Sistem Pencernaan: Rongga Mulut dan Kelenjar Liur Sistem pencernaan merupakan suatu tabung atau saluran panjang yang berawal di rongga mulut dan berakhir di anus. Sistem terdiri atas rongga mulut (cavitas oris), esofagus (oesophagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum tenue), usus besar (intestinum crassum), rektum (rectum), dan kanalis analis (canalis analis). Saluran pencernaan berhubungan dengan organ-organ pencernaan tambahan yaitu keleniar liur (glandulae salivarie), hati (hepar), dan pankreas (pancreas). Organ tambahan terletak di luar saluran pencernaan. Produk sekretoriknya dicurahkan ke dalam saluran pen- cernaan melalui duktus ekskretorius yang menembus dinding saluran pencernaan (Gambaran Umum 11.12 RonggaMulut).Rongga Mulut Di dalam rongga mulut, makanan ditampung, dikunyah, dan dilumasi oleh liur agar lebih mudah ditelan. Karena makanan diuraikan secara fisik di dalam rongga mulut, daerah ini dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk sebagai pelindung,'yang juga melapisi permukaan dalam atau labial bibir.Bibir Rongga mulut sebagian dibentuk oleh bibir (labia oris) dan pipi. Bibir dilapisi oleh kulit yang sangat tipis yang ditutupi oleh epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk. Pembuluh darah terletak dekat dengan permukaan bibir sehingga bibir berwarna merah. Permukaan luar bibir mengandung folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat. Bibir juga mengandung otot rangka yang disebut orbicularis oris. Di sebelah dalam batas bebas bibir, lapisan luar berubah menjadi epitel berlapis gepeng tanpa lapis- an tanduk yang lebih tebal. Di bawah epitel mulut terdapat keleniar labialis (glandula labialis) penghasil- mukus.[idah Lidah adalah organ berotot di rongga mulut. Bagian tengah lidah terdiri atas jaringan ikat dan berkas- berkas serat otot rangka. Penyebaran dan orientasi masing-masing serat otot rangka lidah yang acakPapila memungkinkan lidah bergerakbebas selama mengunyah, menelan, dan berbicara. Epitel permukaan dorsal lidah tidak teratur dan kasar karena adanya banyak tonjolan atau proyeksi yang disebut papila. Papila ini terindentasi oleh jaringan ikat di bawahnya yaitu lamina propria. Semua papila lidah dilapisi oleh epitel berlapis gepeng yang memperlihatkan keratinisasi parsial atau inkomplit. Sebaliknya, epitel permukaan ventral lidah tampaklicin. Ada empat jenis papila di lidah yaitu: filiformis, fungiformis, sirkumvalata, dan foliata. 247
r Papila terbanyak dan terkecil pada permukaan lidah adalah papila filiformis (papillae fiIiformes) bentuk-kerucut lancip. Papila ini menutupi seluruh permukaan dorsal lidah. Yanglebih sedikit namunlebihbesar, tinggi, danlebar daripadapapila filiformis adalahpapilafungiformis (papillae fungiformes). Papila ini berbentuk seperti jamur dan lebih banyah di bagian anterior lidah. Papila fungiformis terselip di antara papila filiformis. I,, Papila sirkumvalata (papillae circumvallatae) jauh lebih besar daripada papila fungiformis atau filiformis dan berjumlah 8 sampai l2btah, terletak di daerah posterior lidah. Papila ini memiliki ciri khas yaitu dikelilingi secara sempurna oleh sulkus dalam. Banyak duktus ekskretorius dari keleniar serosa (von Ebner) di bawahnya, terletak di dalam jaringan ikat, bermuara ke dalam dasar sulkus. Papila foliate (papilla foliatae) berkembang baik pada hewan tertentu, tetapi rudimenter atau kurang berkembang pada man usia.Kuncup Kecap Di epitel papila fungiformis dan foliata, serta di sisi lateral papila sirkumvalata, terdapat struktur berbentuk tong yang disebut kuncup kecap (gemma gustatoria). Selaln itu, kuncup kecap ditemukan di epitel palatum molle, faring, dan epiglotis. Pada permukaan bebas setiap kuncup kecap terdapat lubang yang disebut porus gustatoriu s (taste pore) . Setiap kuncup kecap menempati seluruh ketebalan epitel. Di dalam setiap kuncup kecap terdapat sel neuroepitelial (kecap) memanjang yang terentang dari dasar kuncup kecap hingga porus gustatorius. Apeks setiap sel kecap (epitheliocytus gustatorius) memperlihatkan banyak mikrovili yang menonjol melalui porus gustatorius. Sel-sel yang merupakan reseptor untuk pengecapan berkaitan erat dengan serat sarafaferen yang kecil. Di dalam lingkup kuncup kecap juga terdapat sel sustentakular (epitheliocytus sustenans) penunjang yang memanjang. Sel ini bukan sel sensorik. Di dasar setiap kuncup kecap terdapat sel basal (epitheliocytus basalis). Sel-sel ini belum berdiferensiasi dan dianggap sebagai sel induk bagi sel-sel khusus di kuncup kecap (Gambaran Umum 1 1.1, Rongga Mulut)Agregasi Limfoid: Tonsil (Palatina, Faringealis, dan Lingualis) Tonsila adalah kumpulan jaringan limfoid difus dan nodulus limfoid yang terletak di faring mulut. Tonsila palatina terletak di dinding lateral orofaring. Tonsila ini dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan memperlihatkan banyak kriptus (cryptae tonsillae). Kapsul jaringan ikat me- misahkan tonsila dari jaringan sekitar. Tonsila faringealis adalah suatu struktur tunggal yang terletak di bagian superior dan posterior faring. Tonsila ini dilapisi oleh epitel bertingkat semu bersilia. Tonsila lingualis terletak di permukaan dorsal sepertiga belakang lidah. Tonsila ini jumlahnya beberapa dan tampak sebagai tonjolan kecil yang terdiri dari massa agregasi limfoid. Tonsila lingualis ini dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Setiap tonsila lingualis mengalami invaginasi oleh epitel sehingga terbentuk banyak kriptus, yang ditemukan agregasi nodulus limfoid.
GAMBAR 11.1 ffi Bibir {Potsngan Longitudinai} Kulitatauepidermis (f f ) tipismelapisipermukaanluarbibir.Epidermls (tt) terdiridariepitelberlapis gepeng dengan lapisan tanduk dengan sel permukaan mengalami deskuamasi (fO). Di bawah epi- dermis ( t t ) adalah dermis ( f +) dengan keleniar sebasea (2, tZ) yang berhubungan dengan folikel rambut (+, f S), dan kelenjar keringat ( t6) tubolar simpleks yang terletak di dermis ( 14) bagian dalam. Derrnis (t+) luga mengandung musculus arrector pili (3, l3), otot polos yang melekat pada folikel rambut (+, tS).;uga terlihat di bagian tepi bibir adalah pembuluh darah, sebuah arteri (6a) dan venula (6b). Bagian tengah bibir mengandung satu lapisan otot lurik, orbicularis oris (5, tZ). Zonatransisi (f ) epidermis (tt) kulit menjadi epitel mulut menggambarkan taut mukokutaneus. Permukaan oral atau internal bibir dilapisi oleh epitel mulut (8) berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk yang basah, yang lebih tebal daripada epitel epidermis (tt). Sel-sel permukaan epitel mulut (S), tanpa mengalami kornifikasi, terlepas (deskuamasi) ke daiam cairan mulut ( f O). Dl laringan ikat sebelah dalam bibir terdapat keleniar labialis (9, l8) tubuloasinar penghasil-mukus. Sekresi kelenjar ini melembabkan mukosa mulut. Duktus ekskretorius kecil kelenjar labialis (9, t S) bermuara ke dalam rongga mulut. Di jaringanikatbibir jugaterdapatbanyakseladiposa (7),pembuluhdarah (6), danbanyakkapiler. I(arena pembuluh darah (6) terletak sangat dekat dengan permukaan, warna darah terlihat melalui epitel di atasnya, memberi warna bibir merah khas.'1 Zona transisi '10 Sel permukaan2 Kelenjar sebasea mengalami deskuamasi3 Musculus arrector pili4 Folikel rambut 11 Epidermis5 Orbicularis oris 12 Kelenjar sebasea 13 Musculus arrector pili6 Pembuluh darah : 14 Dermis a. Arteri 15 Folikel rambut b. Vena '16 Kelenjar keringat7 Sel adiposa 17 Orbicularis orisB Epitel mulut9 Kelenjar labialis 18 Kelenjar labialis penghasil-mukus penghasil-mukusGAMBAR 11.1 Bibir (potongan longitudinal). Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran lemah.
GAMBAR 11.2 ffi Bagian Anterior Lidah: Apeks {Potongan Longiiudinal) Gambar ini menunjukkan potongan memanjang bagian anterior lidah. Rongga mulut dilapisi oleh mukosa (5) protektif yang terdiri dari lapisan epitel luar (epitel) (Sa) dan lapisan jaringan ikat di bawahnya yang disebut lamina propria (Sb). Permukaan dorsal lidah kasar dan ditandai oleh banyak tonjolan mukosa yang disebut papila (1,2, 6). Sebaliknya, mukosa (5) permukaan ventral lidah licin. Papila filiformis (2, 6) bentuk-kerucutyang kecil adalah papila paling banyak ditemukan dan menutupi seluruh permukaan dorsal lidah. Ujung papila fi liform is (2, 6) memperlihatkan keratinisasi parsial. Yang jumlahnya lebih sedikit adalah papila fungiformis (1) dengan permukaan epitel tidak ber- keratin yang bulat dan lebar dan lamina propria (Sb) yang menonjol. Bagian tengah lidah terdiri dari berkas-berkas otot rangka (l,Z) yangsaling menyilang. Akibatnya, otot rangka lidah dapat terlihat pada potongan longitudinal, transversal, atau oblik. Di jaringan ikat (9) di sekitar berkas otot mungkin dijumpai pembuluh darah (4, 8) misalnya arteri (4a, sa) dan vena (4b, 8b), serta serat saraf ( I I ). Di separuh bawah lidah dan dikelilingi oleh serat otot rangka (3, 7) terllhat sebagian dari keleniar lingualis anterior (ro). Kelenlar ini adalah kelenjar campuran dan mengandung baik asinus mukosa ( rob) maupun asinus serosa ( rOc), serta asinus campuran. Duktus intirlobularis ( roa) dari kelenjar lingualis anterior (10) berjalan ke dalam duktus ekskretorius besar kelenjar lingualis (fZ) yang bermuara ke rongga mulut di permukaan ventral lidah.GAMBAR 11.3 ffi Lidah: Papila Sirkumvalata (Potongan Melintang) Pada gambar ini tampak potongan melintang papila sirkumvalata. Epitel lingualis (Z) tldah yang mela- pisi papila sirkumvalata adalah epitel berlapis gepeng (f ). Jaringan ikat di bawahnya, lamina propria (3), memperlihatkan banyak papilla sekunder (Z) yang menonjol ke dalam epitel berlapis gepeng papila. Sulkus (S, f O) dalam mengelilingi dasar setiap papila sirkumvalata. Banyak kuncup kecap (4, 9) lon;ong berada di epitel permukaan lateral papila sirkumvalata dan di epitel dinding luar sulkus (S, tO). (Gambar 11.4 memperlihatkan kuncup kecap (4, 9) dalam detail yang lebih jelas dengan pembesaran lebih kuat). Di lamina propria bagian dalam (3) dan bagian tengah lidah terdapat banyak kelenjar serosa tubuloasinar (von Ebner) (e, n), dengan duktus ekskretorius (6a, lla) bermuara di dasar sulkus sirkular (S, tO) papila sirkumvalata. Produk sekresi yang dihasilkan oleh asinus sekretorik serosa (6b, I lb) berfungsi sebagai pelarut bagi substansi pemicu-rasa. Kebanyakan bagian tengah lidah terdiri atas berkas otot rangka (f Z) yang saling menyilang. Tam- pak banyak serat otot rangka yang terpotong memanjang (f Za) dan melintang (f Zb). Susunan otot tersebut memungkinkan gerak bebas lidah, yang berguna untuk membentuk suara, mengunyah, dan menelan makanan. Lamina propria (a) & sekltar keleniar serosa (6, 11) dan otot juga mengandung banyak pembuluh darah (8).
6 Papila filiformis1 Papila fungiformis 7 Otot rangka2 Papila filiformis 8 Pembuluh darah : a. Arteri3 Otot rangka b. Vena4 Pembuluh darah 9 Jaringan ikat a. Arteri b. Vena 10 Kelenjar lingualis anterior : a. Duktus interlobularis5 Mukosa : b. Asinus mukosa a. Epitel c. Asinus serosa b. Lamina propria 1 1 Serat saraf 12 Duktus ekskretorius kelenjar lingualisGAMBAR 11.2 Bagian anterior lidah (potongan longitudinal). Pulasan: hematoksilin dan eosin.Pembesaran lemah. 1 Epitel 7 Papilla berlapis sekunder gepeng B Pembuluh2 Epitel darah lingual 9 Kuncup kecap 3 Lamina 10 Sulkus propria &&{, Kuncup kecap gEJ Kelenjar serosa 5 Sulkus (von Ebner) : a. Dukius6 Kelenjar ekskretorius b. Asinus serosa sekretorik (von Ebner) serosa a. Duktus Otot rangka : ekskretorius b. Asinus a. Memanjang b. Melintang sekretorik serosaGAMBAR 1 1 .3 Lidah posterior: papila sirkumvalata, sulkus sekitar, dan kelenjar serosa (von Ebner)(potongan melintang). Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran sedang.
GAMBAR 11.4 ffi Lidah; Papila Filiformis dan Fungif*rmis Fotomikrograf pembesaran-lemah menunjukkan irisan permukaaan dorsal lidah. Di bagian tengah gam- bar terdapat sebuah papila fungiformis (2) besar. Permukaan papila fungiformis (z) dilapisi oleh epitel berlapis gepeng (a) tanpa lapisan tanduk. Pada papila fungiformis (Z) iuga terdapat banyak kuncup kecap (4) yang terletak di epitel permukaan apikal papila, berbeda dari papila sirkumvalata, yang kuncup kecapnya terletak di epitel bagian perifer (lihat Gambar 11.3 atas). Pusat jaringan ikat di bawahnya, lamina propria (5), menonlol ke dalam epitel permukaan papila fungiformis (2) untuk membentuk banyak indentasi. Di sekitar papila fungiformis terdapat papila filiformis ( f ) kecil, yang ujung kerucutnya dilapisi oleh epitel berlapis gepeng yang mengalami keratini- sasi parsial.GAMBAR 11.5 ffi LiCah: Kuncup KeeapKuncup kecap (S, rz) di dasar sulkus ( 14) papila sirkumvalata digambarkan lebih detail. I(uncup kecap(S, tz) terbenam di dalam dan mencakup seluruh ketebalan epitel lingualis berlapis (l) papila sir-kumvalata. I(uncup kecap (5, 12) dibedakan dari epitel berlapis (1) dl sekitarnya melalui bentuk selnyayang lonjong dan memanjang (modifikasi silindris) yang tersusun tegak lurus terhadap permukaan epitel( r). Beberapa jenis sel ditemukan di kuncup kecap (5, 12). Tiga jenis sel berbeda dapat diidentifikasidalam gambar ini. Sel sustentakular (epitheliocltus sustenans) (3, 8) atau penunjang memanjangdan menunjukkan sitoplasma yang lebih gelap dan inti yang gelap dan kecil. Sel gustatorius atau kecap(epitheliocflus gustatorius) (2, 1l) menunjukkan sitoplasma yang lebih terang dan inti yang lebihIonjong dan terang. Sel basal (epitheliocfus basalis) (13) terdapat pada tepi kuncup kecap (S, tZ) didekat membrana basalis.I(arena serat saraftidak bermielin berhubungan dengan sel sustentakular (:, S) dan sel gustatorius(1, tt), kedua jenis sel agaknya berperan dalam fungsi pengecapan.sustentakular (:, S) dan sel gustatorius (2, t t ). Sel basal (r:) -enghusilkan sel Setiap kuncup kecap (S, lZ) memperlihatkan sebuah lubang kecil ke permukaan epitel yang disebutporus gustatorius (l). Permukaan apikal sei sustentakular (:, S) maupun sel gustatorius (7, tt) me-miliki mikrovlli (taste hair) (a) panjang yang masuk ke dalam dan terjulur keluar melalui porusgustatorius (9) ke dalam sulkus ( 14) yang mengelilingi papila sirkumvalata.Lamina propria (z) yang berbatasan dengan epitel dan kuncup kecap (5, 12) terdiri atas jaringanikat longgar dengan banyakpembuluh darah (0, fO) dan serat saraf.Fungsi utama lidah selama pengolahan makanan adalah menerima kecapan/rasa dan membantupengunyahan dan penelanan massa makanan, yang disebut bolus. Di dalam rongga mulut, sensasipengecapan dideteksi oleh sel reseptor kecap yang terdapat di kuncup kecap (geinma gustatoria;di papila fungiformis dan sirkumvalata lidah. Selain lidah, tempat kuncup kecap ditemukan palingbanyak, kuncup juga terdapat di membran mukosa palatum molle, faring, dan epiglotis. Substansi yang dikecap dilarutkan terlebih dahulu di dalam liur yang terdapat di rongga mulutsewaktu makan. Bahan yang larut kemudian berkontak dengan sel gustatorius melalui porusgustatorius. Selain liur, kuncup kecap di epitel papila sirkumvalata juga dibilas oleh sekret enceryang dihasilkan oleh kelenjar serosa (von Ebner). Sekret ini masuk ke dalam sulkus (furrow) didasar papila, dan selanjutnya melarutkan pelbagai substansi, yang masuk ke dalam porusgustatorius di kuncup kecap. Sel reseptor kecap kemudian dirangsang oleh kontak langsungdengan bahan terlarut dan menghasilkan impuls yang dihantarkan oleh serat saraf aferen. Ada empat sensasi pengecapan dasar: asam, asin, pahit, cian manis. Semua sensasi yang lainadalah kombinasi dari keempat rasa dasar. Ujung lidah paling peka terhadap manis dan asin,bagian posterior Iidah peka terhadap pahit, dan tepi lateral peka terhadap sensasi asam.
1 Papila 3 Epitel berlapis filiformis gepeng2 Papila 4 Kuncup kecap fungiformis * 5 Lamina propriaGAMBAR 11.4 Papila filiformis dan fungiformis lidah. Pulasan: hematoksilin dan eosin. 25 x. * ql) qs o1a\.i'1 4'\ $\"r!' : 8 Sel sustentakular .r1€ c -lkry *'! ''\"s l.-+'8j--3 Sel sustentakular pd): i[,''r\" \"t e: fi& *3ei!'b'u. ', '\" \ 9 Pori kecap4 Mikrovili (taste hair) s G. ;' t 'I 10 Pembuluh darah '.;,*$r!j t l C'a r5 Kuncup kecap I s{- Ji,_tS; d 11 Sel gustatorius#s6 Pemburuh aaran ---iJl .\--; lt{'til t Srr 12 Kuncup kecap ;'\"S:\s ffi .*..\",-,7 Sel gustatorius ;sf,r! , ..i e&sw- -'7'g!o *u'\".' 13 Sel basal 14 Sulkus !.. g,.f si.* 'i.\"t,f tt, d gGAIVIBAR 11.5 Lidah posterior: kuncup kecap dalam sulkus papila sirkumvalata. Pulasan: hematoksilindan eosin. Pembesaran kuat.
GAMBAR 11.6 ffi Lidah Posterior: Posterior dari Papila Sirkumvalata dan Dekat Tonsila Lingualis (Potongan Longitudinal) Dua pertiga anterior lidah dipisahkan dari sepertiga posterior lidah oleh suatu lekukan atau sulkus terminalis. Bagian posterior lidah terletak di belakang papila sirkumvalata dan dekat tonsila lingualis. Permukaan dorsal bagian posterior biasanya memperlihatkan toniolan mukosa (mucosal ridge) (t) besar dan peninggian atau lipatan (7) yang menyerupai papila fungiformis di lidah bagian anterior. Tonjolan mukosa (1) dan lipatan (7) dilaplsi oleh epitel berlapis gepeng (6) tanpa lapisan tanduk. Papila filiformis dan fungiformis, yang biasanya terdapat di bagian anterior lida[ tidak terdapat di lidah bagian posterior. Nodulus limfoid tonsila lingualis dapat ditemukan di lipatan (Z) mi. Lamina propria (7) mukosa lebih lebar tetapi mirip dengan yang terdapat di dua pertiga anterior lidah. Di bawah epitel berlapis gepeng (6) terlihat agregasi iaringan limfoid (z) difus, akumulasi jaringan adiposa (4), serat saraf (3) (potongan memanjang), dan pembuluh darah, sebuah arteri (8) dan vena (9). Jauh di dalam jaringan ikat lamina propria (7) dan di antara serat otot rangka (5) yang sallng menyilang terdapat asinus mukosa keleniar lingualis posterior (f f). luktus ekskretorius (fO) kelenjar lingualis posterior (t 1) bermuara di permukaan dorsal lidah, biasanya di antara dasar tonjolan dan lipatan mukosa (l,Z). Kelenjar lingualis posterior (1r) berkontak dengan kelenjar serosa (von Ebner) papila sirkumvalata di bagian anterior lidah. Di bagian posterior lidah, kelenjar lingualis posterior (t i) meluas melewati pangkal lidah (radix linguae).GAMBAR 11.7 ffi$ Tonsila Lingualis (Potongan Transversal) Tonsila lingualis nierupakan agregasi beberapa kelompok kecil tonsila, masing-masing dengan kriptus tonsil (2, 8). Tonsila lingualis terdapat di permukaan dorsal bagian posterior atau pangkal lidah. Epitel berlapis gepeng (f) tanpa lapisan tanduk melapisi tonsila dan kriptusnya. Kriptus tonsil (2, 8) membentuk invaginasi dalam di permukaan lidah dan meluas jauh ke dalam lamina propria (5). Banyak nodulus limfoid (1, g), sebagian memperlihatkan pusat germinal (g, g), terdapat di lamina propria (S) di bawah epitel berlapis gepeng (r). Infiltrasi limfatik (+, to) mengelilingi nodulus limfoid (3,9) tonslla. Di bagian dalam lamina propria terdapat sel lemak di iaringan adiposa (Z) dan asinus rnukosa keleniar lingualis posterior (r r). Ouktus eksretorius kecil dari kelenjar lingualis ( l1) menyatu mem- bentuk duktus ekskretorius (6) yang lebih besar. Sebagian besar duktus ekskretorius (6) bermuara ke kriptus tonsil (2, 8), meskipun sebagian langsung bermuara ke permukaan lidah. Di antara jaringan ikat lamina propria (5), jaringan adiposa (Z), dan asinus sekretorik mukosa kelenjar lingualis posterior (11) tersebar serat otot rangka (fZ) hdah.
1 Tonjolan mukosa 6 Epitel berlapis gepeng 7 Lamina propria lipatan mukosa 8 Arteri 9 Vena3 Serat saraf 10 Duktus ekskretorius kelenjar lingualis4 Jaringan adiposa posterior5 Serat otot rangka 11 Asinus mukosa (potongan melintang kelenjar lingualis dan memanjang) posteriorGAMBAR 1 1 \"6 Lidah posterior: posterior dari papila sirkumvalata dan dekat tonsila lingualis (potonganlongitudinal). Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran lemah. Epitel berlapis B Crypta tonsillae gepeng 9 Nodulus limfoid2 Crypla tonsillae dengan pusat3 Nodulus limfoid germinal dengan pusat 10 lnfiltrasi germinal limfatik4lnfiltrasi 11 Asinus mukosa limfatik keienjar lingualis posterior5 Lamina propria 12 Otot rangka Duktus ekskretori us I'ifYxxW'\$S Jaringan adiposa Pulasan: hematoksilin dan eosin. PembesaranGAMBAR 11.7lemah.
GAMBAR 11.8 ffi Potongan Longitudinal Gigi KeringGambar ini menunjukkan potongan memanjang sebuah gigi kering, nondekalsifikasi, dan tidak terwar-nai. Bagian gigi yang mengalami mineralisasi adalah email, dentin, dan sementum. Dentin (dentinum)(3) dilapisi oleh email (enamelum) (r) d bagian yang menonjol di atas gusi. Email tidak terdapat diakar gigi (radix dentis), dan di sini dentin dilapisi oleh sementum (cementum) (6). Sementum (6)mengandung lakuna dengan sel penghasil-sementum yang disebut sementosit (cementocytus) dan kana-likuli penghubungnya. Dentin (3) mengelilingi rongga [rulpa (cavitas dentis) (S) dan perluasannya kedalam akar gigi berupa saluran akar (canalis radicis dentis) ( r r ). lada orang hidup, rongga pulpa dansaluran akar terisi oleh jaringan ikat halus, fibroblas, histiosit, dan sel pembentuk-dentin, odontoblas.I(apiler darah dan saraf masuk ke rongga pulpa (5) melalui foramen apikal (foramen apicis dentis)(ta) ai ujung masing-masing akar. Dentin (3) memperlihatkan tubulus-tubulus dentin yang sejajar dan bergelombang. Dentin mudaatau primer (dentinum primarium) terletak di perifer gigi. Dentin lanjut atau ,\"k rnd\", (dentinumsecundarium) terletak di sepanjang rongga pulpa, tempat struktur ini dibentuk seumur hidup olehodontoblas. Di mahkota gigi kering di taut dentinoemait (junctio dentinoenameli) (2) terdapatbanyak rongga ireguler berisi udara yang tampak hitam pada sediaan. Pada orang hidup, spatiuminterglobulare (+, ro) ini terisi oleh dentin yang kalsifikasinya tidak sempurna (dentinum interglo-bulare). Daerah serupa, tetapi lebih.kecil dan tersusun lebih rapat, terdapat di akar, dekat dengan tautdentin-sementum (junctio dentinocementalis), tempat mereka membentuk stratum granulosum(romes) (tz).Dentin di mahkota gigi dilapisi oleh lapisan email (1) yang lebih tebal, terdiri dari prisma atau ba-tang email (prisma enameli) yang disatukan oleh bahan semen antarprisma. Linea Retzius (Z) meng-gambarkan variasi dalam laiu pengendapan email. Berkas sinar yang melewati potongan kering gigidibiaskan oleh puntiran yang terjadi di batang email sewaktu batang berjalan ke arah permukaan gigi. Iniadalah linea Schreger (s). Kalsifikasi batang email yang kurang baik selama pembentuka.r \"-ail d.pat enameltufts (9) yang berjalan dari taut dentinoemail ke dalam (lihatmenyebabkan terbentuknya emallGambar 11.9).
r1 Email ;., 7 Linea Retzius2 Taut dentinoemail i 10 Spatium3 Dentin \",lriij,:lillitl interglobulare4 Spatium .t,r,:::t1:r:l,fli{ 11 Saluran akar interglobulare r;.r\"a1---r'\"_iil 12 Stratum5 Rongga 'r',}ii'J granulosum pulpa ',.I ' (Tomes)6 Sementum l.li ll' 13 Foramen apikalGAMBAR 11.8 Potongan longitudinal gigi kering. Tidak dipulas. Pembesaran lemah.
GAMBAR 11.9 ffi$ Gigi Kering: Taut Dentinoemail Potongan matriks dentin (a) dan email (5) di taut dentinoemail (r) digambarkan pada pembesaran yang lebih kuat. Email dihasilkan oleh sel yang disebut ameloblas (ameloblastus) berupa segmen ber- turutan yang membentuk prisma atau batang email (7) memanjang. Enamel tuft (6), yang kurang mengalami kalsifikasi, memuntir prisma atau batang email, berjalan dari taut dentinoemail ( 1) ke dalam . email (5). Matriks dentin (+) dlhasllkan oleh sel yang disebut odontoblas. Processus odontoblasti me- nempati ruangan mirip-terowongan di dentirl membentuk tubulus dentin (tubulus dentini) (3) yang mudah terlihat dan spatium interglobulare (2) berisi udara, hitam.GAMBAR 11.10 ffi Gigi Kering: Sementum dan Taut Dentin Taut antara matriks dentin (5) dan sementum (Z) digambarkan pada pembesaran yang lebih kuat di akar gigi. Di taut sementum (2) dengan matriks dentin (5) terdapat suatu lapisan spatium interglobulare kecil yang disebut stratum granulosum (tomes) (Z). Oi sebelah dalam lapisan ini di matriks dentin (5) terdapat spatium interglobulare (+, S) besar tidak teratur yang sering ditemukan di mahkota gigi, tetapi juga dapat dijumpai di akar gigi. Sementum (2) adalah suatu lapisan tipis material tulang yang dikeluarkan oleh sel yang disebut sementoblas (bentuk matang, sementosit). Sementum mirip-tulang memperlihatkan lakuna (f ) yang ditempati oleh sementosit dan banyak kanalikuli (3) untuk prosesus sitoplasmik sementosit.
1 Taut dentinoemail ir: r., 6 Enamel tufts1 Spatium interglobulare3 Tubulus 7 Batang email4 Matriks dentinGAMBAR 11.9 Gigi kering. Taut dentinoemail. Tidak dipulas. Pembesaran sedang.1 LaKuna jf,'trt:*trj .kl 4 Spatium2 Sementum interglobulare *f-,3 Kanalikuli 5 Matriks dentin ,14' 6 Tubulus dentin 'l' +l*'*1 7 Stratum , t- '.' granulosum (Tomes) \.iitl:F B Spatium interglobulareGAMBAR 11.10 Gigi kering. Sementum dan taut dentin. Tidak dipulas. Pembesaran sedang.
GAMBAR 11.11 ffi Gigi yang Sedang Tumbuh (Potongan Longitudinai) Suatu gigi yang sedang tumbuh diperlihatkan tertanam di dalam rongga, alveolus dentalis (ZS) ai tulang (9) rahang. Gigi yang sedang tumbuh dilapisi oleh epitel oral (1, ll) berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Jaringan ikat di saluran pencernaan disebut lamina propria (2, tZ). Pertumbuhan ke bawah dari epitel mulut ( 1, I 1) yang masuk ke dalam lamina propria (2, tZ) dan jaringan ikat primitif sebagai lamina dentalis (3). Suatu lapisan iaringan ikat (8, 17) primitif mengelilingi gigi yang sedang tumbuh dan membentuk lapisan padat di sekitar gigi, saccus dentalis (S, f Z). Lamina dentalis (3) dari epitel mulut (t, tt) berproliferasi dan membentuk organ email bentuk- topi yang terdiri dari epithelium enameleum externum (4), reticulum stellatum (S, f +) ekstraselular, dan ameloblas pembentuk-email di epithelium enameleum internum (0). ameloblas di epithelium enameleuminternum (6) menyekresiemail (Z,tl) yangkeras disekelilingdentin (16).email (l,tZ) tampak sebagai pita sempit material berwarna merah tua. Di permukaan konkaf atau berlawanan dari organ email terdapat papilla dentalis (21) yang berasal dari jaringan ikat primitif mesenkim (Zf ) dan membentuk pulpa gigi atau bagian tengah gigi yang se- dang tumbuh. Pembuluh darah (20) dan saraf masuk ke dalam dan mempersarafi papilla dentalis (21) dari bawah. Sel mesenkim di papilla dentalis (21) berdiferensiasi menjadi odontoblas (f S, f l) dan membentukbatasluarpapilladentalis (2f ). Odontoblas (tS) menyekresidentintidakterkalsifikasiyang disebut predentin (f s). Sewaktu mengalami kalsifikasi, predentin (t8) membentuk suatu lapisan den- tin (16) berwarna merah muda yang terletakberbatasan dengan email (7, 13) terpulas- gelap. Di dasar gigi, epithelium enameleum externum (+) dan ameloblas di epithelium enameleum inter- num (6) terus tumbuh ke bawah dan membentuk selubung akar epitelial (Hertwig) (tO,ZZ) berlapis- ganda. Sel-sel di selubung akar epitelial (vagina epithelialis radicis dentis) (1,0, ZZ) merangsang sel mesenkim (21) untukberdiferensiasimenjadiodontoblas (tS, tf) danmembentukdentin (16).#GAMBAR 11.12 Gigi yang Sedang Tumbuh: Taut Dentinoemail secara Rinci Potongan taut dentinoemail dari gigi yang sedang tumbuh digambarkan pada pembesaran kuat. Di bagian kiri gambar terlihat suatu daerah kecil reticulum stellatum (f ) email yang berbatasan dengan ameloblas (2) kolumnar tinggi yang menyekresi email (a). Selama pembentukan email (3), yuluran apikal ameloblas berubah menjadi processus enameloblasti (Tomes). Email (3) matur terdiri dari prisma atau batang email (4) terkalsifi.kasi dan memanjang yang sulit dilihat di dalam email (3) yang terpulas- gelap. Batang email (4) meluas menembus ketebalan email (3). Sisi kanan gambar menunjukkan inti sel mesenkim di papilla dentalis (S). Odontoblas (6) ter- letak berbatasan dengan papilla dentalis (5). Odontoblas (6) menyekresi matriks organik yang tidak terkalsifikasi predentin (8), yang kemudian mengalami kalsifikasi menjadi dentin (l). Odontoblas (6) memperlihatkan juluran apikal yang tipis yaitu processus odontoblasti (Tomes) (7). Predentin (S) dan dentin (9) ditembus oleh processus ini.
1 Epitel mulut 11 Epitel mulut2 Lamina propria 12 Lamina propria3 Lamina dentalis *,1 13 Email4 Epithelium .1,r. 14 Reticulum stellatum enameleum externum '..'r: 15 Odontoblas5 Reticulum stellatum 16 Dentin 17 Jaringan ikat6 Ameloblas di epithelium enameleum internum saccus dentalis 18 Predentin7 Email '19 OdontoblasB Jaringan ikat 20 Pembuluh darah saccus dentalis 21 Mesenkim papilla9 Tulang dentalis1 0 Selubung akar 22 Selubung akar epitelial (Hertwig) epitelial (Hertwig) 23 Alveolus dentalisGAMBAR 11.11 Gigi yang sedang tumbuh (potongan longitudinal). Pulasan: hematoksilin dan eosin.Pembesaran lemah.1 Reticulum \td 5 Sel mesenkim stellatum di papilla dentalis ELs2 Ameloblas 6 Odontoblas .f*3 Email 7 Processus $'$ odontoblasti (Tomes) 8 Predentin4 Batang wisk *:$i$ $$r:\i 9 Dentin email ',Plli\ t,& llli :,.&GAMBAR 11.12 Gigi yang sedang tumbuh: taut dentinoemail secara rinci. Pulasan: hematoksilin daneosin. Pembesaran ki.rat.
Duktus excretorius intralobularis Myoe p itheliocytu s Textus connectivus Ductus stnatus :a. Ductus intercalatus \,v.\ l\,4yoepitheliocytus )itt-: I l\,4 yoepithe liocytus s o oaG o O l cf, o E f '6C Semiluna serosaGAMBARAN UMUM 11.2 Kelenjar liur. Diperlihatkan berbagai jenis asinus (serosa, mukosa, dansemiluna serosa), berbagai jenis duktus (interkalaris, striata, dan interlobularis), dan sel mioepitelkelenjar liur.262
Kelenjar Liur Utama Ada tiga keleniar liur (glandulae salivariae) utama: parotis, submandibularis, dan sublingualis. Kelen- jar liur terdapat di luar rongga mulut dan mencurahkan sekretnya ke dalam mulut melalui duktus ekskretorius (ductus excretorius) besar. Sepasang keleniar parotis (glandula parotidea) adalah kelenjar liur terbesar. Kelenjar ini terdapat di depan dan bawah telinga luar. Sepasang kelenjar submandibularis (submaksilaris) yang lebih kecil terdapat di bawah mandibula pada dasar mulut. Kelenjar liur terkecil adalah keleniar sublingualis (glandula sublingualis), yang merupakan kumpulan kelenjar-kelenjar kecil di bawah lidah. Kelenjar liur terdiri atas unit sekretorik selular yang disebut asini (tunggal, asinus) dan banyak duktus ekskretorius. Unit sekretorik adalah pelebaran mirip-kantong yang kecil di ujung segmen pertama sistem duktus ekskretorius, yaitu duktus interkalaris (ductus intercalatus).Sel Asinus Kelenjar Liur Sel-sel yang membentuk asini sekretorik kelenjar liur terdiri dari dua jenis: serosa dan mukosa. (Gam- baran Umum I 1.2, Kelenjar Liur). Sel serosa (serocytus) di asini memiliki bentuk piramid. Intinya yang bulat atau lonjong tergeser ke basal oleh granula sekretorik yang menumpuk di bagian atas atau apikal sitoplasma. Sel mukosa (mucocytus) memiliki bentuk serupa dengan sel serosa, kecuali sitoplasmanya terisi oleh produk sekretorik terpulas-terang yang disebut mukus. Akibatnya, timbunan granula sekretorik menyebabkan inti menggepeng dan terdesak ke dasar sitoplasma. Di sebagian kelenjar liur, baik sel mukosa maupun sel serosa terdapat di asinus sekretorik yang sama. Di asini campuran ini, tempat sel mukosa predominan, sel serosa bentuk-bulan sabit terdapat di atas sel mukosa yang disebut semiluna serosa (serous demilune). Sekresi dari semiluna serosa masuk ke dalam lumen asinus melalui kanalikuli interselular kecil di antara sel-sel mukosa. Sel mioepitel (myoepitheliocytus) adalah sel gepeng yang mengelilingi baik asini serosa maupun mukosa. Sel mioepitel memiliki banyak cabang dan kontraktil. Sel ini kadang-kadang disebut sel basket karena mengelilingi asini dengan cabang-cabangnya seperti keranjang. Sel mioepitel terletak di antara membran sel sekretorik di asini dan membrana basalis sekitar.Duktus Kelenjar Liur Serat iaringan ikat membagi kelenjar liur menjadi banyak lobulus, tempat ditemukannya unit sekretorik dan duktus ekskretoriusnya..{\")uri fu.,:, r/'jI{irh;ii irr,.} Baik asinus serosa dan mukosa, serta asinus sekretorik campuran, pada awalnya mengalirkan sekresinya ke dalam duktus interkalaris. Ini adalah duktus terkecil di kelenjar liur dengan lumen kecil yang dilapisi oleh epitel kuboid rendah. Sebagian dari duktus interkalaris dikelilingi oleh sel mioepitel kontraktil#u&fr;s $frr-.*f* Beberapa duktus interkalaris menyatu membentuk duktus striata (ductus striatus) yang lebih besar. Duktus ini dilapisi oleh epitel silindris dan, dengan pewarnaan yang sesuai, memperlihatkan stria basalis yang halus. Stria ini adalah pelipatan ke dalam (infolding) membran sel basal dan interdigitasi selular. Ditemukan banyak rnitokondria memanjang di pelipatan membran sel basal ini.*s r*d.\")*q l l* f-r*t l*:* * l* ri,$ $:tr\"s&'r iri f rt s Duktus striata selanjutnya menyatu untuk membentuk duktus intralobularis yang ukurannya semakin besar, dikelilingi oleh lapisan serat jaringan ikat.
:,il; ; q; i ; +; iy r i{r ilr I ir \",'-* i,t.q ij#\"' ; j,\": ict iiir\"=,:I.' Duktus intralobularis menyatu untuk membentuk duktus interlobularis yang lebih besar dan duktus interlobaris. Bagian terminal duktus besar ini menyalurkan air liur dari kelenjar liur ke rongga mulut. Duktus interlobularis yang lebih besar mungkin dilapisi oleh epitel berlapis, baik kuboid rendah atau silindris (Gambaran Umum 11.2: Kelenjar Liur).GAMBAR 11.13 ffi Kelenjar Liur Parotis Kelenjar liur parotis adalah kelenjar serosa besar yang digolongkan sebagai kelenjar tubuloasinar kom- pleks (glandula tubuloacinosa composita). Pada gambar ini, sebagian kelenjar parotis diperlihatkan dengan pembesaran lemah, sedangkan ciri spesifik kelenjar ini diperlihatkan dengan pembesaran lebih kuat dalam kotak terpisah di bagian bawah. Kelenjar parotis dikelilingi oleh kapsul yang membentuk banyak septum iaringan ikat interlo- bularis (6) yang membagibagi kelenjar menjadi lobus dan lobulus. Di dalam septum jaringan ikat (6) di antaralobulus terdapat arteriol (9), venula (f), dan duktus ekskretorius interlobularis (2,3, IV). Setiap lobulus kelenjar liur mengandung sel sekretorik yang membentuk asini serosa (S, g, t) dan sel-selnya berbentuk piramid tersusun mengelilingi lumen. Inti bulat sel serosa (I) terletak di bagian basal sitoplasma yang agak basofilik. Pada potongan tertentu, lumen asini serosa (S, a, t) tidak selalu terlihat. Dengan pembesaran lebih kuat, tampak granula sekretorik (I) halus di apeks sel asini serosa (S, 8, I). Jumlah granula sekretorik di dalam sel ini bervariasi sesuai aktivitas fungsional kelenjar. Semua asini serosa (5, 8, I) dikelilingi oleh sel mioepitel (7 ,l) kontraktil yang tipis, yang terletak di antara membrana basalis dan sel serosa (5, 8, I). I(arena ukurannya kecil, hanya nukleus yang terlihat di sel mioepitel (7,I) pada beberapa potongan. Sebagian lobulus kelenjar parotis mengandung banyak sel adiposa (S) yang tampak sebagai struktur lonjong jernih dikelilingi oleh asini serosa (5, 8, I) yang terpulas lebih gelap. Asini serosa (S, S, f) sekretorik mencurahkan produknya ke dalam saluran sempit, duktus interkalaris (tO,l2,II). Duktus ini memiliki lumen sempit, dilapisi epitel selapis gepeng atau kuboid rendah, dan sering dikelilingi oleh sel mioepitel (lihat Gambar 11.14). Produk sekretorik dari duktus interkalaris (I0, I2,II) mengalir ke dalam duktus striata ( r r, ilr) yang leblh besar. Duktus ini memiliki lumen lebih besar dan dilapisi oleh sel selapis silindris dengan stria basalis (tt, fU). Stria (11, III) ini dibentuk oleh pelipatan membran sel basal yang dalam. Duktus striata (11, III), selanjutnya, mencurahkan isinya ke dalam duktus ekskretorius intralo- bularis (+) yangterdapat di dalam lobulus kelenjar. Duktus-duktus ini bersatu dengan duktus ekskreto- rius interlobularis (2, 13, IV) yang lebih besar di septum jaringan lkat (6) yang mengelilingi lobulus kelenjar liur. Lumen duktus ekskretorius interlobularis (2,3,IV) secara progresif melebar dan epitelnya makin tinggi seiring dengan makin besarnya duktus. Epitel duktus ekskretorius dapat meningkat dari silindris sampai bertingkat semu atau bahkan berlapis silindris pada duktus ekskretorius besar (lobus), yang mendrainase lobus kelenjar parotis.
1 Venula #'f.u\":€fi irgfr.t1,ljitri,.,1'r o' 8 Asini serosa2 Duktus 9 Arteriol ekskretorius interlobularis 1 0 Duktus3 Sel adiposa interkalatus5 Asini serosa 11 Duktus striati 6 Septum 12 Duktus jaringan interkalaius ikat interlobularis 13 Duktus ekskretorius interlobularisTse,mioepite, ffi Duktus interkalatus ilt IV lll Duktus striatus Asinus serosa Duktus eksretorius interlobularisGAMBAR 11.13 Kelenjar liur parotis. Pulasan: hematoksilin dan eosin. Atas: pembesaran sedang.Bawah: pembesaran kuat.
GAMBAR 11.14 ffi Kelenjar Liur Submandibularis I(elenjar submandibularis juga merupakan kelenjar tubuloasinar kompleks. Namun, kelenjar subman- dibularis adalah kelenjar campuran, mengandung baik asini serosa maupun mukosa, dengan asini serosa mendominasi. Adanya asini serosa dan mukosa membedakan kelenjar submandibularis dari kelenjar parotis, yang merupakan kelenjar serosa murni. Ilustrasi ini menunjukkan beberapa lobulus kelenjar submandibularis dengan beberapa asini mukosa (5, t t, f 3, II) terselip di antara asini serosa (6, I). Rincian berbagai asini dan duktus kelenjar digambarkan dengan pembesaran yang lebih kuat pada kotak terpisah di bawah. Asini serosa (6, I) serupa dengan yang terlihat di kelenjar parotis (Gambar 11.13). Asini ini ditandai oleh sel piramid yang lebih gelap dan lebih kecil, inti bulat di bagian basal, dan granula sekretorik di bagian apikal. Asini mukosa (5, 11, 13, II) lebih besar daripada asini serosa (6, I), mempunyai lumen yang lebih besar dan menunjukkan ukuran dan bentuk yang bervariasi. Sel mukosa (5, t 1, 13, II) me- rupakan sel silindris dengan sitoplasma pucat atau hampir tidak berwarna setelah pewarnaan. Inti sel mukosa (5, 1 l, i 3, II) gepeng dan terdesak pada bagian basal membran sel. Pada asini campuran (serosa dan mukosa), asini mukosa biasanya dikelilingi atau ditutupi oleh satu atau lebih sel serosa, membentuk semiluna serosa (Z, tO) bentuk-bulan sabit. Sel mioepitel (S) kon- traktil yang tipis mengelilingi asini serosa (I) dan mukosa (II) serta duktus interkalaris (III). Sistem duktus kelenjar submandibularis serupa dengan yang ada di kelenjar parotis. Duktus interkalaris (tZ, t4, 17,lll) intralobularis memiliki lumen kecil dan lebih pendek, sedangkan duktus striata (4, tS, fV) dengan stria basalis ( f S) yang lebih panjang daripada kelenjar parotis. Tampak juga sebuah asinus mukosa (t:) bermuara ke dalam duktus interkalaris (t+),yangkemudian mencurahkan isinya ke dalam duktus striata (tS) yang lebih besar. Duktus ekskretorius interlobularis (16) terletak dl septum iaringan ikat interlobularis (f ) yang membagi kelenjar menjadi lobulus dan lobus. Di septum jaringan lkat (3) juga terdapat saraf, arteriol (l), venula (Z), dan sel adiposa (9).
-.Y;W 't 9 Sel adiposa ....1 10 Semiluna serosa -. yr*' b*.*4d ll Asinus mukosa t €=e.-s=l--r#e3 Septum rtw.'\". $r'.$,^r$ jaringan ikat interlobularis cai, ;1.{r 12 Duktus interkalatus4 Duktus striati df{ 5 Asini mukosa !ltf:l .. r';i;'. I 13 Asinus mukosa 6 Asini serosa , ,,*\S 7 Semiluna serosa 14 Duktus B Sel mioepitel interkalatus 15 Duktus striatus Fl 1 6 Duktus I ekskretori us rnterlobularis ;,. {l l t, \ 17 Duktus :w interkalatus *1' - ::. di 18 Stria basalis tl t; I ri it I ililt tv Asinus mukosa Duktus interkalatus Asinus serosa Duktus striatusGAMBAR 11.14 Kelenjar liur submandibularis. Pulasan: hematoksilin dan eosin. Atas: pembesaransedang. Bawah: pembesaran kuat.
GAMBAR 11.15 ffi Kelenjar Liur $ublingualis Kelenjar liur sublingualis juga merupakan kelenjar tubuloasinar campuran yang mirip dengan kelenjar submandibularis karena terdiri atas asini serosa (f f ) dan mukosa (e, f, ff). Namun, sebagian besar asini adalah asini mukosa (9, t, U) yang ditutupi oleh semiluna serosa (t, t3, II). Asini mukosa (9, I) yang terpulas terang tampak mencolok dalam sediaan ini. Asini serosa (11) murni jarang terlihat di kelenjar sublinguahl; namun, komposisi setiap kelenjar bervariasi. Ilustrasi dengan p\"-b\"r\"i\"r-sedang, asini serosa ( I 1) serlng terlihat, sementara pada sediaan kelenjar sublingualis lainnya, asini serosa ( 1 1) mungkin tidak terlihat. Dengan pembesaran lebih kuat, tampak sel mioepitel (tl, t) kontraktil di sekitar asini serosa dan mukosa (I). Dibandingkan dengan kelenjar liur lainnya, sistem duktus kelenjar sublingualis agak berbeda. Duktus interkalaris (z,llI) pendek atau tidak ada, dan tidak mudah ditemukan dalam suatu sediaan. Sebaliknya, duktus ekskretorius intralobularis (6, 8, fV) non-striata lebih banyak di kelenjar sub- lingualis. Duktus ekskretorius (6, S, w) ini mirip dengan duktus striata kelenjar submandibularis dan parotis tetapi tidak mempunyai stria basalis dan pelipatan membran yang ekstensif. Septum iaringan ikat interlobularis (4) juga tebih banyak di kelenjar sublingualis daripada di kelenjar parotis dan submandibularis. Arteriol (3), venula (5), serat saraf, dan duktus ekskretorius interlobularis (f Z) dapat dijumpai di septum. Epitel duktus ekskretorius interlobularis (tZ) bervariasi dari silindris rendah pada duktus yang lebih kecil sampai bertingkat semu atdu berlapis silindris pada duktus yang lebih besar. Selain itu, sel adiposa (10) berbentuk lonjong tampak menyebar di jaringan ikat kelenjar.
1 Semiluna serosa 'r:n*$:dll\, ,\"'l2 Duktus interkalatus I Duktus3 Arteriol ekskretorius4 Septum intralobularis jaringan 9 Asini mukosa ikat interlobularis5 Venula .-.. 10 Sel adiposa '-.1.' ' 11 Asini serosa . i\"n{ 12 Duktus ekskretorius interlobularis 13 Semiluna serosa7 Sel mioepitel mukosaAsinus mukosa Asinus mukosa dengan Duktus interkalatus Duktus ekskretorius intralobularis semiluna serosaGAMBAR 11.15 Kelenjar liur sublingualis. Pulasan: hematoksilin dan eosin. Atas: pembesaran sedang.Bawah: pembesaran kuat
GAMBAR 11,16 ffi Kelenjan Lir:r Sernsa: Kelenjar Fancti* Fotomikrograf ini menggambarkan potongan kelenjar liur parotis. Pada manusia, kelenjar parotis seluruhnya terdiri atas asini serosa (f ) dan duktus ekskretorius. Pada gambar ini, sitoplasma sel serosa di asini serosa (1) dipenuhi oleh granula sekretorik halus. Suatu duktus interkalaris (z) kecil dengan epitel kuboid dikelilingi oleh asini serosa (1). Di sisi kanan gambar juga tampak sebuah duktus ekskre- torius yang lebih besar dan pucat, yaitu duktus striata (3).GAMBAR 1 1 .17,ffi Keien i*r l-i i: r' *an\"r pu r\"er-: : Kei*njar S u bi i n g i.rnl i* I(elenjar liur sublingualis adalah kelenjar yang memiliki asini mukosa (2) maupun serosa (S). Asml mukosa (2) lebih besar dan lebih pucat daripada asini serosa (:), dan sitoplasmanya dipenuhi mukus (f). Asinl serosa (3) terpulas lebih gelap dengan granula sekretorikyang halus di sitoplasma apikal. Asini serosa (3) yang mengelilingi asini mukosa (2) membentuk bangunan berbentuk bulan sabit yang disebut semiluna serosa (+). luktus interkalaris (5) ekskretorius kecil, yang dilapisi epitel kuboid, dan duktus striata (6) yang lebih besar dengan epitel silindris, juga tampak di dalam kelenjar.Kelenjar liur menghasilkan sekitar 1 Uhari sekret cair yaitu liur (saliva), yang memasuki ronggamulut melalui berbagai duktus ekskretorius yang besar. Sel mioepitel (myoepitheliocytus) yangmengelilingi asini sekretorius dan duktus interkalaris di kelenjar liur. Selama kontraksi, sel inimengeluarkan produk sekretorik dari berbagai asinus. iiur adalah campuran sekret yang dihasilkan oleh sel di berbagai kelenjar liur. Meskipunkomposisi utamanya adalah air, liur juga mengandung ion, mukus, enzim, dan antibodi(imunoglobulin). Penglihalan, penghiduan, pikiran, pengecapan, atau adanya makanan di dalammulutakan menyebabkan stimulasi otonom terhadap kelenlar liuryang meningkatkan pembentukandan pengeluaran sekresi liur ke dalam mulut. Liur melakukan banyak fungsi penting di dalam rongga mulut, yaitu membrasahi makananyang dikunyah dan memberikan pelarut sehingga makanan dapat dirasakan. Liur melumasi bolusmakanan agar mudah ditelan dan melewati esofagus ke lambung. Liur juga mengandung banyakelektrolit (kalsium, kalium, natrium, klorida, ion bikarbonat, dan lainnya). Enzim pencernaan,amilase, terdapat di liur. Enzim ini terutama dihasilkan oleh asini serosa kelenjar liur. Enzim inimengawali penguraian zat tepung menjadi karbohidrat yang lebih kecil sewaktu makanan beradadi dalam rongga mulut. Setelah berada di lambung, makanan diasamkan oleh getah lambung,suatu tindakan yang mengurangi aktivitas amilase dan pencernaan karbohidrat.Liur juga berfungsi mengendalikan flora bakteri di dalam mulut dan melindungi rongga mulutdari patogen. Enzim liur lainnya, lisozim, juga dihasilkan oleh sel serosa, menghidrolisis dindingsel bakteri dan menghambat pertumbuhannya di dalam rongga mulut. Selain itu, liur mengandungantibodi. Antibodi, terutama imunglobulin A (lgA), dihasilkan oleh sel plasma di jaringan ikatkelenjar Iiur. Antibodi membentuk.kompleks dengan antigen dan membantu pertahanan imu-nologis terhadap bakteri di dalam mulut. Cellula acinosa mengeluarkan suatu komponen yangmengikat dan mengangkut imunoglobulin dari sel plasma di jaringan ikat ke dalam liur.Saat liur mengalir melalui sistem duktus kelenjar liur, berbagai duktus memodifikasi kandunganionnya melalui transpor selekiif, resoipsi, atau sekresi ion. Duktus interkalaris meng-meelureaarkbasonrpiosnibikaibonat ke dalam duktus dan mengabsorpsi klorida. Duktus striata secara aktifnatrium dari liur, sementara ion kaliumian bikarbonat ditambahkan ke dalam sekret liur. Pelipatanmembran sel basal atau striata yang banyak dijumpai di duktus striata mengandung banyakmitokondria memanjang. Struktur ini khas bagi sel yang mengangkut cairan dan elektrolitmenembus membran sel. Duktus striata masing-masing lobulus mengalirkan rsinya ke duktus interlobularis atauekskretorius yang akhirnya membentuk saluran utama hagi setiap kelenjar, yang kemudianbermuara ke dalam rongga mulut.
1 Asini serosa 2 Duktus interkalatus 3 Duktus striatusGAMBAR 11.16 Kelenjar liur serosa: kelenjar parotis. Pulasan: hematoksilin dan eosin. 165 x.1 Mukus 4 Semiluna serosa # ,x; I !l 5 Duktus interkalatus 6 Duktus3 Asini striatus fserosa i.,tfjh',iGAMBAR 11.17 Kelenjar liur campuran: kelenjar sublingualis. Pulasan: hematoksilin dan eosin, 165 x.
BAB 1 1 RingkasanSistem Pencernaano Saluran berongga dari rongga mulut hingga kanalis analiso I(elenjar liur, hati, dan pankreas adalah organ tambahan yang terletak di luar salurano Produk-produk sekretorik dari organ tambahan disalurkan ke dalam saluran melalui duktus ekskretoriusRongga Muluto Dilapisi oleh epitel berlapis gepeng untuk perlindunganr Makanan dikunyah di sini; dan liur melumasi makanan agar mudah ditelanBibiro Dilapisi oleh kulit tipis yang ditutupi oleh epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduko Pembuluh darah yang terletak dekat dengan permukaan menyebabkan warna meraho Mengandung rambut, kelenjar keringat dan sebasea, dan kelenjar labialis penghasil-mukuso Bagian tengah mengandung otot rangka orbicularis orisLidaho Terdiri dari serat otot rangka yang menyilango Permukaan dilapisi oleh elevasi permukaan, yang disebut papila filiformis, fungiformis, dan sirkumvalatao Papila filiformis adalah papila terbanyak dan terkecil yang menutupi lidah; tidak memiliki kuncup kecape Papila fungiformis jumlahnya lebih sedikit, lebih besar dengan bentuk mirip-jamur, dan mengandung kuncup kecapo Papila sirkumvalata adalah papila terbesar, terletak di bagian belakang lidah, dan memiliki sulkus, kelenjar serosa di bawahnya, dan kuncup kecapo Papila foliata rudimenter pada manusiao l(elenjar lingualis posterior di jaringan ikat bermuara di permukaan dorsal lidahKuncup Kecapo Terletak di papila foliata, fungiformis, sirkumvalata , faring, palatum, dan epiglotiso Mengandung porus gustatorius dan menempati seluruh ketebalan epitelo Sel neuroepitelial yang berhubungan dengan akson aferen adalah reseptor untuk pengecapano Juga mengandung sel sustentakular penunjang, sementara sel basal dapat berfungsi sebagai sel induko Substansi yang dikecap mula-mula dilarutkan dalam liur dan kemudian masuk ke porus gustatoriuso I(elenjar serosa membasahi kuncup kecap bagian perifer di sulkus papila sirkumvalatao Empat sensasi pengecapan dasar adalah asam, asin, pahit, dan maniso Ujung lidah peka terhadap asin dan manis; lidah posterior terhadap pahit, dan lateral terhadap asamAgregasi Limfoid: Tonsilr Jaringan dan nodulus limfoid difus di faring muluto Tonsila palatina dan lingualis dilapisi oleh epitel berlapis gepeng dan menunjukkan kriptusc Tonsila faringealis jumlahnya satu dan dilapisi oleh epitel bertingkat semu bersiliar Sebagian nodulus limfe mengandung pusat germinalGigio Gigi yang sedang tumbuh ditemukan di alveolus dentalis di tulang rahango Pertumbuhan ke arah bawah dari epitel mulut menghasilkan lamina dentalis, yang membentuk ameloblas 272
ra Mesenkim menghasilkan papilla dentalis dan odontobiasa Odontoblas menyekresi dentin, sedangkan ameloblas menghasiikan email gigiKelenjar Liur Utamao Parotis, submandibularis, dan sublingualis adalah kelenjar liur utama yang menghasilkan liuro Terdiri dari duktus ekskretorius dan asini sekretorius yang membawa liur dari luar ke dalam rongga muluto Sel bersifat serosa atau mukosa; sel serosa membentuk semiluna serosa di sekitar asini mukosao Sel mioepitel kontraktil mengelilingi asini serosa dan mukosa serta duktus interkalarisr Asini sekretorius serosa, mukosa, dan campuran mengalirkan sekresi ke dalam duktus interkalariso Duktus interkalaris menyatu menjadi duktus striata yang lebih besar dengan pelipatan membran basalo Duktus striata membentuk duktus interlobularis yang lebih besar dan mengalirkan isinya ke dalam duktus ekskretorius interlobariso l(elenjar menghasilkan sekitar I L air liur per hari, yang kebanyakan mengandung airo Liur terbentuk setelah stimulasi otonomo Liur mengandung elektrolit dan enzim pencerna-karbohidrat amilaseo Liur mengandung antibodi yang dihasilkan oleh sel plasma jaringan ikat dan lisozim untuk mengontrol bakteri di dalam muluto Liur mengalami modifikasi oleh transpor selektif ion di duktus interkalaris dan duktus striatao Natrium direabsorpsi dari liur, dan ion kalium dan ion bikarbonat ditambahkan ke dalam liur
Lamina Epithelium propfla stratificatum Lamina squamosum muscularis mucosae Lamina muscularis Vas mucosae sangurneum Ductus, Tela submucot sa glandula submucosa Tunica oo Plexus - muscularis d myentericus stratum o=. Stomach circulare ox o ffi Mucocytus I rrni\", I muscularis !t superficiei IL stratum ffiExocrino- lI\"_lonoitudinale j cervicalis Tunica i 'i Exocnno- adventitia'!:.:.Lytus parietalis Textus muscularis Textus muscularis levis striatus skeletalisi a.: l:l Exocrino- Tunica mucosa ''._6.ytus p ri n ci pal is - cytus Lamina propria Vas sangurn- eum Textus connectivus PeritoneumGAMBARAN lflinllUl l? llustrasi secara rinci yang membandingkan perbedaan struktural empatlapisan (mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan adventisia atau serosa) di dinding esofagus danlambung.274
Search
Read the Text Version
- 1 - 28
Pages: