Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 1 Umum

Bab 1 Umum

Published by haryahutamas, 2016-08-23 18:49:17

Description: Bab 1 Umum

Search

Read the Text Version

UMUM •1 1 1B A B UMUMILMU BEDAH Dikutip dari buku K I P D I (Kurikulum Induk Pendidikan Dokter Indonesia)Tujuan Cabang llmu pulkan data yang diperoleh untuk men- 1. Melakiikan anamnesis, pemeriksaan jasmani, diagnosis kasus bedah. penilaian kejiwaan, pemeriksaan laborato- rium rutin dan penunjang serta menyim- 4. Melaktikan ananmesis, pemeriksaan jasmani, pulkan data yang diperoleh untuk mem- penilaian kejiwaan, pemeriksaan laborato- bedakan kasus medik dengan kasus bedah. rium rutin dan penunjang serta menyim- pulkan data yang diperoleh untuk men- 2. Melakukan anamnesis, pemeriksaan jasmani, diagnosis kasus bedah minor elektif. penilaian kejiwaan, pemeriksaan laborato- rium rutin dan penunjang, serta menyim- 5. Melakukan anamnesis, pemeriksaan jasmani, pulkan data yang diperoleh untuk mem- penilaian kejiwaan, pemeriksaan laborato- bedakan kedaruratan medik dari kedaru- rium rutin dan penunjang serta menyim- ratan bedah. pulkan data yang diperoleh untuk men- diagnosis kasus bedah mayor elektif. 3. Melakukan anamnesis, pemeriksaan jasmani, penilaian kejiwaan, pemeriksaan laborato- 6. Melaktikan anamnesis, pemeriksaan jasmani, rium rutin dan penunjang serta menyim- penilaian kejiwaan, pemeriksaan laborato-

12 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH rium rutin dan penunjang serta menyim- 18. Menetapkan bentuk dan melaksanakan pulkan data yang diperoleh untuk men- kerja sama yang serasi dan efektif antara diagnosis kasus bedah mayor elektif. dokter dan berbagai unsur dalam masya- rakat dalam menangani kasus bedah. 7 Melakukan anamnesis, pemeriksaan jasmani, penilaian kejiwaan, pemeriksaan laborato- 19. Bertindak sesuai dengan etik kedokteran rium rutin dan penunjang serta menyim- dalam hubungan dokter dengan perse- pulkan data yang diperoleh untuk men- orangan dan atau masyarakat dalam mena- diagnosis kasus bedah mayor akut. ngani kasus bedah. 8 Melakukan prosedur sepsis dan tindakan 20. Mempertimbangkan tindakan dokter dalam antiseptik. bidang bedah berdasarkan etik kedokteran. 9 Menggunakan obat anestesi tertentu pada 21. Menyesuaikan perilaku dokter dengan ke- kasus bedah minor sesuai dengan indikasi. anekawarnaan budaya, agama di Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan masya-10. Menjelaskan tindakan prabedah dan pasca- rakat melalui pembedahan. bedah pada penderita bedah yang men- jalani pembedahan dengan anestesi umum. 22. Meningkatkan kemampuan diri dalam ilmu bedah dan ilmu lainnya secara terus-11. Melakukan pembedahan minor. menerus sehingga bekerja lebih baik dalam bidang kesehatan.12. Melakukan tindakan untuk mempertahan- kan dan memperbaiki keadaan umum pen- 23. Mengembangkan diri dengan bersikap krea- derita sebelum rujukan. tif, produktif, terbuka dan berorientasi ke masa depan.13. Melakukan tindak lanjut pengiriman pen- derita bedah mayor elektif dan akut secara 24. Melaksanakan program kesehatan jangka tepat. pendek dan atau jangka panjang, pemerin- tah dan atau bukan pemerintah dalam14. Menjelaskan berbagai kelainan bedah untuk bidang bedah dengan memperhatikan sis- menetapkan prognosis. tem kesehatan nasional.15. Melaktikan pemeriksaan lanjutan pada kasus 25. Melakukan pemeriksaan klinik pada kasus bedah setelah rujukan untxik tindakan supor- bedah untuk membuat visum et repertum. tif dan rehabilitasi. 26. Menetapkan ruang lingkup penehtian bidang16. Melakukan tindakan sterilisasi untuk me- ilmu bedah di Indonesia. ningkatkan kesejahteraan keluarga. 27. Melaksanakan penelitian bidang ilmu bedah17. Menerapkan teknik komunikasi yang serasi sesuai dengan prioritas. dengan tujuan dan berbagai unsur dalam masyarakat dalam menangani kasus bedah.

UMUM •1 3 Mata Pelajaran Tujuan instruksi umunn Tujuan perilal<u khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman1. Pemeriksaan fisik belajar dasar pada kelainan abdomen Mengerjakan prosedur pemeriksaan 1.1 M e n e m u k a n hal-hal yang perlu pada P5 KDKKL abdomen pemeriksaan, inspeksi palpasi, perkusi,2. Pemeriksaan fisik dan auskultasi P4 KDK P KL dasar pada kelainan Memahami prosedur pemeriksaan P4 KDK P KL orthopedi 1.2 M e n e m u k a n k e l a i n a n p a d a rectaltouche P4 KDK P KL3. Pemeriksaan fisik P4 K KD P KL dasar pada kelainan Memahami prosedur pemeriksaan 1.3 Menafsirkan arti kelainan yang bedah urologi ditemukan P4 K KD P KL4. llmu Balut P4 K KD P KL 1.1 M e n e m u k a n kelainan pada5. Sterilisasi, tindakan pemeriksaan tulang dan sendi C2 KDKKL asepsis dan P4 K D K KL antisepsis 1.2 Menafsirkan arti kelainan yang P4 K D K KL ditemukan P4 K D K KL6. Kelainan kulit 1.1 M e n e m u k a n kelainan pada P4 K D K KL pemeriksaan tulang dan sendi C2 KDKKL 1.2 Menafsirkan arti kelainan yang P4 K D K KL ditemukan C2 KDKP Mengenal macam-macam pembalut 1.1 Menjelaskan kegunaan pembalut Mengenal bentuk badan 1.2 Memakaikan pembalut 2.1 Memilih alat pembalut yang sesuai Menggunakan tourniquet 2.2 Bila tidak ada pilihan, menggunakan Memahami cara pemakaian gips yang ada 3.1 Menyebutkan indikasi dan bahaya tourniquet s e r t a d a p a t m e l a k u k a n n y a 4.1 Menyebutkan apa yang harus diperhatikan pada pemakaian gips 4.2 Memasang gips Mengetahui cara-cara sterilisasi 1.1 Menyebutkan cara-cara sterilisasi alat-alat logam, karet dan kain Memahami teknik asepsis/antisepsis 2. Melakukan tindakan pembedahan yang P4 KDKP memenuhi syarat asepsis C2 KDKP Mengetahui kelainan-kelainan kulit CI KDKP dalam golongan kelainan bawah: 1.1 Menjelaskan 3 golongan dari naevus C6 - naevus; dan vaskuler dan sifat-sifatnya C2 KDKP • - fibroma; KDKP - lipoma; 2.1 Menguraikan faktor-faktor yang bisa C2 - kista dermoid; membantu perubahan ke arah KDKP - kongenital constriction ring keganasan 1.1 Menjelaskan gejala-gejala yang harus menjadikan kita waspada terhadap perubahan keganasan 1.4 Menjelaskan bahaya radiasi terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan 1.5 Menjelaskan indikasi operasi dari masing-masing jenis

14 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAHMata Pelajaran Tujuan instruksi umunn Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman Mengetahui kelainan kulit yang belajar bersifat radang/infeksi: - phlegmone 1.6 Menjelaskan tindakan-tindakan non C2 KDKP - cellulitis operatif yang bisa dipakai CI KDKP - carbuncle; CI KDKP - gangraen 1.7 Menguraikan sifat-sifat dar fibroma, CI KDKP - veruca neurofibroma dan indikasi operasinya CI KDKP - molluscrum contagiosum CI KDKP -filariasis 1.8 M e n g u r a i k a n s i f a t - s i f a t d a r i d e r m o i d kiste dan predileksi dari lokalisasinya CI KDKP Mengetahui kelainan kulit dari golongan tumor: 1.9 Menguraikan sifat-sifat dari limpoma CI KDKP C2 KDKP - basal cell ca 1.10 Menguraikan indikasi operasi dari - leukoplakia kongenital contrlction ring C2 KDKP - sarkoma - melanoma malignum 2.1 Menguraikan gambaran klinis C2 KDKP - kista epidermoid Erysipelas d a n t i n d a k a n pertolongannya C2 KDKP C2 KDKP 2.2 Menguraikan gambaran klinis dari phlegmane faktor penyebabnya dan C2 KDKP tindakan pertolongannya C2 KDKP C2 KDKP 2.3 Menjelaskan gambaran klinis dari cellulitis d a n t i n d a k a n p e r t o l o n g a n n y a 2.4 Menjelaskan gambaran klinis dari carbuncle f a k t o r p e n y e b a b n y a d a n pertolongannya 2.5 Menjelaskan gambaran klinis dan gangguan badan gangraen kering, penyebab-penyebabnya dan pertolongannya 2.6 Menjelaskan gambaran klinis g a n g r a e n decubitus, p e n y e b a b n y a , tindakan pencegahan dan pertolongannya 2 . 7 M e n j e l a s k a n g a m b a r a n k l i n i s verruca vulgaris dan plantaris dan pertolongannya 2.8 Menjelaskan gambaran klinis dari malluserun) contagiasum d a n pertolongannya 2.9 Menjelaskan akibat dari filariasis pada kulit dan tindakan pertolongannya . 3.1 Menjelaskan gambaran klinis dari kelainan tersebut 3.2 Menjelaskan tindakan-tindakan pada kelainan-kelainan tersebut

UMUM • 15 Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) , kemampuan pengalaman7. Tumor jaringan ikat belajar8. Tumor ganas kuirt - coloid 4.1 Menjelaskan gambaran klinis untuk C2 K DK P - atheroma kelainan-kelainan tersebut C2 K DK P - mucocele Mengetahui kelainan kulit dari jenis 4.2 Menjelaskan tindakan-tindakan pada C2 K DK metabolik/degeneratif: kelainan-kelainan tersebut C2 KDK - xanthoma, C2 K DK - xanthelasma, - papilloma C2 K DK C2 K DK Mengetahui cara-cara t u m o r jaringan 1.1 Menjelaskan m a c a m - m a c a m jaringan CI K DK ikat yang sering dijumpai dan ikat P2 K DK CI KDK natural history-nya 1.2 Menyebutkan m a c a m - m a c a m tumor CI KDK jaringan dan asal embriologinya P2 K DK 1.3 Menerangkan perjalanan penyakit CI K DK masing-masing tumor jaringan akut CI K DK yang sering dijumpai C2 K DK CI K DK 1.4 Menyebutkan nomenklatur/ P3 K DK persamaan masing-masing tumor Mengetahui cara menegakkan 2.1 Menjelaskan perbedaan tumor jinak diagnosa dan tumor ganas pada jaringan ikat 2.2 Menyebutkan keluhan-keluhan umum dan keluhan-keluhan khusus pada setiap tumor 2.3 Melakukan pemeriksaan klinis pada masing-masing tumor 2.4 Menyebutkan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosa Mengerti cara-cara pengobatan dan 3.1 Menyebutkan cara-cara pengobatan dasar-dasar dalam memilih cara tumor jaringan ikat pengobatan yang sesuai 3.2 Merencanakan masing-masing cara pengobatan Mengetahui anatomi dan mengerti 3.3 Merujuk fisiologi kulit 1.1 Menyebutkan lapisan kulit 1,2 Menyebutkan organ yang terdapat di dalam kulit 1.3 Menjelaskan sifat-sifat histologis sel-sel lapisan kulit Mengetahui serta dapat menegakkan 2.1 Menyebutkan beberapa macam tumor diagnosa tumor ganas kulit yang ganas kulit paling sering ditemukan 2.2 Mendapatkan gejala-gejala tumor ganas kulit

16 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) . (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman9. Operasi kecil Menentukan indikasi-indikasi dan belajar kriteria pengobatan masing-masing10. Luka. tumor menurut stadium kliniknya 2.3 Menjelaskan cara-cara perjalanan C2 K DK Mengerti tentang prognosa masing-masing tumor C2 KDK Mengetahui cara mengerjakan operasi kecil 2.4 Menyebutkan dan menjelaskan C2 KDK pemeriksaan tambahan untuk C2 KDK Mengetahui komplikasi membantu menegakkan stadium klinis penyembuhan masing-masing tumor C2 KDK 1. Pengertian tentang luka. 2.5 Menjelaskan perbedaan histopatologi CI KDK 2. Melakukan cara-cara perawatan masing-masing tumor luka. P4 KDKP 3.1 Menjelaskan cara-cara pembedahan P4 .KDKP masing-masing tumor dalam P4 masing-masing stadia C2 KDKP KDK 3.2 Menyebutkan cara pengobatan lain P4 (non surgery! d a n m e n j e l a s k a n K DK P pemakaiannya P4 P4 K DK P 4.1 Menyebutkan prognosa P5 K DK P masing-masing tumor dalam C4 K DK P macam-macam stadia CI KDK CI KDK 1.1 Menyiapkan mental penderita CI KDK CI KDK 1.2 Mencuci tangan dan mengenakan P5 KDK sarung tangan KDK 1.3 Melakukan desinfeksi lapangan operasi 1.4 Mengetahui bahanpencucihama (alkohol, asam pikrat, betadine savlon, hibiscrub) 1.5 Menerapkan cara memilih obat dan membuat anestesi setempat 1.6 Menyiapkan alat-alat: - klem, pinset, jarum, pisau haak sonde, jarum - b e n a n g s u t e r a , catgut, nylon. dexon, stainlessteel 1.7 Melakukan operasi kecil (insisi, sirkumsisi exiirpasi, vasektomi). 2.1 Menyebutkan penyulit-penyulit penyembuhan luka 1.1 M e n y e b u t k a n definisi luka 1.2 Menyebutkan tanda-tanda luka (3). 1.3 Menyebutkan bagian-bagiandari suatu luka (3) 1.4 Menyebutkan macam-macam (5) 2.1 Mengerjakan arti'toilet luka'

UMUM • 17Mata Pelajaran Tujuan Instruksi u m u m Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman belajar 1 2.2 Mengerjakan arti tindakan aseptik dan P5 KDK memberikan dua contoh C4 KDK 3. Menguraikan stadia penyembuhan luka dan penyembuhan keadaan- 2.3 Menjelaskan perbedaan perlakuan P5 K DK keadaan yang menghambat pada luka \"bersih' dan luka \"kotor\", penyembuhan luka. serta menguraikan dasar teoritik batas CI KDK waktu yang memisahkan pengertian C2 KDK \"bersih' dan \"kotor\". P5 KDK P5 KDK 2.4 Melakukan toilet luka compang- camping yang mengandung benda P5 KDK asing atau kotoran-kotoran besar C2 KDK lainnya. CI KDKKL CI KDKKL 2.5 Menyebutkan 5 macam obat-obat CI K DK KL antiseptik beserta kepekatannya. C2 K DK KL 2.6 Menjelaskan indikasi pemberian P3 K DK KL s e r u m a n t i t e t a n u s d a n toxoid tetanus, serta antibiotik. 2.7 Melakukan penjahitan dan pilihan benang jahit untuk tiap macam tindakan. 2.8 Melakukan pembalutan atau penutupan luka yang terbaik untuk luka-luka pada lengan dan tungkai, telapak tangan dan telapak kaki serta kepala/muka. 2.9 Menjelaskan alasan memilih saat pengangkatan jahitan 2.10 Menjelaskan arti jahitan primer, jahitan sekunder, penyembuhan primer dan penyembuhan sekunder. 3.1 M e n y e b u t k a n 3 s t a d i u m m o r f o l o g i s penyembuhan suatu luka ideal. 32 M e n y e b u t k a n k e a d a a n - k e a d a a n di ^ ^ , 3 ^ ^^^^^ ^ ^ ^ g m e n g h a m b a t t i a p stadium penyembuhan luka. 3.3 Menyebutkan sebab-sebab di luar tubuh yang menghambat penyembuhan luka. 3.4 Menguraikan dan menjelaskan arti serta terjadinya: infiltrat, phlegmone, abses, gangren; dan membedakan keadaan yang satu dari lainnya. 3.5 Memilih tindakan yang terbaik pada: - infiltrat - abses

18 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman11. Penyembuhan luka belajar •KEADAAN DARURAT - phlegmone12. Penyakit-penyakit - gangren infeksi di bidang Bedah-Tetanus. 3.6 Menyebutkan tanda-tanda sepsis C2 K D K KL akibat luka serta memilih cara K D K KL pemeriksaan yang dapat menegakkan P2 diagnosa (kuman penyebab). C2 KDK C2 KDK 3.7 Memilih cara-cara terbaik untuk C2 KDK • pengobatan sepsis akibat infeksi luka. C2 C2 KDK 1. Mengerti fisiologi penyembuhan 1.1 M e n y e b u t k a n fase-fase penyembuhan C2 KDK luka luka. C2 KDK C2 KDK 1.2 Menyebutkan proses-proses yang terjadi pada fase tersebut. C2 KDK CI KDK 1.3 Menyebutkan keadaan yang menghambat merangsang proses tersebut. 2. Mengerti cara pengelolaan luka. 2 . 1 Menyebutkan urutan dan tindakan yang dikerjakan pada pengelolaan luka: 2.11 Mendefinisikan debridement dan menyebutkan apa yang dilakukan pada tindakan tersebut. 2.12 Menyebutkan alasan pemilihan cara tindakan. 2.2 Menyebutkan cara perawatan pasca tindakan 3. Mengetahui komplikasi Menyebut dan menerangkan penyembuhan luka. komplikasi: - infeksi, fistel - hematoma. - serosa, -dehisensi. - parut hipertrofis. - keloid. - kista retensi. - kontraktur. 4. Mengelola luka dengan komplikasi 4 . 1 Menyebutkan usaha-usaha menghindari 3.1. 4.2 Mengerjakan usaha mengelola 3.1. 1. Memahami etiologi, epidemiologi, 1.1 Menyebutkan kuman penyebab tb CI K D K K L masa inkubasi dan patogenesa tetanus dan sifat-sifatnya. dari tetanus. 1.2 Menjelaskan epidemiologi/distribusi CI K D K K L kuman tetanus

UMUM • 19 Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalamar13. Infeksi gangren._ belajar 1.3 Menguraikan tentang d'entry, C2 KDKKL terjadinya infeksi, perjalanan penyakit, penyebab dari kelainan CI K D K KL neuromuskuler. P4 KDKKL 1.4 Dapat menyebutkan gejala-gejala neuromuskuler yang timbul secara P4 K D K KL kronologis. P4 KDKKL 2. Mampu menegakkan diagnosa 2.1 Mengambil anamnesa sehingga P5 KDKKL tetanus. mengetahui adanya trauma, lamanya P4 KDK KL masa inkubasi, keluhan-keluhan yang C2 P4 KDKKL timbul. C2 KDKKL 2.2 Menemukan gejala-gejala dan P5 KDKKL tanda-tanda tetanus pada pelbagai stadia. C2 KDKKL C2 K D K KL 2.3 Menyimpulkan semua hasil C2 K D K KL pemeriksaan dan menyusun diagnosa. C2 KDKKL 3. Mampu memberi pengobatan 3.1 Mengerjakan pengobatan medik. P4 KDKKL yang tepat. 3.2 Mengerjakan pengobatan chirurgik. P4 KDKKL C2 KDKKL 4. Memahami tentang pencegahan 4.1 Menjelaskan bagaimana cara P4 KDKKL timbulnya tetanus dan immunisasi. mencegah timbulnya tetanus, baik P4 KDKKL medik maupun chirurgik. 4.2 Menguraikan tentang immunisasi aktif dan pasif. 4.3 Mengerjakan pemberian anti-tetanus serum dan texoid pada penderita yang mendapat luka dan pada penderita yang telah menderita tetanus. 1. Membuat diagnosa dini infeksi 1.1 Mengetahui masa inkubasi. gas gangren. 1.2 Menyebutkan tanda jaringan mati. 1.3 Menyebutkan tanda-tanda krepitasi pada jaringan lunak. 2. Menerangkan patogenesa. 2.1 Menjelaskan etiologi 2.1.0 infeksi Clostridia 2.1.1 otot-otot yang tidak hidup 2.1.2 debridement yang tidak adekuat. 3. Mengerjakan dan merencanakan 3.1 Memberikan jenis antibiotika. pengobatan lebih lanjut. 3.2 Menggunakan serum anti gas gangren 3.3 Menggunakan ATS/toxoid. 3.4 Menyebutkan indikasi amputasi. 4. Menerangkan pencegahan dan 4.1 Memberikan pengobatan luka yang mengerjakan tindakan yang akan baik dan adekuat. mengubah prognosa. 4.2 Mengerjakan transportasi yang baik untuk rujukan.

20 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi u m u m Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk IMP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalamar14. Gigitan binatang. belajar15. gigitan ular berbisa. 1. Menyebutkan tanda-tanda 4.3 Menerangkan pencegahan yang akan C2 K D K K L diagnosa gigitan/sengatan mengubah prognosa. P4 K D K K L C2 K D K KL 2. Dapat mengenal binatang 1.1 M e m b u a t a n a m n e s a jenis binatang berbisa/tidak. yang menggigit berbisa/tidak. C2 , K D K KL 3. M a m p u memberi tindakan serta 1.2 Menyebutkan erythema, vulnus PI K mengobati. punctum, V. laceratum, haematom PI K akibat gigitan. PI KKL 4. Dapat mendiagnosa penyulit gigitan binatang. 1.3 M e n y e b u t k a n tanda reaksi sistemik K D K KL seperti: shock, cardiacarrest, respirasi P5 K D K KL 5. M a m p u memikirkan tindakan arrest. preventif. P4 K D K KL 2.1 Mengenal 5 jenis binatang laut yang P4 K D K KL 1. Mengetahui patogenesis, keluhan berbisa. P4 K D K KL dan gejala. P4 K D K KL 2.2 Mengenal 3 jenis ikan yang berbisa P4 K D K KL dan 3 jenis ikan yang berbahaya. P4 K D K K L P4 K D K KL 2.3 Mengenal 5 jenis ular berbisa. P4 P4 DK KL 2.4 Mengenal binatang rumah yang sering dijangkiti rabies. P4 K D K K L C2 K D K K L 3.1 Mengerjakan tindakan pertolongan pertama pada henti jantung, henti C2 K D K K L napas, eksisi luka, debridement, suksion dan immobilisasi. 3.2 Memberikan ATS/toxoid. 3.3 Memberikan anti bisa. 3.4 Mengerjakan rujukan. 4.1 Mengenal reaksi allergi, gatal. kemerahan, shock. 4.2 Mengetahui tanda shock 4.3 Mengetahui reaksi anaphylactic. 4.4 Mengenal jaringan hidup, jaringan mati, jaringan yang akan rusak. 4.5 Merujuk. 5.1 Menerangkan lingkungan/iklim yang ikut menyebabkan rabies, ular berbisa hidup. 5.2 Memberi penerangan manfaat vaksinasi pada binatang peliharaan. 1.1 Menjelaskan 3 famili penyebab gigitan ular berbisa (Fam.: Elapidae Hydrophidae). 1.2 Menjelaskan berbagai jenis dan cara kerja bisa ular (Hemolisin, nerotoksin, vaskulotoksin dan miotoksin).

UMUM • 21Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman belajar 2. Menegakkan diagnosa dan 1.3 Menjelaskan keluhan dan gejala C2 K DK KL diagnosa banding. gigitan ular berbisa Elapidae (nyeri, udema, ptosis, sengau, paralisis lidah C2 K D K KL 3. Melakukan penatalaksanaan dan dan larynx, mual, muntah, salivasi, komplikasinya. hematuri, melena, paralisis C2 KDKKL pernapasan. P3 K D K KL 1.4 Menjelaskan keluhan dan gejala P4 KDKKL gigitan ular berbisa jenis Viperidae P4 KDKKL (nyeri, ekimosis, gejala-gejala defibrinasi, kegagalan ginjal akut). P4 K DK KL 1.5 Menjelaskan keluhan dan gejala P3 KDKKL gigitan ular berbisa jenis Hydrophydae P3 KDKKL (nyeri, kekakuan otot, kelumpuhan P3 • K DK KL otot, oftalmoplegi, disfagi). P4 'KDKKL P3 KDKKL 2.1 Menyusun anamnesa untuk P4 KDKKL mendapatkan keluhan. P4 KDKKL 2.2 Menemukan kelainan jasmani. 2.3 Membedakan keluhan dan gejala dari gigitan masing-masing jenis ular berbisa (Elapidaei'glossepharyngeal palsy', parese leher, anggota gerak dan anggota tubuh lainnya. Viperidae:sputum bercampur darah. Hydrophidae: nyeri otot pada pergerakan 0,5-1 jam setelah gigitan, mioglobinuria 3-6 jam setelah gigitan). 3.1 Melakukan pertolongan pertama (menenangkan penderita, membersihkan luka, mengikat di atas tempat gigitan). 3.2 Menetapkan saat yang tepat pemberian antivenon. 3.3 Menetapkan dosis pengobatan antivenon. 3.4 Memberikan pengobatan lain yang diperiukan (simtomatik, ATS, antibiotika). 3.5 Menilai hasil pengobatan dan efek samping obat. 3.6 Menetapkan komplikasi yang terjadi (Die, kegagalan pernapasan). 3.7 Mengobati komplikasi yang terjadi. 3.8 Melakukan rujukan penderita pada saat yang tepat.

22 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalamarTRiWMATOLOGI 4. Mengetahui pencegahan dan belajar16. Trauma Thorax. prognosis gigitan ular berbisa. 3.9 Melakukan tindakan persiapan P4 KDKKL • sebelum dirujuk. P3 KDKKL • 4.1 Melakukan tindakan pencegahan bila P2 K D K KL di daerah di mana ular berbisa sering17. Trauma saluran dijumpai (celana panjang, sepatu kemih. boot, sarung tangan. 4.2 Menilai prognosis penderita. 1. Mempunyai pengertian tentang 1.1 Menjelaskan perbedaan t r a u m a C2 K D K KL trauma thorax. tumpul dan tajam. C2 K D K KL CI K D K KL 1.2 Menjelaskan perbedaan trauTna tembus thorax dan abdomen. CI K D K KL C2 KDKKL 1.3 Menyebutkan perbedaan indikasi C2 K D K KL explorasi luka pada thorax dan C2 KDKKL abdomen. C2 K D K KL P3 K D K KL 2. M a m p u menguraikan akibat-akibat 2.1 Menyebutkan kelainan-kelainan dari P3 K D K KL P3 K D K KL trauma thorax. dinding thorax. P3 K D K KL P3 KOK KL 2.2 Menguraikan kelainan-kelainan dari rongga pleura. C2 K D K KL P4 KDKKL 2.3 Menerangkan kelainan dari jaringan KDKKL paru. P5 P3 KDKKL • 2.4 Menyebutkan dan memahami K D K KL kelainan-kelainan dari mediastinum. 2.5 Menerangkan kelainan-kelainan dari sistem kardiovaskuler. 3.1 Pengendalian dari saluran pernapasan. 3.2 Pengembalian tekanan rongga pleura ke negatif. 3.3 Menstabilisasi dinding dada. 3.4 Menghilangkan rasa nyeri. 3.5 Memahami hal-hal yang dapat menjadikan hambatan pengembangan paru. 3.6 Menguraikan indikasi operasi. 1. Menguasai tanda-tanda 1.1 Mendeteksi hematuria. kemungkinan ada trauma tumpul dan tajam pada ginjal, serta 1.2 Melakukan pemeriksaan fisik mampu merencanakan diagnostik, melihat excoriasi, meraba massa retroperitoneal. pemeriksaan tambahan yang diperiukan. 1.3 Melakukan observasi, tensi nadi dan pernapasan. 1.4 M e m b a c a foto pyelografi intravena.

UMUM • 23 Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman18. Trauma abdomen belajar 2. M a m p u melakukan pengelolaan 2.1 Melakukan observasi terhadap P3 KDKKL konsen/asif trauma ginjal. kemungkinan perdarahan intraperitoneal dan intrarenal. CI KDKKL CI KDKKL 2.2 Menyebutkan tanda-tanda perdarahan masif. P4 KDKKL P3 KDKKL 3. Dapat mengenal tanda-tanda 3.1 Menyebutkan kemungkinan- kemungkinan ada perlukaan pada kemungkinan sebab terjadinya trauma CI KDK ureter. Ureter. CI K DK P4 KDKKL 3.2 Membedakan anuria dan retentio P4 K DK KL urinae. P3 KDKKL P4 KDKKL 3.3 Mengetahui indikasi membuat PIV sehubungan kemungkinan trauma P4 K DK KL ureter. C2 KDK P3 4. Dapat mengenal tanda-tanda 4.1 Menyebutkan 2 macam ruptura C2 KDKKL CI KDKKL ruptura buli-buli dan melakukan buli-buli. CI KDKKL CI KDKKL pengelolaan pertolongan pertama. 4.2 Menyebutkan kondisi-kondisi di mana P4 KDKKL P4 K DK KL kedua keadaan itu mungkin terjadi. P4 K DK KL P4 KDKKL 4.3 Memasang kateter urethra. KDKKL 4.4 Membuat cystogram (memasukkan kontrastke vesika). 4.5 Membaca foto sistogram. 4.6 Mempersiapkan penderita untuk dikirim ke tempat yang bisa memberikan pertolongan definitif. 5. Dapat mengenal tanda adanya 5.1 Mengenal perdarahan per urethra. kemungkinan ruptura, serta dapat 5.2 Menyebutkan bagian-bagian urethra. memberi pertolongan pertama. 5.3 Membaca urethrogram. 5.4 Menyebutkan langkah-langkah operatif memasang sistostomi. 1. M a m p u menegakkan diagnosa - 1.1 Menyebutkan ciri-ciri trauma tumpul trauma abdomen. abdomen. 1.2 Menyebutkan ciri-ciri trauma tembus abdomen. 1.3 Menjelaskan tanda-tanda perdarahan-syok. 1.4 Mengenal tanda-tanda perforasi usus. 1.5 Melakukan pemeriksaan rangsangan peritoneum. 2. Memilih pengobatan yang terbaik. 2.1 Menanggulangi syok. 2.2 Menentukan kapan melakukan tindakan konservatif, dan kapan operatif.

24 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman19. Fraktura (patah belajar tulang). 2.3 Menentukan kapan harus dilakukan P4 K D K KL20. Dislokasi (cerai rujukan. C2 KDKKL sendi). C2 K D K KL 1. Mengenal patofisiologi. 1.1 Menguraikan anatomi fisiologi CI KOKPKL21. Trauma kapitis. anggota gerak dan tulang belakang. CI K D K KL C2 1.2 Menjelaskan mekanisme terjadinya P5 KDK patah tulang.. P4 KDKPKL P4 KDKPKL 1.3 Menyebutkan tanda-tanda patah C2 KDKPKL tulang. CI KDKKL P4 K D K KL 1.4 Pembagian jenis patah tulang. KDKKL P3 1.5 Menerangkan fisiologi penyembuhannya. C2 K D K KL C2 KDKKL 2. Menentukan sikap menghadapi 2.1 Memberikan P3K yang betul. KDKKL' penderita patah tulang. Pengiriman penderita dan menulis P4 P4 KDKPKL 2.2 surat konsultasi. KDKPKL P4 Mempergunakan macam-macam P4 K D K KL 2.3 bidai & traksi yang dipergunakan. P4 KDK CI KDK Menyebutkan maksud pembuatan P3 2 . 4 X-ray f o t o . KDKKL KDKKL 3. Mengenal & mencegah komplikasi Menyebutkan gejala penyulit akibat 3.1 patah tulang. (penyakit). Melakukan cara mencegah/ 3.2 mengurangi penyakit-penyakit tersebut. 3.3 Membaca X-ra)'foto. 1. Mengenal beberapa jenis dislo- 1.1 Menjelaskan apa yang disebut: kasi, luxasi (dislokasi), fraktur subluxasi. dislokasi. 1.2 Menjelaskan predisposing; faktor penyebab dislokasi seperti: kongenital displasia, infeksi, muscle imbalance (pada polio). 2. M a m p u menentukan sikap 2.1 Memberikan P3K yang betul. menghadapi. 2.2 Mengirimkan penderita ke tempat yang lebih lengkap (membuat surat konsultasi). 2.3 Indikasi X-ra/foto. 3. Mampu mengenal komplikasi & 3.1 Menetapkan kapan harus dilakukan dapat mengatasi. reposisi tertutup-reposisi terbuka. 3.2 membaca X-ray foto. 1. Memahami dasar-dasar 1.1 M e n y e b u t k a n tanda-tanda mendiagnosa kelainan-kelainan epidural/subdural haematoom. pada penderita trauma kapitis serta i 2 Melakukan tindakan-tindakan utama mengetahui cara-cara terapi dan yang harus dilakukan dalam perawatannya. penanganan penderita dengan trauma kapitis.

UMUM •2 5 Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman22. Luka bakar. belajar2 3 Keadaan darurat 1.3 Menyebutkan komplikasi-komplikasi C2 KDKKL bedah pada pada penderita dengan epi/subdural neonatus. hemaloom. 1.4 Mengetahui tindakan-tindakan P2 KDKKL perawatan yang diperlukan. 1.5 Penyebutan indikasi untuk tindakan C3 KDKKL trepanasi. 1. Mengetahui sebab-sebab 1.1 Menyebutkan jenis-jenis trauma yang CI KDKKL combustio serta akibat-akibat dapat mengakibatkan combustio. yang ditimbulkannya. 1.2 Menyebutkan klasifikasi combustio. C I K DK KL 2. Memahami faktor-faktor yang 2.1 Menjelaskan faktor-faktor yang C2 KDKKL mempengaruhi berat/ringannya mempengaruhi berat/ringannya C2 KDKKL combustio. combustio. 3. Memahami penyulit-penyulit. 3.1 Menjelaskan jenis-jenis penyulit 3.2 Menjelaskan akibat-akibat yang C2 KDKKL ditimbulkan oleh penyulit-penyulit. 4. Memahami penanggulangan 4.1 Melakukan penanggulangan cairan P4 K D K P K L combustio. dan elektrolit. 4.2 Melakukan penanggulangan terhadap P4 KDKPKL luka bakar. 4.3 Melakukan usaha untuk mencegah P3 K D K P K L timbulnya penyulit. 4.4 Melakukan penanggulangan penyulit P2 K DK P KL 4.5 Melakukan rujukan pada kasus-kasus P 4 K DK KL tertentu. 1. Memahami keadaan-keadaan 1.1 Menyebutkan penyakit-penyakit pada CI KDKKL patologis pada neonatus yang neonatus yang dapat menyebabkan dapat menyebabkan kegawatan keadaan gawat. (4 macam). bedah. 1.2 Menjelaskan patogenesis C2 KDKKL masing-masing penyakit. 2. Memahami gejala-gejala dan 2.1 Menjelaskan tanda-tanda dan gejala C2 KDKKL tanda gawat bedah pada neonatus. atresia intestinalis. 2.3 Menjelaskan tanda dan gejala C2 KDKKL penyakit Hirshprung. 3. Memahami pemeriksaan penun- 3.1 Memilih pemeriksaan penunjang pada P2 KDKKL jang yang diperlukan. penyakit atresia intestinalis. 3.2 Memilih pemenksaan penunjang pada P 2 K DK KL penyakit Hirschprung. 3.3 Memilih pemeriksaan penunjang pada penyakit-penyakit gawat bedah pada traktus respiratorius. 4. Memahami dasar-dasar 4.1 Melakukan tindakan-tindakan bedah P5 KDKKL pengobatan. pendahuluan.

26 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) • (TPK) kemampuan pengalaman24. Hematuria. belajar25. Shock karena 1. Mengetahui tentang hematuria 4.2 Melakukan rujukan. P5 KDKKL perdarahan. karena medical disease dan 1.1 CI KDKKL hematuria karena surgical disease. Menyebutkan beberapa penyakit CI KDKKL26. Hambatan saluran 1.2 bedah yang dapat menyebabkan C2 KDKKL pencernaan. hematuria (3 penyakit). 1.3 C2 KDKPKL Menyebutkan beberapa penyakit P3 KDKKL 2. Mengetahui cara menegakkan 2.1 bukan bedah (medical disease) yang CI KDKKL dapat menyebabkan hematuria. C2 KDKPKL diagnosa dan indikasi pembedahan. CI KDKKL Menjelaskan setiap kelainan/penyakit 01 KDKKL 2.2 bedah maupun bukan bedah yang P2 KDKKL dapat menyebabkan hematuria. P4 KDKKL 3. Mengerti cara-cara 2.3 C2 KDKKL penanggulangan hematuria non 3.1 Menjelaskan dasar gejala serta P4 KDKKL traumatik. dasar-dasar pemeriksaan penunjang CI KDKKL 3.2 untuk menegakkan diagnosa. CI KDKKL C2 KDKKL 1. Mengetahui keadaan shock karena 1.1 Menyebutkan dan menjelaskan perdarahan. 1.2 pemeriksaan-pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosa. 2. Mengenal tanda-tanda dan 2.1 gejala-gejala shock oleh karena 2.2 Melakukan rujukan. perdarahan. Menyebutkan macam-macam cara 3. Penunjukan tindakan-tindakan 3.1 penanggulangan hematuria non yang harus dilakukan pada shock 3.2 traumatik. karena perdarahan. Menjelaskan cara-cara 1. Menegakkan diagnosa hambatan 1.1 penanggulangan untuk masing-masing saluran pencernaan. kelainan. 1.2 Mendefinisikan shock oleh karena perdarahan. 1.3 Menyebutkan sumber-sumber perdarahan yang dapat menyebabkan shock di bidang bedah. Menyebutkan gejala-gejala dan tanda- tanda shock perdarahan. Menetapkan adanya tanda-tanda & gejala-gejala shock perdarahan. Menjelaskan jenis tindakan pada shock perdarahan. Melakukan tindakan untuk mengatasi shock dan usaha-usaha menghentikan perdarahan. Menyebutkan sebab-sebab terjadinya hambatan saluran pencernaan dan contohnya serta gejalanya. Menyebutkan perbedaan antara obstruksi simpleks dan strangulasi. Menjelaskan perubahan-perubahan homeostasis yang terjadi pada

1 UMUM • 27 Mata Pelajaran Tujuan instrnksi u m u m Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman27. Invaginasi belajar 2. Melakukan terapi pada hambatan hambatan saluran pencemaan (tinggi P4 K DK KL saluran pencemaan. maupun rendah). C2 K DK KL 1. Memahami patogenesa invaginasi 1.4 Memilih pemeriksaan-pemeriksaan C2 K DK KL tambahan yang cocok untuk: 2. Mampu menegakkan diagnosa. - menetapkan lokalisasi hambatan P2 K DK KL - menetapkan perubahan CI K DK KL 3. Memahami terapi yang terbaik. homeostasis. CI K DK KL C2 2.1 Memberikan batasan \"abdomen akut\" P2 serta contohnya. CI K DK KL CI 2.2 Menjelaskan terapi yang tepat pada CI K DK KL kasus: C2 KDKKL a) . - h e r n i a inkarerata KDKKL - volvulus C2 KDKKL - invaginasi. C2 b) . - askariasi (bolus askaris) KDKKL - karsinoma kolon dan rektum KDKKL 2.3 Menjelaskan dasar-dasar terapi cairan dan elekrolit pada hambatan saluran pencemaan. 1.1 Menyebutkan kausa/faktor predisposisi terjadi invaginasi. 1.2 Menyebutkan m a c a m - m a c a m invaginasi serta menyebutkan jenis invaginasi yang paling sering terjadi. 1.3 Menjelaskan timbulnya muntah. perabaan massa intraperitoneal, perdarahan per rektal serta tanda-tanda lanjut berupa obstruksi strangulasi. 2.1 Menyebutkan insiden seks dan insiden umur. 2.2 Menyebutkan 3 gejala dan tanda yang khas untuk invaginasi. 2.3 Menyebutkan gejala dan tanda-tanda lanjut invaginasi. 2.4 Menjelaskan peranan serta indikasi pemeriksaan foto polos abdomen dan Be-enema dalam menegakkan diagnosa. 3.1 Menjelaskan tindakan pertama sebelum dirujuk ke RS. 3.2 Menjelaskan dasar pengobatan pembedahan invaginasi yang harus dikerjakan.

28 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran •Tujuan instruksi u m u m Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman28 Malformasi belajar ano-rektal. 3.3 Menjelaskan indikasi & kontraindikasi C2 K DK KL29. ^erdarahan saluran tindakan Ba-enema terapetik. C2 K DK KL oencernaan. 4. M e m a h a m i prognosa invaginasi. 4.1 C2 K DK KL Menjelaskan kapan invaginasi C3 K DK KL 4.2 mempunyai prognosa baik. CI K DK KL 1. Mengenal jenis-jenis malformasi 1.1 Menjelaskan kapan invaginasi CI K DK KL anorectal. mempunyai prognosa buruk. C2 K DK KL P2 K DK KL 2. Mengenal tanda-tanda dan 2.1 Menggambarkan masing-masing jenis P4 K DK KL gejala-gejala pada masing-masing 2.2 malformasi anorectal atrasia tinggi/ C2 K DK KL malformasi anorectal. rendah dengan fistel/tanpa fistel. P2 K DK KL 2.3 Menyebutkan gejala-gejala dan P5 K DK KL atresia ani dengan fistel. 3. Mengetahui tindakan-tindakan 3.1 C2 K DKJ<L yang perlu dilakukan pada Menyebutkan gejala-gejala dan tanda- C2 K DK KL nrasing-masing jenis kelainan. 3.2 tanda atresia ani tanpa fistel. 1.1 P3 K DK KL 1. Menegakkan diagnosa perdarahan Menjelaskan penyulit malformasi yang berasal dari saluran 1.2 anorectal. P2 K DK KL pencernaan bagian atas P5 K DK KL (esofagus, lambung, duodenum). Memilih tindakan pendahuluan pada masing-masing jenis. P5 K DK KL 1.3 Melakukan rujukan. 1.4 1.5 Menjelaskan sebab-sebab perdarahan saluran pencernaan bagian atas. 1.6 Membedakan sebab-sebab tersebut 2. Menyusun strategi penanggulangan 2.1 berdasarkan gejala yang ditemukan perdarahan saluran pencernaan 2.2 pada penderita. bagian atas, baik yang ringan maupun yang berat. Melakukan tindakan untuk diagnostik perdarahan esofagus, lambung dan 2.3 duodenum. Menjelaskan kegunaan endoskopi. foto-foto barium sulfal per os. Menjelaskan terjadinya \"shock\" pada perdarahan saluran pencernaan bagian atas. Menduga kecepatan perdarahan berdasarkan parameter klinik yang dipilih sendiri. Menetapkan kriteria \"perdarahan yang berat\". Melakukan tindakan resusitasi sirkulasi akibat perdarahan ringan maupun yang berat, serta tindakan darurat. Mengatur pengiriman (dalam rangka rujukan) yang aman untuk kasus perdarahan yang berianjut (tidak ada tanda-tanda akan berhenti).

UMUM • 29 Mata Pelajaran Tujuan instruksi u m u m Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman30. Ulkus peptikum & belajar indikasi operasi 2.4 Menjelaskan tindakan definitif yang C2 K DK KL dapat dilakukan pada perdarahan akibat ulkus peplikum dan perdarahan P2 K DK KL akibat keganasan lambung. C2 K DK KL C2 K OK KL 3. Menegakkan diagnosa perdarahan 3.1 Membedakan sebab-sebab P2 K DK KL yang berasal dari saluran perdarahan gejala-gejala yang P2 K DK KL pencernaan bagian bawah ditemukan pada penderita P4 K DK KL (divertikel Meckel, karsinoma 3.2 Menjelaskan arti melena dan P2 K DK KL C2 K DK kolon, poliposis kolon, divertikulitis hemalohezia dan sebab-sebab CI K DK 02 KDK kolon, hemoroid dan amoebiasis terjadinya 02 K DK C2 K DK kolon). 3.3 Menjelaskan kegunaan endoskopi & C2 K DK C2 K DK foto enema dengan barium sulfat 3.4 Memilih cara pemeriksaan laboratorium yang sederhana untuk mengetahui asal perdarahan dan beratnya perdarahan 4. Mengetahui tindakan pertama dan Memilih tindakan pertama yang tindakan definitif pada perdarahan setepatnya pada perdarahan berat saluran pencernaan bagian bawah yang berasal dari saluran pencernaan bagian bawah 4.2 Mengatur pengiriman dalam rangka rujukan (indikasi dan saatnya) secara aman ke tempat yang mampu menanggulangi lebih lanjut 4.3 Menjelaskan tindakan definitif pada tiap penyebab perdarahan saluran pencernaan bagian bawah 1. Menegakkan diagnosa ulkus 1.1 Menjelaskan sebab terjadinya ulkus peptikum peptikum 1.2 Menunjukkan tempat-tempat yang \"rentan\" terhadap HCI-pepsin 1.3 Menjelaskan gejala-gejala ulkus ventrikuli dan ulkus duodeni 1.4 Menjelaskan terjadinya penyulit ulkus 2. Menanggulangi secara Interna 2.1 Dan seterusnya - oleh Bagian I, kasus ulkus peptikum Penyakit Dalam 3. Mengetahui keadaan (penyulit) 3.1 Menjelaskan penyulit ulkus peptikum di mana diperlukan intervensi yang pertu intervensi bedah (indikasi bedah operasi) 3.2 Menjelaskan kriteria 'sembuh' dilihat dari segi pengobatan non-bedah 3.3 Menjelaskan akibat yang terjadi bila tidak dilakukan operasi pada kasus-kasus 30.3.3

30 • KUMPULAN KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan Instruksi unnum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman31. Peritonnitis belajar32. Perforasi tifoid 3.4 Menyebutkan operasi yang dilakukan CI KDK pada: operasi ulkus peptikum, 3.5 perdarahan, obstruksi saluran makan, P3 KDKKL keganasan lambung, serta persiapan 1. M e m a h a m i patogenesa peritonitis 1.1 pra-operasi yang esensial C2 K DK KL 1.2 C2 K DK KL Melakukan persiapan serta memilih 1.3 saat yang tepat untuk melakukan C2 K DK KL rujukan 2. M e m a h a m i cara menegakkan 2.1 P2 KDKKL diagnosa 2.2 Menjelaskan macam/jenis peritonitis P2 KDKKL menurut kausa P3 KDKKL 2.3 P3 K DK KL Menjelaskan perubahan yang terjadi P3 KDKKL 3. M e m a h a m i tindakan yang 3.1 pada peritoneum khususnya dan C2 K DK KL seharusnya dilakukan abdomen, perubahan sistemik yang P2 KDKKL 3.2 terjadi P2 KDKKL 3.3 CI KDKKL Menjelaskan hubungan perubahan CI KDKKL 4. Memahami prognosa peritonitis 4.1 yang terjadi tersebut di atas dengan CI KDKKL gejala dan tanda-tanda yang timbul PI KDKKL 4.2 P3 K DK KL Mengenal gejala dan tanda yang P2 KDKKL 1. M e n g e t a h u i natural history d e m a m 1.1 harus ditemukan pada peritonitis P4 KDKKL tifoid 1.2 Mengenal gambaran radiologi yang tampak 2. M a m p u menegakkan diagnosa 1.3 perforasi tifoid 2.1 Mengetahui perubahan laboratorium yang terjadi Melakukan tindakan pertama yang harus dilakukan Menetapkan saat penderita dirujuk Menjelaskan dasar-dasar tindakan pembedahan Mengetahui faktor yang memperburuk prognosa Mengetahui usaha untuk mencegah prognosa memburuk Menyebutkan etiologi epidemiologi Demam tifoid Menyebutkan patogenesa demar' tifoid M e n y e b u t komplikasi d e m a m tit 5id Mengenal tanda-tanda perforasi usus 2.2 M a m p u melakukan pemeriksaan rangsangan peritoneum 2.3 Mengetahui pemeriksaan tambahan untuk menunjang diagnosa 3. Memilih pengobatan yang terbaik 3.1 Mengatasi syok - dehidrasi

UMUM • 31 Mata Pelajaran Tujuan instruksi umunn . Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman33. Appendisitis belajar i 3.2 Menetapkan saat tindakan operasi P2 KDKKL P2 KDKKL 1 3.3 Menetapkan kapan harus dilakukan P3 KDKKL \ rujukan CI KDKKL CI K D K KL i 3.4 Melakukan pengobatan demam tifoid PI K D K KL i 1. Memahami patogenesa 1.1 Menyebutkan tiga cara terjadinya appendicitis radang appendix P3 KDKKL34. Retensio urine 1.2 Menjelaskan \"natural history\" P4 K D K KL appendicitis akuta sampai menjadi: - appendicular infiltrat,, P3 K D K KL - abses appendix P3 KDK KL - perforasi & peritonitis - \"appendicitis chronica\", C2 KDK KL dan dapat menyebutkan gejala-gejala C2 KDKKL masing-masing keadaan klinis C2 KDK KL tersebut P5 KDK KL C2 K D K KL 2. Mengetahui cara-cara menegak- 2.1 Mengenal keluhan-keluhan yang kan diagnosa appendicitis akuta disebabkan oleh appendicitis akuta P3 K D K KL (5 macam) P3 K D K KL CI K D K KL 2.2 Menemukan terjadinya rangsangan peritoneum pada appendicitis akuta (6 gejala) 2.3 Melakukan toucher rektal dan menjelaskan kelainan yang didapat pada appendicitis akuta 2.4 Menilai hasil laboratorium darah dan urine dan menyebutkan kelainan yang diharapkan 2.5 Menyimpulkan dari semua hasil pemeriksaan dan menyusun diagnosa- diagnosa banding 3. Memahami cara mengusulkan 3.1 Menjelaskan kontraindikasi operasi akut pengobatan 3.2 Menguraikan tindakan-tindakan pada operasi appendicitis akuta 3.3 Menjelaskan tindakan pengobatan pada appendicular infiltrat 3.4 Melakukan drainage abses appendix 3.5 Menguraikan dasar diagnosa peritonitis u m u m dan mengusulkan tindakan terbaik 3.6 Menetapkan saat yang terbaik untuk operasi appendicitis khronika 3.7 Menentukan, kapan harus melakukan rujukan 1 . Dapat mengenal penderita dengan 1.1 Menyebutkan difinisi retensio urine Retensio Urinae

32 • KUMPULAN KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan Instnjksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman35. Hipertrofi prostat. belajar 1.2 Menjelaskan perbedaan antara C2 K D K K L 1.3 retensio urine dengan anuria P4 K D K K L 2. Mengetahui penyebab-penyebab 2.1 Menemukan pembesaran vesika yang •. Retensio urinae 2.2 disebabkan retensio urinae dengan CI K D K K L palpasi dan pedcusi P4 K D K K L 2.3 P4 K D K K L Menyebutkan 5 penyebab penting 2.4 retensio urine P4 K D K K L 2.5 P4 K D K K L Meraba pembesaran prostat dengan 3. Memahami pemberian pertolongan 3.1 toucher rektal pertama pada penderita Retensio urinae dan menentukan sikap Membaca fotolVP dan foto polos selanjutnya abdomen Membaca foto urethrocystografi Melihat dan membuktikan kalau ada phymosis Melakukan catheferisasi urethra dengan menghiraukan sterilitas 3.2 Kalau gagal melakukan catherisasi P4 KDKKL 3.3 melakukan fungsi vesika dengan baik. P4 KDKKL P2 KDKKL 3.4 Memasang cystostomi dengan P4 KDKKL 3.5 anesthesi lokal bila indikasi. CI KDKKL 3.6 Mengetahui indikasi membuat foto CI KDKKL 4. Mengetahui komplikasi-komplikasi 4.1 BNG, IVP dan cystogram. akibat Retensio urine. C2 KDKKL Melakukan Urethrotomi. 4.2 PI KDKKL Menyebutkan kelainan-kelainan yang P2 KDKKL 1. Mengetahui anatomi prostat. 4.3 harus yang menyebabkan retensio CI KDKKL 1.1 urine mendapat pertolongan ahli P2 KDKKL 2. Mengetahui patofisiologi bedah. pembesaran prostat. 2.1 Menyebutkan akibat-akibat bisa 2.2 terjadi akibat obstruksi traktus urinarius bagian distal. Mengenal tanda-tanda infeksi traktus urinarius dengan gejala-gejala klinik, laboratorik dan rontgenologik. Mengenal tanda-tanda renal failure. Menguraikan letak prostat, dan susunannya. Menyebutkan teori mengenai etiologi pembesaran kelenjar periurethral. Menggambarican secara skematik apa yang terjadi sebenarnya dengan kelenjar prostat pada penderita hipertrofi prostat.

UMUM • 33 Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman36. Striktura uretha. belajar 3. Mampu mendiagnosa penderita 3.1 Menyebutkan umur laki-laki yang CI KDKKL dengan hipertropi prostat dan terkena H.P. CI KDKKL mengetahui komplikasinya. P4 KDKKL 3.2 Menyebutkan tanda-tanda prostatismus. P4 KDKKL 3.3 Melakukan toucher rektal dengan baik P4 KDKKL dan dapat menemukan pembesaran CI KDKKL prostat. CI KDKKL 3.4 Membedakan pembesaran prostat P2 KDKKL jinak dengan yang mungkin ganas , dengan toucher rektal. CI KDKKL CI K DK KL 3.5 Mengukur rest urine. C2 KDKKL 3.6 Menyebutkan indikasi fungsi buli-buli C2 KDKKL dan pemasangan sistostomi. C2 KDKKL 3.7 Menyebutkan pemeriksaan- pemeriksaan tambahan yang perlu PI K DK KL pada penderita H.P. (Rontgenologik, laboratorik). CI KDKKL P4 KDKKL 3.8 Mengetahui indikasi mengirim P4 KDKKL penderita H.P. ke ahli bedah untuk P2 KDKKL mendapat pertolongan lebih lanjut. 4. Mengetahui cara-cara mengobati 3.9 Menyebutkan akibat yang tidak balk untuk menolong H.P. dari retensio urine. 4.1 Menyebutkan 5 approach untuk operasi prostat. 4.2 Menceritakan cara-cara pengobatan konservatif yang mungkin dapat menolong pada penderita H.P. yang tidak mau dioperasi. 1. Mengetahui anatomi praktis dari 1.1 Menggambarican secara skamatis dan urethra pada laki-laki. memberi hama-nama pada bagian-bagian urethra pada laki-laki. 1.2 Menerangkantopografidari urethra 2. Dapat mendiagnosa striktu urethra. 2.1 dengan ospubis, bagian-bagian lain dari penis. Mengenal bentuk pancaran urine pada waktu mictie penderita dengan striktur. 2.2 Menyebutkan 3 etiologi terpenting striktura urethrae. 3. mampu memberikan pertolongan 3.1 Melakukan fungsi vesika. pertama pada penderita dengan striktura urethrae. 3.2 Memasang sistostomi. 3.3 Mengetahui indikasi pemberian antibiotika.

34 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAHMata Pelajaran Tujuan instruksi umunn Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk IMP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman belajar 3.4 Menyebutkan penyulit-penyulit yang C I KDK KL 3.5 bisa timbul pada striktura urethrae. C 2 K DK KL37. Kelainan bawaan 1. Memahami embriologis 1.1 Menyadari bahwa striktura urethrae C2 KDKKL daerah umbilicus. pembentukan dinding abdomen harus mendapat pertolongan lebih bagian anterior. lanjut oleh ahli bedah. 2.1 Memahami macam-macam kelainan PI KDKKL daerah umbilicus berdasarkan P3 KDKKL 2.2 penyimpangan perkembangan C2 KDKKL embriologik. C 2 K DK KL 2.3 Mengenal gejala dan tanda masing- P 4 K DK KL 3. M a m p u memahami pengelolaan 3 . 1 masing kelainan. kelainan bawaan daerah umbilicus. Menetapkan kelainan yang 3.2 memerlukan tindakan darurat.KEAOAAN BEDAH BUKAN DARURAT Menjelaskan kelainan yang memerlukan tindakan eleklif.38. Tumor abdomen. 1. Menentukan letak tumor abdomen. 1.1 P3 K DK KL menjelaskan saat terbaik untuk 2. Menyebutkan garis-garis besar 1.2 tindakan kelainan bawaan umbilicus P2 KDK KL sifat beriDagai tumor. 1.3 darurat/eletif. P3 KDK KL 1.4 Mengerjakan tindakan pertama pada CI KDKKL 1.5 kasus-kasus darurat sebelum rujukan. CI KDKKL 2.1 CI ' KDKKL 2.2 Membedakan dengan pemeriksaan CI KDKKL 2.3 fisik letak sebuah tumor: pada dinding CI KDKKL 2.4 perut, di dalam perut, retroperitoneal. CI KDKKL 2.5 Mengetahui terjadinya ballotement. CI KDKKL 2.6 CI KDKKL 2.7 Menentukan bahwa sebuah tumor CI KDKKL turut bergerak pada respirasi. Menyebutkan tumor-tumor yang dapat digerakkan ke laterolateral. Menyebutkan tumor-tumor yang dapat digerakkan kraniokaudal. Menyebutkan tanda-tanda tumor hati. Menyebutkan tanda-tanda tumor limpa. Menyebutkan tanda-tanda tumor lambung. Menyebutkan tanda-tanda tumor kaput pankreas. Menyebutkan tanda-tanda tumor pankreas kistik. Menyebutkan tanda-tanda tumor mesenterium. Menyebutkan tanda-tanda tumor kolon.

UMUM • 35 Mata Pelajaran Tujuan Instruksi umunn Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman39. Adenokarsinoma belajar kolon. 3. Mengetahui macam pemeriksaan 2.8 Menyebutkan tanda-tanda infiltrat CI KDKKL (laboratorium, radiologi, PA) appendix. CI KDKKL tambahan untuk membantu CI KDKKL membuat diagnosa. 2.9 Menyebutkan tanda-tanda tumor CI KDKKL ovarium. CI KDKKL 1. M e n g e t a h u i n a t u r a l h i s t o r y . CI KDKKL 2.10 Menyebutkan tanda-tanda uterus CI KDKKL 2. Mampu menegakkan diagnosa. yang membesar. CI KDKKL 2.11 Menyebutkan tanda-tanda tumor testis intra abdomen. CI KDKKL CI KDKKL 2.12 Menyebutkan tanda-tanda tumor C2 K DK KL ginjal. C2 K DK KL 2.13 Menyebutkan tanda-tanda teratoma CI KDKKL presakral. CI KDKKL 3.1 Sampaidengan-38.3.13. (sesuai C2 KDKKL 38.2.1. sampai dengan 38.2.13.) mengusulkan pemeriksaan yang C2 KDKKL khusus untuk menegakkan diagnosa. 1.1 Menyebutkan etiologi (umur, kelamin, diet, kebiasaan hidup, penyakit lain), yang erat hubungannya dengan tumbuhnya adenokarsinoma kolon. 1.2 Menyebutkan cara-cara penyebaran dan periuasan adenokarsinoma kolon. 1.3 Menyebutkan lokalisasi tumbuhan yang didapat pada kolon (frekuensi). 1.4 Mengetahui asalnya lendir dan darah yang tercampur dengan feses. 2.1 Menyebutkan keluhan-keluhan khas yang diderita oleh penderita adenokarsinoma pada kolon ascendins dan kolon descendens. 2.2 Menyebutkan cara-cara pemeriksaan toucher rektal. 2.3 Menyebutkan indikasi dan cara melakukan enema barium pada penderita adenokarsinoma kolon, dan menjelaskan kelainan yang dilihat pada gambar rontgen. 2.4 Menjelaskan kemungkinan kesalahan diagnosa \"appendicular infiltrat\" yang sebenarnya berdasar pada adenokarsinoma atau kolon ascendens. 2.5 Menjelaskan kemungkinan adanya adenokarsinoma kolon sebagai penyebab dari ileus obstruktif rendah.

36 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi unnum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman40. Adenokarsinoma 3. Memilih cara pengobatan yang belajar Rektum. terbaik. 2.6 Menentukan berdasarkan C2 P4 1. Menegakkan diagnosa pemeriksaan fisik, bila sudah ada adenokarsinoma rekti. metastase ke hati, paru-paru dan C2 KDKKL tulang-tulang. C2 KDKKL 2. Memilih cara pengobatan yang C2 KDKKL cocok. 3.1 Menjelaskan indikasi dan teknik C2 KDKKL operasi hemikolektomi dectra. C2 KDKKL PI KDKKL 3.2 Menjelaskan indikasi dan teknik C2 KDKKL operasi hemikolektomi sinistra. PI K DK KL 3.3 Menjelaskan indikasi ileo-tranversal by P3 K DK KL pass. C2 KDKKL CI KDKKL 3.4 Menjelaskan indikasi kolostomi temporer. CI KDKKL CI KDKKL 3.5 Menjelaskan indikasi pengobatan sinar dan sitostatika. CI KDKKL C2 KDKKL 1.1 M e n g e t a h u i keluhan khas penderita adenokarsinoma rekti. C2 KDKKL P2 KDKKL 1.2 Menjelaskan arti tenesmes dan CI KDKKL menguraikan sebab terjadinya.niang urolithiasis 1.3 Mengenal penemuan-penemuan pada toucher rektal. 1.4 mengambil jaringan (biopsi) pada adenokarsinoma rekti. 1.5 Menjelaskan indikasi rekti sigmoidoskopi dan enema barium. 1.6 Menyebutkan tanda-tanda (keluhan dan gejala) adanya infiltrasi ke vesika urinaria, vagina sakrum. 1.7 Menyebutkan tanda-tanda metastase ke hati, dan paru-paru. 1.8 Menyebutkan penyakit-penyakit lain (diagnosa differensial) dan cara membedakannya. 1.9 Menyebutkan stadia (Duke) dan artinya. 2.1 Menjelaskan indikasi reseksi abdominoperinealis, dan menguraikan (garis besar) isi tindakan ini 2.2 Menjelaskan indikasi reseksi anterior dan menguraikan (garis besar) operasi ini 2.3 Mengetahui indikasi kolostomi 2.4 Menyebutkan tindakan-tindakan palliatif lain dan indikasi masing- masing

UMUM • 37 Mata Pelajaran Tujuan Instruksi u m u m Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman41. Ikterus dan saluran belajar empedu 1. Mengetahui mikro-anatomi hepar, 2.5 Menetapkan kapan harus dilakukan P3 KDK KL42. Hepar dan Pankreas saluran-saluran empedu, rujukan C2 KDKKL saluran-saluran pankreas43. Hidrokel 1.1 Menjelaskan mengenai hubungan C2 C2 2. Mengetahui patogene dari antara pelbagai jenis penyakit C2 K D K KL terjadinya ikterus pankreas (itis. neoplasma) dan CI KDKKL gangguan pada saluran empedu C6 KDKKL 3. Mengetahui kasus-kasus ikterus C2 K D K KL untuk bedah 2 . 1 M e n j e l a s k a n p e m b e n t u k a n b i l i r u b i n 1, C2 K DK KL bilirubin II dan urobilin P4 KDKKL 1. Mengetahui macro-anatomi C5 K D K KL 2.2 Menjelaskan terjadinya ikterus 2. Mengetahui penyakit-penyakit CI K D K KL bedah yang sering didapati pada 2.3 Menyebutkan pelbagai macam ikterus hepar C2 K D K KL 3.1 Menegakkan diagnosa ikterus 3. Mampu menegakkan diagnosa obstruktif PI K D K KL perdarahan hepar akibat trauma P4 K D K KL 3.2 Menjelaskan indikasi operasi, kuratif CI K D K KL 4. Mengetahui penyakit-penyakit maupun paliatif bedah yang sering didapati pada C2 K D K KL pankreas 3.3 Menjelaskan prognosa pada masing- C2 KDKKL masing tindakan operatif CI KDKKL 1. Mengetahui patogena hidrokel CI KDKKL 1.1 Melakukan pemeriksaan fisik 1.2 Mengetahui dan m e n e m u k a n tanda-tanda khas pada kelainan hepar/pankreas (Hepatomamegalia tumor hepar, kista pankreas dan sebagainya) 2.1 Menyebutkan gejala-gejalaAeluhan- keluhan khas pada masing-masing jenis kelainan 2.2 Menjelaskan prognosa pada masing- masing jenis penyakit bedah daripada hepar 3.1 Mengenal tanda-tanda khas pada perdarahan hepar 3.2 Melakukan tindakan-tindakan darurat pada perdarahan hepar 4.1 Menyebutkan gejala-gejalaAeluhan- keluhan khas pada masing-masing jenis penyakit 4.2 Menjelaskan pengobatan terbaik pada masing-masing jenis penyakit 4.3 Menjelaskan prognosa pada masing- masing jenis penyakit 1.1 Menguraikan sebab terjadinya hidrokel 1.2 Menguraikan akibat-akibat dari hidrokel '

38 • KUMPULAN KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi umunn Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (^U) (TPK) kemampuan pengalaman44. Hernia 2. Mengetahui cara menegakkan belajar diagnosa hidrokel 2.1 Menguraikan susunan anatomi daerah CI KDKKL 3. Mengetahui cara melakukan inguinal dan skrotum CI KDKKL pengelolaan hidrokel pada P2 KDKKL Puskesmas 2.2 Menguraikan proses desensus testikulorum P3 K DK KL 1. Mengetahui natural history dan CI KDKKL anatomi 2.3 Mengenal strukturSIAS, tuberculum CI KDKKL pubicum lig.inguinale, canalis P4 KDKKL inguinalis dengan anulus externus, C2 KDKKL funikulus spermatikus, testes Ct KDKKL 2.4 Menetapkan adanya cairan pada CI KDKKL funikulus dan skrotum CI K DK KL C2 KDKKL 3.1 Menyebutkan dan menguraikan pengelolaan hidrokel secara garis P1 KDKKL besar P3 KDKKL 3.2 Menyebutkan indikasi yang utanna dari P4 KGKKL pembedahan terhadap hidrokel C2 KDKKL C5 KDKKL 3.3 Melaksanakan pengobatan secara konservatif pada hidrokel 1.1 Menjelaskan a n a t o m i dari canalis inguinalis dan foramen femoralis 1.2 Menyebutkan etiologi (kongenital acquisita, umur, kelaniin) yang erat hubunganirya dengan timbulnya hernia 1.3 Menyebutkan faktor-faktor atau penyakit-penyakit yang memperbesar kemungkinan terjadinya hemia 1.4 Menyebutkan macam-macam hemia 1.5 Menerangkan apa yang disebut: hemia reponibilis in-eponibilis inkarserata 2.1 Mengetahui: keluhan-keluhan yang disebabkan oleh hemia 2.2 Mendapatkan tanda-tanda dari suatu hemia pada pemeriksaan fisis- dlagnostik (inspeksi, palpasi, pertcusi dan auskultasi) 2.3 Mengumpulkan semua hasil pemeriksaan dan menyusun diagnosa banding 3.1 Menjelaskan waktu untuk melakukan tindakan operasi 3.2 Menjelaskan teknik apa yang akan dipakai

UMUM • 39 Mata Pelajaran Tujuan instruksi umunn Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman45. Kelainan kongenital belajar muskulo skeletal 3.3 Menjelaskan pengobatan untuk hernia C2 K DK KL46. Kelainan dan 3.4 residif P2 K DK KL penyakit tulang belakang 1. Mendeteksi kelainan kongenital 1.1 Memberikan petunjuk-petunjuk cara C2 K DK KL musceloskeletal 1.2 hidup post-operatrf hernia agar jangan C2 K DK KL47. Kelainan sistem terjadi residif gerak atas dan 2. M a m p u menentukan sikap pada 2.1 P2 K DK KL bawah kelainan kongenital musculoskeletal Mendeteksi dan dapat memeriksa bayi dengan kelainan kongenital P2 K DK KL48. Neoplasma jaringan 1. Memahami anatomi dan fungsi 2.2 C2 K DK KL muskuloskeletal tulang belakang 1.1 Menjelaskan kepada orangtua PI K DK KL penyakit kongenital muskul skeletel C2 K DK KL 1.2 (Heriditas, mutasi) C2 K DK KL 2. Memahami penyakit dan kelainan 2.1 Mengetahui sikap dan cara C2 K DK KL tulang belakang pengobatan pada kelainan kongenital CI K DK KL muscelskeletal P3 K DK KL 2.2 Melakukan rujukan P3 K DK KL 2.3 Menjelaskan anatomi dan faal tulang CI K DK KL 2.4 belakang C2 K DK KL 1. Memahami cara-cara pemeriksaan 1.1 Melakukan pemeriksaan fisik pada P2 KDKKL sendi panggul dan sendi alat gerak 1.2 tulang belakang CI K DK KL bawah C2 K DK KL Mengenal kelainan kongenital pada C2 K DK KL 2. Memahami kelainan dan penyakit 2.1 tulang belakang (skoliosis pada anggota alat gerak bawah hemivertebrae, spinabifida) 2.2 Mengenal penyakit infeksi pada tulang belakang (tbc) 1. Mfemahami neoplasma jaringan 2.3 muskuloskeletal 1.1 Menjelaskan persoalan trauma tulang belakang 1.2 1.3 Mengetahui tumor tulang belakang (primer dan sekunder) Menjelaskan pengertian valgus, varus, recurvatum, torsi equinus planus Melakukan pemeriksaan lingkup gerak sendi (range of motion) dengan benar dan sistematis Mengetahui beberapa penyakit dan kelainan pada panggul dan gerak bawah ( 3 penyakit) Menjelaskan penyakit talipes equinovarus (CTEV) dan CDH Melakukan rujukan Menyebut beberapa neoplasma jaringan muskuloskeletal (3 penyakit) Menjelaskan osteoclasma Menjelaskan osteosarcoma

40 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan Instruksi u m u m Tujuan perilaku khusus . Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman49. Orthopedik belajar Miscellaneus 1. Memahami penyakit-penyakit 1.4 Melakukan rujukan P3 KDKKL50. Traksi dalam orthopaedi yang termasuk C2 KDKKL orthopaedi miscellaneus 1.1 M e n g e n a l penyakit-penyakit yang sering dijumpai (poliomyelitis, cerebral P3 KDKKL51. Urolithiasis 1. Mengenal prinsip-prinsip palsy, paliarthritis, penyakit akibat penggunaan traksi dalam penyakit metabolik) PI KDKK orthopaedi dan traumatolopi P2 KDKK 1.1 Menguasai prinsip-prinsip P4 KDKK 2. M a m p u melakukan pemasangan penggunaan traksi untuk reposisi dan C3 K DK K traksi pada penderita-penderita immobilisasi P3 KDKK yang membutuhkannya C2 K DK K 1.2 Mengenal dan menguasai jenis-jenis 3. Mengenai dan mencegah traksi dalam traumatologi orthopaedi P3 KDKK komplikasi traksi CI KDKK 1.3 Mengetahuiapa-apayang dibutuhkan CI KDKK 1. Mempunyai pengertian tentang untuk traksi tersebut (peralatan) CI K DK K urolithiasis CI 2.1 Melakukan pemasangan jenis-jenis K DK K 2. M e m a h a m i etiologi urolithiasis traksi C2 K DK K 3. Mengetahui macam-macam batu 2.2 Menyebutkan indikasi serta kegunaan C2 KDKK di saluran kencing masing-masing jenis traksi C2 K DK K 2.3 Melakukan evaluasi kegunaan serta C2 K DK K hasil-hasil traksi tersebut C2 3.1 Mengenal gejala-gejala dan tanda-tanda akibat sampingan suatu traksi 3.2 Melakukan dan mencegah/ mengurangi komplikasi 1.1 M e n y e b u t insidens di dalam urologi 1.2 Menyebutkan frekuensi laki-laki dan wanita 1.3 Menyebutkan tempat di mana batu-batu terdapat di saluran kencing 2.1 Menyebutkan secara umum 3 faktor besar yang mempengaruhi pembentukan batu di saluran kencing 2.2 Memberi penjelasan tentang hyperexcresi dari zat-zat penyusun urine yang relatif tak larut 2.3 Menjelaskan perubahan-perubahan fisis yang terjadi di dalam urine 2.4 Menjelaskan arti nidus batu dan hubungannya dengan pembentukan batu di saluran kencing 3.1 Menjelaskan beda antara batu radiolucent dan batu radiopaque 3.2 Menjelaskan urtan batu-batu urina menurut kepadatannya

UMUM • 41Mata Pelajaran Tujuan instruksi u m u m Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman 4. Memahami patologi dari batu belajar saluran kencing 3.3 Menyebutkan macam-macam batu CI KDKK 5. Mampu menegakkan diagnostik urina menurut unsur-unsur kimianya C2 KDKK dari batu urina 4.1 Menjelaskan perubahan-perubahan C2 K DK K yang dapat terjadi karena batu-batu yang obstruktif (secara anatomis, CI K DK K fisiologis maupun klinis) P3 K DK KL P3 K DK KL 4.2 Menerangkan bagaimana mengambil P3 K DK KL sikap terhadap batu urine yang tidak P3 KDKKL obstruktif C2 K DK KL C11 KDKKL 4.3 Menyebutkan gejala-gejala batu urina CI KDKKL yang disertai infeksi CI KDKKL 5.1 Menegakkan diagnosa batu urethra . CI K DK KL CI KDKKL 5.2 Menegakkan diagnosa untuk batu CI KDKKL buli-buli C2 KDKKL P4 KDKKL 5.3 Menegakkan diagnosa untuk batu CI KDKKL ureter CI KDKKL CI KDKKL 5.4 Menegakkan diagnosa untuk batu ginjal 6.1 Menerangkan apa yang dimaksud dengan nephrolithiasis dan batu ginjal 6.2 Menyebutkan beda antara , nephrolithiasis dan batu ginjal 6.3 Menyebutkan tentang batu-batu prostat, etiologinya, gejala-gejalanya dan terapinya 7.1 Menyebutkan secara singkat dan u m u m D.D. dari batu urethra 7.2 Menyebutkan secara singkat & u m u m D.D batu buli-buli 7.3 Menyebutkan secara singkat & u m u m D.D. batu ureter 7.4 Menyebutkan secara singkat & u m u m D.D batu ginjal 8.1 Menjelaskan arti ketok batu 8.2 Melakukan ketok batu 8.3 Menyebutkan indikasinya 9.1 Menyebutkan secara umum terapi batu-batu urina 10.1 Menyebutkan secara umum pencegahan dan pembentukan batu-batu urina khususnya pada orang-orang yang disebut stone producer atau pada orang yang pernah mengalami operasi batu urina

42 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAHMata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalama belajarKEUUNAN BAWAAN SELEIOIF52. Bibir sumbing 1. Mengetahui embriologis anatomi 1.1 Menjelaskan terjadinya bibir sumbing, C2 K D K KL (labioschizis) bibir normal dan bibir sumbing dan palatoschizis secara embriologik C2 K D K KL • 1.2 Mengenal anatomi bibir, dalam kaitan P3 KDKKL rekonstruksi dan sejauh mana hasilnya 2. M e m a h a m i penyebab bibir yang bisa dicapai C2 KDKKL sumbing 2.1 Melakukan anamnese yang mengarah C2 KDKKL • pada penyebab bibir sumbing C2 KDKKL 3. M e m a h a m i timing (saat) 2.2 Menyebutkan faktor-faktor penyebab C2 K D K KL pembedahan yang terbaik sumbing, apakah keturunan, penyakit- C2 K D K KL penyakit infeksi, akibat radiasi, CI K D K KL53. Labio & Palatoschizis 1. Mengerti definisi hipovitaminosa atau stress yang CI K D K KL labiognathopalatoschizis terus-menerus. P2 K D K KL P2 K D K KL - 3.1 Memberi penerangan kepada orang C2 K D K KL tua penderita mengenai pengertian P2 K D K KL 2. Penanggulangan keadaan secara yang betul atas kelainan bibir sumbing keseluruhan P3 K D K KL 3.2 Menjelaskan syarat-syarat dan C2 K D K KL 3. Follow up keadaan umum untuk pembedahan CI K D K KL51. Kontraktur 1. Pengertian mengenai kontraktur 3.3 Menjelaskan kapan operasi dan jenis berikutnya, jika ada palatoschizis bersama-sama sumbing, menerangkan beberapa kali kemungkinan-kemungkinan operasi 3.4 Menjelaskan cara operasi celah bibir yang sederhana 1.1 Menjelaskan speech therapy dan membuat klasifikasi 1.2 Menyebutkan teori Slark 1.3 Menyebutkan faktor-faktor etiologis 2.1 Memberi penerangan kepada orang tua 2.2 Menjelaskan saat pertolongan operatif untuk labioplasty, untuk palatoplasty 2.3 Menceritakan teknik operasi 3.1 Menerangkan kepentingan ilmu-ilmu penunjang (pediatri, orthopaedi, lingurotik, kecerdasan dan sebagainya) 3.2 Menetapkan penentuan koreksi sekunder 1.1 M e m b u a t definisi dari kontraktur 1.2 Menyebutkan penyebab-penyebab dari kontraktur

UMUM • 43 Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman55. Hypospadia belajar 2. Memahami proses penyembuhan 1.3 Menjelaskan jaringan-jaringan yang C2 KDKKL luka-luka dan sifat-sifat jaringan diduga akan mengalami kontraktur C2 KDKKL ikat C2 KDKKL 2.1 Menjelaskan stadia dari penyembuhan C2 KDKKL 3. Memahami cara pencegahan luka dan proses-proses yang terjadi C2 K DK KL kontraktur dalam masing-masing stadia C2 KDKKL 4. Memahami tindakan-tindakan 2.2 Menjelaskan pada stadium mana C2 KDKKL menolong kontraktur yang sudah proses kontraktur terutama terjadi terjadi C2 KDKKL 2.3 Menjelaskan faktor-faktor apa yang bisa C2 KDKKL 1. Mengetahui anatomi penis memperhebat proses kontraktur ini C2 KDKKL P2 KDKKL 2.4 Menjelaskan proses fungsionil dari C2 KDKKL sendi-sendi yang sering mengalami C2 KDKKL kontraktur CI KDKKL 3.1 Menjelaskan pentingnya C3 KDKKL penyembuhan luka yang cepat dengan penilaian secara dini periu tidaknya tindakan skin grafty 3.2 Menjelaskanperlunya istirahat dengan posisi fungsional sampai proses penyembuhan selesai dan keburukan dari mobilisasi dini sebelum ketenangan jaringan 3.3 Menjelaskan cara-cara memberikan istirahat anggota badan yang sakit 3.4 Menjelaskan kegunaan dan penggunaan kortison dengan efek lokal 4.1 Menjelaskan kapan tindakan penelusuran secara bertahap dipakai dan cara mengerjakannya 4.2 Membuat design 2-plasty dan kapan bisa dipakai 4.3 Menentukan bahwa skin grafty diperlukan 4.4 Menjelaskan tindakan lain yang mungkin diperlukan: - arthrodese - kapsulotomi -tendoplasty 1.1 Menyebutkan bagian-bagian urethra laki-laki normal dan dapat membuat skema gambarnya 1.2 Menggambarkan dan memberi nama penampang penis normal 1.3 Menggambarkan dan m e m b e r i n a m a penis dan hipospadia

44 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi umunn Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman56. Pembesaran kelenjar belajar getah bening 2. Mengetahui perkembangan 2.1 Menyebutkan perkembangan urethra embriologi penis pada laki-laki dan wanita 2.2 Menyebutkan sebab terganggunya per- CI KDKKL kembangan embriologi urethra laki-laki C2 K DK KL CI KDKKL 2.3 Menuliskan pembentukan urethra dari CI KDKKL vestibulum urogenitalis P2 KDKKL 3. M e m a h a m i cara mendiagnosa 3.1 Menyebutkan 5 macam hipospadia hipospadia menurut letaknya P2 K DK KL 02 KDKKL 3.2 Menyebutkan morbidity rate P4 K DK KL hypospadia dan frekuensi tersering C2 K DK KL dari macam hipospadia 02 KDKKL 4. Kapan timing operasi 4.1 Menentukan batas umur, keadaan 02 KDKKL umum dan penis apa cukup adekuat 01 KDKKL untuk pembedahan 02 KDKKL 4.2 Memilih satu etape, atau dua etape 02 K DK KL d a n j a r a k a n t a r a e t a p e I d a n e t a p e II 02 KDKKL C2 KDKKL 5. Dapat memberikan pertolongan 4.3 Menguraikan alasan 55.4.1. dan 02 KDKKL pertama dan dapat memberikan 55.4.2. 02 KDKKL keterangan pada pihak pendente akibat hipospadia 5.1 Melakukan meatotomi 02 KDKKL 5.2 Menjelaskan pentingnya menghemat jaringan termasuk untuk melakukan siri<umsisi 5.3 Menjelaskan tujuan operasi koreksi pada hipospadia 5.4 Menjelaskan kapan penderita dikirimkan pada dokter bedah 1. Mengetahui penyakit-penyakit 1.1 Menyebutkan beberapa penyakit yang pembesaran kelenjar getah bening dapat menyebabkan atau disertai pembesaran kelenjar getah bening* 1.2 M e n j e l a s k a n s i f a t - s i f a t radang b a n a l kelenjar getah bening 1.3 Menjelaskan tanda-tanda radang spesifik kelenjar getah bening 1.4 Menjelaskan masing-masing jenis tumor kelenjar getah bening 2. Mengerti cara-cara menegakkan 2.1 Menceritakan keluhan-keluhan radang diagnosa akut kelenjar getah bening 2.2 Menjelaskan keluhan-keluhan pada tumor kelenjar getah bening 2.3 Menjelaskan perbedaan radang kelenjar getah bening dan tumor kelenjar getah bening 2.4 Menjelaskan stadia tumor-tumor kelenjar getah bening

UMUM • 45 Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman57. Kelainan payudara 3. Mengerti cara-cara pengobatan belajar dan memilih terapi yang sesuai 2.5 Menentukan secara pemeriksaan fisik, P2 KDKKL 1. Mengetahui susunan histologik adanya anak sebar pada organ-organ dan topologik kelenjar payudara lain (hepar, paru) CI KDKKL 2. Memahami kelainan-kelainan 3.1 Menyebutkan macam-macam cara C2 KDKKL payudara jinak dan tumor-tumor pengobatan pada pembesaran C2 KDKKL ganas kelenjar getah bening C2 KDKKL C2 K DK KL 3. Mengetahui dasar pemeriksaan 3.2 Menjelaskan alasan dalam memilih C2 KDKKL fisik payudara dan mengetahui terapi yang sesuai cara-cara menegakkan diagnosa C2 KDKKL 3.3 Menjelaskan tentang radiasi mantel C2 KDKKL 3.4 Menjelaskan tentang radiasi total nodal radiation CI KDKKL CI KDKKL 3.5 Menjelaskan cara pemberian dan side CI KDKKL effects chemotherapy P2 KDKKL C2 KDKKL 1.1 Menguraikan stmktur histologi kelenjar payudara (ductus, lobus, P4 XDKKL alveola) P4 KDKKL C2 KDKKL 1.2 Menerangkan drainage aliran limfe C2 KDKKL payudara dan menguraikan dan C2 K DK KL topografi kelenjar limfe regional axilla, supra dan infraclaviculen, mamaria int. 1.3 Menjelaskan topografi vaskularisasi kel.payudara; v, axillaris, m a m m a r i a int., plexus vertebralis 2.1 Menyebutkan beberapa kelainan payudara (5 jenis) 2.2 Menyebutkan gejala-gejala mastitis 2.3 Menyebutkan gejala-gejala Ca mamma 2.4 Mengetahui perbedaan tumor ganas dan tumor jinak pada payudara 2.5 Menjelaskan perjalanan Ca m a m m a di dalam kel. payudara maupun di luar Ca m a m m a 3.1 Melakukan pemeriksaan fisik pada payudara 3.2 Melakukan pemeriksaan fisik pada payudara diri sendiri 3.3 Menjelaskan gejala-gejala kelainan- kelainan payudara 3.4 Menjelaskan indikasi dan tempat (lokasi biopsi kelainan payudara) 3.5 Menguraikan masing-masing cara pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa

46 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman58. Tumor daerah leher belajar 4. M e m a h a m i cara-cara pengobatan 4.1 Menyebutkan masing-masing cara CI KDKKL pada kelainan payudara pengobatan kelainan payudara C2 K DK KL C2 K OK KL 5. M e m a h a m i hal-hal yang perlu 4.2 Menjelaskan indikasi setiap cara pada follow up, serta tindakan- pengobatan C2 KDKKL tindakan yang perlu dikerjakan 4.3 Menjelaskan cara pengobatan bedah P2 KDKKL 6. M e m a h a m i cara-cara prevensi, supraradikal, mastektomi, radikal C2 KDKKL serta pengertian tentang survival mastektomi, modified radikal mas- C2 K DK KL tektomi, simple mastektomi, C2 K DK KL 1. Mengetahui embriologi leher dan lumpektomi P3 KDKKL hubungannya dengan kelainan/ C2 K OK KL tumor 4.4 Menjelaskan maksud dan cara CI KDKKL pengobatan secara radioterapi, 2. Mengetahui cara-cara menegak- chemoterapi, hormaonal terapi dan C2 KDKKL kan diagnosa tumor-tumor daerah imunoterapi 02 KDKKL leher C2 KOKKL 5.1 Mengenal dan menyebutkan keadaan P2 KDKKL yang perlu di-follow up P3 KDKKL 5.2 Menjelaskan indikasi tindakan yang 02 KDKKL dikerjakan 5.3 Menjelaskan tindakan-tindakan yang dikerjakan 6.1 Menerangkan perlunya diagnosa dini 6.2 Melakukan dan menjelaskan diagnosa dini 6.3 Menjelaskan pengertian tentang cure rate, survival rate 1.1 M e n y e b u t k a n t u m o r - t u m o r leher yang terjadi sehubungan dengan perkembangan embriologik 1.2 Menjelaskan embriologi leher dan sehubungan dengan terjadinya tumor- tumor 1.3 Menjelaskan anatomi leher serta drainage limfe di leher 2.1 Mengetahui gambaran klinik setiap tumor leher yang berdasarkan kelainan embriologik 2.2 Mengenal gambaran klinik tumor-tumor bukan berdasarkan kelainan embriologik 2.3 Mengenal gambaran klinik tumor-tumor metastatik 2.4 Menyebutkan dan menjelaskan pemeriksaan-pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosa

UMUM • 47 Mata Pelajaran Tujuan instruksi u m u m Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman59. Pembesaran kelenjar belajar gondok 3.1 Menyebutkan cara-cara pengobatan CI K OK KL 3.2 pada tumor-tumor leher C2 K DK KL Menjelaskan dasar-dasar teknik C2 K DK KL operasi sehubungan dengan C2 K DK KL embriologi dan anatomi leher C2 K DK KL CI K DK KL 3.3 Menjelaskan iodikasi neck dissection C2 K DK KL 3.4 Menjelaskan indikasi radiasi daerah C2 K OK KL leher C2 K OK KL C2 K DK KL 3.5 Menjelaskan indikasi dan cara-cara C2 K DK KL chemotherapi P2 K DK KL P4 K DK KL . Mengetahui jenis-jenis dan 1.1 Menyebutkan jenis-jenis penyakit C2 K DK KL mengerti tentang penyakit/kelainan 1.2 yang dapat menyebabkan C2 KDKKL pembesaran kelenjar gondok pembesaran kelenjar gondok C2 K DK KL Menjelaskan hubungan daerah CI K DK KL tertentu dengan pembesaran kelenjar gondok (endemik) C2 K DK KL C2 K D K KL 1.3 Menjelaskan patofisiologi setiap C2 K DK KL pembesaran kelenjar gondok 2. Mengetahui sifat-sifat pembesaran 2.1 Menunjukkan adanya tanda-tanda gondok dan mengerti cara-cara 2.2 pembesaran kelenjar gondok menegakkan diagnosa Membedakan pembesaran diffus atau noduler 2.3 Menjelaskan adanya struma 2.4 intrathorakal dan penyulitnya 2.5 3. Mengetahui indikasi pembedahan 3.1 Mengenal perbedaan struma 3.2 euthyroid dan struma toxis 3.3 Mampu meraba pembesaran kelenjar- kelenjar getah bening di leher Menerangkan gejala-gejala penekanan pada jalan napas Menerangkan/menunjukkan • gejala-gejala dini malignitas Dapat menerangkan gejala-gejala dan pemeriksaan-pemeriksaan yang menunjukkan struma euthyroid 4. Mengerti dan menentukan cara 4.1 Menyebutkan macam-macam cara pengobatan terhadap pembesaran pengobatan yang sesuai terhadap kelenjar gondok setiap pembesaran kelenjar gondok 4.2 Memilih cara pengobatan yang sesuai 4.3 Menjelaskan teknik thyroidektomi subtotal 4.4 Menjelaskan teknik thyroidektomi total

48 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAH Mata Pelajaran Tujuan instruksi umum Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman60. Tumor kelenjar liur belajar parotis 4.5 Memilih dan menjelaskan cara P2 K DK KL61. Tumor ganas rongga pengobatan non surgery (radiasi, mulut medikamentosa, supresi hormonal) C2 K DK KL 5. Mengetahui prognosa setiap 5.1 Menjelaskan prognosa setiap C2 K DK KL kelainan/penyakit pembesaran kelainan/penyakit pembesaran kelenjar gondok' kelenjar gondok C2 K DK KL 1. Mengetahui anatomi dan 1.1 Menerangkan a n a t o m i kelenjar parotis C2 K DK KL fisiologi kelenjar parotis dan topografinya terhadap C2 K DK KL organ-organ tubuh lain sekitarnya CI K DK KL C2 K DK KL 1.2 Menceritakan perjalanan N.VII C2 K DK KL terhadap ke parotis, aliran limfe gl.parotis CI K DK KL C2 K DK KL 1.3 Menjelaskan faal gl.parotis dan fungsi C2 K DK KL air liur C2 K DK KL 2. Mengerti cara menegakkan 2.1 Menjelaskan gejala-gejala tumor C2 K DK KL diagnosa tumor parotis dan parotis menentukan stagging T > N > M CI K DK KL 2.2 Menyebutkan klasifikasi tumor-tumor CI K DK KL parotis CI K DK KL 2.3 Menerangkan \"clinical staging\" sistem T N M pada tumor ganas parotis 2.4 Menerangkan cara-cara bipsi tumor gl.parotis dan menyebutkan bahaya dan penyulit-penyulit 3. Mengerti cara-cara pengobatan 3.1 Menyebutkan cara-cara pengobatan tumor parotis tumor gl.parotis Menceritakan tindakan bedah pada 3.2 tumor jinak parotis Menceritakan tindakan-tindakan 3.3 pengobatan tumor ganas gl.parotis dalam berbagai tingkat penyakit (sadar akan pentingnya N.VII) 4. Mengetahui prognosa tumor-tumor 4.1 Menjelaskan sifat-sifat mt kelenjar parotis 4.2 masing-masing tumor ganas parotis Menjelaskan reaksi masing-masing tumor ganas terhadap macam-macam pengobatan 1. Mengetahui anatomi rongga mulut 1.1 Menguraikan anatomi rongga mulut, dasar mulut dan lidah 2. Mengetahui natural history tumor 2.1 Menyebutkan etiologi tumor ganas ganas dalam rongga mulut dan keadaan pre-cancer rongga mulut 2.2 Menjelaskan macam-macam tumor pre-cancer, maupun tumor-tumor ganas rongga mulut

UMUM • 49 Mata Pelajaran Tujuan Instruksi u m u m Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman62. Hemoroid belajar 3. Mengetahui cara menegakkan 3.1 Menjelaskan gejala tumor ganas C2 KOKKL diagnosa rongga mulut dan perbedaan- perbedaan masing-masing jenis. CI KDKKL 3.2 C5 KDKKL 3.3 Menyebutkan stadia klinik CI KDKKL CI KDKKL 3.4 Menerangkan cara biopsi tumor ganas rongga mulut CI KDKKL 4. Mengerti tentang dasar-dasar 4.1 pengobatan dan tahu memilih cara 4.2 Menyebutkan pemeriksaan penunjang C2 K DK KL pengobatan yang terbaik menurut untuk menegakkan diagnosa P2 KDKKL stadia tumor Menyebutkan macam-macam cara C2 KDKKL 4.3 pengobatan tumor ganas rongga 4.4 mulut CI K DK KL 1. Mengetahui patogenese 1.1 Menyebutkan indikasi operasi dan CI KDKKL haemorrhoid 1.2 macam operasi menunjt stadium klinik P2 KDKKL 1.3 P2 KDKKL Menceritakan limitasi pengobatan P2 KDKKL 2. Memahami cara menegakkan 2.1 dengan cara pembedahan CI KDKKL diagnosa haemorrhoid 2.2 C2 K DK KL 2.3 Memilih dan menerangkan cara C2 K DK KL 3. Mengerti cara pengobatan 2.4 pengobatan lain yang terbaik untuk haemorrhoid 3.1 macam tumor ganas dalam macam- 3.2 macam stadia Menerangkan anatomi daerah anus dan rektum dan dapat menjelaskan dengan gambar Menyebutkan macam-macam haemorrhoid dan menyebutkan stadia-stadia klinis Menyebutkan faktor-faktor yang memperbesar kemungkinan terjadinya haemorrhoid Mengenal 3 macam \"presenting symptoms\" dan haemorrhoid interns Mengenal letak haemorrhoid dengan anoskopia/toucher rektal Mengenal stadium sesudah memeriksa lengkap Menyebutkan diagnosa differensial haemorrhoid interns Menerangkan cara pengobatan terbaik untuk masing-masing stadium Menjelaskan perbedaan operasi LANGENBECK dan WHITEHEAD, serta menyebutkan keuntungan masing- masing cara

50 • K U M P U L A N KULIAH ILMU BEDAHMata Pelajaran Tujuan Instruksi u m u m Tujuan perilaku khusus Tingkat Bentuk (MP) (TIU) (TPK) kemampuan pengalaman • belajar 3.3 Memberikan diit yang serasi (terbaik) P3 KDKKL bagi penderita haemorrhoid yang tidak P2 KDKKL dioperasi CI KDKKL 3.4 Menetapkan saat operasi terbaik P2 KDKKL untuk stadium \"incarcerata\" 3.5 Menyebutkan komponen-komponen yang lazim terdapat dalam suppositoria dan menyebutkan 3 macam obat suntik 3.6 Menentukan kapan harus dilakukan rujukan


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook