BAB V MICRO-RNA DAN IMPLIKASINYA PADA I{ANKERPENDAHULUANLJ\)ekpaendgeatuterarankgheirnmpeardupaapkearnkeemrababnagraun dalam pemahaman tentang sel normal maupun padaberbagai penyakit termasuk kanker. Telah diterima secara luas bahwasel manusia normal mengekspresikan RNA (mRNA) yang merupakancetakan (template) bagi translasi gen menjadi protein, Berbagai penelitianmembuktikan bahwa sel normal disamping mengekspresikan RNA (mRNA)yang menyandi seperti disebut diatas, juga mengekspresikan beribu-ribumolekul RNA fungsional yang tidak menyandi (non-coding RNA). RNAyang tidak menyandi ini ditranskripsikan dari sekuen RNA (yang karenamerupakan molekul kecil disebut sebagai microRNA atau miRNA) danterbukti mempunyai fungsi regulasi dalam sel normal. Walaupun barusebagian kecil dari miRNAyang diketahui peran biologisnya, dari miRNAyangsudah teridentifikasi diketahui bahwa molekul-molekul itu betperan mengaturberbagai proses penting dalam pertumbuhan, diferensiasi, apoptosis, adhesi,dan proses seluler lain, karena itu diduga memegang peran pada mekanismeterjadinya kanker. Dari berbagai penelitian, terbukti bahwa ekspresi abnormalmiRNA dapat mempromosikan tumorigenesis, metastasis dan berbagai sifatkanker yang lain. Penelitian bioinformatik dan microarray mengnngkapkanbahwa satu miRNA tunggal dapat berikatan dengan 200 gen sasaran, danbahwa gen sasaran ini dapat berupa faktor transkripsi, reseptor, faktoryang disekresikan maupun transporter. Diduga bahwa miRNAmengontrolekspresi sekitar sepertiga dari seluruh mRNA manusia.r'2 Dengan penemuan miRNA ini maka muncul pemahaman barutentang molekul-molekul yang mengatur ekspresi gen. Para penelitimenggolongkan miRNA sebagai kelompok regulator gen yang baru dan darihasil penelitian tentang fungsi miRNA, molekul-molekul ini dimasukkandalam kelompok molekul yang berfungsi dalam jalur transduksi sinyalseluler.3 Diduga bahwa miRNA berfungsi sebagai modulator translasi danstabilitas mRNA, walaupun sebagian besar mRNA sasaran masih harus116 i
diteliti. Telah diketahui bahwa genom manusia menyandi sedikitnya 1000miRNA yang berlokasi di semua kromosom kecuali kromosom Y dandiduga bahwa molekul-molekul ini berpotensi mempengaruhi berbagaijalur proliferasi, diferensiasi dan apoptosis sel.a MiRNA memegang peranpenting pada pengaturan siklus sel punca embrionik,5 dan mengontrolkomitmen sel punca untuk berdiferensiasi ke arah jalur lineage seltertentu.6 Dengan potensinya mempengaruhi berbagai proses seluler diatas, dapat diduga bahwa perubahan atau disregulasi ekspresi miRNAdapat berperan dalam perubahan sel punca menjadi sel punca kanker 2dan berperan pada tumorigenesis tetmasuk leukemogenesis.T Berbagaipola peningkatan ekspresi miRNA dihubungkan dengan subset sitogenetikdan subset molekuler leukemia mielositik akut. Penelitian dalam hal inimengungkapkan bahwa beberapa miRNA dapat berfungsi sebagai onkogendan sebagian lagi berfungsi sebagai gen supresor. Pemahaman tentangmiRNA juga telah membuka jalan bagi penentuan prognosis di sampingparameter yang ada hingga saat ini, maupun pendekatan terapi dengancara memodifikasi ekspresi miRNA seperti yang telah dilakukan dalamberbagai percobaan.T Dalam makalah ini akan dibahas pengeftian saat initentang miRNA dan peranannya dalam perkembangan sel dan keganasan.DEFINISI DAN BIOGENESIS MicroRNA pertama kali ditemukan pada penelitian Lee tahun 1993saat melakukan sekuen gen lin-4. Pada penelitian itu diketahui bahwagen tersebut terlibat dalam menentukan waktu dan progresi siklus hidupnematoda dan perkembangan larva. Eksperimen Lee ini mengungkapkanbahwa lin-4 tidak menyandi protein tetapi memproduksi sepasang RNAkecil yang mengatur translasi lin-14 secara negatif melalui interaksianti-sens antara RNA-RNA, dan peran penting interaksi RNA-RNA inikemudian juga dibuktikan dengan penelitian-penelitian lain yang dilakukankemudian. Istilah miRNA dikemukakan pada tahun 2001, dan pada tahunitu pula miRNA diidentifikasi dan di-klon pada berbagai spesies termasukmamalia. Genom manusia menyandi sedikitnya 1 000 miRNAyang terletakpada semua kromosom kecuali kromosom Y, dan dibuktikan bahwa miRNAmemegang peran penting pada berbagai jalur proliferasi, diferensiasi dan apoptosis se1.2'a MicroRNA merupakan keluarga RNA yang tidak menyandi (non- codingRNA) yang tersusun atas 19-24 nukleotida yang mengatur stabilitas dan translasi mRNA. MiRNA secara khas mengikatkan diri (hybridize) t11
pada regio 3' dari mRNA yang tidak ter-translasi dan menyebabkan represi dan atau degradasi pascatranskripsi mRNA bersangkutan dalam sel yang berproliferasi. Data penelitian terakhir rnenunjukkan secara lebih spesifik bahwa miRNA mengafur ekspresi gen melalui pengikatan pada elemen pengenalan (recognition elements) regio 3' dari mRNA yang tidak ter- translasi.T Jadi singkatnya miRNA terlibat dalam tingkat pascatranslasi dengan mendegradasikan atau memblok translasi mRNA sasaran yang berakibat modifikasi ekspresi gen .a MicroRNA dibentuk dari miRNA primer (sering juga disebut pri-miRNA) yang ditranskripsikan oleh RNA polymerase II dengan ekorcap dan poly A. MicroRNA primer dipecah oleh ribonuklease III Drosha dan protein pengikat DNA untaian ganda (double stranded DNA) Pasha/ DCGRS menjadi struktur pre-miRNA berbentuk seperti jepit rambut (hair-pin) yang besamya 70-100 nukleotida, kemudian diekspor ke sitoplasma oleh exportin 5,{Ran GTP. Selanjutnya Dicer (enzim ribonuclease III) memproses pre-miRNA menjadi dupleks miRNA yang besarnya 19-24 nukleotida. Dicer juga mengawali pembentukan KNA-induced silencing complex yang bertanggung jawab atas terjadinya gene silencing dengan carii mengikat dupleks miRNA. MicroRNA dapat ditranskripsikan sebagai unit tunggal atau sebagai cluster. MicroRNAyang ditranskripsikan sebagai cluster disebut sebagai \"polycistronic miRNA\".t'+ (lihat gambar 1, dikutip.dari Slackt) Seperti disebutkan di atas, Dicer bersama-sama dengan partnemya Loqs-TRBP melaksanakan pemotongan kedua pada pre-miRNA untuk menghasilkan dupleks mi-RNA malang (mature miRNA). Dupleks ini kemudian masuk ke dalam kompleks protein ke-tiga yang disebut Rl{A- induced silencing complex (RISC) yang menghasilkan dan mengarahkanmiRNA matang ke sasarannya. MiRNA matang kemudian berikatan padaregio 3'UTR dan regio penyandi mRNA sasaran. Secara khusus, sasaran miRNA sebagian besar merupakan pasangan basa dalam untaian (sekuen) kecil terdiri atas 7 nukleotida pada ujung 5' miRNA yang sekuen-nya cocok atau merupakan sekuen komplemenler (matching sequences, sequence complementarity) dari mRNA. Derajat kecocokan kecil yang disyaratkanini memberikan fleksibilitas yang besar. Karena itu miRNA diduga dapat mengatur sepertiga dari semua gen penyandi dalam sel manusia. Karena itu pula tidak heran kala.u ada crosstalk yang nyala antara miRNA dengan faktor-faktor pengatur siklus sel, dan bahwa sel kanker sering memodifikasi fungsi regulasi miRNA tersebut untuk keuntungan proliferasinya sendiri.s 118
P.oceEsing of pri-n;RNAs .-:i6ta F.e-miRNA Nucleus' l: ., . \"t-rarrstrsrt oa ,, \ .R.1ar:r_r.'C--T--P1. *g J'jf ,9,llT;***-'Ffl+-:. lr. *::--e:.:a':,,....-.-..*:t rrto.a\":*--p,trh-e,e.-.fcf.yi:iRtoNpAlarisntg rxportio s,' - =t*- ,1 I Loqs 1i * \"*o^,/ nre-rn,RNA miRlsc-'\-- P.ocessing of pre-miRNA into sma'l RNA duplexesCytopla5n \ \n Del'very of RISC mrRNA compler ro largrt mRNA {S1lffS_ *d /MGpppG -l'ranslation aod $tabilily *f m RHA Gambar 1. Drosha dan Dicer, pemrosesan dan fungsi microRNA(miRNA)'Pri-miRNA, precursor miRNA besar, ditranskripsikan dari. genom oleh RNA-polimeraseII dan dilipat dalam bentuk struktu jepit rambut yang merupakan substrat bagi pemrosesanRNA oleh Drosha (situs pemotongan tampak sebagai panah merah) menjadi pre-miRNA. Pre-miRNA masuk kedalam sitoplasma, yang kemudian mengalami pemrosesan lebih lanjut olehDicer (dan paftler-nya Loqs-TRBP), menghasilkan dupleks RNA yang mengandung miRNAmatang. MiRNA matang memasuki miRISC (multiprotein RNA-induced silencing complex)dan mengarahkalmya kearah sekuen komplementef partial dalam mRNA sasaran (mRNA)yang berakibat represi translasi mRNA bersangkutan. AAAA menunjukkan ekor poly-A, danMGpppG menunjukkan cap 5'. oItF menunjukkan open readingfrane, RAN-GTP adalahguanosine triphosphate dan UTR adalah regio yang tidak ditranlasi. (dikutip dari Slack r ) ll9
Seperti telah disebut di atas, miRNAmengenali sasarannya berdasarkan sekuen komplementer. Sebagian miRNA matang komplementer dengan satu atau lebih mRNA. Pada manusia, situs komplementer ini biasanya terletak pada regio 3' mRNA sasaran yang.tidak ter-translasi. Agar supayamenjadi sfektif, miRNA matang membentuk kompleks dengan RNA- induced silencing complex. MiRNA yang terinkorporasi dalam silencing complex tersebut dapat berikatan dengan mRNA sasaran melalui pasanganbasa (base pairing). Base pairine ini selanjutnya menyebabkan inhibisitranslasi protein dan atau degradasi mRNA. Konsekuensinya adalah kadarprotein gen sasaran berkurang, tetapi di lain fihak kadar mRNA sendiri dapat berkurang ata:u tidak. 8Micro-RNA PADA HEMATOPOESIS NOIIMAL Faktor transkripsi mengatur berbagai ekspresi gen dan pada gilirannyamengontrol diferensiasi dan komitmen sel punca hemopoetik untuk menjadilineage terlentu.6 Berdasarkan pengerlian saat ini, diduga bahwa ekspresimiRNA sebagian kecil adalah spesifik jaringan, sedangkan sebagian besaryang lain diekspresikanpada banyak jaringan.e Beberapa miRNA sepertimiRNA 142, l8l dan 223 lebih banyak diekspresikan pada jaringanhemopoetik. Melalui modifikasi pasca-transkripsi dan pascatranslasi,\"miRNA tersebut mengubah ekspresi faktor transkripsi dan kemudianmengatur lebih lanjut ffine tune) jalur regulasi hematopoesis.a,l0 MiRNA terlibat dalam berbagai tahap diferensiasi mieloid mulaistadium dini diferensiasi sel progenitor hingga stadium terminaldiferensiasi. MiRNA 17,24, 146, 155, I2B dan l8l diduga terlibatdalam mempertahankan stadium awal fenotip sel punca progenitor,mengatur transisi sel progenitor multipoten menjadi common myeloidprogenitor dan common lymphoid progenitor, sedangkan miRNA 146 danmiRNA l55l24alI7 masing-masing menghambat diferensiasi progenitormultipoten menjadi common lymphoid progenitor dan common myeloidprogenitor. (gambar 2 dikutip dari Bhagavathi a) MicroRNA 16, 103, dan107 terbukti mem-blok komitmen progenitor myeloid menjadi granulositdan makrofag. MiRNA 223 meningkatkan granulopoesis dengan mem-blok faktor transkripsi NFl-A, yang diketahui merupakan regulator negatifdari granulopoesis, di lain fihak miRN A 223 ini juga mempromosikangranulopoesis dengan meningkatkan ekspresi faktor transkripsi CEPBAyang merupakan regulator positif granulopoesis.120 .:
Gambar 2. Peran berbagai miRNA dan faktor transkripsi pada hematopoesisCL.P common lymphoid progenitor; CMP common myeloid progenitor; DP doublepositive; EP erfhroid progenitor, G granulocl.te; GMP granuloclte macrophageprogenitor; GP granulocl'te progenitor; HSC hematopoetic stem cell; MEPmacrophage erythroid progenitor; MP monoclte/macrophage progenitor' MiRNA 150 diekspresikan pada sel B dan sel T matang dan mengaturfaktor transkripsi C-MYB yang terlibat dalam perkembangan multisteplimfosit. Ekspresi ektopik miRNA dalam sel punca hematopoetikmenyebabkan berkurangnya secala nyata pool sel B matur dengan caramenghambat pematangan pro-B menjadi pre-B (lihat gambar 2) MiRNA181 memegang peran penting pada perkembangan sel T. PenurunanmiRNA 2211222 secara progresif berakibat peningkatan protein kit danmenyebabkan ekspansi sel eritroid. MiRNA 150 menekan c-Myb danmeningkatkan megakarioporesis. Mi RNA 223 meningkatkan granulopoesisdengan memblok faktor transkripsi NF1-A. Peran inhibisi dari miRNA 17-5P-20A-106A pada monositopoesis terjadi dengan menargetkan AML1.aMICRO-RNA PADA PERKEMBANGAN SEL PUNCA ciri penting sel punca adalah bahwa sel-sel tersebut memilikikemampuan self-renewal dan diferensiasi. Mekanisme self-renewal dandiferensiasi pada sel punca sangat rumit. Penelitian-penelitian terakhirtentang gen penyandi protein telah membuktikan bahwa miRNA yang 121
menrpakan kelompok terbesar regulator pasca-transkripsi mempunyai peran penting pada berbagai proses biologik, dan berperan penting padaself-renewal dan diferensiasi sel punca. Diketahui bahwa sel punca bisa bersifat pluripoten yang berarti dapat menghasilkan sel-sel semua lineage embrional, dapat bersifat multipoten yang berarti menghasilkan sel-sel berbagai (multiple) lineage, dan juga dapat bersifat unipoten yang berarti hanya menghasilkan safu lineage saja. Walaupun berpotensi seperti itu, semua sel punca mampu menekan (silence) program self-renewalpada saat diferensiasi. Program self-renewal merupakan integrasi antara stimulus eksternal dengan stimulus internal yang menghasilkan sel yangberproliferasi sambil mempertahankan potensi self-renewalnya. Ada 2ciri program self-renewal yaitu \"self-reinforcing transcriptional network\" dan \"specialized cell cycle proflle\". Micro-RNA dapat berperan dalam \"re-inforce\" atau menghambat program self-renewal sel punca dan dengandemikian mengatur arah jalur diferensiasi sel.rr Gangguan fungsi enzim Dicer mempengaruhi proses yang terjadidalam sel punca dan sangat mengganggu kemampuan untuk diferensiasi.Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa banyak miRNA khususyang secara fisiologis diperlukan oleh sel punca, misalnya miR-124terbukti mengatur alternqtive splicing maupun jejaring transkripsi untukmeningkatkan diferensiasi sel neuron. Beberapa jenis mi-RNA secara.spesifik diekspresikan pada sel punca dan mengontrol proses self-renewalsel punca dan diferensiasinya melalui pengaturan secara negatif ekspresigen-gen kunci dalam sel punca. Sebagai contoh pada manusia terdapat 8lokus miRNA yaitu miR-302b, miR302b*, miR-302c, miR-302*, hsc-3,miR-302a*, miR-302d dan miR-373*, yang terletak dalam regio 700-bp kromosom 4, dan 4 lokus miRNA lainnya yaitu miR-371, miR-372,miR-373 dan miR-373*, terletak dalam regio 1050-bp kromosom 19. Hal-hal ini menimbulkan dugaan bahwa miRNA spesifik sel punca terlibatdalam mengontrol dan mengatur self-renewal dan diferensiasi sel punca.2Penelitian lain juga telah membuktikan bahwa miR-302 secara simultanmenghambat atau menekan jalur cyclin E-CDK2 dan cyclin DCDK416sehingga mampu mencegah >70yo transisi Gl-S pada siklus sel. Salahsatu cara yang dilakukannya adalah mempromosikan fungsi gen supresortunior pl6ink4a dan dengan demikian menghambat proliferasi.l2 Yangunik dari ekspresi miRNA pada sel punca adalah keterlibatannya dalammemelihara \"stemness\" dan dalam hal ini diduga kelompok (cluster) miF.-520 memegang peran penting.13t22
ClustermiR yang lain pada sel punca adalah miR-125a yang berfungsimengontrol besarnya populasi sel punca dengan mengatur apoptosis, salahsatu cara di antaranya adalah menekan ekspresi gen pro-apoptotik Bak-1.t4 Sel punca kanker (csc, cancer stem cell) dilaporkan banyak dijumpaidalam jaringan kanker manusia dan diketahui bertanggung jawab atasinisiasi terj adinya tumor, perkembangan (progresi) kekambuhan, metastasisdan resistensi terhadap pengobatan. Seperti halnya pada sel punca normal,microRNA diduga berperan penting dalam mengatur perkembangan selpunca kanker. Hal ini terbukti dalam penelitian yang mengungkapkanbahwa miRNA, khususnya miR-34a merupakan inhibitor potent dari selpunca kanker prostat dan inhibitor metastasis dengan secara langsungmenekan CD44. CD44 diketahui diekspresikan berlebihan pada sel puncakanker dan terlibat dalam memperantarai migrasi sel punca kanker danmetastasis berbagai jenis kanker termasuk kanker prostat, sehingga sifatatau kemampuan miR34a untuk menekan ekspresi CD44 merupakan buktibahwa miRNA bersifat sebagai regulator kunci atau regulator negatifkanker prostat CD44+. Penurunan ekspresi miR-34a pada sel kankerprostat danCD44 sendiri berkontribusi pada perkembangan kanker prostat dan metastasis dengan memberi kesempatan kepada sel kanker prostat untuk meningkatkan ekspresi CD44 dan manifestasi sifat-sifat migrasi dan invasinya. Ada kemungkinan di kemudian hari miR34a dapat digunakan untuk mengembangkan obat anti-kanker prostat atau anti sel punca kanker prostat. 15'16 MICRO-RNA DAN PNiTEXANNYA PADA KEGANASAN Makin lama makin banyak literatur yang mengungkapkan peran miRNA pada berbagai keganasan termasuk keganasan hematologik. Dugaan ini muncul karena adanya beberapa bukti sebagai berikut: I ) miRNAyang paling dahulu diidentifikasi pada c-elegans dan Drosophila terbtil<ti mengontrol proliferasi dan apoptosis sel, dan disregulasi miRNA ini dapat mengakibatkan penyakit proliferatif seperti kanker; 2) Saat miRNA manusia ditemukan' ternyata bahwa banyak gen miRNA terletak pada situs fragil genom atau regio yang biasanya diamplifikasi atau didelesi pada kanker; 3) tumor ganas dat cell line tumor diketahui menunjukkan disregulasi ekspresi miRNA yang lebih tersebar luas dibanding jaringan normal't Penelitian tentang miRNA saat ini difokuskan pada mempelajari fungsinya. Dampak miRNA pada patologi dan fisiologi sel ternyata sangat kompleks karena: 1) aktivitasnya berlangsung dalam bentuk \"satu- r23
terhadap-banyak\" (one-to-many), yaitu tiap miRNA dapat mengontroltranslasi berpuluh bahkan beberapa ratus mRNA yang berbeda, dan 2)setiap mRNA dapat dikontrol oleh lebih dari satu miRNA e Micro-RNA memiliki potensi sebagai onkogen maupun sebagaigen supresor tumor tergantung sasarannya; kalau mRNA yang menjadisasarannya adalah supresor tumor maka miRNAberfungsi sebagai onkogensedangkan kalau mRNA sasarannya adalah onkogen maka ia berfungsisebagai supresor. r7 Baik sebagai onkogen maupun sebagai gen supresortumor, disfungsinya berakibat transformasi sel dan onkogenesis. Gambar 3 memperlihatkan fungsi miRNA dalam jaringan normal (a),miRNA berfungsi sebagai gen supresor tumor (b) dan berfungsi sebagaionkogen (c). (dikutip dari Nat Rev 2005). & l*S\S$t{€rid*$$ E &6*15kki,@\qN$.Rl]iry lffisws@ i:ri:!t€+* i;:.i;? { \1'! !+ t! t ::d{nr __ -- fti\r n \"f ttlr^ \a{&+rr.*i *{:q*:-:1- el 1Jib4*\"'* -- . I; *tfird *c-..:i.:rik1+!! :d!*.#aairii&'#;R#,*ri{.**ri* \"'' \"\"#o**ri']\"., Gambar 3. MicroRNA berfungsi dalam jaringan normal, sebagai gen supresor tumor dan sebagai onkogen. Tabel 1 menunjukkan peranan berbagai miRNA pada keganasanhematologik.a Sudah diketahui bahwa prognosis AML bergantung padaberbagai kelainan sitogenetik dan molekuler. walaupun demikian, dalamkelompok prognostik sitogenetik dan molekuler yang sama terbukti masihtetap ada perbedaan dalam outcome klinik. Berbagai bukti penelitian124
menunjukkan bahwa petanda miRNA spesifik terkait dengan subtype AMLtertentu dan berperan dalam menentukan outcome di atas. Sama halnyadengan AML, profil ekspresi miRNA spesifik juga terdapat pada ALL danberbeda untuk subtype ALL yang satu dengan yang lain, sehingga profilekspresi miRNA di kemudian hari dapat digunakan untuk menentukandiagnosis dan prognosis keganasan hematologi a Seperti halnya pada keganasan hematologi, miRNA juga berperanpenting pada tumor padat dan sebagian besar dampak miRNA te{adipada jalur transduksi sinyal, misalnya jalur Wnt, VEGF, TGF-B dan lain-lain, dan banyak miRNA yang menunjukkan spesifisitas kanker tertentu(spesifr sitas jaringan).e, r 8 Sejak ditemukan, banyak bukti-bukti yang mendukung bahwa miRNAjuga terlibat dalarn perkembangan kanker paru, dengan sasaran protein-protein yang berfungsi sebagai regulator kunci proliferasi sel, DNA repairdan respons imun. Salah satu jenis miRNA yang diketahui berperan padaperkembangan kanker paru adalah lel-1. LeI-l memediasi supresi tumormelalui onkogen RAS. miRNA lain yang berperan pada kanker paru adalahmiR-126 yang ekspresinya berbanding terbalik dengan ekspresi VEGF,sehingga diduga VEGF nerupakan sasaran langsung miR-126. teTabel l. Berbagai MicroRNA dan peranannya pada keganasan hematologi. aMiRNA Lokus gen Peran leukemogenesis Sasaran faktor ElelV 9s21 Ditekan pada AML,d*gan *iuta.*i transkripsi fungsi Target HOXA-I0 Supresor 1q3l , 21q21 : NPMI dan AML dengan kariotip 13q1.4{CLL) nomal 'Vq32 Ditekan pada AML dan CLL . Target TCLI, Cn69, RlL2 Supresor FRA17b. Proliferasi limfosit Onkogen 5q32 Meningkat pada CLL dan limfoma LlqZ4 Butitt Supresor Ditekan pada CLL, meningkat TargetBclz 17p13,1 pada APL TargeiMClidanTCLl Onkogen llqzl DitekanpadaAMLdar CLL Meningkat pada CLL TargetPTENdanBCL2 Onkogen 2921 ' DitekanpadaCll , TargetERKS Supresor t:|q21,?2 rZptZ.l.pt t'1 Translokasi pada B-ALL Taget TP53 Supresor Me4ingkatpadaAMl . TargetHOXlA Onlogen Meningkat padaAML Onkogen Meningkat padaALL Meningkat pada AI-L Trget t{O)tB Onkogen Meningkat pada mieloma . sel TalgetRAS Orrkogcn plasma Supresor 125
Disregulasi berbagai jenis miRNA yang disebabkan peristiwa genetikmaupun epigenetik juga dijumpai pada tumor padat lain seperti kankerprostat, kantltng kemih dan ginja120, kanker kolorektal,2r neuroblastoma,22dan ovarium.23 Pada kanker prostat diketahui bahwa beberapa jenis miRNAmengatur jalur pensinyalan androgen dengan melakukan cross-talk denganjalur pensinyalan lain,20 sedangkan miR34a memiliki kemampuan aktivasifosfbrilasi protein-protein penting yang terlibat pada apoptosis tumorneuroblastoma.22 MiR-376c meningkatkan ketahanan hidup sel kanker ovariumdengan menghambat jalur apoptosis sehingga berakibat khemoresisten.23 Tabel 2 memperlihatkan daftar beberapa jenis miRNA yang berfungsipada tumorigenesis kanker pay'udara dan mRNA sasarannya masing-masing sebagai contoh. (dimodifikasi dari O'Day 2a dan Fu 25 )Tabel2 MiRNA dan sasarannya pada kanker payudara Sasaran Jalur fungsional F],SR1 Pensinyalan ER Prol i lerasi AIB1, CCNDI, E2F1 Anchorage dependent growth HER2, HER3 Pensinyalan TCF-b BMII,ZEB\,ZEB2 Proliferasi, diferensiasi H-RAS,IIN4GA2, LIN2E, PEBPl Kerusakan DNA. prol i lerasi CCNDl, CDK6, E2F3, MYC Metastasis FZD3, ITCAS, M-RIR MMP-16 Modulasi respon tumor thd CYP1B1 obat anti-kanker Siklus sel G1/Go ke S IRS-1 Alrrivitas onkogenik & EZH2 metastasrs NF-KB Mengatr-r faldor-kB secara negatif, mengwangi Ekspresi ErbB3 dan VEGF-A kemampuan inrasi dan migrasi lnhibisi perumbuhan rumor dan invasi BCL2. TPM1, PDCD4, PTEN, Apoptosis NASPIN RHOA Pnsinyalan TGF-b HOXDIO Metastasis Metastasis CD44 Mengatur progresi G2-M Zinc flnger ZBTB10, Mytlt26
Hubungan antara miRNA dengan patogenesis kanker pay'udaradidukung oleh penelitian tentang ekspresi miRNA pada cell line kankerpayudara dan sample klinik. Pada gambar 4 tampak bahwa kehilangan(loss) atau penambahan (gain) fungsi miRNA spesifik berkontribusi padatransformasi ep itel p aTudar a dan tumori gene sis. Gambar 4 juga memperlihatkan subset miRNA yang diekspresikanberbeda pada kanker payudara dengan jaringan payudara normal, misalnyaekspresi let-7 a, miR- I 0b, miR- I 25a, mir- l25b dan miR- I 45 diekspresikanlebih tinggi pada epitel normal dibanding jaringan kanker, sedangkan miR-21, miR-155, miR-206, mlR-122a dan miR-210 diekspresikan lebih tinggidalam jaringan kanker payudara dibanding jaringan normal.26Norrnaltissue Breasl cancere€I$:e$ * ;',ii\"liill'.1;;Jiil, #ff#m Wtr J e ff #.i -----> ----t> -----rr-t*4:ii$i+Slii.tl gainiloss ol\"tnicroRNAt}r:ction'*.-WYW-6i-i],ihi,,o p**r diit'crc*tiadcl :ltiR-l 3 In:iR-ll5a I *rit-ii5 Iniif{- ll5tr I *riR-l{i{:l:rrR- lJ-q I **l l- drilerelrria:i*r: nri R- I lla rniR-l 1{} Gambar4'Keh'angan;ff ,H:'J3[x1lil.lr\"-;ll#lberkontribusipada Jalur pensinyalan miRNApada kanker payudara juga banyak dipelajari,dan terungkap bahwa jalur miRNA erat hubungannya bahkan merupakanjejaring dengan onkoprotein dan gen supresor tumor yang secara klasiktelah diketahui. Pada gamber 5 tampak suatu model jalur pensinyalan yangmelibatkan miRNApada kanker payudara. (dikutip dari Wang&Wu'o) Seperti telah disebut di atas, miRNA mempunyai potensi sebagaisupresor atau sebagai onkogen tergantung mRNA sasarannya. Keluargalet-7 merupakan golongan miRNAyang diketahui mengatur ekspresi proto-onkogen RAS. Ekspresi berlebihan protein RAS pada jaringan kanker paruberkorelasi dengan penurunan ekspresi miRNA let-7, sehingga didugalet-7 berfungsi sebagai supresor tumor.8'27 Micro-RNA lain yang jugaberfungsi sebagai supresor dengan menghambat proliferasi adalah miR-148b. MiR-l48b sering tidak diekspresikan pada kanker lambung yang t27
berakibat terjadinya proliferasi tak terkendali.lT Hannafon dan kawan-kawan mempelajari berbagai miRNA yang berperan pada perubahandini ekspresi mRNA yang mempromosikan kanker payudara. Tujuanpenelitiannya adalah mengidentifikasi perubahan miRNA yang dapatdigunakan untuk diagnosis dini kanker payudara pada fase pre-invasif.Mereka mendapatkan bahwa miR-93, miR-183, miR-l81b, miR-l82 danmiR-7 yang bersifat onkogenik mengatur ekspresi mRNA EGRI, CBX7,HOXA9 (yang bersifat supresor tumor), sedangkan miR-195, miR-10b,let7c, miR-I7 dan miR-125b yang bersifat supresor mengatur ekspresimRNA EZH2, CCNDI, ADAM9 dan MEMOI yang sifatnya onkogenik.Disregulasi dari berbagai miRNAtersebut di atas mengakibatkan perubahanekspresi mRNA atau gen-gen tersebut pada stadium dini, khususnya delesimiR-125b dan amplifikasi miR-182 dan miR-183 merupakan kontributorutama perkembangan dini kanker pa1'udara.28 Grw{h facttr Estrug€J'r ffi *----tu- - mlii*\* rr*Oowl{eeuUl ^rf(rrrilrann lrfi$iilxmrr,--Iup-regulated m;Rl,lA I c6vr^rr\A+^.-- *-\--t^'F\-+^- t1$-,.-.-:---\"' s/ Tlii,.:$tr sr4Fp{essor geie expfessiiori Q{Kq€r€eryr,essffi Gambar 5: Model keterlibatan miRNA pada kanker payudara.r6 Di antara miRNA yang jumlahnya sangat banyak, ada yang akhir-akhirini menarik perhatian cukup besar karena ia dikonservasi dan befiahan128 \"
selama evolusi perkembangan sel. MiRNA itu dikenal sebagai miR-10dan terletak dalam cluster Hox yang merupakan regulator perkembangan.Ia merupakan regulator biogenesis ribosom dan produksi protein secaraglobal. Dalam sistem hemopoetik miR-10 die|<spresikan pada sel CD34+,dan kadar miR-10 dalam sel punca hemopoetik lebih banyak dibandingdalam limfosit darah perifer. MiR- I 0a, miR- 1 0b dan miR 1 00 diekspresikanberlebihan pada AML yang mengandung mutasi NPM1, sehingga didugakeluarga miR ini mempunyai hubungan causal dengan mutasi NPM1.Disregulasi miR-10 juga dijumpai pada berbagai jenis kanker lain sepertikanker hati, pankreas, kolon, dan payrdara. Kadar miR-10 menentukanbesarnya kemungkinan sel untuk transformasi onkogenik. 3.TEJARING MICRO-RNA Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa pada keganasan terdapatpola ekspresi miRNA spesifik pada jenis kanker spesifik. Seperti telahdiuraikan di atas mirNA merupakan mediator pemgaturan pasca-transkripsigen penyandi protein dengan cara berikatan dengan region 3' dari mRNAsasaran. yang tidak ditranslasi. Hal ini berakibat terjadinya hambatantranslasi, destabilisasi ataudegradasi mRNA, tergantungpadaseberapabesarmiRNA itu komplementer dengan mRNA sasarannya. Secara umum satumiRNAtunggal mampu mengatur beberapa ratus mRNA sasaran sekaligus.Jadi miRNA memegang peran kunci dalam mengatur secara tepat berbagaifungsiseluler seperti pertumbuhan, diferensiasi, proliferasi, apoptosis danmetabolism. Walaupun demikian belum diketahui pasti apakah satu set gensasaran yang diatur oleh setiap miRNA secara keseluruhan terdiri atas satujejaring molekul-molekul yang secara biologis saling terkait atau secararandom terdiri atas gen-gen yang secara fungsional independent.2e Informasi tentang jejaring miRNA ini penting khususnya apabila dikemudian hari ada implikasinya dalam penggunaan terapi target. Dari hasilpenelitian Satoh dan Tabunoki 30 disimpulkan bahwa di dalam jejaringsasaran miRNA ada pengaturan terkoordinasi ekspresi gen di tingkattranskripsi oleh factor transkripsi dan oleh miRNA di tingkat pasca-transkripsi. Pengertian tentang adanya jejaring miRNA kanker (.cancermiRNA netnorb) penting untuk memahami mengapa pola ekspresi miRNApada kanker yang satu berbeda dengan yang lain. Jejaring rniRNA ini jugamemberikan pandangan barutentang peristiwa biologis yang hanya dapatdiketahui bila dipelajari dalam perspektifglobal dan tidak akan terungkapdengan hanya mempelajari miRNA secara individual. r29
Gambar 6 merupakan ilustrasi sebagian jejaring miRNA kanker(cancer miRl'lA network). Semula dianggap bahwa miRNA secara umumakan ditekan (downregulateQ dalam jaringan tumor. Tetapi kemudianterbukti bahwa anggapan tersebut tidak benar. Jejaring cancer miRNAmenunjukkan bahwa pola disregulasi miRNA dapat berupa penekanan(downregulation) maupun peningkatan (upregulation). Di samping itujejaring miRNA juga dapat memperlihatkan bahwa pola disregulasimiRNA itu spesifik jaringan. Dalam gambar 7 tampak bahwa beberapamiRNA dapat bertindak sebagai \"hubs\" yang menunjukkan disregulasipada beberapa jenis kanker. Satu jenis miRNA dalam satu jejaring dapatdianggap sebagai \"hub\" kalau miRNA itu mengalami disregulasi nyatapada sejumlah jenis kanker yang berbeda (lebih dari 5 jenis kanker). Satu\"hub\" miRNA dapat menunjukkan pola ekspresi homogeni atau heterogenpada berbagai jenis kanker. Beberapa miRNA hanya diasosiasikan dengan2 jenis kanker sehingga dianggap sebagai spesiflk jaringan.2l'2e'3t .Dr,, erpn.i.:Cro.ornu+wa ri'l-$r,,,, *t.rol*r rffi:ir 1ir, InF 2l{ lr',*., * C ! r.tLalqr Itrl -trlnot Id i2tb r'flrg -- ? ir)! 4'mi'i rma frr. InEi.'i r',i-. I- inf 155?:r--i *1,\"** 'IrF lr'1 l*rn Ir,o,,, fruill Imllr inFj: $ rm' rrr I ni ri! - lnel'-;\",,'-rL rnti*r.l oz-r I,.\", Gambar 6: Jejaring miRNA (dikutip dari Bandhyo'?e ) Jejaring miRNA juga dapat digunakan untuk menentukan apakahsekelompok miRNAtertentu termasuk cancer miRNA, yaitu apabila merekamengalami disregulasi pada berbagai jeni kanker. Selain itu dari jejaring itu130
juga dapat diketahui apakah miRNA tertentu mempunyai sasaran onkogenatau gen supresor tumor yang sama, seperti tampak pada gambar 7 (dikutipdari Bandhyo 2e). APC terlibat pada kanker kolon dan pankreas dan iamerupakan sasaran dari miR17-5p, miR32, rniR20a dan miRl06a. Secaraumum, dengan pembentukan jejaring miRNA kanker, dapat diperolehperspektif global tentang miRNA mana yal1g mengalami disregulasi padajenis kankeryang mana, maupun pola disregulasinya (apakahup- atau down-regulation). Salah satu penelitian yang menghasilkan jejaring miRNA jugamengungkapkan bahwa kanker payudara diasosiasikan dengan perubahanekspresi multiple miRNA yang pada gilirannya menganggu kerja berbagaigen dengan cara saling mengaktivasi atau saling menghambat transkripsimasing-masing protein sasaran secara langsung. Misalnya penekananmiR206 akan mengakibatkan ekspresi ESRI dan dengan demikianmeningkatkan transkripsi MYC. MYC selanjutnya akan terus meningkatakibat kehilangan miR34a yang meningkatkan laju translasi MYC.24 #p,..tr\" Eefi.i5r Qp*.\".. Ir-rFti:-!r iD i,lT Enrfi.:!rD-. 5._-- ErrFl.ll Il$l: r,nRrtl In8.ltl: In$.li:rri: Gambar 7. Modul miRNA kanker (dikutip dari Bandhyo 2e ) l3l
MICRO-RNA DAN PERANANNYA PADA PROGNOSIS KEGANASAN Seperti telah diuraikan di atas, miRNA mempunyai peran penting pada perkembangan keganasan. Berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa perubahan ekspresi miRNA dapat dideteksi pada berbagai jenis keganasan dan dapat dikaitkan dengan prognosis, baik bersama dengan faktor prognostik lain maupun secara independen.T'17'1e Volinia dan kawan- kawan e telah mempelajari jejaring miRNA pada dua jenis leukemia yaitu AML dan CLL, dan mendapatkan bahwa profll miRNA pada kedua jenis leukemia ini berkaitan erat dengan prognosis. Salah satu faktor prognostik AML yang telah lama diketahui adalah kelainan kromosom yang dapat dijumpai pada sebagian besarAMl. Namun demikian sekitar 40-49% AML tidak menunjukkan kelainan kromosom (CN-AML) dan dalam 15 tahun terakhir dapat dibuktikan bahwa kelompok CN-AML ini secara molekuler merupakan kelompok yang heterogen dengan mutasi dan perubahan ekspresi berbagai gen yang terbukti mempengaruhi clinical outcome atat prognosis. Misalnya mutasi FLT3-ITD yang berkorelasi dengan prognosis buruk, dan NPM1 yang berkorelasi dengan prognosis baik terutama bila tidak disertai mutasi FLT3-ITD.? Selain dampaknya pada prognosis keganasan hematologik, ekspresi' miRNA juga berpengaruh pada prognosis tumor padaL Pada kanker paru dapat dibuktikan bahwa ada kelainan biogenesis miRNA. Kanker paru jenis NSCLC dengan peningkatan ekspresi miR-155 dan penurunan ekspresi miR-let7a-2 menunjukkan survival yang buruk. Daftar micro- RNA yang berperan dalam menentukan prognosis keganasan makin lama makin panjang, masing-masing dapat bermanfaat untuk digunakan dalam membedakan jenis kanker satu dengan yang lain, deteksi dini dan menentukan stadium,2l memprediksi respons terapi maupun memprediksi survival.2T'33 132 '
Tabel2. MiRNApenting yang berkaitan dengan kelainan kromosom danmolekuler pada AML. ?Kelainan kromosom MiRNA MiRNAmenurun meningkat miR-17 miR-127 miR-126 miR-299 miR-323 miR-133 miR-368 miR-382 miR-126 miR-326 miR-29s miR-219 miR-34a miR-17-92 miR-16 miR-196a miR-124a miR-30d miR-10a110b miR.-204 miR-196a miR-128 miR-196b miR-126 miR-130a miR-I55 miR-451 miR-18la miR-335 miR-34a miR-l26 miR-148a miR-126* miR-424 miR-16 miR-17-92 miR-100 miR-196a 133
MICRO.RNA DALAM SIRKULASI SEBAGAIBIOMARKER KEGANASAN Dari berbagai penelitian terungkap bahwa profil ekspresi miRNAmenunjukkan ciri-ciri yang berhubungan dengan klasifikasi, diagnosis danperj alanan penyakit. Karena satumiRNAtunggal mampu mengaturbeberapamRNA, kelainan pada satu miRNA dapat mengganggu ekspresi beberapamRNA dan protein sekaligus. Selain itu seperti diuraikan di atas, sebagianbesar miRNA adalah spesifikjaringan dan mengatur perkembangan lineagedan diferensiasi sel. Karena itu profil ekspresi miRNA dapat digunakanuntuk deteksi asal jaringan kanker yang tumor primernya tidak diketahui,dan status lineage dan diferensiasi tumor teftentu.35 Pada tahun 2008 untuk pertama kali terungkap bahwa mi-RNA dapatdideteksi dan diukur kadarnya dalam serum dan cairan tubuh lain sebagai\" c e I I -fre e -mi RIIA\" . Walaupun serum m engandung ribonuc I ease yang dapatmerusak RNA, adanya miRNA dalam serum menunjukkan bahwa miRNAresisten terhadap perombakan oleh RNAse. miRNAjuga stabil pada kondisiyang tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, ph tinggi/rendah, tindakanbeku-cair berulang kali dan lain-lain.36 Hal ini diduga disebabkan miRNAberada dalam partikel (kompleks lipid atau lipoprotein) atau microvesicle(exosome) yang melindunginya terhadap degradasi oleh RNAse. Karenamicrovesicle dan exosome juga dapat dijumpai dalam cairan tubuh lain,miRNAkemungkinan besar juga dapat ditemukan dalam cairan tubuh lainselain serum.35'37 Walaupun demikian, profil ekspresi miRNA dalam cairantubuh seperli urin, saliva, cairan amnion dan cairan pleura berbeda denganprofil ekspresinya dalam darah, yang membuktikan hipotesis bahwa profilmicroRNA dalam cairan tubuh merefleksikan flsiologi.36 Dalam keadaan normal, kadar cell-free-mifuNA dalam serum stabil danprofilnya sesuai dengan sel-sel darah dalam sirkulasi, karena itu perubahandalam kadar micro-RNA dapat digunakan sebagai indikator adanya perubahanfisiologis maupun patologis dan dapat digunakan sebagai biomarker non-invasif. Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa pengukuran miRNAdalam sirkulasi dapat digunakan untuk membedakan orang sehat dari pasiendengan adenomadengansensitivitas'73o/odanspesifisitasT9%.37Identifikasidan pengukuran kadar miRNA dapat digunakan untuk menunjang diagnosisdini kanker.rs'r6'33'3e\"r0 Penelitian lain membuktikan bahwa analisis ekspresimiRNA dalarn plasma perokok yang tidak menunjukkan gejala kanker(.disease-free smokers) 1-2 tahun sebelum munculnya gejala klinik kankerparu menghasilkan ciri-ciri perubahan miRNA dengan potensi prediktormolekuler dan agresivitas kanker paru.t'134 \"
Tabel 3. Profil miRNA serum pada berbagai jenis kanker (dimodifikasi dari Brase 17)Jenis tumor miRNA dalam sirkulasi Teknik pemeriksaan miRNA-155, miRNA-210, RT-PCR L-uantitatif mi-RNA-2 I miRNA-195, let-7a RI-PCR kuantitatif miRNA-155 RT-PCR kuantitatif miRNA-29, miRNA-92a RT:PCR kuantitatif miR-17-3p, miR-92 M-PCR kuantitatif miR-17-5p, miR-21, miR-106a, RT-PCr kuantitatif miR-106b, 1e1-7a raiRNA-92a Microarray microRNA miRNA-25. miRN4-223 RT-PCR kuantitatif dan miR-486, miR-30d, miR-1, sekuensing miR-499 miR-l I RIPCR kuantitatif arrays miRNA-2 1. miRNA-92, miRNA-93, RT-PCR kuantitatif arrays miRNA-29a miRNA-l 55, miRNA-127, miRNA-99b mi-RNA 20 I RI-PCR anays miR-21, miR-2 10, miR-1 55, miR-l 96a miRNA-141. miRNA-375 RT-PCR kuantitatif mi-RNA-184 RI-PCR kuantitatif arrays Pemeriksaan miRNA dalam feses juga berpotensi untuk dapatdigunakan dalam menunjang diagnosis kanker kolorektal. Salah satupenelitian mengungkapkan bahwa beberapa jenis miRNA dalanr f'esesdapat digunakan untuk membedakan kontrol sehat dari kolitis ulseratif, danmembedakan kanker kolorektal berbagai stadium Duke's. miR-21, miR-106a, rnioR-96, miR-203, miR-2Oa, miR-326 dan miR-92 diekspresikanlebih tinggi pada kanker kolorektal stadium Duke's lanjut, sedangkanekspresi miR.-320, miR-126, miR-143, miR-145 dan miR-125b padastadium Duke's lanjut lebih rendah. Dengan demikian psmeriksaan rniRNAdalam f-eses dapat digunakan untuk diagnosis kanker kolorektal yang lebihsensitif dan spesifik dibanding f'ecal-occult-blood-test (FOBT).1r. Tabel 3rnemperlihatkan profil miRNA dalam sirkulasi pada berbagai jenis kanker(dimodifikasi dari Brase.rT ) 135
Seperti telah disebut di atas, sebagian miRNA merupakan miRNA spesifikjaringan, tetapi sebagian lain dapat dijumpai padajaringan-jaringan lain. Sebagai contoh kanker kolorektal menunjukkan beberapa miRNA yang sama dengan kanker paru, misalnya miR-134, miR-146a, miR-221, miR-222,.miR-23a dan lain-lain. Keberadaan miRNA yang sama pada kedua jenis kanker ini konsisten sehingga diduga ada miRNA common terkait tumor yang umum (common-tumor-related-miRl{A). Di lain fihak ekspresi masing-masing miRNA pada kanker tertentu dapat berbeda. Pada kanker kolorektal kadar miR-l7-3p dan miR-92 dalam serum meningkat sangat tinggi, dan menurun sangat drastis setelah tumor diangkat. Dengan demikian disimpulkan bahwa pengukuran kadar miRNA dalam serum dapat digunakan sebagai biomarker untuk memantau keganasan.3e'a0,a3 Metode deteksi yang digunakan bermacam-macam, tetapi pada umumnya menggunakan RI-PCR kuantitatif,35.aa atau microarray (lihat tabel 3), tetapi akhir-akhir ini dianggap bahwa metode sekuen micro-RNA lebih menjanjikan dan lebih bermanfaat untuk menentukan profil miRNA. a5 RINGKASAN ' MikroRNA merupakan keluarga RNA yang tidak menyandi (non- coding RNA) yang berfungsi mengatur ekspresi gen pada jalur transduksi sinyal seluler. Ia berfungsi sebagai modulator translasi dan stabilitas mRNA'dan berpotensi mempengaruhi berbagai jalur proliferasi, diferensiasi dan apoptosis sel. Ia dapat berfungsi sebagai onkogen maupun tumor suppressor gene, tergantung nRNA sasarannya. Kelainan pada miRNA baik ekspresi berlebihan maupun delesi dapat berpengaruh pada berbagai proses seluler termasuk transformasi ganas. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagaijenis miRNA yang berperan pada keganasan telah dapat diidentifikasi, bahkan selain dalam jaringan tumor juga dapat diidentifikasi dan diukur kadarnya dalam serum sebagai circulating /cell free miRNA, sehingga di kemudian hari dapat digunakan sebagai biomarker non-invasif untuk diagnosis maupun prognosis dan pemantauan kanker RUJUKANl. Slack FJ, Weidhaas JB. MicroRNA in cancer prognosis. New Engl J Med 2008;3s9(25): 2720-222. Xia HP. Great potential of microRNA in cancer stem cell. J Cancer Mol 2008; 4(3):79-893. LundAH. miR-10 in development and cancer. Cell Death Diff20l0; ll:209-14 136
4 Bhagavathi S, czader M. MicroRNAs in benign and malignant hematopoiesis. Arch Pathol Lab Med 2010: 134: 1276-805. Wang t Blelloch R. Cell cycle regulation by microRNAs in embryonic stem cells. Cancer Res 2009;69(10): 4093-956. Homstein E. miRNA activity directs stem cell commitment to a pafticular fate. Cell Cycle 2010; 9(20): l-2 Marcucci G, Mrozek K, Radmacher MD, gatzon R, Bloomfield CD. The prognostic and functional role of microRNAs in acute myeloid leukemia. Blood 2011; 117: ll21-298. Sassen S, Miska EA, Caldas C. Micro-RNA - implications for cancer. Virchows Arch 2008: 452:1-109. Volinia S, Galasso M, Costinean S, Tagliavini L, Gamberoni G, Drusco A, et al. Reprogramming of miRNA networks in cancer and leukemia' Gen Res 2010',20 589-9910. Vasilatou D, Papageorgiou S, Pappa V, Papageorgiou E, Dervenoulas J. The role of microRNAs in normal and malignant hematopoiesis. Eur J Haematol 2009;84: l-16)11. Melton C, Biellock R. MicroRNA regulation of embryonic stem cell self renewal and differentiation. ln: Meshorer E and Plath K (eds). The Cell Biology of Stem Cells. Austin, Landa BioSc 2010.t2. Lin SL, Chang DC, Ying S! Leu D, Wu DTS. MicroRNA miR-302 inhibits the tumorigenecity of human pluripotent stem cells by coordinate suppression of the CDI(2 and CDK4K celi cycle pathway. Cancer Res 2010; 70(22):9473-82t3 Ren J, Jin R Wang E, Marincola FM, Stroucek DF. MicroRNA and gene expression patterns inthe differentiationofhumanembryonic stem cell. JTransl N,fea ZOOS; 7: 10. Diunduh dari http://translationalmed.com/ content/7/1/2014. Guo S, Lu J, Schlanger R, Zhang H, Wang Jt Fox MC, et al. MicroRNA miR- 125a controls hemopoietic stem cell number. PNAS 2010; diunduh datihttpl.ll www.pnas.org/content/early/20 I 0/07106/09 I 3 5 74 1 07full.pdf15 Liu C, Kelnar K, Liu B, Chen X, Calhoun-Davis I Li H, et al' Identification of miR-34a as a potent inhibitor of prostate cancer progenitor cel1s and metastasis by directly repressing CD44. Nat Med 2011 ; 17(2):211-15 16. Liu C dan Tang DC. MicroRNA regulation of cancer stem ce1ls. Cancer Res 2011;71(18):5940-417. Song YX, Yue ZY, Wang ZN, Xu YY Luo Y Xu HM, et al. MicroRNA-]48b is frequently down-regulated in gastric cancer and acts as a tumor suppressor Uy inhibiting cell proliferation. Mol Cancer 20l l; 10: 1. Diunduh dari: http:// www.molecular.cancer.com/content/ 1 0/ 1 / 1 18. Fu SW, Chen L, Man YG. MiRNAbiomarkers in breast cancer detection and management. J Cancer 2011 2: 116-22 19. Megiomi F,PizzutiA, Frati L. Clinical significance of microRNA expression profiles and polymorphisms in lung cancer development and management. Pathol Res Int'1, 201 1; doi: 10.4061120111180652 20. Catto JWF, Alc,araz A,Bjartell AS, De Vere White R, Evans CP, Fussel S, et al. MicroRNA in prostate, bladder and kidney cancer: a systematic review' Eur Urol 2011; 59: 671-81 21. Dong Y, Wu WKK, Wu CW, Sung JJY, Yu J, Ng SSM. MicroRNA dysregulation in colorectal cancer: a clinical perspective. Brit J Cancer: 2011;104: 893-98 t31
22. TivnanA, Tracey L, Buckley PG, Alcock LC, Davidoff AM. MicroRNA-34a is a potent tumor suppressor molecule in vivo in neuroblastoma. BMC Cancer 201 1 ; l 1 : 3 3. Diunduh dari http ://www.biomedcentral.com/ 1 47 1 -24071 1 1 /3 323. Ye G, Fu G, Cui S, Zhao S, Vernaudo S, Bai Y, et al. MicroRNA 376c enhances ovarian cancer cell survival by targeting activin receptor-like kinase 7: implications for chemoresistance. J Cell Sc 2011 124 359-6824. O'Day E, Lai A. MicroRNAs and their target gene networks in breast cancer. Breast Cancer Res, 2010; 12:201 . Diunduh dari http://www.breast-cancer- r e s e ar ch. c om I c ontent/ 7 2 I 2 I 2 0 I25. Fu SW, Chen L, Man YG. miRNA biomarkers in breast cancer detection and management. J Cancer 2011;2: 116-2226. Wang V Wu W. MicroRNA: a new player in breast cancer development. J Cancer Mol2007; 3(5): 133-3821 . Lin PY, Yu SL. Yang PC. MicroRNA in lung cancer. Brit J Cancer 2010; 103: 1144-4828. Hannafon BN, Sebastian P, de las Morenas A, Lu J, Rosenberg CL. Expression of microRNA and their gene targets are dysregulated in preinvasive breast cancer. Breast Cancer Res 2011; 13: R24. Diunduh dari http://www.breast- cancer-research.com/content/ I 3/2/R2429. Bandyopadhyay S, Mitra R, Maulik U, Zhang MQ. Development of the human cancer microRNA network. Silence 2010; 1: 6. Diunduh dari htt:o:ll www. silencej ournal.com/content/ I / I /630. Satoh J, Tabunoki H. Comprehensive analysys of human microRNA target 'networks. BioDataMining 2011; 4:7. Dir.rnduh dari http://www.biodatamining. orglcontent/4ll/1131. Wang J, Sen S. MicroRNA functional network in pancreatic cancer: from biology to biomarkers of disease. J Biosc 2011 36:481-9132 Feracin M, Zagatti B, Rizzotto L, Cavazzini F, Veronese A, Ciccone M, et al. MicroRNAs involvement in fludarabine refractory chronic lymphocytic leukemia. Mol Cancer 2010;9:123. Diunduh dari http://www.molecular- c atcer. c om/ conrentl 9 I 1 I 7 23IJJ Hu Z, Chen X, ZhaoY, Tian Jin G, Shu Y et al Serum microRNA signatures identified in a genome-wide serum microRNA expression profiling predict survival of non-small cell lung cancer. Am J Clin Pathol 201 1; 1 : I 19-2534. Heneghan HM, Miller N, Kelly R, Newell J, Kerin MJ. Systemic miRNA- 195 differentiates breast canaer from other malignancies and is a potential biomarker for detecting noninvasive and early stage disease. The Oncol. http://theoncologist.alphamedpress.org/cgi/content/short/theoncologist.20l0- 0103v135. Kosaka N, Iguchi H, Ochiya T. Circulating microRNA in body fluid: a new potential biomarker for cancer diagnosis and prognosis. Cancer Sc 20 I 0; 1 0 I : 2081-9236. Gilad S, Meiri E, Yogev Y, Benjamin S, Lebanony D, Yerushalmi N, et al. Serum microRNAs are promising novel biomarkers. PLoS ONE 2008; 3(9): e3 I 48. www.plosone.org-)/. Brase JC, Wuttig D, Kturer R, Sultmann H. Serum microRNAs as non- invasive biomarkers for cancer. Mol Cancer.2010;9:306 Diunduh darihttp:ll www.molecular.cancer. com/content/9/ I /3 0638. ZhuW, Qin W, Atasoy U, Sauter E. Circulating microRNAs in breast cancer138 :
and healthy subjects. BMC Res Notes 2009;2:89. Diunduh darihttp://www.39 biomedcentral.com/ I 756-0500/2/89 Vyzula R' MicroRNAs in colorectal St\"tV O, S\"\"U\"dru, Mi.hul\"k .I' .un.Ln translation of molecular biology into clinical application. Mol Cancer 8/1/10240 2G0u0i9j;8, :t1i0a2n. Diunduh dari http://www.molecular-cancer.com/content/ microRNA Y, Wen X, Zhaig W, Zhang R Gao J, et al' Serum characterization identifies *n-aSS-Sp as a potentiai marker for detecting liver pathologies. Clin Sc 201 1l 120: 1 83-934i. goeriM, Veni C, Conte D, Roz L, Modena P, Facchinetti F et al. MicroRNA signatures in tissues and plasma predict development and prognosis of cJmputed tomography detected hurg cancer' PNAS 201 1 ; 1 08(9): 37 I 3- I 8 C W, Sung JJ! yu J, SM. MicroRNA dysregulation42. Dong y, Wu WKK, W; clinical perspective. NgS43. in co-lorectal J Cancer 201 l; 104: 893-98 cancer: a Brit of circulating Ifuoh EM, Parkin RK, Mirchell PS, Tewari M. Analysis microRNA biomarkers in plasma and serum using quantitative reverse transcription-PCR (qRT-PCR). Methods 2010; 50: 298-30144. AsagaS, f.to C, Nguyen T, Terpenning M, Giuliano AE, Hoon DSB' Direct ,.*in uiruy for miiroRNA-2l concentrations in early and advanced breast cancer. Clin Chem 201l; 57 : 84-91 sequencing of45. Wu Q, LuZ, Li H, Lu J, Guo L Ge Q. Next-generation microRNAs for breast cancer detection. J Biomed Biotechn 2011; diunduh dari doi: 1 0. 1 155 l20ll I 591 1 45 t39
Search
Read the Text Version
- 1 - 24
Pages: