ffi I ffiffi$wffiAffiA HASf,r: ffi*-ffi1tr pffih*ffiLEYfi&ru ffi&ru ffi&ffiffiLHruffi ffiATE Setelah membaca Bab I, Anda diharapkan mampu memahami inlormasi/ow penelitian dan baselinc data.f' ;)Apa yans Harus Dibaea pada Komponen Flow Penelitianh '', dan Baseline Bata?It?s \ftf -!t n.aa sebagian besar jurnal, di bagian hasil kita akan mendapatkan informasi1 i f /or.v penelitian dan baseline data.TabelS. t menyajikan informasi yang perlu{. --L=j6i.nti pada saat membaca;flow penelitian d,an baseline tlata. Tabel 8.1 Check List Bagian Flow Penelitian dar, Baseline Data fi*iffi i Berapa banyak subjek yang dirandom untuk masing-masing kelompok? 2 Berapa banyak subjek yang menyelesaikan peneliti*n *ampai seles*i? Berapa persentasenya? 3 Berapa banyak subjek yang tidak rnenyelesaikan penelitian? Berapa persentasenya? 65
66 Membaca dan Menelaah Jurnal Uji KlinisFlow PenelitianPada uji klinis, peneliti akan memberikan gambaran tentang/ow penelitian. Flowpenelitian umumnya dibuat dalam bentuk diagrarn yang menjelaskan prosespenelitian mulai dari penentuan kriteria subjek, randomisasi, serta subjek yangkeluar dari penelitian sampai dengan subjek yang mengikuti penelitian sampaiakhir. Dengan melihat/olr.,penelitian, kita dapat nrengetahui berapa banyak subjek,vang direkrut, berapa subjek yang keluar dari peneiitian, dan berapa subjek yangmengikuti penelitian secara penuh. Fokus utama pada/ow penelitian adalah pada apai.ang dilakukan peneliti terhadap subjek \"yang tidak rnengikuti protokol penelitian IApakah subjek tersebut akan dianalisis atau tidak. Terdapat beberapa alasan mengapa .subjek \"tidak rnengikuti protokolpenelitian\". Pada umumnya alasan tersebr-rt adalah karena beberapa hal berikut.ir. Subjek sedang rnengikuti penelitian akan tetapi belakangan diltetah*i bahna subjek tidak memenuhi syarat untuk ikut serta daiam penelitian.b. Subjek penelitian tidak mematuhi prosedur penelitian.c. SLrbjek penelitian hilang dari pengamatan.d. Data subjek penelitian tidak lengkap.Perhatikan teks dan/ow penelitian berikut. We recruited 2.,88 patientsJ'rom August 2000 lo December 2002 and randomised 1095 to three days of Amaxicillin treatment and 1093 to five days of treatment (figure). Loss to follaw wp was 5,4o/o by dny 5 and 6,8% by day 14. (8M12004: 328; 79 I)
I BaleBab Men$aca Hasill Ff*wFenelltian'dan Bsseline 8? 3 lr+*ffi*nt S d#f tretrr$fft 'Jag :+ith $mpr.icillia r\"'ith **i+.nicillin ***iil'=*1'lCi'I.ff'j*\"-\"\":' in\"l*Sli *: **t*- Lm11+ ji ti +**- Lost t, loHrr* up f I -Asraesed $ qn=S?r { {rrlloarup -tue* f &As,ctr*srse*dc** l1'111l\"*-:''-af rn=41) ,*n*H*\"FIL -:**f$ 1B=10i8. : qn=llJ50rlsl**s i Loct io I -- L,istt i----------,-** foHurt up *L*----* f.rlhi'r up :rSE { 'n=lSr, 'n=1.1, Acsesged Ssctcsf ,J l *\"llin=1r136i i, irplri3s: f***} @ ,i?t I f{fiifilrtd +I tu* rure,t in=53i __i,*_.*:* i:g*\" Cured in=$80r t $,* I F*kpsed1t't$ \" *-;*I rn=JZi ed i't'J*t fEtlp t{otretryad !<e*. in=?{8r 1., r' ,,'t,.,r' ,r -*.!:tr-\"*-i , ,*F . Pada teks, kita mendapat informasi bahwa jumlah subjek yang dirandom untuktiap kelornpok serta jumlah loss to follow up. Persentas e loss to follow up pada hari ke-5adalah 5,4olo dan hari ke-6 adalah 6,8%. lnformasi tersebut bagi kita belum cukupkarena persentase yang diperlukan adalah persentase tiap kelompok bukan persentasetotal. Dengan melihat gambar, kita dapat menghitung persentase loss tafollow ap untukmasing-masing kelompok dengan persamaan sebagai berikut.*0/u. rttss. t, . .[u! !otrtr p ] pj t r nt I tt h tts s Jt t' rtt ! lov\"tr x r 00vr, tutai Persentase loss to follow up pada hari ke-5 untuk kelompok pengobatan tiga hariadalah berikut ini. . ffxo/o' los:;' to' .follov.trp ,j u w tah,l os s.ta. \"t'bl {ou, ery I 00%
68 Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis o/o' loss' ro' follow.up- #, fi}% - 3,4% Dengan persamaan yang sama, kita dapat menghitung persentase loss to follow uppada hari ke-6 untuk tiap kelompok. Tabel8.2 Persentase Loss to Follow Up untuk Setiap Kelompok o/o loss to follow up harike- 5 o/o loss to follow up harike- 6Sikap terhadap Subjek yang Keluar dari PenelitianPeneliti bisa mengeluarkan subjek tersebut dari analisis (on treatment analysis),mengikutsertakan subjekke dalam analisis (intention to treat analysls), atau melakukankeduanya. Apabila subjek tidak diikutsertakan dalam analisis, kita harus menghitungberapa persentasenya. Semakin besar persentasenya, semakin besar kemungkinanterdapat bias. Apabila subjek dianalisis, kita harus mencari informasi bagaimana\"keputusan peneliti\" terhadap data dari subjek tersebut serta bagaimana hasilanalisisnya. Tabel berikut menyajikan beberapa alternatif analisis yang sering dilakukanterhadap subjek yang tidak memenuhi protokol penelitian. Tabel8.3 Masalah Loss to Follow Up dan Cara MengantisipasinyaSubjek sedang mengikuti penelitian Melakukan analisis terhadap seluruhakan tetapi belakangan diketahuibahwa subjek tidak memenuhi syarat subjek, baik subjek yang memenuhiuntuk i.kut serta dalam penelitian. kriteria maupun subjek yang tidak memenuhi kriteria. Selanjutnya dilakukan analisis stratifikasi berdasarkan terpenuhi atau tidaknya kriteria subjek.Subjek penelitian tidak mematuhi Melakukan analisis terhadap seluruhprosedur penelitian. subjek, baik subjek yang patuh maupun subjek yang tidak patuh. Selanjutnya dilakukan analisis stratifikasi berdasarkan kepatuhan.
Bab 8 Membaca Hasil: Flow penelitian dan Baseline Data 69J Data tidak lengkap. Apabila data berupa variabel kategorik, pasien yang hilang dimasukkan ke dalam kelompok 'gagal'i Apabila data berupa variabel numerik, dilakukan teknik \"lasf observation carried forward (LOCF)\". it isasi dan Elslu.t,S;iAi 'j 111; ..,.1i.l'it!1.i:,!;l.,'..;'.j.ifl,.'r\"'1.;.r1;:...,1...r;:,:;rl ',r:,.t':.:,,r,.', ' (iiig,lidd$rrltxri.t$Affirute4 q,gpuktidak 4i1ku*ci.t*amye: s;u;;r.',',.''$, !Eb.!te d*t.$.a!--@hkarenaarasanlberikut, ;a. Subjek seflang mengikuti penelitian'akan tgtapi belakangan diketahui bahwa...,'r,:1t*,bj ltid jni'.iiten1$iri.9.i ,*Iaffii&d,$.i p.iai.litim,,,,:, ::,,::,..:i:', ,:,;,.',b;'$&Jt&'.Fihiliiia*tid .. tt pi0_ieaur p enetirian.c. Subjek penelitian hilang dari pengamatan,...4.1,.,. ltglllbi@' tidak leng&apl,,, :,r'.qnd{rArqge;66 4;titin,r$ngrnenggunakai,anali*ls,t,'itaersax'.,to,,treat,tJt ',, ke darlm satah satq darikneiiar&ntas lidak dikefunrftim., dari penelitian.Melihat Kesetaraan Baseline DataSetelah membaca flow penelitian, selanjutnya kita harus dengan saksama membacabaseline data.Pada umumnya,baseline dataadalah dataawal sebelumpasienmendapatkanpengobatan. Informasi yang harus kita baca pada baseline data adalah apakah antar-
Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Kliniskelompok mempunyai kesetaraan ataukah tidak. Kesetaraan dinilai dari aspek faktorprognosis, demo grafi s, karakteristik sosio- ekonomi, dan riwayat penyakit- Penilaian kesetaraan antar-kelompok dilakukan secara klinis. Pendekatansecara klinis adalah dengan membuat judgement apakah karakteristik subjeksetara ataukah tidak. Masih terdapat beberapa laporan penelitian uji klinis yangmembandingkan kesetaraan kelompok dengan cara uji statistik' yaitu denganmenghitung nilai p. Apabila nilai p lebih besar dari lima, maka disimpulkan bahwakedua kelompok setara. Apabila nilai p kurang dari lima, disimpulkan bahwa keduakelompok tidak setara. Penilaian kesetaraan kelompok dengan uji statistik adalah tidak tepat. Beberapaalasan mengapa tidak tepat adalah sebagai berikut.a. Baseline data adalah merupakan hasil randomisasi. Randomisasi adalah suatu proses yang pasti karena peluang. Sementara itu, uji statistik adalah uji yang bertujuan mengetahui peranan faktor peluang untuk memperoleh hasil. fadi, tidak tepat kita menghitung faktor peluang untuk sesuatu yang sudah pasti karena peluang. Penghitungan nilai p jelas-jelas \"mengkhianati prinsip peluang\".b. Penghitungan nilai p dapat memberikan interpretasi yang tidak tepat. Secara statistik, setiap kali kita menghitung nilai p, kita harus mempunyai tujuan untuk apa menghitung nilai p serta berapa besar sampel minimal yang diperlukan untuk membuktikan tujuan tersebut. Dalam perhitungan nilai p padabaseline data, sama sekali kita tidak menghitung berapa besar sampel yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Di lain pihak, nilai p sangat dipengaruhi oleh jumlah subjek. Pada uji klinis dengan jumlah subjek besar, cenderung kita akan mendapatkan nilai p kurang dari lima sementara pada uji klinis dengan jumlah subjek yang kecil, kita cenderung mendapatkan nilai p lebih besar dari lima. Dari dua alasan ini, alasan pertama adalah alasan utama mengapa membandingkan kesetaraan subjek dilakukan dengan menghitung nilai p adalah cara yang tidak tepat.
Bab 8 Membaca Hasil: Flow Penelitian dan Baseline Data 71Perhatikan teks berikut.Tahls 1 Basellna trh*ractgrlsllcs 0{ A188 ehNisren wtth $*n-$svsrgpnsilmGnltr r,ftnd*rTt$s€d tn s drya *r 5 smss tr{ ttB*tff}sfit wlffi cmmxtc[flln,Vafu*s are nl]fn$srs {p*rfisnt&ffp$} u,{ pat$ents $ftles$ sffits$ 6tfi*ffi1$€Ghnmrlnrldla @S d*y lrcnlmnnl {n f S day lrualnwnt {n@10[$] 16,S [1S.ojidean {$D} aqe {rnan{hsf rT-.fr i15.3i 74.8 (1 0.75ifiilean {5Di lr*ight tem} 74\"S {1ulSS} 8.7 i?.C]hlean {$[] weigfit ikg] s.7 {2.4s) 4_5 {s-1?lHean {SD: duration uI Fllness 4.r {3,43} !37 {0.671 {days} rr.1 {d,fi6}Mean (SDj temperature ioC! 56.F {4,54} F6\",4 {F.09} 47.F {6\"1}ftdean {$0J respiralmy rate 47.C {5.FEl {breathSininute}: ffir6 {61,8} s&5 (6?,61 nld3-11 mnnthc 415 t4S,Si 47s {43.7} 1*-59 ms*th,s std &16 {5S.3} ${8 fs8.5jMab 30CI {27.4} s03 {p}- 7j 18f; {1S.r}A6 {mCInthri: 1s8 {17.3j 7-11 1!-5SWeig|$ fCIr h*lght r s*cre* -! tn -'t -3 ta -!lhere were no substantial diferences in the baseline characteristics of the treatmentgroups (Table 1). (BMI 200a; 328; 7 9 t) Berdasarkan data yang disampaikan pada tabel, peneliti menyimpulkan bahwakarakteristik antar-kelompok adalah sama. sebagai pembaca, kita juga bisa menilaiapakah karakteristik antar-kelompok sama atau tidak. Penilaian kesetaraan antar-kelompok diuji secara klinis bukan secara ujistatistik. Bila pada data di atas dilakukan pengujian kesetaraan secara statistik,terdapat variabel yang tidak setara karena mempunyai nilai p < 0,05. variabeltersebut adalah variabel suhu. Marilah kita coba melakukan uji statistik untuk datasuha. software yangdigunakan adalah software Epicalc 2000 yang bisa di-downloadsecara gratis.
72 Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis Title: i0Kt ffirlzirstd:/3,,r'rn{ Can*el I , - fnnfid*nce level \" ---- '' - I 'S\" ggg {* 9gg SamFle Sanrptr ;u.bb hlean: {ffi-*--*Samole si:e: fin? I SD: -iu b1 Compare - Means - Two means 10:45:28 AM, 2/3/2009Sample 1 37.10Mean 0.66SDSample size r095Sample 2Mean 37.20SD 0.67Sample size 1093Difference o.1o [0.04, 0.16]Difference l95Vo CII 3.52Student's t 2t86DF 0.000445p-value Dengan uji statistik (uji-t tidak berpasangan), tampak bahwa hasil pengujianadalah kurang dari 0,05 (0,000445). Hasil pengujian ini mengatakan bahwa suhuantara kelompok tigi hari dengan kelompok lima hari berbeda secara bermakna.Padahal, jika kita melihat secara saksama rerata suhu antar-kedua kelompok (37 'I0vs 37,20), maka perbedaan suhu antara kedua kelompok tidaklah berbeda.
IBab Membaca Hasil: Flow penelitian dan Baseline Data 73Baseline Data sebagai PerancuPada uji klinis, variabel perancu adalah variabel yang memengaruhi prognosishasil pengobatan. variabel perancu dikontrol dengan cara randomisasi. Denganrandomisasi, diharapkan tercapai kesetaraan antar-kelompok pengobatan. Dengandikontrolnya variabel perancu secara randomisasi, maka perbedaan hasil antar-kelompok penelitian adalah.semata-mata karena pengaruh variabel pengobatan.Akan tetapi, randomisasi tidak menjamin tercapainya asumsi kesetaraan antar-kelompok pengobatan. Ketidaksetaraan antara-kelompok pengobatan umumnyaterjadi pada uji klinis dengan jumlah subjek sedikit (kurang dari 100 subjek).Apabila terdapat variabel yang tidak setara, kita perlu mencari informasi mengenaianalisis yang dilakukan peneliti untuk mengontrol tersebut. Terdapat dua metodeyang umumnya digunakan untuk mengontrol variabel perancu pada saat analisis.Metode tersebut adalah metode stratifikasi dan metode multivariat (regresi logistikatau regresi linier).ILatihan Bab|awablah pertanyaan-pertanyaan berikut!1. Informasi apayangharus diketahui dariflowpenelitian?2. Informasi apayangharus diketahui dari baseline data?3. Bagaimana cara mengetahui kesetaraan antar-kelompok pada uji klinis? Mengapa penilian kesetara an baselineantar-kelompok dengan menghitung nilai p adalah tidak tepat?4. Apakah perbedaan eklusi sebelum randomisasi dengan ekslusi setelah randomisasi? Manakah yang mengakibatkan bias?5. Apa yang harus dilakukan peneliti apabila terdapat variabel pada baseline data yang tidak setara?6. Bacalah bagianJlow penelitian danbaseline data darisetiap jurnal yang terdapat pada CD interakif. Bagaimana penilaian Anda?
74 Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis
Search
Read the Text Version
- 1 - 10
Pages: