Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 95_PDFsam_At a Glance Imunologi Edisi Kesembilan

95_PDFsam_At a Glance Imunologi Edisi Kesembilan

Published by haryahutamas, 2016-07-22 21:30:19

Description: 95_PDFsam_At a Glance Imunologi Edisi Kesembilan

Search

Read the Text Version

lmunitas dan kedokteran klinis liperseneitivil aslnfeksi lnfekeiAutoimunilae Aipersensil;tvil;aslepatiLis diperseneilivilae AuloimunitasAuLoimuniLae Traneplant asiTransplanLasi AuLoimunilasAuf,oimuniLaeGranuloma AuLoimunilasdipereeneiLiviLae leu?.emia LimfomaImunologi klinis adalah suatu spesialisasi dan tersedia berbagai berbagai kemungkinan imunologis yang ada. Gambar di atasbuku yang membahasnya. Di sini kita hanya akan merangkumkondisi yang paling umum ditemukan oleh ahli imunologi klinis, dapat digunakan sebagai checklist; penjelasan singkat diberikanlebih tersusun berdasarkan organ danlatau sistem, tidak seperti di halaman sebelah. Ingatlah bahwa status imun adalah suatu halpembahasan pada bagian lain dalarn buku ini yang berdasarkan yang kritikal saat mempertimbangkan vaksinasi, transplantasi, danmekanisme. Jelas bahwa sering kali terdapat tumpang tindih dengan tentunya pengawasan dalam perjalanan AIDS. Metode penilaiandisiplin ilmu lain, dan oleh sebab itulah ahli imunologi klinis status imun dijelaskan dengan lebih detail pada bab selanjutnya.diharapkan memahami seluruh cabang patologi dan kedokteran. SSP Sawar darah-txak menghindarkan sebagian besar infeksi.Misalnya. kasus mieloma dapat datang ke unit trauma dan gawatdarurat dengan fiaktur atau dirujuk ke departemen reumatologi . Meningitis: biasanya akibat bakteri; ensefalitis lebih sering akibatakibat nyeri tulang, ke urologi karena gagal ginjal, ke hematologi virus (prion NB: penyakit Creutzfeldt-Jakob atau CJD).karena anemia. ke imunologi karena imunodefisiensi, atau bahkan . Sklerosis multipel: bercak demielinasi dalam otak, dengan Igke neurologi atau klinik mata. Kelainan dapat diternukan olehahli radiologi, oleh ahli hematologi dalam biopsi sumsum, atau drlam CSS: progresil dengan remisi.cukup dari elektroforesis serum atau tes urin. Dengan cara yang . Sindrorn Guillain-Band: demielinasi dalam saraf perifer pasca-sama, setiap pasien dengan penyakit hati, ginjal, pant, sendi, ataukulit, atau dengan infeksi yang tidak wajar, harus dipelhatikan int'eksi; biasanya pemulihan penuh. . Miastenia gravis: penghancuran autoirnun reseptor asetilkolin pada persambungan saraf-otot; kelelahan (fatig) otot; antibodi maternal dapat mengenai neonatus; plasmaf'eresis untuk membuang antibodi.94 At a Glance lmunologi

Mata MaIa, terbuka ke udara, diiindungi dari infeksi oleh air . Infeksi saluran napas atas: terutama virus, ditambah streptokokus,m. aIntaf,elkissoi zuimm,umda:naIdgeAn. ovirls, Strep. pneumoniae (konjungtiva), Haemophilus spp.; penyebaran ke sinus, telinga. ditemukan pada bakteri; telxtamatrakoma (kelopak mata), CMV, Toxoplasma spp. (retina), rubella . Pneumonia: berbagai virus,kongenital (lensa). -..imtUSuunamobrkudeomeifrdinskoyiseuainsls:hoiipgser(iadrssne)eufe.nloksmitaiavnirtpaibasor,ud,imp-iseabnlyanekybtaearbtiipbbeeerlIku,ampass'dtmrikl;aedtaaehlefuerigk. i;setiipTe. Uveitis: sering pada penyakit reumatik dan penyakit autoimun II, sindrom Goodpasture (autoantibodi, juga glomerulus); tipe III,sistemik lainnya... Oftalmia simpatis setelah kerusakan unilaterai. alveolitis alergi ekstrinsik (misalnya paru-paru petanijarmer's Cangkok korpea: 95Vo tidak ditolak.Hati lung'); tipe IV, granuloma (misalnya tuberkulosis). Fibrosis paru. Hepatitis B dan C: merusak sel hati melalui sel T sitotoksik, j.ugAadubehrarseaslpdiraartiosryilikdais,traessbsess,ydnldl.rome (ARDS) pada syok akut;bukan virus; 10Eo (B) dan 50Va (C) menjadi karier. penyakit dapat melibatkan sitokin inflamasi (TNF, dn.).'aktif kronis' persisten, dapat menyebabkan sirosis, karsinoma. .Ginj al Glomerulonefritis bi asanya imunologis.Hiperplasia adrenal kongenital (congenital adrenal hyperplasia,CAH) juga dapat bersifat autoimun, penyakir Wilson (Cu), Diperantarai kompleks imun, misalnya pasca-infeksi streptokokuS,hemokromatosis (Fe). Tersedia vaksin hepatitis. antimitokondria; juga anti-DNA pada SLE, juga kompleks IgA yang tidak autoimun, dengan antibodi. Sirosis bilier primer: teridentifikasi.k.emKeumnguknignkainnarneatkrasin-ssiplalanngtabsai kgtaegria. l hati. . Autoimun: antibodi terhadap membran basal pada sindromSaluran cetna ..GoTGoridanpjnaaslsptbulaarenn.ytaaJuksgi taemraleinbrtuaibptoaddkaialatnemrhteparedaanppyiamkidietemvaablsrakpnualabdra.asaglatgubaul lagri.njal;.. Sindrom Sjcigren: autoimunitas kelenjar saliva; mulut kering. pentingnya pencocokan HLA. Anemia pernisiosa: gastritis autoimun dan antibodi terhadap Organ endokrin Sebagian besar penyakit endokrin timbul akibatf.akPtoernyinatkriint sciok;elviaitacm: hinipBe1r2setindsaiktivditiaabssocrrp-sgi.liadin menyebabkan autoimunitas dan lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkanmalabsorpsi jejunum. pria. Sejumlah penyakit rumpang-rindih pada individu dan anggota. Penyakit Crohn: granuloma menyempit pada usus ha1us. keluarga; dipengaruhi oleh tipe HLA. penatalaksanaan cukup. Kolitis ulseratif: ulkus dapat berdarah. Baik kolitis ulseratif sederhana yaitu dengan terapi sulih homon.maupun penyakit Crohn menunjukkan infiltrasi limfosit; tirotoksikosis sebagian besar timbul akibat autoantibodi . Tiroid:kemungkinan autoimun; belum diidentifi kasi penyebab infeksius. yang menstimulasi reseptor TSH. Autoantibodi lain dapat menghambat reseptor. Penyakit Hashimoto: penghancuran autoimunJ.aArinrtgraitnis ikat dan sendi sebagian atau keseluruhan tiroid. Sebagian besar autoantibodi reumatoid: anribodi IgM terhadap IgG (RF) sebesar .ditemukan tetapi belum diketahui secara jelas patogenisitasnya.707o, menarigakan tetapi tidak diagnostik. Belum diidentifikasi Pankreas: diabetes tipe I (tergantung-insulin) akibat penghancuranpenyebab infeksius. Dapat terjadi perubahan pada paru, kulit, sel T pada sel pulau F; juga autoantibodi terhadap pulau danpembuluh darah, d11., sel T, sel plasma, makrofag, sitokin pada insuiin..seAndrti.riAtisntsiberoodniegaanrtiif-T(NmFisaelnfeykatift.idak ada RF): melipuri spondilitis . Korteks adrenal: autoimunitas saat ini adalah penyebab tersering penyakit Addison; terutama penghancuran kelenjar yangankilosans (risiko 90 kali lebih besar jika HLA-B2'| dan penyakit diperantarai sel T. genitourinaria - artritis ,reaktif').Reiter (setelah infeksi usus atau . Testis: kerusakan pada testis (misalnya karena trauma, virus sistemik: patologi multiorgan (paru, ginjai, gondongan) dapat melepaskan antigen sperma, menyebabkan. Lupus eritematosus autoimunitas dan infertilitas (sangat jarang).ruam kulit, otak); antibodi terhadap nukleus (ANA), dsDNA, 25%m. eSmklielirkoisRisFs. iBsteebmerika:pamkualstuiosrgtiamnb,udlaapkaibt adtitoebmaut.kan RF, ANA, Darahsindrom CREST (calsinosis, fenomena Raynaud, dismotilitas . Anemia, neutropenia, dan trombositopenia dapat berupa autoimune.. soDPfoaegrlimumsai,otossmiktiliseo:sroiltedissa:ikotoilttioo, ttt,edslaaennngdsieei,nkkdtaui.sliita. ). (untuk anemia pernisiosa lihat di atas). pada anemia hemolitik, antibodi 'hangat' terutama IgG anti-Rhesus; IgM ,dingin, anti_IKulit (hemoglobinuria paroksismal dingin). (Catatan: hemolisis juga. Umumnya hipersensitif, misalnya tipe I, urtikaria (IgE, sel .daPpaadt atimhebmuloafikliiabaytaknegtidtealkachocdoitkearnaptir,amnsufnugsik!)in terdapat antibodimast); tipe II, penyakit butosa (autoantibodi); tipe III, vaskulitis terhadap lakror VIll...(koERmkuspaelemmkaskaiumtoluiptnik)d;: aatippleaertgIiVbme, urduletpirpmaeal.stiittisopkaontirkak(s(smelaTll,psoitxo)k,int)o. ksrk . Mieloma: tumor sel plasma; paraprotein monoklonal, IgG atau(Streptococcus spp.), imunologis (campak). IgA.Sistem pernapasan Terblka terhadap patogen; alveolus dilindungi . Leukemia limfositik tumor monoklonal dari serangkaian limfosit,oleh (1) eskalator mukosilier, (2) makrofag alveolus, (3) surfaktan s.ebLaimgifaonmbae:satur mBo,rspeabadgaitalnimTfo(ida.kut: imatur; kronis: matur).alveolus, dan (4) IgA. (a) Hodgkin: nodus limfe, limpa; asal sel mungkin B. (b) Non-Hodgkin: sangat heterogen, B, T, NK, atau campuran. (c) Burkitt: tumor sel B, berhubungan dengan .infeksi EBV, malaria, imunodefi siensi. (d) Sei T (arang): mungkin timbul akibat HTLV_1. lmunitas dan kedokteran klinis lmunitas dalam masa sehat dan sakit 9s

Menyelidiki imunitas Hllung darah lenqkap rMNLimlosiL MonosiL 3 FagoeiL T + subeet. Siopsi sumsum NK Lulanglmunoqlobulin Siopsi nodueAuloanlibodi limteKomplemen Siopei Lumor Sitokin CT scan unlukTenqgolonqan jaringan nodue limfe limpaUJI KULITSeqeraferNundaAnt\"ibodi AnltmikrobaMuaLan virusKarena sebagian besar sel dan molekul sistem imun rnenghabiskan darah atau jaringan sebelum transfusi ataLl transplantasi organ, atau analisis leukemia. Uji imunologiiuga digunakim dalam epidemiologi,sebagian atau seluruh waktunya dalam darah, mengambil sampel misalnya untuk menilai luas epidemi atau keberhasilan vaksin, dansel dan moiekul tersebut biasanya tidak sulit, dan uji standar untuk diagnosis inf'eksi saat patogen itu sendiri sulit dideteksi. Secarayang diilustrasikan di sini menjelaskan sebagian besar pekerjaan umum, antibodi IgM menandakan paparan yang terjadi baru-barurutin laboratolium imunologi dan hernatologi, dan sering kali ini, dan IgG menandakan paparan di masa lampau.juga mikrobiologi dan biokimia. Assay terutama dilakukan secaraotomatis dan laporan biasanya akan mencantumkan nilai normal Pada tingkat percobaan, sistem imun diteliti lebih lanjut rnelalui gen (lihat Gambar 46'1. Southern bLotting (untuk DNA),dan menandakan hasil mana yang tidak normal. Namun dernikian, Northem bkttting (untuk RNA), dan transfer gen dan penghapusandengan aclanya perbedaan yang besar antar individu. dan perbedaanwaktu pada individu yang sama, maka interpretasi tidak selalu -gen gene knockotr (pada tikus) adalah pendekatan dasar dalamie1as, bahkan pada orang yang cukup berpengalaman pada aspekkedokteran iain. Interpretasi uji autoimunitas sangat tidak mudah. meneliti tungsi gen, tetapi metode baru terus-menerus ditemukan Assay, baik molekul imunologis (misalnya antibodi) maupun setiap saat (misalnya gen arra\s, siRNA). Teknologi terbarusel, terutama menggunakan reagen standar yang sering kali berupa menungkinkan para peneliti mengukur dan menganalisis ribuanantibodi monoklonal yang diciptakan untuk bereaksi hanya deirgan jenis protein, gen, dan metabolit dari sarnpel kecil jaringm atau darah: dalam bidang kedokteran di masa depan, teknologi ini akansatu sifal molekul atau penanda peltnukaan sel. Penggunaan lebih banyak digunakan untuk diagnosis, dan perkembangan terapi medis yang lebih individual.antibodi, apakah monoklonal atau bukan, untuk mendeteksi antigenjenis apa saja disebut imunoassay. Untuk deteksi, antibodi dapat Menyel Ed i ki i mu nodef isiensi [ihat juga Gambar,l I )dilabeli dengan radioisotop (.radioimmwtoas.sa,y), suatu enzitn Defisiensi antibodi Imunoglobulin total dan kelas irasing-masing(enus\"-11rr\"r, immunosorbent assa) atau ELISA) atau suatu (mistrlnya IgG, IgA) dapat diukur dengan nefelometri ataumolekul fluoresen (imunofl uoresensi). Kadang permintaan dapat lebih luas, misalnya uji kulit untuk turbidimetri, yang menggantikan difLrsi gel, ELISA, d11. Tidak adanya imunoglobulin secara keseluruhan dapat dideteksi denganhipersensitivitas, biopsi sumsum tulang atau organ lain, penggolongan96 At a Glance lmunologi

tidak adanya lengkung Tglobulin pada elektroforesis gel. Kadar yang paling polimorfik, sehingga paling penting dicocokkan adalahantibodi terhadap antigen tertentu (misalnya suatu virus kandidat) HLA-A, HLA-B, dan HLA-DR.diukur dengan ELISA. Reaksi timfosit campuran Merupakan uji prediksi kompatibilitasDefisiensi limfosit Limfosit total dihitung dengan metode berdasarkan kelas II yang dapat dipercaya, tetapi juga memerlukan waktu lebih lama (5-6 hari). Limfosit T dari pasien dikultur denganhematologis standar. Limfosit B dan T dianalisis dengan pewarnaan sel standar teriradiasi penentu golongan dan setiap proliferasidengan antibodi monoklonal fluoresen terhadap penanda permukaan - menandakan kemungkinan penolakan - diukur. Jika terdapatkhas (misalnya CD3, CD4, CD8 untuk sel T dan subset, CD20 kemungkinan lebih dari satu donor, maka sel donor teriradiasiuntuk sel B) dikombinasikan dengan flow cytometry - 'pemilah dapat digunakan, kandidat terbaik adalah sel yang paling sedikit mencetuskan proliferasi.sel (cell sorter)'. Fungsi sel T dapat diteliti dari respons terhadapmitogen, misalnya fi tohemaglutinin (p hyt o hae ma g g lutinin, PH A), Metode berbasis DNA Antigen kelas II dapat dideteksi secaraatau di klinik, dengan uji kulit hipersensitivitas tertunda, contohumumnya adalah uji Mantoux untuk menguji paparan terdahulu cepat dan tepat dengan penggolongan DNA, menggunakan PCRterhadap tuberkulosis, terllhat 48J2 jam setelah penyuntikan. dan probe spesifik.Defisiensi komplemen Masing-masing komponen, terutama C3, Deteksi antibodi Pasien yang telah ditransfusi atau telah -.noiukC4, dan C1, diukur seperti antibodi. Fungsijalur lisis dapat dinilaidengan hemolisis sel darah merah yang berselubung antibodi. cangkok terdahulu dapat memiliki anribodi terhadap antigen HLA.Konsumsi komplemen ('fiksasi') oleh kompleks imun kadang Hal ini dapat dideteksi melalui reaksinya dengan panel donor, ataumasih digunakan untuk memperkirakan kadar antibodi pada infeksi. donor tunggal potensial jika telah dapat diidentifikasi.Defisiensifagosil Neutrofil dan monosit dihitung sebagai bagian rutin Transfusi daraft Untungnya sel darah merah tidak membawa antigenpemeriksaan hitung darah lengkap. Fungsi neutrofil dapat ditelitidengan menggunakan :uji nitroblue tetrazolium (NBT), yang mengukur HLA, dan biasanya satu-satunya antigen yang perlu dicocokkan'ledakan respirasi', atau pembunuhan intraselular bakteri terpilih. adalah A, B, O, dan RhD. Perhatikan bahwa penggolongan ABO penting untuk kelangsungan hidup organ cangkok sama sepertiMenyelidiki alergi (ihat juga Gambar 35) halnya dengan sekantong darah.IgE serum IgE total dan spesifik-antigen diukur dengan assay'penangkap' ELISA fluoresen fase padat. Tumor sel imunologisUji kulit Hipersensitivitas segera, bilur kemerahan yang muncul Leukemia biasanya dapat diidentifikasi dengan flow cytometry10-20 menit setelah suntikan alergen secara intradermal, menandakan menggunakan pasangan antibodi spesifik untuk penanda permukaan,adanya IgE spesifik pada se1 mast di kulit. Uji ini merupakan uji misalnya leukemia sel B kronis sering kali membawa baik CD5awal alergi yang paling banyak digunakan. Patch test digunakan maupun CD20, sedangkan leukemia sel B akut membawa CDl0untuk sensitivitas kontak. dan CD19.Menyelidiki autoimunitas (tihat juga Gambar 38) Limfoma biasanya dapat digolongkan dalam potongan jaringanAnti-Ig (faktor reumatoid) dideteksi oleh aglutinasi sel darah menggunakan antibodi fluoresen atau terkait enzim.merah berselubung Ig atau partikel lateks, atau oleh nefelometrilturbidimetri. Antibodi terhadap antigen selular terdeteksi dengan Mieloma Tumor sel plasma ini dapat dikenali'dengan adanyaimunoffuoresensi pada potongan berbagai jaringan, yang sering 'spifte' monoklonal menonjol pada elektroforesis serum, dankali menunjukkan karakteristik pola autoantibodi tertentu, misalnya antiserum spesifik-kelas dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelas rantai berat dan ringan. Diagnosis dapat dipastikan denganantinuklear, antimitokondria, antimembran basal. Hal ini dapat biopsi sumsum tulang.disempurnakan dengan ELISA dengan menggunakan antigen Tabel nilai normal umum dewasa (catatan: dapat bervariasispesifik, misalnya DNA untai ganda. Perhatikan bahwa hubungan antara autoantibodi tertentu dan antar laboratorium)penyakit tertentu, walaupun sering kali sangat mendukung, jarang Limfosit: 28-397o dari sel darah purih; 1600-2400/mm3positif 100%. T 6'7-i6% dari limfosit; 1i00-1700/mm3Penggolongan jaringan dan transplantasi B 1l-76Vo dari timfosit; 200-400/mm3(lihat juga Gambar 39) NK: 10-19% dari 'limfosit';Deteksi antigen HLA oleh mikrositotoksisilas Dahulu antigen 200-400/mm3kelas I (A, B, C) terdeteksi pada Iimfosit darah, menggunakan Sel fagosit: PMN 1800-7700/mm3serum dan komplemen spesifik penentu golongan, sel mati (positif) Monosit 200-800/mm3dibaca sejam kemudian di bawah mikroskop fase kontras. Kelas Imunoglobulin IgG 5,3-16,5 gI-II (DP, DR, DQ) hanya terdapat pada limfosit B, yang kemudian (serum) IgM 0,5-2,0 elL(b\"yibaru lahir: 0,054,2 gn )umumnya dimumikan untuk digunakan di seluruh assay. Antigen IgA 0,8-4,0 g/L (bayi baru lahir: 0,01-O,08 g/L) IgE 0,05 mg/L Menyelidiki imunitas lmunitas dalam masa sehat dan sakit 97

Menuju masa depan: imunologi di masagenomik1q31 2q34zp11 2q.11 r,p21 4p1 1 4q21 6p21 7p1a 7q34 Kompleks TcRy TcRf3^?lLt1!\"9!,tl:.tL!\2oO' .lL24iqK.tq),\" Ketompok Kumputan TLR, 1, Kumpulan g l -= a1 CDZ,A kemokin MHC iillll 'llreseptor 6.10 CxC 12 -= kemokin I H Hll n nil=!r HrHr FFr ____,1 I __l LHH EI- EE lh!!EE EE LHH IIII IOHI CH) EE EE f,fl .JTH HH k)1?.3 F=EF, H1UHUH UHUil\"'E,il gB Bg gg H, gH9tnp2le1rte9qr5o2 n'rLl4 'iEd;HatnBlnf,out'uu EE I ggs 1fi '11 12 13 t4 X5 1617q12 xq15 xq26 IL2R CD4OLKumpulan ,untuiyfl |15 CC NTr@- !d r- fln .l-lHunum Ikamokin UU Bg gffigH 888 g8 EkdR io,r .f!1 p\"a LI XY '!& 'HH 17Penyelesaian sekuens DNA pertama genom manusia secara lengkap kromosom X dan Y, diberi pewarnaan DNA yang menunjukkanpada tahun 2003 adalah suatu penemuan penting dalam sejarah pola pita khas yang disebut ideogram. Setiap pita diberi angkailmu pengetahuan. Secara mengagumkan, walaupun mengandung (misalnya 74q32 atinya pita 32 pada kromosom 14), yang secaralebih dari 3 miliar pasangan basa, genom diperkirakan hanya jelas mengidentifikasi regio krpmosom tersebut. Gambar tersebutmengkode sekitar 20.000 gen, jauh lebih sedikit dari perkiraan mengilustrasikan posisi ideogram gen sebagian dari molekulsebagian besar ilmuwan. Fungsi DNA yang lain belum diketahui terpenting yang membentuk sistem imun manusia, semua ini telahdengan jelas, walaupun sebagian besar tampaknya terlibat dalam dibahas dalam bagian lain buku ini. Satu penemuan mencolokmengatur ekspresi gen. Sejumlah besar genom organisme lain yang diilustrasikan dalam gambar adalah luas sistem imun yang(termasuk tentunya tikus laboratorium yang diperlukan) telah terbentuk dari kelompok multigen, yang diduga muncul akibatatau dalam waktu dekat akan tersedia. Perbandingan genom antarspesies telah memberikan pandangan baru yang mengagumkan peristiwa kelipatan duplikasi. Penemuan kedua yang tidak diduga adalah luas variasi gen antar individu. Sejumlah besar perbedaandalam proses evolusi. Fase utama proyek genom berikutnya saatini sedang dikerjakan, bertujuan untuk mendefinisikan keragaman ini telah menunjukkan predisposisi, atau kebalikannya, perlindungan terhadap berbagai jenis penyakit infeksi dan autoimun. Luassekuens DNA pada spesies. Data terkini menunjukkan bahwa duplikasi dan polimorfisme gen imun (auh lebih besar daripadasekuens DNA setiap dua manusia berbeda satu sama lain sebesar sebagian besar gen non-imun) adalah bukti adanya tekanan seleksi10.000.000 pasangan basa. Jenis perbedaan yang paling umum yang besar yang timbul di dunia mikroba selama riwayat evolusi kita dahulu. Gen yang terpilih untuk dimasukkan dalam gambar inidisebut substitusi tunggal nukleotida, atau SNP (diucapkan' snips' ). adalah suatu pilihan pribadi. Anda dapat dengan mudah menambah Seluruh informasi ini telah memberi dampak besar pada gen kesukaan Anda dengan mencarinya di American Nationalimunologi, memungkinkan penemuan yang cepat dari sejumlah Centre for Biotechnology Information pada situs: www.ncbi.nlm.besar molekul baru yang terlibat dalam interaksi antara pejamu dan n ih.goh/projects/mapview.patogen. Gambar di atas menunjuhkan22 autosom manusia, denganAt a Glance lmunologi

Pengetahuan mengenai genom seseorang dan kecenderungan berikatan dengan reseptor yang sama. Makna biologis ini tetap hubungan gennya akan memberi kemungkinan yang menarik dan luar biasa, tetapi juga merupakan suatu tantangan etika baik bagi belum diketahui dengan jelas, tetapi kemungkinan berkaitan dengan profesi medis maupun bagi individu tersebut. kebutuhan memulai produksi interferon pada berbagai jenis sel,Reseptor sel ? Limfosit T mengenali antigen dengan menggunakan dan dalam berbagai jenis keadaan. :reseptor dua-rantai yang terbentuk dari rantai /6, atau yang lebih Reseptor mirip Toll (Toll-like receptor, ?ZR) prototipe reseptor umum rantai crlB. Gen ini, seperti pada imunoglobulin, bersifat tidak pengenal pola dari imunitas bawaan (lihat Gambar 6). Genom wajar karena gen lengkap disatukan hanya selama perkembangan sel manusia mengandung 10 TLR fungsional yang mengenali sejumlahT dengan merekombinasi berbagai fragmen gen (lihat Gambar 11 besar komponen virus dan bakteri. Defek genetik TLR5, yangdan 13). Oleh karena itu, sel T dan sel B memecah dogma bahwa mengenali komponen utama flagela bakteri, menjadi predisposisiseluruh sel membawa sekuens DNA gen yang identik. Evolusi penyakit Legionnaire. rekombinasi memungkinkan suatu regio membawa beberapa ratusfragmen 'minigen', untuk menghasilkan ratusan juta spesifisitas Imunoglobulin Reseptor spesifik antigen pada sel B terbentuk reseptor yang berbeda. dari dua rantai berat (IgH, terikat membran) melekat pada dua rantai ringan yang identik (Igr dan Ig)\") melalui ikatan disulfida.Ligan kemokin (CCL) dan reseptornya (CCR) Suatu kelompokbesar gen yatrg berhubungan mengkode perantara (messenger) Serupa dengan reseptor sel T, rantai berat dan ringan disatukanyang mudah larut, dan reseptornya, yang berperan penting dalammengarahkan Iokalisasi dan migrasi seluruh sel imun. Terdapat oleh penyusunan kembali fragmen genom selama perkembangandua kelompok utama gen kemokin, mengkode dua kelompok yangberbeda, walaupun berhubungan, dan satu kelompok utama gen limfosit (untuk penjelasan lihat Gambar 14). Terdapat duareseptor kemokin. Gen terisolasi tambahan ditemukan tersebar di perangkat altematifuntuk gen rantai ringan, l\" dan r, yang berperanseluruh genom (tidak ditunjukkan). Delesi (penghapusan) genom(hilangnya sekuens) ditemukan kurang lebih pada 7Vo individu menambah keragaman spesifisitas reseptor yang mungkin terjadi.berkulit putih, yang menyebabkan tidak adanya reseptor CCR5sepenuhnya. Secara mengagumkan, delesi (penghapusan) ini Suatu pencapaian mengagumkan dalam rekayasa genetika adalahmemberikan perlindungan hampir menyeluruh terhadap infeksi HIV. memberikan kode sekuens genom keseluruhan untuk rantai ringanAkan tetapi, hilangnya CCR5, menjadi predisposisi patogen manusia dan rantai berat manusia kepada tikus. Hal ini memungkinkanlainnya, virus Nil Afrika, mungkin dapat dihubungkan dengan produksi antibodi jenis 'manusia' sepenuhnya, yang dapattidak ditemukannya delesi (penghapusan) ini pada populasi Afrika. digunakan untuk tujuan terapeutik tanpa bahaya dikenali sebagaiSitokin bekerja sebagai perantara (messenger) antara satu sel imun benda asing, menggunakan seluruh teknik imunologi tikus klasik.dengan sel imun yang lainnya, berikatan dengan reseptor sasaranspesifik, sehingga menyebabkan terjadinya rangkaian peristiwa rumit Kompleks histokompatibilitas mayor (MHC) Suatu kompleksyang menyusun suatu respons imun. Terdapat beberapa kelompok besar gen yang terulur mencapai 3,6 megabasa pada kromosomsitokin dengan struktur yang berhubungan (hanya satu contoh yangdiperlihatkan, agar lebih sederhana). Karena stokin berperan penting 6, yang melippti molekul histokompatibilitas mayor kelas I dandalam mengatur sejumlah besar proses patologis, dan karena relatifmudah diperoleh saat beredar dari satu sel ke sel yang lain dalam II klasik yang mengarahkan penyajian peptida kepada sel T (lihatdarah, sitokin menrpakan sasaran yang menarik untuk program Gambar 12). Gen ini bersifat paling polimorfik, dengan ratusanpengembangan obat. Contohnya, inhibisi TNFo telah membawa jenis alel beberapa rantai yang telah dijelaskan. perbedaan ini telahperubahan bermakna bagi terapi adritis reumatoid dan psoriasis. menjadi hal yang sangat diperhatikan, sebagian karena menentukanCD28 kelompok reseptor permukaan sel ini ditemukan khususnya kekuatan penolakan cangkok antara individu yang berbeda, tetapipada sel T, tempat reseptor ini terutama berinteraksi dengan juga karena varian tefientu yang dihubungkan dengan sejumlah penyakit infeksi, autoimun, dan alergi (lihat Gapbar 3g). Lokusanggota kelompok ligan 87. Molekul ini berperan penting dalam MHC juga merupakan salah satu kelompok gen terbesar yang telahmengatur besar dan batasan respons imun. Suatu kelompok kecil dijelaskan; beberapa anggota memiliki fungsi yang berhubungansukarelawan disuntikkan antibodi monoklonal spesifik untuk CD28,sebagai bagian uji terapi potensial untuk penyakit autoimun. Akan dengan penyajian antigen (lihat Gambar I2), tetapi fungsi lainnya belum diketahui dengan jelas.tetapi, suntikan ini menyebabkan respons inflamasi masif yang Imunodefisiensi terkait-X Kromosom X adalah satu-satunyatidak terkendali, hampir mematikan bagi beberapa sukarelawan kromosom yang 'tidak berpasangan' pada pria, karena pria- ini adalah suatu peringatan tentang kerumitan sistem imun dan memiliki kromosom Y pada tempat kromosom X kedua. Karenapotensi bahaya yang berpotensi timbul jika turut campurl ! alasan ini, mutasi resesif pada kromosom X dapat berperilakuInterferon tipe I Suatu kelompok protein antivirus yang juga 'dominan' pada pria, menimbulkan apa yang disebut penyakit terkait jenis kelamin. Beberapa penyakit imunologis terkaitXmemiliki aktivitas imunomodulasi kuat (lihat Gambar 2). Defekgenetik pada produksi interferon telah dihubungkan dengan telah dijelaskan. Dua conroh diperlihatkan dalam gambar. Defekpeningkatan kerentanan terhadap beberapa virus, dan hal ini pada reseptor IL-2 rantu T, suatu reseptor yang diperlukan untukselanjutnya menyebabkan asma berat. Secara mengejutkan, genom perkembangan limfosit, menimbulkan sindrom imunodefisiensimanusia mengandung gen untuk 13 interferon tipe I, seluruhny.a kombinasi berat (severe combined immunodeficiency syndrome, SCID), yaitu seluruh perkembangan limfosit dihambat pada tahap awal. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pertama yang ditangani sampai berhasil dengan teknologi terapi gen baru (lihat Gambar 41). Berbeda dengan hal tersebut, defek pada ligan CD40, suatu reseptor pada permukaan sel B, menyebabkan imunodefisiensi yang tebih ringan, sindrom hiper-IgM, yaitu sel B tidak dapat menerima sinyal yang tepat dari sel T, sehingga berhenti pada tahap produksi IgM, dan bukan bertukar ke IgG saat respons imun berlanjut.Menuju masa depan: imunologi di masa genomik lmunitas dalam masa sehai dan sakit 99


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook