OBAT-OBAT DALAM ILMU PENYAKIT MATA ikenal beberapa bentuk dan kerja obat tertentu yang banyak dipakai di dalam bidang ilmu penyakit mata. Obat mata dibuat khusus danselamanya bertanda obat mata, hal ini disebabkan obat mata biasanyaberkonsentrasi rendah dibanding dengan obat luar lainnya.Obat tersebut dapat dikelompokkan ke dalam golongan :Antiinflamasi - nonsteroid - steroidAntiinfeksi - Antibakteri - Antijamur - AntivirusAntiglaukoma- Topikal - Miotika - Betablocker- Sistemik - Asetazolamida - Obat hiperosmotik - Gliserin - ManitolMidriatika dan sikloplegiaObat diagnostikAnestesia topikalDekongestanAir mata buatan282
Obat Antiinflannasi Radang pada mata dapat terjadi akibat reaksi jaringan tubuhterhadap adanya antigen dari dunia luar yang tidak selalu disertai denganinfeksi. Biasanya pada radang akan timbul dilatasi kapilar, bengkak danrasa sakit. Dikenal beberapa jenis antiradang seperti :Obat Antiinflamasi Nonsteroid Obat ini diberikan pada kelainan mata akibat terbentuknya bahanhistamin yang memberikan keluhan gatal, merah, berair. Obat yang diberi-kan dapat berupa naftazolin (vasokonstriktor simpatis), ataupun antazolin(antihistamin yang tidak iritatif). Termasuk ke dalam golongan antiinflamasi yang bersifat Antilimfositseperti fenilbutazon, indometasin, salisilat, dan vaksin toksoid.Antiinflamasi Steroid Diketahui bahwa steroid memberikan efek baik pada peradangankarena- mengurangkan permeabilitas pembuluh darah- Mengurangkan gejala radang- Mengurangi pembentukan jaringan parut. Sebaiknya steroid topikal tidak dipakai pada kelainan dengan defekepitel kornea dan tukak kornea.Steroid mempunyai efek samping sebagai berikut :- Menurunkan daya reaksijaringan- Mengaktifkanproliferasibakteri- Steroid menyembunyikan gejala penyakit lain- Bertambah aktif kolagenase yang merusak tukak lebih berat- Memberikan penyulit glaukoma dan katarak bila dipakai lama- Mengakibatkan midriasis pupil dan ptosis kelopak mata- Mengaktifkan infeksi herpes simpleks dan infeksivirus- Menambah infeksi herpes simpleks dan infeksi virus- Menambahkemungkinaninfeksijamur- Menambah berat radang akibat infeksi bakteriPemberian steroid dapat topikal atau sistemik. 283
Antiinfeksi Obat antiinfeksi untuk penyakit pada mata dapat topikal (tetes, salep,dan suntikan subkonjungtiva) dan sistemik.Antibakteri Anti bakteri, merupakan antibiotika yang dipakai sesuai dengan etiologiyang ditetapkan dengan pemeriksaan pulasan, biakan, dan uji resistensi.Antibakteri utama yang dikenal adalah :- Aminogliksida, efektif terhadap pseudomonas, streptokokus, dan stafikokus- Basitrasin, efektif untuk kokus gram positif, neiseria, hemofilus, dan basil Gram (+)- Cetazolin, Staphylococcus Gram (+)- Eritromisin, efektif untuk bakteri gram positif, neiseria, spiroketa, dan hemofilus.- Gentamisina, efektif untuk kokus gram positif, gram negatif basil, dan pseudomonas.- Kloramfenikol, efektif untuk kuman gram negatif dan positif, klamidia dan riketsia- Penisilin, yang efektif terutama terhadap streptokokus, neiseria, haemophilus, kleseila, stafilokokus, dan actinomyces (filamen Gram +)- Polimiksin, efektif terhadap pseudomonas, bakteri gram negatif kecuali proteus dan neiseria.- Sefalosporin, yang efektif terhadap stafilokokus, streptokokus, dan gram negatif tertentu.- Sulfonamida, efektif untuk kokus dan basil gram negatif dan positif, klamidia, actinomises, dan nokardia.- Surbenisilin, efektif untuk pseudomonas dan bakteri anaerob- Tetrasiklin, efektif untuk bakteri positif dan negatif, klamidia, dan mikoplasma.- Vancomycin, kokus Gram (+) dan batan Gram (-) Dikenal beberapa kombinasi obat pada ilmu penyakit mata sepertiantibiotika dengan antibiotika dan antibiotika dengan steroid.Kombinasi antibiotika dengan antibiotika :- Neomisin sulfat + polimiksin- Kloramfenikol + polimiksin- Neomisina sulfas + polimiksin + gramisidin284
- Neomisin + basitrasin- Polimiksin + gramisidin- Teramisin + polimiksinKombinasi antibiotika dengan steroid :- Prednison + neomisin- Neomisin sulfat + polirniksin b sulfas + deksmetason- Hidrokortison + kloramfenikol- Soframisina + gramisidina + deksametason Selain daripada itu banyak bentuk kombinasi lain baik dalam bentuktetes maupun Salep mata.Antijamur Obat Antijamur yang sering digunakan nistatin, dan amfoterisin.Dikenal beberapa jenis Antijamur seperti :- Natamisin (pimafulin), efektif untuk kandidia dan fusarium aspergilus, Penicillium, Cephalosporium- Nistatin, (mycostatin), efektif untuk kandida- Amfoterisina (fungicid) efektif untuk aspergilus, histoplasma, blastomy- ces, coccidiodes.- Amfoterisin B, Antibiotik yang didapatkan turunan Streptomyces nodosus. Dipergunakan untuk mengobati infeksijamur yang dalam pemakaianobat adalah dengan jalan perentral.Antivirus Obat yang sering dipakai untuk Antivirus adalah iodouksiridin (lDU)(cendirid), vidarabin, adenosin arabinosa (ARA A),.trifluorotimidin (TFT)dan asiklovir. Vidarabin sama dengan lDU, akan tetapi hanya terdapatdalam bentuk salep. Trifluorotimidin (TFT)sama dengan lDU, diberikan 1% setiap 4iam. Acyclovir bersifat selektif terhadap sintesis DNA virus. Dalam bentuksalep 3% yang diberikan setiap 4 iam. Sama efektif dengan antivirus lainakan tetapi dengan efek samping yang kurang. 285
AntiglaukomaLokal Dikenal bentuk miotika, obat ini bekerja dengan mengecilkan pupil,mengakibatkan bertambahnya fasilitas keluarnya cairan mata di sudut bilikmata. Miotika dipakai pada glaukoma sudut terbuka yang menambahfasilitas pengeluaran cairan mata, selain daripada glaukoma sudut sempituntuk membuka sudut bilik mata. Biasanya dipakai larutan pilokarpin,eserin, miostat, dan karbakol. Miotika obat yang mengakibatkan miosis atau mengecilnya pupildengan tujuan untuk :1. Melawan efek obat midriatika, contoh pilokarpin untuk mengimbangi midriasis akibat siklopentolat2. Untuk mengobati glaukoma sudut terbuka dan tertutup3. Pengobatan juling pada esotropia akomodatif, dimana bila melihat dekat terjadi esotropia akibat akornodasi4. Mengecilkan pupil pasca bedah lensa biasanya dipakai asetil kolin5. Pascabedah asetilkolin atau pilokarpin dipakai sesudah memasang lensa intra okular, Pilokarpin (0.5-6%) memberikan efek 4-6 jam, harga tidak mahaldan tidak banyak memberikan efek samping. Bekerja dengan meningkat-kan fasilitas pengeluaran cairan mata dengan membuka sudut bilik matadengan miosis. Gejala samping yang dapat ditimbulkan oleh pilokarpinadalah sakit pada alis, akibat spasme otot siliar, dan penglihatan malamberkurang terutama pada pasien dengan katarak polaris posterior akibatpupil kecil. Karbakol (0.75-30/\") sukar diserap melalui kornea dibanding pilokar-pin dan hanya dipakai bila pilokarpin tidak efektif. Miotika lain yang dapatdipakai adalah obat-obat penghambat kolinesterase sehingga keaktifanasetilkolin bertambah. Obat anti-kolinesterase ini dapat memberikan efeksamping sakit akibat spasme akomodasi, sakit kepala, miopia, katarak,ablasi retina, dan kista iris. Sistemik dapat memberikan keluhan sakitkepala, berkeringat, enek, muntah, diare, dan ares jantung. Beta blocker, obat yang bekerja menghambat rangsangan simpatisdan mengakibatkan penurunan tekanan bola mata. Obat ini tidak mem-pengaruhi pupil sehingga tidak mengakibatkan gangguan akomodasi padaorang muda.286
Sistemik Asetazolamida, obat yang menghambat enzim karbonik anhidraseyang akan mengakibatkan diuresis dan menurunkan sekresi cairan matasebanyak 60%, menurunkan tekanan bola mata. Pada permulaan pem-berian akan terjadi hipokalemia sementara. Dapat memberikan efek sam-ping hilangnya kalium tublh, parastesi, anoreksia, diarea, hipokalemia,batu ginjal dan miopia sementara. Obat antiglaukoma lain adalah : Adrenalin, sinonim dengan adre-naline, adrine, adrenamine, adnephhrine, chalafrin, epirenan, epinephrine,hemisin, hemostatin, paranephrine, suprarenine, suprarenaline, supracap-siline, supranepharane. Adrenalin klorida dipakai dalam larutan 1:10000untuk pembedahan mata, hidung, dan uretra. Adrenelin merupakan astri-ngen, hemostatik, dan tonik jantung yang kuat. Antidrenergik atau simpatolitik. Zatatau sifat serupa adrenelin dalamsaraf zat ini diaktifkan atau disalurkan dengan epinefrin. Adrenergik adalahistilah yang dipakai pada saraf yang melepaskan simpatin pada sinapssaat rangsang melaluinya. Zatini ditemukan pada saraf simpatis. Obat yang menghambat sistem saraf simpatis yang menghambattransmisi epinefrin saraf, yang dipakai untuk antikglaukoma, dan kadang-kadang mengakibatkan vasokonstriksi. Adrenergik stimulasi atau simpatomimetik, obat yang bekerja se-bagai sistem saraf simpatis, yang dipergunakan untuk glaukoma yangbekerja membuka sudut bilik mata yang akan menambah pengaliran keluarcairan mata dan menghambat produksi cairan mata pada badan siliar.Obat ini mengakibatkan dilatasi pupil tanpa menghambat akomodasi. Obatini mengkibatkan mata menjadi putih akibat konstriksi pembuluh, darahkonjungtiva yang melebar. Lihat epinefrin, isoprotenol, neosinefrin, danparedrin.Obat Hiperosmotik Gliserin, bekerja menurunkan tekanan bola mata, gliserin tidak bolehdiberikan lebih dari 1 kali dalam B jam. Manitol, bekerja dengan meng-akibatkan cairan ekstra selular hiperosmotik sehingga terjadi dehidrasi seldan diuresis. Obat hiperosmotik bekerja mengatur tekanan bola mata denganmengatur tekanan osmotik cairan mata. 287
Midriatika dan Sikloplegia Secara umum dapat dikatakan bahwa midriatika dipakai dalam ilmupenyakit mata untuk :- Melebarkan pupil sehingga mudah melakukan pemeriksaan fundus okuli.- Pada peradangan'intraokular sebagai : Menekan peradangan Melepaskan sinekia- Melemahkan akomodasi pada pemeriksaan 'kelainan refraksi anak- anak- Melabarkan pupil selama pembedahan lensa yang memerlukan pupil tetap melebar. Midriatika tetes mata bekerja pada otot iris dan berfungsi melebarkanpupil. Sikloplegia bekerja selain pada iris juga bekerja pada otot badansiliar, dan melumpuhkannya sehingga mata tidak atau hilang kemampuanakomodasinya. Obat midriatika yang mempunyai sedikit atau tidak ada sama sekaliefek sikloplegia adalah fenilefrin (neosinefrin), epinefrin dan kokain.Fenilefr\"in hidroklorida (0.25-10%) mempunyai efek midriatika cepat yaitu15 menit dan hilang setelah 1-2 iam. Epinefrin mempunyai efek midriatika yang ringan, bekerja mengu-rangkan produksi cairan mata dan bertambahnya fasilitas pengeluarancairan mata. Contoh adalah epinal dan eppy n. Pemberian epinefrinpadapasien dengan hipertensi sebaiknya hati-hati. Epinefrin memberikan efekmaksimal setelah 20 menit dengan lama kerja 3 jam. Kokain selainanestetika kuat juga memberi efek midriatik ringan. Obat sikloplegia bekerja melumpuhkan otot sfingter iris sehinggaterjadi dilatasi pupil, selain juga mengakibatkan paralisis otot siliar sehing-ga melumpuhkan akomodasi. Dikenal obat sikloplegia atropin, homatropindan tropikamida. Atropin (0.5%-2%) merupakan sikloplegik kuat dan juga bersifatmidriatik. Efek maksimal dicapai setelah 30-40 menit. Bila telah terjadikelumpuhan otot akomodasi maka akan normal kembali 2 minggu setelahobat dihentikan. Atropin memberikan efek samping seperti nadi cepat,demam, merah, ddn mulut kering. Homatropin (2-5%) efek hilang lebih cepat dibanding dengan atro-pin, efek maksimal dicapai dalam 20-90 menit dan biasanya akomodasinormal kembali setelah 24 jam hingga 3 hari.2BB
Tropikamida (0.5-1%) memberikan efek setelah 15-20 menit,dengan efek maksimal dicapai setelah 20-30 menit dan hilang setelah 3-6jam. Obat ini sering dipakai untuk melebarkan pupil pada pemeriksaanfundus okuli. Siklopentolat (0.5-1%) kerja maksimum setelah 20-45 menit denganlama kerja 4-7 hari. Pada pemberian midiiatika sebaiknya hari-hati karena dapat mem-berikan serangan glaukoma akut pada pasien yang mempunyai bakatglaukoma sudut sempit. Pada pemeriksaan fundus dengan midriatikaterlebih dahulu dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata.Obat Diagnostik Dikenal beberapa obat untuk diagnostik dalam ilmu penyakit mataseperti :1. Fluoresein tetes atau strip. Bila terdapat defek apitel dan dilakukan tes fluoresein maka defek akan terjadi bahaya larutan terkontaminasi oleh pseudomonas. Kertas fluoresein adalah zat warna fluoresein yang lebih aman untuk pemakaiannya.2. Larutan fluoresein 5-10%. Larutan ini bila disuntikan intravena akan dapat memberikan kontras foto pada pemeriksaan fotografi fundus okuli. Foto yang dibuat adalah foto seri gambaran fundus setelah mendapat zal warna kontras fluoresein.Obat AnestetikaObat anestetika dipakai untuk :- Diagnostik pemeriksaan tonometer, uji anel, pemeriksaan dengan goniolens- Untuk bedah pengeluaran benda asing pada kornea atau konjungtiva Obat anestetika yang sering dipakai adalah tetrakain 0.5%, kokain2-5%, dan pantokain 2%.Obat anestetika ini dapat memberikan efek samping berupa :- Memperlambat penyembuhan epitel kornea- Memperberat proses kelainan kornea- Dapat merusak epitel kornea. 289
Kokain dapat memberikan efek samping berupa epitel korneamenjadi iregular, gelisah, demam, kejang, gangguan kardiovaskular. Obat anestetika lokal yang dipakai untuk anestesi infiltrasi dapatdipakai buvikain hidroklorida, lidokaina dan novokaina.Dekongestan Dekongestan dipakai untuk menghilangkan gejala iritasi konjungtivaakibat alergi dan radang. Obat dekongestan banyak dipakai sebagai untukmenghilangkan rasa mata lelah, gatal, kabur, menghilangkan rasa tidakenak akibat rangsangan matahari, silau selain daripada untuk menghilang-kan gejala merah pada mata. Obat yang dapat dipakai sebagai dekongestan adalah obat yangmenciutkan pembuluh darah sepertivasacon dan Zincprima.Keracunan Obat Diketahui beberapa jenis obat memberikan efek samping yangmerugikan pada mata ataupun pada keadaan umum pasien.290
Bagan obat dengan efek sampingnya :Obat Efek sampingAlkohol Nistagmus, diplopia, neuritis optik, dan intoksikasiActh dan steroid Akut sindrom Cushing, hipertensi, ulkus ventri- kuli, diplopia, katarak kortikal posterior, parese-Asetazolamida abdusen, glaukoma, edema papil, miopia, eksof-Adrenalin talmosPigmentasi Parestesia, perut gembung, diare, diuresis, rasa logam, diskrasidarah, dan batu ginjal.DilantinEnterovioform Kontra indikasi diberikan pada pasien yangEpinefrin topikal alergi terhadap sulfa, metabolik asidosis, insufi-Etambutol siensi adrenal, penderita dengan riwayat mem-Fenilefrin punyai batu ginjal.Gentamisinlodouksiridin Pemberian pada penderita kecurigaan kadarlsoniazida kalium rendah akibat sistemik diuretik lain danKinina digoksin harus hati-hati Kornea, pupil midirasis, edema makula atropin Kulit merah, takikardia, kulit kering, gelisah, de- mam, dan kejang, retensi urine, delerium, kon- jungtivitis. Kontra indikasi diberikan pada glaukoma sudut tertutup, bayi, albino, digitalis distorsi warna, kilatan dan visus turun Nistagmus, diplopia, oftalmoplegia Optik neuropati dan optik atrofi Edema makula pada mata afakia, injeksi kon- jungtiva, pencetus akut kongestif glaukoma, alergi. Kontra indikasi pada penyakit kardiovaskular Neuritis optik, skotoma sentral, dan buta warna hijau Kontra indikasi pada penyakit jantung, glaukoma sudut tertutup, Nefrotoksik, gangguan vestibular, miastenia Konjungtivitis Neuritis dan atrofi saraf optik Kampus mengecil, atrofi iris, dan toksik ambliopia 291
Kloramfenikol Aplastik anemia, psikosis, polieuritis, neuritis optik,Klorokuin demielinisasi serabut papilo makular dan optikKlorpromazina atrofiKokain Edema kornea, fotofobia, fotopsia, skotoma, gang-Manitol guan adaptasi gelap dan warna, deposit kornea, dan kerusakan retinaPenisilin Deposit lensa, kornea dan konjungtivaPilokarpin KeratitisPrednison topikalPrednison sistemik Gagal jantung kongestif, perdarah subaraknoid atau subdural, neomisin topikal keratitis pungtata,ReserpinSalisilat konjungtivitis alergi.Skopolamina KonjungtivitisStreptomisin Eksaserbasi iritis, ablasi retina, sakit kepalaSulfonamidaNeuritis optik Glaukoma, katarak, infeksi kornea lain kontraTetrasiklinTimolol indikasi pada herpes simpleks dan fungal keratitis Diabetes melitus, hipeftensi, glaukoma, katarak, ulkus peptikum, osteoporosis, edema menghambat perkembangan tumbu anak Kontra indikasi pada ulkus peptikum, tuberkulosis, infeksi aktif, dan hamil Miosis dan lakrimasi Penglihatan kabur Pada orang tua jadi bingung Xantopsia, skotoma sentral, atrofi optik, nistagmus, gangguan vestibular Konjungtivitis, miopia, efusi uveal, Steven Johnson, supresitulang Tembakau ambliopia dan buta warna Hipertensi intrakranial, papiladema, enek,,hepa- totoksik, kontra indikasi pada anak kurang 8 tahun Kontra indikasi pada pasien dengan asma, bradi- kardaritmia, gagal jantung kongestif, hipotensi.292
Search
Read the Text Version
- 1 - 11
Pages: