Farvovirus BAB $xParvovirus adalah virus DNA hewan yang paling sederhana. DNA dari kedua polaritas dengan frekuensi yang sebandingKarena kapasitas penyandi genomnya yang kecil, replikasi menjadi virion terpisah.virus bergantung pada fungsi yang diberikan oleh replikasi selpejamu atau dengan koinfeksi virus penolong. Parvovirus B I 9 Klasifikasibersifat patogenikterhadap manusia dan mempunyai tropismeterhadap sel progenitor eritroid. Inilah penyebab eritema Terdapat dua subfamili Parvoviridae: Parvovirinae yanginfeksiosa (\"penyakit kelima'), eksantema pada masa anak- menginfeksi vertebrata, dan Densovirinae yang menginfeksianak yang paling umum, sindrom poliartralgia artritis pada serangga. Parvovirinae terdiri dari beberapa genus. Parvovirusorang dewasa normal, krisis aplastik pada pasien kelainan B19 manusia adalah anggota dari genus Erythrovirus yanghemolitik, anemia kronis pada individu luluh imun, dan paling umum. Dua genotipe manusia yang baru (tipe 2 dan 3)kematian bayi. Parvovirus yang baru ditemukan, bocavirusmanusia, telah dideteksi pada spesimen pernapasan anak- diidentiflkasi pada manusia belakangan ini (galur K7l dananak penderita penyakit pernapasan akut, tetapi perannyapada penyakit tidak terbukti. V9, secara berurutan), masing-masing memiliki perbedaan sekitar l0%o pada sekuens nukleotida dibandingkan B19 ({ipe5I FAT-SI FAT PARVOVI RU5 1). Bocavirus manusia dikelompokkan ke genus Bocayirus. Virus panleukemia kucing dan parvovirus anjing, keduanyaSifat-sifat penting parvovirus dicantumkan pada Tabel 31-1. merupakan penyebab penting penyakit hewan, diklasifikasi-Perlu dicatat bahwa terdapat parvovirus yang defektif dan kan sebagai anggota genus Parvovlruls, seperti isolat dariparvovirus yang bereplikasi secara otonom. banyak hewan lainnya. Genus Dependovirus mempunyai anggota-anggota yang defektlf dan bergantung kepada virusStruktur & Komposisi penolong (adenovirus atau herpesvirus) untuk replikasi. \" Adeno associated yirus\" manusia tidak berhubungan denganPartikel ikosahedral dan tidak berselubung ini berdiameter penyakit apapun.18-26 nm (Gambar 31-1). Partikel tersebut mempunyai berat TABEL 31-1 Sifat-Sifat Penting Parvovirusmolekul 5,5-6,2 x 106, densitas 1,39-1,42 g/cm3, dan Sro.,,. Virion: lkosahedral, diameter 18-26 nm, kapsomer 321 10- 122. Virion sangat resisten terhadap inaktivasi. Parvovirus Komposisi: DNA (20olo), protein (800/0)stabil pada pH antara 3 dan 9 serta dapat bertahan terhadappanas 56'C selama 60 menit, tetapi dapat diinaktifkan oleh Gen: DNA untai tunggal, linear 5,6 kb, BM 1,,-2,0jutaformalin, propiolakton-p, dan agen pengoksidasi. Protein: Satu mayor (VP2) dan satu minor (VP1) Virion mengandung dua protein selubung yang dikode Selubung: Tidak adaoleh sekuens DNA in-frame yang tumpang tindih sehinggaVP2 identik dalam sekuens dengan bagian karboksi VP1. Replikasi: Nukleus, bergantung pada fungsi pembelahan selProtein kapsid utama, VP2, mewakili sekitar 90% protein pejamuvirion. Genomnya sekitar 5 kb, linear, DNA untai tunggal.Virus otonom, Bl9, mengandung5.596 nukleotida, sedangkan Karakteristik istimewa:parvovirus defektii AAV-2, mengandung 4.680 basa. Virus yang sangat sederhanaParvovirus otonom biasanya melakukan enkapsidasi untai Patogen manusia, 819, mempunyai tropisme bagi progenitor selDNA secara primer yang merupakan komplemen mRNAvirus; virus defektif cenderung melakukan enkapsidasi untai darah merah defek dalam reptikasi dan membutuhkan s\";;;\";r;;;riliki virus penolong 436
Bab 31 i. Parvovirus 437 ! \Y****'o'\"/r L ).i:r:'Y/ Ya^l @ od'- g vGAMBAR 31-1 Mikrograf elektron partikel parvovirus. (Atas izin GAMBAR 31-2 Siklus hidup parvovirus 819. 1 Berikatan denganFA Murphy dan EL Palmer.) antigen P eritrosit dan masuk; 2 translokasi DNA virus ke nukleus; 3 transkripsi RNA nonstruktural, dan 4 selanjutnya RNA proteinReplikasi Parvovirus kapsid, diikuti oleh 5 translasi protein. Sementara tidak dapatSiklus replikasi parvovirus B19 manusia dirangkum dalam dipisahkan: 6 perakitan sendiri kapsid, 7 kerja protein non-Gambar 3l-2. Protein virus nonstruktural NS1 merupakanprotein penting. Virus tersebut sangat tropik bagi sel eritroid struktural pada DNA virus, 8 translokasi kapsid ke nukleus, 9manusia. Reseptor seluler untuk B19 adalah antigen grup P replikasi DNA, 1O penyisipan DNA ke dalam kapsid intak, dan 11darah (globosid). Antigen P diekspresikan pada eritrosit pelepasan virus dan lisis sel. (Direproduksi atas izin Young NS:dewasa, progenitor eritroid, megakariosit, sel-se1 endotel, Parvovirus. Dalam: Fields Virology, edisi ketiga. Fields BN dkkplasenta, serta hati dan jantung janin yang membantu men- Ieditors]. Lippincott-Raven, 1 996).jelaskan tropisme jaringan virus B19 yang sempit. TABEL 31-2 PenyakitManusiayangBerhubungan Replikasi parvovirus sangat bergantung pada fungsiseluler. Replikasi DNA virus terjadi di dalam nukleus. Se1 denqan Parvovirus B1 9\"pejamu penting untuk dapat melalui fase S, tetapi parvovirustidak mempunyai kemampuan menstimulasi sel-sel istirahat Sindrom PeJamu atau Kondiri Gambaran Klinisuntuk memulai sintesis DNA. Satu atau lebih polimeraseDNA terlibat, bagian terminal DNA parvovirus yang linier Eritemainfeksiosa Anak-anak(penyakit Ruam kutaneusdigunakan sebagai awal permulaan sintesis DNA. Terdapat Artralgia-a rtritisdua protein kapsid. Protein nonstruktural yang diperiukan kelima)untuk replikasi virus, mungkin penting dalam patogenesis Dewasabeberapa penyakit yang berhubungan dengan B19 denganmemodulasi gen-gen sel pejamu. Repiikasivirus menyebabkan Krisis aplastik Hemolisis yang Anemia akut beratkematian sel. transien mendasiri Anemia kronis Anemia fatal Aplasia sel darah lmunodefisiensi merah murni Janin Hidrops fetalis ' Dimodifikasi atas izinYoung N5: Parvovirus. Dalam:FieldsVirology,3'd ed. Fields BN dkk (editors). Lippinocott-Raven, 1996.INFEKSI PARVOVINUS PAPA SNANUSIA sel darah, dan hati janin. Replikasi virus menyebabkan kematian sel, mengganggu produksi se1 darah merah. PadaPatogenesis & Patologi pasien luluh imun, terjadi infeksi B19 yang persisten, menyebabkan anemia kronis. Dalam kasus kematian janin,Perjalanan khas infeksi parvovirus B19 pada orang dewasadigambarkan pada Gambar 31-3. B19 dianggap sebagai agen infeksi kronis mungkin penyebab anemia berat pada janin.peny'ebab beberapa penyakit (Tabel 31-2). Sel-sel imatur di Oleh karena parvovirus nondefektif memerlukan sel-seldalam jalur eritroid adalah target utama parvovirus B19 pejamu yang sedang membelah untuk bereplikasi, penyakitmanusia. Oleh sebab itu, lokasi utama replikasi virus pada parvovirus yang sudah dikenal menunjukkan spesifisitaspasien diasumsikan pada sumsum tulang dewasa, beberapa target tersebut (Gambar 31-4).
438 Bagian Empat * Virologi 50 i5 (o 12 E oz 9 .CE f OE G o\ ao -€Foco-o (c .E f3 6 8 10 -1 00 12 14 16 18 20 22 Hari setelah inokulasi--\"-\"DNA 819 ---lgMB19 lgG 819-- - o/o Retikulosit normal ---- -- ToTrombosit normal Gejala -pGpaeAdrtMaamBseAakRiptae3rn1hy-aa3kriitTkeed-emln8ug'aa(nnDikrgelienpjairsoladdumaksneinlayatebarosurpaizationifrliAuuhmtdeersrjaseodlani mbLeaJr:spPaeamrrjvaaoalavnniraudsnenBign1af9enkmvsaiirnepumasriivaao. (vhDiraaurlaism6-B:1l2C9)l;inmfiacsaaenlVukisreoidalougapyap,dzeannOysaukkeiOta.rdeRelaincwglimaannandrueDawDma,stWaa.mhFipilaeasykeRJ, Hayden FG leditor]. ASM Press,2002; data diambil dari Anderson MJ dkk Experimental'152:257.) parvoviral infectr:tn in humans. J lnfect Dis t 98i Kedua antibodi IgM dan IgG yang spesifik-virus disintesis produk-produk darah yang dapat menyebabkan infeksi tidak diketahui. setelah infeksi B19. Infeksi parvovirus persisten terjadi pada Patogenesis infeksi bocavirus pada manusia masih belumpasien dengan defisiensi imun yang gagal menghasilkan diketahui. Karena ditemukan pada spesimen saluran per-antibodi penetralisasi virus sehingga menyebabkan anemia. napasan, bocavirus diduga menginGksi saluran ,rapu, danKadar rendah DNA 819 yang persisten, dan dalam rentangyang lebih rendah DNA virus tipe 2, juga telah dideteksi di disebarkan melalui jalur pernapasan. Bocavirus juga di-dalam darah, kulit, tonsil, hati, dan jaringan sinovial temukan di spesimen se_rum dan feses.zukarelawan yang imunokompeten. Ruam yang berhubungan _ Beberapa parvovirus hewan yang patogenik bereplikasi didengan eritema infeksiosa setidaknya merupakan bagian dari sel mukosa saluran pencernaan dan menyebabkan enteritis.mediasi kompleks imun. Gejala Klinis B19 dapat ditemukan di dalam darah dan sekret saluran A. Eritema infeksiosa (penyakit kelima)napas pasien yang terinfeksi. Transmisi kemungkinan terjadimelalui rute pernapasan. Tidak ditemukan adanya virus di Manifestasi yang paling umum dari infeksi parvovirus B19dalam feses atau urin. Virus dapat ditularkan secara parenteral manusia adalah eritema infeksiosa, atau penyakit kelima.melalui transfusi darah atau melalui produk-produk darah Penyakit eritematosa ini paling sering terjadi pada anak-anakyang terinfeksi (konsentrat pembekuan dan imunoglobulin) awal usia sekolah dan terkadang mengenai dewasa. Gejala konstitusional ringan dapat menyertai ruam yang mempunyaidan secara vertikal dari ibu ke janin. Karena BI9 resisten tampilan khas \"pipi yang tertampar\". Baik kasus sporadis maupun epidemis telah dilaporkan. Keterlibatan sendi adalahterhadap perlakuan keras yang biasanya dapat menginaktivasi gambaran utama pada orang dewasa; sendi pada tangan danvirus berselubung, beberapa konsentrat faktor pembekuanmenjadi terkontaminasi. Prevalensi antibodi terhadap Bl9lebih tinggi pada penderita hemofilia dibandingkan denganpopulasi umum; akan tetapi, kadar minimal virus di dalam
Bab 3l t' Parvovirus 439}'{, Deposisi^/<{{x{ {r819 kompleks PenyakitY imun kelimaKelebihan antibodi B19 KATHemolitik \" -h('x'7 ASDM eritron yang tertekan lg komersial B19 Tidak ada antibodi, virus menetap /. a\"rHatir(-.'\YB19 t.!_1-/;--., I v ) Hidrops n,l Sumsum fetalisJantun\*-\t,ulangcAMBAR 31-4 patogenesispenyakityangdisebabkanolehparvovirusBlg. A:Padaanak-anakdandewasa.(KAlkrisisaplastiktransien;ASDM, aplasia sel darah merah murnij. Br lnfeksi pada janin. (Dimodifikasi atas izin Young N5: Parvovirus. Dalam: Flelds Virologi, 3'd ed.Fields BN dkk leditor]. Lippincott-Raven, 1996.lutut paling sering terkena. Gejala-gejala yang menyerupai sekitar 17 hari, fase kedua penyakit dimulai. Munculnya ruamartritis rematoid, serta artropati dapat bertahan selama muka eritematosa dan ruam menyerupai renda pada alatberminggu-minggu, bulan, atau tahun. gerak atau batang tubuh dapat diikuti oleh gejala sendi, Masa inkubasi biasanya 1-2 minggu, tetapi dapat me- terutama pada orang dewasa. Penyakit ini singkat, ruammanjang menjadi 3 minggu. Viremia terjadi I minggu setelah menghilang setelah 2-4 hari, walaupun gejala sendi dapatinfeksi dan menetap sekitar 5 hari. Selama periode viremia, menetap lebih lama. Antibodi IgG spesifik tampak sekitar 15virus terdapat pada bilasan nasal dan spesimen kumur, hari pasca-infeksi.menunjukkan saluran pernapasan atas-kemungkinan besar B. Krisis aplastik transienfaring-sebagai tempat pelepasan virus. Fase awal penyakit'terjadi pada akhir minggu pertama; gejala menyerupai flu, Parvovirus Bl9 adalah penyebab krisis aplastik transien yangberupa demam, malaise, mialgia, menggigil, dan gatal' dapat memperburuk anemia hemolitik kronis, mis, padaEpisode pertama penyakit terjadi bersamaan dengan viremia pasien dengan penyakit sel sabit, talasemia, dan anemiacian retikulositopenia serta dengan deteksi kompieks imun hemolitik didapat pada dewasa. Krisis aplastik transien dapatIgM-parvovirus yang bersirkulasi. Setelah masa inkubasi juga terjadi setelah transplantasi sumsum tulang. Sindrom
440 Bagian Empat .i' Virologi tersebut merupakan penghentian tiba-tiba sintesis sel darah muatan virus di darah dapat mencapai sekitar 1011 salinan merah pada sumsum tulang dan ditunjukkan dengan tidak genom/ml. Pemeriksaan PCR yang berdasarkan Bl9 tidak adanya prekursor eritroid pada sumsum tulang, diikuti oleh dapat mendeteksi galur non-B19 karena perbedaan sekuens. pemburukan anemia yang cepat. Infeksi ini menurunkan Satu-satunya pemeriksaan yang saat ini tersedia untuk produksi eritrosit sehingga menyebabkan penurunan kadar bocavirus manusia adalah PCR. DNA bocavirus telah hemoglobin darah tepi. Terhentinya produksi sel darah merah yang sementara menjadi jelas tampak hanya pada pasien ditemukan pada serum, sampel feses, dan spesimen per- dengan anemia hemolitik kronis karena umur eritrositnya napasan.yang pendek; interupsi 7 hari dalam eritropoesis tidak Pemeriksaan serologis berdasarkan rekombinan antigen diharapkan menyebabkan anemia yang dapat dideteksi pada parvovirus B 19 yang dihasilkan secara in vllro menggunakan orang normal. Beberapa pasien anemia mempunyai ruam. Gejala krisis aplastik transien terjadi selama fase viremia sistem ekspresi bakteri atau baculovirus dipakai untuk infeksi. mengukur antibodi. Partikel-partikel yang menyerupai virusC. lnfeksi 819 pada pasien imunodefisiensi VP2 tampak optimal sebagai antigen untuk deteksi antibodi. Deteksi antibodi IgM Bl9 merupakan indikasi adanya infeksiBl9 dapat menyebabkan infeksi persisten dan supresi kronis sumsum tulang serta anemia kronis pada pasien luluh imun. yang baru terjadi; antibodi ini terdapat 2-3 bulan setelahPenyakit ini disebut aplasia sel darah merah murni. Anemia tersebut berat, dan pasien bergantung pada transfusi darah. infeksi. Antibodi IgG B19 terhadap epitop konformasional Penyakitinitelah diamatipadapopulasi pasien imunodefi siensikongenital, keganasan, AIDS, dan transplantasi organ. pada VPI dan VP2 menetap selama bertahun-tahun,D. lnfeksi B19 selama kehamilan walaupun respons antibodi terhadap epitop linear menurun dalam hitungan bulan pasca-infeksi. Antibodi dapat tidakInfeksi B19 selama kehamilan menimbulkan risiko serius ditemukan pada pasien dengan imunodefisiensi penderitaterhadap janin, menyebabkan hidrops fetalis dan kematianjanin karena anemia berat. Risiko keseluruhan dalam infeksi infeksi B19 kronis. Pada pasien-pasien ini, infeksi kronisparvovirus manusia selama kehamilan rendah; kematianjanin terjadi kurang dari l0o/o infeksi maternal primer. didiagnosis dengan mendeteksi DNA virus.Kematian janin terjadi paling sering sebelum minggu ke-20kehamilan. Walaupun sering terdapat transmisi intrauterin Pemeriksaan deteksi antigen dapat mengidentifikasi virusparvovirus manusia (dengan perkiraan angka transmisi B 19 dengan titer tinggi pada sampel klinis. Imunohistokimiawivertikal 30o/o atatt lebih), tidak terdapat bukti bahwa infeksi telah digunakan untuk mendeteksi antigen 819 di jaringan janin dan sumsum tulang.Bl9 menyebabkan abnormalitis fisik. Transmisi ibu-janin B19 manusia dan bocavirus manusia sulit ditumbuhkan.terjadi paling sering pada wanita hamil dengan muatan virus Isolasi virus tidak digunakan untuk mendeteksi infeksi.plasma yang tinggi. EpidemiologiE. lnfeksipernapasan oleh bocavirus padamanusia Virus B19 tersebar luas. Infeksi dapat terjadi sepanjang tahun, pada semua kelompok usia, dan sebagai kasus wabah atauBocavirus manusia terdeteks.i pada 1,5- I 1,3% sampel saluran sporadis. Infeksi paling sering terlihat sebagai wabah dipernapasan anak-anak usia muda yang menderita infeksi sekolah. Infeksi parvovirus sering terjadi pada masa anak- anak; antibodi paling sering berkembang antara usia 5 dan 19pernapasan. Penyakit ini paling sering ditemukan pada anak tahun. Lebih dan 600/o dari semua orang dewasa dan 90o/odengan mengi akut. Akan tetapi, bocavirus sering ditemukan orang tua adalah seropositif.dengan infeksi virus lainnya, jadi masih tidak jelas apakahbocavirus merupakan penyebab penyakit pernapasan akut Infeksi B19 tampaknya ditularkan melalui saluran napas.pada anak-anak. Virus berada dalam kondisi stabil di lingkungan, danDiagnosis Laboratorium permukaan yang terkontaminasi juga dapai terlibat dalam penularan. Perpindahan infeksi antara saudara dan anak-Pemeriksaan laboratorium merupakan sarana yang palingsensitif untuk mendeteksi DNA virus. Pemeriksaan yang anak di sekolah dan pusat perawatan adalah cara utamatersedia adalah polymerase chain reaction (PCR), pemeriksaanhibridisasi serum atau ekstrakjaringan, dan hibridisasi in situ penularan. Sumber infeksi maternal selama kehamilan seringjaringan terfiksasi. PCR adalah pemeriksaan yang paling kali berasal dari kakak anak yang dikandung tersebut. Banyaksensitif. DNA Bt9 telah terdeteksi pada serum, sel-sel darah, infeksi bersifat subklinis. Perkiraan angka serangan padasampel jaringan, dan sekret pernapasan. Selama infeksi akut, kontak yang rentan berkisar dari 20o/o hingga 502o. Penularan Bl9 dari pasien penderita krisis aplastik ke anggota staf rumah sakit pernah ditemukan. Pasien penderita krisis aplastik berkemungkinan menjadi infeksius selama perjalanan penyakitnya, sedangkan pasien dengan \"penyakit kelima' mungkin tidak lagi infeksius pada waktu onset ruam. Epidemiologi bocavirus manusia tidak diketahui. Virus ini ditemukan pada anak-anakusia muda dan penyebarannya global.
Bab 3l * Parvovirus 441Terapi 4. Seorang pria 42 tahun penderita HIV/AIDS datangPenyakit kelima dan krisis aplastik diterapi secara simtomatik. dengan anemia aplastik. Menggunakan PCR, parvovirusKrisis aplastik memerlukan terapi transfusi. B19 terdeteksi pada serumnya. Pasien mungkin men- dapatkan infeksi parvovirus B19 ini dari orang lain. Cara Sediaan imunoglobulin komersial mengandung antibodi penularan yang paling mungkin adalahnetralisasi terhadap parvovirus manusia. Sediaan ini ter- (A) Melalui kontak dengan sekresi pernapasan ataukadang dapat memperbaiki infeksi B19 persisten pada pasien dropletluluh imun dan pasien dengan anemia. Tidak ada terapi untuk infeksi bocavirus manusia. (B) Melalui kontak dengan ruam kulit (C) Melalui aktivitas seksualPencegahan & Pengendalian (D) Melatui transfusi darah yang baru dilakukanTidak terdapat vaksin untuk parvovirus manusia, walaupun 5. Manakah berikut ini yang merupakan penyakit denganprospeknya bagus untuk mengembangkan sebuah vaksin'Terdapat vaksin yang efektif terhadap parvovirus hewan peran parvovirus B19 belum Pastiuntuk digunakan pada kucing, anjing, dan babi' Tidak (A) Eritema infeksiosa (penyakit kelima)terdapat terapi obat antivirus. (B) Krisis aplastik transien Penerapan higiene yang baik, seperti mencuci tangan dan (C) Hidrops fetalis (D) Hepatitis fulminantidakberbagi minum, dapat membantu mencegah penyebaranB19 meialui sekret saluran pernapasan, aerosol, dan materi 6. Manakah berikut ini yang menjelaskan dengan baikpembawa infeksi. Tindak pengendalian infeksi standar harusdiikuti untuk mencegah penularan B19 ke pekerja kesehatan replikasi parvovirus 819 manusia?dari pasien penderita krisis aplastik dan dari pasien imuno-defisiensi penderita infeksi B19. (A) Merangsang sel-sel istirahat untuk berproliferasi (B) Menggunakan kelompok darah antigen P sebagaiPERTANYAAN ULANGAN reseptor selulerl Manakah berikut ini yang paling baik menggambarkan (C) Menimbulkan infeksi persisten dengan mudah sifat-sifat fi sikokimiawi parvovirus? (D) Seluruh siklus replikasi terjadi di sitoplasma (E) Produksi progeni yang infeksius memerlukan ke- (A) Partikel virus berselubung (B) Genom DNA untai tunggal hadiran virus penolong (C) Infektivitas diinaktivasi oleh terapi eter (D) Virion menunjukkan simetri heliks 7. Manakah pernyataan berikut yang paling akurat me- (E) Ukuran virionnya kira-kira sama dengan herpes- ngenai infeksi manusia oleh parvovirus B19? virus (A) Parvovirus B19 ditularkan dengan mudah melalui2. Seorang anak berusia 8 tahun baru-baru ini menderita eritema infeksiosa. Ibunya yang berusia 33 tahun hubungan seksual kemudian menderita artralgia, diikuti oleh artritis yang (B) Pasien penderita penyakit diseminata yang di- nyeri dengan pembengkakan pada sendi-sendi kecil kedua tangan. Selain tropisme terhadap sendi yang jelas, sebabkan oleh parvovirus B19 harus diterapi dengan parvovirus B19 manusia sangat tropik untuk sel tipe yang asiklovir mana? (C) Parvovirus B 19 tidak menyebabkan penyakit apapun (A) Limfosit CD4 (B) Sel tubulus ginjal pada manusia (C) Sel eritroid (D) Sel glia (D) Tidak ada vaksin untuk parvovirus manusia (E) Plak Peyer 3. Anak usia B tahun pada Pertanyaan 2 mempunyai 8. Bocavirus manusia adalah parvovirus yang baru di- penyakit yang fasenya lebih dari satu. Gejala mana yang temukan. Virus ini terdeteksi paling sering pada jenis bersamaan dengan fase kedua penyakit tersebut? sampel yang mana? (A) Sakit tenggorokan (B) Ruam kulit (A) Urin (C) Sakit kepala (B) Darah tali pusat (D) Diare (C) Sekresi pernapasan (E) Batuk (D) Hatijanin (E) Sumsum tulang 9. Manakah berikut ini yang tersedia untuk terapi atau pencegahan infeksi parvovirus B19? (A) Imunoglobulinkomersial (B) Vaksin yang mengandung antigen virus VP2 re- kombinan (c) Transplantasi sumsum tulang (D) Obat antivirus yang memblok interaksi virus-re- septor Jawaban 4.4 7.D 1.B 8.C 2.C 5.D 9.A 3.B 6.B
M2 Bagian Empat .!' VirologiREFERENSI Magro CM, Dawood MR, Crowson AN: The cutaneous mani- festations of human'parvovirus Bl9 infection. Hum PatholAllander T et al: Human bocavirus and acute wheezing in chil- dren. Clin Infect Dis 2007;44:904. [PMID: 17342639) 2000;3 1 :488. IPMID: 108214971 Norja P et al: Bioportfolio: Lifelong persistence ofvariant and pro-Azzi A, Morfini M, Mannucci PM: The transfusion-associated totypic erythrovirus DNA genomes in human tissue. Proc transmission of parvovirus Bl9. Transfusion Med Rev Natl Acad Sci USA2006;103:7450. [PMID: 16651522] 1999;1 3 :1 9 4. [PMID : I0 425 692l Saldanha J et ai: Establishment of the first World HealthCorcoran A, Doyle S: Advances in the biology, diagnosis, and Organization International Standard for human parvovirus host-pathogen interactions of parvovirus B19. I Med Microbiol B19 DNA nucleic acid amplification techniques. Vox Sang 2004;53 :459. [PMID: I 5 L50324) 2002;82:24. [PMID: I I85 6464]Faisst S, Rommelaere | (editors): Paryoyiruses: From Molecular Biology to Pathology and Therapeutic Uses. Karger,2000.
Search
Read the Text Version
- 1 - 7
Pages: