Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 2. Protozoa

Bab 2. Protozoa

Published by haryahutamas, 2016-08-02 05:32:34

Description: Bab 2. Protozoa

Search

Read the Text Version

BAB 2 PROTOZOATabel 6. Epidemiologi leishmaniasis $nyakit l(ala-azar Oriental sore Espundia 'iill Fistribusi lndia,Cina,Afrika, Eropa, Timur Gngah, AmerikaTengah,.l;l fospes Amerika Selatan, Rusia Afrika Tengah Amerika Selatan:,ii ile{initif Manusia dan anjing Manusia, anling, Manusia,anjing 'il irli:' gerbil : ifiospes l€rantara Phlebotomus Phlebotomus Phlebotomus rij Gigitan vektor ,11!l !::11 l.Gigitan vektor ;l1i 2.Kontaminasi luka t!l lEnularan dengan jaringan I .Gigitan vektor:r.i:, ftkubari tubuh vektor. 2.Autoinfection i,ri 3.Kontak langsun$ $elara R{inis : ]]][i 3-6 bulan 2 minggu- 6 bulan Beberapa hari- i,irjlr:ir beberapa minggrirjifti Leismanioma Delhi boil Kulit dan mukos*#li. 'irllll I Mikroskopis darah, l.Mikroskopis nodul l.Mikroskopis r:i sumsum tulang, kulit biopsi limpa bahan infektif irrri 2. Kultur 2 Kultur 3. Uli kulit 2.Kultur 'ii 3 Uji serologi l. Antimon 3.Uji serologi ,rii I. Antimon pentavalen pentavalen 2. Pentamidin isetionat 4.Tes Montenegr$ 3. Amfoterisin-B 2. Antimony trivalent r:rIi (infeksi lanjut) 2. Lokal: l.Potassium I'ij,'l emetin,atabrin, antimony taftrdfr vaksin 2.Sodium anti-rno$ gluconate ',.iii 3.Pentamidin I, B4.Amfoterisin : 5.Lokal:Atabrin 'i{ :1t o oNsP0R0z0A C Sporozoa tidak mempunyai flagel atau silia, sehingga pergerakannyadilakukan secara amoeboid. Proses reproduksi Sporozoa terjadi melalui !Yoodua cara, yaitu reproduksi aseksual (schizogony) dan reproduksi seksual '6r(syngamy). o 63 vo c a- f ol o

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Beberapa genus Sporozoayang merupakan penyebab penyakit pada manusia, misalnya Coccidia (sporozoa vsus), Plasmodium (sporozoa darah), dan ordo Toxoplasmida (Toxoplasma, Sarcocystis , Pneumocystis)\" Subfilum; $p*R*ZOA Kelas; Telospora Kelas:T*xoplasma S*bkelas; Haem+sp*rina Seflug : Serres . y'oog+r* fuxr:pf*sna* Pnsrdrfiscpsti$ Eipvteria $drr#ry,eti,F ty*lo4pcr* Crwtasporiditrm Gambar 31. Klasifikasi Sporozoa (Faust and Russel,l964) Coccidia Coccidiahidupintraseluler di dalam sel-sel epitel mukosa usus di daerah ileum bagian bawah. Protozoa ini jarang menimbulkan penyakit pada manusia dan yang parasitik pada manusia adalah famliEimeriidaeyaitu genuso Isospora dan Eimeria. Isospora menyebabkan penyakit yang dapat sembuhod dengan sendirinya (self limiting disease), sedangkan Eimeria merupakanC.o spurious parasite Pada manusia. Stadium o okista Isosporayang terdapat di luar tubuh manusia mempunyai!Yoo'61 dlra sporokista dengan masing-mas\ng sporokista mengandung empato6= sporozoit.I Sedangkan ookista Eimeriamempunyai empat sp orokista yang masing-?-J masing sporokista mengandung dua sporozoit'ofo 64 ':

BAB 2 PROTOZOAGambar 32. Oookista Eimeria(U RL:http://de.academ ic.rulpictu res/dewi ki) Daur hidup coccidia. Daur hidup lengkap coccidia berlangsung di dalam o maupun di luar tubuh hospes (manusia). proses reproduksi coccidia yang o berlangsung melalui dua cara yaitu secara aseksuar maupun secara seksual terjadi di dalam satu macam hospes. N c . Bentuk trofozoityangterjadi di dalam sel epitel usus manusia mula,mula oberubah menjadi bentuk skison (schizont), yang kemudian berkembang !Yoomenjadi bentuk merozoit. Bentuk merozoit ini sebagian akan masuk ke '61dalam lumen usus melanjutkan siklus aseksuar, sed.angkan sebagian yanglain akan melanjutkan siklus hidup seksual, Setiap mero zoit yang masuk oke dalam lumen usus akan memasuki satu sel epitel usus dan melanjutkansiklus aseksual (schizogony). Siklus seksual terjadi pada merozoit lainnya !oyang mengadakan diferensiasi menjadi gamet jantan (mikrogameto.sif) dangamet betina (makrogamefoslf). Melalui proses fertilisasi mikrogametosit dan omakrogametosif akan menghasilkan zigot yang kemudian keluar dari tubuhmanusia bersama tinja. d Pada tinja yang terdapat di luar tubuh manusia zigot berubah bentuk k-menjadi ookista yangberukuran sekitar 16x32 mikron. ookista kemudian Jberkembang menjadi sporoblas yang lalu berubah menjadi sporokista yang aberisi sporozoit.likamanusia tertelan sporokistainfektif yang terdapat dalammakanan yang tercemar tinja, maka dapat terjadi koksidiosis . @ o 65

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran fsG.k.i\"I II I*t-e-r{t-eitan I r I' r-:--------:--1 r-. --- l llOspo{kgstratsl!.-_] inI got l*lsporst{sta I l-lLieoorozort):J I Gambar 33 . Bagan Daur hidup Coccidia Isospora Isospora belli alau Cystoisospora belli tersebar luas di seluruh dunia terutama di Indonesia, Filipina, |epang, Cina' India, Amerika Selatan dan Afrika Selatan yang merupakan daerah-daerah endemis. Anatomi dan morfologi.Isospora belli dan Isospora hominis adalah dua spesies yang dapat menimbulkan gangguan kesehatano pada manusia. Ukuran masing-masingo spesies adalah 12-16 mikron x 25-33Co mikron (Isospora belli) dan Isospora hominis.v!oo berukuran 10 x 16 mikron''o Isospora belli mempunyai tiga jenisoo ookista, yaitu ookista yang uniseluler, ookistaId yang mengandung dua sporoblas dan ookista Gambar 34. lsosPora bellia yang mengandung dua spora yang masing- (URL: http://www.cmPt.ca)J- masing mengandung empat sporozoit.6o 66

BAB 2 PROTOZOAGejala klinis dan diagnosis. Parasit ini tidakbanyakmenimbulkan kerusakanjaringan Masa inkubasi yang lamanya sekitar satu minggu akan diikuti gejalaklinis berupa demam, malaise, diare dan sakit perut. perjalanan penyakitumumnya tidak diikuti oleh komplikasi dan penyakit akan sembuh dengansendirinya (s elf limiting di s eas e). Untuk menentukan diagnosis pasti dilakukan pemeriksaan tinja untukmenemukan ookista di dalam tinja penderita.Pengobatan dan pencegahan. Pada umumnya gejala klinis dan keluhanpenderita sifatnya ringan, sehingga tidak diperlukan pengobatan terhadapparasitnya. Pada infeksi yang kronis atau terjadi keluhan agak berat, penderitadapat diobati dengan preparat sulfa, misalnya trimetoprim-sulfametoksazolsebagai obat pilihan. Penderita yang alergi terhadap sulfa dapat diobati denganpirimetamin. Untuk mencegah penularan penyakit, harus dilakukan dengan menjagakebersihan makanan dan memasak makanan dengan baik. penderita yangmerupakan sumber infeksi harus diobati dengan baik, pencemaran tinjaterhadap lingkungan harus dicegah dan tinja manusia tidak boleh digunakansebagai pupuk tanaman.Cyclospora ' Cyclospora tersebar luas di seluruh dunia terutama di daerah tropis dansubtropis. Spesies parasit yang infektif untuk manusia adalah cayetanensis.Anatomi dan morfologi. c4closporamempunyai ookista yang berbentuk sferis,di dalamnya terdapat struktur seperti morula yang mengandung sejumlahbenda inklusi. Bentuk ookista berspora (sporulated oocyst) mengandungdua sporokista yang bentuknya lonjong. Setiap sporokista mengandung duasporozoit yang berukuran sekitar 1.2 x 9 mikron.Gambar 35, Cyclospora o(U RL: http://www.CDC,USA.gov.ncidod.eid) o N c o !oo :o o o c k:- f @ o 67

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Daur hidup dan cara infeksi. Cyclospora mempunyai daur hidup yang berlangsung hanya pada satu hospes. Terdapat dua stadium parasit, yaitu stadium endogenyang hidup di dalam vakuol sitoplasma , dan stadium infektif yaltu ookiqtayang dikeluarkan bersama tinja penderita. ookista yang jatuh ke tanah akan mengalami proses sporulasi sehingga terbentuk sp orulated oocyst yang infektif. Pada suhu antara 220 C- 320 C proses sporulasi berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu lamanya. Manusia terinfeksi parasit ini per oral dengan masuknya sporulated oocyst yang infektif melalui makanan atau minuman tercemar. Proses ekskistasi kemudian terjadi di usus, dengan lepasnya sporozoit yang menginvasi sel epitel usus halus. Multiplikasi aseksual dan perkembangan seksual menjadi ookista terjadi di dalam epitel usus. ookista ini kemudian dapat ditemukan di dalam tinja penderita. *sksle _ berspors ts**kE \"-* *{ a I **d * + * +*+ r+ 4 * r t *i* {}ckistabrr+sora + \JO€rstr8 sflr{ btr*Ftra p *+r *** +* * *+ **** ** **f, i; L*{#K$}+#AH i ri HIffilT : * *i s+I +pil*l **trs: ***qkisla?*h Fr***s Ek*kicte$i *F *rhistqtfrk bertema betsnosaooNffiCoEo (sumber: CDC,USA )o:'o : patologidan gejala klinis. Cyclosporayang menginfeksi usus haluso Perubahano 6 dapat menyebabkan terjadinya eritema duodenum bagian distal' atrofi viliI usus dan hiperplasi kripta usus. Masa inkubasi yang berlangsung sekitarok- satu minggu akan diikuti terjadinya gejala klinis dan keluhan penderitaaofo 68 :

BAB 2 PROTOZOAberupa diare cair yang kadang-kadang diselingi konstlpasi, mual, muntahdan kejang perut. Penderita juga merasa lelah, mengalami mialgia, anoreksiadan penurunan berat badan. Demam ringan yang berlangsung selama l0- 12minggu, dapat kambuh berulang-ulang. Infeksi Cyclospora pada umumnya akan sembuh dengan sendirinyatanpa pengobatan (self-limiting disease), tetapi penderita yang mengalamipenurunan imunitas (imunocompromised) akan mengalami diare dalamwaktu yang lama.Diagnosis. untuk menetapkan diagnosa pasti infeksi cyclospora harasditemukan ookista parasit pada tinja melalui pemeriksaan mikroskopisbiasa atau menggunakan mikroskop fluoresen. Untuk meningkatkan hasilpemeriksaan sebaiknya dilakukan konsentrasi tinja diikuti pewarnaan safraninatau tahan asam yang dimodifikasi untuk lebih memudahkan pemeriksaanmikroskopis. Pengobatan dan pencegahan. obat yang dianjurkan untuk mengobati parasit o doini adrilah trimethoprim-sulfumethoxazole. penderita juga diberikan terapisuportif dan mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit serta istirahat Cyang cukup. o . sebelum makan atau sesudah buang air besar tangan harus dicuci bersih !Yoodengan sabun, serta selalu memasak air sebelum diminum merupakan cara '6'mudah mencegah penyebaran parasit ini. o oCryptosporidium !_ Pada manusia kriptosp oridiosis dapat disebabkan oleh cr yp to sp ori dium dparvum dan c. hominis. Parasit yang termasuk protozoa zoonosis dari filumApicomplexa golongan koksidia. k-sebaran geografis. Kriptosporidiosis banyak dilaporkan dari seluruh dunia fakibat penggunaan air minum yang tidak bersih dan lingkungan hidup dankebiasaan hidup yang buruk pada populasi penduduk yang padat. parasit ini 6=menyerang semua golongan usia dari bayi sampai usia lanjut. oAnatomi dan morfologi. cryptosporidium mempunyai ookista yang berbentuksferis, dengan diameter sekitar 4-6 mikron. Terdapat dua jenis ookista, yaituookista yang berdinding tebal atau ookista yang berdinding tipis. Di dalam 69

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran tubuh hospes ookista berdinding tipis mengadakan ekskistasi (autoinfection) dan mengadakan daur hiduP baru, sedangkan ookista berdinding tebal diekskresi melalui tinj a penderita. * '*t i,d$ J ,r Gambar 37 . Cryptosporidium parvum (a) Ookista (b) Sporozoit (Sumber: Brown University, http://biology'kenyon.edu/slonc) Daur hidup. Kriptosporidiosis terjadi dengan masuknya ookista parasit melalui mulut atau melalui pernapasan (inhalasi). Proses ekskistasi terjadi dengan lepasnya sporozoit yang kemudian masuk ke dalam sel-sel epitel usus, lalu berkembang secara aseksual dan kemudian diikuti oleh reproduksi secara seksual yang membentuk mikrogamet dan makrogamet. Fertilisasi mikrogamet dan makrogamet akan diikuti pembentukan ookista berdinding tebal yang mampu mengadakan sporulasi di dalam tubuh hospes. sesudah itu ookista yang berdinding tebal ini dikeluarkan bersama tinja penderita, atau dapat juga menimbulkan autoinfeksi karena berlangsung di dalam tubuh host. FEf'ITEMANAf'J AiR $IHLUS ASFKSUAL & SIKLU$ SEKSUAL SAT'd MAKAzuAf'J TE*JAFI S1 USUS+o *LEH *OKISTA T*REFNTUK *OKiSTAo sizuDll{G TrEAL [IlfJOTf'JS TEBALNco!Y'uo6o!o r3fiKl5TA SINSltlfio Tf;&AL Sl TIN]Ak-loa Gambar 38. Daur hidup Cryptosporidium parvumo 70

BAB 2 PROTOZOA Perubahan patologi dan gejala klinis. Sporozoit yang masuk ke dalam sel epitel usus akan menimbulkan kerusakan atau kematian sel-sel epitel usus. Akibatterjadinya proses keradangan pada usus menimbulkan atrofi villi usus danterjadi hiperplasi kripta. Diare cair yangterjadi lebih dari 20liter per hari (chorera-like diarrhea)merupakan gejala utama kriptosporidiosis. Penderita juga mengalami gejala dankeluhan lain, misalnya nyeri perut, mual, demam ringan, dehidrasi dan beratbadan yang menurun. Penderita yang mempunyai dayatahan baik umumnyatidak menunujukkan gejala klinis maupun keluhan yang nyata, tetapi penderitadengan kekebalan yang rendah atau terganggu sistem imunnya, misalnyapenderita HIV/ AIDS akan mengalami gejala klinis yang berat.Diagnosis. Diagnosis pasti kriptosporidiosis ditentukan berdasar adanyagejala klinis dan keluhan penderita yang dibantu pemeriksaan mikroskopis,pemeriksaan imunologis dan pemeriksaan biologi molekuler. Pada pewarnaan tahan asam yang dimodifikasi atas tinja pendeiitadapat menunjukkan adanya ookista kriptosporidial parasit ini. pemeriksaanimunologi atas anti- IgM, IgG dan IgA kriptosporidium dengan ELISAatau IFA (immunofluorescence antibody assay) dapatmembantu secara tidaklangsung dalam menegakkan diagnosis kriptosporidiosis. untuk memperkuat diagnosis kriptosporidiosis dapat juga dirakukanpemeriksaan biologi molekuler PCR ( polymerase chain Reaction) danmetoda deteksi DNA .Pengobatan dan pencegahan. FDA menganjurkan penggunaan Mtazoxanide ountuk mengobati diare kriptosporidiosis pada penderita dengan sistem imun No ocyang normal. obat ini diberikan per oral pada orang dewasa dengan dosis2x500 mg selama 3 hari. Sedangkan anak berumur 1-11 tahun dapat diberi adengan dosis 2x 100-200mg selama 3 hari. Karena infeksi pada orang normal !'You5pada umumnya akan sembuh dengan sendirinya, jika Nitazoxanide tidak :otersedia penderita hanya diberikan terapi suportif disertai penatalaksanaancairan dan elektrolit jika terjadi diare yang berat. o Antibiotika misalnya spiramisin dan paromomisin dapat diberikan pada dimmunocompromised patienfs, meskipun sering terjadi kekambuhan. a sering mencuci tangan sebelum makan dan sesudah merawat penderita fdiare (manusia maupun hewan) sangat dianjurkan. Selain itu menjaga oa okebersihan makanan dan minuman serta memasaknya sebelum dikonsumsimerupakan pencegahan yang dianjurkan.7t

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Toxoplasma gondii protozoa yang hidup di darah dan jaringan ini dapat menyebabkan penyakit toksoplasmosis pada manusia dan hewan. Toxoplasma gondii hidup intraseluler di dalam sel-sel sistem retikulo-endotel dan sel parenkim manusia maupun hewan mamalia terutama kucing dan unggas' Parasit ini dapat menimbulkan radang dan kerusakan pada kulit, kelenjar getah bening, jantung, paru, mata, otak dan selaput otak. Sebaran geografis. Toxoplasma gondii tersebar luas di seluruh dunia. Data prevalensi serologi menunjukkan bahwa 30 sampai 407o penduduk dunia terinfeksi Toxoplasma gondii, sehingga toksoplasmosis merupakan penyakit infeksi yang paling banyak diderita penduduk bumi. Infeksi banyak terjadi di daerah dataran rendah beriklim panas dibandingkan dengan daerah dingin yang terletak didataran tinggi. Perancis dan negara-negara yang penduduknya mempunyai kebiasaan makan daging mentah atauyang dimasak kurang matang, menunjukkan angka prevalensi toksoplasmosis yang tinggi. Penelitian di USA pada tahun 1994 menunjukkan angka prevalensi serologi toxoplasmosis sebesar 22,5o/o danpadaperempuan berusia subur (childbearing age) prevalensi menunjukkan angka sebesar 15%. Anatomi dan morfologi. Berdasar tempat hidupnya Toxoplasma gondii mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk intraseluler dan bentuk ekstraseluler. Intraseluler, parasit ini mempunyai bentuk yang bulat atau lonjong sehingga sulit dibedakan Morfologinya dari Morfologi Leishmania. Ekstraseluler, parasit ini mempunyai bentuk seperti bulan sabit yang langsing dengan salah ujungnya runcing sedangkan ujung lainnya tumpul' Toxoplasma gondiiekstraseluler yang berukuran sekitar 2x 5 mikron, mempunyai sebuah inti parasit yang terletak di bagian ujung yang tumpul dari parasit'oaNco!Yoo'6):ooodk-. Gambar 39.Io xoplasma gondir. (a) ookista (b) sporokista (c) takizoitJl6 (Sumber: CDC,USA/DPDx)o 72

BAB 2 PROTOZOA Daur hidup. Keluarga kucing (Felidae) merupakan hospes definitif yang membawa stadium seksual Toxoplasmagondii, sehingga hewan ini merupakansumber utama infeksi parasit ini bagi manusia. Di dalam tubuh hewan yangmenjadi hospes perantara, Toxoplasma terdapat dalam bentuk aseksual.Penularan dari satu hewan penderita ke hewan lainnya terjadi sesudah makandaging yang mengandung parasit stadium infektif. Di dalam usus kucing yang terinfeksi Toxoplasma, parasit akanberkembang baik dalam bentuk slklas s ekual maupun siklus aseksual sehinggaakan terbentuk stadium ookista (oocyst) yang kemudian akan keluar bersamatinja kucing. Dalam waktu I sampai 5 hari ookista akan berkembang menjadiinfektif yang dapat menular ke manusia atau hewan lainnya. Di lingkunganluar rumah, misalnya di dalam air atau tanah basah ookista dapat bertahanhidup lebih dari satu tahun lamanya. Stadium ookista tahan terhad.appengaruh disinfektan, pembekuan, kekeringan, akan tetapi akan terbunuhjika dipanaskan pada suhu 700 Celcius selama l0 menit.tgrlrisi+ terr:iahs$lrewan *p_s*udphj*i+{t*rdapar di d*6ing/+rgafi h*w*rr tsag'i,kamF:irrg. i:ahr,u*ggar\" r*1*r, *lllGambar 40. lnfeksi Toxoplasma gondii. o oPenularan toksoplasmosis. pada manusia penularan toksoplasmosis dapat cterjadi melalui cara dapatan (acquired) pada anak maupun orang dewasa. dansecara kongenital penularan dari ibu ke bayi yang dikandungnya. o Penularan secara dapatan terjadi secara oral melalui makanan, melalui !oo '6udara dan melalui kulit. Penularan per oral terjadi melalui makanan mentah :o 73 o o k- a 6f o

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran dalam bentuk daging, susu sapi atau telur unggas yang tercemar psedokista parasit, penularan melalui udara atau droplet infection dengan bahan infektif berasal dari penderita pneumonitis toksoplasmosis dan penularan melalui kulit terjadi akibat sentuhan atau kontak dengan jaringan misalnya daging yang infektif atau ekskreta hewan yang sakit misalnya kucing' anjing' babi atau rodensia. Selain itu toksoplasmosis dapat ditularkan melalui transplantasi organ, transfusi darah atau masuknya takizoit ke dalam tubuh melalui lecet atau luka pada kulit. pada toksoplasmosis kongenital penularan pada janin terjadi melalui plasenta dari ibu hamil yang menderita toksoplasmosis. Penularan yang terjadi di awal kehamilan, akan menyebabkan terjadinya abortus pada janin, atau anaklahir dalam keadaan meninggal. Pada infeksi toksoplasmosis yang terjadi pada trimester akhir kehamilan, janin yang berada dalam kandungan tidak menunjukkan kelainan. Gejala-gejala klinis toksoplasmosis pada bayi baru terlihat dua tiga bulan pasca kelahiran,. Selain melalui plasenta, Toxoplasma gondiidapat ditularkan dari ibu ke anak melalui air susu ibu, jika ibu tertular parasit ini pada masa nifas Qtuerperium)' Perubahan patologidan gejala klinis. Tergantung pada stadium infektif yang memasuki tubuh penderita, masa inkubasi toksoplasmosis berlangsung antara 5-23 hari. Melalui aliran darah parasit akan menyebar ke berbagai organ' misalnya ke otak, sumsum tulang belakang, sumsum tulang' kelenjar limfe' mata, paru, limpa, hati dan otot jantung' Padaorangdewasayangsehatdantidaksedanghamil,karenasistem imun tubuhnya mampu melawan infeksi parasit, gejala klinis toksoplasmosis umumnya tidak jelas dan tidak ada keluhan penderita. Gejala klinis yang ringan mirip gejala flu, antara lain berupa pembengkakan ringan kelenjar limfe dan nyeri otot yang hanya berlangsung selama beberapa minggu' Meskipun demikian parasit masih berada dalam bentuk tidak aktif di dalam jaringanc dan organ tubuh penderita yang akan berubah kembali menjadi bentuk aktifoN jika daya tahan tubuh penderita menurun'c Gejala toksoplasmosis tampak jelas pada ibu hamil yang menderitao!o toksoplasmosis karena dapat mengalami abortus, janin lahir mati atau bayi:Y'o yang dilahirkan menunjukkan tanda-tanda toksoplasmosis. Hal ini disebabkano o karena parasit menyebabkan kerusakan organ dan sistem saraf penderitao bayidananak.IbuhamilyangterinfeksiToxoplasmagondiipadatrimester pertama kehamilan umumnya akan mengalami abortus atau janin lahir mati'k-af Infeksi toksoplasmosis yang terjadi pada trimester terakhir kehamilan akan@o 74,

BAB 2 PROTOZOA menyebabkan bayi yang dilahirkan menunjukkan gejala toksoplasmosis antara o lain berupa ensefalomielitis, kalsifikasi serebral, korioretinitis, hidrosefalus o atau mikrosefalus. Kelainan pada sistem rimfatik yang terjadi pada anak N dengan toksoplasmosis kongenital yang berusia 5 sampai 15 tahun, akan C menyebabkan terjadinya demam disertai limfadenitis. o !Yao Penyakit mata toksoplasmosis dapat terjadi akibat infeksi kongenital '6) atau infeksi yang terjadi sesudah anak dilahirkan. Kelainan mata akibat infeksi kongenital toksoplasmosis biasanya tidak terlihat pada waktu anak dilahirkan, :o melainkan baru tampak pada waktu usia dewasa. Kerainan toksoplasmosis mata dapat berupa retinochoroiditis dengan gejala dan keluhan antara o lain nyeri mata, fotofobi, penglihatan kabur dan keluar air mata yang terus menerus. Penderita juga dapat mengalami kebutaan. d Toksoplasmosis kulit dapat menimbulkan ruam makulopapuler yang k- mirip ruam demam tifus, sedangkan toksoplasmosis paru dapat menyebabkan J pneumonia interstitial. Infeksi roxoplasmapada jantung dapat menyebabkan J miokarditis, sedangkan infeksi pada hati serta rimpa dapat menyebabkan @ terjadinya pembesaran organ-organ tersebut. o Penderita yang sedang mengalami gangguan sistem imun misalnya menderita AIDS/HIV akan menunjukkan gejala-gejala klinis toksoplasmosis yang berat berupa demam, sakit kepala, gangguan kesadaran dan gangguankoordinasi. Penderita akan sering mengalami kekambuhan dan re-infeksiyang berulang-ulang.Diagnosis. Gejala-gejala klinis dan keluhan yang dialami penderita dapatjuga ditimbulkan oleh berbagai macam penyakit lain. Diagnosis bandingtoksoplasmosis yang harus diperhatikan adalah mononukleosis infeksiosa,tuberkulosis, kriptokokosis, tularemia, bruserosis, Iisteriosis, penyakit virus,siflis, sistiserkosls dan hidatidosis. Pada pemeriksaan serologi titer imunoglobulin G (IgG) yang tinggimenunjukkan bahwa seseorang telah pernah terinfeksi dengan parasit ini,sedangkan titer IgM yang tinggi menunjukkan bahwa seseorang sedangterinfeksi roxoplasma gondii. untuk menunjang diagnosis toksoplasmosispemeriksaan serologi yang sering dilakukan adalah uji serologi dengan sabin-Feldman Dye test, Uji Fiksasi Komplemen, Tes Hemaglutinasi tak langsung(IHA), Tes toksoplasmin, Uji netralisasi antibodi dan uji ELISA. untuk menetapkan diagnosis pasti toksoprasmosis harus dilakukanpemeriksan mikroskopik histologis secara langsung atas hasil biopsi ataupungsi atau otopsi atas jaringan organ penderita, atau pemeriksan atas jaringan75

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran berasal dari hewan coba yang dinokulasi dengan bah.an infektif. Parasit juga mungkin ditemukan pada pemeriksaan langsung atas darah penderita, sputum, tinja, cairan serebrospinal, dan cairan amnion. Pada pemeriksaan darah tepi terdapat gambaran limfositosis (lebih dari 33%o ), monositosis ( lebih dariT%o) dan ditemukan sel mononukliryang atipik. Pemeriksaan cairan serebrospinal menunjukkan adanya xantokromia, protein yang meningkat dan jumlah sel juga meningkat. untuk menentukan adanya penularan toksoplasmosis dari ibu ke anak ( penularan kongenital) dapat dilakukan pemeriksaan biomolekuler terhadap DNA parasit yangadadi dalam cairan amnion. pengobatan. Banyak penderita yang terinfeksi Toxoplasma gondii dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Fengobatan terutama diberikan pada ibu hamil yang terinfeksi di awal kehamilan, jika terjadi chorioretinitis aktif, miokarditis, atau jika terjadi gangguan pada organ-organ' Penderita yang sedang menderita toksoplasmosis diobati dengan terapi antiparasit yang diberikan dalam bentuk kombinasi Pirimetamin dengan Su.lfadiasin, sebaiknya disertai pemberian asam folat untuk mencegah terjadinya depresi sumsum tulang. Pada infeksi yang berat pengobatan diberikan selama 2 sampai 4 minggu. Cara pemberian kombinasi obat adalah sebagai berkul hari pertam a Pirimetamlr diberikan 50 mg per oral diikuti 6 jam kemudian,25 mgditambah sulfadiasin 2 gtam. Pada hari ke-2 sampai dengan hari ke-14: Pirimetamin 25 mg /hari ditambah sulfadiasin 4x 1 gramlhari. Toksoplasmosis dapat diobati dengan spiramisin sebagai obat tunggal dengan dosis 2-4 gram per hari selama 3 sampai 4 minggu' Penderita toksoplasmosis mqta sebaiknya diberi tambahan obat klindamisin dan prednisolor untuk mencegah kerusakan saraf mata dan gangguan pada makula. Selain itu vitamin B kompleks dan asam folato diberikan sebagai obat penunjang. Penderita dengan gangguan sistem imun,oN misalnya AIDS memerlukan pengobatan yang terus menelus selama masihCo mengalami gangguan sistem imun.!oo Pada perempuan hamil sp iramisindiberikan untuk mencegah terjadinya'6r infeksi melalui plasenta. |ika pada pemeriksaan IJSG (ultrasonography)o2o terdapat dugaan telah terjadi infeksi pada bayi maka diberikan pirimetaminc dan sulfadiazin. Pirimetamin tidak boleh diberikan p ada 16 minggu pertamaa- kehamilan karena bersifat teratogenik, sehingga hanya diberikan sulfadiazint@ sebagai obat tunggalo 76 :

BAB 2 PROTOZOA Bayi yang dilahirkan oleh ibu penderita toksoplasrnosis primer atau ibuyang menderita HIV positif, diberi pengobatan pirimetamin-sulfa diazin-asam folat selama tahun pertama sampai terbukti bayi tidak menderitatoksoplasmosis kongenital.Prognosis. Toksoplasmosis yang terjadi pada anak atau orang dewasa,prognosis penyakitnya tergantung pada jenis dan beratnya kerusakanorgan yang terserang. Pada orang dewasa toksoplasmosis umumnya tidakmenunjukkan gejala (asimtomatik). pada Bayi yang menderita toksoplasmosisakut umumnya fatal akibatnya, meskipun ibu tidak menunjukkan gejala.Anak yang menderita infeksi toksoplasmosis prenatal, meskipun jarangmenimbulkan kematian akan mengalami cacat yang permanen sifatnya.Pencegahan. untuk mencegah penularan toksoplasmosis makanan danminuman harus dimasak dengan baik. Selain itu harus dicegah terjadinyakontak langsung dengan daging atau jaringan organ hewan yang sedangdiproses, misalnya di tempat pemotongan hewan (abbatoir) dan di tempatpenjualan daging. Selain mengobati penderita (baik manusia naupun hewan)dengan baik, lingkungan hidup harus dijaga kebersihannya, terutama harusbebas dari tinja kucing atau tinja hewan lainnya. . Toksoplasmosis kongenital dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaanpada ibu hamil. Jika ibu haml belum diketahui apakah ia mempunyai antiboditerhadap Toxoplasma gondii dianjurkan untuk tidak mengadakan kontakdengan kucing, tidak membersihkan tempat sampah, selalu menggunakansarung tangan jika berkebun, dan selalu mencuci tangan sesudah berkebun,sesudah mencuci daging mentah dan sebelum makan.Peumocystis carinii o o Peumocystis cariniiyangtersebar luas di seluruh dunia (kosmoporit) inimenyebabkan infeksi yang disebut pneumonia atipik, pneumocystic carinii Npneumonia (PCP) atau interstitial plasmacellulair pneumonia. pcp secara csporadis ditemukan pada penderita dengan imunodefisiensi primer ataupenderita yang sedang mendapatkan kemoterapi dan transplantasi atau apendeiita AID S (immun o c o mp r o mi s e d p at i e nt s). !YooAnatomi dan morfologi. Parasit ini mempunyai bentuk yang bulat atau lonjongmirip kista, berukuran 1-2 mikron, mempunyai 8 badan yang berinti satu '6)(uninucle at ed b o dies). o o = o d k- f o1 o77

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran & l'.\".i\"*S ' ':!,:a..il Pa *n., uqt!\" Gambar 41 . Pneumocystis carinr1; pewarnaan GMS (Sumber: Anna Serano, Utah University; http://li brary.med.uta h.ed uArVebPath/CoW) Daur hidup. Bertindak sebagai hospes Pneumocystis carinii adalah manusia dan berbagai macam hewan, misalnya anjing dan binatang mengerat (rodensia). Parasit ditemukan di dalam alveoli dalam bentuk trofozoit dan kiqta. Trofozoit yang matang akan menjadi sporokista dengan 8 intracystic bodies dan berubah menjadi trofozoit jika kista pecah. Infeksi terjadi jika sporokista tertelan oleh hospes bersama makanan atau minuman, di dalam usus sporokista akan pecah. sporozoityang keluar kemudian akan menembus dinding usus, lalu masuk ke dalam sel-sel endotel. Perubahan patologi dan gejala klinis. Pneumocystis carinii dapat menimbulkan kelainan paru yang menyebabkan organ ini menjadi kenyal, dan udara menghilang dari jaringan paru. warna paru berubah mejadi kelabu dan terjadi penebalan septum alveolar disertai infiltrasi sel-sel leukosit, histiosit dan sel plasma. Gambaran ini merupakan ciri khas gambarcn interstitial plasma cellulai pneumonia. |aringan paru juga menunjukkan gambaran seperti pecahan kaca (gound glass) yang merupakan eksudat alveolar yango membentuk jaringan ikat.oN Masa inkubasi Pneumocystis carinii pneumonia (PCP) yang lamanyacto 20-30 hari diikuti oleh keluhan penderita berupa hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan, kelemahan badan, batuk kering, sesak napas!oo'6':o yang semakin berat dan sianosis. Penderita dapat meninggal akibat terjadinyao sumbatan oleh eksudat pada alveoli dan bronkioli'Aa Diagnosis. Gejala klinis PCP adalah dema, sesak napas dan batuk. Diagnossl63 pasti infeksi Pneumocystis carinii dapat ditegakkan jika parasit penyebabnyao 78

BAB 2 PROTOZOAdapat ditemukan di dalam dahak penderita melalui pewarnaan GMS (Gomorimethenamine silver stain) atau pewarnaan Giemsa. Parasit dapat jugaditemukan melalui otopsi jaringan paru pada penderita yang meninggal dunia.Pemeriksaan Direct fluorescent antibody (DFA) dan imunohistokimia dapatdigunakan untuk menemukan parasit didalam jaringan atau sediaan sitologi.Pemeriksaan radiologi menunjukkan gambaran ground glass yang khas.Pengobatan dan pencegahan. Untuk mengobati pneumonia atipik dapatdiberikan pentamidin secara intramuskuler, dengan dosis 4 mg perkilogram berat badan selama 14 hari pengobatan. Selain itu obat lain yangdapat diberikan adalah kina, emetin, atau trimetoprim-sulfa metoksasol.Sesuai dengan gejala klinis dan keluhan yang terjadi dan untuk menunjangpengobatan dapat diberikan antibiotika, oksigen, dan perbaikan gizi penderita.Kortikosteroid merupakan kontraindikasi. Untuk mencegah penyebaran parasit ini dianjurkan untuk selalumemasak semua makanan dan minuman serta memperbaiki lingkunganhidup dan selalu menjaga higiene perorangan dan keluarga..Sarcocystis Sarcocystis pada adalah parasit zoonosis yang pada manusia tidak banyakmenimbulkan keluhan, tetapi sering kali menimbulkan kematian pada kelinci.Plrasit ini dilaporkan dari berbagai tempat, misalnya Afrika, Amerika Tengahdan Amerika Selatan, Asia Tenggara dan Eropa.Anatomi dan morfologi. Sarcocystis ditemukan di dalam otot bergaris dalambentuk kelompok spora berinti satu yang memanjang seperti pipa, disebutMi es cher tub e yangukurannyasangat bervariasi antara ukuranmikroskopik sampai 5 cm &F' *panjangnya. Masing-masing ' dFspora berukuran sekitar I -2 q. o omikron kali 10 mikron s ts . ' * .{F NDaur hidup. Hospes alami t '*{ aSarco cy stis adalah berbagai .* ihewan ternak, misalnya sapi, rld o -6kuda, domba, babi, kelinci dan '.#i.' &ri ., FT !Yoobebek, sedangkan manusia .-,'* r. ? u*,#l r{!? '61 Gambar 42. Sarcocystis homrnis dalam miokard E (U RL: http://www.boyd.lati mer) =o d k- a 6f o 79

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran merupakan hospes insidental. Pada manusia infeksi diduga terjadi secara per oral, melalui makanan atau minuman tercemar ekskreta hewan penderita, terutama sapi dan babi. Gejala klinis dan diagnosis. sarcocystis menghasilkan toksin yang disebut sarcocystin yang dapat menyebabkan kematian pada kelinci, tetapi tidak menyebabkan keluhan atau gejala kiinis pada manusia. Infeksi intestinal pada manusia melalui makanan dapat menimbulkan nyeri perut, diare, demam, takikardi dan meningkatnya frekwensi pernapasan penderita. Parasit dapat ditemukan di dalam tinja yang diperiksa secara konsentrasi, atau ditemukan pada otot jantung, otot lengan dan otot laring melalui biopsi pada penderita atau otopsi pada jenasah. Untuk membantu menegakkan diagnosis sarkosistosis dapat dilakukan pemeriksaan serologi dengan antigen homolog. Pengobatan dan pencegahan. Belum ada obat yang spesifk dan efektifuntuk siskosistosis. Penularan penyakit dapat dicegah dengan selalu memasak daging dengan sempurna sebelum dimakan. Daging yang akan dijual harus diperiksa secara mikroskopis dan sebaiknya disimpan dalam keadaan beku. Kebersihan perorangan, lingkungan dan kebersihan makanan harus selalu dijaga' Plasmodium Penyakit malaria sudah dilaporkan sejak tahun 1753 sedangkan Plasmodium penyebab malaria ditemukan oleh Laveran pada tahun 1880' Morfologi Plasmodium mulai dipelajari sejak Marchiafava pada tahun 1883 sesudah berhasil menggunakan metilen biru untuk mewarnai parasit ini. pada tahun 1885. Golgi menjelaskan daur hidup Plasmodium,yallu siklus skizogoni eritrositikyang disebut sebagai siklus Golgi. Siklus parasit ini di dalam tubuh nyamuk dipelajari oleh Ross dan Bignami pada tahun 1989 dan pada tahuno 1900 Patrick Manson membuktikan bahwa nyamuk adalah vektor penularo penyakit malaria. Antara tahun 1948 sampai tahun 1954, sluus skizogoniNC0 p re er itr o s itik p ar asit Pl asm o dium dip elaj ari dengan lebih mendalam'o Malaria pada manusia disebabkan oleh empat spesies, yaitu Plasmodiuma'61 fhlciparum, Pl. vivax, Pl. malariae dan Pl' ovale.o.!d Sebaran geografis. Penyakit malaria dilaporkan secara luas dari seluruh dunia,a terutama di daerah yang terletak antara 40'Lintang Selatan dan 60\"Lintangaoa lJtara, terutama dari negara-negara tropis yang merupakan daerah endemiso 80

BAB 2 PROTOZOA malaria. Daerah sebaran Plasmodium ovale terbatas di Afrika Timur, Afrika o Barat, Filipina dan Irian |aya. o Daur hidup. Di dalam tubuh manusia dan nyamuk Anopheles berlangsung N daur hidup Plasmodium. Manusia merupakan hospes perantara tempat Cberlangsungnya daur hidup aseksual sed,angkan di dalam tubuh nyamuk 0berlangsung daur hidup seksual. Daur hidup aseksual terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap skizogon !Y'ooapreeritrositik, tahap skizogoni eksoeritrositik, tahap skizogoni eritrositik odan tahap gametogoni. Di dalam sel-sel hati berlangsung tahap skizogoni opreeritrositik dan skizogoni eksoeritrositik berlangsung di dalam sel-sel hati, =sedangkan di dalam sel-sel eritrosit berlangsung tahap skizogoni eritrositik ddan tahap gametogoni. a- Skizogoni preeritrositik. Sporozoit plasmodium yang masuk bersamagigitan nyamtk Anopheles mula-mula akan memasuki jaringan sel-selp arenkim !hati dan berkembang biak di sana. Pada Plasmodium vivax tahap skizogoni fpreeritrositik berlangsung selama 8 hari, pada PI. falciparum berlangsung 6selama 6 hari , dan pada Pl. Ovale tahap ini berlangsung selama 9 hari. Lamanyatahap Skizogoni preeritrositik pada Pl. malariqe sukar ditentukan. o . Di dalam jaringan hati siklus preeritrositik pada Plasmodium falciparumhanya berlan gsung satu kali, sedangkan pada spesies lainnya siklus ini dapatberlangsung berulang kali (local liver cycle). Skizogoni eksoeritrositik. Local liver cycle disebut skizogoni eksoeritrositikyang merupakan sumber pembentukan stadium aselsual parasit yang menjadipenyebab terjadinya kekambuhan (relaps) pada malaria vivax, malaria ovaledan malaria malariae. Skizogoni eritrositik Siklus ini terjadi di dalam sel darah merah (eritrosit)ini berlangsung selama 48 jam pada Plasmodium vivax, Pl. falciparum, danPl. ovale, sedangkan pada Pl. malariaeberlangsung setiap 72 jam. Pada tahapskizogoni eritrositik ini akan terjadi bentuk-bentuk trofozoit, skizon danmerozoityane mulai dijumpai 12hari sesudah terinfeksi Plasmodium vivax,dan t hari sesudah terinfeksi Pl. falciparun. Meningkatnya jumlah parasitmalaria karena multiplikasi pada tahap skizogoni eritrositik mengakibatkanpecahnya sel eritrosit yang menyebabkan terjadinya demam yang khas padagejala klinis malaria (overt malaria). 8t

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran fr*\"r\"- I I t-t'\"--'i I I eritrositik I eritrositik I I t tI * MALARIA PRIMER RELAPS Gambar 43. Bagan tahapan siklus Plasmodium vivax, Pl.malariae dan Pl.ovale \".\".'\".r-'*\"'.* ft*t---\"t I eritrositik I I I * MALARIA PRIMER & REKRUDESENSI Gambar 44. Bagan tahapan siklus Plosmodium falciparum Tahap gametogoni. Sebagian dari merozoit yang terbentuk sesudah tahap skizogoni eritrositik berlangsung beberapa kali, akan berkembang menjadi bentukgamefoslf. Pembentukan gametosit terjadi di dalam eritrosit yang terdapat di dalam kapiler-kapiler limpa dan sumsum tulang. TahapooN gametogoni ini berlangsung selama 96 iam dan hanya gametosit yang sudahC matang dapat ditemukan di dalam darah tepi. Gametosit tidak menyebabkano!o gangguan klinik pada penderita malaria, sehingga penderita dapat bertindak'6' sebagai karier malaria.oo Nyamuk Anopheles adalah hospes definitif plasmodium karena di!-6 dalam badan nyamuk berlangsung daur hidup seksual atau siklus sporogoni.da Gametosit,baikmikrogamefoslfmaupun makrogameto.slfyangterhisapbersamal darah manusia di dalam badan nyamuk akan berkembang menjadi bentukfdo 82

BAB 2 PROTOZOA gamet dan akhirnya menjadi bentuk sporozoit yang infektif bagi manusia. o Untuk dapat menginfeksi seekor nyamuk Anopheles sedikitnya dibutuhkan o 12 parasit gametosit Plasmodium per mililiter darah. proses awal pematangan parasit terjadi di dalam lambung (midgut) nyamuk dengan terbentuknya 4 N sampai 8 mikrogamet dari satu mikrogametosit, perkembangan dari satu C makrogametosit menjadi satu makrogamet. Sesudah terjadi fusi antara u mikrogamet dengan makrogamet menjadi zigot, dalam waktu 24 jam zigot akan berkembang menjadi ookinet. Sesudah menembus dinding lambung TYoo nyamuk ookinet akan memasuki jaringan yang terdapat di antara lapisan epitel dan membran basal dinding lambung, lalu berubah bentuk menjadi '6' ookista. Di dalam ookista yang bulat bentuknya akan terbentuk ribuan o sporozoit. ookista yang telah matang akan pecah dindingnya d,an sporozoit akan ke luar meninggalkan ookista yang pecah lalu memasuki hemokel tubuh vo nyamuk. sporozoitkemudian menyebar ke berbagai organ nyamuk. sebagian besar sporozolf memasuki kelenjar ludah nyamuk(salivary glands) sehingga d nyamuk menjadi vektor yang infektif dalam penularan malaria. ?- Di dalam tubuh seekor nyamuk Anopheles betina, dapat hidup lebih dari satu spesies Plasmodium secara bersama sehingga dapat menyebabkan f terj adinya infeksi campuran (mi x e d infe ct io n) . of o Morfologi Plqsmodium. Pada waktu berada di dalam sel-sel parenkim\ati, plasmodium didapatkan dalam ben tuk ski zo n p r e e r itr o s it ik y ans berbedaukuran dan jumlah merozoit yang ada di dalamnya. skizon preeritrositik pad,aPlasmodium vivaxberisi 12.000 merozoit yang berukuran sekitar 42 mikron,sedangkan pa da Pl.falciparum skizonpreeritrositik berisi 40.000 merozoit yangberukuran 60 mikron kali 30 mikron dan pada pl. ovale skizon preeritrositikberisi 1 5.000 merozoit yang berukuran 7 5 x 45 mikron. pasmo dium malariaetidak mempunyai bentuk skizon preeritrositik. Spesies-spesies Plasmodium yang terdapat di dalam sel darah merahdapat dibedakan Morfologi bentuk-bentuk stadiumnya yang khas bentuknya,yaitu bentuk trofozoit, skizon (schizont) danbentuk gametosit. Trofozoit. Plasmodium mempunyai trofozoit yang berbeda bentuknyaantara stadium yang masih baru terbentuk ( trofozoit muda, early trophozoite)dan pada stadium yang lanjut ( trofozoit lanjut, late trophozoite) . Trofozoit muda Plasmodium vivax mala-mula berbentuk cincin yangmengandung bintik-bintik basofil, kemudian berkembang menjadi trofozoityang berbentuk amuboid yang mengandung bintik-bintik Schuffner (schufnerdots).Padainfeksi denganPl.vivaxeritrosityangterinfeksitampakmembesar83

Buku Ajar Parasitologi KedokteranB ukurannya. Pada trofozoit laniut, selain tampak adanya pigmen parasit sering ditemukan lebih dari satu parasit (doubte infection) di dalam satu sel o o eritrosit. Plasmodium falciparum mempunyai trofozoit muda yang berbentuk N cincin yang mempunyai inti dan tampak sebagian dari sitoplasma parasit c berada di bagian tepi dari eritrosit (bentuk ini disebut sebagai accole alau 0 form apptique). Pada infeksi dengan Plasmodium falciparum sering dijumpai .!Y'ov06 satu sel eritrosit diinfeksi oleh lebih dari satu parasit yang mempunyai bintik o kromatin ganda. Trofozoit lanjut padaspesies ini mengandung bintik-bintik !o Maurer (Maurer dots). d padaplasmodium malariae trofozoil muda berbentuk cincin dan eritrosit a yang terinfeksi parasit ini tidak membesar ukurannya . Pl.malariae mempunyai trofozoit lanjuf yang khas bentuknya seperti pita (band-form). Tidak dijumpai l bintik Schuffner pada Parasit ini . 6= Trofozolt Plasmodium ovale mitipbentuknya dengan trofo zoll Pl. viv ax, o yaitu adanya bintik schuffner dan pigmen. Bentuk khas terdapat pada eritrosit yang terinfeksi parasit ini yaitu selain agak membesar ukurannya juga eritrosit mempunyai bentuk yang tidak teratur dan bergerigi\" Skizon. Bentuk skizon setiap spesies Plasmodium mempunyai berbeda ukuran . dan jumlahnya maupun susunan merozoitnya' Plasmodium vivax mempunyai skizon berukuran antara 9-10 mikron yang mengisi penuh eritrosit yang tampak membesar ukurannya, dengan susunan merozoit yang tampak tidak teratur. Sktzon Pl.falciparumberukuran sekitar 5 mikron mengandung merozoit yang tidak teratur susunannya dengan eritrosit yang terinfeksi plasmodium ini tidak membesar ukurannYa. PadaPI. malariae sl<tzon berukuran sekitar 7 mikron, bentuknya teratur dan mengisi penuh eritrosit yang terinfeksi' Skizon mempunyai merozoit berjumlah 8 buah yang tersusun seperti bunga mawar (bentuk roset). Skizon Pl. ovale mempunyai berukuran 6 mikron, mengisi tigaperempat bagian dari eritrosit yang terinfeksi yang agak membesar ukurannya. Terdapat 8 buah merozoit yang susunannya tidak teratur' Gametosit.PL vivaxmempvrtyubentukgametosityanglonjongataubulat,dengan eritrosit yang membesar ukurannya dan mengandung bintik-bintik Schufner. Gametosit Pl . falciparummempunyai bentuk khas seperti pisang' dengan ukuran panjang gametosit lebih besar dari ukuran diameter eritrosit. 84 :-

BAB 2 PROTOZOA Pl. malariae mempunyai gametosit yang berbentuk bulat atau lonjongdengan eritrosit yang tidak membesar. Gametosit Pl. ovalelonjone bentuknya. Eritrosit yang terinfeksi parasit iniberukuran normal, agak membesar, atau sama besar dengan ukuran gametosit.Terdapat bintik Schuffn er pada eritrosit yang terinfeksi.Gambaran mikroskopis khas plasmodium, Morfologi masing-masingPlasmodium yang terdapat di dalam darah yang diperiksa melalui hapusandarah menunjukkan gambaran khas masing-masing prasmodum sebagaiberikut:Plasmo dium falcip arum : Gametosit berbentuk seperti pisang % Gambar 45. Gametosit Pias modium falciparum o (Sumber CDC,USA) o Plasmodium vivax: Trofozoit lanjut berbentuk amuboid dan sel darah Nmerah yang terinfeksi parasit ini tampak membesar ukurannya. a o ifLl$f*.f*ff*il&l:u*GKfr-;_\"lrft#_fEfifigF-ill.;**trjt.r.&red4iu,lt4,T*LE*,! L :-w\"ffiffitr,, *rlx !oo --at.'--.x:T-sf&*\" : i 'o i;* o'' @kJ=i :oGambar 46. Plasmodium vivax ,trofozoit muda o(Sumber: CDC,USA) c 85 k- f ol o

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Plasmodium ovale: Sel darah merah yang terinfeksi bentuknya tak teratur dan bergerigi. ,,,,. ,. ,. .€ Gambat 47 . Plasmodium ovale (Sumber : CDC,USA UR[;http://www.cdc.gov ) plasmodium malariae; Trofozoit dewasa berbentuk p\ta (band-form). Gambar 48 . Trofozoit Plasmodium molariae,berbentuk pita' (Sumber: CDC,USA) .,ri'4'rt. ,,,/'.-.\ ,\"} Iftlf.uiifosa:,'f i \__,{\^u,.i' tt}ooN1a :._!0 ti\ {{:qH't'}F.J6\" J I [email protected],'sffi'!Y'o06 i'.S\"-fSo!o- $dk- Gambar 49. Morfologi khas spesies Plasmodium 1. Trofozoit Plasmodium vivax (bentuk amuboid)f 2' Trofozoit Pl' Malaria (bentuk pita)6=o 86

BAB 2 PROTOZOA3. dan 4.Trofozoit Pl.falciparum (bentuk cincin dua inti dan infeksi ganda) 5. Schizont pl.vivax (eritrosit membesar) 6. Schizont Pl.malariae (bentuk roset) 7. Gametosit pl.falciparum(bentuk pisang) 8. Pl.ovale (bentuk eritrosit tak beraturan). Pada manusia malaria dapat disebabkan oleh empat spesie s plasmodium, yalrrt o Plasmodium vivax, Pl. falciparum, pI. malariae dan pr. ovqle. Malaria yang No ditimbulkan oleh empat jenis plasmodium tersebut menimbulkan malaria vivax c disebut juga malaria tertiana benigna (jinak),, malaria falsiparum atau malaria tertiana maligna (ganas)., malaria malariae dan mararia ovale yang berbeda u pola demam maupun gejala-gejala ldinis yang ditimbulkannya. Selain itu p/. !ofalciparum jusa menimbulkan malaria pernisiosa dan Brackwater Fever. '6r Bentuk sp orozo it malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina, yang berbeda spesiesnya sesuai dengan daerah geografisnya. Bentuk :o aseksual (trofozoit) malaria yang menimbulkan tropho zoite - induced malaria dapat'ditularkan melalui tranfusi darah (transfusion malaria), melalui jarum o suntik atau menular melalui plasenta dari ibu ke bayi yang dikandungnya (congenital malaria). d Epidemiologimalaria. Berbagai faktor berpengaruh pada epidemiologi malaria, ayaitu adanya sumber infeksi, baik berupa penderita maupun karier gametosit,adanya vektor penular yaitu nyamukA nopheles,dan terdapatnya manusia yang Ipeka. Di daerah endemis, penderita terutama anak-anak merupakan sumberinfeksi yang paling utama. oJ o Sebaran malaria sangat luas di seluruh dunia (kosmopolit), baik didaerah tropis, subtropis maupun daerah beriklim dingin. Lebih dari 3,2 miliarpenderita malaria telah dilaporkan pada tahun 2005 meliputi r07 negara-negara yang merupakan daerah endemis malaria yang mengakibatkan 1 jutaorang meninggal termasuk korban anak-anak. Malaria di Indonesia dilaporkan endemis maupun sporadis di |awa-Balimaupun di pulau-pulau lainnya. Beberapa daerah endemis tinggi malaria diIndonesia adalah Propinsi Maluku dan Maluku utara, papua d.an papua Barat,Propinsi Sumatera utara (di Kabupaten Nias dan Nias utara) serta propinsiNusa Tenggara Timur. Pada tahun 2008 sebanyak 1,62 juta kasus malariaklinis telah dilaporkan.87

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Tingkat endemisitas malaria di suatu daerah dapat ditentukan melalui pemeriksaan indeks limpa (spleen index, SI), dan indeks parasit (ltarasite index, PI ). Penelitian atas nyamuk Anopheles yang menjadi vektor penularnya juga harus dilakukan untuk menentukan angka infeksi (infection rate) dankepadatan nyamuk (mosquito density). Faktor manusia lainnya adalah tingginya angka kematian akibat malaria, angka kesembuhan sesudah menderita malaria dan status kekebalan populasi terhadap penyakit malaria. Lingkungan hidup daerah endemis yang berpengaruh pada kehidupan nyamuk yang menjadi vektor penular malaria maupun yang terkait dengan kehidupan sosial ekonomi dan budaya penduduk harus dipelajari dengan seksama' Faktor parasit yang penting adalah virulensi Plasmodium' dan kemampuan untukkambuh(relaps),dan tetap berada di dalam tubuh hospes' pI. falciparummerupakan parasit malaria yang paling virulen, sedangkan Pl. malariae menyebabkan malaria yang paling ringan' Faktor-fakto r nyamuk Anopheles yangharus diperhatikan adalah adanya tempat berkembang biak ny amak (breeding places),panjangnya umur nyamuk' dan efektifitas Anopheles dalam bertindak selaku vektor penular, serta dosis spoiozoit yang diinokulasi setiap kali mengisap darah penderita donor maupun resipien. lndeks limpa. Untuk menentukan indeks limpa pada penduduk, dilakukan ' perg.rkurun besarnya limpa pada anak berumur antara 2 sampai dengan 9 tahun, pada saat penyakit malaria berada di puncak serangan dan limpa berada pada ukuran maksimum. Pengukuran dilakukan dengan menggun akan metoda Schufner atau disesuaikan dengan ukuran lebar jari di bawah iga kiri' Tulfig tgaooNCo 0sris hstaso Atas i$s kiri!ooo Serir pen$hubuns Fu|lcEk hnp{ dttr umbilikl$!odaaf Gambar 50. Pengukuran pembesaran limpa (metoda Schuffner)@o 88 pada waktu mengukur besarnya limpa, dinding perut ditekan hati-hati

BAB 2 PROTOZOA(karena limpa mudah pecah) dengan posisi penderita dalam keadaan tiduratau berdiri. Lihat gambar.Derajat endemisitas malaria. Berdasar indeks limpa, endemisitas daerahmalaria diklasifikasi oleh world Health organization (wHo) menjadi empattingkatan, yaitu Hipoendemis jlka indeks limpa antara 0 sampai r0 persen,Mesoendemis jika indeks limpa antara 11 sampai 50 persen, Hiperendemisjika indeks limpa selalu di atas 75 persen disertai tingginya indeks limpa padaorang dewasa dan Holoendemis jika indeks limpa selalu di atas 75 persentetapi dengan indeks limpa pada orang dewasa yang rendah. Holoendemisitasmenunjukkan bahwa telah terjadi toleransi yang kuat pada orang dewasaterhadap malaria.lndek parasit (lP). Arti dari indeks parasit adalah jumlah persentase anakberumur antara 2 dan 9 tahun yang pada pemeriksaan tetes tebal darah tepimenunjukkan adanya Plasmodium. Di daerah endemis, indeks parasit padaanak selalu lebih tinggi dari pada indeks parasit pada orang dewasa.Angka infeksi nyamuk. Untuk menentukan angka Infe ction rate (IR), dilakukanpembedahan lambung nyamuk Anopheles untuk menemukan ookista danmemeriksa kelenjar ludah nyamuk untuk menunjukkan adanya sporozoit. Parssite rate. Parasite-rate adalah persentase orang yang darahnyamengandung parasit malaria dibanding populasi seluruh penduduk.Gejala klinis. Sebelum menunjukkan gejala klinis malaria yangkhas, setiap ojenis malaria mempunyai masa inkubasi yang berbeda-beda. Masa inkubasi oNpada malaria falciparum berlangsung antara g sampai l2hari danpada malaria Cmalariae antara 27 dan 40 hari. Inkubasi malaria vivax dan malaria ovaleberlangsung antara 10 sampai 17 hari. o Malaria menunjukkan gejala-gejala klinis yang khas yaitu demam !oberulang, splenomegali dan anemia. Demam pada malaria terdiri dari tiga 'Y6astadium yaitu stadium rigor (kedinginan ) yang berlangsung antara 20 menitsampai l jam, stadium panas badan antara l-4 jamdan stadium berkeringat o obanyak yang berlangsung antara 2-3 jam. Anemia yang terjadi pada malaria v-umumya disertai dengan keluhan malaise penderita. d <- f f 6 o89

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Demam malaria. Terjadinya demam yang berulang pada setiap jenis malaria sesuai dengan saat terjadinya skizogeni eritrositikpada masing-masing spesies Plasmodium. Siklus demam pada malaria tertiana berlangsung setiap hari ke -3 (siklus 4g jam) sedangkan pada malaria kuartana demam terjadi setiap hari ke-4 (siklus 72 jam). 35 48 Malaria tertiana ( PJasmodiunr ri,.'tlrj 12 24 16 48 60 't2 h{aleria kuartana { ?lusmodium malariae)oaNaIo!o'6 Malaria leni*na m*igria (Plasuodium faleiparum)oov_d =;Effi#@+€@r Gambar 51. pola demam malaria tertiana, malaria kuartana dan malaria tertiana malignak-l61 (U RL: http://www.parasitology.com'cn/U ploa dFile /2009- /)o 90

BAB 2 PROTOZOA |ika berlangsung siklus demam 24 jam, hal ini dapat terjadi jika terdapatpematangan 2 generasi Pl. vivax dalamwaktu 2 hari (disebut tertiana dupleks),atau pematangan 3 genera si Pl. malariae dalam waktu 3 hari ( disebut kuartanatripleks). Stadium demam malaria biasanya diikuti oleh berbagai gejala dankeluhanpenderita, misalnya pada stadium rigor, penderita menggigil meskipun suhubadan penderita di atas normal. Stadium panas malaria sering kali diikutioleh menjadi keringnya kulit penderita, muka penderita menjadi merah dandenl.ut nadi meningkat. Selain itu penderita juga mengeluh pusing, mual, dankadang-kadang muntah. Akibat demam yang tinggi anak dapat mengalamikejang-kejang (febril convulsion). Akibat keluarnya cairan yang berlebihanpada stadium berkeringat, penderita merasa sangat lelah dan badan menjadilemah.Anemia malaria. Pecahnya eritrosit yang berulang kali selama terjadinya prosessegmentasi parasit di dalam eritrosit menyebabkan jumlah darah menurun.Penderita mengalami anemia hipokromik mikrositik atau anemia hipokromiknormositik.Pembesaran limpa. Splenomegali yang terjadi sesudah penderita mengalamibeberapa kali serangan demam merupakan salah satu gejala penting malaria.Biasanya limpa mulai teraba pada minggu kedua sejak terjadinya demampertama. Penderita dengan malaria primer sukar ditentukan pembesaranlimpanya karena limpa hanya sedikit membesar. Dengan mengukurpembesaran limpa dapat ditentukan derajat endemisitas malaria di suatudaerah.Diagnosis pasti malaria. Untuk menetapkan diagnosis pasti malaria harus oditemukan Plasmodium di dalam darah penderita. Pada pemeriksaan darah Notepi kadang-kadang parasit malaria sukar ditemukan karena penderitatelah atau sedang mendapatkan pengobatan antimalaria. Parasit juga sukar aditemukan jika darah tepi diambil pada waktu penderita tidakdemam (masaapireksia) atau diambil pada hari ke-2 atau ke-3 sesudah infeksi primer uterjadi. !Yoo Darah tepi diperiksa secara mikroskopis dengan tetes tebal (thick- '6'smear) atau dengan hapusan darah (thin-smear). Dengan pemeriksaan tetes otebal dapat ditentukan diagnosis malaria secara cepat, tetapi spesies parasit vo 9t o d k- a 6l o

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Plasmodium belum dapat ditentukan. Dengan hapusan datah (thin-smear) spesies parasit penyebab malaria dapat ditentukan. fika konsentrasi Plasmodium di dalam darah sangat rendah, maka untuk membantu menegakkan diagnosis malaria dilakukan pemeriksaan serologi atas darah tepi, misalnyates prisipitin danujifksasikomplemenyang menggunakan Plasmodium knowlesi sebagai antigennya. Pada pemeriksaan darah gambaran darah menunjukkan kadar hemoglobin yang menurun, bilirubin yang meningkat. jumlah leukosit yang normal atau menurun, jumlah trombosit menurun, aspartat amino transferase meningkat, dan alanin amino transferase meningkat. Obat-obat antimalaria. Obat anti malaria dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu alkaloid alami, misalnya kina dan antimalaria sintetik. Obat-obat antimalaria sintetik yang sering digunakan adalah 9- aminoakrid in (mep akrin) misalnya atabrin, kuinakrin, 4-aminokuinolin (klorok:uin, amodiakuin), 8-aminokuinolin (pamakuin, primakuin),biguanid (p r o gu anil, kl o rp r ogu anil) dan pirimidin (p ir im et amin). Ob at antimalaria lairinya adalah mefloquine, halofantrin dan qinghaosu. Obat antimalariayang dapat diberikan dalam bentuk kombina si adalah pirimetamin dan sulfudoksin yang dip asarkan seb agaifan si d ar. Klorokuin (chloroquine). Indikasi pemberian klorokuin adalah untuk mengobati malaria akut, malariapada anak, malaria dengan koma atau muntah dan untuk pencegahan malaria. Untuk mengobati malaria falsiparum dan malaria malariae yang masih sensitif dapat diobati dengan klorokuin saja, sedangkan untuk mengobati malaria vivax dan malaria ovale pemberian klorokuin sebaiknya diikuti pemberian primakuin. Klorokuin per oral d.iberikan pada orang dewasa dengan dosis total 1500 mg (base) dalam waktu 3 hari, sedangkan untuk anak diberikan dosis total25 mg (base)/kg berat badan dalam waktu 3 hari.o Klorokuin intravena hanya diberikan pada malaria berat atau penderitaoNc yang tidak dapat menelan obat. Obat diberikan dengan dosisl0 mg(base)/kgo berat badan selama 8 jam infus, diikuti 15 mg(base)/kg berat badan selama 24 jam.!oo'61o Klorokuin intramuskuler atau subkutan diberikan dosis 2,5 mg(base)/kgEoI6 berat badan setiap 4 jam, sampai tercapai dosis total 25 mglkgberat badan.<- Amodiakuin Obat ini bekerja terhadap bentuk skizon semua spesiesf Plasmodium, dengan dosis 600 mg yang diberikan dalam bentuk dosis tunggal.l@o 92

BAB 2 PROTOZOA Untuk terapi pencegahan malaria amodiakuin diberikan 400 mg satu kali per o minggu. o Pirimetamin Obat ini hanya diberikan sebagai terapi pencegahan, d dengan dosis 25 mg per oral satu kali per minggu. Tidak dianjurkan untuk c terapi radikal, karena lambat bekerja sehingga ditakutkan terjadinya resistensi o terhadap obat ini. Y!'ooo Pirimetamin-sulfudoksin (Fansidar). Kombinasi 500 mg sulfadoksin -!o9 dan 25 mg pirimetamin (1 tablet Fansidar) digunakan mengobati malaria falsiparum akut tanpa komplikasi. Penderita dewasa diberi 3 tablet Fansidar o dosis tunggal, sedangkan dosis anak antara 0,5 tablet sampai 2 tablet sesuai dengan berat badan anak. k- Kombinasi obat ini tidak dianjurkan untuk pencegahan malaria karena ladanya risiko alergi berat pada kulit dan juga tidak boleh diberikan padaperempuan hamil dan ibu yang menyusui anak. Hati-hati penggunaan obat of ini pada penderita dengan gangguan berat pada fungsi hati dan ginjal. o Biguanid (pro guanil). Proguanil hidroklorida digunakan untuk mencegahmalaria falciparum dengan dosis 100 mg per hari selama 5 hari atau 300 mgsebagai dosis tunggal diikuti dengan dosis supresif 100 mg-300 mgper minggu.Dosis anak antara 50 mg/hari (umur di bawah 1 tahun) sampai 200 mg/hari(umur 9-12 tahun). Proguanil dapat digunakan untuk mencegah malariappda perempuan hamil. Efek sampingyangdapat terjadi adalah rasa lemah,muntah, diare, nyeri punggung dan urtikaria. Proguanil tidak dapat digunakan untuk mencegah kekambuhan padamalaria vivax. Primakuin. Obat ini bekerja terhadap bentuk seksual dan bentukeksoeritrositik sekunder Plasmodium. obat ini satu-satunya obat antimalariayang efektif terhadap bentuk hipnozoit Plasmodium vivax dan Plasmodiumovale dan diberikan pada malaria vivax dan malaria ovale dengan dosis 2x7,5mg(base) per hari selama 14hal1 sesudah mendapatkan pengobatan radikaldengan klorokuin. Dosis anak 0,25 mg(base)/kg berat badan /hari selama 14hari. Primakuin juga ditujukan untuk memberantas gametosit Plasmodiumfalciparum dengan dosis 45 mg (base) dosis tunggal, dan dosis anak 0,5-0,75 mg(base)/kg berat badan dosis tunggal. Primakuin merupakan 8-aminokuinolinyang paling efekif dan rendah efek sampingnya, berupa sakit perut atau anemiaringan. Pada penderita dengan defisiensi glukosa-6,fosfat dehidrogenase (G-6,PD), dapat menimbulkan anemiahemolitik akut. Penderita penyakit ginjal ataupenyakit hemolitik merupakan kontraindikasi pemberian primakuin. 93

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Kuinin (quinine) adalah alkaloid alami ini bersifat skisontosid terhadap semua spesies Plasmodium termasuk Plasmodium falciparum yang resisten terhadap klorokuin dan obat lainnya. Kuinin juga efektif mengobati gametosit.Plasmodium yivax, malariae dan ovale tetapi tidak aktif terhadap Pl.falciparum. kuinin parenteral merupakan obat pilihan untuk mengobati malaria falsiparum yang berat. Di daerah malaria peka kuinin, kuinin sulfut dlberlkan pada orang dewasa dan perempuan hamil dengan dosis 600 mg 3 kali sehari selama 7 hari. Dosis anak adalah 10 mg (base)/kg berat badan 3 kali sehari selama 7 hari. Di daerah malaria resisten terhadap banyak obat kuinin sulfat sebaiknya dikombinasi dengan tetrasiklin. Efek samping kina disebut c inchonisme dengan gejala dan keluhan berupa tuli ringan, tinnitus, pusing dan sakit kepala, gangguan penglihatan, denyut jantung tak teratur dan gangguan lambung. : Kontraindikasi bagi pemberiail kina adalah penderita hipersensitif terhadap kuinin, penyakit ginjal, malaria berat pada perempuan hamil dan anak, penderita neuritis optika dan penderita dengan hemoglobulinuri. ' Mefloquine (meflokuin). Obat ini bekerja terhadap bentuk aseksual plasmodium, termasuk Plasmodium falciparum dan juga efektif terhadap gametosit Plasmodium vivax, Pl.malariae dan Pl. ovale. Untuk pengobatan malaria, meflokuin ditujukan untuk mengatasi serangan akut malaria falsiparum yang sudah resisten terhadap banyak obat dengan dosis untuk orang dewasa dan perempuan hamil trimester -2 dan 3 serta anak sebesar 15 mg (base)/kg berat badan sebagai dosis tunggal' Karena hanya dapat diberikan per oral, obat ini tidak dianjurkan diberikan pada malaria berat. Meflokuin dapatdiberikan untuk terapi pencegahan bagi orang non-imun yang berkunjung ke daerah endemis malaria falsiparum yang sudah resisten terhadap banyak obat dengan dosis 250 mg per minggu' yang diberikan I minggu sebelum terpapar sampai 3-4 minggu sesudaho meninggalkan daerah endemis malaria.oNC Meflokuintidak boleh diberikan pada perempuan hamil trimester- 1 dano penderita yang sedang mendapatkan pengobatan dengan obat kardioaktif (beia-blocker maupun calcium-channel blocking agents)'!voo'61:o Halofantrine (halof?ntrin). Obat yang bersifat skisontisid ini digunakanoo untuk mengobati malaria falsiparum tanpa komplikasi yang resisten terhadapd?- banyak obat, dengan dosis orang dewasa per oral 4x 500 mg sebanyak tigaa6f dosis.o 94

BAB 2 PROTOZOA Qinghaosu (artemisinin). Obat ini dan derivatnya yaitu artemeter (artemether) dan artesunat (artesunate) efektif terhadap bentuk aseksualPlasmodium vivax d,an Pl.falciparum. Artemeter intramuskuler dan artesunatintravenus digunakan untuk mengobati malaria falsiparum yang berat danmalaria serebral, sedangkan malaria falsiparum yang telah resisten padabanyak obat diobati dengan artesunat per oral. Dosis artesunat per oral adalah 200 mg pada hari pertama, diikuti 100mg/hari selama 4 hari berikutnya. Pengobatan parenteral artemeter diberikanintramuskuler sebesar 160 mg diikuti 80 mg/hari selama 4 hari atau artesunatintravenus I20 mg. Dilanjutkan 60 mg/hari selama 4 hari. Qinghaosu tidak boleh diberikan pada perempuan hamil.Pengobatan terhadap spesies Plasmodium. Pengobatan terhadap spesies-spesies plasmodium dapat dilakukan terhadap malaria akut (terapi radikal)atau terapi pencegahan. Pengobatan malaria yangpada orang dewasayangwaktu ini banyak dilakukan adalah sebagai berikut:Terapi radikal (akut): o1. Malariafalciparum: d a. Klorokuin:lx 600 mg selama 2hari. Pada hari ke-3 diberikan lx 300 c o mg. !oa b. Primakuin: dosis tunggal 15 mg sehari, diberikan selama 3 hari . :o,, Malaria lainnya: o a. Klorokuin: hari ke-1 dan 2 diberikan 600 mg dosis tunggal. Hari ke 3 d diberikan 300 mg a b. Primakuin: dosis 15 mg sehari diberikan selama 5 hari. l3. Malaria falciparum resisten klorokuinz of a. Fansidar ( sulfadoksin + pirimetamin ): dosis tunggal 3 tablet , o ditambah Primakuin dosis tunggal 45 mg pada hari ke-l. b. Kina 3x400 ms sehari selamaT hari, dltambah Primakuin dosistunggd, 45 mgpada hari ke-1. c. Amodiaquin: pada hari ke-1 diberikan 600 mg , diikuti 400 mg 6 jam kemudian. Hari ke-2 dan 3 diberikan 400 mg, ditambah Eritromisin 3x 500 mg/hari selama 5 hari. d. Kina dlberikan 3x400 mg selama 7 hari , ditambah Tetrasiklin 3x500 mg selama 5 hari.95

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Untuk malaria falsiparum yang sudah resisten terhadap berbagai jenis obat dapat diberikan artesunate 200 mgdiikuti dosis 100 mg/hari selama 4 hari. 4. Malaria pernisiosa ( cerebral malaria ): a. \"Infus kina dihidroktorid, 600 mg dalam 500 ml garam faali diberikan selama 4 jam,yang dapat diulang setiap 8 jam. b. Klorokuin sulfut,300 mg dalam 200 ml garam faali, diberikan per infus selama 30 menit, dapat diulang setiap 8 jam' Bila penderita sadar, obat- obat diberikan per oral sesuai dengan terapi radikal. c. Artemeter dan artesunate yang merupakan turunan qinghaosu, diberikan dengan dosis 160 mg artemeter intramuskuler diikuti 80 mg per hari selama 4 hari atau I20 mg artesunat infus intravenus diikuti 60 mg per hari selama 4 hari. Kekebalan (resistensi) terhadap obat anti malaria. Malaria sulit diberantas karena telah terjadi kekebalan parasit malaria di daerah endemis terhadap obat-obat anti malaria yang digunakan. Parasit dinyatakan telah kebal (resisten) terhadap obat, jika parasit mampu tetap hidup dan berkembang biak meskipun telah diobati dengan dosis yang dianjurkan atau dengan dosis yang lebih tinggi yang masih dapat ditoleransi oleh penderita. Spesies Plasmodiumyang paling sering dilaporkan telah resisten terhadap obat anti malaria adalah Plasmodiumfalciparumyang telah kebal terhadap proguanil dan sikloguanil pamoat di berbagai daerah di Asia dan Afrika, dan terhadap pirimetamin di Asia, Pasifik, Afrika dan Amerika Selatan. Plasmodium falciparum juga dilaporkan telah resisten terhadap klorokuinyang banyak digunakan untuk mengendalikan malaria di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan di Amerika Selatan. Tingkat Kekebalan. Plasmodium drnyatakan sensitif terhadap obat anti malariao tertentu, jika dalam waktu 7 hari pengobatan, parasitemibentuk aseksualtelaho menghilang tanpa diikuti kekambuhan (rekrudesersi). Plasmodium yangc masih sensitif ini dinyatakan Sensitif (S).o Tingkat kekebalan parasit malaria terhadap obat anti malaria dapat!oo digolongkan atas derajat kekebalan R-I dan R-II. Pada kekebalan derajat'oo R-I parasitemibentuk aseksual menghilang dalam waktu 7 hari pengobatan,Eod tetapi kemudian diikuti kekambuhan, sedangkan pada kekebalan derajat II'a sesudah pengobatan 7 hari parasitemi bentuk aseksual menurun tetapi tidakaf menghilang seluruhnya.@o 96

BAB 2 PROTOZOA untuk memberantas malaria jika telah terjadi resistensi parasit terhadapobat anti malaria, maka obat malaria harus segera diganti dengan obatanti malaria lainnya. Pengendalian malaria juga harus dilakukan denganmeningkatkan pemberantasan nyamuk Anopheles yang menjadi vektorpenularnya. Mencegah penularan malaria. Untuk mengatasi penularan malaria, pencegahan a malaria harus dilakukan baik secara perorangan maupun terhadap masyarakat. oN Penderita dan penduduk yang peka yang berdiam di daerah endemis harus c diobati dengan baik. Selain itu karier malaria diobati dengan primakuin, a karena obat ini mampu memberanta sbentuk gametosit. obatini tidak boleh digunakan secara masal karena mempunyai efek samping. !o vo Selain itu harus dilakukan pengobatan pencegahan pada orang-orang '6' yang akan memasuki daerah endemis malaria terutama yang tidak memiliki imunitas terhadap parasit malaria. :o Pemberantasan nyamuk Anopheles yang menjadi vektor penularnya o di daerah endemis harus dilakukan dengan baik dengan menggunakan insektisida yang sesuai serta dilakukan pemusnahan sarang-sarang nyamuk d Anopheles secara teratur. k- Gigitan nyamuk harus dicegah dengan menggunakan kelambu pada waktu tidur, atau menggunakan repellen yang diusapkan malam hari pada Jkulit badan jika berada di luar rumah pada malam hari. f 6Malaria pernisiosa Yang dimaksud malaria pernisiosa (pernicious malaria) adalah os ekumpulan gejala- gejalayang terj adi akibat pengob atan malaria falciparumyang tidak sempurna, yang dapat menimbulkan kematian penderita dalamwaktu satu sampai tiga hari sesudah pengobatan.Perubahan patologis. Akibat terjadinya proses. skizogoni eritrositikPlasmodium falciparum terjadi di dalam pembuluh darah kapiler organ yangdapat menimbulkan aglutinasi eritrosit yang terinfeksi sehingga menyebabkanpembuluh darah kapiler berbagai organ terbendung. Akibatnya terjadi emboliparasit yang tidak mampu melewati pembuluh kapiler. pada plasmodiumfalciparum bentuk trofozoit dan bentuk seksual parasit saling melekat danjuga mudah melekat pada dinding kapiler. 97

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Karena itu malaria pernisiosa terjadi pada parasitemi plasmodium yang berat, baik plasmodium bentuk cincin maupun bentuk skizon. Gambaran klinis malaria pernisiosa. Malaria pernisiosa mempunyai tiga gambaran klinis yaitu malaria serebral, malaria algid dan malaria septikemik. Malaria serebral terjadi akibat adanya kelainan otakyang menyebabkan terjadinya gejala-gejala hiperpireksia, paralisis dan koma' Malaria algid mempunyai tiga tipe yaitu tipe gastrik, tipe koleraik dan tipe disenterik. Malaria algid terjadi akibat kegagalan sirkulasi perifer sehingga penderita mengalami kolaps dengan gejala kulit lembab dan dingin. Malaria algid tipe gastrik kolaps disertai muntah, terjadi diare pada tipe koleraik, dan penderita malaria algid tipe disenteri mengalami berak darah. Pada malaria septikemik penderita mengalami panas badan yang selalu tinggi, disertai gejala pneumonia dan sinkop kardiak. Blackwater Fever ' Penyakit ini merupakan bentuk malaria falciparum yang disertai hemolisis intravaskuler, demam dan hemoglobinuria yangsering terjadi pada penderita malaria falciparum yang tidak memiliki kekebalan terhadap malaria (non imun) mendapatkan terapi kina dengan dosis rendah. Selain itu penderita malaria falsiparum yang mengalami defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G-6-PD) mudah mengalami hemolisis eritrosit. Berbagai faktor antara lain suhu rendah, lelah, trauma, ibu hamil' saat melahirkan dan radiasi terhadap limpa mungkin juga berpengaruh pada timbulnya Blackwater Fever. Perubahan patologi. Hemolisis intravaskuler yang terjadi pada Blackwater Fever menyebabkan timbulnya gejala-gejala methemalbumine mi a,a hip erbilirub inemia dan hemo globinuri a.oNc Selain itu berbagai organ antara lain ginjal, hati, kandung empeduo dan limpa mengalami perubahan patologi. Ginjal penderita membesar dan berwarna gelap karena terjadinya pembendungan dan pigmentasi.!oY'6o Hati membesar ukurannya, melunak dan berwarna kuning karena adanyazo timbunan hemosiderin Kandung empedu penderita terisi cairan empedudk- yang pekat dan berwarna hijau gelap. Limpa yang membesar, berwarna hitam karena adanya pigm enhemozoin Di dalam organ-organ hati, limpa danJ6-o 98

BAB 2 PROTOZOAginjal. banyak tertimbun hemosiderin. pada waktu terjadi krisis hemolitik,parasit tidak dapat ditemukan di dalam darah karena turut dihancurkan olehproses hemolisis. Satu minggu sesudah krisis hemolisis berakhir, parasit dapatditemukan kembali di dalam darah penderita.Pemeriksaan darah. Pada pemeriksaan darah penderita Blackwater Fevertampak gambaran adanya anemia normositikdengan jumlah sel darah merahkurang d,ari2 jutaper mililiter, dan kadar hemogrobin yang rendah. Selamamasa penyembuhan, tampak adanya retikulositosis dan leukositosis netrofilik.Pemeriksaan biokimia darah menunjukkan meningkatnya urea darah,s edangkan kolesterol menurun d,an h ap t ogl ob in sangat menurun.Komplikasi. Komplikasi utama pada Blackwater Fever adalah terjadinyakegagalan faal ginjal (uremia), kegagalan faar hati dan kolaps sirkulasi.Sebagian besar dari angka kematian Blackwater Fever yang tingginyaantara 20-25 persen, terutama disebabkan oleh terjadinya kegagalan ginjal(uremia).Penanganan dan pengobatan. penderita Blackwater Fever harus banyakberistirahat dan selalu dijaga keseimbangan cairan tubuhnya agar tidakterjadi alkalosis dan udem. Sesuai keadaan penderita, pemberian air garamdan plasma parenteral atau transfusi darah dapat diberikan. Apabila terjadigagal ginjal mendadak, dialisis peritoneal dapat diberikan dan jika terjadikrisis hemolitik kortikosteroid dapat diberikan. obat antimalaria yang boleh diberikan adalah klorokuin, pirimetaminatau proguanil, sedangkan primakuin, kuinakrin dan kina tidak bolehdiberikan karena sering memicu terjadinya Blackwater fever.Blastocystis o o Taksonomi Blastocystis masih belum jelas apakah organisme ini termasukke dalam kelompok sporozoa ataukah golongan jamur. Blastocystis tersebar Nluas di seluruh dunia (kosmopolit) namun hanya Blastocystis homini.s yang trdapat menimbulkan gangguan kesehatan yang ringan pada manusia. o organisme ini berbentuk kista bulat yang berdinding tebal, denganukuran antata 6-40 mikron . Blastocystismempunyai dua bentuk yaitu bentuk !omulti vakuoler dan bentuk amuboid yang akan berkembang menjadi bentuk '6prakista berdinding tipis yang dapat menyebabkan autoinfeksi. :o o A rc k- f oJ o99

Buku Ajar Parasitologi Kedokteran g ft.arm ffi& , f-fiw w 9. -' r''ii -t Gambar 52. Blastocvstis hominis (URL: http://www.d pd.cdc.gov/DPDx/i mages) Gambar 53. Bentuk-bentuk B/dsfocystis hominis Daur hidup Blastocystis hominis. Manusia terinfeksi organisme ini karena tertelan kista berdinding tebal yang berasal dari tinja penderita. Kemudian kista menginfeksi sel epitel usus lalu memperbanyak diri secara aseksualo dan tumbuh menjadi bentuk vakuolar. sebagian dari bentuk vakuolar akano berkembang menjadi bent uk multi vakuolar yangkemudian akan berkembangC menjadi bentuk kista yang berdinding tipis yang berperan dalam sikluso!oo autoinfeksi di dalam tubuh hospes. Bentuk vakuolar lainnya akan memperbanyak diri menjadi bentuk'6oo!_ amuboid. yang akan berkembang menjadi bentuk prakista yang kemudian6 dengan proses skizogoni akan tumbuh menjadi bentuk kista berdinding tebalda- yang keluar bersama tinja dan merupakan stadium infektif pada penularanI selanjutnya.6o t00

BAB 2 PROTOZOAKirk. itinding ME,ebtl {ii tirdn} r--*+I-------l A*uTto :.t I vakuolar' I 'I *tt' t Kistadiadtug tipi* tPr*kic* *\" nfiuki t* v*kud*rGambar 54. Daur hidup Blastocystis hominis o oGejala klinis dan diagnosis. Pada manusia Blastocystis hominis hanyamenimbulkan gejala klinis ringan yang tidak khas berupa diare cair, nyeri Nperut, pruritus perianal, dan flatulens yang berulang. Kadang-kadang Cpenderita yang terinfeksi parasit ini tidak menunjukkan gejala atau keluhan oyang jelas. !Y'oo6 Untuk menentukan diagnosis pasti terjadinya infeksi parasit ini harus :oditemukan kista parasit di dalam tinja penderita melalui metoda konsentrasi. oPada pemeriksaan tinja, tinja tidak boleh dicampur dengan air karena oakan mengakibatkan terjadinya lisis organisme sehingga memberikan hasilpemeriksaan negatif semu. dPengobatan dan pencegahan. lnfeksi Blastocystis dapat diobati dengan a-metronidazol dan iodokuinolin. Untuk mencegah terjadinya penularan f olsecara fekal-oral, maka makanan atau minuman yang akan dikonsumsi harusdimasak dengan baik. Selain itu pencemaran sumber air oleh tinja harus odicegah dan menjaga kebersihan perorangan maupun lingkungan harusselalu dijaga. t0r


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook