Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 1. Anatomi & Embriologi Mata

Bab 1. Anatomi & Embriologi Mata

Published by haryahutamas, 2016-04-02 06:45:19

Description: Bab 1. Anatomi & Embriologi Mata

Search

Read the Text Version

iiili:lriilPaul Riordan-Eva, FRCS, FRCOphthPemahaman yang menyeluruh tentang anatomi mata, or- Batas anterior rongga orbita adalah septum orbitale,bita, jaras penglihatan, saraf-saraf kranial atas, dan jaras- yang berfungsi sebagai pemisah antara palpebra dan orbitajaras pusat pengatur gerak-mata merupakan prasyarat (lihat di bawah).untuk dapat menginterpretasikan berbagai penyakit yangbermanifestasi di mata dengan tepat. Selain itu, ilmu ana- Orbita berhubungan dengan sinus frontalis di atas,torni tersebut sangat penting bagi perencanaan bedah mata sinus maksilaris di bawah, serta sinus ethmoidalis dandan orbita yang tepat serta untuk melakukan pembedahan sfenoidalis di medial. Dasar orbita yang tipis mudah rusakyang aman. Meskipun sebagian besar ilmu ini didasar- oleh trauma langsung pada bola mata, mengakibatkan timbulnya fraktur \"blowout\" dengan herniasi isi orbita kekan atas diseksi anatomi, yang dilakukan selama pembe- dalam antrum maksilaris. Infeksi pada sinus sfenoidalisdahan maupun postmortem, saat ini makin banyak infor- dan etmoidalis dapat mengikis dinding medialnya yangmasi tambahan yang tersedia melalui teknik-teknik yang setipis kertas (lamina papyracea) dan mengenai isi orbita.noninvasif-terutama magnetic resonance imaging (MRI), Defek pada atapnya (mis., neurofibromatosis) dapat ber-ultrasonograf i, dan op tical coherence tomography (OCT). Em- akibat terlihatnya pulsasi pada bola mata yang berasal daribriologi mata jelas merupakan bidang yang lebih sulit di- otak.petajari karena hampir tidak adanya organ manusia yangtersedia. Dengan demikian, masih terdapat ketergantung- Dinding Orbitaan yang besar terhadap penelitian pada hewan; denganberbagai kesulitan dalam upaya menyejajarkannya dengan Atap orbita terutama terdiri atas pars orbitalis ossisperkembangan manusia. Walaupun demikiary banyak hal frontalis. Kelenjar lakrimal terletak di dalam fossa glan-mengenai embriologi mata manusia yang telah diketahui, dulae lacrimalis di bagian anterior lateral atap. Ala minordan-bersama perkembangan genetik molekular masa ki-ni-tercapailah pemahaman anomali perkembangan mata ossis sphenoidalis yang mengandung kanalis optikus me-yang jauh lebih mendalam. lengkapi bagian atap di posterior.ffi I. ANATOMI NORMAL Dinding lateral dipisahkan dari bagian atap oleh fissura orbitalis superior, yang memisahkan ala minor dari alaORBITA (Gambar 1-1 & 1-2) major ossis sphenoidalis. Bagian anterior dinding lateral dibentuk oleh facies orbitalis ossis zygomatici (malar).Rongga orbita secara skematis digambarkan sebagai pi- Inilah bagian terkuat dari tulang-tulang orbita. Ligamen-ramida dengan empat dinding yang mengerucut ke poste- tum suspensorium, tendo palpebralis lateralis, dan liga-rior. Dinding medial orbita kiri dan kanan terletak paralel mentum \" check\" mempunyai jaringan ikat yang melekatdan dipisahkan oleh hidung. Pada setiap orbita, dinding pada tuberculum orbitale lateral.lateral dan medialnya membentuk sudut 45 derajat, meng-hasilkan sudut siku antara kedua dinding lateral. Bentuk Dasar orbita dipisahkan dari dinding lateral oleh fis-orbita dianalogikan sebagai buah pir, dengan nervus op- sura orbitalis inferior. Pars orbitalis maxillae membentukticus sebagai tangkainya. Diameter lingkar anterior sedikit daerah sentral yang luas bagian dasar orbita dan merupa-lebih kecil daripada diameter regio di bagian dalam tepian kan tempat tersering terjadinya fraktur blozoout. Processussehingga terbentuk bingkai pelindung yang kokoh. frontalis maxillae di medial dan os zygomaticum di lateral melengkapi tepi inferior orbita. Processus orbitalis ossis Volume orbita dewasa kira-kira 30 mL dan bola mata palatini membentuk daerah segitiga kecil pada dasarhanya menempati sekitar seperlima bagian rongga. Lemak posterior.dan otot menempati bagian terbesarnya. Batas-batas dinding medial rongga orbita tidak terlalu jelas. Os ethmoidale tipis seperti kertas, tetapi menebal ke arah anterior saat bertemu dengan os lacrimale. Corpus ossis sphenoidalis membentuk bagian paling posterior dinding medial, dan processus angularis ossis frontalis

2 I BABl incissura supraorbitalis Pars orbiialis Ala.parva ossis frontalis OSSIS Fissura orbitalis superlor sphenoidalis Foremen opticum Ala magna ossis sphenoidalis Os ethmoidale Facies Sulcus lacrimalis orbitalis ossis zygomatici Os lacrimale Fissura Facies orbitalis orbitalis maxillae inferior Sulcus infraorbitalis Foramen infraorbitalisGambar 1 -1. Tulang-tulang orbita karian-tampak anterior'Fossa glandulae lacrimalis Os lacrimale Pars orbitalis ossis frontalis Foramen ethmoidale anterius Os ethmoidale Foramen ethmoidale Posterius Foramen opticum Os sphenoidale Processus orbitalis ossis palatini Foramen sphenopalatinum Sulcus infraorbitalis facies orbitalis maxillaeGambar 1 -2. Tulang-tulanE dinding orbita-kiri-tampak medial'

membentuk bagian atas crista lacrimalis posterior. Bagian ANATOMI& EMBRIOLOGI MATA / 3bawah crista lacrimalis posterior dibentuk oleh os lacri-male. Crista lacrimalis anterior teraba dengan mudah me- dan nasociliaris berjalan melalui bagian medial fissura dilalui palpebra dan terdiri atas processus frontalis maxil- dalam anulus Zinn. Nervus opticus dan arteria ophthal- mica berjalan melalui kanalis optikus, yang juga terletaklae. Sulcus lacrimalis terletak di antara kedua crista dan di dalam anulus Zinn. Vena ophthalmica inferior dapatmengandung saccus lacrimalis. melalui bagian manapun daii fissura orbitalis superior,Apeks Orbita (Gambar 1-3) termasuk bagian yang bersebelahan dengan corpus ossis sphenoidalis yang terletak di sebelah inferomedial anulusApeks orbita adalah tempat masuk semua saraf dan pem- Zinn. Vena ophthalmica inferior sering bergabung denganbuluh ke mata dan tempat asal semua otot ekstraokular, vena ophthalmica superior sebelum keluar dari orbita.kecuali obliquus inferior. Fissura orbitalis superior terle-tak di antara corpus serta ala major dan minor ossis sphe- Pendarahan (Gambar 1-4,1-5, dan 1-6)noidalis. Vena ophthalmica superior dan nervus lacrimalis,frontalis, dan trochlearis berjalan melalui bagian lateral Pemasok arteri utama orbita dan bagian-bagiannya berasalfissura yang terletak di luar anulus Zinn. Ramus superior dari arteria ophthalmica, yaitu cabang besar pertama arte-dan inferior nervus oculomotorius serta nervus abducens ria carotis interna bagian intrakranial. Cabang ini berjalan di bawah nervus opticus dan bersamanya melewati kana- lis optikus menuju ke orbita. Cabang intraorbital pertama Nervus trochlearis Musculus rectus superior Nervus frontalis Musculus levatorNervus lacrimalis Musculus Vena ophthalmica obliqu.us supeflor supenor Musculus rectus medialis Artreria opthalmica Musculus rectus Nervus nasociliaris lateralis Nervus oculomotorius: Musculus rectus ramus superior inferior dan inferior Fissura orbitalis inferior Nervus abducensGambar 1-3. Apeks orbita kanan-tampak anterior. Vena ophthalmica iriferior

4 / BAB1 cabang-cabang muskularis dan menuju ke musculi recti.adalah arteria centralis retinae, yang memasuki nervus Arteri ini memasok darah ke sklera, episklera, limbus,opticus sekitar 8-15 mm di belakang bola mata. Cabang-cabang lain arteria ophthalmica adalah arteria lacrimalis, dan konjungtiva, serta ikut membentuk circulus arterialisyang mendarahi glandula lacrimalis dan kelopak mata major iris. Cabang-cabang arteria ophthalmica yang palingatas; cabang-cabang muskularis ke berbagai otot orbita; anterior ikut membentuk aliran-aliran arteri yang berke-arteria ciliaris posterior longus dan brevis; arteriae palpe- lok-kelok di kelopak mata, yang membuat anastomosis de-brales mediales ke kedua kelopak mata; dan arteria supra-orbitalis serta supratrochlearis. Arteriae ciliares posteriores ngan sirkulasi karotis eksterna melalui arteria facialis.breve mendarahi koroid dan bagian-bagian nervus opti-cus. Kedua arteria ciliaris posterior longa mendarahi cor- Drainase vena-vena di orbita terutama melalui venapus ciliare, beranastomosis satu dengan yang laio dan ophthalmica superior dan inferior, yang juga menampung darah dari venae vorticosae, vena ciliaris anterior, dan ve-bersama arteria ciliaris anterior membentuk circulus ar- na centralis retinae. Vena ophthalmica berhubungan de-teriosus major iris. Arteria ciliaris anterior berasal dari ngan sinus cavernosus melalui fissura orbitalis superior, dan dengan pleksus venosus pterigoideus melalui fissura Circulus arteriosus major iris Pembuluh konjungtiva Pembuluh Pembuluh corpus ciliaris ciliaris Pembuluh koroid anteriorPembuluh retina Pembuluh episklera Vena vorticosa Arteria ciliaris posterior longus Arteria ciliaris posterior brevis Pembuluh dura Vena centralis Pembuluh pia retinaeGambar 1-4, Pendarahan mata. Semua cabang arteri berasal dari arteria ophthalmica. Drainase vena melalui sinus cavernosusdan plexus pterygoideus.

ANATOMI & EMBRIOLOGI MATA I 5 Pembuluh konjungtiva Rami perforantes Arteria dan vena ciliaris anteriorSudut bilik mata depanCirculus arteriosus major iris CorPus ciliare Arteria ciliaris posterio longusGambar 1-5. Pendarahan segmen anterior.orbitalis in{erior. Vena ophthalmica superior mula-mula Konjungtiva bulbaris melekat longgar ke septum or-terbentuk dari vena supraorbitalis dan supratrochlearis bitale di fornices dan melipat berkali-kali. Adanya lipat-serta dari satu cabang vena angularis; ketiga vena tersebutmengalirkan darah dari kulit di daerah periorbita. Vena ini anJipatan ini memungkinkan bola mata bergerak danrnembentuk hubungan langsung antara kulit wajah dansinus cavernosus sehingga ciapat menimbulkan trombosis memperbesar permukaan konjungtiva sekretorik. (Duk-sinus cavernosus yang fatal pada infeksi superfisial di kulit tus-duktus kelenjar lakrimal bermuara ke forniks tempo-periorbita. ral superior.) Konjungtiva bulbaris melekat longgar pada kapsul tenon dan sklera di bawahnya, kecuali di limbusBOLA MATA (tempat kapsul Tenon dan konjungtiva menyatu sepanjangBola mata orang dewasa normal hampir bulat, dengan 3 *).diameter anteroposterior sekitar 24, 2 mrr.. Lipatan konjungtiva bulbaris yang tebal, lunak, danKONJUNGTIVAKonjungtiva adalah membran mukosa yang transparan mudah bergerak (plica semilunaris) terletak di kantusdan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak internus dan merupakan selaput pembentuk kelopak ma-mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anteriorsklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva bersambungan ta dalam pada beberapa hewan kelas rendah. Strukturdengan kulit pada tepi palpebra (suatu sambungan mu- epidermoid kecil semacam daging (caruncula) menempel secara superfisial ke bagian dalam plica semilunaris dankokutan) dan dengan epitel kornea di limbus. merupakan zona transisi yang mengandung baik elemen Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan poste- kulit maupun membran mukosa.rior kelopak mata dan melekat eral ke tarsus. Di tepi supe- Histologidor dan inferior tarsus, konjungtiva melipat ke posterior Lapisan epitel konjungtiva terdiri atas dua hingga lima Iapisan sel epitel silindris bertingkat, superfisial dan basal.(pada forniks superior dan inferior) dan membungkus ja- Lapisan epitel konjungtiva di dekat limbus, di atas carun-ringan episklera menjadi konjungtiva bulbaris. cula, dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri atas sel-sei epitel skuamosa berting- kat. Sel-sel epitel superfisial mengandung sel-sel goblet

6 I BABl Sinus sagitalis superiorSinus sagitalis inferior Sinus cavernosus Vena frontalis Vena diploica Vena nasofrontalis occipitalis Vena ophthalmica superior Vena angularis Vena auricularis Vena ophthalmica inferior posterior Plexus pterygoideus Vena temporalis Vena facialis anterior superficialis Vena submentalis Vena occipitalis Vena jugularis externa Vena facialis posterior Vena jugularis internaGambar 1-6. Sistem drainase vena pada mata.bulat atau oval yang mensekresi mukus' Mukus yan€i ter- Pendarahan, Limfatik, & Persarafanbentuk mendorong inti sel goblet ke tepi dan diperlukan Arteri-arteri konjungtiva berasal dari arteria ciliaris ante-untuk dispersi lapisan air mata prakornea secara merata. rior dan arteria palpebralis. Kedua arteri ini beranastomo-Sel-sel epitel basal berwarna lebih pekat dibandingkan sis dengan bebas dan-bersama banyak vena konjungtivasel-sel superfisial dan di dekat lirnbus dapat mengandung yang umumnya mengikuti pola arterinya-membentuk faring-jaring vaskular konjungtiva yang sangat banyak.pigmen. Stroma konjungtiva dibagi menjadi satu lapisan ade- Pembuluh limfe konjungtiva tersusun di dalam lapisannoid (superfisial) dan'satu lapisan fibrosa (profundus). superfisiai dan profundus dan bergabung dengan pem-Lapisan adenoid mengandung jaringan lim{oid dan di buluh limfe palpebra membentuk pleksus limfatikus yangbeberapa tempat dapat mengandung struktur semacam fo- kaya. Konjungtiva menerima persarafan dari percabanganlikel tanpa sentrum germinativum. Lapisan adenoid tidakberkembang sampai setelah bayi berumur 2 atau 3 brrlan. (oftalmik) pertama nervus V. Saraf ini memiliki serabutHal ini menjelaskan mengapa konjungtivitis inklusi padaneonatus bersifat papllar bukan folikular dan mengapa ke- nyeri yang relatif sedikit.mudian menjadi folikular. Lapisan fibrosa tersusun dari KAPSUL TENON (FASIA BULBI)jaringan penyambung yang melekat pada lempeng tarsus'Hal ini menjelaskan gambaran reaksi papilar pada radang Kapsul Tenon adalah suatu membran fibrosa yang mem-konjungtiva. Lapisan fibrosa tersusun longgar pada bola bungkus bola mata dari limbus'sampai nervus opticus. Di dekat limbus, konjungtiva, kapsul Tenon, dan episkleramata. menyatu. Lebih posterior lagi, permukaan dalam kap- sul Tenon berhadapan langsung dengan sklera, dan sisi Kelenjar lakrimal aksesorius (kelenjar Krause dan luarnya berhadapan dengan lemak orbita dan struktur-Wolfring), yang struktur dan fungsinya mirip kelenjarlakrimal, terletak di dalam stroma. Sebagian besar kelenjar struktur lain dalam kerucut otot ekstraokular. Pada titik tempat kapsul Tenon ditembus tendo-tendo otot'ekstra-Krause berada di forniks atas, sisanya ada di forniks bawah. okular dalam perjalanannya menuju ke tempat insersinyaKelenjar Wolfring terletak di tepi atas tarsus atas.

di bola mata, kapsul ini membentuk lipatan tubular di se- ANATOMI & EMBRIOLOGI MATA / 7keliling otot-otot tersebut. Lipatan-lipatan fasia ini akanmenyatu dengan fasia ototnya, fasia yang bersatu ini me- berbatasan dengan kornea di sebelah anterior dan dura-lebar ke struktur-struktur sekelilingrrya dan ke tulang or- mater nervus opticus di posterior. Pita-pita kolagen danbita, Perluasan fasia ini cukup kaku dan membatasi kerja jaringan elastin membentang di sepanjang foramen skleraotot ekstraokular sehingga dikenal sebagai ligamen check. posterior, membentuk lamina cribrosa, yang di antaranyaLigamen ini mengatur arah gerak otot-otot ekstraokular dilalui oleh berkas akson nervus opticus. Permukaandan berfungsi sebagai origo mereka. Segmen bawah kap-sul Tenon tebal dan menyatu dengan fasia musculus rect- luar sklera anterior dibungkus oleh sebuah lapisan tipisus in-ferior dan musculus obliquus inferior membentuk jaringan elastik halus, episklera, yang mengandungligamentum suspensorium bulbi (ligamen Lockwood), banyak pembuluh darah yang mendarahi sklera. Lapisantempat terletaknya bola mata. berpigmen coklat pada permukaan dalam sklera adalah lamina fusca, yang membentuk lapisan luar ruang su-SKTERA & EPISKLERA prakoroid.Sklera adalah pembungkus fibrosa peiindung mata di ba- Pada tempat insersi musculi recti, tebal sklera sekitargian luar, yang hampir seluruhnya terdiri atas kolagen(Gambar 1,-7). Jaringan ini padat dan berwarna putih serta 0,3 mm; di tempat lain tebalnya sekitar 0,5 mm. Di sekitar nervus opticus, sklera ditembus oleh arteria ciliaris poste- rior longa dan brevis, dan nervus ciliaris longus dan brevis (Gambar 1-8). Arteria ciliaris posterior longa dan nervus ciliaris longus melintas dari nervus opticus ke corpus ci- Kanal schlemm Kornea Konjungtiva Corpus ciliare lris Pars plicata Sudut bilik mata depan Pars plana Vena episclerales Bilik mata belakangMusculus rectuslateralis Zonula Kapsul lensa Musculus rectus medialis Ora serrata Sklera Choroid Vena vorticosa Sklera Arteria ciliaris posterior longa Lapisan Epite! dan nervus ciliaris longus pigmen retina Diskua optikus Arteriol dan vena retina Lamina cribrosaGambar 1-7. Struktur bagian dalam mata manusia. Arakhnoid Nervus opticus Arteri dan vena centralis retinae

8 / BABl Arteri-arteri Vena vorticosa siliaris posterior brevis dan nervus Arteria ciliaris ciliaris brevis posterior longa dan nervus ciliaris longus lnsersio musculus Nervus opticus obliquus inferior Vena vorticosa Vena vorticosaGambar 1-8. Mata kiri-tampak posterior.liare di sebuah lekukan dangkal pada permukaan dalam aselular, yang merupakan bagian stroma yang berubah.sklera di meridian jam 3 dan jam 9. Sedikit posterior dari Stroma kornea menyusun sekitar 90% ketebalan kornea. Bagian ini tersusun atas jalinein lamella serat-serat kolagenekuator, empat vena vorticosa mengalirkan darah keluar dengan lebar sekitar 10-250 pm dan tinggi 1-2 pm yangdari koroid melalui sklera, biasanya satu di setiap kuadran. mencakup hampir seluruh diameter kornea. Lamella iniSekitar 4 mm di sebelah posterior limbus, sedikit anterior berjalan sejajar dengan permukaan kornea, dan karenadari insersi tiap-tiap musculus rectus, empat arteria dan ukuran dan kerapatannya menjadi jernih secara optis.vena ciliaris anterior menembus sklera. Persarafan skleraberasal dari saraf-saraf ciliaris. Lamella terletak di dalam suatu zat dasar proteoglikan- Secara histologis, sklera terdiri atas banyak pita padat terhidrasi bersama keratosit yang menghasilkan kolagenyang sejajar dan berkas-berkas jaringan kolagen teranyam,yang masing-masing mempunyai tebal 10-16 pm dan dan zat dasar. Membran Descemet, yang merupakan laminalebar 100-140 pm. Struktur histologis sklera sangat mirip basalis endotel kornea, memiliki tampilan yang homogendengan struktur komea. Alasan transparannya kornea dan dengan rnikroskop cahaya tetapi tampak berlapis-lapisopaknya sklera adalah deturgesensi relatif kornea. dengan mikroskop elektron akibat perbedaan struktur an- tara bagian pra- dan pascanasalnya. Saat lahir, tebalnyaKORNEA, sekitar 3 pm dan terus menebal selama hidup, mencapai 10- 12 pm. Endotel hanya memiliki satu lapis sel, tetapi lapisanKornea adalah jaringan transparan yang ukuran danstrukturnya sebanding dengan kristal sebuah jam tangan ini berperan besar dalam mempertahankan deturgesensikecil (Gambar 1-9). Kornea ini disisipkan ke dalam sklera stroma kornea. Endotel kornea cukup rentan terhadappada limbus, lekukan melingkar pada sambungan ini di- trauma dan kehilangafl sel-selnya seiring dengan penuaan.sebut sulcus scleralis. Kornea dewasa rata-rata mempunyai Reparasi endotel terjadi hanya dalam wujud pembesarantebal 550 pm di pusatnya (terdapat variasi menurut ras); dan pergeseran sel-sel, dengan sedikit pembelahan sel.diameter horizontalnya sekitar L1,75 mm dan vertikalnya10,6 mm. Dari anterior ke posterior, kornea mempunyai Kegagalan fungsi endotel akan menimbulkan edemalima lapisan yang berbeda-beda (Gambar 1-10): lapisanepitel (yang berbatasan dengan lapisan epitel konjungtiva kornea.bulbaris), lapisan Bowman, stroma, membran Descemet,dan lapisan endotel. Lapisan epitel mempunyai lima atau Sumber-sumber nutrisi untuk kornea adalah pembu-enam lapis sel. Lapisan Bowman merupakan lapisan jernih luh-pembuluh darah limbus, humor aqueous, dan air ma- ta. Kornea superfisial juga mendapatkan sebagian besar oksigen dari atmosfer. Saraf-saraf sensorik kornea didapat dari cabang pertama (ophthalmicus) nervus kranialis V (trigeminus).

*! OJ.a tr coo(! 6^E f(E0+)l oco Et-E c) o-s(g i:6:6 iof,(E 1A a_:J lE oO) fo -o o- _g Ic) \a G o(g a. Fo l(tEO'tr Oo)cG r2+ooaqo. ) tG= GoaE:(s -,oEt! od .r :(+hoo,= EG pE i.a F;^iJ6E €o (9E JIo(gI(ucofJ f(E Lo ofcO=co(E i O_o G o o- c G (g 0c) (o vo O) of c) vo, c (g f CJ Yf o :s : E o CJ -Y d o C :o f I f o\ '; Fj; aGrF! = LDz

10 / BABl Epitel bertingkal dan dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatis (lihat setebal 5 atau 6 lapis Bab14). Membran Corpus Ciliare Descemet Endotelium Corpus ciliare, yang secara kasar berbentuk segitiga pada potongan melintang, membentang ke depan dari ujung an-Gambar 1-10. Potongan melintang kornea. terior koroid ke pangkal iris (sekitar 6 mrn). Corpus ciiiare terdiri atas zona anterior yang berombak-ombak, pars pli- Transparansi kornea disebabkan oleh strukturnya yang cata (2 mm), dan zona posterior yang datar, pars plana (4seragam/ avaskularitas, dan deturgensinya. mm). Processus ciliares berasal dari pars plicata (Gambar 1-11). Processus ciliares ini terutama terbentuk dari kapilerTRAKTUS UVEALIS dan vena yang bermuara ke vena-vena vorticosa. Kapiler- kapilernya besar dan berlubangJubang sehingga mem-Traktus Uvealis terdiri atas iris, corpus ciliare, dan koroid bocorkan fluoresein yang disuntikkan secara intravena'(Gambar L-7). Bagian ini merupakan lapisan vaskular te- Ada dua lapisan epitel siliaris: satu lapisan tanpa pigmenngah mata dan dilindungi oleh korena dan sklera' Struktur di sebelah dalam, yang merupakan perluasan neuroretinaini ikut mendarahi retina. ke anterior; dan satu lapisan berpigmen di sebelah luar, yang merupakan perluasan lapisan epitel pigmen retina' Processus ciliares dan epitel siliaris pembungkusnya ber- fungsi sebagai pembentuk aqueous humor. Musculus ciliaris, tersusun dari gabungan serat-serat longitudinal, sirkular, dan radial. Fungsi serat-serat sirku- lar adalah untuk mengerutkan dan relaksasi serat-serat zonula, yang berorigo di lembah-lembah di antara proces- sus ciliares (Gambar L-12). Otot ini mengubah tegangan pada kapsul lensa sehingga lensa dapat mempunyai ber- bagai fokus baik untuk objek berjarak dekat maupun yang berjarak jauh dalam lapangan pandang. Serat-serat longi-lris Ora serrata (PrcPeasrssuPsliccailtiaaris) Pars. plana ZonulaIris adalah perpanjangan corpus ciliare ke anterior' Iris Gambar 1-11. Tampilan posterior(orpus ciliare, zonula, lensa,berupa permukaan pipih dengan apertura bulat yang ter-letak di tengah, pupil. Iris terletak bersambungan dengan dan ora serrata.permukaan anterior lerlsa, memisahkan bitik mata depandari bilik mata belakang,yangmasing-masing berisi aque-ous humor. Di dalam stroma iris terdapat sfingter dan otot-otot dilator. Kedua lapisan berpigmen pekat pada permu-kaan posterior iris merupakan perluasan neuroretina danlapisan epitel pigmen retina ke arah anterior. Pendarahan iris didapat dari circulus major iris (Gam-bar 1-4). Kapiler-kapiler iris mempunyai lapisai endotelyang tak berlulang (nonfenestrated) sehingga normalnyatidak membocorkan fluoresein yang disuntikkan secaraintravena. Persarafan sensoris iris melalui serabut-serabutdalam nervi ciliares. Iris mengendalikan banyaknya cahaya yang masukke dalam mata. Ukuran pupil pada prinsipnya ditentu-kan oleh keseimbangan antara konstriksi akibat aktivitasparasimpatis yang dihantarkan melalui nervus kranialis III

ANATOMI & EMBRIOLOGI MATA / 11 Epitelium IMembran Bowman Anyaman trabekula Stroma | ^\"'\"\" Kanal schlemm Konjungtiva Membran Taji sklera Descemet dMpLiuliaagsptmcoiusrealunns \ Endotelium J I lris I) */ 7 Msluinsgcutelurs)I ?L\"\"\"^ Pars plana Seratserat zonulaOra serrata Processus ciliaris Musculus ciliaris Laplssn epitel siliarisGambar 1-12. Sudut bilik mata depan dan struktur di sekitarnya.tudinal musculus ciliaris menyisip ke dalam anyaman tra- kitar 4 mm dan diameternya 9 mra. Lensa tergantung pa-bekula untuk mempengaruhi besar porinya. da zonula di belakang iris; zonula menghubungkannya Pembuluh-pembuluh darah yang mendarahi corpus dengan corpus ciliare. Di sebelah anterior lensa terdapatciliare berasal dari circulus arteriosus major iris' Persarafan aqueous humor; di sebelah posteriornya, vitreus. Kapsulsensoris iris melalui saraf-saraf siliaris. lensa (lihat bawah) adalah suatu membran semipermeabelKoroid (sedikit lebih permeabel daripada dinding kapiler) yangKoroid adalah segmen posterior uvea, di antara retina dan akan memperbolehkan air dan elektrolit masuk.sklera. Koroid tersusun atas tiga lapis pembuluh darah ko- 'roid; besar, sedang, dan kecil. Semakin dalam pembuluh Epitel pigmen Pembuluh darah koroid kecilterletak di dalam koroid, semakin lebar lumennya (Gam- ( korioka pila ris)bar 1-13). Bagian dalam pembuluh darah koroid drkenal Membransebagai koriokapilaris. Darah dari pembuluh koroid di- Bruchalirkan melalui empat vena vorticosa, satu di tiap kuadranposterior. Koroid di sebelah dalam dibatasi oleh membran PembuluhBruch dan di sebelah luar oleh sklera. Ruang suprakoroid darahterletak di antara koroid dan sklera. Koroid melekat erat ke koroid besarposterior pada tepi-tepi nervus opticus. Di sebelah anterior,koroid bergabung dengan corpus ciliare. Suprakoroid Kumpulan pembuluh darah koroid mendarahi bagianluar retina yang menyokongnya (Gambar 1-4)'LENSA Gambar 1-13. Potongan rnelintang koroid.Lensa adalah suatu struktur bikonvenks, avaskular, takberwatna, dan hampir transparan sempurna' Tebalnva se-

12 / BAB1 Seratserat lamellar AQUEOUS HUMOR Aqueous humor diproduksi oleh corpus ciliare. Setelah memasuki bilik mata belakang, aqueous humor meialui pupil dan masuk ke bilik mata depan (Gambar 1-7), ke- mudian ke perifer menuju sudut bilik mata depan. Fisiologi aqueous humor dibahas dalam Bab 11. Setinggi SUDUT BILIK MATA DEPAN tepi epitel Sudut bilik mata depan terletak pada pertautan antaraGambar 1-14. Tampilan lensa yang diperbesar menampakkan kornea perifer dan pangkal iris (Gambar 1-12 dan 1'-16).terminasi epitel subkapsular (vertikal). Ciri-ciri anatomis utama sudut ini adalah garis Schwalbe, Di sebelah depan terdapat selapis epitel subkapsular anyaman trabekula (yang terletak di atas kanal Schlemm),(Gambar 1-14). Nukleus lensa lebih keras daripada kor- dan taji sklera (scleral spur).teksnya. Seiring dengan bertambahnya usia, serat-serat Garis Schwalbe menandai berakhirnya endotel kornea.Iamelar subepitel terus diproduksi sehingga lensa perlahan- Anyaman trabekula berbentuk segitiga pada potongan me-lahan menjadi lebih besar dan kurang elastik. Nukleus dan lintang, dengan dasar yang mengarah ke corpus ciliare.korteks terbentuk dari lamellae konsentris yang panjang.Garis-garis persambungan (suture line) yang terbentuk Anyarnan ini tersusun atas lembarlembar berlubang ja-dari penyambungan tepi-tepi serat lamelar tampak sepertihuruf Y dengan slitlamp (Gambar 1-15). Huruf Y ini tampak ringan kolagen dan elastik, yang membentuk suatu filtertegak di anterior dan terbalik di posterior. dengan pori yang semakin mengecil ketika mendekati ka- nal Schlemm. Bagian-dalam anyaman ini, yang mengha- Masing-masing serat lamelar mengandung sebuah in- dap ke bilik mata depan, dikenal sebagai anyaman uvea; bagian luar, yang berada di dekat kanal Schlemm, disebutti gepeng. Pada pemeriksaan mikroskop, inti ini jelas di anyaman korneoskleral. Serat-serat longitudinal otot silia- ris menyisip ke dalam anyaman frabekula tersebut. Tajibagian perifer lensa di dekat ekuator dan berbatasan de- sklera merupakan penonjolan sklera ke arah dalam di antara corpus ciliare dan kanal Schlemm, tempat iris danngan lapisan epitel subkapsular. corpus ciliare menempel. Saluran-saluran eferen dari kanal Schlemm (sekitar 300 saluran pengumpul dan 12 vena Lensa ditahan di tempatnya oleh ligamentum suspen- aqueous) berhubungan dengan sistem vena episklera.sorium yang dikenal sebagai zonula (zonula Zinnl), yangtersusun atas banyak fibril; fibril-fibril ini berasal dari per- RETINAmukaan corpus ciliare dan menyisip ke dalam ekuator len- Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipissa. dan semitransparan yang melapisi bagian dalam dua per- tiga posterior dinding bola mata. Retina membentang ke Enam puluh lima persen lensa terdiri atas air, sekitar35%-nya protein (kandungan proteinnya tertinggi di an- '' SpuotusrateYrio Sutura Y lnti lntitara jaringan-jaringan tubuh). Selain itu, terdapat sedikit infantil dewasasekali mineral seperti yang biasa ada di jaringan tubuh anteriorlainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripadadi kebanyakan jaringan lain. Asam askorbat dan glutation Gambar 1 -l 5. Tona-zonalensa menunjukkan sambungan ben-terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi. tuk Y Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah, atau saraf dilensa.

ANATOMI & EMBRIOLOGI MATA I 13 Kanal amakrin dan horisontal; (6) lapisan pleskiform luar, yang schlemm mengandung sambungan sel bipolar dan sel horisontal dengan fotoreseptor; (7) lapisan inti luar sel fotoreseptor; Anyaman (8) membran limitans eksterna: (9) lapisan fotoreseptor trabekula segmen dalam dan luar batang dan kerucut; dan (10) epi- tel pigmen retina (Gambar L-17). Lapisan-dalam membran Pangkal ir Bruch sebenarnya merupakan membran basalis epitel pig- men retina. Circulus arteriosus Retina mempunyai tebal 0,1 mm pada ora serrata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di tengah-tengah retina lajor posterior terdapat makula berdiameter 5,5-6 mm, yang se- cara klinis dinyatakan sebagai daerah yang dibatasi oleh tns cabang-cabang pembuluh darah retina temporal. Daerah Processus ini ditetapkan oleh ahli anatomi sebagai area centralis, ciliaris yang secara histologis merupakan bagian retina yang kete-Gambar 1-16. Fotomikrograf sudut bilik mata depan dan balan lapisan sel ganglionnya lebih dari satu lapis. Makula lutea secara anatomis didefinisikan sebagai daerah berdia-struktur yang berkaitan (seizin l. Wood dan L. Garon). meter 3 mm yang mengandung pigmen luteal kuning-anterior hampir sejauh corpus ciliare dan berakhir pada xantofil. Fovea yang berdiameter 1,5 mm ini merupakanora serrata dengan tepi yang tidak rata (Gambar 1-12). zona avaskular retina pada angiografi fluoresens. SecaraPada orang dewasa, ora serrata berada sekitar 6,5 mm dibelakang garis Schwalbe pada sisi temporal dan 5,7 mm histologis, fovea ditandai sebagai daerah yang mengalamipada sisi nasal. Permukaan luar retina sensoris bertum- penipisan lapisan inti luar tanpa disertai lapisan parenkimpuk dengan lapisan epitel berpigmen retina sehingga jugaberhubungan dengan membran Bructu koroid, dan sklera. Iain. Hal ini terjadi karena akson-akson sel fotoreseptorDi sebagian besar tempat, retina dan epitel pigmen retinamudah terpisah hingga terbentuk suatu ruang subretina, berjalan miring (lapisan serabut Henle) dan lapisan-lapisanseperti yang terjadi pada ablasi retina. Namun pada diskus retina yang lebih dekat dengan permukaan-dalam retinaoptikus dan ora serrata, retina dan epitel pigmen retina lepas secara sentrifugal. Di tengah makula, 4 mm lateralsaling melekat kuat sehingga perluasan cairan subretina' dari diskus optikus, terdapat foveola yang berdiameterpada ablasi retina dapat dibatasi. Hal ini berlawanan de- 0,25 mm, yang secara klinis tampak jelas dengan oftalmos-ngan ruang subkoroid yang dapat terbentuk antara koroiddan sklera, yahg meluas ke taji sklera. Dengan demikian, Membran Bruchablasi koroid akan meluas melampaui ora serrata, di bawah Lapisanpars plana dan pars plicata. LapisanJapisan epitel padapermukaan dalam corpus ciliare dan permukaan posterior epitel pigmeniris merupakan perluasan retina dan epitel pigmen retina Batangke anterior. Permukaan dalam retina berhadapan denganvitreus. dan kerucut Membrana Lapisan-lapisan retina, mulai dari sisi dalamnya, ada- limitans externalah sebagai berikut: (1) membran limitans interna; (2)lapisan serat saraf, yang mengandung akson-akson sel Lapisanganglion yang berjalan menuju nervus opticus; (3) lapisan inti luarsel ganglion; (4) lapisan pleksiform dalam, yang mengan-dung sambungan sel ganglion dengan sel amakrin dan Lapisansel bipolar; (5) lapisan inti dalam badan-badan sel bipolar, pleksiform luar Lapisan inti luar Lapisan pleksiform dalam Lapisan sel ganglion Kapiler Lapisan serat saraf Mambran limitans interna Gambar 1-17. Lapisan-lapisan retina.

14 / BAB1 Iimbus untuk pseudoafakia atau afakia. Pars plicata, yang merupakan sasaran prosedur siklodestruktif pada peng-kop sebagai cekungan yang menimbulkan pantulan khu- obatan glaukoma sulit (intractable), terlelak 2-3 mm pos-sus. Foveola merupakan bagian retina yang paling tipis terior dari limbus.(0,25 mm) dan hanya mengandung fotoreseptor kerucut. OTOT.OTOT EKSTRAOKULARGambaran histologis fovea dan foveola ini memungkin- Enam otot ekstraokular mengendalikan gerak setiap mata:kan diskriminasi visual yang tajam; foveola memberikan empat muskulus rektus dan dua obliquus.ketajaman visual yang optimal. Ruang ekstraselular retina Otot-otot Rektusyang normalnya kosong cenderung paling besar di ma-kula. Penyakit yang menyebabkan penumpukan bahan Keempat otot rektus mempunyai origo pada anulus Zinnekstrasel secara khusus dapat mengakibatkan penebalan yang mengelilingi nervus opticus di apeks posterior or-daerah ini (edema makula). bita (Gambar 1-3). Mereka dinamakan sesuai insersionya Retina menerima darah dari dua sumber: koriokapilaris ke dalam sklera pada permukaan medial, lateral, inferior,yang berada tepat di luar membran Bruch, yang mendarahi dan superior mata. Fungsi utama otot-otot itu secara ber-sepertiga luar retina, termasuk lapisan pleksiform luar dan turut-turut adalah untuk aduksi, abduksi, mendepresi,lapisan inti luar, fotoreseptor, dan lapisan epitel pigmen dan mengelevasi bola mata (lihat tsab 12). Otot-otot ituretina; serta cabang-cabang dari arteria centralis retinae, panjangnya 40 mm, menjadi tendo mulai 4-9 mm dari titikyang mendarahi dua pertiga dalam retina (Gambar 1-4).Fovea seluruhnya didarahi oleh koriokapilaris dan rentan insersio; pada lokasi insersio lebar mereka sekitar 10 mm.terhadap kerusakan yang tak dapat diperbaiki bila retinamengalami ablasi. Pembuluh darah retina mempunyai Perkiraan jarak titik insersio dari limbus kornea adalah:lapisan endotel yang tidak berlubang, yang membentuk rektus medialis-S,S mm; rektus inlerior-6,75 mm; rektus lateralis-7 mm; rektus superior-7,5 mm (Gambar 1-18).sawar darah-retina. Lapisan endotel pembuluh koroid ber-lubang-lubang. Sawar darah-retina sebelah luar terletak Pada posisi primer mata, muskulus rektus vertikal mem-setinggi lapisan epitel pigmen retina. bentuk sudut kira-kira23 derajat dengan sumbu optik.VITREUS Otot-otot ObliquusVitreus adalah suatu badan gelatin yang jernih dan avas- Kedua otot obliquus terutama mengendalikan gerak tor-kular yang membentuk dua pertiga volume dan berat sional dan, sedikit mengatur gerak bola mata ke atas danmata. Vitreus mengisi ruangan yang dibatasi oleh lensa, bawah (lihat Bab 12).retina, dan diskus optikus (Gambar 1-7). Permukaan luar Rectusvitreus - membran hyaloid - normalnya berkontak dengan superiorstruktur-struktur berikut: kapsul lensa posterior, serat-serat zonula, pars plana lapisan epitel, retina, dan caputnervi optici. Basis vitreus mempertahankan penempelanyang kuat seumur hidup ke lapisan epitel pars plana danretina tepat.di belakang ora serrata. Di awal kehidupan,vitreus melekat kuat pada kapsul lensa dan caput nervi op-tici, tetapi segera berkurang di kemudian hari. Vitreus mengandung air sekitar 99%. Sisa l% meliputidua komponen, kolagen dan asam hialuronat, yang mem-beri bentuk dan konsistensi mirip gel pada vitreus karenakemampuannya mengikat banyak air.TANDA.TANDA ANATOMIK EKSTERNAT MATA KANAN Rectus inferiorLokalisasi posisi struktur bagian dalam yang akurat ber-dasarkan permukaan luar bola mata penting pada banyak Gambar 1-18. Perkiraan jarak musculi r:ecti dari limbus danprosedur bedah. Jarak struktur-struktur dari limbus yangdiukur dari luar lebih kecil daripada ukuran sesungguh- perkiraan panjang tendonya.nya. Dari luar, ora serrata berjarak 5,5 mm dari limbuspadh sisi medial dan 7 mm pada sisi temporal bola mata.Ini sesuai dengan letak insersio otot-otot rektus. Penyun-tikan ke dalam rongga vitreus hendaknya diberikan pada3,5-4 mrn dari limbus untuk mata fakia dan 3-3,5 mm dari

ANATOMI & EMBRIOLOGI MATA I 15 Obliquus superior adalah otot mata terpanjang dan Ligamen check dari Ligamen check daritertipis. Origonya terletak di atas dan mediai foramen op- musculus rectus lateralisticum dan menutupi sebagian origo musculus levator pal-pebrae superioris. Obliquus superior mempunyai venter Gambar 1.-20. Ligamen check dari musculus rectus medial danfusiformis yang langsing (panjang 40 mm) dan berjalan lateral, mata kanan (bentuk sketsa).ke anterior dalam bentuk tendo ke troklea, atau katrolnya'Otot ini kemudian melipat balik dan berjalan ke bawah Persarafanuntuk tertambat berupa kipas pada sklera di bawah rectussuperior. Troklea adalah struktur bertulang rawan yang Nervus oculomotorius (III) mempersarafi musculus rectusmelekat pada os frontale 3 mm di belakang tepian orbita. medialis, inferior, dan superior dan musculus obliquusTendo obliquus superior dibungkus selubung sinovial se- inferior. Nervus abducens (VI) mempersarafi musculuswaktu menembus troklea. rectus lateralis; nervus trochlearis (IV) mempersara{i mus- culus obliquus superior. Musculus obliquus inferior berorigo pada sisi nasaldinding orbita tepat di belakang tepian inferior orbita dan Pendarahansebelah lateral duktus nasolakrimalis. Otot ini berjalan di Pasokan darah ke otot ekstraokular berasal dari cabang-bawah rectus inferior kemudian di bawah musculus rectus cabang muskular arteria ophthalmica. Musculus rectuslateralis untuk berinsersio pada sklera dengan tendo yang lateralis dan obliquus inferior berturut-.turut juga dida-pendek. Otot ini berinsersio ke dalam segmen posterotem- rahi oleh cabang-cabang arteria lacrimalis dan arteria in-poral bola mata, sedikit di atas daerah makuia. Panjang otot fraorbitalis.ini adalah 37 mrr.. Pada posisi primer, bidang musculus obliquus supe-rior dan inferior membentuk sudut 51-54 derajat terhadapsumbu optik.FasiaSemua otot ekstraokular dibungkus oleh fasia. Di dekattitik-titik insersio otot-otot ini, fasia bergabung dengankapsul Tenon. Kondensasi fasia dengan struktur-strukturorbita di dekatnya (ligamen check) berperan sebagai origofungsional otot-otot ekstraokular (Gambar L-19 dan 1\"20). ADNEKSA MATA 1. Alis Mata Alis mata adalah lipatan penebalan kulit yang ditutupi rambut. Lipatan kulit tersebut ditunjang oleh serat-serat otot di bawahnya. Glabela adalah prominentia tanpa rambut di antara alis.Gambar 1-'19. Fasia yang mengelilingi otot-otot dan bola 2. Kelopak Matamata (kapsul Tenon). Palpebra (kelopak mata) superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan me- lindungi bola mata bagian anterior (Gambar 1'-21). Ber- kedip membantu menyebarkan lapisan tipis air mata, yang melindungi kornea dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata; palpebra infe- rior menyatu dengan pipi. Kelopak mata terdiri atas lima bidang jaringan yang utama. Dari superfisial ke dalam terdapat lapisan kulit,

16 / BABl elastik-disebut lempeng tarsus. Sudut lateral dan medial Sclera Lumbus serta juluran tarsus. tertambat pada tepi orbita dengan adanya ligamen palpebrae lateralis dan medialis. Lempeng tarsus superior dan inferior juga tertambat pada tepi atas dan bawah orbita oleh fasia yang tipis dan padat. Fasia tipis ini membentuk septum orbitale. E. Koru.luncnvA PALPEBRAE Bagian posterior palpebrae dilapisi selapis membran mu- kosa, konjungtiva palpebrae, yang melekat erat pada tar- sus. Insisi bedah melalui garis kelabu tepian palpebra (li- hat berikut) membelah palpebra menjadi lamella anterior kulit dan musculus orbicularis oculi serta lamella posterior lempeng tarsal dan konjungtiva palpebrae.Canthus Pupil lris Canthus Tepian Palpebra lateralis Panjang tepian bebas palpebra adalah 25-30 mm dan le-medialis trarnya 2 mm. Tepian ini dipisahkan oleh garis kelabuGambar 1-21. Struktur luar mata. Sklera terbungkus oleh (sambungan mukokutan) menjadi tepian anterior dan pos- terior.konjungtiva transparan. (Foto oleh HL Gibson, dari: Medical Ra-diography and Photography. Penamaan sedikit dimodifikasi.) A. Teprnru Anrenronotot rangka (orbicularis oculi), jaringan areolar, jaringan 1. Bulu Mata-Bulu mata muncul dari tepian palpebra danfibrosa (lempeng tarsus), dan lapisan membran mukosa tersusun tidak teratur. Bulu mata atas lebih panjang dan(konjungtiva palpebralis) (Gambar 1-22). lebih banyak daripada bulu mata bawah serta melengkung ke atas; bulu mata bawah melengkung ke bawah.Struktur Palpebra 2. Glandula Zeis-struktur ini merupakan modifikasi ke-A. Lnprsnru Kuur lenjar sebasea kecil, yang bermuara ke dalam folikel ram- but pada dasar bulu mata.Kulit palpebra berbeda dari kulit di kebanyakan bagian 3. Glandula Moll-struktur ini merupakan modifikasi ke- lenjar keringat yang bermuara membentuk satu barisanIain tubuh karena tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit dekat bulu mata.folikel rambut serta tanpa lemak subkutan. B. Tepnru PosrrnronB. Musculus OnetculAnts Ocult Tepian palpebra posterior berkontak dengan bola mata, danFungsi musculus orbicularis oculi adalah menutup pal-pebra. Serat-serat ototnya mengelilingi fissura palpebrae sepanjang tepian ini terdapat muara-muara kecil kelenjarsecara konsentris dan menyebar dalam jarak pendek me- sebasea yang telah dimodifikasi (glandula Meibom, ataungelilingi tepi orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dandahi. Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal tarsal).sebagai bagian pratarsal; bagian di atas septum orbitaleadalah bagian praseptal. Segmen di luar palpebra disebut C, Purucruru Llcntnnntebagian orbita. Orbicularis oculi dipersarafi oleh nervus Pada ujung medial tepian posterior palpebra terdapat pe-facialis. nonjolan kecil dengan lubang kecil di pusat yang terlihat pada palpebra superior dan inferior. Punctum ini berfungsiC. Jnnincnru AneouR menghantarkan air mata ke bawah melalui kanalikulusnya ke saccus lacrimalis.faringan areolar submuskular yang terdapat di bawah Fissura Palpebraemusculus orbicularis oculi berhubungan dengan lapisan Fissura palpebrae adalah ruang berbentuk elips di antarasubaponeurotik kulit kepala. kedua palpebra yang terbuka. Fissura ini berakhir di kan-D. Tansus tus medialis dan lateralis. Kantus lateralis kira-kira 0,5 cm dari tepi lateral orbita dan membentuk sudut tajam' KantusStruktur penyokong palpebra yang utama adalah lapis- medialis lebih elips dari kantus lateralis dan mengelilingian jaringan fibrosa padat yang-bersama sedikit jaringan lacus lacrimalis (Gambar 1-21).

Sinus frontalis ANATOMI &EMBRIOLOGIMATA I 17 Musculus levator palpebrae Lemak orbita Glandula Krause Musculus orbicularis oculi Glandula Wolfring Septum orbitale Aponeurosis levator palpebrae Konjungtiva Musculus tarsalis superior Glandula Meibom dalam lempeng tarsalMusculus obliquus in Bulu mata Retractor palpebrae inferiorGamhar 1-22. Potongan sagital palpebra. (Seizin C. Beard.) Lacus lacrimalis terdiri atas dua buah struktur: carun- Septum orbitale superius menyatu dengan tendo le-cula lacrimalis, peninggian kekuningan dari modifikasi vator palpebrae superioris dan tarsus superior; sepfumkulit yang mengandung modifikasi kelenjar keringat dan orbitale inferius menyatu dengan tarsus inferior.kelenjar sebasea besar-besar-yang bermuara ke dalamfolikel yang mengandung rambut-rambut halus (Gambar Retraktor Palpebrae1-9); dan plica semilunaris, sisa palpebra ketiga pada spe-sies hewan yang lebih rendah. Retraktor palpebrae berfungsi membuka palpebra. Mere- ka dibentuk oleh kompleks muskulofasial, dengan kompo- Pada orang Asia, sebuah lipatan kulit yang dikenal nen otot rangka dan polos, yang dikenal sebagai komplekssebagai epikantus terbentang dari ujung medial palpe- levator di palpebra superior dan fasia kapsulopalpebra di palpebra inferior.bra superior ke ujung medial palpebra inferior, menutupikarunkula. Epikantus secara normal terdapat pada bayi Di palpebra superior, bagian otot rangkanya adalahsegala bangsa darr menghilang selama perkembangan levator palpebrae superioris. Otot ini dari apeks orbitajembatan nasal, tetapi menetap seumur hidup pada orang berjalan ke depan untuk bercabang menjadi sebuah apo-Asia. neurosis dan bagian yang lebih dalam yang mengandungSeptum Orbitale serat-serat otot polos musculus Miiller (tarsalis superior)Septum orbitale adalah fasia di belakang bagian otot (Gambar 1-22). Aponeurosis tersebut mengangkat lamella anterior palpebra, berinsersio pada permukaan posteriororbikularis yang terletak di antara tepian orbita dan tarsusserta betfungsi sebagai sawar antara palpebra dan orbita. orbicularis oculi lalu ke dalam kulit di atasnya mem- Septum orbitale ditembus oleh pembuluh dan saraf bentuk lipatan kulit palpebra superior. Musculus Mullerlakrimal, pembuluh dan saraf supratroklear, pembuluh berinsersio ke dalam batas atas lempeng tarsus dan fornixdan saraf supraorbital, saraf infratroklear (Gambar 1.-23), superior konjungtiva, dengan demikian mengangkat la-anastomosis antara vena angularis dan vena ophthalmic4dan musculus levator palpebrae superioris. mella posterior. Di palpebra inferior, retraktor utamanya adalah mus- culus rectus inferior, tempat jaringan fibrosa memanjang

T8 / BABl Orbicularis pratarsalis superior Arteria dan nervus supraorbiialis Arteria dan nervus lacrimalis Nervus supratrochlearis Nervus infratrochlearis Arteria dan Arteria dorsalis nasi zygomaticotemPoralis Tendo palpebrae medialis Tendo palpebrae lateralis Orbicularis pratarsal inferior lry#Nervus zygomaticofacialis Arteri dan nervus infraorbitalisGambar 1-23. Pembuluh darah dan saraf struktur ekstraokular'untuk m'embungkus musculus obliquus inferior dan ber- rioris datang dari cabang muscular lateral arteria oph-insersio pada batas bawah lempeng tarsus inferior danorbicularis oculi. Serat-serat otot polos musculus tarsalis thalmica.inJerior berhubungan dengan aponeurosis tersebut' Persarafan Sensoris Komponen otot polos retraktor palpebrae dipersarafi PersaraJan sensoris palpebra berasal dari divisi pertamaoleh saraf simpatis, sedangkan levator dan musculus rec-tus in{erior oleh saraf kranial ketiga (oculomotorius)' Ptosis dan kedua nervus trigeminus (V). Nervus lacrimalis, su-merupakan gambaran sindrom Horner dan kelumpuhan praorbitalis, supratrochlearis, infrarochlearis, dan nasalis eksterna adalah cabang-cabang divisi oftalmika nervusnervus ketiga. kranial kelima. Nervus infraorbitalis, zygomaticofacialis, dan zygomaticotemporalis merupakan cabang-cabang di-Musculus Levator Palpebrae Superioris visi maksilarts (kedua) nervus trigeminus.Musculus levator palpebrae muncul sebagai tendo pendek Pembuluh Darah & Limfedari permukaan bawah ala minar ossis sphenoidalis' di atas Pasokan darah palpebra datang dari arteria lacrimalis dandan di depan foramen opticum. Tendo tersebut menyatu ophthalmica melalui cabang-cabang palpebra lateral dan medialnya. Anastomosis di antara arteria palpebralis late-dengan origo musculus rectus superior di bawahnya' Ven- ralis dan medialis membentuk cabang-cabang tarsal yangter otot levator menjulur ke depan, membentuk aponeu- terletak di dalam jaringan areolar submuskular'rosis, dan menyebar seperti kipas. Otot tersebut, bersamakomponen otot polosnya (musculus Muller), dan aponeu- Drainase vena dari palpebra mengalir ke dalam venarosisnya membentuk. bagian penting retraktor palpebrae ophthalmica dan vena-venei yang membawa darah dari dahi dan temporal (Gambar 1-6). Vena-vena itu tersusun ,,rp\"rio, (lihat sebelumnya). Segmen palpebra musculus dalam pleksus pra- dan pascatarsal. orbicularis oculi bekerja sebagai antagonisnya' Pembuluh lim{e segmen lateral palpebra berjalan ke Kedua ujung aponeurosis levator disebut komu medial dalam kelenjar getah bening preaurikular dan parotis' Pembuluh limfe dari sisi medial palpebra mengalirkan isi- dan laterai. Kornu medial tipis dan menempel di bawah nya ke dalam kelenjar getah bening submandibular' sutura frontolacrimalis dan ke dalam ligamentum palpe- 3. Apparatus Lakrirnalis brale mediale. Kornu lateral berjalan di antara bagian Kompleks lakrimalis terdiri atas kelenjar lakrimal, kelenjar orbita dan bagian palpebra glandula lakrimalis lalu be- lakrimal aksesorius, kanalikuli, saccus lacrimalis, dan duc- rinsersio ke dalam tuberculum orbitale dan ligamentum tus nasolacrimalis (Gambar 1-24). ^palpebrale laterale. Kelenjar lakrimal terdiri atas struktur-struktur berikut Selubung levator palpebra.e superioris melekat di ba- ini: wah musculus rectus superior. Permukaan superior' pada persambungan venter otot dan aponeurosis, membentuk 1. Bagian orbita berbentuk kenari, terletak di dalam fossa pita menebal yang melekat pada troklea di medial dan pada dinding orbita lateral di lateral' Pita itu membentuk glandulae lacrimalis di segmen temporal atas anterior iigu*\"., check otot dan dikenal sebagai ligamen \Mhitnall' Levator dipersarafi oleh cabang superior nervus oculomotorius (III). Pendarahan levator palpebrae supe-

Ductus secretorius ANATOMI & EMBRIOLOGI MATA / 19Glandula lacrimalis supenor Canaliculus communis Saccus lacrimalis Canaliculus inferior Ductus Punctum superius nasolacrimalis Punctum inferius Turbinatus inferior Cavitas nasi Meatus inferiorGambar 1-24. Sistem drainase lakrimal. orbita yang; dipisahkan dari bagian palpebra oleh kornu Drainase limfe bersatu dengan pembuluh timfe konjung- lateralis musculus levator palpebrae. Untuk mencapai tiva dan mengalir ke kelenjar getah bening preaurikular. bagian kelenjar ini dengan pembedahary harus diiris Persarafan kulit, musculus orbicularis oculi, dan septum orbitale. Kelenjar air mata dipersarafi oleh (1) nervus lacrimalis (sensoris), suatu cabang dari divisi pertama trigeminus;2. Bagian palpebra yang lebih kecil terletak tepat di atas (2) nervus petrosus superficialis magna (sekretoris), yang segmen temporal forniks konjungtivae superior. Duk- datang dari nukletis salivarius superior, dan (3) saraf sim- tus sekretorius lakrimal yang bermuara pada sekitar patis yang menyertai arteria dan nervus lacrimalis. sepuluh lubang kecil, menghubungkan bagian orbita dan bagian palpebra kelenjar lakrimal dengan forniks Struktur Tierkait konjungtiva superior. Pengangkatan bagian palpebra kelenjar akan memutus semua saluran penghubung Ligamentum palpebrale mediale menghubungkan lem- dan mencegah seluruh kelenjar bersekresi. peng tarsus superior dan inferior ke processus frontalis pada kantus internus:sebelah anterior saccus lacrimalis. Kelenjar lakrimal aksesoiius (glandula Krause dan Bagian saccus lacrimalis di bawah ligamen ditutupi sedikit serat musculus orbicularis oculi. Serat-serat ini sukar me-Wolfring) terletak di dalam substansia propria di kon- nahan pembengkakan dan distensi saccus lacrimalis.jungtiva palpebrae. Daerah di bawah ligamentum palpebrale mediale mem- Air mata mengalir dari lacus lacrimalis melalui punc- bengkak pada dakriosistitis akut, dan fistula sering ber-tum superius dan inferius dan kanalikuli ke saccus lacri- muara pada daerah ini.malis, yang terletak di dalam fossa glandulae lacrimalis.Ductus nasolacrimalis berlanjut ke bawah dari sacus dan Vena dan arteria angularis terletak jauh di bawah kulit,bermuara ke meatus inJerior rongga hidung, lateral ter- 8 mm dari sisi nasal kantus internus. Insisi kulit pada.pro-hadap turbinatus inferior. Air mata diarahkan ke dalam sedur bedah di saccus lacrimalis harus selalu dilakukan 2-punktum oleh isapan kapiler, gravitasi, dan kedipan pal- 3 mm dari sisi nasal kantus internus untuk menghindaripebrae. Kombinasi kekuatan isapan kapiler dalam kanali- pembuluh-pembuluh ini.kuli, gravitasi, dan aktivitas memompa otot Horner-per-luasan musculus orbicularis oculi ke belakang saccus NERVUS OPTICUSlacrimalis akan meneruskan aliran air mata ke bawah me- Serabut nervus opticus terdiri atas sekitar satu juta aksonlalui ductus nasolacrimalis ke dalam hidung. yang berasal dari sel-sel ganglion retina (lapisan serat sa- raQ. Nervus opticus muncul dari permukaan posteriorPembuluh Darah & LimfePendarahan kelenjar air mata berasal dari arteria lacrimalis.Vena dari kelenjar bergabung dengan vena ophthalmica.

20 / BAB1 Ruang subarachnoid Vena centralis retinaebola mata melalui foramen sklera posterior, suatu muara Ruang i,l ,sirkular pendek pada sklera kira-kira 1 mm di bawah dan subdural :,:l3 mm sebelah nasal kutub posterior mata (Gambar 1-8)'Serat-serat saraf tersebut mengalami mielinisasi saat keluar 1 1iidari mata, diameternya bertambah dari 1,5 mm (di dalamsklera) menjadi 3 mm (di dalam orbita). Segmen orbita ner- Il'] ri,vus panjangnya25-30 mm; berjalan di dalam conus mus-cular opticus, melalui kanalis optiktis bertulang, dengan lridemikian sampai di rongga kranial' Bagian intrakanalikuli -panjangnya 4-9 mm. Setelah berjalan 10 mm intrakranial, 'rtnervus ini bergabung dengan nervus opticus sebelahnya $qiimembentuk kiasma oPtikum. Delapan puluh persen nervus opticus terdiri atas serat- Arachnoidserat visual yang bersinaps dalam korpus genikulatum la- Berkas saraf Arteriateral, pada neuron-neuron yang aksonnya berakhir dalam dipisahkan septakorteks visual primer lobus oksipital. Dua puluh persennya centralisbersifat pupilar dan memintas korpus genikulatum dalam retinaeperjalanannya ke area pretectalis. Karena sel-sel ganglionretina dan aksonnya merupakan bagian dari susunan saraf Gambar 1-25. Potongan melintang nervus opticus.pusat, mereka tidak dapat beregenerasi bila terpotong' Pada keadaan normal, keduanya lebih merupakan ruangSelubung Nervus Opticus (Gambar 1-25) yang potensial daripada ruang yang aktual. Akan tetapi, keduanya merupakan lanjutan langsung dari ruang-ruangLembaran-lernbaran fibrosa yang membungkus nervus intrakranial yang bersangkutan. Tekanan cairan cerebros-opticus menyatu dengan meninges. Pia mater melekat se- pinal yang meningkat akan menyebabkan dilatasi kom- ponen subarachnoid selubung nervus opticus. Lapisancara longgar pada saraf di sekitar kiasma dan beriarak meningeal melekat satu sama lain dan dengan nervus op-sangat dekat dengan kranium; selaput ini melekat erat ticus serta tulang di sekitarnya di dalam foramen opticum. Hal ini membuat nervus opticus tahan terhadap traksi dimengelilingi sebagian besar bagian intrakanalikuli dan seluruh bagian intraorbital. Pia terdiri atas sedikit jaring- salah satu ujungnya. an fibrosa dengan banyak pembuluh darah kecil (Gambar1-26). Selaput ini membagi serat saraf menjadi sejumlah Pendarahan (Gambar 1-25) berkas dengan menjulurkan banyak septa ke dalam subs- tansi saraf. Pia berlanjut ke sklera, dengan sedikit serat Lapisan permukaan diskus optikus mendapat darah dari cabang-cabang arteriol retina. Di daerah larnina cribrosa, menembus koroid dan lamina cribrosa. yang terdiri atas segmen-segmen pralaminar, laminar, re- Arachnoid berkontak dengan nervus opticus pada trolaminar nervus opticus, pendarahan didapat dari arte- ujung intrakranial kanalis optikus dan menyertai saraf itu ria ciliaris posterior brevis. Nervus opticus intraorbita ke bola mata, tempatnya berakhir dalam sklera dan menu- tupi dura. Selaput ini merupakan membran jaringan ikat anterior mendapat sebagian darah dari cabang-cabang ar- transparan yang memiliki banyak septa yang berhubungan teria centralis retinae. Sisa nervus intraorbita, juga bagian dengan pia mater, yang sangat mirip dengannya. Arachnoid intrakanalikular dan intrakranial, dipasok oleh anyaman berhubungan lebih erat dengan pia dibandingkan dengan pembuluh pial yang berasal dari berbagai cabang arteria ophthalmica dan cabang-cabang lain karotis interna. dura. Dura mater yang melapisi permukaan-dalam atap kra- KIASMA OPTIKUM Kiasma optikum terletak di sekitar puncak diafragma nium berkontak dengan nervus opticus saat saraf tersebut keluar dari kanalis optikus. Sewaktu saraf itu memasuki sella turcica, paling sering di posterior, menonjol 1 cm di orbita melalui kanalis optikus, dura membelah, satu lapis atasnya dan bersudut 45 derajat terhadap nervus opticus (periorbita) melapisi rongga orbita dan lainnya memben- yang muncul dari kanalis optikus (Gambar 1'-27). Lamina tuk dura luar yang membungkus nervus opticus' Dura me- terminalis membentuk dinding anterior ventrikel ketiga. nyatu dengan dua pertiga sklera bagian luar' Dura terdiri atas jaringan fibrosa kuat yang relatif avaskular, yang per- mukaan dalamnya dilapisi endotel. Ruang subdural terdapat di antara dura dan arachnoid; ruang subarachnoid terdapat di antara pia dan arachnoid'

ANATCMI & EMBRIOLOGI MATA I 21Retina Arteria ciliaris posterior Sklera \.7\"''O,.*r\"*,a.I Vena centralis retinae Arteria centralis retinaeGambar l-26. Pendarahan nervus opticus (Digambar kembali dan diperbanyak, seizin Hayreh SS: Trans Am Acad OphthalmolOto I a ryngo I 1 974;7 8 : 240.) Tractus olfactorius Lobus frontalis Substabtia lnfundibulum perforata anterior Tuber cinereum Kiasma optikum Pedunculus cerebri Tractus SubstantiaCorpus mammilare perforata posterior Nervus keempal Nervus ketiga PonsGambar 1-27. Hubungan kiasma optikum dari aspek inferior. (Digambar kembali dan diperbanyak, seizin Duke-Elder WS: Systemof Ophthalmology, vol 2. Mosby, 1961.)

22 / BAB1 NERVUS OCULOMOTORTUS (ilr)Arteria carotis interna terletak tepat di lateralnya, berse- Nervus oculomotorius meninggalkan batang otak di an-belahan dengan sinus cavernosus. Kiasma dibentuk oleh tara pedunculi cerebri dan berjalan dekat arteri commu- nicans posterior circulus Willis. Lateral terhadap kelenjarpertemuan kedua nervus opticus serta merupakan tempat hipofisis, saraf ini cukup dekat dengan tractus opticus, danpersilangan serat-serat nasal ke tractus opticus sisi lain di sini menembus dura untuk berjalan di dinding lateraldan berjalannya serat-serat temporal ke tractus opticusipsilateral. Serat-serat makula tersusun menyerupai sisa sinus cavernosus. Saat meninggalkan sinus cavernosus, iaserat yang ada, tetapi decussatio-nya lebih ke posterior dan membelah menjadi cabang superior dan inferior. Cabangsuperior. Kiasma menerima banyak pembuluh darah kecildari circulus Willis yang berdekatan. superior memasuki orbita melalui anulus Zinn pada titik tertingginya dan bersebelahan dengan nervus trochlearisJALUR VISUAL RETROKIASMATI K (Gambar 1-3). Cabang in{erior memasuki anulus Zinn di sebelah bawah dan berjalan di bawah nervus opticus untukSetiap tractus opticus dimulai dari sudut posterolateral mempersarafi musculus rectus medialis dan in{erior. Se-kiasma dan mengikuti bagian atas pedunculus cerebri buah cabang besar dari cabang inferior tersebut menjuluruntuk berakhir dalam nukleus genikulatus lateralis. Serat- ke depan untuk mempersarafi obliquus inferior. Sebuahserat pupil aferen meninggalkan traktus tepat di anterior cabang kecil dari ujung proksimal saraf yang ke obliquusnukleus dan berjalan via brachium colliculus superior ke inferior membawa serat-serat parasimpatis ke ganglion ci-otak tengah. (Jaras pupil digambarkan pada Gambar 14-2). Serat visual aferen berakhir pada sel-sel dalam nukleus Iiare.geniculatus lateralis yang menghasilkan tractus genicu- NERVUS TROCHLEARTS (rV)localcarinae. Traktus ini menembus segmen posterior Meskipun paling tipis di antara saraf-saraf kranial, nervuskapsula interna kemudian memancar keluar seperti kipas frochlearis (Gambar 1-3) memiliki bagian intrakranial yangmenjadi berkas besar yang disebut radiatio optica. Serat- paiing panjang, dan juga merupakan satu-satunya sarafserat dalam berkas ini melengkung ke belakang di sekitar yang berasal dari permukaan dorsal batang otak. Serat-aspek anterior kornu temporal ventrikel lateral kemudian seratnya menyilang sebelum muncul dari batang otakke medial untuk mencapai korteks calcarina lobus oksi- tepat di bawah colliculus inferior; di tempat ini merekapitalis, tempat mereka berakhir. Serat paling bawa[ yang rentan terkena cedera dari tentorium. Saraf ini menembusmembawa proyeksi dari aspek superior setengah bagian dura di belakang sella turcica dan berjalan di dalam din-kontralateral lapang pandang, berjalan ke anterior ke ding-dinding lateral sinus cavernosus untuk memasukidalam lobus temporal berupa konfigurasi yang dikenal fissura orbitalis superior, medial dari nervus frontalis. Dari sini, saraf berjalan dalam periorbita, di atap sebelahsebagai lengkung Meyer. Lesi lobus temporal yang meluaske beiakang (5 cm dari ujung anterior) akan mengenai atas musculus levator menuju permukaan atas musculus obliquus superior.serat-serat ini dan dapat berakibat defek lapang pandang NERVUS TRIGEMINUS (V) (Gambar 1-3)kuadra ntanopia superior. Korteks visual primer (area V1) menempati bibir atas Nervus trigeminus berasal dari pons; radiks sensorisnya membentuk ganglion trigeminus. Cabang pertama (oftalmi:dan bawah serta bagian dalam {issura calcarina pada kns), dari tiga cabang yang ada, berjalan melalui dindingaspek medial lobus okgipital. Setiap lobus menerima input lateral sinus cavernosus dan bercabang menjadi nervus lac-dari dua belahan-retina ipsilateral, yang mewakili belahan rimalis, {rontalis, dan nasociliaris. Nervus lacrimalis ber-kontralateral lapang pandang binokular. Proyeksi lapang jalan melalui aspek lateral atas fissura orbitalis superior, dipandang visuai pada korteks visual berdasarkan pola re- luar anulus Zinn, dan melanjutkan jalur lateralnya dalamtinotopik yaing tepat dan teratur. Makula diwakili pada orbita untuk berakhir di kelenjar lakrimal, membawa sarafkutub posterior medial, dan bagian-bagian perifer retina sensorisnya. Sedikit medial dari nervus lacrimalis, di dalamterproyeksi pada bagian paling anterior korteks calcarina. fissura orbitalis superior, terdapat nervus frontalis, yangPada kedua sisi area V1 terdapat area Y2, kemudian area merupakan cabang terbesar dari cabang-cabang pertamaV3. V2 ternyata berfungsi sangat mirip dengan V1. AreaV4 terdapat pada permukaan medial hemisfer cerebri, nervus trigeminus. la juga menyilang anulus Zinn dantetapi lebih anterior dan inferior daripada V1 di daerahgirus fusiformis. Area ini agaknya paling berperan dalam berjalan di atas levator ke aspek medial orbita, tempatnyapengolahan warna. Deteksi gerak terletak pada area di bercabang menjadi nervus supraorbitalis dan supratroch-perbatasan lobus temporal dan oksipital, Iateral dari areaV1 dan dikenal sebagai area V5.

ANATOMI & EMBRIOLOGI MATA I 23learis. Kedua nervus ini menyuplai sensoris pada alis dan saraf orbita, otot-otot ekstraokular, dan lapisan-lapisandan dahi. Nervus nasociliaris adalah saraf sensoris mata' su bepidermal palpebra.Setelah masuk melalui bagian medial anulus Zinn, saraf Ektoderm neural menghasilkan vesikel optik danini terletak di antara rectus superior dan nervus opticus. cawan optik sehingga berfungsi membentuk retina danCabang-cabang ke ganglion ciliare dan yang membentuk epitel pigmen retina, lapisan-lapisan berpigmen dan iidaknervus siliaris memasok saraf sensoris ke kornea, iris, dan berpigmen epitel siliaris, epitel posterior, musculus dilatorcorpus ciliare. Cabang-cabang terminalnya yaitu nervus dan sphincter pupillae pada iris, dan serat-serat nervusinfratrochlearis, yang memasok bagian medial konjungtiva opticus dan glia.dan palpebra; dan nervus ethmoidalis anterior, yang mem-beri suplai sensoris bagi ujung hidung. Jadi, lesi vesikular Mesoderm berkontribusi membentuk vitreus, otot-otot palpebra dan ekstraokular, serta endotel vaskular orbitamungkin ditemukan pada kulit ujung hidung menjelang dan okular.timbulnya herpes zoster oftalmikus. Cabang kedua (maksilaris) nervus trigeminus berjalan Tahap Vesikel Optikmelalui foramen rotundum dan memasuki orbita melalui Lempeng embrional adalah tahap paling awal dalam per-fissura orbitalis inferior. Saraf ini berjalan melalui kanalis kembangan janin yang struktur-struktur matanlza sudahinfraorbitalis, menjadi neryus infraorbitalis, dan keluar dapat dikenali. Pada usia 2 minggu, tepian sulcus neuralismelalui foramen in{raorbitalis untuk sensasi palpebra in- (neural grooae) menebal membentuk plica neuralis. Lipatanferior dan pipi di dekatnya. Ia sering cedera pada fraktur ini kemudian menyatu membentuk tuba neuralis t yangdasar orbita. tenggelam ke dalam mesoderm di bawahnya dan mele-NERVUS ABDUCENS (VI) paskan diri dari epitel permukaan. Tempat sulcus opticusNervus abducens (Gambar 1-3) muncul di antara pons dan (optic grooue) adalah di dalam plica neuralis cephalica,medula; menempuh jalan di atas clivus ke clinoid poste- parallel pada kedua sisi sulcus neuralis. Sulcus ini ter-rior, menembus dura, dan berjalan di dalam sinus caverno-sus. (Saraf-saraf lain berjalan melalui dinding lateral sinus bentuk saat plica neuralis mulai menutup pada minggucavernosus.) Setelah melalui fissura orbitalis superior didalam anulus Zinn, nervus itu berlanjut ke lateral untuk ke-3 (Cambar 1-28).mempersarafi musculus rectus lateralis. Pada usia 4 minggu, sesaat sebelum bagian anteriorW II. EMBRIOLOGI MATA tuba neuralis menutup seluruhnya, ektoderm neural ber- tumbuh ke luar dan ke arah ektoderm permukaan diMata berkembang dari tiga lapisan embrional primitif: kedua sisi untuk membentuk vesikel optik yang bulat'ektoderm permukaan, termasuk derivatnya-crista neu- Vesikel optik berhubungan dengan otak-depan melaluiralis; ektoderm neural; dan mesoderm. Endoderm tidak tangkai optik. Pada tahap ini pula mulai terjadi penebalanikut dalam pembentukan mata' Mesenkim, yang berasal ektoderm-permukaan (tempeng lensa) yang berhadapan dari mesoderm atau crista neuralis, adalah istilah untuk dengan ujung-ujung vesikel optik.jaringan ikat embrional. Sebagian besar mesenkim di ke- Tahap Cawan Optik pala dan leher berasal dari crista neuralis. Ektoderm permukaan membentuk lensa; kelenjar Ia- Saat vesikel optik berinvaginasi membentuk cawan optik, dinding luar vesikel mendekati dinding dalamnya. Inva- krimal; epitel kornea, konjungtiva, dan kelenjar-kelenjar ginasi permukaan ventral tangkai optik dan invaginasi adneksa; serta epidermis palpebra' vesikel optik terjadi bersamaan dan menghasilkan alur, yaitu fissura opticum (embrional). Tepian cawan optik ke- Crista neuralis, yang berasal dari ektoderm permu- mudian tumbuh mengelilingi fissura opticum' Pada saat kaan di daerah tepat di sebelah plica neuralis (neural folds) yang sama, lempeng lensa berinvaginasi-pertama-tama ektoderm neural, berfungsi membentuk keratosit kornea, membentuk cawary kemudian bola berongga yang dike- endotel kornea dan anyaman trabekula, stroma iris dan ko- nal sebagai vesikel lensa. Setelah 6 minggu, vesikel lensa roid, musculus ciliaris, fibroblas sklera, vitreus, dan meni- nges nervus opticus. Crista neuralis juga terlibat dalam memisahkan diri dari ektoderm permukaan dan terletak pembentukan tulang dan tulang rawan orbita, jaringan ikat bebas di tepian cawan optik. Fissura opticum memungkinkan mesenkim mesoderm memasuki tangkai optik dan akhirnya membentuk sistern hyaloid rongga vitreus. Setelah invaginasi selesai, fissura opticum menyempit dan menutup, menyisakan lubang

24 / BAB1Plica lffi .I.*neuralis l$Nk d$;11JJ Vesikel optik Yangf:*i?:i,fifo t\"tt?ffi\"'\"\"o'\"no\"kffitaginasi #H\/1#A \ Vesikel optik berinvaginasi \J 3 minggu. Tampak Dorsal. 4 minggu. Potongan melintang. 4 /. minggu. Potongan melintang Plica neuralis mulai Pembentukan vesikel optik dan lempeng lensa lnvaginasi vesikel optik dan menutup lempeng lensa Ektoderm permukaan Tangkai optikEktoderm neural luarlnvaginasi 'vesikel lensaEktodermneural dalam Mesenkim5 minggu. Potongan sagital. Perkembangan cakram 6 minggu. Tampak luar. Penuiupan fissura opticum-tempatoptik dan vesikel lensa. masuknya pembuluh hyaloid yang ke cawan optik. Epitel pigmen retina Retina neuralis Epitel prgmen Kerna neurars !c:^o\"n,-j\"u.1n\"c- tivali retina Palpebrae Otot tertutup ekstraokular Kornea Bilik mata Mesenkim Sistem hialoid yang berkembang depan7 minggu. F'otongan sagital. Diferensiasi lapisan- B minggu. Potongan sagital. Penyatuanlapisan ektoderm permukaan menjadi epitel palpebrae dan perkembangan otoi-ototpigmen dan retina neuralis serta perluasan ekstraokular dari mesenkim.vesikel lensa.Gamhar 1 -28. Perkembangan embriologi struktu r-struktur oku lar.

ANATOMI & EMBRIOLOGI MATA I 25permanen yang kecil di ujung anterior tangkai optik, yang dan perubahan-perubahan struktur yang berarti, bukandilalui arteria hyaloidea. Pada usia 4 bulan' arteria dan pembelahan jaringan mesodermal, seperti yang didugavenae retinae melalui lubang ini. sebelumnya. Setelah fissura opticum tertutup, bentuk umum akhir Epitel dan endotel kornea pertama kali tampak nyatamata telah ditetapkan. Perkembangan selanjutnya adalahdiferensiasi struktur optik individual. Umumnya, perkem- pada usia 6 minggu, saat vesikel lensa telah berpisah daribangan struktur optik terjadi lebih cepat di segmen pos- ektoderm permukaan. Membran Descemet disekresi olehterior daripada anterior mata pada tahap awal kehamilan sel-sel endotel gepeng saat usia janin 11 minggu' Stromadan lebih cepat di segmen anterior pada tahap akhir ke- berangsur menebal dan membentuk kondensasi anterior tepat di bawah epitel yang dapat dikenali pada usia 4 bu-hamilan. lan sebagai lapisan Bowman. Batas korneoskleral sejati adaEMBRIOLOG I STRUKTUR.STRUKTUR pada bulan keempat. Dua lapis epitel iris posterior adalah perluasan tepi an-SPESIFIKPalpebra & Apparatus Lakrimalis terior cawan optik ke depan. Struktur ini tumbuh ke depan selama bulan ketiga dan'terletak posterior dari sel-sel cristaPalpebra berkembang darl mesenkim, kecuali epidermis neuralis yang membentuk stroma iris' Kedua lapisan epi-kulit dan epitel koniungtiva yang merupakan derivat ek- telial ini menjadi berpigmen dalam iris; pada corpus cilia-toderm permukaan. Kuncup-kuncup palpebra pertama re, hanya lapisan luar yang berpigmen. Saat bulan kelima,kali terlihat pada janin 6 minggu; tumbuh di depan mata, seharusnya telah terbentuk musculus sphincter pupillaetempat mereka bertemu dan bersatu pada usia 8 minggu. dari sebuah kuncup epitel tanpa-pigmen yang berasalMereka memisah saat bulan kelima. Bulu mata, kelenjar dari lapisan epitel anterior iris dekat tepian pupil. Segerameibom, dan kelenjar palpebra lainnya berkembang se- setelah bulan keenam, terbentuk musculus dilator padabagai pertumbuhan epidermis ke bawah. lapisan epitel anterior dekat corpus ciliare. Kelenjar lakrimal dan kelenjar lakrimal aksesorius ber- Bilik mata depan pertama kali terbentuk pada usia 7kembang dari epitel konjungtiva. Sistem drainase lakrimal(kanalikuli, saccus lacrimalis, dan ductus nasolacrimalis) minggu dan tetap sangat dangkal hingga lahir. Pada janinjuga merupakan derivat ektoderm permukaary yang ber- 10 minggu, kanal Sctrlemm tampak berupa saluran vasku-kembang dari korda epitel padat yang terbenam di antara lar yang letaknya setinggi recessus angularis dan berang-processus maxillaris dan nasalis struktur-struktur muka sur meirempati lokasi yang relatif lebih anterior dengan makin berkembangnya recessus angularis. Iris, yang padayang sedang berkembang' Saluran korda ini terbentuk tahap awal perkembangan letaknya cukup anterior/ se- cara berangsur tergeser agak ke posterior dengan makin sesaat sebelum lahir. berkembangnya recessus angularis. Hal ini kemungkinan besar karena perbedaan kecepatan pertumbuhan struktur-Sklera & Otot-otot Ekstraokular struktur segmen anterior. Anyaman trabekula berkembangSklera dan otot-otot ekstraokular dibentuk dari pemadat- dari jaringan mesenkim longgar yang tadinya terdapat an mesenkim yang mengelilingi cawan optik dan pertama pada tepian cawaal optik. Sistem drainase aqueous humorkali dapat dikenali pad.a usia 7 rrringgtt. Perkembangan struktur-struktur ini cukup lanjut hingga bulan keempat. siap berfungsi sebelum lahir. Kapsul Tenon mulai terbentuk di dekat insersio musculi recti pada janin 12 minggu dan rampung saat 5 bulan. LensaSegmen Anterior Tidak lama setelah vesikel lensa terletak bebas di tepian cawan optik (6 minggu), sel-sel dinding posteriornya Segmen anterior bola mata dibentuk melalui invasi sel- mulai memanjang, mengisi rongga yang kosong, dan akhirnya memenuhinya (7 minggu). Kira-kira usia 6 sel mesenkim crista neuralis ke dalam ruang di antara minggu, sebuah kapsul hialin disekresi oleh sel-sel lensa. Serat-serat lensa Sekunder memaniang dari daerah ektoderm permukaan (yang berkembang menjadi epitel ekuatorial dan tumbuh ke depan di bawah epitel sub- kornea) dan vesikel lensa (yang telah terpisah darinya)' In- vasi tersebut berlangsung dalam tiga tahap: Yang pertama kapsular, yang tetap berupa selapis sel epitel kubus; dan bertugas membentuk endotel kornea, yang kedua mem- tumbuh ke belakang di bawah kapsul lensa. Serat-serat ini bentuk stroma iris, dan yang ketiga membentuk stroma kornea. Sudut bilik mata depan terbentuk dari kondensasi bertemu membentuk sutura lentis - (Y tegak di anterior dan sisa mesenkim di tepian anterior cawan'optik. Mekanis- me pembentukan bilik mata depan itu sendiri-dan juga Y terbalik di posterior), yang selesai pada bulan ke tujuh. struktur-sbuktur sudutnya-masih diperdebatkan, tetapi (Pertumbuhan dan proliferasi serat-serat J.ensa sekunder tampaknya melibatkan pola migrasi sel-sel crista neuralis ini berlangsung terus seumur hidup tetapi kecepatannya semakin lambaf jadi lensa perlahan terus membesar dan menyebabkan tertekannya serat-serat lensa.)

26 / BAB1 kondensasi fibril vitreus yang menjulur dari bakal epitel siliaris cawan optik hingga ekuator lensa. Kondensasi ter-Corpus Ciliare & Koroid sebut akan membentuk ligamentum suspensorium lensa, yang berkembang baik pada bulan keempat. Sistem hya-Epitel siliaris dibentuk dari peniuluran cawan optik ke an- loid beratrofi sepenuhnya selama tahap ini.terior yang juga berperan dalam pembentukan epiteliris posterior. Pigmen hanya terbentuk di lapisan luar. Nervus OpticusOtot siliaris dan pembuluh darah berkembang dari me- Akson-akson sel ganglion retina membentuk lapisan seratsenkim. sara{. Serat-serat itu berangsur membentuk tangkai optik (usra7 minggu) lalu nervus opticus. IJnsur-unsur mesen- Pada fisia 3,5 minggu, jalinan kapiler mengelilingicawan optik dan berkembang menjadi koroid. Pada bulan kim memasuki jaringan sekitar untuk membentuk septaketiga telah terbentuk saluran-saluran vena koroid yang vaskular saraf. Mielinisasi meluas dari otak ke perifer menuruni nervus opticus, dan saat lahir telah mencapaibesar dan sedang yang mengalir keluar mata melalui venae lamina cribrosa. Mielinisasi selesai pada usia 3 bulanvorticosae. Pembuluh DarahRetina Arteria ciliaris longus melepaskan diri dari sistem hyaloidLapisan-luar cawan optik menetap sebagai lapisan tunggal pada usia 6 minggu dan telah beranastomosis di sekitardan menjadi epitel pigmen retina. Pigmentasi dimulai pada tepian cawan optik dengan circulus arteriosus major irisusia 5 minggu. Sekresi lapisan-dalam membran Bruch ter- pada usia 7 minggu. Arteria hyaloidea membentuk arte- ria centralis retinae dan cabang-cabangnya (usia 4 bulan).jadi pada minggu keenam. Lapisan-dalam cawan optik Kuncup-kuncup mulai tumbuh pada daerah cawan optikmengalami diferensiasi yang rumit untuk membentuk dan perlahan meluas ke retina perifer-mencapai ora ser-sembilanJapisan-retina yang lain. Hal ini berjaian perla- rata pada bulan kedelapan. Sistem hyaloid (lihat vitreus, dihan selama kehamilan. Menjelang bulan ketujuh, telah atas) mengalami atrofi sempurna pada bulan kedelapan.terbentuk lapisan se1 terluar (terdiri atas inti batang dankerucut), juga sel-sel bipolar, amakriry dan gangliory sertaserat-serat saraf, Daerah makulir lebih tebal daripada ba-gian-retina lain hingga bulan kedelapan, saat cekunganmakula mulai terbentuk. Perkembangan makula secaraanatomis belum selesai hingga 6 bulan setelah lahir'Vitreus W III. PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN MATAA. Tnxlp Prnrnur Bola Mata(Vitreus primer,3-6 minggu). Sekitar usia 3 minggu, sel danfibroblas yang berasal dari mesenkim di tepian cawan optik Saat lahir, mata relatif lebih besar untuk ukuran tubuh di-atau yang berhubungan dengan sistem vaskular hyaloid bandingkan dengan ukurannya pada masa kanak-kanak dan dewasa. Dibandingkan dengan ukuran sebenarnyamembentuk fibril-fibril vitreus-primer' Pembentukan ini (yang dicapai pada :usia 7-8 tahun), mata saat itu relatifsedikit dibantu oleh lensa embrional dan lapisan-dalam pendek; tata-rata diameter antero-posteriornya 16,5 mmvesikel optik. Pada akhirnya, vitreus primer terletak tepat (satu-satunya dimensi yang bermakna secara optik). Haldi belakang kutub posterior lensa bersama sisa-sisa pem-buluh hyaloid (kanal Cloquet), ini menyebabkan mata sangat hiperopik jika saja tidakB, TnNm Keoun diimbangi daya refraktif lensa yang hampir bulat itu.(Vitreus sekunder, 6-10 minggu). Fibril-fibril dan sel-sel Kornea(hialosit) vitreus sekunder diduga berasal dari vaskuiar vi- Bayi baru lahir memiliki kornea yang relatif besar dantreus primer. Di anterior, terjadinya perlekatan erat vitreus mencapai ukuran dewasa pada ubia 2 tahun. Kornea inisekunder pada membran limitans interna retina merupa- lebih datar daripada kornea dewasa dan kurvatura pe-kan tahap-tahap awal pembentukan basis vitreus. Sistem rifer lebih besar daripada pusat. (Pada orang dewasa, se-hyaloid mengembangkan satu set pembuluh vitreus danpembuluh-pembuluh pada permukaan capsula lentis (tu- baliknya.)nica vasculosa lentis). Sistem hyatoid paling berkembangpada usia 2bulanlalu beratrofi dari posterior ke anterior. LensaraC. Tnxep Krrtcn Saat lahir, lensa berbentuk lebih mendekati bulat diban-terbentuk berkas marginal Drualt. Struktur ini terdiri atas dingkan di kemudian hari, menghasilkan daya refraksi

yang lebih kuat sebagai kompensasi diameter antero-Pos- IANATOMI & EMBRIOLOGI MATA 27terior mata yang pendek. Lensa terus bertumbuh seumur lrishidup dengan pertambahan serat-serat baru di perifer, Saat lahir, pada permukaan anterior iris tidak ada ataumembuatnya lebi h datar. Konsistensi materi lensa berubah selama hidup. Saat hanya ada sedikit pigmen; lapisan pigmen posterior yang terbayang melalui jaringan translusen membuat mata ke-lahir, ia seperti plastik lunak; pada usia lanjut, konsis- banyakan bayi berwarna kebiruan. Dengan bertambahnyatensinya mirip kaca. Hal ini menjadi penyebab sukarnya pigmen pada permukaan anterior, iris mendapat warna de- finitifnya. Jika banyak pigmen diendapkan, mata tampakmengubah bentuk lensa saat akomodasi dengan semakin coklat. Pigmentasi stroma iris yang kurang menghasilkan warna iris yang biru, coklat muda (hazel), atau hijau.tuanya seseorang.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook