisterna yang melengkung dengan sisi konveks sebagai cis facieso Sisi konkafyang matur adalah trans facieso Enzim sisterna memodifikasi, memilah, dan mengemas proteino Menambahkan gula ke dalam protein dan lemak untuk membentuk glikoprotein, glikolipid, dan lipoproteino Granula sekretorik dimodifikasi, dipilah, dan dikemas dalam membran untuk diangkut ke luar sel atau untuk lisosomRibosomo Berada dalam keadaan bebas dan terikat (di retikulum endoplasmik)o Paling banyak di dalam sel penghasil-proteino Menyandikan pesan genetik dari nukleus untuk urutan asam amino dalam sintesis proteinr Ribosom bebas menyintesis protein untuk digunakan oleh selo Ribosom terikat menyintesis protein yang dikemas untuk diangkut atau disimpan di sel sebagai lisosomLisosomr Terisi oleh enzim hidrolisis atau digestifo Terpisah dari sitoplasma oleh membrano Berfungsi dalam pencernaan intraselular atau fagositosiso Mencerna mikroorganisme, debris sel, sel tua, atau organel selr Corpusculum residuale (r esidual b o dy) terllhat setelah fagositosiso Sangat banyak pada sel fagosit dan sel darah putih tertentuPeroksisomr Mengandung oksidase yang membentuk hidrogen peroksida sitotoksik. Mengandung enzim katalase untuk mengeluarkan ketrebihan hidrogen peroksidao Banyak di sel hati dan ginjal, yang mengeluarkan sebagian besar bahan toksikSitoskeleton SelMikrofilameno Mikrofilamen paling tipis di sitoskeletono Terdiri dari protein aktino Tersebar di seluruh sel dan digunakan sebagai jangkar pada sambungan selo Membentuk inti mikrovili dan trama cytoskeletalis terminalis (terminal web) dr apeks selFilamen lntermediato Lebih tebal daripada mikrofilameno Sel epitel mengandung filamen keratin

o Filamentum vimentini ditemukan di sel mesenkimo Filamentum desmini ditemukan di otot polos dan rangkao Gliofilamentum ditemukan di sel astrosit sistem sarafo Filamentum lamini ditemukan di membran nukleusMikrotubuluso Filamen terbesar di sitoskeletono Terdiri dari tubulin cr dan po Berasal dari sentrosomo Paling banyak ditemukan di silia dan flagelaSentrosom dan Sentriolo Sentrosom terletak dekat nukleus; mengandung dua sentriolo Sentriol tegak lurus satu sama lain; mengandung sembilan kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga mikrotubuluso Sebelum mitosis, sentriol bereplikasio Selama mitosis, sentriol membentuk gelendong mitosisBadan lnklusl Sitoplasmao Struktur temporer misalnya lemalg glikogen, kristal, dan pigmenNukleus dan Selubung Nukleuso Nukleus mengandung kromatiry nukleoli, matriks nukleus, dan DNA selularo Nukleus dikelilingi oleh membran ganda yaitu selubung nukleuso Membran luar selubung nukleus mengandung ribosomo Pori nukleus terdapat di selubung nukleus pada jarak tertentuo Pori nukleus mengatur perpindahan bahan antara nukleus dan sitoplasmaPermukaan SelKompleks Tauto Zonulaoccludens (tight junction) membentuk sawar epitel yang efektlfo Protein transmembran menyatukan membran luar sel yang berdekatan untuk membentuk zonula occludenso Di zonula adhaerens, protein transmembran melekat pada sitoskeleton dan mengikat sel yang berdekatano Desmosom adalah struktur berb intlk (spotlike), sangat menonjol di dalam sel kulit dan jantungo Desmosom melekatkanselmelaluiproteintransmembranyangmemanjangke dalamruanginterseluler di antara sel-sel yang berdekatano Nexus (gap junction) adalah struktur berbintlk(spotlike) dengan kanal cairan yang disebut koneksono Ion danzatkimia berdisfusi melalui konekson dari sel ke selo Nexus memungkinkan terjadinya komunikasi antarsel yang cepat untuk sinkronisasi fungsiRegio Basal SelPelipatan Regio Basal Sele Lipatan membran sel basal dan lateral berfungsi dalam transpor ionr Ditemukan di sel ginjal dan kelenjar liuro Pompa Na*/K* ATPase terikat di dalam membran yang terlipato Lipatan mengandung banyak mitokondria yang memasokATP untuk transpor ion

r ISilia. Modifikasi permukaan apikal motilo Melapisi sel-sel di organ pernaPasan, tuba uterina, dan duktus eferen testiso Motilitas disebabkan oleh pergeseran pasangan mikrotubuluso Protein motorik dinein menggunakan ATP untuk menggerakkan siliaMikrovilio Modifikasi permukaan apikal nonmotilo Berkembang baik dalam usus halus dan ginjalo Fungsi utama adalah absorpsi

(1) Epithelium stratificatum an squamosum non Trachea Oesophagus cornificatum Membrana Cilia basalis Epithelium Tunica mucosa pseudostratificum t_Tela submucosa ] Tunica mucosa I lunrca teta srnmr\"o\"u _l muscularis ] Tunica adventitia Cartilagines tracheales Texius muscularis levis Tunica adventitia rvn \9 Gaster i':r lntestinum tenue ] runi\"\" viili basalis Epithelium Tela sul columnare Tunica Tunica mucosa Tunica se rosa Tela submucosa Mesothelium (epithelium simplex squamosum) I tuni\", o _l muscularis Vesica urinaria Tunica serosa l transi Mesothelium (epithelium simplex squamosum) -l Epithelium stratificatum aerms otot polos squamosum cornificatum I dan jaringan ikat Glandula sudorifera I interstisial Stratum papillare Membrana basalisGAMBARAN UMUM 2 Berbagaijenis epitel di beberapa organ.30


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook