HIPOTESAh. Pengertian dan ienis HiPotesa Sebaeaimana diketahui balrrva Laporan Hasil dari suatu Penelitian adalahmerupakan suarujawaban atau kesimpulan dari aPa yang menjadi perffrasalahan,sehingga dilakukan penelitian. untuk dapat menghasilkan suatu jawaban atauk\"si*pulan yang diinginkan, maka perlu diarahkan penelitian tersebut didalamk\"gini\"r, yang dinamakan Perencanaan penelitian. Dalam kegiaca' ini akandirumuskan suatu jawaban atau kesimprrlan sementafa dari permasalahan apayang akan diteliti.Jawaban sementara ini disebut sebagai Hipotesa' Hipotesa yang merupakan suatu jawaban sementara atau kesimpulan semenrafa dari apa yang menjadi permasalahan, kebenarannya atr<an dibukdkan dengan fakta empiris dari hasil penelitian yang dilakukan.Hipotesa ini ditarik d\"iir,.\"t., rangkaian fakta yang diperoleh, sehubungan dengan permasalahan yang dilakukan penelitian. Dari Hipotesis ini Peneliti akan menarik suatu kesimpulan sementara yang harus dibuktikan kebenaraflnyadan kondisi ini akan menjadi tolok ukur serta arah dari penelitian yang akan dilakukan' t61
untuk memperoleh bahan atau fakta untuk merumuskan sebuah Hipotesisdapac dilakukan melalui :aslinya;pengamatan langsung di lapangan;menghubungkan berbagai variabel yang terkait;permasalaha n yengakan dilakukan penelitian. secara umum maka hipotesis ini merupakar-r sebuah pernyataan renrangadanya hubungan antara 2 (dul variabel atau lebih dan dapat dilakukanpengujian secara empiris. variabel rersebur adalah variabel bebas (independenrvariable) yakni variabel penyebab, serra variabel terikat (dependent variable)yakni variabel akibat. Salah satu contoh sederhana dari suaru hipotesis, adalah : hlerokok arlalah penyebab penyakit kanker qtsru-{taru.Tabel 17 Jenis Variabel VAR|ABEL (VARIABLE)BEBAS (TNDEPENDENT) TERIKAT (DEPENDENT) Merokok Kanker paru-paruDari concoh tsb diatas dapat dijelaskan : Merokok adalah penyebab dari timbulnya panyakit kanker paru-paru araudisebut sebagai variabel bebas; sedangkan kanker paru-paru merupakan akibat dari seringnya merokokatau disebut sebagai variabel terikat. Kalau demikian agar memu,l.ahkan dalam merumuskan hipotesis, makaada beberapa petunjuk yang harus diikuti, yakni :yakni: :.62 MEIoDoLoGI pENELITIAN BtDANc KEsEHATAN
melalui penelitian; diukur; diteliciBeberapa manfaat Hipotesis bagi dilakukannya suatu penelitian, adalah sbb : mengidendfikasi variabel-variabel yang akan diuji; data di lapangan;Hipotesa berdasarkan rumusannya dapat dibedakan dalam : hubungan sebab akibat (kausalitas). Hipotesa ini menggambarkan secara jelas adanya hubungan rentang suatu peristiwa yangterjadiapabila adanya. suatu gejala yang timbul. Dalam Hipotesa ini biasa digunakan rumusan pernyataan sbb : Jika...,,.,...... ........,......tnska........,.,........ Artinya jika terdapat suatu variabel tertentu, maka akan ada akibat tertenru yang menyebabkan suatu kondisi menjadi berbeda dengan kondisi semula. Contoh: like. persalinan dilakukan oleb dukun yang belum terlatih, mska angka bematinn clidaerab tersebut akan rnenjadi tinggi. Jilu.penderita TB Paru tidak segera diobati, tncrko jumlab penderita TB Paru ak\"an bertarnbab. atau tidak adanya perbedaan yang bermakna, antara dua kondisi vang dipermasalahkan. Disebut juga Hipotesa ini dengan l-lipitesa Nol (Ho). Dalam Hipotesa ini biasa digunakan rumusan pernl'ataan sbb : HIPOTESA 63
Tidak acla perbedaan ant6rtt,.., ..,....denganArdnya ketika suatu variabel tertentu n-runcuf ternyata tidak mengakibatkanterjadiny a perub ahan terhadap kondisi semula.Contoh rTidqk ada perbedqan terhadaa anskq kematian yans disebqbkan DBD .4ntar6bqlita laki-laki dengan balita yterernpuan.Tidsk ad* oerbeelsqn tentanao 6noskakesakitan nralaria akibat 0o6ioitatt nJyamukaides ttgeptty 6ntar6 laki-laki dan peremytuan, Hipotesa adanya hubungan yakni hipotesa yang diduga terdapat rdanya hubungan (bukan sebab akibat), antara dua variabel. Contoh Hipotesa adanya hubungan: Makin tins,li tinshst oendidiksn sebuab keluaroa, makin ffienqerti tentanq arti Ttentingnya program KB. Flipotesa perbedaan, yakni hipotesa yang menyatakan adanya ketidak samaan atau perbedaan antara dua variabel. Contoh Hipotesa adanya perbedaan : Ultaya lteningkatan kesehatan lingkungan di kel A, berbeda dengan upaya peningkatan kesehatan lingkungan cli kel. Z. Kalimat diatas bisa dipertegas menjadi : Upaya pening!.atan kesehatan lingkungan di kel A, lebib e{ektif dibanding dengan kel Z. Berdasarkan substansinya, maka Hipotesa dapat dibedakan menjadi 2(dua) macam, yakni : Yakni Hipotesa yang dirumuslil;l riengan menampilkan adan'/a hubungan sebab akibat, namun dalam akibat tersebut perlu dilakukan pengujian dari beberapa bagian Hipotesa (Hipotesa l(ecil). Dalam akibat tersebut dilakukan generalisasi saja. l64 MFroD0L0Gr pENELTTIAN BTDANG KESEHATAN
Contoh: lika sanitnsi liflqo6krounoon tidak dioelihtra sccdro hiqienis, maks akan teriadi tingginya angka kesakitan akibat penyakit menular. Atau hipotesa tsb dapat dipertegas menjadi : J-ike. sanitasi lingkungan burul<, nshs angka penyakit menular menjadi tinggi. Sebagaimana dikemhui bahwa penyakit menular ini banyak macamnya, yakni diare, TBC, Campak dlsb. Inilah yang disebut sebagai Hipotesa Minor atau Hipotesa Kecil, dan harus dibuktikan satu persatu dari jenis penyakit menular tsb, sehingga Hipotesa menjadi terbukd. Hipotesa Minor atau F{ipotesa Kecil Bagian dari Hipotesa Mayor, yang harus dilakukan pengujian sehingga dapat memperkuat dugaan adanya korelasi posirif antara dua variabel, yang disebutkan dalam Hipotesa Induknya. Apabila pengujian statistik membuktikan adanya korelasi yang bermakna antara dua variabel didalam Hipotes:r Minor (Hipotesa Kecil), maka Hipotesa Mayornya secara otomatis :rkan diterima.F. Merumuskan Hipotesa Untuk membuat rumusan Hipotesa, para prinsipnya harus diperhatikanadanya dua hal, yakni :1. Substansi hipotesa Artinya menyangkut isi dari Hipotesa tersebut, sampai seberapa jauhhiporesa dapat n-renjawab permasalahan penelitian yang dilakukan. Selainiru seberapa lengkap informasi atau fakta empirik yang diperoleh dilapangan,naupun hasil penelitian yang terdahulu. Hal ini sangat penting, mengingatsemua yang disebut diatas adalah dalam rangka untuk memperkuat dan lebihmengembangkan teori bagi kepentingan penyusunan hiporesa itu sendiri.2. Formulasi Yang dimaksud dengan formulasi, adalah lebih mengarah pada srrsunandari hipotesa iru sendiri. Apakah hipotesa yang dirumuskan telah memenuhisuatu kriteria minimal, yakni :HIPOTESA 65
lebih; Dapat dilakukan pengujian secara empiris, baik mengenai korelasi yang teruji maupun variabel yang terukur; Menggunakan susunan kalimat yang dapat menjawab permasalahan penelitian; hasil penelitian terdahulu; Mempunyai batasan (coverage) yang memadai, tidak rerlalu luas yang dapat n'rengakibatkan bias, namunjuga tidak rerlalu sempit yang mengakibatkan dangkalnya suatu penelician. Metode serta desain penelitian yang dipilih oleh peneliti ybs. Contoh l Jika sistem pengobatan terhodap penderita TB Paru tidah dilakukan secara rlisiplin, maka angl<a penderita TB Paru al<an menjadi tinggi.Ciri.Hipotesa yang baik r9Gambar Aspek Logika dalam merumuskan Hipotesis tffil I ::\"\":':Y f II {} ffie*rdppffis$fib66 MffoD0t0Gt pENELITIAN BTDANG KEsEItATAN
C. Pengujian Hipotesa Sebagaimana diketahui bahwa salah satu fungsi Hipotetsis ini adalahuntuk memberikan suatu pernyataan dugaan atau terkaan tentang adanyahubungan tentatif antara fonomena-fenomena dalam suatu penelitian. Dalamhubungannya dengan terdapat adanya keterkaitan antara fenomena atau variabelini, maka kemudian dilakukan pengujian atas validitasnya dengan menggunakanteknik-teknik penelitian ilmiah antara lain metode statistik yang tentunya sesuaidengan cara pengujiannya. Suatu hipotesa yang dibuat oleh seorang Peneliti,tidak harus selamanya diterima kebenarannya. Adakalanya hipotesis tersebutharus ditolak, karena tidak sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan. Haltersebut bukan berarti bahwa peneliti ybs harus menanggung malu atau merasarendah diri, karena dinilai hipotesis yang tidak valid. Hal rersebut justru akanmemberikan suatu yang positif bagi peneliti ybs. Hal tsb dikarenakan dengandemikian bahwa peneliti ybs telah dapat memecahkan ketidaktahuan secarageneral dengan memberikan jalan bagi hipotesanya yang jauh lebih baik.Hipotesa bukan untuk dibuktikan kebenarannya, akan tetapi diuji validitasdatanya. Keandalan data sehingga akan menjadikannya cocok dengan hipotesa,itu rnembuktikan bahwa adanya suatu alasan atau argumentasinya yang,valid kepada kita untuk menerima Hipotesanya. Sehingga hipotesa tersebutmerupakan suatu konsekuensi logis dari semua fakta yang diperoleh di lapangan.Jadi hipotesa tersebrrt memang harus diuji dan dievaluasi, apakah cocok dengansemua fakta yang diperoleh dilapangan atau cocok dengan logika yang ada, Secara umum, maka Hipotesa tersebut akan dapat dilakukan uji hipotesisatau evaluasi, dengan menggunakan 2 (dua) nacam metode, yaitrr l1. Konsistensi Logis Logis adalah berasal dari kata logis, yakni suatu cara untuk menalar sesuatuhal, dimana data diarnati, diinfentarisir atau dikelompokkan, dicari pembuktiandan dipertimbangkan untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Logika inisangat memegang peranan penting dalarn salah satu cara untuk melakukanpengujian terhadap hipotesa. Sebab cara memberi alasan ini adalah sangatberkaitan dengan berfikir seseorang.Jadi metode logika ini adalah studi tentangsuatu opersaionalisiasi untuk memberi suatu alasan, tentunya dengan berbagaibukti pendr,rkung seperti diuraikan diatas. Sehingga berGkir yang diterapkandalam metode logika adalah dengan cara berfikir secara valid atau secara logis.Cara atau metode pengujian Hipotesis dengan menggunakan logika ini seringdilakukan dalam penelitian yang bersifat Non eksperimental, seperti metodeHIPOTESA 67
deskriptif historis dlsb, Ada2 (dua) cara berfikir secara logika, yakni ra. Alasan dedukdf seperri telah banyak disinggung dalam beberapa teori penelitian, bahwa metode deduktif ini adalah suaru cara berfikir dari umum menuju ke khusus atau spesi6k. Penarikan kesimpulan secara dedukdf ini biasanya disertai dengan cara berfikir ya'g dinamaka' sillogisma. sillogisma (yunani) berarti menggabungkan bersama-sama. sillogisma ini terdiri dari tiga kalimat. Dua kalimat perrama adalah merupakan suaru proporsi atau diseburjuga dengan premis. sedangkan kalimat keciga disebur sebagai suatu kesimpulan dari dua kalimat sebelumnya. Pengujian a\"i--; -\"rrggii\"kan program berfikir secara deduktif ini, dapat menggunakan tiga macam sillogisma, yakni rSillogisma alternatifSillogisma ini terdiri dari tiga proporsi. yairu :- premis major ( proporsi alternadf)- premis minor (proporsi kategori)- kesimpulan (proporsi kategori)Rumusnva: (premis major)A adalah B atau C (premis minor) (kesimpulan)Abukan CA aclalabBContoh: (major)Sapi itu tidur atau mari (minor)Sapi itu tidak mad (kesimpulan)Sapi itu tidurPremls major ( proporsi alternatif)premis minor (proporsi alrernatif)kesimpulan68 MEr0D0L06l ptNELITIAN BTDANG KEsEHATAN
Rumusnva r (premis major) (premis minor)CA adalah B atau (kesimpulon)A adalah BAbukqn CContoh:Tanaman itu durian atau nangka (major)Tanaman itu durian (minor)Tsnaman itubukan nangka (kesimpulan)Suatu argumentasi dengan tiga proporsi. yakni :- premis major (proporsi hipotetik)- premis minor (proporsi kategori)- kesimpulan (proporsi kategori)Rumusnya: (prernis major) (prcmis minor)DA adalah B, maka C adalah (kesimpulon)A adalah BC erlalah DContoh rJika hari hujan, bibit akan tumbuh (ma;or)Hari akan hujan (minor)Bibit qkan tumbuh (kesimytulan)Suatu argumentasi dengan tiga proporsi, yakni :- premis major (proporsi kategori)- premis minor (proporsi kategori)- kesimpulan (proporsi kategori)Rumusnya:CSemua B adalah (premis major)BSernua A adalah (premis minor)SemssAaclalqhC (kesimpulan)Contoh:Semua orang akan mati (major) HIPOTISA 69
Hasan adalah orang (minor)Hasan aksn msti (hesimpulon)Sillogisma kategoriSuatu argumentasi tiga proporsi, namun menggunakan kesimpulanyang berbeda yakni : (proporsi kategori) (proporsi kategori)- premis major- premis minork esiffioulqn ( fl enyunskal orenis maior\Rumusnya: (premis major)Semua B adalah C (premis minor)D bukan B (kesimpulon)DbukqnCContoh:Semua mahasisrva IKIP pandai (major)Agus bukan mahasiswa IKIP (minor)Agus tidakpandai (kesimpulan). Kesimpulan diatas ternyata SALAH, karena premis minor menolak premis major. Jika dilihat dari diagram Venn, maka kesimpulan tsb memang ny^ta.- nyata salah. Jika digambarkan akan terlihat sbb ;Gamhar 10 Pengambilan Kesimpulan Yang salah $uk*n rnshfii$is\$& tKtp tetapi pe*d*i $t$p .7A M$0DoLoGI pENEUTIAN BTDANG KrsEHATAN
ik cs im o ulan y afl s rl i amb il m efl s u atkan ko n s ekue n sRumusnya: (premis major)Semua B adalah C (premis minor)A adalah B (kesinpulan)A aclsloh BContoh: (major)Semua orang akan mati (minor)Basri akan mati (kesimpulan)Bosri adalah orcngJika digambarkan akan terlihat sbb rGambar 11 Pengambilan Kesimpulan dari Umum ke KhususMATI $smue mati, t.tr*lausun bulta* or*ngb. Alasan Induktif Penggunaan metode ini adalah merupakan lawan dari metode deduktif, Induktif adalah suatu cara berfikir dengan mengambil suatu kesimpulan umum yang ditarik dari suatu pernyataan yangkhusus atau spesifik. Alasan secara induktif ini banyak digunakan untuk menjajaki segala aruran-aruran yang terjadi secara alamiah dari adanyasuatu fenomena- Menelaah adanya suatu hubungan sebab dan akibat dari adanya kejadian di alamrayaini yang telah diciptakan oleh Allah Sang Maha Pencipta.Jadi sifatnya bukan untuk menggugat hasil Ciptaan NYA. Dibawah ini diberikan contoh sederhana dari Alasan Indukrif, yakni Adanya pernyataan yang spesifik tentang suatu pengamatan terhadap beberapajenis binatang, yakni unta ada mata dan mulut, sapi ada mara dan mulut, kodok ada mata dan mulut, ayarn ada mata dan mulut, kuda ada mata dan mulut, kambing ada mata dan mulut. Kesimpulan yang diambil adalah bahwa binatang mempunyai mata dan mulut. HIPOTESA 71
Jika digambarkan akan terlihat sbb :Gambar 12 Pengambilan Kesimpulan dari Khusus ke Umum Sinnt*ng xda m*ta dx* il'ttllut2, Mencocokkan dengan fakta Pengujian hipotesa dengan metode mencocokan dengan fakta ini, lebihbanyak digunakan dalam penelitian yang bersifat eksperiment al. Caruini lebihbanyak dikerjakan dengan menggunakan rancangan percobaan-percobaan. Dalam melakukan melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakanmetode mencocokan dengan fakta, dikenal ada dua rnacam cara,yaito:a. Manipulasi 6sik Yang dimaksud dengan manipulasi fisik adalah dengan menggunakan berbagai macam alat. Atrtara lain dapat berupa alar mekanis, dengan menggunakanan listrik, pembedahan, analisis farmakologi dlsb. Contoh : Sebuah percobaan dilakukan pada perkebunan apel, dan peneliti akan melakukan pemangkasan terhadap pohon apel yang trelum berbuah. Percobaan dilakukan dengan cara melakukan pemangkasan dahan pucuk dengan menggunakan pisau pemangkas. Peneliti lainnya akan melakukan manipulasi dengan menggunakan pestisida, yaitu melakukan penyemprotan untuk mempercepat pembuahan. Peneliti lainnya mungkin akan melakukan eksperimen yang lain, yakni akan melakukan percobaan di laboratorium tentang kemungkinan-kemungkinan untuk membuat pohon apel berbuah sepanjang masa. Jadi dalam melakukan suatu ekperimen, maka peneliri dapat melakukannya dengan berbagai ragam manipulasi dalam satu percobaannya.72 MEIoDoLoGt pENELITIAN BTDANG KESEHATAN
b. Pemilihan/Desainbahan Cara yang ini adalah dengan menggunakan subyek kontrol. Dalam melakukan sebuah percobaan atau eksperimen, maka peneliti dapat melakukan seleksi bahan sebagai subyek kontrol atau seleksi desain dari metode percobaan yang akan dilakukan. Dengan demikian maka peneliti dapat memilih bahan dan desain percobaannya, asalkan tentunya sesuai dengan tujuan penelitian. Contoh: Sebuah eksperimen dilakukan terhadap biji kacang kedelai yang dapat hidup dan berkembang tanpa mendapatkan sinar matahari. Tentu saja dalam eksperimen ini diimbangi dengan subyek kontrol, yakni biji kedelai yang pada kondisi yang sama ditaruh dengan sinar matahari yang cukup, sedngkan blji kacang kedelai yang dilakukan eksperimen ditaruh didalam ruang tertutup tanpa sinar matahari. Setelah berselang waktu yang ditentukan maka akan terlihat perbedaan arltara biji I'acang kedelai yang tumbuh dengan sinar matahari yang cukup, dengan b!'i kacang kedelai yang rumbuh tanpa mendapat sinar matahari. Kemu,.lian diambil suatu kesimpulan, dcngan berdasarkan fakta yang ada, apakah hipotesa yang ada dapat diterima atau ditolak. Dari uraian tersebut diatas, maka dapat digambarkan secara visualisasi, tentang pembahasan mengenai pengujian hipotesis. Diagram tersebut seperti terlihat dibawah ini :Gambar 13 Rancangan menguji Hipotesis lt{*n aks uji Hip*{esis EksperimerrtalIIIPOTESA 73
.74 ME{ODOLOGI PENELITIAN BIDANG KEsEHATAN
Search
Read the Text Version
- 1 - 14
Pages: