Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab III. Pengaruh Kelainan Psikis Terhadap Saluran Cerna

Bab III. Pengaruh Kelainan Psikis Terhadap Saluran Cerna

Published by haryahutamas, 2016-08-03 05:02:03

Description: Bab III. Pengaruh Kelainan Psikis Terhadap Saluran Cerna

Search

Read the Text Version

BAB IIIPENGARUH KEIAINAN FSIKIS TERHADAP SALURAN CERNA Kelainan pskb seseorang dapat mempengaruhi pada saturan cer-na, dan hal ini dapat terjadi sejak manusia dilahirkan. Sebagai con-toh pada masa bayi/kahak-kanak. Untuk menyatakan rasa lapar ataurasa sakit perut, maka ia selalu menangis atau bertBriak-teriak.Banyak contoh dari reaksi psikis yang berhubungan dengan salurancerna. Misalnya membaui makanan yang sedap, maka saat itu pul atimbul khayalan atau membayangkan akan masakan yang lezat, disamping itu akan timbul reaksi rasa lapar dan menambah keluarnyaa ir liur serta asam lambung. Sebaliknya bila membaui bau yang tilaksedap, misalnya bau sampah, bau bangkai, dan lain-lain, reaksi per-tama ialah akan meludah dan menutup hidung bahkan dapat tinrbulrasa mual sampai muntah-muntah. Untuk ini Alexander menyatakanbahwa banyak gangguan psikosomatik yang erat hubungannyadengan saluran c€rna.1. llubungan Pelis dengan Saluran Ccrna Bagian Ater Kelainan jiwa seseorang dapat mempengaruhi fungsi sabran cer-na bagian atas, di antaranya ialah: 1 . menimbulkan keluhan dari saluran cerna bagian atas 2. menimbulkan kelainan pada esofagus 3. menimbulkan kelainan pada lambung dan duodenum Kelainan yong timbul tersebut di atas akan dibahas sscara terinci .1 .1\" Keluhan dari Saluran Cerna Bagian Atas Keluhan yang timbul akibat kelainan jiwa seseorang, dapatmempengaruhi nafsu makan seseorang, timbulnya rasa mual danm untah.1 .1.1. Nafsu Makan Bila dipelaiari kembali faal saluran cerna pada proses pencornaan,jelas ada pengaruh dari nervus vagus\" Nervus vagus tidak hanya 67

merangsang sel parietal s€cara langsung, t€tapi memungkinkannyaafek dari antral gastrin dan rangsangan lain dari sel parietal. Denganm elihat, mencium bau makanan saja sudah terbentuk asam hmbungyang banyak mengandung HCI dan pepsin. Hal ini terjadi secarareflektoris oleh karena pengaruh neruus vagus. Demikian pula seseorang dapat terangsang nafsu makannya atauproduksi asam lamburg meningkat, bila ia rnendengar panggilan un-tuk makan atau mendengEr sesuatu bunyi. Melihat sesuatu bentukmakanan yang menarik, atau bahkan melihat suatu gambar makananyang dianggapnya lezat dapat juga m€mp€ngsruhi bertambahnyaair liur dan asam lambung seseorang. Semuanya ters€but di atastimbulnys secars reflektoris, karena rangsangan pada hervus vagus. Sebaliknya karena kelahan stau gangguan jiwa seseorang dapatmenyebabkan nafsu makan berkurang atau menghilang. Berkurangatau menghilangnya nafsu makan secara kronis atau sacara periodiksering terjadi pada penderita psikose, psikoneurosis. Kelainansemacem ini disebut anoreksb nevosa. Kaum wanita terutama gadispada masa remaja, lebih sering mempunyai keluhan anoreksia ner-vosa daripada kaum pria. Semula diduga timbulnya anoreksi oleh karena tidak adarangsangan atau tidak berfungsinya kelenjar pituitari anterior.Sebagaimana dketahui kelenjar endokrin ini merangsang penum-buhan badan, kelenjar gonade dan tiroid. Dengan tidak terjadinyaatau berkurangnya rangsangan keleniar phuitari, maka aktivitas tl.oidakan menurun, yang berakibat menekan aktivitss metabolisme danmenurunnya nafsu makan ssseorang. Setelah diadakan pemeriksaananalise psikis, baberapa ahli menyatakan bahwa berkurang ataum enghilangnya nafsu makan seseorang tidak selalu karena pengaruhdisfungsi kelenjar pituitari, m€lainkan tidak boleh dilupakan akanpengaruh emosi yang menjadi dasar timbulnya kelainan tersebut diatas. Beberapa kelainan jiwa yang dapat menyebabkan anoreksi diantaranya ialah: depresi, perasaan yang sonsitif, ambisi yangberlebihan, ketidak tenanga n ssssorang, psikoneurosis, perasaa n ir ihati/dengki yang berlebihan, perasaan sedih/rasa duka, pemurungdan lain-lainnya, Kelainan jiwa tersebut dapat menghambatrangsangan nafsu makan, sehingga timbulnya anoreksia nervosa. Alexander (1950) rnelaporkan pengalamannya; seorang gadisumur 8 tahun, diajak orang tuanya menikmati masa libur musim68

panas. Pada masa libursn tersobut anak menolak makan yang d ihidangkan bahkan makanan yang digemari pun tidak dimakannya. Karena berhari-hari tidak mau makan, maka berat badannya menurun dan badan bertambah lemah. si anak telah diperksakan pada dokter setempat tidak ditemukan kalainan, dan mendapat terapi roboransi dan obat perangsang nafsu makan. Tetapi tetap tidak menolong.Setelah dikonsulkan pada seorang psikoloog, ditemukan latir belakang menghilangnya nafsu makan, yaitu si anak merasa iri hatiterhadsp kakaknya yang menurut poresaannya tsrlalu dimanjakan. la pun ingin dikasihi sepenuhnya oleh kedua orang tuanya seperti halnya kakaknya, setelah dirakukan pengobatan psikis banyak kema-juan dan timbul selera makan seperti semula. Banyak contoh lainyang dihporkan, di antaranya ialah sssoorang gadis yang patah hati,s eseorang karyawan yang tsrtekan jiwanya, mahasiswa yang tegangmenghadapi uj'nn, seseorang yang gagal mencapai cita-citanya yangmuluk-muluk, dan sebagainya. Dahm menghadapi keadaan demikianmaka pengobatan psikis merupakan tindakan yang t6p€t,1 .1.2. Mual dan Muntah Rasa mual atau nausoa, dan muntah tidak hanya merupakansuatu reaksi kejiwaan s€soor8ng, Sebagai contoh seseorang yangmef hat barang yang menfriikkan, maka dspst timbul reaksi mual yangkadang-kadang disertai rasa nyeri di ulu hati. perasaan trsebut dapatlebih hebat, sehingga menimbulkan reaksi muntah. Hal semacamini dapat terjadi pada mereka yang labil jiwanya, pomurung, emo_sionil, ketegangan jiwa dan lain-lain. Reaksi muntah ini mungkinmerupakan ungkapan isi hatinya untuk menarik perhatia nsekelilingnya. Kebinan jiwa ssseorang dapat menimbulkan rsaksi nulntah, yangdapat digolongkan pada muntah kejiwaan atau nervous vomititg.sebagai akibat kelainan jiwa seseorang maka akan mengakibatkankontraksi yang kuat dari antrum dan pilorus yang menimbulkan an_tiperistaltik yang kuat di antrum sendiri, disertai dengan relaksasidari otot sfingter kardia, sehingga timbul reaksi mUntah. Muntah ke-jiwaan ini rnerupakan suatu ekspresi dari kejiwaan seseorang sebagaireaksi terhadap iingkungan yang mengakibatkan kelainan pada sipenderita, Pada keadaan ini penderita masih ada nafsu makan, tetapiapa yang dimakan akan menimbulkan reaksi muntah atau mual-mual . 69

Alexander ( 1 950) melaporkan pengalamannya: Seorang wanitaterpelajar berusia sekitar 3O tahun, mengeluh sudah sejak umur 1 2tahun sering mengeluh gangguan menstruasi, sensitif terhadapmakanan, kadang-kadang timbul anoreksia, dan terutama timbulperasaan mual dan muntah. Keluhan ini dirasakan terutama bila tim-bul konflik kejiwaan dengan teman pria yang serumah. Sebenarnyasi penderita jatuh hati pada teman pria tersebut, tetapi rupanyabertepuk sebelah tangan. Sstolah semua persoalan dapatd ibereskan, keluhan,tarsebut menghilang dengan sendirinya. Pengahman terssbut di 8t8s pernah Panulis temukan padaseorang gadis usia 1 5 tshun, yang sudah sekitar setahun sering mun-tah yang hebat sehingga terpaksa dirawat di rumah sakit dan men -dapat infus akibat dehidrasi. Hal semacam ini telah dialami sampaitiga kali dan dirawat di beberapa rumah sakit. Setiap sebelum tim-bul keluhan tersebut diatas, selalu didahului dengan sakit kepaia,sakit di ulu hati dan mual. Pada perawatan terakhir, penderitad ilakukan pemeriksaan yang lengkap, selain pemeriksaanlaboratorium, juga telah dibuat foto kepala, toraks,gastroduodenografi, panendoskopi, USG, CT kepala. Hasil darisemua pemeriksaan penunjang diagnostik tidak terlihat kelainan.Setelah dilakukan psikoanalisa, diperoleh kesan adanya konflikpribadi dengan saudaranya. Selanjutnya penderita mendapatpsikoterapi, dan mengalami perbaikan.1 .2. Kelainan di Esofagus Kelainan esofagus yang terjadi sebagai akibat kelainan kejiwaan,umumnya berupa kesulhan waktu menelan yang dirasakan tidak mauturun. Keluhan semacam ini dapet borupa: neurosis esofageal, dankardio spasme.1 .2.1 . Neurosis Esofageat Seseorang yang dengan kelainan kejiwaan juga dapatmenyebabkan timbulnya kesulitan menelan makanan, atau timbulnyaneurosis esofageal. Pada anoreksia nervosa tinbulnya sebagdi akibatadanya hambatan pada nafsu makan. Sedang pada neurosisesofageal gangguannya terutama pada proses penelanan, sehinggapenderita merasakan semua makanan tidak atau sulit turunnya.70

1.2.2. Kardio Spasme Gangguan penelanan yang sering dhemukan ialah kardio spasme,yaitu timbulnya kontraksi di esofagus bagian bawah atau di kardialsehingga terjadi diratasi di bagian proksimalnya. Har semacam inidapat terjadi peda mareka dengan kelainan jiwa. Sebagai faktor pencetus toriEdinya kardio spasme di antaranyaoleh pengaruh emosi, ketegangan jiwa ypng merangsang spasmepada otot di daerah kardial. Keluhan yang diajukan, mula_muladirasakan sukar mendran atau makanan yang padat dirasakan sukarturunnya. Untuk menolongnya perlumakan yang banyak mengandung dibantu dengan minum atau air. Bila kelainan jiwa iniberlangsung terus maka kardb spasrne akan tetap ada bahkan makinberat. Akibatnye makanan yang lembek atau cair pun akan sukart urunnya. 1.3. Kelainan pada Lambung dan Duodenum Sering terjadi pada s€seorang yang mengalami gang_ guan/kelainan kejiwaan, menimburkan kerainan pada rambung dart atau duodenum. Kelainan yang tinbul pada lanrbung dan duodenum, di antaranya ialah: gastrik neurosis, tukak peptik. 1 .3.1, Gastrk Neurosis Atas dasar gangguan sekresi den fungsi motor dari lambung danduodenum dapat menimbulkan gastrik neurosis dengan berbagaimacam gejala. Dahm hal inisulit membedakan antara fakor kelainanneurogen (sentrar) dan kelain€n organik (lokarl . Banyak gcjala ram-bung fungsional edalah sebagai akibat sekunder dari kebiasaan caramakan yang salah. Sebagai contoh: cara makan yang terburu_buru,mengunyah makanan yang tidak banar dan tgrgesa_gesa ditelan,kurang/tidak tepatnys memilih mscsm makanan adalah msnggarn_barkan cara hUup yang serba tergesa-gesa. Hal semacam iniGpatjuga ditemukan pada mereka yang emosionil, konflik dalam batin-nya. Oleh karena itu dapat digolongkan pula pada psikogenik. Bilahal ini berlangsung t6rus m€n€rus akan dapat menimburkan kelainanlokal di lambung misalnya gastritis, Kelainan saraf pada lambungdapat memberi keluhan rasa tidak enak atau rasa nyeri di perut atassetelah makan, rass panas s€p€rti terbakar di daerah perut, nafsumakan berkurang, regurgitasi, mulut masam, mual, muntah. 71

Hipoasiditas sering timbul pada saat ssseorang mengalamidepresi dan ada hubungannya dengan rasa lelah. Hiperasiditas yangmenahun sering timbul pada penderita tukak peptik yang denganlatsr belakang kelainan kejiwaan.1.3.2. Tukak Peptik Belakangan ini banyak ditemukan timbulnya tukak peptik yangdisebabkan oleh faktor emosi. Emosi seperti perasaan sedih dandepresi yarg diikuti dengan perasaan Withdrawal, menimbulkan war-nE pucat dari mukosa, tarjadi psnurunan dan penghambatan darisekresi dan kontraksi dari hmbung. Pada saat ini penderita tersebutakan merasa mual (nausea) darr tidak ada nafsu makan. Sebaliknyasaseorang yang selalu' gelisah, tidak tenang, akan timbulhipersekresi, hipermotilitas, hiperemia dari mukosa lambung,sehingga timbul seperti gastritb hipertrofk. Penderita akan mengeluhsakit dan pedih di ulu hati. Bila keadaan emosi tersebut berlangsunglama dan cukup berat, akan timbul erosi dan perdarahan kecil-kecilpada mukosa lambung sebagai akibat menurunnya daya tahanmukosa lambung. Keadaan sepeni initimbulnya dapat spontan atausebagai akibat dari kontraksi yang kuat dari lambung. Bila luka yangkecil tersebut torkena asam lambung, akan rnenyebabkan tinbulnyatukak kronis. Kelainan tersebut sering timbul pada seseorang yangkepribadiannya sangat labil. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk dapat menerangkanfaktor psikologik khas yang menyebabkan timbulnya tukak psptik.Suliivan dan kawan-kawan ( 19501, Cameron { 1963}; berpendapatbahwa jauh sebelum timbulnya suatu tukak, orang tersebut telahmempunyai sifat-sifat keprbadian tukak sebagai faktor predisposisi,jadi bukan sebaliknya. Sifat-sifat kepribadian tersebut yang sampaikini dikenal adalah: Orang tersebut biasanya seseorang yallg tegang, waswas,sangat aktif dalam segala bidang. Seseorang yang tidak mudahmenerima kenyataan bila ia mengalami kegagatan, dan selalu men-cari sesuatu yang terbaik dahm lingkungan hidupnya, sehinggabiasanya ia tidak mempunyai waktu untuk istirahat atau santai.Seseorang yang selalu ingin melawan arus dalam hal menyesuaikandirhya dalam lingkungannya, sehingga bertambah tegang, monam-bah ruwet dan pusing.72

Tipe orang ini memiliki suatu dorongan naluri yang sangat besar yang tidak pernah ada habisnya yaitu suatu keinginan untuk selalu menjadi yang superior\" Tidak heran bila orang tersebut selalu diliputi oleh ketegangan dalam perjalanan hidupnya dan dihadapi dengan bermacam-macam perasaan negatif dalam menuruti keinginannya tersebut antara lain; perasaan takut, tegang, kekecewaan/ffustrasi, kedongkolan, dan lain-lainnya. Orang tersebut biasanya mempunyai keahlian dahm bermacanr macam pekerjaan yahg dikeriakan pada waktu yang bersamaan sekaligus, seperti pekerjaan kantor sambil berdagang, ikut aktif dalam berbagai bidang organisasi sosial dan polhik, sehlngga kurang tersedianya waktu untuk istirahat atau berlibur dan tidak teratur- nya waktu makan, Orang seperti ini mempunyai rasa tanggung jawab yang besarterhadap pekerjaannya, bahkan sampai-sampai ia seiing ikutmemikirkan persoalan/pekerjaan orang lain, Karena rasa tanggungjawab yang besar tersebut di atas, sering melupakan atau tidak menghiraukan kesehatannya sendiri, Demikian pula karena seringterlambat atau tidak teraturnya waktu makan. walaupun sudeh ada'keluhan merasa pedih dan sakit di ulu hati, tetap tidak diperhatikan.Bahkan tidak jarang sampai timbul tukak di lambung ia masih maubekerja terus, sehingga ia sering terlambat datang berobat ke dokter\"Baru rnau berobat bila penyakitnya sudah bertambah parah misalnyasudah timbul perdarahan, perforasi. Menurut Budihalim (1 984); sifat-sifat seperti ini adalah kebalikam-nya dengan seorang neurastenia atau hipokondrial, yang biasanyasegera merengek-rengek kesakitan dan langsi.rng ber-tiaring di tempat tidur, bila ia merasa ada sesuatu gangguan yangringan saja dari lambungnya. Sering gangguan yang tidak berarti inid ipakainya sebagai alasan untuk menolak suatu pekerjaan yang t[Jakdisenangi. Umur yang terbanyak mulai mendapat stress ialah urnur tigapuluhan, karena mereka mulai mendapat tantangan hidup yangberbeda dengan kenyataan dari yang diinginkan.\"Dan baru meredasetelah umur 5O sampai 6O tahun, di mana sudah mulai menurunkekuatannya, serta mulai dapat menerima akan kenyataan hidupatau sudah mulai pasrah. Biasanya laki-laki lebih banyak daripadawanita, tetapi bila penyakit tersebut ditemukan pada wanita,biasanya akan tampa.k lebih sakit daripada laki-laki. 73

Timbulnya kelainan lambung yang dikaitkan dengan gangguanjiwa/psikis seseorang, menurut Alexander (195O1 adalah sangat erathubungannya antara gangguan psikosomatik dengan saluran cer-na. Seseorang yang sedang konflik di dalam jiwanya, tegang, cemas,stress, perasaan takut yang berlebihan, dan lain-lain akan dapatmenaikan sekresi asam hmbung. Timbulnya gangguan tersebut yangterus menerus atau berulang-ulang akan menimbulkan kenaikansekresi asam lambung yang terus menorus pula dan menyebabkantinbulnya tukak peptik. Dapat diambilkan contoh pada waktu PerangDunia Kedua, banyak yang menderita tukak peptik, sebagai akibatt ekanan jiwa, ketegangan yang terus menerus karenadaerahnya/negaranya yang mengalami pemboman yang terusmenerus. Kelainan ini dapat diterangkan dengan suatu teori yangmenyebutkan poros hipotalamus --1>hipofisis -;suprarenalis-llambung. Budihalim (1985) melaporkan contoh kasus sebagai berikut:Seorang laki-laki pemilik suatu kantor irnpor-ekspor, umur 42 tahun,asal Sumatra, wajahnya tampak jauh lebih tua dari umur sebenar-nya. Datang berobat dengan keluhan: Sakit ulu hati, mual, seringmerasa pedih, bila diisi dengan makanan. Buang air besar tak teratur,kadang-kadang keras. kadang-kadang mencret 2-3 x sehari.Keluhan-keluhan ini berlangsung sejak '15 tahun yang lalu. la mempunyai habitus ulkus yakni, badan yang kurus lang-sing, tinggi kira-kira 164 cm, angulus koste yang kecil, perut yangmencekung ke dalam. telapak tangan dan kaki terasa selalu dingindan berkeringat. la juga mempunyai kepribadian tukak yang khas.Telah menikah lebih dari 22 tahun, sampai kini belum pernahmengambil cuti, jalan-jalan/piknik yang terakhir adalah sewaktu iaberbulan madu 22 tahun yang lalu. la selalu repot/sibuk denganpekerjaannya. Di samping itu ia juga membuka bengkel reparasimobil, di mana ia sendiri juga ikut rnengaturnya. la juga ikut dalamsalah satu real estate pembangunan rumah murah di kota ini. Duduksebagai wakil Ketua lll dalam suatu part?i politik. Gangguan peruttersebut sudah berlangsung sejak 1 5 tahun yang lalu, tetapi sejak5 bulan akhir-akhir ini perasaan sakit tersebut menghebat, menjalarsampai ke punggung. Karena sakitnya begitu hebat, ia akhirnya pergi@robat ke seorang dokter, dan dokter tersebut mengirimnya ke Sub-bagian Psikosomatik Bagian Penyakit Dalam RSCM/FKUI. Dari hasil74

konsuhasi tersebut ternyata penderita mempunyai suatu kotogangan emosi yang cukup berat, yaitu setelah anak perempuannya yang sangat disayangnya dicerakan oleh suaminya karena tuduhan main serong dengan laki-laki lain. Konflik ini tidak tertahankan lagi olehnya, yang membuat ia jadi sangat malu. Hasil endoskopi/foto didapatkan suatu deformitas dari kaput duodeni dengan tanda-tanda sikatriks akibat tukak duodeni yang kronik.2. Hubungan Pskis dengan Saluran Cerna Bagian Bawah Proses ekskresi di saluran cerna mungkin dapat mengalami gangguan, yaitu dapat mehgalami keiulitan atau hambatan pasase bolus di kolon atau rektum. sehingga timbul kesulitan defekasi atautimbul obstipasi. Selain daripada itu dapat timbul terlalu cepatnya pasase bolus dan terganggunya resorpsi air di usus besar, sehingga menyebabkan diare. Gangguan pasase bolus dapat diakibatkan olehsesuatu penyakit atau dapat oleh karena kelainan psikonerose. yangtermasuk gangguan pasase bolus oleh sesuatu penyakit yaitu yangd isebabkan oleh mikro-organisme (parasit, bakteri, virus), kelainanorganis misalnya: tumor baik jinak maupun ganas, pasca bedah disalah satu bagian saluran cerna (pasca gastrektomi, pascakolesistektomi). Mengenaihalinitidak perlu kita bahas disini. yangperlu dibahas mengenai bab ini, ialah gangguan saluran cerna yangdisebabkan kelainan psikis atau jiwa .penderha, . Sebagaimana diketahui bahwa kolon atau usus besar merupakansahh satu bagbn dari saluran cerna yang juga menerima rangsangandari hipotalamus mehlui susunan saraf otonom. Setiap kelainan ataugangguan jiwa seseorang akan mempengaruhi ada tidaknyarangsangan di hipotalamus. Sebagai contoh; seseorang yang sedangmurung, kecewa, putus asa, rasa kecil hati, mempunyai perasaanterlalu pesimis. sering disertai hipomotilitas pada usus besar,sehingga timbul konstipasi. Sebaliknya seseorang.yang emosionil ,pemarah. mempunyai perasaan dendam, cemas, ketegangan jiwasering menyebabkan tirnbulnya hiperaktivitas dari usus besar. Di dalam bab ini akan dibahas secara terinci pengaruh kelainanpsikhe seseorang terhadap fungsi kolon. 75

1 . Konstipasi Psikogenik Sering kita temukan seseorang penderita mengalami kesulitanbuang air besar, bahkan ada di antaranya yang berhari-hari tidakmelakukan atau tiJak dapat buang air besar. Keadaan demlkian inidisebutkan suatu konstipasi . Pada keadaan normal selama 24 jamkolon harus dikosongkan seiara teratur. Li'tenal dua macamkonstipasi, yaitu karena gangguan fungsi (konstipasi simpel) dans ebagai geja la suatu penyakit {konstipasi simtomatik l. Sebagai salahsatu penyebab dari gangguan fungsi iahh akibat kelainan psikis ataugangguan jiwa seseorang yang akan dibahas di dalam bab ini.Sedangkan gangguan fungsi lainnya dan juga konstipasi simtomatiktidak dibahas. Untuk melakukan buang air besar biasanya tinbul rangsangandi hipotalamus yang diteruskan ke kolon dan sfingter ani melaluisusunan saraf otonom. Pada waktu-waktu tertentu kemungkinanrangsangan tersebut tidak timbul. Hal ini dapat terjadi padaseseorang yang sedang murung, kecewa, putus asa, dan lain-laingangguan jiwa, yang sering mengeluh tidak dapat atau mengalamikesulitan buang air besar, Karena pada umumnya mereka yang mem-punyai sifat pesimis, mudah putus asa, timbul rasa kecewa, mem-punyai sifat suka mengalah tersebut biasanya malas berbuatsesuatu. Akibat kelainan tersebut, maka rangsangan ini dihipotalamus ikut menurun atau tidak ada, sehingga rangsangan diusus besar pun akan berkurang. Bila hal ini terjadi terus rnenerusmaka lama kelamaan timbul atoni dari kolon dan terjadi konstipasikronis. Konstipasi karena kelainan psikhe seseorang ini disebutkonstipasi psikogenik, dan perh.r dipertimbangkan pula sebagai kebia-saan yang salah (faulty habit) , Karena konstipasi tidak banyakmemberikan keluhan yang berat atau tidak banyak menimbulkankomplikasi maka konstipasi psikogenik ini agak jarang ditemukan. Untuk lebih jelasnya konstipasi psikogenik ini, dilaporkan hasilpengalaman dari Alexander ('l 95O) . Seorang wanita muda cantikyang baru dua tahun menikah dengan seorang artis, mengalamikonstipasi kronis setelah ia menikah. Hal ini tidak pernah dialamisebelumnya. Untuk menolongnya ia minum obat-obatan. Karenakebiasaan tersebut, ia berobat ke dokter dan dianjurkan dirawatbeberapa hari di Bagian Penyakit Dalam untuk observasi. Dari hasilobservasi, diperoleh kesan tidak ditemukan kelainan organis, tetapi76

suatu konstipasi nervosa. Sebagai latar belakang keluhan tersebut,ialah penderita menginginkan sekali memperoleh keturunan, tetapisangat sayang suaminya yang terlalu sibuk dengan pekerjaannyaselalu mengatakan penghasilan yang diperolehnya tidak mencukupiuntuk membina keluarga baru. Apalagi sejak menikah si penderhabelum pernah mendapat perhatian at3u atensi sedikit pun darisuaminya yang selalu sibuk,Sebagaimana lazimnya pada setiap in-san yang akan memasuki jenjang perkawinan. selalu bercita-cita/berangan-angan yang muluk-muluk, antara lain akanmemperoleh kebahagiaan hidup dan mendapat keturunan yang baik.Tetapi apa lacur, yang dialami oleh wanite muda ini sebaliknyadaripada apa yang diinginkannya, sehingga timbul rasa kecewa ataumurung dalam dirinya. Setelah diadakan analisis oleh dokter yang merawatnya danbekerja sama dengan ahlijiwa, diadakan pendekatan kepada suamiistri tersebut. Hasil pendekatan ini, diperoleh pengertian kedua belahpihak. Sang suami mulai ada atensi pada istri yang dicintainya.Beberapa bulan kemudian wanita muda ini mulai terlambat bulanyang memperlihatkan tanda-tanda kehamilan. Karena senangnya sipenderita dapat melakukan defekasi secara spontan tanpa meng-gunakan obat-obatan lagi. Dan selanjutnya keluhan yang dialamibeberapa tahun hilang sama sekali setelah rasa kecewa, rasa murunghilang dan diganti dengan rasa senang dan bahagia.2. Diare Psikogenik Setiap hari kita temukan penderita dengan keluhan diare baik daritingkat ringan maupun yang berat, sehingga perlu ditangani secaraserius. Keluhan ini dapat timbul sebagai salah satu geiala penyakitatau kelainan organis, dan dapat juga sebagai akibat kelainan jiwa.Kelainan organis yang sering terjadi sebagai akibat infeksi (parasit,bakteri, virus), atau juga sebagai akibat adanya tumor jinak atauganas. Kelainan anorganis yang sering menyebabkannya ialahsebagai akibat kelainan pskogenik, misalnya akibat ketegangan jiwa,emosi, stress, frustrasi, dan lain-lain. Pada makalah di sini yangdibahas ialah diare sebagai akibat psikogenik. Seseorang yang sedang mengalami ketegangan jiwa, atausedang emosi, atau sedang dalam keadaan stress, akanmenyebabkan hirJupnya tidak teratur. Dalam keadaan dernikian maka 77

akan menyebabkan terangsangnya hipotalamus terus menerussecara tidak teratur. Rangsangan di hipotalamus ini akan diteruskanke susunan saraf otonom. Susunan saraf yang berulang kaliterangsang ini akan menyebabkan timbulnya hiperperistaltik darikolon, sehingga bolus terlalu cepat dikeluarkan. Sebagaimanadiketahui, bahwa fungsi dari kolon yang normal, ialah melakukanresorbsi kembali air dan mineral yang masih berguna untuk badan.Karena hiperperistaltik tersebut, maka resorbsi air di kolon akanterganggu, dan tirnbulbh diare. Bila hal initerjadi berulang kali, makat imbul diare kronis. Keadaan demikian disebutkan diare psikogenikkronis. Diare psikogenik ini sering timbul pada mereka yang mempunyaisifat perasa, atau mereka yang mudah tersinggung perasaannya,pada mereka yang mempunyai konstitusi pemarah, emosionil ataumereka yang bertipe psikonerotik. Demikian pula mereka yangsedang mengalami frustrasi dalam hidupnya dapat timbul gejala ini.Banyak contoh yang terjadi di dalam hidup kita sehari-hari mengenaihal ini. Misalnya seseorang yang merasa tidak puas di dalam peker-jaannya sehingga dapat menyebabkan ketegangan jiwa. atau tim-bul suatu stress. Seseorang koruptor yang ketahuan oleh atasan-nya, dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut,sehingga hidupnya selalu tegang dan tidak tenang, sering tirnbuldiare psikogenik. Mereka yang tidak memperoleh kepuasan di dalamrumah tangga atau ketidakpuasan seksuil, sehingga tidak tenangtinggal di rumah dan mencari jalan keluar lain yang dapat menam-bah ketegangan jiwanya, sering pula tin bul keluhan tersebut di atas.Dan masih banyak contoh lain misalnya, stress ekonomi, emosionil ,kesibukan dengan pekerjaan yang tidak teratasi, hilangnya jabatansebagai penguasa, rasa tegang menghadapi ujian kenaikan tingkat,dan lain-lain, yang dapat memberikan rangsangan berlebihan padasusunan saraf pusat terutama pada hipotalamus yang dapat menim-bulkan hiperperistaltik. Pender.ita dengan diare psikogenik biasanya,timbul-karena adanya konf lik dalam batinnya, yang ia sendiri tidakdapat mengatasi problem yang sedang menyangkut dirinya.Biasanya keluhan ini tidak berdiri sendiri, seringkali disertai ketidaktenangan jiwa, tidur tidak nyenyak, naf su makan tidak teratur, danlain-lain yang dapat menegangkan batinnya. Untuk menegakkan diagnosa diare psikogenik ini maka perlusekali diambil anamnesa yang cermat. Pada umumnya mereka mem-78

punyai riwayat penyakit adanya trauma psikis pada waktu masakanak-kangl(. Dan serhg penderita lupa akan kejadian tersebut, olehkarena itu sebaiknya pula menanyakan pada orang tua penderita.Tallman (1964) berpendapat bahwa sifat diare psikogenik padaumumnya memperlihatkan sering buang air besar yang bersifatlembek. Yang hampir tidak pernah bersifat cair, jarang disertai darahdan lendir, dan tidak pernah disertai panas. Timbulnya keluhan inisebagai akibat ketegangan jiwa atau konf lik psikis yang tidak dapatdiatasi oleh si penderita. Keluhan lain yang serhg diajukan ialah perutmerasa kembung disertai ruktus, flatus, atau kadang-kadangdirasakan seperti perutnya tegang. Banyak pula yang mengeluh tim-bulnya gangguan vasomotor, yaitu mudah berkeringat, berdebar-debar, rasa takut, lemah, pusing atau sakit kepala. Diare yang tim-bul biasanya memakan waktu beberapa hari selama masih ada gang-guan psikis. Keluhan lain yang timbul yaitu merasa kurang enak atauagak nyeri di perut bawah yang hilang timbul. Keadaan semacamini terjadi pada penderita dengan sindrome iritabel kolon.Sebagaimana diketahui sebagai penyebab dari sindroma ini yang ter-banyak karena gangguan psikis. Kadang-kadang keluhan tersebutdi atas dapat menghebat seperti timbulnya kejang di perut bawah,sebagai akibat terjadinya hirerperisteltk. Rasa nyeri ters€but di ataspada umumnya banyak b€rpusat di perut kiri bawah di daerah kolondesendens. dan dapat menjalar ke tempat lain, misalnya keepigastrium atau ke perut kanan bawah, Pada umumnya penderitadiare psikogenik pandai menceriterakan keluhannya di tempat yangpaling nyeri, kapan mendapat serangan, penyebaran serangan nyeri,dan sebagainya. Bahkan sering pula penderita telah berobat ke ber-bagai dokter yang pada umumnya kurang membawa hasil. Tim-bulnya serangan diare selalu didahului dengan konflik jiwa, strespsikis. Hasil pemeriksaan jasmani, pada umumnya tidak banyakditemukan kelainan. Kecuali bila banyak timbul diare, dan penderitatidak ada nafsu makan dan minum, baru memperlihatkan tanda-tanda dehidrasi, Di daerah abdomen tidak banyak ditemukankelainan, walaupun penderita menyatakan ada rasa nyeri di salahsatu tempat, Apa yang dikatakan rasa nyeri sering berpindah-pindah.Pada perabaan di daerah kolon tidak jelas rnemperlihatkan adakelainan yang nyata\" Pada saat serangan diare, di daerah kolon 79

desenden teraba spastik. Kadang-kadang di daerah kolon transver- sum dan kolon asenden juga teraba spastik. pada pemeriksaan rektum (rectal toucherl biasanya tklak ditemukan kelainan. sf ingter ani umumnya teraba normal, hanya kadang-kadang teraba agak s pastik. H asil pemeriksaan laboratorium tirJak memperlihatkan kelainan yang nyata, demikian pula hasil biakan tinja. Pada pemeriksaan radiologis, kolonoskopi juga tidak diterhukan kelainan, Kadang- kadang secara radiologis memperlihatkan gambaran kolon yang s pastik. Untuk lebih jelas gambaran diare psikogenik Alexander (19S01 melaporkan hasil pengalamannya. Seorang penderita pria usia 49tahun, mengeluh diare kronis yang hilang tinbul sejak g-9 tahun.Pada mulanya ditemukan tinje yang berlendir, kemudian disusul tinjayang lembek setiap kali ada serangan diare, Setiap ada serangandiare, penderita merasa lemas. tidak ada konsentrasi untuk berpikirsehingga tidak dapat masuk kerja. Baik sebelum maupun sesudahdiare penderita tidak pernah merasa sakit perut. Hanya kadang-kadang merasa sakit perut yang berpindah-pindah. Sebelum diareselalu didahului ketegangan jiwa atau stres psikis. Guna rnenyem-buhkan penyakitnya penderita telah sering berobat namun tidak adaobat-obatan yang berkhasiat, Bahkan telah berusaha mentaati segalamacam diit, misalnya tidak minum alkohol, miskin lemak, dan pan-.tang makan makanan yang dapat merangsang. pada pemeriksaanjasmani tidak ditemukan kelainan. Dari hasil anamnesa yang lebihteliti, diperoleh kesan adanya konflik batin dalam dirinya yang tidakdapat mengatasinya. Di samping itu cara mengemukakan keluhan-nya tampak seseorang yang emosionil. Setelah dikonsulkan kedokter ahli jiwa, dan mendapat pengobatan psikiatris, lambat launada perbaikan, bahkan untuk selanjutnya tidak pernah mendapats erangan diare.Diagnosa Banding Seseorang dengan diare psikogenik perlu dipikirkan akankemungkinan penyakit lain, di antaranya:80

2.1, Kolitis Ulserosa Pada penderita kolitis ulserosa, keluhan diarenya disertai darah dan lendir. Sering penderita mengeluh nyeri perut, bahkan keluhan ini lebih menonjol bila dibandingkan dengan diare psikogenik..Pada pemeriksaan tinja ditemukan kelainan, yaitu adanya darah, lendir yang nyata. Secara radiologis tampak jelas kelainan ulserasi, demikian pula secara kolonoskopi tampak mukosa kolon yang k emerah-merahan di gekeliling' ulserasi. Sedangkan dia re psikogenik tidak ditemukan kelainan organis. Pada umumnya kotitis ulserosa merupakan penyakit yang kronis, sehingga tidak jarang dapat menimbulkan kelainan psikhe penderka misalnya timbulnya rasa acuh tak acuh, rasa bosan, rasa putus asa, dan sebagainya. Bila sampai demikian mungkin dapat memperberat penyakitnya. 2.2. lleitis Regionalis Penderita ileitis regionaris sering mengeluh diare yang hirang timbul sif atnya lembek hanya kadang-kadang cair, tanpa darah dan lendir. Kadang-kadang diarenya dirasa bertambah berat dengan disertai rasa sakit perut di kanan bawah. Tidak pernah disertai tenesmi. Kadang_ kadang tirnbul panas, yang mungkin disebabkan proses inflamasiyang aktif dan disertai ulserasi di ileum terminale. Hasil pemeriksaantinta, jarang ditemukan darah, hanya pada keadaan lebih lanjutterlihat mengandung zat lemak, keputih-putihan yang terapung diatas air. Secara radiologis tampak jelas ada kelainan di i.leum ter_minale. Suatu gambaran linear irregular yang tipis menyerupeibenang di daerah ileum. Gambaran ini disebut tanda string. Di sarn-ping itu ditemukan tanda suatu defek di daerah valvulus ileo-soekai,Pada diare psikogenik gambaran tersebut di atas tidak ditemukan.2.3. Diare Kronis Penderita dengan diare kronis dapat disebabkan berbagai faktor,misalnya: intestinal tbc, sindroma malabsorbsi, kelainan endokrin( hipertiroidisme, diabetes mellitus), pasca iradiasi, dan lain-lainnya,Pada penderita golongan ini mempunyai riwayat penyakit yang jelas,dan ditemukan kelainan organis atau pun penyebab yang nyata. 81

Sedangkan diare psikogenik mempunyai riwayat kelainan psikis yangnyata, dan umumnya jarang sekali menjadi kronis. Biasanya keluhandiare bersifat intermitten, bahkan sering disusul dengan konstipasisimpel.2.4. Divertikulosis Penderha dengan divertikulosis di kolon sering pula mengeluhdiare kronis tanpa darah dan lerdir, yang disertai rasa nyeri atau sakitdi perut kiri bawah. Kadang-kadang keluhan nyerinya da.patdirasakan berat. Di samping itu sering juga timbul panas badankarena adanya infeksi yaitu timbul divertikulitis. Keluhan semacamini tidak ditemukan pada diare psikogenk (kolon iritabel). Secararadiologis dan kolonoskopi akan ditemukan gambaran banyak diver-tikel di kolon.Pengelolaan Penderita Untuk mengelola penderita dengan diare psikogenik (koloniritabel), yang jelas ialah terapi psikis (psychoth€rapyl. Terapi psikisharus diberikan dengan penuh kesabaran, penanganan yang tepat.Oleh karena itu harus diketahui dengan pasti faktor penyebab tim-bulnya emosi. Untuk ini perlu sekali konsultasi dengan ahli ilmu jiwaatau konsultasi pada psikiatrist, untuk dapat membant umengobatinya. ,Pada umumnya bila ditangani secara terapi psikisakan memperoleh hasil yang memuaskan, tanpa memberikanpengobatan medikamentosa.Daftar Pustaka1. Alexander F; Psychosomatb Medicine. lts Principles and Aplicatbns. New York. W.W. Norton Co lnc (1950), pp 116-131.2. Budihalim S; Aspek Psikosomatik, Penyakit Gastritis Kronik/ Ulkus Peptikum. Naskah Lengkap KOPAPDI-V, Jakarta (1984): 383-39O.3. Cameron N; Pcrsonality Development and Psychopathology. A Dynamic Approach-Feffer & Simons lnternational Univer- sity Ed USA (19631 : 383-397.82

4. Roan WM; llmu Kedokteran Jiwa Psikatri, Jakarta 119771 : 263-271. 5. Rome H, and Martin M; Psychiatric Aspects of Gastrointestinal Functbn and Disease. ln Bockus HL eds: Gastroenterology Thid ed. Philadelphia. WB Saunders Co, (19761, lV : 2s5-282..6. Spiro H; Clinical Gastroenterology. London. Mc Millan Ltd (1970):834:840. 7. Sullivan AY and Mc Kell Th; Personality in peptic Ulcer. SpringfieH Ellinois, Thomas pubt. (l9S0l.L Tallman FF; The Diagnosis of Psychogenic Diarrhea. ln. Mellinkoff S, eds; The Differential Diagnosis of Diarrhea. New York. Mc Graw Hill Book Co, (1964) : 324343. 83


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook