Sri Hermawati D.A., dkkSENI BUDAYAJILID 2SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undangSENI BUDAYAJILID 2Untuk SMKPenulis Utama : Sri Hermawati Dwi Arini Ataswarin OetopoPerancang Kulit Rahmida SetiawatiUkuran Buku Deden Khairudin Martin Renatus Nadapdap : Tim : 18,2 x 25,7 cmARN ARINI, Sri Hermawati Dwis Seni Budaya Jilid 2 untuk SMK oleh Sri Hermawati Dwi Arini, Ataswarin Oetopo, Rahmida Setiawati, Deden Khairudin, Martin Renatus Nadapdap ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. ix. 217 hlm Daftar Pustaka : A1-A6 Glosarium : B1-B3 ISBN : 978-979-060-011-9 978-979-060-013-3Diterbitkan olehDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan NasionalTahun 2008
KATA SAMBUTANPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dankarunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat PembinaanSekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal ManajemenPendidikan Dasar dan Menengah Departemen PendidikanNasional, pada tahun 2008, telah melaksanakan penulisanpembelian hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untukdisebarluaskan kepada masyarakat melalui website bagi siswaSMK.Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh BadanStandar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untukSMK yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalamproses pembelajaran melalui Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 12 tahun 2008.Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepadaseluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak ciptakaryanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untukdigunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK diseluruh Indonesia.Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh(download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopioleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifatkomersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yangditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya soft copy iniakan lebih memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnyasehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupunsekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkansumber belajar ini.Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.Selanjutnya, kepada para peserta didik kami ucapkan selamatbelajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya.Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Direktur Pembinaan SMK i
ii Pengantar Penulis Mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakanpendidikan seni yang berbasis budaya, yang dimaksud budayameliputi budaya nusantara, asia dan periode klasik dan modern.Khusus bahasan aspek budaya nusantara tidak dibahas terpisahmelainkan terintegrasi dengan seni. Yang dapat diartikan kesenianyang berdasarkan nilai-nilai budaya nusantara yang beragam.Dengan cara ini karakteristik kesenian Indonesia yang khas akanmuncul sebagai sebuah jati diri bangsa yang mampu berkompetisidalam percaturan kesenian dunia, pendidikan seni yang berakar daritradisi merupakan simbol kebanggaan, keluhuran dan harga diribangsa Indonesia. Transformasi nilai-nilai seni ke dalam masyarakat luaskarena seni bisa menjadi penyejuk bagi kepesatan kemajuan sainsdan teknologi yang tidak jarang mengabaikan kehalusan rasa senidan pendidikan seni berperan sebagai filter bagi peradaban. Topik atau materi yang dapat dikupas tidak dapat meliputi 33propinsi dan kesenian yang dapat dikupas hanya terdiri daribeberapa kesenian berdasarkan pertimbangan fenomena kesenianyang hidup dimasyarakat atau dengan kata lain kesenian bermutuyang mengandung banyak hal untuk mengungkap masalah senibudaya, kesenian yang banyak mendapat respon dari bangsasendiri ataupun dari mancanegara. Topik ataupun materi terbagibagian apresiasi, ekspresi dan wirausaha. Penjenjangan materi hanya dapat dilakukan pada bagianekspresi / keterampilan. Buku teks ini bukan hanya memberikanwawasan namun juga keterampilan yang dapat dipilih sesuai minat,kelebihan buku ini memberikan pengetahuan keragaman senibudaya nusantara dan keterampilan yang sangat penting karenapenyebarannya yang luas atau sudah dikenal diberbagai wilayah,serta mempunyai nilai sebagai bekal keterampilan dunia kerja danpengetahuan wirausaha. Semoga buku ini akan memberikan sumbangan yang berartibagi anak didik kita dan merupakan pengetahuan tentang kekayaan,kebudayaan dan kesenian milik bangsa kita Indonesia tercinta untukjuga meningkatkan kebudayaan dan pariwisata kita. Jakarta, Juni 2008
iiiDrs. Pracoyo, M.Hum KETUA TIM PENILAI BNSP Seni Rupa Murni Dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta DAFTAR KONTRIBUTORPenulis Nama Institusi Bidang KeahlianTim Martin Renatus Nadapdap, S.Sn Dosen UniversitasTim Dra. Clemy Ikasari I, M.Pd Negeri Jakarta Seni MusikTim Dra. Bambang Pratjikno, M.Pd Dosen Universitas Seni MusikTim Dwi Kusumawardani, S.Sn, M.Pd Negeri Jakarta Seni TariTim Drs. Moh Muttaqin, M. Hum Dosen Universitas Seni TariTim Tardi Ruswandi, S.Kar, M.Hum Negeri Jakarta Seni MusikTim Didin Supriadi, S.Sen, M.Pd. Dosen Universitas Seni MusikTim Dini Devi Triana, S.Sen. M.Pd. Negeri Jakarta Seni MusikTim Saryanto, S.Kar Dosen Universitas Seni TariTim Dwi Kurniadi, S.Pd Negeri Semarang Seni Musik Dosen STSI Seni Musik Bandung Dosen Universitas Negeri Jakarta Dosen Universitas Negeri Jakarta Dosen Universitas Negeri Jakarta Perguruan CikiniDra. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. EDITOR Gitar dan Teori Musik Dosen Universitas Negeri Yogya DISAIN GRAFIS Wafirul Aqli, ST Dosen Teknik Elektro Universitas Muhamadiyah Jakarta
iv DAFTAR ISIPengantar Direktur Pembinaan SMK .................................................. iPengantar Penulis............................................................................... iiDaftar Tim Penyusun dan Nara Sumber ............................................. iiiDaftar Isi ............................................................................................. ivLembar Pengesahan........................................................................... viiiPeta Kompetensi................................................................................. ix JILID 1 1BAB I. DASAR-DASAR 1 10 1. Pengertian Kebudayan dan Seni............................... 11 1.1. Pengertian Kebudayaan ..................................... 12 1.2. Pengertian Seni .................................................. 13 1.3. Sifat Dasar Seni.................................................. 14 1.4. Struktur Seni ....................................................... 14 1.5. Pengertian Nilai Seni ......................................... 17 1.6. Pengertian Ekspresi............................................ 1.7. Pengertian Genre/Fungsi Seni ........................... 24 1.8. Pengertian Apresiasi........................................... 24 25BAB II. SENI MUSIK 2. Mengapresiasikan Karya Seni Musik ....................... 25 26 2.1. Pengertian Musik ............................................... 29 2.2. Sistem Nada ...................................................... 29 30 2.2.1. Awal Terbentuknya Sistem Nada 30 Diatonis ................................................... 31 32 2.2.2. Titi Laras Pentatonik ............................... 37 2.3. Musik Klasik........................................................ 39 40 2.3.1.1. Zaman Pertengahan................. 41 2.3.1.2. Zaman Renaisance .................. 41 2.3.1.3. Zaman Barok............................ 47 2.3.1.4. Zaman Rokoko ......................... 49 2.3.1.5. Zaman Klasik............................ 58 2.3.1.6. Zaman Romantik ...................... 2.3.1.7. A. Zaman Abad 20 .................... 71 71 B. Musik Jazz ............................ 72 2.4. Musik Tradisi Indonesia ...................................... 73 2.4.1. Musik Betawi .......................................... 2.4.2. Musik Bali................................................ 2.4.3. Gamelan.................................................. 2.4.4. Angklung ................................................. 2.5. Musik Non Barat ................................................ 2.5.1. Musik Afrika............................................. 2.5.2 Musik India ............................................. 2.5.3. Alat Musik Tiongkok dan Jepang ............
vBAB III. 2.5.4. Alat Musik Kultur Tinggi Timur 73 Tengah dan Kultur Tinggi Yunani............ 75 75 2.6. Ekspresi Melalui Kegiatan Bermusik 76 2.6.1. Vokal....................................................... 77 2.6.1.1. Asal Usul Vokal .......................... 79 2.6.1.2. Jenis Pernafasan ....................... 79 2.6.1.3. Wilayah Suara............................ 82 2.6.2. Tangganada ............................................ 83 2.6.2.1 Tangganada Diatonis Mayor ....... 85 2.6.2.2 Tangganada Diatonis Minor ........ 87 2.6.2.3 Akor ............................................ 88 2.6.2.4 Cara Menentukan Akor Dalam 94 Sebuah Lagu............................... 122 2.6.3. Penerapan akor pada Instrumen 130 Keyboard................................................. 137 2.6.3.1 Mempelajari Tombol-tombol 137 Keyboard ..................................... 143 2.6.3.2 Mempraktikan dengan Lagu........ 144 2.6.4. Teknik Memainkan Gambang Kromong.. 2.6.5. Teknik Memainkan Gamelan .................. 158 2.6.6. Teknik Memainkan Kacapi ...................... 158 2.6.6.1 Kacapi Fungsi Hiburan................ 161 2.6.6.2 Teknik Petikan Kacapi ................ 161 2.6.6.3 Mempraktikan Memetik Kacapi 164 Dengan Cacarakan ..................... 169 JILID 2 169 175 SENI TARI 176 3. Mengapresiasikan Karya Seni Tari ........................... 177 178 3.1. Pengertian Seni Tari ........................................... 181 3.2. Unsur Pokok Tari ................................................ 182 183 3.2.1 Gerak ..................................................... 184 3.2.2. Motif Gerak Tari ..................................... 187 3.2.3. Motif Gerak Tari Berpasangan 187 189 Atau Kelompok ....................................... 190 3.2.4. Ruang .................................................. 194 3.2.5. Tenaga .................................................. 195 3.2.6. Ekspresi ................................................. 3.2.7. Iringan Tari ............................................. 3.3 Unsur Komposisi Tari.... ..................................... 3.4. Penjiwaan Dalam Tari ........................................ 3.5 Pembelajaran Apresiasi Tari............................... 3.5.1. Kegiatan Apresiasi Tari ........................... 3.5.2. Pembelajaran Kreativitas ........................ 3.6. Tari Berdasarkan Konsep Garapan .................... 3.6.1. Tari Tradisional ...................................... 3.6.1.1. Tari Primitif ................................ 3.6.1.2. Tari Rakyat ............................... 3.6.1.3. Tari Klasik ................................. 3.6.2. Tari Non Tradisional................................
vi 3.7. Tari Berdasarkan Orientasi Peran Fungsi .......... 197 Di Masyarakat .................................................. 197 3.7.1. Tari Upacara .......................................... 197 3.7.1.1. Tari Adat ................................... 212 3.7.1.2. Tari Agama ............................... 214 214 3.8. Tari Berdasarkan Orientasi Artistik ..................... 216 3.8.1. Tari Balet................................................. 216 3.8.2. Musical Dance......................................... 217 219 3.9. Fungsi Tari ......................................................... 221 222 3.9.1. Tari Sebagai Sarana Upacara................. 228 3.9.2. Tari Sebagai Sarana Hiburan.................. 228 3.10.Produksi Tari... .................................................. 229 3.11.Dasar Pijakan .................................................. 230BAB IV. SENI TEATER 232 4. Sejarah Teater.............................................................. 234 4.1 Mengapresiasikan Karya Seni Teater................. 236 4.2. Pengertian Teater ............................................... 239 240 4.2.1. Bentuk Teater Indonesia 241 Berdasarkan Penduduknya..................... 242 255 4.2.2. Fungsi-fungsi Teater Rakyat ................... 256 257 4.3. Seni Peran .......................................................... 257 4.4. Akting.................................................................. 258 4.5. Gaya Akting... ..................................................... 259 4.6. Beberapa Istilah Dalam Teater .............. ............ 259 4.7. Unsur-unsur lakon Teater....................... ............ 260 4.8. Unsur-unsur Pementasan................................... 260 4.9. Naskah Drama ................................................... 261 4.9.1. Struktur Naskah Drama........................... 263 4.9.2. Struktur Dramatik .................................... 4.9.3. Pembuatan Naskah................................. 264 4.10. Penyutradaraan ............................................. 264 4.10.1. Pengertian Sutradara .............................. 4.10.2. Tugas Sutradara ..................................... 288 4.10.3. Tipe Sutradara............................. ........... 4.10.4. Cara Penyutradaan..................... ............ 4.11. Teknik Tata Panggung ................................... 4.12. Tata Pentas.................................................... 4.13. Manajemen Produksi Pertunjukan Teater......................................... 4.13.1 Tahapan Manajemen.. ........................BAB V. SENI RUPA 5.1. Pengantar Seni Rupa .........................................
vii 5.1.1. Seni Murni............................................... 290 5.1.2. Desain..................................................... 291 5.2. Dasar-dasar Seni Rupa ...................................... 295 5.2.1. Unsur-unsur Seni Rupa........................... 295 5.2.2. Prinsip Penyusunan Karya Seni 305 Rupa........................................................ 310 5.3. Apresiasi Karya Seni Rupa................................. 310 311 5.3.1. Pengertian dan Fungsi Apresiasi ............ 5.3.2. Aliran-Aliran Dalam Seni Rupa.... ........... 317 5.3.3. Aspek-Aspek Penilaian Dalam 320 Apresiasi Karya Seni............................... 320 5.4. Pameran Karya Seni Rupa ................................. 320 5.4.1 Kegunaan Pameran Seni Rupa 321 di Sekolah................................... ............ 322 5.4.2. Jenis-jenis Pameran................................ 323 5.4.3. Manfaat Pameran Seni Rupa 326 327 di Sekolah.................................... ........... 331 5.4.4. Syarat-syarat Penyelenggaraan 341 349 Pemeran Seni Rupa di Sekolah.............. 350 5.5. Ragam Hias Nusantara........................... ........... 5.6. Ekspresi Melalui Kreasi Seni Kriya......... ............ 358 5.7. Seni Kriya Batik....................................... ........... 360 5.7.1 Alat dan Bahan Batik............................... 364 5.7.2 Berkreasi Batik............................ ............ 366 5.8. Seni Kriya Ikat Celup(Tie Dye) ................ .......... 369 5.8.1 Kreasi Teknik Celup Ikat.............. ........... 371BAB VI WIRAUSAHA A1-A6 6.1. Usaha Kecil......................................................... B1-B3 6.2. Menjadi Wirausaha Penyelenggaraan C1-C9 Pertunjukan Musik..................................... ......... 6.3. Penata Musik Film/Sinetron/Kartun.......... .......... 6.4. Proses Manajemen Produksi Teater........ .......... 6.5. Kewirausahaan Dalam Seni Rupa...................... 6.6. Wirausaha Penyelengaraan Pameran Seni Rupa................................................. ..........DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..GLOSARI …………….……………………………………………. ...DAFTAR GAMBAR & DAFTAR TABEL ………………………………
ix PETA KOMPETENSI Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dikembangkansebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pengembangan program sekolahberbasis pada kebutuhan dan kompetensi wilayah. Materi pembelajaran berorientasi untuk mempersiapkan anak didikmenuju dunia kerja. Pengembangan Program Materi Pada Bidang Seni SeniSeni Pertunjukan Seni Rupa Kompetensi Seni PertunjukkanPelaku Seni Pemandu Penyeleng- Tim Kreatif garaanx Pemain x Jasa x Penyutra- Informasi x Menyiapkan daraanx Penari Jasa Penye-x Penulis lenggaraan x Broad- Pertunjukkan casting Naskah Kompetensi Seni RupaSeniman/Pengrajin Kewirausahaanx Produk Seni x Menciptakan Lapangan Kerja x Menghasilkan Barang dan Jasa
Bab 3Seni Tari Mengapresiasikan Karya Seni Tari APRESIASI x Pengertian Seni Tari x Gerak x Pembelajaran Apresiasi Seni x Tari Berdasarkan Konsep Garapan x Tari Berdasarkan Orientasi Peran Fungsi di Masyarakat x Teri Berdasarkan Orientasi Artistik x Fungsi Tari Upacara
EKSPRESIx Produksi Tarix Dasar Pijakan
158 BAB III SENI TARI3. Mengapresiasikan Karya Seni Tari Pemahaman suatu tarian sebagai konsep merupakan aspekterpenting dalam pendidikan tari. Pemahaman konsep dibentuk melaluiproses kreasi. Di bawah ini tahapan apresiasi tari yang berguna bagi yangmendalami apa arti sutu pendidikan seni khususnya untuk seni tari. Belajar seni pada tataran apresiasi dapat dimulai dari usia dini,caranya dengan melihat, membuat, dan menampilkan tari. Cakupan iniadaptasinya dapat dipelajari melalui penjelasan di bawah ini.3.1. Pengertian Tari Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuhmanusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga.Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentukgerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa tokohyang mendalami tari menyatakan sebagai berikut. Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yangdiubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehinggamenjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta(Haukins: 1990, 2). Secara tidak langsung di sini Haukin memberikanpenekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melaluimedia ungkap yang disamarkan. Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yangberbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang taridalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalamupaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan. Kesejalanan yang dikembangkan berhubungan dengan konsep tarimasih banyak diperdebatkan. Hal ini terbukti masih belum komplitnyapemahaman tari itu sendiri yang berkembang di masyarakat. Lajupertumbuhan tari memberi corak budaya yang lebih variatif, dinamis, dansangat beragam intensitas pendalamannya. Oleh sebab itu dalam beberapatahun ke depan tari menjadi semakin memiliki aura yang diharapkan digaliterus menerus. Dalam perkembangan berikut, tari disampaikan oleh Soedarsonobahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerakritmis yang indah. Sejalan dengan pendapat kedua tokoh terdahulu dalam
159buku ini, pada prinsipnya masalah ekspresi jiwa masih menjadi harga matiyang tidak bisa ditawar. Pernyataaan yang mendasar tentang ekspresi jiwamanusia menjadi salah satu kunci tari menjadi bagian kehidupan yangmungkin hingga waktu mendatang selalu menjadi tumpuhanperkembangannya. Dalam konteks yang masih sama Soeryodiningrat memberi warnakhasanah tari bahwa beliau lebih menekankan kepada gerak tubuh yangberirama. Hal ini seperti terpetik bahwa tari adalah gerak anggota tubuh yangselaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai denganmaksud tujuan tari (Soeryodiningrat: 1986, 21). Lebih jauh lagi ditambahkanCurtSach bahwa tari merupakan gerak yang ritmis (CurtSach: 1978, 4). Tari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi(TV), maupun berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus berupapergelaran tari, paket acara tontonan yang diselenggarakan misalnya olehTaman Mini Indonesia Indah (TMII), paket acara yang digelar oleh Pasar SeniAncol, dan acara tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acarayang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yangberhubungan dengan adat. Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yangdigunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tariibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai mediakomunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktukapan saja. Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalamkehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurutkepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagaikepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agamadan Adat. Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerakuntu mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dankemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa,empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya. Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan geraktubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat pentingperannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian darikomunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tariuntuk memperoleh makna gerak. Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatianbesar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresimanusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yanguniversal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapasaja dan kapan saja. Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagaiacara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untukmendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat
160membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan jugauntuk keperluan upacara agama dan adat. Dalam konteksnya, beberapa unsur gerak tari yang tampak meliputigerak, ritme, dan bunyi musik, serta unsur pendukung lainnya. John Martindalam The Modern Dance, menyatakan bahwa, tari adalah gerak sebagaipengalaman yang paling awal kehidupan manusia. Tari menjadi bentukpengalaman gerak yang paling awal bagi kehidupan manusia. Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerakbaik secara spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerakmaknawi maupun bahasa tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapatditerjemahkan penonton melalui denyut atau detak tubuh. Gerakan denyuttubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan maksud atau tujuantari. Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh banyakunsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapatditonton atau dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untukmeperoleh gambaran yang jelas tentang tari secara jelas. Seperti dikutip oleh M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34)dikemukakan bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyimusik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untukmengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tarimelalui penari (Jazuli, 1994:44). Pada dasarnya gerak tubuh yang berirama atau beritmeritme memilikipotensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni tari yang di dalamnyamempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam kehidupansehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan denganberpindah tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempatdisebut gerak di tempat (Stationary Movement). Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresiperasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk mediagerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan sipenciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapatdirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerak yang diungkapanatau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama. Di sisi lain Sussanne K Langer menyatakan, tari adalah gerakekspresi manusia yang indah. Gerakan dapat dinikmati melalui rasa ke dalampenghayatan ritme tertentu. Apabila ke dua pendapat di atas digabungkan,maka tari sebagai pernyataan gerak ritmis yang indah mengandung ritme.Oleh sebab itu, tari lahir merupakan ungkapan hasrat yang secara periodikdigerakan sebagai pernyataan komunikasi ide maupun gagasan darikoreografer yang menyusunnya. Sependapat kedua pakar di atas, Corry Hamstrong menyatakanbahwa, tari merupakan gerak yang diberi bentuk dalam ruang. Pada sisi lainSuryodiningrat seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan MekaringDjoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari seluruh anggotatubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang
161sesuai dengan maksud tertentu. Soedarsono menyatakan bahwa, tarisebagai ekspresi jiwa manusia yang diaungkapkan dengan gerak-gerak ritmisyang indah. Dengan demikian pengertian tari secara menyeluruh merupakangerak tubuh manusia yang indah diiringi musik ritmis yang memiliki maksudtertentu. Dengan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur olehirama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lainjuga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia didalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis. Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaanmanusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadiwujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihan-latihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, danirama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusiayang mempelajarinya. Untuk memperoleh pengertian tari lebih mendalam, makadiperlukan informasi tentang unsur tari, aspek tari, dan pendukung tari melaluisumber media dalam bentuk foto-foto, VCD/DVD serta media lain.3.2. UNSUR POKOK TARI3.2.1. GERAK Kebanyakan manusia dalam kehidupannya sangat mengharapterjadinya perubahan. Gerak dalam aktivitas manusia menjadi bagianpenting dari manusia yang masih hidup, dinamis, dan sangat mennghayatidinamika terutama hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai peristiwa, manusia hidup berkembang dan bergerak.Perubahan atas perkembangan dan gerakan yang terjadi sebagai dinamikamanusia menjadi inti adanya perubahan yang diharapkan. Dengan itumanusia merancang dan mendesain sedemikian rupa untuk perkembangandan perubahan yang diinginkan. Faktor keberuntungan dan kehendak yangkuasa segala yang diinginkan perkembangan dan perubahan atas manusiamenjadi pasrah. Gerak dalam kehidupan sehari-hari manusia yang kurang menghayatikehidupan banyak diabaikan. Akan tetapi untuk yang menghayati dinamisasigerak menjadi obyek yang banyak dipelajari dan dimaknai agar menjadisegala sesuatu yang berguna bagi diri maupun masyarakat lain, termasukdalam hal ini adalah tari. Elemen pokok tari adalah gerak. Rudolf Laban pakar tari kreatifmenyatakan bahwa gerak merupakan fungsional dari Body ( gerak bagiankepala, kaki, tangan, badan), space (ruang gerak yang terdiri dari level, jarak,atau tingkatan gerak), time (berhubungan dengan durasi gerak, perubahansikap, posisi, dan kedudukan), dinamyc (kualitas gerak menyangkut kuat,lemah, elastis dan penekanan gerakan ).
162 Berpijak kepada pendapat di atas, tari terdiri dari unsur gerak sebagaiunsur utama, ruang, waktu, dan tenaga. Fungsi gerak yang dihasilkan olehtubuh manusia pada dasarnya dapat dibedakan menjadi gerak keseharian,olah raga, gerak bermain, bekerja, dan gerak sehari-hari. Pada khususnya,tari lebih menekankan kepada gerak untuk berkesenian, di mana gerak dalamtari merupakan gerak yang sudah distilisasi atau distorsi. Gerakan bersifat lembut dan mengalir, serta terputus-putus dan tegasmerupakan pola gerak yang menjadi ciri pembeda antara gerakan tari putradan tari putri. Gerakan yang berada diantara gerakan berciri stakato ataupatah-patah dan mbanyu mili, disebut gerak tari tengahan, biasanyadilakukan untuk jenis karakter herak tari tengahan atau alusan. Uraian cirigerak ini sering dilihat pada jenis tari yang berasal dari daerah jawa(tariSurakarta dan tari Yogyakarta). Pose gerakan di bawah ini menggambarkan pengembangan gerakmelalui penataan ruang, gerak dan waktu yang secara umum dapatdicontohkan sebagai berikut. Sumber Koleksi Pribadi Sumber Koleksi PribadiGb. 3.2 Penggunaan properti Gb. 3.3 Mengeksplor gerak tubuhbutuh ruang gerak sempit untuk ruang gerak Sumber Koleksi Pribadi Sumber Koleksi GNP TMII JktGb.3.4 Lari jingkit (trisik ) membuat Gb. 3.5 Pengolahan Ruang Tari & Pentas Tari di Prosceniumlingkaran
163 Imitasi atau peniruang gerak dengan pengembangan ruang gerak,motif gerak, dan gerak dalam ruang secara harmonis dengan ketentuangerakan yang diperagakan serta pengolahan ruang yang diharapkan. Sumber Koleksi Jurusan Tari UNJ Gambar 3.6-3.8 Mahasiswa Jurusan Tari Angkatan 2004/2005 yang sedang eksplorasi gerak Tari Topeng Jaja dan gerak Pencaksilat (versi Jaya Bandung). Perhatikan kedua gambar di bawah ini adalah bentuk/motif gerakJengkeng pada tari Klasik Jawa dan sikap dasar Pencak silat dalam bentukkedua kaki melebar bertumpu secara kuat dan mencengkeram ke tanah(kuda-kuda). Sumber Koleksi Pribadi Gb.3.9 Jengkeng sikap dasar tari/level bawah
164 Sumber Koleksi Pribadi Gb. 3.10 Sikap Kuda-kuda pada motif sikap Pencak silat (Sumber: Koleksi Kusnadi )3.2.2. Motif Gerak Tari Motif Gerakan Tari Tunggal atau Gerakan Individu pada tabel di bawah ini dapat disimak secara detail yang memberi bentuk motif gerak tari sebagai berikut.Anggota Kompetensi Uraian Teknik Keterangan Gerak Gerak GerakAnggota Kepala (Caput) Gerakan ke Bentuk dan sikap keGerak relaksasi samping dua kaki rapat (levelBagian dengan leher kanan/kiri. tinggi, sedang,Atas Gerakan ke rendah), terbuka Pronasi pada depan/belakang. dan sikap tertentu ekstensor Gerakan berpaling seperti Tanjak- bertumpu pada ke kanan/kiri, Tancep, Rapal, otot tengkorak memutar ke Adeg-adeg, kuda- kanan/kiri. kuda, Gerakan supinasi, dan mengayun, Pangkal leher mengangguk, sebagai tumpuhan berputar. gerakan, sendi leher berperan sentral. Badang kontraksi, rileks, penegangan otot pada seluruh anggota tubuh.
165Anggota Sikap Badan Gerakan pacak Gerak Olah TubuhGerak (Thorax) gulu, gebesan, pada pemanasanBagian pronasi pada gileg, gelieur, gerak.Tengah ruas tulang, anggukan dan supinasi pada gelengan kepala, Gerak spalula pada pusat tengok kanan/kiri. tari Klono Topeng tumpuhan dan atau pada gerakan yang Meliuk-liuk, Topeng Cirebon. ada setiap mengkerut-kerut, Vibrasi perut yang sendi yang pinggul(pelvis) dilakukan oleh sedang berputar dan Tokoh Jin Besar difungsikan. berporos pada Tuyul dan Yul. cranum. Pelvis Bentuk dan bergerak sebatas Bentuk dan sikap sikap anggota kemampuan tangan bergerak gerak tangan. sesuai motif ragam secara sendiri. Gerakan tari yg dilakukan. Bentuk dan sikap bervariasi. Kontraksi otot di tangan-kordinasi sekitar Thorax dengan anggota secara sendiri atau gerak yang lain. bersama-sama memberi daya Sikap palmar dari lentur pada tangan Ngiting, penguatan gerakan tubuh. Gerakan badan ke samping kanan/kiri, ke depan/belakang. Vibrasi skapula, ogak lambung, Pronasi pada kontraksi tulang skapula dan perut membentuk gerakan khsusus. Gerakan bahu- skapula ke atas/bawah, supinasi ke depan, belakang. Grakan tangan lurus, tekukan pada siku, tekukan pada palmar tangan, serta gerakan jari-jari
166 Pelvis sebagai melakukan gerak Nyempurit, Ngruji, penopang, pada bentuk dan dan sikap tangan Cranum sikap motif gerak pokok. Bentuk dan sebagai tertentu atau Sikap gerakan otorizet. khusus. tangan Elieu pada Gerakan dan Gerakan kordinatif gerak dasar tari getaran pada sendi India, Nyeluntir pinggul, bertumpu pada pada tari gendhing sensualitas, sentral gerak bahu, Sriwijaya, dan kelenturan lengan atas, Nguya pada tari pada paha, lengan bawah, dasar Thailand. Kolumna palmar tangan, Gerak dasar vertebralis, dan jari-jari tersebut bila dipadu berfungsi membentuk sikap dengan gerak dasar sebagai tertentu. Motif grak senam dan gerak penyengga dan tari tertentu yang pemanasan mampu tumpuhan digerakan secara melatih gerak gerak bertugas ideal sesuai tangan sesuai porsi menopang dan tuntutan frase dan penegangan mengkontrol ragam gerak tari. pada gerak tari gerakan tertentu atau Goyang pinggul ke merupakan kanan/kiri dengan penegangan tangan volume dan semata. reaktivitas gerak tertentu. Harmonisasi goyang Kecepatan, pinggul, memberi macam goyangan, kesan gerak seksi dilakukan sesuai bagai orang lain. keterampilan Goyang plastik, individu, masing- goyang pantat pada masing berbeda- Jaipongan, goyang beda. pinggul oleh penyanyi dangdut.
167Anggota Support Kaki Kepala Gerakan Jalan,Gerak (Ladix) mengangguk- Geser, Kengser,Bagian angguk-badan jalan kaki padaBawah Kontraksi merunduk, kepala tarian kuda-kuda, gerakan menggeleng badan kaki berputarAnggota kepala-badan mengikuti sikap dengan tumpuanGerak Atas dari supinasi gerak kepala. satu atau kedua kakidan Bawah kerangka axial. Kepala –badan adalah dominasi Anggota gerak berputar bersama gerak anggota atas-pinggul dengan berguling bawah. kerangka atau variasi Teknik Tumpuhan tulang gerakan kpala kaki pada tari balet, (appendikuler) badan dan kedua Salto, loncat tangan bergoyang harimau, strugel Kepala-badan- dalam posisi track di udara, tangan dengan membungkuk, kiprah perang pada melakukan semua gerakan tari-tarian penegangan dilakukan dalam Yogyakarta. kaki-kepala posisi kedua kaki proksimal- rapat atau jika Gerakan tersebut sentripetal mungkin bertumpu dilakukan pada saat satu kaki. olah tubuh. Gerak pada tari Kepala Rebana/Rangguk mengangguk- (Jambi) peragaan angguk-badan gerak sering merunduk, kepala dilakukan. menggeleng badan Peragaan gerak mengikuti sikap motif Rodat, gerak kepala. Zamrah, dan tari- Kepala –badan tarian berciri berputar bersama kerakyatan dengan berguling mengutamakan atau variasi gabungan gerak ke gerakan kpala dua anggota tubuh badan dan kedua ini. tangan bergoyang dalam posisi Gerak pada tari membungkuk, Belibis (Bali) Tari semua gerakan Merak (Jawa- dilakukan dalam Sunda) seperti posisi kedua kaki gerakan burung. rapat atau jika mungkin bertumpu satu kaki. Kepala mematuk- matuk, kaki
168 langkah ke Gerak rol, loncat depan/belakang, harimau, Keept up samping kanan/kiri.Anggota Sinartrosis, Tekukan kepala Jalan lurus, LampahGerak sinkondrosis, dan kaki lurus Ringdom, PutarAtas- sinfibrosis, pada gerak roll tangan sikap kakiTengah- diarthrosis atau guling jalan lurus keBawah Sinkronisasi gerak smua penjuru, tulang dan jaringan dimana kedua Putaran Tubuh ke tulang antara tidak semua arah. terjadi efek gerakan. Tegak dan bongkok badan. Kordinasi ke2 Pacak Gulu, Gileg, tulang yang Galier, dan Godeg. berhubungan oleh adanya jaringan Gelang kepala tulang rawan yang angguk-anggukan beroperasional kepala, tengok secara tepat. kanan /kiri Putar kaki Kedua tulang yang dasargerak balet. beroperasional dihubungkan oleh Gerakan merendah tulang tengkorak. atau mendak, Nindak, Tanjekan, Kedua tulang tidak Mapal, Ngeseh, dan saling menunjang variasi gerakan gerak. Gerakan kepala, badan, dilakukan pada tangan, dan kaki. sendi peluru, sendi poros pada tulang bahu, tulang panggul, serta pada karpal dan falang. Sinkronisasi karpal dan falang dalam menunjang gerakan secara terpadu. Tabel 3.1 Motif Gerak Individu
1693.2.3. Motif Gerakan Tari Berpasangan atau KelompokAnggota Kompetensi Uraian Teknik Keterangan Gerak Gerak GerakAnggota Kepala (Caput) Gerakan supinasi Bentuk dan sikapGerak Badan(Thorak) ayunan, anggukan, duduk (tari Saman)Bagian berputar. atau kedua kakiAtas Kaki(Ladix) (level tinggi, Gerakan relaksasi sedang, rendah)Anggota dan supinasi pada tari Saudati,Gerak anggota tubuh tari garapan lain.Bagian secara periodikTengah dan temporer. Bentuk dan sikap ke dua kaki rapatAnggota Gerakan supinasi (level tinggi,Gerak slip, step, lenso, sedang, rendah),Bagian straidel. terbuka dan sikapBawah tertentu seperti Tanjak-Tancep, Rapal, Adeg-adeg, kuda-kuda. Gerakan Tari Topeng Cirebon, dan topeng Klono. Bentuk dan sikap ke dua kaki rapat (level tinggi, sedang, rendah), terbuka dan sikap tertentu seperti Tanjak-Tancep, Rapal, Adeg-adeg, kuda-kuda, Tabel 3.1 Motif Gerak Tari Berkelompok3.2.4. Ruang Ruang adalah sesuatu yang harus diisi, ruang dalam tarimencakup semua gerak yang diungkapkan oleh seorang penari terbentukmelalui perpindahan gerak tubuh, posisi yang tepat dan ruang gerakpenari itu sendiri. Ruang bersentuhan langsung dengan penari. Ruang gerak penarimerupakan batas paling jauh yang dapat dijangkau penari. Di sisi lain,ruang menjadi salah satu bentuk dari imajinasi penari dalam mengolah
170 ruang gerak menjadi bagian yang berpindah tempat, posisi dan kedudukan.Sumber Koleksi Kusnadi Sumber Koleksi KusnadiGb. 3.11 Pelemasan anggota Gb.3.12 Eksplorasi gerakgerak tubuh Penari di Ruang Latihan(Koleksi: Koleksi Kusnadi)Sumber Koleksi GNP TMII Jkt Sumber Koleksi GNP TMII JktGb. 3.13 Gerak Disain Tertunda Gb. 3.14 Penari mengolah ruang pentas level rendahGambar di bawah ini mengisyaratkan pengolahan ruang pentas danruang gerak secara maksimal dengan menjabarkan desain, level, motifgerak dan perpaduan kedua penari. Sumber Internet www.Dance_Yahoo.com.Perhatikan gambar Gb. 3.15 Penguasaan Ruang Pentas dan ruang Gerak sebagai potret pemberdayaan ruang gerak dan ruang pentas.
171 Ruang gerak penari tercipta melalui desain. Disain adalahgambaran yang jelas dan masuk akal tentang bentuk/wujud ruang secarautuh. Bentuk ruang gerak penari digambarkan secara bermakna kedalam; desain atas dan disain lantai (La Meri: 1979: 12). Ruang gerak taridiberi makna melalui garis lintasan penari dalam ruang yang dilewatipenari. Kebutuhan ruang gerak penari berbeda-beda. Jangkauan gerakyang dimiliki oleh setiap gerakan sesungguhnya juga dapat membedakanjangkauan gerak penari secara jelas. Bentuk dan ruang gerak yangdimiliki oleh penari membutuhkan jangkauan gerak, berhubungan dengankebutuhan, dan kesanggupan penari dalam melakukan gerakan. Dengandemikian gerakan penari sesuai pengarahan koreografer. Dalammendesain ruang gerak penari, koreografer menyesuaikan, bagaimanapenari bergerak dan dapat mencapai desain yang sesuai dengankebutuhan gerakan. Penari membutuhkan sensitivitas rangsang geraksebagai bentuk ekspresi keindahan gerak yang dilakukan. Kebutuhan ekspresi gerak oleh penari berhubungan dengankemampuan penari menginterpretasikan kemauan koreografer dalammelakukan gerakan yang diberikan. Dengan demikian terjadi sinkronisasikemauan koreografer dalam mendisain gerak dengan kepekaan penaridalam menafsirkan gerakan melalui peta ruang. Penari tidak semata-mata memerlukan ruang gerak yang lebarsaja. Kebutuhan ruang gerak yang sempit, juga menjadi bagianpenerjemahan ruang gerak tari oleh penari. Ruang gerak penari menjadialat yang ampuh dalam menciptakan disaian tentang ruang oleh penarimaupun koreografer. Ruang gerak penari dengan jangkauan gerak luas membutuhkanteknik dan karakterisasi gerak yang dalam oleh penari. Kebutuhan teknikgerak yang harus dilakukan penari adalah bagaimana penari mengawalidan mengakhiri gerakan, dan dasar teknik gerak seperti apa penari harusmenuntaskan harapan geraknya. Penari dalam mengekspresikan jangkauan gerak membutuhkanekspresi gerak yang sepadan dengan jangkauan geraknya. Ekuivalengerak dan jangkauan gerak menjadi tuntutan koreografer dalammenciptakan ruang gerak penari serta penghayatan yang diperlukanpenari dalam mencapai tujuan gerakan tersebut. Di bawah ini masih terkait motif gerak dan ruang yangdiciptakan oleh penari dalam bentuk ruang gerak penari adalah sebagaiberikut.
172 Sumber www.dance.q.yahoo.com Gb. 3.16 Ruang Tari sekaligus pengolahan properti dengan memanfaatkan ruang tari) Kesan gerak di bawah ini menunjukan gerakan sembah, putaran danliukan badan bertumpu pada kaki yang kuat. Disain ruang yang terciptasempit di dalam, serta luas dan tertunda.Sumber Koleksi GNP TMII Jkt Sumber Koleksi GNP TMII Jkt Perhatikan gambar atas 3.17 – 3.18 menunjukan proses gerakan yang dilakukan berbeda penghayatan. Gb. 3.17 gerak lambat memiliki kesan dalam. Gb. 3.18 gerak sedang tidak mempengaruhi penghayatan. harus dengan teknik putaran yang cepat agar mencapai gerakan sempurna.
173Sumber Internet Sumber Koleksi KusnadiInternet www.Dance_Yahoo.com. Gb. 3.20 Gerak Selut pada tarian SundaGb. 3.19 Gerak di udara Dinamika tari terwujud melalui cepat-lambat gerakan dilakukanoleh penari. Unsur dinamika ini membutuhkan waktu gerak. Apabilapenari bergerak bagian tubuh yang berpindah tempat, berubah posisi,serta pindah kedudukan. Hal tersebut membutuhkan waktu. Perubahangerak ekuivalen dengan kebutuhan waktu, cepat-lambat, panjang-pendek,dan banyak-sedikit gerakan dilakukan butuh waktu. Tempo gerakan merupakan panjang-pendek, cepat-lama gerakandilakukan. Waktu dalam tari dimensi dari tempo gerak. Tempo gerakdapat membangun imej tari secara keseluruhan dalam bentuk garapantari atau koreografi tari. Pengolahan ruang gerak dan tenaga yang disalurkan melalui motifgerak penari di bawah ini adalah memanfaatkan tercapainya gerakan spiltatau slidding dan sircle atau putaran.
174Sumber Koleksi GNP TMII Jkt Sumber Koleksi GNP TMII Jkt\ Gerakan Slidding pada tari Kembang Betawi Perhatikan Gambar 3.21 – 3.22 Gerakan Teknik Sirkle & Gerakan Teknik Split (Trust) Dilakukan dalam tempo cepat. Apabila dengan tempo lambat banyak terjadi kemungkinan cidera kaki. Desain waktu berhubungan dengan kecepatan gerak, situasi, dankondisi emosional penari. Pemahaman waktu dapat juga terkait denganmasalah teknik pengendalian gerak, intensitas gerak, kualitas gerak, danproses mengaktualisasikan gerakan ke dalam konsep waktu. Konsep membangun waktu dipraktikan melalui imajinasi gerakhubungannya dengan panjang-pendek gerak, kuat-lemah gerak menjadikonsep tentang rangkaian gerak dalam bentuk kalimat gerak. Usaha untukmembangun waktu lebih dapat dijabarkan ke dalam bagaimana gerakandilakukan sesuai kebutuhan waktu yang ada. Dalam tari, konsep waktu bisadihadirkan dengan motif gerak duduk-duduk saja, atau dengan berdiri-jongkok, atau gerak lain yang tidak memerlukan perpindahan tempat secaramendasar. Kebutuhan waktu yang mendesak dalam tari adalahmemanifestasi kebutuhan gerakan cepat dan gerakan lambat secaradilematis. Hal ini berhubungan dengan panjang pendek waktu, kebutuhanruang dengan waktu, serta kebutuhan pentas tari dipentaskan. Oleh sebabitu, koreografer dalam menyikapi kebutuhan waktu biasanya mengoptimalkanpengembangan kreativitas dalam bentuk pengolahan gerak dan pengolahanwaktu secara bersama ke dalam konsep garapan tarinya. Waktu dalam gerakan menjadi salah satu konsep tarian. Hal inisangat dibutuhkan dalam pengembangan penggarapan koreografi. Dengandemikian elemen waktu menjadi ukuran frase gerak. denyut nadi gerak, danpendalaman ruang gerak secara imajinatif. Keadaan diam manusia nadinyatetap bergerak di sini membutuhkan waktu. Berdasarkan uraian ini konsepgerak-ruang-waktu merupakan unsur yang saling terkait dengan lainnya.
175Ketiga unsur di atas adalah trisula yang sangat memiliki peran sama dansaling mendukung untuk kebutuhan suatu koreografi.3.2.5. Tenaga Gerak tari yang diperagakan menunjukan intensitas gerak yang dapat menjadi salah satu indikasi. Tenaga yang diwujudkan oleh gerakan berhubungan dengan kualitas gerak. Hal ini dapat tercermin pada tenaga yang disalurkan oleh penghasil gerak dalam mengisi gerak menjadi dinamis, berkekuatan, berisi, dan menjadi anti klimak dari tensi dan relaksasi gerak secara keseluruhan. Sumber kedua gambar di halaman ini Internet www.dance_@ Yahoo.com Perhatikan gambar atas 3.23 – 3.24 menunjukan proses gerakan yang dilakukan berbeda penghayatan. Gb. 3.23 Gerak respons memiliki kekuatan kesan gerak yang tinggi. Gambar. 3.24 Gerak sedang tidak mempengaruhi penghayatan. harus dengan teknik putaran yang cepat agar mencapai gerakan sempurna. Sumber: Koleksi G Kekuatan lompatan, kerjasama pembagian intensitas tenaga
176Sumber: Koleksi Pribadi Sumber: Koleksi GNP TMII Jkt Gambar 3.25 – 3.27 adalah gambar sinkronisasi bentuk penghayatan tumpuhan kaki, lompatan dan pelebaran ruang gerak anggota gerak tubuh secara terstruktur pada komposisi tari.3.2.6. Ekspresi Dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengekspresikan diribergantung pada situasi psikologis yang bersangkutan dalam menghadapiberbagai masalah. Ekspresi diri manusia secara umum berbeda denganungkapan ekspresi di dalam tari. Perbedaan yang ada bahwa ekspresi tarisemua yang berhubungan dengan perubahan psikologis, pembawaan suatukarakter, memiliki keterbatasan pada cara mengungkapkannya. Sebagaiilustrasi bahwa, marah dalam kehidupan sehari-hari dapat diekspresikandengan berbagai cara dan kepekaan diri di dalam melakukan luapan. Dalamtari semua ungkapan yang diperagakan harus distilisasi/didistorsi, sehinggawujud ungkapannya menjadi berbeda. Di sinilah letak pembeda dari carapenghayatan sebuah ungkapan ekspresi diri dan penghayatan karakterdalam seni maupun dalam kehidupan sehari-hari. Ekspresi dalam tari lebih merupakan daya ungkap melalui tubuhke dalam aktivitas pengalaman seseorang, selanjutnya dikomunikasikan padapenonton/pengamat menjadi bentuk gerakan jiwa, kehendak,emosi atas penghayatan peran yang dilakukan. Dengan demikian dayapenggerak diri penari ikut menentukan penghayatan jiwa ke dalam greget(dorongan perasaan, desakan jiwa, ekspresi jiwa dalam bentuk tari yangterkendali).
177Sumber Koleksi Kusnadi Sumber Internet www.Dance_@ Yahoo.com.Gambar 3.28 dan 3.29 adalah menunjukan penghayatan mata pada tari-tarian Bali, penghaytan gerak pada gerak Ballet. Koleksi Kusnadi3.2.7. Iringan Tari Iringan dan tari adalah pasangan yang serasi dalam membentukkesan sebuah tarian. Keduanya seiring dan sejalan, sehingga hubungannyasangat erat dan dapat membantu gerak lebih teratur dan ritmis. Musik yang dinamis dapat menggugah suasana, sehingga mampumembuat penonton memperoleh sentuhan rasa atau pesan tari sehinggakomunikatif. Musik dalam tari memberi keselarasan, keserasian,keseimbangan yang terpadu melalui alunan keras-lembut, cepat-lambatmelodi lagu. Pada dasarnya tari membutuhkan iringan sebagai pengaturgerak. Koleksi Jurusan Tari UNJ Gb. 3.30 Bonang Bonang memiliki tempo musik yang berbeda cara dan teknik tabuhnya. Sebagai salah satu instrumen musik tradisional, sistem kembangan untuk tabuhan sekar atau lambat temponya dan gembyong untuk irama tempo cepat.
1783.3. UNSUR KOMPOSISI TARI Apabila kita melihat sebuah tarian baik jenis tradisional atau nontradisional, banyak unsur-unsur yang dapat dikenali dan terlihat oleh mata(visual). Pada dasarnya sebuah tarian tidak hanya terdiri-dari susunangerak yang telah mengalami proses stilisasi atau distorsi atau penggarapandari aspek tenaga, ruang dan waktu, namun terdapat juga unsur-unsur lainyang disusun sedemikian rupa hingga menjadi sebuah komposisi yangdisebut dengan tari. Unsur-unsur itu, adalah: desain lantai, desain atas,desain musik, desain dramatik, tema, tata rias/busana dan tata rambut, sertatata pentas, disebut dengan unsur komposisi tari . Dalam jenis tari tradisional yang berasal dari suatu komunitas-masyarakat etnik, unsur-unsur tersebut dibangun dan disusun sesuaidengan nilai-nilai dan corak tradisional yang mewarnai kehidupanmasyarakatnya, serta sesuai dengan kepentingan-kepentingan ( fungsi tari)dalam kehidupan masyarakatnya, sehingga pola gerak, rias, busana,perlengkapan tari, musik, tempat pementasan mencerminkan ciri khas daribudaya setempat dan adat masyarakat yang memiliki tarian itu. Sebagai contoh dalam tari tradisional jenis tari rakyat. Desain gerak,desain lantai, desain atas, tata rias busana, musik, tempat menaridipersiapkan dan dalam tari itu disusun sedemikian rupa, walaupunhasilnya terkesan sederhana dan tidak rumit. Biasanya penyelenggaraantari untuk tujuan upacara adat, upacara agama atau untuk tujuan ikatankebersamaan warga, maka tempat pementasan tari biasanya sesuai dengantujuan upacara tersebut. Hal tersebut sangat berbeda dengan tari klasik danjenis tari untuk tujuan pertunjukan. Dalam tari klasik pola gerak, desainlantai, desain atas, tata rias, busana, musik, perlengkapan, pementasanbahkan tema tarinyapun, disusun berdasarkan pola-pola koreografi yanglebih artistik, sehingga hasilnya terkesan rumit, taat kepada aturan-aturanyang harus dipatuhi yang terkait dengan aturan-aturan yang berlaku dalamtatanan kehidupan orang istana. Sedangkan tari untuk untuk senipertunjukan yang merupakan ungkapan individual yang biasanya dalamproses penciptaannya, lebih banyak memiliki kebebasan dalammengekplorasi semua unsur tari, sehingga memungkinkan padapencapaian kualitas artistik maupun estetis dari aspek unsur-unsur tari itusangat maksimal. Menurut La Mery (1965: 17-108), unsur-unsur komposisitari, sebagai berikut: 1. Desain lantai atau floor design adalah garis-garis di lantai yang dilaluioleh seorang penari atau garis-garis di lantai yang dibuat oleh formasi penarikelompok. Garis-garis lantai dibentuk dari garis lurus dan garis lengkung.Garis lurus dapat menghasilkan bentuk garis diagonal, segitiga, sig-sag, Vatau V terbalik, T atau T terbalik, dan garis lengkung dapat menghasilkanbentuk lingkaran, lengkung setengah lingkaran, spiral, angka delapan dansebagainya
179 2. Desain atas atau air desaign Adalah desain yang dibuat oleh anggota badan, berada di atas lantai.Desain ini dilihat dari arah penonton. Menurut La Mery (1965: 22-39) adabermacam-macam yaitu desain: datar, dalam, vertikal, horisontal, kontras,murni, statis, lurus, lengkung, bersudut, spiral, tinggi, medium, rendah,terlukis, lanjutan, tertunda, simetris, dan asimetris. 3. Desain musik Desain musik adalah pola ritmik dalam sebuah tari. Pola ritmik didalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi,gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yangsesuai dengan frase musik. 1. Desain dramatik Desain dramatik adalah tahap-tahap emosional untuk mencapaiklimaks dalam sebuah tari. Tahap –tahap emosional ini perlu ada dalamsebuah tari agar tarian itu menjadi manarik dan tidak terkesan monoton.Melalui tahapan ini penonton akan dapat merasakan perbedaan tari bagianawal, kemudian semakin naik mencapai suatu puncak yang paling menarik,yang disebut dengan klimaks, berikutnya penonton merasakan mulai adapenurusan menuju akhir dari sebuah tarian. Kilmaks merupakan puncakkekuatan emosional dalam sebuah tari dapat dicapai dengan caramempercepat tempo, memperluas jangkauan gerak, menambah jumlahpenari, menanbah dimankika gerak atau justru berhenti sama sekali ataudengan cara-cara lain yang intinya berbeda dan khas dari bagian tarisebelumnya dan sesudahnya. Dua jenis desain dalam tari adalah desainkerucut ganda dan desain kerucut tunggal. 2. Dinamika Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanyavariasi-variasi di dalam tari tersebut . Dinamika di dalam tari memberikankesan bahwa tarian itu menarik, tidak membosankan dan tidak monoton.Dinamika di dalam tari dapat dicapai karena adanya variasi-variasi dalampenggunaan tenaga dalam gerak, tempo, tinggi rendah (level), pergantianposisi penari serta perubahan suasana. 3. Tema Tema adalah ide persoalan dalam tari. Sumber tema tari dapat dariimajinasi manusia, harapan dan kehendak manusia, benda-benda disekitarkita, peristiwa-peristiwa yang pernah atau sedang terjadi, kegiatan kerja,perilaku binatang, cerita rakyat, cerita kepahlawanan, legenda, dansebagainya 4. Tata rias, tata rambut dan tata busana tari Adalah rias wajah, tata rambut (hairdo) dan busana yang dirancangdan dipakai khusus oleh penari untuk keperluan pementasan tari. Riaswajah untuk keperluan pementasan tari dikenal tiga jenis, yaitu: (a) riaswajah korektif, yaitu rias wajah untuk tujuan memperbaiki bagian-bagianwajah yang kurang sempurna, (b) rias wajah karakter, yaitu rias untuk tujuanmenggambarkan dan memperjelas karakter tokoh atau karakter tari, dan (c)rias wajah fantasi, yaitu rias wajah untuk tujuan mewujudkan angan-angan
180atau imajinasi, misalnya untuk mewujudkan sosok putri bunga, rias wakahdibuat menyerupai bentuk bunga. Tata rambut untuk keperluan pementasan tari juga bermacam-macam. Dalam tari tradisional, model tata rambut sesuai dengan adat dangaya tata rambut daerah masing-masing, sedangkan tata rambut untuk tarinon trasional biasanya disesuaian dengan konsep tari. Tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancangkhusus sesuai dengan tema tarinya. Alternatif bahan untuk pembuatanbusana tari bermacam-macam, dapat terbuat dari kain, kertas, plastik,daun atau apa saja yang ada disekitar kita yang dapat dimanfatkan untukbahan busana tari. Dalam tari tradisional pada umumnya desain busana taritidak jauh berbeda dengan busana adat setempat. Fungsi busana dalam taritradional (klasik bukan hanya untuk keindahan, untuk penutup tubuh, namunjuga untuk memperjelas karakter tokoh dan karakter tari yang sedangdiperankan oleh penari. 5. Tata Pentas Adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari, tatapentas bukan hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik namunjuga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengankonsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda dan alat yang berhubungan dengan tari, yang disebut dengan setting. Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenaldengan istilah panggung yang meiliki 2 jenis, yaitu jenis panggung tertutupdan terbuka. Jenis panggung tertutup disebut dengan prosscenium, cirinyapara penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang.Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut denganauditorium. Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempatterbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentukarena, pendhopo, di halaman Pura, di halaman rumah atau dilapangan.Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penati dapat dilihat dari berbagaiarah pandang. 6. Tata Lampu Tata lampu adalah seperangkat penataan lampu untuk keperluanpementasan tari yang fungsinya untuk penerangan, penciptaan suasan atauuntuk memperjelas peristiwa pada suatu adegan. Sumber cahaya untukkeperluan pementasan tari bermacam-macam, diantaranya berasal dariobor, lilin dan listrik. Dengan teknologi komputer tata lampu dapat diprogramdalam hal gelap terang, warna maupun komposisi cahaya sesuai dengankebutuhan konsep tari. 7. Tata Suara Adalah seperangkat alat sumber bunyi untuk tujuan pengaturan musikuntuk iringan tari. Tata suara ini menjadi bagian dari unsur komposisi taribila tarian menggunakan musik iringan tari dengan media rekaman, sehinggatata suara memerlukan pengaturan khusus dari pemutar suara, misalnya darialat tape recorder, CD player, MP 3, Synthesizer dan alat pemutar suara
181lainnya. Namun bila musik iringan tari menggunakan alat musik yanglangusng dimainkan, pengaturan tata suara menjadi tidak begitu penting.3.4. PENJIWAAN DALAM MENARI Penjiwaan dalam menari merupakan kemampuan penari dalammenghayati dan mengekpresikan karakter peran dan karakter tari, padawaktu menari. Penjiwaan dalam menari dalam bahasa Jawa disebutdengan istilah wirasa. Penjiwaan dalam menari dapat dicapai apabila seseorang dalammenari melibatkan passion, yaitu melakukan dengan perasaan senang,bersungguh-sungguh (bersemangat) mencurahkan segala perasaannyadalam kegiatan menari. Menari dengan hati seperti itu, akan menghasilkanpenghayatan dan ekspresi karakter peran dan karakter tari yang dapatberkomunikasi dengan penonton. Kemampuan penjiwaan ini merupakan tanda yang tampak dari diriseseorang sebagai seorang penari yang baik. Koreografi yang indah tidakakan menjadi indah apabila penarinya tidak memiliki keterampilan teknis,tidak memiliki kepekaan musikal dan tidak dapat menjiwai tariannya.Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya peran penari dalammemperkuat penampilan sebuah tari dan dalam menciptakan keindahansebuah tari atau dalam sebuah koreografi. Penari mempunyai tugas tidak hanya mengkomunikasikan gagasandalam tari, namun tugas utamanya adalah memberikan nyawa kepada tari,melalui bahasa tubuhnya dan melalui ekspresinya, sehingga segala pesanyang terkandung dalam tari dapat juga dihayati, dipahami dan dapatdiinterpretasikan oleh penontonnya. Untuk sampai kepada kemampuanpenjiwaan dalam menari, ada beberapa kemampuan dasar yang harusdimiliki oleh seorang penari, yaitu : 1. Memiliki keterampilan teknis gerak , mencakup: kemampuan menghafal urutan gerak, kemampuan olah tubuh, kemampuan mentaati gaya tari dan kelenturan. 2. Memiliki kepekaan musikal, yaitu kepekaan dalam menyelaraskan ritme gerak tubuh dengan ritme musiknya atau menyelaraskan ritme gerak dengan penari lainnya. 3. Mampu menghayati dan mengekpresikan karakter peran dan karakter tari. Di beberapa wilayah budaya di Indonesia kemampuan seorang penariyang baik, dikenal dengan beberapa istilah. Kemampuan yang harusdimiliki oleh seorang penari tari gaya Surakarta dan Yogyakarta (Jawa )dikenal dengan istilah kemampuan wiraga, wirama dan wirasa. Wiragaadalah keterampilan menari, kaitannya dengan penguasaan teknis gerak,wirama adalah kepekaan musikal, dan wirasa adalah penjiwaan penariterhadap karakter peran dan karakter tari.
182Dalam Bambang (1984) dikemukakan bahwa untuk dapat mencapai wirasapenari harus melakukan empat hal, yaitu sawiji (konsentrasi), greget(menyalurkan kekuatan dari dalam / inner dynamic) , sengguh (percaya diri)dan ora mingkuh (penuh disiplin disertai dedikasi dan loyalitas tinggi). Menurut I Wayan Dibia ( 2004: 17-18) bagi penari Bali. Seorang penarimuda harus memiliki kemampuan olah fisik dan mempunyai hafalanterhadap agem, tandang dan tangkis, penari tua harus menguasai wirasaatau penjiwaan terhadap tarian, sedangkan penari matang (tasak) melaluikemampuan olah fisik dan olah spirutualnya, dapat mentranformasikandirinya ke dalam peran yang dibawakan. Penjiwaan penari dalam menari merupakan kemampuan tingkat tinggibagi seorang penari yang dapat dicapai bila penari telah memilikiketerampilan teknis menari dan memiliki kepakaan musikal.3.5. Pembelajaran Keterampilan Apresiasi Tari Pada umunya orang akan mengatakan bahwa seni adalah untukdinikmati melalui kegiatan seni dan kepakaan estetis yang dapat memuaskankebutuhan perasaan penikmatnya. Hal ini benar, akan tetapi apabila dikajilebih dalam, bahwa keindahan adalah merupakan kepuasan yang hakiki bagisetiap yang merasakan. Kadar dan bobot penghayatannya berbeda satudengan lainnya. Apabila ditelaah, pengertian apresiasi secara harafiah berasal darikata appreciatie (Belanda) atau Apreciation (Inggris) yang berarti kemampuanseseorang dalam menangkap getaran-getaran nilai seperti memahami,menghargai, menilai dan mencipta dan mengevaluasi. Dengan demikian kegiatan apresiasi seni bukan sekedar melihatsebuah karya seni saja, melainkan memiliki makna memerlukan wawasansehingga dapat mengkaji sampai pada batas mengungkapkan keterampilanmelalui kegiatan. Konsep kegiatan apresiasi meliputi beberapa hal antaralain: x Persepsi, Kegiatan pengamatan untuk mengenal, memahami, tari-tarian yang berkembang di Indonesia baik menyangkut tari Tradisional, tari Nontradisonal/Kontenporer/kreasi modern. Kesadaran perseptual dibentuk untuk menjadikan pengalaman berkarya sehingga terbentuk kesadaran. Kemempuan lain untuk mengobservasi, mengidentifikasi, membandingkan, secara menyeluruh adalah kompetensi yang dicapai paling tinggi di bidang persepsi. x Pengetahuan Kegiatan pengamatan yang digunakan untuk mengidentifikasi tentang sejarah, simbol-simbol seni tari, istilah-istilah dalam seni tari, dimana pengetahuan tentang tari merupakan dasar dalam mengapresiasi.
183 x Pengertian Kegiatan yang dapat membantu kemampuan merasakan, menerjemahkan, memilih, berdasarkan pengetahuan dan wawasan tari dari hasil pengamatan sebelumnya. x Analisis, Keterampilan yang dapat mendeskripsikan, menginterpretasikan, menjelaskan kegiatan seni yang sedang dipelajari, diamati, sehingga dapat menceriterakan dan menjelaskan kembali hasil pengamatan yang dilakukan. Oleh sebab itu keterampilan ini sangat berhubungan dengan kepekaan rasa yang mendalam bagi seseorang yang sangat konten terhadap seni. x Penilaian, Kemampuan melakukan penilaian karya-karya seni baik secara tertulis, diskusi, dan memilih dalam mencapai sasaran belajar dari hasil apresiasi. Peserta didik diharapkan dapat mengambil keputusan tentang keberhasilan individu, kelompok, maupun peserta didik secara mandiri dalam membantu memberikan komentar maupun kritik di masa datang. x Apresiasi, Kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai penentu, penikmat, penari dalam tahap penilaian keindahan seni tari. Operasionalisasinya mencakup kemampuan memahami, menghargai, menghayati sehingga dapat merasakan keindahan yang mendukung karya tari tersebut. Hal ini berkaitan dengan kepekaan visual dan sensori yang merupakan kemampuan dalam berapresiasi.3.5.1. Kegiatan Apresiasi Tari1. Melihat Tarian Sebelum seseorang mampu menilai sebuah karya tari dikarenakan, terlebih dahulu telah banyak melihat pertunjukan tarian, bahkan sudah banyak mempunyai pengalaman menari, dengan demikian akan membentuk pengalaman estetis dan peningkatan penghayatan akan karya tari.2. Mengidentifikasi Tarian Untuk dapat mengidentifikasi tarian terlebih dahulu seseorang harus mempunyai wawasan tentang berbagai jenis tarian dan mempunyai pengalaman estetis yang memadai, hal lain yang penting dimiliki adlah pengetahuan tentang pijakan tari.3. Membuat Tarian Seorang pencipta tari atau yang disebut Koregrafi tentulah mempunyai perbendaharaan wawasan tarian yang banyak, mempunyai pengalaman
184 estetis yang cukup tinggi, dan yang paling penting mempunyai kemampuan menggarap tarian, kemampuan tersebut yakni : a. Mampu menerjemahkan konsep kedalam bentuk tari b. Memiliki kepekaan musik c. Mengkoreografi sesuai tema dan usia d. Mampu memperhatikan keseluruhan aspek tari, musik, kostum, panggung, pencahayaan, rias dan memanage latihan.3.5.2. Pembelajaran Kreativitas Kreativitas dapat dipandang dari perspektif yang berbeda berdasarkanlatar belakang disiplin ilmu. Seorang filosof, sejarawan,psikolog ataupun pendidik memandang kreatifitas dengan cara yang berbeda.Di antara para ahli timbul perbedaan pandangan tentang konsep kreativitas.Perbedaan ini terletak pada definisi, kriteria, perilaku, dan proses kreatif; jugapada hubungan kreativitas dengan kecerdasan, karakteristik orang kreatif,dan upaya-upaya yang dapat dilihat dari dimensi proses maupun produkdalam mengembangkan kreativitas. Namun pada dasarnya sebagian besarmemandang kreativitas sebagai sesuatu yang baru, orisinil dan memilikikeunikan, baik pada setiap proses maupun produknya. Sebagian lainmenghubungkan kreativitas dengan kompetensi spesifik (Husen andPostlewaite, 1985:1100). Mary Mayety (1990: 2), Hurlock (tt: 2) memandang bahwa istilahkreativitas, dalam psikologi, sering digunakan. Namun istilah ini taksa atauambigiuos karena digunakan secara bebas di kalangan orang awam. Artikreativitas secara umum adalah menekankan pada (1) pembuatan sesuatuyang baru dan berbeda; (2) kreasi sesuatu yang baru dan orisinal secarakebetulan; (3) apa saja yang diciptakan selalu baru dan berbeda dari yangtelah ada dan karenanya unik; (4) merupakan proses mental yang unik,semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, danorisinal; (5) sinonim dengan kecerdasan yang tinggi atau jenius; (6) sepercikkejeniusan yang diwariskan pada seseorang dan tidak ada hubungannyadengan belajar (7) sama arti dengan imajinasi dan fantasi. Oleh karenanyamerupakan bentuk permainan mental. Kreativitas merupakan kegiatan otakyang teratur, komprehensif, dan imajinatif menuju suatu hasil yang orisinal;(8) merupakan kemampuan mencipta (kreasi), memiliki gagasan orisinal, titikpandang yang berbeda, atau cara baru menangani dan menghadapimasalah. Orang kreatif cenderung sebagai pencipta (creator) bukan penurut(conformer) kepada orang lain. Mayety (1990) mendefinisikan kreativitas sebagai prosesmemunculkan sesuatu hal yang baru, “the process of bringing something newinto being”. Sebagian lainnya kata kreativitas didefinisikan sebagai suatu caraberpikir dan bertindak, atau membuat sesuatu yang asli oleh seseorang.Dengan demikian, suatu kreativitas itu memiliki fungsi untuk menyelelesaikansuatu persoalan, atau menghasilkan suatu produk baru, baik dalam bidangmusik, sastra, mesin, bahkan permainan, dan sebagainya. Rhodes (1961) membedakan kreativitas ke dalam dimensi person,proses, produk dan press (Supriadi, 1994). Sedangkan kreativitas sendirimenurut Supriadi adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu
185yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbedadengan apa yang telah ada sebelumnya. Begitu pula kreativitas menurut Munandar, adalah kemampuan untukmembuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yangada (Munandar, 1987). Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut,kreativitas yang dimaksud lebih menekankan kepada produk atau hasil yangbaru dengan gagasan yang orisinil. Namun demikian apabila berbicara produk, maka tidak terlepas dariproses bagaimana produk itu dihasilkan, dan proses tidak terlepas dariindividu itu sendiri. Seperti dijelaskan oleh Guilford (1965) bahwa creativityrefers to the abilities that are characteristics of creative people (Supriadi,1994). Melalui pemikiran-pemikiran orang kreatif inilah, maka produk kreatifakan dihasilkan. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkankomposisi, produk atau ide-ide baru sebelumnya yang tidak dikenal olehpenyusunnya sendiri (Murgiyanto, 19:11). Demikian pula dengan ReynoldBean mengungkapkan kreativitas sebagai proses yang digunakan seseoranguntuk mengekspresikan sifat dasarnya melalui suatu bentuk atau mediumsedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa puas bagi dirinya,menghasilkan suatu produk yang mengkomunikasikan sesuatu tentang diriorang tersebut pada orang lain (Reynold Bean, 1995:3). Suatu produk seni umumnya merupakan hasil kreativitas apabilaproduk tersebut menghasilkan sesuatu yang baru, dan berguna (useful).Utami Munandar juga menjelaskan bahwa kreativitas adalah kemampuanmembuat kombinasi baru berdasarkan data atau informasi atau unsur-unsuryang sudah ada. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagaikemampuan yang mencerminkan kelancaran keluasan (fleksibility),orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengeksplorasi suatugagasan (Munandar, 1992:45). Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, benang merah darikreativitas sesungguhnya tidak lain dari kemampuan untuk membuatkombinasi-kombinasi baru dari unsur-unsur, data atau materi yang diberikanatau sudah ada sebelumnya. Kreativitas dalam tari seperti yang diungkapkan Alma Hawkinsmerupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang, sehingga ia melihatkreativitas dari sisi seniman pencipta atau seniman pelaku, oleh karenanyadapat dikatakan bahwa kreativitas sebagai jantungnya tari. Untuk menghasilkan suatu bentuk tari yang mempunyai nilai danmakna, sentuhan kreativitas adalah hal yang terpenting. Kemampuan berpikirdivergen berdasarkan informasi, ide atau unsur yang tersedia dapatmenemukan kemungkinan-kemungkinan jawaban. Hal ini dapat dilihat dariide atau pola garap tari, di mana akan menghasilkan sesuatu yang original,berkualitas dan lebih kaya dalam mengungkapkan gagasan. Teori tentang kecerdasan majemuk mengisyaratkan bahwa titik pusatbidang kreativitas adalah mengembangkan, keceerdasan dan pola kreatifdengan melakukan eksperimen atau percobaan dan menemukan cara barumemanfaatkan pikirannya. Sesempit apapun bayangan semasa kecil kita
186menggambarkan bahwa kecerdasan dan potensi kreatif dapat dikembangkansecara maksimal. Ia mengisyaratkan bahwa berpikir dapat dikembangkandengan melalui 7 pola berpikir dengan mengguankan kecerdasan diri(Gardner: 2004, 23). Adapun 7 tahapan berpikir dengan menggunakan kecerdasan terdiri dariaspek sebagai berikut: x Verbal adalah kemampuan memanipulasi kata secara lisan dan tertulis. x Logis adalah kemampuan memanipulasi sistem berpikir secara konsep logis. x Spasial adalah kemampuan melihat dan memanipulasi pola dan disain. x Musical adalah kemampuan mengerti dan memanipulasi konsep musik, nada, irama dan keselarasan. x Kinestetik-tubuh adalah kemampuan memenfaatkan gerakan tubuh dalam olah raga dan tari x Inferansial adalah kemampuan memahami perasaan diri sendiri merenung serta berfilsafat. x Interpersonal adalah kemampuan memahami dengan lain, pikiran, dan perasaan mereka Personalisasi Kecerdasan ini lebih menekankan kepanaperkembangan dan perubahan kreativitasnya. Dengan itu faktor penentu lajakecerdasan Sangay dipengaruhi oleh kemampuan mengorganisasikankreatifitas diri. Oleh karena itu dalam hal ini dibutuhkan pemahaman tentangkreatifitas lebih mendalam dalam pembahasan ini. Pada permasalah ini dipertanyakan apa yang disebut kreativitas?Kreativitas berarti ekspresi keunikan diri ke dalam tindakan nyata dan mampumenemukan solusi yang baru dan bermanfaat. Kreatifitas adalah kemampuanuntuk berkreasi dan menciptakan sesuatu yang baru. Dengan mencipta atauberkreativitas maka manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pernahkan kamu membuat sesuatu yang kreatif?.Cari tahu, dengan mencari tahu kamu akan selalu bertanya, ketika berpikirdalam memecahkan masalah dari idemu. Dengan banyak mencoba bertanyadan dan bertanya pada diri sendiri maupun dengan orang lain, kamu akanmemperoleh banyak ide yang dapat dikembangkan. Secara simulasi petakonsep ini dapat digambarkan sebagai berikut;Gerak BertanyaInformasi yang ada lalu bertanya, maka akan dapat segera memperoleh ide.Untuk mengambil suatu keputusan gerak diolah dengan variasi dan suasanamusik/irama.
1871.1 Olah Keterbukaan (Kebebasan Berpikir) Peningkatan dan pengambangan kreativitas tidak terbatas. Prosesmenghargai kebebasan gerak dan memecahkan masalah melalui ide adalahwujud nyata seseorang mengembangkan pikiran kreatifnya. Faktorketerbukaan yang dimiliki seseorang dapat membentuk inspirasi dan motivasimemecahkan masalah yang dilihat merupakan unsur keterbukaan yangdibutuhkan. Tetapi hal ini dapat dilihat pada bentuk keputusan yang diambilbahwa kemungkinan gerak yang diperoleh dalam bentuk gerak murni ataumaknawi.1.2 Energi Kemampuan untuk melakukan penghayatan atas ungkapan gerakdengan bersemangat, sebab gerakan akan muncul variasi dan motivasi diri,serta gerakan dilakukan dengan naluri kemauan untuk bergerak. Untuk membuat gerakan menjadi kreatif harus ada motivasi diri dankemampuan untuk mengembangkan ide yang dimiliki, dengan demikian untukmembuat gerakan menjadi sebagian gerak atau tari sangat mungkin. Buatlahide ungkapan gerak menjadi bentuk tari.Tugas:Carilah beberapa ide, dari idemu selanjutnya buat kemungkinan gerak secarabebas dengan suasana yang kamu inginkan. Masukan penemuan-penemuangerak yang telah kamu lakukan.3.6. Tari Berdasarkan Konsep Garapan3.6.1 Tari Tradisional Tari Tradisional adalah tari yang telah baku oleh aturan-aturantertentu. Dalam kurun waktu yang telah disepakati, aturan baku diwariskansecara turun menurun melalui generasi ke generasi. Tarian jenis ini telahmengalami perjalanan cukup panjang, bertumpu pada pola garapan tradisiyang kuat. Tari jenis ini biasanya memiliki sifat kedaerahan yang kentaldengan pola gaya tari atau style yang dibangun melalui sifat dan karaktergerak yang sudah ada sejak lama. Tari-tarian tradisional yang dilestarikan oleh generasi pendukungbiasanya sangat diyakini atas kemasyalakatannya. Masyarakat yang mauterlibat di sini ikut andil dalam melestarikan tari tradisional melalui rasatanggung jawab dan kecintaan yang tidak bisa dinilai harganya. Masyarakatyang bersangkutan memandang bahwa tarian jenis ini menjadi salah satubentuk ekspresi yang dapat menentukan watak dan karakter masyarakatyang mencintai tarian tersebut. Dengan demikian tergambar perangai,kelakukan dan cermin pribadinya.
188 Tari Tradisional yang berkembang di manca daerah Indonesia sangatberagam dan bervariasi tumbuh berkembangnya dalam aktivitas kehidupanmasyarakat pendukungnya. Banyak diantaranya untuk keperluan Agama,Adat, dan Keperluan lain berhubungan ritual yang diyakini masyarakat dilingkungannya. Beberapa contoh jenis tari yang digunakan untuk keperluan Agama,Adat, dan Keperluan lain berhubungan ritual yang diyakini masyarakat inidapat disimak melalui gambar di bawah. Sumber Koleksi GNP TMII Jkt Gb. 3.31 dan 3.32 Tari Terpulout Sumber Koleksi GNP TMII Gb. 3.33 Tari Panggung jatiSumber Koleksi DepBudPar Sumber Koleksi DepBudParGb. 3.34 Tari Topeng Gb. 3.35 Tari Topeng
189 Sumber Koleksi DepBudPar Gb. 3.36 Topeng (Nirin Kumpul) Ketiga gambar di halaman ini menunjukkan tari topeng yang digarap dalam konteks konsep koreografi yang berbeda. Gb. 3.34 -3.35 konsep tradisi pengembangan, dan Gb. 3.36 konsep Teater Topeng.3.6.1.1. Tari Primitif Tari primitif merupakan tari yang berkembang di daerah yangmenganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tarian ini lebihmenekankan tari yang memuja roh para leluhur. Pada jaman ini jenis tarianini sudah mulai tidak kedengaran lagi gaungnya. Beberapa jenis tari ini antaralain adalah tari Sumber Koleksi Anj TMII Jkt Gb. 3.37 Tari Perang
190Perhatikan gambar 3.37 terdapat simbol atau ciri yang nampak pada tariprimitif. Adapun ciri yang nampak adalah kesederhanaan kostum, gerak, daniringan menjadi lebih dominan. Tampil menyesuaikan alam sekitar secara apaadanya menjadi bagian konsep garapannya3.6.1.2. Tari Rakyat Tari-tarian yang disebut pada bab ini adalah tarian yang ingá kiniberkembang di Daerah yang bersangkutan. Masalah pembagian apakahtermasuk fungsi dan peran yang dimiliki tidak diperhitungkan. Aceh dan Sumatra Utara kental imbas pengaruh Melayu. Ciri danbentuk tari lebih dekat ke rumpun tari Melayu. Sumatra Utara (Sumut) tariTor-tor gerak merapatkan dan mengembangkan ke dua telapak tangansambil bergerak di tempat dan geser kaki, Tari Cawan dengan membawacewan di atas kepala. Tari Serampang Dua belas dengan gerak berpasanganmuda mudi yang sedang berdendang. Tari Manduda, Tari Kain, Tari Andung-andung, Tari Angguk, Tari Tari Mainang Pulau Kampai, Tari Baluse, TariTononiha, Tari Terang Bulan, Tari Pisu Suri, Tari Baina, Tari Tari Barampek,Tari Basiram Tari Bulang Jagar, Tari Buyut Managan Sihala, Tari Cikecur,Tari Kapri, Tari Karambik dll. Sumber Koleksi Pribadi Sumber Koleksi GNP TMII JktGb. 3.38 Tari Gejolak Gb. 3.39 Tari Tano Doang Ketiga tari di atas (Gb. 3.38 – 3.40) adalah Tari yang dikoreografi dan diangkat dari konsep tari kerakyatan. Pengembangan kostum, dan variasi gerak menjadi ciri perubahan semakin majunya tari RakyatSumber Koleksi GNP TMII Jkt3.40 Tari Jipeng Rebana
191 Pada uraian selanjutnya akan dibahas beberapa contoh jenis tari-tarian nusantara yang ada di Indonesia di mana keterbatasan data dapatdicontohkan sebagai berikut di bawah ini. Daerah Istimewa Aceh atau Nanru Aceh Darusalam (NAD). TariSaman dengan gerakan rampak dan berselang-seling, Tari Saudati ciri taridengan menepuk anggota tubuh penari masing-masing adalah penampakanciri ke dua tari-tarian tersebut., Tari Anyung, Tari Ranu Labuhan. TariAsuk,Tari Bak Saman, Tari Bantal Tepok tari ini langsung menggunakanbantal sebagai komando ritmik dan dinamika gerak melalui menepok bantal.Tari Bines, Bungong Sie Yung-yung, Tari Cincang Nangka, Tari Cuwek, TariLandak Sampot, Tari Dampeng, Tari Kederen, Tari Labehati, Tari Lanieu,Tari Apeut, Tari dll.Sumber Majalah Myung Hui Sumber Koleksi Jurusan Tari UNJGb. 3.41 Tari Saudati Gb. 3.42 Tari Saman Sumber Koleksi GNP TMII Jkt Gb. 3.43 Turun Kauih Aunen
192 Sumatera Barat, Tari Piring, Tari Payung, Tari Rambai dan Tari Lilin,Tari Ampun Mende, Tari Kain, Tari Karambik adalah tari klasik tradisionalSumbar.Sumber Koleksi GNP TMII Jkt Sumber Koleksi GNP TMII Jkt Gb. 3.44 dan Gb. 3.45 Rampak di nan Jombang Sumber Koleksi Anj.TMII Jkt Gb. 3.46 Payung Tarian di halaman ini (Gb. 3.44 – 3.46) adalah jenis tari tradisional dari Sumatra Barat yang dikoreografi sesuai perkembangan konsep koreografi pada masa kini. Sumatera Selatan: tari Tepak/tari Tanggai dan tari GendingSriwijaya (tari penyambutan), tari Paget Pengantin dan tari Ngibing (taripengantin), tari Tabur, tari Burung Putih, tari Melimbang,Tari Temu,Ttari Danadan Tari Sinjang (tari rakyat/pergaulan).Tari Andun. Bebe, Ttari Badaek, TariBadalung, Tari Bayang Sangik, Tari Bedug dll.
193Sumber Koleksi Jurusan Tari UNJGb. 3.47 Barabah (UNJ) Sumber Koleksi Jurusan Seni Tari UNJ Gb. 3.48 Krana (UNJ)
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215