Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 6. Analitik Komparatif Numerik Tidak Berpasangan Dua Kelompok

Bab 6. Analitik Komparatif Numerik Tidak Berpasangan Dua Kelompok

Published by haryahutamas, 2016-08-25 18:41:18

Description: Bab 6. Analitik Komparatif Numerik Tidak Berpasangan Dua Kelompok

Search

Read the Text Version

tlt t ffiffiffiKffiWWffi WffiffiWffiffiffiWffiW WWffiffiffiffiffiWffiffiffiffi&ffi ffi ffi ffiffiffiffiffi ffiffiffi ffi &#ffi ffiffiffiffi ffi ffiffi ffi ffiffiffiffi ffi#&ffi ffiKffi Wffiffiffi ffi Wffi ffiffi ffi ffiffiffi WffiffiffiW ffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiKK Tujuan Bab 6: Setelah membaca bab enam, diharapkan Pembaca mamPu: - mengidentifikasi masalah analitik komparatif numerik tidak berpasangan dua kelomPok, - mengolah data yang termasuk ke dalam analitik komparatif numerik tidak berpasangan dua kelompok, - memilih uji yang tePat untuk analitik komparatif numerik tidak berpasangan dua kelomPok, - melakukan interpretasi hasil pengolahan analitik komparatif numerik tidak berpasangan dua kelompok dan - membuat, laporan hasil pengolahan analitik numerik tidak berpasangan dua kelomPok.

Alur Pengolahan Data untuk Analitik KonnparatifNunrerik Tidak Berpasangan Dua Kelompok Apabila kita sudah mendiagnosis masalah statistik sebagaipenyakit keenam, yaitu anal iti k komparatif nu merik tidak berpasangandua kelompok,selanjutnya adalah bagaimana kita menganalisisnya danmelaporkannya. Pertama-tama, kita perlu mengidentifikasi apakahsebaran data masing-masing kelompok normal atau tidak.Apabilaminimal salah satu kelompok mempunyai sebaran data tidak normar,uji statistik yang dipilih adalah uji Mann-Whitney. Apabila keduakelompok mempunyai sebaran data yang normal, selanjutnya kitaperlu mengidentifikasi varian antar kedua kelompok.Apabila variansama (nilai p pada uji varian >0,05), uji statistik yang dipilih adalahuji t tidak berpasangan untuk varian yang sama.Apabila varian tidaksama (nilai p pada uji varian <0,05), uji statistik yang dipilih adalahuji t tidak berpasangan untuk varian yang tidak sama. Alur analisis untuk perbandingan rerata dua kelompok tidakberpasangan dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut. ldentifikasi sebaran data kedua kelompokSebaran keduanya Paling tidak salah satu normal tidak normal ldentifikasi varian dataVarian sama Varian berbeda JJ *l | f- uji *id\"k-][--lr*td\"k berpasangan untuk I yll'll Juntukberpasangan|I :ar1 | :'9{::llI vlfaniDiagram 6. I Alur analisis untuk perbandingan rerata dua kelompok tidak berpasanganfu urtor*\"u u^ruo MEDICINE. Mendignosis dan Menata Laksana 13 penyakt statistik

Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antarahipertensi dengan usia, hipertensi dengan indeks masa tubuh (lMT),dan antara hipertensi dengan eieksi fraksi. Hipertensi diklasifikasikanmenjadi ya dan tidak. Perbedaan IMT minimal yang dianggapbermakna adalah 1.5 kg/m2, perbedaan eieksi fraksi minimal yangdianggap bermakna adalah 2,57odan perbedaan usia yang dianggapbermakna adalah 5 tahun. Data disimpan pada file data pikdta-Tabel 5.1 Keterangan data pada filepikdtaLangkal'l-l-angkah Penyelesaian Masalah.I $\4 * mej i apn r.';1cirt r\"t t ;E5i;&i:*fu g+le:';.ft ti'+ $f at+e q:i $s Diagnosis secara statistik dilakukan dengan menggunakan pohondiagnosis.6.2Tabel Proses diagnosis, diagnosis, dan rencana analisis untuk Pertanyaan \"apakah terdapat hubungan antara hipertensi dengan usia?\"Proses diagnosis Pertanyaan l. Apakah deskriptif, analitik atau khusus? 2. Bila analitik, apakah korelatif, komparatif' atau multivariatl 3. Bila komparatif, apakah komparatif kategorik atau'komparatif numerik? 4. Bila komparatif numerik, aPakah berpasangan atau tidak berpasangan? 5. Bila komparatif numerik tidak berpasangan, berapa iumlah kelompok? Komparatif numerik tidak berpasangan dua Uji t tidak berpasangan atau uii Mann- Whitney Analitik Komparatif Numerik ridak Berpasangan Dua Kelompo-k-\"@t

Prosedur yang sama dilakukan unruk hubungan antara hipertensi dengan IMT dan hipertensi dengan ejeksi fraksi. Semua pertanyaan tersebut termasuk ke dalam masalah komparatif numerik tidak berpasangan dua kelompok. 2. Merencanakan analisis Langkah-langkah analisis perbandingan rerara tidak berpasangan adalah sebagai berikut. a. Buat statistik deskriptif untuk masing-masing kelompok. b. ldentifikasi sebaran data masing-masing kelompok. c. Bila salah satu kelompok tidak normal, pilih Uji Mann- Whitney. d. Bila keduanya normal, identifikasi varian data. e. Bila varian data sama, gunakan uji t tidak berpasangan untuk varian sama f. Bila varian data tidak sama, gunakan uji t tidak berpasangan untuk varian tidak sama. 3. Mempraktikkan dengan Stata a. Statistikdeskriptif ' Usia lM.l,dan eieksi fraksi adalah variabel dengan skala numerik Untuk variabel numerik, paling tidak kita harus mendapatkan ukuran pemusatan (rerata dan median) serta ukuran penyebaran (standar deviasi, minimum, dan maksimum). perintah umum untuk mendeskripsikan variabel numerik berdasarkan variabel kategoriknya adalah sebagai berikut. tabstat varnL varn2 varn3, statistics(count mean sd median min max) by(vark) Untuk memperoleh deskripsi variabel usia,lMI dan ejeksi fraksi berdasarkan' variabel hipertensi, ketiklah pada command karimat berikut. tabstat usia imt ef, statistics (count mean sd median min max) by(ht)Xd E*DENCE BASEDMEDICINE: Mendignosis dan Menata l\"ahana 13 penyakit statisrik

Pada output,Anda akan memperoleh hasil sebagai berikut.. tabstat usia imt ef, statistics (count mean sd median minmax) by(ht)Summary statistics: N, mean, sd, p50, min, max by categories of: ht (hipertensi)htl us'l a imt efti dak 1_39 r_39 139 46.Ls827 26.82763 58.9674 5 . 535471_ 2.648245 6. 3561_6 45 8626. 59.031_ 39 20.46 42.609 s9 35. 56 76.3s6 ya 1_61 l_61- r_61total 47.36646 27.78043 s6.06883 5.547L72 2.76068r_ 4.836278 48 27.65 56.469 39 20.29 44. 583 59 36. 36 69.74L 300 300 300 46.80667 27 .33897 57.41L83 5. 56s297 2.7462LL s.767044 46 27.35 s7.435 39 20.29 42.609 s9 36. 36 76. 356b. ldentifikasi sebaran data Perintah umum untuk melakukan uji sebaran data berdasarkankelompok adalah sebagai berikut.by vark, sort : ladder varnSeboron data variabel usio berdasorkon kelompokhipertensi Untuk melakukan uji sebaran data variabel usia berdasarkankelompok hipertensi, ketiklah pada command kalimat berikut.by ht, sort : ladder usia Pada output,Anda akan mendapatkan hasil sebagai berikut. AnalitikKomparatif NumerikTidakBerpasanganDuaKelompokdq\f

, by ht, sort : ladder usia-> ht = tidak hi pertensiTransformati on formul a chi 2 (2) P(chi 2)cubi c usi a^3 13.16 0.001_square 9.72raw usi a^2 9.76 0.008 0.008square- root usi a 1_1. 50 0.003logrec'i procal root sq rt (usi a) L4.49 0.001_reci procal 18.61reci procal square I og (usi a) 23.62 0.000reciprocal cubic 1-lsqrt(usi a) 34.14 0.000 40.73 0.000-> ht = hiperten L/usia 0.000 1/(usi a,r2) chi2(2) p(chi 2) 1-l(usi a,r3) 9.97 12.35 0.007Transformati on formul a 18.18 0.002 21.58 0.000cubi c usi aA3 24.56 0.000square usia^2 0.000raw usi a 26 . 56 0.000 sqrt(usia) 0.000square- root log(usi a) 27.25 0.000log 1-lsq rt (usi a) 24.93 0.000recfprocal root 1/usia 20. 36 1/(usiax2)rec'i proca'l 1/(usi a,r3)reciprocal squarereciprocal cubiclnterpretasi Interpretasi terhadap hasil uji sebaran data adalah sebagaiberikut.l) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis nol: usia kelompok nonhipertensi tidak berbeda dengan kurva normal.Variabel usia kelompok hipertensi tidak berbeda dengan kurva normal. Hipotesis alternatif: usia kelompok nonhipertensi berbeda dengan kurva normal. Variabel usia kelompok hipertensi berbeda dengan kurva normal.2) Menentukan batas penerimaan hipotesis nol (alpha) Batas penerimaan ditetapkan sebesar 5%.3) Menentukan aturan Bila p lebih besar dari alpha maka hipotesis nol diterima. Bila p lebih kecil dari alpha maka hipotesis nol ditolak.il ir\"rro\"*r, uosED MEDICINE: Mendignosis dan Menata Laksana t3 penyakit statistik

4) Membandingkan nilai p dengan nilai alpha Nilai p uji normalitas variabel usia pada kelompok nonhipertensi adalah 0,008. Nilai p uji normalitas variabel usia pada kelompok hipertensi adalah 0,000. Kedua nilai p lebih kecil daripada 0,05.5) Mengambil keputusan Karena nilai p lebih kecil dari 0,05, hipotesis nol ditolak.Artinya, sebaran data usia, baik pada kelompok nonhipertensi maupun kelompok hipertensi berbeda dengan kurva normal. Dengan kata lain, sebaran data keduanya tidak normal.Sebaran doto variabel IMT berdasarkon kelompokhipertensi Untuk melakukan uji sebaran data variabel IMT berdasarkankelompok hipertensi, ketiklah pada commond kalimat berikut. by ht, sort : ladder imt Pada output,Anda akan mendapatkan hasil sebagai berikut.. by ht, sort : ladder imt-> ht = tidak hipertensiTransformati on formul a chi 2 (2) P(chi 2)cubi c i mt^3 22.92 0.000 0.004square i mt^2 1_1.05 0.222 3.01_ 0.649raw imt 0. 780 sq rt (i mt) 0.86 0.444square- root I og (i mt) 0. 50 0.135log 1/sq rt (i mt) 0.006reci procal root 1. 63 0.000reci procal l/intreci procal square UGntn2) 4.00reci procal cubi c 1/ (i mt,t3) 10.1,4 1_8.21-> ht = hiperten Analitik Komparatif Numerik Tidak Berpasangan Dua Kelompok;thL

Transformation formula chi2(2) p(chi2)cubic imt^3 L7.20square imtA2 7.73 0.000raw imt L.49square- root sq rt (i mt) 0 . 49 0.021-log log(imt) 1.31rec'iprocal root 1/sqrt(imt) 4.07 0.474reci procal 1,/int 7 .94 o .784reciprocal square 1,/(imtn?) 18.89 0.520reciprocal cubic 1/(imt,r3) 33.2L 0.130 0.01-9 0.000 0.000lnterpretasi lnterpretasi terhadap hasil uji sebaran data adalah sebagaiberikut.l) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis nol: IMT kelompok nonhipertensi tidak berbeda dengan kurva normal.Variabel IMT kelompok hipertensi tidak berbeda dengan kurva normal. Hipotesis alternatif: IMT kelompok nonhipertensi berbeda dengan kurva normal.lMT kelompok hipertensi berbeda dengan' kurva normal.2) Menentukan batas penerimaan hipotesis nol (alpha) Batas penerimaan ditetapkan sebesar 5%.3) Menentukan aturan Bila p lebih besar dari alpha maka hipotesis nol diterima. Bila p lebih kecil dari alpha maka hipotesis nol ditolak.4) Membandingkan nilai p dengan nilai alpha Nilai p uji normalitas variabel IMT pada kelompok nonhipertensi adalah 0,222. Nilai p uji normalitas variabel IMT pada kelompok hipertensi adalah 0,474. Kedua nilai p lebih besar daripada 0,05.5) Mengambil keputusan Karena nilai p lebih besar dari 0,05, hipotesis nol diterima. Artinya, sebaran data IMT baik pada kelompok nonhipertensi maupun kelompok hipertensi tidak berbeda dengan kurva 'EVIDENCE BASED MEDICINE: Mendigaosis dan Menata Laksana 13 penyakit statistik

normal. Dengan kata lain, sebaran data keduanya adalah normal. Sebaran dota voriabel ejeksi froksi berdosorkon kelompokhipertensi Untuk melakukan uji sebaran data variabel ejeksi fraksiberdasarkan kelompok hipertensi, ketiklah pada commond kalimatberikut.by ht, sort : ladder ef Pada output,Anda akan mendaPatkan hasil sebagai berikut-. by ht, sort : ladder ef-> ht = tidak formul a chiz(2) p(chi 2)Transformati on efrr3 1-L.71, 0.003 efn2 0.087cubi c 4.89 0.784square ef 0.49 0.995raw sq rt (ef) 0.650 I og (ef) 0.01_square- root 1/sq rt (ef) 0.1_86log 0.86 l/ef 3. 36 0.029rec'i p rocal root 7 .07 0.000 L/ Gf n2) 17 .57 0.000reci procal L/Gf n3) 31. 63reci procal squarerec'i procal cubi c formul a chi 2 (2) p(chi 2)->ht=ya efn3 3 .82 0.148 efA2 0. 18 0.914Transformati on 0.94 0.624 ef 2. s5 0.279cubi c sq rt (ef) 4.82 0.090square I og (ef) 0.029raw 1-lsq rt (ef) 7.ro 0.008 9.76 0.000square- root t/ef L6.11 0.000logreci procal root 1/ (eft 2) 23.52reci procalreci procal square uGfn3)rec'i procal cubi cAnalitik Komparatif Numerik Tidak Berpasangan Dua Kelompokdbl

lnterpretasi lnterpretasi terhadap hasil uji sebaran data adalah sebagaiberikut. l) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis nol: Ejeksi fraksi kelompok nonhipertensi tidak berbeda dengan kurva normal.Variabel ejeksi fraksi kelompok hipertensi tidak berbeda dengan kurva normal. Hiipotesis alternatif: Ejeksi fraksi kelompok nonhipertensi berbeda dengan kurva normal. Ejeksi fraksi kelompok hipertensi berbeda dengan kurva normal.2) Menentukan batas penerimaan hipotesis nol (alpha) Batas penerimaan ditetapkan sebesar 5%.3) Menentukan aturan Bila p lebih besar dari alpha maka hipotesis nol diterima. Bila p lebih kecil dari alpha maka hipotesis nol ditolak.4) Membandingkan nilai p dengan nilai alpha Nilai p uji normalitas variabel eleksi fraksi pada kelompok nonhipertensi adalah O,7 84. Nilai p uji normalitas variabel ejeksi fraksi pada kelompok , hipertensi adalah 0,624. Kedua nilai p lebih besar daripada 0,05.5) Mengambil keputusan Karena nilai p lebih besar dari0,05 maka hipotesis nol diterima. Artinya, sebaran data ejeksi fraksi, baik pada kelompok nonhipertensi maupun kelompok hipertensi tidak berbeda dengan kurva normal. Dengan kata lain, sebaran data keduanya normal.c. ldentifikasi varian Perintah umum untuk uji varian adalah sebagai berikut.robvar varn, by (vark) Variabel yang memerlukan uji varian adalah variabel yangberdistribusi normal yaitu variabel IMT dan variabel ejeksi fraksi. Ujivarian diperlukan untuk menentukan analisis yang akan digunakanantara uji t tidak berpasangan untuk varian sama atau uji t tidakberpasangan untuk varian berbeda.ltD iro\"*\"r rur\"o MEDICINE: Mendignosis dan Menata Laraana t3 penyabit statistik

lJji vorion variabel IMT berdasorkon kelompok hipertensi Untuk melakukan uji varian variabel IMT ketiklah pada commondkalimat berikut.robvar imt, by (ht)Pada output, akan diperoleh hasil sebagai berikut.. robvar imt, by(ht) I summary of imt Freq.hipertensi I uean std. Dev.--+------- l-39 ridak I 26.827626 2.6482452h'i pertens I 27. 780435 2 .7606807 1-61-.rota-l-+I ----2-7-.-338967 2.7462LL4 300w0 = 0.2847L239 df(1, 298) Pr > F = 0.59402681-w50 = 0.24LLL255 df(]-, 298) Pr > F = 0.623765L4=w1-0 0.2586861-6 df(]-, 298) Pr > F = 0.61-1-40055 lnterpretasi Interpretasi terhadap hasil uji varian adalah sebagai berikut.. l) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis nol: varian IMT kelompok nonhipertensi tidak berbeda dengan varian IMT kelompok hipertensi. Hipotesis alternatif: varian IMT kelompok nonhipertensi berbeda dengan varian IMT kelompok hipertensi. 2) Menentukan batas penerimaan hipotesis nol (alpha) Batas penerimaan ditetapkan sebesar 5%. 3) Menentukan aturan Bila p lebih besar dari alpha maka hipotesis nol diterima. Bila p lebih kecil dari alpha maka hipotesis nol ditolak. 4) Membandingkan nilai p dengan nilai alpha Nilai p ujivarian adalah 0,594. Nilai p lebih besar daripada 0,05. 5) Mengambil keputusan Karena nilai p lebih besar dari0,05 maka hipotesis nol diterima. Artinya,varian IMT kelompok nonhipertensi sama dengan varian IMT kelompok hipertensi. Analitik Komparatd Numerik Tidak Berpasangan Dua Kelompokd)f

Uji vorian variobel ejeksi froksi berdosarkan kelompokhipertensi Untuk melakukan uji varian, ketiklah pada commond kalimatberikut.robva'r ef , by (ht) Pada output, akan diperoleh hasil sebagai berikut.. robvar ef, by(ht)I summary of efhi pe rtensi I tuean std . Dev .--+------- Freq .tidak I SS .967396 6.3561-60Lya I 56.068826 4.8362782 1_39--+-------total I 5t.41-1-83 5 .7670439 16l- 300w0 = 1l-.33L754 df(1, 298) pr > F = 0.00086187w50 = l_1_.694609 df(L, 298) pr > F = 0.00071425w10 = L1,.434587 df(l-, 298) pr > F = 0.00081713lnterpretasi lnterpretasi terhadap hasil uji varian adalah sebagai berikut.l) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis nol:varian ejeksi fraksi kelompok nonhipertensi tidak berbeda dengan varian ejeksi fraksi kelompok hipertensi. Hipotesis alternatif: varian ejeksi fraksi kelompok nonhipertensi berbeda dengan varian ejeksi fraksi kelompok hipertensi.2) Menentukan aturan Bila p lebih besar dari alpha maka hipotesis nol diterima. Bila p lebih kecil dari alpha maka hipotesis nol ditolak.3) Menentukan batas penerimaan hipotesis nol (alpha) Batas penerimaan ditetapkan sebesar 5%.4) Membandingkan nilai p dengan nilai alpha Nilai p uji varian adalah 0,0008. Nilai p lebih kecil daripada 0,05.5) Mengambil keputusan Karena nilai p lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Artinya, varian ejeksi fraksi kelompok nonhipertensi berbeda dengan varian ejeksi fraksi kelompok hipertensi.f,til ,)orr\"u unr\"o MEDICINE: Mendignosis dan Menata Lar<sana 13 penyakit statistik

d. Melakukan uji statistik yang relevan Berdasarkan prosedur yang telah dikeriakan, kita dapatmenentukan analisis sebagai berikut. Perbandingan usia antarakelompok hipertensi dan nonhipertensi diuji dengan uji Mann-Whitney karena sebaran data tidak normal. Perbandingan IMT antarakelompok hipertensi dan nonhipertensi diuii dengan uji t tidakberpasangan untuk varian sama karena sebaran data normal danvarian sama. Perbandingan ejeksi fraksi antara kelompok hipertensidan nonhipertensi diuji dengan uji t tidak berpasangan untuk variantidak sama karena sebaran data normal dan varian tidak sama. Perintah umum untuk uji t tidak berpasangan varian sama, uiit tidak berpasangan variab beda, dan uji Mann-Whitney berturut-turut adalah sebagai berikut. ttest varn, by(vark) ttest varn, by(vark) unequal ranksum varn, by(vark)lJji t tidak berpasangan vorian yang sama untukperbandinganI MT o nta rke I o mp ok h ipe rte nsi Untuk melakukan t tidak berpasangan untuk varian yang sama,ketiklah pada commond kalimat berikut.ttest imt, by(ht) Klik OK. Pada output, Anda akan mendapatkan hasil sebagaiberikut.. ttest imt, by(ht)Two-sample t test with equal variancescroup I obs Mean std.Err. std.oev. 195% conf. rntervall---------+- Non-ht | 1-39 26.82763 .22462L2 2.648245 26.38348h'iperten | 1-61 27.78043 .2775721' 2.760681 27.35075 27 '27177 28.2L0L2---------+-combined | 300 27.33897 .1585s26 2.74621L 27 '02695 27.65099- --:-----+-diff -.9s2809 .31_367s3 -1. 5701_08 -. 3355097 Idiff = mean(O) - mean (hi pe rten) t = -3.0376Ho: diff = 0 degrees of freedom = 298 Ha: d'iff < 0 ua: diff != 0 upar(:r>ditf)f=0>.90987Pr(r<t)=0.001-3 Pr(lrl>ltl)=0.0026 Analitik Komparatif Numerik ridak Berpasangan Dua Kelompokdr

Interpretasi terhadop nilai p lnteipretasi hasil uji t tidak berpasangan adalah sebagai berikut. l) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis nol:tidak ada perbedaan IMT antara nonhipertensi dan IMT kelompok hipertensi. Hipotesis alternatif:terdapat perbedaan IMT antara nonhipertensi dan IMT kelompok hipertensi. 2) Menentukan batas penerimaan hipotesis nol (alpha) Batas penerimaan ditetapkan sebesar 5%. 3) Menentukan aturan Bila p lebih besar dari alpha maka hipotesis nol diterima. Bila p lebih kecil dari alpha maka hipotesis nol ditolak. 4) Membandingkan nilai p dengan nilai alpha Nilai p uji t tidak berpasangan adalah 0,0026. Nilai p lebih kecil daripada 0,05. 5) . Mengambil keputusan Karena nilai p lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Artinya, IMT kelompok nonhipertensi berbeda dengan IMT . kelompok hipertensi. I nte rp reta si te rh o d o p n i I o i i nte rva I ke p e rc ay a a n lnterpretasi terhadap interval kepercayaan adalah sebagai berikut. l) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis nol:tidak ada perbedaan IMT antara nonhipertensi dan IMT kelompok hipertensi. Hipotesis alternatif:terdapat perbedaan IMT antara nonhipertensi dan IMT kelompok hipertensi. 2) Menentukan aturan Bila pada interval kepercayaan terdapat angka nol, hipotesis nol diterima. Bila pada interval kepercayaan tidak terdapat angka nol, hipotesis nol ditolak.fd i urror*r, ,osED MEDICINE: Mendignosis dan Menata Laksana t j penyakit statistik

3) Membandingkan nilai interval kepercayaan dengan angka nol lnterval kepercayaan perbedaan rerata IMT antara kelompok nonhipertensi dengan hipertensi adalah -1.570108 sampai dengan -.3355097. Pada interval kepercayaan tidak ada angka nol.4) Mengambil keputusan Karena pada interval kepercayaan tidak terdaPat angka nol, hipotesis nol ditolak. Perbedaan rerata IMT kelompok hipertensi dengan IMT kelompok nonhipertensi tidak sama dengan nol. Dengan kata lain, IMT kelompok hipertensi berbeda dengan IMT kelompok nonhipertensi.I nterpretasi secoro klinis lnterpretasisecara klinis pada hasilanalisis diatas adalah sebagai berikut. l) Menetapkan efek size minimal yang diharapkan 'Perbedaan minimal selisih rerata IMT antara kelompok hipertensi dengan kelompok non hipertensi ditetapkan sebesar 1.5 kg/m2.'2) Menentukan aturan Bila efek size hasil penelitian lebih kecil dari efek size minimal maka hasil penelitian secara klinis tidak bermakna. Bila efek size hasil penelitian lebih besar dari efek size minimal maka hasil penelitian secara klinis bermakna. 3) Membandingkan efek size hasil penelitian dengan efek size minimal Perbedaan IMT antara kelompok hipertensi dan nonhipertensi berdasarkan penelitian sebesar 0.95 kg/m2. Efek size hasil penelitian lebih kecil daripada efek size minimal yang diharapkan.4) Mengambilkesimpulan Karena efek size hasil penelitian lebih kecil daripada efek size minimal yang diharapkan, secara klinis perbedaan IMT antara kelompok hipertensi dengan nonhipertensi tidak bermakna. Analitik Komparatif Numerik ridak Berpasangan Dua Kerompok,,6L

Kesimpulan Walaupun secara statistik bermakna, secara klinis perbedaan IMT antara kelompok hipertensi dengan nonhipertensi tidak bermakna. lJji t tidak berpasangan untukvarian yang berbedo untukp e rb a n d i n ga n ej e lcsi fra ks i o nta rke I o m p o k h i p e rte n si Untuk melakukan t tidak berpasangan untuk varian yangberbeda, ketiklah pada commond kalimat berikut.ttest ef , by(ht) unequa'l Pada output,Anda akan memperoleh hasil sebagai berikut.. ttest ef, by(ht) unequalTwo-sample t test with unequal variancesGroup I Obs Mean Std. Err. Std. oev. 195%conf. rntervallti.dak I 139 s8.9674 .s391-22s 6.35616 57.90139 60.0334 ya I 161 56.06883 .381-1-521- 4.836278 55.31609 56.821_56combined | 300 57.41-183 .3329604 5.767044 56.75659 58.06707' diff I 2.898s7 .6602499 1.598342 4.L98797diff=mean(tidak)-mean(ya) t = 4.3901Ho: diff = 0 Satterthwaite's degr\"ees of freedom = 255.397ua: diff < 0 Ha: diff l= 0 Ha: diff > 0Pr(r < t) = 1.0000 pr(lrl > ltl) = 0.0000 pr(r > t) = 0.0000InterPretasi terhadap nilai p lnterpretasi hasil uji t tidak berpasangan adalah sebagaiberikut.l) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol: tidak ada perbedaan ejeksi fraksi nonhipertensi dan ejeksi fraksi kelompok hipertensi. Hipotesis alternatif: terdapat perbedaan ejeksi fraksi antara nonhipertensi dan ejeksi fraksi kelompok hipertensi.2) Menentukan batas penerimaan hipotesis nol (alpha) Batas penerimaan ditetapkan sebesar 5%.d iror*ru uurro MEDICINE: Mendignosis dan Menata Lat<sana 13 penyakit statistik

3) Menentukan aturan Bila p lebih besar dari alpha maka hipotesis nol diterima' Bila p lebih kecil dari alpha maka hipotesis nol ditolak'4\ Membandingkan nilai p dengan nilai alpha Nilai. p uji t tidak berpasangan adalah 0,0000' Nilai p lebih kecil dariPada 0,05. 5) Menganibilkeputusan Karena nilai p lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Artinya, ejeksi fraksi kelompok nonhipertensi berbeda dengan ejeksi fraksi kelompok hipertensi. I nte rpretosi terhodop nil ai i nte rvol kepercayaa n lnterpretasi terhadap interval kepercayaan adalah sebagai berikut. l) Menentukan hipotesis nol dan hiPotesis alternatif Hipotesis nol: tidak ada perbedaan eieksi fraksi nonhipertensi . dan ejeksi fraksi kelompok hipertensi' Hipotesis alternatif: terdapat perbedaan ejeksi fraksi antara nonhipertensi dan ejeksi fraksi kelompok hipertensi', 2) Menentukan aturan Bila pada interval kepercayaan terdapat angka nol, hipotesis nol diterima. Bila pada interval kepercayaan tidak terdapat angka nol, hipotesis nol ditolak. 3) Membandingkan nilai interval kepercayaan dengan angka nol lnterval kepercayaan perbedaan rerata eieksi fraksi antara kelompok nonhipertensi dengan hipertensi adalah 1.60 sampai dengan 4.g0. Pada interval kepercayaan tidak ada angka nol. 4) Mengambil kePutusan Karena pada interval kepercayaan tidak terdapat angka nol' . maka ejeksi fraksi kelompok hipertensi berbeda dengan ejeksi fraksi kelompok nonhiPertensi. I nterP retasi secoro kl i n is lnterpretasisecara klinis pada hasilanalisis diatas adalah sebagai berikut. Analitik Komparatif Numerik Tidak Berpasangan Dua Kelompokdl

l) Menetapkan efek size minimal yang diharapkan Perbedaan minimal selisih rerata ejeksi fraksi antara kerompok hipertensi dengan kelompok nonhipertensi d itetapkan sebesar 2,5y\".2) Menentukan aturan Bila efek size hasil penelitian lebih kecil dari efek size minimal, hasil penelitian secara klinis tidak bermakna. Bila efek size hasil penelitian lebih besar dari efek size minimal, hasil penelitian secara klinis bermakna.3) Membandingkan efek size hasil penelitian dengan efek size minimal Perbedaan ejeksi fraksi antara kelompok hipertensi dan nonhipertensi berdasarkan penelitian sebesar 2,BT, Efek size hasil penelitian lebih besar daripada efek size minimal yang diharapkan.4) Mengambilkesimpulan Karena ffek size hasil penelitian lebih besar daripada efek size minimal yang diharapkan, secara klinis perbedaan ejeksi fraksi . antara kelompok hipertensi dengan nonhipertensi adalah bermakna.Kesimpulan Baik secara statistik maupun secara klinis, perbedaan ejeksi fraksi antara kelompok hipertensi dengan nonhipertensi adalah bermakna. Uji Mann-Whitney untuk perbondingon usia antarakelompok hipertensi dan nonhipertensi Untuk melakukan uji Mann-Whitney, ketiklah pada commandkalimat berikut.ranksum usia, by(ht) Pada output,Anda akan memperoleh hasil sebagai berikut. uoror*rr rorro MEDICINE: Mendignosis dan Menata Laksana t3 penyahit statistik

. ranksum usia, bY(ht)Two-sample wilcoxon rank-sum (tvlann-whitney) test ht I obs rank sum exPected ---+------hi 0I 139 19472.s 2091-9 ' 5 pertensi | 1-61- 25677 '5 ---+------ 24230 '5 ned | combi 300 451-50 45150unadjusted variance 561339.92adjustment for ties -1961\"47adjusted vari ance 559378 ' 45Ho: usia(ht==O) = usia(ht==hipertensi) z = -1-.935 Prob > lzl = 0.0530lnterpretasi lnterpretasihasilujiMann-Whitneyadalahsebagaiberikut.l) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis nol: tidak ada perbedaan usia antara nonhipertensi dan kelomPok hiPertensi., Hipotesisalternatif:terdapatperbedaan usiaantaranonhipertensi dan kelompok hiPertensi.2) Menentukan batas penerimaan hipotesis nol (alpha) Batas penerimaan ditetapkan sebesar 5%' 3) Menentukan aturan Bila p lebih besar dari alpha maka hipotesis nol diterima. Bilaplebihkecildarialphamakahipotesisnolditolak. 4) Membandingkan nilai p dengan nilai alpha Nilai p uii Mann-Whitney adalah 0,053' Nilai p lebih besar dariPada 0,05' 5) Mengambil kePutusan Karena nilai p lebih besar dari 0,05, hiPotesis nol diterima. Artinya, usia kelompok nonhipertensi tidak berbeda dengan usia kelomPok hiPertensi. Analitik Komparatif Numerik Tidak Berpasangan Dua Kelompokdl

I nterpretasi secoro kli nis lnterpretasisecara klinis pada hasilanalisis diatas adalah sebagai berikut. l) Menetapkan efek size minimal yang diharapkan Perbedaan minimal selisih rerata usia antara kerompok hipertensi dengan kelompok nonhipertensi ditetapkan sebesar 5 tahun.2) Menentukan aturan Bila efek size hasil penelitian lebih kecir dari efek size minimal maka hasil penelitian secara klinis tidak bermakna. Bila efek size hasil penelitian lebih besar dari efek size minimal maka hasil penelitian secara klinis bermakna.3) Membandingkan efek size hasil penelitian dengan efek size minimal Perbedaan efeksi fraksi antara kelompok hipertensi dan nonhipertensi berdasarkan penelitian adalah sebesar 3 tahun. Efek size hasil penelitian lebih kecil daripada efek size minimal yang diharapkan.4) Mengambilkesimpulan Karena efek size hasil penelitian lebih kecil daripada efek size .minimal ;rang diharapkan, secara klin is perbedaan usia antara kelompok hipertensi denga.n nonhipertensi adalah tidak bermakna.Kesimpulan' Baik secara statistik maupun secara klinis, perbedaan usia antara kelompok hipertensi dengan nonhipertensi adalah tidak bermakna.4\" Melapnrknn hasi! Dalam bentuk tabel, hubungan antara usia, indeks masa tubuh,dan ejeksi fraksi dengan hipertensi disajikan pada tabel.Tabel.6.3 Perbandingan usia, indeks masa tubuh,dan ejeksi fraksi antara hipertensi dan nonhipertensiUsia 4s (39-se) 48 (3e-se) 0,053*lndeks masa tubuh 26,83 (2.65) 27,78 (2.76) 0,003r+Ejeksifraki s8,97(0,s4) s6,07 (0,3 <0,00l***x Uji Mann-Whitney;*'r**ir Uji t tidak berpasangan Uji t tidak berpasangan untuk varian berbedaUsia disajikan dalam median (minum-maksimum); IMT dan ejeksi fraksi disajikan dalamrerata (sb)nd inrou*ru uorro MEDICINE: Mendignosis dan Menata Laksana 13 penyakit statistik

Bukalah file data latihan bab 6.dta. Peneliti ingin mengetahuibeberapa hal berikut.l. Perbandingan hemoglobin sesudah perlakuan anrara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.2. Perbandingan retinol sesudah perlakuan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.3. Perbandingan delta hemoglobin antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.4. Perbandingan delta retinol antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.t. Dengan menggunakan pohon diagnosis, termasuk ke dalam diagnosis apa masalah penelitian tersebut?2. Lakukan langkah-langkah analisis dengan menggunakan Stata.3. Buat interpretasi serta laporan dari hasil analisis tersebut. Untuk interpretasi secara klinis, buatlah efek size sesuai dengan judgementAnda. -dfinAnalitik Komparatif Numerik Tidak Berpasangatt Dua Kelompo-

PENYAKIT NOMORTU'UH


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook