PENYAKIT TBLINGA LUARLawrence R. Boies, Jr., M\"D\" Telinga luar terniasuk aurikula atau pinna, clan liang telinga. I iang telinga rnempunyai bagian tu-lang dan tulang rawan. Seperti yang tertulis pada Bab 2, nrembrana tirnpani memisahkan telinga luardari telinga tengah. Tolinga luar dap;at Telinga luar berfungsi mengumpulkan dan menghantar gelombang bunyimelindungi membrana ke struktur-struktur telinga tengah. Karena keunikan anatomi.aurikula sertatimpanl. konfigurasi liang telinga yang melcngkung atau seperti spiral, maka telinga luar rnanrpu nelindungi mcmbrana timpani dari traurna, benda asing dan'efektennatr (lihat Gbr. 1-1).Panjang liang telinga kira-kira 2,5 cm, mcmbentang dari bibir depan konka hingga membrana tim-pani. Sepertiga bagian luar adalah bagian kartilaginosa sedangkan duapertiga bagian dalam adalahbagian tulang (Gbr. 5-1). Bagian yang tersempit dari liang tclinga adalah dekat perbatasan tulang dan iIoGAMB./\R 5-1. Liang teli- Kelen- iar setu-nga. Bentuk, arah dan dimensrrelatif liang telinga diperlihat-kan di sini, Inset a nrcmper-liMtkan potongan melalui ba-gian . kartilaginosa denganstruktur-struktur kelenjarnya.Inset b adalah porongan mela-lui bagia.n tulang.
76 BACIAN DUA-TELINGA Aurlkuh dihrik kc tulang rawan. Hanya sepeftiga bagian luar atau bagian kartilaginosa dari liangps,'rohtc'al sc!rlum telinga yang dapat bergerak. Jika menggunakan otoskop, aurikula biasanya harus ditarik ke posterolateral untuk dapat melihat bagian tulang dan mem-fifrilpsukkan ototkap,brana timpani. Bersama dengan Iapisan luar membrana timpani, liangtelinga membenfuksuatu kan-rung berlapis epitel yang dapat memerangkap kelembaban, sehingga daerah ini menjadi rentan infeksipada keadaan tertentu. Kulit yang melapisi bagian kartilaginosa lebih tebal daripada kulit bagian tulang, selain itu jugamengandung folikel rambut yang banyaknva bervariasi anur individu namun ikut membantu mencip-takan suatu sawar dalam liang telinga. Anatomi iiang telinga bagian tulang sangat unik karena men^lpa-kan satu-satunya tempai dalam tubuh di rnana kulit langsung terletak di atas tulang tanpa adanya.iaringan subkutan. Dengan demikian daerah ini sangat peka, dan tiap pembengkakan akan sangat nvenkarena tidak terdapat ruang untuk ekspansi.Scrumen mcmilikl Salah saru cara perlindungan yang diberikan telinga luar adalah dengan lungsl protcksl. pembentukkan senrmen atau-kotoran telinga. Sebagian besar struktur kelenjar -kartsileabgaisneoasad.anE'kaspfooklirainsi vsaengl-smclensgtrhaatusimlkaknorsneeruummenik-ut terletak pada bagian pula berperan dalampembentukan rnateri yang menrbentuk suatu lapisan pelindung penolak air pada dinding kanalis ini.pH gabungan berbagai bahan tersebut adalah sekitar 6, suatu faktor tambahan yang berfungsi men-cegah infeksi. I-agipula, migrasi sel-sel epitcl yang terlepas.membentuk suatu mekanisme pernbersihansendiri dari membrana timpani ke arah luar.tnl'ksi ilang tcllnga lcbih Infeksi dan radang liang telinga merupakan saiab saru masaiah THT yang rcring pada lingkungan paling scring, khususnya pada cuaca panas dan lembab. Fasien dengan qang-yang hangai. dan lcmbab. guan aurikula atau liang telinga seringkali datang dengan keluhan berikut: nycri (otalgia), gatal\" pembengkakan, perdarahan dan perasaan tersunrbat. Pemeriksaan telinga dan daerab sekitarnya dcngan ccnnat biasanya dapat mengungkapkan masalahspesifik. Namun perlu ditckankan pcntingnya pemeriksaan THT lainnya. Hal-hal yang perlu ditanya-kan dalam riwayat pasien antara lain riwayat infeksi telinga luar, berenang belum lama sebelumnya,gangguan kulit Iainnya, alergi, trauma, dan pemakaian perhiasan telinga, khususnya yang mengandungnikel.SERUI\{EN Serumen adalah sekret kelenjar sebasea dan apokrin yang terdapat pada bagian kartilaginosa lianglelinga. Ada dua tipe dasar, \"bASab\" dan \"kering.\" Pola pewarisannya benifat autosomal dan tidakdiketahui secara luas sampai tahun 1962 saat dilaporkan oleh Matsunaga\" Tipe basah bersifat dominan.Ras Kaukasia memiliki probabilitas lcbih dari 80% untuk menghasilkan kotoran telinga yang basah,lengket dan berwarna madu, yang dapat bcrubah warna menjadi gelap bila terpapar. Ras kulit hitambahkan lebih besar predisposisinya terhadap tipe ini. Pada ras Mongoloid termasuk Indian Amerika,iebih sering ditemukan fenotip yang kering, benisik seperti \"beras\". Kedua varian tersebut tidak jelashubungannya dengan konciisi-kondisi radang pada tclinga luar.Sgrmn mcmillkl silal Serumen diketahui ure miliki fungsi proteksi. Dapat berfungsi sebagai sara- baktcrisldal. na pengangkut debris epitcl dan kontaminan untuk dikeluarkan dari membrana timpani. Scrumcn juga berfungsi sebagai pelumas dan dapat mencegah keke-ringan dan pembentukan fisura pada cpidcnnis. Penelitian menunjukkan bahwa serumen basah atau-pun kering memiliki efek bakterisidal yang sanra. Sekalipun penelitian ini bersifat in vitro, rurmunagaknya layak dibandingkan dcngan hasil-hasil in vivo. Efek penghambat atau bakterisidal didugatrerasal dari kornponen asam lcmak, lisozirn dan irnunoglobulin dalam serutnen.
. s-PENYAKIT T'LI-INGA LI..'AR 77 Kumpulan semmen vang berlebihan bukanlah suatu penyakit. Sebagian orang menghasilkan amatbanyak serumen seperti halnya sebagian orang lebih mudah berkeringat dibandingkan yang lain.Pada sebagian orang, scrunlcrl dapat rncnggras dan rncnrberltuk sumbat yang padat; pada yang lain,sejumlah besar serumen clcngan konsistensi seperti mcntega dapat menyumbat liang telinga. Pasienmungkin rnerasakan telinganya tcrsunlbat atau tertekan. Bila suatu sumbat serumen yang padat men'jadi lernbab, misalnya setelah nandi, maka sumbat terscbut dapat mengembang dan menycbabkangangguan pendengaran scnlentara.i;s- \"i;r;r;,;*;;r;*;;;r;r;*i;rir;;;;1I Pada orang tua, setrunlen cendcrung rnenjadi lebih kering oleh karena atrofi fisiologis dari kcienjar apokrin yang diikuti berkurangnya kompone n keringat dari scrurnen. Lagipula, khususnya pada orang tua, sumbatan liang telingamungkin tidak hanya karena serumcn namun karena turnpukan debris epitel. Karena bagian tenempitdari iiang telinga tcrletak di tcngah, pemakaian lidi kapas dapat mendorong serumen ke ismus yangsempit clan menenrpel pada rrrcrnbran tinrpani, sehingga akan sukar dan sakit bila dikeluarkan.II Br*r*r^\",*r*, 1i Serumcn biasanya diangkat dcngan sebuah kuret di bawah pengamatan Iangsung. Pcrlu dite kankan di sini pentingnya pengamatan dan paparan yang tcrrcdiauntukI Ipcngangkatanserumcn. mcmadai. Umumnya kedua faktor tersebut paling baik dicapai dengan pcucrangan cernrin kepala dan suatu spekulum sederhana. Irigasi dengan airrnemakai spuit logarn khusus juga scring dilakukan. Akhir-akhir ini sebagian dokter lcbih memilihsuatu alat irigasi yang biasa digunakan pada kedokteran gigi. Sementara aurikula ditarik ke atasbelakang untuk mcluruskan liang telinga, air dengan suhu tubuh dialirkan dengan arah posterosuperioragar dapat lewat di antara massa serulllcn dcngan dinding belakang liang tclinga. Namun pada sejum-lah kasus, sekalipun irigasi telah bcbcrapa kali dilakukan, pasien masih saja mengelubkan telinga vang tersumbat dan pada pcrneriksaan masih terdapat sumbat yang besar. Pada Ilindari lrigasl bila ada kasus dcrnikian, kadang-kadang dilakukan pengisapan. Forsep aligator tipe kamungklnan parforasl F{afinrann juga berguna pada surnbat yang keras\" Dalam melakukan irigasi ncmbrsu timpani. perlu bcrhati-hati agar tidak merusak membrani timpani. Jika tidak dapat mcmastikan kcutuhan membrana timpani, sebaiknya irigasi tidak dilakukan. Adakalanya pasien dipulangkan dan diinstruksikan memakai tetes telinga untuk waktu singkat.Tetes telinga yang dapat digunakan antara lain minyak mineral, hidrogen peroksida, Debrox danCerumenex. Pernakaian preparat komenial untuk jangka panjang atau yang tidak tepat dapat menim-bulkan iritasi kulit atau bahkan dermatitis kontak.KETATOSIS OBTURANS DAN KOLESTEATOMAFADA LTANG TELINGA Dua kondisi yaitu keratosis obrurans dan kolesteatona liang telinga dapat bermanifestasi sebagaisumbat keratin pada Iiang telinga. Keratosis obturans biasanya bilateral dan dapat disertai bronkiek-tasis dan sinusitis kronis. Pasien datang dengan keluban nyeri dan gangguan pendengaran. Walaupundapat diamati peiebaran liang telinga serta hiperplasia dan radang epitel dan subepitel, namun tidakada erosi tulang. Kondisi ini diduga disebabkan oleh produksi epitel dan sumbat skuamosa yang ber-lebihan atau migrasi epitel yang salah. Terapi yang dianjurkan adalah pengangkatan sumbat danpenanganan proses radang. Kolesteatoma pada liang telinga biasanya unilateral. Fasien mengeluhkan nyeri tumpul dan otoreintermiten akibat erosi tulang dan inlcksi sekunder. Sebagai penyebab diduga migrasi epitel yang salahdan periostitis sirkumskripta. Pcngobalan bcrupa debridement tulang atau bilamana perlu kanalplastida n ti mpa nornastoideklonri u ntuk mencega h berla nj u tnya erosi tula ng.
78 BACIAN DUA_TELINGAOTITIS EKSTER.NA Istilah otitis eksterna telah lama dipakaiuntuk menjclaskan sejumlah kondisi. Spektruminfeksi danradang mencakup bentuk-bentuk akut atau kronis. Dalam hal infeksi perlu dipertimbangkan agen bak;teri, jamur dan virus. Radang non-inflcksi tennasuk pula derrnatosis, beberapa di antaranya merupakankondisi primer yang langsung menyerang liang telinga. Shapiro telah menegaskan bahwa perbedaanantara otitis ekstema yang bcrasal dari dermatosis dcngan otitis eksterna akibat infeksi tidak selalujelas. Suatu dermatosis dapat menjadi tcrinfeksi setelah beberapa wakfu, sementara pada infeksi kulitdapat terjadi reaksi ekzematosa tcrhadap organisure penyebab. Sekali lagi, anamnesis dan pemeriksaanyang cennat seringkali akan rnemberi petunjuk ke arah kondisi primernya. Penekanan di sini akan dibcrikan pacia kondisi-kondisi infeksi dan radang yang paling seringdihadapi dokter\" Infeksi dapat terjadi sebagai akibat [aktor-faktor predisposisi tertentu sebagai berikut: 1. Perubahan pH kulit kanalis yang biasanya asam menjadi basa. 2. Perubahan lingkungan terutanla gabungan pcningkatan suhu dan kelembaban. 3. Suatu trauma ringan seringkali karena bereuang atau membenihkan telinga secara berlebihan. Prinsip-prinsip penatalaksanaan yang dapat diterapkan pada semua tipe \"otitis eksterna\" antaralain: 1. Mernbersihkan liang telinga dengan pengisap atau kapas dengan berhati-hati. 2. Penilaian terhadap sekret, edema dinding kanalis, dan membrana timpani bilamana mungkin; keputusan apakah akan menggunakan sumbu untuk mengoleskan obat. 3. Pemiliban pengobatan lokal.Infeksi dan Radang AkutF ur unku I o s is (O t itis E kst e rna S irku m skript a)Fuunkulosls bcrawal Kondisi urnum ini terbatas pada bagian kartilaginosa meatus akustikusdtrl anotu folikcl ekslcrnus (Gbr. 5-2). Jika pcmeriksa memasukkan spekulum ke dalam kanalis plloscbascus. tanpa terlcbih dahulu nrenarik aurikula untuk memeriksa telinga, maka infeksi ini dapat terluputkan. Furunkulosis dimulai dari suatu folikel pilosebaseus danbiasanya disebabkan oleb Staphyllococcus ltueus atau ,S. albus. Pada kasus yang lebih berat, selulitispadajaringan sekitar dapat mcluas mclanrpaui daerah ini. Nyeri dapat cukup hebat karena terbatasnyaruangan untuk perluasan edcma pada daerah anatomi ini. Akhirnya terbentuk abses dengan suatu\"mata\", pada saat ini dapat dilakukan drainase dengan jarum. Bila tidak terbentuk abses, maka peng-obatan bergantung pada ukuran furunkel dan rcaksi jaringan sekitar. Terapi sistemik dapat dianjurkan,dan biasanya diberikan pengobatan topikal (fabel 5-1), pemanasan dan analgetik.Otitis Eksterna D ifu.sa'Swlmmul oar'biasa Infeksi ini dikenal juga dengan nama \"swimmer's ear\". Biasanya terjadi luJadl pada cuaca pada cuaca yang panas dan lembab, terutama disebabkan oleh kelompokPseu-panas dan bmblb. domonas dan kadang-kadang juga Staphylococcus albus, Escherichia coli dan Enteroboctcr 0crogenes. Danau, laut dan kolam renang pribadi merupakansumber potensial untuk infleksi ini. Gambaran diagnostik antara lain:1. Nyeri tekan tragus
S*PENYAKIT TELINGA LUAR 79GAMBAR 5-2. Suatu furunkel dalam liang telingadapat sangat nyeri karena berkembang pada suatudaerah membranokartilaginea di mana hanya adasedikir ruangan untuk ekspansi. Furunkel pada.daerahini selalu dicurigai bila gerakan aurikula secara pasifmenyebabkan nyeri.TABEL 5-1. OBAT.OBATAN TOPIKAL UNTUK TERAPI OTITIS EKSTERNANAMA OBAT SPEKTRUM ORGANISMEKolistin Pseudomonas a eru ginosaPolimiksin B Gol on ga n K/eb si ella -Ent eroba cterNeomisin Escherichia coliKloramfenikol Pseudomonas aeruginosa Golon ga n K/eb s i e lla -Ent eroba cter Escherichia coli Staplrylococcus aureus dan S. a/bu.r Escherichia coli Colongan Proteus S la phylococcu s a ireus dan S. a/bus Golon ga n K/eb s i e lla -Ent eroba cter Escherichia coli Golongan ProteusNistatin 1KlotrimazolMikonazol Organisme jamurTolnaftatKarbol-fuhsin (Castellani's paint)Tilrrol/alkohol Terutama organisme jamur-namun dapat pula efektif padaAsam salisilatlalkohol infeksi bakteri dengan cara merendahkan pH kulit liang telingaAsam borat/alkoholAsam asetat/alkoholM-kresil asetat Umumnya antiseptikMertiolat akueus
S{I BAGIAN DUA_TEI-INGA2. Nyeri bcbat.3\" Pemtrengkakan sebagian besar dinding kanalis\"4. Sekret yang scdikit\"5\" Pendengaran nornral atau sedikit bcrkurang.6. Tidak adanya partikel jantur\"7\" Mungkin ada adenopati regionalyang nyeri rckan.Olltlt akstemt dif6. Stronra yang menutupi tulang pada sepertiga bagian dalam liang telinga i.;angat tipis schingga hanya memungkinkan pembengkakan rninimal. Makabhsanya nnat nprL gangguan subjektif yang dialami pasien seringkali tidak sebanding denganberatnya penyakit yang cliamati peme riksa.Pcngguman umbu tcllngt Karena edema dinding kanalis yang sirkumfercnsial, maka untuk menem- dapd dllndlkaslkan\" pelkan obat pada dinding kanalis seringkali perlu memakai sumbu. untuk itu dapat digunakan gulungan kasa yang kecil, namun kini tenedia pula produk-produk yang khusus dirancang untuk keperluan lersebut dan umumnya lebih disukai, i\"p\".ti pop\"Otowick' Forscp aligator dapat dipakai untuk nre masukkan sumbu telinga yang telah dibasahi terlebihdahulu dengan solusio lelinga yang dipilih. Terctapat bcberapa pilihan obat reiinga untuk terapi otitiseBhki,dsnrtoeekmoomaritsidsiinnfu,nsb)a,idV(rloiohkSaootrltTisFao{bCne)l,(a5Cs-1oa)lni\"-iMTaseyelcetiasnt-tnScoli(nnkagokaluiseytuainsn,gZnsVeeoor,ninrhigsidindro,igkhuoindrtarisokokanon)r,taisddoaanlan;,hCpChyoloorrctiosijmpinoyrJ@ineotilnpiimo(iikikmlsoiirtncasmBin-,fenilcol). Terapi sisten-rik hanva dipcrtinrbangkan pada kasus-kasus berat; dianjurkan untuk melakukanpemeriksaan kepekaan bakteri. Antibiotik sistenrik khususnya diperlukan jika dicurigai adanyaperikondritis atau kondritis pada tulang rawan telinga. Otitis eksterna difusa Oapat pula timUulsekunder dari otitis n.redia akut atau kronik. Pada kasus demikian, pengobatan terutama ditujukan padapenyakit tel inga renga h.Infeksi J am w r (O to m ikosis)Beberapa jamur dapat ntcrtyebabkart reaksi radang liang telinga. Dua jenis jamur yang palingsering ditemukan pada tempat ini adalab Pityrosporum l. dan Aspergiltus (A. nigei, jaflivkuuslit).ketapmalau,rPiryrosporum dapat hanya menyebabkan sisik superfisial yang menyerupai ketombe paatau dapat menyertai suatu derlnatitis seboroika yang meradang, atau dapat menjadi dasar berkem-bangnya infeksi lain yang lebib berat scpefti furunkel atau perubahan ekzematosa. bemikian pula hal-nya dengan iamur Aspergil/rts. Jarnur ini kadang-kadang didapatkan dari tiang telinga tanpa adanyagejala apapun kecuali rasa tersuntbat dalam telinga, atau dapat berupa peradangan y.ng *\"ny.rrogepitel kanalis atau gcndang telinga dan menimbulkan gejala-gejala akut. Kadang-kadang aapat puladiternukan C a nd ida s lb ic a ns. Infeksi jamur jauh lebih serirrg di Arncrika Serikat di bagian tenggara dan di daerah tropis. Jugaperlu diperhatikan adanya kccenderungan nrasyarakat untuk menggunakan istilah.,jamur\" pada ber-bagai infeksi telinga luar. Hal ini jelas Iidak clapat clipercaya. . Pengobatan kembali berupa penrbersihan liang telinga dengan kasa ataupun pengisap dan terka-dang dengan irigasi ringan yang diikuti pcngeringan. Tetes telinga siap beli r\"p\"tti VoSol (asamasetat-nonakueus 2%), Cresylate (m-kresil asetal) dan Otic Domeboro (asam asetat 2To)krmanfaatpada banyak kasus' Akhir-akhir ini makin banyak dipakai fungisida topikal spesifik seperti prepararyang mengandirng nistatin (Mycostalin, Mycolog) dan klotrimazol (I-otrimin) yang tidaf nanya rer-sedia dalarn kemasan tetcs tclinga.
5-PEI\ryAKIT TELINGA LLIAR tlHerpes Zoster Otikus (Penyakit Ramsay Hunt) Awitan suatu paralisis wajah seringkali benama otalgia dan erupsi herpetik pada bagian-bagiantelinga luar dianggap sebagai akibat infeksi virus pada ganglion genikulatum. trsi kulit vesikularrnungkin hanya terbatas pada sebagian liang telinga yang dipersarafl oleh suatu cabang sensorik kecildan saraf kraniaiis kerujuh, alau dapat mcluas ke aurikula, atau telah menghilang saat pasien datang kedokler, Konrbinasi gejala lainnya dapat timbul dengan adanya keterlibatan progresif serabut-serabutsaraf akustikus dan veslibularis dari saraf kedelapan. Pengobatan benifat simtomatik, meskipun takjarang diberikan steroid sisternik untuk paralisis wajah, tergantung hasil pengujian fungsi saraf.Ferikandritis Kondisi ini terjacti bila suatu traunla atau radang menyebabkan efusi serurn atau pus di antaraiapisan perilcondriurn dan kartilago telinga Iuar\" Umumnya trauma berupa laserasi atau akibat keru-sakan yang tidak disengaja pacla pcnrbedahan telinga. Adakalanya perikondritis terjadi setelah suaturnemar [anpa adanya bemaloma\" Sualu furunkel yang tidak memadai pengobatannya rnerupakan sum-ber agen penyebab yang potcnsial, sepcrti rnikrokokus jenis virulen (Stafilokokus), streptokokust atauPseudomonas aerrrginosa. Diagnosisnya nrudah: bagian aurikula yang terlibat membengkak, menjadirnerah, terasa panas dan sangat nyeri lekan (Gbr.5-3).Blas any a lc rda pal i nd ik asl Berikan antibiotik parentereral dan pengobatan topikal untuk infeksiunluk molakukan lnslsi dan kanalis pcnyerta. Pilihan obat disesuaikan dengan basil biakan atau perunjukdralnzsc cairan alau pus di lain rnengenai organisrne yang terlibat. Bila kondisi ini tampaknya meluas dan terdapat bukti-bukti adanya cairan di bawab perikondriurn, terdapat indikasi brwth pcrikondrium. untuk mengeluarkan cairan. Karena tulang rawan tidak memiliki suplai darahlangsung bila dipisabkan dari perikondrium, maka dapat ter.jadi nekrosis tuiang rawan. Dengan derni-kian tulang rawan yang nekrosis perlu dieksisi dan drainase elipertahankan. Akibat perikondritis dapatterjadi deformitas aurikula yang nyata.GAMBAR i-3. Perikondritis pada aurikula
T2 BAGIAN DUA-TELINGADermatitis Ekzematosa Patb,datnanl.ta Abli THT ti<tak jarang menemukan suatu lesi yang melibatkan liang teli- nga, meatus dan konka di dckatnya, yang dicirikan oleh kernerahan, rasadcttnttotls dan lnlc ksl gatal, pembengkakan, dan stadium eksudat csir yang diikuti pembentukanpdmcr mwgkln sulll krusta. Seperti diungkapkan sebelumnya, perbedaan antara dermatosis primerdengan infeksi mungkin sulit. Suatu dermatitis seboroika atau suatu reaksi kulit akibat kepekaan ter-hadap neomisin dapat tampil dcngan pola denrikian. Istilah dermatitis ekzematosa seringkali diguna-kan karena tampilan lesi yang karakteristik.Bila aurikula terlibat cukup luas dan lcsi tantpaknya meluas, maka dapat dianjurkan kompres basabmemakai larutan seperti solusio Burowi selanla 24 saurpai 48 jarn, setelah itu gunakan salep dan solu-sio steroid fluorinasi. Dengan scndirinya bila infeksi dicurigai, dapat diberikan antibiotik topikal. Bila stadiurn akut tidak diatasi, dapat terjadi perubahan-perubahan kronik yang ditandai denganpenebalan kulit dan bahkan stenosis.liaug telinga. Stadium kronik dapat sangat mengganggu denganrasa gatal yang tidak menyenangkan dan kecenderungan pasien untuk menggaruk, sebingga rnenim-bulkan iritasi lebih lanjul. Pada kasus demikian, mungkin ada baiknya berkonsultasi dengan ahli kulit.Infeksi dan Radang Kronik Infeksi bakteri pada liang telinga dapat menjacti kronik karena tidak diobati, pengobatan yangkurang mernadai, traun.ra bcrulang, aclanya bcnda asing seperti cetakan alat bantu dengar, atau otitismedia yang terus menerus ntcngeluarkan sckret. Dalam penatalaksanaan perlu dilakukan identifikasiorganisme penyebab dan faktor-laktor yang nrendukung sifat kroniknya. Kasus-kasus yang berlangsung lama iambat laun dapat menyebabkan s[enosis liang rclinga akibatpenebalan fibrotik dinding kanalis (Gbr. 5-a). Suatu tindakan bedab berupa reseksi jaringan yangmenebal dan pencangkokan tclah bcrhasil mengatasi kondisi yang sebelumnya irevenibel ini.lnlchsl Jarnw konlk dapal Infcksijamur kronik yang paling sering dijumpai'oleh ahli THT adalah in- Wladldalamroryga feksi pada rongga mastoid yang memerlukart pembenihan. Setelah p€ngang- katan dcbris infeksi, rongga mastoid perlu diterapi denga n obat tetes antijamurtmslold ymg mcmcrlukm pcmbcrslhtn. atau dibcdaki dengan kombinasi neomisin dan asam borat.GAMBAR 5-4. Slenosis liang telinga yang disebabkan penebalan tibrotikdinding kanalis akibat infeksi kronik.
5_PET.IYAKIT TELINGA LUAR 83 Kondisi kronik lain yang sering dijumpai dapat disebut dengan istilah yang lebih tepat sebagai\"gatal kronik pada telinga\". Secara umum kondisi ini dapat digolongkan ke dalam dermatosis primernon-infeksi. Mungkin terdapat riwayat otitis eksterna akut sebelumnya. Pada pemeriksaan, liang teli-nga iampak kering tanpa adanya serumen dan tanda-tanda ekskoriasi lainnya. Tidak ada eksudatataupun sekret. Pengobatan bertujuan mengatasi rasa gatal\" Biasanya memerlukan pemakaian krirnhidrokortisonjangka panjang. Pada bebcrapa kasus terdapat indikasi banfuan psikiatri.O titis Ekst e rna N e krot ikan s Otltls.kslarn tuktollkant Pada pcngobatan otitis eksterna pasien lanjut usia, perlu diingat akan ke- lcbh tcrlng dilunpal pada mungkinan otilis ekslerna nekrotikans, yaitu suatu infeksi berat pada tulangpcn&rltr dhbtcs lanJut usia tenrporal dan jaringan lunak telinga. Kondisi ini disebabkan Pseudomonas yang tinggal dalam tringkungan bciklim panas, aerwginosa dan biasanya ditemukan pada penderita diabetes lanjut usia serta dianggap lebih umum pada daerah beriklim panas\"Pasien-pasien dengan otitis ekstenta rekalsitrans yang berlangsung lebih dari dua minggu, perludievaluasi dengan teliti terhadap gejala-gejala otitis ekstcrna nekrotikans. Pada bebenpa kasus, pasiendatang dengan disfungsi saraf kranial kefujuh dan pemeriksaan telinga yang normal. Pencitraan diag-nostik yang menyeluruh lennasuk CT scan, sccn'tulang, dan scan gallium dapat membantu menen-tukan adanya penyakit ini. Scan tulang rutin saja tidak cukup untuk membedakan otitis eksterna yangberat dengan otitis ekslerna nekrotikans. hilcrycnsl antibiotih Meskipun mastoidcktorni yang diperluas merupakan bentuk terapi yangsistcmik klnlmcrupakan banyak dipilib, nanlun dengan temuan antibiotik spesifik Pseudomonas, rmaka bcntuk ufa,mtcrapl. kini intervensi dengan antibiotik sistemik merupakan bentuk utama terapi. Ada dugaan bahwa penrbedahan invasif tanpa perlindungan antibiotik akanmendukung penyebaran infeksi pada pasien-pasien yang telah mengalami kemunduran ini. Oleh sebabitu pembedahan sebaiknya dibatasi pada pengangkatan sekuestra, drarnase abses, dan debridementlokal jaringan granulasi. Terapi obat-obatan yang dianjurkan adalab suatu aminoglikosida dengan an-tibiotik beta laktam anti P seu d om on as. Dianlurlan pcmbedan Perlu ditekankan bahwa sekalipun pasien tampaknya telah sembuh, dian- tsrapi jangka panlang. jur.kan terapi jangka panjang sekurang-kurangnya 6 minggu. Dengan semakinsccara rawat jalan. najunya perawatan kesehatan di rumah, maka terapi kini dapat diberikanP olikondritis B e r u langKctcrllbala n lul ang rauan Penyakit yang tidak diketahui etiologinya ini menyebabkan peradangan hldung dan lclinga dan destruksi fulang rawan. Merupakan suatu gangguan tulang rawan genera-dltcmukrn peda hamph Iisata, mclibatkan hidung dan telinga pada 80-90% kasus. Deformitas auriku- 90 pcrscn kasus. la menyerupai suatu perikondritis akut yang infeksius atau suafu telingp bunga kol (cauliflower ear) yang meradang. Hilangnya rulang rawan menyebabkantelinga menjadi \"lemas\" clan tinrbul delbrmitas hidung pelana. Peradangan yang bergantian pada keduatelinga (tanpa scbab predisposisi) atau adanya demam memberi kesan gangguan ini. Dapat ditemukantinitus dan vertigo, demikian pula kehilangan pendengaran akibat kolaps meatus akustikus eksternus.Bila laring, trakea dan bronkus ikut terlibat dapat berakibat suara menjadi serak dan bahkan kematianakibat kolaps dinding laringotrakca dan bronkus.Aktivitas penyakit berfluktuasi dan prognosisnya tak dapat diramalkan. Dapat berupa senngantunggal atau dapat pula serangan berulang selama bertahun-tahun. Pengobatan berupa salisilat dan
84 EAGIAN DT]A-TF,I-INGAsteroid pada serangan akut, rneskipun te riJapat kontroversi nrcngenai pemberian steroid. Dapson telahdigunakan untuk mencegah scrangan ulangan. Strukrur-struktur yang terserang barus dilindungi daritrauma,TRAUIvfAtr-aserasi Seringkali sebagai akibat pasicn ntcngorck-ngorck tclinga dcngan jari atau sualu alat seperri jepitrarnbut atau kJip kertas. l:scrasi dinding kanalis dapat menyebabkan perdarahan sementara vangmembuat pasien cernas, schingga ia Incnghubungi dokter. Biasanya tidak menrerlukan pengobatanselain menghentikan pcrdarahan. Pasicn dirninta unluk dalang kembaliguna memastikan tidak ada per-fbrasi mernbrana timpani. L:serasi hebat pada aurikula barus dieksplorasi untuk mengetahui apakah ada kerusakan tulangrawan. Tulang rawan pcrlu dipcrika dengan cernlat sebelurn dilakukan reparasi plastik pada kulit.I-uka sepeni ini perlu benar-bcnar diamati akan kernungkinan infeksi pada perikondrium. Berikan an-tibiotik profilaktik bila ada konlanrinasi nyata pada luka atau bila tulang rawan terpapar.tr rn.sthite Frostbite pacia aurikula dapat tirrrLrui dcngan cepat pada lingkungan benuhu rendab dengan angindingin yang kuat. Karcna perubahan yang pcrlahan-lahan rnaka tidak terasa nyeri sampai telinga'rncnranAs'lagi. Akibatnya tcrgantung pada dalarnnya ccdera dan lamanya paparan. Cedera didugasebagai akibat kerusakan sclular dan gangguan ntikrovaskular yang me'ngarah pada iskemta lokal.; Prrr*\"\"**t*N Pcntanasan yang cepat dianjurkan sebagai terapi. Telinga yang terkena barus diguyur dengan air hangat bersuhu antara 100 dan 108\"F sampai terl-11 dcngan alr hangat bcrsuhu ihat tan<ia-tanda pcncairan, Pasien perlu dibcri analgesik. Derajat cedera scpenuhnya nrungkin belum nyata dalam beberapa hari, maka pasien yangi antara 1W hlnggt lOf FI dlanlurkanpadahostbilc. dipulangkan pcrlu diperiksa lebih lanjut dengan teliti.Debridement bedah pcrlu ditunda. Infcksi yang nyata secara klinis perlu diterapi denganantibiotik.Pasien-pasien dcngan tulang rawan aurikula yang sangat kaku agaknya pernah mcngalami/rostbite.Hematoma Seringkali ditemukan pada pegulat atau petiuju. Jika tidak diobati dapat berakibat terbentuknya apayang disebut telinga bunga kol. Dahulu dilakukan aspirasi sederhana pada bematoma, namun kinikebanyakan dokter menganjurkan terapi yang lcbih ekstcnsif dengan irsisi dan drainase kumpulandarah dalarn kondisi steril, diikuti dengan pemasangan balutan tekan khususnya pada konka. Tekanansetempat akan lebib baik bila urcnrbuat jahitan rnencmbus di atas dental roll atau materi serupa. Terapipaling baik dilakukan segera selelah cedera, sebclum terjadi organisasi bematoma. Para pegulat perludiingatkan untuk rnemakai pelindung kepala, juga pada saat berlatih.},{ALFORMASI Berbagai kelainan kongenital pada telinga luar dan kanalis berasal dari gangguan perkembanganarkus brankialis pertarna dan kedua. Yang paling mencolokadalah deformitas aurikula. Salah satu ben-
s_PENYAKIT TELINCA LUAR E5GAMBAR 5-5. Sinus preaurikula yangterin feksi ^tuk tersering adalah te linga yang jaruh (lop-cor) di urana telinga mengganrung secara bcrlebihan. Ter-dapar beberapa tindakan bcdah plastik unluk nrcrrrpcrbaik kondisi ini. Pernbahasan iebih ianjut dimuatpada Bab 27. Maltbrmasi aurikula lainnya terntasuk pinna yang sangat besaratau kecil (makrosia dan mikrosia).Cacat kongenital scperti apendiks tclingn rudirrrenlcr dan bahkan tidak adanyd telinga, kadang-kadangdapat diternukan dan rnungkin pula discrtaistcnosis liang tclinga total atau parsial. Kondisi seperti inidapat melibatkan tulang dan jaringan lunak. Pada kasus-kasus tertentu pembedahan dapat memper-baiki gangguan pendengarall akibat stcllosis kanalis. Cacat perkernbangan lainnya yang jarang diternukan nlerupakan akibat kelainan celah branlialispertama. Cacat berupa scjunrlah kista alau traktus sinus pada pinna dan liang telinga. Ada dua tipekelainan celah brankial pcrtanra. Kclainan tipe I hanya mengandung jaringan ektodermal, tidak adarulang rawan dan hanya berasal dari cclah pertanra. Kelainan tipe II mengandung baik epitel dari celabpertama maupun tulang rawan dari arkus pertama dan kedua. Traktus sinus tampak rnengeluarkansekret secara intcnnitcn dan nrenjacli tcrintbksi {Gbr.5-5). Traktus biasanya dapat dikenali denganmeny.untikkan biru rnctilcn dan dapat dicksisi. Pada bcberapa pasien traktus dapat berjalan di medialatau lateral saraf [asialis: rnaka saraf fasialis perlu dikenali pada diseksi.NEOPLASMA tserbagai lesi kulit tennasuk neoplasma dapat diternukan pada aurikula dan liang telinga (Gbr.5-5). tscberapa lesi tidak laziur pada dacrah ini, salah satunya adalab osteoma. Merupakan suatu tumorjinak pada dinding liang tclinga vang ranrpak sebagai benjolan funggal, keras, bundar, yang rnenempelmelalui suatu pedikcl tuiang yang kecil pada sepertiga bagian dalam (bagian tulang) liang telinga.Tumor ini perlu dibedakan de ngan suatu eksoslosis yarrg lebih lazim dijumpai, berupa tonjolan bundardari tulang kanalis yang hipertrofik (biasanya multipel dan bilateral). Penyebab eksostosis tidaksepenuhnya jelas; iclah dikcnrukiikan bahwa pcrtumbuhan ini lcbih sering terjadi pada orang-orangyang sering berenang dalanr air diugin. Eksostosis biasanya tidak memerlukan pengobatan, sekalipun
86 B,ACIAII DT]A-'IEI-INGN GAMBAIT 5-6, Keloid dari cuping telinga.dapat menyebabkan liang telinga lcbih sering tcrsunrbat serumen pada sebagian orang. Osteoma dapatdipotong dcngan hati-hati dari Iiang tclinga dcngan banruan rnikroskop operasi. Polip jinaktelinga te-ngah dapat nluncul dalarn liang tclinga. Pcngangkalan sccara hati-hati di bawah mikroskop gperasinerupakan indikasi bila kelainan ini tidak rcsponsif ricngan terapi medis; pada kasus demikian perludilakukan pemeriksaa n histologi. -Kaninoma sel gepcng keganasan yang paling scring pada liang telinga dapat disembuhkan bilaelidiagrrosis secara dini dan ditangani dcngan tcpat. Sekresi kronik, seringkali benifat serosanguinosa,dan perdaraban, nyeri serta pembcugkakan dalaut iiang telinga, merupakan tanda-tanda yang secarasendiri-sendiri atau dalarn konrbinasi harus ttrengarahkan pada kemungkinan suafu pertumbuhan yangbaru. Otitis eksterna kronik yang lidak responsif dcngan anjuran-anjuran yang diberikan di atas perludibiopsi. ParaIisis wajah merupa ka n perkeruba nga n la njut. Tumor ganas pada pinna lcbih scring dilcrnukan daripada tumor pada liang telinga. Dua tipe utamlladalah karsinoma sel gepeng dan karsinonta sel basal. Petrgobalan awal yang lebih dipilih adalah eksisibedah. Diseksi kelenjar rcgional dapat diindikasikan pada varian sel gepeng.I-AIN.LAIN Kista sebaseus dapat terbcnluk pada lipatan aurikula dan seringkali multipel. Kista-kjsta besar da-pat meradang intermiten dan lebih sering sembuh sclelah eksisi lengkap daripada hanya didrainase. Nodulus pada hcliks dapat merupakan kondritis setenlpat yang dikenal sebagai kondrodermatitisnodularis helisis kronis (nodulus nyeri). Nodulus ini lcbih sering diternukan pada pria danpada helikssuperior atau antheliks. Walaupun kadang-kadang dapat diatasi dengan injeksi steroid, eksisi lokaldapat pula memberikan kesembuhan dan diagnosis patologik. Tofi pada gout dapat timbul pada jaringan subkulan atau tulang rawan aurikula berupa nodula putihkekuningan yang nlengandung kristal urat dan natrium biurat. Tofi yang tak sedap dipandang bolehdieksisi\" l.Iyeri pada daerah aurikula dan liartg telinga tanpa adanya tenluan flsis tentunva perlu diselidiki.Masalah otaigia akan dibahas dalartr Bab 9.
s-PENYAKIT TELINGA LUAR E7KepustakaanChai T-J, Chai TC: Bacrericidal activity of cerumen. Antimicrob AgenLs Chemoler l8:63&{41, 1980.Chandler JR: Malignant external otitis. I-aryngoscope 78:1257-1294, 1968.Corey JP, Levandowski RA, Panwalker AP: Prognostic implications of therapy for necrotizing external otiais. Am J Otol 6;353- 358, 1985.Fairbanks DN (ed): Antim;crobial Therapy in Otolaryngology-Head and Neck Surgery.4th ed. Washington, DC, American Academy of Otolaryngology, 1987.Goodman WS, lv{iddleton WC: The managenrent of chronic exlernal otitis. J Otolaryngol 13:183-186, 1984.Flyslop NE: Ear wax and host defcnse. N Engl J Mcd 28zt:1099-l 100, 1971\"l,ucente FE, Farisier SC, Som PM, Arnold I-M: Malignant extcrnal otitis: A dangerous misnomer? Otolaryngol Flead Neck Surg 90:266-269, i,982.Matsunaga E: The dismorphism in human normal cerumen, Ann Hum Genet2S:273-286,1962.Meyers BR, Mendelson MI{, Parisier SC, llirschman SZ: Malignant exlernal otitis. Arch Otolaryngol Head Neck SurglT3:914- 978, 1987.Naiberg J, Berger C, Flawke M: The pathologic fcatures of keratosis obturans and cholestsioma of the extenial auditory canal. Arch Otolaryngol I 10:69G{93, 1984\"Neal GD, Gates GA: Invasive Pseudomonu osteitis of the lemporal bone. Arn J Orol 4:332-337, 1983.Senturia BH, Morris MD, Lucente FE: Diseases of lhe Extcrnal Ear.Znd ed. New York, Grune & Stratton\" Inc, 1980.Sessions DC: Frost bi te of the ea r. l-aryngosco pe 8l:1220-1232, 197 L.Shapiro SL: Some remarks on olilis ex(erna. Eye Ear Nose Throat Mon., 52:61-68, 1973.Shire.lR. Donegan JO: Cholestealoma of lhe exlcrna auditory canal and keratosisobturans. Am J Otol 7:36I-364,1986\"Sismanis A\" Huang Ce, Adedi E, Williams Gl I: Extcrnal ear canal cholesteatoma. Am J Otol 7:126-1,29,1986.Stone M, Fulghum RS: Bactericidal activity of wel ce rumen. Ann Otol Rhinol l:ryngol 93:18]186, tr984.Uri N, Kitzes R, Meyer W, Schuchman C: Necrotizing external otitis. The importance prolonged drug therapy. J Laryngol Otol 98:1081-1085.1984.
Search
Read the Text Version
- 1 - 13
Pages: