Bab 65 Pencernaan dan Absorpsi dalam Traktus Gastrointestinallambung masuk ke dalam duodenum. Dalam beberapa Cai ran Sel Lumenmenit, sejumlah air akan dihantarkan melalui osmosis interstisial ususuntuk membuat kimus isosmotik dengan plasma. ::y:a+ ;r~::maminoAbsorpsi Ion '1 ~a+:kosa Natrium secara Aktif Ditranspor melalui MembranUsus. Dua puluh sampai 30 gram natrium disekresikan --<----Cl- Hmelalui sekresi usus setiap harinya. Di samping itu,kebanyakan orang makan 5 sampai 8 gram natrium HC3o-1--setiap hari. Karenanya, untuk mencegah kehilangan neto ---c1-natrium ke dalam feses, usus halus harus mengabsorbsi25 sampai 35 gram natrium setiap harinya, yang kira- Gambar 65-8 Absorpsi natrium, klorida, glukosa dan asam aminokira sama dengan sepertujuh dari semua natrium yang melalui epitel usus. Perhatikan juga absorpsi osmotik air (yaitu, airterdapat di dalam tubuh. \"mengikuti\" natrium melewati membran epitel). Bila sekresi usus dalam jumlah berarti hilang ke luar, juga memungkinkan terjadinya absorpsi aktif sekunderseperti pada diare berat, persediaan natrium tubuh kadang glukosa dan asam amino, dilakukan oleh pompa aktifdapat menurun sampai tingkat yang mematikan dalam Na+-K+ATPase pada membran basolateral.beberapa jam. Akan tetapi, normalnya, kurang dari 0,5persen natrium usus hilang dalam feses setiap hari karena Osmosis Air. Tahap selanjutnya dalam prosesdiabsorpsi secara cepat melalui mukosa usus. Natrium transpor adalah osmosis air melalui jalur transelular danjuga memainkan peranan penting dalam membantu paraselular. Osmosis ini terjadi karena gradien osmotikmengabsorpsi gula dan asam-asam amino, seperti yang yang besar telah dibentuk oleh peningkatan konsentrasitampak pada pembahasan selanjutnya. ion dalam ruang paraselular. Sebagian besar osmosis ini terjadi melalui taut erat di antara batas apikal sel-sel epitel Mekanisme dasar absorpsi natrium dalam usus (jalur paraselular), tetapi banyak juga terjadi melalui selditunjukkan pada Gambar 65-8. Prinsip mekanisme ini, itu sendiri (jalur transelular). Dan pergerakan osmotikyang telah dibicarakan pada Bab 4, pada dasarnya juga air menciptakan aliran air ke dalam dan melewati ruangsama dengan prinsip absorpsi natrium dari kandung paraselular dan, akhirnya, masuk ke dalam sirkulasi darahempedu dan tubulus ginjal seperti yang didiskusikan pada viius.Bab 27. Aldosteron Sangat Meningkatkan Absorpsi Tenaga penggerak absorpsi natrium disediakan oleh Natrium. Bila seseorang mengalami dehidrasi, sejumlahtranspor aktif natrium dari dalam sel epitel melalui besar aldosteron hampir selalu disekresikan oleh korteksbagian basal dan lateral dinding sel masuk ke dalam ruang kelenjar adrenal. Aldosteron ini dalam waktu 1 sampai 3paraselular. Transpor aktif ini mengikuti hukum yang jam akan menyebabkan peningkatan aktivasi semua enzimbiasa berlaku untuk transpor aktif: proses ini memerlukan clan mekanisme transpor untuk semua aspek absorpsienergi, dan proses energi dikatalisis oleh enzim adenosin natrium oleh epitel usus; clan peningkatan absorpsitrifosfat (ATP) yang sesuai di dalam membran sel (lihat natrium selanjutnya menyebabkan peningkatan sekunderBab 4). Sebagian. dari natrium diabsorbsi bersama dengan absorpsi ion klorida, air, dan beberapa zat lain.ion klorida; sebenarnya, ion klorida bermuatan negatifterutama \"ditarik\" secara pasif oleh muatan listrik positif Efek aldosteron ini terutama pen.ting di dalam kolonion natrium. agar tidak terjadi kehilangan natrium klorida di dalam feses clan juga sedikit saja kehilangan air. Jadi, fungsi Transpor aktif natrium melalui membran basolateral aldosteron ini dalam saluran usus sama dengan efek yangsel mengurangi konsentrasi natrium di dalam sel sampai ke dicapai oleh aldosteron di dalam tubulus ginjal, yang juganilai yang rendah (\"'50 mEq/L), seperti yang ditunjukkan bekerja untuk menahan natrium klorida dan air di dalampada Gambar 65-8. Oleh karena konsentrasi natrium tubuh saat seseorang mengalami dehidrasi.dalam kimus normalnya kira-kira 142 mEq/L (yaitu,hampir sama dengan konsentrasi natrium dalam plasma),natrium bergerak menuruni gradien elektrokimia yangtinggi dari kimus melalui brush border sel epitel masukke dalam sitoplasma sel. Natrium juga ikut ditranspormelalui membran brush border oleh beberapa proteinkarier spesifik, termasuk (1) kc-transporter natrium-glukosa, (2) kc-transporter natrium-asam amino, dan(3) penukar natrium-hidrogen. Fungsi transporter-transporter ini sama dengan yang di tubulus ginjal,digambarkan pada Bab 27, dan masih menyediakanbanyak ion natrium untuk ditranspor oleh sel epitel masukke dalam ruang paraselular. Pada saat yang sama mereka 861
Unit XII Fisiologi Gastrointestinal hari dalam bentuk diare. Dalam waktu 1 sampai 5 hari, Absorpsi Ion Klorida dalam Usus Halus. Pada usus banyak pasien yang terinfeksi berat akan meninggal karenahalus bagian atas, absorpsi ion klorida berlangsung kehilangan cairan ini saja.cepat clan berlangsung terutama melalui difusi-yaitu,absorpsi ion natrium melalui epitel menciptakan suasana Sekresi diare yang ekstrem diawali oleh masuknya subunitelektronegatif dalam kimus clan suasana elektropositif toksin kolera ke dalam sel epitel. Sekresi ini merangsangdi ruang paraselular di antara sel epitel. Kemudian ion pembentukan adenosin monofosfat siklik secara berlebihan,klorida bergerak sepanjang gradien listrik ini \"mengikuti\" yang membuka sangat banyak kanal klorida, membuat ionion natrium. Klorida juga diabsorpsi melewati membran klorida mengalir dengan cepat dari dalam sel ke dalam kriptabrush border bagian dari ileum clan usus besar oleh usus. Sebaliknya, keadaan ini diduga mengaktifkan pompamembran brush border penukar klorida-bikarbonat, natrium yang memompa ion-ion natrium ke dalam kriptaklorida keluar dari sel pada membran basolateral melalui untuk keluar bersama dengan ion klorida. Akhirnya, semuakanal klorida. natrium klorida yang berlebihan ini juga menyebabkan osmosis air yang ekstrem dari darah, sehingga mengakibatkan Absorpsi Ion Bikarbonat dalam Duodenum dan aliran cairan yang cepat bersama dengan garam. SemuaYeyunum. Sering, sejumlah besar ion bikarbonat kelebihan cairan ini akan menyapu sebagian besar bakteriharus direabsorbsi dari usus halus bagian atas akibat dan berguna untuk melawan penyakit, tetapi terlalu banyakbanyaknya ion bikarbonat yang disekresikan ke dalam hal-hal baik dapat bersifat mematikan karena dapat terjadiduodenum baik dari sekresi pankreas maupun empedu. dehidrasi berat pada seluruh tubuh. Pada banyak keadaan,Ion bikarbonat diabsorbsi secara tidak langsung dengan hidup pasien kolera dapat diselamatkan dengan pemberiancara berikut. Bila ion natrium diabsorbsi, ion hidrogen larutan natrium klorida dalam jumlah yang sangat besardalam jumlah sedang disekresikan ke dalam lumen usus untuk menggantikan kehilangannya.untuk ditukar dengan beberapa natrium. Ion hidrogen inikemudian akan bergabung dengan ion bikarbonat untuk Absorpsi Aktif Kalsium, Besi, Kalium, Magnesiummembentuk asam karbonat (H CO), yang kemudian dan Fosfat. Ion kalsium secara aktif diabsorbsi ke dalam darah terutama dari duodenum, clan jumlah absorpsi 2 ion kalsium dikontrol sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh terhadap kalsium. Satu faktorberdisosiasi untuk membentuk air clan karbon dioksida. penting yang mengontrol absorpsi kalsium adalah hormonAir tetap tinggal sebagai bagian dari kimus di dalam usus, paratiroid yang disekresi oleh kelenjar paratiroid, clan yangtetapi karbon dioksida sudah siap diabsorbsi ke dalam lain adalah vitamin D. Hormon paratiroid mengaktifkandarah clan secara berturutan diekspirasi melalui paru. vitamin D, clan vitamin D yang teraktivasi selanjutnyaJadi inilah yang disebut \"absorpsi aktif ion bikarbonat:' akan sangat meningkatkan absorpsi kalsium. Efek-efek iniMekanisme ini merupakan mekanisme yang sama yang akan dibicarakan pada Bab 79.terjadi pada tubulus ginjal. Ion besi juga secara aktif diabsorbsi dari usus halus.Sekresi Ion Bikarbonat di dalam Ileum dan Usus Prinsip absorpsi besi clan pengaturan absorpsinya agar sesuaiBesar-Absorpsi Ion Klorida secara Bersamaan dengan kebutuhan tubuh terhadap besi, terutama untuk pembentukan hemoglobin, didiskusikan pada Bab 32.Sel-sel epitel pada permukaan viii di dalam ileum clan padasemua permukaan usus besar memiliki suatu kemampuan Kalium, magnesium, fosfat clan mungkin masih adakhusus untuk menyekresikan ion-ion bikarbonat untuk ion-ion lain dapat diabsorbsi secara aktif melalui mukosaditukar dengan ion klorida (lihat Gambar 65-8). Hal ini usus. Pada umumnya, ion-ion monovalen diabsorbsipenting karena pertukaran tersebut menyediakan ion dengan mudah clan dalam jumlah besar. Sebaliknya, ion-bikarbonat alkalis yang menetralkan produk asam yang ion bivalen normalnya hanya diabsorbsi dalam jumlahdibentuk oleh bakteri di dalam usus besar. sedikit; contohnya, absorpsi maksimum ion kalsium hanya 1/50 besarnya absorpsi normal ion natrium. Untungnya, Sekresi Ion Klorida, Ion Natrium, dan Air yang Ekstrem hanya sejumlah kecil ion-ion bivalen yang secara normal dari Epitel Usus Besar pada Beberapa Tipe Diare. Jauh di diperlukan sehari-hari oleh tubuh. dalam ruang antara lipatan epitel usus terdapat sel-sel epitel imatur yang terus-menerus membelah untuk membentuk Absorpsi Zat-Zat Nutrisi sel-sel epitel baru. Sel-sel ini kemudian menyebar keluar melewati permukaan luminal usus. Saat masih berada pada Karbohidrat Terutama Diabsorpsi sebagai Monosakarida bagian dalam Iipatan, sel-sel epitel ini menyekresikan natrium klorida dan air ke dalam lumen usus. Sekresi ini kemudian Pada dasarnya semua karbohidrat di dalam makanan direabsorbsi oleh sel-sel epitel yang lebih tua di luar lipatan, diabsorbsi dalam bentuk monosakarida; hanya sejumlah sehingga menghasilkan aliran air untuk menyerap hasil kecil yang diabsorbsi sebagai disakarida clan hampir pencernaan usus. tidak ada sebagai senyawa karbohidrat yang lebih besar. Sejauh ini monosakarida yang paling banyak diabsorbsi Toksin kolera dan beberapa tipe bakteri diare yang lain adalah glukosa, biasanya mencakup lebih dari 80 persen dapat sangat merangsang sekresi lipatan epitel tersebut kalori karbohidrat yang diabsorbsi. Alasannya adalah sehingga sekresi ini sering menjadi lebih banyak daripada bahwa glukosa merupakan produk pencernaan akhir yang dapat direabsorbsi, jadi kadang-kadang menyebabkan hilangnya 5 sampai 10 L air dan natrium klorida setiap862
dari makanan karbohidrat kita yang paling banyak, Bab 65 Pencernaan dan Absorpsi dalam Traktus Gastrointestinalyaitu tepung. Sisanya 20 persen dari monosakarida yangdiabsorbsi hampir seluruhnya terdiri atas galaktosa Absorpsi Protein sebagai Dipeptida, Tripeptida, atauclan fruktosa, galaktosa berasal dari susu clan fruktosa Asam Aminomerupakan salah satu monosakarida yang dicerna darigula tebu. Seperti yang sudah dijelaskan lebih awal dalam bab ini, kebanyakan protein, setelah dicerna, diserap melalui Sebenarnya semua monosakarida diserap melalui membran luminal sel-sel epitel usus dalam bentukproses transpor aktif. Pertama, mari kita diskusikan dipeptida, tripeptida, clan beberapa asam amino bebas.mengenai penyerapan glukosa. Sebagian besar energi untuk transpor ini disuplai oleh mekanisme ko-transpor natrium dalam cara yang sama Glukosa Ditranspor melalui Mekanisme Ko-Transpor seperti terjadinya ko-transpor natrium dari glukosa.Natrium. Pada keadaan tidak ada transpor natrium Untuk itu, kebanyakan peptida atau molekul asammelewati membran usus, sebenarnya tidak ada glukosa amino bergabung dalam membran mikrovilus sel denganyang dapat diabsorbsi. Alasan untuk pernyataan ini adalah suatu protein transpor khusus yang membutuhkanbahwa penyerapan glukosa terjadi dalam suatu bentuk penggabungan dengan natrium sebelum transpor dapatko-transpor dengan transpor aktif natrium (lihat Gambar terjadi.Setelah bergabung, ion natrium kemudian bergerak65-8). melewati gradien elektrokimianya ke bagian dalam sel clan menarik asam amino atau peptida bersama dengannya. Ini Ada dua tingkat transpor natrium yang melewati disebut sebagai ko-transpor (atau transpor aktifsekunder)membran usus. Pertama adalah transpor aktif ion natrium asam amino dan peptida (lihat Gambar 65-8). Beberapamelalui membran basolateral sel-sel epitel usus ke dalam asam amino tidak membutuhkan mekanisme ko-transpordarah, dengan demikian mengurangi natrium yang berada natrium ini tetapi sebaliknya ditranspor oleh proteindi dalam sel epitel. Kedua, penurunan natrium di dalam transpor membran khusus dalam cara yang sama sepertisel ini kemudian menyebabkan natrium dari lumen usus fruktosa ditranspor, yaitu melalui difusi terfasilitasi.bergerak melewati brush border sel-sel epitel ke bagiandalam sel melalui suatu proses transpor aktif sekunder. Paling sedikit lima jenis protein transpor untukUntuk itu, ion natrium bergabung dengan suatu protein mentranspor asam amino clan peptida telah ditemukan ditranspor, tetapi protein transpor tidak akan mentranspor dalam membran luminal sel-sel epitel usus. Pelipatgandaannatrium ke dalam sel sampai protein itu juga bergabung protein transpor ini dibutuhkan karena ada berbagaidengan beberapa zat lain yang tepat seperti glukosa. macam penggabungan yang dimiliki oleh masing-masingGlukosa usus juga bergabung secara bersamaan dengan asam-asam amino clan peptida.protein transpor yang sama, clan kemudian keduanyabaik ion natrium clan molekul glukosa ditranspor Absorpsi Lemakbersama-sama ke bagian dalam sel. Jadi, konsentrasinatrium yang rendah di dalam sel inilah yang \"menarik\" Pada awal bab ini telah ditekankan bahwa ketika lemaknatrium ke bagian dalam sel clan glukosa ikut masuk dicerna untuk membentuk monogliserida clan asam lemakbersama dengannya pada saat yang sama. Sekali berada di bebas, kedua produk akhir pencernaan ini pertama-tamadalam sel epitel, protein transpor clan enzim-enzim lain akan larut dalam gugus pusat lipid dari misel empedu. Olehmenyebabkan difusi terfasilitasi glukosa melalui membran karena dimensi molekulernya, misel hanya berdiameterbasolateral sel ke dalam ruang paraselular clan dari sana ke 3 sampai 6 nanometer, clan juga karena muatan luarnyadalam darah. yang sangat tinggi, zat-zat ini dapat larut dalam kimus. Dalam bentuk ini, monogliserida clan asam lemak bebas Sebagai ringkasan, transpor aktif awal natrium yang ditranspor ke permukaan mikrovili brush border selmelewati membran basolateral sel epitel usus inilah yang usus clan kemudian menembus ke dalam ceruk di antaramenyediakan daya tenaga akhir untuk menggerakkan mikrovili yang bergerak dengan kuat. Di sini, keduanyaglukosa juga melewati membran tersebut. baik monogliserida clan asam lemak segera berdifusi keluar misel clan masuk ke bagian dalam sel epitel yang Absorpsi Monosakarida Lain. Galaktosa ditranspor dapat terjadi karena lipid juga larut dalam membran selmelalui mekanisme yang hampir sama dengan glukosa. epitel. Proses ini meninggalkan misel empedu tetap diSebaliknya, transpor fruktosa tidak terjadi melalui dalam kimus, yang selanjutnya akan melakukan fungsinyamekanisme ko-transpor natrium. Justru, fruktosa berkali-kali untuk membantu mengabsorbsi lebih banyakditranspor sepenuhnya melalui difusi terfosforilasi monogliserida clan asam lemak lagi.melewati epitel usus tetapi tidak berpasangan dengantranspor natrium. Dengan demikian, misel melakukan fungsi \"pengangkutan\" yang sangat penting untuk absorpsi Banyak fruktosa, saat memasuki sel menjadi lemak. Adanya misel empedu dalam jumlah yang sangatterfosforilasi, kemudian dikonversikan menjadi glukosa, banyak, menyebabkan lebih kurang 97 persen lemakclan akhirnya ditranspor ke dalam darah. Karena fruktosa diabsorbsi; bila tidak ada misel empedu, normalnya hanyatidak dikotranspor dengan natrium, kecepatan transpor 40 sampai 50 persen lemak yang dapat diabsorbsi.seluruhnya hanya sekitar setengah dari glukosa clangalaktosa. Setelah memasuki sel epitel, asam lemak clan monogliserida diambil oleh retikulum endoplasma halus sel; di sini, asam lemak clan monogliserida tersebut 863
Unit XII Fisiologi Gastroin testinal yang telah dijelaskan sebelumnya. Bikarbonat membantu menetralisasi produk akhir asam dan kerja bakteri diterutama digunakan untuk membentuk trigliserida baru dalam usus besar.yang selanjutnya dilepaskan dalam bentuk kilomikronmelalui bagian basal sel epitel, mengalir ke atas melalui Absorpsi ion natrium dan klorida menciptakan gradienduktus limfe torasikus dan masuk ke dalam aliran darah. osmotik di sepanjang mukosa usus besar, yang kemudian menyebabkan absorpsi air. Absorpsi Langsung Asam Lemak ke dalam DarahPortal. Sejumlah kecil asam lemak rantai pendek dan asam Kemampuan Absorpsi Maksimal Usus Besar. Ususlemak rantai sedang, seperti asam-asam lemak dari lemak besar dapat mengabsorbsi maksirnal 5 sampai 8 L cairansusu, diabsorbsi langsung masuk ke dalam darah portal dan elektrolit setiap hari. Bila jumlah total cairan yangdan tidak dikonversi menjadi trigliserida dan diabsorbsi masuk usus besar melalui katup ileosekal atau melaluimelalui sistem limfatik. Penyebab perbedaan antara sekresi usus besar melebihi jumlah ini, kelebihan cairanabsorpsi asam lemak rantai pendek dan rantai panjang akan muncul dalam feses sebagai diare. Seperti yang sudahini adalah bahwa asam lemak rantai pendek lebih larut- ditulis lebih awal pada bab ini, toksin kolera atau infeksiair dan kebanyakan tidak direkonversi menjadi trigliserida bakteri tertentu lainnya sering menyebabkan kripta padaoleh retikulum endoplasma. Keadaan ini memungkinkan ileum terminalis dan usus besar menyekresikan 10 L ataudifusi langsung asam lemak rantai pendek ini dari sel lebih cairan setiap harinya, menimbulkan diare berat danepitel usus langsung ke dalam darah kapiler viii usus. sering mematikan. Absorpsi dalam Usus Besar: Pembentukan Kerja Bakteri dalam Kolon. Banyak bakteri, khususnya Feses basil kolon, bahkan terdapat secara normal pada kolon p engabsorpsi. Bakteri-bakteri ini mampu mencerna sejumlahKira-kira 1.500 ml kimus secara normal melewati katup kecil selulosa, dengan cara ini menyediakan beberapaileosekal ke dalam usus besar setiap harinya. Sebagian kalori nutrisi tambahan untuk tubuh. Pada hewan-hewanbesar air dan elektrolit di dalam kimus ini diabsorbsi di herbivora, sumber energi ini sangat berarti, walaupun ha! inidalam kolon, biasanya meninggalkan kurang dari 100 tidak penting pada manusia.ml cairan untuk diekskresikan dalam feses. Juga, padadasarnya semua ion diabsorbsi, hanya meninggalkan 1 Zat-zat lain yang terbentuk sebagai akibat aktivitassampai 5 mEq masing-masing ion natrium dan klorida bakteri adalah vitamin K, vitamin Bl2, tiamin, riboflavin,untuk hilang dalam feses. clan bermacam-macam gas yang menyebabkan flatus di dalam kolon, khususnya karbon dioksida, gas hidrogen, clan Sebagian besar absorpsi dalam usus besar terjadi metan. Vitamin K yang dibentuk oleh bakteri sangat pentingpada pertengahan proksimal kolon, sehingga bagian karena jumlah vitamin ini dalam makanan yang dikonsumsiini dinamakan kolon pengabsorbsi, sedangkan kolon sehari-hari normalnya kurang untuk mempertahankanbagian distal pada prinsipnya berfungsi sebagai tempat koagulasi darah yang adekuat.penyimpanan feses sampai waktu yang tepat untuk ekskresifeses dan oleh karena itu disebut kolon penyimpan. Komposisi Feses. Normalnya feses terdiri atas tiga perempat air dan seperempat bahan-bahan padat yang Absorpsi dan Sekresi Elektrolit dan Air. Mukosa tersusun atas 30 persen bakteri mati, 10 sampai 20 persenusus besar seperti juga mukosa usus halus, mempunyai lemak, 10 sampai 20 persen bahan anorganik, 2 sampaikemam puan absorpsi aktif natrium yang tinggi, dan 3 persen protein, dan 30 persen serat-serat makanangradien potensial listrik yang diciptakan oleh absorpsi yang tidak dicerna dan unsur-unsur kering dari getahnatrium juga menyebabkan absorpsi klorida. Taut erat pencernaan, seperti pigmen empedu dan sel-sel epitel yangdi antara sel-sel epitel dan epitel usus besar jauh lebih terlepas. Warna cokelat feses disebabkan oleh sterkobilinerat daripada taut erat di usus halus. Keadaan tersebut dan urobilin, yang berasal dari bilirubin. Bau fesesmencegah difusi kembali ion dalam jumlah bermakna terutama disebabkan oleh produk kerja bakteri; produkmelalui taut ini, sehingga memungkinkan mukosa ini bervariasi dari satu orang ke orang lainnya, bergantungusus besar untuk mengabsorbsi ion natrium jauh lebih pada flora bakteri kolon masing-masing orang dan padasempurna-yaitu, melawan gradien konsentrasi yang jauh jenis makanan yang dimakan. Produk yang benar-benarlebih tinggi-daripada yang terjadi di usus halus . Hal ini mengeluarkan bau meliputi indol, skatol, merkaptan, danterutama terjadi saat terdapat sejumlah besar aldosteron hidrogen sulfida.karena aldosteron sangat meningkatkan kemampuantranspor natrium. Daftar Pustaka Selain itu, seperti yang berlangsung di bagian distal Barrett KE : New ways of thinking about (a nd teaching about) intestinalusus halus, mukosa usus besar menyekresi ion bikarbonat epithelial function, Adv Physiol Educ 32:25, 2008.sementara secara bersamaan mengabsorbsi ion kloridadalam jumlahyang sama dalam proses transpor pertukaran Barrett KE, Keely SJ: Chloride secretion by the intestinal epithelium: molecular basis and regulatory aspects, Annu Rev Physiol 62:535, 2000.864
Black DD: Development and physiological regulation of intestinal lipid Bab 65 Pencernaan dan Absorpsi dalam Traktus Gastrointestinal absorption. I. Development of intestinal lipid absorption: cellular events in chylomicron assembly and secretion, Am j Physiol Castrointest Liver Leturque A, Brat-Laroche E, Le Gall M: GLUTZ mutations, translocation, and receptor function in diet sugar managing, Am} Physiol Endocrinol Metab Physiol 293:GS19, 2007. 296:E985, 2009.Breer S: Amino acid transport across mammalian intestinal and renal Mansbach CM 2nd, Gorelick F: Development and physiological regulation epithelia, Physiol Rev 88:249, 2008. of intestinal lipid absorption. II. Dietary lipid absorption, complex lipid synthesis, and the intracellular packaging and secretion of chylomicrons,Broer S: Apical transporters for neutral amino acids: physiology and Am j Physiol Gastrointest Liver Physiol 293:G645, 2007. pathophysiology, Physiology (Bethesda) 23:95, 2008. Pacha J: Development of intestinal transport function in mammals, PhysiolBronner F: Recent developments in intestinal calcium absorption, Nutr Rev Rev 80:1633, 2000. 67:109, 2009. Rothman S, Liebow C, lsenman L: Conservation of digestive enzymes,Daniel H: Molecular and integrative physiology of intestinal peptide Physiol Rev 82:1, 2002. transport, Annu Rev Physiol 66:361 , 2004. Schulzke JD, Ploeger S, Amasheh M, et al: Epithelial tight junctions inField M: Intestinal ion transport and the pathophysiology of diarrhea,} Clin intestinal inflammation, Ann NYAcad Sci 1165:294, 2009. Invest 111 :931, 2003. Stevens CE, Hume ID: Contributions of microbes in vertebrateHui DY, Labonte ED, Howles PN: Development and physiological regulation gastrointestinal tract to production and conservation of nutrients, Physiol Rev 78:393, 1998. of intestinal lipid absorption. Ill. Intestinal transporters and cholesterol absorption, Am j Physiol Castrointest Liver Physio/ 294:G839, 2008. West AR, Oates PS: Mechanisms of heme iron absorption: current questionsIqbal J, Hussain MM: Intestinal lipid absorption, Am j Physiol Endocrino/ and controversies, World j Castroentero/ 14:4101 , 2008. f.1etab 296:El 183, 2009.Kullak-Ublick GA, Stieger B, Meier PJ: Enterohepatic bile salt transporters in Williams KJ: Molecular processes that handle-and mishandle-dietary normal physiology and liver disease, Gastroenterology 126:322, 2004. lipids,} Clin Invest 118:3247, 2008.Kunzelmann K, Mall M: Electrolyte transport in the mammalian colon: mechanisms and implications for disease, Physiol Rev 82:245, 2002. Zachos NC, Kovbasnjuk 0 , Donowitz M: Regulation of intestinal electroneutral sodium absorption and the brush border Na+/H+ exchanger by intracellular calcium, Ann NYAcad Sci 1165:240, 2009. 865
BAB 66Fisiologi Gangguan Gastrointestinal Alih Bahasa: Dr. dr. Ermita Ilyas Editor: drg. Antonia TanzilPengobatan yang efektif untuk kebanyakan gangguan tetap berkontraksi secara spastis, dan pleksus mienterikusgastrointestinal bergantung kepada pengetahuan dasar kehilangan kemampuannya untuk mentransmisikanmengenai fisiologi gastrointestinal. Oleh karena itu, tujuan sinyal yang menimbulkan \"relaksasi reseptif\" dan sfingterdari bab ini adalah membahas beberapa tipe malfungsi gastroesofageal ketika makanan mencapai sfingter ini selamagastrointestinal yang mewakili, yang mempunyai dasar menelan.fisiologis khusus atau akibatnya. Jika akalasia menjadi berat, esofagus sering tidak bisa Gangguan Menelan dan Gangguan Esofagus mengosongkan makanan yang ditelan ke dalam lambung untuk beberapa jam, padahal waktu yang normal adalah Paralisis Mekanisme Menelan. Kerusakan saraf otak, beberapa detik. Setelah berbulan-bulan dan bertahun- kelima, kesembilan, atau kesepuluh dapat menyebabkan tahun, esofagus menjadi sangat membesar sampai sering paralisis bagian-bagian yang bermakna dari mekanisme kali dapat menampung sebanyak satu liter makanan, yang menelan. Juga, beberapa penyakit, seperti poliomielitis atau sering menjadi terinfeksi dan membusuk selama periode ensefalitis, dapat menghalangi proses menelan yang normal stasis esofagus yang lama. Infeksi juga dapat mengakibatkan dengan merusak pusat menelan pada batang otak. Akhirnya, ulserasi mukosa esofagus, kadang-kadang menimbulkan kelumpuhan otot-otot menelan, seperti yang terjadi pada nyeri substernal hebat atau bahkan ruptur dan kematian. distrofi otot atau pada kegagalan transmisi neuromuskular Manfaat yang cukup besar dapat dicapai dengan meregangkan pada miasteniagravis atau botulisme, juga dapat menghalangi ujung bawah esofagus dengan menggunakan halon yang proses menelan yang normal. dikembangkan pada ujung tuba esofagus yang ditelan. Obat- obatan antispasmodik (obat-obat yang merelaksasi otot Jika mekanisme menelan mengalami paralisis total polos) juga dapat membantu. atau sebagian, gangguan yang terjadi dapat mencakup (1) hilangnya semua tindakan menelan sehingga menelan tidak Gangguan-Gangguan Lambung terjadi sama sekali, (2) kegagalan glotis untuk menutup, sehingga makanan tidak masuk ke esofagus, melainkan Gastritis-Peradangan Mukosa Lambung. Gastritis masuk ke paru, dan (3) kegagalan palatum mole dan uvula kronis yang ringan sampai sedang sangat umum pada untuk menutup nares posterior sehingga makanan masuk ke masyarakat secara keseluruhan, terutama pada usia paruh hidung selama menelan. baya dan lanjut usia. Salah satu contoh paralisis mekanisme menelan yang Peradangan dan gastritis dapat hanya superfisial sehinga paling berat terjadi jika pasien berada pada keadaan anestesi tidak begitu berbahaya, atau dapat menembus secara dalam. Sering kali, saat di meja operasi, pasien memuntahkan dalam ke dalam mukosa lambung, pada kasus-kasus yang sejumlah besar materi dari lambung ke dalam faring; berlangsung lama, menyebabkan atrofi mukosa lambung kemudian, bukannya menelan kembali materi tersebut, yang hampir lengkap. Pada beberapa kasus, gastritis dapat malah masuk ke trakea karena obat anestesi telah memblok menjadi sangat akut dan berat, dengan ekskoriasi ulserativa mekanisme refleks menelan. Akibatnya, pasien kadang- mukosa lambung oleh sekresi peptik lambung sendiri. kadang tersedak sampai meninggal akibat muntahannya sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa banyak gastritis disebabkan oleh infeksi bakterial kronis pada mukosa Akalasia dan Megaesofogus. Akalasia adalah keadaan lambung. Gangguan ini dapat diobati sempurna dengan sfingter esofagus bawah yang gaga! berelaksasi selama suatu rangkaian pengobatan antibiotika yang intensif. menelan. Akibatnya, makanan yang ditelan ke dalam esofagus gaga! untuk masuk ke dalam lambung melewati Selain itu, beberapa bahan makanan tertentu yang bersifat esofagus. Penelitian patologi telah menunjukkan kerusakan iritatif dapat secara khusus sangat merusak sawar mukosa pada jaringan saraf pleksus mienterikus pada dua pertiga pelindung lambung-yaitu, terhadap kelenjar mukus dan bagian bawah esofagus. Hasilnya, otot esofagus bagian bawah terhadap taut epitel yang erat (tight epithelial junctions) di antara sel pelapis lambung-sering menyebabkan gastritis akut atau kronis berat. Dua dari bahan paling umum adalah alkohol atau aspirin yang berlebihan. 867
Unit XII Fisio/ogi Gastrointestinal sumsum tulang. Akibatnya, terjadilah anemia pernisiosa. Hal ini didiskusikan lebih mendalam pada Bab 32. Sawar Lambung dan Penet rasinya pada Gastritis. Absorpsi makanan dari lambung langsung ke Ulkus Peptikum dalam darah normalnya sangat rendah. Derajat absorpsi Ulkus peptikum adalah suatu area ekskoriasi mukosa yang rendah ini terutama disebabkan oleh dua gambaran lambung atau usus yang terutama disebabkan oleh kerja spesifik mukosa lambung: (1) lambung dilapisi oleh sel-sel pencernaan getah lambung atau sekresi usus halus bagian mukosa yang sangat resistan, yang menyekresi mukus kental atas. Gambar 66-1 menunjukkan tempat-tempat pada dan lengket, dan (2) mukosa lambung mempunyai taut erat traktus gastrointestinal yang paling sering terjadi ulkus (tight junctions) antara sel-sel epitel yang berdekatan. Dua peptikum, memperlihatkan bahwa tempat yang paling hal ini bersama-sama ditambah dengan hambatan-hambatan sering terkena adalah pada jarak beberapa sentimeter dari absorpsi lambung yang lain disebut \"sawar lambung'.' pilorus. Selain itu, ulkus peptikum sering terjadi di sepanjang kurvatura minor ujung antral lambung atau, yang lebih Secara normal sawar lambung cukup resistan terhadap jarang, pada ujung bawah esofagus tempat getah lambung difusi sehingga sekalipun ion hidrogen cairan lambung sering masuk kembali. Jenis ulkus peptikum yang disebut berkonsentrasi tinggi (rata-rata sekitar 100.000 kali ulkus marginalis juga sering terjadi jika suatu pembukaan konsentrasi ion hidrogen dalam plasma) jarang berdifusi melalui pembedahan seperti gastro-yeyunostomi dibuat bahkan untuk jarak yang berdekatan sekalipun, melalui antara lambung dan yeyunum usus halus. mukus di sepanjang membran epitel. Pada gastritis, permeabilitas sawar sangat meningkat. Ion hidrogen Penyebab Dasar Ulserasi Peptikum. Penyebab umum kemudian berdifusi ke dalam epitel lambung, mengakibatkan ulserasi peptikum adalah ketidakseimbangan antara kerusakan tambahan dan menimbulkan lingkaran setan kecepatan sekresi getah lambung dan derajat perlindungan kerusakan dan atrofi mukosa lambung progresif. Peristiwa yang diberikan oleh (1) sawar mukosa gastroduodenal ini juga mengakibatkan mukosa lambung rentan terhadap dan (2) netralisasi asam lambung oleh getah duoden um. pencernaan oleh enzim peptik pencernaan, sehingga sering Mengingat bahwa semua daerah yang secara normal terpapar menyebabkan ulkus lambung. terhadap getah lambung disuplai dengan baik oleh kelenjar mukus, dimulai dengan kelenjar mukus campuran di dalam Gastritis Kronis Dapat Menyebabkan Atrofi Lambung esofagus bawah ditambah sel mukus penutup pada mukosa dan Kehilangan Sekresi Lambung. Pada banyak orang lambung, sel mukus pada leher kelenjar lambung, kelenjar dengan gastritis kronis, mukosa secara bertahap menjadi pilorik profunda yang menyekresi sebagian besar mukus, semakin atrofi hingga sedikit atau tidak ada sekret dan akhirnya kelenjar Brunner pada duodenum bagian atas, pencernaan kelenjar lambung yang tersisa. Juga dianggap yang menyekresi mukus yang sangat alkali. bahwa beberapa orang mempunyai autoimunitas terhadap mukosa lambung, ini juga akhirnya menyebabkan atrofi Selain perlindungan mukus dari mukosa, duode num lambung. Hilangnya sekret lambung pada atrofi lambung dilindungi oleh sifat alkali sekresi usus halus. Sekresi menimbulkan aklorhidria, dan kadang-kadang menimbulkan pankreas merupakan hal penting karena mengandung anemia pernisiosa. sejumlah besar natrium bikarbonat yang menetralisir asam hidroklorida getah lambung, sehingga juga menginaktifkan Aklorhidria (dan Hipoklorhidria) . Secara sederhana pepsin dan mencegah pencernaan mukosa. Selain itu, ion- Aklorhidria berarti lambung gaga! menyekresi asam ion bikarbonat dalam jumlah besar disediakan oleh (1) hidroklorida: hal ini didiagnosis bila pH sekresi lambung sekresi kelenjar-kelenjar Brunner yang besar yang terletak gaga! turun di bawah 6,5 setelah perangsangan maksimal. pada beberapa sentimeter pertama dinding duodenum dan Hipoklorhidria berarti sekresi asam berkurang. Biasanya, (2) dalam empedu yang berasal dari hati. bila asam tidak disekresi, pepsin juga tidak disekresi; bahkan bila disekresi, hilangnya asam menghambat fungsi pepsin Akhirnya, dua mekanisme kontrol umpan balik yang karena pepsin membutuhkan medium asam untuk bekerja. normal memastikan bahwa netralisasi getah lambung ini sudah sempurna, sebagai berikut. Atrofi Lambung Dapat Menyebabkan Anemia Pernisiosa. Anemia pernisiosa sering menyertai atrofi Penyebab: lambung dan aklorhidria. Sekresi lambung yang normal 1. Kandungan asam dan mengandung glikoprotein yang disebut faktor intrinsik, disekresi oleh sel parietal yang sama dengan yang menyekresi peptik yan g tinggi asam hidroklorida. Faktor intrinsik harus ada untuk 2. lritasi absorpsi vitamin B yang adekuat dari ileum. Jadi, faktor 3. Suplai darah yang buruk 4. Sekresi mukus yang buruk 12 5. lnfeksi, H. pylori intrinsik bergabung dengan vitamin B12 dalam lambung Gambar 66-1 Ulkus peptikum. H. Pylori, Helicobacter pylori. dan melindunginya dari pencernaan dan penghancuran selama menuju usus halus. Kemudian, ketika kompleks faktor intrinsik-vitamin B mencapai ileum terminalis, 12 faktor intrinsik berikatan dengan reseptor pada permukaan epitel ileum. Hal ini selanjutnya membuat vitamin B dapat 12 di absorbsi. Pada keadaan tidak ditemukan faktor intrinsik, hanya sekitar 1/50 vitamin B yang diabsorbsi. Tanpa faktor 12 intrinsik, vitamin B dalam jumlah yang cukup tidak 12 dapat diperoleh dari makanan untuk membuat sel darah merah muda yang baru terbentuk menjadi dewasa di dalam868
1. Jika asam yang berlebihan memasuki duodenum, Bab 66 Fisiologi Gangguan Gastroi nt est inal mekanisme ini menghambat sekresi dan peristaltik lambung, baik oleh refleks saraf dan oleh umpan balik reseptor histamin2 kelenjar lambung, sehingga mengurangi hormon dari duodenum sehingga menurunkan kecepatan sekresi asam lambung sebanyak 70 sampai 80 persen. pengosongan lambung. Dahulu sebelum pendekatan terhadap pengobatan ulkus2. Adanya asam pada usus halus, melepaskan sekretin peptikum dikembangkan, sering kali perlu untuk mengangkat dari mukosa usus, yang kemudian lewat darah menuju sebanyak empat per lima bagian dari lambung, sehingga pankreas untuk menimbulkan sekresi getah pankreas yang mengurangi getah asam-peptik lambung cukup banyak cepat. Getah ini juga mengandung natrium bikarbonat untuk mengobati kebanyakan pasien. Pengobatan yang berkonsentrasi tinggi, sehingga membuat lebih banyak lain adalah memotong kedua saraf vagus yang menyuplai natrium bikarbonat tersedia untuk menetralisasi asam. rangsangan parasimpatis ke kelenjar-kelenjar lambung. Hal ini menghambat hampir semua sekresi asam dan pepsin Oleh karena itu, ulkus peptikum dapat disebabkan oleh serta sering mengobati ulkus atau ulkus-ulkus dalam waktusalah satu dari dua jalur: (1) sekresi asam dan pepsin yang 1 minggu setelah operasi. Akan tetapi, kebanyakan sekresiberlebihan oleh mukosa lambung, atau (2) berkurangnya lambung kembali setelah beberapa bulan, dan beberapakemampuan sawar mukosa gastro-duodenalis untuk pasien mengalami ulkus lagi.melindungi dari sifat pencernaan sekresi asam-pepsinlambung. Pendekatanfisiologisyanglebih baru terhadap pengobatan ini terbukti menakjubkan. Namun, pada beberapa keadaan,Beberapa Penyebab Khusus Ulkus Peptikum pada Manusia kondisi pasien begitu berat-termasuk pendarahan hebat lnfeksi Bakteri Helicobacter pylori Menghancurkan dari ulkus-sehingga prosedur operasi untuk pertolongan masih sering harus dilakukan.Sawar Mukosa Gastroduodenum dan Merangsang SekresiAsam Lambung. Minimal 75 persen pasien ulkus peptikum Gangguan pada Usus Halusditemukan menderita infeksi kronis pada bagian terminalmukosa lambung dan bagian awal mukosa duodenum Pencernaan Makanan yang Abnormal dalam Usus Halus-paling sering disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Kegagalan PankreasSekali infeksi ini dimulai, infeksi dapat berlangsung seumur Penyebab gangguan pencernaan yang paling berat adalahhidup kecuali bila kuman diberantas dengan pengobatan kegagalan pankreas untuk menyekresi getah pankreas keantibakteri. Lebih lanjut lagi, bakteri mampu melakukan dalam usus halus. Tidak adanya sekresi pankreas sering kalipenetrasi ke sawar mukosa baik dengan kemampuan fisiknya terjadi (1) padapankreatitis, (yang akan dibahas kemudian),sendiri untuk menembus sawar maupun dengan melepaskan (2) jika duktus pankreatikus tersumbat oleh batu empeduamo nium yang mencairkan sawar dan merangsang sekresi pada papila Vateri, atau (3) setelah pengangkatan kaputasam hidroklorida. Akibatnya, asam kuat getah pencernaan pankreas akibat keganasan.yang disekresi oleh lambung kemudian dapat berpenetrasike dalam jaringan epitel dan benar-benar mencerna dinding Hilangnya getah pankreas berarti hilangnya tripsin,gastrointestinal, sehingga menimbulkan ulkus peptikum. kimotripsin, karboksipolipeptidase, amilase pankreas, dan beberapa enzim percernaan lain. Tanpa enzim-enzim ini, Penyebab Lain Ulserasi. Pada kebanyakan orang yang hingga 60 persen lemak yang memasuki usus halus menjadimenderita ulkus peptikum di bagian awal duodenum, jumlah tidak diabsorbsi, demikian juga sepertiga sampai setengahsekresi asam lambung lebih besar dari normal, kadang protein dan karbohidrat. Akibatnya, sebagian besar makanansebanyak dua kali dari normal. Walaupun sebagian dari yang dimakan tidak bisa digunakan untuk nutrisi; dan fesespeningkatan sekresi ini mungkin dipicu oleh infeksi bakteri, yang berlemak diekskresikan dalam jumlah banyak.penelitian pada hewan dan manusia telah menunjukkanbahwa sekresi getah lambung yang berlebihan dengan Pankreatitis-lnflamasi Pankreas. Pankreatitis dapatpenyebab apa saja (sebagai contoh, bahkan karena gangguan terjadi baik dalam bentuk pankreatitis akut maupunfisik) dapat menyebabkan ulkus peptikum. pankreatitis kronis. Faktor lain yang merupakan predisposisi ulkus meliputi Penyebab yang paling umum pankreatitis adalah minum(1) merokok, diperkirakan karena peningkatan perangsangan alkohol berlebihan dan penyebab kedua yang paling umumsaraf pada kelenjar penyekresi di lambung; (2) alkohol, adalah sumbatan papila Vateri oleh batu empedu; dua ha!karena alkohol cenderung merusak sawar mukosa; dan (3) ini bersama-sama merupakan lebih dari 90 persen penyebabaspirin dan obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya yang juga semua kasus. Jika batu empedu menghambat papila Vateri,cenderung merusak sawar ini. batu ini akan menghambat duktus sekretorius utama pankreas dan duktus biliaris komunis. Enzim pankreas Pengobatan Ulkus Peptikum. Sejak penemuan infeksi kemudian terbendung di dalam duktus dan asinus pankreas.bakteri sebagai dasar untuk banyak ulkus peptikum, Akhirnya, begitu banyak tripsinogen yang tertumpukpengobatan telah banyak berubah. Laporan-laporan awal sehingga menutupi tripsin inhibitor dalam sekresinya, danmenu njukkan bahwa hampir semua pasien dengan ulserasi sejumlah kecil tripsinogen teraktivasi untuk membentukpeptikum dapat diobati secara efektif dengan dua cara: tripsin. Sekali ha! ini terjadi, tripsin mengaktivasi lebih(1) penggunaan antibiotika bersama dengan zat-zat lain banyak lagi tripsinogen serta kimotripsinogen danuntuk membunuh bakteri infeksius dan (2) pemakaian obat karboksipolipeptidase, mengakibatkan suatu lingkaranpenekan asam, terutama ranitidin, suatu antihistamin yang setan sampai hampir semua enzim proteolitik pada duktusmenghambat efek perangsangan histamin pada reseptor- dan asinus pankreas menjadi teraktivasi. Enzim-enzim ini dengan cepat mencerna sebagian besar pankreas, kadang secara lengkap dan permanen menghancurkan kemampuan pankreas untuk menyekresi enzim-enzim pencernaan. 869
Unit XII Fisio/ogi Gastrointestinal apa pun pada usus yang menghambat pergerakan isi usus, seperti tumor, perlekatan yang menyempitkan usus, atau Malabsorpsi oleh Mukosa Usus Halus-Sprue ulkus, dapat menyebabkan konstipasi. Penyebab fungsional Kadang, zat nutrisi tidak diabsorbsi secara adekuat dari konstipasi yang sering adalah kebiasaan buang air besar yang usus halus meskipun makanan itu sudah tercerna dengan tidak teratur, yang berkembang selama masa kehidupan baik. Beberapa penyakit dapat menyebabkan penurunan akibat penghambatan refleks defekasi normal. absorpsi oleh mukosa; penyakit-penyakit tersebut sering diklasifikasikan bersama-sama dalam istilah umum \"sprue\". Bayi jarang mengalami konstipasi, tetapi ada bagian dari Malabsorpsi juga dapat terjadi jika sebagian besar usus halus latihan yang dialaminya pada tahun-tahun awal kehidupan sudah diangkat. yang mengharuskan bayi tersebut belajar mengendalikan defekasi; kendali ini dilaksanakan dengan menghambat Sprue Nontropis. Satu jenis sprue, disebut secara refleks defekasi alami. Pengalaman klinis menunjukkan bervariasi dengan nama sprue idiopatik, penyakit seliak bahwa jika seseorang tidak membiarkan defekasi terjadi pada (pada anak-anak), atau enteropati gluten, terjadi akibat efek saat refleks usus dicetuskan atau jika seseorang menggunakan toksikgluten yang terdapat pada beberapa tipe padi-padian pencahar secara berlebihan untuk menggantikan fungsi tertentu, terutama gandum dan gandum hitam. Hanya defekasi yang alami, refleks itu sendiri secara progresif beberapa orang yang rentan terhadap efek ini, tetapi pada menjadi kurang kuat dalam hitungan bulan atau tahun, dan orang-orang yang rentan, gluten mempunyai efek destruktif kolon menjadi atonik. Oleh karena alasan ini, jika seseorang langsung pada sel-sel enterosit usus. Pada bentuk penyakit mempunyai kebiasaan buang air besar yang teratur pada yang lebih ringan, hanya mikrovili enterosit pengabsorbsi usia dini, yaitu buang air besar pada saat refleks gastrokolika pada viii dihancurkan, sehingga menurunkan permukaan dan duodenokolika menyebabkan pergerakan massa pada absorpsi sebanyak dua kali lipat. Pada bentuk yang lebih berat, usus besar, terjadinya konstipasi pada usia lebih lanjut dapat viii-viii itu sendiri yang menjadi tumpul atau hilang bersama- berkurang. sama, sehingga semakin menurunkan daerah absorptif pada usus. Pengeluaran gandum dan gandum hitam dari diet Konstipasi juga dapat terjadi akibat spasme segmen sering menyebabkan kesembuhan dalam beberapa minggu, kecil dari kolon sigmoid. Harus diingat bahwa normalnya, terutama pada anak-anak dengan penyakit ini. usus besar memiliki motilitas yang lemah, sehingga bahkan spasme berderajat rendah pun sudah dapat menyebabkan Sprue Tropis. Tipe yang berbeda dari sprue, yang konstipasi serius. Setelah konstipasi terus berlanjut untuk disebut sprue tropis, terjadi pada daerah tropis dan sering beberapa hari dan feses berlebihan telah terkumpul di atas dapat diterapi dengan agen-agen antibakteri. Meskipun kolon sigmoid yang spastis, sekresi kolon yang berlebihan tidak ada bakteri spesifik yang ditemukan sebagai penyebab, sering mengakibatkan diare yang berlangsung satu hari atau dianggap bahwa sprue jenis ini sering disebabkan oleh lebih. Setelah ini, siklus mulai kembali, dengan penderitaan peradangan mukosa usus akibat agen infeksi yang belum konstipasi yang diselingi oleh diare berulang. dapat diidentifikasi. Megakolon (Penyakit Hirschprung). Kadang, seseorang Malabsorpsi pada Sprue. Pada tahap awal sprue, menderita konstipasi yang begitu parah sehingga gerakan absorpsi usus terhadap lemak lebih terganggu daripada usus hanya terjadi beberapa hari sekali atau kadang hanya absorpsi produk pencernaan lainnya. Lemak yang tampak sekali dalam seminggu. Tampaknya, ini menyebabkan pada tinja hampir seluruhnya dalam bentuk garam sejumlah besar feses menumpuk di kolon, kadang-kadang asam lemak dan bukan bentuk lemak yang tak tercerna, menyebabkan distensi kolon dengan diameter 3 sampai 4 inci. menggambarkan bahwa masalahnya adalah absorpsi dan Keadaan ini disebut megakolon, atau penyakit Hirschsprung. bukannya pencernaan. Sebenarnya, kondisi tersebut kerap disebut steatore, yang berarti lemak berlebihan dalam tinja. Penyebab paling sering dari megakolon adalah tidak adanya atau defisiensi sel-sel ganglion pada pleksus Pada kasus sprue yang berat, selain malabsorpsi lemak mienterikus dalam sebuah segmen kolon sigmoid. Akibatnya, terdapat pula gangguan absorpsi protein, karbohidrat, baik refleks defekasi maupun motilitas peristaltik kuat tidak kalsium, vitamin K, asam folat, dan vitamin B12• Sebagai terjadi di daerah usus besar ini. Sigmoid sendiri menjadi kecil akibatnya, orang tersebut menderita (1) defisiensi nutrisi dan hampir spastis sementara feses tertumpuk di proksimal berat, sehingga menimbulkan pengurusan tubuh yang parah, daerah ini, menyebabkan megakolon pada kolon asenden, (2) osteomalasia (demineralisasi tulang karena kekurangan transversus, dan desenden. kalsium), (3) koagulasi darah yang tidak adekuat akibat kekurangan vitamin K; dan (4) anemia makrositik dan tipe Di are anemia pernisiosa, akibat kekurangan absorpsi vitamin B Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat materi tinja sepanjang usus besar. Beberapa penyebab diare dengan 12 sekuele fisiologis yang penting adalah sebagai berikut. dan asam folat. Enteritis-lnflamasi Saluran Intestinal. Enteritis berarti peradangan yang biasanya disebabkan baik oleh virus Gangguan pada Usus Besar maupun oleh bakteri pada traktus intestinalis. Pada diare infeksius umum, infeksi paling luas terjadi pada usus besar Konstipasi dan pada ujung distal ileum. Di mana pun infeksi terjadi, Konstipasi berarti pelannya pergerakan tinja melalui usus mukosa teriritasi, dan kecepatan sekresinya menjadi sangat besar, dan sering disebabkan oleh sejumlah besar tinja yang tinggi. Selain itu, motilitas dinding usus biasanya meningkat kering dan keras yang menumpuk pada kolon desenden karena absorpsi cairan yang berlebihan. Kelainan patologi870
berlipat ganda. Akibatnya, sejumlah besar cairan cukup untuk Bab 66 Fisiologi Gangguan Gastrointestinalmembuat agen infeksi tersapu ke arah anus, dan pada saatyang sama gerakan mendorong yang kuat akan mendorong Jika medula spinalis cedera pada tempat di antara konuscairan ini ke arah depan. Ini merupakan mekanisme yang medularis dan otak, bagian volunter dan tindakan defekasipenting untuk membebaskan traktus intestinalis dari infeksi dihambat sementara refleks dasar medula untuk defekasiyang mengganggu. masih tetap utuh. Meskipun demikian, hilangnya tindakan volunter untuk defekasi-yaitu, hilangnya peningkatan Diare yang sangat menarik perhatian adalah yang tekanan abdomen dan relaksasi sfingter anal volunter-seringdisebabkan oleh kolera (dan kadang oleh bakteri lain seperti membuat defekasi menjadi proses yang sulit pada orangbasilus kolon patogen). Seperti yang dijelaskan pada Bab 65, dengan tipe cedera medula spinalis atas seperti ini. Namun,toksin kolera secara langsung menstimulasi sekresi elektrolit karena refleks defekasi medula spinalis masih dapat terjadi,dan cairan yang berlebihan dari kripta Lieberkiihn pada sedikit enema untuk mencetuskan refleks medula yangileum distal dan kolon. Jumlahnya dapat 10 sampai 12 L/hari, biasanya diberikan pada pagi hari segera setelah sarapan,walaupun kolon biasanya dapat mereabsorbsi maksimum sering dapat menghasilkan defekasi yang adekuat. Denganhanya 6 sampai 8 L/hari. Oleh karena itu, kehilangan cairan cara ini pasien dengan cedera medula spinalis yang kronisdan elektrolit dapat begitu mengganggu dalam beberapa hari medularis medula spinalisnya tidak hancur biasanya dapatsehingga dapat menimbulkan kematian. mengendalikan kebiasaan buang air besarnya setiap hari. Dasar fisiologis terapi yang paling penting pada kolera Gangguan Umum Traktus Gastrointestinaladalah segera mengganti cairan dan elektrolit secepathilangnya cairan, terutama dengan memberi pasien larutan Muntahintravena. Dengan terapi yang tepat, bersama denganpenggunaan antibiotik, hampir tidak ada pasien kolera Muntah merupakan suatu cara traktus gastrointestinalyang meninggal, tetapi tanpa terapi hingga 50 persen pasien membersihkan isi dirinya sendiri ketika hampir semuamengalami kematian. · bagian atas traktus gastrointestinal teriritasi secara luas, sangat teregang, atau bahkan terlalu terangsang. Distensi Diare Psikogenik. Setiap orang pasti tidak asing dengan atau iritasi yang berlebihan pada duodenum menimbulkandiare yang menyertai masa ketegangan saraf, seperti selama suatu rangsangan khusus yang kuat untuk muntah.waktu ujian atau jika seorang prajurit akan maju ke medanperang. Tipe diare ini, disebut diare emosional psikogenik, Sinyal sensoris yang mencetuskan muntah terutamayang disebabkan oleh stimulasi berlebihan sistem saraf berasal dari faring, esofagus, lambung, dan bagian atasparasimpatis, yang secara kuat mencetuskan baik (1) motilitas usus halus. Impuls saraf kemudian ditransmisikan, sepertimaupun (2) sekresi mukus berlebihan pada kolon distal. Dua yang ditunjukkan pada Gambar 66-2, baik oleh serabutefek yang bergabung bersama ini dapat menyebabkan diare saraf aferen vagus maupun oleh saraf simpatis ke berbagaiyang nyata. nukleus yang tersebar di batang otak yang semuanya bersama-sama disebut \"pusat muntah'.' Dari sini, impuls- Kolitis Ulserativa. Kolitis ulserativa adalah penyakit impuls motorik yang menyebabkan muntah sesungguhnyadengan peradangan dan ulserasi meliputi daerah yang luas ditransmisikan dari pusat muntah melalui jalur saraf kranialpada dinding usus besar. Motilitas kolon yang mengalami kelima, ketujuh, kesembilan kesepuluh clan kedua belas keulserasi sering begitu besar sehingga mass movement traktus gastrointestinal bagian atas, melalui saraf vagus dan(gerakan massa) terjadi hampir sepanjang hari, dibandingkan simpatis ke traktus bagian bawah, dan melalui saraf spinal kekeadaan biasa yaitu 10 sampai 30 menit. Sekresi kolon juga diafragma dan otot-otot abdomen.sangat meningkat. Akibatnya, pasien mengalami diare buangair besar berulang. Antiperistaltik, Pendahuluan terhadap Muntah. Pada tahap awal iritasi atau distensi berlebihan gastrointestinal, Penyebab kolitis ulserativa tidak diketahui. Beberapa antiperistaltik mulai terjadi, sering beberapa menit sebelumklinisi percaya bahwa penyakit ini diakibatkan oleh efek muntah terjadi. Antiperistaltik berarti gerakan peristaltik kedestruktif imun atau alergi, tetapi dapat juga merupakan arah atas traktus pencernaan, bukannya ke arah bawah. Halakibat suatu infeksi bakterial kronis yang belum dapat ini dapat dimulai sampai sejauh ileum di traktus intestinal,dimengerti. Apa pun penyebabnya, ada kecenderungan dan gelombang antiperistaltik bergerak mundur naik keherediter kuat untuk kerentanan terhadap kolitis ulserativa. usus halus dengan kecepatan 2 sampai 3 cm/detik; prosesBegitu kondisi sudah berkembang lanjut, ulkus jarang akan ini benar-benar dapat mendorong sebagian besar isi usussembuh sampai suatu ileostomi dilakukan supaya isi usus halus bagian bawah kembali ke duodenum clan lambunghalus mengalir keluar dan bukan mengalir melalui kolon. dalam waktu 3 sampai 5 menit. Kemudian, pada saat bagianBahkan jika kemudian ulkus gaga! menyembuh, maka jalan atas traktus gastrointestinal, terutama duodenum, menjadikeluar satu-satunya mungkin dengan operasi pengangkatan sangat teregang, peregangan ini menjadi faktor pencetusseluruh kolon tersebut. yang menimbulkan tindakan muntah yang sebenarnya.Paralisis Defekasi pada Cedera Medula Spinalis Pada saat terjadinya muntah, kontraksi intrinsik kuat terjadi baik pada duodenum maupun pada lambung,Pada Bab 63 telah dijelaskan bahwa defekasi normalnya bersama dengan relaksasi sebagian dari sfingter esofagusdimulai oleh akumulasi feses dalam rektum, yang lambung, sehingga membuat muntahan mulai bergerak darimenyebabkan refleks defekasi yang diperantarai medula lambung ke dalam esofagus. Dari sini, kerja muntah spesifikspinalis berjalan dari rektum ke konus medularis medula yang melibatkan otot-otot abdomen mengambil alih da~spinalis dan kemudian kembali ke kolon desenden, sigmoid, mendorong muntahan keluar, seperti yang dijelaskan padarektum, dan anus. paragraf berikut ini. 871
Unit XII Fisiologi Gastrointestinal Obstruksi di pilorus Penyebab: menyebabkan muntah asam 1. Kanker Apomorfin , morfin 2. Ulkus Obstruksi di 3. Spasme tt bawah duodenum 4. lieus paralitik Aferen simpatis 5. Pelekatan menyebabkanGambar 66-2 Hubungan netral pada \"pusat muntah\". Bagian muntah Obstruksi tinggiyang disebut pusat muntah di sini meliputi nuklei sensorik multipel, menyebabkanmotorik, dan kontrol terutama di dalam formasio retikular medula netral atau basa muntah hebatdan pontil namun juga meluas ke medula spinalis. Obstruksi rendah Aksi Muntah. Sekali pusat muntah telah cukup menyebabkan dirangsang clan timbul perilaku muntah, efek yang pertama konstipasi adalah (1) pernapasan dalam, (2) naiknya tulang hioid clan hebat dengan ----1- laring untuk menarik sfingter esofagus bagian atas sehingga sedikit muntah terbuka, (3) penutupan glotis untuk mencegah aliran muntah memasuki paru, clan (4) pengangkatan palatum mole untuk Gambar 66-3 Obstruksi pada berbagai bagian traktus menutupi nares posterior. Kemudian datang kontraksi gastrointestinal. diafragma yang kuat ke bawah bersama dengan kontraksi semua otot dinding abdomen. Keadaan ini memeras perut di listrik pada daerah ini dapat mencetuskan muntah; namun antara diafragma clan otot-otot abdomen, membentuk suatu yang lebih penting, pemakaian obat-obat tertentu, termasuk tekanan intragastrik sampai ke batas yang tinggi. Akhirnya, apomorfin, morfin, clan beberapa derivat digitalis, dapat sfingter esofagus bagian bawah berelaksasi secara lengkap, secara langsung merangsang zona pencetus kemoreseptor membuat pengeluaran isi lambung ke atas melalui esofagus. ini clan mencetuskan muntah. Destruksi daerah tersebut menghambat muntah jenis ini tetapi tidak menghambat Jadi, aksi muntah berasal dari suatu kerja memeras otot- muntah yang ditimbulkan oleh rangsangan iritasi pada otot abdomen berkaitan dengan kontraksi dinding lambung traktus gastrointestinal itu sendiri. dan pembukaan sfingter esofagus sehingga isi lambung dapat dikeluarkan. Juga, telah diketahui dengan baik bahwa perubahan arah atau irama gerakan tubuh yang cepat dapat menyebabkan \"Zona Pencetus Kemoreseptor\" di dalam Medula Otak orang tertentu muntah. Mekanisme peristiwa ini adalah untuk Memulai Muntah oleh Obat-Obatan atau oleh sebagai berikut: Gerakan merangsang reseptor-reseptor di Motion Sickness. Selain dari muntah yang dicetuskan oleh dalam labirin vestibular pada telinga dalam, clan dari sini rangsangan iritasi dalam traktus gastrointestinal, muntah impuls ditransmisikan terutama lewat jalur nuklei vestibular juga dapat disebabkan oleh impuls saraf yang timbul pada batang otak ke dalam serebelum, kemudian ke zona 'C!aerah otak. Hal ini terutama berlaku pada daerah kecil yang pencetus kemoreseptor, clan akhirnya ke pusat muntah untuk terletak bilateral pada dasar ventrikel keempat yang disebut menyebabkan muntah. zona pencetus kemoreseptor untuk muntah. Perangsangan Mual Setiap orang pernah merasakan sensasi mual clan mengetahui bahwa mual sering merupakan gejala awal dari muntah. Mual adalah pengenalan secara sadar terhadap eksitasi bawah sadar pada daerah medula yang secara erat berhubungan dengan atau merupakan bagian dari pusat muntah, clan mual dapat disebabkan oleh (1) impuls iritatif yang datang dari traktus gastrointestinal, (2) impuls yang berasal dari otak bawah yang berhubungan dengan motion sickness, atau (3) impuls dari korteks serebri untuk mencetuskan muntah. Muntah kadang-kadang terjadi tanpa didahului perangsangan prodromal mual, yang menunjukkan bahwa hanya bagian-bagian tertentu dari pusat muntah yang berhubungan dengan perangsangan mual. Obstruksi Gastrointestinal Traktus gastrointestinal dapat mengalami obstruksi pada hampir semua bagian sepanjang perjalanannya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 66-3. Beberapa penyebab umum obstruksi adalah (1) kanker, (2) konstriksifibrotik akibat dari ulserasi atau dari pelekatan peritoneum, (3) spasme suatu segmen usus, clan (4) paralisis suatu segmen usus. Konsekuensi abnormal obstruksi bergantung pada tempat di dalam traktus gastrointestinal yang mengalami obstruksi. Jika obstruksi terjadi di pilorus, yang sering terjadi akibat872
konstriksi fibrotik setelah ulserasi peptik, terjadi muntahan Bab 66 Fisiologi Gangguan Gastrointestinalisi lambung yang persisten. Hal ini menyebabkan nutrisi yangdiperlukan tubuh berkurang; ha! tersebut juga menyebabkan usus besar, yang mencetuskan peristaltik cepat pengeluaranhilangnya ion hidrogen yang berlebihan dari lambung clan gas-gas melalui anus sebelum gas tersebut dapat diabsorbsi.dapat menyebabkan berbagai tingkat alkalosis metabolikseluruh tubuh. Jumlah gas yang masuk atau terbentuk pada usus besar setiap hari rata-rata 7 sampai 10 L, sedangkan jumlah rata- Jika obstruksi terjadi di bawah lambung, refluks rata yang dikeluarkan melalui anus biasanya hanya sekitarantiperistaltik yang berasal dari usus halus menyebabkan 0,6 L. Sisanya, dalam keadaan normal diabsorbsi ke da lamgetah usus bergerak mundur masuk ke dalam lambung, darah melalui mukosa usus clan dikeluarkan melalui paru.clan getah-getah ini dimuntahkan bersama sekresi lambung.Pada keadaan ini, orang tersebut kehilangan banyak air clan Daftar Pustakaelektrolit. Pasien mengalami dehidrasi berat, tetapi hilangnyaasam dari lambung clan basa dari usus halus mungkin kurang Andoh A. Yagi Y, Shioya M, et al: Mucosa[ cytokine network in inflammatorylebih sama, sehingga hanya terjadi perubahan keseimbangan bowel disease, World j Castroenterol 14:5154, 2008.asam basa yang kecil. Binder HJ: Mechanisms of diarrhea in inflammatory bowel diseases, Ann Jika obstruksi terletak dekat ujung distal usus besar, feses NYAcad Sci 1165:285, 2009.dapat menumpuk di dalam kolon dalam waktu semingguatau lebih. Pasien mengalami perasaan konstipasi yang Bjarnason I, Takeuchi K: Intestinal permeability in the pathogenesis ofhebat, tetapi muntah pertama tidak parah. Setelah usus NSAID-induced enteropathy,) Castroenterol 44(Suppl 19):23, 2009.besar menjadi terisi penuh clan akhirnya kimus tambahantidak mungkin bergerak dari usus halus ke dalam usus Blaser MJ, Atherton JC: Helicobacter pylori persistence: biology and disease,besar, muntah yang berat kemudian timbul. Obstruksi j Clin Invest 113:321, 2004.yang berkepanjangan dari usus besar akhirnya dapatmenyebabkan ruptur usus itu sendiri atau terjadi dehidrasi Casa novaJ L.Abel L: Revisiting Crohn 'sdisease as aprimary immunodeficiencyclan syok sirkulasi akibat muntah hebat. of macrophages,) Exp Med 206:1839, 2009.Gas dalam Traktus Gastrointestinal; \"Flatus\" Cover TL, Blaser MJ : Helicobacter pylori in health and disease, Castroenterology 136:1863, 2009.Gas, yang disebut flatus , dapat memasuki traktusgastrointestinal dari tiga sumberyang berbeda: (1) udara yang Elson CO: Genes, microbes, and T cells- new therapeutic targets in Crohn'sditelan, (2) gas yang terbentuk di dalam perut sebagai hasil disease, N Engl} Med 346:614, 2002.kerja bakteri, atau (3) gas yang berdifusi dari darah ke dalamtraktus gastrointestinal. Kebanyakan gas dalam lambung Fox JG, Wang TC: Inflammation, atrophy, and gastric cancer, J Clin Investadalah campuran nitrogen clan oksigen yang berasal dariudara yang ditelan. Pada orang secara umum, kebanyakan 117:60, 2007.gas ini dikeluarkan lewat sendawa. Hanya sejumlah kecil gas Hunt KA. van Heel DA: Recent advances in coeliac disease genetics, Cutyang umumnya muncul dalam usus halus, clan banyak darigas ini merupakan udara yang berjalan dari lambung masuk 58:473, 2009.ke dalam saluran usus. Kah rilas PJ : Clinical practice. Gastroesophageal reflux disease, N Engl} Med Dalam usus besar, kebanyakan gas berasal dari kerja 359:1700, 2008.bakteri, termasuk khususnya karbon dioksida, metan, clan Korzen ik JR, Podolsky DK: Evolving knowledge and therapy of inflammatoryhidrogen. Ketika metan clan hidrogen bercampur secaratepat dengan oksigen, kadang terbentuk campuran yang bowel disease, Nat Rev Drug Discov 5:197, 2006.benar-benar bisa meledak. Penggunaan kauter listrik selama Kozuch PL, Hanauer SB:Treatment of inflammatory bowel disease: a reviewsigmoidoskopi telah diketahui dapat menyebabkan ledakanringan. of medical therapy, World}Castroenterol 14:354, 2008. Kunzelmann K, Mall M: Electrolyte transport in the mammalian colon: Makanan tertentu diketahui menyebabkan pengeluaranflatus yang lebih besar melalui anus dibandingkan makanan mechanisms and implications for disease, Physiol Rev 82:245, 2002.yang lain-kacang-kacangan, kubis, bawang, kembang kol, Laine L, Takeuchi K,Tarnawski A: Gastric mucosal defense and cytoprotection:jagung, clan makanan tertentu yang mengiritasi seperti cuka.Beberapa dari makanan ini bertindak sebagai medium yang bench to bedside, Castroenterology 135:41 , 2008.baik untuk bakteri pembentuk gas, terutama tipe karbohidrat Laroux FS, Pavlick KP, Wolf RE, Grisham MB: Dysregulation of intestinaltak terabsorbsi yang dapat mengalami fermentasi.Contohnya, kacang-kacangan mengandung karbohidrat mucosa[ immunity: implications in inflammatory bowel disease, Newstak tercerna yang masuk ke dalam kolon dan merupakan Physiol Sci 16:272, 2001.makanan utama bagi bakteri kolon. Tetapi pada keadaan McMahon BP, Jobe BA, Pandolfino JE, Gregersen H: Do we reallylain, pengeluaran gas yang berlebihan berasal dari iritasi understand the role of the oesophagogastric junction in disease? World j Castroenterol 15:144, 2009. Podolsky DK: Inflammatory bowel disease, N Engl} Med 347:417, 2002. Schulzke JD, Ploeger S, Amasheh M, et al: Epithelial tight junctions in intestinal inflammation, Ann NY Acad Sci 1165:294, 2009. Singh S, Graff LA. Bernstein CN: Do NSAIDs, antibiotics, infections, or stress trigger flares in IBD? Am} Castroenterol 104:1298, 2009. Suerbaum S, Michetti P: Helicobacter pylori infection, N Engl j Med 347(15):1175, 2002. Tons i AF, Bacchion M, Crippa S, et al: Acute pancreatitis at the beginn ing of the 21st century: the state of the art, World j Castroenterol 15:2945, 2009. Wolfe MM, Lichtenstein DR, Singh G: Gastrointestinal toxicity of nonsteroidal anti inflammatory drugs, N Engl j Med 340(24):1888, 1999. Xavier RJ, Podolsky DK: Unravelling the pathogenesis of inflammatory bowel disease, Nature 448:427, 2007. 873
Search