1 NEMATODAi . l Nematoda Usus Ascaris lumbricoidesPenyakitAskariasis.HospesManusia.Morfologi- Cacing jantan berukuran 10-31 cm, ekor melingkar, memiliki 2 spikula.- Cacing betina berukuran 22-35 c m ,ekor lurus, pada 1/3bagian anterior m e - miliki cincin kopulasi.- M u l u t terdiri atas tiga buah bibir.- Telur yang dibuahi berukuran ± 60 x 45 mikron, berbentuk oval, berdinding tebal dengan 3 lapisan dan berisi embrio.- Telur yang tidak dibuahi berukuran ± 90x 40 mikron, berbentuk bulat lonjong atau tidak teratur, dindingnya terdiri atas 2 lapisan dan dalamnya bergranula.- T e l u r decorticated, t e l u r n y a t a n p a l a p i s a n a l b u m i n o i d y a n g l e p a s k a r e n a p r o s e s mekanik.Patologi klinisLarva d ipulmo menyebabkan sindrom Loeffler, juga dapat menyebabkan bronko-pneumonia. Cacing dewasa d i dalam rongga usus dapat menyebabkan ileusobstruktif. Bila cacing dewasa menetap d itempat-tempat yang tidak biasa (apen-diks, peritoneum, saluran empedu, trakea) disebut infeksi ektopik.DiagnosisAdanya telur dalam tinja.Cacing dewasa yang keluar melalui mulut, hidung, atau tinja.TerapiPiperazin sitrat, pirantel pamoat, mebendazol, dan albendazol. 3
Gambar 1.1 Cacing Ascaris lumbricoides dewasa (makroskopik).Gambar 1.2 Mulut Ascaris lumbricoides (pembesaran 1 0 x 1 0 ) . 4
Gambar 1.3 Telur Ascaris lumbricoides yang dibuahi (pembesaran 10 x 20). •Gambar 1.4 Telur Ascaris lumbricoides yang tidak dibuahi (pembesaran 10 x 40).
Gambar 1.5 Telur Ascaris lumbricoides yang berisi embrio (pembesaran 10 x 40). 6
T o x o c a r a sp.PenyakitVisceral larva migrans.HospesA n j i n g m e r u p a k a n h o s p e s d e f i n i t i f Toxocara canis. K u c i n g m e r u p a k a n h o s p e s d e f i -n i t i f Toxocara cati.Morfologi- B a g i a n k e p a l a m e m p u n y a i cephalic alae.- Toxocara canis j a n t a n b e r u k u r a n 3 , 6 - 8 , 5 c m , e k o r m e l i n g k a r .- Toxocara canis b e t i n a b e r u k u r a n 5 , 7 - 1 0 , 0 c m , e k o r l u r u s .- Toxocara cati j a n t a n b e r u k u r a n 2 , 5 - 7 , 8 c m , e k o r m e l i n g k a r .- Toxocara cati b e t i n a b e r u k u r a n 2 , 5 - 1 4 , 0 c m , e k o r l u r u s .- Telurnya berukuran ± 80x 70mikron, bulat, dinding luar menyerupai renda.Patologi klinisM e n y e b a b k a n visceral larva migrans d e n g a n g e j a l a e o s i n o f i l i a , d e m a m , d a n h e p a -tomegali.DiagnosisReaksi imunologi atau dengan menemukan larva dalam jaringan biopsi.TerapiTiabendazol. 7
8
Cacing tambang ( A n c y l o s t o m a d u o d e n a l e dan N e c a t o r a m e r i c a n u s )PenyakitAnkilostomiasis dan nekatoriasis.HospesManusia.MorfologiAncylostoma duodenale.- panjang badannya ± 1 cm, menyerupai huruf C.- di bagian mulutnya terdapat dua pasang gigi.- cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks pada bagian ekornya.- cacing betina ekornya runcing.Necator americanus- p a n j a n g b a d a n n y a ± 1 c m , m e n y e r u p a i h u r u f S.- bagian mulutnya mempunyai benda kitin.- cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks pada bagian ekornya.- cacing betina ekornya runcing.- Telurnya berukuran ± 70 x 45 mikron, bulat lonjong, berdinding tipis, kedua k u t u b mendatar. D i dalamnya terdapat beberapa sel.- Larva rabditiform panjangnya ± 250 m i k r o n , rongga m u l u t panjang dan sempit, esofagus dengan dua bulbus dan menempati 1/3panjang badan bagian ante- rior.- Larva filariform panjangnya + 500mikron, ruang mulut tertutup, esofagus menempati 1/4panjang badan bagian anterior.Patologi klinis- Stadium larva: \"ground itch\" berupa bintik-bintik merah dan gatal.- Stadium dewasa: anemia hipokrom mikrositer dan eosinofilia.DiagnosisTelur dan larva dalam tinja.TerapiMebendazol, pirantel pamoat, dan tetramisol. 9
Gambar 1.8 Cacing Ancylostoma duodenale dewasa (makroskopik).Gambar 1.9 Mulut Ancylostoma duodenale (pembesaran 10 x 20). 10
Gambar 1.10 Telur cacing tambang (pembesaran 10 x 40). ^CC((^L(LLGambar 1.11 Cacing Necator americanus dewasa (makroskopik). 11
Gambar 1.12 Mulut Necator americanus (pembesarari 10 x 20)
Gambar 1.14 Larva filariform (pembesaran 1 0 x 1 0 ) . 13
Cacing tambang ( A n c y l o s t o m a b r a z i l i e n s e dan A n c y l o s t o m a c a n i n u m )PenyakitCreeping eruption.HospesKucing, anjing.MorfologiAncylostoma braziliense:- Mulutnya mempunyai sepasang gigi besar dan sepasang gigi kecil.- Badan cacing jantan panjangnya 4,7-6,3 m m .- Badan cacing betina panjangnya 6,1-8,4 m m .Ancylostoma caninum:- M u l u t n y a m e m p u n y a i tiga pasang gigi besar.- Cacing jantan panjangnya 10 m m .- Cacing betina panjangnya 14 m m .Patologi klinisDermatitis berupa papel keras, merah dan gatal, ditemukan pada kaki penderita,lengan bawah, punggung.DiagnosisGambaran klinis yang khas pada kulit, biopsi menemukan larva.TerapiSemprotan kloretil, tiabendazol, albendazol, dan salep albendazol 5%. 14
Gambar 1.15 Mului Ancylostoma braziliense (pembesarar\ 1 0 x 4 0 ) . Gambar 1.16 Mulut Ancylostoma caninum (pembesaran 1 0 x 4 0 ) . 15
Strongyloides stercoralisPenyakitStrongiloidiasis.HospesManusia.MorfologiLarva rabditiform:- panjangnya + 225 mikron, ruang mulut: terbuka, pendek, dan lebar.- esofagus dengan dua bulbus, ekor runcing.Larva filariform:- panjangnya ± 700 mikron, langsing, tanpa sarung, ruang mulut tertutup, eso- fagus menempati 1/2panjang badan, bagian ekor berujung tumpul berlekuk.Cacing dewasa jantan: bentuk bebas- panjangnya ± 1 m m , esofagus pendek dengan dua bulbus, ekor melingkar dengan spikulum.Cacing dewasa betina: bentuk bebas- panjangnya ± 1 m m , esofagus pendek dengan dua bulbus, uterus berisi telur, ekor runcing.Patologi klinis- Stadium larva kulit: \"Cutaneous Larva Migrans.\" paru-paru: pneumonitis atau bronkopneumonia.- Stadium dewasa Hiperinfeksi, autoinfeksi, hipereosinofilia, hepatitis, ileus paralitik.DiagnosisLarva dalam tinja, biakan, atau aspirasi duodenum.TerapiTiabendazol, pirvinium pamoat. 16
Gambar 1.17 C a c i n g Strongyloides stercoralis d e w a s a b e t i n a b e n t u i < p a r a s i t e r (pembesaran 10x 3.3).
Gambar 1.19 Larva filariform (pembesaran 10 x 10). 18
Oxyuris vermicularis (Enterobius vermicularis)PenyakitOksiuriasis atau enterobiasis.HospesManusia.Morfologi- Cacing jantan panjangnya 2-5 m m , ekor melengkung.- Cacing betina panjangnya ±10 m m , uterus berisi telur, ekor runcing.- Baik jantan m a u p u n betina m e m p u n y a i \"cephalic alae\".- Telurnya berukuran ± 55 x 25 mikron, bentuk lonjong asimetris, berdinding tebal, berisi larva.Patologi klinisPruritus ani terutama pada m a l a m hari, gejala intestinal biasanya ringan, pera-dangan pada vagina/tuba Fallopii.DiagnosisAdanya telur dan cacing dewasa. Telur cacing dapat diambil dengan \"anal swab\".TerapiPiperazin, pirvinium pamoat, tiabendazol, dan mebendazol. 19
20
Gambar 1.22 Telur Oxyuris vermicularis berisi embrio (pembesaran 10 x 40). 21
Trichuris trichiuraPenyakitTrikuriasis.HospesManusia.Morfologi- Cacing jantan panjangnya ± 4 cm, bagian anterior halus seperti cambuk, bagian ekor melingkar.- Cacing betina panjangnya ± 5 cm, bagian anterior halus seperti cambuk, bagian ekor lurus berujung tumpul.- Telurnya berukuran ± 50 x 22 mikron, bentuk seperti tempayan dengan kedua ujung menonjol, berdinding tebal dan berisi larva.Patologi klinis- Infeksi ringan tidak menyebabkan gejala klinis yang khas.- Infeksi berat dan menahun menyebabkan disentri, prolapsus rekti, apendisitis, anemia berat, sakit perut, mual, dan muntah.DiagnosisTelur dalam tinja.TerapiMebendazol, oksantel pamoat. 22
Gambar 1.23 Cacing Trichuris trichiura dewasa (pembesaran 10 x 3.3).
Trichinella spiralisPenyakitTrikinosis atau trikiniasis.HospesManusia, babi, tikus, beruang, dan Iain-lain.Morfologi- Cacing jantan panjangnya ± 1,5 m m , esofagus 1 / 2 panjang badan, u j u n g ekor terdapat dua buah papel.- Cacing betina panjangnya 3-4 m m , esofagus 1/3 panjang badan, uterus berisi larva-larva, ekor berujung tumpul.Patologi klinis- Cacing dewasa masuk ke mukosa usus menyebabkan sakit perut, diare, mual, dan muntah.- Larva di otot menyebabkan mialgia (nyeri pada otot) dan miositis (radang otot) yang disertai demam, hipereosinofilia, leukositosis.- Timbulnya perkapuran dan pembentukan jaringan fibrotik pada fase ekskistasi.DiagnosisKlinis dari anamnese, tes kulit, tes ikat k o m p l e m e n , flokulasi, d a n biopsi.TerapiPengobatan secara simtomatis dan tiabendazol. 24
Gambar 1.25 Cacing Trichinella spiralis betina (pembesaran 10 x 20).Gambar 1.26 Kista berisi larva dalam otot lidah (pembesaran 10 x 40). 25
Capillaria philippinensisPenyakitKapilariasis usus.HospesManusia.Morfologi- Cacing jantan panjangnya ± 2,3-3,2 m m , panjang esofagus 1/2 panjang badan dikelilingi oleh stikosit, ekornya mempunyai papil.- Cacing betina panjangnya ± 2,5-4,3 m m , panjang esofagus 1/3-1/2 panjang badan dikelilingi oleh stikosit, uterus berisi telur atau larva.- T e l u r n y a b e r u k u r a n 3 0 - 4 5 m i k r o n , m i r i p d e n g a n t e l u r Trichuris trichiura h a n y a kutubnya tidak menonjol.Patologi klinis- Infeksi ringan menyebabkan diare, muntah dan nyeri di perut.- Infeksi berat menyebabkan sindrom malabsorbsi, hipereosinofilia, dan anemia.DiagnosisTelur, larva, cacing dewasa dalam tinja.TerapiTiabendazol. 26
27
1.2 Nematoda Jaringan Wuchereria bancroftiPenyakitWukereriasis.HospesManusia.Vektor- D i d a e r a h p e r k o t a a n o l e h n y a m u k Culex quinquefasciatus.- D i pedesaan oleh nyamuk Anopheles atau Aedes.Morfologi- Larva stadium I panjangnya ± 147 m i k r o n , bentuknya seperti sosis, ekornya panjang dan lancip.- Larva stadium I I panjangnya ± 450 m i k r o n , bentuknya lebih gemuk dan lebih p a n j a n g d a r i p a d a b e n t u k s t a d i u m I, e k o r n y a p e n d e k s e p e r t i k e r u c u t .- Larva stadium I I I panjangnya ± 1200 m i k r o n , bentuknya langsing, pada ekor terdapat tiga buah papil.- Mikrofilaria panjangnya ± 250 mikron, bersarung pucat (pewarnaan haema- toxylin), lekuk badan halus, panjang ruang kepala sama dengan lebarnya, inti halus dan teratur, tidak ada inti tambahan.- Cacing dewasa (makrofilaria) halus panjang seperti benang, warna putih ke- kuningan.- Cacing jantan panjangnya ± 40 m m , ekornya melingkar, m e m p u n y a i 2 spikula.- Cacing betina panjangnya 65-100 m m , ekor lurus berujung tumpul.Patologi klinis- Cacing dewasa menyebabkan limfadenitis, limfangitis retrograd, demam, funi- kulitis, orkitis, hidrokel, elefantiasis m a m m a e dan alat kelamin.- M i k r o f i l a r i a m e n y e b a b k a n occult filariasis.DiagnosisGejala klinis, menemukan mikrofilaria,biopsi, imunologi. 28
TerapiDietilkarbamasin.
Gambar 1.29 Mikrofilaria di dalam darah (pembesaran 10 x 40, pewamaan Haematoxylin). Gambar 1.30 Larva stadium I (pembesaran 10 x 40). 30
Gambar 1.31 Larva stadium III (pembesaran 10 x 10). 31
Brugia malayiPenyakitFilariasis malayi.HospesManusia, kera, kucing, anjing, dan Iain-lain.VektorAnopheles barbirostris.Morfologi- Mikrofilaria panjangnya ± 230 m i k r o n , bersarung merah pada pewarnaan giem- sa, lekuk badan k a k u , panjang ruang kepalanya dua kali lebarnya, badannya mempunyai inti-inti tidak teratur, ekornya mempunyai satu-dua inti tambahan.- Cacing dewasa (makrofilaria) bentuknya halus seperti benang, warnanya putih kekuningan.- Cacing jantan panjangnya 23m m , ekornya melingkar.- Cacing betina panjangnya 55m m , ekornya lurus.- M e m i l i k i l a r v a s t a d i u m I , I I , d a n I I I s e p e r t i p a d a Wuchereria bancrofti.Patologi klinisLimfadenopati superfisial, eosinofil yang tinggi, elefantiasis tungkai/lengan bagianbawah.DiagnosisGejala klinis, menemukan mikrofilaria,biopsi, imunologi.TerapiDietilkarbamasin. 32
33
Brugia timoriPenyakitFilariasis timori.HospesManusia.VektorAnopheles barbirostris.Morfologi- Mikrofilaria panjangnya ± 280 mikron, bersarung pucat (pewarnaan haema- toxylin), lekuk badan kaku, panjang ruang kepalanya tiga kali lebarnya, badan mempunyai inti-inti tidak teratur, ekornya mempunyai dua inti tambahan.- Cacing dewasa (makrofilaria) bentuknya seperti benang, warnanya putihk e - kuningan.- Cacing jantan panjangnya 23m m , ekornya melingkar.- Cacing betina panjangnya 39m m , ekornya lurus.- MemiUki larva stadium I , II,dan III.Patologi klinisLimfadenopati superfisial, eosinofil tinggi, elefantiasis tungkai/lengan bagian ba-wah.DiagnosisGejala klinis, menemukan mikrofilaria,biopsi, imunologi.TerapiDietilkarbamasin. 34
35
Loa-loaPenyakitL o a i a s i s {Calabar swelling).HospesManusia.Hospes perantaraLalat Chrysops.Morfologi- Mikrofilaria berukuran 300 mikron, ditemukan dalam urin, darah, memiliki sarung.- Cacing dewasa hidup dalam jaringan subkutan, jaringan sub konyungtiva.- Cacing jantan berukuran 34 m m .- Cacing betina berukuran 70 m m .Patologi klinisCalabar swelling b e r u p a p e r a d a n g a n d a n p e m b e n g k a k a n s e m e n t a r a . D a p a t m e n y e -babkan gangguan mata dan eosinofilia.Diagnosis- Menemukan mikrofilaria dalam darah pada siang hari.- Menemukan cacing dewasa dari konyungtiva atau jaringan subkutan.TerapiDietilkarbamasin, pembedahan dilakukan bila ditemukan cacing dewasa di mata. 36
Gambar 1.34 Mikrofilaria dengan mikrograf fluoresen (pembesaran 10 x 40). 37
Dirofilaria immitisPenyakitDirofilariasis.HospesAnjing, kucing, serigala, manusia, dan Iain-lain.Hospes perantaraN y a m u k Aedes togoi, Aedes albopictus.Morfologi- Cacing jantan panjangnya 12-20 cm, ekornya bergulung dan memiliki 2 spi- kulum.- Cacing betina panjangnya 25-31 cm, ekornya lurus dan anus terbuka di bagian ventral.Patologi klinisEmboli dalam arteri pulmonalis, batuk, nyeri toraks, dispnea, hemoptisis.DiagnosisMikrofilaria dalam darah, sinar X pada paru-paru, biopsi.TerapiMilbemisin D, sipol, ivermektin. 38
Gambar 1.35 Mikrofilaria dengan mikrograf fluoresen (pembesaran 10 x 40). 39
Dracunculus medinensisPenyakitDrakunkuliasis.HospesManusia, kera, anjing, kuda, dan sapi.Hospes perantaraSiklops.Morfologi- Cacing dewasa dalam jaringan di bawah kulit.- Cacing jantan panjangnya 2-5 cm, memiliki 2 spikulum.- Cacing betina panjangnya 60-120 cm.- Larva panjangnya 500-700 mikron, ekornya panjang dan halus.Patologi klinisUlkus, urtikaria, eritema, sesak napas, muntah, gatal, alergi, eosinofilia.DiagnosisLarva atau cacing dewasa pada lesi di kulit.TerapiTiabendazol, Niridazol. 40
Gambar 1.36 Larva (pembesaran 10 x 40). 41
Gnathostoma spinigerumPenyakitGnatostomiasis.HospesKucing, anjing, harimau, dan manusia.Hospes perantara- Siklops sebagai hospes perantara pertama.- Ikan air tawar sebagai hospes perantara kedua.Morfologi- Cacing dewasa memiliki bulbus yang diliputi empat sampai delapan baris duri-duri yang runcing dan melengkung.- Cacing jantan panjangnya 11-25 m m .- Cacing betina panjangnya 25-54 m m .- Telurnya berukuran 65 x 36 mikron, salah satu ujungnya terdapat tonjolan jernih, berisi morula.- Larva stadium III panjangnya ± 5 m m , kepala berbulbus dengan empat baris duri-duri, badan berduri, esofagus 1/3 bagian anterior badan.Patologi klinisBenjolan d ibawah kulit dapat berpindah-pindah (larva migrans/creeping erup-tion), selulitis orbita, eosinofilia, hematuri, hemoptisis, pembengkakan faring.DiagnosisA d a n y a cacing dewasa, reaksi i m u n o l o g i (tes kulit).TerapiPembedahan untuk mengeluarkan cacing. 42
43
Gambar 1.39 T e l u r Gnathostoma spinigerum ( p e m b e s a r a n 1 0 x 4 0 )
Search
Read the Text Version
- 1 - 42
Pages: