Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore kelas_smk_teknik-transmisi-tenaga-listrik-jilid-1_aslimeri

kelas_smk_teknik-transmisi-tenaga-listrik-jilid-1_aslimeri

Published by haryahutamas, 2016-06-01 19:43:41

Description: kelas_smk_teknik-transmisi-tenaga-listrik-jilid-1_aslimeri

Search

Read the Text Version

1). Aliran elektron menjadi terbalik, timbulnya beda potensial listrik mengalir dari anoda melalui antara kutub-kutub sel baterai. power suplai ke katoda. Proses tersebut terjadi secara2). Ion-ion negatif rnengalir dari simultan dengan reaksinya dapat katoda ke anoda dinyatakan.3). Ion-ion positif mengalir dari Pb O2 + Pb + 2 H2SO4 anoda ke katoda Sebelum Proses Jadi reaksi kimia pada saatpengisian (charging) adalah Pb SO4 + Pb SO4 + 2 H2Okebalikan dari saat pengosongan Setelah Proses(discharging) dimana :1.10.2. Prinsip Kerja Baterai Pb O2 = Timah peroxida (katub Asam - Timah. positif / anoda) Bila sel baterai tidak dibebani, Pb = Timah murni (kutubmaka setiap molekul cairanelektrolit Asam sulfat (H2SO4) negatif/katoda)dalam sel tersebut pecah menjadi 2H2SO4= Asam sulfat (elektrolit)dua yaitu ion hydrogen yang Pb SO4 = Timah sulfat (kutubbermuatan positif (2H+) dan ionsulfat yang bermuatan negatif positif dan negatif setelah(SO4 -) proses pengosongan) H2O= Air yang terjadi setelahH2SO4 2H + + SO4- - pengosonganProses pengosongan Jadi pada proses pengosongan baterai akan terbentuk timah sulfat Bila baterai dibebani, maka tiap (PbSO4) pada kutub positif danion negatif sulfat. (SO4-) akan negatif, sehingga mengurangibereaksi dengan plat timah murni reaktifitas dari cairan elektrolit(Pb) sebagai katoda menjadi timah karena asamnya menjadi timah,sulfat (Pb SO4) sambil melepaskan sehingga tegangan baterai antaradua elektron. Sedangkan sepasang kutub-kutubnya menjadi lemah.ion hidrogen (2H+ ) akan beraksidengan plat timah peroksida (Pb 1.10.3. Proses PengisianO2) sebagai anoda menjadi timahsulfat (Pb SO4) sambil mengambil Proses ini adalah kebalikan daridua elektron dan bersenyawa proses pengosongan dimana arusdengan satu atom oksigen untuk listrik dialirkan yang arahnyamembentuk air (H2O). Pengambilan berlawanan, dengan arus yangdan pemberian elektron dalam terjadi pada saat pengosongan.proses kimia ini akan menyebabkan Pada proses ini setiap molekul air terurai dan tiap pasang ion hidrogen (2H+) yang dekat plat negatif 38

bersatu dengan ion negatif Sulfat Untuk baterai Nickel-Cadmium(SO4--) pada plat negatif untuk Pengosonganmembentuk Asam sulfat. 2 Ni OOH + Cd + 2H2OSedangkan ion oksigen yang bebas 2Ni (OH)2 + Cd (OH)2bersatu dengan tiap atom Pb pada Pengisianplat positif membentuk timah dimana :2NiOOH = Incomplate nickelic - hydroxide (Platperoxida (Pb O2). positif atau anoda) Proses reaksi kima yang terjadi Cd = Cadmium (Plat negatif atauadalah sebagai berikut : katoda) 2Ni (OH)2 = Nickelous hydroxidePb SO4 + Pb SO4 + 2H2OSetelah pengosongan (Plat positif)PbO2 + Pb + 2H2SO4 Cd (OH)2 = Cadmium hydroxideSetelah pengisian (Plat negatif)1.10.4.Prinsip Kerja Baterai Alkali Untuk Baterai nickle - IronBaterai Alkali menggunakan Pengosonganpotasium Hydroxide sebagai 2 Ni OOH + Fe + 2H2Oelektrolit, selama proses 2Ni (OH)2 + Fe (OH)2 . Pengisianpengosongan (Discharging) dan dimana : 2NiOOH = Incomplatepengisian (Charging) dari sel nickelic - hydroxide (Plat positif)baterai alkali secara praktis tidak Fe = Iron (Plat negatif)ada perubahan berat jenis cairan 2Ni (OH)2 = Nickelous hydroxideelektrolit. (Plat positif) Fe (OH)2 = Ferrous hydroxide (PlatFungsi utama cairan elektrolit negatif)pada baterai alkali adalah bertindak 1.11. Jenis-jenis Baterai.sebagai konduktor untuk Bahan elektrolit yang banyakmemindahkan ion-ion hydroxida dipergunakan pada baterai adalah jenis asam (lead acid) dan basadari satu elektroda keelektroda (alkali). Untuk itu dibawah ini akan dibahas kedua jenis bahan elektrolitlainnya tergantung pada prosesnya, tersebut.pengosongan atau pengisian,sedangkan selama prosespengisian dan pengosongankomposisi kimia material aktif pelat-pelat baterai akan berobah. Prosesreaksi kimia saat pengosongan danpengisian pada elektroda-elektrodasel baterai alkali sebagai berikut. 39

1. Baterai Asam ( Lead Acid ƒ Pengisian awal (Initial Charge) : Storage Battery) 2,7 VoltBaterai asam bahan elektrolitnya ƒ Pengisian secara Floating : 2,18 Voltadalah larutan asam belerang(Sulfuric Acid = HzS04). Didalam ƒ Pengisian secara Equalizing :baterai asam, elektroda- 2,25 Voltelektrodanya terdiri dari plat-plat ƒ Pengisian secara Boosting : 2,37 Volttimah peroksida Pb02 (LeadPeroxide) sebagai anoda (kutubpositif) clan timah murni Pb (Lead  Tegangan pengosongan per sel (Discharge ) : 2,0 – 1,8 VoltSponge) sebagai katoda (kutubnegatif). Ciri-ciri umum (tergantungpabrik pembuat) sebagai berikut : 2. Baterai Alkali ( Alkaline Storage Battery ) Tegangan nominal per sel 2 Volt Ukuran baterai per sel lebih Baterai alkali bahan elektrolitnya besar bila dibandingkan dengan adalah larutan alkali (Potassium Hydroxide) yang terdiri dari : baterai alkali. ƒ Nickel-Iron Alkaline Battery ( Ni- Nilai berat jenis elektrolit Fe battery ) sebanding dengan kapasitas ƒ Nickel-Cadmium Alkaline Battery baterai ( Ni-Cd battery ) Suhu elektrolit sangatmempengaruhi terhadap nilaiberat jenis elektrolit, semakin Pada umumnya yang banyak dipergunakan di instalasi unittinggi suhu elektrolit semakin pembangkit adalah baterai alkali- cadmium ( Ni-Cd ). Ciri-ciri umumrendafi berat jenisnya dan (tergantung pabrik pembuat) sebagai berikut :sebaliknya.  Tegangan nominal per sel 1,2 Volt Nilai standar berat jenis elektrolit tergantung dari pabrik  Nilai berat jenis elektrolit tidak sebanding dengan kapasitas pembuatnya. baterai Umur baterai tergantung pada  Umur baterai tergantung pada operasi dan pemeliharaan, operasi dan pemeliharaan, biasanya dapat mencapai 15 - biasanya dapat mencapai 10 - 20 tahun, dengan syarat suhu 15 tahun, dengan syarat suhu baterai tidak lebih dari 20o C. baterai tidak lebih dari 20o C.  Tegangan pengisian per sel Tegangan pengisian per sel harus sesuai dengan petunjuk harus sesuai dengan petunjuk operasi dan pemeliharaan dari pabrik pembuat. Sebagai contoh adalah : 40

operasi dan pemeliharaan dari 3. Konstruksi Pocket Plate pabrik pembuat. Sebagai contoh adalah : Baterai dengan konstruksi pocket o Pengisian awal (Initial plate merupakan jenis baterai yang Charge) = 1,6 – 1,9 Volt banyak digunakan di PLN (sekitar o Pengisian secara Floating = 1,40 – 1,42 Volt 90%). Baterai NiCd pertama kali o Pengisian secara Equalizing diperkenalkan pada tahun 1899 clan = 1,45 Volt baru diproduksi secara masal tahun o Pengisian secara Boosting = 1,50 – 1,65 Volt 1910. Konstruksi material aktif yang Tegangan pengosongan per sel pertama dibuat adalah konstruksi (Discharge ) : 1 Volt (reff. Hoppeke & Nife) pocket plate.Menurut Konstruksinya baterai bisa Konstruksi ini dibuat dari plat bajadikelompokkan atas: tipis berlubang-lubang yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk rongga-rongga atau kantong yang kemudian diisi dengan material aktif seperti terlihat pada gambar 1.44 dibawah ini.Gambar 1. 44. Baterai dengan kuntruksi Pocket Plate 41

Gambar 1.45. Konstruksi Elektrode Tipe Pocket Plate dalam 1 rangkaian Dari disain diatas dapat dilihat secara perlahan bereaksi denganbahwa material aktif yang akan larutan elektrolit (KOH) kemudianbereaksi hanya material yang membentuk senyawa baru yaitubersinggungan langsung dengan Potassium Carbonate (K2C03)plat baja saja, padahal material Sesuai dengan persamaan :aktif tersebut mempunyai dayakonduktifitas yang sangat rendah. 2KOH+C02 K2C03+H20 Senyawa ini justru menghambatUntuk menambah konduktifitas- daya konduktifitas antar plat (Tahanan dalam baterai makinnya, maka ditambahkan bahan besar). Reaksi tersebut otomatis juga mengurangi banyaknya graphitegraphite di dalam material aktif sehingga daya konduktifitas material aktif didalam kantong berkurang.tersebut. Penambahan ini 42membawa masalah baru yaitubahwa material graphite ternyata

Kejadian tersebut berakibat karena udara luar perlu menjadi pertimbangan serius dalam masalahlangsung pada performance sel penyimpanan baterai yang tidak beroperasi.baterai atau dengan kata lain 4. Konstruksi Sintered Platemenurunkan kapasitas ( Ah ) sel Sintered Plate ini merupakanbaterai. pengembangan konstruksi dari baterai NiCd tipe pocket plate,Dalam kasus ini, penggantian Bateraii Sintered Plate ini pertama kali diproduksi tahun 1938.elektrolit baterai ( rekondisi baterai) Konstruksi baterai jenis ini sangat berbeda dengan tipe pocket plate.hanya bertujuan memperbaiki atau Konstruksi sintered plate dibuat dari plat baja.tipis berlubang yang dilapisimenurunkan kembali tahanan dengan serpihan nickel (Nickel Flakes). Kemudian pada lubang -dalam ( Rd ) baterai namun tidak lubang plat tersebut diisi dengan material aktif seperti pada Gambardapat memperbaiki atau mengganti 1. 46bahan graphite yang hilang.Pembentukan PotassiumCarbonate ( K2C03 ) juga dapatterjadi antara larutan elektrolit (KOH ) dengan udara terbuka,namun proses pembentukannyatidak secepat proses diatas dandalam jumlah yang relatif kecil.Perhatian terhadap pembentukanPotassium Carbonate ( K2C03 ) Gambar 1.46. Sintered Plate ElectrodeKonstruksi ini menghasilkan Karena lapisan Nickel Flakekonduktifitas yang baik antara plat pada plat baja sangat getas makabaja dengan material aktif. Namun sangat mudah pecah pada saatkarena plat baja yang digunakan plat baja berubah atau memuai.sangat tipis ( sekitar 1.0 mm s/d Hal ini terjadi pada saat baterai1.5 mm ), maka diperlukan plat mengalami proses charging atauyang sangat luas untuk discharging. Akibatnya bateraimenghasilkan kapasitas sel baterai jenis ini tidak tahan lamayang tidak terlalu besar dibandingkan dengan baterai jenis(dibandingkan dengan tipe pocket pocket plate.plate ). 43

5. Konstruksi Fibre Structure 2. Plat elektrode yang elastis sehingga tidak mudah patah / Fibre structure pertama kali pecahdiperkenalkan pada tahun 1975clan baru diproduksi secara masal 3. Tidak memerlukan bahantahun 1983. Baterai jenis ini tambahan (seperti graphitemerupakan perbaikan dari tipe-tipe pada baterai jenis Pocketbaterai yang terdahulu. Konstruksi Plate)baterai ini dibuat dari campuranplastik dan nickel yang 4. Dimensi elektrode yang relatifmemberikan keuntungan : lebih kecil dibandingkan dengan tipe Pocket Rate untuk1. Konduktifitas antar plat yang kapasitas baterai yang sama tinggi dengan tahanan dalam yang rendah. 5. Pembentukan K2C03 hanya terjadi karena kontaminasi dengan udara (sargat kecil) Konstruksi baterai tipe Fibre Structure digambarkan pada gambar dibawah ini.Gambar 1.47. Fibre Nickel Cadmium Electrode6. Menurut Karakteristik tinggi yaitu diatas 7 CnA (kapasitas Pembebanan. nominal arus) dengan waktu yang singkat ± 2 menit. Tegangan akhir Yang dimaksud tipe baterai per sel 0,8 Volt. Tipe ini belummenurut karakteristik pembebanan pernah digunakan di PLN.adalah sebagai berikut : Tipe H : High LoadingTipe X : Very High Loading. Tipe ini adalah untuk jenis Tipe ini adalah untuk jenis pembebanan dengan arus yangpembebanan dengan arus yang tinggi yaitu antara 3,5 - 7 CnA 44

dengan waktu yang singkat, lama induk. Tegangan akhir per sel adalahwaktu pembebanan ± 4 menit. Tipe 0,9 Volt.ini biasanya digunakan dipembangkit-pembangkit untuk start Tipe L : Low Loadingup mesin pembangkit. Teganganakhir per sel adalah 0,8 Volt. Tipe ini adalah untuk jenis pembebanan dengan arus kecilTipe M : Medium Loading yaitu sebesar 0,5 CnA, lama waktu pembebanan 5 jam, Tipe ini adalah untuk jenis biasanya digunakan di gardu-pembebanan dengan arus yang gardu induk. Tegangan akhir 1tinggi yaitu antara 0,5 - 3,5 CnA Volt per sel.dengan waktu yang singkat, lamawaktu pembebanan ± 40 menit,biasanya digunakan di gardu-gardu 45

1.12. Bagian-bagian Utama Baterai Gambar 1.48. Bagian-bagian Baterai 46

1. Elektroda Gambar1. 49. Bentuk Sederhana Sel Baterai Tiap sel baterai terdiri dari 2 (dua)macam elektroda, yaitu elektroda 3. Sel Bateraipositif (+ ) dan elektroda negatif (- )yang direndam dalam suatu larutan Sesuai dengan jenis bahankimia ( gambar 1.49 ). bejana ( container ) yang digunakan terdiri cari 2 (dua) macam : Elektroda-elektroda positif dan a. Steel Containernegatif terdiri dari : b. Plastic Container Grid, adalah suatu rangka besi 4. Steel Container atau fiber sebagai tempat material aktif. Sel baterai dengan bejana Material Aktif, adalah suatu (container) terbuat dari steel material yang bereaksi secara ditempatkan dalam rak kayu, hal ini kimia untuk menghasilkan energi untuk menghindari terjadi hubung listrik pada waktu pengosongan singkat antar sel baterai atau hubung (discharge) tanah antara sel baterai dengan rak baterai2. Elektrolit . Elektrolit adalah Cairan atau 5. Plastic containerlarutan senyawa yang dapatmenghantarkan arus listrik, karena Sel baterai dengan bejanalarutan tersebut dapat menghasilkan (container) terbuat dari plastikmuatan listrik positif dan negatif. ditempatkan dalam rak besi yangBagian yang bermuatan positif diisolasi, hal ini untuk menghindardisebut ion positif dan bagian yang terjadi hubung singkat antar selbermuatan negatif disebut ion baterai atau hubung tanah antara selnegatif. Makin banyak ion-ion yang baterai de !gan rak baterai apabiladihasilkan suatu elektrolit maka terjadi kerusakan atau kebocoranmakin besar daya hantar listriknya. elektrolit baterai. Jenis cairan elektrolit bateraiterdiri dari 2 ( dua ) macam, yaitu:1. Larutan Asam Belerang ( H2S04 ), digunakan pada baterai asam.2. Larutan Alkali ( KOH ), digunakan pada baterai alkali. 47

1.13. Instalasi Sel Baterai. ditempatkan pada stairs rackSel baterai dibagi dalam sehingga memudahkan dalambeberapa unit atau group yang terdiri melaksanakan pemeliharaan,dari 2 sampai 10 sel per unit dan pengukuran dan pemeriksaan leveltergantung dari ukuran sel baterai elektrolit.tersebut. Baterai tidak boleh Agar ventilasi cukup danditempatkan langsung di lantai memudahkan pemeliharaan makasehingga memudahkan dalam harus ada ruang bebas padamelakukan pemeliharaan dan tidak rangkaian baterai sekurang-terdapat kotoran dan debu diantara kurangnya 25 cm antara unit atausel baterai. Baterai jangan grup baterai lainnya serta grup atauditempatkan pada lokasi yang mudah unit baterai paling atas. Instalasiterjadi proses karat dan banyak baterai dan charger ditempatkanmengandung gas, asap, polusi serta pada ruangan tertutup dannyala api. dipisahkan, hal dimaksudkan untukInstalasi baterai sesuai memudahkan pemeliharaan danpenempatannya dibagi dalam 2 (dua) perbaikan.macam juga, sama dengan bahan 1.13.2. Terminal dan Penghubung Baterai.bejana yaitu :1. Steel Container2. Plastic Container Sel baterai disusun sedemikian1.13.1. Steel Container rupa sehingga dapat memudahkan dalam menghubungkan kutub-kutubSel baterai dengan bejana baterai yang satu dengan yang(container) terbuat dari baja (steel)ditempatkan dalam rak dengan jarak lainnya. Setiap sel bateraiisolasi secukupnya. Setiap sel bateraidisusun pada rak secara paralel dihubungkan menggunakan nickelsehingga memudahkan untukmelakukan pemeriksaan batas (level) plated steel atau copper. Sedangkantinggi permukaan elektrolit sertapemeliharaan baterai lainnya. penghubung antara unit atau grup baterai dapat berbentuk nickel plated steel atau berupa kabel yang terisolasi (insulated flexible cable). Khusus untuk kabel penghubung berisolasi, drop voltagePlastic Container maksimal harus sebesar 200 mVolt (Standar dari Alber Corp ) sepertiSel baterai dengan bejana terlihat pada Gambar 1.50(container) terbuat dari plastikbiasanya dihubungkan secara seridalam unit atau grup dengan suatu\"plastic button plate\". Sel bateraidisusun memanjang satu baris ataulebih tergantung jumlah sel bateraidan kondisi ruangan. Sel baterai 48

I = Arus dalam ampere 1.13.5. Rangkaian Baterai Dikarenakan tegangan baterai per sel terbatas, maka perlu untuk mendapatkan solusi agar tegangan baterai dapat memenuhi atau sesuai dengan tegangan kerjaGambar 1.50. Susunan Sel pada peralatan yang maupun untuk Baterai menaikkan kapasitas dan jugaDemikian pula kekerasan atau kehandalan pemakaian denganpengencangan baut penghubung merangkai (meng-koneksi)harus sesuai dengan spesifikasi beberapa baterai dengan cara :pabrik pembuat baterai. Hal ini untuk 1. Hubungan serimenghindari loss contact antara 2. Hubungan paralelkutub baterai yang dapat 3. Hubungan Kombinasimenyebabkan terganggunya sistem a. Seri Paralelpengisian baterai serta dapat b. Paralel Serimenyebabkan terganggunya 1. Hubungan Seriperformance baterai. Oleh karena itu Koneksi baterai dengan hubungan seri ini dimaksudkanperlu dilakukan pemeriksaan untuk dapat menaikkan tegangan baterai sesuai dengan tegangankekencangan baut secara periodik kerja yang dibutuhkan atau sesuai tegangan peralatan yang ada.1.13.4. Ukuran Kabel Sebagai contoh jika kebutuhan tegangan baterai pada suatu unit Bagian yang terpenting dalam pembangkit adalah 220 Volt makapemasangan instalasi baterai akan dibutuhkan baterai denganadalah diperolehnya sambungan kapasitas 2,2 Volt sebanyak 104kabel yang sependek mungkin buah dengan dihubungkan secarauntuk mendapatkan rugi tegangan seri.(voltage drop) sekecil mungkin.Ukuran kabel disesuaikan dengan Kekurangan dari hubungan seribesarnya arus yang mengalir. ini adalah jika terjadi gangguan atauDengan demikian rumus yang kerusakan pada salah satu seldigunakan adalah : baterai maka suplai sumber DC ke beban akan terputus. U 0,018 x I ADimana :U = rugi tegangan (singleconductor) dalam volt / meter 49

Gambar 1.51. Hubungan Baterai Secara Seri2. Hubungan Paralel paralel mengalami gangguan atau kerusakan maka sel baterai yang Koneksi baterai dengan lain tetap akan dapat mensuplaihubungan paralel ini dimaksudkan tegangan DC ke beban, jadi tidakuntuk dapat menaikkan kapasitas akan mempengaruhi suplai secarabaterai atau Ampere hour (Ah) keseluruhan sistem, hanyabaterai, selain itu juga dapat kapasitas daya sedikit berkurangmemberikan keandalan beban DC sedangkan tegangan tidakpada sistem. Mengapa bisa terpengaruhdemikian? . Hal ini disebabkan jika salahsatu sel baterai yang dihubungkanGambar 1.52. Hubungan Baterai Secara Paralel 50

3. Hubungan Kombinasi 4. Hubungan Seri Paralel Pada hubungan kombinasi ini Pada hubungan Seri Paralelterbagi menjadi 2 macam yaitu seriparalel dan paralel seri. Hubungan seperti gambar 1.53, jika tiapini digunakan untuk memenuhikebutuhan ganda baik dari sisi baterai tegangannya 2,2 Volt dankebutuhan akan tegangan dan arusyang sesuai maupun keandalan Arusnya 20 Ampere maka akansistem yang lebih baik. Hal inidisebabkan karena hubungan seri didapat : Tegangan dibaterai adalahakan meningkatkan tegangansedangkan hubungan paralel akan = 2,2 + 2,2 + 2,2 = 6,6 Volt,meningkatkan arus dan keandalansistemnya. sedangkan arusnya adalah = 20 + 20 = 40 Ampere, sehingga kapasitas baterai secara keseluruhan adalah 6,6 Volt dan 40 Ampere. Dari perhitungan tersebut maka yang mengalami kenaikan signifikan adalah tegangannya.Gambar 1.53. Hubungan Baterai Secara Seri Paralel 51

5. Paralel Seri adalah = 20 + 20 + 20 = 60 Pada hubungan Paralel Seri Ampere, sehingga kapasitas bateraiseperti gambar dibawah ini, jika tiapbaterai tegangannya 2,2 Volt dan secara keseluruhan adalah 4,4 VoltArusnya 20 Ampere maka akandidapat : dan 60 Ampere.Tegangan dibaterai adalah = 2,2 +2,2 = 4,4 Volt, sedangkan arusnya Dari perhitungan tersebut maka. yang mengalami kenaikan signifikan adalah tegangannyaGambar 1.54. Hubungan Baterai Secara Seri Paralel1.14. Ventilasi Ruang Baterai ingin menjaga kondisi temperatur dan kelembaban yang lebih baik Pada pemasangan baterai di maka perlu dipasang pendinginruangan tertutup, maka perlu ruangan atau Air Conditioning (AC)adanya sirkulasi udara yang cukup dengan suhu yang sesuai standardi ruangan baterai tersebut. Untuk yang berlaku.harus dilengkapi dengan ventilasiatau lubang angin atau exchaust Sesuai dengan Standar DINfan. Dalam hal ini keadaan ventilasi 0510 maka suhu ruangan bateraiharus baik untuk membuang gas untuk jenis baterai asam tidak bolehyang berupa campuran hydrogen lebih dari 38 oC dan untuk bateraidan oxygen (eksplosif) yang timbul alkaline tidak boleh lebih dari 45 oC.akibat proses operasi baterai. Jika 52

Sedangkan untuk ventilasi atau Dimana :volume udara yang mengalir Q = Volume Udara ( liter/jam )dirancang sebagai berikut : n = Jumlah Sel Bateraix Untuk Instalasi di Darat ( Land l = Arus pengisian pada akhirInstalation ) : pengisian atau dalam kondisi Q = 55 x n x l pengisian Floating.x Untuk Instalasi di Laut (Marine Bilamana baterai sedang Instalation ) : dilakukan pemeriksaan atau pengujian, maka semua pintu dan Q = 110 x n x l jendela ruangan baterai harus terbuka. 53

1.15. Pemeliharaan DC Power Pemeriksaan atau monitoring dalam hal ini adalah melihat, Pemeliharaan adalah serang- mencatat, meraba (jikakaian tindakan atau proses kegiatanuntuk mempertahankan kondisi memungkinkan) danatau meyakinkan bahwa suatuperalatan dapat berfungsi dengan mendengarkan. Kegiatan inibaik sebagai mana mestinyasehingga dapat dicegah terjadinya dilakukan pada saat unit sedanggangguan yang dapat menimbulkankerusakan yang lebih fatal. dalam keadaan beroperasi.1.15.1.Tujuan Pemeliharaan Kemudian untuk pemeliharaan meliputi kalibrasi, pengujian,Tujuan Pemeliharaan adalah untuk koreksi, resetting, perbaikan dan membersihkan peralatan. Kegiatan ini dilakukan pada saat unit sedang tidak beroperasi atau waktu inspection atau overhoul.menjamin keberlangsungan ataukontinyuitas dan keandalan 1.15.2. Jenis-jenis Pemeliharaanpenyaluran tenaga listrik pada unitpembangkit, yang meliputi Jenis-jenis pemeliharaan yang ada adalah :beberapa aspek yaitu : 1. Predictive Maintenanceƒ Untuk meningkatkan reliability, (Conditon Base Maintenance) availibility dan efisiency 2.Preventive Maintenance (Timeƒ Untuk memperpanjang umur Base Maintenance) peralatan 3.Corrective Maintenance (Curativeƒ Mengurangi resiko terjadinya Maintenance) kegagalan pengoperasian atau 4.Breakdown Maintenance kerusakan peralatan 1. Predictive Maintenanceƒ Meningkatkan keamanan atau safety peralatan Predictive Maintenance adalahƒ Mengurangi lama waktu padam pemeliharaan yang dilakukan akibat sering terjadi gangguan Faktor terpenting atau paling dengan cara memprediksi kondisidominan dalam pemeliharaaninstalasi atau peralatan listrik suatu peralatan, kemungkinan-adalah pada sistem isolasi.Dalam pemeliharaan ini dibedakan kemungkinan apakah dan kapanmenjadi 2 aktifitas atau kegiatanyaitu : peralatan tersebut menuju Pemeriksaan atau monitoring, kerusakan atau kegagalan operasi.dan Dengan memprediksi kondisi Pemeliharaan tersebut maka dapat diketahui gejala kerusakan secara dini. Metode yang biasa digunakan adalah dengan memonitor kondisi peralatan secara online baik saat 54

peralatan beroperasi maupun tidak 3. Corrective Maintenanceberoperasi. Corrective Maintenance adalahUntuk itu diperlukan peralatan pemeliharaan yang dilakukandan personil yang ditugaskan dengan berencana pada waktu-khusus untuk memonitor dan waktu tertentu ketika peralatanmenganalisa peralatan tersebut mengalami kelainan atau unjukatau ditugaskan pada bagian kerja rendah saat menjalankantertentu yang berkaitan dengan fungsinya.peralatan tersebut. Pemeliharaan Hal ini dimaksudkan untukini disebut juga pemeliharaan mengembalikan peralatan padaberdasarkan kondisi peralatan kondisi semula (sebelum rusak)atau Condition Base dengan perbaikan-perbaikan,Maintenance. pengujian dan penyem-purnaan peralatan. Pemeliharaan ini bisa2. Preventive Maintenance dilakukan dengan cara trouble shooting atau penggantian Preventive Maintenance adalah komponen atau part atau bagianpemeliharaan yang dilakukan untukmencegah terjadinya kerusakan yang rusak atau kurang berfungsiperalatan secara tiba-tiba dan untukmempertahankan unjuk kerja yang dilakukan dengan terencana.peralatan yang optimal sesuai umurteknis yang telah ditentukan oleh Pemeliharaan ini disebut jugapabrikan. pemeliha- raan berdasarkan kondisi peralatan atau Currative Maintenance. Kegiatan pemeliharaan ini 4. Breakdown Maintenancedilakukan secara berkala denganberpedoman pada Instruction Breakdown Maintenance adalahManual dari pabrik pembuat pemeliharaan yang dilakukan jikaperalatan tersebut. Disamping itu terjadi kerusakan mendadak yangjuga menggunakan standar yang waktunya tidak dapat diprediksiditetapkan oleh badan standar atau tidak tertentu dan sifatnyaNasional maupun Internasional darurat atau emergency.(seperti SNI, IEEC dan lain-lain)dan data-data yang diambil dari 1.15.3. Pelaksanaanpengalaman operasi di lapangan. Pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaanPemeliharaan ini disebut juga peralatan ini dibagi 2 (dua) macampemeliharaan berdasarkan waktuoperasi peralatan atau Time Base yaitu :Maintenance 1. Pemeliharaan berupa monitoring yang dilakukan oleh petugas operator setiap hari 55

atau setiap minggu oleh dilakukan pembersihan jika ada petugas patroli unit pembangkit. kotoran dan penggantian- penggantian pada lampu atau Kegiatan pemeliharaan ini meter indikator. merupakan pengamatan secara visual terhadap kelainan, 1. Pemeliharaan Instalasi DC. kebersihan, indikasi yang muncul, arus beban, tegangan pada Ada beberapa langkah dalam panel, level air pada baterai dan pemeliharaan Instalasi DC anatar lain-lain yang terjadi pada lain : peralatan dicatat pada daftar cekllist harian atau mingguan 2. Pengukuran Tegangan dan yang kemudian dilaporkan Arus Beban kepada atasan. Dengan dilakukannya2. Pemeliharaan yang berupa pembersihan dan pengukuran pengukuran tegangan dan arus yang dilakukan setiap bulan atau pengujian yang dilakukan beban diharapkan dapat diperoleh setiap tahun oleh petugas pemeliharaan. data-data aktual mengenai besaran1.15.4. Kegiatan Pemeliharaan tegangan dan arus beban, Kegiatan Pemeliharaan pada sehingga dapat mengantisipasisistem DC Power ini meliputipemeliharaan dari mulai sumber perubahan besaran tegangan danlistrik untuk input charger (panellistrik ac 380V), charger, instalasi arus beban.listriknya, baterai dan ruanganbaterai, panel listrik DC, inverter Cara Pelaksanaan Pengukuran(jika ada) dan instalasi listrik yangke beban-beban DC. Dari hasil 1. Mempersiapkan Pengukuransurvey dan wawancara dilapangan yang sering mengalami x Mempersiapkan Material dangangguan adalah di sisi instalasilistrik yaitu DC ground, baterai dan Peralatan Kerja yangcharger. diperlukan. Untuk pemeliharaan instalasilistrik dan perangkat x Mempersiapkan Dokumen danpendukungnya seperti panel-panel, meter indikator, lampu Peralatan K3.indikator dan sebagainya cukupdilakukan secara visual dan 2.Melakukan pengukuran x Ukur dan catat tegangan tiap MCB beban. x Ukur dan catat arus beban setiap MCB jika memungkinkan x Membersikan Panel Pembagi x Periksa suhu tiap MCB dengan Thermovisi x Periksa dan kencangkan baut- baut pada terminal MCB x Ukur dan catat arus DC ground 56

3. Standar Pengukuran sebelumnya atau laporan hasil komisioning.Bandingkan hasil pengukurandengan laporan/catatan 7. Pengukuran Keseimbangan Tegangansebelumnya atau laporan hasilkomisioning.4. Pemeriksaan Fuse atau MCB Tujuan Pengukuran Keseimbangan TeganganDengan dilakukannyapemeriksaan fuse dan MCB Dengan dilakukannya penguku-diharapkan dapat diperoleh data- ran keseimbangan tegangandata aktual mengenai kondisi diharapkan dapat diperoleh data-secara fisik peralatan tersebut data aktual apakah terjadisehingga dapat dihindari terjadinya penyimpangan keseimbangan”Mal-Function” peralatan lain akibat tegangan. Apabila terjaditerputus pasokan tegangan dan penyimpangan tegangan – 5 % danarus. + 5 %, itu berarti menunjukkan5.Cara Pelaksanaan Pemeriksaan adanya DC ground. Fuse atau MCB Cara Pelaksanaan Pengukuran1. Mempersiapkan Pemeriksaan Keseimbangan Tegangan x Material dan peralatan kerja dipersiapkan 1. Mempersiapkan Pengukuran x Dokumen dan peralatan K3 x Mempersiapkan Material dipersiapkan dan Peralatan Kerja yang diperlukan.2. Melakukan pemeriksaan x Mempersiapkan Dokumen x Membersihkan panel Fuse dan dan Peralatan K3. pengaman baterai. 2. Melakukan Pengukuranx Periksa suhu tiap MCB dengan x Membersihkan Rangkaian Thermovisi Output Rectifier/Charger. x Membersihkan Panel Fusex Periksa dan kencangkan baut- dan Pengaman Baterai baut pada terminal MCB x Ukur dan catat besaran tegangan antara :x Ukur dan catat arus DC ground  Kutub Positif terhadapx Periksa label atau marker masing- Negatif,  Kutub Positif terhadap masing panel fuse baterai dan Ground, kabel baterai  Kutub Negatif terhadap Gound6. Standar Pemeriksaan Fuse atau MCBBandingkan hasil pengukurandengan laporan/catatan 57

1.15.5. Pemeliharaan Charger - Rangkaian rectifier (thyristor) bekerja tidak seimbang, mungkin Seperti halnya peralatan pada salah satu Tyristor bekerja tidakumumnya charger juga harus stabil / tidak normal.dipelihara. Hal ini harus dilakukanagar charger dapat beroperasi - Rangkaian Filter LC yang kurangsecara andal dan optimal. Dalam baik (Kapasitor atau Induktorpemeliharaan charger ini ada bocor ).beberapa hal yang harusdilakukan sepeti dijelaskan pada 2. Cara Pengukuranuraian berikut ini. Pengukuran tegangan ripple1. Pengukuran Ripple dilakukan pada titik output charger atau sesudah rangkaian filter LC Tujuan pengukuran Tegangan (lihat gambar dibawah ini yaitu padaRipple pada charger untuk titik ukur 1) dan pada titik inputmengetahui mutu tegangan DC beban atau output voltage dropperlyang dihasilkan. Tegangan ripple (titik ukur 2). Pengukuran teganganyang tinggi, kemungkinan ripple menggunakan alat ukurdisebabkan oleh beberapa hal Ripple Voltage Meter atauantara lain : Oscilloscope.Gambar 1.55. Skema Pengukuran Tegangan RippleDari contoh pembacaan hasil 3. Standard Tegangan Ripplepengukuran diatas nilainya adalah0,386 volt, kalau tegangan DC-nya Standard tegangan ripple yangadalah 110V maka prosentase diizinkan untuk semua merk atauripplenya adalah : type charger adalah d 2 % (Sesuai SE. 032).Tegangan Ripple 0,386 x 100 % 110% = 0,351% 58

4. Pengukuran Tegangan dan charger dilengkapi dengan Arus Input rangkaian sensor arus dan tegangan yang akan mendeteksi Pengukuran tegangan dan arus arus pengisian dan tegangan output. Tujuan pengukuraninput dilakukan pada titik input tegangan dan arus output charger adalah :charger bertujuan untuk  Mengetahui besaran teganganmengetahui besarnya tegangan dan dan arus output pada setiap mode operasi.arus masing-masing fasa.  Pembanding hasil pengukuran meter terpasang.Cara Pengukuran Cara Pengukuran pengukuran Pelaksanaan pengukuran tegangan dan arus output dilakukan pada saat floating, equalizing dandilakukan pada rangkaian input boosting. Pengukuran dilakukan pada titik-titik terminal baterai dancharger. Cara pelaksanaan terminal beban atau output dropper (lihat gambar1.55 ).pengukuran tegangan Pelaksanaan pengukuran dilakukanmenggunakan Voltmeter AC dengan cara :standar. Standar Tegangan inputadalah380 volt AC ± 10%Frekuensi tegangan input 50 hz ±6%5. Pengukuran Tegangan dan Arus Output Tegangan output daricharger digunakan untukmensuplai beban DC dan jugadigunakan untuk pengisianbaterai. Pada rangkaian control Gambar 1.55. Pengukuran Tegangan dan Arus Output 59

1. Pengisian floating boosting pada pemeliharaan - Posisikan selector switch \"mode tahunan dilakukan saat rectifier tidak operasi\" pada posisi floating, berbeban dan untuk pemeliharaan - Catat hasil pengukuran pada bulanan pengukuran dan reseting logsheet, floating dan equalizing dilakukan - Bandingkan hasil pengukuran pada saat berbeban . dengan setting floating, - Lakukan reseting apabila tidak Apabila tegangan output sesuai pengisian terlalu rendah,2 . Pengisian equalizing - Posisikan selector switch \"mode kemungkinan penyebabnya antara operasi\" pada posisi equalizing, - Catat hasil pengukuran pada lain : logsheet, - Bandingkan hasil pengukuran - Terjadi gangguan pada rangkaian dengan setting equalizing, - Lakukan reseting apabila tidak tenaga DC. sesuai - Pada untai jembatan Thyristor, ada3. Pengisian boosting salah satu thyristor yang - Posisikan selector switch \"mode operasi\" pada posisi boosting, penyulutannya tidak normal. - Catat hasil pengukuran pada - Rangkaian Pulse Generator tidaklogsheet, bekerja dengan baik. - Bandingkan hasil pengukuran dengan setting boosting, - Kerusakan pada rangkaian Control - Lakukan reseting apabila tidak Charger. sesuai setting boosting Pengukuran tegangan output Pelaksanaan pengukuran dan sangat tergantung pada merk danreseting floating, equalizing dan type baterai yang dilayani, dalam pelaksanaan menggunakan standar Tabel . 1. 6. Pengisian boosting IEC 623 atau sesuai dengan buku manual seperti pada tabel Tegangan per Sel pada bahasan baterai, sebagai contoh kita lihat tabel dibawah ini standar untuk baterai alkali merk saft.Jenis / Tegangan Baterai ( Volt ) MerkBaterai Nominal Float Equal Boost Initial AkhirALKALI Baterai Dischrage 1,40 -Saft 1,2 1,42 1,50 - 1,65 - 1,65 - 1 1,55 1,70 1,70 60

Arus keluaran charger tergantung 1.15.6. Pengukuran Arus Outputpada beban atau dibatasi oleh arus Maksimummaksimum charger Tujuan pengukuran adalahKeseimbangan Tegangan untuk mengetahui apakah charger masih dapat bekerja optimal Tujuan pengukuran keseimbangan dengan arus output sesuai dengantegangan adalah untuk mengetahui yang dibutuhkan (kapasitaskeseimbangan antara tegangan positif baterai). Pengukuran aruske ground dengan negatif ke ground. maksimum juga dilakukan saatHal ini dapat terjadi akibat ketidak komisioning untuk mengetahuiseimbangan tegangan output charger apakah arus maksimum chargeratau ketidak seimbangan tegangan sudah sesuai spesifikasi.pada beban karena adanya hubungsingkat antara positif ke ground atau Apabila hasil pengukurannegatif ke ground. terjadi perbedaan antara besaran arus, output dengan arus yangCara Pengukuran untuk dibutuhkan, maka perlu dilakukan pengaturan ulang (resetting) padamelaksanakan pengukuran ini charger.dilakukan pada titik output charger kebeban, caranya yaitu denganmengukur tegangan antara positif Cara pengukuran arus outputdengan ground, kemudian ukur maksimum atau sesuai kebutuhantegangan negatif dengan ground. baterai dilakukan dengan cara : Dari hasil pengukuran ini, 1. Lepaskan charger dari bateraiperhatikan apakah sudah sama(toleransi dari pabrik) antara besaran clan bebantegangan positif ke ground denganbesaran tegangan negatif ke ground. 2.Kosongkan energi bateraiApabila hasil pengukuran diketahuisama, berarti, tegangan output charger dengan dummy load.sudah seimbang clan tidak terjadihubung singkat pada beban.Apabila 3..Pasang amperemeter secaraterjadi ketidakseimbangan maka perludilakukan pengecekan lebih lanjut seri pada titik output charger.(lihat pokok bahasan troubleshooting ) 4..Posisikan charger pada mode Boost 5.Hubungkan charger dengan baterai yang telah dikosongkan atau menggunakan dummy load. 6..Amati besaran arus pada amperemeter.Standard hasil pengukuran 7..Apabila terdapat perbedaankeseimbangan tegangan masing- antara hasil pengukuran denganmasing antara positif dan negatif ke besarnya arus output yangground adalah 50 persen dari dibutuhkan (sesuai kapasitastegangan output charger. (toleransi ± baterai), maka lakukan12,5%) penyetelan arus output charger sesuai kebutuhan. 61

Untuk charger type BCT, rangkaian ke beban (teganganpenyetelan dilakukan pada rangkaian pada rangkaian ke beban haruskontrol charger, yaitu dengan tetap).mengatur trimpot VR1 dan VR2(besar arus maksimum yang 4. Posisikan selector switch padadiizinkan 110 % dari arus nominal). Equalizing, amati tegangan pada rangkaian 'ke beban Untuk charger type ABB 626 170, (tegangan pada rangkaian kepenyetelan dilakukan pada circuit beban harus tetap).card A1, yaitu pengaturanpotensiomefer R5. 5. Posisikan selector switch pada Boosting, amati tegangan pada Standard masing-masing type I rangkaian ke beban (teganganmerk charger telah mempunyai) pada rangaian ke beban harusstandar kapasitas arus maksimum tetap)yang diizinkan. Sebagai contoh,charger type ABB 162 170 standar Apabila hasil pengukurankapasitas arus maksimum adalah tegangan pada rangkaian ke beban105 % dari arus keluaran ( 105% x saat posisi floating, equalizing clan100 A = 105 A ) dan charger dari PT boosting tetap (± 10 %) makaCatu daya Data Prakasa, rangkaian dropper bekerja normal.mempunyai standar arus maksimum110 % dari arus keluaran charger ( Pada saat ini pengukuran110% x 80 A = 88 A ). rangkaian tegangan dropper mengacu pada pengalamanPengukuran Rangkaian Dropper lapangan clan buku manual masing-masing merk, seperti : Untuk mengetahui apakah - Charger type ABB 162 1 70rangkaian Dropper dapat bekerja besarnya tegangan dropper adalah 80 % dari tegangannormal. Cara pengukuran tegangan keluaran, yaitu sE kitar 10 VDC. - Charger dari PT Catudaya Datadropper dilakukan dengan Prakasa, menggunakan dropper diode. 3 step, dengan rangepengecekan tegangan rangkaian ke tegangan 24 VDC pada arus 80 A.beban untuk masing-masing posisi - Charger BCT menggunakan 2 buah dropper diode, masing-selector switch, seperti sebagai berikut masing besarnya adalah 24 VDC.: Pengecekan Meter-meter1. Tentukan besaran tegangan yang Tujuan pengecekan meter diperlukan pada rangkaian ke adalah untuk mengetahui akurasi beban (misalnya 110 volt). dari meter-meter terpasang (arus baterai, arus beban dan tegangan2. Hubungkan voltmeter pada output beban) Pada charger baterai charger (sebelum rangkaian dropper) dan rangkaian ke beban 62 (setelah rangkaian dropper).3. Posisikan selector switch pada Floating, amati tegangan pada

umumnya memiliki tiga buah alat ukur cairan pembersih. Khusus untukterdiri dari meter untuk pengukuranarus baterai, arus beban, clan peralatan elektronika,tegangan beban. gunakanlah kompressor udara dengan tekanan maksimum 3Pengecekan dilakukan dengan cara bar.sebagai berikut : 5. Periksa kondisi baut-baut jikaUkur besaran tegangan dan arus di perlu dikencangkan.terminal meter menggunakan alat ukurstandar. Gunakanlah alat yang sesuai dengan peruntukkannya.1. Bandingkan hasil pengukuran Standard pemeriksaan fisik pada peralatan adalah secara visualantara alat ukur standar dengan ataupun bisa juga dengan diraba yaitu peralatan dalam kondisi baikhasil penunjukkan meter dan bersih.terpasang.2. Apabila perbedaan hasil 1.16.Jadwal dan Chek list pengukuran antara alat ukur Pemeliharaan Charger standar dengan meter terpasang di atas 5% (+5%) atau dibawah Agar periode dan objek 5% (-5%) sesuai dengan klas pemeliharaan charger sama, maka meternya, maka meter tersebut perlu membuat jadwal dan cheklist harus dikalibrasi. pemeliharaan charger.Standar akurasi meter sesuai dengan Pembuatan jadwal danklas meter yang dipakai, misal : 0,5% - cheklist pemeliharaan charger,5% disesuaikan dengan buku petunjuk peralatan yang dikeluarkan olehPemeriksaan Fisik pabrik pembuat peralatan atau instrument tersebut. Pemeriksaan secara fisik bertujuanuntu.k mengetahui kondisi cubicle 1.16.1. Pemeliharaan Bateraicharcer dan fuse box apakah dalamkeadaan baik dan bersih. Cara Pengukuran tegangan pada selpelaksanaan pemeriksaaan fisik baterai bertujuan untuk mengetahuiadalah sebagai berikut : sebagai berikut :1. Buka pintu panel charger  Kondisi tegangan sel baterai, apakah kondisi operasi normal2. Perhatikan kondisi kebersihan peralatan elektronik, meter-meter  Tegangan pengisian ke baterai dan fuse. (Tegangan output charger)3. Bersihkan apabila jika terdapat  Kondisi open sirkit pada kotoran baik debu atau sarang rangkaian baterai. laba-laba.  Keseimbangan tegangan4. Pembersihan dilakukan dengan baterai terhadap tanah. menggunakan alat pembersih dan 63

1.16.2. Cara Pelaksanaan b) Pengukuran tegangan Pengukuran Tegangan. seluruh sel : Pengukuran tegangan baterai per  Rangkaian Baterai ke Rectifier di-sel dan keseluruhan sel dilakukan off-kan.dengan langkah-langkah sebagaiberikut :  Siapkan AVO meter ( diajurkan menggunakan AVO meter digitalPengukuran Tegangan per Sel ). Rangkaian Baterai ke Rectifier di-off-  Ubah posisi selektor switch padakan AVO meter pada skala yang sesuai. Siapkan AVO meter ( diajurkan menggunakan AVO meter digital )  Ukur tegangan sel baterai sesuai polaritasnya, warna merah pada Sesuaikan selektor switch pada kutub positif pada sel no.1 dan AVO meter pada skala yang kecil, warna hitam pada kutub negatif misalnya pada skala 10 volt. pada sel terakhir. Ukur tegangan sel baterai sesuai  Catat hasilnya pada lembar polaritasnya ( positif warna merah kerja pengukuran tegangan. dan negatif warna hitam ) mulai dari sel no. 1 sampai dengan sel terakhir.  Koreksi besaran hasil ukur tegangan tersebut dan Catat hasil pengukuran pada bandingkan dengan standardlembar kerja pengukuran tegangan. tegangan.Tabel 1.7. Tegangan per Sel.Jenis / Tegangan Baterai ( Volt ) MerkBaterai Nominal Initial Akhir Alkali Floating Equalizing Boost Baterai DischrageSaft 1,2 1,40 - 1,42 1,50 - 1,55 1,65 - 1,65 - 1 1,70 1,70Nife 1,2 1,40 - 1,42 1,55 1,70 1,65 1Hoppecke 1,2 1,40 - 1,45 1,50 - 1,65 1,70 1,70 1/ FNC 1,15Friwo / TS 1,2 1,40 - 1,42 - 1,70 1,70Alcad 1,2 1,45 - 1,47 1,50 - 1,60 1,70 1,70 1Furukawa 1,2 1,40 - 1,42 - -- 1Emisa / 1,2 1,40 - 1,45 1,50 - 1,60 1,70 1,70 1LP, MP 64

Jenis / Tegangan Baterai ( Volt ) Merk Baterai Nominal Floating Equalizing Boost Initial Akhir Asam 2 Baterai Dischrage 2Rocket 2,3 2,4 - 2,3 1,8SAFT NIFE 2,27 - - 2,3 1,8/ Lead LineFiam / SMG 2 2,23 - - 2,35 1,8Furukawa 2 - - -- -Yuasa 2- - -- -Gould 2- - -- -Fulmen / 2 2,27 - - 2,40 1,8EHPDRYFIT / 2 2,3 - -- 1,8A600 OpzVDRYFIT / 2 2,3 - -- 1,8PzS 2 2,24 1,8 2 2,23 - 2,4 -- 1,8HOPPEKE / 2,24OPzS - 2,3 - 2,25 - 2,4Cloride 2,27Powersafe1.16.3.Pengukuran Berat Jenis Oleh karena itu agar proses kimia Elektrolit didalam sel baterai bekerja baik, maka perlu dilakukan pemeriksaan Tujuan melakukan pengukuran atau pengukuran berat jenisadalah untuk mengetahui kondisi elektrolit. Alat ukur yang digunakanelektrotit. Hal ini sangat penting adalah Hydrometer, seperti gambarkarena elektrolit pada baterai 1-57berfungsi sebagai konduktor atausebagai media pemindah elektron. 65

Pompa Karet Silinder Aerometer Cairan Elektrolit Gambar 1. 57. HydrometeAerometer yang biasa dipakai atau Bd ( hs )= Pembacaan berat jenisyang beredar dipasaran terdiri dari pada hydrometer ( gr/cm3 )3 (tiga) macam, yaitu : ts = Temperatur larutan asam1. Aerometer yang bertuliskan belerang ( 0 C ) angka-angka berwarna putih, biasanya pada baterai merk b. Pada baterai alkali Hoppecke (buatan Jerman)..2. Aerometer yang dilengkapidengan warna : Merah, Hijau, Bd ( a ) Bd ( ha )  ( ta - 15 ) x 0,001 2Kuning (buatan RRC). Arti dari Dimanwarna-warna tersebut adalah : Merah : Dead Batery, adalah a:muatan baterai tidak ada ataumati Bd ( a ) = Harga berat jenis Sebenarnya Hijau : Half Charge, Bd ( ha ) = Pembacaan berat jenis larutan alkali pada hydrometerkapasitas baterai sudah 50% (gr/cm3 )a) Pada Baterai Asam :  Ta = Temperatur larutan asam belerang Kuning : Full Charge,Bd (s) Bd ( hs )  ( t s - 15 ) x 0,001 kapasitas baterai sudah 90– 1,5 100%Dimana : 3. Aerometer yang dilengkapi warna : Merah, Putih, Hijau (buatanBd ( s ) = Harga berat jenissebenarnya 66

Taiwan), arti warna-warna tersebut - Pompakan cairan elektrolit secaraadalah : maksimal / sampai penuh seperti Merah : Recharge gambar 1-58. Putih : Fair Hijau : Good - Baca skala pada areometer sesuai permukaan cairan elektrolit.- Siapkan alat ukur berat jenis (hydrometer). - Catat hasil pengukuran.- Gunakan alat / hydrometer sesuai - Pembacaan berat jenis (Bd)jenis baterai yang akan diukur dipengaruhi oleh perubahan(jangan tertukar dengan hydrometer temperatur maka diperlukan koreksiuntuk baterai jenis yang lain.) pembacaan berat jenis dengan ketentuan sebagai berikut:- Pada saat pengukuran posisi ( 0C )hydrometer harus tegak lurus.Gambar 1.58. Cara Pelaksanaan Pengukuran Berat Jenis Tabel 1-8. Standar Berat Jenis ElektrolitJenis Baterai Kondisi Elektrolit Berat Jenis ( temp. 20o C ) ( gr / cm3 )ALKALI Elektrolit baru 1,20 Kondisi terisi penuh 1,18 Berat jenis minimum 1,16 67

ASAM Elektrolit baru 1,190 Kondisi terisi penuh 1,215 Berat jenis minimum 1,161.16.4. Pengukuran Suhu - Suhu maksimum pada normal Elektrolit operasi : 25 - 35 °C ( suhu ruangan ) Tujuan pengukuran suhuelektrolit adalah untuk mengetahui - Suhu maksimum yang diijinkankondisi elektrolit baterai ketika pada saat pengisian /baterai sedang diisi ( charge ) pengosongan : 45 °C.maupun ketika sedang terjadikondisi tidak normal, mengingat Tujuan pengukuran aruspengaruhnya sangat besar terhadap pengisian pada baterai adalah :operasional baterai maka perludilakukan pemeriksaan atau - Untuk mengetahui besarnyapengukuran suhu pada sel baterai. arus pengisian dari rectifier ke baterai, pada saat bateraiCara Pelaksanaan pelaksanaan floating. Arus pengisian inipengukuran suhu elektrolit dilakukan mendekati nol.dengan langkah-langkah sebagaiberikut : - Untuk mengetahui besarnya Siapkan alat ukur suhu elektrolit arus pengisian dari rectifier ke baterai, pada saat baterai yang bersih dan dianjurkan equalizing. menggunakan thermometer jenis alkohol. - Untuk mengetahui besarnya Yakinkan bahwa termometer arus pengisian dari rectifier& ke berfungsi dengan baik. baterai, pada saat baterai Masukan alat ukur ke dalam sel boosting. Apabila Rectifier tidak baterai sampai terendam cairan dilengkapi dengan Dropper elektrolit. Tunggu beberapa saat dan Untuk melakukan pengukuran amati sampai ada perubahan arus pengisian pada baterai dengan suhu. langkah-langkah sebagai berikut : Catat hasil ukur ke dalam lembar kerja yang telah disediakan. - Siapkan Tang Ampere DC Standar suhu elektrolit pada - Posisikan saklar atau selectorbaterai alkali maupun asam adalah switch untuk pengukuran arussebagai berikut : searah (DC) - Sesuaikan posisi range arus pada tang ampere - Lakukan pengukuran pada : - Kabel dari rectifier ke baterai 68

- Kabel konektor antar rak baterai arus pada ampere meter yang terpasang pada rectifier.- Yakinkan penunjukan arus harus konstan Contoh pengukuran arus pada baterai dapat dilihat pada gambar- Catat hasil pengukuran 1.59.- Cocokkan hasil pengukuran tersebut dengan penunjukkanGambar 1.59. Pengukuran arus pada Rangkaian Sel Baterai 69

Gambar 1.60. Diagram Titik Ukur Arus Pengisian Pada Baterai Besarnya arus pengisian adalah Surat Edaran dari PLN Pusat No.sebagai berikut : 032/PST/1984, tentang uraian Kegiatan Pemeliharaan Peralatan - Baterai Alkali : 0,2 x C ( 0,2 Listrik. x kapasitas baterai) Periodik Pemeliharaan Baterai - Baterai Asam : 0,1 x C ( 0,1 adalah sebagai berikut : x kapasitas baterai)  Mingguan - Pada operasi floating arus  Bulanan yang mengalir ke baterai relatif  Tahunan kecil1.16.5. Jadwal Pemeliharaan Namun demikian pemeriksaan Periodik Baterai baterai secara rutin tiap hari tetap dilakukan oleh patroli operator Pedoman yang diterapkan namun hanya bersifat fisik atauuntuk melakukan pemeliharaan secara visual, tidak menggunakanpada peralatan Instalasi adalah meter-meter yang rumit.bardasarkan pada SUPLEMEN, 70

Tabel 1-9. Pemeliharaan Mingguan (dalam keadaan operasi )No Peralatan Kegiatan Peralatan / . Yang Material yang Dipelihara digunakan1 Sel Baterai Periksa kebersihan sel baterai. Bila - Check List kotor bersihkan sel dan klemnya. - Kuas Cat - Sikat Ukur Tegangan dan Berat jenis pada - Lap Kaos sel yang dipilih atau ambil contoh / sampel dari beberapa sel Periksa arus pengisian dan ukur -Vaseline Netral tegangan total baterai.2 Ruang Baterai Periksa kipas ventilasi, apakah normal, - Multi meter -Pengukur jika tidak normal segera di perbaiki tinggi3 Elektrolit Periksa level dan suhu cairan elektrolit, Elektrolit apakah normal? Jika tidak normal -Thermometer sesuaikan dengan standar yang telah ditentukan4 Sekring / NFB Periksa apakah ada yang putus atau tripTabel 1- 10. Pemeliharaan Bulanan (dalam keadaan operasi )No. Peralatan Kegiatan Peralatan / Yang Material yang Dipelihara digunakan1 Sel Baterai Ukur Tegangan dan Berat jenis di - Check List seluruh sel pada kondisi charger Off (tidak operasi). - Kuas Cat Ukur tegangan total. - Sikat Periksa kebersihan sel baterai, bila kotor - Lap Kaos bersihkan dan lapisi dengan vaseline netral. -Vaseline Netral Lakukan pengisian dengan mode - Multi meter Equalizing. 71

2 Rangkaian Charger di Off-kan, ukur tegangan total Baterai baterai untuk menguji open circuit (sirkuit terbuka)Tabel 1- 11. Pemeliharaan Tahunan (dalam keadaan tidak operasi )No. Peralatan Kegiatan Peralatan / Yang Material yang Dipelihara digunakan1 Sel Baterai Lakukan Pengujian Kapasitas : - Check List - Kuas Cat ƒ Pengisian kembali dengan mode - Lap Kaos Boosting -Vaseline Netral - Multi meter ƒ Rekondisi elektrolit baterai bila -Tang amper hasil test kapasitas tidak baik DC (bila diperlukan) - Alat Uji ƒ Pengujian kadar potassium Kapasitas karbonat, khusus pada baterai - Alat Uji kadar yang telah berusia lebih dari 5 Potassium tahun. Karbonate 72

1.17. Pengujian dan shooting pada melalui rangkaian control charger DC Power sampai indikasi muncul. Sistem DC Power pada unit Over Voltage Bateray. Untukpembangkit yang sering mengalami pengujian ini dilakukan dengan carapermasalahan adalah pada baterai. menaikkan tegangan keluaran melauiTerutama bateraiai jenis asam karena rangkaian control charger sampaididalamnya terdapat larutan kimia indikasi muncul.(elektrolit) yang tentu jika dipengaruhikondisi lingkungan yang berubah- AC Power Failure Untukubah akan mempengaruhi berbagai pengujian ini dilakukan dengan caraunsur baik level air, berat jenis, melepas (meng-off-kan) MCB inputtemperatur elektrolitnya dan AC ke chargersebagainya. Untuk peralatan lainseperti sistem instalasi, panel-panel, Charger Failure 'Untukmeter indikator, lampu indikator, pengujian ini dilakukan dengan caracharger dan inverter biasanya jarang melepas (meng-off-kan) MCB outputterjadi masalah. DC ke baterai.DC Fuse1.17.1. Pengujian Indikator Charger Failure, 'Untuk pengujian dilakukan dengan cara melepas Pengujian pada charger meliputi (meng-off-kan) fuse output DC kebeberapa hal antara lain : Low baterai.Baterai Indicator, AC Power Failure,Over Voltage Bateray, Charger Earth Fault Untuk pengujian iniFailure, DC Fuse Failure, EarthFault, dan lain-lain. Pengujian dilakukan dengan caraindikator bertujuan untuk mengetahuiapakah indikator tersebut bekerja memindahkan posisi switch pengujisesuai dengan fungsinya ataukahtidak sesuai. Beberapa pengujian DC Ground pada charger.yang dapat dilakukan pada indikatorcharger antara lain : Dalam pelaksanaan di lapangan, alarm indikasi charger dapat Low Bateray Indicator . Untuk dikatakan sesuai dengan standarpengujian ini dilakukan dengan cara apabila pada saat dilakukanmenurunkan tegangan keluaran pengujian (simulasi gangguan) pada salah satu bagian charger tersebut, alarm dapat muncul dengan baik. 73

Tabel 1 . 12 Trouble Shooting pada ChargerALARM PENYEBAB CARA MENGATASIAC Power Input circuit On-kan kembali saklar. MCCB mungkin tripFailure breaker (MCCB) karena adanya arus Lebih (lonjakan arus trip sesaat). Pada kasus ini: On-kan charger dengan kontrol manual dan arus di set ke nol (sesuai buku petunjuk pengoperasian)Under Charger trip On-kan charger.Voltage Periksa semua phasa dan perbaiki sistemBateray suplay AC Suplay AC lepas Periksa semua phasa dan perbaiki sistem suplay AC. AC MCCB trip On-kan MCCB. Jalankan charger dengan control manual, dan seting arus pada level nol. Mini Fuse putus Ganti fuse, bila fuse putus , perbaiki hubungan antar PCBUnder Tegangan output Bandingkan tegangan output charger denganVoltageBateray tidak sesuai nilai yang ditunjukkan data sheet. Bila tidak sesuai, setting ulang nilai tegangannya. Pemakaian Hitung ulang pemakaian beban DC. Putuskan Beban DC terlalu pemakaian beban DC. Ganti charger dengan tinggi kapasitas arus output DC yang lebih tinggi. Baterai habis Isi baterai, periksa level elektrolit baterai Periksa baterai untuk gangguan short circuit internalOver Tidak berfungsi - Periksa seting charger.VoltageBateray nya charger, Putuskan rangkaian beban dari sumber karena suplay tegangan. tegangan yang terlalu besar dari rangkaian beban ke bateraiCharger Charger mati On-kan chargerFailure 74

Suplay utama Periksa semua phasa dan perbaiki sistem putus / hilang suplay AC MCCB suplay On-kan kembali MCCB. On-kan charger AC trip dengan kontrol manual dan arus diset ke nol (sesuai buku petunjuk pengoperasian)DC Fuse Mini Fuse putus Ganti fuse. Bila fuse putus lagi, periksaFailure hubungan antar PCB. Bila rusak, maka perbaiki. Periksa semua fuse dan cari fuse yang putus dan cari penyebabnya DC Fuse putus Ganti Fuse-nya1.17.2. Pengujian Kapasitas baterai Waktu pengujian kapasitas baterai ini biasanya dilakukan pada : Kapasitas suatu baterai adalahmenyatakan besarnya arus listrik o Saat komisioning baterai ( Initial(Ampere) baterai yang dapat disuplai Charge )atau dialirkan ke suatu rangkaian luaratau beban dalam jangka waktu o Setelah 5 ( lima ) tahun beroperasi.(jam) tertentu, unt uk memberikan o Berikutnya dilakukan setiap 1 tahuntegangan tertentu. Kapasitas baterai sekali.( Ah ) dinyatakan sebagai berikut : Pada baterai alkali nickel-C Ix t cadmium (NiCd) umumnya kapasitas baterai dinyatakan dalam C5 danDimana : untuk baterai Asam adalah C10.,C = Kapasitas baterai ( Ah ) tujuan pengujian ini adalah untukI = Besar arus yang mengalir mengetahui kapasitas baterai yang sesungguhnya. (Ampere )t = Waktu pemakaian ( Jam ). Pelaksanaan pengujian kapasitas baterai yang pada unit Pengujian kapasitas baterai pembangkit yang terpasang 1menggunakan kode atau istilah (satu) unit baterai adalah sebagaidengan C.. Kode yang biasa berikut :digunakan adalah C3 , CS dan C,o. Hal 1. Mencatat data-data bateraiini menyatakan besarnya kapasitasbaterai dalam Ah yang tersedia, yaitu yang akan diuji. 2. Menyiapkan peralatan kerjao untuk C3 , waktunya selama 3 jam dan alat uji.o untuk C5 , waktunya selama 5 jam 3. Menyiapkan baterai cadangano untuk C,o, waktunya selama 10 jam dan yakinkan siap operasi. 4. Siapkan Rectifier uji. 75

5. Melakukan manuver peminda- kan charger dan tunggu selamahan pasokan sumber DC 2 jam.(Gambar 1.61) dengan uraian 15. Mengukur besarnya arusmanuver sebagai berikut pengisian ke baterai atauƒ Masukan NFB baterai menyetel besarnya arus/cadangan (paralel). tegangan output charger.ƒ Buka Fuse baterai yang 16. Mencatat tegangan seluruh selakan diuji. baterai selama pengisianƒ Baterai siap diuji. ber.langsung.6. Melepas kabel pada terminal 17. Memeriksa/ mengukurPositif clan Negatif baterai. temperatur sel baterai selama7. Pertahankan level elektrolit berlangsung pengisianbaterai. (charging). Pengisian dihentikan8. Kencangkan mur/baut yang apabila temperatur sel baterai telah mencapai 45°C, tunggukendor pada seluruh selbaterai. sampai suhu baterai menurun9. Sambungkan alat uji ke baterai dan lanjutkan pengisian.( lihat gambar 1.62 clan 1.63 ). 18. Pelaksanaan Pengujian10. Pelaksanaan Pengujian (discharge ) tahap 2.(Discharge ) menggunakan alat 19. Selanjutnya lakukan sepertiBCT2000 atau BTS100. urutan pekerjaan nomor 11 s/d11. Ukur suhu pada sampel sel 13baterai secara random. 20. Bila hasil uji Ecapasitas baterai12. Khusus bila menggunakan alat < 50 % maka lakukanuji Merk ISA, BTS 100 catat pengecekan potasium karbonatpenurunan tegangar per sel 21. Bila kandungan potasiumpada seluruh sel baterai. karbonat < 75 gram/liter lakukan13. Bila tegangan per sel < 1 volt rekondisi, jika > 75 gram/liter(mendekati nol), maka sel baterai harus diganti. (Lihatbaterai diindikasikan rusak. Tabel Standar Batas maksimum14. Bila hasil uji kapasitas baterai < kadar K2C03) 22. Bila hasil uji kapasitas baterai >50% maka lakukan pengisiankembali sebesar 140 % x 50 % maka baterai dapatkapasitas, setelah penuh off- dioperasikan kembali / masuk ke sistem. 76

Gambar 1.61. Pengujian pada baterai yang terpasang 1 unitPelaksanaan pengujian gambar 1.62 ) dengan uraian manuver sebagai berikut :kapasitas baterai yang pada unit Manuver Pembebasan Baterai Unit 1 yang akan di ujipembangkit yang terpasang 2 kapasitasnya yaitu:  Masukan NFB Rel DC( dua ) unit baterai adalah sebagai (Rectifier Unit 1 dan 2 paralel sesaat )berikut :  Keluarkan NFB out going Unit 1 Keluarkan NFB incoming Unit 11. Mencatat data-data baterai  Off-kan Rectifier Unit 1yang akan diuji. ( Baterai Unit 1 bebas tegangan dan siap dilakukan.test kapasitas ).2. Menyiapkan peralatan kerjadan alat uji.3. Melakukan manuver pemindah-an pasokan sumber DC dengancara bergantian. Bila Unit 1 diuji, maka unit 2 memasoksumber DC ke beban ( lihat 77

Gambar 1.62. Pengujian pada Baterai yang terpasang 2 Unit.4. Membuka fuse baterai. penurunan tegangan per sel pada seluruh sel baterai.5. Melepas kabel pada terminal Positif dan Negatif baterai. 12. Bila tegangan per sel < 1 volt (mendekati nol), maka sel baterai6. Memeriksa level cairan elektrolit diindikasikan rusak. seluruh sel baterai 13. Bila hasil uji kapasitas baterai <7. Memeriksa kekecangan mur 50 % maka takukan pengisian baut peda seluruh sel baterai. kembali sebesar 140% x kapasitas, setelah penuh off-kan8. Penyambungan alat uji ke charger dan tunggu selama 2 baterai jam.9. Pelaksanaan Pengujian 14. Mengukur besarnya arus pengisian ke baterai atau(Discharge) menggunakan alat menyetel besarnya arus / tegangan output charger.BCT2000 atau BTS100 7810. Ukur suhu pada sampel sel baterai secara random.11. Khusus bila menggunakan alat uji Merk ISA, BTS 100 catat

15. Mencatat tegangan seluruh sel Standar yang digunakan dalam baterai selama pengisian melaksanakan pengujian kapasitas berlangsung. baterai mengacu pada karakteristik baterai yang akan diuji antara lain16. Memeriksa / mengukur sebagai berikut : temperatur sel baterai selama berlangsung pengisian ( charging a) Parameter Test ).17. Pengisian dihentikan apabila  Besarnya arus pengosongan temperatur sel baterai telah / discharge, contoh untuk mencapai 45°C, tunggu sampai baterai alkali : 0,2 x kapasitas suhu baterai menurun dan baterai dan baterai asam : lanjutkan pengisian. 0,1 x kapasitas baterai.18. Pelaksanaan Pengujian  Setting waktu pengosongan, contoh untuk baterai alkali : 5(Discharge ) tahap 2. jam dan untuk baterai asam : 10 jam.19. Selanjutnya lakukan seperti urutan pekerjaan nomor 9 sld 11  Tegangan akhir20. Bila hasil uji kapasitas baterai < pengosongan per-sel, 50 % maka lakukan pengecekan potasium karbonat contoh untuk baterai alkali : 1 volt dan untuk baterai asam :21. Bila kandungan potasium 1,8 volt karbonat < 75 gram/liter lakukan rekondisi, jika > 75 gram / liter  Baterai alkali sebesar 1 volt baterai harus diganti. clan untuk baterai asam sebesar 1,8 Volt.22. Bila hasil uji kapasitas baterai > Standar Kapasitas 50 % maka baterai dapat dioperasikan kembali / masuk ke  Baterai baik : 80 % sistem.  Baterai kurang baik : < 80% 79

Gambar 1.63. Penyambungan alat uji ke baterai menggunakan alat uji Merk Albert - type BCT-128Gambar 1.64. Penyambungan alat uji ke baterai menggunakan alat uji Merk ISA - type BTS-100 Plus 80

1.17.3. Pengujian kadar Potassium Peralatan yang digunakan Carbonate ( KZC03 ) dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :Dalam melaksanakan - 1 bh Pipet ukuran 5 ml clan pipetpemeliharaan tahunan pada baterai fillerdiantaranya adalah pengujian - 1 bh pipet kecilkapasitas, dari hasil test tersebut - 1 bh gelas Berker ukuran 250 mlbelum menjadi jaminan bahwa - 1 bh gelas Erlenmeyer ukuran 500 mlkondisi baterai tidak baik, sehingga - 1 bh corong diameter 5 cmperlu ada usaha usaha lain yang - 1 bh washing bottle uk. 1000 mlperlu diakukan yaitu dengan cara - 1 bh sarung tangan karetmelakukan pengisian kembali dan - 1 bh gelas Burette kapasitas 25m1menguji ulang baterai tersebut. - 1 tube obat tetes mata (untuk P3K)Apabila masih tetap kondisi tidak 1. Bahan Kimia yang Digunakanbaik idealnya baterai tersebut Bahan kimia yang digunakandiganti, tetapi hal ini dianggap tidak dalam pengujian ini adalah :efisien. Salah satu upaya yang - 1 botol ukuran @ 250 ml phenolphtalein (Reagent A)dilakukan sebelum beterai diganti - 1 botol ukuran @ 250 ml methyladalah dengan melaksanakan orange (Reagent B)rekondisi pada baterai atau - 1 botol ukuran @ 1000 ml Hydro Chloric Acid (HCl)mengganti cairan elektrolitnya. - 1 liter air distillate (H2O) Dalam melaksanakan rekondisiseringkali juga masih didapatkan 2. Pelaksanaan Pengukuranhasil yang tidak memuaskansehingga tidak berdaya guna dalam Untuk satu unit baterai, sampelmeningkatkan kondisinya, oleh diambil dengan cara mengambilkarena itu dari hasil pengujian beberapa tetes larutan elektrolit tiapkandungan potassium karbonat sel baterai hingga terkumpul sekitar(KZC03) pada cairan elektrolit ± 200 ml elektrolit.baterai dapat ditentukan apakahbaterai bila direkondisi dapat Pembuatan 50 ml larutan HCL 10 %meningkat kondisinya atau tidak, - Dengan memakai gelas ukursebelum mengganti baterai denganyang baru. 250 ml, masukkan 50 ml air murni ke gelas Prlenmeyer Adapun Tujuan pengujiankandungan potassium carbonate 81(K2C03) adalah untuk memperolehinfomasi apakah elektrolit bateraimasih efektif. untuk direkondisi atausudah tidak efektif lagi untukdirekondisi.

Kemudian dengan memakai pipet permukaanr,ya dengan tanda \" 5 ml, masukkan 5 ml HCL pekat p\" ke gelas erlenmeyer lalu aduk secukupnya g. Tambahkan sedikit bubuk methyl orange ke dalam larutan bening Larutan tersebut cukup untuk satu pada gelas Erlenmeyer hingga kali pengujian berubah warna menjadi kuning jernih Untuk pembuatan larutan yang lebih banyak dapat dilakukan h. Sambil mengocok perlahan dengan ketentuan setiap 10 gelas Erlenmeyer, perlahan bagian H20 ditambah dengan 1 teteskan HCL 10 % dari gelas bagian HCL. burette sampai larutan dalam gelas Erlenmeyer berubah3. Pengukuran warna menjadi ' orange Prosedur pengukuran i. Bacalah jumlah HCL 10 % yangdilaksanakan sebagai berikut : teiah dipakai pada gelas burette dan catatlah batasa. Isilah gelas burette dengan HCL permukaannya dengan tanda \" 10 % sampai penuh (larutan m\" sampai pada batas titik nol) j. Dari langkah - langkah tersebutb. Dengan menggunakan pipet, kandungan KZC03 dari sampel teteskan 5 ml larutan sampel dapat diketahui dengan rumus : (Potassium hydroxide) ke gelas erlenmayer ( m- p ) x 2 x 69,1 ( gr/liter) 5c. Masukkan 50 ml (Dengan mengguna- kan pipet) air murni Untuk memudahkan dan (H20) ke dalam gelas mempercepat penghitungan pada Erlenmeyer langkah 10 ini, disediakan Tabel Standar Kandungan K2C03d. Tambahkan beberapa tetes sehingga hanya perlu diketahui phenolphtalein ke dalam larutan nilai titik \"m\" dan \"p\" saja. tersebut hingga berubah warna menjadi ungu. Langkah-langkah pengujian kadar K2C03 sebagai berikut :e. Sambil mengocok perlahan gelas Erlenmeyer, perlahan a. Isilah gelas burette dengan teteskan HCL 10 % dari gelas HCl 10% sampai penuh burette sampai larutan dalam (larutan sampai pada batas gelas Erlenmeyer berubah titik nol) warna menjadi bening (tanpa warna) b. Masukkan 50 ml air murni (H2O) pada gelas berker,f. Bacalah jumlah HCL 10 % yang kemudian teteskan 5 ml telah dipakai pada gelas burette dan catatlah batas 82

larutan sampel yang diambil gelas Erlenmeyer berubahdari sel baterai dengan warna menjadi orange.menggunakan pipet filter. k. Hitung dan catat kembaliSetelah diaduk secukupnya banyaknya HCl 10% yangtuangkan ke gelas terbuang dan tandai denganErlenmeyer. titik dan ketik ”m”c. Tambahkan beberapa tetes l. Masukkan angka yang didapatphenolphtelein kedalam kedalam rumus yang sudahlarutan tersebut hingga tersedia dan hitungberubah warna menjadi ungu. kandungan pottasiumd. Sambil mengocok perlahan carbonate (K2C03).gelas Erlenmeyer, teteskanHCl 10% dari gelas burette Dari hasil pengukuran kandungan pottasium carbonateperlahan-lahan sampai larutan (K2C03), dapat memberikan informasi dan pertimbangandalam gelas Erlenmeyer bahwa jika hasil ukur kadar pottasium carbonate (K2C03) •berubah warna menjadi 100 gr/liter, maka rekondisi elektrolit baterai adalah langkahbening (tak berwarna lagi). yang tepat. Namun jika hasil uji kadar pottasium carbonatee. Segera tutup kran gelas (K2C03) ” 100 gr/liter, maka langkah yang tepat adalah usulanburette setelah larutan pada penggantian baterai dengan baterai yang baru.gelas Erlenmeyer berubahmenjadi bening.f. Hitung dan catat banyaknyaHCl 10% yang terbuang dantandai dengan titik dan ketik”p”.g. Bubuhkan sedikit MethylOrange kedalam gelasErlenmeyer sehingga larutan 4. Hasil Pengukuranberubah warna menjadi kuning Untuk menentukan kadar Pottasium Carbonate (K2C03) daribening. hasil nilai (m - p) dapat dilihat pada tabel dihalaman berikut ini.h. Kocok perlahan agar larutanyang baru berubah warnamenjadi lebih homogen.i. Teteskan kembali larutan HCl10% dari gelas burettekedalam gelas Erlenmeyerhingga larutan berubah warnamenjadi orange.j. Segera tutup kran pada gelasburette setelah larutan pada 83

Tabel 1. 13. Kandungan Pottasium Carbonate (K2C03) pada elektrolit baterai. Nilai Kandungan K2C03 Nilai Kandungan K2C03(m – p) ( gr / liter ) (m–p) ( gr / liter ) 0,1 2,764 2,6 71,864 0,2 5,528 2,7 74,628 0,3 8,292 2,8 77,392 0,4 11,056 2,9 80,156 0,5 13,82 3 82,920 0,6 16,584 3,1 85,684 0,7 19,348 3,2 88,448 0,8 22,112 3,3 91,212 0,9 24,876 3,4 93,976 1 27,64 3,5 96,740 1,1 30,404 3,6 99,504 1,2 33,168 3,7 102,268 1,3 35,932 3,8 105,032 1,4 38,696 3,9 107,796 1,5 41,46 4 110,560 1,6 44,224 4,1 113,324 1,7 46,988 4,2 116,088 1,8 49,752 4,3 118,852 1,9 52,516 4,4 121,616 2 55,28 4,5 124,380 2,1 58,044 4,6 127,144 2,2 60,88 4,7 129,908 2,3 63,572 4,8 132,672 2,4 66,336 4,9 135,436 2,5 69,1 5 138,2 84

Setiap produsen pembuat baterai menentukan standar maksimum yangdiijinkan terhadap kadar Pottasium Carbonate (K2C03) seperti pada tabel 1.14berikut : Tabel 1.14. Standar maksimum yang diijinkan terhadap kadar Pottasium Carbonate (K2C03) Produsen Standar Kadar Maksimum Furukawa Battery 75 gram / liter Friwo Battery 75 gram / liter Saft 100 gram / liter Nife 100 gram / liter Sab Nife 100 gram / liter5. Rekondisi Baterai lama ( selama 20 menit ) atau langsung akan diganti elektrolit, Tujuan rekondisi baterai adalah maka tidak perlu pengosongansuatu usaha untuk meningkatkan energi. ( Referensi dari : Nifekembali kapasitas baterai atau Nickel Cadmium Battery )memperbaiki dan mengembalikanproses kimia didalam sel baterai d. Pembongkaran sel baterai.dengan cara melakukan penggantianelektrolit. Dari hasil overhaul tersebut e. Membersihkan kontainer,diharapkan dapat mengembalikan kekarakteristik semula atau dapat konektor antar sel atau rak danmemperpanjang masa pakai atauusia baterai. membersihkan rak baterai.6. Cara Pelaksanaan. f. Pembuangan dan penggantian cairan elektrolit satu persatu. Tahapan Pelaksanaan R'ekondisiBaterai adalah sebagai berikut : g. Merangkai kembali baterai pada raknya.a. Mempersiapkan cairan elektrolit h. Pengisian kembali ( 140% xb. Pengosongan energi sampai kapasitas ) tegangan akhir per sel. i. Test kapasitas ( Discharge ).c. Apabila, setelah cairan elektrolit dibuang tidak akan disimpan j. Pengisian kembali ( 140% x kapasitas ) k. Pengoperasian ke sistem. 85

Gambar 1.60. Pembuangan cairan elektrolit bateraiGambar 1.61. Penggantian Elektrolit, Membersihkan Kontainer Baterai dan Pengeringan 86

Gambar 1. 62. Pembersihan Terminal Sel Baterai, Klem, Baut dan Pengecatan Rak Charging (Pengisian) Discharge (Test Kapasitas)Gambar 1.63 Pengisian (Charging) dan Test Kapasitas setelah Rekondis 87


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook