Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 6. Sistem lakrimal

Bab 6. Sistem lakrimal

Published by haryahutamas, 2016-08-24 05:25:37

Description: Bab 6. Sistem lakrimal

Search

Read the Text Version

Sistem lakrimal Untuk memahami: . Gejala, tanda, penyebab, dan terapi mata keltng . Gejala, tanda, penyebab, dan terapi mata belair. Kelainan sistem lal<rimal sering terjadi dan dapat menimbulkan gejala l<ronis dengan morbiditas bermakna. Kelenjar lal<rimal normalnya meng- hasill<an sel<itar 1,2 trrl air mata per menit. Sebagian hilang melalui evaporasi. Sisanya dialirl<an melalui sistem nasolakrimal. Film air mata diperbaharui dengan setiap l<edipan mata. Abnormalitas ditemukan pada: r l<omposisi air mata; r drainase air mata. Jilca komponen tertentu dalam air mata mengalami defisiensi atau terdapat kelainan aposisi l<elopal< mata, maka dapat terjadi kelainan pembasahan mata.lnsufiensi akueous-mata kering (Gambar 5. l) Terladi defisiensi sekresi lakrimal seiring dengan pertambahan usia dan hal ini menyebabl<an keratokonjungtivitis sika (KC$ atau mata l<ering. Ketika defisiensi ini didapatkan bersama mulut yang kering dan lcel<eringan membran mul<osa lainnya maka keadaan tersebut dinamakan sindrom Sjogren (suatu e/<sokrinopati autoimun). Bila KCS dihubungl<an dengan l<elainan jaringan ikat autoimun mal<a disebut sindrom Siogren sel<under. Artritis reumatoid merupakan salah satu kelainan terkait yang paling sering.

5* Bab 6: Sistem lakrimalGambar 6.1 Pewarnaan fluoresein dikornea dan konjungliva pada mata kerlngberat.GEJALA Pasien mengeluhkan gejala nonspesifil< seperti rasa l<elilipan, rasa terbakar, fotofobia, rasa berat pada kelopak mata, dan kelelahan mata. Gelala-gejala ini memburuk di malam hari karena mata kering sepanlang hari. Pada kasus yang lebih berat, tajam penglihatan bisa berkurang karena terjadi kerusakan kornea.TANDA Pada kasus-kasus ringan hanya ada sedikit tanda yang jelas. Pewarnaan mata dengan fluoresein akan memperlihatkan titik-titik kecil fluoresensi (pewarnaan pungtata) di atas kornea dan permul<aan l<onlungtiva yang terpajan. Pada kasus-kasus berat, pelabelan mukus yang abnorm4l dapat melekat pada permukaan kornea (keratitis filamenter) sehingga menyebab- kan rasa nyeri karena tertariknya filamen ini ketika berkedip.TERAPI Suplementasi air mata buatan membantu mengurangi gejala dan kacamata pelindung dapat menciptakan lingkungan yang lembap di selcitar mata. Pada kasus berat mungkin diperlukan oklusi punta dengan sumbat, atau lebih permanen dengan pembedahan, untuk melindungi air mata.PROGNOSIS Penyakit ringan biasanya memberi respons terhadap air mata buatan. Penyakit berat seperti yang ditemukan pada reumatoid Sjogren sulit diterapi. Produksi mukus tidak adekuat Destruksi sel goblet ter.iadi pada kebanyakan mata kering, namun terutama pada kelainan konjungtiva sikatrisial seperti eritema multiforme (sindrom Stevens-Johnson). Pada penyakit ini terdapat episode inflamasi akut yang menyebabkan lesi 'target' makular pada kulit dan lesi bersekret pada mata, mulut, dan vulva. Pada mata hal ini menyebabkan pengerutan

Kelainan drainase air mata konjungtiva dengan adhesi antara bola mata dan konjungtiva (simblefaron). Mungkin terdapat defisiensi al<ueous dan musin sekaligus dan masalah al<ibat deformitas kelopal< mata serca trikiasis. Luka bakar l<imia pada mata, terutama l<arena alkali dan trakoma (inflamasi kronis pada l<oniungtiva karena sejenis infeksi klamidia; lihat Bab 7), juga memberikan hasil akhir seruPa. Gejalanya serupa dengan gejala pada defisiensi akueous. Pemeriksaan memperlihatkan konjungtiva abnormal yang mengalami parut dan daerah yang terwarnai fluoresein. Terapi membutuhkan pentgunaan lubrikan buatan. Defisiensi vitamin A (xeroftalmia) merupakan suatu keadaan yang me- nyebabkan kebutaan masa kanak-l<anak di seluruh dunia. Hal ini dihubung- kan dengan malnutrisi umum di negara-negara seperti lndia dan Pakistan. Sel goblet hilang dari konjungtiva dan permukaan mata meniadi ter- keratinisasi (xerosrs). Defisiensi akueous iuga dapat terjadi. Pelunalcan dan perforasi kornea yang khas pada kondisi ini (keratomalasia) dapat dicegah dengan terapi dini menggunakan vitamin A.Produksi minyak Meibom abnormal atau tidak adekuat Tidak adanya lapisan minyak menyebabkan instabilitas film air mata, dikaitkan dengan blefaritis (lihat hal. 49).Malposisi tepi kelopak mata Jil<a kelopak mata tidak beraposisi dengan mata (ektropion), atau jika terdapat penutupan mata yang insufisien (misal pada palsi saraf ketujuh atau jika mata mengalami protusi (proptosis) seperti pada penyakit mata distiroid) film air mata praokular tidak al<an terbentuk dengan adekuat. Koreksi deformitas kelopak mata merupakan penyelesaian terbaik dari masalah ini. Jika defek hanya temporer, maka dapat diberikan air mata buatan dan lubrikan. Jika penutupan mata tidak adekuat, ptosis temporer dapat diinduksi dengan penyuntikan lokal toksin botulinum ke otot leva- tor. Hasil yang lebih permanen didapatkan dengan menjahit sebagian tepi kelopak atas dan bawah yang beraposisi (misal tarsorafi lateraL Gambar 6.2). Bila produksi air mata melebihi kapasitas sistem drainase, air mata yang berlebih akan mengalir ke pipi. lni dapat disebabkan oleh: o iritasi permukaan mata, misalnya karena benda asing pada kornea, infeksi, atau blefaritis; o oklusi pada bagian manapun di sistem drainase (air mata yang berlebih dinamakan epifora).

Bab 6: Sistem lakrimalGambar 6.2 Tarsorafimelindungr kornea yangsebelumnya terpajar]. Obstruksi drainase air mata (bayi) Sistem nasolakrimal berkembang sebagai tabung solid yang kemudian mengalami kanalisasi dan menjadi paten tepat sebelum culcup bulan. Obstrul<si l<ongenital dulctus sering terjadi. Ujung distal dul<tus naso- lal<rimalis bisa tetap imperforata sehingga menyebabkan mata berair. Jika lcanalikuli terobstruksi, sebagian kumpulan air mata yang tidal< mengalir dalam sakus dapat terinfeksi dan berakumulasi sebagai mukokel atau menyebabkan dakriosistitls. Secara diagnostil< sekret dapat dil<eluar- l<an dari pungta dengan menekan sakus lalcrimalis. Namun demil<ian, lconjungtiva tidak mengalami inflamasi. Kebanyal<an obstrulcsi menghilang secara spontan pada tahun pertama kehidupan. .!il<a epifora terus ber- langsung setelah saat tersebut, patensi dapat dibuat dengan melewatl<an satu probe melalui pungtum lce duktus nasolakrimalis untul< melubangi membran yang tertutup (probing). Dibutuhl<an anestesi urnum untul< prosedur ini. Obstruksi drainase air mata (dewasa) Sistem drainase air mata dapat tersumbat di titil< manapun, mesl<i tempat tersering adalah dul<tus nasolal<rimalis. Penyebabnya antara lain infel<si atau trauma langsung pada sistem nasolakrimal.ANAMNESIS Pasien mengeluh mata berair, l<adang disertai dengan sekret yang lengl<et. Mata terlihat putih. Gejala dapat memburuk bila terl<ena angin atau pada cuaca dingin. Mungl<in didapatl<an riwayat trauma atau infel<si sebelumnya.

Kelainan drainase air mataTANDA Pungtum yang mengalami stenosis dapat terlihat dengan slit lamp. Epifora jarang terjadi jika satu pungtum terus mengalirkan air mata. Obstruksi didapat yang ada di belakang pungtum didiagnosis dengan menyuntil<l<an larutan garam fisiologis l<e dalam sistem nasolal<rimal dengan menggunakan kanula halus yang dimasukkan l<e dalam kanalil<ulus. Sistem yang paten dil<etahui bila pasien merasal<an Iarutan garam fisiologis ketil<a larutan tersebut mencapai faring. Jil<a terdapat obstrul<si dul<tus nasolal<rimalis maka cairan al<an mengalami regurgitasi dari pungtum yang tidal< memiliki l<anulasi. Lol<asi obstrul<si yang tepat dikonfirmasi dengan menyuntikl<an pewarna radioopal< lce dalam sistem nasolakrimal (dakriosistogram); kemudian digunalcan sinar X untul< mengil<uti pasase zat pewarna melalui sistem.TERAPI Penting untul< menyingl<irl<an penyakit mata lainnya yang mungkin me- nyebabl<an mata berair seperti blefaritis. Perbaikan dul<tus nasolal<rimalis yang tersumbat membutuhl<an pembedahan untul< menghubungl<an per- mul<aan mul<osa salcus lal<rimalis l<e mul<osa nasal dengan menghilangkan tulang di antaranya (dakriosistorinostomi atau DCR (Gambar 6.3)). Operasi ini dapat dilalcukan melalui insisi pada sisi hidung atau dengan endoskopi melalui pasase nasal sehingga menghindari terjadinya parut pada wajah.Kanalikulus alas Sakus lakrinralis Osteotomi yallg dibuat .11 tlllang pada sisi hidlurg Flsiula baru antara ilrukosa nasal cian sakus lakrrmalis Blokade Mukosa nasal Dukhrs nasolak|malis Ronqga nasalKanalikulus bawahGambar 6.3 Dragran yang mcmperliharkan prinsip DCN

{-* Bab 6: Sistem lakrimal Obstruksi tertutup sistem drainase merupakan predisposisi infeksi sakus (dakriosistitis. Gambar 6.4). Organisme penyebab biasanya Staphylococcus. Pasien datang dengan pembengkakan nyeri pada sisi medial orbita, yang merupakan sakus yang membesar dan terinfeksi. Terapi adalah dengan antibiotik sistemik. Mukokel diakibatkan oleh pengumpulan mukus dalam sakus yang mengalami obstrul<si, namun tidak mengalami infel<si. Pada kedua l<asus mungkin diperlukan DCR untuk mencegah rekurensi.Gambar 6.4 Dakrrosrstrtrs, yang tidak blasanyadalam kasus rni, mengarah ke kulit. . Mata kering dapat menyebabkan gejala dan tanda okular bermakna. o Mata berair pada bayi baru lahir biasanya disebabkan oleh duktus nasolakrimalis nonpaten. Kebanyakan sembuh secara spontar dalam tahun pertama kehidupan. Boks 6.1 Hd 1\"1 pell ng pada p^\"ryd' akt,mdl


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook