Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 02 Keadaan Darurat Endodontik

Bab 02 Keadaan Darurat Endodontik

Published by haryahutamas, 2016-08-03 15:01:58

Description: Bab 02 Keadaan Darurat Endodontik

Search

Read the Text Version

2 Keadaan Darurat Endodontik Tidak seorang pun merasa asing dengan rasa kontur titik yang tinggi ini biasanya akan meri-sakit, sehingga timbul simpati bila seseorang da- ngankan rasa sakit dan memungkinkan pulpa sem-tang untuk perawatan darurat. Alasan untuk. pe- buh kembali. Bila keadaan nyeri yang bertahan inirawatan darurat endodontik adalah rasa sakit, dan timbul setelah preparasi kavitas, atau karena pem-kadang-kadang karena pembengkakan yang ber- bersihan kavitas secara kimiawi atau kebocoranasal dari patosis pulpoperiapikal. Karena nyeri gigi restorasi, maka restorasi harus diambil dan digantimempunyai banyak penyebab, seorang klinisi yang denga n semen sedati f seperti misa lnya semen seng-cakap harus mendiagnosis asal nyeri secepat mung- oksida-eugenol. Cara yang sama dapat digunakankin, untuk memberikan pertolongan yang cepat dan bila kebusukan/dikei (decay) berulang di bawahefektif. Mengetahui apa yang dilakukart dan kapan restorasi lama tidak menyebabkan terbukanya pul-melakukannya sama pentingnya dengan menge- pa. Perawatan terbaik adalah pencegahan: suatu ba-tahui bagaimana melakukannya. han protektifpulpa hendaknya diletakkan di bawah semua restorasi, hindari kebocoran mikro, kurangi Kebanyakan keadaan darurat gigi adalah ada- trauma oklusal bila ada, buat kontur yang baik padanya gangguan yang tidak direncanakan di dalam semua restorasi dan hindari melakukan injuri padakebiasaan praktek s_ehari-hari. Namun demikian pu!pa dengan pa nas yang berlebiha n sewaktµ mem-dokter gigi harus membenkan pertolongan cepat prepa ra si atau memoles restorasi metalik. Setelahdan efektif karena perawatan demikian adalah dilakukan perawatan paliatif, seperti misalnya apli-bagian dari praktek sehari-hari. Sebagai hasilnya, kasi semen seng-oksida-eugenol sebagai tumpatandiagnosis dan perawatan dilakukan dalam keadaan sedatif sementara, rasa sakit akan hilang dalam be-penuh ketegangan baik bagi pasicn maupun dokter berapa hari. \"Bila tetap bertahan atau menjadi lebihgigi. buruk, maka Iebih baik pulpa diekstirpasi. Klasifikasi keadaan darurat dan prosedur be- PULPITIS IREVERSIBEL AKUTrikut direncanakan untuk memudahkan pemilihansuatu cara perawatan yang efektif. Perawatan darurat yang lebih baik untuk kedua jenis pulpitis ireversibel akut (luar biasa responsifPULPITIS REVERSIBELAKUT terhadap dingin atau panas) adalah pulpektomi. Gigi yang dipengaruhi oleh baik pulpitis reversibel Pulpitis reversibel akut (hiperemia) dapat di- akut maupun pulpitis ireversibel akut adalah sangatrawat dengan berhasil dengan prosedur paliatif. responsif terhadap dingin dan mempunyai banyakMenemukan gigi yang terlibat biasanya adalah gejala yang sama. Oleh karenanya perlu bahwa ke-suatu proses yang mudah; pasten dapat menunjuk- duanya dibedakan yang satu dari yang lain karenakan gigi yang sakit. Diagnosis dan asal mula kondi- prosedur perawatan darurat bagi masing-masingsi dapat ditegaskan oleh pemeriksaan visual, taktil, adalah berbeda. Bila pasien memberikan g-ambarantermal, dan pemeriksaan radiografik gigi yang di- rasa sa kit yang berlangsung bermenit-menit sampaiisolasi. berjam-jam, atau rasa sakitnya adalah spontan atau Bila suatu restorasi yang belum Jama dibuatmempunyai titik kontak prcmatur, memperbaiki20

Keadaan Darurat Endodontik 21mengganggu tidumya, atau timbul bila membung-kuk, kemungkinan besar bahwa pasien lebih me-merlukan pulpektomi pada gigi bersangkutan yangterserang daripada terapi paliatif untuk meringan-kan gejala rasa sakit.r Teknik pulpektomi adalah sebagai berikut:1. Anestesi gigi yang terserang.2. Pasang isolator karet.3. Bu_atjalan masuk ke dalam kamar pulpa .4. Keluarkan pulpa dari kamar dengan eks-kavator atau kuret.5. Lakukan irigasi dan debridemen di dalamkamar pulpa.6. Temukan orifis saluran akar dan saluranakar dieksplorasi. _7. Lakukan ekstirpasi jaringan pulpa denganmelakukan instrumentasi yang berurutan Gmb. 2-1. Pembengkaan langtt-langtt yang berasal daridengan menggunakan rimer (reamer) atau abses alveolar akut gigi insisivus lateral kiri rahang alas, pe·kikir (file) sampai 1 mm dari apeks akar ra- netrasi ke dalam kamar pulpa dengan menggunakan bur yangdiografik. berputar cepat menghasilkan segera drainase nanah.8. Lakukan irigasi dengan larutan salin steril,larutan anestetik, atau larutan sodium hipo- Pada beberapa kejadian, do~er gigi tidak mem-klorit. punyai cukup waktu untuk menyelesaikan seluruh9. Bersihkan debris dengan barbed broach, ekstirj>asi pulpa dan instrumentasi saluran akar.pilih yang agak longgar sehingga dapat ber- Dalam keadaan demikian, pulpotomi darurat, ter-putar di dalam saluran akar tanpa kemung- masuk debridemen (debridement), pengeringankinan terjepit, biasanya setelah instrumen- dan penutupan kamar pulpa dengan suatu dresingtasi dengan rimer yang sekurang-kurang- yang telah diberi obat biasanya sudah mencukupi.nya bemomor25 atau kikir ke apeks akar. Meskipun pulpotomi darurat tidak seefektif pul-10. Keringkan saluran akar dengan poin ab- potomi, tetapi dapat meringankan rasa sakit pasiensorben (absorbentpoints) yang steril. untuk beberapa hari. Pasien harus diperiksa ulang11. Masukkan gulungan kecil kapas , yang te- secepat mungkin untuk diberi perawatan tambahan.lah dibasahi dengan bahan pereda rasa sa- kit, misal: eugenol , kedalam ka1parpulpa. ABSES ALVEOLAR AKUT12. Letakkan suatu tumpatan sementara sepertimisalnya Gavit atau semen seng-oksida-eugenol ya·ng cepat mengeras di atas dre- Suatu abses alveolar akut (abses periapikalsing yang telah diberi obat tadi dan tutup akut, perisementitis apikal akut, abses funiks) ada-kavitas . lah suatu pengumpulan nanah yang terlokalisasi di13. Hilangkan trauma oklusal. dalam tulang alveolarpada apeks akarsetelah mati-14. Beri resep obat analgesika yang hanya di- nya pulpa, dengan perluasan infeksi melalui fora-gunakan bila timbul rasa sakit. Premedikasi men apikal masuk ke dalam jaringan periapikal.atau medikasi pasca-perawatan dengan an- Abses ini disertai oleh suatu reaksi lokal yang pa-tibiotika hanya diindikasikan bila kondisi rah, dan kadang-kadang, suatu reaksi umum toksi-pasien secara mcdis membahayakan atau sitas sistemikseperti kenaikan temperatur, ganggu-bila toksisitas sistemik timbul kemudian. an gastrointestinal, malaise, mual, pusing, dan ge-15. Konsultasikan dengan pasien untuk me- jala lain-lainnya yang ada hubungannya dengan ra-ringankan adanya kegelisahan mengenai sa sakit yang terus-menerus dan kurang tidur (Gmb.prosedur darurat atau reaksi pasca-bedah 2-1).yang mungkin timbul, dan yakinkan pasien Keadaan akut mungkin disebabkan karena pul-bahwa anda siap sedia untuk membantu. pitis yang berkembang secara progresif menjadi

22 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb.2·2. A, Pembentukan fistula pada wajah pasien. B, Sumber fistula adalah gigi molar pertama kanan maksiler; setelahpenyelesaian perawatan endodonsia, fistula hilang selamanya.nekrosis pulpa yang mempengaruhi jaringan peri- yang timbul selama preparasi kavitas disebabkanapikal; atau mungkin suatu eksaserbasi lesi peri- oleh gerakan gigi sebagai akibat dari getaran burapikal kronis; atau mungkin disebabkan oleh suatu berkecepatan tinggi, gigi sebaiknya ditahan denganlesi endodonsia -periodontik jika abses periodontal tekananjari sehingga waktu penetrasi ke dalam ka-secara sekunder mempengaruhi pulpa melalui sa- mar pulpa tidak terasa sakit. Nilai tes kavitas dalamluran akar lateral atau suatu poket infraboni yang merawat gigi dengan abses alveolar akut adalahdalam, yang meluas ke atau melewati apeks akar. dua kali lipat. Pertama, dapat digunakan untuk me-Untuk meringankan rasa sakit yang tetap iru, harus ' ngetes pulpa vital yang tersisa yang mungkin me-dilakukan drainase melalui saluran akar, cara ini le- merlukan anestesi; dan kedua, dapat dengan cepatbih disukai, dan melalui jaringan lunak serta tulang, memulai terapi darurat, karena kamar p~lpa dapatbila perlu (Gmb. 2-2). ditembus tanpa disertai rasa sakit dan tanpa me- nunggu bekerjanya efek anestesi. Perawatan darurat abses alveolar akut berbedadari perawatan pulpitis ireversibel akut. Karena Untuk melengkapi perawatan darurat abses al-pulpanya nekrotik, anestesi Jokal tidak diperlukan veolar akut, dianjurkan prosedur berikut:secara rutin. Kenyataannya, anestesi lokal seringdikontraindikasikan pada jaringan intlamasi akut 1. Pasang isolator karet di atas gigi yang ter-karena injcksi suaru anestetik infiltrasi tidak meng- isolasi.anestesi jaringan. Jaringan intlarnasi yang akurmempunyai pH setempat yang asam kendari ada- 2. Selesaikan pembukaan lubang tanpa sakitnya aksi bufer badan yang alami. Anestetik lokal dengan menahan gigi dcngan tekanan jari.adalah efektif pada jaringan dengan pH yang Jebihalkalis, sehingga bila diinjeksikan ke dalam jaring- 3. Lakukan irigasi sebanyak-banyaknya, ber-an yang mengalami infeksi akut, tidak efektif. Se- sihkan kamar pulpa tetapi hindari me-lain itu, memaksakan larutan anestetik ke daerah masukkan la rutan atau debris ke dalam ja-yang mcngalami infcksi akut dan bengkak dapat ringan pcriapikal dengan paksa.meningkatkan rasa sakit dan dapat menyebar in-feksi. 4. Dengan menggunakan sebuah kikir atau rimer No.10 atau No. 15 sebagai eksplorer, A.ncstesi konduksi dapat diberikan untuk me- tentukan orifis saluran akar dan lakukanngurangi rasa sakit abscs alveolar akut selama jalan instrumentasi pada masing-masing saluraninjeksi jauh dari dacrah inOamasi. Suatu injeksi akarsampai sedalam 1 mm dari apeks akar.blok mandibular atau infraorbital dapat digunakansccara efcktif bila dipcrlukan bagi beberapa kasus 5. Lanjutkan dengan pembersihan debris danyang tcrisolasi yang bebcrapa vitalitas pulpanya te- mengirigasi sambil melebarkan masing-tap bcrtahan. Oleh karena sebagian besar rasa sakit masing saluran akar, tetapi tahan semua instrumen dan irigan tetap di dalam saluran akar. 6. Seringkali, eksudat nanah mengalir ke da- lam kamar pulpa dan menunjukkan bahwa

Keadaan Darurat Endodontik 23 BGmb. 2-3. A, lnsisi yang benar pada bagian yang paling bef.batasan dengan pembengkakan. B, sampai D, lnsisi yang tidak benar.B, lnsisi pada bagian tengah pembengkakan. C, Suatu insisi vertikal akan meninggalkan bekas berbentuk 'V' pada gingiva yang tidaksedap dipandang. D, lnsisi yang dibuat pada bagian yang paling tidak berbatasan dengan pembengkakan. saluran akar jelas dan mengeluarkan cair- menemukan bahwa hanya 3% dari 311 gigi abses an; berkurangnya rasa sakit segera menyu- yang telah dibiarkan terbuka untuk drainase be- sul. Bila bukti drainase tidak muncul, biar- reaksi merugikan setelah dibersihkan, diiri~asi, dan kan gigi terbuka, dengan saluran akarnya ditutup kembali dengan dresing antiseptik. Akhir- tetap terlihat dan keringanan rasa sakit da- nya para klinisi yang sama yang menganjurkan pe- pat diharapkan dalam waktu dekat. nutupan gigi yang mengalami abses akut mengakui 7. Nasihatkan pa~ien untuk berkumur dengan bahwa gigi harus dibuka kembali untuk drainase salin hangat selama 3 menit setiap jam. bila gejala tetap ada atau menjadi Iebihjelek. 8. Beri resep obat analgesika atau antibiotika bila memang diindikasikan dan perlu. Rasa sakit suatu gigi dengan abses akut, baik yang berasal periapikal maupun periodontal, sering Pada kasus abses alveolar akut yang ringan, gigi disertai pembengkakan. Bila pembengkakan hanyadapat ditutup dengan suatu antiseptik, medikamen sedikit dan terlokalisasi, maka akan hilang 24 sam-obtunden (meringankan rasa sakit) setelah prepa- pai 48 jam setelah dilakukan drainase. Secara rutin,rasi biomekanis kamar dan saluran akar. Membiar- harus diberi obat kumur salin hangat untuk mem-kan gigi terbuka untuk drainase, mengurangi ke- bantu drainase. Bila pembengkakan Iuas, lunak danmungkinan rasa sakit yang berlanjut dan pembeng- menunjukkan fluktuasi mungkin diperlukan suatukakan. Teknik drainase terbuka lebih baik bagi me- insisi melalui jaringan lunak pada tulang (Gmb.reka yang saluran akarnya setelah dipreparasi di- 2-3). Mukosa di atas daerah yang terkena seharus-tutup, disusul dengan insisi jaringan lunak dan fis- nya dikeringkan terlebih dahulu, kemudian jaring-tulasi tiruan pada tulang untuk membuat drainase. an disemprot dengan suatu anestetik topikal dinginSaluran akaryang terbuka memungkinkan drainase seperti misalnya etil klorida. Insisi intraoral dibuatdan seringkali meniadakan perlunya dilakukan in- melalui pembengkakan lunak yang mengalamisisi bedah maupun pemberian secara rutin antibio- fluktuasi ke plat tulang kortikal. Suatu isolator ka-tika dan analgesika lewat mulut. ret atau kain kasa yang digunakan untuk drainase dimasukkan untuk beberapa hari. Bila pembeng- Meskipun demikian, beberapa klinisi mengan- kakan keras, dapat diubah menjadi lunak dan ber-jurkan agar semua gigi yang mengalami abses akut fluktuasi dengan kadang-kadang berkumur denganditutup dengan obat intrakanal setelah instrumen- larutan salin hangat selama 3 sampai 5 menit yangtasi darurat pertama. Mereka menyatakan bahwa diulang setiap jam. Dapat diberikan antibiotika danmembiarkan gigi terbuka melanjutkan kontaminasi analgesika bila diperlukan. Akhirnya, gigi seharus-bakteriologik dan meningkatkan risiko reaksi me- nya agak dikurangi bagian oklusalnya bila gigi ter-rugikan bila giginya ditutup kembali. Selain itu, sebut terdorong dari soketnya. Tindakan ini meng-mereka menyatakan bahwa kontaminasi bakterial hilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh adanyamemperlama waktu perawatan yang diperlukan kontak dengan gigi pada lengkung yang berla-untuk mengatasi infeksi yang diakibatkan. August wanan.

24 llmu Endodontlk Dalam PraktekASSES PERIODONTALAKUT rugikan. Oliet melaporkan bahwa 3% dari 387 gigi, yang dirawat dalam 1atau2 kunjungan, mengalarni Suatu abses periodontal akut mengakibatkan rasa sakit berat, sampai 8% rasa sakit sedany, danrasa sakit dan bengkak. Abses ini sering dikeliru- sisanya sakit ringan atau tanpa kegelisahan. 4 Se-kan dengan abses alveolar akut. Meskipun abses cara ideal, suatu keadaan darurat endodontik se-periodontal akut (abses parietal) dapat timbul baik harusnya tidak terjadi selama perawatan; namundengan pulpa vital maupun pulpa nekrotik, sum- demikian, hal-hal ini kadang-kadang terjadi juga.bemya biasanya adalah suatu eksaserbasi infeksi Pasien hendaknya diperingatkan pada waktu ins-dengan pembentukkan nanah di dalam poket infra- trumentasi endodontik bahwa kemungkinan akanboni yang dalam. Bila tes pulpa menunjukkan vita- terjadi suatu reaksi dalam beberapa hari berikutnyalitas pulpa dalam jangkauan normal, maka pe- dan bahwa bila hat ini terjadi dapat dikontrol de-rawatan darurat terdiri dari kuretase, debridemen, ngan obat-obatan, biasanya suatu analgesika ri-dan pembuatan drainase poket infraboni melalui ngan, seperti aspirin. Peringatan ini akan mencegahkrevis (crevice) sulkular. Kadang-kadang diperlu- suatu panggilan tilpun dari pasien yang tidak perlukan insisi jaringan lunak. atau suatu pengaduan oleh pasien dan akan meng- hindarkan dokter gigi dari suatu perawatan darurat Bila pulpa terpengaruh, maka harus juga di - yang tidak perlu .ekstirpasi. Bila pulpa abnormal dan vital, gigi di-rawat sebagai pada pulpitis ireversibel akut. Bila Bila terjadi periodontitis gawat, rasa nyeri pa-pulpa nekrotik, gigi hendaknya dirawat sebagai pa- sien dapat dikurangi dengan membuka kembali gi-da abses alveolar akut. Pada setiap kasus, perawat- gi dengan pemasangan isolator karet, mengambilan periodontal darurat harus dikerjakan secara se- obat-obatan yang digunakan sebagai penutup, de-rempak; kalau tidak, pasien tidak akan terbebas ngan hati-hati menyeka kering saluran akar dengandari rasa sakit dan bengka k. poin absorben steril, dan menutup kembali saluran akar dengan gulungan kecil kapas yang telah diberiKEADAAN DARURATPADAWAKTU obat obtunden (menghilangkan rasa sakit) ringan,PERAWATAN seperti eugenol atau kresatin, seperti yang telah di- utarakan. Kalau perlu oklusi hendaknya disesuai- Keadaan darurat endodontik dapat terjadi pada kan .waktu melakukan perawatan endodontik. Biasany11disebabkan karena instrumentasi yang melebihi Bila timbul rasa sakit atau bengkak, obat yangapeks akar, yang mengakibatkan trauma pada ja- digunakan sebagai penutup dianibil dan gigi dibukaringan periapikal, atau bila debris dan mikroorga- untuk drainase. Sebaiknya diberi analgesika, opi-nisme didorong melalui foramen apikal ke dalam oid atau nonopioid, tergantung parahnya reaksi.jaringan periapikal dan menyebabkan suatu reaksi Bila diindikasikan, dapat juga diberi antibiotika.menular. Penyebab lain dapat berupa iritasi kimia- Insisi dan drainase pembengkakan yang lunak danwi, seperti larutan irigasi atau medikamen intra- berfluktuasi hendaknya dipertimbangkanjika drai-kanal, penetrasi jaringan periapikal, debridemen nase tidak mencukupi atau jika rasa sakit berat ber-semua saluran akar yang tidak sempuma atau tidak tahan.cukup, penutup lubang kavitas yang hilang atau ter-tekan yang dapat menyebabkan rekontarninasi sa- Jika saluran akar sudah diisi dan timbul rasa ti-luran akar, atau saluran akar yang diisi berlebih se- dak enak, okJusi sebaiknya dicek dan perawatanhingga menyebabkan inflamasi periapikal. Semua serta pengisian saluran akar yang telah dikerjakankeadaan darurat ini dapat dihindari bila alat-alat, dievaluasi kembali. Pengisian· saluran akar yanglarutan irigasi, obat-obatan, bahan semen dan ba- agak berlebih baik dengan care maupun semen se-han tumpatan dibatasi pada saluran akar saja, dan ring menyebabkan rasa 1nengganggu yang bersifatgigi yang dirawat ditutup dengan baik di antara dua sementara, tetapi ha! ini mungkin timbul pada be-kunjungan dan dikontur seperti semula untuk men- berapa kasus. Bila pengurangan oklusi belumcegah trauma. memberi efek yang dikehendaki setelah kira-kira satu minggu, suatu resep untuk kortikosteroid dan Dengan ketelitian yang baik selama perawatan, antibiotika da·pat diberikan kepada pasien, sepertikurang dari 10% gigi yang dirawat bereaksi me- misalnya dexamethasone (Decadron) (0,50 mg) dan erythromycin (250 mg) masing-masing di- minum 4 kali sehari selama 4 sampai 5 hari. Na mun

Keadaan Darurat Endodontik 25dcmikian pcnggunaan antibiotika secara rutin me- ditekan, di sekeliling gigi seb11iknya disemenkanrupakan kontraindikasi, dan kortiko-steroid tidakbolch dibcrikan kepada pasien dengan hipertensi, suatu ban baja antikarat. .S~s.~aikan restorasi se-tukak lambung atau borok usus atau diabetes. Ka-dang-kadang tunipatan saluran akar harus diambil, mcntara untuk menghilangk.a;l\ tr11uma oklusal padauntuk mcngurangi rasa sakit dan untuk mengada- gigi. Tindakan ini hendaknya menghilangkan rasakan drainasc. Pada kasus semacam ini, perawatan- sakit dan memberi waktu kepada dokter gigi untuknya scperti pada abscs alveolar akut. mcngcvaluasi kembali keadaan gigi pada lain waktu. Bila suatu rcstorasi mahkota-pasak tidak dapatdiambil, seda ngkan tcrdapat abses akut, hendaknya Scmua prosedur yang telah dibicarakan di-dipcrtimbangkan suatu insisi dan drainase bila dasarkan pada adanya suatu pulpa vital. Karena se-pcmbcngkakan lunak dan berOuktuasi, dan hen- tiap kecclakaan traumatik untuk semcntara dapatdaknya diberi antibiotika. Bila pembengkakan ke- mempengaruhi respon biasa terhadap tcs pulpa lis-ras, sebaiknya dianjurkan pcnggunaan obat kumur trik, tes dingin, dan tes kavitas, respon tcs negatifhangat dan dibcri antibiotika untuk menahan infek- bagi vitalitas pulpa adalah nondiagnostik dan se-si. Pada beberapa kasus, bila rasa sakit tidak ber- harusnya tidak merupakan dasar untuk memilih pe-kurang, mungkin dipcrlukan trepanasi (fistulasi ti- rawatan darurat cndodontik. Lebih bijaksana untukruan) tulang di sekitar apeks akar. ·menganggap bahwa pulpanya vital karena pulpa vi- tal di dalam saluran akar gigi fraktur dapat mem-FRAKTUR MAHKOTA pertinggi prognosis bagi kesembuhan. Bila bukti kemudian menunjukkan adanya inflama.si pulpa Suatu injuri traumatik pada ~igi dapat menye- atau nekrosis, pulpa dapat diekstirpasi pada waktubabkan retaknya mahkota, atau sfuatu fraktur akar itu tanpa mengubah kekuatan penyembuhan gigi.dan menyebabkan rasa sakit. Suatu gigi yang retakdapat mendatangkan gejala yang aneh seperti mi- . FRAKTUR AKARsalnya nyeri tajam, nyeri yang menusuk terutamasewaktu mengunyah. Perubahan temperatur ka- Suatu akar yang mengalami fraktur merupakandang-kadang menyebabkan reaksi rasa sakit yang keadaan darurat endodontik, bila gigi .merasa nyeritepat berlalu. Observasi adanya garis retak yang dan, terutama, bila segmen insisal mobil. Prognosissa ngat halus pada gigi menguatkan diagnosis, te- bagi akar yang mengalami fraktur horizontal ter-tapi retaknya mungkin sukar dideteksi. Transilumi- gantung dari tempat dan arah fraktur. Suatu frakturnasi atau suatu zat warna dapat digunakan untuk horizontal di alas krista alveolar mempunyai prog-menyingkapkan garis retak pada gigi (Gmb. 2-4). nosis yang sangat baik karena gigi dapat direstorasiSebuah diskus karet untuk memoles dapat diguna- setela'h perawatan endodontik. Makin dekat lctakkan untuk menegaskan adanya suatu retak pada fraktur dengan apeks akar, ma kin menguntungkanmahkota. Bila pasien menggigit pada diskus, maka prognosisnya; cukup banyak akar akan tertingga.Jdiskus tersebut berperan sebagai baji pada gigi sekalipun bila segmen fraktur kemudian harus di -yang retak dan menimbulkan rasa sakit (Gmb. 2..f;). ambil. Bila ditemukan suatu retak yang dapat dilihat, Perawatan darurat bagi akar yang mengalamitekanan lateral, baik dengan jari maupun dengan fraktur horizontal terdiri dari stabilisasi dengantangkai alat operatif, dikenakan sepanjang tonjol mengikat gigi yang bersangkutan dan gigi-gigi dipada permukaan oklusal. Bila segmen mahkota ter- dekatnya bila ada mcbilitas. Rawat setiap Iuka ja-belah dan bila pulpa tidak terbuka, rasa sakit biasa- ringan lunak. Anggaplah bahwa pulpanya vital,nya akan menghilang. Perawatan darurat diselesai- walaupun \"pingsan\" dan tidak responsif terhadapkan dengan menutup dentin yang terbuka dengan tes vitalitas, dan pulpa jangan diekstirpasi. Bila pul-suatu dresing sedatif dan ban (band) baja antikarat panya vital, biasanya akan bereaksi terhadap tesdisemenkan pada tempat tersebut. Bila pulpa ter- vitalitas dalam 6 minggu. Suatu akar yang meng- .buka, suatu ban disemenkan setempat dan hendak- alami fraktur, yang pulpanya masih vital mempu-nya dilakukan pulpektomi. . nyai prognosis yang lebih baik untuk perbaikan akar daripada gigi yang pulpanya telah mati atau Bila dijumpai suatu fraktur \"green stick\" pada diekstirpasi.ma hkota da n segmen ma hkota tida k terbela h wa ktu Sayangnya, injuri traumatik pada gigi dapat menyebabkan matinya pulpa. Bila akar yang ter-

26 llmu Endodontik Dalam PraktekGmb. 2·4. Transiluminasi dapat digunakan untuk menunjukkan tempat garis retak pada gigi.Gmb. 2·5. Menggigit pada diskus karet dapat menyebabkan rasa sakit pada gigi retak.

Keadaan D1r1M\"1t Endodontlk 27kena fraktur dengan pulpa yang nekrotik memerlu\" diberitahu mengenai kecdakaan dan dalam per-kan perawatan darurat, perawatan terdiri dari pe- siapan untuk kunjungan dal~m waktu dekat:masangan ligatur (ligasi) untuk stabilisasi, pe-rawatan saluran akar termasuk instrumentasi, iri-. t. Cuci gigi dengan air yang mengalir tanpagasi, debridemen, medikasi intrakanal. Bila terda-pat rasa sakit dan bengkak, saluran akar dibiarkan menyikat atau membersihkannya, dan pe-terbuka untuk drainase. Bila gigi tidak strategik riksa giginya untuk meyakinkan bahwa gi-atau tidak dapat direstorasi, gigi barus dicabut se- gi masih utuh.cepat mungkin. 2. Minta kepada pasien untuk berkumur. Tempatkan gigi kembali dalam soketnya Suatu fraktur horizontal pada tengab akar, se- dengan tekanan jari yang lembut dan man-tingkat dengan atau di bawab krista tulang alveolar tap. Bila pasien kooperatif dan mampu,mempunyai prognosis \"bati-bati\" sampai jelek minta kep!lda pasien untuk mengatupkankecuali kalau ada bubungannya dengan ekstrusi gigi-giginya secara hati-hati, untuk mene-akar ortodontik. Biasanya, segnien ekstra-alveolar, . kan gigi kembali pada posisinya semula.yaitu segmen insisal, goyah dan harus diekstraksi. 3. Bawa pasien segera ke dokter gigi.Jika segmen akaupikal yang tertinggal cukup pan-jang untuk menahan suatu mabkota pasak yang Bila pasien atau orangtua tidak dapat menem-berfungsi, dan mempunyai cukup dukungan tulang, patkan kembali gigi pada soketnya, maka caraperawatan daruratuntuk segmen ini adalah pulpek- membawa gigi tersebut ke dokter gigi merupakantomi. Bila pulpa nekrotik dan gigi menyebabkan suatu keadaan yang penting. Gigi harus dibawa dirasa sakit dari sedang-sampai-parah atau bengkak, dalam sarana yang basah untuk menjaga kelang-maka sebaiknya gigi dirawat seperti pada abses sungan hidup ligamen periodontal yang tersobek.alveolar akut. Sarana yang paling mudah tersedia adalah mulut pasien di mana gigi dapat direndam dalam saliva Suatu gigi dengan fraktur akar vertikal atau pada 'temperatur badan. Bila hal ini tidak dapatlongitudinal mempunyai prognosis tidak ada ha- dilakukan dengan aman, misalnya pada anak yangrapan. Perawatan darurat yang biasanya dilakukan masih terlalu muda, maka gigi ditempatkan ke da-adalah ekstraksi. Kadang-kadang, pada suatu gigi . lam botol susu, bila ada, untuk dibawa ke dokterberakar banyak dengan fraktur vertikal pada salah gigi. Gigi jangan dibungkus di dalam sapu tangansatu akarnya dapat dilakukan hemiseksi, dan frak- atau tisu kering karena ligamen periodontal akantur akar.dapat diambil. Kemudian perawatan segera mengalami dehidrasi.adalah pengambilan segmen yang terkena frakturdan pulpektomi pada segmen gigi yang masih ter- Karena beberapa studi menunjukkan bahwatinggal. waktu di luar mulut bagi gigi yang terlepas, optimal tidak boleh melebihi 30 menit, pasien harus segeraTERLEPASNYA (AVULSI) GIGI d1.bawa ke dokter g1.g.1.3.5'10'13 Makin cepat d1' - replantasi makin baik prognosisnya. Gigi yang mengalami avulsi atau luksasi kedua-nya merupakan suatu masalah gigi dan emosional. Setelah pasien tiba di tempat dokter gigi, di-Keadaan ini biasanya adalah akibat-trauma pada lakukan prosedur beriklit:gigi anterior anak kecil atau remaja. Syok dan rasasakit injuri dan lepasnya gigi yang diperlukan un- 1. Bila gigi di dalam soketnya, lakukan ligasi,tuk makan, bicara dan senyum, sering menyebab- stabilisasi, dan buka oklusi gigi yang di-kan pergolakan pada pasien dan orangtuanya. Si- replantasi. Bila gigi keluar dari soketnyatuasi menjadi lebih sulit karena adanya kebutl!han atau posisinya tidak baik, gigi direplantasiperawatan darurat, untuk meningkatkan prognosis. secara baik sebelum dilakukan ligasi.Makin lama gigi yang mengalami luksasi keluardari soketnya makin kecil kemun~kinannya gigi te- .2. Buat suatu radiograf untuk memeriksa po-tap sehat dan berfungsi setelah replantasi. sisi gigi di dalam soket dan untuk menge- tahui apakah terdapat fraktur akar atau tu- lnstruksi berikut hendaknya diberikan kepada lang alveolar. Periksa gigi-gigi di dekatnyaorangtua atau pasien segera setelah dokter gigi untuk kemungkinan adanya fraktur akar. 3. Jangan mencoba melakukan perawatan en- dodoil.tik pada waktu ini kecuali bila gigi memerlukan drainase. Dalam kasus seperti itu, kamar pulpa dibuka, kamar pulpa dan

28 llmu etclodonllk Dllam Prlkleksaluran akar dibersihkan, masukkan medi- pasien, maka pasien hendaknya dirujuk untuk pe-kamen intrakanal dan tutup kavitas. Pe- meriksaan medis secepat mungkin.rawatan endodontik diselesaikan pada lainwaktu. Harris melaporkan suatu kasus dengan rasa sa- kit yang diteruskan ke sisi mulut yang berlawanan;9RASA SAKIT YANG MENYEBAR tetapi kejadian demikian adalah langka. Penyebab-(REFERRED PAIN} penyebab lain mengenai rasa sakit yang menyebar atau yang luar biasa termasuk radiasi intensif, pe-Menentukan asal rasa sakit pasien secara tepat nyakit sistemik (malaria, tifoid, influenza, anemia, hipertensi atau neurastenia), permulaan menstru-merupakan langkah pertama dalam perawatan en- asi, penyakit-penyakit neurologik sistem saraf pu- sat dan beberapa penyakit menular dan tumor.dodontik darurat. Meskipun penyebab nyeri gigi Sebaliknya, nyeri okular dapat disebabkan olehyang paling sering adalah patosis pulpoperiapikal, penyakit pulpa atau periodonsium gigi-gigi ante- rior. Gigi-gigi posterior rahang alas dapat menye-klinisi yang pandai tahu bahwa rasa sakit dapat bar rasa sakit pada sinus maksiler serta pada be- lakang dan sisi kepala. Rasa sakit dari gigi molarberasal dari banyak sumber. Rasa sakit yang me- mandibular dapat rnenyebar pada telinga atau bagi- an belakang kepala. Duquette dan Goebel melapor-nyebar dapat dimulai dari pulpa yang terinfeksi ke kan bahwa pulpitis dapat menyebabkan nyeri sendi temporomandibular dan dapat dikelirukan denganbagian lain tubuh, biasanya pada sisi yang sama rasa sakit miofasial karena gangguan fungsi.7 Tak pelak lagi, bila rasa sakit tidak berasal dari penyakitdan sangat dekat dengan gigi tersebut, atau dari pulpoperiapikal, perawatan endodontik darurat ti- dak akan menghilangkan rasa sakit tersebut.sumber lain yang menyebabkan rasa sakit dan me- ANALGESIKA DAN ANTIBIOTIKAnirukan gejala nyeri penyakit pulpoperiapikal. Penggunaan analgesika dan antibiotika penting ·Menurut Hurwitz, nyeri gigi dapat berasal dari di dalam perawatan darurat endodontik. Karena peran obat-obatan tersebut penting dan mendukungneuralgia trigeminal, neuralgia fasial atipis, mig- prosedur darurat yang diuraikan di a~. tiap lclinisi harus mengetahui tentang cara kerjanya, dosis, tok-rain, n(eri jantung atau artrosis temporomandi- sisitas, cara penggunaannya, indikasi, kontraindi- kasi dan interaksi dengan obat-obatan lain. Dis-bular.1 Sinusitis atau sakit pilek dapat menyebab- kripsi analgesika dan antibiotika berikut yang di-'kan rasa sakit yang diteiu~kan pada gigi-gigi ·pos- gunakan dalam prosedur endodontik darurat di- batasi dalam jangkauan dan disajikan untuk orien-terior rahang.atas. Rasa sakit yang timbul dari ma- tasi saja. Para pembaca diharap merujuk pada buku ajar farmakologi yang menguraikan ini dan obat-salah periOdontal, seperti abses periodontal, trauma obatan yang serupa secara rinci.olclusal, kejang otot, bruksi'sme ·dan menekan gigi- Analgesikagigi, serta perikoronitis sering di~t1irukan dengan Analgesika adalah penghilang rasa sakit.rasa sakit pulpoperiapikal. Umumnya analgesika narkotik digunakan untuk menghilangkan rasa sakit berat dan akut, dari anal-Spicer melaporkan ra5a.sakit y·ang menyebar ke gesika non-narkotik atau ·analgesika ringan diguna- kan untuk menghilangkan rasa sakit ringan-sam-gigi molar bawah dari suatu aneurisme arteri basi- pai-sedang. Keputusan terapeutik klinisi menentu-lar yang menyebabkan tekanan pada saraf tri-geminal.17 Verbin dkk., menguraikan odontalgiapada gigi insisivus lateral rahang atas yang di-sebabkan herpes zoster divisi maksiler saraf kra-nial kelima (trigeminal). 18 Rasa sakit hilang secaraspontan setelah hilangnya erupsi mukokutaneus.· Sakurai dan Richardson menggambarkan nyeritengkuk vaskular yanC menyebar pada gigi-gigiposterior mandibular. 1 .Otitis media dapat menyebarkan sakit ke gigi-gigi molar mandibular. Tidak berfungsinya senditemporomandibular dapat menyebabkan nyeri gigi.Nyeri gigi pada sisi kiri mulut dapat disebabkanoleh infarksi miokardial atau angina pektoris, ter-utama bila rasa sakitnya timbul sementara pasiensedang gerak badan. Suatu peringatan: Bila dalammelakukan pemeriksaan gigi ada penemuan yangmenimbulkan keprihatinan mengenai kesehatan

Keldaan D1rur1t Endodontlk 29lean analgesika mana harus diberikan. Dia harus resepkan sebagai berikut: 500 mg stat diikuti olehmenentukan kekuatan obat, apakah harus diguna- 500 mg tiap 12 jam, Obat ini dikontraindikasikankan sendiri atau dalam bentuk gabungan, frekuensi bagi pasien yang menderita asma, urtikaria dan ul-penggunaan dan sebagainya. Obat yang paling se- ser peptik. ·.ring digunakan biasanya analgesika ringan non-opioid (tanpa opium). Naproxen, seperti diflunisal, merupakan anal- gesika yang bertahan lama. Diresepkan dalam tab- Deuben menguraikan suatu kemungkinan cara let 275 mg, diminum 2 x sehari. Baik naproxenkerja analgesika nonopioid sebagai mengganggu maupun ibuprofen adalah derivat asam proprionik,metabolismc membran fosfolipid.6 Jika jaringan tetapi berbeda potensinya. Ibuprofen ditcntukanmengalami kerusakan, asam arakidonik secara en- dalam dosis 300 sampai 400 mg 4-kali sehari, lebihzimatis dilepaskan dari komponen fo:;folip]d dari efektif untuk mengurangi rasa sakit parah daripadamembran selular yang mengalami injuri. Siklo-ok- dosis terapeutik harian aspirin, 3600 mg. Ibuprofensigenase menyebabkan asam arakidonik memben- sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengantuk prostaglandin, prostasiklik, dan tromboksan. riwayat ulser peptik atau tidak tahan terhadapAnalgesika ringan mengganggu putaran ini pada aspirin.tingkat siklo-oksigenase dan mengurangi sintesisprostaglandin; hasilnya adalah pengurangan atau Moore dan Deuben menyatakan bahwa anal-penghilangan rasa sakit. gesika narkotik mengontrol rasa sakit lebib baik daripada obat-obatan lain yang sekarang ini ter- Analgesika non-narkotik yang lebih sering di- sedia.12 Peneliti-peneliti ini mendalilkan cara kerjagunakan adalah aspirin, acetaminophen (Tyleµol), analgesik3 opioid sebagai suatu hambatan neuro-diflunisal (Dolobid) naproxen (Naprosyn), dan ibu- transmisi sepanjang jalan rasa sakit sentral denganprofen (Motrin). Aspirin, sendiri atau dalam bentuk mengbalang-halangi lepasnya suatu transmiter rasagabungan paling sering digunakan. Untuk menam- sakit yang cenderung untuk mera.ngsang. Beberapabah pengurangan rasa sakit, aspirin mempunyai analgesika narkotik ini adalab:sifat antipiretik dan antiradang. Obat ini bekerjaefektif terhadap rasa sakit ringan-sampai-sedang. morphine: tidak digunakan secara oralBeaver menunjukkan bahwa 600 mg aspirin lebih meperidine; 50 sampai 100 mg (Demerol), 1 tabunggul daripada 30 mg codeine untuk mengurangi q4h p.r.n.(tiap 4 jam kalau perlu).rasa sakit.2 Meskipun penggunaa.nnya telah meluas codeine, 30 mg, 1 tab q4b p.r.n.dan mudah didapat, aspirin hendaknya digunakan oxycodone, 5 mg, dengan acetaminophen, 325dengan hati-hati karena dapat menyebabkan reaksi mg (Percocet-5), 1 tab q4b p.r.n.anafilaktoid pada orang yang alergik a.tau suatu re- hydrocodone, 5 mg, dengan acetaminophen,aksi merugikan pada seseorang yang menderita ul- 500 mg (Vicodin), 1 tab q6h p.r.n.ser peptik. Selain itu, aspirin dikontraindikasikan dihydrocodeine, 16 mg, dengan aspirin, 356,4bagi pasicn yang mengalami terapi antikoagulan, mg, dan caffeine, 30 mg (Synalgos-DC), 1 tab q4hpada pasien yang menjalani kemoterapi a.ntineo- p.r.n.plastik, pada pasien yang menderita diabetes, dan acetaminophen, 300 mg; dengan codeine, 30mereka yang menderita gout artritis. mg (Tylenol No.3), 1 tab q4h p.r.n. aspirin, 325 mg, dengan codeine, 30 mg (Em- Acetaminophen, analgesika kedua yang paling pirin No.3), 1 tab q4b p.r.n.sering digunakan, sama efektifnya d.engan aspirin acetannnophen, 650 mg, dengan propoxypheneuntuk mengurangi rasa sakit ringan-sampai-se- napsylate, · 100 mg (Darvocet-N 100), 1 tab q4bdang. Obat ini mempunyai insidensi efek samping p.r.n.lebih rendah daripada aspirin dan efektif dalam do-sis kecil, tetapi tidak mempunyai efek a_nti-radang Setiap ob.at ini barus digunakan dengan bati-seperti as.pitjn. Acetaminophen dianjurkan jika hati. Analgesika natJcotik dapat menekan sistemmemberi resep analgesika kepada anak-anak dan saraf pusat. Dapat berinteraksi secara merugikan,tersedia dalam bentuk cairan. kadang-kadang secara fatal, dengan alkohol, an- tihistamin, barbiturat, anestetik lokal, phenotiazine, Pada suatu studi double-blind, · Forbes dkk tricyclic antidepressant dan penghalang oksidasemenemukan diflunisal sama efektifnya seperti ga- m9noamine dengan mempertingi tekanan sistembungan acetaminophen-codeine, dan efek analge- saraf pusat. Semua analgesi,ka opioid mungkin di-sikanya lebih lama, sampai 12 jam.8 Diflunisal di-

•30 llmu Endodontlk D1l1m Pr1kteksalahgunalcan dan haros direscpkan dcngan kc- lukan untuk merawat penyakit ini. Pcnggunaan an-waspadaan. . tibiotika hendaknya dibatasi pada perawatan tam- Tclah banyak ditulis mcngenai efek plasebopembcrian obat. Respon ini pasti dapat memper- baban penyakit periapikal akut dan periodontal,tinggi efek semua analgesika sampai 40%. Prenskytelah mengomcntari bahwa: \"rasa sakit bukanlab dan banya l>ila bcnar-bcnar diperh1kan.hanya akibat suatu efek stimulusrrespon yang se-derbana, tetapi lebib merupakan suatu pengalaman Antibiotika yang paling efektif untuk diguna-kompleks yang bcrjalan melampaui komponensensori mumi. Rasa sakit melibatkan aspek emo- kan pada endodontik darurat adalah penicillin. Ca-sional kognitif, motivasional dan kultural peri- ra bekerjanya ·ialab dengan mengbambat sintesislaku.\" ls Dengan lain perkataan, hilangnya rasa sa- dinding-sel pada waktu perkembang-biakan rnik-kit dapat terjadi scsudah perawatan darurat dan pe-makaian obat-obahn yang diresepkan dan diper- roorganisme. Kekuatan rnikrobialnya adalab bak-tinggi oleh efek plasebo yang diinduksi oleb keper-cayaan pasien pada dokter. terisidal.Antlblotlka Penicillin efektif terhadap kokus gram-positif, Antibiotika adalah baban penolong terapeutik terutama strain viridans, bakteri seperti batang danyang tidak temilai harganya. Digunakan sebagaiperlindungan profilaktik pada pasien yang secara banyak anaerob terlibat dalant infeksi ~ndodontik.medis membabayakan, dan pada keadaan khusus,suatu perawatan tambahan infeksi periapikal akut Penicillin V dengan asam stabil (phenoxyinetliylatau infeksi periodontal. Obat-obat ini baros di-gunakan dengan hati-bati dan kewaspadaan. Nilai penicillin) adalab aritibiotika pilihan yang dibcri-keampubannya untuk mengobati penyakit infeksiyang mengancam nyawa dapat bcrkurang atau hi- kan lewat mulut pada pasien yang secara medislang bila digunakan secara sembarangan. Janganmembcrikan resep antibiotika tanpa pengetabuan membahayakan. Pedoman standar yang di11njurkanpasti apakab pasien tidak alergik terhadap obat ter-sebut. . untuk prosedur perawatan gigi adalah: penicHHn V, Secara ideal, perniliban antibiotika barus di- 2,0 gr diminum 1 jam sebclum perawatan, selanjut-.dasarkan pada basil tes kerentanan yang menunjuk-kan keefektivannya terbadap mikroorganisme yar,\g nya 1,0 gr 6 jam kemudian. Bila alergi terhadapmenyebabkan infeksi. Makin letal antibiotikanya,makin kecil kemungkinannya mikroorganisme re- penicillin dapat diberikan erythromycin: 1,0 grsisten bcrkembang padanya. Secara praktis, tes inijarang dilakukan pada waktu keadaan darurat en- diminum 1 jam sebelumnya, dan 500 mg 6 jam ke-dodontik karena tes kerentanan memerlukan bc-berapa hari untuk menyelesaikannya. Keputusan mudian. Penicillin bendaknya jangan diberikanuntuk membcrikan antibiotika pada keadaan daru-rat endodontik, di luar perlindungan profilaktik pa- pada pasien yang dicurigai alergi terbadap penicil-da pasien yang secara medis membabayakan, ter-gantung pada gejala toksisitas sistemik, misalnya lin.kenaikan temperatur, atau pada gejala setempatdari pembengkakan yang meluas atau selulitis, dan Cara kerja erythromycin adalah menghambatpcmilibanantibiotika biasanya adalab empirik. Ka-rena gejala-gejala irii biasanya tidak dijumpai pada sintesis protein; tetapi spektrum antibakterialnyapasien dengan pulpitis, antibiotika jarang diper- sama dengan spektrum antibakterial penicillin. Bentuk resisten dapat terjadi dan telah dilaporkan untuk staphylococci, streptococci dan enterococci. Karena erytbromycin adalab asam-laQil, sebaiknya · digunakan bersama makanan. Dapat diberikan da- lam bentuk tablet dengan lapisan yang tidak dapat dilarutkan asam, untuk menjamin tingkat da.-ab yang efektif dan untuk mencegab inaktivll$i Olc;b asam lambung. · Antibiotika lain yang berguna untuk merawat endodontik darurat adalah cepbalexin (K.eflex) 250 sampai 500 mg tiap 6 jam, clindamycin phosphate (Cleocin HCI), 150 sampai 300 mg tiap 6 jam, tetra- cycline hydrochloride (Achromycin V), 250 sam- pai 300 mg tiap 6 jam. Tetracycline adalah yang pa- ling tidak efektif di antara semua antibiotika yang didaftaruntuk keadaan darurat endodonsia. KEPUSTAKAAN 1. August, D.S.: J. Endod., 8:364, 1982. 2. Beaver, W.T.: Arch. Intern. Med., 141 :293, 1981. 3. Blomlof, L. : J. Dent. Res., 62 : 912, 1983:

Keadaan Darurat Endodontik 31 4. Coccia, C.T.: J. Endod., 6:413, 1980. 12. Moore, P.A., dan Deuben, R.R.: Dent. Clin. North 5. Cvek, M., etaI.: Odontol. Revy, 25:43, 1974. Am., 28:413, 1984. 6. Deuben, R.R.: Dent. Qin. North Am., 28:401, 1984. 7. Duquette, P., dan Goebel, W.M.: J .Am. Dent. 13. Nasjleti, C.E.: Oral Surg., 53:557, 1982. 14. Oliet, S.: J. Endod., 9:147, 1983. Assoc.,87:1237, 1973. 15. Prensky, H.D.: Conlin. Ed., 1:357, 1980. 8. Forbes,J.A.,etal.: JAMA,248:2139, 1982. 16. Sakurai, E.H., dan Richardson, J.H.: Oral Surg., 9. Harris, V.E.: J. Endod ., 8:171, 1982.10. Hines, F.B.: J.Orthod., 75:1, 1979. 25:553, 1968.11. Hurwitz, LJ.: Br. Dent.J., 124:167, 1968. 17. Spicer, G.H. : Oral Surg., 19:411, 1965. 18. Verbin, R.S., et al.: Oral Surg., 26:441, 1965. ,.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook