Otgan Indra KhususSistem Penglihatan Pada sistem penglihatan, mata adalah organ yang sangat khusus untuk persepsi bentuk, cahaya, dan warna. Mata terletak dalam rongga protektif di dalam tengkorak yang disebut orbita. Masing-masing mata memiliki selubung protektif untuk mempertahankan bentuknya, sebuah lensa untuk memfokuskan cahaya, sel-sel fotosensitif yang berespons terhadap rangsangan cahaya, dan banyak sel yang memProses informasi penglihatan. Impuls penglihatan dari sel-sel fotosensitif kemudian disalurkan ke otak melalui akson di sarafoptik (nervus opticus).Lapisan di Mata Setiap bola mata dikelilingi oleh tiga lapisan yang berbeda.Sklcru Lapisan luar mata adalah sklera (sclera), suatu lapisan opak jaringan ikat padat. Sklera sebelah dalam terletak berbatasan dengan koroid. Lapisan ini mengandung berbagai jenis serat jaringan ikat dan sel jaringan ikat, termasukmakrofag danmelanosit. Di sebelah anterior, sklera mengalami modifikasi menjadi kornea (cornea) yang transparan, tempat lewatnya cahaya masuk ke mata.f-*prs*r: !ks*ul+r f{-Jr**J Di sebelah dalam sklera yaitu lapisan tengah atau vaskular (uvea). Lapisan ini terdiri dari tiga bagian: suatu lapisan berpigmen padat yaitu koroid (choroidea), badan siliar (corpus ciliare), dan iris. Di koroid terdapat banyak pembuluh darah yang memberi makan sel fotoreseptor di retina dan struktur bola mata.ffr,/rn.: Lapisan paling dalam di ruang paling posterior pada mata adalah retina. Tiga perempat posterior retina adalah daerah fotosensitif. Bagian ini terdiri dari sel batang (neuron bacilliferum), sel kerucut (neuron coniferum), dan berbagai interneuronr yang terangsang oleh dan berespons terhadap cahaya. Retina berakhir di daerah anterior mata yaitu ora serrata, merupakan bagian retina yang tidak fotosensitif. Bagian ini berlanjut ke depan untuk melapisi bagian dalam badan siliar dan daerah posterior iris.Ruang Mata (Canrerae Buihi) Mata juga mengandung tiga ruang. Camera anterior adalah suatu ruangyang terletak di antara kornea, iris, dan lensa. Camera posterior adalah suatu ruang kecil yang terletak di antara iris, prosesus siliaris, serat zonula (fibrae zonulares), dan lensa. 505
Camera vitr ea (vitreous chamber) adalah ruang posterior yang lebih besar, terletak di belakang lensa dan serat zonula, dan dikelilingi oleh retina. Camera anterior dan posterior terisi oleh cairan encer yang disebut humor aquosus (aqueous humor). Cairan ini terus-menerus diproduksi oleh prosesus siliaris (processus ciliaris) yang terletak di belakang iris. Humor aquosus beredar dari camera posterior ke camera anterior, tempat cairan ini dikeluarkan oleh vena. Camera vitrea terisi oleh bahan gelatinosa yaitu korpus vitreus (corpus vitreum).Bagian Fotosensitif Mata Retina fotosensitif mengandung banyak jenis sel yang tersusun membentuk lapisanJapisan sel yang berbeda. Lapisan yang peka cahaya mengandung sel yaitu sel batang dan sel kerucut. Kedua sel ini dirangsang oleh berkas sinar yang berjalan menembus lensa. Akson aferen (sensorik) (serat saraf)- meninggalkan retina-menghantarkan impuls cahaya dari retina melalui saraf optik ke otak untuk interpretasi visual. Bagian posterior mata juga mengandung sebuah bercak berpigmen kekuningan yang disebut ma- kula lutea (macula lutea). Di bagian tengah makula lutea terdapat cekungan yaitu fovea. Fovea tidak mengandung sel batang fotoreseptif dan pembuluh darah. Fovea mengandung konsentrasi tinggi sel kerucut fotosensitif.Sistem Pendengaran Sistem pendengaran terdiri dari tiga bagian utama: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga adalah organ khusus yang mengandung struktur-struktur yang berperan dalam pendengaran, keseimbangary dan pemeliharaan keseimbangan.ii.r;lir\"t$;r i+;ex,\" Daun telinga atau auricula auris externae menangkap gelombang suara dan mengarahkannya melalui liang telinga luar (meatus acusticus externus) ke dalam gendang telinga atau membran timpani (membrana tympanica).Ii*d+itp*r fu*g;1,* Telinga tengah (auris media) adalah suatu rongga kecil berisi udara yang disebut rongga timpani (cavitas tympani). Rongga ini terletak di dalam dan dilindungi oleh tulang temporal tengkorak. Membran timpani memisahkan liang telinga luar dari telinga tengah. Di telinga tengah terdapat tiga tu- lang yang sangat kecil, tulang pendengaran (ossicula auditoria) terdiri dari stapes, inkus (incus), dan maleus (malleus); di telinga tengah juga terdapat tuba auditoria (eustachian tube). Rongga telinga tengah berhubungan dengan daerah nasofaring kepala melalui tuba auditoria. Tuba auditoria memung- kinkan tekanan udara di kedua sisi membran timpani setara saat menelan atau bersin.*, i,Jrg1g.1 L]*1\"', lrlr Telinga dalam terletak jauh di dalam tulang temporal tengkorak. Bagian ini terdiri dari rongga dan saluran kecil yang berhubungan dengan bentuk beragam. Rongga-rongga ini, kanalis semisirkularis (canales semicirculares), vestibulum, dan koklea (cochlea), secara kolektif disebut labirin bertulang atau labyrinthus osseus. Di dalam labirin bertulang yaitu labirin selaput (labyrinthus membranaceus) yang terdiri dari serangkaian kompartemen berdinding tipis dan saling berhubungan yang terisi cairan.n,;lSiim;; Organ yang khusus menerima dan menghantarkan suara (pendengaran) ditemukan di telinga dalam di dalam struktur yang disebut koklea. Koklea adalah saluran spiral bertulang yang mirip rumah keong. Koklea melakukan tiga putaran mengitari sebuah pilar tulang di bagian tengah yaitu modiolus.
Di bagian dalam, koklea dibagi menjadi tiga saluran, duktus vestibularis (skala vestibuli), duktus timpani (skala timpani), dan duktus koklearis (skala media). Di dalam duktus koklearis di atas membranbasilar (laminabasilaris) terdapat organ pendengaran Corti (organum spirale). Organ ini terdiri dari banyak sel reseptor pendengaran atau sel rambut (cochleocytus) dan beberapa sel penun- jang yang berespons terhadap berbagai frekuensi suara. Rangsangan pendengaran (suara) dihantarkan dari sel reseptor melalui akson aferen saraf koklear (nervus cochlearis) ke otak untuk diterjemahkan.Fungsr Vestibulum Organ dengan fungsi vestibular untuk keseimbangan ditemukan di utrikulus (utriculus), sakulus (sacculus), dan tiga kanalis semisirkularis.GAMBAR 20.1 ffi Kelopak Mata {Potongan SaEital}Lapisan luar kelopak mata terdiri dari kulit tipis (sisi kiri). Epidermis (4) terdiri dari epitel berlapisg\"i.rrg dengan pa-pila. Di dermis (6) terdapat folikel rambut (t, 3) dengan keleniar sebasea (3) dankeleniar keringat (5). Lapisan inierior kelopak mata adalah membran mukosa yang disebut koniungtiva palpebra ( f 5).Bagian ini terletak dekat dengan bola mata. Epitel konjungtiva palpebra (t5) adalah epitel berlapiskoiorrrrra, rendah dengan sedikit sel goblet. Epitel berlapis gepeng (4) kulit tipis berlanjut hingga ke tepikelopak mata dan kemudian menyatu menjadi epitel berlapis silindris konjungtiva palpebra (15). Lamina propria konjungtiva palpebra (1S) yang tipis mengandung serat elastik dan kolagen. Dibawah lamina propria adalah lempeng jaringan ikat kolagenosa padat yang disebut tarsus ( 16), tempatditemukannya kelenjar sebasea khusus yang besar yaitu keleniar tarsal (meibomian) (glandula se-bacea tarsalis) (fZ). Asini sekretorik kelenjar tarsal (17) bermuara ke dalam duktus sentralis (19)yang-Ubjeurnjaglanbesbeajsajakreldoepnagkanmkaotanjutenrgdativpaatpbaulpleubmraa(ttaS)(cdilaian bermuara di tepi kelopak mata' dari folikel palpebrae) (fO) yang berasalrambut (f) panyang dan besar. Bulu mata (10) berhubungan dengan keleniar sebasea (f l) kecil. Diantara folikel-folikel rambut (9) bulu mata (10) terdapat keleniar keringat (ltoU) (glandula sudo-rifera palpebralis) ( 18) besar' Kelopak mata mengandung tiga jenis otot: bagian palpebra otot rangka yaitu orbikularis okuli(musculus orbicularis oculi) (S); otot rangka siliaris (niotan) (musculus ciliaris) (ZO) di bagianfolikel rambut (9), bulu mata (10), dan kelenjar tarsal (17); dan otot polos yaitu otot tarsal superior(utitter) (musculus tarsalis superior) ( tz) di kelopak mata atas. Jaringan ikat (7) kelopak mata mengandung sel adiposa (2), pembuluh darah ( t+), dan iaring-anlimfoid (13)
Humor AquosusHumor aquosus (aqueous humor) adalah produk epitel siliaris mata. Cairan encer ini mengalir kedalam camera anterior dan posterior mata di antara kornea dan lensa. Humor aquosus mJmbilaskornea dan lensa nonvaskular, dan juga menyalurkan nutrien O\"n otr:igen'Korpus VitreusCamera vitrea mata terletak di belakang lensa dan mengandung suatu bahan gelatinosa yangdisebut korpus vitreus (corpus vitreum), suatu gel tidak berwarna transparan yungiurut\"ma terdir]dari air. Selain itu, korpus vitreus mengandung asam hialuronat, serat kolagen y\"ng ,rngut tipir,glikosaminoglikan, dan beberapa protein. Korpus vitreus menghantarkan cahaya yang masuk,bersifat nonrefraktif dalam kaitannya dengan lensa, berperan membentuk tekanan intraokular bolamata, dan menahan retina di tempatnya pada lapisan berpigmen bola mata.RetinaRetina fotosensitif mengandung tiga jenis neuron, tersebar dalam berbagai lapisan:. sel batang(neuron bacilliferum) dan kerucut (neuron coniferum) fotoreseptif, sel bipolar (neuroi bipolarefdan sel ganglion (neuron ganglionare). Sel batang dan sel kerucut adalah neuron reseptor yangesensial untuk penglihatan. Sel-sel ini bersinapsdengan sel bipolar, yangkemudian menghubungkanneuron reseptor dengan sel ganglion. Akson aferen yang meninggalkan sel ganglion bertemu dibagian posterior mata di papilla optik (diskus optikus) (discus nervi optici) dan meninggalkanmata sebagai saraf optik (nervus opticus). Papilla optik juga disebut bintik buta (b/ind sporifarenabagian ini tidak memiliki sel fotoreseptor dan hanya mengandung akson. Karena sel batang dan sel kerucut terletak berbatasan dengin lapisan koroid retina, berkassinar mula-mula harus melewati lapisan sel ganglion dan bipolar rlntuk mencapai dan mengaktifkansel batang dan kerucut fotosensitif. Lapisan berpigmen koroid di sebelah retina menyeta\"p n\"rf.itsinar dan mencegah pemantulan kembali melalui retina.Sel Batang dan Sel KerucutSel batang sangat peka terhadap cahaya dan berfungsi paling baik dalam keadaan redup ataukurang cahaya, misalnya sore atau malam hari. Dalam keadaan gelap, pigmen penglihatan yaiturodopsin disintesis dan menumpuk di sel batang. Sebaliknya, sel kerucut kurang peka terhadapcahaya redup, tetapi berespons paling baik terhadap cahaya terang. Sel kerucut juga pentinguntuk ketajaman penglihatan dan penglihatan warna. Sel kerucut lebih peka terhadap spektrumwarna merah, hijau, atau biru. Sel kerucut mengandung pigmen penglihatan iodopsin. Penyerapandan interaksi berkas cahaya dengan pigmen-pigmen ini menyebabkan perubahan molekul pigmen.Hal ini merangsang sel batang atau kerucut dan menghasilkan impuls saraf untuk penglihatan. Di bagian posterior mata terdapat suatu cekungan dangkal di retina tempat pembuluh darahtidak melintas di atas sel fotosensitif. Bagian tipis ini disebut fovea dan bagian tengahnya hanyamengandung sel kerucut. Sumbu penglihatan mata melewati fovea. Akibatnya, n\"rtas cahayajatuh langsung dan merangsang sel-sel kerucut yang tersusun rapat di bagian tengah fovea. Karenaitu, fovea mata menghasilkan ketajaman penglihatan paling baik dan diskriminasi warna palingtajam.
12 Otot tarsal superior (Muller)3 Kelenjar sebasea (folikel rambut)5 Kelenjar keringat 17 Kelenjar tarsal (meibomian)9 Folikel rambut (bulu mata) 18 Kelenjar keringat11 Kelenjar sebasea (bulu mata) (Moll) 19 Duktus sentralis (kelenjar tarsal) 20 Otot siliaris (Riolan)GAMBAR 20,1 Kelopak mata (potongan sagital). Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran lemah.
#GAMBAR 20.2 Kelenjar Lakrimal Kelenjar lakrimal terdiri dari beberapa lobus yang dipisahkan menjadi lobuluslobulus oleh septum iaringan ikat (2) yang mengandung saraf (4), sel adiposa (6), dan pembuluh darah (9). Kelenjar lakrimal adalah kelenjar campuran serosa yang mirip dengan kelenjar liur dalam struktur lobulus dan asini tubuloalveolar (S) yang bervariasi bentuk dan ukurannya. Sel mioepitel (myoepitheliocytus) (f, S) yangberkembangbaikmengelilingi masing-masing asini sekretorik (8) kelenjar. Duktus ekskretorius intralobularis (7) kecil, dilapisi oleh epitel selapis kuboid atau silindris, terletak di antara asini tubuloalveolar (8). Duktus ekskretorius interlobularis (3) yang lebih besar di- lapisi oleh dua lapisan sel kolumnar rendah atau epitel bertingkat semu.GAMBAR 20.3 ffi Kornea {Potongan Transversal} Kornea adalah struktur mata yang tebal, transparan, dan nonvaskular. Permukaan anterior kornea dilapisi oleh epitel kornea berlapis gepeng ( 1) yang tidak berkeratin dan terdiri dari lima atau lebih lapisan sel. Lapisan sel basal adalah kolumnar dan terletak di atas membrana basalis tipis yang ditunjang oleh lamina limitans anterior (nou'man) (+) homogen yang tebal. Stroma kornea (substantia propria) (2) di bawahnya membentuk badan kornea. Bagian ini terdiri dari berkas-berkas sejajar serat kolagen (5) dan lapisan fibroblas (6) gepeng. Lamina limitans posterior (Descemet) (Z) adalah membrana basalis tebal yang terletak di bagian posterior stroma kornea (2). Permukaan posterior kornea yang menghadap camera anterior mata dilapisi oleh epitel selapis gepeng yaitu epitel posterior (3), yang juga merupakan endotel kornea.
5 Sel mioepitel1 Sel mioepitel \.\ $:{ l.o2 Septum jaringan '€l o\i...S).r, r]]t- T Wf $ 6 Sel adiposa ikat Sr \, lr :,ki 7 Duktus ekskretorius3 Duktus Yr !''-' intralobularis ekskretorius 'ffi interlobularis 8 Asini tubuloalveolar o\"'.\$e!$ffi$ $ilrsY4 Saraf {$ ti ?,'6\"ry'{ffi,'- - =- l*t Y*,.,\"{* 9 Pembuluh darah s tl , t f.-B;;t-\".; ff,*.q*GAMBAR 20.2 Kelenjar lakrimal. Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran sedang.1 Epitel kornea 4 Lamina limitans anterior (Bowman) 5 Serat kolagen 6 Fibroblas Z Lamina limitans posterior (Descemet)GAMBAR 20.3 Kornea (potongan transversal). Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran sedang.
GAMBAR 20.4 ffi Bola Mata (Potongan Sagital) Bola mata dikelilingi oleh tiga lapisan konsentrikutama: lapisan luar jaringan ikat fibrosa kuat yang terdiri dari sklera (fS) dan kornea (l); lapisan tengah atau uvea yang terdiri dari koroid (Z) yangsangat vaskular dan berpigmen, badan siliar (terdiri dari prosesus siliaris dan otot siliaris) (4, l4,l5), dan iris (f 3); dan lapisan paling dalam yang terdiri dari retina (8) fotosensitif. Sklera (tS) adalah lapisan jaringan ikat putih opak yang kuat terdiri dari serat-serat kolagen ter- anyam padat. Sklera (t8) mempertahankankekakuanbola mata dan tampaksebagaibagian \"putiti'mata. Sambungan antara kornea dan sklera terjadi di daerah transisi yaitu limbus (12), terletak di bagian anterior mata. Di bagian posterior mata, tempat saraf optik ( tO) keluar dari kapsul mata, adalah tempat transisi antara sklera ( tA) bola mata dan jarlngan ikat dura mater (23) susunan saraf pusat. Koroid (7) dan badan siliar (4, t4,15) berbatasan dengan sklera (18). Pada potongan sagital bola mata, badan siliar (4, 14, 15) tampak berbentuk segitiga dan terdiri dari otot polos siliaris (f+) dan prosesus siliaris (+, f S). Serat-serat otot siliaris (1+) memperlihatkan susunan longitudinal, sirkular, dan radial. Prosesus siliaris (4, tS) dibentuk oleh juluran-juluran badan siliar yang berlipatJipat dan mengandung banyak pembuluh darah serta melekat pada ekuStor lensa (f6) oleh ligamentum sus- pensorium atau serat zonula (5) lensa. Kontraksi otot siliaris (14) mengurangi tegangan pada serat zonula (5) sehingga lensa ( 1 6) mengambil bentuk konveks. fris ( f 3) menutupi lensa secara parsial dan merupakan bagian mata yang berwarna. Serat otot polos sirkular dan radial membentuk lubang di iris yaitu pupit ( f f ). Bagian interior mata di depan lensa dibagi lagi menjadi dua kompartemen: camera anterior (2) terletak antara iris (ta) dan kornea (t), dan camera posterior (3) terletak antara iris (13) dan lensa (t6). Camera anterior (z) dan posterior (3) terisi oleh cairan enceryang disebut humor aquosus. Kom- Partemen posterior yang besar dalam bola mata terletak di belakang lensa adalah korpus vitreus (f 9). Bagian ini terisi oleh bahan gelatinosa, humor vitreus yang transparan. Di belakang badan siliar (4, L+,15) yaitu ora serrata (t, tZ), batas paling anterior yang tegas di bagian fotosensitif retina (8). Retina (8) terdiri dari banyak lapisan sel, yang salah satunya mengandung sel peka-cahaya, sel batang dan sel kerucut. Di sebelah anterior ora serrata (6, 17) terdapat bagian nonfotosensitif retina yang berlanjut ke depan untuk membentuk lapisan dalam badan siliar (4, 14, lS) dan bagian posterior iris (13). Histologi retina disajikan leblh rinci di Gambar 20.6 dan20.7. Di dinding posterior mata terdapat makula lutea (20) dan papilla optik (9) atau diskus optikus. Makula lutea (20) adalah bercak kecil berpigmen kuning, seperti terlihat melalui oftalmoskop, dengan cekungan dangkal di tengah yang disebut fovea (zo). Makula lutea (20) adalah bagian mata dengan ketajaman penglihatan paling baik. Bagian tengah fovea (20) tidak mengandung sel batang dan pem- buluh darah. Fovea hanya memiliki konsentrasi tinggi sel kerucut. Papilla optlk (9) adalah daerah tempat saraf optik (10) meninggalkan bola mata. Papilla optik (9) tidak memiliki sel batang dan kerucut peka-cahaya dan membentuk \"bintik buta\" mata. Sklera (18) sebelah luar berbatasan dengan jaringan orbita dan mengandung jaringan ikat longgar, sel adiposa (Zt) dijaringan lemak orbita, serat saraf, pembuluh darah (22), pembuluh limfe, dan kelenjar.GAMBAR 20.5 ffi Bola Mata Posterior: $klera, Koroid, Papilla Optik, $araf Optik, Retina, dan Fovea (Pandangan Menyeluruh) Gambar pembesaran-kuat ini memperlihatkan suatu potongan retina di bagian posterior bola mata. Terlihat di sini koroid (7) berpigmen dengan banyak pembuluh darah, dan lapisan jaringan ikat sklera (s). Cekungan dangkal di retina menunjukkan fovea (S), y\".tg terutama terdiri dari sel kerucut (6) peka-cahaya. Di bagian lain retina terlihat sel batang dan sel kerucut (3), berbagai sel dan lapisau serat retina, dan serat saraf optik (f). Serat saraf optik (i) menyatu di bagian posterior bola rnata untuk membentuk papilla optik (Z) dan saraf optik (4), yang keluar dari bola mata. Sel khusus dan lapisan serat yang rnembentuk retina fotosensitif lainnya digambarkan dan diuraikan pada penbesaran yang lehih kuat di Ganrliar 20.d dan .3$.)1.
1 Kornea 11 Pupil2 Kamera anterior 12 Limbus3 Kamera posterior 1 3 lris4 Prosesus siliaris 14 Otot5 Serat zonula siliaris (ligamentum 1 5 Prosesus suspensorium) siliaris6 Ora serrata 1 6 Lensa 17 Ora serrata 18 Sklera 19 Korpus vitreus 20 Makula lutea dan fovea 21 Sel adiposa (jaringan lemak orbita) 22 Pembuluh darah 23 Dura mater (saraf optik)GAMBAR 20.4 Bola mata (potongan sagital). Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran lemah.1 Serat saraf optik2Papilla ...- .4 \"-..-. \-,.i r#o't#l 6 Sel3 Sel kerucut kerucut dan batang 7 Koroid I SkleraGAMBAR 20.5 Bola mata posterior: sklera, koroid, papilla optik, saraf optik, retina, dan fovea(pandangan menyeluruh). Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran sedang.
GAMBAR 20.6 ffi Lapisan Koroid dan Retina (Rincian) Lapisan dalam jaringan ikat sklera (10) terletakberbatasan dengan koroid. Koroid dibagi menjadi bebe- rapa lapisan: lamina suprachoroidea dengan melanosit (tt), lamina vasculosa (t), lamina choro- idocapillaris ( r z), dan membran limitans transparan, atau lamina basalis (glassy [Bruch's] membrane) . Lamina suprachoroidea (ti) terdiri dari serat kolagen halus, anyaman serat elastilg fibroblas, dan banyak melanosit. Lamina vasculosa (1) koroid mengandung pembuluh darah (f ) ukuran sedang dan besar. Di jaringan ikat longgar di antara pembuluh-pembuluh darah (1) terdapat melanosit (Z) gepeng besar yang menyebabkan lapisan ini berwarna gelap. Lamina choroidocapillaris (11) mengandung anyaman kapiler dengan lumen besar. Lapisan koroid paling dalam, lamina basalis Glouy [Bruch's] membrane), terletak berbatasan dengan sel epitel pigmen (3) retina dan memisahkan koroid dan retina (lftat Gambar20.7). Lapisan terluar retina mengandung sel epitel pigmen (3). Membrana basalis sel epitel pigmen (3) membentuk lapisan terdalam lamina basalis (glassy [Bruch'sl membrane) koroid. Sel epitel pigmen (3) kuboid mengandung granula (pigmen) melanin di sitoplasmanya. Yang berbatasan dengan sel epitel pigmen (3) adalah lapisan fotosensitif sel batang (4) yang lebih tipis dan sel kerucut (S) yang lebih tebal (stratum bacillorum conorumque). Sel-sel ini terletak di samping membran limitans luar (stratum limitans externum) (6) yang dibentuk oleh prosesus sel-sel neuroglia penunjang yaitu sel Miiller. Lapisan nukleus luar (stratum nucleare externum) (t3) mengandung nukleus sel batang (4, 7) dan sel kerucut (5,7) sertaprosesus luar selMiiller. Di lapisanpleksiformluar (stratumplexiforme externum) (f+) ditemukan akson sel batang dan kerucut (a, S) ya\"g bersinaps dengan dendrit sel bi- polar dan sel horizontal yang menghubungkan sel batang (+) dan kerucut (5) ke lapisan sel ganglion (stratum ganglionicum) (S). Lapisan nukleus dalam (stratum nucleare internum) (fS) me- ngandung nukleus sel bipolar, horizontal, amakrin, dan neuroglia Miiller. Sel horizontal dan amakrin adalah sel asosiasi. Di lapisan pleksiform dalam (stratum plexiforme internum) (16), akson sel bipolar bersinaps dengan dendrit sel ganglion (8) dan sel amakrin. Lapisan sel ganglion (8) mengandung badan sel ganglion dan badan sel neuroglia. Dendrit dari sel ganglion bersinaps di lapisan pleksiform dalam (16). Lapisan serat saraf optik (stratum neurofibrarum) (tZ) mengandung akson sel ganglion (8) dan serat sel Miiller bagian dalam. Akson sel ganglion (8) menyatu ke arah diskus optikus dan mem- bentuk lapisan serat saraf optik (17). Ujung serat sel Mtiller bagian dalam mengembang untuk mem- bentuk membran limitans dalam (9) retina. Pembuluh darah retina berjalan di lapisan serat saraf optik (i7) dan menembus hingga sedalam lapisan nukleus dalam (tS). Banyak pembuluh darah di berbagai bidang potongan dapat dijumpai di lapisan ini (tidak ditandai).GAMBAR 2O,7 W Mata: Lapisan Retina dan Koroid (Rincian) Fotomikrograf perirbesaran-kuat memperlihatkan lapisan-lapisan retina fotosensitif. Koroid (f ) adalah Iapisan luar vaskular dengan jaringan ikat longgar dan melanosit berpigmen. Lapisan koroid (1) ber- batasan dengan lapisan retina terluar, sel-tunggal, lapisan epitel berpigmen (Z). Sel batang dan kerucut (3) peka-cahaya membentuk lapisan berikutnya, yang dipisahkan dari lapisan nukleus luar (4) yang padat oleh membran limitans luar (5) yang tipis.Jauh di dalam lapisan nukleus luar (4) terdapat daerah terang hubungan sinaps. Ini adalah lapisan pleksiform luar (6). Lapisan padat badan sel dari neuron-neuron yang terintegrasi membentuk lapisan nukleus dalam (Z), yangberbatasan dengan lapisan pleksiform dalam (S) yang terang. Di lapisan pleksiform dalam (8), akson neuron yang terintegrasi membentuk hubungan sinaps dengan akson neuron yang mem- bentuk traktus optikus. Badan sel neuron traktus optikus membentuk lapisan sel ganglion (9), dan akson aferennya membentuk lapisan serat saraf optik (f 0) terpulas-terang. Lapisan terdalam retina adalah membran limitans dalam ( t t ), yang memisahkan retina dari korpus vitreus bola mata.
2 Melanosit i.{: 10 Sklera3 Sel pigmen retina 11 Lamina suprachoroidea4 Sel batang .lI:,5 Sel kerucul dengan melanosit6 Membran limitans Iuar -ti! i7 Nukleus sel batang '\l j 12 Lamina choroidocapillaris dan kerucut I \"irSss,*I 13 Lapisan nukleus luarB Lapisan sel ganglion .'r.*:w--, 14 Lapisan pleksiform luar '15 Lapisan nukleus dalam 16 Lapisan pleksiform dalam 1 7 Lapisan serat saraf optikGAMBAR 20.6 Lapisan koroid dan retina (rincian). Pulasan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran kuat.2 Epitel 5 Membran berpigmen limitans luar3 Sel batang dan 6 Lapisan kerucut pleksiform luarGAMBAR 20.7 Mata: lapisan retina dan koroid. Pulasan: trikrom Masson. 1OOX 7 Lapisan nukleus dalam 8 Lapisan pleksiform dalam 9 Lapisan sel ganglion 10 Lapisan serat saraf optik 11 Membran limitans dalam
GAMBAR 20.8 tr Telinga Dalam: Koklea (Potongan Vertikal) Gambar pembesaran-lemah ini memperlihatkan karakteristik labirin di telinga dalam. Labirin bertulang atau labyrinthus osseus cochlearis (t+, rc) berputar mengelilingi sumbu pusat tulang spongiosa yang disebut modiolus ( r5). Di dalam modiolus ( 15) terdapat ganglion spirale (7), yang terdiri dari banyak aferen bipolar atau neuron sensorik (7). Dendrit dari neuron bipolar (7) ini menjulur dan menyarafi sel rambutyangterletakdiaparatuspendengaranyaituorganumspirale (organof Corti) (12).Aksondari neuron-neuron aferen ini menyatu dan membentuk saraf koklear (t3), yang terletak di modiolus (15). Labirin bertulang (t+, rc) telinga dalam dibagi menjadi dua rongga utama oleh lamina spiralis cochleae (6) dan membran basilar (lamina basilaris) (9). Lamina spiralis cochleae (6) menonjol dari modiolus (t5) sekitar separuh jalan ke dalam lumen saluran koklea. Membran basilar (9) berlanjut dari lamina spiralis cochleae (6) ke ligamentum spirale (1f ), yaitu penebalan jaringan ikat periosteum di dinding luar bertulang kanal koklear (8). Kanal koklear (canalis cochleae) (8) dibagi menjadi dua kompartemen besar, duktus timpani (skala timpa\"i) (+) sebelah bawah dan duktus vestibularis (skala vestibuli) (2) sebelah atas. Duktus timpani (a) dan duktus vestibuli (Z) yangterpisah berlanjut mengikuti alur spiral menuju apeks koklea, tempat keduanya berhubungan melalui sebuah lubang kecil yaitu helicotrema (f ). Membrana vestibularis (Reissner) (5) memisahkan duktus vestibularis (2) dari duktus koklea- ris (skala media) (g) dan membentuk atap duktus koklearis (3). Membrana vestibularis (5) melekat pada ligamentum spirale ( 11) di dinding luar bertulang kanal koklear (S). Sel-sel sensorik untuk deteksi suara terletak di organum spirale (tZ),yangterletak di atas membran basilar (9) duktus koklearis (3). Membrana tectoria ( l0) menutupi sel-sel di organum spirale ( tZ) (lihat luga Gambar 20.9).GAMBAR 20.9 ffi Telinga Dalam: Duktus Koklearis (Skala Media) dan Organ Pendengaran Corti Gambar ini memperlihatkan secara lebih rinci duktus koklearis (skala media) (9), organum spirale (organ of Corti) (f3) untuk pendengaran dan sel-sel terkait pada pembesaran yang lebih kuat. Dinding luar duktus koklearis (9) dibentuk oleh suatu daerah vaskular yaitu stria vascularis ( f5). Epitel bertingkat yang melapisi stria vascularis (tS) mengandung suatu anyaman kapiler intraepitelial yang terbentuk dari pembuluh-pembuluh darah yang mendarahi jaringan ikat di ligamentum spirale (f Z). Ligamentum spirale (t7) mengandung serat kolagen, fibroblas berpigmen, dan banyak pembuluh darah. Atap duktus koklearis (9) dibentuk oleh membrana vestibularis (Reissner) (6) tipis, yang memi- sahkanduktuskoklearis (9) dariduktusvestibularis (skalavestibuli) (Z).Membranavestibularis (6) terbentang dari ligamentum spirale ( tZ) ai dinding luar duktus koklearis (9) yang terletak di bagian atas striavaskularis (15) hinggaperiosteumteballaminaspiraliscochleae (2) dekatlimbusspiralis (l). Limbus spiralis (1) adalah massa tebal jaringan ikat periosteum lamina spiralis cochleae (Z) yang meluas ke dalam dan membentuk dasar duktus koklearis (q).limbus spiralis (1) dilapisi oleh epitel (5) yang tampak silindris dan ditunjang oleh perluasan lateral lamina spiralis cochleae (2). Perluasan lateral ekstraselular epitellimbus spiralis (S) melebihilimbus spiralis (1) membentukmembrantectoria (10), yang menutupi terowongan spiral dalam (cuniculus spiralis internus) (S) dan sebagian organum spirale (13). Membran basilar (f6) adalah jaringan ikat vaskular yang membentuk dinding bawah duktus koklearis (9). Organum spirale (3) terletak di atas serat-serat membran basilar (t6) dan terdiri dari sel rambut luar (cochleocpus externus) ( I I ) sensorik, sel penunjang, terowongan spiral dalam (8), dan terowongan dalam (cuniculus internus) ( f Z). Serat aferen saraf koklear (4) dari sel bipolar terletak di ganglion spirale (3) berjalan menembus laminaspiraliscochleae (2) danbersinapsdenganselrambutluar (tt) diorganumsplrale (13).
1 Helicotrema 7 Neuron bipolar ganglion spirale2 Duktus vestibularis t,;. 8 Dinding luar (skala vestibuli) $;;:\" bertulang kanal koklear3 Duktus koklearis 3? (skala media) 9 Membran basilar ,d4 Duktus timpani 10 Membrana (skala timpani) - lrr tectoria5 Membrana \"', ir, 11 Ligamentum vestibularis K; . spirale6 Lamina spiralis cochleae ;:j', 12 Organum spirale .-t (Organ of Corti) 13 Saraf koklear 14 Labirin bertulang 15 Modiolus 16 Labirin bertulang koklea kokleaGAMBAR 2O.8 Telinga dalam: koklea (potongan vertikal). Pulasan: hematoksilin dan eosin.Pembesaran lemah. 5 Epitel limbus 7 Duktus vestibularis 14 Dinding spiralis (skala vestibuli) bertulang koklea1 Limbus spiralis ./ 15 Stria2 Lamina spiralis B Terowongan spiral dalam vascularis cochleae 10 Membrana tectoria 16 Membran basilar3 Neuron ganglion 17 Ligamentum spirale spirale4 Saraf koklear 12 Terowongan dalamGAMBAR 20.9 Telinga dalam: duktus koklearis (skala media). Pulasan: hematoksilin dan eosin.Pembesaran sedang.
ffGAMBAR 20.10 Telinga Dalam: Duktus Koklearis dan Organum Spirale Fotomikrograf dengan pembesaran yang lebih kuat ini memperlihatkan telinga dalam dengan kanal koklear dan organum spirale (organ of Corti) (S) untuk pendengaran di koklea bertulang (r, S). Kanal koklear dibagi menjadi duktus vestibularis (skala vestibuli) (fo), duktus koklearis (skala media) (e), dan duktus timpani (skala timpani) (f +). uembrana vestibularis (2) tipis memisahkan duktus koklearis (3) dari skala vestibuli ( 10). Membran basilar (7) yang lebih tebal memisahkan duktus koklearis (3) darl duktus timpani (skala timpani) (14). Membran basilar (7) terbentang dari jaringan ikat ligamentum spirale (6) hingga limbus spiralis (f r) tebal. Membran basilar (7) menyokong organum spirale (8) dengan sel rambut (5) sensoriknya dan sel penunjang. Membrana tectoria (4) terjulur dari limbus spiralis (tt). tr,lembrana tectoria (4) menutupi sebagian organum spirale (S) dan sel rambut (S). Set ganglion spirale (f S) bipolar sensorik terletak di koklea bertulang (1, 9). akson aferen dari sel ganglion spirale (13) berjalan menembus la- mina spiralis cochleae (tZ) ke organum spirale (8) tempat dendrit-dendritnyabersinaps dengan sel rambut (5) di organum spirale (8). K*klea Koklea'teli,nea:dalirn m:engandung,oi€an pendengat'an Corti {organum spiratt!)r Celombang suara vang::r,rjasuk ,telinga:dan, rn€laiui, m.eafu5l,,acusticus. externus menggetarkan membran, timpani. Getaran,mengdktjfkan'1iga osikel:(ossicula)'(stapes, i11gs' dan'maleusi di telinga tengah, yang kenrudiaqnrepghantaikan'getaran;.ini melewati telinga tengah atau rongga timpani ter,isl-udara:ke telinsAditlam,terifj-cai:fan. Suara menggetarkan membran basilar (lamina baiilaris) tempat orgq: 'num,spirde:[srada., Cglaran merangsang sel rambut (cochleocytus), :yang.sensitif .di organurlr spiraledan:mengubahgetaranmekanismenjadiimpulssaraf, lmpuls suara menjalar di sepanjang akson aferen sel ganglion bipolar yang terlet 'k di gangllon spirale telinga dalam. Akson-akson dari gangl ion spirale menyatu dan membentuk saraf auditorius atau koklear (nervus cochlearis), yang menyalurkan impuls dari sel-sel yang sensitif di,olganqm spirale ke otak untuk interpretasi suara. Aparatus Vestibular Aparaius,ve5tibtllar''ter.diri dari utrikulus, sakulus,:dan k4nalis semisiikulaxis.,:Organ organ yang sensilif:i,n!:bErespons.terhqdap percepatan linier atau angular,atau gerakan:rkepala. lnput sensoiik daii,::dparatrtls:'vestibular,.memulai jalur persarafan yang sarrgat kompleks sehingga mengaktifkan .,',''otol:9jtq!.iangk{ tend-ntu' untuk rnengoreksi keseimbangan, dan, mengembalikan tubuh 'ke.posiii Yangino.rmiil-'.
1 Koklea -------------+*;ll 9 Koklea bertulang2 Membrana 10 Duktus vestibularis vestibularis (skala vestibuli)3 Duktus koklearis 11 Limbus spiralis4 Membrana 12 Lamina spiralis tectoria cochleae 5 Sel rambut 13 Sel ganglion spirale6 Ligamentum spirale7 Membran basilar8 Organum 14 Duktus timpani spirale (skala timpani)GAMBAR 20.1O Telinga dalam: duktus koklearis dan organum spirale. Pulasan: hematoksilin daneosin. 30X
BAB 20 RingkasanOrgan lndra KhususSistem Penglihatano Mata terletak di dalam orbita sebagai rongga protektif di dalam tengkorako Citra visual disalurkan dari mata ke otak melalui saraf optikLapisan di Matao Sklera adalah lapisan terluar mata dan terdiri dari jaringan ikat padato Di sebelah dalam sklera yaitu lapisan tengah atau vaskular uvea yang memberi nutrisi bagi retina dan bola matao Uvea terdiri dari koroid berpigmerg badan siliar, dan iriso Retina adalah lapisan mata paling dalam; tiga perempat posterior retina adalah fotosensitifo Retina berakhir di anterior di ora serrata., yaitu bagian retina yang tidak fotosensitifBola Matao Sklera mempertahankan kekakuan bola mata dan merupakan bagian putih matao Di sebelah anterior, sklera mengalami modifikasi menjadi kornea transparan, tempat berkas cahaya masuk ke matao Koroid danbadan siliarberbatasan dengan sklerao Prosesus siliaris dari badan siliar melekat pada lensa melalui ligamentum suspensorium atau serat zonulao Iris menutupi sebagian lensa dan merupakan bagian mata yang berwarnao Otot polos radial membentuk lubang di iris yaitu pupilRuang Matao Camera anterior terletak di antara kornea, iris, dan lensao Camera posterior adalah ruang kecil di antara iris, prosesus siliaris, serat zonula, dan lensao Camera vitrea adalah ruang posterior yang besar di belakang lensa dan serat zonula, dikelilingi oleh retinaBagian Fotosensitif Matao Sel batang dan kerucut di retina peka terhadap cahayar Akson aferen meninggalkan retina dan menghantarkan impuls dari mata ke otak untuk interpretasiSekresi (Air Mata)o Masing-masing bola mata ditutupi oleh kelopak mata., yang mengandung kelenjar sebasea dan kelenjar keringat (tr,tott)r Di atas masing-masing bola mata terdapat kelenjar lakrimal, yang menghasilkan sekresi lakrimal atau air matao Sel mioepitel mengelilingi asini sekretorik kelenjar lakrimalo Air mata mengandung mukus, garam, dan enzim antibakterial lisozimo Sekresi kelenjar (tarsal) sebasea membentuk lapisan berminyak di permukaan lapisan air mataHumor Aquosuso Dihasilkan oleh epitel siliaris mata dan mengisi camera anterior dan posterioro Membilas kornea nonvaskular dan lensa; menyalurkan nutrien dan oksigen ke kedua struktur tersebutKorpus Vitneuso Camera vitrea terletak di belakang lensa dan mengandung bahan gelatinosa yaitu korpus vitreus520
. ,,,..i.,18ii.. Menghantarkan cahaya yang masuk, bersifat nonrefraktif, dan berperan menentukan tekanan intraokular bola matao Menahan retina pada tempatnya di lapisan berpigmen bola mataRetinao Mengandung tiga jenis neuron, tersebar dalam berbagai lapisano Sel kerucut dan batang adalah neuron reseptor yang esensial untuk penglihatan dan bersinaps dengan sel bipolarr Sel bipolar berhubungan dengan sel ganglion, yang akson-aksonnya menyatu di bagian posterior di papilla optiko Daerah papilla optik hanya mengandung akson saraf optik dan merupakan bintik butao Berkas cahaya menembus semua lapisan sel untuk mengaktifkan sel batang dan kerucuto Lapisan berpigmen koroid di sebelah retina menyerap cahaya dan mencegah pemantulanKoroido Dibagi menjadi lamina suprachoroidea, lamina vasculosa, dan lamina choroidocapillariso Lamina suprachoroidea mengandung serat jaringan ikat dan banyak melanositr Laminavasculosa mengandungbanyakpembuluh darah dan melanositr Lamina choroidocapillaris mengandung kapiler dengan lumen besaro Lapisan terdalam koroid adalah lamina basali s (gJassy membrane) dan terletak berbatasan dengan sel-sel pigmenr Sel-sel pigmen memisahkan koroid dari retina.Sel Batang dan Kerucuto Sel batang sangat peka terhadap cahaya, berfungsi pada cahaya redup, dan menyintesis pigmen penglihatan rodopsino Sel kerucut peka terhadap cahaya terangj penting untuk ketajaman penglihatan dan penglihatan warnar Sel kerucut paling peka terhadap spektrum warna mera[ hijau, atau biru dan mengandung pigmen penglihatan iodopsino Interaksi cahaya dengan pigmen penglihatan mengubah molekul pigmen dan merangsang sel kerucut dan batango Bagian posterior retina mengandung sebuah bercak berpigmen yaitu makula lutea dengan cekungan yang disebut foveao Fovea tidak mengandung sel batang dan pembuluh darah, dan mengandung sel kerucut fotosensitifo Fovea menghasilkan ketajaman penglihatan paling baik dan diskriminasi warna paling tajamSistem Pendengaranr Telinga adalah struktur khusus untukpendengaran, keseimbangan dan pemeliharaan keseimbanganTelinga Luaro Daun telinga atau auricula auris externae mengumpulkan gelombang suara dan mengarahkannya,melalui meatus acusticus externuso Gelombang suara mencapai gendang telinga atau membran timpaniTelinga Tengaho Mengandung rongga kecil berisi udara yang disebut rongga timpani di tulang temporal tengkorako Membran timpani memisahkan rneatus acusticus externus dari telinga tengah.r Mengandung tiga tulang yang sangat kecil, tulang pendengaran: stapes, inkus, dan maleuso Mengandung tuba auditoria (eustachian tube) yangberhubungan dengan nasofaringr Tuba auditoria menyeimbangkan tekanan udara di kedua sisi membran timpani
Telinga Dalamo Terletak jauh di dalam tulang temporal tengkorako Terdiri dari kanalis semisirkularis, vestibulum, dan koklea, yang disebut labirin bertulango Di dalam labirin bertulang terdapat labirin selaput, rangkaian kompartemen yang berisi cairanKokleao Terletak di telinga dalam; menerima dan menyalurkan suarao Saluran spiral yang membentuk tiga putaran mengelilingi pilar bertulang di tengah yaitu modioluso Dl modiolus terdapat ganglion spirale yang terdiri dari neuron-neuron aferen bipolaro Di sebelah interior dibagi menjadi duktus vestibularis (skala vestibuli)., duktus timpani (skala timpani), dan duktus koklearis (skala media)o Duktus koklearis mengandung reseptor atau sel rambut di organum spirale (organ of Corti)o Gelombang suara menggetarkan membran timpani, yang mengaktifkan osikel di telinga tengaho Osikel menghantarkan getaran ke telinga dalam dan menggetarkan membran basilaro Organum spirale terletak di membran basilar; getaran merangsang sel-sel rambut di organo Sel rambut di organum spirale mengubah getaran mekanis menjadi impuls saraf. lmpuls menjalar di sepanjang saraf aferen di ganglion spirale telinga dalam ke saraf koklear dan otak
Search
Read the Text Version
- 1 - 18
Pages: