Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 12 Sistem Pencernaan - Esofagus dan Lambung

Bab 12 Sistem Pencernaan - Esofagus dan Lambung

Published by haryahutamas, 2016-04-02 00:33:03

Description: Bab 12 Sistem Pencernaan - Esofagus dan Lambung

Search

Read the Text Version

Sistem Pencernaan: Esofagus dan LambungGarnharan Urnum Sistem Pencernaan Saluran pencernaan (gastrointestinal) adalah suatu tabung berongga panjang yang berjalan dari esofagus sampai ke rektum. Saluran ini mencakup esofagus, lambung, usus halus (duodenum, jejunum, ileum), usus besar (kolon), dan rektum. Dinding saluran pencernaan terdiri atas empat lapisan yang memper- lihatkan organisasi histologik dasar. Lapisan-lapisan tersebut adalah mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa atau adventisia. I(arena fungsi organ pencernaan dalam proses pencernaan berbeda- beda, morfologi lapisan ini juga memperlihatkan variasi. Mukosa (tunica mucosa) adalah lapisan paling dalam saluran pencernaan. Lapisan ini terdiri dari epitel sebagai penutup dan kelenjar yang meluas ke lapisan jaringan ikat longgar di bawahnya yang di- sebut lamina propria. Batas luar mukosa adalah muskularis mukosa (lamina muscularis mucosae) yang berupa lapisan otot polos sirkular di sebelah dalam dan longitudinal di sebelah luar. Submukosa (tela submucosa) terletak di bawah mukosa. Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat pa- dat tidak teratur dengan banyak pembuluh darah dan limfe serta pleksus saraf submukosa (Meissner). Pleksus saraf ini mengandung neuron-neuron parasimpatis pascaganglionik. Neuron dan akson pleksus saraf submukosa mengontrol motilitas mukosa dan aktivitas sekretorikkelenjar mukosa terkait. Dibagian awal usus halus, duodenum, submukosa mengandung banyak kelenjar mukosa yang bercabang-cabang. Muskularis eksterna (tunica muscularis) adalah lapisan otot polos yang tebal yang terletak inferior dari submukosa. Kecuali di usus besar, lapisan ini terdiri dari lapisan otot polos sirkular (tunica muscularis stratum circulare) di sebelah dalam dan lapisan otot polos longitudinal (tunica muscularis stratum longitudinale) di sebelah luar. Di antara kedua lapisan otot polos muskularis eksterna terdapat jaringan ikat dan pleksus saraf lain yang disebut pleksus saraf mienterikus (Auerbach). Pleksus ini juga mengandung beberapa neuron parasimpatis pascaganglionik dan mengontrol motilitas otot polos di muskularis eksterna. Serosa (tunica serosa) adalah lapisan tipis jaringan ikat longgar yang membungkus organ viseral. Organ viseral mungkin atau tidak dibungkus oleh selapis tipis epitel gepeng yarrg disebut mesotelium (mesothelium). ;ika suatu organ dilapisi oleh mesotelium, organ tersebut berada di dalam rongga abdomen atau pelvis (intraperitoneal) dan lapisan luarnya disebut serosa. Serosa menutupi permukaan luar bagian abdominal di esofagus, lambung, dan usus halus. Lapisan ini juga menutupi bagian kolon (kolon asendens dan desendens) hanya di permukaan anterior dan lateral karena permukaan posterior terikat pada dinding posterior abdomen dan tidak dilapisi oleh mesotelium (Gambaran Umum 12). Jika saluran pencernaan tidak dilapisi oleh mesotelium, saluran tersebut terletak di luar rongga peritoneal dan disebut retroperitoneal. Dalam hal ini, lapisan terluar melekat pada dinding tubuh dan hanya berupa suatu lapisan jaringan ikat yang disebut adventisia (tunica adventitia). Ciri khas masing-masing lapisan sahrran pencernaan dan fungsinya dibahas secara rinci dengan ilustrasi berbagai organ. 275

Esofagus Esofagus (oesophagus) adalah suatu saluran lunak dengan panjang kira-kira 10 inci yang berjalan dari faring sampai ke lambung. Saluran ini terletak di belakang trakea dan di mediastinum rongga toraks. Setelah turun di rongga toraks, esofagus menembus diafragma muskular. Bagian esofagus yang pendek terdapat di rongga abdomen sebelum berakhir di lambung. Di rongga toraks, esofagus hanya dikelilingi oleh jaringan ikat, yang disebut adventisia. Di rongga abdomen, dinding terluar segmen pendek esofagus dilapisi oleh mesotelium (epitel selapis gepeng) untuk membentuk serosa. Di sebelah dalam, lumen esofagus dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk (epithelium stratificatum squamosum non cornificatum) yang basah.Jika esofagus kosong, lumen- nya memperlihatkan banyak lipatan longitudinal temporer di mukosa. Di lamina propria esofagus dekat lambung terdapat kelenjar kardia esofagus (glandula cardialis oesophagi). Di submukosa terdapat kelenjar esofagus kecil. Kedua kelenjar mengeluarkan mukus untuk melindungi mukosa dan mem- permudah lewatnya bahan makanan melalui esofagus. Dinding luar esofagus, muskularis eksterna, mengandung campuran berbagai jenis serat otot. Di sepertiga atas esofagus, muskularis eksterna mengandung serat otot rangka. Di sepertiga tengah esofagus, muskularis eksterna mengandung baik serat otot rangka maupun otot polos, sementara sepertiga bawah esofagus terutama terdiri dari serat otot polos (llhat Gambaran Umum l2).Lambung Lambung (gaster) adalah organ berongga luas yang terletak di antara esofagus dan usus halus. Pada taut esofagus-lambung, terdapat perubahan mendadak dari epitel berlapis gepeng esofagus menjadi epitel selapis silindris lambung. Pada permukaan luminal lambung terlihat banyak lubang kecil yang disebut foveola gastrica (gastric pit). Lubang ini dibentuk oleh epitel luminal yang berinvaginasi ke lamina propria jaringan ikat mukosa di bawahnya. Keleniar gastrika (glandula gastrica) tubular terletak di bawah epitel luminal dan langsung bermuara ke foveola gastrica untuk mengalirkan isinya ke lumen lambung. Kelenjar gastrika turun melalui lamina propria ke muskularis mukosa. Submukosa jaringan ikat padat yang terdapat di bawah mukosa lambung, mengandung banyak pembuluh darah dan saraf. Dinding otot tebal lambung, yaitu muskularis eksterna, terdiri atas tiga lapisan, bukan dua lapisan seperti yang terlihat di esofagus dan usus halus. Lapisan luar lambung dilapisi oleh serosa atau peritoneum viscerale. Secara anatomis, lambung dibagi menjadi bagian kardia (cardia) yang sempit, tempat berakhirnya esofagus, bagian atas yangberbentuk kubah yaitu fundus, korpus (corpus), dan bagian terminal bentuk- corong yaitu pilorus (pylorus). Fundus dan korpus membentuk sekitar dua pertiga lambung dan memiliki histologi yang identik. Akibatnya, lambung hanya mempunyai tiga daerah histologis yang berbeda. Fundus dan korpus mem- bentuk bagian utama lambung. Mukosanya terdiri atas berbagai jenis sel dan keleniar gastrika (terletak di dalam) yang menghasilkan sebagian besar getah atau sekresi lambung untuk pencernaan. Seluruh bagian lambung memperlihatkan rugae, yaitu lipatan longitudinal mukosa dan submukosa. Lipatan ini hanya terdapat sementara dan menghilang pada saat lambung teregang oleh cairan atau bahan padat (Gambaran Umum 12).#GAMBAR 12.1 Dinding Fsofagus Bagian Atas {Potongan Transversal} Esofagus adalah suatu tabung bercingga panjang yang dindingnya terdiri atas mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan adventisia. Dalam gambar ini, bagian atas esofagus dipotong dalam bidang melintang. Mukosa (1) esofagus terdiri atas tiga bagian: epitel berlapis gepeng (ta) tanpa lapisan tanduk di sebelah dalam; selapis tipis jaringan ikat di bawahnya, lamina propria (f b); dan selapis serat otot polos memanjang, yaitu muskularis mukosa ( tc), ditun;ukkan di gambar ini dalam bidang melintang. Papila

iaringan ikat (9) Iamina propria membentuk indentasi di epitel ( ta). Lamina propria (2) mengandungpembuluh darah (S) kecil, jaringan limfoid difus, dan nodulus limfoid (7) kecil. Submukosa (3) esofagus adalah lapisan luas jaringan ikat tidak teratur agak padat yang seringmengandung jaringan adiposa (fZ). esini mukosa keleniar esofagus propria (2) terdapat disubmukosa (3) dengan interval di sepanjang esofagus. Duktus ekskretorius (f0) kelenjar esofagus (2)berjalan menembus muskularis mukosa (tc) dan lamina propria (tb) dan bermuara ke dalam lumenesofagus. Epitel duktus kelenjar yang terpulas-gelap menyatu dengan epitel pbrmukaan berlapis gepeng(1a) esofagus (llhat Gambar lZ.2). Di dalam jaringanikat submukosaterdapatbanyakpembuiuh darah,misalnya vena dan arteri ( I l). Di bawah submukosa (3) terdapat muskularis eksterna (+), yang terdiri atas dua lapisan otot yangberbatas tegas, lapisan otot sirkular di sebelah dalam (+a) dan lapisan otot longitudinal di sebelahluar (4b), yang serat ototnya tampak terpotong melintang. Suatu lapisan tipis jaringan ikat ( l3) terletakdi antara lapisan otot sirkular (+a) dan lapisan otot longitudlnal (4b). Muskularis eksterna (4) esofagus sangat bervariasi pada spesies yang berbeda. Pada manusia, mus-kularis eksterna (4) di sepertiga atas esofagus terutama terdiri atas otot rangka. Di sepertiga tengahesofagus, lapisan sirkular dalam (4a) dan lapisan longitudinal luar (+b) memperlihatkan campuran seratotot polos dan otot rangka. Di sepertiga bagian bawah esofagus, hanya terdapat otot polos. Adventisia (5) esofagus terdiri atas lapisan jaringan ikat longgar yang menyatu dengan adventisiatrakea dan struktur sekitarnya.Jaringan adiposa (t+), pembuluh darah besar, arteri dan vena (15),serta serabut saraf (6) banyak ditemukan di jaringan ikat adventisia (5).1 l\4ukosa . .j:*tt.-.v:r a. Epitel berlapis ;liP#, gepeng it'ii:,W b. Lamina propria c. lVuskularis mukosa 7 Nodulus limfoideus2 Asini mukosa 8 Pembuluh darah kelenjar esofagus di lamina propria propria 9 Papila jaringan ikat3 Submukosa 1 0 Duktus ekskretorius kelenlar esofagus propria 1'1 Vena dan arleri 1 2 Jarrngan adiposa4 l\,4uskularis eksterna a. Lapisan otot sirkular dalam 13 Jaringan ikal b. Lapisan otot Y$r 14 Jaringan adiposa longitudinal luar5 Adventisia6 Serat saraf 1 5 Vena dan arteriGAMBAR 12.1 Dinding esofagus bagian atas (potongan transversal). Pulasan: hematoksilin dan eosin.Pembesaran lemah.

IGAMBAR 12.2 ffi Esofagus Bagian Atas (Potongan Transversal) Dua sediaan histologik berikut ini menggambarkan perbedaan antara dinding esofagus bagian atas dan bawah. Lapisan-lapisan esofagus mudah dikenali. Mukosa esofagus bagian atas (Gambar I2.I) terdiri dari epitel ( f ) berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk, jaringan ikat lamina propria (2), dan lapisan otot polos muskularis. mukosa (3) (potongan melintang). Sebuah nodulus limfoid (4) kecil terlihat di lamina propria (Z). ni submukosa (7) terdapat sel jaringan adiposa dan asini mukosa keleniar esofagus propria (6) dengan duktus ekskretorius (S) nya. Muskularis eksterna esofagus bagian atas terdiri dari lapisan sirkular dalam (fO) dan lapisan longitudinal luar (f+) otot rangka, dipisahkan oleh suatu lapisan iaringan ikat (ff). Lapisan paling luar di sekitar esofagus adalah jaringan ikat adventisia (8) dengan jaringan adiposa, saraf (13), vena (9), dan arteri (12).GAMBAR 12.3 ffi Esofagus Bagian Bawah (Potongan Transversal) Gambar ini menunjukkan bagian akhir esofagus setelah organ ini menembus diafragma dan masuk ke rongga peritoneum dekat lambung. Lapisan-lapisan di dinding esofagus bagian bawah serupa dengan yang terdapat di bagian atas ke- cuali adanya modifikasi regional (lihat Gambar 12.2). Seperti di esofagus bagian atas, mukosa (f ) eso- fagus bagian bawah terdiri dari epitel (la) berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk, jaringan ikat lamina propria (fb), dan lapisan otot polos muskularis mukosa (fc) (potongan melintang).Juga terlihat papila iaringan ikat (2) lamina propria (tb) yang menyebabkan indentasi di epitel (ta) dan sebuah nodulus limfoid (3). Jaringan ikat submukosa (6) juga mengandung asini mukosa keleniar esofagus propria (5), duktus ekskretorius (4) ttya, dan iaringan adiposa (Z). li beberapa bagian esofagus, kelenjar-kelenjar ini mungkin tidak ditemukan. Perbedaan utama antara esofagus bagian atas dan bawah tampak di dua lapisan berikutnya. Muskularis eksterna (tO) di esofagus bagian bawah seluruhnya terdiri dari lapisan otot polos, lapisan otot sirkular dalam (fOa) dan lapisan otot longitudinal luar (tOt). Lapisan terluar esofagus bagian bawah adalah serosa (S) atau peritoneum viscerale. Serosa (8) terdiri dari lapisan jaringan ikat yang dilapisi oleh mesotel selapis gepeng. Sebaliknya, adventisia yang mengelilingi esofagus di daerah toraks hanya terdiri dari lapisan jaringan ikat. Di esofagus bagian atas, lebih sedikit terdapat jaringan ikat di lamina propria (1b), di sekitar serat otot polos muskularis eksterna (tO), dan di serosa (8).

1 Epitel 7 Submukosa2 Lamina propria B Adventisia3 Muskularis mukosa 9 Vena4 Nodulus limfoideus 10 Lapisan otot sirkular dalam (otot rangka) 11 Jaringan ikat 12 Aderi 13 Saraf 14 Lapisan otot longitudinal luar (otot rangka)GAMBAR 12.2 Esotagus bagian atas (potongan transversal). Pulasan: hematoksilin dan eosin.Pembesaran lemah.1 Mukosa \-i 6 Submukosa a. Epitel b. Lamina propria \ 7 Jaringan adiposa c. Muskularis mukosa L 8 Serosa (mesotel)2 Papila jaringan 9 Vena dan arteri ikat 10 Muskularis eksterna :3 Nodulus limfoideus a. Lapisan otot sirkular4 Duktus ekskretorius dalam (polos) b. Lapisan otot kelenjar esofagus propria longitudinal luar (polos)5 Kelenjar esofagus propriaGAMBAR 12.3 Esofagus bagian bawah (potongan transversal). Pulasan: hematoksilin dan eosin.Pembesaran lemah.

rGAMBAR 12.4 ffi Hsefagus Hagian Atas: Mukosa dan Submuk*sa (Patongan Longitudinal) Gambar esofagus bagian atas dengan pembesaran-kuat ini terpotong memanjang. Serat otot polos mus- kularis mukosa (9) menunjukkan orientasi longitudinal, dan serat lapisan otot sirkular dalam terpotong melintang. Esofagus dilapisi oleh epitel (7) berlapis gepeng. Sel skuamosa membentuk lapisan terluar epitel, banyak sel polihedral membentuk stratum intermedium, dan sel kolumnar rendah membentuk stratum basalis. Aktivitas mitosis dapat ditemukan di lapisan epitel yang lebih dalam. Jaringan ikat lamina pro- pria (S) mengandung banyak pembuluh darah, agregat limfosit, dan nodulus limfoid (2) kecil. Papila iaringan ikat (l) dari lamina propria (8) membentuk indentasi di epitel permukaan (7). Muskularis mukosa (9) dlgambarkan sebagai berkas serat otot polos yang terpotong memanjang. Submukosa (4, f O) di bawahnya mengandung asini mukosa keleniar esofagus propria (4). Duktus ekskretorius (f r) kecil dari kelenjar (+) tri, yang dilapisi oleh epitel selapis, menyatu dengan duktus ekskretorius besar yang dilapisi oleh epitel berlapis. Salah satu duktus ekskretorius menyatu dengan epitel berlapis gepeng (7) lumen esofagus. Di submukosa (:, tO) juga terdapat pembuluh darah ( tz), saraf (5), dan sel adiposa (6). Di esofagus bagian atas, lapisan otot sirkular dalam (f 3) muskularis eksterna terdiri dari otot rangka. Sebagian dari lapisan ini digambarkan dalam bidang melintang di bagian bawah gambar.

1 Papila Janngan krttd\"\ \"'.':*r'..' {;. i 7 Epitel ikat 8 Lamina proprra *\"\"*tk;*---- .'; ut'.#*2 Nodu us limfordeus 9 Muskularrs mukosa t *. (potongan memanjang) .:ffiY*3.: : 'l-*St.*.=--' 'i a .*.{, l. .'*.\" iry $Ss;' li.flB S'-NS{i: r :It3 Submukosa n'\"' \ ii]i ; ''fn,'sr'N . ,\"a, ,:ll t .lii!.-ttf4Asnmukosa ';il:\"J::F\"0,\" kelenjar esofagus ,\"&.6 ** |lt1f:'l:;'=' t_- *.o \-+it#F#}fr,6 Jarnsan adiposa 'a.f : l'\".l,ffi;S ii\"'_ ;:*ffiftv\".*j. .$Sffihffi \"g;nihiliffx\"'GAMBAR'12.4 Esofagus bagian atas: mukosa dan submukosa {pandangan longitudinal}. Pulasan:hematoksilin dan eosin. Pembesaran sedang.

GAMBAR 12.5 ffi Dinding Esofagus Bagian Bawah {P*tnnEan Transversal} Fotomikrograf dengan pembesaran-lemah memperlihatkan bagian bawah esofagus dan semua lapisan mukosa. Mukosa terdiri darr epitel berlapis gepeng (f ) yang tebal tetapi tidak berkeratin, jaringan ikat lamina prop ria (2) , dan selapis tipis otot polos muskularis mukosa ( 3 ).Fungsi utama esofagus adalah untuk'mengalirkan cairan dan/atau makanan:yang sudah dikunyahatau bolus da.ri,longga mulut masuk ke lamkiung, Untuk melaksanakan fungsi ini, lumen esofagusdilapisioleh epitel berlapisgepertg tanpa lapisan tanduk sebagai pelindung. Yang juga membantufungsi tersebut,adalah kelenja'r esofagus yang'terdapat di jaringan ikat dindingnya,,Terdap5t duajenis,kelenjar di dinding esofagus, Kelenjar kardia esofagus (glandula cardiilis.oesophag$ terdapatdi,lamina propria bagian atas dan bawah esofagus. Kelenjar ini memiliki mor\"fologi:ser,upq dengan,ke-lenjar yang terdapat di kardia lambung, tempat esofagus berakhir, Keleniar egofagus,propria(glandula ogsophagea propria) terletak di jaringan ikat submukosa. Kedua'keteniar menghas,ilkanptoduksekretorik yaitu mukus, yang disalurkan di dalam dulrtus ekskretorius melalui epitel untukmel,umasi'lumen esofagus. B,ahan makanan yang ditelan didorong dari satu ujung ke,ujung,lainnyaoleh,kontraksi kuat:otot yang dlsgbut peristaltik Di ujung bawah esofagus, teldapat3ebruah otot- :ltaitu.sfingter lgastroesofageat ,yang,menutup lumen dan mencegah regurgitasi lmakanan yangsudah ditelan ke dalam esofagus. :, l

1 Epitel berlapis gepeng2 Lamina propria 3 Muskularis mukosaGAMBAR 12.5 Dinding esofagus bagian bawah (potongan transversal). Pulasan: Mallory-azan.30 x

rGAMBAR 12.6 ffi Taut EsofaEus-Lambung Ujung akhir esofagus menyatu dengan lambung dan membentuk taut esofagus-lambung. Epitel berlapis gepeng (f ) tanpa lapisan tanduk esofagus langsung berubah menjadi epitel larnbung (tO) selapis silindris penghasil-mukus di bagian kardia lambung. Di taut esofagus-lambung, keleniar esofagus propria (Z) dapat ditemukan di submukosa (S). Duktus ekskretorius (+, O) dari kelenjar ini berjalan menembus muskularis mukosa (5) dan lamina propria (2) esofagus ke dalam lumen. Di lamina propria (2) esofagus dekat lambung terdapat keleniar kardia esofagus (S). naik kelenjar esofagus propria (7) maupun kardia (3) menyekresi mukus. Lamina propria esofagus (2) berlanjut menjadi lamina propria lambung (f z) yang mengandung keleniar (rc, V) dan jaringan limfoid difus. Lamina propria lambung (tZ) ditembus oleh foveola gastrica (f f ) yang dangkal, tempat bermuaranya kelenjar gastrika 1rc, V1. Di bagian atas lambung terdapat dua jenis keienjar. Keleniar kardia (glandula cardialis) (f7) tubular simpleks hanya terdapat di daerah peralihan, kardia lambung. Kelenjar ini dilapisi oleh sel silin- dris penghasil-mukus yang terpulas-pucat. Di bawah bagian kardia lambung terdapat keleniar gastrika (glandula gastrica) (t6) tubular simpleks, yang sebagian di antaranya memperlihatkan percabangan di basal. Berbeda dari kelenjar kardia ( t7), kelenjar gastrika (16) mengandung empat jenis sel berbeda: sel leher mukosa (exocrinocl'tus cervicalis) (f:) yang terpulas-pucat, sel parietal (exocrinocltus parietalis) (14) eosinofilikyangbesar, selzimogenikatau chief cell (exocrinocltusprincipalis) (tS) basofilik, dan beberapa jenis sel endokrin (tidak tampak), yang secara keseluruhan disebut sel entero- endokrin. Muskularis mukosa lambung ( t S) juga menyatu dengan muskularis mukosa esofagus (S). ni eso- fagus, muskularis mukosa (5) biasanya merupakan selapis serat otot polos memanjang, sedangkan di lambung, terdapat lapisan kedua otot polos, yaitu lapisan sirkular dalam. Submukosa(S, tf) danmuskulariseksterna (S,Zt) esofagusmenyatudengan jaringandanotot lambung. Pembuluh darah (20) ditemukan di submukosa (a, l). Dari sini, pembuluh darah yang lebih kecil terdistribusi ke bagian lambung lainnya.GAMBAR 12.7 fr Taut Esofagus'Lambung (Potongan Transversal) Fotomikrograf dengan pembesaran-lemah menunjukkan taut esofagus-lambung. Esofagus ditandai oleh epitel berlapis gepeng (f ) tanpa lapisan tanduk protektif yang tebal. Di bawah epitel (1) terdapat lamina propria (z), dan di bawahnya lagi terdapat lapisan otot polos muskularis mukosa (3). Lamina propria (2) membentuk indentasi di permukaan bawah epitel esofagus untuk membentuk papila jaringan ikat. Taut esofagus-lambung ditandai oleh perubahan mendadak dari epitel berlapis ( 1) esofagus meniadi epitel selapis silindris (4) lambung. Permukaan lambung juga memperlihatkan banyak foveola gas- trica (5), tempat keleniar gastrika (6) bermuara ke dalamnya. Lamina propria (7) lambung, berbeda dengan esofagus, terlihat berupa lapisan tipis jaringan ikat di antara kelenjar gastrika (6) yang tersusun rapat.

Esofagus Lambung (Gaster) 10 Epitel lambung 11 Foveola gastrica 12 Lamina propria (lambung) 13 Sel leher mukosa 14 Sel parietal4 Duktus 15 Sel zimogenik ekskretorius (chief cell)5 Muskularis 16 Kelenjar'3::fffHfi;'a\">\"*S\" '\"i,:\"t*ff,i,,;, il gastrika7 eKKseeoleflanejganursjaprropria\-t\;-- - '- ' , \" 17 Kelenjar kardra (lambung) 18 Muskularis mukosa (lambung) 19 Submukosa9 Muskularis ffi 4n 20 Pembuluh eksterna darah (esofagus) (venula dan arteriol) 21 Muskularis eksterna (lambung)GAMBAR 12.6 Taut esofagus-lambung. Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran lemah\"Esofagus Lambung1 Epitel 4 Epitel selapis berlapis silindris gepeng 5 Foveola gastrica2 Lamina propria 6 Keleniar gastrika3 Muskularis 7 Lamina propria mukosaGAMBAR 12.7 Taut esofagus-lambung. Pulasan: Mallory-azan. 3Ox

rGAMBAR 12.8 ffi Lambung: Bagian Fundus dan Korpus (Potongan Transversal) Lambung dibagi dalam 3 bagian histologik: kardia, fundus dan korpus, dan pilorus. Fundus dan korpus adalah bagian lambung yang terluas. Dinding lambung terdiri atas empat lapisan : mukosa (t,2,3), submukosa (4), muskularis eksterna (5,6, Z), dan serosa (8). Mukosa terdiri atas epitel permukaan (l), lamina propria (z), dan muskularis mukosa (3). Permukaan lambung dilapisi oleh epitel selapis silindris (f, f f ) yang meluas ke dalam dan melapisi foveola gastrica (10), yaitu invaginasi tubular epitel permukaan (tl). Di fundus, foveola gastrica (10) terletak tidak dalam dan masuk ke dalam mukosa kira-kira seperempat ketebalannya. Di bawah epitel terdapatjaringanikatlonggarlaminapropria (Z,tz)yangmengisicelah-celahdiantarakelenjargastrika. Batas luar mukosa dibentuk oleh selapis tipis otot polos muskularis mukosa (S, f S) yang terdiri atas lapisan sirkular dalam dan longitudinal luar. Berkas tipis otot polos muskularis mukosa (a, f S) meluas ke dalamlaminapropria (z,tz) diantarakeleniargastrika (f S, r+) kearahepitelpermukaan (1, 1l),yang terlihat pada pembesaran lebih kuat di Gambar 12.9, nomor 8. Kelenjar gastrika ( 13, 14) berhimpitan di dalam lamina propri a (2, tZ) dan menempati keseluruhan mukosa (t, z, l). Kelenjar gastrika bermuara ke dalam dasar foveola gastrica (tO). fpitel permukaan mukosa lambung mengandung jenis sel yang sama, dari daerah kardia sampai pilorus. Namun, terdapat perbedaan regional pada jenis sel yang menyusun kelenjar gastrika. Dua jenis sel dapat diidentifikasi di kelenjar gastrika. Sel parietal (f3) asidofilik terletak di bagian atas kelenjar, sedangkan sel zimogenik (chief cell) (r+) basofillk menempati bagian bawah. Daerah di bawah kelenjar pada lamina propria (2, 12) mengandung jaringan limfoid atau nodulus limfoid (f 6) kecil. Mukosa lambung yang kosong memperlihatkan banyak lipatan temporer yaitu rugae (e). Rugae terbentuk akibat kontraksi lapisan otot polos, muskularis mukosa (a, tS). Saat lambung terisi, rugae menghilang dan mukosa tampak licin. Submukosa (4) terletak di bawah muskularis mukosa (:, tS). Pada lambung kosong, submukosa (+) dapat meluas ke dalam rugae (9). Submukosa (4) mengandung jaringan ikat padat tidak teratur dan lebihbanyakseratkolagen (rZ) daripadalaminapropria (z,lz).Selainitu, submukosa (4) mengandung banyakpembuluhlimfe, kapiler (21), arteriol (18) besar, danvenula (f f).libagianyanglebih dalam pada submukosa terlihat kelompok ganglion parasimpatis pleksus saraf submukosa (Meissner) (ZO) yang terisolasi. Muskularis eksterna (5, e ,Z) terdiri dari tiga lapisan otot polos, masing-masing terorientasi dalam bidang berbeda: lapisan oblik (5) di sebelah dalam, sirkular (6) di tengah, dan longitudinal (7) di sebelah luar. Lapisan oblik tidak utuh dan tidak selalu tampak pada irisan dinding lambung. Pada gambar ini, lapisan sirkular terpotong memanjang dan lapisan longitudinal terpotong melintang. Di antara lapisan otot polos sirkular dan longitudinal terdapat pleksus saraf mienterikus (Auerb ach) (zZ) ganglion parasimpatis dan serat saraf. Serosa (8) terdiri dari lapisan tipis jaringan ikat yang menutupi muskularis eksterna (5, 6,7) dan dilapisi oleh mesotel selapis gepeng peritoneurn viscerale (8). Serosa dapat mengandung banyak sel adiposa (23).

I I mukosa 9 Rugae 10 Foveola gastrica 11 Epitel permukaan 12 Lamina propria 4 Submukosa 15 Muskularis mukosa 16 Nodulus iimfoideus 17 Serat kolagen 18 Arteriol '19 Venula 20 Pleksus saraf submukosa (Meissner) Muskularis Lapisan 21 Kapiler eksterna otot sirkular TLapisan l$.ffii 22 Pleksus ffitl\"tlln,o,\"\",l saraf mienterikus 8 Serosa-------4, :i.--' (Auerbach) (peritoneum 23 Sel adiposa viscerale) GAMBAR 12.8 Lambung: bagian fundus dan korpus (potongan transversal). Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran lemah.

rGAMBAR 12.9 ffi Lannbung; Mukosa Fundus dan Korpus (Potangan Transversai) Mukosa dan submukosa daerah fundus lambung digambarkan pada pembesaran yang lebih kuat. Epitel permukaan (r, rS) selapis silindris meluas ke dalam foveola gastrica (ll), yaitu tempat bermuaranya keleniar gastrika (5) tubular. Lamina propria (6) mengisi celah di antara kelenjar gastrika (S) dan meluas dari epitel permukaan ( 1) ke muskularis mukosa (9). Lamina propria (6), yang terdiri dari serat kolagen dan retikular halus, lebih jelas terlihat di toniolan mukosa (Z). Oi lamina propria (6) tersebar inti fibroblas, akumulasi jaringan limfoid dalam bentuk nodulus limfoid ( tZ), limfosit, dan sel jaringan ikat longgar lainnya. Kelenjar gastrika (5) terletak di sepanjang mukosa. Di bagian mukosa yang lebih dalam, kelenjar gastrika bercabang. Akibatnya, kelenjar gastrika tampak berupa potongan melintang dan oblik. Setiap kelenjar gastrika terdiri dari tiga bagian. Di taut foveola gastrica dengan kelenjar gastrica yaitu isthmus (f+), dilaplsi oleh sel epitel permukaan (1, l3) dan sel parietal (+). li bagian bawah kelenjar yaitu cervix (neck) (15), terutama mengandung sel leher mukosa (3) dan beberapa sel parietal (4). lasut atau fundus ( f 6) adalah bagian kelenjar yang dalam, terutama terdiri dari sel zimogenik(chief cell) (7) dan sedikit sel parietal (4). I(elenlar fundus juga mengandung sel yang belum berdiferensiasi dan sel enteroendokrin (tidak tampak dalam gambar) yang mengeluarkan berbagai hormon untuk mengatur sistem pencernaan. Tiga jenis sel dapat ditemukan di kelenjar lambung fundus. Sel leher mukosa (3) terletak tepat di bawah foveola gastrica (tt) dan terselip di antara sel parietal (4) dalam cervix. Sel parietal (4) terpulas asidofilik (merah muda) secara keseluruhan, yang membedakannya dari sel lainnya di kelenjar fundus. Sebaliknya, sel zimogenik (chief cell) (7) basofilik dan dapat dibedakan dari sel parietal (4) asidofilik. Muskularis mukosa (l) di lambung terdiri dari dua lapisan tipis otot polos, lapisan sirkular dalam (la) datr lapisan longitudinat tuar (bb). Dalam gambar ini, lapisan sirkular ala- (la) terpotong memanjang dan lapisan luar (lb) terpotong melintang. Dari muskularis mukosa (l) y\"\"g meluas ke atas ke epitel permukaan ( t, t:) terdapat berkas otot polos (S, fZ). Di bawah muskularis mukosa (9) adalah submukosa ( rO) dengan jaringan ikat yang lebih padat. Serat kolagen (rs) dan inti fibroblas (19) terlihat di submukosa (to). Submukosa (rO) ;uga mengandung arteriol (20), venula (Zt), pembuluh limfe, dan kapiler, selain sel adiposa.

r1 Epitel t::i .\: 11 Foveola gastrica permukan 1 2 Berkas otot polos ii2 Tonlolan 13 Epitel permukaan mukosa3 Sel leher ' *\"_o_ I 14 lsthmus mukosa 15 Cervix .'\"'JI se@F,i?5,,.-1.rCw\"G:ca-tt't4 Sel Kelenjar parietal *Ys gastrika5 Kelen.jar # 16 Dasar (fundus) gastrika :..; 17 Nodulus limfoideus6 Lamina 1 8 Serat kolagen propria 19 Fibroblas 20 Arteriol7 Sel 2'1 Venula zimogeniK (chief cell)I Berkas otot polos9 Muskularis mukosa: a. Lapisan sirkular dalam bL longitudinal uar1 0 SubmukosaGAMBAR 12.9 Lambung: mukosa fundus dan korpus (potongan transversal). Pulasan: hematoksilindan eosin. Pembesaran sedang.

GAMBAR 12.10 ffi Lambung: Bagian Fundus dan Korpus Fotomikrograf dengan pembesaran-lemah ini menggambarkan mukosa dinding lambung. Daerah fun- dus dan korpus lambung memiliki histologi yang identik. Permukaan lambung dilapisi oleh epitel se- lapis silindris (r) penghasil-mukus yang meluas ke dalam foveola gastrica (z). u fundus dan korpus, foveola gastrica (2) dangkal. Kelenjar gastrika (s), dengan berbagai jenis sel, bermuara ke dalam fo- veola gastrica (Z). Sel-sel kelenjar gastrika (5) tersusun rapat, dan lumennya tidakjelas terlihat. Sel besar berwarna-pucat di kelenjar gastrika (5) adalah sel parietal (3) penghasil-asam, yang lebih banyak di bagian atas kelenjar gastrika (s). set yang lebih gelap adalah sel zimogenik (chief cell) (6), dan paling banyak terdapat di daerah basal kelenjar gastrika (S). ni antara kelenjar gastrika (5) yaitu jaringan ikat lamina propria (Z). Seberkas tipis otot polos, muskularis mukosa (8), memisahkan mukosa dari submukosa (4) lambung.Kardia dan pilorus terletak di ujung lambung yang berlawanan. Kardia mengelilingi pintu masukesofagus ke dalam lambung, Di taut esofagus-lambung terdapat kelenjar kardia (glandula cardialis).Pilorus adalah daerah yang paling bawah pada lambung dan berakhir di perbatasan bagian awalusus halus yaitu duodenum. Di kardia, foveola gastrica dangkal, sedangkan di pilorus, {.oveqlagastrica dalam. Namun, kelenjar gastrika di kedua daerah ini mempunyai garnbaran ,histo,logiyang sama dan selnya terutama penghasil-mukus. ,,Sebaliknya, kelenjar gastrika di fundus dan korpus lambung berisi tiga jenis sel:utama. Selleher mukosa (exocrinocytus cervicalis) terletak di bagiangastrica. Sel parietal (exocrinocytus parietatis) adalah sel atas kelen'jbaersgaarstrika dekat foveola poligonal dengani sitoplaSmieosinofilik yang jelas. Sel ini terutama terletak di setengah bagian atas kelenjar gastrika dan terselipdi antara sel klienlar gastrika lainnya. Sel zimogenili\"tr\" iA;\"f *ll (exocrinocytu, p.incpiriitkuboid basofilik terutama terletak di bagian bawah kelenjar gastrika. Selain sel-sel yang terdapat di kelenjar gastrika, mukosa ,\"lurun pencernaan juga mengandgngsel endokrin gastrointestinal atau enteroendokrin (endocrinocyti gastroenteropun.r*utiti; y\"n!tersebar luas. Sel-sel ini banyak tersebar di berbagai organ pencernaan dan terletak di antara,,sel,seleksokrin yang ada. Sel-sel ini terlihat kurang jelas pada sediaan histologik normal jika, sediaankhusus.organ pencernaan tidak dipulas dengan teknik pewarnaan .'

2 Foveola r gastrica 5 Kelenjar gastrika3 Sel parieial 6 Sel zimogenik4 Submukosa (chief cell)GAMBAR'12.10 7 Lamina propriaeosin. 50 x 8 Muskularis mukosa '- -...,,,..1.,.:; Pulasan: hematoksilin dan

rGAMBAR 12.11ffi Larnbung: Daerah Fermukaan Mukasa Lambung {Fundusi Pembesaran yang lebih kuat di daerah permukaan lambung memperlihatkan sel yang membentuk mukosa fundus dan korpus. Epitel permukaan (l) silindris memperlihatkan inti lonjong di basal dan sitoplasma terpulas te- rang karena adanya butiran musigen. Epitel permukaan (1) dipisahkan dari lamina propria (1, Z, t) olehmembranabasalis(Z)yangtipis.Laminapropria (3,2,5) mengandungbanyakpembuluhdarah (f ). fpltet permukaan (t) luga meluas ke dalam foveola gastrica (4). Keleniargastrika(5)terletakdilaminapropria (l,Z,S) dibawahfoveolagastrica(4).Bagian cervix kelenjar gastrika (5) dilapisi oleh sel leher mukosa (f O) yang memiliki inti bulat di basal. Cervix kelenjar gastrika (5) yang menyempit terbuka oleh suatu daerah transisi singkat ke dalam dasar foveola gastrica (4). Sel parietal (0, f t) adalah sel besar dengan inti bulat berbentuk piramid dan sitoplasma yang sangat asidofilik, yang terselip di antara sel leher mukosa (tO). Sebagian sel piramid (0, tt) mungkin memiliki dua inti (binukleus). Permukaan bebas sel parietal (0, tl) menghadap ke lumen kelenjar gastrika (S). Set parietal (0, tt) adalah sel yang paling jelas terlihat di mukosa lambung dan terutama ditemukan di sepertiga sampai separuh bagian atas kelenjar gastrika (5). Diseparuhbagianbawahkelenjargastrika (5) terdapatselzimogenikatau chief cell (f Z) basofilik, yang juga berbatasan dengan lumen kelenjar. Sel parietal (6,11) luga terlihat di sini.

I1 Epitel permukaan 8 Lamina propria 9 Pembuluh darah2 Membrana basalis3 Lamina propria4 Foveola gastrica5 Kelenjar 10 Sel leher mukosa gastrika (daerah cervix) 11 Sel parietal6 Sel parietal ii :i7 Lamina propria i$ |*, ro{ 12 Sel zimogenik (chief cell)GAMBAR 12.11 Lambung: daerah permukaan mukosa lambung (fundus). Pulasan: hematoksilin daneosin. Pembesaran kuat

GAMBAR 12,12 ffi tan:hunn: []:eerer-: ffi*=*qal Frdi.;k-u:*s l..*mh*mm iilui-:#i;si Kelenjar gastrika ( l, 9) di korpus dan fundus lambung menunjukkan percabangan basal (9). Di bagian atas kelenjar gastrika, sel zimogenik atau chief cell (0, f O) berbatasan dengan lumen kelenjar gastrika ( t, l). ni daerah basal mukosa lambung, sel parietal (2) tertanam di membrana basalis dan tidak selalu berkontak langsung dengan lumen. Jaringan ikat lamina propria (3, 7) m\"trgelilingi kelenjar gastrika (1). Suatu nodulus limfoid (4) kecil terletak di lamina propria (:) di dekat kelenjar lambung (t, l). Oua iapisan muskularis mukosa (5), lapisan sirkular dalam dan lapisan longitudinal luar, terlihat di bawah kelenjar gastrika ( t, 9). eerkas otot polos (8) berjalan ke atas dari muskularis mukosa (5) ke dalam lamina propria (3, 7) dl antara kelenjar gastrika ( l, 9). Berbatasan dengan muskularis mukosa (5) adalah laringan ikat submukosa ( f f ). il*ne$-.alng Lambung memiliki banyak fungsi. Lambung menerima, menyimpan, mencampur, dan mencerna produk makanan dan mengeluarkan berbagai hormon yang mengatur fungsi pencernaan. Sebagian fungsi dirancang khusus baik secara mekanis maupun kimiawi untuk mengurangi massa bahan makanan yang tertelan, atau bolus, menjadi massa setengah cair yang disebut iimus. Reduksi bolus secara mekanis dilakukan oleh kontraksi peristaltik kuat dinding lambung ketika makanan masuk lambung. Dengan pilorus tertutup, kontraksi otot menggiling din rn\"n.ui pw isi lambung dengan getah lamtrung yang dihasilkan oleh kelenjar gastrika. Neuron dan akson yang terletak dl pleksus saraf submukosa (plexus nervosus submucosus) dan pleksus saraf mienterikus (plexus nervosus myentericus) dinding lambung mengatur aktivitas peristaltik. Lambung juga melakukan sebagian fungsi penyerapan; namun, fungsi ini terbatas pada penyerapan air, alkohol, garam, dan obat tertentu. Sel Kelenjar Castrika di K+rpus cian F*andus *-anv:*:ung Reduksi kimiawi atau pencernaan makanan di lambung adalah fungsi utama sekresi lambung yang dihasilkan oleh berbagai sel di kelenjar gastrika, khususnya sel-sel yang terletak di daerah fundus dan korpus lambung. Komponen utama sekresi lambung adalah pepsin, asam hidroklorida, mukus, faktor intrinsik, air, lisozim, cian berbagai elektrolit. Sel permukaan atau Iuminal (mucocytus superficiei) yang melapisi lambung mengeluarkan lapisan tebal mukus, yang fungsi utamanya adalah melapisi, melumasi, dan melindungi permukaan Iambung dari efek korosif getah asam lambung yang dikeluarkan oleh berbagai sel di kelenlar gastrika. Komponen utama getah lambung adalah asam hidroklorida, dihasilkan oleh sel parietal (exocrinocytus parietalis) yang terletak di bagian atas kelenjar gastrika. Pada manusia, sel parietal juga menghasilkan faktor intrinsik lambung, suatu glikoprotein yang penting untuk absorpsi vitamin 8', dari usus halus. Vitamin 812 dibutuhkan untuk pembentukan eritrosit (sel darah merah) (eritropoiesis) di sumsum tulang merah. Defisiensi vitamin ini menyebabkan anemia pernisiosa, suatu gangguan pembentukan eritrosit. Sel zimogenik atau chief cell(exocrinocytus principalis) terisi oleh granula sekretorik yang mengandung proenzim pepsinogen, suatu prekursor inaktif pepsin. Pelepasan pepsinogen saat sekresi lambung ke dalam lingkungan lambung yang asam mengubah pepsinogen inaktif menjadi enzim proteolitik yang sangat aktif, pepsin. Enzim ini mqncerna molekul protein yang besar menjadi peptida yang lebih kecil, mengubah hampir semua protein menjadi molekul yang lebih kecil. Pepsin terutama berperan mengubah bahan makanan padat menjadi kimus cair. Aktivitas sekretorik sel parietal dan chief ce// dikontrol oleh sistem saraf otonom dan hormon gastrin, dikeluarkan oleh sel enteroendokrin di daerah pilorus lambung.

r. $r.Wry q'q.1 Kelenjar gastrika fir 6 Sel zimogenik (chief cell)2 Sel parietal H 7 Lamina propria l,'l *' 8 Berkas otot polos $\"f\i, Kelenjar gastrika (percabangan basal) :.& ! c* a3 Lamina propria 10 Sel zimogenik4 Nodulus limfoideus (chief cell)5 Muskularis mukosa w ffiWwffi.w$ ffi {iGAMBAR 12.12 Lambung: daerah basal mukosa lambung (fundus). Pulasan: hematoksilin dan eosin.Pembesaran kuat.

GAMBAR 12.13 ffi Bagian Pilorus Lambung Di mukosa bagian pilorus lambung, foveola gastrica (3, S) Iebih dalam daripada yang terdapat di daerah korpus atau fundus. Foveola gastrica (3, S) meluas ke dalam mukosa kira-kira separuh atau lebih ketebalannya. Permukaan lambung dilapisi oleh epitel mukosa selapis silindris ( I ) yang juga meluas ke dalam dan melapisi foveola gastrica (3, 8). Keleniar pilorus (5, 9) bermuara ke dalam dasar foveola gastrica (S, S). Kelenjar pilorus (5, 9) adalah kelenjar tubulus bercabang atau bergelung yang mengandung sekresi mukus, terlihat dalam potongan melintang (5) atau memanjang (9). Serupa dengan bagian kardia lambung, hanya satu jenis sel terdapat di epitel kelenjar ini. Sel kolumnar tinggi kurang terwarnai karena kandungan musigennya. Seperti terlihat di sel mukosa lainnya, inti lonjong atau gepeng terletak di basal. Sel enteroendokrinjuga terdapat di daerah ini dan dapat ditunjukkan dengan pulasan khusus. Struktur yang lain di daerah pilorus lambung serupa dengan yang terdapat di bagian lain. Lamina propria (4) mengandung jaringan limfoid difus dan kadangkala nodulus limfoid (f f ). U bawah nodulus limfoid ( 1 I ) terdapat otot polos muskularis mukosa (6). Serat otot polos (2, tO) dari lapisan sirkular muskularis mukosa (6) berjalan ke atas di antara kelenjar pilorus (S, q) ke dalam lamina propria (a) dan bagian atas mukosa. Di bawah muskularis mukosa (6) adalah jaringan ikat padat tidak teratur submukosa (7),yang mengandung pembuluh darah arteriol (f 3) dan venula (f Z) dalam berbagai ukuran. Kelenjar pilorlus {glandula py-fo-rica) mengandung jenis sel yang sama denganl}rang terdapat,,di kelenjar kardia lambung. Sel penghasil-mukus mendominasj di kelenjal ini. ela'n menghaillkan mukus,\"sel-se[:ini juga menghasilkan suatu enzim yaitu lisozim yang rngnghancu,rkan:bakteri di lambung.

1 Epitel mukosa silindris permukaan *l 8 Foveola gastrica dl I Kelenjar pilorus :!$ (potongan tr- memanjang)3 Foveola t gastrica (l !4 Lamina propria5 Kelenjar pilorus 1 0 Serat otot (potongan melintang) dari muskularis mukosa \;r, ,'\*;b, II 11 Nodulus I limfoideus lt a 12 Venula 13 ArteriolGAMBAR 12.13 Bagian pilorus lambung. Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran sedang.

#GAMBAR 12.14 Taut Pilorus-Ducdenum Pilorus (f ) lambung terpisah dari duodenum (f f ) usus halus oleh lapisan otot polos yang tebal yaitu sfingter pilorus (S) yang dibentuk oleh lapisan sirkular tebal muskularis eksterna lambung (9). Di pertautan dengan duodenum (11), tonjolan mukosa (4) lambung di sekitar foveola gastrica (3) menjadi lebih lebar dan lebih tidak teratur serta bentuknya lebih bervariasi. Keleniar pilorus (mukosa) (6) tubular bergelung, terletak di lamina propria (5), bermuara di dasar foveola gastrica (3). Di antara lambung (1) dan duodenum (t t) terdapat nodulus limfoid (f 6). Epitel lambung (2) penghasil-mukus berubah menjadi epitel usus (tZ) A duodenum. Epitel usus (12) terdiri dari sel goblet dan sel kolumnar dengan limbus striatus (mikrovili) yang terdapat di sepan- jang usus halus. Duodenum (tt) mengandungvili (13), suatu modifikasi permukaan khusus. Setiap vilus (tunggal) (13) adalah tonjolan permukaan bentuk-daun. Di antara vili terdapat ruang intervilus (14) lumen usus. Keleniar intestinalis (kriptus Lieberkiihn) (tS) tubular simpleks yang pendek terdapat di lamina propria duodenum. Kelenjar ini terutama terdiri dari sel goblet dan sel dengan limbus striatus (mikrovili) di epitel permukaan. Keleniar duodenalis (Brunner) (tS) menempati sebagian besar submukosa (9) di duodenum (11) bagian atas dan merupakan ciri khas duodenum. Duktus kelenjar duodenalis (t8) menembus muskularis mukosa duodenum ( f Z) dan masuk ke dasar kelenjar intestinalis ( 15), mengubah struktur muskularis mukosa ( tZ) di bagian ini. Selain kelenjar esofagus propria (submukosa), kelenjar duodenalis (f S) adalah satu-satunya kelenjar submukosa di saluran pencernaan. Di muskularis eksterna lambung (q) dan muskularis eksterna duodenum (20) terdapat neuron dan akson pleksus saraf mienterikus (ro, zr).

t 1 Pilorus 11 Duodenum2 Epitel 12 Epitel usus lambung '13 Viti3 Foveola 14 Ruang intervilus gastrica4 Tonjolan mukosa5 Lamina propria (lambung)6 Kelenjar pilorus (mukosa)7 Muskularis mukosa8 Sfingter pilorus 15 Kelenjar intestinal9 Muskularis 16 Nodulus limfoideus eksterna (lambung) 17 Muskularis mukosa 1 8 Kelenjar duodenal10 Pleksus saraf mienterikus 19 Submukosa (lambung) 20 Muskularis eksterna (duodenum) 21 Pleksus saraf mienterikus (duodenum)GAMBAR 12.14 Taut pilorus-duodenum (potongan longitudinal). Pulasan: hematoksilin dan eosin.Pembesaran lemah.

BAB 12 RingkasanSistem Pencernaan: Esofagus dan LambungGambaran Umum Sistem Pencernaano Saluran berongga yang dimulai dari rongga mulut hingga rektumo Dinding menunjukkan susunan dasar saluran secara keseluruhanMukosa: Komposisio Epitel yang melapisio Jaringan ikat longgar yaitu lamina propriao Lapisan otot polos muskularis mukosa, dengan lapisan sirkular dalam dan lapisan longitudinal luarSubmukosao Lapisan iaringan ikat padat tidak teratur dengan pembuluh darah, sara{, dan pembuluh limfeo Mengandung pleksus saraf submukosa yang mengontrol muskularis mukosaMuskularis Eksternao Lapisan otot polos tebal yang terletak di bawah submukosao Umumnya mengandung lapisan otot polos sirkular dalam dan lapisan longitudinal luaro Di antara lapisan otot dalam dan luar terdapat pleksus saraf mienterikuso Pleksus saraf mienterikus mengontrol motilitas otot polos di muskularis eksternaSerosao Lapisan tipis jaringan, mesotelium, yang melapisi organ viseralo Melapisi esofagus abdominalis, lambung, usus halus, dan dinding anterior kolonAdventisiao Melapisi bagian toraks esofagus dan dinding posterior kolon asendens dan desendensEsofaguso Saluran lunak yang berjalan dari faring hingga lambung, di belakang trakeao Menembus diafragma dan masukke lambungo Lumen dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduko Di sepertiga atas, muskularis eksterna mengandung otot rangkao Di tengah, terdapat otot rangka dan otot polos di muskularis eksternao Di sepertiga bawa[ muskularis eksterna mengandung otot poloso Kelenjar mukosa esofagus terdapat di lamina propria dan submukosa untuk melumasio Adventisia mengelilingi esofagus di rongga torakso Muskularis mukosa dan submukosa dari esofagus bersambungan dengan yang terdapat di lambungLambungr Transisi dari esofagus ke lambung mendadak dan dari berlapis gepeng ke selapis silindriso Menerima, menyimpa4 mencampur, dan mencerna produk makanan yang tertelan untuk membentuk kimus cairo Mengubah bolus makanan menjadi massa setengah cair kimus300

a Terdiri dari bagian kardia, fundus, korpus, dan pilorusa Permukaan dilubangi oleh foveola gastrica, yang berhubungan dengan kelenjar gastrika di lamina propriaa Permukaan dilapisi oleh epitel selapis silindris penghasil-mukus untuk proteksia Kelenjar gastrika menghasilkan getah lambung yang kaya asam hidroklorida dan enzim pencerna-proteina Muskularis eksterna memperlihatkan lapisan otot oblik sebelah dalam, sirkular tengah, dan longitudinal sebelah luara Fundus dan korpus membentukbagian utama, dan merupakan struktur yang secara histologi identiko Aktivitas peristaltik diatur oleh pleksus saraf submukosa dan mienterikusKeleniar dan Sel Lambungo Fundus dan korpus menghasilkan bahan kimiawi untuk mencerna isi lambungo Di fundus dan korpus, sel parietal adalah sel besar, asidofilik, dan terletak di bagian atas kelenjar.o Di bagian yang lebih dalam kelenjar terdapat sel zimogenik (chief cell)o Jika berkontraksi atau dalam keadaan kosong, rugae temporer terlihat di dindingo Di kardia dan pilorus, epitel permukaan dan kelenjar gastrika tubular simpleks menghasilkan mukuso Kelenjar di pilorus menghasilkan mukus dan enzim penghancur-bakteri yaitu lisozimo Sel parietal di fundus dan korpus menghasilkan asam hidroklorida dan faktor intrinsik lambungo Faktor intrinsik lambung penting untuk absorpsi vitamin Bu dan eritropoiesiso Sel zimogenik (chief cell) menghasilkan pepsinogen yang diubah menjadi pepsin dalam lingkungan asamo Sel enteroendokrin mengeluarkan berbagai polipeptida dan protein untuk fungsi pencernaano Di pilorus, foveola gastrica terletak lebih dalam daripada di fundus atau korpuso Sel lambung penghasil-mukus berubah menjadi epitel usus di duodenum.

ffi Mikrovilli Epithelio- Rete cytus capillare n Nervus . -lcl Vas Exocrinocytus caliciformis lympha- o' (sel goblet) 0) Glandula intestinalis [ticum f (crypta) centrale oco Lamina (lakteal) propria Vena I 0l Lamina Arterial muscularis mucosae Nodulus lymphoi- Myocytus deus levis circularis l.\",\" Plexus submukosa nervosus myentericus --l lntestinum tenue I runi\", I muscularis J rrni\"u W.i::.:: Myocytus levis longitudinalis H Lamina propria Epithelio- cytus Lamina muscularis t! mucosae caliciformis Tela Glandula submucosa ' intestinalis Tunica muscularis (crypta) Nodulus Tunica lymphoideus serosa Vas Myocytus levis sangurneum longitudinalis Myocytus levis circularis : lntestinum Plexus nervosus myentericus Taeniae coliGAMBARAN UMUM 13 Perbedaan struktural antara dinding usus halus dan usus besar, denganpenekanan pada berbagai lapisan di dinding.302


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook