•13 Mikrobiologi Peran mikrobiologi dalam praktek endodontik, ekstraksi,53 dan pada tahun 1936, Round dkk. me- nunjukkan bahwa suatu bakteremia transien dapatmeskipun jelas penting, tetap kontroversial sepan- terjadi hanya dengan mengunyah permen pada se- orang pasien dengan kondisi periodontal yang nya-jang abad keduapuluh. Onderdenk menganjurkan ta terganggu.60 Appleton menyatakan bahwa tanpa bakteri tidak perlu dilakukan perawatan endodon-perlunya pemeriksaan bakteriologi untuk saluran tik;3 suatu hiRotesis yang didukung oleh studi Ka-akar pada tahun 1901.56 Tidak lama setelah itu, kehashi dkk, 8 yang melaporkan bahwa pulpa yang terbuka pada tikus gnotobiotik menjadi sembuhpada tahun 1910, Hunter mengeluarkan pernyataan _tanpa perawatan dalam lingkungan · bebas-hama.historik di Montreal dimana dia menyalahkan \"pe- Appleton bersikukuh bahwa fungsi terapi saluran akar adalah untuk inembuat saluran dan jaringanrangkap-perangkap emas sepsis\", .mahkota dan periapikal steril, dan karenanya pemeriksaan bak-jembatan yang tidak pas yang dibuat pada masa itu teriologik perlu dilakukan. Sejak tahun 1901, per- tanyaan tentang keabsahan pembuatan biakan tetapyang menyebabkan dicabutnya sejumlah besar ada, dan perdebatan berlanjut.gigi-gigi tanpa pulpa yan~ sudah dirawat, dan lahir-nya \"teori infeksi fokal.\" 6 Dalam 25 tahun hampir Banyak yang telah menuangkan penolakan me-2000 kertas kerja mengenai infeksi fokal diterbit- reka atas pemeriksaan bakteriologik ke dalam sikapkan, sebagian besar berhubungan dengan infeksi mengacuhkan hubungaQ serius antara mikrobiologifokal mulut. Selama periode ini•. beberapa suara dan perawatan endodontik. Naidorf menulis, \"ke-timbul untuk membendung naik turunnya opini asyikan bodoh dengan teknik pembiakan, sayang-yang histeris dan untuk mengembalikan perawatan nya telah j~uh mengalihkan perhatian dari prins~endodontik pada perannya yang sebenarnya dalam dasar biologik hubungan pejamu (host)-parasit\"seni penyembuhan. La Roche42 dan Coolidge13 Namun di dalam dekade terakhir, banyak laporanmenganjurkan agar pemeriksaan bakteriologik di- telah diterbitkan tentang flora bakterial pulpa dangunakan dalam perawatan saluran akar. Studi histo- jaringan periapikal serta periodontal, jalan lintaslogik mengenai ~rbaikan dilaporkan oleh Blayney infeksi, reaksi imunologik, dan respon inflamatori.pada.tahun -1932,6 oleh Coolidge tahun 1931,2 oleh Meskipun prosedur perawatan berubah dengan per-Kronfeld tahu.n 1939,41 oleh Aisenberg tahun lahari, tetapi mencerminkan suatu pengertian yang1931,2 oleh Hatton dkk. tahun 1928,33 oleh Orban lebih baik mengenai hubungan pejamu-parasitdantahun 1932,57 oleh Gottlieb dkk. tahun 1928,25 dan cara penatalaksanaan reaksi semacam itu yang lebih efektif.oleh lain-lainnya. Studi bakteriologik oleh Hadenpada tahun 91928,31 dan juga ol.eh Bur. ket pada FLORAtahun 1937. memeriksa persentase pertumbuhanbakteri, mungkin aerob, pada biak~n gigi vital dan Flora bakterial saluran akar telah diselidiki ber-gigi tanpa pulpa. Studi lain dipublikasikan pada tahun-tahun. Kertas-kertas kerja yang lebih awaltahun 1936 oleh Fish dan McLean, 19 yang menun- melukiskan suatu flora terutama terdiri dari mik-jukkan bahwa pulpa dan jaringan periapikal gigisehat dan vital selalu bebas mikro-organisme biladiperiksa secara histologis, dan bahwa.hampir tidakmungkin untuk mencabut gigi pada keadaan bebashama kecuali kalau gingiva krevikular dibakar ter-lebih dahulu. Pada tahun 1935 Okell dan Elliotmelaporkan timbulnya bakteremia transien setelah 255
256 llmu Endodontlk Dalam Praktekroorganisme aerob dan anaerob fakultatif. Perbeda- sering menemukan bakteri tambahan yang tidakan dalam flora, sebagai yang dilaporkan oleb pe- tumbuh pada media biakan yang digunakan danneliti-peneliti yang berbeda dalam 5 tahun terakhir, mereka menganggap bahwa itu adalah mikroor-adalah basil perkembangan teknologi dalam me- ganisme mati. Sebetulnya bakteri tersebut mungkinlakukan sampling, seperti misalnya teknik pem- adalab anaerob fastidius (fastidious) atau obligatbiakan anaerob baru, media biakan yang baru dan yang memerlukan kondisi dan media khusus untuklebib baik, serta cara isolasi dan identifikasi mik- bertahan hidup dan t~mbuh.roorganisme yang lebib canggib. Ada satu faktor Matusow melaporkan perubahan kemampuannyata dalam laporan perubaban flora yang sering reduksi-oksidasi jaringan sebagai suatu faktor etio-diabaikan; yaitu minat peneliti. Bila mikroorganis- logik pada eksaserbasi selulitis ketika perawatan endodontik terhadap 34 gigi utub non-vitaI.45 Diame diisolasi dan diidentifikasi dari suatu lingkung-an yang pada pokoknya anaerob, menggunakan mengisolasi 47 kuman aerob dan fakultatif, 80% diteknik sampling anaerob, dan dibiakkan pada me- antaranya adalah streptokokus, terutama fakultatif,dia dan suatu lingkungan yang mendorong pertum- tetapi tidak ada anaerob obligat yang diisolasi.buhan mikroorganisme jenis anaerob, maka tidak Naidorf menyusun daftar generalisasi menge-mengherarikan bila menemukan flora utama anae- nai organisme ('ang diisolasi dari saluran akar se- bagai berikut:5rob. Begitujuga halilya dengan sampling aerob.Pada tahun 1919, Henrici dan Hartrell me- l. Hasil isolasi infeksi campuran lebih umumnemukan dominasi Streptococcus viridans (63%), daripada basil isolasi organisme-tunggal.diikuti oleb Staphylococcos albus (17%), diphte- 2. Variasi luas organisme yang ditemukan diroid bacilli (6,5%) dan aerob pembawa-spora, dalam saluran akar oleb peneliti berbeda dapat di-Staphylococcus aureus, Bacillus proteus, Strep- hubungkan sebagian dengan ·perhatiaii/minat po-tococcus haemolyticus, dan B. coli, di dalam pulpa kok dan teknik biakan penelitj-peneliti ini.bemanah. * Sommer dkk. melaporkan bahwa or- 3. Invasi dentin dari pulpa telah ditemukan, te-ganisme yang paling sering diisolasi dari saluran tapi jenis organisme, kecepatan pertumbuhan, danakar adalah streptokokus alfa-hemolitik, seperti kelangsungan hidupnya tidak dipahami denganmisalnya Streptococcus viridans.65 Delapanpuluh baik.dua persen dari 357 biakan mengandung strepto- de-4. Hasil isolasi pulpa mirip flora mulut,kokus, 53% pada biakan mumi. Streptokokus beta- ngan dominasi kokus gram-positif.bemolitik ditemukan pada kurang dari 2% biakan, 5. Kira-kira 25% organisme yang diisolasidan Streptokokus anbemolitik (kelompok gamma), adalah anaerob.terutama enterokokus (Lancefield kelompok 0), 6. Organisme yang berhubungan dengan in-terdiri dari sekitar 9% junilah yang diisolasi. Mik- tensifikasi tidak berbeda dengan basil isolasi dariroorganisme lain yang terdapat pada 357 biakan saluran asimtomatik.semula antara lain adalah stafilokokus, laktoba- 7. Organisme yang dibiakkan dari saluransilus,jamur, aktinomises, basilus gram-negatif, dan yang terinfeksi mengeluarkan berbagai enzim inva-kokus gram-positif. · sif, tetapi kemampuan ini tidak selalu dapat di-Grossman, Slack, dkk. menemukan organisme samakan dengan patogenesitas.serupa, tetapi frekuensinya pada sampel yang diuji 8. Praktek merawat sumber nyata infeksi,berbeda. Grossman menemukari organisme peng- yaitu saluran akar, dan bukan jaringan periapikal,basil-gas pada 23 dari 300 saluran akar ~ang ber- yang dilakukan kini adalah sesuai dengan penemu-urutan yang dibiakkan sebelum dirawat.2 Dia ber- an Hedman,34 dan juga penemuan Melville dan Bircb.47fikir apakah organisme ini mungkin berhubungan 'dengan intensifikasi tak terduga (flare-up) yangtimbul secara periodik selama perawatan endodon-tik. Para peneliti yang membuat smear saluran akar BAKTERIANAEROB•Nomenkelatur banyak bakteri yang didaftar pada Japoran yang Dalan'l usaha melakukan sampling mikroor-disebutkan pada bab ini telah berubah sejak laporan ini diterbit- ganisme anaerob obligat dan anaerob fakultatif pa-kan. da saluran akar, beberapa peneliti memeriksa flora' gigi utub dengan pulpa nekrotik. Mazzarella dkk.
Mlkroblologi 257 pada 4ta4hun 1955,46 MacDonald dkk. pada tahun. periodontal melalui tubuli dentin yang terbuka, 1957, serta Brown dan Rudolph pada tahun saluran lateral dan saluran aksesori, atau foramina 1955,7 menemukan sedikit perbedaan dalam jum- apikal dan lateral;7·27·32·44 dan (3) dengan rute lim- lah mikroorganisme yang diisolasi dari gigi-gigi fatik atau hematogenus (anakoresis). Anakoresis tersebut. Organisme gram-positif ditemukan pada didefinisikan sebagai Iokalisasi bakteri transien sekitar 75% sampel; yang paling menonjol adalah dalam darah ke daerah terinflamasi, seperti misal- streptokokus (28%), stafilokokus (15%), korine- nya pulpa yang terkena trauma atau terinflamasi. bakteria (10 sampai 25%), jamur (12%), dan lain- lain. Bakteri gram-negatif (24%) terdiri dari spi- Baik mikroorganisme aerob dan anaerob, dan roketa (9 sampai 12%), neisseria (4%), bakteroid juga mikroorganisme fakultatif dapat ditemukan di (7%), fusobakterium (3%), pseud6monas (2%), dalam saluran akar. Sebagian besar mikroorganis- bakteri koliform (1%), dan lain-lain. Brown dan me yang diisolasi dari gigi utuh nonvital adalah Rudolph melaporkan adanya anaerob pada 24% anaerob, terutama dari genera bakteroid, pepto- basil isolasi,7 sedangkan MacDonald dkk. me- kokus, peptostreptokokus, fusiform, basili, dan ko- rinebakterium. Asal sebagian besar bakteri ini ada- . 44 lah rongga mulut dengan poket periodontal yangnemukan anaerob 32% dari sampel mereka. terinfeksi. Ek~rimen oleh Csemyei, 14 RobinsonAnaerob obligat pemah ditumbuhkan dari saluranakar oleh Goodman,24 Kantz dan Henry,39 Keudell dan Bolling,5 Burke dan Knighton,8 Sniith dandkk.;40 Wittgow dan Sebastian,70 Zielke dkk.,'.2 Tappe,64 serta Gier.dan MitcheII23 telah membuk-Moller,48 Sundqvist.67 · tikan kebenaran efek anakoretik, tetapi mekanisme ini ditolak oleh Delivanis dkk., 15 yang tidak mam- Moller mengisolasi 74% anaerob dari sampel- pu menginduksi anakoresis pada eksperimennyanya.48 Sundqvlst melaporkan basil yang diperoleh padakera.dari 32 gigi utuh nonvitaI ;67 dia mengisolasi 88strain bakteri yang 9~% di antaranya adalah anae- PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIKrob. Hanya 5 strain tumbuh di udara. Sebagian be-sar .sampel ini mengandung strain campuran dan Sterilitas suatu saluran atau berkurangnyajum-terdiri dari fusobakterium, bakteroid, eubacterium, lah mikroorganisme di dalam saluran akar tidak da-peptokokus, pepto-streptokokus, dan kampilobak- pat ditentukan dengan penglibatan dan bau. Go-ter. Sundqvist menemukan Bacteroides melanino- longan kecil organisme adalah kromogenik, dangenicus pada infeksi campuran dari 7 pasien de- tidak semua organisme mengeluarkan bau busuk;ngan inflamasi periapikal akut. Dia menyimpulkan misalnya pseudomonas mempunyai bau yang se-bahwa osteitis periapikal berhubungan dengan ada- dap. Bila salah satu tujuan utama perawatan endo-nya bakteri di dalam saluran akar, dan inflamasi dontik adalah menyingkirkan organisme infeksius,periapikal akut disebabkan oleh Bacteroides mela- alangkah bodohnya tindakan melihat. dresing,ninogenicus pada flora campuran. Stobberingh dan membauinya, untuk menentukan apakah saluranEggink menemukan mikroorganisme mikroaero- akar steril atau tidak.filik pada gigi-gigi dengan radiolusensi periapikaldan pada gigi dengan \"pulpa tertutup nekrotik\", Bukti J1ositif pemeriksaan bakteriologik diberi-tetapi mereka tidak menemukan korelasi antara or- kan oleh Buchbinder, yang menunjukkan bahwaganisme mikroaerofilik, organisme anaerob, atau gigi yang berhasil sembuh pada pemeriksaan pas-aerob dengan radiolusensi periapikal.66 ca-operatif bertambah 10%, bila sebelum diobtu- rasi gigi-gigi mempunyai biakan negatif.10 OlietJALAN BAKT~RI MENUJU PULPA mengevaluasi 98 gigi, beberapa di antarariya meng- hasilkan biakan positif dan lainnya biakan negatif Bakteri masuk pulpa lewat berbagai jalan: (1) pada waktu pengisian saluran akar, dan pada pe-melalui mahkota atau akar setelah terbukanya pul- meriksaan-menemukan bahwa \"suatu tingkat ke-pa karena trauma, melalui tubuli dentin setelah berhasilan yang lebih besar terjadi bila gigi di-invasi karies, prosedur restoratif tennasuk prepa- tumpat tanpa mikroorganisme di dalam saluranras1. mabkota,. dan restoras1. yang bocor,4·11 ·63 serta akar\" .54 Pada 300 kasus tambahan yang dilaporkanmelalui resorpsi ekstemal atau internal yang dapat oleh Oliet dan Sorin \"penyembuhan\" terjadi padamengarah ke terbukanya pulpa; (2) dari jaringan .11 % lebih banyak kasus bila biakannya negatif
258 llmu Endodontlk Dalain Praktek pada waktu pengisian saluran akar daripada bila dan dengan pemakaian teknik biakan anaerob yang positif.55 Zeldow dan Ingle menunjukkan angka disederhanakan, sekali lagi mungkin menjadi pen- keberhasilan 12% lebih tinggi dalam keadaan se- ting untuk mengambil biakan.\"49 rupa.71 Frostell menyajikan data untuk menunjuk- kan bahwa biakan mempunyai signifikansi kli- Meskipun perbedaan hasil sekitar 10% yang nis.21 Heling dan Shapiro mengevaluasi 118 gigi, 1 diperoleh sebagian besar peneliti tidak begitu be- sampai 5 tahun setelah perawatan dan menemukan sar, bagaimanapun ini adalah signifikan bahwa bahwa bila biakan negatif telah diperoleh sebelum l 0% dari semua gigi yang dirawat dan diisi dengan obturasi saluran akar, angka keberhasilan adalah adanya biakan positif kemungkinan besar tidak 10% lebih tinggi daripada bila saluran diisi tanpa akan ~rhasil. Perawatan endodontik tanpa kontrol dibiakkan atau dengan biakan positif.35 bakteriologik tidak ekonomis dan tidak etis. Tabet 13-1 memberikan angka keberhasilan perawatan Bender dkk., mempertanyakan signifikansi endodontik dilihat dari segi bakteriologik. biakan negatif pada waktu perawatan endodontik; para peneliti ini menemukari respon penyembuhan Pertanyaan tentang manfaat biakan negatif sebanyak 82% pada g1i yang diisi pada biakan sering diajukan. Beberapa mengakui bahwa biakan positif maupun negatif. Mereka menyatakan bah- positif merupakan bukti bahwa saluran akar sebaik- wa \"basil ini jangan diinterpretasikan bahwa usaha nya tidak diisi, tetapi ketidakpastian tetap ada yaitu untuk mengurangi jumlah mikroorganisme adalah apakah masih terdapat kuman hidup dalfilll saluran tidak perlu.\" Eggink tidak menemukan perbedaan akar setelah memperoleh biakan negatif. Meskipundalam penyembuhan sampai 3 tahun, bila saluran suatu biakan negatif tidak selalu inerupakan bukti akar diobturasi pada biakan positif atau negatif meyakinkan bahwa semua mikroorganisme telahsejak waktu dilakukan pengisian.16 Strobberingh disingkirkan, tetapi masih merupakarrindikator ter-dan Eggink memeriksa secara bakteriologis lebih baik mengenai berkurangnya jumlah mikroor-dari 1800 saluran akar dan menemukan insidensi ganisme selama perawatan. Dengan teknik biakan,biakan positif yang rendah (28%) pada waktu akan dimonitor keefektivan preparasi biomekanismembuka saluran akar gigi utuh tanpa rarefaksi dan kemomekanis saluran akar dan keefektivanperiapikal.66 Para peneliti ini karenanya mengan- medikasi dan penutupan antar-kunjungan; jadi da-jurkan dilewatkannya tes bakteriologik lebih lanjut pat dikatakan bahwa biakan adalah alat perawatan·pada kasus semacam itu. bermanfaat dan penting di tangan seorang klinisi. Morse berpendapat bahwa angka keberhasilan Media Biakanadalah sama apakah salm:an akar menghasilkanbiakan positif atau negatif pada waktu obturasi.50 Meskipun tidak semua mikroorganisme yangNamun Morse kemudian menyatakan bahwa, \"ku- terdapat di dalam saluran akar tumbuh pada mediaman anaerob secara klinis menjadi makin pentingTabet 13-1. Persentase Kasus yang Berhasll dalam Hubungamya dengan Hull Blakan BaklerlotogikAbramson1 Jumlah Gigidengan Biakan Gigi tanpa Biakan LamaWaktuBender, dkk.4 Gigi Negatif(%) Negatif (%) ObsetVasi (bu/an)Buchbinder10Engstrom dan Lunberg18 124 95 84 1+Frostell21 706 24Heling dan Shapiro35 245 84 82 20lngle37 129 42-48Morse50 92 82 48-60 118 89 76 12-60Oliet54 .89 86 6Oliet dan Sorin55 94 70 12Zekfow dan lngle71 ns 83 80 91 6 . 98 79 94 81 6-12+ 352 83 24 162 91 94 92 94
Mlkroblologl 259biak:an yang tersedia, terutama anaerob obligat, te- ganisme dari 27 spesies dan 18 genera. Sebagiantapi bila terbuka terhadap udara selama perawatanendodontik atau terhadap bahan kimiawi yang di- besar strain hidup lebih baik (lebih lama) dalamgunak:an dalam saluran ak:ar, seperti misalnya so'-dium hipoklorit, ak:an memusnahkan anaerob obli- VMG, terutama organisme streptokokus dan or-gat. Pada suatu studi in vitro, Foley menemukanbahwa Clorox yang berkekuatan penuh (5,2% soda . ganisme anaerob-bukan pembentuk spora. Sampelyang diberi klorin) atau Gly-oxide* (karbamida yang disimpan dalam VMG menunjukkan 90%peroksida 10% dalamjlavoredanhydrous glycerol) pertumbuhan dalam 3 hari.dapat membunuh Bacteroides melaninogenicusdalam 15 detik, bahkan cairan Clorox 1:10000 cu- Moller mengembangkan suatu medium biakankup efektif untuk memusnahkan organisme, se-dangkan Gly-oxide yang dicairkan tidak: efektit.2° dasar berisi daging anak lembu, jantung anak: lem- Juga pemah dinyatak:an bahwa bila sampel dari bu, produk pepton dalam gel agar, dan suplemensaluran akar kecil, pertumbuhan tidak akan di-mungkinkan. Diperlukan beberapa organisme un- tertentu. Diperoleh pertumbuhan lebih baik dari-tuk memungkinkan pertumbuhan. Grossman me-nunjukkan bahwa organisme tunggal dari spesies pada dengan media kering komersial. Pada sam-tertentu mikroorganisme mulut, cukup untuk me-mulai pertumbuhan pada medium biakan, danjum- pling dari saluran akar 5000 gigi manusia, 90 sam-lah maksimum mikroorganisme yang diperlukanadalah sepuluh.29 Penemuan ini .telah dikuatkan pai 95% sampel positifmenunjukkan pertumbuhanoleh Palmer dkk., yang menganggap bahwa kurangdari sepuluh mikroorganisme diperlukan untuk setelah 4 hari, tetapi inkubasi dilanjutkan selama 2pertumbuhan pada medium biakan. 58 minggu untuk memberi wak:tu bagi organisme yang Beberapa media cocok untuk membiak:kan ba-han dari saluran ak:ar, seperti brain heart infusion tumbuhnya lambat untuk memberi basil positif. Or-broth dengan agar 0, 1%, trypticase soy broth de-ngan agar 0,1 % (TSA), thioglycollate dan glucose ganisme yang dominan adalah streptokokus alfa-ascites broth. Leavitt dkk., menganjurkan penam-bahan 0, 1% agar dalam TSA untuk memudahkan hemolitik, laktobasilus, dan .anaerob termasuk ko-pertumbuhan anaerob.43 Peneliti-peneliti lain me-nganjurkan pt:nambahan zat cair ascitic 5% atau kus gram-positif, seperti peptokokus dan strepto-serum kuda 10% untuk memungkinkan organismefastidius bertumbuh. Selain itu lebih baik meng- peptokokus serta rod gram-positif, seperti eubak-gunakan iabung tinggi yang diisi sampai hampirpenuh untuk pembiakan daripada tabung pendek, teria, lactobasilus dan korinebakteria.guna mendapatkan tingkat tegangan oksigen yangberbeda pada berbagai permukaan dalam medium Sundqvist menggunakan media pra-reduksibiakan. · seperti yang dilukiskan oleh Holzeman dan Moore, Moller meneliti pengaruh kualitas air, berbagaigaram, bahan organik, agensia pereduksi, dan ber- dan mendapatkan sampelnya menurut prosedurbagai cara memperoleh lingkungan bebas ok- yang dilukiskan oleh Moller.67 Dengan mengguna-sigen.48 Medi~m kelangsungan hidup untuk tum- kan sebuah sarung tangan anaerob, Sunqvist me-=buh (Viability Medium for Growth VMG) dan nanam dan mengidentifikasi sejumlah anaerobmediUm transpor Stuart telah diselidiki; keduanyasama efektifnya bagi sebagian besar spesies or- yang dominan (90%). Griffee dkk. menganggapganisme. Tes in vitro ini meliputi 156 strain or- medium thioglycollate pra-reduksi dua kali lebih•Marion Laboratories, Inc., Kansas City, Missouri. efektif untuk menumbuhkan mikroorganisme dari saluran akar daripada trypticase soy broth yang tidak direduksi.26 . Beberapa peneliti percaya bahwa medium biak:- an yang memungkinkan pertumbuhan semua aerob dan anaerob tidak akan pernah ditemukan. Oleh karenanya, mereka berkesimpulan bahwa semua media biak:an yang sekarang ini tersedia tidak: dapat digunakan. Meskipun media biakan yang sekarang ini tersedia dan teknik yang digunak:an untuk men- dapatkan sampel dan menumbuhkan mikroorganis- me saluran akar mungkin tidak: sempurna, tetapi tetap merupakan cara yang bermanfaat yang me- mandu dan menunjukkan jalan lebih baik guna merawat pasien lebih efektif. Pengambilan Biakan Teknik pengambilan biakan adalah sederhana. Biia lupa dapat dipelajari kembali dari dokter prak- tek dalam beberapa menit. Rinciannya adalah se- ./
260 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb. 13-1. Langkah-langkah pengambilan biakan.A, Ambil poin absorben dari saluran akar dan buang. 8, Seka sisa antibiolikaatau antiseptik dari saluran akar; ulangi dua atau tiga kali. C, Masukkan poin absorben dan biarkan tetap dalam saluran akarsedikitnya satu menit, sehingga ujung absorben akan basah bila diambil dari saluran akar. D, Keluarkan poin absorben dari saluranakar dan periksa ujungnya untuk meyakinkan bahwa sudah basah. E, Buka tutup dengan melingkarkan jari kelingking tangan kananpada tutup dan putar tabung biakan berlawanan dengan arah jarum jam dengan tangan kiri; panasi bibir tabung dengan nyala api. F,Masukkan poin absorben ke dalam tabung biakan dan tutup kembali.
Mikrobiologl 261 ABGmb. 13-2. Adan B, lnkubator yang digunakan dalam kedokteran gigi. (alas kebaikan Buffalo Dental Manufacturing Co., Brooklyn,New York).bagai berikut: dresing dari kunjungan sebelumnya menghalang-halangi pertumbuhan bakteri dan da-dikeluarkan dari saluran akar dan dibuang. Poin pat menghasilkan suatu biakan negatif-palsu.absorben steril dimasukkan ke dalam saluran, de-ngan gerakan menyeka, untuk membersihkan per- Sebuah poin absorben steril dan baru, sekarangmukaan saluran dari bekas medikamen. Poin di- dimasukkan ke dalam foramen apikal dan dibiar-ambil dan dibuang, meskipun Garber menganjur- kan tetap berada di situ untuk sekurang-kurangnyakan menggunakan poin absorben ini untuk meng- I menit, guna mengabsorpsi sebanyak mungkinambil sampel untuk pembiakan. 22 Tujuan menyeka eksudat periapikal dan mikroorganisme dari salur~saluran akar adalah mencegah pemindahan medi- an akar. Poin absorben diambil dengan penjepitkamen intrasaluran ke medium biakan, yang dapat kapas steril yang dipegang dengan ibu jari, jari te- Junjuk dan jari tengah, sementara tutup tabung tes dilepas dengan jari kelingking dan telapak tangan, dari tangan yang sama. Tabung tes dipegang tangan yang satunya dan agak dimiringkan untuk men- cegah kontaminasi udara. Poin absorben dijatuhkan ke dalam medium, bibir tabung dipanasi dengan nyala api, tutup dipasang kembali dan tabung biak- an diinkubasi sebagaimana mestinya (Gmb. 13-1).Gmb.13-3. lnkubator untuk kedokteran gigi (Alas kebaikan Pembiakan Anaerob: Suatu Konsep KlinisUnion Broach Co., Long Island City, New York.) Pembiakan anaerob obligat adalah suatu proses fastidius yang memerlukan perlengkapan dan me- dia khusus yang digunakan pada suatu lingkungan yang suhunya diatur dan bebas oksigen. Prosedur berikut sudah cukup bagi klinisi yang ingin mem- biakkan mikroorganisme anaerob dari sampel yang diperoleh dari saluran akar dan jaringan periradi- kular. Sampel Periradikular. Menggunakan teknik aseptik, masukkan jarum alat semprit Luer Lok ste- ril ke dalam ruang periradikular (misalnya pem-
262 llmu Endodontik Dalam Praktekbengkakan), lakukan aspirasi, keluarkan segera ketelitian dalam mengambil biakan, adanya ke- mungkinan kebocoran antar-perawatan, kemampu-udara yang terdapat di dalam alat semprit, masuk- an medium biakan untuk menahan pertumbuhan mikroorganisme, semua berperan pada pembalikankkeacnijla) rAu mn am- peolartl,u•i stoper sekat karet dari vial (botol biakan. dan sedot cairannya. Vial Ana- KEPUSTAKAANport, suatu vial 10 ml dengan stoper sekat karet 1. Abramson,1.1. : Lecture, American Association ofyang gasnya telah dikeluarkan, harus diangkut ke Endodontists, Chicago, 1961 .depot pembiakkan anaerobik yang mana saja, yang 2. Aisenberg, M.S.:J. Am. Dent. Assoc. , 18:136,1931. 3. Appleton, J.L.T.: Bacterial Infection. Philadelphia,biasanya terletak di rumah sakit atau lembaga pe- Lea & Febiger, 1933.rawatan-kesehatan di sebagian besar kota, dalam 4 4. Bender, l.B. et al. : Oral Surg., 18:5'b7, 1964. 5. Bender,I.B., et al. : J. Am. Dent. Assoc., 59:720,jam setelah pengambilan sampel. 1959.Sampel Saluran Akar. Secara aseptis persiap- 6. Blyney,J.R. : Dent. Cosmos, 74:635,1932. 7. Brown, L.E., dan Rudolph, C.E.: Oral Surg.,kan kavitas jalan masuk ke dalam kamar pulpa. 10:1094, 1957.Injeksikan beberapa tetes medium yang sebelum- 8. Burke, G.W. ct.an Knighton, H.T.: J. Dent. Res. ,nya direduksi, yang telah disterilkan secara anaero- 39:205, 1960. 9. Burket, L.W.: YaleJ. Bio. Med., 9:271 ,1937.bik (chopped meat glucose broth digunakan oleh IO. Buchbinder,M.: J. Dent. Res., 20:92, 1941. 11. Chirnside, J.M.: N.Z. Dent.I., 54:173, 1958.Sundqvist) ke dalam kamar, pompakan medium ke 12. Coolidge, E.D.: J. Am. Dent. Assoc. , 18:499, 1931. 13. Coolidge, E.D.: J. Natl. Dent. Assoc., 6:337, 1919.dalam saluran akar dengan kikir endodontik steril, 14. Csernyei,J.: J. Dent. Res ., 18:527, 1939. 15. Delivanis, P.D., et al. : Oral Surg., 52:430, 1981 .aspirasi cairan dengan alat semprit Luer Lok, ke- 16. Eggink,C.O.: Int.Endod. J. , 15:79, 1982. 17. Engstrom, B., dan Frostel, G.: Acta Odontol.luarkan segera udara dari alat semprit, masukkan Scand.., 22:43, 1961.jarum melalui stoper karet vial Anaport dan ke- 18. Engstrom, B., dan Lundberg, M.: Odontol Revy,luarkan cairannya. Angkut sampel ke depot pem- 15257, J9J964, dan74:189, 1966. 19. Fish, E.W., dan McLean, I. : Br. Dent. J., 61 :336,biakan anaerob dalam 4 jam. Bila terdapat eksudat 1936.di. dalam saluran akar -injeksi medium tambahan 20. Foley, D.B.: J. Endod., 9:236,1983. 21 . Frostell, G.: Dalam Transaction of the Third Inter-·tidak perlu untuk sampling. national Conference on Endodontics. Edited by L.I.Pembalikan Biakan Grossman. Philadelphia. University of Pennsyl- vania Press, 1963, p. 112. Grossman memeriksa sekitar 1000 kasus dan 22. Garber, F.N. :Oral Surg., 16:474, 1963.menemukan bahwa 2% dari biakan adalah negatif 23. Gier, R.E. , dan Mitchell, D.F. : J. Dent. Res.,setelah diinkubasi 48 jam, tetapi berubah menjadi 74:564, 1968.positif bila diinkubasikan selama 10 hari30 (Gmb. 24. Goodman, A.D.: OralSurg.,44:128, 1977.13-2). Sebaiknya beri tenggang waktu lebih dari 48 25. Gotlieb, B., et al. : Z. Stomatol., 26:1151 , 1928.jam antara pengambilan biakan dan pengisian sa- 26. Griffee,M.B.,etal.:OralSurg..,52:433, 1981.luran akar, lebih baik lagi 96 jam atau lebih, dan 27. Grossman,L.l.:J. Dent.Res.,26:551, 1967.tabung biakan segera diperiksa kembali sebelum 28. Grossman, L.I.: J. Dent. Res.,45:81 , 1966.mengisi suatu saluran untuk meyakinkan bahwa ti- 29. Grossman, L.l.:J. Dent. Res., 41 :495' 1962.dak ada bukti pertumbuhan (Gmb.13-3). 30. Grossman, L.I.: J. Dent. Res., 2:57, 1933. 31. Haden, R.L. : Dental Infection and Systemic Di- Insidensi pembalikan biakan, yaitu, suatu sease. Philadelphia, Lea & Febiger, 1928.biakan negatif yang menjadi biakan positif pada 32. Hampp, E.G.: Oral Surg., JO: 1100, 1957.waktu obturasi, berbeda di antara para peneliti, se-bagai berikut: Engstrom dan Forstell, 14%;17Nicholls, 4%;52 Seltzer dkk. . , 16%. ;61 Serene danMcDonald, sekiiar 10%;62 Tsatsas dkk., 23% biladiambil oleh mahasiswa;68 dan Winkler serta vanAmerongen, 3% bila diambil oleh operator yangberpengalaman dan 9% bila diambil oleh mahasis-wa. Insidensi ini kelihatannya menunjukkan bahwa• Scott Laboratories Inc., Fiskeville, RI
Mlkroblologl 26333. ·Hatton, E.H., et al.: J. Am. Dent. Assoc., 15:56, 53. Okell, C.C., dan Elliot, S.D.: Lancet, 2:869, 1935. 1928. 54. Oliet, S.: Oral Surg., 15:727, 1962. 55. Oliet, S., dan Sorin, S.M.: J. Br. Endod_. Soc., 3:3,34. Hedman, W.J.: Oral Surg.,4:1173,1951.35. Heling, B., dan Shapiro, J.: Quint Int., 11 :79, 1978. 1969.36. Hunter, W.: Dent. Reg., 65:S79, 1911, dan Dent. 56.. Onderdenk, T.W.: Int. Dent. J..,22 :20, 1901. 57. Orban, B.: J. Am. Dent. Assoc., 19:1948, 1932. Brief, 16:850, l 91 l. 58. Palmer, G.R., et al.: Oral Surg., 42824, 1976.37. Ingle, J.I.: Oral Surg., 14:83, l 961. 59. Robinson, H.B.G., dan Bolling, L.R.: J. Am. Dent.38. Kakehashi, S., et al.: Oral Surg., 201:340, 1965.39. Kantz, W.E. dan Henry, C.A.: Arch. Oral Biol., Assoc., 28: 1552, 1936. 60. Round, S.,etal.: Proc. R. Soc. Med.,29:1552, 1936. 19:91, 1974. 61. Seltzer, S., et al.: J. Am. Dent. Assoc.,67:651, 1963.40. Keudell, K., et al.:J. Endod., 2: 146, 1976. 62. Serene, T.P., dan McDonald, E.P.: J. Am. Dent.41. Kronfeld,R: Histopathology of Teeth. Philadelphia. Assoc., 78: 1013, 1969. Lea & Febiger, 1939. 63. Shovelton, D.S.: Ala. Dent. Rev., 7:7, 1959.42. La Roche, M.: Allied. Dent. Soc., 13155, 1918. 64. Smith, L.S., dan Tappe, G.D.: J. Dent. Res.., 41:11,43. Leavitt, J.M., et al.: Oral Surg., 11 :302, 1958.44. McDonald, J.B., et al. : Oral Surg., 10:318, 1957. 1962.45. Matusow, R.J.: Oral Surg., 61:90, 96, 1986. 65. Sommer, R.F., et al. : Clinical Endodontics, 2nd Ed.46. Mazarella, M.A. et al. : Classification of Micro-or- Philadelphia. W.B. Saunders, 1961, p. 374. ganisms from the Pulp Canal of Non-Vital Teeth: 66. Stroberingh, E.E., dan Eggink, C.D.: Int. Endod. J., Research Report. Bethesda, M.D., U.S. Naval Den- tal School, 1955. 15:87, 1982.47. Melville, T.H., dan Birch, R.H.: Oral Surg.,23:93, 61. Sundqvist, G.: Bacteriological Studies of Necrotic 1967.48. Moller, A.J.R.: Microbiologic Examination of Root Dental Pulps. Umea, Sweden. University Odontolo- Canals and Periapical Tissues of Human Teeth. gy Dissertations, 1976. Goteborg, Akademiforlaget, 1966. 68. Tsatsas, B., Pyet al.PY: J. Br. Endod. Soc., 7:78,49. Morse, D.R.: Int. Dent. J., /4:78, 1981. 1974.50. Morse, D.R.: Dent. Clin. North. Am., /5:793, 1971.SL Naidorf, l.J.: Dalam The Biology of the Human 69. Winkler, K.C., dan van Amerongen, J.: Oral Surg., Dental Pulp. Edited by M. Siskin. St. Louis, C.V. /2:857,1959. Mosby, 1973,p. 391.52. Nicholls, E.: Br. Dent. J., I I 2:167, 1962. 70. Wittgow, W.C., dan Sebastian, C.B.: J. Endod., /:168, 1975. 71. Zeldow, B.J., dan Ingle, J.: J. Am. Dent. Assoc., 66:9, 1963. 72. Zielke, D.R., et al.: Oral Surg., 42:830, 1976.,
Search
Read the Text Version
- 1 - 9
Pages: