9 Dasar Peraw.atan Endodontik Asas pokok yang mendasari perawatan gigi Pada suatu survai penggunaan isolator karetdengan masalah endodontik adalah yang men- dalam perawatan endodontik oleh dokter gigidasari ilmu bedah pada umumnya. Teknik aseptik, umum, Going dan Sawinski menemukan bahwadebridemen Iuka, drainase dan perawatan lembut 36% dokter gigi tidak Qernah atau jarang meng-jaringan baik dengan instrumen maupun dengan gunakan isolator karet.6 Penelitian mereka me-obat-obatan - semuanya adalah asas utama ilmu · nekankan agar dokter gigi lebih banyak mengguna-bedah. Tegasnya, rasa sakit harus dikendalikan, kan isolator karet untuk keperluan umum, terutamabila ada. Selama perawatan, semua jaringan pulpa bila dilihat adanya kenaikan lebih dari tiga kali Iipatharus dikeluarkan, saltiran akar dibesarkan dan di~ tertelannya atau masuknya instrumen ke dalam sa-irigasi, permukaan saluran disterilkan sebagai yang luran pencernaan selama perawatan endodontikditentukan oleh pemeriksaan bakteriologik, dan sa- pada dekade terakhir ini. Mengambil risiko dalamluran akar diobturasi dengan baik untuk mencegah melakukan operasi tanpa isolator karet sama de-kemungkinan infeksi kembali. ngan mengambil risiko mempertaruhkan reputasi profesional seseorang. Berbagai alat yang diper-PEMASANGAN ISOLATOR KARET gunakan dalam praktek endodontik dapat tertelan secara tidak sengaja bila isolator karet tidak di- Untuk mempertahankan suatu tekni;· Jperasi pasang (Gmb. 9-1). Tertelannya alat-alat saluranyang aman dan aseptik, pemasangan isolator karet akar pada waktu perawatan endodontik telah di-adalah penting sekali. Alat ini adalah satu-satunya laporkan oleh Christen,3Goultchin dan Heling,7usaha perlindungan yang pasti terhadap konta- Govila,8 Hansely, 13 Heling, 15 Israel dan Laban, 18minasi bakterial dari Judah dan tertelannya alat sa- Kitamura, 19 serta Taintor dan Biesterfeld.30luran akar yang tidak disengaja. Semua tindakanendodontik harus dilakukan dengan menggunakan Bila suatu instrumen tertelan atau teraspirasiisolator karet. Pada beberapa kasus, pertama perlu waktu perawatan endodontik tanpa isolator karet,untuk mengganti dinding kavitas yang hilang de- seseorang kemungkinan akan dihadapkan padangan amalgam atau menyemen suatu ban baja anti perkara hukum. Grossman mengatakan bahwa:karat untuk mencegah penjepit isolator karet ter- \"Dalam pandangan hukum, bila sebuah instrumenlepas dari gigi. Pada kasus lain, gingivektomi terlepas dari tangan dokter gigi dan tertelan ataumungkin perlu dilakukan, dengan mengambil se- teraspirasi, pendapat seorang ahli tidak ada guna-kitar 2 mm jaringan gingival untuk menyediakan . nya untuk membenarkan tuntutan kelalaian. Padacukup struktur gigi bagi pemasangan suatu penjepit kebanyakan kasus pertanggungjawaban lain ter-isolator karet. Pada setiap kejadian, gingivektomi hadap dokter praktek, penuntut diharuskanmungkin diperlukan untuk restorasi mahkota gigi. menghadirkan kesaksian seorang ahli untuk me- yakinkan juri yang menilai kelalaian, tetapi bila Perawatan gigi posterior jangan dilakukan de- suatu alat endodontik tertelan atau teraspirasi, se-ngan menggunakan gulungan kapas. Risiko masuk-nya rimer a~au kikir ke dalam trakea atau esofagus * Semua penjepit SSW dibuat oleh Hu-Friedy, Chicago, IL,pasien terlalu besar untuk menjamin praktek ini. menggunakan labelnya sendiri. 145
146 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb. 9·1. Asampai C, Gambaran radiografik jejak instrumen endodontik yang tertelan.orang juri cukup berwewenang berdasarkan \"pe- Kebanyakan gigi dapat dijepit secara memuas- kan dengan penjepit Ivory No.9 atau 9 ON (Gmb.ngetahuan\" timum, untuk mcnanyakan mengenai 9-2). Bila giginya kecil, seperti pada kasus gigi. in- sisivus lateral atas atau gigi-gigi anterior bawah,kelalaian tanpa kesaksian ahli. Bahkan bila ke- penjepit HF* No. 211 atau ekuivalennya dapat di- gunakan. Pada gigi posterior penjepit HF ataucelakaan disebabkan karena gerakan pasien,,.pa&ien Ivory No. 27 (tanpa sayap) dapat dipakai padabiasanya 'inenyangkal bahwa ia b<?rgerak\". 19 · semua gigi premolar dan penjepit HF No . 26 atau ekuivalennya pada semua gigi molar. Gmb. 9-3. Pada 'banyak kasus, isolator karet- dap~t di- menunjukkan suatu talam untuk menahan penjepitpasang dalam waktu kur~ng dari 2 menit dan sering isolator karet. .dalam 1 menit. Heise mengukur waktu aplikasiisolator karet pada 302 kasus dan menemukan Pada gigi muda anterior atas, yang belum erupsi seluruhnya dan runcing, penjepit (premolar) HFbahwa ha! tersebut berlc;tngsung rata-rata i menit 48 No. 27 JCadang-kadang dapat menguntungkan pe-detik. l4 Hanya gigi yang akan dioperasi yang harusdiisolasi. Pembatasan ini memakan waktu operasilebih sedikit dan mengurangi kemungkinan kon-!aminasi dari gigi berdekatan dan Judah. cGmb. 9·2. A, Penjepit Ivory No. 9 pada gigi -insisivus sentral alas. B, Penjepit HF No. 211 pada gigi insisivus bawah yang dirawatortodontik. C, Penjepit HF No. 27 pada gigi sentral anak yang muncul sebagian.
Dasar Per8Watan Endodontlk 147.... ·'-\"~Gmb. 9-3. A, Talam plastik untuk penjep~ isolator karet. Talam mudah dibuat dari jembaran plastik dan batangan (rod] plastik yangdisemenkan pada talam dengan semen plastik. Talam tersebui juga dapat diperoleh di pasaran. Hu-Friedy (Chicago, IL) membuatsemua penjepit SSW lama seperti yang ditunjukkan di alas. B, Pemegang kerangka isolator karet. A. Baja antikarat (Young); B,Plastik (Nygaard-Ostby); C. Plastik (A,B, Alas kebaikan Union Broach, York, Pa.; C, Alas kebaikan Hygenic Corp.. Akron, Ohio).Gmb~ 9-4. A, Dua gigi insisivus sentral alas dan satu gigi insisivus lateral secara serempak dirawat endodontik dengan dua penjepitHF No. 27 untuk menahan isolator karet padatempatnya. B, Seluruh jembatan di bawah isolator karet. Pertama dibuat lubang besarpada karet dan menggunakan suatu penjepit HF No.26, kemudian seluruh jembatan diikat untuk mencegah kebocoran.Gmb. 9-5. A, Isolator karet dipasang di atas mahkota jaket porselin ya~g merupakan suatu gigi pilar untuk jembatan. B, Suatujembatan keramik seluruhnya di bawah isolator karet, flos gigi digunakan untuk menahan gigi pada tempatnya.
148 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb. 9-6. A, Isolator karet dipasang meskipun terdapat ala! ortodontik. Inset menunjukkan ala! ortodontik sebelum pemasanganisolator karet. B, Dua gigi dalam perawatan ortodontik ditempatkan di bawah isolator ~are!. Perhatikan bahwa ban ortodontik tidakmengganggu preparasi jalan masuk kavitas, operasi endodontik juga tidak mengganggu perawatan ortodontik.masangan (Gmb. 9-4). Selain itu, bila penjepit No. gigi : (l) Ivory No. 9 untuk gigi insisivus sentral27 tergelincir ke arah serviks dan menjepit gusi bila atas dan semua gigi kaninus ; (2) HF No. 211 untukdipasang pada gigi premolar bawah, penjepit No.9 gigi insisivus lateral atas dan semua gigi insisivuskadang-kadang dapat menjadi pengganti. Bila dua bawah; (3) HF No. 27, untuk sernua gigi premolar;gigi yang berdekatan harus dirawat, satu penjepit dan HF No. 26, untuk semua molar.dipasang pada satu gigi sedang yang lain secarasederhana diikat, sehingga kedua gigi dapat di- Suatu kavitas proksimal pada gigi anterior yangrawat serentak. Dapatjuga digunakan dua penjepit terlibat dapat diabaikan dari segi pemasangan iso-HF No . 27, yang satu menghadap ke mesial, yang lator karet, asal suatu tumpatan dimasukkan untuklainnya ke distal. Tiga gigi anterior berdekatan da- mencegah kontaminasi saluran akar, karena pen-pat dirawat serentak dengan memasang penjepit dekatan akan dibuat di sebelah lingual. Bila suatuIvory No.9 ON di atas salah satu gigi dan dengan kavitas proksimal berada pada gigi posterior yangmernasukkan/rnenyelipkan isolator karet di bawah terlibat, gigi di dekatnya juga hams diisolasi de-gusi gigi sebelahnya. Penanganan situasi klinis luar ngan isolator karet. Bila kavitas terdapat pada me-biasa yang sama diserahkan pada kelihaian opera- siooklusal, gigi yang terlibat dapat dijepit dan gigitor (Gmb. 9-5 sarnpai·9-7). tepat di depannya dapat diikat. Bila kavitas terda- pat pada distooklusal, gigi sebelah distal gigi yang Secara ringkas, hanya 4 penjepit diperlukan terlibat dijepit, dan gigi yang terlibat diikat. Padauntuk rnernasang isolator karet pada kebanyakan beberapa gigi posterior, perlu juga untuk mengikatGmb. 9-7. A, Gusi menonjol di atas tepi lubang gigi premolar. B, Sesudah gingivek1omi, penjepit isolator karet dapat dipasanguntuk retensi isolator karet.
Dasar Perawatan Endodontik 149gi~i yang dijepit, untuk membawa lipatan distal kontur pada muka, mempunyai keuntungan tam- bahan karena radiolusen dan tidak perlu dilepasIsolator karet ke bawah masuk ke dalam ruang in- jika hendak dibuat radiografi dari giginya padaterproksimal dan dengan demikian mencegah ke- waktu perawatan.bocoran di sekelilingjepitan. Untuk memudahkan pemasangan isolator karet Jika ada gingivitis, sebaiknya bersihkan tum- di atas gigi, terutama kalau.titik kontak rapat, per-pukan kalkulus sebelum memasang isolator karet mukaan isolator karet dekat dengan lubang harusdan mengaplikasikan antiseptik yang cocok pada diseka dengan sabun cair, atau satu jari basah dapatgusi. Titik kontak harus dites dengan tlos gigi untuk digosokkan pada sabun padat dan diusapkan padamenentukan adanya tepi tajam restorasi atau kavi- isolator karet di sekitar isolator yang dilubangi.tas, yang dapat menyobek isolator karet, dan untuk Untuk kesempatan ini jangan menggunakan petro-menentukan apakah pembersihan interproksimal latum/petroleum jelly atau mentega biji coklatsudah cukup, untuk memungkinkan pemasangan karena bahan-bahan ini melemahkan dan melunak-isolator karet. Mungkin gigi-gigi perlu direnggang- kan karet, dan dapat menyebabkan kebocoran.kan sedikit atau dihaluskan permukaannya, ter-utama bila terdapat tumpatan sementara. Pada gigi depan atas atau bawah, bila hanya ter- tinggal sedikit mahkota disebabkan karena karies, Lubang-lubang pada karet hams dibuat kira- atau bila mahkota patah karena injuri traumatik,kira di atas pusat permukaan oklusal atau insisal umumnya permukaan akar masih cukup terbukagigi yang digunakan . Selain itu, lubang pemandu untuk mengikat penjepit servikal bila isolator karethams dibuat sepanjang tepi atas isolator karet untuk telah ditarik tegang di atas mahkota atau permuka-identifikasi permukaan atas dengan segera semen- an akar yang terbuka. Meskipun pada kasus se-tara menyesuaikan isolator, terutama di atas gigi macam itu jalan masuk ke kamar pulpa dapat di-posterior. peroleh sebelum pemasangan isolator karet, semua prosedur endodontik lainnya harus dilakukan ha- Bila suatu penjepit digunakan pada gigi ante- nya sesudah pemasangan isolator karet. Pada gigirior, pertama, karet harus dipasang di atas gigi. anterior yang muncul sebagian, di mana penjepitKaret harus direntangkan di atas gigi antara ibu jari isolator karet dapat terlepas, atau bila salah satudan jari telunjuk tangan kiri sementara penjepit permukaan sama sekali tidak ada, suatu ban orto-disesuaikan dengan tangan kanan. Pada gigi pos- dontik sempit dapat dipasang dan disemenkan diterior, penjepit lebih baik dimasukkan setengah tempat, yang kemudian di atasnya dapat diikatkanjalan ke dalam lubang yang baru saja dibuat pada isolator karet.isolator karet, dan lengan penjepit kemudian di-renggangkan dengan tang penjepit. Isolator karet Pada gigi posterior yang sangat msak, mungkindipegang dengan tangan kiri dan ditahan agar tidak perlu membangun mahkota gigi dengan suatu banmenghalangi pandangan sementara penjepit di- antikarat dan untuk membuat kontur dan menye-pasang di atas gigi dengan tangan kanan. Tang ke- men ban di tempat sebelum dimulai perawatan en-mudian dilepaskan dari penjepit, dan isolator karet dodontik (Gmb. 9-8). Suatu mahkota aluminiumdimasukkan di bawah lengan anterior penjepit. Bila atau baja antikarat dapat disemenkan sebagai peng-digunakan penjepit bersayap, sayap penjepit di- ganti ban. Mula-mula inti guta-perca ditempatkanmasukkan ke dalam lubang isolator karet, penjepit j:li dalam kamar pulpa untuk menjaga semen tinggaldipasang pada gigi, tang penjepit diambil, dan iso- di luar saluran akar. Ban disemen dengan semenlator karet dimasukkan di bawah lengan penjepit. seng fosfat, dan · kelebihan semen dan inti guta- perca, kemudian diambil. Ban- harus tetap ditempat Jenis pemegang isolator karet yang digunakan sampai operasi selesai. Pada beberapa kasus, yangoleh seseorang terserah mana yang disukainya, mahkota giginya mengalami kemsakan sangat he-tetapi yang manapun yang dipi!ih jangan sampai bat, diperlukan gingivektomi sebelum penjepit iso-mengganggu perawatan endodontik. Beberapa lator karet dapat dipasang. Pada kasus lain, jugaoperator lebih suka menggunakan isolator yang ter- perlu untuk menyemen suatu ban setelah melaku-letak rata pada muka pasien karena memungkinkan kan gingivektorni agar tidak terjadi kebocoranpembukaan ke medan operasi di sekitar gigi dengan obat-obatan (Gmb. 9-9). Bila salah satu gigi pilarmudah. Operator lain lebih suka pemegang jenis jembatan cekat hams dirawat, sering dimungkin-\"kerangka\" yang dibuat dari baja antikarat (Young) kan untuk memasang isolator karet seluruhnya diatau plastik (Nygaard-Ostby, Brave) karena dapatdipasang cepat dan efektif. Kerangka plastik, di-
150 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb. 9.8. Adan B, Ban baja antikarat yang dikontur dari Unitek, tersedia untuk semua bentuk dan ukuran gigi premolar dan molar.atas jembatan, bila lubang pada isolator karet cu- 20% benzalkonium kl6rida dalam 50% isopropilkup besar, tanpa kebocoran saliva ke dalam medan alkohol,25 sedangkan Moller lebih suka menyekaoperasi. Pada kebanyakan kasus, lebih baik untuk dengan hidrogen peroksida diikuti oleh tingturmemasang isolator karet hanya di atas gigi pilar, iodin,21 dan Baumgartner menganggap bahwadimana isolator tersebut ditahan di tempat dengan povidon-iodin tidak lebih efektif dari~ada 99%penjepit yang sesuai. isopropil alkohol untuk kesempatan ini. 1 Bur-bur untuk membuka kamar pulpa harus disterilkan de-STERILISASI ALAT-ALAT/INSTRUMEN ngan autoklaf, sterilisator panas kering, atau di- sterilkan dengan .mencelupkan ke dalam alkohol Begitu isolator karet dipasang, gigi dan isolator dan dipanaskan dengan nyala api 2 atau 3 kali, se-harus diseka secara cermat dengan kapas yang di- belum digunakan dalam kavitas pulpa. Sandersonbasahi dengan antiseptik yang cepat menguap dan menunjukkan bahwa 3 bagian etil alkohol dan 1tidak mengotori (nonstaining) Ray menganjurkan bagian formalin bila dinyalakan , bahkan akan me- musnahkan pembentuk spora.27 Penemuan ini te-•I Gmb. 9-9. A, Fraktur tonjol lingual gigi premolar atas; gingivektomi baru saja dilakukan, untuk menyingkapkan garis fraktur. 8, Penyemenan segera suatu ban tembaga memungkinkan merawat gigi dalam kondisi aseptik setelah pemasangan isolator karet.
• Casar Perawatan Endodontik 151!ah dikuatkan oleh Bartels dan Rice. 1 Gmb. 9-10 Gmb. 9·10. Susunan alat-alat sebelummenunjukkan suatu seleksi instrumen Endodontik dimulainya pe-rawatan endodontik. Dari kiriyang khas. ke kanan: mangkuk-mangkuk dappen (satu untuk alkohol, satu untuk poin absorben), Alat-alat/instrumen pertama-tama harus diber- kaca, penjepit kapas, eksplorer, ekskavator,sihkan dari debris tanpa memandang cara yang di- instrumen plastik, mangkuk dappen berisigunakan untuk sterilisasi. Alat-alat harus dibersih- larutan irigasi, semprit irigasi, dan guntingkan dengan menekan bilah (blade) dengan kain untuk memotong poin absorben dan ke-kasa 2 X 2, atau gulungan kapas, yang dibasahi rucut guta-perca.dengan hidrogen peroksida atau alkohol, sementara - menarik alat menggunakan gerakan berputar ber- lawanan dengan arah jarum jam sebelum disterili- sasi. Segall menganggap bahwa sepon alkohol efektif untuk membersihkan instrumen dari deb- ris.29 Hubard dkk. menunjukkan bahwa hanya de- ngan memasukkan kikir ke dalam sepon kering akan menghilangkan beberapa mikroorganisme, dan sekaan kain kasa salin menghilangkan hampir 98% mikroorganisme. 17Gmb. 9-11. A, Sterilisator butiran kaca listrik, yang dapat diubah menjadi ala! sterilisasi garam-panas. Perhatikan termometer padagaram. Temperatur garam harus di antara 425° dan 475° F (Alas kebaikan Union Broach Co., Long Island City, New York) B,Sterilisator butiran-kaca listrik (alas kebaikan Pulpdent Corporation America, Brookline, Massachusetts).
•152 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb. 9·12. A, Sterilisator butiran kaca atau garam panas. Temperatur harus diatur sampai maksimum, dan hanya butiran kacayang terkecil (kira-kira seukuran beras atau pasir) atau garam halus harus digunakan pada sterilisator ini (Alas kebaikan EsquireManufacturing Co., New York, New York) . 8, Sterilisator yang dikontrol secara termostatis, yang dapat diubah dari suatu sterilisatorbutiran kaca menjadi sterilisator garam- panas (Alas kebaikan Buffalo Dental Manufacturing Co., Brooklyn, New York) . Sterilisasi dingin instrumen, adalah sterilisasi Poin absorben,jarum-jarum, kikir, dan alat-alatdengan larutan kimiawi dingin, dan tidak dianjur- saluran akar lainnya harus segera disterilisasi kekan untuk dua alasan: (1 ) prosesnya tidak efektif dalam suatu a/at sterilisasi garam panas sebelumterhadap semuajenis kehidupan mikrobial; (2) pan- digunakan (Gmb. 9-11 dan 9-12). Jenis alat sterili-jangnya waktu yang diperlukan untuk memusnah- sasi ini sangat diperlukan untuk pekerjaan endo-kan mikroorganisme secara efektif dengan larutan dontik. Alatnya sendiri adalah tersusun rapat danini, yaitu minimal 20 menit, adalah terlalu lama. efektif; dan terdiri dari cangkir logam berisi garamKompoun amonium kuarterner adalah efektif ter- halus yang temperaturnya dijaga antara 425°Fhadap organisme vegetatif; etil alkohol dan iso- (218°C) dan 475°F (246°C) meskipun kenaikanpropil alkohol adalah efektif terhadap bakteri ve- temperatur sedikit tidak kritis dan tidak mengu-getatif dan basilus tuberkel ; larutan alkohol-for- rangi sifat alat saluran akar. Sebuah termometer ha-malin adalah efektif terhadap bakteri vegetatif, ba- rus selalu dimasukkan ke dalam garam, bila tidaksilus tuberkel, dan spora; ortofenilfenol dan ben- digabungkan ke dalam unit, dengan demikian tem-sil-para-klorofenol adalah efektif terhadap bakteri peratur dapat dicek dalam sekejap mata. Pada tem-vegetatif, basilus tuberkel, fungi tertentu, dan virus, peratur tersebut jarum, kikir dan rimer dapat di-tetapi tidak terhadap spora. Pengusaha pabrik suatu sterilkan dalam 5 detik, dan poin absorben danlarutan sterilisasi-dingin (Sporicidin) yang terdiri bulatan kapas dalam 10 detik. Kebutuhan akan ter-dari fenol (7,05%), sodium tetraborat (2,35%), mometer untuk memonitor temperatur adalah sa-glutaraldehida (2,0%), dan sodium fenat (1 ,2 %) ngat penting; temperatur yang diinginkan mungkinmenegaskan bahwa larutannya mendisinfeksi alat- tidak akan tercapai karena kegagalan pemakaianalat yang sudah dibersihkan dalam 10 menit pada termostat. Alat sterilisasi garam-panas telah meng-temperatur kamar; membunuh spora aerobik ter- gantikan alat sterilisasi logam-cair dan alat sterili-masuk Bacillus subtilis dalam 3 jam, dan mencapai sasi butiran-kaca karena logam atau butiran kacasterilisasi dalam 6,75 jam. kadang-kadang melekat pada alat basah, luput dari
Dasar Perawatan Endodontik 153deteksi, dan selanjutnya menyumbat saluran akar sedangkan poin absorben dan bulatan kapas me-bila alat dimasukkan. Keuntungan sterilisator ga- merlukan pembenaman selama IO detik untukram-panas terletak pada penggunaan garam halus mensterilisasinya. Poin absorben lebih baik di-biasa, yang dengan mudah didapatkan untuk peng- benamkan ujungnya dulu dalam sterilisator garam-ganti, dibandingkan logam atau kaca, dan meng- panas untuk menghindari pembengkokan ujunghilangkan risiko penyumbatan saluran. 10•22 Ga- tersebut. Berbagai poin absorben diletakkan diramnya, garam halus yang biasa dijumpai di pasar- bawah permukaan dan disterilkan pada waktu yangan, mengandung sejumlah kecil (I%) sodium sili- sama dan kemudian ditinggalkan pada permukaankoaluminat, magnesium karbonat atau sodium kar- garam-panas sampai siap dipakai. Alat-alat saluranbonat, sehingga lebih mudah dituangkan dan tidak akar sebaiknya tidak ditempatkan pada garam- pa-akan menyatu bila dipanaskan. Sodium klorida nas dan ditinggalkan di situ lebih lama daripadamurni jangan dipakai tanpa bahan penambah yang waktu 5 detik yang biasa, karena alat akan menjadibaru saja disebutkan, karena panas tinggi dapat terlalu panas untuk dipegang.menyebabkan penyatuan butir-butir, dan garamjangan mengandung dekstrosa sebagai ·bahan pe- Hooks dkk., telah menemukan bahwa penyi-nambah karena dapat menyatukan butir-butir ga- naran alat-alat endodontik yang terinfeksi denganram pada panas tinggi. Garam yang tanpa sengaja sinar laser selama 3 detik cukup untuk menghan-masuk ke dalam saluran akar dengan mudah dapat curkan m1\"kroorgam.sme, termasuk spora 16.diirigasi dari saluran dengan Iaiutan irigasi biasa.Garam harus diganti setiap minggu, atau lebih se- Tersedia suatu alat/aparatus untuk menyimpanring, tergantung dari derajat kelembaban. rimer dan kikir bersama-sama, menurut ukuran. Alat ini terdiri dari suatu kotak plastik berisi karet Butiran-butiran kaca dengan efektif menggan- sepon yang dipenuhi dengan suatu larutan disinfek-tikan garam pada sterilisator garam-panas, asal tan dingin, dan suatu tutup dengan lubang-lubangbutiran-butiran berdiameter kurang dari 1 mm. Bu- yang diberi nomor-nomor disust1n berturut-turut,tir-butir yang lebih besar tidak begitu efektif dalam sesuai dengan ukuran alat-alat. Aparatus dapatmeneruskan panas ke alat-alat endodontik, menurut menyimpan baik rimer dan kikir yang bertangkaites yang dilakukan oleh Oliet,22 karena besarnya pendek maupun yang bertangkai panjang, danruang udara antara butir yang mengurangi efisiensi mempunyai lubang-lubang tambahan untuk alat-sterilisator. Sterilisator butir-kaca dijalankan pada alat endodontik yang telah dipakai dan dibersihkantemperatur yang kira-kira sama dengan sterilisator dari debris. Aparatus dimaksudkan untuk memper-garam-pan·as, yaitu antara 218° dan 246°C (425° tahankan sterilitas alat-alat yang teiah disterilkansampai 475°F). Tes perbandingan yang juga dilak- pada sterilisator garam-panas, tidak sebagai carasanakan oleh Oliet menunjukkan bahwa panas primer sterilisasi (Gmb. 9-13).yang sedikit lebih tinggi dicapai dengan garamdaripada dengan butir-butir kaca pada pengaturan Mangkok dappen dapat disterilisasi sesaat se-t(;!mperatur termostat yang sama, mungkin karena belum digunakan dengan menggosok secara cer-butir-butir garam lebih kecil daripada butir-butir mat menggunakan tingtur thimerosal (merthiolate)kaca, jadi ruang udara antara butiran- butiran lebih diikuti oleh alkohol. Penggosokan tersebut haruskecil, dan konduktivitas panas pada garam adalah dilakukan dengan tekanan yang dimaksudkan un-lebih tinggi .22 Bagian terpanas wadah garam pada tuk menghilangkan debris dan mikroorganismesterilisator adalah sepanjang lingkaran luar, di- yang melekat pada permukaan gelas secara fisis.mulai pada lapisan terbawah garam; temperatur ·terendah adalah pada pusat lapisan permukaan Instrumen bertangkai panjang, ujung penjepitgaram. Untuk mensterilisasi alat dengan tepat, alat kapas, bilah gunting dan peralatan lain yang di-harus dibenamkan paling tidak seperempat inci di gunakan dalam menjalankan perawatan en<lodon-bawah permukaan garam dan pada daerah perifer tik dapat disterilisasi dengan memasukkan ujungsterilisator. Penemuan ini telah dikuatkan oleh kerja dalam alkohol dan 2 kali dipanaskan denganEnglehardt,4 Koehler dan Hefferen,20 dan oleh nyala api. Isopropil alkohol (90%) dapat digunakanWindeler dan Walter. 32 untuk kesempatan ini, tetapi alkohol-formalin (3: l) lebih baik. Dianggap, bahwa alat-alat adalah steril Alat-alat saluran akar dibenamkan dalam ste- jika ditempatkan pada talam pada permulaan ope-rilisator garam-panas atau butir-kaca untuk 5 detik, rasi dan menjadi terkontaminasi hanya karena di- gunakan dalam kavitas, kamar pulpa, atau saluran akar gigi yang sedang dioperasi . Cara sterilisasi ini,
154 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb. 9-13. A, Aparatus untuk menyimpan instrumen saluran akar baik yang bertangkai pendek maupun panjang. Suatu instrumenpengukur ditunjukkan di belakang. Aparatus berisi sepon karet, yang dapat dibasahi dengan larutan sterilisasi dingin untukmempertahankan sterilitas setelah sebelumnya disterilisasi dalam sterilisator butiran atau garam. B, Gambaran dari dekat, pengukurinstrumen dan instrumen saluran akar pada tempatnya yang diikatkan padastop Krueger. Lihat juga Gmb. 11-12.yang oleh Grossman dan A~pleton dianggap efektif lalui nyala api . Trebitsch menemukan bahwa baikmelalui tes bakteriologik , tidak dimaksudkan mikroorganisme pembawa-spora dan bukan pem-sebagai cara sterilisasi primer, tetapi sebagai cara bawa spora pada penjepit kapas, dimusnahkan bilasteril isasi tambahan pada waktu menjalankan ope- dipanasi dengan nyala api selama 2 detik.31rasi endodontik. Alat-alat saluran akar dan alat-alat lainnya Instrumen yang tebal seperti misalnya penjepit dapat disterilisasi dengan autoklaf, tetapi proses inikapas dan spatula semen dapat disterilkan secara menyebabkan instrumen baja karbon menjadi ber-cepat dengan melewatkan bilah kerja melalui nyala karat. Sterilisasi sudah selesai bila instrumen dijagaapi hcherapa kali . Sifat bilah tetap tidak terpe- pada tekanan 15 lb, pada 120°C (248°F) untukngaruh hahkan setelah dilewatkan berkali-kali me- paling tidak 15 menit. Keberatan penggunaan alat-
155 alat yang disterilisasi _dengan autoklaf dibanding- dalam keadaan kering, yaitu, melekat pada instru- kan alat-alat yang disterilisasi kembali adalah bah- men kering, formaldehida tidak dapat diandalkan wa meskipun operasi endodontik dimulai dengan untuk mengadakan suatu efek bakterisidal. alat-alat steril, alat-alat akan cepat menjadi terkon- taminasi. Alat-alat kaca yang digunakan pada perawatan endodontik harus dibuat dari \"Pyrex\"* karena da- Suatu autoklaf panas-kering atau oven panas- pat menahan temperatur tinggi yang diperlukan un-kering dapat juga digunakan untuk sterilisasi in- tuk sterilisasi dengan autoklaf atau sterilisasi pa-strumen saluran akar, tapi pekerjaan ini memakan nas-kering. Ujung penyedot plastik yang sekaliwaktu lama karena memerlukan waktu 2 jam untuk pakai/disposibel, alat semprit (dan jaPUm), pipet,sterilisasi pada temperatur 320°F, 1 jam pada dan produk lain yang sama, dianjurkan untuk di- .340°F,26 30 menit pada 38°F.22 gunakan bilamana mungkin. Alas untuk mencampur semen saluran ak~ DEBRIDEMEN (DebridemenOdapat disterilkan dengan menyeka permukaan de-ngan tingtur thimerosal antinoda, dlikuti oleh 2 kali Merupakan suatu dasar pembedahan bahwasekaan deogan alkohol. Sekaan ini dilakukan de- Iuka yang terinfeksi harus dibersihkan terlebih da-ngan menuangkan satu tetes penuh thimerosal atau hulu secara mekanis. Demikian juga halnya bahwaalkhohol pada alas dan menggosok permukaannya saluran akar yang terinfeksi harus di-bersihkan ter-dengan gulungan kapas yang dipegang dengan pen- lebih dahulu dari debris. Jaringan yang telah di-jepit kapas. Spatula semen dapat juga disterilisasi devitalisasi mendorong pertumbuhan bakteri, se-dengan cara ini tetapi lebih baik dipanasi dengan dang jaringan sehat menahan pertumbuhan ter-melewatkannya melalui nyala Bunsen. sebut. Bila ahli bedah pada awalnya membersihkan Iuka dari kotoran, begitu juga dokter gigi harus Kerucut guta-perca dapat dijaga steril dalam mengambil semua bahan nekrotik di dalam saluranbotol kecil berisi alkohol yang tertutup rapat. Dapat akar secepat mungkin. Dalam ilmu bedah, \"keber-digunakan berbagai botol kecil yang masing-ma- sihan adalah keharusan.\" Saluran akar dan kamarsing diisi dengan kerucut guta-perca yang ukuran- pulpa harus diirigasi secara hati-hati dengan larutannya berbeda. Untuk mensterilkan kerucut guta- sodium hipoklorit sebelum dicoba dimasu.ki in-perca yang baru saja dikeluarkan dari kotak pabrik, strumen, karena larutan ini mempunyai efek pelaruthendaknya direndam dalam 5,2% sodium hipo- pada jaringan pulpa dan juga mempunyai pengaruhklorit selama 1 menit,28 kemudian dibersihkan de- antibakterial. Jika saluran akar mengandung sisangan hidrogen peroksida dan dikeringkan di antara pulpa, maka dapat diambil oleh instrumentasi pada2 lapisan kain kasa steril. Frank dan Pellieu menun- kunjungan pertama, asal diperhatikan untuk mem-jukkan bahwa 5,2% sodium hipoklorit adalah 5 kali batasi semua instrumentasi pada saluran akar. Padalebih efektif daripada Sporicidin dan 7 kali seefek- semua kasus, diperlukan suatu kombinasi bio-tif dialdehida yang diaktifkan (Cidex) untuk men- mekanis dan biokimiawi, yaitu instrumentasi dansterilisasi kerucut guta perca.5 irigasi untuk debridemen yang sempuma dan pem- bersihan saluran akar. Instrumentasi sempurna sa- Kerucut perak dapat disterilkan dengan me- luran akar dalam satu kunjungan adalah suatu pro-lewatkannya bolak-balik melalui nyala Bunsen 3 sedur aman bila saluran diirigasi dengan cermat,atau 4 kali secara perlahan-lahan. Kerucut perak dan asal saja bekerja dengan hati-hati untuk tidakjangan ditahan pada nyala api, karena dapat me- mendorong debris melalui saluran akar kll{enaleburkan ujung yang halus; Kerucut perak dapat kalau tidak akan mengiritasi jaringan periapikal.juga disterilkan dengan memasukkan ke dalam ste- Jaringan mati merupakan rintangan untuk disinfek-rilisator garam-panas selama 5 detik. si dan perbaikan. Dokter gigi harus selalu sadar bahwa: \"Bukannya apa yang anda masukkan ke Penggunaan kotak instrumen yang di dalamnya dalam saluran akar, tetapi apa yang anda ambil, ituberisi alat-alat saluran akar yang menurut dugaan yang berpengaruh\".dijaga steril oleh uap formaldehida, tidak dianjur-kan. Agar efektif, gas formaldehida harus masuk kedalam larutan dengan protoplasma bakterial. Ka-rena bakteri pada instrumen saluran akar umumnya• ComiJlg Glasswork, Coming, NY.
156 llmu Endodontlk Dalam PraktekDRAINASE KEMOPROFILAKSIS Jika dijumpai infeksi luas dan pembengkakan, Bila pasien mempunyai riwayat demam re-dokter bedah biasanya membuat suatu insisi untuk matik atau penyakit ringan yang melibatkan katupmengadakan drainase. Jika dijumpai suatu abses jantung, suatu antibiotika seperti misalnya 2 g phe-alveolar akut dengan banyak edema, drainase harus noxymethyl penicillin (V-Cillin, Pen-Vee-K) harussegera dilakukan, baik melalui saluran akar, atau diberikan 1jam sebelum operasi dan kemudian 1 g,dengan insisi, atau dengan keduanya. Perluasan 6 jam pascaoperasi. Erythromycin (Erythrocin) da-dan keadaan pembengkakan menentukan pilihan pat sebagai pengganti bila pasien alergik terhadappada tiap kasus. Drainase melalui saluran akar penicillin. Dosisnya adalah 1 gr 1 jam sebelum pe-lebih baik karena memungkinkan keluamya nanah rawatan dan 500 gr 6 jam setelah perawatan.dan gas yang tertahan. Untuk menentukan apakahgas disebabkan oleh mikroorganisme dalam salut- IMOBILISASIan akar, Grossman dan Demp mempelajari floradalam 100 kasus beruritutan mengenai kemampu- Imobilisasi dilakukan oleh dokter bedah untukannya memproduksi gasY2 Pada 12% kasus ini, mengistirahatkan suatu organ, untuk menghilang-mikoorganisme yang diisolasi memproduksi gas. kan rasa sakit atau mempercepat penyembuhan. Imobilisasi mengurangi potensi penyebaran mikro- Drainase dilakukan dengan membuat preparasi organisme. Seorang endodontis dapat mengikutikavitas di bagian lingnal, pada gigi anterior, dan contoh dari dokter bedah dan membuat gigi yangbagian oklusal pada gigi posterior. Turbin udara bersangkutan tidak bergerak dengan mengurangimempermudah pemasukan cepat ke dalam saluran tekanan oklusal atau dengan mengurangi kontakakar, apakah digunakan bur atau batu untuk me- dengan gigi di sekitarnya bila terdapat rasa sakit.ne~bus email. Jaringan pulpa, bila ada, harus di- Pada kenyataannya, dapat dianggap sebagai tin-ambil dengan instrumen yang tepat. Bila drainase dakan yang baik untuk sedikit meringankan oklusimelalui saluran akar lambat atau jalan masuk sukar, pada semua kasus endodontik karena dapat me-atau giginya begitu sensitif sehingga mempreparasi ngurangi kemungkinan melukai ligamen periodon-kavitas untuk memungkinkan drainase tidak dapat tal. Orban mengatakan bahwa jaringan yang ter-dijalankan, dan terdapat suatu pembengkakan lu- kena traurna lebih mudah terinfeksi dan terinfla-nak yang fluktuan, suatu insisi harus dibuat pada masi dan jaringan yang mengalami inflamasi lebihbagian yang paling bergantung dari pembengkakan mudah menyerah terhadap trauma.dekat apeks akar. Harus diperhatikan untuk tidakmembuka gusi sebelum bengkaknya \"meruncing\" PENGHINDARAN TRAUMAatau \"membuat suatu kepala.\" Bilajaringan dibukasebelum waktunya nanah tidak akan keluar, dan Jaringan lunak harus ditangani dengan lemahinsisi hanya akan menambah rasa sakit dan rasa lembut, hati-hati, sebagai yang dilakukan oleh dok-tidak enak. Bila pembengkakan masih keras, coun- ter bedah bila menjalankan operasi. Semua traumaterirritant (o~at atau alat untuk menimbulkan suatu harus dihindari. lnstrumenjangan sampai dimasuk-reaksi terhadap penyakit atau infeksi), atau panas kan saluran akar melebihi foramen apikal. Pertim-basah harus diaplikasikan pada mukosa di atas bangan masak dapat membantu untuk mencegahapeks gigi yang terlibat untuk membongkar jaring- komplikasi ini, tetapi stop instrumen lebih dapatan dan melunakkan isi, paling efektif dengan cara dipercaya bagi pemula dan juga dokter gigi kawak-mengaplikasikan obat kumur hangat atau suatu ta- an yang berpengalaman. Untuk mencegah agar in-pal jadi (tinggal pakai) pada gusi. Panas hendaknya strumen tidak melampaui foramen , suatu stop me-jangan diaplikasikan pada sebelah luar muka dalam kanis atau diskus karet atau plastik dapat dipasangkeadaan apapun, agar abses tidak menembus per- di atas instrumen dan disesuaikan kurang dari pan-mukaan kulit dan menyebabkan suatu fistula yang jang gigi dari apeks ke permukaan insisal atau ok-akan meninggalkan bekas Iuka yang tak sedap di- lusal. Dalam setiap ha! , radiograf harus diteliti se-pandang. Begitu insisi dibuat, suatu drain harus di- cara hati-hati, dan operator harus mempunyai gam-masukkan untuk menjaga Iuka tetap terbuka. Dapatdigunakan sepotong isolator karet \"bentuk-T\" pan-jang 1 inci yang dimasukkan ke dalam Iuka.
Dasar Perawatan Endodontik 157baran ukuran, panjang ~an garis bentuk saluran ngiritasi harus dibatasi pada saluran akar saja dansebelum melewatkan instrumen saluran akar ke hendaknya tidak didorong melalui foramen apikaldalam gigi. Jika endodontis telah memasukkan in- di mana dapat berkontak dengan jaringan peri-strumen ke dalam saluran pada pennukaan yang radikular. Misalnya, irigasi sembarangan salurandiperkirakan benar dengan pengukuran pada· ra- akar sampai suatu perluasan .di mana baik larutandiograf sebelum operasi, suatu radiograf dibuat hidrogen peroksida atau sodium-hipoklorit terdo-untuk menentukan apakah sudah tepat. Tiap pe- rong melalui foramen apikal, menyebabkan rasanyesuaian dalam panjang instrumen saluran akar sakit hebat dan edema. Harus selalu dipilih obat-untuk .mengimbangi beda antara panjang yang di- obatan saluran akar yang tidak mengiritasi. Ucapanperkirakan dan panjang sebenarnya sekarang di- Hippocrates \"Apapun yang anda lakukan, jangan-buat, dan instrumentasi selanjutnya dilakukan se- lah melakukan kerugian\" haruslah dipatuhi dengansuai dengan panjang yang diperbaiki. Dengan jalan hati-hati.ini, trauma periapikal diperkecil.Trefinasi KEPUSTAKAAN Trefinasi sebagai cara mengurangi rasa sakit I. Bartels, H.A., dan Rice, E.: J. ·Am. Dent. Assoc.,telah digunakan sekali-sekali. Dengan trefinasi di- 29:1389, 1942.maksudkan pembuatan suatu jalan lintasan secarabedah pada daerah apeks gigi, biasanya dibuat de- 2. Baumgartner, J.C., et al.: J. Endod., 1:276, 1975.ngan bur atau bur khusus. Maksud trefinasi adalah 3. Christen, A.G. : Oral Surg., 24:684, 1967.mendapatkan suatu saluran untuk keluarnya nanah 4. Engelhardt, J.P., et al. : J. Endod., 10:465, 1984.dan darah, meringankan tekanan cairan atau gas 5. Frank, R.J., dan Pellieu, G.B .: J. Endod., 9:368,yang tertimbun pada tulang-rahang. 1983. Kami tidak menggunakan prosedur ini, karena 6. Going, R.E., dan .Sawinski, V.J. : J. Am.. Dent.menyebabkan trauma bedah, dan mengandalkanpada drainase melalui saluran akar, suatu anti- Assoc., 75: 158, 1967.biotika kalau diperlukan, dan suatu insisi dan drain 7. Goultschin, J., dan Heling, B.: Oral Surg., 32:261,bila kondisi jaringan memerlukannya. 1971. Trefinasi profilaktik adalah penggunaan de- 8. Govila, C.P.: Oral Surg., 48:269, 1979.ngan sengaja trefinasi dengan tujuan mencegah 9. Grossman, L.I.: J. Am. Dent. Assoc., 82:395, 1971.rasa sakit pascabedah bila perawatan saluran akar 10. Grossman, L.I.: Br. Dent. J., 100:283, 1956, dan J.dan oi;>turasi dilakukan dalam satu kali kunjungan.Dalam rangkaian 50 kasus, Peters menemukan pro- Am. Dent. Assoc., 56:144, 1958.sedur ini tidak tepat,24 suatu hasil yang dikuatkan 11. Grossman, L.I., dan Appleton, J.L.T.: J. Am. Dent.Oliet dalam studinya dengan merawat 264 gigi se-cara endodontik pada satu kali kunj ungan.22a Assoc., 27: 1632, 1940. 12. Grossman, L.1., dan Demp, S.: J. Dent. Res.,41:495, Trefinasi telah dianjurkan dalam kasus-kasusberikut: abses alveolar akut dengan drainase me- 1942.lalui saluran akar yang tidak memadai dan terdapat 13. Hanzely, B.: Fogorv. Sz., 66:55, 1973.rasa sakit dan pembengkakan; gigi dengan daerah 14. Heise, A.L.: J. Dent. Child.,38:52, 1971.luas rarefaksi; bila saluran akar telah diisi berlebih 15. Heling, B.: Oral Surg., 43:464, 1977.dan terdapat rasa sakit atau rasa tidak ena~; dan 16. Hooks, T.W.,etal.: Oral Surg.,49:263, 1980.untuk rasa sakit pascabedah setelah obturasi salur- 17. Hubbard, T.M.,etal.: Oral Surg.,40:148, 1975.an akar dengan cara konvensional/yang biasa di- . 18. Israel, H.A., dan Laban, S.G.: J. Endod., 10:452,lakukan. Pada banyak kasus, perawatan saluranakar yang tepat, dengan teknik dan obturasi saluran . 1984.yang aseptik menghindari perlunya trefinasi. 19. Kitamura, A.: J. Am. Dent. Assoc., 89: 169, 1974. 20. Koehle, H.M., dan Hefferren, J.J.: J. Dent. Res., lritasi kimiawi dapat menyebabkan kerusakansebanyak trauma mekanis. Obat-obatan yang me- 41:182, 1962. 21. Moller, A.J.R.: Microbiologic Examination of Root Canal and Periapical Tissues of Teeth. Goteborg, Akademifolaget, 1966, p.25. 22. Oliet, S.: Oral Surg., 9:666, ·1956 dan 11:37, 1958. 22. Oliet,S.: J.Endod.,9:147, 1983. 23. Orban, B.: J. Period., 10:39, 1939. 24. Peters, D.D.: J. Endod.,6:518, 1980. 25. Ray,G.E.: Br.Dent.J.,99:263, 1955.
158 llmu Endodontlk Dllam Praktek26. Reddi.sh, G.F.: Antiseptics, Disinfectans, Fungi- 30. Tainto, J.F., dan Biesterfeld, R.C. : J. Endod., 4:254, cides and Sterilization. Philadelphia. Lea & Fee- 1978. biger. I954, p. 703. 31. Trebitsch, F.: J. Del)t. Res., 46:1302, 1967.27. Sanderson,E.A.: J. Lab. Clin. Med., 7:360, 1922. 32. Windeler, A.S., dan Walter, R.G. : J. Endod., / :273,28. Senia, E.S., et al.: J. Endod., / :136, 1975.29. Segall, R.O., et al.: Oral Surg., 44:786, 1977. 1975.
Search
Read the Text Version
- 1 - 14
Pages: