Obat Lokal 501 X. OBAT LOKAL 34. OBAT LOKAL Azalia Aril dan Udin Siamsudin1. Antasid dan digestan 2.1. Patolisiologi konstipasi 1.1. Antasid 2.2. Pilahan obat pencahar 1.2. Obat penghambat sekresi asam lambung 2.3. Penggunaan, penyalahgunaan dan bahaya 1.3. Digestan pencahar Pencahar 3. Obat lokallain Obat lokal ialah zat yang kerjanya berdasar- Pada tukak duodenum produksi asam rupanya me-kan aktivitas lokal secara lisik atau kimia. Banyakobat dalam kelompok ini digunakan dalam klinik. megang peranan penting. Etiologi tukak peptik tidak jelas tetapi berbagai Dalam seksi ini akan dibicarakan antasid, laktor di bawah ini diduga ikut berperan.digestan, pencahar dan obat lain yang bekerja padakulit dan mukosa. Pengaturan sekresi asam lambung. Pada pe- rangsangan saral parasimpatik akan dilepaskan 1. ANTASID DAN DIGESTAN asetilkolin yang meninggikan sekresi asam lam- 1.1. ANTASID bung dan pepsin, tetapi peran histamin dalam me- rangsang sekresi asam lambung iauh lebih kuatASAM LAMBUNG DAN TUKAK PEPTIK daripada asetilkolin. Sedangkan perangsangan saral simpatik mengurangi sekresi zat tersebut. Mukosa lambung, pilorus dan kardia, menge-luarkan mukus, sehingga mukosanya tahan asam Gastrin merupakan perangsang sekresi asamlambung. Sel parietal di lundus dan korpus menge- lambung dan pepsin. Sekresi gastrin sendiri akanluarkan HCI dan chief cell mengeluarkan pepsino- meninggi pada keadaan distensi antrum, dan pH lambung yang tinggi. Sekresi gastrin ini akan diham-gen. Pepsinogen dikatalisis oleh HCI menjadi bat pada distensi antrum yang berlebihan dan bila pH lambung mencapai 1,2-1 ,5. Jumlah gastrin padapepsin, suatu enzim proteolitik. pasien tukak duodenum lebih banyak bila diban- Bila produksi asam lambung dan pepsin yang dingkan dengan pasien tukak lambung atau orangbersilat korosil tidak berimbang dengan sistem per- sehat.tahanan gastroduodenal maka akan terjadi tukakpeptik di esofagus, lambung dan/atau duodenum. Etiologi tukak peptik. Katekolamin akan mengu-Pada tukak lambung produksi asam lambung nor- rangi sekresi asam lambung dan pepsin, sedang-mal atau menurun; ini menimbulkan dugaan bahwa kan insulin, alkohol dan kopi meninggikan. Anti-faktor primer ialah menurunnya resistensi mukosa. inllamasi nonsteroid dan kortikosteroid menurun- kan sistem pertahanan gastroduodenal sehingga meningkatkan silat korosif pepsin dan HCl. Dugaan peran kortikosteroid sebagai salah satu etiologi di- perkuat oleh kenyataan bahwa tukak peptik tidak ditemukan pada pasien Adison.
502 Farmakologi dan Terapikat Tukak peptik sering terjadi pada keluarga ting_ Antasid dibagidalam dua golongan yaitu anta_ pertama (first sid sistemik dan antasid nonsistemik. Ant,asid siste- degree relatives). penirigkatan mik, misalnya natrium bikarbonat, diabsorpsi dalam usus halus sehingga menyebabkan urin bersifatkadar pepsinogen I dalam serum teilihat paO-a SOoZ alkalis. Pada pasien clengan kelainan ginjal, dapatpasien. tukak duodenum. Hal ini diduga diturunkan terjadi alkalosis metabolik. penggunaan kronik na_sebagai sifat bawaan. trium bikarbonat rnemudahkan nefrolitiasis fosfat. Ulkus peptik lebih sering terjadi pada pria dari_ Antasid nonsistemik hampir tidak diabsorpsipada wanita, diduga karena jumlah sel parietal pada 'dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosiswanita lebih sedikit daripada jumlahnya pada pria. metabolik. Contoh antasid nonsistemik ialah sedia- Pada pasien sirosis hepatis mungkin an magnesium, aluminium, dan kalsium,gangguan metabolisme histamin sehingga terjadi kadar-nya dalam darah meningkat yang menlatiOa*anhipersekresi asam lambung. . Peran laktor psikis dalam etiologi tukak duo- ANTASID SISTEMIK NATRIUM BIKARBONAT. Natrium bikarbonar ce_pdeennudmapmatatseihrdkaohnutlruovteidrsaikal.aBdeartkeenptarnibgiadniadnenygaanng pat menetralkan HCI lambung karena daya larutnyamerupakan predisposisi tukak duodenum. Ansietas tinggi; reaksi kimianya ialah sebagai berikut :kronik dan stress psikis dapat merupakan faktorkekambuhan penyakit ini. NaHCOs + HCI l-t NaCt+ H2O + 69, Resistensi mukosa usus dan daya regenerasi Karbon dioksida (CO2) yang terbentuk datam lambun g akan men imbu I kan efek- ca rm in ative y angkm3u1k\"o!\"samegnausrutrnonydauosdirekunlaalsimbeernhuurbuunngaanntlOreangtaainn menyebabkan sendawa. Distensi lambung dapatfaisktiikvitdaasnsimmpeanttiasl,ymanisgamlneyaninpg\"gai.uBpe\"irbnadg\"daai hsatrne,s terjadi, dan dapat menimbulkan perforasil Selain menimbulkan alkalosis metabolik obat ini dapat me-penyakit berat dan luka bakar, juga disertai frekuen- nyebabkan retensi natrium dan udem.si kejadian tukak peptik yang mJningkat.FARMAKOLOGI Antasid ialah obat yang menetralkan asam Natrium bikarbonat sudah jarang digunakanlambung sehingga berguna untuk menghilangkan sebagai antasid. Obat ini digunakan Jntul meng_nyeri tukak peptik. Antasid tidak menguLngi atasi asidosis metabolik, alkalinisasi urin dan peng_volurne HCI yang dikeluarkan lambung, tet-api pe_ obatan lokal pruritus.ninggian pH akan menurunkan aktivitas pepsin. Natrium bikarbonat tersedia dalam bentuk tablet 500-1000 mg. Satu gram natrium bikarbonatBeberapa antasid, misalnya aluminium niOr'otiiOa, dapat menetralkan 't2djduga menghambat pepsin secara langsung. jurkan 1-4 gram. mEq asam. Dosis yang dian_Kapasitas menetralkan asam dari berbagai a\"ntasidpada dosis terapi bervariasi, tetapi um-umnya pH . Pemberian dosis besar NaHCO3 atau CaCO3lambung tidak sampai di atas 4, yaiiu keadaan yangjelas menurunkan bersama-sama susu atau krim pada pengobatanberiannya sering aktivitas pepsin; kecuali bila iem_ tukak peptik dapat menimbulkan sindroh alkali dan terus menerus. Mula susu (milk alkali syndrome).antasid sangat bergantung ierlacepatan netralisasi asam; pada kelarutan dan ke_ sedangkan kecepatan ANTASID NONSISTEMIKpengosongan lambung sangat menentukan masakerjanya._ Umumnya antasid merupakan basa lemah. ALUMINIUM HTDROKSIDA (At (OH)g). ReaksiSenyawa oksi-aluminium (basa lemah) sukar untukmeninggikan pH lambung lebih dari 4, sedangkan yang terjadi di dalam lambung ialah sebagai berikut:basa yang lebih kuat seperti magnesium triOrokiiOa Al (OH)s + 3 HCI ;-- AtCtg + 3HzOt,seetacapfiaketenoyraittiasadnanpyaat pH sampai 9, meninggikan Daya menetralkan asam lambungnya lambat, tidak terjadi. Semua antasid tetapi masa kerjanya lebih panjang. Al (OH)g bukan merupakan obat yang unggul dibandingkan denganmeningkatkan produksi HCI berdasarkan kenaikanpH yang meningkatkan aktivitas gastrin.
Obat Lokal E03obat yang tidak larut lainnya. Al (OH)s dan sediaan sedangkan pemberian 8 g dapat menyebabkanAl lainnya bereaksi dengan foslat membentuk alu-minium fosfat yang sukar diabsorpsi di usus kecil' hiperkalsemia sedang.sehinggq ekskresi fosfat melalui urin berkurang se- Kalsium karbonat tersedia dalam bentuk tabletdangkan melalui tinja bertambah. lon aluminium 600 dan 1000 mg. Satu gram kalsium karbonatdapat bereaksi dengan protein sehingga bersifat dapat menetralkan 21 mEq asam. Dosis yang dianjurkan .l -2 gram'astringen. Antasid ini mengadsorpsi pepsin dan MAGNESIUM HIDROKSIDA (Mg(OH)z). Magne-menginaktivasinya. Absorpsi makanan setelah sium hidroksida digunakan sebagai katartik danpemberian Al tidak banyak dipengaruhi dan kom- antasid. Obat ini praktis tidak larut dan tidak elektifposisi tinja tidak berubah. Aluminium juga bersifat sebelum obat ini bereaksi dengan HCI membentuk MgClz. Magnesium hidroksida yang tidak bereaksidemulsen dan adsorben. akan tetap berada dalam lambung dan akan mene- Efek samping Al (OH)3 yang utama ialah kons- tralkan HCI yang disekresi belakangan sehingga masa kerjanya lama. Antasid ini dan natrium bikar-tipasi. lni dapat diatasi dengan memberikan antasid bonat sama elektif dalam hal menetralkan HCl.garam Mg. Mual dan muntah dapat terjadi. Ganggu- lon magnesium dalam usus akan diabsorpsi dan cepat diekskresi melalui ginjal, hal ini akanan absorpsi foslat dapat terjadi sehingga menim- membahayakan pasien yang fungsi ginialnyabulkan sindrom deplesi fosfat disertai osleomalasia. kurang baik. lon magnesium yang diabsorpsi akanAl (OH)g dapat mengurangi absorpsi bermacam- bersifat sebagai antasid sistemik sehingga menim- bulkan alkaliuria, tetapi jarang terjadi alkalosis.macam vitamin dan tetrasiklin. Al (OH)g lebih seringmenyebabkan konstipasi pada usia laniut' Pemberian kronik magnesium hidroksida Aluminium hidroksida digunakan untuk meng- akan menyebabkan diare akibat efek katartiknya'obati tukak peptik, nefrolitiasis losfat dan sebagai sebab magnesium yang larut tidak diabsorpsi' telap berada dalam usus dan akan menarik air' Sebanyakadsorben pada keracunan. 5-1 0% magnesium diabsorpsi dan dapat menim- Antasid Al tersedia dalam bentuk suspensi Al bulkan kelainan neurologik, neuromuskular dan kar- (OH)g gel yang mengandun g 3,6-4,4% AlzOs. Dosis diovaskular.yang dianjurkan 8 ml. Tersedia pula dalam bentuk Sediaan susu magnesium (milk of magnesia)tablet Al (OH)s yang mengandung 50% AlzOs. Satu berupa suspensi yang berisi 7-8,5% Mg (OH)2, Satugram Al (OH)s dapat menetralkan 25 mEq asam. ml susu magnesium dapat menetralkan 2,7 mEq Dosis tunggal yang dianjurkan 0,6 gram' asam. Dosis yang dianjurkan 5-30 ml. Bentuk lain KALSIUM KARBONAT. Kalsium karbonat merupa- ialah tablet susu rnagnesium berisi 325 mg Mg kan antasid yang efektif, karena mula kerjanya (OH)z yang dapat menetralkan 11 ,1 mEq asam' cepat, masa kerjanya lama dan daya menetralkan MAGNESIUM TRISILIKAT. Magnesium trisilikat asamnya cukup tinggi. (MgzSigOonH20) sebagai antasid nonsistemik be- Kalsium karbonat dapat menyebabkan konsti- reaksi dalam lambung sebagai berikut: pasi, mual, muntah, perdarahan saluran cerna dan Silikon dioksid berupa gel yang terbentuk dislungsi ginjal dan fenomen acid rebound' Feno- mena tersebut bukan berdasar daya netralisasi dalam lambung diduga berfungsi menutup tukak. asam, tetapi merupakan kerja langsung kalsium di Sebanyak 7% silika dari magnesium trisilikat akan anlrum yang mensekresi gastrin yang merangsang diabsorpsi melalui usus dan diekskresi dalam urin. sel parietal yang mengeluarkan HCI (H'). Sebagai Silika gel dan magnesium trisilikat merupakan ad- akibatnya, sekresi asam pada malam hari akan sorben yang baik; tidak hanya mengadsorpsi pepsin sangat tinggiyang akan mengurangi efek netralisasi tetapi juga protein dan besi dalam makanan' Mula obat ini. Elek serius yang dapat terjadi ialah hiper- kerja magnesium trisilikat lambat, untuk menetral- kalsemia, kalsilikasi metastatik, alkalosis, azote- kan 30% HCI 0,1 N diperlukan waktu 15 menit' mia, terutama terjadi pada penggunaan kronik kalsium karbonat bersama susu dan antasid lain (mitk alkati syndrome). Pemberian 4 g kalsium kar- bonat dapat menyebabkan hiperkalsemia ringan' fMgeSigOa (n)HzO + 4H* 2Mg** + 3 SiOz + (n + 2) Hzo.
504 Farmakologi dan Terapi sedangkan untuk menetralkan 60% HCI 0,1 N diper_ Saluran cerna. penggunaan antasid yang lukan waktu satu jam. Dosis tinggimagnesium lrisili- kat menyebabkan diare. Banyak dilaporkan terjadi_ mengandung magnesium dapat menimbulkan diare nya batu silikat setelah penggunaan kronik mag- nesiilm trisilikat. Ditinjau dari efektivitasnya yang dan yang mengandung aluminium menimbulkan rendah dan potensinya untuk menimbulkan toksisi_ obstruksi terutama berbahaya pada orang tua de- tas yang khas, kurang beralasan untuk mengguna_ kan obat ini sebagai antasid. ngan perdarahan usus, Asupan natrium. Hampir semua antasid me_ Magnesium trisilikat tersedia dalam bentuk tablet 500 mgi dosis yang dianjurkan 1_4 gram. ngandung nalrium, sehingga perlu diperhatikan Tersedia pula sebagai bubuk magnesium trisilikat yang mengandung sekurang-kurangnya 2ooh MgO penggunaannya pada pasien yang harus diet ren_ dan 45o/o silikon dioksida. Satu gram magnesium dah natrium, misalnya pada penyakit kardiovas- trisilikat dapat menetralkan 13-1 7 mEq asam. kular. Sediaan antasid lain dan posologinya dapat lnteraksi dengan obat lain. Antasid dapat dilihat pada Tabel 34-1. mengurangi absorpsi berbagai obat misalnya lNH, EFEK SAMPING. Tidak ada antasid yang bebas penisilin, tetrasiklin, nitrolurantoin, asam nalidiksat, efek samping, terutama pada penggunaan dosis sulfonamid, fenilbutazon, digoksin dan klorproma- besar jangka lama. Elek samping yang timbul an- zin. Antasid sistemik dapat meningkatkan pH urin, tara lain : sehingga menurunkan ekskresi amin misalnya kina dan amfetamin serta meningkatkan ekskresi sali_ Sindroma susu alkali. Sindroma ini hanya silat. timbul pada pasien yang memakai/menggunakan ANTASID DALAM TERAPITUKAK PEPTIK antasida sistemik atau kalsium karbonat dan minum susu dalam jumlah besar untuk jangka lama. Geja- Seringkali antasid digunakan dalam pengo_ batan sendiri (self medication) untuk berbagai lanya a.l. sakit kepala, iritabel, lemah, mual dan keluhan lambung. Akibat iklan yang berlebihan muntah. Sindroma ini ditandai dengan hiperkalse_ maka masyarakat dan sebagian dokter percaya mia, alkalosis ringan, kalsilikasi dan terbentuknya bahwa setiap keluhan di bagian lambung akan sem_ batu ginjal serta gagal ginjal kronik. Keadaan ini buh dengan antasid, sehingga terjadi penggunaan diduga disebabkan protein dalam susu yang me_ antasid yang berlebihan. ningkatkan absorpsi kalsium. Hiperkalsemia yang Dalam pengobatan tukak peptik antasid me- timbul mungkin menekan sekresi hormon paratiroid megang peranan penting di samping berbagai carayang selanjutnya meningkatkan ekskresi kalsium pengobatan lain. Dengan pemberian antasid, nyeriurin, dan dapat membentuk batu kalsium karena lambung pasien tukak peptik akan hilang, tetapipengendapan di saluran kemih. tidak berarti pasien dalam taral penyembuhan, jadi bahaya perforasi tetap ada. Batu ginjal, osteomalasia dan osteoporo_sis. Aluminium hidroksida dan loslat dapat mem- Kegagalan pengobatan simtomatik lukak pep_ tik dengan antasid disebabkan karena: lrekuensibentuk senyawa yang sukar larut dalam usus halus, pengobatan yang tidak adekuat, dosis yang diberi_ kan tidak cukup, pemilihan sediaan yang tidak tepat,sehingga mengurangi absorpsi loslat dan diikuti sekresi asam lambung diwaktu tidur tidak terkontrol. Regimen dosis antasid bervariasi lergantung daripenurunan ekskresi losfat urin. penurunan absorpsi beratnya gejala. Untuk tukak peptik tanpa kom_ini berakibat resorpsi tulang yang selanjutnya me_ plikasi pemberian pada 1 dan 3 jam setelah makan dan menjelang tidur malam umumnya memadai.nyebabkan hiperkalsiuria dan meningkatnyaab- Bentuk tablet maupun suspensi menunjukkan efek- tivitas yang sama.sorpsi kalsium dari usus halus. perubahan metabo_ Hal-hal berikut dapat digunakan sebagai pe_lisme kalsium ini dapat berakibat batu kalsium doman untuk penggunaan antasid : (1 ) penggunaan antasid sistemik jangka panjang sebaiknya dihin-saluran kemih, osteomalasia dan osteoporosis. darkan; (2) bentuk suspensi mula kerjanya lebih Neurotoksisitas. Aluminium yang diabsorpsi cepat daripada bentuk tablet; (3) urutan daya netra_dalam jumlah kecil dapat tertimbun dalam otak, dan lisasi asam oleh antasid dari yang tinggi ke yangdiduga mendasari sindroma ensefalopati yang ter-jadi pada pasien gagal ginjal kronik dan pasienpenyakit Alzheimer,
Obat Lokal 505 Tabel 34-1. SEDIAAN ANTASIDNama Obat Bentuk sediaan dan dosis Toksisitas KeteranganNatrium bikarbonat Tablet 500 mg Alkalosis sistemik, udem, Digunakan untuk mengobati Dosis: 1-4 g/hari perforasi lambung asidosis sistemik. Untuk membuat urin alkali. Untuk mengatasi pruritus Pada penggunaan lokal.Aluminium hidroksida Tablet Ekskresi Al-fosfat me- Masa kerja sebagai antasid Suspensi 4% lalui tinia meningkat, me- lama. Mempunyai sifat Dosis tunggal 0,6 g nimbulkan sindroma dePle- astringen dan demulsen. si fosfat. Menyebabkan Dapat digunakan unluk konstipasi, mual, muntah mengobati netrolitiasis dan obstruksi usus. lostat.Aluminium losfat Suspensi 4-5% KonstipasiAl-karbonat basa Dosis : 15-45 ml Suspensi berisi 5% Konstipasi Sifat farmakologis sama AlzOg dan 2,4 o/o COz seperti aluminium hidrok- Dosis : 8 ml sida. Satu ml susPensi dapat menetralkan 1,2-1 ,5 mEq asam.Al-natrium dihidroksi- Tablet: 300 mg Konstipasi Kombinasi antara NaHCOs karbonat Dosis :300-600 mg dan Aluminium hidroksida Dosis 2-3 g/hari Fenomen acid rebound, lin-Kalsium karbonat tablet 0,5-0,6 g ja menjadi keras, konsti- Mula kerja cepat, masa pasi, kerusakan ginjal, hi- kerja panjang.Magnesium karbonat Dosis 0,6-2 g/hari perkalsemia, alkalosis, rnilk alkali syndrome Efeknya lebih lambat dari pada kalsium karbonat. Kebutuhannya lebih besar daripada kalsium karbonat.Magnesium hidroksida Suspensi susu Diare (bersilat katartik), Kerjanya lama, efek ne' magnesium 7-8% ion magnesium yang diseraP Dosis 5-30 ml akan menyebabkan kelain- tralisasinya lengkaP. Tablet 325 mg lon magnesium Yang di- an neuromuskular. absorpsi akan menyebabkan efek sistemik. Urin menjadi alkalis.Magnesium trisilikat Tablet 500 mg Diare, s/icaous ne1hroliths SiOe yang terjadi daPat Dosis 1-4 g/hari melapisi dan melindungi ulkus. Kerjanya lambat. Sebagai adsorben Pada ke' racunan oral,
506 Farmakologi dan Terapi rendah ialah sebagai berikut : kalsium karbonat, Penghambatan maksimal bertahan selama 4 jam, tetapi produksi asam lambat kembali ke nilai nor_ magnesium karbonat, magnesium oksida dan mag_ mal. nesium hidroksida, dihidroksi aluminium natrium karbonat atau dihidroksi aluminium asetat; (4) cam- Penghambatan berlangsung lama dan pro_ puran\"dua atau lebih antasid tidak lebih baik dari- duksi baru kembali ke nilai normal 3-5 hari setelah pada satu macam sediaan antasid. Untuk menghi- dosis tunggal. Plasma gastrin meningkat setelah langkan konstipasi atau diare lebih baik diberikan dua preparat yang terpisah daripada sebagai cam- pengobatan 7 hari atau lebih dan baru kembali puran; (5) jangan menilai biaya pengobatan menu_ normal 7-14 hari setelah obat dihentikan. plasma rul harga saluan (unit), tetapi berdasarkan biaya gastrin meningkat akibat hipoasiditas, jadi bukan efek primer obat ini. Omeprazol tidak mempenga_ sehari untuk mempertahankan netralnya asam lam_ ruhi sekresi pepsin. bung, Farmakokinetik. Omeprazol sebaiknya diberikan Pada pasien tukak peptik yang berat peng_ sebagai tablet salut enterik. Sediaan ini tidak meng- obatan dengan antasid perlu dilakukan bersamaan alami aktivasi di lambung sehingga bioavailabilitas- segala usaha pengobatan lainnya yaitu diet, istira- nya lebih baik. Tabletyang pecah di lambung meng- hat, psikoterapi, pemberian antikolinergik. pemberi- alami aktivasi lalu terikat pada berbagai gugus sulfhidril mukus dan makanan. an obat sedatif nyatanya tidak lebih baik dari Obat ini mempunyai masalah bioavailabilitas, plasebo. formulasi berbeda memperlihatkan presentasi jum- lah absorpsi yang bervariasi luas. Bioavailabilitas 1.2. OBAT PENGHAMBAT SEKRESI tablet yang bukan salut enterik meningkat dalam 5-7 ASAM LAMBUNG hari, ini dapat dijelaskan dengan berkurangnya Selain antasid, juga digunakan obat berikut pada tukak peptik yaitu antihistamin H2 (lihat Bab produksi asam lambung setelah obat bekerja. 18), antikolinergik (dibahas di Bab 3), sukralfar, Omeprazol mengalami metabolisme lengkap. omeprazol, dan misoprostol. Hanya tiga obat yangdisebut terakhir akan dibahas di sini. Omeprazol Tidak ditemukan omeprazol dalam bentuk asal di dapat dikatakan bekerja lokal. Misoprostol kerjanya urin, 20% dari obat radioaktif yang ditelan ditemu- lebih luas tetapi dibahas di sini atas dasar penggu- kan dalam tlnja. naannya yang sama. lndikasi. lndikasi omeprazol sama dengan AHzOMEPRAZOL yaitu pada penyakit peptik. Terhadap sindrom Zol_ Omeprazol merupakan penghambat sekre$iasam lambung lebih kuat dari AHz. Obat ini bekerja linger-Ellison, obat ini dapat menekan produksidi proses terakhir produksi asam lambung, lebih asam lambung lebih baik dari AH2 pada dosis yangdistal dariAMp. efek sampingnya tidak terlalu mengganggu. Efek- tivitas dan dosis obat ini untuk mencegah kambuh-Farmakodinami. Omeprazol merupakan basa nya tukak peptik sedang diteliti.lemah yang terkumpul di kanalikuli sekretoar dan Efek Samping. Pada uji klinik, efek samping obatmengalami aktivasi disitu. Bentuk aktifnya berikatan ini tidak berbeda dengan plasebo. pemberian 200 mg lV selama 24 jam tidak menimbulkan masalah.dengan gugus sulfhidril enzim H*, K*, ATpase Setelah pengobatan selama 4 tahun tidak didapat- kan peninggian insidens tumor karsinoid lambung.(enzim ini dikenal sebagai pompa proton) dan ber- Kekhawatiran terjadinya tumor tersebut didasarkanada di membran apikal sel parietal. lkatan ini me- peningkatan insidens pada hewan coba yang diberinyebabkan terjadinya penghambatan enzim terse_ omeprazol dosis besar secara kronis.but. Produksi asam lambung praktis terhenti (> lnteraksi Obat. Omeprazol tidak berinteraksi de-90%) setelah penghambatan pompa proton ter- ngan obat lain seluas AHz. lnteraksi dengan teofilin dan propranolol tidak terjadi. peningkatan kadarsebut. Omeprazol menurunkan sekresi asam lam- diazepam dan memanjangnya waktu tidur oleh bar- biturat pada eksperimen hewan dilaporkan terjadi.bung basal dan akibat stimulasi, lepas dari jenisperangsangnya histamin, asetilkolin atau gastrin. Dosis : 20 mg sehari, kecuali untuk pasien sindrom Zollinger- Ellison yang memerlukan 60-70 mg/hari.
Farmakologi dan Terapi Pepsin ialah enzim proteolitik yang kurang karena itu dinamakan zat hidrokoleretik. Zat inipenting dibanding dengan enzim pankreas. pada hanya merangsang pengeluaran empedu dandelisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yangseriu.s. Delisiensi pepsin total ditemukan pada bukan produksi empedu,pasien aklorhidria. Kegagalan lambung untuk men- Berbeda dengan asam kolat, asam kenode-sekresi pepsin dan asam dengan rangsangan yang oksikolat menurunkan kadar kolesterol dalam em-adekuat disebut akilia gastrika, sering lerjadi pada pedu. Obat ini berguna untuk mengatasi batu koles-pasien anemia pernisiosa dan karsinoma lambung. terol kandung empedu pada pasien tertentu. ObatEmpedu. Empedu mengandung asam empedu dan ini bekerja dengan menurunkan absorpsi kolesterolkonjugatnya. Zat empedu yang penting untuk dari usus (mungkin karena sekresi garam empedumanusia ialah garam natrium asam kolat dan asarn kurang) dan menurunkan sintesis kolesterol sehu-kenodeoksikolat. Selain penting untuk penyerapan bungan dengan hambatan terhadap hidroksi-metillemak, empedu juga penting untuk absorpsi zat larut glutanil -KoA reduklase. Bila kadar asam kenodeok-lemak misalnya vitamin A, D, E dan K. Dalam jumlahbesar, garam empedu dapat menetralkan asam sikolat mencapai 70% empedu total, maka larutanlambung yang masuk ke duodenum. pada keadaan empedu yang tadinya jenuh kolesterol menjadi tidaknormal hati mensekresi + 24 g garam empedu atau jenuh. Obat ini tidak mempengaruhi batu kalsium700-1000 ml cairan empedu/hari. Kira-kira g5% em- atau batu pigmen empedu yang radiolusen.pedu direabsorpsi pada usus kecil bagian bawah(sirkulasi enterohepatik), sehingga hanya g00 mg Pengobatan jangka panjang dengan obat inigaram empedu yang harus disintesis per harinya. menyebabkan atroli mikrovili saluran empedu dan meningkatnya liposit sinusoidal. Hepatotoksisitas Asam-asam empedu meningkalkan sekresi juga dilaporkan terjadi, yang dihubungkan denganempedu dan disebut zat koleretik, garam empedu metabolitnya yaitu asam litokolat. Diare dapat jugakurang memperlihatkan aktivitas koleretik. Asamdehidrokolat suatu kolat semisintetik terutama aktil terjadi. Garam empedu menurunkan resistensi mu-untuk merangsang empedu dengan BM rendah kosa saluran cerna terhadap HCl. Kenyataan ini diduga mempunyai implikasi terhadap terjadinya gastritis, tukak peptik dan relluks esofagitis. Dalam Tabel 34-2dapal dilihat sediaan enzim dan penggunaannya. Tabel34-2. DIcESTAN DAN ENZTM LAtNNYANama obat Bentuk sediaan dan dosis Penggunaan KeteranganAsam glutamat Kapsul 340 mg Asal dari mukosa lambung berbagai jenis hewan yang Dosis : 0,35-1 g biasa dimakan. Pada suasana asam, pepsinPepsin Eliksir 5,5% Membantu pemecahan protein menghancurkan pankreatin, Dosis : 2-4 ml menjadi proteosa dan sedangkan pada suasana pepton. basa atau netral, pepsin dihancurkan oleh pankrea- Terapi tambahan pada akilia tin. gastrika Asal ekstrak pankreas dariPankreatin Tablet bersalut enteral Membantu pencernaan kar- berbagai hewan, mengan- Dosis 0,3-1 g/kg BB/hr bohidrat dan protein pada dung tripsin,lipase, dan amilase. defisiensi pankreas seperti Menyebabkan reaksi alergi, pada pankreatitis dan pan- serta iritasi bukal kreas fibrokistik. dan perianal.
Obat Lokal 509Tabel 34-2. DIGESTAN DAN ENZIM LAINNYA (Sambungan) KeteranganNama obat Bentuk sediaan dan dosis Penggunaan Enzim proteolitik atau campuran enzim-enzim asalDiastase Dosis : 60-300 mg Amylaceous dyspepsia Carica papaya.Papain Dosis 120-600 mg Membantu pencernaan protein Bisa menyebabkan reaksi pada dispepsia kronik dan alergi dan menghancurkan gastrltis dinding esof agus sehingga dapat menyebabkan perlorasiAsam dehidro- Tablet 250 mg Merangsang sekresi empedu kolat Dosis 3 kali 250 mg/hari (volume) tanpa meningkat- Tidak boleh diberikan nya garam dan pigmen pada penderita obstruksiNatrium dehi- 500 mg dalam 10 ml air, empedu. biliar, dan hepatitis drokolat 600 mg dalam 3 ml air, berat. 1 g dalam 1 ml air, Seperti asam dehidrokolat 2 g dalam 10 ml air, Elek toksik berupa hipo- Dosis lV 0,1-1 g tensi, bradikardi, otot hiperaktif , dan reaksi alergi. Pemberian lV cepat bisa menyebabkan kematian. Bila pemberian lV bocor menyebabkan reaksi lokal (ekstravasasi). 2. PENCAHAR (3) obat, misalnya opium, antikolinergik, pengham- bat ganglion, klonidin, verapamil atau antasid alumi- 2.1. PATOFISIOLOGI KONSTIPASI nium dan kalsium. Konstipasi ialah kesulitan defekasi karena Mekanisme kerja pencahar yang sesungguh-tinja yang mengeras, otot polos usus yang lumpuh nya masih belum dapat dijelaskan, karena kom-misalnya pada megakolon kongenital dan ganggu- pleksnya faktor-faktor yang mempengaruhi lungsian relleks delekasi (konstipasi habitual); sedangkan kolon, transport air dan elektrolit. Secara umumobstipasi ialah kesulitan defekasi karena adanyaobstruksi intral atau ekstralumen usus, misalnya dapat dilelaskan a.l. sebagai berikut : (1) sifat hidro-pada karsinoma kolon sigmoid. filik atau osmotiknya sehingga terjadi penarikan air dengan akibat masa, konsistensi dan transit tinja Faktor penyebab konslipasi lainnya ialah: (1) bertambah; (2) pencahar bekerja langsung ataupunpsikis, misalnya akibat perubahan kondisi kakus, tidak langsung terhadap mukosa kolon dalam me-perubahan kebiasaan defekasi pada anak, peru- nurunkan (absorpsi) air dan NaCl, mungkin denganbahan situasi misalnya dalam perjalanan, atau mekanisme seperti pada (1); (3) pencahar dapatgangguan emosi misalnya pada keadaan depresi meningkatkan motilitas usus dengan akibat menu-mental; (2) penyakit, misalnya hemoroid sebagaiakibat kegagalan relaksasi sfingter ani karena nyeri, runnya absorpsi garam dan air dan selanjutnyamiksudem dan skleroderma, kelemahan otot pung-gung atau abdomen pada kehamilan multipara; dan mengurangi waktu transit. Pembicaraan tiap obat pencahar disederha- nakan dengan mengemukakan elek samping, ben- tuk dan dosis obat dalam Tabel 34-3,
510 Farmakologi dan Tarapi Tabel 34-3. OBAT PENCAHAR Nama Obat Bentuk Sediaan dan Dosi3 Efek samping/toksisitas Kelerangan PENCAHAR RANGSANG Dewasa : 15-60 ml Dianjurkan untuk diberi- Minyak jarak kan pagi hari waktu perut Anak : 5-15m| kosong. Dosis lsbih b€sar Dilsnilmetan tidak menambah €l€k pen- Fenolltalein Tabl€t 125 mg Elektrolit banyak keluar cahar. Bisakodil Dosis:60-100 mg Urin & tinja warna merah. Elek p€ncahar terlihat Reaksi alergi. setelah 3.iam Oksilenisatin Tabl€t bersalut enteral 5 E 10 mg Kolik usus Etek p€ncahar terlihat s€.Antrakinon Suposiloria 10 mg Perasaan terbakar pada telah 6-8 iam. Kaskara sagrada Dosis dewasa 10-15 mg penggunaan rektal Dosis anak 5-10 mg Efek p€ncahar lerlihat se- Sena lkterus, hepatitis dan t6lah 6-12 jam. Tablet 5 mg, sirup 5 mg/ reaksi hipersensitivitas Pada pemberian rektal €t€k Dantron 5ml pencahar t€rlihat setelah 1/4-1 iam.PENCAHAR GARAM Supositoria 10 mg Magnesium sullal Dewasa, oral 4-5 mg, per- Jarang digunakan. Elek rektal 10 mg pencahar terlihal s€lelah Susu magnesium Anak, oral 1.2 mg 6-12 iam Magn€sium oksida Magn€sium sitrat Sirup&Eliksir&tablet Pigmentasi mukosa kolon Zat aktif ditemukan pada Natrium toslat 125 mg air susu ibu. Nalrium sullat Dosis 2-5 ml atau Penggunaan lama menye- Elek pencahar torlihat se. Natrium losfat 100-300 mg. babkan kerusakan n€uron telah 8-12 jam mesenterik Sirup & Eliksir, dosb Etek pencahar t€rlihat se- 2-4 ml. t€lah 6 jam. Tabl€t 28O mg, dosis 0,5-2 g Elek pencahar terlihat se- Tabl€t 75 mg, dosis telah 6-8 jam. 75\"150 mg Pemberian oral dapat diab- Bubuk, dosis dewasa Mual, dehidrasi, dekompen. sorpsi 2070. 15-3O g sasi ginjal, hipotensi Elek pencahar t€rlihat so- paralisis p€rnapasan telah 3.6 jam. Suspensi, dosis dewasa. 15-30 ml sda sda Dosis dowasa 2-4 gram diuresis, dehidrasi E ek p€ncahar t€rlihat ss- lelah 6 jam. Dosis dewasa 200 ml. Harga mahal Dosis dewasa 4-8 g Dosis dewasa 15 g Dosis dewasa 4 g
Obat Lokal 511Tabel 34-3.. OBAT PENCAHAR (Sambungan)Nama Obat Bentuk Sediaan dan Dosis Efek samping/toksisitas KeteranganPENCAHAR PEMBENTUK Bubuldgranula 500 mg Obstruksi usus dan Elek pencahar lerlihat soMASSA Tabl€Vkapsul 500 mg esofagus telah 12-24 iam.Semisintetik: Dosis anak 3-4 kali 500 mg/hari Dosis dewasa 2-4 kali 1,5 g/hari sda Silat-sifatnya sama Metilselulosa sep€rti m€lilselulosa, Tabl€t 0,5 dan 1 g kecuali tidak larut dalam Natriumkarboksi- cairan lambung. melilselulosa Kapsul 650 mg Dosis dewasa 3-6 g Kaya akan hemiselulosa Kalsium polikarbolil 1-2 x 1 .000 mg sehari,Zat Alami : maksimum 6 g/hari Agar disertai air minum 250 mlPENCAHAH EMOLIEN Dosis dewasa 4'16 g Dioktilnatrium sulfo- suksinat Tablet 50-300 mg Pada hewan coba me- Etek p€ncahar terlihat Susp€nsi 4 mg/ml nyebabkan muntah dan diare setelah 24-28 jam Dioktilkalsiumsul- Dosis anak 10-40 mg/hari losuksinat Dosis dewasa 50-500 mg/hati Kolik usus Sifat-silatnya mirip Parafin cair Kapsul 50 dan 2zl0 mg dengan dioklilnatrium\" Dosis dewasa 50-240 mg/hari Mengganggu absorpsi zat-zat su lfosuksinat Minyak zaitun larut lemak. Dosis dowasa 15-30 mUhari Lipid pnaumonia. Hipoprotrombinomia dan Dosis 30 mg pruritus ani. 2.2. PILAHAN PENCAHAR menurunkan efek berbagai obat ini terhadap jumlah sekresi air. Dilenilmetan dan antrakinon ker,ianyaPENCAHAR RANGSANG terbatas pada usus besar sehingga terdapat masa laten 6 jam sebelum timbul efeknya. Minyak jarak, Pencahar rangsang (stimulant cathartrcs) me- yang kerjanya pada usus halus, mempunyai masarangsang mukosa, saraf intramural atau otot polos laten 3 jam.usus sehingga meningkatkan peristalsis dan sek-resi lendir usus. Pencahar rangsang dapat meng- MINYAK JARAK (Castor oil - oleum ricini),berasalhambat Na*, K* ATPase yang mungkin merupakan dari biji Ricinus communis, suatu trigliserid asamsebagian dari kerjanya sebagai pencahar, Banyak risinoleat dan asam lemak tidak jenuh. Di dalamdiantara pencahar rangsang juga meningkatkan usus halus minyak jarak dihidrolisis oleh enzim lipa- se menjadi gliserol dan asam risinoleat. Asam risin-sintesis prostaglandin dan siklik AMP, dan kerja ini oleat inilah yang merupakan bahan aktil. Minyakmeningkatkan sekresi air dan elektrolit. Pengham- jarak juga bersilat emolien. Sebagai pencahar obatbatan sintesis prostaglandin dengan indometasin ini tidak banyak digunakan lagi karena banyak obat
512 Farmakologi dan Terapi lain yang lebih aman. Minyak jarang menyebabkan golongan ini bergantung pada antrakinon yang dile_ kolik, dehidrasi yang disertai gangguan elektrolit. Obat ini merupakan bahan induksi diare pada pene_ paskan dari ikatan glikosidanya. Efek pencahar litian diare secara eksperimental pada tikus. antrakinon timbul setelah 6 jam. Setelah pemberian DIFENILMETAN. Fenolftalein diberikan per oral oral sebagian akan diabsorpsi dalam bentuk glikosi_ dan mengalami absorpsi kira-kira 15% di usus danya. Sebagian glikosida dihidrolisis oleh enzim halus. Efek fenoftalein dapat bertahan lama karena llora usus menjadi antrakinon dan bekerja sebagai pencahar di dalam kolon. mengalami sirkulasi enterohepatik. Sebagian besar lenolftalein diekskresi melalui tinja. Sebagian lagi Elek antrakinon yang tidak.diinginkan ialah diekskresi melalui ginjal dalam bentuk metabolit- efek pencahar yang berlebihan. Zat aktit bisa dite_ nya. Pemberian dosis besarlenolftalein menyebab- mukan pada ASI sehingga bisa mempengaruhi bayi kan bentuk utuh ditemukan dalam urin; pada sua_ yang disusui. Melanosis kolon (pigmentasi kolon) sana alkali menyebabkan urin dan tinja berwarna dapat terjadi dan menghilang setelah obat dihenti_ merah. Ekskresi bersama ASI jumlahnya kecil se_ kan 4-12 bulan. hingga tidak mempengaruhi bayi yang disusui. Kaskara Sagrada. Kaskara sagrada diperoleh dari Fenolftalein relatif tidak toksik untuk pengo_ kulit pohon Rhamnus purshiana,yangmengandung batan jangka pendek, tetapi dosis berlebihan me_ 6-9% antrakinon. Pemberian kaskara sagrada per ningkatkan kehilangan elektrolit. Fenolltalein dapat oral menyebabkan tinja menjadi lembek setelah menimbulkan reaksi alergi berupa erupsi, sindrom 8-12 jam. Stevens-Johnson, urlikaria dan pigmentasi kulit. Kadang-kadang menimbulkan albuminuria dan Dilaporkan bahwa seorang pasien wanita 55 adanya hemoglobin bebas dalam urin. tahun yang mendapat kaskara sagrada 2_B kalil minggu selama 5 tahun mengalami hipokalemia. Bisakodil. Penelitian pada tikus, bisakodil secara oral mengalami hidrolisis menjadi dilenol di usus Sena. Sena, berasal dari daun atau buah Cassra bagian atas. Difenol yang diabsorpsi mengalami acutifolia dan Cassla angustifolia, mengandung zat konjugasidi hatidan dinding usus. Metabolit ini di_ aktif senosida A dan B. ekskresi melalui empedu, selanjutnya mengalami rehidrolisis menjadi difenol kembali yang akan me- Sebagian antrakinon yang diabsorpsi akan di- rangsang motilitas usus besar. ekskresi melaluiginjal dengan warna kuning sampai merah bila suasana urin alkali. Sena banyak digu- Efek pencahar timbul 6-12 jam setelah pem- nakan dalam campuran obat tradisional yang diin-berian oral, dan seperempat sampai satu jam sete_ dikasikan sebagai obat pelangsing tubuh.lah pemberian rektal. Pada pemberian oral, bisa-kodil diabsorpsi kira-kira So/0, dan diekskresi ber- Dantron. Dantron (dihidroksiantrakinon) lebih ba-sama urin dalam bentuk glukuronid. Ekskresi bisa- nyak mengandung bentuk antrakinon bebas dari_kodil terutama dalam tinja. pada bentuk glikosidanya. Tinja menjadi temOet< O-e jam setelah pemberian. Dosis oral dewasa 10-15 mg dan anak 5-10mg (0,8 mg/kgBB). Untuk menghindari iritasi lam_ PENCAHAR GARAM DAN PENCAHAR OSMOTIKbung tablet bisakodil harus ditelan langsung, jangandiisap atau dihancurkan. Bisakodil jangan dimai<an Contoh obat dari golongan ini ialah garambersama susu atau antasid. magnesium, garam natrium dan laktulosa. peristal- Elek sistemik bisakodil belum pernah dilapor-kan. Bisakodil dapat menimbulkan perasaan ter- sis usus meningkat disebabkan pengaruh tidakbakar pada rektum cian menimbulkan proktitis padapenggunaan selama beberapa minggu. langsung karena daya osmotiknya. Air ditarik keOksifenisatin asetat. Farmakodinamik oksifenisa- dalam lumen usus dan tinja menjadi lembek setelahtin asetat mirip dengan bisakodil. Efek pencaharnya 3-6 jam. Absorpsi pencahar garam melalui usustidak melebihi bisakodil. Obat ini jarang digunakan berlangsung lambat dan tidak sempurna.karena dapat menimbulkan hepatitis dan ikterus. Garam magnesium (MgSOa = garam Epsom,ANTRAKINON. Termasuk golongan ini ialah kas-kara sagrada, sena dan dantron. Efek pencahar garam lnggris) diabsorpsi melalui usus kira-kira 2Q% dan diekskresi melalui ginjal. Bila lungsi ginjal terganggu, garam magnesium berefek sistemik me_ nyebabkan dehidrasi, kegagalan lungsi ginjal, hipo_ tensi dan paralisis pernapasan. pengobatan dalam keadaan ini ialah dengan memberi.kan kalsium lV
Obat Lokal 513dan melakukan napas buatan. Garam magnesium Natriumkarboksimetilselulosa. Obat ini tidak laruttidak boleh diberikan pada pasien dengan gagal dalam cairan lambung dan juga digunakan sebagaiginjal. antasid.Laktuloba, merupakan disakarlda semisintetik Psilium (plantago). Psilium sekarang telah digan- tikan dengan preparat yang lebih murni dan ditam-yang tidak dipecah oleh enzim usus dan tidak diab- bahkan dengan musiloid (mucilloid), suatu sub-sorpsi di usus halus. Laktulosa tersedia dalam ben- stansi hidrolilik yang membentuk gelatin bila ber-tuk sirup. Obat ini diminum bersama sari buah, atau campur dengan air; dosis yang dianjurkan 1-3 kaliair dalam jumlah cukup banyak. 3-3,6 g sehari dalam 250 ml air atau sari buah. Pada penggunaan kronik, psilium dikatakan dapat menu- Dosis penunjang harian untuk mengatasi kon- runkan kadar kolesterol darah, karena mengganggu absorpsi asam empedu.stipasi sangat bervariasi, biasanya 7-10 g dosis Agar-agar. Merupakan koloid hidrolil, kaya akantunggal, maupun terbagi. Kadang-kadang dibutuh- hemiselulosa yang tidak dicerna dan tidak diab-kan dosis awal yang lebih besar (40 S), dan efek sorpsi. Dosis yang dianjurkan ialah 4-16 g. Agar-maksimum laktulosa mungkin baru terlihat setelah agar yang biasa dibuat penganan merupakan pen- cahar massa yang mudah didapat, dan terterimabeberapa hari. Untuk keadaan hipertensi portalkronis dan ensofalopati hepar dosis penunjang baik karena rasa dapat disesuaikan secara in-biasanya 3-4 kali 20-30 g (30-45 ml) laktulosa se-hari; dosis ini disesuaikan agar delekasi 2-3 kali dividual.sehari dan tinja lunak, serta pH 5,5. Laktulosa luga Polikarbofil dan kalsium polikarbofil merupakandapat diberikan per rektal. poliakrilik resin hidrolilik yang tidak diabsorpsi, lebihPENCAHAR PEMBENTUK MASSA banyak mengikat air dari pencahar pembentuk ma- sa lainnya. Polikarbofil dapat mengikat air 60-100 Obat golongan ini berasal dari alam atau di- kali dari beratnya sehingga memperbanyak massabuat secara semisintetik. Golongan ini bekerja de- tinja, Preparat ini mengandung natrium dalam jum- lah kecil. Dalam saluran cerna kalsium polikarbolilngan mengikat air dan ion dalam lumen kolon, dilepaskan ion Ca**, sehingga janEan digunakandengan demikian tinja akan menjadi lebih banyak pada pasien yang asupan kalsium dibatasi.dan lunak. Sebagian dari komponennya misalnyapektin akan dicerna bakteri kolon dan metabolitnya PENCAHAR EMOLIENakan meningkatkan elek pencahar melalui pening'katan osmotik cairan lumen. Contoh sediaan alam Obat yang termasuk golongan ini memudah-ialah agar-agar dan psilium sedangkan sediaan kan defekasi dengan jalan melunakkan tinja tanpasemisintetik ialah metilselulosa dan natrium karbok- merangsang peristalsis usus, baik langsung mau-simetilselulosa. pun tidak langsung.Metilselulosa. Obat ini diberikan secara oral, tidak ZAT PENURUN TEGANGAN PERMUKAANdiabsorpsi melalui saluran cerna sehingga dieks- (SURFACE ACTM AGENI). Obatyang termasukkresi melalui tinja. Dalam cairan usus, metil-selu-losa akan mengembang membentuk gel emolien golongan ini ialah dioktilnatrium sullosuksinat danatau larutan kental, yang dapat melunakkan tinja. parafin. Cara kerja dioktilnatrium sulfosuksinat ialahMungkin residu yang tidak dicerna merangsang dengan menurunkan tegangan permukaan, sehing-peristalsis usus secara refleks. Elek pencahar di- ga mempermudah penetrasi air dan lemak ke dalam masa tinja. Tinja menjadi lunak setelah 24-48 iam.peroleh setelah 12-24 jam, dan elek maksimaldalam beberapa hari pengobatan. Obat ini tidak Penggunaan dioktilnatrium sullosuksinat pada manusia sesekali menyebabkan kolik usus.menimbulkan efek sistemik. Tetapi pada beberapa Pada hewan coba, dosis besar dioktilnatriumsul-pasien bisa terjadi obstruksi usus atau esolagus,oleh karena itu metilselulosa tidak boleh diberikan fosuksinat menyebabkan muntah dan diare. Dioktil- natrium sulfosuksinat bersifat hepatotoksik; ia juga'pada pasien dengan kelainan mengunyah. dapat meningkatkan risiko hepatotoksik obat-obat lain yang juga toksik terhadap hati. Metilselulosa digunakan untuk melembekkantinja pada pasien yang tidak boleh mengejan, umpa-manya pada hemoroid. Penggunaan untuk menu-runkan berat badan pada obesitas mungkin ber-dasarkan efek rasa kenyang.
514 Farmakologi dan TerapiParafin cair. Parafin (mineral oil) ialah campuran Untuk membersihkan isi usus sebelum peme-cairan hidrokarbon yang diperoleh dari minyak riksaan radiologi, pemeriksaan rektum dan operasibumi. Setelah minum obat ini tinja melunak, dise- usus sebaiknya digunakan garam lnggris, bisakodilbab(an berkurangnya reabsorpsi air dari tinja. atau minyak jarak. Paralin cair tidak dicerna di dalam usus dan Untuk menghilangkan racun pada pasien ke-hanya sedikit diabsorpsi. Yang diabsorpsi ditemu- racunan sebaiknya digunakan garam lnggris ataukan pada limlonodus mesenterik, hati dan limpa. pencahar yang mudah didapat misalnya minyak goreng. Kebiasaan menggunakan parafin cair akan Penyalahgunaan pencahar yang banyak terjadimengganggu absorpsi zat larut lemak misalnya ab- di masyarakat dengan alasan menjaga kesehat- an, sama sekali tidak rasional karena akan menu-sorpsi karoten menurun 50%, juga absorpsi vita- runkan sensitivitas mukosa sehingga usus gagalmin A dan D akan menurun. Absorpsi vitamin K bereaksi terhadap rangsang llsiologik.menurun dengan akibat hipoprotrombinemia; dan Penggunaan pencahar secara kronik dapatjuga dilaporkan terjadinya pneumonia lipid. Obat ini menyebabkan diare dengan akibat kehilangan air dan gangguan keseimbangan elektrolit, Gangguanmenyebabkan pruritus ani; menyulitkan penyem- keseimbangan elektrolit akan mengakibatkan hipo-buhan pasca bedah daerah anorektal dan menye- kalemia melalui terjadinya aldosteronisme sekun- der, bila deplesi volum plasma jelas. Steatore danbabkan perdarahan. Jadi untuk penggunaan kronik gastroenleropati disertai kehilangan protein denganjelas obat ini tidak aman. akibat hipoalbuminuria. Di samping itu dapat pula terjadi kelemahan otot rangka, berat badan menu-Minyak zaitun. Minyak zaitun yang dicerna akan run dan paralisis otot polos. Pengeluaran kalsium yang terlalu banyak dapat menimbulkan osteoma-menurunkan sekresi dan motilitas lambung dan me- lasia.rupakan sumber energi (Tabel 34-3). KONTRAINDIKASI. Penggunaan pencahar pada 2.3. PENGGUNAAN, PENYALAHGUNAAN pasien dengan dugaan apendiksitis, obstruksi usus DAN BAHAYA PENCAHAR atau sakit perut yang tidak diketahui sebabnya, dapat membahayakan. Pencahar terutama digunakan untuk mengo-bati konstipasi fungsional dan tidak dapat menga- Semua pencahar tidak boleh diberikan padatasi konstipasi yang disebabkan keadaan patologis pasien dengan mual, muntah, spasme, kolik atau berbagai gangguan abdomen lainnya.usus. Banyak penyebab konstipasi fungsional 3. OBAT LOKAL LAINdapat diatasi secara sederhana tanpa obat, misal-nya dengan makanan berserat, minum adekuat, DEMULSENdan olah raga. Bila tindakan di atas tidak berhasilmaka boleh ditambahkan obat pencahar pemben- Obat ini merupakan senyawa dengan berattuk massa atau pencahar garam. Pencahar emolien molekul tinggi, misalnya gom Arab, tragakan dankadang-kadang menolong, tetapi sering tidak ber-hasil. Sebaiknya obat pencahar digunakan dengan gliserin. Pada pemakaian lokal bentuk larutanZat inidosis elektif yang paling rendah, jangan terlalu menghilangkan iritasi, dan secara lisik melindungi sel di bawahnya terhadap kontak dengan iritan darisering, dan pengobatan dihentikan secepatnya. luar. Demulsen ini digunakan dalam bentuk larutan dan obat kompres, salep, dan losion untuk kulit;Konstipasi akibat opium, antimuskarinik dan bebe- dalam bentuk sirup dan enema untuk keperluan saluran cerna; dalam bentuk tablet isap untuk ke-rapa obat antihipertensi yang diberikan secarakronik, diatasi terlebih dahulu dengan mengatur rongkongan dan dalam bentuk larutan untukdosis obat tersebut atau menggantikannya dengan pemasangan lensa kontak.obat lain, sebelum menggunakan pencahar. Seba-liknya obat antimuskarinik mungkin berguna untukmengatasi konstipasi yang berkaitan denganspasme usus. Pencahar emolien misalnya dioktilnatrium sul-fosuksinat diindikasikan pada penyakit bila menge-jan dan/atau tinja keras dapat membahayakan mi-salnya penyakit wasir, hernia, gagal jantung, penya-kit koroner, hipertensi berat dan peninggian tekananintrakranial, ataupun intraokular.
Obat Lokal 515 Di bidang larmasi bahan ini dipakai sebagai spesi{ik, sehingga obat-obatan, nutrien dan enzimvehikulum, bahan penstabil emulsi dan suspensi. dalam saluran cerna akan dijerap juga. Akasia (gom Arab) ialah getah dari Acacia Mg trisilikat Al (OH)s dan karbon aktif (Norit)senega/,'tragakan ialah getah dari Astragalus gum- berspektrum kerja luas dan masa kerla cepat se-mifer, kedua zat tersebut tersedia sebagai bubuk.Gliserin banyak dipakai sebagai vehikulum untuk hingga berguna pada keadaan darurat untuk meng-obat kulit. Kadar tinggi gliserin dapat menyebabkandehidrasi dan iritasi jaringan. Secara oral dan pa- obati keracunan obat. Karbon aktif ternyata meng- hambat absorpsi teofilin dan berguna untuk meng-renteral juga diindikasikan pada udem serebral, danuntuk menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi. atasi keracunan. Penelitian terbatas mendapatkanEfek toksik pada pemakaian sistemik berupa hemo- bahwa pemberian 3 x 8 g karbon aktif dapat menu-lisis, hemoglobinuria dan gagal ginjal. runkan kadar kolesterol tanpa efek samping yang berarti. Perlu diteliti lebih iauh apakah tidak lerjadiEMOLIEN gangguan absorpsi zat penting setelah pengobatan jangka panjang. Emolien ialah lemak dan minyak yang diguna-kan lokal pada kulit dan mukosa. Emolien diguna- Kaolin dipakai pada kolitis ulseratil kronikkan sebagai protektif dan penghalus kulit, karenamembentuk lapisan minyak pada stratum korneum untuk menjerap bakteri dan toksin pada kolon, Pek-sehingga mencegah penguapan air. Emolien juga tin sering dipakai dalam pengobatan diare biasanyadigunakan sebagai vehikulum. dalam kombinasi dengan kaolin. Minyak tumbuh-tumbuhan, misalnya minyakzaitun, minyak katun, minyak amandel, pada pema- Simetikon ialah kombinasi senyawa dimetilkaian oral bersifat emolien dan protektif terhadap polisiloksan dan silika gel, yang tersedia sebagaisaluran cerna. Sediaan ini digunakan untuk terapi sediaan tunggal atau dalam kombinasi dengan an-simtomatik keracunan zat korosif. Lemak dombamisalnya lanolin dan sediaan hidrokarbon misal- tasid. Simetikon, berdasarkan penurunan tegangannya vaselin digunakan sebagai bahan dasar salep. permukaan bersifat antibusa (anti foaming). Digu- nakan untuk mengatasi meteorisme yang sering terjadi pascabedah abdomen atau akibat aerofagia. Bukti ilmiah mengenai efektivitas klinisnya belum mapan. Tidak dilaporkan efek samping dengan obat ini. Aktivitas antibusa berkurang oleh antasid se- hingga dalam tablet kombinasi harus dipisahkan satu sama lain.PROTEKTIF SKLEROSAN Demulsen dan emolien bersifat protektif , teta- Sklerosan ialah zat yang menyebabkan skle- rosis. Pemberian secara lokal pada varises danpi yang dimaksud dengan protektif disini ialah zat pada hemoroid menyebabkan sklerosis vena. Ber-berbentuk bedak halus yang tidak larut dalam air bagai iritan dipakai sebagai sklerosan.dan inaktif secara kimiawi. Protektif digunakanuntuk menutup kulit atau membran mukosa dan Na-morhuat 5%, disuntikkan pada vena bersang-untuk mencegah kontak dengan iritan. kutan, kira-kira 1-5 ml. Na-morhuat dapat menim- bulkan reaksi hipersensitivitas dan emboli paru. Zat yang juga digunakan sebagai protektif Natrium tetradeksil sulfat 1-3% disuntikkan keialah bubuk Zn oksida, Zn stearat, asam borat danMg stearat. dalam vena untuk menimbulkan sklerosis padavari- ses; dosis lazim 0,5-2 ml, jangan melebihi 10 ml. Talk, terutama mengandung MgSieOs, dapat Na-tetradesil sullat dapat menimbulkan reaksi al'er- gi termasuk anafilaksis. Sebaiknya tidak diberikanmenimbulkan reaksi granulomatus jika dipakai pada wanita hamil.pada luka atau pada daerah pembedahan. Olehkarena itu talk jangan digunakan untuk melicinkansarung tangan.PENJERAP (ADSORBEN) oBAT KERTNGAT (ANTI PERSPIRANT) Pemberian oral obat ini dapat menjerap bak- Biasanya kelompok obat ini dipakai dalamteri, toksin dan gas, akan tetapi adsorpsi ini tidak bentuk aerosol, batang (stick), krem atau cairan,
516 Farmakologi dan Terapidimaksudkan untuk mengurangi pengeluaran keri- ENZIMngat yang berlebihan. Sebagai astringen obat ini mengurangi sekret kulit. Penggunaan obat keringat Pembicaraan ini lerbatas pada enzim yang ini dapat mengurangi keringat 20-40% tergantung bekerja lokal setelah pemberian topikal maupunzat dan cara pemberian; bentuk aerosol efektivitaspaling kecil. Zalyang sering digunakan ialah : alumi- suntikan hipodermis.nium klorida, aluminium klorhidrat, aluminium fenolsulfonat, aluminium sulfat dan seng fensulfonat. HIALURONIDASE. Hialuronidase suatu enzimDEODORAN yang mudah larut, pertama-tama ditemukan pada lestis mamalia. Deodoran mengurangi bau keringat yang bia-sanya disebabkan dekomposisi keringat secara Farmakodinamik & lntoksikasi. Hialuronidasespontan atau oleh bakteri. Sebenarnya untuk men-gatasi keadaan ini yang esensial ialah higiene kulit. menghidrolisis mukopolisakarida dari asam hialu-Deodoran ditujukan untuk mencegah dekomposisi ronat yang merupakan suatu komponen jaringantersebut. antarsel. Keadaan ini akan menurunkan viskositas cairan antarsel dan akan meningkatkan difusi serta Deodoran yang biasa digunakan ialah ben- absorpsi bahan ekstrasel.zalkoniumklorida, neomisin sullat dan metilbenze-tonium klorida. Obat-obat ini dapat menimbulkan Hialuronidase relatif tidak toksik, tetapi dapatreaksi alergi. menyebarkan proses infeksi. Hialuronidase jangan disuntikkan pada jaringan tumor atau jaringan terin-ASTRINGEN feksi, sebab kemungkinan memperluas metastasis atau infeksi. Reaksi alergi dapat terjadi. Astringen ialah obat lokal yang dapat menim-bulkan presipitasi protein pada permukaan sel, de- lndlkasi. Hialuronidase digunakan untuk mening-ngan daya penetrasi yang kecil sehingga hanyapermeabilitas membran sel yang dipengaruhi. katkan dispersi dan absorpsi obat suntik, dan untuk lon-ion logam, misalnya Zn dan Al, bersifat meningkatkan resorpsi zat radio opak. Hialuroni-astringen. Zn sullat 0,25o/o merupakan astringen dase digunakan juga untuk meningkatkan difusiyang dianjurkan untuk penggunaan topikal pada darah dan transudat umpamanya pascatrauma danmata. pascabedah. Asam tanat juga suatu astringen, tetapi peng- Sediaan. Beberapa salep mengandung hialuroni-gunaannya kini sangat terbatas karena efektivitas- dase dan heparin. Dioleskan di kulit pada hematom,nya diragukan sedang yang diserap melalui mukosa agar penyerapan hematom lebih cepat. Hialuro-dapat menimbulkan nekrosis hati. nidase unluk suntikan, mengandung 150 U per ml.COUNTER IRRITANT EKSPEKTORAN Bahan iritan yang digunakan bukan untuk tuju- Ekspektoran ialah obat yang dapat merang- sang pengeluaran dahak dari saluran napas (eks-an elek lokal disebut counter iritant. Penjelasan pektorasi). Penggunaan ekspektoran didasarkan pengalaman empiris. Belum ada data yang mem-cara kerjanya berdasarkan kenyataan adanya per- buktikan elektivitas ekspektoran dengan dosis yangsyarafan segmental yang sama antara organ-vi- umum digunakan. Mekanisme kerjanya diduga ber-seral dengan kulil, Counter irritantyang digosokkan dasarkan stimulasi mukosa lambung dan selanjut-dikulit diduga akan merangsang refleks akson den- nya secara relleks merangsang sekresi keleJrjar saluran napas lewat N.vagus, sehingga menurun-gan akibat relaksasi/vasodilatasi di organ viseral kan viskositas dan mempermudah pengeluaran dahak. Obat yang termasuk golongan ini ialah :dengan persarafan segmental yang sama, amonium klorida dan gliseril guaiakolat. Obal yang sering digunakan ialah kamfer, Amonium Klorida. Amonium klorida jarang diguna-minyak kayu putih, metil-salisilat (minyak ganda- kan sendiri sebagai ekspektoran, tetapi biasanyapura), campuran kayu putih, gandapura dan Baume dalam bentuk campuran dengan ekspektoran lainBengue. atau antitusif. Amonium klorida dosis besar dapat
Obat Lokal 5't7menimbulkan asidosis metabolik, dan harus digu- Asetilsistein. Asetilsistein diberikan secara sem-nakan dengan hati-hati pada pasien dengan insu- prolan (nebulization) alau obat tetes hidung' Asetil-fisiensi hati, ginjal dan paru- paru. sistein, menurunkan viskositas sekret paru pada pasien radang paru. Aktivitas mukolitik zat ini lang- Dosis amonium klorida sebagai ekspektoran sung terhadap mukoprotein dengan melepaskanuntuk orang dewasa ialah 300 mg (5 ml) liap 2-4 ikatan disulfidanya, sehingga menurunkan viskosi-jam. tas sputum. Aktivitas mukolitik terbesar pada pH 7-9. Setelah inhalasi sputum menjadi encer dalam Amoium klorida hampir tidak lagi digunakan waktu 1 menit, dan efek maksimal dicapai dalamuntuk pengasaman urin pada keracunan sebab ber- waktu 5-10 menil. Obat ini juga diberikan langsungpotensi membebani fungsi ginjal dan menyebabkan pada trakea waktu trakeotomi. Efek samping yanggangguan imbang elektrolit. mungkin timbul berupa spasme bronkus, terutamaGliseril guaiakolat. Penggunaan obat ini hanya pada pasien asma. Dapat juga timbul mual, muntah,didasarkan tradisi dan kesan subyektif pasien dan stomatisis, pilek, hemoptisis dan terbentuknya sek-dokter. Belum ada bukti bahwa obat bermanfaatpada dosis yang diberikan. Elek samping yang ret berlebihan sehingga perlu disedol (suction).mungkin timbul dengan dosis besar, berupa kantuk, Obat ini tidak boleh diberikan bila tidak tersedia alat penyedot lendir napas. Larutan yang biasa diguna-mual, dan muntah. Gliseril guaiakolat tersedia dalam bentuk sirop kan ialah asetilsistein 1O-20%.1 00 mg/5 ml. Dosis dewasa yang dianjurkan 2-4 kali ANTISEPTIK DAN OESINFEKTAN200-400 mg sehari. Antiseptik ialah obat yang dapat meniadakan atau mencegah keadaan sepsis. Antiseptik ialah zat Sirup ipekak dan kalium yodida sebaiknya yang digunakan untuk membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme, biasanya merupa-tidak digunakan sebagai ekspektorans karena tidak kan sediaan yang digunakan pada jaringan hidup.jelas kebutuhannya dan dapat menyebabkan efek Desinfektan ialah zat yang digunakan untuk men-samping yang serius. cegah inleksi dengan mematikan mikroba misalnya sterilisasi alat kedokteran. Sterilisasi ditujukan un-MUKOLITIK tuk membunuh semua mikroorganisme. Obat ini dapat bersifat bakterisid atau bakteriostatik. Ber- Mukolitik ialah obat yang dapat mengencer- dasarkan silat kimia, antiseptik digolongkan dalam kan sekret saluran napas dengan jalan memecah golongan lenol, alkohol, aldehid asam, halogen'benang-benang mukoprotein dan mukopolisaka- peroksidan dan logam berat. rida dari sputum. Contoh mukolitik ialah bromhek- sin, asetilsistein dan ambroksol. Akan dibicarakan juga zal-zal yang mempu- nyai daya antiseptik permukaan dan zat warna' Bromheksin. Bromheksin ialah derivat sintetik dari vasicine, suatu zat akti{ dari Adhatoda vasica. Obat GOLONGAN FENOL. Yang termasuk golongan ini digunakan sebagai mukolitik pada bronkitis atau lenol ini ialah : lenol, timol, resorsinol dan heksak- kelainan saluran napas yang lain' Selain itu obat ini digunakan secara lokal di bronkus untuk memudah- lorofen. kan pengeluaran dahak pasien yang dirawat di Unit Gawat Darurat. Data efektivitas klinik obat inisangat Fenol merupakan zat pembaku daya antiseptik terbatas. obat lain sehingga daya antiseptik dinyatakan de- Efek samping pada pemberian oral berupa ngan koelisien fenol. Obat ini bukan antiseptik yang kuat. Banyak obat lain yang mempunyai daya an- mual dan peninggian transaminase serum' Brom- tiseptik lebih kuat. heksin harus hati-hati digunakan pada pasien tukak Dalam kadar0,O1 -1%,fenol bersifat bakterios- lambung. tatik. Larutan 1,6% bersifat bakterisid, yang dapat Dosis oral untuk dewasa yang dianjurkan 3 mengadakan koagulasi protein' lkatan fenol dengan protein mudah lepas, sehingga fenol dapat ber- kali 4-8 mg sehari. Obat ini rasanya pahit sekali' penetrasi ke dalam kulit utuh' Larutan 1,3% bersifat Ambroksol suatu metabolit bromheksin didu- fungisid, berguna untuk sterilisasi ekskreta dan alat ga sama cara kerja dan penggunaannya. Ambrok- sol sedang diteliti tentang kemungkinan manlaat- nya pada keratokoniungtivitis sika dan sebagai perangsang produksi surfaktan pada anak lahir pre- matur dengan sindrom Pernapasan.
518 Farmakologi dan TerapiIll\"luSbdkeaiSrdhip.oaTkmnteeerirnnshayeainerd.bibnaeaDpgrbaskdlimaafiamgnutukkntoeoaakskusxasisaitkatnsioskaliopludgaOrai'aiosnsnaueskpncuoyfe\"rairJo\"nweosaaifofr.Je\"ini\"asei,nriip'neomanuOutintnaurgpnt,, l.en Obat ini juga bersifat teratogenik. Heksakloro_sitasil.ntKokesmikaatsiai nlenboial smaennyyaebdabist<eabnabtrkeamnopiOearfnoraesf_i digunakan untuk membersih-kan luiit'r\"o\"fm pembedahan.bfPabeiteelananrusowgloa.dlabreJmnapuatbrageunaskniegithpneiudttraoslaimkahnsta_ipvkhteiartstmasaillimbi,niensadreinieahi,arnintkatgraOhigarae,f\"i\"nnrgtaneO\"ri;hifaa;raJn*isr-.isies'l-eiioao'i-trk<<es.upidUkitaaersinln.i Heksaklorofen terdapat dalam bentuk emulsi, larutan dan sponge 3%.sI'i,laTt ,b.agktbearilsiindi, mempunyai koefisien fenot 30, ber_ cOLONGAN ALKOHOL. Eranol 70% berpotensi antelminiif eakafoknehatkiosntielf pmastdeiekabnayydgaeianbbigaaabbonkpt1iatsi0nme.paBptli.krite,apskekipamaritdebaanasarhi uasprsprra,ooonrtnaeomitniiOeonOiui.iXuqnn!'gjnigrutniiixOa\"atni\"t-_f oan tunfisiO,-i*,urnu mkains.aAlnlykaohkolol rmheeknsinidgink,atykoadniuamkt,ivyiotadsofaonr,i\"h\"Jpkisial fltuoin- rofen bila diberikan dalam kombinasi.efektif k.uonktsuikdioinidfeokmsiikjoasmisur (aktinomik-osir, Oi\"rrorni_ Glikol dipakai untuk membunuh kuman penyebabkosis, o'an f<anoiJosiri.Go,\"un penyakit yang ditularkan melalui udara (desiniektanatilmkoohl otet)rd1a%padtadnaslaatmepb1e0n%tukfrtnini*grtuiur ^ll-aWruniaiii'i-\"Otn\"fiul., udara). Bakteri ditularkan melalui ,0\"r\" Jufurn titif_ yang hatus, uap tliitlikil-t\"itiikl slikol akan tarui datamtRereissiodrsdiannolf.unSgifiasitdo. bDatalianmi mkirliipniklenOoilg, ubenrre;fne'krnbtarkt_ air dan mematikanLaneri terseiut.mengobati infeksi jamur di kulit, et<z-ema, fs-foriasis sfcoiOdrm,LOtaelNdtaeGphAiidpN.eLrAlauLrDuktoEanHntatlDok.rmlapamroliatno. tiiFpzoJgromulo\"arnf.gO\"iatu\"ntni[iJn\"\"iiitfa\"\"flra,it_hifd a n d e rm a st i t i s e b o ro i k. s o rsi n o I 0\" r\",: i\"i ,-\" r\"to _ terhadap_kuman, jamur dan virus, tetapi t\"f\"nyulitik dan iritan ringan. ReapmKrlH:ekeuneetncmim:fkda,astabhenyahrnr\"akhydnnl,aoaagd.drnaomKampfmpoeeeanmennktsn.subegmamrHnahnteeanardaknnmussgknbgaigugraktamailtnokmngaerrgo_ognngrpfiz..euoidHHmnsaietetiriaiykfkaalassandtanahsaikgklprls\"Liopto\"eeriVaonorrtdyiif\"k\"eaane0anwl't\"ergautkrpleraota,rmbb\"\"odiils_.hna._ jlaammbuant.tuDkamlaemmkbaudnaurh0t,<5u%madni,peOrlaunkuZn-+iufr\"af,rri-ru'Ont-uf XZ membunuh spora; bahkan dalam t<aOar eZ\" iiper-i\"*iir\"\"\"rsswumtknueeanaameerrktknhgiumanltoaaukhwgtbrdifoaum2asd,fkna4peieetrukjefunmasihemtmp.kbkdSouou.abrtknnaaaEnarupk.a.nhrhkdLec.sroaakyieautarpoibuu,mnasratetgKtaaagutnrnamcesikiuigsenhdktiryaeneolaaplkitnammts,atmtaai-bnnnmkou2geilioli0iggrkn^r-piaaaotSitnniterii\"O.fntOerdlOifpoiaSbeiiaidtO.uuiZff<tie.iu.oeJtmh\"en;l\"ktrteipuaa,XntuOpn_i_itti lhuotliiusinvrdkagittuasaa8knisn%sswifptkoeau,drrkmtiamlutisluamaiaslmd1sapegilanhlajasayildariameut-antaapkulntaarnuotntbautkeelkmekridkonmeouh.nekloouKtmelsrauriZbsadnuOnaOnbrZrOiibngl.aau%fnao\"tetpurOmrotndoirgiaai\"umuf.ptOnaaiasftltOtn\"kefazier.Oina___t ldisigisundaaknanensedboasgkaoipdi eksairnefnekatasnifaatfant_oantaki onreomsiofnOyiaa_. Form alin dig u n akan u ntu k men gawetf<an m a-y-ai'Oan spesimen penelitian. .nimb.uSl.kiafant merusak jaringan formaldehid dapat me_ efek toksik lokal dan menimOuf t<alieafsi alergi. Kontak berulang dapat menimbulkan-der_ matitis eksematoid.pat mePneimngbguulknaanansuopbeartinifneikssei ckaurma abnergurla\";n]gnk\"aglui dtiaf_. logi untuk membuat Bahan ini penting dalam imuno- toksoid.vglnBlilrotriaaajllmssuaah-thnankeeuyakagsnpaad.atykiirkfala.ookkmNroltoaufbrenionnamga.hseTjaditoomadkkensrnueissgnieiotararlu,nuskmp*rm\"\"imrfrea\",emut\"n*ptbouirufirnrnuoOunmOhk\"eap\"iknor\"uii,f\"mai,,iikirr\"al\"_in_n_uK,::1ne1tumJ9k:a:1m:las\"enm.daainKpnaatdokripeksianaena,tettiebatuathayrpipgeteid,nnagkgegigjuaudnnniaagana,ajnunnrekthonuepinkiis.knaa-aktr'lboa-ers'o-rufJ'eapnna dalamFoarirm. aGlilnutaiarlaalhdelhairdutasnebgigaasifoOrumna\"lnde,hi\"iidifi3r\"l%ri kmnnleugeibrsagaianhanlntgipbyf,HaadMiikbH8.atIdeuVnafbderdeiiknarttgcinofurhlftmooeesrrapmhistada,atediltdjihasaeipmdhB.ikud.uD.rBm, aJdauaanmdnagbnrAaesmrbiute_aptrt^aoiipisi'iuiiatii,nfu-ndloryar\"anc_ ,iirrUntuk desinfeksi alat larutan setama 20 menit bersih, rendaman dalam m\"ncuLrpi il,\"pi sterilisasi dibutuhkan 10 jam.
Obat Lokal 519 Zat pengemulsi netral, misalnya polietileng- Yodium yang dilepas, bekerja sebagai anti-likol dan poloksamer menstabilkan dan meningkat- septik berspektrum luas. Tersedia sebagai berbagaikan aktivitas larutan glutaraldehid yang bersilat obat topikal yaitu: salep 10%, larutan 10% shampoasam maupun alkalis. Larutan asam maupun alka- dan obat kumur (1%). Sebagai pencuci tangan se- belum operasi, larutan 10% dapat mengurangilisnya tidak merusak alat-alat bedah dan endoskopi. populasi kuman sampai 85%, elektif untuk satu jamKarena itu digunakan untuk mensterilkan alat ke- dan kembali ke populasi normal setelah 8 jam.dokteran yang rusak pada pemanasan. Sterilisasialat glutaraldehid lebih baik dibanding iodofor dan Warna coklat gelap dan baunya merupakanklorheksidin. Bentuk aerosol efektif terhadap kuman silat obat ini yang kurang menguntungkan.di udara dan dipermukaan. Yodoform. Zat ini bila kontak dengan tubuhcOLONGAN HALOGEN. Klorheksidin. Klorhek- melepaskan yodium secara berangsur dan yodiumsidin ialah suatu bisbi-guanid, mempunyai aktivitas inilah yang diharapkan bersilat bakterisid. Buktiantiseptik yang cukup kuat. Obat ini merupakan manfaat obat ini tidak ada, obat ini sudah hampir tidak digunakan lagi.salah satu antiseptik pada operasi terutama banyakdigunakan di kedokteran gigi. Obat ini bersilat bak- cOLONGAN PEROKSIDAN. Peroksidan ialah ke-teriostatik untuk kuman gram-positif maupun gram- lompok zat yang dapat melepaskan Oz. Proses oksidasi ini menimbulkan silat bakterisid.negatif, walaupun ada beberapa kuman gram-negatif yang resisten. Klorheksidin tetap efektil Larutan HzOz3o/o yang bersentuhan dengan tubuh,walaupun ada sabun, nanah dan darah. lndeks terutama pada jaringan yang terluka atau mukosatera-peutik obat ini sangat tinggi, toksisitasnya ren- akan melepaskan Oz. Penglepasan Oz disebabkandah. Pada penggunaan berulang dan iangka lama adanya enzim katalase dalam sel. HzOz juga ber- guna sebagai bahan pencuci luka dan obat kumur.dapat menyebabkan dermatitis kontak dan fotosen- Kalium permanganat, berupa kristal ungu, mudahsitivitas. Terdapat sebagai emulsi klorheksidin larut dalam air. Dalam larutan encer merupakan peroksidan. Penglepasan 02 terjadi bila zat ini ber-glukuronat 4% untuk penggunaan antiseptik secara sentuhan dengan zat organik. lnaktivasi menyebab- kan perubahan warna larutan dari ungu menjadiumum maupun dalam bidang kedokteran gigi- biru. Zal ini bekerja sebagai iritan, deodoran danmulut. Penggunaannya sebagai dental gel dan obat astringen.kumur dapat meng-ubah warna lidah dan gigi. Dalam klinik zat ini digunakan untuk : (1 ) kom-Yodium, ialah suatu zat yang bersifat bakteriostatik pres luka dan segala macam inleksi kulit; (2) seba-non selektif . Sediaan yang mengandung zat ini ialah gai antidotum pada intoksikasi bahan-bahah yangyodium tingtur dan lugol. Yodium tingtur berwarna mudah teroksidasi, misalnya alkaloid, kloralhidratcoklat, dapat menyebabkan iritasi, vesikulasi kulit, dan barbiturat; (3) irigasi kandung kemih yang ter-kadang-kadang kulit dapat mengelupas. Karena inleksi; dan (4) pencuci perineum pasca persalinan.toksik dan mudah diperoleh, zat ini sering dipakaiuntuk percobaan bunuh diri. Bila terjadi intoksikasi, Natrium perborat. Zalyang berbentuk kristal putih dan tidak berbau. Dalam keadaan kering stabil.akan timbul iritasi saluran cerna, kolik, muntah, Larutan dalam air, mudah terurai dan melepaskan Oz. Dalam klinik dipakai sebagai obat kumur, padadiare, syok dan kematian. Sifat korosif hilang, bila stomatitis, glositis dan ginggivitis. Larutan 2% digu-dalam saluran cerna terdapat banyak karbohidrat. nakan untuk berkumur. Setelah itu obat harus di- Kematian disebabkan syok, udem glotis, sehingga buang, tidak boleh ditelan.pernapasan terganggu. Pengobatan keracunan dapat dilihat di Bab Dasar Toksikologi. Kalium perklorat. Zat ini juga dipakai sebagai obat kumur, terdapat dalam gargarisma Khan, juga tidak Dalam klinik yodium dipakai untuk desinfeksi boleh ditelan. kulit pada pembedahan. Segera sesudah itu kulit harus dibersihkan dengan alkohol 70%, bila tidak, LOGAM BERAT DAN GARAMNYA. Sublimat' Zat akan terjadi deskuamasi. Juga dipakai sebagai !u- ini dapat dipakai untuk mensterilkan alat kedokteran dan langan sebelum operasi, Sublimat menimbul' ngisid dan mengobati luka lecet. Poriidon yodium. Povidon yodium ialah suatu iodo-lor suatu kompleks yodium dengan polivinil piro- lidon. Obat inidi klinik digunakan sebagai pengganti merkurokrom dan yodium tingtur karena tidak iritatif .
520 Farmakologi dan Terapi kan iritasi pada jaringan luka dan bersilat bakterisid Daya antibakteri tidak ada hubungannya de- terhadap kuman yang tidak membentuk spora. ngan kemampuan bahan ini mengadakln dlnatu- rasi protein atau menurunkan tegangan permuka- Senyawa Hg organik. Contoh obat ini ialah larutan an. Tempat kerja zat ini yang penting ialah pada 2o/o nlerkurokrom (merbromin). Obat ini sedikit me_ membran sel, sehingga dapat menghilangkan akti- ngiritasi kulit yang luka dan mukosa. Masa kerja dan vitas enzim, koenzim dan zat perantara metabo- mula kerja antiseptik ini lama. lntoksikasi terjadi lisme, karena ion Hg, sebagai antiseptik kulit obat ini telah digantikan oleh povidon yodium. Penurunan tegangan permukaan yang ber- sifat kationik dinetralkan oleh bahan yang bersilat Garam perak. Larutan encer garam ini dipakai anionik. Jadi bahan yang bersifat anionik tidak dapat dicampur dengan sabun. Daya germisid sebagai astringen dan antiseptik. Larutan pekat ber- senyawa kationik berkurang, bila ada bahan jarin- sifat korosif dan dapat menimbulkan intoksikasi. gan rusak misalnya nanah. Bahan yang mempunyai Perak nitrat, berbentuk kristal putih, mudah keaktifan permukaan diserap dalam jumlah cukup larut dalam air. Warna perak nitrat berubah menjadi besar oleh kapas dan zat-zat berpori sehingga akti_ hitam bila kena sinar matahari, karena itu harus vitas germisid menurun. disimpan dalam botol inaktinis. Larutan perak nitrat 1% dipakai untuk mencegah terjadinya optalmia Sediaan. Benzalkonium klorida. Bubuk kristal ber- neonatorum (tindakan Crede). Larutan pekat digu_ warna putih atau putih kekuningan, sangat mudah nakan untuk menghilangkan kutil dan mata ikan, larul dalam air, alkohol atau aseton. Larulan bersifat sedikit alkalis. Sediaan lain ialah benzetonium, setil- Protargol ialah ion Ag yang berikatan dengan piridinium klorida, dan metilbenzetonium klorida. protein. lon Ag dilepaskan berangsur-angsur, yang bersifat bakterisid. Zat ini tidak begitu korosif, dan Indikasi. Obat ini dipakai sebagai antiseptik jaring- bersilat sebagai astringen, an, kulit, mukosa. Pada kadar efektil iritasi jaringan relatif ringan. Mula kerja obat ini cepat. Obat ini PENURUN TEGANGAN PERMUKAAN (SUF- bersifat detergen, keratolitik, mengemulsi, memba-FACE ACTIVE AGENTS). Bahan ini bekerja de_ sahi dan menembus permukaan kulit. Toksisitas ngan menurunkan tega-ngan permukaan. Dalam sistemik relatif rendah, Bahan ini dipakai untuk des_ infektan alat bedah, seperti sarung tangan, kapas lapangan industri, dipakai secara luas sebagai wet_ dan sebagainya.ting agent, detergen dan untuk membuat emulsi. Beberapa senyawa dapat mengadakan denaturasi ZAT WARNA. Zat warna organik sintetik atau yang protein dan membunuh bakteri. Dalam klinik digu_ nakan secara luas sebagai bakterisid. disebut aal tar dyes dipakai sebagai antiseptik,Kimia. Bahan yang memperlihatkan aktivitas per- kemoterapi terhadap protozoa dan sebagai perang-mukaan meliputi senyawa yang mempunyai silat sang penyembuhan luka. Zal warnajuga bergunakarena adanya struktur berimbang antara satu atau untuk diagnostik. Kegunaan zat warna diketahuilebih gugus hidrofil (yang menarik air) dengan gu_ sejak ditemukannya elektivitas gentian violet untukgus hidrofob (yang menolak air). Termasuk dalam membunuh organisme gram-positif dan akriflavingolongan ini ialah bahan yang bersifat kationik, sebagai tripanosid.anionik, nonionik, dan amloterik. Setiap zat warna mempunyai perbedaan be- sar dalam cara kerja, keaktifan bakterisid, kekuatan Bakterisid yang paling penting ialah bahan- germisid, toksisitas terhadap jaringan dan sifat-silatbahan yang bersilat kationik, dengan residu hidro- lain. Penggolongan zat warna berdasar struktur ki-lob (rantai paralin, benzen, cincin naftalen) beradadalam keseimbangan dengan gugus hidrofil yang mia sebagai berikut : (1) zat warna azo; (2).zatbermuatan positif (biasanya inti amonium kua-terner). warna akridin; (3) zat warna fluoresin (pironin); (4) zat warna lenolltalein; (5) zat warna trifenilmetanFarmakodinamik. Dalam kadar rendah bahan (rosanilin) dan (6) zat warna yang lain.yang bersilat kationik dapat mematikan berbagaikuman gram-positif dan negatif. Beberapa jenis Azo. Biru Evans, zatwarna ini dipakai untuk menen-jamur dan virus juga dipengaruhi. Bahan yang tukan perkiraan volume darah\"bersifat anionik terutama efektif terhadap kuman Piridium. (3{enil-2,6 diaminopiridin), sesekaligram-positif. masih dipakai sebagai antiseptik saluran kemih,
Obat Lokal 521tetapi hasilnya tidak memuaskan. Sekarang masih 500 mg diberikan secara lV cepat, untuk pemerik'digunakan sebagai analgesik saluran kemih (lihat saan ophthalmic vasculature. Fluoresensi pada kulit menetap selama beberapa jam.Bab 40). Elek samping lluoresin yang tidak diinginkanAkridin. Senyawa ini memberi warna kuning dise- praktis tidak ada. Bila disuntikkan lV, Na-lluoreseinbulflavine. Akrillavin, senyawa pertama yang diper- dapat menimbulkan mual dan muntah, ekstravasasikenalkan dan diselidiki. Senyawa yang digunakan menimbulkan nyeri hebat. Reaksi alergi berupa urti-sebagai obat kompres ialah proflavin (3,6- diami- kariayang kadang-kadang dapat berat. Pernah dila-noakridin) dan akriflavin (campuran dari 3,6 diami- porkan henti jantung dan kematian.no-10- metil-akridiniumklorida dan 3,6-diamino- Natrium sulfobromoftalein. Terdapat sebagaiakridin). garam natrium, dipakai untuk menentukan lungsi ekskresi hati. Larutan Na sullobromoltalein 5% di-Rivanol ialah etakridin laktat dengan si{at-sifat suntikkan lV, dengan dosis 2-5 mg/kg BB, 30 menitsama seperti derivat akridin lainnya, bersilat bakte- kemudian diukur kadar zat warna tersebut dalamriostatik terhadap banyak kuman gram- positif tetapi darah vena. Bila lungsi hati normal sebagian besarkurang efektil terhadap kuman gram-negatif, dan zat ini akan dikeluarkan dalam waktu 30 menit. Obattidak efektil terhadap spora. Aktivitasnya meningkat ini dapat menimbulkan reaksi anafilaktik yang me-dalam larutan alkali dan tidak dipengaruhi oleh nyebabkan kematian.cairan jaringan (tissue fluid). Fenolfsulfonftalein (phenol red). Perbedaan se- nyawa ini dengan lenolltalein ialah, senyawa iniFluoresein. Fluoresein digunakan untuk diagnosis mempunyai gugus SO2 yang menggantikan CO pada bagian anhidrida ftalat. Senyawa ini terdapatdalam oftalmologi. Secara kimia fluoresein mempunyai persama- sebagai garam monosodium. Obat ini terutama me- ngalami sekresi tubuli dan liltrasi glomerulus. Untukan dengan fenolftalein yakni suatu kombinasi antararesorsinol dengan anhidrid asam ltalat. Dalam larut- memeriksa fungsi ginjal, 6 mg fenolfsullonftaleinan alkali terbentuk garam natrium berstruktur kinoidsebagai pembawa warna. diberikan secara lV atau lM, urin pasien ditampung dengan interval tertentu, dan kadar zat warna dalam Natrium tluoresein merupakan bubuk warna urin ditentukan. Bila lungsi ginjal normal, zat warnaoranye kemerahan, mudah larut dalam air. Larutan dikeluarkan dengan kecepatan 35-450 dalam 15'dalam air berwarna merah berfluoresensi hijau. menit, 50-60% dalam 30 menit, 65-80% dalam 60 menit pada pemberian lV. Bila obat diberikan lM, Dasar penggunaan terapi senyawa ini karena 60-80% zat ini ditemukan dalam urin dalam waktufluoresein menyebabkan fluoresensi yang kuat, mu-dah masuk ke dalam cairan ekstrasel dan hanya 120 menit.masuk ke dalam sel hiduP. Gentian violet (kristalviolet, metilviolet) ialah cam- Pemakaian klinis fluoresein semula hanya ter- puran rosanilin terutama heksametil rosanilin, jugabatas dalam lapangan oltalmologi. Larutan lluore- penta dan tetra metil rosanilin. Kekuatan didasarkan sein 1% alau 2o/o diteteskan pada mata untuk men- jumlah heksa metil pararosanilin. Terdapat sebagaideteksi adanya lesi kornea, hanya bagian yang bubuk yang berwarna hijau gelap dan mengkilap tidak berepitel saja yang diwarnai atau benda asing. seperti logam, larut sedang dalam air, alkohol dan Harus hati-hati kemungkinan kontaminasi kuman. gliserin.Ulserasi berwarna hilau dan luka di konjungtiva Gentian violet toksik untuk bakteri gram-positif berwarna kuning. dan beberapa jamur. Gentian violet juga elektif se- Fluoresin iuga diindikasikan untuk menentu- bagai antelmintik, tetapi resisten terhadap bakteri kan waktu sirkulasi darah. Tiga sampai empat ml gram-negatif dan bakteri lahan asam. Gentian violet dalam kadar 0,5 dan 1 % bersilatlarutan lluoresin 20% (dosis anak 0,7 ml larutan iritatil terhadap mukosa maupun kulit yang cedera, lluoresin S%lpon BB) diberikan lV dengan cepat. Karena itu jangan memberikan pada kulit yang tidak Titik akhir ditentukan pada waktu tampaknya fluore- utuh. sensi pada bibir, mata dan lain-lain. Penentuan arm ln vitro gentian violet berinteraksi dengan DNA to lip, arm to arm, dan arm to /eg, dapat dilakukan sehingga dikhawatirkan berpotensi karsinogenik' berturutan. Fluoresein dalam bentuk tetes mata juga digu- nakan untuk membantu melekatkan lensa kontak keras (hard /ens). Larutan 10%-250/o dengan dosis
522 Farmakologi dan TerapiBiru metilen (tetrametiltionin klorida) ialah zat atasi methemoglobinemia pada pasien dengan defi- siensi enzim glukosa-6 fosfat dehidrogenase, kare_warna pertama yang digunakan dalam dunia kedok_ na pasien ini mempunyai kemampuan kurang untuk mereduksi biru metilen, dan juga berbahaya karenateran. Sebelum tahun 1gg0 senyawa ini dipakai pasien dengan delisiensi enzim tersebut cenderung mengalami anemia hemolitik karena biru metilen.sebagai antiseptik intestinal. Dalam dosis terapi biru metilen dapat menu- Untuk mengatasi methemoglobinemia olehrunkan kadar methemoglobin pada pasien methe_ obat, misalnya pada keracunan nitrit, obat ini diberi_moglobinemia. Obat ini mengaktivasi enzim reduk_iase yang mereduksi biru metilen menjadi zat yang kan dengan dosis 1-2 mg/kgBB lV selama beberapatidak aktif, Tetapi dalam dosis tinggi obat ini justrumenyebabkan methemoglobinemia, sehingga ka_ menit, boleh diulang setelah satu jam bila perlu.dar methemoglobin sebaiknya dimonitor. Eiek ini Pada methemoglobinernia idiopatik dosis sampaimerupakan dasar penggunaan dalam keracunan 300 mg/hari per oral pernah diberikan.sianida. Biru metilen ini tidak efektif untuk meng-
Search
Read the Text Version
- 1 - 21
Pages: