N. H. Victor Chong, MPhil, DO, FRCS, FRCOphth, FHKAMOftalmologi merupakan spesialisasi ilmu kedokteran per- pancarkan di sepanjang sumbu panjang rongga dapat me-tama yang meman{aatkan energi laser dalam pengobatan mantul bolak-balik di antara dua cermin, menghasilkanpasiery dan masih merupakan pengguna laser tersering di- suatu gelombang tegak yang merangsang atom-atom lainbandingkan dengan spesialisasi lain. untuk melepaskan energinya ke dalam gelombang tegak tersebut sehingga tercipta berkas sinar kuat yang keluar Kegunaan utama laser dalam bidang oftalmologi ada- dari rongga melalui cermin pemantul parsial. Berkas sinarlah untuk menangani berbagai kondisi intraokular. Kejer- yang dihasilkan memiliki panjang gelombang yang samanihan media optis memungkinkan sinar laser difokuskan (monokrornatik), dan semua gelombang sinar memilikike struktur-struktur intraokular tanpa bantuan endosko- fase yang sama satu sama lain (koheren). Gelombang sinarpi. Sinar laser sekarang banyak digunakan dalam bidang mengikuti lintasan yang sejajar, dengan hampir tanpa ke-praktik oftalmologi lain, termasuk bedah refraksi, bedah cenderungan untuk menyebar. Energi sinar laser ini dapatpalpebra untuk tujuan kosmetik, dan pencitraan struktur- dipancarkan secara kontinu atau pulsasi. (in pulse), denganstruktur mata untuk tujuan diagnostik. durasi pulsasi dalam nanodetik atau kurang. Karena bedah laser mengubah jaringan tubuh secara MEKANISME EFEK LASERpermanery bedah laser pada mata hanya boleh dilakukan Fotokoagulasioleh dokter mata yang berpengalaman dengan laser. Laser-laser utama yang digunakan dalam terapi oftalmo-SISTEM LASER MATA logi adaiah laser termal; pigmen jaringan menyerap sinar laser dan mengubahnya menjadi panas sehingga terjadiIstilah \"laser\" merupakan suatu kependekan dari light am- peningkatan suhu jaringan sasaran yang cukup untuk me-plifcation by stimulated emission of radiation. Sebagian besar nyebabkan koagulasi dan denaturasi komponen-kompo-sumber sinar-tampak memancarkan energi pada berbagai nen selular.panjang gelombang (yi, dengan warna yang berbeda- Laser-laser ini digunakan untuk fotokoagulasi retina; untuk pengobatan retinopati diabetik (Garnbar 24-1),beda) dan pada interval waktu yang tak tentu (nonkohe- oklusi vena-vena retina, dan retinopati prematuritas;ren). Sifat-sifat unik energi laser adalah monokromatik untuk menutup lubang-lubang retina; untuk fotokoagulasi(satu panjang gelombang), koheren spasial, dan memiliki anyaman trabekular, iris, dan corpus ciliare dalam terapi glaukoma; dan untuk terapi tumor-tumor intraokular baikdensitas elektron yang tinggi. Semua sifat ini memung- iinak (mis., hemangioma koroid) maupun ganas (mis., me-kinkan difokuskannya sinar laser ke titik yang sangat kecil lanoma koroid dan retinoblastoma).dengan densitas energi yang sangat tinggi. Laser-laser fotokoagulator tersebut bekerja dalam Suatu laser terdiri atas sebuah batang kristal transpa- mode kontinu atau mode pulsasi yang sangat cepat (termal). Laser argon hijau merupakan andalan golonganran (solid-state laser) atatt ronggaftabung berisi gas atau ini. Lainnya adalah laser kripton merafu laser dioda solld-cairan (laser gas atau cairan) yang dibuat dengan sebuah state, yang menghasilkan panjang gelombang yang men- dekati inframerah; tunable dye laser, yang menghasilkancermin pemairtul total di salah satu ujung dan sebuah panjang gelombang dari hijau sampai merah; frequency-cermin pemantul parsial di ujung yang lain. Terdapat doubled Nd:YAG laser, yang menghasilkan sinar hijau; dan thermal mode Nd:YAG laser, yang menghasilkan sinar infra-suatu sumber energi optis atau listrik di sekeliling batang merah. Karena sinar laser bersifat monokromatik, dapatatau rongga yang akan menaikkan tingkat energi atom di terjadi penyerapan yang selektif-panjang gelombangdalam batang atau rongga ke tingkat yang tinggi dan tidakstabil, suatu proses yang dikenal sebagai inversi populasi(population ircersion). Saat atom-atom yang telah tereksitasitersebut secara spontan meluruh kembali ke tingkat energiyang lebih rendah, kelebihan energinya akan dikeluar-kan dalam bentuk sinar. Sinar ini dapat dipancarkan kesegala arah. Namun, di dalam rongga laser, sinar yang di-423
424 I BAB24 Tabel 24-1. Penyerapan energi berbagai jenis laser olehtertentu oleh jaringan tertentu, sementara jaringan di jaringan yang berbeda.sekitarnya tidak terganggu (Tabel 24-1). P eny erapan sinarlaser oleh jaringan tertentu dapat ditingkatkan dengan l'Jijau 514penyuntikan intravena zat-zat warna penyerap, misal-nya fluoresein untuk laser bergelombang pendek (short- Double, 532waaelength laser) atau hijau indosianin untuk laser ber- fr-equeneygelombang panjang (long-w aa elength laser). }AQ -.Fotodi srup si Qchotod i sru pti on) .f!tt9.,,- 570 tMeF 647Laser fotodisrupsi melepaskan pulsasi energi raksasa \"t , ',.dengan lama pulsasi beberapa nanodetik. Apabila pulsasi -*r::ii-::1- 8r0ini difokuskan ke titik berukuran 15-25 pm sehingga pulsasi l,Dioda \"'sinar yang nyaris instan ini melebihi titik kritis densitasenergi, akan terjadi \"optical breakdotun\" dengan suhu yang RPE = epitel pigmen retinameningkat sangat tinggi (sekitar 10.000 \"K) sehingga insisi yang akurat di dalam kornea, baik sebagai bagianelektron-elektron dilucuti'dari atom-atomnya dan terben- dari bedah refraksi kornea maupun saat membantu diseksituk keadaan fisis yang dikenal sebagai plasma. Plasma kornea pada keratoplasti penetrans atau lamelar.ini membesar dengan tekanan sesaat setinggi 10 kilobar(150.000 psi), menghasilkan efek memotong pada jaringan Foto-Evaporasimata. Karena ukuran awalnya sangat kecil, plasma ini me-miliki sedikit energi total dan menimbulkan sedikit efek di Laser foto-evaporasi menghasilkan suatu berkas panas in-luar titik fokus. framerah bergelombang panjang yang diserap oleh air se- hingga tidak akan masuk ke bagian daiam mata. Photodisruptors di5;unakan untuk membuat insisi padapenebalan kapsul posterior (kapsulotomi posterior) atau Laser ini digunakan untuk menghilangkan lesi-lesi per-pada pengerutan kapsul anterior setelah bedah katarak, mukaan-seperti tumor palpebra, membuat insisi padairidotomi perifer dengan laser, dan vitreoiisis anteriordengan laser. Laser utama dalam golongan ini adalah laser kulit atau sklera tanpa mengeluarkan darah, foto-insisi dan fotokoagulasi kontak di dalam mata yang disalurkanQ- swit che d neo dymium :YAG. melalui probe khusus, bakaran terkendali pada per- mukaan kulit yang dapat mengencangkan kulit palpebra Durasi pulsasi suatu laser femtosecond bahkan lebihpendek lagi, dalam kisaran 10-15 detik. Dihasilkan oleh laser untuk perbaikan kosmetik, dan koreksi hiperopia dengansolid-state neodymium: glass, lntraLase tidak diserap oleh mengubah permukaan kornea.jaringan-jaringan yang jernih secara optis. Oleh karenaitu, Intralase dapat difokuskan, misalnya untuk membuat Laser golongan ini meliputi laser karbon dioksida, iaser erbium, dan laser holmium.Gambar 24-1, Diagram fotokoagulasi panretina menunj ukkan Photodecompositionbakaran-bakaran lensa yang terpisah dengan jarak 0,5-1 dia- Laser photodecomposition menghasilkan sinar ultraviolet bergelombang sangat pendek yang berinteraksi denganmeter bakaran; pembuluh-pembuluh darah utama dihindari. ikatan-ikatan kimia bahan biologis, memutus ikatan-ikat- an tersebut dan mengubah polimer biologik menjadi mole- kul-molekul kecil yang kemudian berdifusi. Laser jenis ini secara kolektif disebut excimer (\"excited dimer\") karena rongga/tabungnya mengandung dua gas, misalnya argon dan fluorirl yang bereaksi menjadi molekul-molekul tak stabil yang kemudian memancarkan sinar laser. Laser ini digunakan untuk mengoreksi kelainan refraksi dengan menata kembali kontur permukaan kornea secara seksama (fotorefraktif keratektomi [PRK], Iaser epithelial keratectomy [LASEK], dan laser in situ keratomuileusis [LASIK]), meng- hilangkan kornea superfisial yang keruh akibat cedera atau distrofi, dan menyembuhkan erosi kornea rekurens (fototerapeutik keratektomi [PTK]).
- LASER DALAM OFTALMOLOGI / 425 ffi PENERAPAN LASER UNTUK sanya mencakup seluruh retina, kecuali daerah di dalam TERAPI jalur-jalur vaskular temporal, dengan bakaran berdiame- ter 200-500 pm terpisah sejarak 0,5 -1 kali diameter baka- RETINOPATI DIABETTK ran (Gambar 24-1). PRP memerlukan sedikitnya 2000 dan terkadang 6000 atau bakaran iebih, biasanya diberikan Pada retinopati diabetik nonproliferatif, penglihatan dapat dalam dua sesi atau lebih dengan selang waktu 1-2 terganggu oleh edema makula dan eksudat yang terben- minggu. Kadang-kadang diperlukan anestesi retrobulbar, peribulbar, atau sub-Tenory terutama bila daerah-daerah tuk akibat rusaknya sawar retina-darah bagian dalam di retina harus dilaser ulang akibat neovaskularisasi yang tingkat endotel kapiier retina. Banyak pasien yang telah berulang (rekuren) atau sulit ditangani. lama mengidap diabetes melitus akan mengalami oblitera- si difus mikrosirkulasi retina secara bertahap, terutama ka- Terapi dibuat bertahap untuk mengurangi insidens piler, sehingga tejadi iskemia retina generalisata. Keadaan uveitis, edema makula, abiatio retinae eksudatif, dan bahkan mendangkalnya bilik mata depan yang menye- iskemik ini mendorong terjadinya neovaskularisasi retina dan iris, yang diperantarai sebagian oleh faktor-faktor va- babkan penutupan sudut sekunder. soproliferatif yang dikeluarkan oleh retina iskemik untuk berdifusi ke dalam cairan mata. Neovaskularisasi retina Apabila terdapat edema makula yang cukup besar, yang tidak diterapi menyebabkan perdarahan vitreus dan biasanya dilakukan fotokoagulasi makula fokal sebelum ablatio retinae traksional. Neovaskularisasi iris yang me- atau bersama dengan PRP untuk menghindari bertam- nimbulkan glaukoma neovaskular jarang terjadi, kecuali bahnya edema. Penyuntikan steroid (Triamcinolone) intra- vitreal atau ke dasar orbita dapat mencegah edema makula bila pasien telah menjalani bedah vitreoretina. (Gambaran pantulan (rebound) setelah PRP. Saat ini, penggunannya klinis retinopati diabetik dibahas.lebih lengkap di Bab 10). hanya terbatas untuk pasien-pasien yang dilakukan pRp dan laser makula pada waktu bersamaan. Makulopati diabetik (edema makula) diterapi dengan fotokoagulasi laser fokal atau grid-pattern yang terutama Penggunaan PRP yang tepat sangat efektif dalam me- bekerja dengan cara meningkatkan fungsi epitel pigmen nimbulkan regresi neovaskularisasi. Mekanisme kerja yang retina. Konsep dasar berupa penut{rpan langsung mikro- pasti masih belum ditetapkan, tetapi penurunan derajat aneurisma dengan sinar laser kurang mendapat dukungan ilmiah. Dibuat bakaran berdiameter 50-100 pm tanpa me- iskemia retina dan berkurangnya pembentuk an zat-zat ngenai daerah avaskular fovea, yang berdiameter sekitar 500 pm. Daerah-daerah kebocoran yang akan diterapi dapat vasostimulatif yang berdifusi diduga berperan penting. Se- diidentifikasi dengan angiografi fluoresein (daerah-daerah telah dilakukan PRR didapatkan penurunan aliran darah mata, yang mengisyaratkan adanya penurunan kebutuhan kebocoran fluoresein diskret atau difus, dan daerah-daerah oksigen di retina. Jenis laser yang digunakan tampaknya nonperfusi kapiler akibat menebalnya retina) atau melalui tidak mempengaruhi efikasi PRP, tetapi sifat-sifat tertentu pemeriksaan klinis (daerah-daerah dengan penebalan re- dapat berguna dalam pengobatary misalnya penggunaan tina). Intensitas bakaran (pengaturan kekuatan laser) ter- gantung pada jenis laser yang dipakai. Dengan laser yang laser inframerah dioda yang lebih mudah pada keberadaan gelombangnya lebih pendek (hijau atau kuning), dilaku- perdarahan vitreus. kan hingga terjadi sedikit perubahan warna. Dengan laser yang gelombangnya lebih panjang (dioda), bakaran yang PRP tidak menyebabkan regresi pada fibrosis yang dihasilkan harus nyaris tak terlihat. Laser dioda dapat di- menyertai neovaskularisasi retina; fibrosis ini dapat me- program untuk mengirimkan pulsasi energi laser yang nyebabkan ablatio retinae traksionai. Lebih lanjut, pRp sangat pendek (mikropulsasi). Setiap pulsasi terdiri atas dapat dihambat oleh perdarahan vitreus. Dengan demi- mode \"hidup (on)\" yangsingkat, untuk menyalurkan ener- kiaru PRP harus dilakukan segera setelah tanda-tanda ri- gi; dan mode \"mati (oft)\" yung lebih lama sehingga mem- siko tinggi timbul. Tanda-tanda ini mencakup setiap neo- berikan kesempatan pada jaringan sasaran untuk mendi- ngin. Untuk makulopati diabetik, terapi laser mikropul- vaskularisasi diskus yang disertai oleh perdarahan vitreus sasi sama efektifnya dengan laser hijau. Pada kebanyakan atau praretina, neovaskularisasi diskus yang signifikan, kasus tidak ada jaringan parut yang terlihat, membuat dan neovaskularisasi yang signifikan di bagian retina terapi ini semakin sulit dikerjakan. Secara teori, daerah- mana pun dengan perdarahan vitreus atau praretina. daerah yang dirusak laser cenderung menurun progresi- Terapi laser sangat efektif dalam mencegah kebutaan vitas perluasannya, tetapi hal ini masih harus dipastikan. pada pasien diabetes sehingga diperlukan suatu program Terapi yang paling efektif untuk neovaskularisasi iris skrining yang efektif untuk mendeteksi iesi-lesi yang dapat dan retina adalah fotokoagulasi panretina (pRp), yang bia- diterapi pada semua pasien diabetes. OKLUSI VENA CENTRALIS RETINAE Oklusi vena centralis retinae menimbulkan gambaran fundus klasik berupa edema diskus, dilatasi vena yang mencolok, dan perdarahan retina yang hampir konfluens
426 / BAB24 retina yang diikuti oleh perdarahan vitreus. Karena risiko terjadinya glaukoma neovaskular sangat kecil, tidak ada(lihat Bab 10). Walaupun perubahan-perubahan ini dapat bukti yang membenarkan tindakan PRP profilaksis; akan tetapi, bila kelak timbul neovaskularisasi retina, terapiberkembang menjadi neovaskularisasi retina, perdarahan laser harus segera dilakukan, sebaiknya sebelum terjadivitreus, dan fibrosis, komplikasi yang lebih umum adalah perdarahan vitreus.terjadinya rubeosis iridis dengan glaukoma neovaskular.Apabiia angiografi {luoresens memperlihatkan iskemia Fotokoagulasi laser argon hijau fokal dan grid-pattern,retina yang parah, kemungkinan terjadinya komplikasi dengan mengobliterasi daerah-daerah kebocoran di retina seperti yang diperlihatkan oleh angiografi fluoreseirL di-ini adaiah sebesar 60%. Pada glaukoma neovaskular, gunakan untuk mengatasi edema makula saat visus pasien 20/40 atau lebih buruk dan telah lewat 3 bulan sejak ter-zat-zat yang dihasilkan oleh retina iskemik berdifusi ke jadinya oklusi vena.depan dan merangsang pembentukan suatu membranfibrovaskular yang tumbuh melintasi permukaan iris dan ROBEKAN RETINAmenutupi anyaman trabekular. Akibatnya, terjadi glauko-ma yang ditandai oleh tekanan yang sangat tinggi, nyeri, Apabila terjadi robekan retina perifer-biasanya akibatdan sangat resisten terhadap terapi medis dan bedah pelepasan vitreus posterior yang menyebabkan traksi vi-sehingga mungkin diperlukan tindakan enukleasi mata treus-pasien sering mengeluh melihat benda-benda me-yang buta dan nyeri tersebut. PRP seperti yang dijelaskan layang (floaters) seperti-titik secara mendadak. Robekan inisebelumnya pada terapi retinopati diabetik proliferatif- dapat menyebabkan ablatio retinae, tetapi bila terdeteksitebih disukai dengan laser kripton merah atau laser dio- sebelum terjadi penimbunan cairan subretina, kelainanda inJramerah untuk menghindari fibrosis praretina yang ini dapat dibatasi dengan menempatkan bakaran laser ber-terjadi akibat penyerapan panas oleh perdarahan-dapat bentuk cincin ganda di sekelilingnya sehingga terbentuksangat mengurangi insidens glaukoma neovaskular pada adhesi retina sekitarnya ke epitel pigmen retina. Denganoklusi vena centralis retinae iskemik. PRP paling efektif lensa kontak moderry misalnya Superquad 160, adhesi inidilakukan setelah ada neovaskularisasi iris, tetapi sebelumglaukoma neovaskular terjadi. Namun, pada praktiknya, dapat dicapai pada kebanyakan kasus dengan suatu sistempenentuan waktu yang tepat ini mungkin sulit dilakukan. penyalur laser mengunakan slitlamp. Pada sebagian kecilBila glaukoma neovaskular sudah terjadi, fotokoagulasi sisanya, perlu dipertimbangkan terapi laser yang indirek.panretina yang adekuat biasanya akan menyebabkan re- Tindakan bedah diperlukan bila telah te4adi ablatio re-gresi neovaskularisasi di segmen anteriot, memungkin- tinae. Dengan demikian, pemeriksaan retina melalui pupil yang dilebarkan segera diindikasikan bagi mata yang men-kan glaukoma untuk dikontrol secara medis atau dengan dadak melihal floaters-khususnya dot-Iike Jloaters yangtindakan bedah. Sayangnya, glaukoma neovaskular yang mengisyaratkan sel-sel darah merah.telah terbentuk sering disertai oleh edema kornea, miosis,atau hifema sehingga PRP tidak dapat dilakukan dan hanya DEGENERASI MAKULA & PENYAKITdapat digunakan sitofotokoagulasi atau enukleasi. Karenaalasan ini, PRP profilaksis mungkin danjurkan pada semua TERKAITkasus oklusi vena centralis retinae iskemik. Defek pupilaferen relatif, penglihatan 20/200 atau kurang, dan adanya Membran Bruch membentuk suatu lapisan sawar antarabercak cottonwool mgltipel di retina merupakan tanda kuat epitel pigmen retina dan koriokapilaris, yang merupakanadanya iskemia yang cukup parah yang mengindikasikan Iapisan kapiler koroid. Apabila membran Bruch meng-tindakan PRP profilaksis. Elektroretinografi dan angio-grafi fluoresein dapat memberi lebih banyak petunjuk apa- alami gangguan atau kerusakan, neovaskular koroidbila diperltrkan. dapat tumbuh di sepanjang celah di bawah epitel pigmen Terapi laser pada edema makula akibat oklusi vena retina, mula-mula menyebabkan pelepasan epitel pigmencentralis retinae biasanya tidak efektif, tetapi dipertim-bangkan bagi pasien-pasien yang berusia kurang dari 50 eksudatif disertai distorsi dan edema retina di atasnya,tahun. Terapilaser macular grid setelai terapi anti-angio-genesis atau steroid intravitreal mungkin bermanfaat. dan kemudian menyebabkan perdarahan dan fibrosis di- sertai destruksi fungsi retina di bagian tersebut. MakulaOKLUSI VENA RETINA CABANG cenderung sering mengalami kerusakan membran Bruch dan neovaskularisasi koroid walaupun kedua kelainanKelainan ini bervariasi mulai dari daerah-daerah kongesti tersebut dapat terjadi di bagian fundus mana pun. Penye-dan perdarahan vena setempat sampai kelainan hemire- bab tersering adalah degenerasi makula terkait-usia, yangtina akibat oklusi bagian superior dan inferior vena cen- berawal sebagai endapan-endapan kuning asimptomatiktralis retinae. Komplikasi utamanya adalah edema makula (drusen) di daerah makula. Seiring dengan bertambahnyakronik (dengan atau tanpa eksudat) dan neovaskularisasi usia, tampak atrofi dan penggumpalan epitel pigmen re- tina; akhirnya, timbul kerusakan membran Bruch, yang
mendahului terjadinya neovaskularisasi koroid, fibrosis, LASER DALAM OFTALMOLOGI / 427dan hilangnya penglihatan sentral. Kelainan ini merupa- neovaskular memiliki pigmen di dalamnya atau mengala-kan penyebab utama kebutaan legal di negara-negara mi perdarahan, sinar laser kripton merah dapat menem- bus jauh ke koriokapiler tanpa diserap oleh hemoglobinmaju. Kerusakan membran Bruch dan neovaskularisasi atau xantofil. Apabila jaring-jaring neovaskular tersebutkoroid dapat terjadi di bekas tempat korioretihitis akibat mengandung pigmen melanin atau mengalarni perda- rahan, sinar laser kripton merah akan menembus ke dalamhistoplasmosis, toksoplasmosis, dan peradangan lain pada hingga koriokapilaris tanpa diserap oleh hemoglobin atau xantofil. Biia jaring-jaring tersebut tidak memiliki melaninmasa kanak-kanak. Keduanya dapat terjadi akibat robekan yang.cukup dan tidak berdarah, laser argon hijau ataukoroid traumatik-bahkan pada anak-anak-dan dapat \aser zal warna kuning atau oranye akan diserap olehdialarni oleh para pengidap penyakit herediter yang me- hemoglobin untuk menimbulkan koagulasi pada jaring, tetapi sinar yang berhamburan tidak akan diserap olehlibatkan retina. xantofil. Seluruh daerah neovaskularisasi koroid harus di- terapi secara agresif (Gambar 24-2). Apabila neovaskularisasi koroid terletak jauh daridaerah fovea sentralis (extrafovea), jaringan tersebut Sayangnya, pada banyak kasus, neovaskular koroiddapat dihancurkan dengan fotokoagulasi laser yang dila- tersebut telah berada di bawah fovea saat didiagnosis,kukan secara berhati-hati untuk mempertahankan peng- atau telah terjadi perdarahan yang luas sehingga terapilihatan sentral. Pigmen kuning di makula (xantofil) laser tidak dapat dilakukan. Dengan demikian, diagnosismenyerap sinar biru dengan kuat, menyerap sinar dini sangat penting bagi kelompok penyakit ini, danhijau dengan lemah, dan tidak menyerap sinar kuning, semua pasien berisiko harus diperiksa secara teiiti danoranye/ atau merah (Tabel 24-1). Hemoglobin menyerap mereka harus melaporkan adanya distorsi atau kekaburansinar biru, hijau, kuning, dan oranye dengan kuat, tetapi ringan yang merupakan tanda-tanda awal pertumbuhansangat kurang menyerap sinar merah. Melanin menyerapsemua panjang gelombang tampak. Dengan demikiarydapat terjadi penyerapan selektif energi laser. Bila jaring DEGambar 24-2. Neovaskularisasi koroid. Angiogram fluoresein fundus pada vena awal (A) dan fase akhir (B). C: Foto berwarnafundus sesaat setelah terapi laser. Foto berwarna fundus (D) dan angiogram fluoresein fundus (E) 6 bulan setelah terapi laser;tampak jaringan parut di retina. Lihat lampiran berwarna.
428 / BAB24 gonioskopi yang berisi cermin. Karena glaukoma sudut tertutup merupakan jenis yang paling sering dialami po-neovaskular. Angiografi fluoresein selanjutnya dapat di- pulasi Asia, kelainan ini mungkin merupakan jenis glau-gunakan untuk memperlihatkan sirkulasi retina, termasukdaerah-daerah neovaskularisasi dan permeabilitas vasku- koma yang paling umum di seluruh dunia. Iridektomilar yang abnormal. Terapi laser direk pada neovaskular ko-roid subfovea segera menimbulkan penurunan ketajaman dengan pembedahan merupakan terapi standar bagi glau-penglihatan sentral, tetapi dapat memberi hasil jangka koma sudut-tertutup selama beberapa dekade, tetapi be-panjang yang lebih baik daripada tanpa pengobatan. risiko menimbulkan perdarahary in-feksi, kecelakaan anes- tesi, dan bahkan oftalmia simpatika. Terapi fotodinamik dapat digunakan pada neovasku-larisasi koroid klasik yang terutama ditemukan di daerah Iridotomi laser dibuat menjadi lebih efektif dengansubfovea. Penyuntikan intravena zat warna (verteporfin), lensa kontak Abraham (dengan tombol pemfokus 66-yang diyakini terlokalisasi di dalam neovaskular koroid, dioptri) dan lensa iridotomi-sfingterotomi Wise (dengandiikuti dengan sinar laser yang membantu mengaktifkan tombol 103-dioptri) yang meningkatkan kepadatan energizat. warna tersebut, akan,menyebabkan trombosis pada laser dan memperbaiki visualisasi iris. Dengan densitaspembuluh-pembuluh darah yang abnormal. energi yang tinggi tersebut, iridotomi laser (Gambar 24-3) sering berhasil baik dengan laser argon maupun Termoterapi transpupilar merupakan pilihan alterna- laser Q-switched N/:YAG, dan hanya gagal apabila kornea sedernikian keruh sehingga laser tidak dapat difokuskantif yang masih diteliti untuk mengatasi neovaskularisasi pada iris. Pada kasus yang demikian, mungkin diperlukankoroid subfoveal. Dengan menggunakan suatu laser pilihan terapi laser yang lain (lihat bawah).dioda, energi yang relatif rendah ditembakkan ke seluruh Dengan laser argon, berkas difokuskan melalui lensalesi secara perlahan-lahan dalam 60 detik. Terapi ini tam- iridotomi pada serat-serat iris perifer, yang dipotongpaknya menyebabkan trombosis di neovaskular koroid dalam bentuk garis-sejajar limbus, dengan tembakan-seperti yang ditimbulkan oleh terapi fotodinamik, tetapi tembakan 0,01 atau 0,02 detik dan tingkat energi 1-2 W.kerusakan jaringan di baliknya mungkin lebih parah dan Dengan laser Nd:YAG, iridotomi dapat dilakukan melalui lensa iridotomi dengan metode satu-titik berkekuatanbisa menimbulkan atrofi. di masa mendatang. Pada uji tinggi menggunakan 5-10 mJ per tembakan dalam satucoba terkendali secara acak baru-baru ini (TTT4CNV), kali tembakan. Iridotomi tersebut dapat diperbesar denganterapi ini terbukti tidak bermanfaat kecuali pada pengli- memotong serat iris perifer dalam bentuk sebuah garis sejajar dengan limbus dengan tembakan multipel L-2 mJ.hatan yang telah memburuk, dan karenanya hanya diker- Laser argon lebih dianjurkan untuk'iris yang berwarnajakan bila terapi fotodinamik dengan verteporfin tidak coklat tua dan tebal, yang cenderung mengalami per-dapat dilakukan. darahan dengan laser Nd:YAG, sedangkan iris berwarna biru muda kurang efektif menyerap energi laser argon danGLAUKOMA lebih mudah dilubangi dengan laser Nd:YAG. Apabila ke- dua laser tersedia, metode yang paling efisien untuk irisPengobatan glaukoma sudut terbuka, glaukoma sudut coklat yang tebal adalah dengan memotong stroma tebaltertutup, dan glaukoma yang resisten terhadap pembe- dengan laser argon dan kemudian menyingkirkan filamendahan telah berubah secara radikal dengan tersedianyateknik-teknik laser yang efektif. Gambar 24-3. Iridotomi laser pada glaukoma sudut tertutup.Glaukoma Sudut TertutupPada glaukoma sudut tertutup primer, aliran aqueoushumor melalui pupil terhambat akibat menempelnya lensadengan permukaan posterior iris, Tekanan yang terjadidi bilik mata belakang mendorong iris perifer ke depanuntuk berkontak dengan anyaman trabekular sehinggaaliran keluar aqueous terhambat dan terjadi peningkatantekanan intraokular. Walaupun serangan glaukoma akutyang dramatik-klasik biasanya dianggap sebagai prototi-pe glaukoma sudut tertutup, serangan-serangan akut se-benarnya sangat jarang terjadi. Glaukoma sudut tertutupyang berjalan lambat atau subakut jauh lebih sering terjadi,terutama pada orang dengan mata berpigmen gelap, dandapat terjadi pada kedalaman sudut bilik mata depansentral yang'normal. Penufupan sudut dapat ditentukanhanya dengan memeriksa sudut, yang biasanya dilakukandengan gonioskopi slitlamp melalui suatu lensa kontak
LASER DALAM OFTALMOLOGI I 429dan pigmen dengan beberapa letupan laser Nd:yAG ber-kekuatan rendah. Karena keamanannya, iridotomi laserharus dilakukan tidak hanya untuk glaukoma sudut-ter-tutup yang telah dipastikan terjadi, tetapi kapan pun ter-jadi blokade pupil yang progresif, sebelum terjadi keru-sakan permanen akibat penutupan sudut. Bila korena terlalu keruh sehingga iridotomi laser padaglaukoma sudut tertutup akut tidak dapat dilakukan,dapat dicoba iridopasti perifer dengan laser argon. Untukmengontraksikan stroma iris di dekat sudut, suatu cincinbakaran pengontraksi-berkekuatan rendah (sekitar 200mdiWte)m, pduartaksainladmiair(i0s,5pdetkri)f,edradnebnegraunkumraenngbegsuanra(k5a0n0pmle)ns-airidotomi standar. Ini akan menarik sudut tersebut secaramekanis sehingga menurunkan tekanan intraokular danmemungkinkan dilakukannya iridotomi. Tindakan ini ter-bukti sama efektifnya dengan terapi medis, tetapi kadang-kadang menyebabkan rasa tidak nyaman. Biasanya, dila-kukan terapi gabungan laser dan medis. Glaukoma Sudut-Terbuka B Ini merupakan jenis glaukoma tersering di negara-negara Gambar 24-4. Bakaran-bakaran trabekuloplasti laser Argon Barat dan ditandai oleh penurunan fungsi anyaman tra- bekular secara bertahap tanpa rasa nyeri, disertai dengan pada anyaman trabekular. A: Diperlihatkan dengan gonioskopi. penurunan aliran keluar aqueous, peningkatan tekanan B: Diagram. intraokular, cupping progresif nervus opticus, dan penu-runan lapangan pandang secara perlahan, yang akhirnya hadap tekanan dapat terjadi mendadak dan memerlukan follow-up yang tebih sering dibandingkan pasien-pasien mengarah pada kebutaan. yang distabjlkan dengan terapi topikal. Terapi medis topikal merupakan penanganan baku Untuk''mengurangi keparahan peningkatan tekanankelainan ini. Apabila terapi medis tidak memadai, trabe- tersebut, banyak ahli bedah laser melakukan trabekulo-kuloplasti dengan laser biasarya menjadi terapi ber- plasti dengan 50 bakaran.laser pada 180 derajat anyamanikutnya (Gambar 24-4). Tind .akan ini berupa penempatan trabekular, menyisakan 180 derajat sisanya untuk terapi dibakaran nonperforasi sebanyak 100 buah atau lebih, 360 kemudian hari apabila diperlukan. Trabekuloplasti denganderajat mengelilingi anyaman trabekular, untuk menge- panjang gelombang laser yang tain-hijau, kuning, merafurutkan kolagen di dalam jaringan cincin trabekular, me-ngecilkan lingkaran serta,diameter cincin trabekular, me- dan inframerah - juga efektif.narik lapisanJapisan trabekular hingga terpisah, disertaipembukaan kembali ruang-ruang antar-trabekula dan The Adaanced Glaucoma Interaention Study (AIGS) me-kanalis Schlemm. Dapat juga terjadi pertumbuhan sel-sel nyelidiki apakah trabekuloplasti laser atau bedah infiltrasitrabekular baru. Trabekuloplasti meningkatkan aliran ke- harus dilakukan sejak awal pada pasien-pasien glaukomaluar aqueous humor dan tidak mempengaruhi sekresinya. stadium lanjut. Studi ini merekomendasikan iaser sebagaiTindakan ini tampaknya paling efektif untuk pasien-pasien terapi awal glaukoma stadium lanjut pada pasien berku_dengan pseudoeksfoliasi dan glaukoma pigmentasi. padakebanyakan pasien lainnya, efek trabekuloplasti relatif lit hitam, sedangkan trabekulektomi diindikasikan bagiberumur pendek (1 atau 2 tahun). pasien glaukoma stadium lanjut berkulit putih yang tidak Marrfaat trabekuloplasti terletak dalam pengurangan memiliki masalah kesehatan yang mengancam nyawa.terapi medis dan dalam penundaan atau penghindaranbedah filtrasi yang berisiko. Efek samping yang utama Trabekuloplasti laser selektif (SLT) mengirimkan energi sangat tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Tindakanadalah peningkatan tekanan selama 1-4 jam pada sekitar se-pertiga mata (dapat dicegah dengan pemberian tetes apra- ini sama efektifnya dengan trabekuioplasti laser tradisio-clonidine) dan peningkatan tekanan selama 1-3 minggu nal, tetapi lebih mudah dilakukan karena berkas lasernya lebih besar dan hanya perlu diarahkan pada seluruhpada sekitar 2% matayang diterapi. Hilangnya kontrol ter- anyaman trabekula. Studi-studi histopatologis menunjuk_ kan bahwa SLT hanya menimbulkan sedikit kerusakan
430 / BAB24 yang hansparan, dibantu dengan penekanan jaringan di atasnya dengan lensa sutura Hoskins. Laser argon dapatpada anyaman trabekular; hal ini mengisyaratkan bahwa digunakarg tetapi bila ada perdarahary laser kripton merah'terapi SLT mungkin dapat dilakukan berulang-ulang. atau dioda inframerah lebih disukai untuk menghindari perfonsi flap akibat penyerapan panjang gelombang laserSiklofotokoagulasi argon hijau-biru oleh hemoglobin.Glaukoma yang refrakter terhadap tindakan bedah yang KAPSULOTOMI ANTERIOR & POSTERIORbiasa sering dapat dikontrol dengan tindakan destruksi PASCABEDAH KATARAKlangsung processus ciliares. Ini pertama kali dilakukan Bedah katarak modern menggunakan fakoemulsifikasi yang diikuti dengan implantasi lensa intraokular di bilikdengan diatermi dan kemudian dengan cryosurgery' SlkIo- mata belakang (lihat Bab 8). Apabila kapsul posterior yangfotokoagulasi melalui konjungtiva dan sklera yang utuh menyangga lensa intraokular mengalami kekeruhan di ke-pertama kali dilakukan oleh Beckmary menggunakan se- mudian hari, penglihatan dapat dipulihkan dengan mem-buah laser ruby berenergi tinggi, tetapi saat ini tindakan fokuskan pulsasi laser Q-sruitchedNd:YAG tepat di belakangtersebut dilakukan dengan penyaluran laser dioda atau (posterior) kapsul untuk menghasilkan suatu kapsulotomilaser Nd:YAG thermal-node melalui probe fiberoptic yang sentral (sehingga tidak memerlukan bedah intraokular lan-menyentuh bagian mata (Gambar 24-5). Tindakan ini di-laporkan memberi hasil baik, tetapi mungkin diperlukan jutan). Untuk menghindari kerusakan lensa intraokular,terapi berulang. Efek samping, seperti nyeri, peradangary perlu dilakukan pengarahan fokus secara cermat melaluidan penurunan penglihatan yang ditimbulkan jauh lebih suatu lensa kontak kondensasi. Setelah kapsulotomi, risikoringan dibandingkan efek samping cryosurgery- Laser en- terbentuknya lubang di retina dan ablatio retinae sedikitdosiklofotokoagulasi dapat dikerjakan menggunakan meningkat, terutama pada pasien miopia tinggi. Saat ini, timbulnya kekeruhan kapsul tidak dapat dihindari, tetapisuatu probefberoptic yang dilewatkan melalui pars plana angka kejadiannya jauh lebih rendah dengan implan in-sewaktu vitrektomi. traokular modern.Lisis Sutura dengan Laser Fibrosis kapsul anterior dapat menimbulkan penyem- pitan (kontraktur) dan terhalangnya (oklusi) sumbu peng-Trabekulektomi tetap merupakan suatu metode bedahdrainase glaukoma yang populer (lihat Bab 11)' Untuk lihatan di kemudian hari. Insisi radial dengan laser Q-meningkatkan drainase dan mungkin mencapai reduksitekanan intraokular jangka panjang yang lebih besar-se- switched Nd:YAG dapat meniadakan keharusan dilakukan-rupa dengan yang diperoleh dari prosedur lama drainase nya bedah intraokular.full-thickness, dapat dilakukan lisis partial-thickness suturaflap sklera dengan laser pada masa-masa awal pascaope- Vitreolisis Anteriorrasi. Jahitan nylon 10-0 hitam dipotong dengan mem-fokus-kan pulsasi pendek laser padanya melalui konjungtiva Tidak bersihnya pengangkatan vitreus dari bilik mata depan selama penatalaksanaan kerusakan vitreus akibat trauma atau pembedahan dapat menyebabkan distorsi pupil, uvei- tis kronik, dan edema makula kistoid. Pita-pita (pengikat lbandsl) vitreus dapat dipotong dengan Iaser Q-switched Nd:YAG, menggunakan suatu lensa kontak kondensasi kornea. Pilocarpine topikal mengecilkan pupil sehingga mengencangkan filamen-filamen (strands) vitreus dan memudahkan pemotongan. Untuk memperkecil kontusio pada kornea dan iris, dilakukan penembakan multipel dengan tingkat optical breakdown yang minimal. Walaupun mata dengan edema makula kistoid kronik dilaporkan membaik setelah pemotongan pita-pita vitreokornea, pita- pita ini harus dipotong segera setelah diidentifikasi dan sebelum berkembangnya komplikasi tersebut.cskGooearnmpkjuubrsnaegrctti2ilovia4arrei-k5,d..adnaSniskklmolefeornatgo, hkkaoesamislkuuadlnaiasinkoladasigaeurb.lsaSosirinbatserirlmaoslaeelhr pmpuiegi,mn\"eepmnitbduuirs VAPORISASI TUMOR PALPEBRA Laser ,karbon dioksida digunakan untuk mengangkat tumor-tumor palpebra baik jinak maupun ganas tanpa
mengeluarkan darah. Namun, terbentuknya jaringan LASER DALAM OFTALMOLOGI I 431parut, tidak adanya spesimen untuk pemeriksaan histo-logik, dan ketidakmampuan menilai batas tumor menye- prosedur alternatif yang banyak dikenal sebagai LASIKbabkan terapi laser untuk tujuan ini tampaknya kurang (Iaser in situ keratomileusis), yang terdiri atas pembuatan flap lamelar \"berengsel\" pada kornea dengan suatu kera-berkerribang dibandingkan tindakan bedah pada sebagian tom mekanis, ablasi refraktif dasar-kornea dengan laser, dan pengembalian Jlap yang telah dibuat (Gambar 24-7).besar kasus tumor ganas. LASIK menghasilkan perbaikan penglihatan yang lebih cepat dan terasa lebih nyaman dibandingkan-PRK, tetapiBEDAH REFRAKSI menimbulkan risiko komplikasi jangka panjang yang se- dikit lebih tinggi. Secara teori, laser subepithelial keratomi-Laser excimer, terutama laser argon fluorida dengan leasis (LASEK) menggabungkan keuntungan-keuntungan PRK dan LASIK.panjang gelombang 193 nm, dapat menguapkan jaringandengan sangat bersih, nyaris tanpa merusak sel-sel di Laser excimer modern memiliki ukuran titik yang lebih kecil, sistem penelusur mata, dan ablasi dengan penye-sekitar atau di bawah potongan. Dengan menggunakan suaian muka-gelombang (waaefront custom ablation). Ke-pulsasi multipel dan ukuran titik (-penembak) yang ber- lebihan-kelebihan ini meningkatkan ketepatan terapi dan mengurangi penambahan aberasi sferis yang disebabkanubah secara progresif untuk menguapkan lapis demi lapis oleh pembuatan JTap kornea. War:efront custom ablation di-lapisan kornea yang tipis, pembenfukan ulang kontur re- yakini menimbulkan lebih sedikit masalah penglihatan-tina dengan bantuan komputer (fotore{raktif keratektomi malam pascaoperasi.[PRK]) dapat memperbaiki kelainan refraksi astigmatismedan miopia-sedang dengan tepat-dan tampaknya secara Laser excimer dapat juga digunakan secara terapeutikpermanen (Gambar 24-6). Kesulitan-kesulitan awal berupa (PTK) untuk menghilangkan kekeruhan kornea superfi-terbentuknya perkabutan superfisial di kornea tampaknya sial, seperti yang terdapat pada keratopati pita dan untuktelah berhasil diatasi. Kelainan hiperopia atau miopia berat mengobati penyakit kornea superfisial, misalnya erosi kornea rekuren.(lebih dari 6 dioptri) tidak berespons sebaik itu dengan BEDAH KOSMETIK PALPEBRA DENGANPRK. Terapi ini telah berhasil menyembuhkan ribuan mata LASERmiopia di Eropa, Asia, dan Amerika Serikat. Di tempat-tempat yang tersedia, PRK telah sangat menggantikan ke- Pemajanan kulit palpebra,yang keriput terhadap pulsasiratotomi radial bedah, yang kurang dapat diprediksi dan 1 mdetik yang berulang dari laser karbon dioksida-menimbulkan berbagai komplikasi-mis., pembentukanjaringan parut dalam, perforasi mata, infeksi intraokular, yang dihasilkan oleh pulsasi cepat tabung laser atau olehdan pergeseran hiperopia di kemudian hari-yang tidak pemindaian (scanning) cepat seberkas sinar laser kecil kontinu yang diatur komputer-menguapkan epidermistimbul dengan tindakan laser. PRK menghilangkan dan menginduksi kontraksi kolagen di dermis. Saat epitel beregenerasi, kulit mengencang dan kerutan-kerutan kecilmembran Bowmarl lapisan tempat epitel kornea melekaf serta keriput di ujung mala (crow's feet) akan menghilang.kadang-kadang hal ini menyebabkan kekeruhan kornea. Teknik ini lebih teliti daripada metode yang lebih kuno,Untuk mempertahankan membran ini, dilakukan suatu seperti dermabrasi atau pengelupasan secara kimiawi (chemical peel), tetapi kadang-kadang masih menimbulkan komplikasi, seperti jaringan parut keloid, hiperpigmenta- si, dan infeksi herpesvirus. Pengalaman ahli bedah sangat berperan dalam pencapaian hasil yang baik. Laser YAG: erbium dapat digunakan dengan cara yang sama. Laser hijau dapat pula dipakai untuk menyingkirkan xantelasma. Tindakan ini sangat efektii tetapi dapat me- nimbulkan depigmentasi dan sebaiknya dihindari pada kulit berpigmen gelap.Gambar 24-6. Keratektomi fotorefraktif laser excimer Laser PENCITRAAN DIAGNOSTIK DENGAN TASERmemecah (photodecompose) jaringan kornea dengan rapi da-lam suatu pola yang terkontrol untuk membentuk kembali Fencitraan konfokal adalah suatu metode video yangkelengkungan kornea. (Foto sumbangan dari T Clapham, VISX menggunakan suatu titik laser kecil pemindai cepat, yanglnc.)
432 I BAB24 ABGambar 24-7. Laser in situ keratomileusls (LASIK). Diagram f/ap kornea (A) dantitik laser multipel (B).pantulan sinarnya dicitrakan pada suatu detektor melalui Dastjerdi MH et al: LASEK (laser subepithelial keratomileusis).sebuah lubang kecil sehingga semua pantularL kecuali Curr Opin Ophthalmol 2002;13:261. [PMID: 12165712]yang berasal dari bidang fokal, diredam. Melalui scanning Fankhauser F et al: Laser vitreolysis: A review. Ophthalmologicadi berbagai tingkat dan mengombinasikan gambar-gam-bar yang dibentuk dengan bantuan komputer, dapat di- 2002;216:73. [PMID: 11919430]hasilkan gambaran tiga-dimensi struktur-struktur mata. Fuchs AV et al: Transpupillary thermotherapy (TTT) in circum-Alat ini terutama digunakan dalam evaluasi dan follow- scribed choroidal hemangioma. Graefes Arch Clin Exp Oph- thalmol 2002;240:7. [PMID: 11954785]ap kelainan-kelainan caput nervi optici yang ditimbulkan Jarnpol LM et al: Treatment ofjuxtafoveal and extrafoveal choroidalglaukoma, tetapi dapat juga dipakai untuk mencitrakan neovascularization in the era of photodynamic therapy withkornea, lensa, dan makula. Interferometri\" laser diguna- verteporfin. Am j Ophthaimol 2002;134:99. [PMID: 12095815]kan untuk mengukur aliran darah di pembuluh darah re- Jurklies B et al: Photodynamic therapy using verteporfin in circum-tina dan corpus ciliare. Ocular coherence tomograplry dapat scribed choroidal haemangioma. Br J Ophthalmol 2003;87:84.menghasiikan potongan-potongan optis kornea dan retina IPMID: 12a882691dengan resolusi sangat tinggi sehingga memungkinkandilakukannya evaluasi berbagai penyakit, seperti distrofi Kirwan JF et al: Diode laser cyclophotocoagulation: Role in the management of refractory pediatric glaucomas. Ophthalmol-kornea dan edema makula. ogy 2002;L09:316. [PMID: 11825816]DAFTAR'PUSTAKA Kramp K et al: Transscleral diode laser contact cyclophotocoagula-AGIS Investigators: The Advanced Glaucoma Intervention Study tion in the treatment of different glaucomas, also as primary surgery. Graefes Arch Clin Exp Ophthalmol 2002;240:698. (AGIS): 9. Comparison of glaucoma outcomes in black and white patients within treatment groups. Am J Ophthalmol IPMID:122713641 . 2001,;\32:311,. [PMID: 11530042] Lai JS et al: Laser peripheral iridoplasty as initial treatment ofAGIS Investigators: The Advanced Glaucoma Intervention Study acute attack of primary angle-closure: A long-term follow-up (AGIS): 11. Risk factors for failure of trabeculectomy and argon laser trabeculoplasty. Am J Ophthalmol 2002;134:481.. LPMID: study. J Glaucorna 20021L:484. [PMID: 72483091] Lam DS et al: Argon laser peripheral iridoplasty versus conven- 1238380s1 tional systemic medical therapy in treatment of acute primaryBlumenkrarz MS et al; Verteporfin therapy for subfoveal cho- roidal neovascularization in age-related macular degenera- angleclosure glaucoma: A prospective, randomized, controlled tion: Three-year results of an openJabel extension of 2 ran- trial. Ophthalmology 2002;109:1591. [PMID: 1,22087031 domized clinical trials. TAP Report No. 5. Arch Ophthalmol Lin S: Endoscopic cyclophotocoagulation. Br J Ophthalmol 2002;120:1307. [PMID: 12365909] 2002;86:1,434. [PMID: 12446381] Lumbroso L et al: Chemothermotherapy in the management of reti- noblastorna. Ophthalmology 2002;109 :1130. [PMID:12045055] McKelvie PA et al: Pathology of cyclodiode laser: A series of nine enucleated eyes. Br j Ophthalmol 2002;86:381. [PMID 11914203)
Montero ]A et al: Verteporfin photodynamic therapy in highly LASER DALAM OFTALMOLOGI / 433 myopic subfoveal choroidal neovascularisation. Br J Oph- Pastor SA et al: Cyclophotocoagulation: A report by the American thalmol 2003;87 :173. IPMID : 125437 46) Academy of Ophthalmology. Ophthalmology 2001;108:2130.Myint K et al: Ti anspupillary thermotherapy for the treatment of [PMID:11713091] occult CNV in age-related macular degeneration: A prospec- Shields CL et al: Combined plaque radiotherapy and lranspupil- tive randomized controlled piiot study. Acta Ophthalmol ft and 2006:84:328. [PMID: 167 046931 lary thermotherapy for choroidal melanoma: Tumor controlNagar M et al: A randomised, prospective study comparing se- and treatment complications in 270 consecutive patients. Arch lective laser trabeculoplasty with latanoProst for the control Ophthalmoi 2002;120:933. IPMID : 12096964] of intraocular pressure in ocular hypertension and open angle Spaide RF et al: Treatment of idiopathic subfoveal choroidal neo- vascular lesions using photodynamic therapy with verteporfin. glaucoma. Br J Ophthalmol2005;89:1413. [PMID: 16234442] Am J Ophthalmol2002;134:62. [PMID: 12095809]Nagy ZZ et al: Wavefront-guided photorefractive keratectomy for Stewart OG et a1: Visual and symptomatic outcome of excimer phototherapeutic keratectomy (PTK) for corneal dystrophies. myopia and myopic astigmatism. J Refract Surg 2002;18:561,5. Ey e 2002;L6:126. [PMID : 11988810] [PMID:12361168] Van Gelder RN et al: Comparison of photorefractive keratectomy,Ng EY et al: A comparison of laser photocoagulation with cryo- astigmatic PRK laser in situ keratomileusis, and astigmatic therapy for threshold retinopathy of prematurity at 10 years: LASIK in.the heatment of myopia. J Cataract Refract Surg Part 1. Visual function and structural outcome. Ophthalmology 2002;28:462. [PMID: 1 1 973093] 2002;\09:928. [PMID: 11986099]
Apendiks l: Standarr Penglih'ata,nEleanor E. Faye, MD, FACSSelama bertahun-tahu4 American Medical Associntion tajaman penglihatan jauh dan penglihatan dekat. Selain(AMA) telah menyediakan metode untuk mengevaluasi itu, dibuat pula penyesuaian untuk individu afakia ataugangguan penglihatan dalam Guides to the Ezsaluation of pseudoafakia monokular.Permanent Impairment, yang juga diperbanyak dalam Phy-sicians' Desk Reference for Opltlnlmology. Metode ini juga Lapangan Pandangdinyatakan dalarn International ClassifLcation of Disense Metode tradisional standar untuk menilai gangguan la- pangan pandang, yaitu menggunakan perimetri kinetik,dalam bagian-bagian yang berkaitan dengan masalah ke- dengan stimulus III4E perimeter Goldmann, untuk me-butaan dan penglihatan kurang. nentukan luas total lapangan pandang masing-masing mata. Dari kedelapan meridian utama, dijumlahkan luasPENGKAJIAN GANGGUAN PENGLIHATAN (dalam derajat) lapangan pandang yang kurang (diban- clingkan dengan lapangan pandang normal standar), danUntuk mengkaji gangguan penglihatan, digunakan tiga ditentukan persentase kehilangan masing-masing mata se-kriteria yang sama pentingnva: ketajaman penglihatan, la- cara keseluruhan. Total kumulatif luas maksimum lapang-pangan pandang, dan motilitas mata. Persentase gangguan an pandang normal standar di sepanjang delapan meridianketiga kriteria tersebut disatukan sehingga didapatkan pe- utama yang diperbolehkan adalah 500 derajat (Gambar 1).nilaian gangguan sistem penglihatan secara keseluruhan. Dengan demikian, persentase kehilangan lapangan pan-Hasil ini kemudian dapat dikonversikan menjadi persen- dang sama dengan total pengurangan iapangan pandangtase gangguan satu individu, yang dapat ditambahkan (lapangan pandang normal dikurangi lapangan pandangdengan gangguan 10% untuk deformitas kosmetik pada hasil uji) dibagi 5. Apabila batas lapangan pandang ber- tepatan dengan suatu meridian utama, digunakan reratamata atau orbita. dari niiai-nilai pinggir batasan di sepanjang meridian ter- sebut. Selanjutnya, luas lapangan pandang juga dikurangiKetajaman Penglihatan dengan setiap skotoma yang terletak di atas suatu me-Seiring dengan bertambah baiknya model optotipi penguji(test optotype deiign), dikembangkanlah kartu-kartu yang ridian. Dengan mempertimbangkan lebih besarnya kepen-paling cocok untuk menguji ketajaman penglihatan jauh, tingan fungsional kehilangan lapangan pandang inferiormisalnya kartu ETDRS (Gambar 22-1), nenggunakan 10 dibandingkan superior, persentase kehilangan lapangan pandang ditambahkan 5% pada kuadrantanopia inferiorhuruf kapital dengan tingkat kesulitan sama (D, K R, H, V, dan 10% untuk hemianopia inferior.C,N,Z, S, dan O), oleh Louise L. Sloan. Yang juga memadai Motilitas Mataadalah kartu u1i Snellen dengan huruf-huruf kapital (jenishuruf \"sans serif\") atau angka-angka, kartu E buta huruf, Tingkat keparahan diplopia pada pergerakan mata lebihatau kartu cincin Landolt. Kartu-kartu penglihatan-dekat dari 40 derajat-atau, sebaliknya, lapangan pandang peng-yang digunakan memiliki teks yang serupa J.-^gur optoti- lihatan tunggal binokular dalam daerah ini-biasanya di-pi Sloan, teks Standar Jaeger yang Direvisi, atau notasi tipe-. tentukan oleh suatu perimeter busur atau mangkuk (mis., Goldmann), menggunakan stimulus III4e atau sasarantitik Amerika. Jarak pemeriksaan adalah 35 cm (14 inci). yang setara, dan subjek melihat dengan kedua matanya. Dapat juga digunakan layar tangen. Kemudian diperiksaKetajaman penglihatan jauh maupun dekat harus diperik- ada tidaknya diplopia pada setiap interval 10 derajat disa dengan koreksi kacamata yang paling baik, atau dengan sepanjang delapan meridian utama dan ditentukan me-lensa kontak sesuai keinginan subjek yang diperiksa. Metode AMA ditujukan untuk memperkirakan persen-tase penurunan ketajaman penglihatan (Tabel 1). Untukmenentukan kehilangan tajam penglihatan secara keselu-ruhary dihitung lata-rata dari persentase penurunan ke- 434
STANDAR PENGLIHATAN / 435Lapangan Pandang Kanan NormalTemporal 85lnferotemporal B5lnferior 65lnferonasa I 50Nasal 60Superonasa I 55Superior 45Superotemporal 55TOTAL 500 Lapangan Pandang Kanan AbnormallTemporal 85lnferotemporal 7Alnferior 30lnferonasal 20Nasal 4ASuperonasal 55Superior 45Superotemporal 45TOTAL 390lNasa/ step inferior dan skotomaarcuata superior dengan kehilanganlapangan pandang 32% termasuk10% untuk defek pada hemianopiainferior. 270t.Gamhar Penentuan luas lapangan pandang monokular dengan perimetri kinetik.
436 / APENDIKS I classifications / apps/ icd/ icdl0online/); namun, definisiTabel 1. Metode AMA untuk perkiraan persentase kebutaan tetap bervariasi di berbagai negara.penurunan ketajaman penglihatan. STANDAR PENGLIHATAN UNTUK IZIN MENGEMUDI, PILOT PESAWAT UDARA, & AKADEMI MILITER Standar penglihatan bagi pemohon izin mengemudi ber- beda-beda di tiap negara bagian, dan beberapa di antara- nya mengizinkan mengemudi dengan bantuan teleskop untuk penglihatan kurang. Standar penglihatan untuk supir komersial, pilot pesawat udara, dan untuk mendaf- tar ke akademi militer tercantum dalam Physicians' Desk Refer ence for Ophthalmolo gy.20r4oo ; 90 12 PENDIDIKAN UNTUK ANAK DENGAN PENGLIHATAN TERGANGGUridian dengan gangguan terbesar. Adanya diplopia padapergerakan mata kurang dari 20 derajat dianggap sebagai Pendidikan untuk anak dengan penglihatan terganggugangguan penglihatan 100%. Diplopia saat mata melihai telah berubah sejak dikeluarkannya the Indiztiduals with Di-ke atas-atau melihat ke atas dan ke samping-antara 20 sabilities Education Act of 1990 (IDEA-P.L. 101-476, yangdan 30 derajat diarlggap gangguan 10%; saat melihat ke digantikan oleh IDEA Amendments of 1991,p.L. 102-119),lateral-atau ke bawah dan ke samping antara 2A dan 40 yang sebagian pernyataannya berbunyi: \"setiap negaraderajat, dianggap gangguan 20% (blla 20-30 derajat) atau bagian dan badan-badan publiknya harus memastikangangguan 10% (bila 30-40 derajat). Yang paling menimbul- bahwa tersedia pendidikan umum yang sesuai secara cu-kan disabilitas secara fungsional adalah diplopia saat me- ma-cuma untuk semua anak dengan disabilitas yang telahlihat ke bawah maka gangguan penglihatan dianggap 50% dirinci sebelumnya.\" Karena tersebarnya ketetapan-kete-jika diplopia terjadi pada pergerakan mata antara 20 dan 30 tapan untuk anak-anak penglihatan terganggu di doku-derajat; 30% jika di antara 30 dan 40 derajat. men tersebut, pada tahun 1993, the American Foundation for the Blind membuat iingkasan yang mencakup bagian-STANDAR KLASIFIKASI INTERNASIONAL bagian yang berhubungan. Contohnya, subbab II (bagianPENYAKTT (lCD-l0) B) mencakup pengaturan kelas khusus dan subbab III (bagian C) mencakup berbagai sentra dan pelayanan untukKlasifikasi Internasional Penyakit (International Classifca-tion of Diseases [ICD]) membedakan gangguan pengiihatan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus.(ztisual impairment) dari disabilitas pengiihatan (ztisual disa-bility) dan cacat penglihatan (z:isual handicap). Gangguan Sebeium penempatan, setiap anak harus dievaluasi ke-penglihatan adalah suatu keterbatasan fungsi mata. Dis- butuhannnya sehingga dapat diambil keputusan mengenaiabilitas adalah keterbatasan kemampuan individu (akibatgangguan penglihatan) untuk membaca atau melakukan apakah pendidikan akan diberikan dengan huruf biasapekerjaan yang memerlukan ketelitian. Cacat penglihatan atau huruf braille, orientasi dan mobilitas, ketrampilan in-adalah dampak yang timbul pada kemandirian personal teraksi sosial, pendidikan karir, dll.atau sosioekonomi (mobilitas terbatas, pekerjaan yangtak sesuai) dan telah dikelompokkan ke berbagai ting- Pilihan tempat yang dipertimbangkan oleh sekelom-katan oleh WHO (Tabel 23-1) (hhtp:/ /www.who.intl pok orang yang \"sangat memahami anak tersebut, d,apat berupa (1) ruang kelas umum dengan bantuan seorang guru khusus di dalam atau luar ruang kelas, (2) ruang kelas pribadi di sekolah umum, atau (3) sekolah khusus dengan fasilitas asrama. Bagian B menetapkan bahwa para orangtua dapat memprakarsai penyuaraan hak anak selaku warga negara \"jika keputusan mengenai masalah pendidikan tersebut tidak mencapai kesepakatan.\" DAFTAR PUSTAKA Andersson GBJ et al: Guides to the Eoaluation of permanent lm- pairment, 5ih ed. Chapter '12: The Visual System. American Medical Association, 2001.
ISTANDAR PENGLIHATAN 437Individuals with DisabilitieS Act of 1990, Public Law 10'1,476. Oc- lntemational Classifcation of Diseases (ICDJ0): http://www.who.tober 30, 1990. Title 20, U.S.C. 1400-1485: U.S. Statutes at Large, int/classifications/ en/L04, LL03-'115L Washington. DC: U.S. Govemment Printirg Physicians' Desk R.eference for Ophthalmology,306 ed. Medical Eco-Office. nomics,2002.
Eleanor E. Faye, MD, FACSAspek fisis pencahayaan memiliki arti praktis,bagi para dapat memperbanyak hamburan sehingga menimbulkandokter yang mungkin akan diminta mengevaluasi kondi-si pencahayaan di lingkungan sekitar pasien dari berba- glare kecuali bila lampunya dirangcang khusus untukgai usia. Pemahaman yang kurang untuk memperbaiki mengurangi sinar biru dan diisi dengan sinar merah danpencahayaan menyebabkan anak-anak di sekolah, rema- kuning yang lebih hangat (rnarm white, yelloru). Lampu fluo-ja dan dewasa di tempat kerja, dan para lansia yang cen- resens bengkok atau iipat padat (compact) yang modernderung menuntut penglihatannya, sering . beraktivitas dilapisi dengan fosfor bumi yang langka dengan efikasi lebih dan memberikan tampilan warna (color rendering)dalam kondisi lingkungan yang kurang ideal. yang lebih baik. Suatu lampu padat 15 watt dapat meng- Pencahayaan yang baik meningkatkan kecepatan dan hasilkan sebanyakTS watt energi cahaya walaupun banyakefisiensi membaca, seiain juga merangsang postur yang pasien memaparkan bahwa lampu ini tampaknya kurangbaik. Sebagai contoh, sllau (glare) akibat pantulan dapat memberikan penerangan dibandingkan sumber cahaya pi-menimbulkan rasa tidak nyaman karena pembaca akan jar atau fluoresens.mengubah posisi membacanya untuk menghindari pan-tulan tersebut. Dengan peningkatan usia terdapat juga pe- DEFINISI YANG BERHUBUNGAN DENGANningkatan kebutuhan pencahayaan yang lebih baik untuk PENCAHAYAANmempertahankan kelancaran membaca. Pada tingkat ter-tenfu, lensa pengoreksi bukanlah jawaban yang sempurna Tampilan warna (color rendering): Efek cahaya yanguntuk melihat. atau membaca. Meningkatkan intensitas ditimbulkan sumber cahaya pada warna-warna objek.cahaya mungkin lebih efektif daripada menambah pem- Temperatur w arna r( c o I o t emp er atur e) : Menunjukkan corak warna cahaya (seberapa putih cahaya itu terlihat).besaran (magnification). Banyak kondisi mata - degenerasi Lampu-lampu pijar memiliki suhu warna yang rendafumakula, glaukoma, dan retinopati diabetik-disertai sinar matahari memiliki suhu warna yang tinggi. Efikasi cahaya (Iuminous fficacy): Efikasi cahayadengan sensitivitas kontras di bawah normal dan penu- suatu lampu dinyatakan dalarnlumensper watt (kn/W).runan ketajaman penglihatan sehingga mungkin tidak Sebuah lampu fluoresens lebih efisien daripada lampuhanya memerlukan pembesaran, tetapi juga peningkatan pijar.pencahayaan. Kondisi-kondisi yang melibatkan mediaoptis (distrofi kolnea, katarak) rnungkin diperburuk Intensitas cahaya (luminous intensity)z Jumlah cahayadengan penambahan cahaya-bahkan, pada beberapa yang jatuh pada suatu permukaan dinyatakan dalam hzr. Contohnya, sebuah sumber cahaya 80 lux tidak efi-kasus, sumber cahaya tersebut lebih merupakan pencetus sien untuk membaca, sedangkan 500 lux efisien untuk membaca dan melakukan aktivitas di meja atau tempatterjadinya glare daripada suatu bantuan. duduk. Sumber utama cahaya yang paling umum adalah sinar Luminans (luminance): Cahaya yang dipantulkan dari suatu daerah yang dinyatakan dalam lilin ftandela) permatahari, lampu pijar (standard frorted, reflektor, halogen), meter persegi (cd/m'z).dan lampu fluoresens. Sinar matahari terdiri atas semuaspektrum warna; merupakan suatu \"cah ayapullh.\" Cahaya MEMILIH LAMPUlampu pijar dihasilkan oleh pemanasan filamen tungstendan merupakan cahaya yang paling dekat dengan spek- Syarat dasar setiap sumber cahaya adalah kesesuaiannyatrum sinar matahari. Namur; lampu pijar menghasilkan dengan aktivitas yang akan dilakukan. Watt, temperatur warna, dan intensitas cahaya merupakan hal-hal yanglebih banyak panas dibandingkan tabung fluoresens,yang dapat menimbulkan isu keamanan terutama denganlampu halogen. Dengan tabung fluoresens berefikasitinggi yang dilapisi dengan halofosfor (cool white), terdapatpuncak-puncak terutama pada kisaran biru-ungu yang 438
IFAKTOR-FAKTOR PRAKTIS DALAM PENCAHAYAAN 439patut dipertimbangkan. Bentuk luminaire (perangkat adalah pilihan yang lebih buruk dibandingkan biru dengan kuning. Dengan bertambahnya usia mata, diskritetap), penempalan, bayangan yang ditimbulkan, danjenis lampu (bohlam)nya harus dipertimbangkan semua- minasi wama akan berkurang, khususnya bila lensa matanya. Karena intensitas berbanding terbalik dengan jarak telah berubah warna menjadi kuning atau kuning ke-sumber cahaya dikuadratkan, perangkat untuk membaca coklatan (amber); lensa ini akan menahan sejumlah berkassebaiknya mudah disesuaikan (g,ooseneck, sping arm) se- cahaya biru: cahaya kuning akan tampak putih atau kremhingga sumber cahaya tersebut dapat ditempatkan pada muda (beige), biru akan tampak gelap-nyaris hitam, danjarak yang optimal dari tempat beraktivitab. Bayangan biru pucat mungkin terlihat seperti warna air (aqua).harus opak supaya dispersi lateral cahaya minimal dankonsentrasi cahaya maksimum jatuh pada tempat akti- BEBERAPA FAKTOR DALAM PEMILIHANvitas. Sebuah bohlam lampu pljar flood 50 atau 75 watt PENCAHAYAANmenghasilkan pencahayaan dua kali lipat pencahayaanyang dihasilkan oleh sebuah bohlam lampu pijar ber- Anak kecil dan individu berusia muda pada umurnnyawatt standar; contohnya, sebuah bohlam reflektor 50 watt tidak perlu cahaya terang khusus untuk membaca ataumenghasilkan energi 100 watt. Dengan demikian, lampu beraktivitas. Namur1 faktor kenyamanan mengindikasikanini lebih dingin daripada jenis yang nonreflektor. penggunaan lampu pijar sebagai pilihan terbaik. Cahaya lampu fluoresens dapat menimbulkan silau, kecuali jika Terdapat hubungan erat antara penuaan dan penca- sebelumnya lampu dimodifikasi dengan menggunakanhayaan yang diperlukan. Selama kemampuan akomodasi aksesoris lampu pijar atau dengan menggunakan tabungseseorang normal -hingga pertengahan 40an-intensitas yang proporsi merah dan kuningnya lebih tinggi. Sebuatcahaya tidak terlalu penting untuk efisiensi membaca. lampu pijar meja dapat mengurangi rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh lampu fluoresens langit-langitAkan tetapi, setelah timbulnya presbiopia, membaca yang tak dapat dipindah-pindah. Secara urnurn, accent Iighting sebaiknya tidak menjadi sumber penyebab silau,dengan bantuan kacamata harus dilengkapi dengan caha- dan pencahayaan tak langsung merupakan yang palingya yang lebih terang. Prinsip yang umum diterima, yaitu baik untuk pencahayaan ruang. Pencahayaan tangga danseorang yang memasuki masa presbiop akan membutuh- gang (hall) harus baik. Dan sinar matahari adalah sumberkanl% tambahan cahaya setiap tahunnya. pencahayaan terbaik, terutama bila digunakan bersamaKONTRAS sumber cahaya buatan.Kontras merupakan faktor penting lain bagi efisiensi DAFTAR PUSTAKAmembaca. Kontras tertinggi didapatkan dari huruf hitamdi atas latar belakang putih. Kontras warna juga perrting Arditi A\" Knoblauch K: Color Contrast and Partial Slflf. The Light-untuk kejelasan (t:isibility) teks. Terdapat standar kontras house, Inc,1997.warna yang harus diperhatikan oleh serrma cetakan Florentine FA et al: Museum and Art Gallery Lighting: A Recom-pamflet, brosur, maupun iklan. Salah satu panduannya,yaitu untuk menonjolkan perbedaan antara warna-warna mended Practice. Transaction of the Illuminating Engineeringdi bagian depan dengan warna latar belakangnya. Lainnya Society of America, 1996.adalah menghindari penggunaan corak warna pengontras Lampi E; The Sources of light and lighting at work. Presented atdari warna-warna yang berdekatan pada spektrum corak Ergophthalmology Symposium, Tempere, Finland, 1983. Actawarna-mis., penggunaan warna oranye dengan kuning Ophthalmologica 1984;191 (Suppl): 66. Rosenberg R: Light, glare, and contrast inlow visioncare.ln: Clinical Low Vision,2d ed. Faye EE (editor.) Little, Browo 1984.
Ablatio retinae: Pemisahan retina neurosensorik dari Astenopia: Kelelahan mata akibat kelainan otot, epitel pigrnen retina dan koroid. lingkungan, atau psikologis.Adaptasi gelap: Kemampuan menyesuaikan penglihatan Astigmatisme: Kelainan refraksi yang mencegah berkas terhadap penurunan pencahayaan. cahaya jatuh sebagai suatu fokus-titik di retina karena perbedaan derajat refraksi di berbagai meridian korneaAfakia: Tidak adanya lensa kristalina. atau lensa kristalina.Agnosia: Ketidakmampuan mengenali benda-benda yang Atrofi optik: Degenerasi nervus opticus, dengan umum walaupun perangkat penglihatan normal. manifestasi klinis berupa diskus optikus yang pucat.Akomodasi: Penyesuaian mata untuk melihat jarak dekat, Bedah kerato-refraktif (keratoplasti refraktif): dilakukan dengan mengubah bentuk lensa melalui Pembedahan kornea untuk memperbaiki kelainan kerja otot siliaris sehingga mernfokuskan bayangan refraksi. yang jelas di retina. Albinisrne: Defisiensi pigmen melanin di epitel pigmen Bercak Bitot: Keratinisasi konjungtiva bulbaris di dekat retina, iris, dan koroid yang terjadi secara herediter. limbus, yang menyebabkan terbentuknya sebuahAmaurosis fugaks: Kehilangan penglihatan sesaat bercak meninggi-suatu ciri defisiensi vitamin A. (transien).Ambliopia: Penurunan ketajaman penglihatan (tidak Bilik mata depan: Ruang yang terisi oleh aqueous humor dapat dikoreksi dengan lensa) tanpa defek anatomik dan dibatasi oleh kornea di sebelah anterior dan iris di yang nyata pada mata atau jaras-jaras penglihatan.Amefuopia: Lihat Kelainan refraksi. sebelah posterior.Anak yang berpenglihatan parsial: Untuk tujuan pendidikan, anak yang berpenglihatan parsial adalah Bilik mata belakang: Ruang yang terisi oleh aqueous anak yang ketajaman penglihatan terkoreksinya 20/70 humor, terletak di sebelah anterior lensa dan di atau kurang pada mata yang lebih baik.Angiografi: Suatu uji diagnostik yang melakukan sebelah posterior iris. pemeriksaan terhadap sistem vaskular. Sirkulasi Bintik buta: Daerah \"kosong\" di lapangan pandang, dalam.mata dapat diperjelas dengan penyuntikan intravena zat fluorosein, yang menampilkan sirkulasi yang disebabkan oleh memfokusnya berkas cahaya di retina secara khu'sus, atau zat i n do cy anine gr een / y arrg nervus opticus. rnemperlihatkan sirkulasi koroid. Biomikroskop: Lihat Slitlamp.Aniridia: Tidak adanya iris secara kongenital. Blefaritis: Peradangan kelopak mata (palpebra).Aniseikonia: Suatu keadaan dengan bayangan yang Blefaroptosis (ptosis): Menurunnya/menutupnya dilihat r:ieh satu mata berbeda ukuran atau bentuknya kelopak mata. dengan yang dililut oleh mata yang lain. Blefarospasme: Spasme involunter kelopak mata.Anisokoria: Ukuran pupil yang tidak sama. Buftalmos: Ukuran bola mata yang besar pada glaukomaAnisometropia: Perbedaan kelainan refraksi kedua mata. infantilis.Anoftalmos: Tidak adanya bola mata sungguhan.Aqueous: Cairan jernih seperti air yang mengisi bilik mata Buta warna: Hilangnya kemampuan mempersepsikan perbedaan wama. depan dan belakang. Cakram Placido: Sebuah cakram dengan cincin-cincin kon-*Lihat juga Definisi Strabismus, Bab .12; dan Daftar Istiiah Genetik, sentrik yang digunakan untuk menentukan regularitasBab 1 8. kornea dengan mengamati refleksi (pantulan) cincin pada permukaan kornea. Corpus ciliare: Bagian traktus uvealis di antara iris dan koroid. Terdiri atas processus ciliares dan musculus ci l iaris. Dakriosistitis: Infeksi saccus lacrimalis. Dakriosistorinostomi: Suatu prosedur yang membuat hubungan antara ductus nasolacrimalis dan rongga440
IKUMPULAN ISTIIAH YANG BERKAITAN DEI\GAN MATA 441 hidung untuk menghilangkan suatu sumbatan di akibat penyerapan sinar ultraviolet dengan panjang ductus nasolacrimalis, atau saccus lacrimalis. gelombang yang sangat pendek (mis., dari laser Dioptri: Satuan pengukuran kekuatan refraksi lensa. Diophi prisma; Satuan kekuatan prisma. excimer). Diplopia (penglihatan ganda): Melihat satu benda Fotodisrupsi: Kerusakan jaringan yang ditimbulkan oleh sebagai dua. penghancuran (breakdown) \" plasrna\" ; plasma adalah Diskus optikus: Bagian nervus opticus yang dapat dilihat suatu keadaan ionisasi yang dihasilkan oleh titik yang mernfokuskan sebuah sumber laser berenergi tinggi pada oftalmoskopi. (mis., neodymium:YAG). Eksenterasi: Pengangkatan seluruh isi orbita, terrnasuk Fotof obia: Sensitivitas yang berlebihan terhadap cahaya. bola mata dan sebagian atau seluruh kelopak mata. Fotokoagulasi: Kerusakan termal pada jaringan akibat Eksoforia: Kecenderungan mata berputar ke arah lateral penyerapan energi cahaya berkadar tinggi (termasuk (divergen). Eksoftalmos: Penonjolan bola mata yang abnormal. laser). Eksotropia: Deviasi mata ke arah luar (lateral) yang Fotopsia: Munculnya percikan atau kilatan cahaya di bermanifestasi. dalam mata akibat iritasi retina. Ektropion: Kelopak mata yang melipat ke luar. Emetropia: Tidak adanya kelainan refraksi. Fotorefraktif keratektomi (PRK): Ablasi laser excimer diEndoftalmitis: In{eksi intraokular yang luas. permukaan kornea untuk mengobati kelainan refraksi.Endolaser: Pengerjaan laser melalui sebuahprobe yang Fototerapeutik keratektomi (PTK): Ablasi laser excimer di dimasukkan ke dalam bola mata. permukaan kornea untuk mengobati kelainan korneaEnoftalmos: Pergeseran abnormal bola mata ke belakang. anterior, mis., erosi kornea rekurens.Entropion: Kelopak mata yang melipat ke dalam.Enukleasi: Pengangkatan seluruh bola mata secara bedah. Fovea: Zona avaskular retina sentralis yang berdiarneterEpifora: Mata berair. 1,5 mm.Epikantus: Lipatan kulit kongenital yang menutupi Foveola: daerah paiing tipis di retina sentralis yang kantus intemus. berdiameter 0,25 mm dan secara klinis tampakEsoforia: Kecenderungan mata berputar ke arah medial sebagai suatu lekukan; daerah ini hanya mengandung fotoreseptor kerucut dan memberikan ketajaman (konvergen). penglihatan yang optimal.Esofropia: Deviasi mata ke arah dalam (medial) yang Ftisis bulbi: Atrofi bola mata yang disertai kebutaan dan bermanifestasi. penurunan tekanan intraokular; terjadi akibat penyakit intraokular stadium akhir.Eviserasi: Pengangkatan isi bola mata.Fakoemulsifikasi dan fakofragmentasi: Teknik-teknik Fundus: Bagian posterior mata yang terlihat dengan oftalmoskop. ekstraksi katarak ekstrakapsular dengan nukleus lensa dihancurkan menjadi kepingan-kepingan kecil Fusi: Mengkoordinasikan bayangan yang diterima oleh oleh getaran ultrasonografi sehingga kepingan lensa kedua mata sehingga terbentuk satu bayangan. tersebut dapat disedot melalui sebuah lubang luka yang kecil. GlrtirkomfPenyakit yang ditandai oleh pencekunganFakomatosis: Sekelompok penyakit herediter yang diskus optikus dan kehilangan lapangan pandang, ditandai oleh bercak-bercak, kista\" dan tumor di biasanya disertai dengan tekanan intraokular yang meningkat. berbagai bagian tubuh - mis., neurofibromatosis, Gonioskopi: Suatu teknik untuk memeriksa sudut bilik penyakit Von Hippel-Lindau, sklerosis tuberosa,F ar sight e dness: Lihat Hiperopia. mata depan dengan menggunakan sebuah lensaFliktenule: Infiltrasi limfositik setempat di konjungtiva. kontak kornea.Flo aters : Tampaknya bayangan-bayangan bergerak di Hemianopia: Kebutaan pada separuh lapangan pandang lapangan pandang akibat kekeruhan pada vitreus. di satu atau kedua mata.Fokus: Titik tempat bersatunya berkas-berkas cahaya Heteroforia (foria): Kecenderungan mata untuk untuk membentuk suatu bayangan; jarak fokus adalah berdeviasi yang dapat diatasi dengan melakukan fusi jarak antara lensa dan titik fokusnya. (deviasi-laten).Foria: Lihat Heteroforia..Forniks: Pertemuan antara konjungtiva palpebralis dan Heterotropia: Lihat Strabismus. bulbaris. Hifema: Darah di bilik mata depan.Fotodekomposisi: Kerusakan jaringan yang disebabkan Hiperforia: Kecenderungan satu mata berdeviasi ke atas. oleh pemisahan langsung ikatan-ikatan kimia Hiperopia, hipermetrop ia (farsight edness) : Suatu kelainan refraksi dengan berkas cahaya dari objek yangjauh difokuskan di belakang retina. Hipertropia: Deviasi satu mata ke atas yang bermanifestasi.
42 / KUMPULAN ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN MATA Hipopion: Pus di bilik mata depan. jarak saat mereka dapat dikenali oleh sebuah mata Hipotoni: Mata yang lunak abnormal, apapun yang normal. penyebabnya. Katarak: Kekeruhan lensa kristalina. Kebutaan: Di Amerika Serikat, definisi kebutaan yang Hippus: Gerakan iris berlebihan yang spontan dan berirama. lazim adalah ketajaman penglihatan setelah dikoreksi 20/200 atau kurang pada mata yang lebih baik, atau Hordeolum eksternal (sfur): Infeksi kelenjar Moll atau lapangan pandang yang tidak lebih dari 20 derajat pada mata yang tebih baik. Zeis. Kelainan refraksi (ametropia): Suatu defek optis yang mencegah berkas-berkas cahaya membenluk sebuah Hordeolum internal: Infeksi kelenjar Meibom. fokus di retina. Indeks refraksi (indeks bias): Rasio kecepatan cahaya Kemosis: Edema konjungtiva. dalam hampa udara terhadap kecepatan cahaya dalam suatu bahan. Keratic precipitate (KPI: Penimbunan sel-sel radang di kornea posterior pada uveitis. Injeksi: Kongesti pembuluh-pembuluh darah. Iridektomi: Eksisi bedah satu sektor iris untuk membuat Keratitis: Peradangan kornea. hubungan langsung antara bilik mata depan dan Keratokonus: Deformitas kornea yang berbenfuk kerucut. belakang. Keratomalasia: Perlunakan kornea, biasanya berkaitan Iridoplasti, iridoplasti perifer (laser): prosedur untuk dengan avitaminosis A. membuat stroma iris berkontraksi yang biasanya Keratometer: Suatu alat untuk mengukur kelengkungan dilakukan dengan menembakkan laser argon ke iris perifer. kornea, digunakan untuk mencocokkan lensa kontak dan menentukan kekuatan lensa intraokular sebelum Iridotomi perifer (laser): Pembentukan sebuah lubang di operasi katarak. iris untuk membentuk hubungan langsung antara bilik mata depan dan belakang, biasanya dilakukan dengan Keratopati bulosa: Edema kornea disertai lepuh multipel laser neodymium:YAG. di epitel yang terasa nyeri akibat hidrasi kornea yang berlebihan. Iris: Membran anular berwarna yang tergantung di belakang kornea dan tepat di depan lensa. Keratoplasti: Lihat Tandur kornea. Keratoprosfesis: Implan plastik yang ditempatkan secara Isopter: Batas lapangan pandang terhadap suafu sasaran tertentu. Isopter yang didapatkan dari sasaran bedah pada komea yang keruh untuk mendapatkan dengan berbagai warna dan ukuran memungkinkan daerah dengan kejernihan optis. dibedakannya defek lapangan pandang relatif dari Keratotomi: Insisi di kornea. pada keratotomi arkuata, yang absolut. dibuat insisi sirkumferensial untuk mengoreksi astigmatisme. Kalazion: Peradangan granulomatosa pada kelenjar meibom. Ketajaman penglihatan: Pengukuran resolusi optis pada mata.Kanal Schlemm: Suatu modifikasi sirkular struktur vena di sudut bilik mata depan yang mengalirkan aqueous Kisi-kisi Amsler: Suatu kartu dengan garis-garis vertikal humor ke vena-vena aqueous. dan horizontal yang digunakan untuk menguji lapangan pandang sentral.Kanalikulus: Saluran drainase kecil air mata di bagian dalam kelopak mafa atas dan bawah;menyalurkan air Koloboma: Celah kongenital akibat kegagalan beberapa mata dari punctum lacrimale ke kanalikulus komunis bagian mata atau adneksa mata dalam menyelesaikan kemudian ke saccus lacrimalis. pertumbuharrrya.Kantotomi: Biasanya bera rti kanto to mi la teral - Konjungtiva: Membran mukosa yang melapisi aspek posterior kelopak mata dan sklera anterior. pemotongan tendon kantus lateral untuk melebarkan fissura palpebrae. Konvergensi: Proses mengarahkan sumbu penglihatan mata ke sebuah titik dekat.Kanfus: Sudut di kedua ujung fissura palpebrae (celah kelopak mata); terbagi menjadi kantus iriternus dan Kornea: Bagian transparan lapisan luar bola mata, yang kanfus eksternus. membentuk dinding anterior bilik mata depan.Karfu pseudoisokromatik: Kartu berisi titik-titik Koroid: Lapisan vaskular di tengah, antara retina dan sklera. berwarna dengan berbagai corak dan bayangan yang membentuk huruf, angka, ataupola, digunakan untuk Lapangan pandang: Seluruh daerah yang dapat dilihat memeriksa diskriminasi warna (lihat lempeng warna tanpa mengalihkan pandangan. Ishihara). Laser in situ keratomileusis (LASIK): Tindakan ablasiKarfu Snellen: Digunakan untuk memeriksa ketajaman laser excimer kornea di balik sebuahflap stroma untuk penglihatan sentral. Terdiri dari deretan huruf atau mengobati kelainan refraksi. angka, yang ukurannya dibuat bertingkat menurut
KUMPULAN ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN MATA / 443Laser subepithelialkeratomileusis (LASEK): Tindakan Metamorfopsia: Distorsi penglihatan berbentukablasi laser excimerkornea di balik sebuahllap epitel gelombang.untuk mengobati kelainan refraksi Midriatik: Obat yang menyebabkan dilatasi pupil.Lempeng warna Ishihara: Pemeriksaan penglihatan Mikroftalmos: Mat4yang berukuran kecil abnormalwarna berdasarkan kemampuan melihat angka- dengan fungsi abnormal (lihat Nanoftalmos).angka yang terdapat di dalam serangkaian grafik Miopia (nearsightedness): Suatu kelainan refraksi denganpsudosiokromatik berwarna-warni. berkas-berkas cahaya dari sebuah objek yang jauhLensa: Suatu medium refraksi yang satu atau kedua difokuskan di sebelah anterior retina.permukaannya melengkung. (Lihat juga Lensa Miotik: Obat yang menyebabkankonstriksi pupil.kristalina.) Nanoftalmos: Mata yang berukuran kecil abnormal, tetapiLensa konkaf: Lensa yang memiliki daya untuk berfungsi normal (lihat Mikroftalmos).membelokkan berkas-cahaya keluar; juga dikenal Nearsightedness: Lihat Miopia.sebagai lensa divergens, pengecil, negatif, atau minus, Nervus opticus: Saraf yangmembawa impuls-impulsdiberi tanda (-), digunakan untuk memperbaiki penglihatan dari retina ke otak.miopia. Nistagmus: Getaran bolamata yang involunter danLensa kontak kornea: Lensa tipis yang terpasang pas berirama; jenisnya mungkin horizontal, vertikal ' pada kornea. torsional, atau campuran.Lensa konveks: Lerisa yang memiliki daya untuk Nodul Koeppe: Penimbunan sel-sel radang di iris padamengumpulkan berkas cahaya dan membawanya ke uveitis.suatu fokus; juga dikenal sebagai lensa konvergens, Oftalmia neonatorum: Konjungtivitis pada bayi barupembesar, atau plus, diberi tanda (+), digunakan lahir.untuk memperbaiki hiperopia atau presbiopia. Oftalmia simpatika: Peradangan di kedua mata setelahLensa klistalina: Suatu struktur bikonveks transparan trauma.yang tergantung di dalam bola mata antara aqueous Oftalmoskop: Suatu alat dengan sistem pencahayaanhumor dan vitreus. Fungsinya adalah membawa khusus untuk melihat bagian dalam mata, terutamaberkas-berkas cahaya ke suatu fokus di retina. retina dan struktur-struktur terkaitnya.Akomodasi dihasilkan oleh variasi dari kekuatan efek Ortoptik: Penelitian dan terdpi mengenai defek fungsiini. (Biasanya hanya disebut \"lensa\" saja.) penglihatan binokular atau mengenai otot-otot yangLensa silindris: Suatu segmen dari sebuah silinder yang mengontrol gerakan bola mata.kekuatan refraksinya bervariasi padameridian yang Osilopsia: Ilusi sublektif adanya pergerakan benda-bendaberbeda, digunakan untuk mengoreksi astigmatisme. yang terjadi pada nistagmus.Lensometer: Suatu alat untuk mengukur kekuatan lensa- Palpebral: Berkaitan dengan kelopak mata (palpebra).lensa optis. Pannus: InJiltrasi komea oleh pembuluh darah.Limbus: Pertemuan (taut) antara kornea dan sklera. Panoftalmitis: Peradangan keseluruhan bola mata.Maddox rod: Sebuahlensa merah yang terdiri dari serang- Papiledema: Edema diskus optikus akibat peningkatankaian paralel silinder yang kuat; setitik cahaya yang tekanan intrakranial.melewatinya akan tanipak sebagai garis merah- Papilitis: Edema caput nervi optici akibat peradangan.digunakan untuk mengukur foria. Pembesaran: Rasio ukuran sebuah bayangan terhadapMakula: Daerah retina sentralis berdiameter 6 mm yang ukuran bendanya.dibatasi oleh cabang-cabang vaskular retina temporal. Penglihatan binokular: Kemampuan mata untukDaerah ini dikenal oleh ahli anatomi sebagai area memJokus pada satu objek dan kemudiansentralis, untuk membedakannya dari makula lutea, menggabungkan kedua bayangan menjadi satu.dan didefinisikan sebagai daerah retina yang lapisan Penglihatan perifer: Kemampuan untuk menangkapsel ganglionnya lebih dari satu lapis. keberadaan, gerakan, atau warna benda di luar sejurusMakula lutea: Daerah retina sentralis berdiameter 3 mm, langsung penglihatan.yang didefinisikan secara anatomis sebagai daerah Perimeter: Suatu alat untuk memeriksa lapangandengan pigmen xantofil kuning. pandang.Medium refraksi: Bagian-bagian mata yang transparan Poliosis: Depigmentasi bulu mata.dan memiliki kekuatan refraksi; kornea adalah Presbiopia (\" old sigh/'): Penglihatan dekat yang menjadimedium yang terkuat, tetapi lensa (kristalina) dapat kabur secara fisiologis, sering nyata setelah usiadikendalikan secara volunter (lihat akomodasi). 40 tahun akibat menurunnya daya akomodasi.Megalokornea: Kornea yang berukuran besar abnormal Prisma: Sepotong materi transparan yang membelokkan(garis tengah >13 mm). berkas cahaya tanpa mengubah fokusnya.
444 / KUMPULAN ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN MATA Prosedur siklodestruktif: Teknik bedah untuk Sklera: Bagian putih mata-pembungkus yang kuat mengurangi produksi aqueous humor dengan dary bersama kornea, membentuk lapisan pelindung merusak sebagian corpus ciliare dalam terapi eksternal mata. glaukoma yang sulit diatasi; dilakukan dengan menggunakan krioterapi (siklokrioterapi), laser Skotoma: Daerah buta atau agak-buta dalam lapangan (siklofotokoagulasi), atau diatermi. pandang. Pseudofakia: Adanya lensa tanam intraokular buatan Slitlamp: Kombinasi mikroskop dan cahaya untuk setela h ekstraksi katarak. memeriksa mata, secara khusus memungkinkan pencitraan stereoskopik. Pterigium: Pertumbuhan jaringan berbentuk segitiga yang meluas dari konjungtiva hingga menutupi kornea. Stafiloma: Bagian pembungkus mata yang menipis dan menyebabkan penonj olan. Ptosis: Turun/jatuhnya kelopak mata Puncta: Orifisium eksternum kanalikulus atas dan bawah. Strabismus (heterotropia, tropia): Ketidaksejajaran mata Pupil: Lubang bundar di bagian tengah iris yang analog (deviasi mata yang manifes). dengan apertura lensa pada sebuah kamera. S ty : Lihat Hordeolum eksterna. Refraksi: (1) Penyimpangan lintasan berkas cahaya Sumbu: Meridian yang menentukan orientasi suatu lensa sewaktu berjalan dari satu medium transparan ke silindris. medium lain yang kepadatannya berbeda (pembiasan). (2) Penentuan kelainan refraksi mata dan koreksi Sumbu penglihatan: Suatu garis khayal yang dengan lensa. menghubungkan sebuah titik dalam ruang (titik fiksasi) dengan foveola. Retina: Lapisan mata yang paling dalam, terdiri dari retina sensorik, yang tersusun oleh unsur-unsur saraf Taii Sklera (scleral spur):Penonjolan sklera ke dalam peka cahaya yang berhubungan dengan sel-sel saraf sudut bilik mata depan. lain, dan epitel pigmen retina. Tandur kornea (keratoplasti): Operasi untuk mengganti Retinitis pigmentosa: Suatu degenerasi retina yang sebagian kornea, mungkin seluruh ketebalan herediter. kornea (keratoplasti penetrans) atau hanya lapiSan superfisialnya (keratoplasti lamelar), dengan donorRetinoskop: Suatu alat untuk menentukan kelainan kornea dari orang yang sama (autograft), orang lain refraksi satu mata secara objektif. (homograft), atau spesies lain (heterograft).Saccus lacrimalis: Bagian yang melebar pada pertemuan Tarsorafi: Tindakan bedah yang menyatukan tepi ductus nasolacrimalis dan kanalikulus. palpebra atas dan bawah.Sel batang: Lihat Sel kerucut dan batang. Terapi fotodinamik (PDT): Laser retina yang dibantuSel kerucut dan batang: Dua jenis sel reseptor di retina, dengan penyuntikan zat pew arna (verteporfin) intravena. Sel kerucut berperan dalam ketajaman penglihatan dan diskriminasi warna; sel batang berhubungan Termoterapi transpupilat: Terapi menyeluruh pada lesi- dengan penglihatan perifer di bawah kondisi lesi fundus menggunakan laser dioda energi rendah. peneran gan yang kurang.Selulitis orbita: Peradangan jaringan yang mengelilingi Titik dekat: Titik tempat mata terfokus saat melakukan mata. akomodasi maksimum.Sfingterotomi: Insisi musculus sphincter pupillae dengan pembedahan. Titik jauh: Titik tempat mata terfokus saat mata tidakSikloplegik: Obat yang mengistirahatkan otot siliaris berakomodasi. sehingga ierjadi paralisis akomodasi Toksin botulinum: Neurotoksin A dari bakteri ClostridiumSilinder silang (cross cylinder): Suatu lensa sferosilindris botulinum yang digunakan dalam dosis yang sangat . khusus yang digunakan untuk mengukur kecil untuk menimbulkan paralisis temporer otot-otot astigmatisme. ekstraokular atau otot-otot wajah.Simblefaron: perlekatan antara konjungtiva bulbaris dan Tonometer: Suatu alat untuk mengukur tekanan palpebralis. intraokular.Sinekia: perlekatan iris ke kornea (sinekia anterior) atao Trabekulektomi: Tindakan bedah untuk membuat suatu lensa (sinekia posterior). saluran drainase aqueous humor tambahan dalam terapi glaukoma.Sineresis: Proses degeneratif di dalam suatu gel, melipufi penyatuan partikel-partikel medium yang terdispersi, Trabekuloplasti: Fotokoagulasi laser pada anyaman pemisahan medium, dan penyusutan gel. Secara trabekula dalam terapi glaukoma sudut-terbuka. khusus dipakai pada vitreus. Trakoma: Bentuk keratokonjungtivitis infeksiosa yang serius. Trikiasis: Inversi dan pergesekan bulu mata ke bola mata. Tropia: Lihat Strabismus.
/KUMPULAN ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN MATA 445lJji \"E\" '. Suatu sistem pemeriksaan ketajaman penglihatan dengan kekuatan yang semakin meningkat untuk pada orang yang buta huruf, terutama anak menghitung besar total ketidaksejajaran/ deviasi mata (heteroforia dan heterobrofia). prasekolah. Uvea (trakfus uvealis): Iris, corpus ciliare, dan koroid.Uji |aeger: Pemeriksaan untuk penglihatan dekat dengan Uveitis: Peradangan satu atau seluruh bagian traktus uvealis. menggunakan garis-garis dalam berbagai ukuran. Vitiligo: Bercak-bercak lokal dengan penurunan atauUji membuka penutup (uncoaer tesf): perluasan uji hilangnya pigmen di kulit. Vitrektomi: Pengangkatan vitreus secara bedah untuk tutup untuk menentukan adanya heteroforia dengan menyingkirkan perdarahan vitreus sehingga mendeteksi adanya pergerakan korektif mata-yang- memungkinkan dilakukannya terapi ablatio retinae ditutup sewaktu penutupnya dibuka. atau penyakit vaskular retina, atau untuk mengatasiIJji tutup (cooer test): Penentuan ada tidaknya inJeksi atau peradangan intraokular. heterotropia serta derajat keparahannya dengan Vitreus: Massa gelatinosa lunak, transparan, dan tak menutup satu mata dengan benda opak dan berwarna yang mengisi bola mata di belakang lensa mengamati adanya setiap pergerakan mata yang tak kristalina. Xerosis: Kekeringan pada jaringan yang melapisi ditutup untuk melakukan fiksasi pada suatu sasaran. permukaan anterior mata.Uji tutup bergantian (alternate coz:er testl: Penentuan Zonula: Filamen-filamen jaringan halus yang terentang dari processus ciliares ke ekuator lensa kristalina derajat keparahan heterotropia dan heteroforia (360 derajat) dan menahan lensa pada tempatnya. dengan melakukan penutupan sebelah mata secara bergantian dengan riebuah benda opak, yang bertujuan menghilangkan fusi.Uji tutup prisma Qtism cooer fesf): Perluasan uji tutup bergantian yang menggunakan sejumlah piisma
Search
Read the Text Version
- 1 - 23
Pages: