Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 12 Lesi Bibir

Bab 12 Lesi Bibir

Published by haryahutamas, 2016-08-02 00:55:23

Description: Bab 12 Lesi Bibir

Search

Read the Text Version

12 Lesi BibirKelainan yang secara eksklusif berpengaruh pada bibir, penyakit sistemik yangmengakibatkan lesi khas pada bibir, dan beberapa kelainan lainnya, termasukdalam kelompok ini. Pada beberapa lesi tersebut diagnosis harus dibuat berdasarkangambaran klinis, tetapi konfirmasi histopatologis untuk diagnosis lesi tersebutselalu diperlukan.• Cheilitis glandularis • Dermatitis akibat menjilat bibir• Cheilitis granulomatosa • Fisura tengah bibir• Sindrom Melkersson-Roshental • Edema angioneurotik• CheUitis eksfoliativa • Limfedema akibat radiasi• CheUitis kontak • Penyakit sistemik (Penyakit• CheOitis aktinik• Cheilitis angular Crohn, sarkoidosis, fibrosis kistik) 343

344 Atlas Saku Penyakit M u l u tCheilitis GlandularisDefinisi. Cheilitis glandularis adalah inflamasi kronis yang jarang terjadi padakelenjar saliva minor, terutama terdapat pada bibir bawah.Etiologi. Tidak diketahui.Gambaran klinis. Lesi tampak sebagai pembengkakan pada bibir bawah akibathiperplasia dan inflamasi kelenjar (Gambar 12-1). Ciri khas lesi adalah muarakelenjar saliva mengalami dilatasi, dan tekanan yang terjadi pada bibir dapatmenimbulkan cairan mukous atau mukopustular dari muara duktus. Kemungkinanjuga dapat terjadi krusta dan erosi.Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan histopatologiDiagnosis banding. Cheilitis granulomatosa, sindrom Melkersson-Rosenthal,penyakit Crohn, sarkoidosis, fibrosis kistik.Perawatan. Suportif. Vermilionektomi hanya untuk kasus yang parah.Cheilitis GranulomatosaDefinisi. Cheilitis granulomatosa adalah kelainan kronis yang langka pada bibir.Etiologi. Tidak diketahui.Gambaran klinis. Lesi ini tampak sebagai pembengkakan difus pada salah satuatau kedua bibir, tidak'nyeri, dan persisten (Gambar 12-2). Gambaran lain yangdapat dijumpai adalah terbentuknya beberapa vesikel, erosi, dan bersisik. Selamaini diketahui bahwa cheilitis granulomatosa merupakan bentuk monosimtomatikdari sindrom Melkersson-Rosenthal.Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan histopatologi.Diagnosis banding. Cheilitis glandularis, penyakit Crohn, sarkoidosis, fibrosiskistik, limfangioma, edema angioneurotik.Perawatan. Steroid topikal atau sistemik, tetrasikhn. Bedah plastik dilakukanuntuk kasUs yang parah.

Lesi Bibir 345Gambar 12-1 Cheilitis glandularis.Gambar 12-2 Cheilitis g r a n u l o m a t o s a .

346 Atlas Saku Penyakit M u l u tSindrom Melkersson-RosenthalSindrom Melkersson-Rosenthal merupakan kelainan langka yang memiliki cirikhas berupa cheilitis granulomatosa, paralisis fasial, fisura Udah. Sedangkan edemaintraoral dan fasial lebih jarang ditemukan (Gambar 12-3). Istilah \"granulomatosisorofasial\" akhir-akhir ini diusulkan telah mencakup kondisi dan penyakit yangmeiruhki ciri berupa inflamasi granulomatosa di regio oral dan fasial (cheflitisgranulomatosa, sindrom Melkersson-Rosenthal, penyakit Crohn, sarkoidosis).Diagnosis banding dan perawatannya serupa dengan cheihtis granulomatosa.Cheilitis EksfoliativaDefinisi. Cheilitis eksfohativa adalah kelainan berupa inflamasi kronis padabibir.Etiologi. Tidak diketahui.Gambaran klinis. Lesi ini tampak sebagai sisik, krusta, dan eritema pada tepivermiUon bibir. Pola ini berulang, sehingga menyebabkan penebalan hiperkeratotik,krusta, dan fisura yang berwarna kekuningan (Gambar 12-4). Lesi lebih banyakditemukan pada wanita muda, biasanya bertahan dengan keparahan yang bervariasiselama beberapa bulan atau beberapa tahun, dan dapat menimbulkan masalahkosmetik. Diagnosis dibuat berdasarkan gambaran Idinis.Diagnosis banding. Cheilitis kontak, cheihtis aktinik.Perawatan. Simtomatik. Bahan pelembab dan steroid topikal dapat membantu.Salep tacroHmus 0,1% yang diberikan secara topikal dapat membantu.

Lesi Bibir 347Gambar 12-3 S i n d r o m M e l k e r s s o n - R o s e n t h a l : p e m b e n g k a k a n p a d a b i b i rdan wajah.Gambar 12-4 C h e i l i t i s e k s f o l i a t i v a .

348 Atlas Saku Penyakit M u l u tCheilitis KontakDefinisi. Cheilitis kontak merupakan kelainan berupa inflamasi akut padabibir.Etiologi. Kontak topikal dengan berbagai bahan kimia.Gambaran klinis. Cheihtis kontak memihki ciri khas berupa edema dan eritemaringan, diikuti dengan iritasi dan pembentukan sisik yang tebal (Gambar 12-5).Lesi ini biasanya hanya terdapat di perbatasan vermOion kedua bibir. Diagnosisdibuat berdasarkan gambaran Idinis dan uji tempel pada kuht.Diagnosis banding. CheUitis eksfohativa, cheilitis sel plasma.Perawatan. Menghentikan kontak dengan bahan kimia: steroid topikal.Cheilitis AktinikDefinisi. Cheilitis aktinik adalah kelainan berupa degenerasi kronis pada bibirbawah.Etiologi. Terpapar sinar matahari dalam jangka waktu lama.Gambaran klinis. Gambaran yang ditemukan adalah: di tahap awal, ada eritemaringan dan edema, diikuti dengan kekeringan dan sisik halus pada tepi vermilionbibir bawah. Ketika perjalanan lesi berlanjut, epitel menjadi tipis dan halus, disertaiarea putih-kelabu disehngi warna merah dan pembentukan sisik (Gambar 12-6)Erosi dan noduh kecil mulai berkembang. Lesi ini bersifat praganas, dan biasanyaterjadi pada laki-laki berusia di atas 5 0 tahun.Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan histopatologi.Diagnosis banding. Leukoplakia, lichen planus, lupus eritematosus, karsinomasel skuamosa tahap awal, cheilitis akibat radiasi.Perawatan. Melindungi bibir dari sinar matahari. Verrmlionektomi untuk kasusyang parah.

Lesi Bibir 349Gambar 12-6 Che;7/t/s a k t i n i k .

350 Atlas Saku Penyakit IVIulutCheilitis AngularisDefinisi. Cheilitis angularis atau perleche, adalah kelainan yang umumnyaterjadi di sudut mulut.Etiologi. Reduksi dimensi vertikal, trauma mekanis, Candida albicans, stap/i)'!ococci,streptococci, anemia defisiensi Fe, defisiensi riboflavin.Gambaran klinis. Kondisi ini memiliki ciri khas berupa eritema, maserasi,fisura, erosi, dan krusta di sudut bibir (Gambar 12-7,12-8,12-9). Ciri klasik lesiini adalah tidak meluas di luar batas mukokutan. Rasa panas seperti terbakar danrasa kering dapat terjadi. Remisi dan eksaserbasi juga sering terjadi. Diagnosisdibuat berdasarkan gambaran klinis.Perawatan. Memperbaiki dimensi vertikal, steroid topikal, dan salepantijamur.Gambar 12-7 C h e i l i t i s a n g u l a r i s .

Lesi Bibir 351Gambar 12-9 C h e i l i t i s a n g u l a r i s .

352 Atlas Saku Penyakit M u l u tDermatitis Akibat Menjilat BibirDefinisi. Dermatitis akibat menjilat bibir adalah kondisi berupa kontak denganiritan yang umumnya terjadi pada anak-anak.Etiologi. Kebiasaan menjilat bibir yang dilakukan dengan kronis.Gambaran klinis. Pada bibir dan kulit perioral terjadi eritema, terkait denganterbentuknya , sisik, krusta, dan fisura dengan berbagai tingkat keparahan(Gambar 12-10). Sensasi panas seperti terbakar merupakan gejala yang seringditemukan. Diagnosis dibuat berdasarkan gambaran klinis.Diagnosis banding. Dermatitis perioral, cheUitis kontak, dan dermatitis.Perawatan. Menghentikan kebiasaan menjilat bibir. Steroid topikal dan saleptacrolimus.Fisura Tengah BibirDefinisi. Fisura tengah bibir merupakan kelainan langka yang tampak padabibir atas atau bawah.Etiologi. Tidak jelas.Gambaran klinis. Lesi ini tampak sebagai fisura vertikal yang dalam, disertaiinflamasi, bersifat persisten, terdapat di bagian tengah bibir, biasanya terinfeksioleh Candida albicans dan bakteri (Gambar 12-11). Gejala yang umumnya ditemukanadalah perdarahan spontan, ketidaknyamanan dan rasa nyeri. Diagnosis dibuatberdasarkan gambaran khnis.Perawatan. Steroid topikal dengan atau tanpa antijamur dan antibiotika. Bedahplastik dilakukan untuk kasus yang parah.

Lesi Bibir 353Gambar 12-11 F i s u r a v e r t i l < a l y a n g d a l a m d i m e d i a n b i b i r b a w a h .

354 Atlas Saku Penyakit IVIulutEdema AngioneurotikDefinisi. Edema angioneurotik merupakan kelainan alergi yang relatif seringterjadi.Etiologi. Diwariskan atau didapat (alergi makanan, kimia, infeksi, stres).Gambaran klinis. Lesi ini memiliki ciri khas berupa onset yang mendadak danberlangsung selama 24-48 jam. Lesi tampak sebagai pembengkakan lunak dantidak nyeri pada bibir (Gambar 12-12). Regio intraoral laiimya serta glottis dapatjuga terUbat. Diagnosis dibuat berdasarkan gambaran khnis.Diagnosis banding. Cheihtis glandularis, emfisema, seluhtis.Perawatan. Antihistamin, steroid sistemik.Limfedema Akibat RadiasiTerapi radiasi untuk keganasan daerah mulut serta leher dan kepala merupakantindakan yang sering dilakukan. Efek samping pada mukosa oral setelah radiasi,terutama tergantung pada dosis dan durasi perawatan yang dilakukan. Limfedemabibir juga dapat terjadi. Gambaran klinis khasnya berupa pembengkakan yangtidak nyeri dan berwarna merah (Gambar 12-13).

Lesi Bibir 355Gambar 12-13 L i m f e d e m a p a d a b i b i r b a w a h s e t e l a h r a d i o t e r a p i .

356 Atlas Saku Penyakit M u l u tPenyakit SistemikBeberapa penyakit sistemik dengan manifestasi oral dapat menyebabkanpembengkakan bibir. Penyakit Crohn, sarkoidosis, tuberkulosis, dan fibrosis kistikadalah contoh beberapa penyakit yang masuk dalam kelompok ini.Penyakit Crohn adalah inflamasi kronis yang kemungkinan ada kaitannya denganreaksi imunologi. Lesi ini terutama mehbatkan ileum dan beberapa bagian lainnyadalam traktus gastrointestinahs. Pembengkakan bibir merupakan manifestasi oralyang pahng sering terjadi (Gambar 12-14, 12-15). Selain itu, juga dapat terjadigejala yang lain berupa pembengkakan nodular atau difus, permukaan mukosatampak seperti susunan batu, ditemukan cabikan mukosa, ulserasi, cheihtisangularis, dan ulserasi yang menyerupai aftosa.Sarkoidosis adalah penyakit granulomatosa sistemik yang mehbatkan paru-paru,nodus hmfatik, hen, hati, susunan saraf pusat, tulang, mukosa mulut dan kelenjarsahva (Lihat juga him. 332). Daerah mulut jarang terhbat. Pembengkakan bibirdapat saja terjadi (Gambar 12-16). Nodulus berwarna kemerahan di mukosamulut, dengan atau tanpa ulserasi juga dapat terjadi.Tuberkulosis (Lihat juga hhn. 154) jarang menimbulkan pembengkakan bibir yangdisertai inflamasi.

Lesi Bibir 357Gambar 12-14 P e n y a l < i t C r o h n , p e m b e n g l < a k a n b i b i r .Gambar 12-15 P e n y a k i t C r o h n , p e m b e n g k a k a n b i b i r .

358 Atlas Saku Penyakit M u l u tFibrosis Kistik adalah kelainan multisistem yang relatif mudah dijumpai, dapatmengancam jiwa (satu dalam 2 0 0 0 kelahiran), disebabkan oleh cacat gen padakromosom 7. Penyakit ini memiliki ciri khas berupa disfungsi kelenjar eksokrin(pankreas, brankhial, trakheal, traktus gastrointestinahs dan kelenjar keringat).Kelenjar saUva juga dapat terkena. Gejala daerah mulut yang sering ditemukanadalah pembengkakan bibir, gingivitis, dan rasa kering. (Gambar 12-17).Manifestasi utama adalah infeksi paru kronik, insufisiensi pankreas, cirrhosis,malabsorpsi, nyeri abdominal, kelainan skeletal, kulit berkerut, dan berkeringatdisertai rasa asin. Diagnosis klinis perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaanlaboratorium.Pemeriksaan laboratorium. Peningkatan ion klorida dan natrium dalamkeringat, ketiadaan enzim pankreas dalam cairan intestinal, radiografi thorax, danpemeriksaan histopatologi pada kelenjar saliva minor.Diagnosis banding. Proteinosis hpoid, mukopohsakaridosis, cheihtis granulo-matosa, cheihtis glandularis.Perawatan. Untuk perawatannya: dirujuk kepada spesialis pediatri.

Lesi Bibir 359Gambar 12-17 P e m b e n g l o k a n b i b i r b a w a h p a d a w a n i t a b e r u m u r 1 2tahun, dengan fibrosis kistik.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook