Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 1. Anatomi

Bab 1. Anatomi

Published by haryahutamas, 2016-08-24 05:25:32

Description: Bab 1. Anatomi

Search

Read the Text Version

Anatomi Untuk mempeiajari anatomi mata, orbita, dan saraf kranialis ketiga, keempat, dan keenam sehingga dapat memahaml kondlst medis yang mempengaruhi struktu struktur ini.Pengetahuan mengenai anatomi dan fungsi mata penting dalam memahamipenyal<it mata. Suatu panduan singl<at diberil<an di bawah.Mata terdiri dari:o Suatu lapisan luar keras yang transParan di anterior (kornea) danopal< di posterior (sklera). Sambungan antara l<eduanya disebut limbus.Otot-otot ekstraokular melekat pada sklera sementara saraf optik me-ninggalkan slclera di posterior melalui lempeng kribiformis.o Suatu lapisan kaya pembuluh darah (koroiQ melapisi segmen Poste-rior mata dan memberi nutrisi pada permukaan dalam retina.t Korpus silrans terletal< di anterior. Korpus siliaris mengandung ototsifiaris polos yang kontral<sinya mengubah bentuk lensa dan memungkinl<anfokus mata berubah-ubah. Epitel siliaris mensekresi akueous humor danmempertahankan tekanan okular. Korpus siliaris merupakan tempat per-lekatan irls.. Lensa terletal< di belakang iris dan disolcong oleh serabut-serabuthalus (zonula) yang terbentang di antara lensa dan l<orpus siliaris.r Sudut yang dibentuk oleh iris dan kornea (sudut iridokornea) dilapisioleh suatu jaringan sel dan kolagen (ialinan trabekula). Pada sl<lera di luarjalinan ini, kanal Schlemrn mengalirlcan akueous humor dari bilil< anteriorke dalam sistem vena, sehingga teriadi drainase akueous. Daerah ini di-namakan sudut drainase.

Bab l: Anatomi Antara l<ornea di anterior dan lensa serta iris di posterior terdapat bilik mata anterior. Di antara iris, lensa, dan korpus siliar terdapat bllik mata posterior (yang berbeda dari korpus vitreous). Kedua bilik ini terisi oleh akueous humor. Di antara lensa dan retina terletal< korpus vitreous. Di anterior, konjungtiva al<an berlanjut dari sl<lera lce bagian bawah l<elopal< mata atas dan bawah. Satu lapis jaringan ikat (kapsul Tenon) meririsahkan l<onjungtiva dari sklera dan memanjang ke belakang sebagai satu penutup di sel<itar otot-otot rel<tus.Iris Brlik mala anterrorKanal Schlemm LimbusSudut iridokorteaKonjungtiva ZonulaBilik mata Korpus siharlsposlerior Ora serata Vitreous Lempeng kribiformis Saraf optikGambar 1.1 Anatomi dasar mataMata terletak dalam tulang orbita yang strukturnya diperlihatkan padaGambar 1.2. Orbita memilil<i bentul< seperri piramida bersisi empat. Padaapel<s posterior terletak kanal optik yang merupakan tempat lewatnyasaraf optik l<e otal<. Fisura orbita superior dan inferior merupakan tempatlewatnya pembuluh darah dan saraf lcranialis yang memberikan persarafanpada strul<tur orbita. Pada dinding anterior media terdapat fosa untuksakus lakrimalis. Kelenjar lakrimal terletak di anterior pada aspel<superolateral orbita.

Kelopak mata (lempeng tarsal) Tulang frontalAla mrnor os sfenoid Takik supraorbltaLempeng orbita Foramen optikala mayof os sfenoid Prosesus maksilarls Os etmordFosa kelenjar lakrimal Tulang nasalFisura orbita supenorFisura orbita inferior Tulang dan fosa laknmal Lempeng orbita. maksila Prosesus maksilansGambar 1.2 Anatomr orbitaKelopak mata:. memberil<an protel(si mekanis pada bola mata anterior; ,. mensel<resi bagian berminyal< dari lapisan film air mata;. n'renyebarkan film air mata ke l<onjungtiva dan l<ornea;. mencegah mata meniadi l<ering;o memilil<i pungta tempat air mata mengalir l<e sistem drainaselal<rimal. Kelopak mata terdiri dari:. Suatu lapisan permul<aan l<ulit.. Otot-otot orbikularis.. Suatu lapisan kolagen kuat (lempeng tarsal).. Suatu lapisan epitel, l<onjungtiva, berlanjut sampai l<e bola mata. Otot levator berjalan ke arah lcelopal< mata atas dan berinsersi padalempeng tarsal. Otot ini dipersarafi oleh saraf ketiga. Kerusal<an pada sarafini atau perubahan-perubahan pada usia tua menyebabl<an jatuhnya l<elopakmata (ptosrs). Suatu otot polos datar yang muncul dari permukaan pro-funda levator berinsersi pada lempeng tarsal. Otot ini dipersarafi olehsistem saraf simpatis. Jika persarafan simpatis rusak (seperti pada sindromHorner) akan terjadi ptosis ringan. Tepi kelopak mata adalah letal< sambungan mukokutan Sambungan inimengandung muara kelenjar minyak Meibom yang terletal< di lempengtarsal. Kelenjar ini mensel<resil<an l<omponen lipid dari film air mata. Dimedial, pada kelopak mata atas dan bawah, dua pungta l<ecil membentukbagian awal sistem drainase lakrimal.

Bab l: Anatomi oiot dan tendon levatorGambar 1.3 Anatomr kelopak mataAir mata mengalir ke dalam pungta atas dan bawah dan kemudian l<edalam sakus lakrimalis melalui kanalikuli atas dan bawah. Kanalikuli-kanalil<uli Kanalikulus atas Kanalikulus komunrs Duktus nasolakrimalis Turbinata rnferior Meatus inferiorGambar 1.4 Kor po a'r r d'ra s.s o oro.'ro:o o .r ^ |

Anatomi fungsional terperinci membentul< kanalil<ulus komunis sebelum memasuki sal<us lakrimalis. Duktus nasolakrimalis berialan dari sal<us ke hidung. Kegagalan bagian distal dul<tus nasolakrimalis untul< membentuk saluran sempurna pada saat lahir biasanya merupal<an penyebab mata berair dan lengket pada bayi. Drainase air mata meruPakan suatu Proses al<tif. Tiap kedipan kelopak mata membantu memomPa air mata melalui sistem ini.Film air mata Film air mata (tebal l0 pm) menutupi permukaan mata el<sterna dan terdiri dari tiga lapisan: I satu lapisan musln tipis yang berhubungan dengan permulcaan okular dan diproduksi terutama oleh sel goblet l<onjungtiva; 2 satu lapisan akueous yang dihasilkan oleh keleniar lalcrimal; 3 satu lapisan minyak permukaan yang dihasill<an oleh keleniar Meibom tarsal dan dibawa l<e tepi kelopak mata. Fungsi dari film air mata adalah: . merupal<an titik perbatasan udara/air mata yang halus untuk distorsi refraksi bebas cahaya pada kornea; o memberikan olcsigen di anterior pada kornea yang avaskular; r menghilangkan debris dan partikel asing dari permulcaan okular melalui aliran air mata; o memililci sifat antibakteri melalui kerja lisozim, laktoferin, dan imuno- globulin, terutama lgA sekretori.,Kornea (Gambar 1.5) Kornea memiliki l<etebalan 0,5 mm dan terdiri dari: . Epitel, suatu lapisan sl<uamosa anterior yang menebal di perifer pada limbus di mana lapisan ini bersinambung dengan l<oniungtiva. Limbus me- ngandung sel germinativum-atau sel stem. c Stroma dari serabut kolagen, substansi dasar, dan fibroblas yang menladi dasar l<ornea. Bentuk serabut kolagen yang regular dan diameternya yang kecil menyebabkan transparansi kornea. o Endotel, suatu lapisan tunggal dari sel yang tidak mengalami regenerasi yang secara aktif memompa ion dan air dari stroma untuk mengontrol hidrasi dan transparansi kornea. Perbedaan antara kapasitas regenerasi epitel dan endotel PentinS. Kerusal<an lapisan epitel, misalnya karena abrasi, dengan cePat diPerbaiki. Endotel, yang rusak karena penyakit atau pembedahan misalnya, tidak dapat beregenerasi. Hilangnya fungsi sawar dan pompa menyebabkan hidrasi berlebihan, distorsi bentuk regular serat l<olagen, dan keruhnya kornea.

Bab I: AnatomiGambar 1.5 Struktur kornea danfilm arr mata prekornea (skemattktrdak berdasarkan skala). Fungsi lcornea adalah: . merefraksikan cahaya dan bersama dengan lensa memfol<uskan cahaya ke retina: r melindungi strul<tur mata internal. Sklera Sl<lera: o terbentuk dari serabut lcolagen yang saling berkaitan dengan lebar yang berbeda-beda, terletak di atas substansi dasar dan dipertahanl<an oleh fibroblas; o l<etebalannya bervariasi, I mm di sekitar papil saraf optil< dan 0,3 mm tepat di posterior insersi otor. Koroid Koroid (Gambar 1.6): o dibentul< oleh arteriol, venula, dan anyaman l<apiler berfenestrasi yang padat; . melekat longgar lce sl<lera; o memiliki aliran darah yang banyak; o memberi rrutrisi lapisan luar retina bagian dalam dan mungkin berperan dalam homeostasis temperaturnya. Membran dasarnya bersama dengan membran dasar epitel pigmen retina (EPR) membentuk membran Bruch yang aselular, yang berfungsi sebagai sawar difusi antara koroid dan retina.

Anatomi fungsional terperinci l Gambar 1,6 HLrbuncan ?rl:rra koio:cl. EPR dau rettnaEpitel pigmen retina (retinatr pigmen epithelium') Epitel pigmen relina (FFR): . terbentuk dari satu iapisan sel; r melel<at longgar pada retina l<ecuali di perifer (ora serata) dan di sel<itar lempeng optil<; r membentul< mikrovili yang menonjol di antara lempeng segmen luar sel batang dan sel kerucut dan menyeimbanginya; . memfagosit sisa segmen el<sternal sel batang dan kerucut; . memfasilitasi pasase nutrien dan metabolit antara retina dan'l<oroid; o berperan dalam regenerasi rodopsin dan opsin sel kerucut' pigmen visual fotoreseptor yang mengolah l<embali vitamin A; o granula melanin yang mengabsorpsi cahaya yang terPencar.Retina (Gambar 1.7) Retina: r Merupal<an suatu struktur sangat kompleks yang terbagi menjadi l0 lapisan terpisah, terdiri dari fotoreseptor (sel batang dan kerucut) dan neuron, beberapa di antaranya (sel ganglion) bersatu membentuk serabut saraf optil<. o Bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menladi sinyal listril<. lntegrasi awal dari sinyal-sinyal ini juga dilakukan oleh retina. Sel kerucut bertanggung jawab untuk penglihatan siang hari. Subgrup dari sel kerucut responsif terhadap paniang gelombang pendek, menengah, dan panjang (biru, hilau, merah). Sel-sel ini terkonsentrasi di fovea yang bercanggung jawab untuk penglihatan detil seperti membaca huruf kecil. Sel batang berfungsi untuk penglihatan malam. Sel-sel ini sensitif terhadap cahaya dan tidal< memberikan sinyal informasi panjang gelombang (warna). Sel batang menyusun sebagian besar fotoreseptor di retina bagian lainnya.

* Bab l: AnatomiGambar 1.7 (a) Struktur retlna LaDrsan nukteus t Batang tuar(reseptor) e^B I \Yr' ::4Membran tt'n,,\"r L (ekst-omaT///a/\-tt t\t\gY.J ,// Nukieus IJ t,l serabut lrlIlJ-' I tuar Itl lt,tttl I nhrsoio l:N 5$ sihum ffi lllwffffii DiskusGambar 1.7 (b) Struktur tLg[AEoire, oiomen f CYNYru\"lv3sel batang dan kerucutretina (skematik).

Anatomi fungsional terperinci Vitreous Vitreous: o Merupal<an gel jernih yang menempati dua pertiga bola mata. o 98% terdiri dari air. Sisanya terdiri dari asam hialuronat dan anyaman l<olagen halus. Terdapat sedikit sel. . Melekat erat di anterior pada retina perifer, pars plana, dan di selcitar lempeng optik, dan agal< longgar pada makula dan pembuluh darah retina. r Memiliki peran nutritif dan suportif. Terlepasnya vitreous dari retina, yang umum terjadi pada usia lanjut, meningkatl<an traksi pada titil<-titik perlekatan erat. Hal ini l<adang dapat menyebabkan robeknya retina perifer, l<etil<a vitreous menarik sebagian retina di bawahnya. Korpus siliaris (Gambar 1.8) Korpus siliaris dibagi menjadi tiga bagian: I otot siliaris; 2 prosesus siliaris (pars plikata); 3 pars plana.OTOT SILIARIS Otot ini: o Terdiri dari otot polos yang tersusun dalam satu cincin yang menutupi prosesus siliaris. r Dipersarafi oleh sistem parasir.npatis melalui saraf kranialis ketiga. o Bertanggung jawab untuk perubahan l<etebalan dan l<elengkungan lensa selama akomodasi. Serabut zonula yant menyangga lensa mengalami penegangan selama penglihatan jauh. Kontraksi otot siliaris merelal<sasi zonula ini dan menyebabl<an kelengkungan lensa bertambah sehingga me- nambah kekuatan refral<sinya.PROSESUS SILIARIS (PARS PLIKATA) Terdapat sekitar 70 prosesus siliaris radial yang tersusun dalam satu cincin di sel<itar bilil< posterior. Prosesus ini bertugas untuk mensekresi akueous humor. . Tiap prosesus siliaris dibentul< oleh epitel dua lapis (lapisan berpigmen di bagian luar dan lapisan tanpa pigmen di bagian dalam) dengan stroma vasl<ular. . Kapiler stroma berfenestrasi, sehingga l<onstituen plasma dapat memasukinya. o Taut erat antara sel-sel epitel tanpa pigmen menghasilkan suatu sawar yang mencegah terladinya difusi bebas ke bilik posterior. Taut erat ini penting untul< sel<resi aktif akueous oleh sel tanpa pigmen. . Sel epitel memperlihatl<an banyak pelipatan ke dalam, yang secara

i:i Bab l: Anatomi Gambar 1.8 Anatomi korpus siharls. bermal<na meningkatl<an daerah permul<aannya untuk transpor cairan dan bahan terlarut.PARS PLANA . Pars plana terdiri dari stroma yang relatif avasl<ular yang ditutupi oleh lapisan epitel dua lapis.

Anatomi fungsional terperinci i i r lnsisi bedah dapat dibuat dengan aman melalui dinding sl<lera di daerah ini untuk mendapatkan al<ses ke ruang vitreous. lris lrisr r melel<at di perifer pada bagian anterior korpus siliaris; . membentul< pupil di bagian tengahnya, suatu celah yang dapat berubah ul<urannya dengan kerla otot sfingter dan dilator untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke mata; o memilil<i lapisan batas anterior yang tersusun dari fibroblas dan kolagen serta stroma selular di mana otot sfingter terbenam di dalamnya pada batas pupil. Otot sfingter dipersarafi oleh sistem parasimpatis. Otot dilator polos meluas dari iris di perifer l<e arah sfingter. Otot ini dipersarafi oleh sistem simpatis. Di posterior iris dilapisi oleh lapisan epitel berpigmen dua lapis. Sudut iridokornea (drainase) Sudut ini terletal< di antara iris, kornea, dan l<orpus siliaris. Merupakan tempat drainase akueous dari mata melalui jalinan trabel<ula.JALINAN TRABEKUTA (Gambar 1.9) Jalinan ini berada di atas kanal Schlemm dan terdiri dari serabut kolagen yang ditutupi oleh sel-sel trabekula. Rongga antara serabut-serabut ini menjadi semakin kecil dengan semal<in del<atnya l<anal Schlemm. Jalinan trabel<ula memberikan resistensi terbesar pada aliran keluar akueous. Kerusalcan pada daerah ini diduga merupakan penyebab nail<nya tekanan intraokular pada glaukoma primer sudut terbuka. Beberapa ruang dapat tersumbat dan terdapat pengurangan jumlah sel yang menutupi serabut trabekula (lihat Bab l0). Cairan masuk ke dalam kanal Schlemm melalui vakuola pada lapisan endotelnya ataupun melalui ruang interselular. Lensa (Gambar l.l0) Lensa: o Merupakan elemen refral<tif terpenting l<edua pada mata; l<ornea, dengan film air matanya merupal<an elemen terpenting pertama. . Bertumbuh sepanjang hidup. r Disangga oleh serabut zonula yang berjalan di antara l<orpus siliaris dan kapsul lensa. o Terdiri dari kapsul kolagen di bagian luar yang di bawah bagian anteriornya terletak lapisan sel epitel satu lapis. Ke arah ekuator epitel menghasilkan serabut lensa.

-: Bab l: Anatomi Gambar 1.9 Anatomi jalinan trabekula Gambar 1.10 Anatomi lensa. Serabut zonula mentransmisil<an perubahan pada otot siliaris sehingga memungl<inkan lensa mengubah bentuk dan kekuatan refralcsinya. Serabut lensa merupal<an bagian besar massa lensa. Serabut ini me- rupal<an sel memanjang yang tersusun dalam lapisan-lapisan yang meleng-

Pasokan darah okular :-: kung di ekuator lensa. Serabut-serabut ini bertemu di anterior dan pos- terior untuk membentul< sufura lensa. Dengan pertambahan usia, serabut yang letalcnya di dalam kehilangan nukleus dan organel intraselularnya. Serabut yang usianya tertua ditemulcan di sentral dan membentuk nukleus lensa; serabut perifer menyusun /<orreks lensa. lndeks refralcsi lensa yanS tinggi berasal dari kandungan protein yang tinggi dari serabut lensa.Saraf optik (Gambar l.ll) r Dibentul< oleh akson-al<son yang berasal dari lapisan sel ganglion retina, yang membentuk lapisan serabut saraf lapisan retina terdalam. o Berialan l<eluar dari mata melalui lempeng kribiformis sl<lera, suatu strul<tur yang menyerupai penyaring. o Di orbita, saraf optik dikelilingi oleh selubung yang dibentul< oleh dura, araknoid, dan piamater yang berlanjut dengan lapisan yang menge- lilingi otal<. Saraf optil< terendam dalam cairan serebrospinalis. Arteri dan vena retina sentral memasuki mata di pusat saraf optil<. Serabut saraf ekstraokular memiliki mielin; serabut yang berada dalam mata tidak bermielin. Retina Epltel pigmen retlna Koroid Sklera Lempeng krtbtformts Duramater Araknord Pramater Serabut saraf Arteri dan vena retina sentralGambar 1.11 Struktur saraf optrkMata mendapat pasol<an darah dari arteri oftalmilca (cabang dari arteril<arotis interna) melalui arteri retina, arteri siliaris, dan ar-teri muskularis(lihat Gambar I . l2). Sirl<ulasi konjungtiva beranastomosis di anteriordengan cabang-cabang dari arteri l<arotis el<sterna. Saraf optik anterior mendapac pasol<an darah dari cabang-cabang dariarteri siliaris. Retina mendapat pasol<an darah dari cabang arteriol dari

: ..i Bab l: Anatomi Arten terr muskularrs siliarisposterior Irrs Korpus silians Gambar 1.12 Gambaran dlagramatlk pasokan darah okular. arteri retina sentral. Tiap arteriol ini memasok darah l<e satu area di retina dengan sedikit tumpang tindih. Obstrul<si mengakibatkan isl<emia pada sebagian besar area yang dipasol< oleh arteriol tersebut. Fovea sangat tipis sehingga tidak membutuhkan pasokan dari sirl<ulasi retina. Fovea mendapat darah secara tidal< langsung, seperti juga lapisan luar retina, oleh difusi oksigen dan metabolit dari koroid melewati epitel pigmen retina. Sel-sel endotel lcapiler retina dihubungl<an dengan taut erat sehingga pembuluh darah tersebut menjadi impermeabel terhadap molekul kecil. lni membentuk suatu 'sawar darah-retina bagian dalam'. Namun l<apiler l<oroid memilil<i fenestrasi dan mudah bocor. Sel-sel epitel pigmen retina juga dihubungl<an dengan taut erat dan membentuk'sawar darah-retina bagian luar' antara l<oroid yang mudah bocor dan retina. Rusaknya sawar-sawar ini menyebabl<an didapatkannya tanda-tanda pada retina yang terdapat pada banyak penyakit vaskular. Strul<tur yang dipersarafi oleh masing-masing saraf ini diperlihatkan pada Tabel 1.1.Asal sentral Nukleus (inti) saraf kranialis l<etiga (okulomotorius) dan l<eempat (trol<learis) terletak di otal< tengah; nukleus saraf keenam (abdusens)

Saraf kranialis ketiga, l<eempat, dan l<eenam i:\terletak di pons. Gambar l.l3 memperlihatl<an beberapa hubungan pentingdari nul<leus ini dan fasil<ulusnya. Palsi nuklear dan fasil<ular dari saraf-saraf ini jarang terjadi. Jika terjadi,berhubungan dengan masalah neurologis lainnya. Sebagai contoh lika fasi-kulus saraf ketiga rusak l<etika berjalan melalui nukleus rubra akan terjaditremor l<ontralateral dan palsi saraf ketiga ipsilateral. Selain itu lesi nuklear Permirkaan dorsal KoLkulus superror Nukleus mesensefalika Saraf kranlahs ketrga saraf kelima(a) Permukaan ventral Aquaduktus serebrr Nukleus saraf ketiga Fasikulus longitudinalls media Nukleus rubra Substansra nigra Pedunkulus serebri Permukaan dorsalSaraf kranialls keempat dan nukleusnya Koiikulus lnferior Aquaduktus serebri Nukleus mesensefahka saraf kranialis kelima Fasikulus iongitudinalls medra Substansia nigra Pedunkulus serebn P-ormrlkaan v-ontralGambar 1.13 Diagram yang memperiihatkan nukleus dan perlalanan awal dari (a) sarafkranralis ketiga dan (b) saraf kranialis keempat. lBerlanlut dt halaman sebelah.')

is Bab l: Anatomi Permukaan Formasio retlkularis paraponirn Saraf fasialis dan nukleusnya Traktus kortikospinal Saraf kranraiis keenam dan nukleusnya (c) Permukaan ventralGambar 7.73 (Lanjutan.) (c) Sataf krantaLts keenatr]Rektus medialis Keempat (Troklearis) Keenam (Abdusens)Rektus lnferiorRektus superior (dipetsarafi oleh Oblikus superior Rektus lateralis nukleus kontralateral)Oblikus inferlorLevator palpebra (kedua levator drpersarafi oleh satu nukleus garis tengah)Serabut parasimpatls praganglionik berakhir di ganglion sillans. Di slni serabut pasca- ganglionik timbul dan beqalan di saraf sillaris pendek ke otot sfingter pupii dan otot siliarlsTabel 1.1 Otot otoi dan jarrngan yang dipersarafi oleh saraf kranialts ketlga, keempat, dank-oenamsaraf l<etiga al<an menyebablcan timbulnya palsi kontralateral rektus suPe-rior karena serabut dari subnul<leus yang mempersarafi otot ini bersilang. Perjalanan perifer (Gambar l.l4)SARAF KETIGA Saraf ketiga meninggall<an otak tengah di ventral di antara pedunl<ulus serebri. Saraf ini kemudian berjalan di antara arteri serebri Posterior dan arteri serebeli superior dan l<emudian di lateral dari arteri komunikans

Saraf l<ranialis ketiga, keempat, dan l<eenam i .' posterior. Aneurisma pada arteri ini dapat menyebabkan palsi saraf ketiga. Saraf ini memasuki sinus kavernosus pada dinding lateral dan memasuki orbita melalui fisura orbita superior.SARAF KEEMPAT Saraf ini mengalami persilangan (dekusasio) dan meninggalkan aspek dor- sa/ otak tengah di bawah kolikulus inferior. Awalnya saraf ini melengkung di sekitar otak tengah sebelum berjalan seperti saraf ketiga di antara arteri serebri posterior dan serebeli superior untul< memasul<i aspek lateral sinus l<avernosus inferior terhadap saraf ketiga. Saraf keempat memasuki orbita melalui fisura orbita superior.SARAF KEENAM Serabut berjalan dari batas inferior pons. Serabut ini memilil<i perjalanan intralcranial yang panjang, berjalan ke arah atas sepaniang pons dan membentul< sudut di anterior di atas os petrosa dan masul< ke sinus kavernosus di mana saraf ini terletak inferomedial terhadap saraf l<eempat dan letal<nya del<at dengan arteri l<arotis interna. Saraf ini l<emudian memasuki orbita melalui fisura orbita superior. Perjalanannyayang panjang menjadi penting karena saraf ini dapat terlibat dalam berbagai patologi intral<ranial termasul< fraktur basis l<ranii, invasi oleh tumor nasofaring, dan peningkatan tekanan intral<ranial.Arteri serebrl Arteri komunikans posteriorpostenor Saraf opttk Prosesus klinoideus anteriorSaraf troklearis orbita superior(N)Ganglion trlgeminal Saraf abdusens (VI) Saraf okulomotonus (1II) Saraf troklearis (lV) kavernosusGambar 1.14 Perjalanan rntrakranlal salaf kraniahs ketlga, keempat, dan keenam


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook