Saluran CernaSTRUKTUR UMUM SALURAN CERNA MukosaRONGGA MULUT Lapisan Lain di Lambung USUS HALUS Lidah Membran Mukosa Faring Lamina Propria sampai Serosa Gigi Pembuluh & SarafESOFAGUS USUS BESARLAMBUNGSistem pencernaan terdiri atas saluran cerna-rongga mulut, submukosa saraf otonom. Lapisan ini juga dapat mengandungesofagus, lambung, usus halus dan usus besar, rektum dan kelenjar dan jaringan limfoid.anus-dan kelenjar terkait-kelenjar liur, hati, dan pankreas(Gambar 15-1). Fungsinya adalah mendapatkan moiekul- Lapisan muskularis tebal mengandung sel-sel otot polosmolekul yang diperlukan dari makanan untuk pertahanary yang tersusun sebagai spiral dan terbagi dalarn2 lapisan lagi'pertumbuhary dan kebutuhan energi fubuh. Molekul besar Di lapisan dalam (dekat lumen), susunan sel otot umumnyaseperti proteiry lemak, karbohidrat kompleks, dan asamnukleat dipecah menjadi molekul kecil yang mudah diabsorpsi melingkar; di lapisan luar, sebagian besar susunarulya me-melalui permukaan saluran cerna, kebanyakan di usus halus. manjang. Di jaringan ikat di antara lapisan-lapisan otot ter-Air, vitamiry dan mineral juga diabsorpsi dari makanan. Selain dapat pembuluh darah dan 1im{e serta pleksus sarafifu, Iapisan dalam saluran cerna meruPakan sawar pelindung mienterikus. Pleksus ini dan pleksus submukosa bersama-antara isi lumen saluran dan lingkungan internal tubuh. sama membenfuk sistem saraf enterik 1oka1 di saluran cerna, Langkah pertama percernaan terjadi di dalam mulut tempat yang mengandung banyak neuron otonom yang berfungsimakanan dibasahi oleh liur dan digerus oleh gigi menjadi secara independen dari susunan saraf pusat (SSP). Serosa adalah lapisan tipis jaringan ikat longgar, yang kayapotongan yang halus; liur juga mengawali Pencernaan akan pembuluh darah, pembuluh limfe dan jaringan lemak,karbohidrat. Percernaan berlanjut di dalam lambung dan usus serta epitel selapis gepeng sebagai epitel pelapis (mesotel). Dihalus, tempat terjadinya penyeraPan komponen dasar dalam rongga perut, serosa menyatu dengan mesenteriummakanan (misalnya, asam amino, monosakarida, asam lemak (membran tipis yang dilapisi mesotel pada kedua sisinya),bebas). Absorpsi air terjadi dalam usus besar, dan menyebabkan yang menopang usus, dan menyatu dengan peritoneum, yaitukonsistensi isi usus meniadi semisolid. membran serosa yang melapisi rongga tersebut. Akan tetapi,STRT'KTI'R UTUUM SALURAN di tempat terbentuknya hubungan organ pencernaan dengan organ atau struktur lain, serosa tersebut digantikan oleh lapis-GERNA an adventisia tebal yang terdiri atas jaringan ikat yang me-Saluran cerna pada umumnya memiliki ciri struktural umum ngandung pembuluh dan saraf tanpa adanya mesotel.tertentu. Saluran ini merupakan suatu tabung berongga yangterdiri atas lumen dengan diameter yang bervariasi, dan di- Fungsi utama epitel pelapis saluran cerna adalah:kelilingi oleh dinding yang terdiri atas empat lapisan utama:mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa. Struktur lapis- . sebagai sawar yang secara selektif bersifat permeabel dian-lapisan ini diringkaskan di bawah ini dan dilukiskan dalam antara isi saluran cerna dan jaringan tubuh,usus halus pada Gambar 15-1. Mukosa terdiri atas epitel pelapis; sebuah lamina propria . unfuk memudahkan transpor dan pencernaan makanary o membantu absorpsi produk pencernaaojaringan ikat yang kaya akan pembuluh darah, pembuluh . menghasilkan hormon yang memengaruhi aktivitas sistemlimfe, limfosit dan sel-sel otot polos, yang terkadang juga . Pencernaanmengandung kelenjar; dan selapis tipis otot poios yang disebut menghasilkan mukus sebagai pelumas dan pelindung.muscularis mucosae yang memisahkan mukosa dari sub- Banyaknya nodul limfoid dalam lamina propria dan lapisan submukosa melindungi organisme (bersama epitel) darimukosa. Mukosa sering disebut membran mukosa. serangan bakteri, seperti yang dibahas di Bab 14. Kegunaan Submukosa terdiri atas jaringan ikat padat dengan banyak perangkat imunologis ini sangat jelas karena seluruh saluranpembuluh darah dan pembuluh limfe dan suafu pleksus cerna-kecuali rongga mulut, esofagus, dan liang anus- dilapisi epitel selapis tipis yang sangat rentan. Lamina propria, yang terdapat tepat di bawah epitel, adalah zona yang kaya akan makrofag dan sel-sel limfoid, dan beberapa di antaranya 245
- Saluran cerna 246 / BAB 15 (organ digestif) Organ pencernaan tambahan Rongga mulut Kelenjar liur parotis Faring Gigi - Lidah Esofagus Kelenjar liur sublingual Kelenjar liur submandibular Lambung Kandung empedu Pankreas AnusGambar 15-1. Sistem pencernaan. Sistem pencernaan terdiri atas saluran dari mulut (rongga mulut) hingga anus, dan kelenjar digestifyang bermuara ke dalam saluran ini, terutama kelenjar liur, hati dan pankreas. Kelenjar digestif tambahan tersebut dibahas pada babberikutnya.secara aktif menghasilkan antibodi. Antibodi ini terutama jadinya komunikasi antar serabut saraf tersebut. Jumlahberupa imunoglobulin A (IgA) dan disekresikan ke dalam ganglia ini di sepanjang saluran cerna bervariasi; ganglia ter-lumen usus dalam keadaan tergabung dengan sr-ratu protein sebut paling banyak terdapat di daerah dengan motilitassekresi yang dihasilkan oleh sel-sel epitel pelapis usus. terbesar.Kompleks antibodi tersebut melindungi usus dari seranganvirus dan bakteri. IgA tahan terhadap enzim proteolitik se- APTTASIMEDIShingga dapat \"tinggal bersama\" dengan protease yang berada Pada penyakit tertentu. seperti penyakit Hirschsprung (megakolon kongenital) atau penyakit Chagas (infeksidalam lumen. Trypanosoma cruzi), pleksus pada saluran cerna meng- alami cedera berat dan kebanyakan neuronnya mengalami Muscularis mucosae memungkinkan pergerakan setempat kerusakan. Hal ini berakibat gangguan motilitas saluran cerna diserlai pelebaran beberapa bagiannya. Banyaknyamukosa tanpa dipengaruhi pergerakan bagian lain dalam persarafan dari susunan saraf otonom yang ada padasaluran cerna, yang meningkatkan kontaknya dengan saluran cerna secara anatomis menjelaskan besarnyamakanan. Kontraksi muskularis, yang dibangkitkan dan diatur pengaruh stres emosional terhadap saluran cerna-oleh pleksus saraf, mendorong dan mencampur makanan didalam saluran cerna. Pleksus ini terutama terdiri atas kumpulansel saraf (neuron viseral multipolar) yang membentuk gangliaparasimpatis kecil. Jejaring luas serabut praganglion danpascaganglion dari susunan saraf otonom dan sejumlahserabut sensorik viseral dalam ganglia ini memungkinkan ter-
ISALURAN CERNA 247RONGGA MULUT daerahnya. Serabut ototnya saling menyilang dalam tiga bidang dan berkelompok membentuk berkas yang dipisahkanRongga mulut (Gambar 15-1) dilaplsi epitel berlapis gePeng, oleh jaringan ikat. Karena jaringan ikat lamina propria me-berlapis tanduk (keratin) atau tanpa lapisantanduk, bergantungpada daerahnya. LaPisan keratin melindungi mukosa mulut nyusup ke dalam celah-celah di antara berkas-berkas otot,terhadap kerusakan selama mengunyah dan hanya terdapat membran mukosa melekat erat pada ototnya. Membranpada gingiva dan palatum durum. Lamina propria daerah inimemiliki sejumlah papila dan langsung melekat pada jaringan mukosa bertekstur licin di permukaanbawah lidah. PermukaantuIang. Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk menutupipalatum molle, bibir, pipi, dan dasar mulut. Sel-sel permukaan dorsal lidah bertekstur iregular, yang ditutupi di sebelahterlepas secara kontinu dan digantikan oleh progeni sel puncadi lapisan epitelial basal. Lamina propria memiliki papila yang anterior oleh sejumlah besar tonjolan kecil yang disebutmirip dengan papila dermis kulit, dan menyatu dengan sub- papilla. Sepertiga posterior lidah dipisahkan dari dua pertigamukosa yang mengandung keleniar liur kecil yang difus. Di bagian anterior oleh batas berbentuk huruf V, yaitu sulcusbibir, terdapat juga otot lurik dan daerah peralihan dari epitelmulut yang tidak berlapis tanduk menjadi epitel bertanduk di terminalis. Di belakang batas ini terdapat pangkal lidahkulit (Gambar 15-3). dengan permukaan yang memPerlihatkan tonjolan-tonjolanLidah kecil berupa tonsila lingualis dan kumpulan nodul limfoidLidah adalah massa otot rangka yang ditutupi oleh suatu (Gambar 15-4).membran mukosa dengan struktur yang bervariasi sesuai Sejumlah besar papilla di bagian anterior lidah merupakan peninggian membran mukosa yang memiliki berbagai bentuk dan fungsi. Terdapat empat tipe papilla yang dikenali (Gambar 15-4): ' Papilla filiformis (Gambar 15-5) berjumlah cukup banyak, berbentuk kerucut memaniang dan memiliki banyak lapis-Mukosa rXi: eEpitel ilFt.\-Lamina propriaMuskularis mukosa MesenteriumSubmukosa VenaKelenjar submukosa ArteriPembuluh darah Pembuluh limfePleksus saraf submukosa LumenMuskularisLapisan sirkular dalamPleksus saraf mienterikusLapisan longitudinal luarGambar 1E-2. Lapisan dan susunan utama saluran cerna. Diagram skematis yang memperlihatkan struktur bagian usus halus padasaluran cerna, dengan empat lapisan dan komponen utamanya yang disebutkan di sebelah kiri. Usus digantung oleh mesenterium yangmerupakan tempat pembuluh darah dan limfe berjalan dari usus.
248 / BAB 15 **l juga menyekresi suatu lipase yang mencegah pembentukan *# suahr lapisan hidrofobik di atas kuncup kecap yang f mungkin akan menghambat fungsinya. .t' r :\" '!__!,\tr I, :-1.: :fr.i.:: ..j Kuncup kecap juga terdapat di bagian lain rongga mulut, seperti palatum molle, dan secara kontinu menjadi basah olehGambar 1 5.3. Bibir. Mikrograf potongan bibir dengan pembesar- sejr-rm1ah besar kelenjar liur yang tersebar di selurr-rh mukosaan lemah memperlihatkan satu sisi yang dilapisi oleh mukosa mulut.mulut (OM) yang khas, dan sisi berlawanan yang dilapisi oleh kulit(S) berisi folikel rambut (F) dan kelenjar terkait. Di antara bagian Kuncup kecap merupakan struktur ovoid, yang masing-oral bibir dan kulit normal terdapat vermilion (V), atau zona ve\"- masing terdiri atas 50-75 se1, di dalam epitel berlapis lidah danmilion dengan epidermis yang sangat tipis, sedikit berkeratin dan mukosa mulut (Gambar 15-5). Sekitar separuh sel merupakanmerah transparan karena banyaknya mikrovaskular jaringan ikat di sel gustatorik (kecap) yang panjang, yang berganti denganbawahnya. Karena regio ini tidak memiliki kelenjar yang meng- rentang hidup selama 7-10 hari. Sel-sel lain yang dijumpaihasilkan minyak atau keringat, area tersebut rentan terhadap ke- berupa sel-sel penyangga, sel imatur dan sel punca basal yangkeringan dan pajanan udara dingin yang kering. Di dalam, bibirmemiliki otot rangka (M) dan banyak kelenjar liur minor (c). 10x. membelah dan membentuk kedua tipe sel lainnya. Dasar setiapH&E. kuncup berada di lamina basal dan disusupi oleh akson an tanduk, yang membuat permukaannya terlihat keabuan sensorik aferenyangmembentuk sinaps di sel-sel gustatoriknya. atau keputihan. Epitelnya ticlak memiliki kuncup kecap Di ujung apikal sel-sel gustatorik, mikorvili menonjol melalui (dibahas kemudian) dan perannya bersifat mekanis dalam suatu lubang yang disebut pori kecap. Molekul (zat kecap) menyediakan permukaan kasar yang mempermudah per- yang terlarut dalam saliva berkontak dengan mikrovili melalui gerakan makanan selama mengunyah. pori tersebut dan berinteraksi dengan reseptor kecap di per- mukaan se1 (Gambar 15-6).. Papilla fungiformis (Gambar 15-5) berjumlah lebih sedikit, Kuncup kecap mendeteksi sedikitnya lima kategori umum sedikit bertanduk, dan berbentuk jamur dengan inti sensasi kecap: ion logam (asin); ion hidrogen dari asam (asam); jaringan ikat dan sebaran kuncup kecap pada permukaan gr-rla dan senvawa organik terkait (rnanis); alkaloid dan toksin teltentu (pahit); dan asam amino seperti glutamate (umami; atasnya. Papila tersebut tersebar secara acak di antara bahasa Jepang unnmi, gurih). Rasa asin dan asam dihasilkan oleh kanal ion; kategori rasa lain diperantarai oleh reseptor papila filiformis. yang terangkai dengan protein G. Pengikatan reseptor meng- hasilkan depolarisasi sel-sel gustatorik, yang menghasilkan. Papilla foliata kurang berkembang pada orang dewasa, serabut saraf sensorik yang mengirimkan informasi ke otak untuk diolah. Persepsi sensasi kecap dalam makanan me- tetapi terdiri atas rigi (ridge) dan alur paralel pada per- merlukan sensasi penghidu dan lainnya selain aktivitas kuncup mukaan lidah dengan kuncup kecap. kecap.' Papilla vallata (atau papilla circumvallata) berjumlah Faring paling sedikit dan merupakan papilla terbesar di lidah Faring, yakni suatu rongga peralihan antara rongga mulut dan sistem pernapasan dan sistem pencernaan, merupakan daerah serta memiliki lebih dari separuh kuncup kecap pada lidah komunikasi antara daerah hidung dan laring (Gambar 15-1). manusia. Dengan diameter sebesar safu sampai tiga mm, Faring dilapisi epitel berlapis gepeng tak bertanduk di area tujuh sampai dua belas papilla vallata sirkular normalnya yang berlanjut ke esofagus dan dilapisi oleh epitel bertingkat berbentuk garis huruf V tepat di belakang sulcus terminalis. Duktus dari sejumlah kelenjar liur (Ebner) serosa bermuara silindris bersilia dengan sel goblet di daerah dekat rongga ke dalam alur dalam yang mengelilingi setiap papilla vallata. Susunan seperti parit menimbulkan aliran cairan hidung. secara kontinu di atas kuncup kecap yang berlimpah pada sisi papilla tersebut, yang menyapu partikel makanan di Faring mengandung tonsil (dibahas di Bab 14) dan mukosa dekatnya sehingga kuncup kecap dapat menerima dan faring juga memiliki banvak kelenjar liur mukosa kecil dalam memproses stimulus pengecapan yang baru. Kelenjar ini lamina proprianya, vang terdiri atas jaringan ikat padat. Otot konstriktor dan longitudinal di faring berada di luar lapisan ini. Gigi Pada manusia dewasa, normalnya terdapat 32 gigi permanen, yang tersusun dalam dua lengkung simetris bilateral di tulang maksila dan mandibula (Gambar 15-7). Setiap kuadran me- miliki 8 gigi: 2 insisivus, 1 kanir.rus, 2 premolar, dan 3 molar tetap. Dua puluh dari gigi-gigi permanen ini berasal dari gigi desidua (susu) yang akan terlepas; sisanya adalah gigi molar tetap yang tidak memiliki prekursor desidua. Setiap gigi me- miliki mahkota yang menonjol di atas gingival, suatu bagian leher yang menyempit di gusi, dan satu atau lebih akar gigi di bawah gingiva yang menahan gigi pada kantong tulang yang disebut alveoli, satu untuk masing-masing gigi (Gambar 15-7). Mahkota gigi (korona dentis) ditutupi oleh email yang sangat keras dan akar gigi ditutupi oleh jaringan yang mirip- tulang, yaitu sementum. Kedua lapisan penutup ini bertemu
SALURAN CERNA I 249Epitel Epitel Kuncup kecapPapila filiformisEpitel Kuncup kecap Badan lidah ! t\!,r.Papila fungiformis Apeks lidah Papila foliata Permukaan dorsal lidahGambar 15-4. Lidah dan papilla lingualis. Sepertiga posterior merupakan akar lidah dan dua pertiga anterior merupakan badan lidah.Mukosa akar lidah dipenuhi dengan massa nodul limfoid yang dipisahkan oleh kriptus, yang kesemuanya membentuk tonsila lingualis. Dibadan lidah terdapat keempat jenis papilla yang kesemuanya mengandung intijaringan ikat yang dilapisi dengan epitel skuamosa berlapis.Papilla filiformis yang runcing menimbulkan friksi yang membantu menggerakkan makanan selama mengunyah. Papilla foliata yangmenyerupai rigi pada sisi lidah berkembang paling baik pada anak-anak. Papilla fungiformis tersebar pada permukaan dorsal dan 6-12papilla vallata yang sangat besar terdapat berupa garis V di dekat sulcus terminalis. Kuncup kecap terdapat pada papilla fungiformis danfoliata tetapi lebih banyak pada papilla vallata.Gambar 15-5. Papilla lingualis. (a): Potongan permukaan dorsal lidah memperlihatkan papilla filiformis (Fl) dan papilla fungiformis (F).Kedua tipe tersebut merupakan peninggian jaringan ikat (CT) yang dilapisi oleh epitel skuamosa berlapis (SS), tetapi tipe filiformisberbentuk runcing dan sangat berkeratin sementara tipe fungiformis berbentuk jarum, sedikit berkeratin dan memiliki sedikit kuncupkecap. (b): Mikrograf memperlihatkan sebuah papilla vallata yang sangat besar dengan dua gambaran utama: banyak kuncup kecap (TB)di sampingnya dan sejumlah kelenjar liur (GL) kecil yang bermuara ke dalam celah atau parit yang terbentuk dari peninggian mukosa disekitar papilla. Kelenjar-kelenjar tersebut secara kontinu membasahi celah tersebut dan memperbaharui cairan yang berkontak dengankuncup kecap. Tujuh sampai 12 papilla vallata di lidah mengandung lebih dari separuh 1 0.000 kuncup kecap di mulut dan faring manusia.Kedua gambar dengan pembesaran 20x. H&E.
250 / BAB 15 Pori kecap Epitel skuamosa berlapis Kuncup kecapMikrovilikecapSel kecap Pori kecap lnti sel kecapSelpenyanggaSel basal lnti sel penyanggaSarafsensorik bd?e:n:g!a::n1f&un6gs:i^yIaun,gl:bueplum kecap. (a): Gambarsebuah kuncup kecap, yang memperlihatkan set-set (kecap) gustatorik, set penyangga diketahui dan sel punca basal. Mikrovili di ujung sel gustatorik berproyeksi melaiui iubang di epitei, yuit, p6rismkbeeeedcrsliakakpiiptp.iusiAnntpki sapbodaunadlaatpspeesernemmsl oupbkrueiaknsacaanarfaenblriadeslaneahmlm.aae1hta4m.u0PaxmsaduduaakkniopuSsejaum0n0bmgxe.usbHlauar&tas,Eank.lukknuucanutc,puppkoerkiceakcpeactapeprdbdaeannptabutektresbrielnihrauappts,addkaeunnmginpatuni lpasanenlj,a\"g1nugsyt\"ran\"itgpo\"rindkya. up(nabtg):gdpiuliahdadaat nseegpcuitasertlaastohkruisikatomslooegsrtiasa di bagian leher gigi. Bagian terbesar gigi terdiri atas materi Berbeda dengan tulang, dentin tidak mengatami per_ berkapur lairy yaitu dentin, yang mengelilingi ruang berisi gantian atau remodeling dan tetap ada sebagai jaringanjaringan ikat lunak yang dikenal sebagai rongga pulpa bermineral dalam waktu lama setelah odontoblas hancur. (Gambar 15-7). Rongga pulpa menyempit di akar sebagai kanal radiks, yang meluas ke apeks setiap radiks, tempat terdapatnya Karena itu, gigi dapat bertahan meskipun putpa dan sebuah lubang (foramen apikal) yang memungkinkan pem- odontoblasnya telah hancur akibat infeksi (canalbuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf keluar masuk rongga treatment). Pada gigi dewasa, pengrusakan email petapispulpa. figamen periodontal adalah berkas jaringan ikat oleh erosi akibat pemakaian atau karang gigi biasanya fibrosa dengan serat kolagen yang tertanam di dalam sementum memicu reaksi pada odontoblas yang menyebabkandan tulang alveolar, yang menahan gigi dengan erat dalam odontoblas mulai menyintesls u/ang unsur-unsur dentin.saku tulangnya (alveolus). -,,. -=.,::;-:.r.t i:J,.'=-i';._i lLi;;'lir$i11,.:;11fl-1,aiti:,,.11.t-ii;1.i:l!i.liDerrn d-inGgiing,i sensitif terhadap beberapa stimulus, seperti panas,Dentin adalahjaringan berkapur yang terdiri atas 70% kalsium trauma, asam, dan semua stimulrrshidroksiapatit sehingga membuatnya lebih keras daripada dan pH ir-rl di-tulang. Matriks organik mengandung serabut kolagen tipe Idan glikosaminoglikan yang disekresi oleh odontoblas, yaitu rasakan sebagai nyeri. Pulpa banyak mengandung serabutsel tinggi terpolarisasi yang melapisi permukaan dalam gigi(Gambar 15-8). Mineralisasi matriks predentin melibatkan saraf dan sejumlah serabut saraf tak bermielin menjulur kevesikel matriks pada suafu proses yang serupa pada osteoid(Bab B). Prosesus-prosesus odontoblas apikal yang memanjang dalam tubulus dentis di dekat rongga pulpa (Gambar 15-9).dan langsing berada dalam tubulus dentis (Gambar 15-9) yangmempenetrasi seluruh ketebalan dentin dan semakin me- Berbagai stimulus dapat menyebabkan pergerakan cairanmanjang seiring bertambahnya ketebalan dentin. Di sepanjang dalam fubulus dentis, yang merangsang seratut saraf yangstrukfur tersebut, prosesus tersebut menjulurkan cabang-91bang halus menjadi cabang-cabang lateral tubulus yang berada di dekat prosesus odontoblas.lebih kecil (Gambar 15-8). Odontoblas tetap aktif menyekresipredentin pada usia dewasa, yang membuat ukuran rongga EH,lntrpulpa semakin mengecil. Email adalah komponen tubuh manusia yang paling keras dan terdiri atas kira-kira 98% mineral dan materi organik lainnya yang terdiri atas sedikitnya dua protein unik, amelogenin dan enarnelin, tetapi tanpa kolagen. Ion lain seperti fluoride, dapat terikat atau teradsorbsi oleh kristal hidroksiapatit; email ying
SALURAN CERNA I 251lnsisor sentral (7-8 tahun) erg/ rita; Palatam durumlnsisor lateral (8-9 tahun) -Molar 1 (6-7 tahun)Molar2 ('12-13 tahun)Molar 3 (17-25 tahun)Molar 3 (17-25 tahun) Gigi bawah Kanal radiksMolar 2 ('11-13 tahun) b\"q Sementum - --Molar 1 (6-7 tahun) LigamenPremolar 2 (11 -12 lahun) periodontalPremolar 1 (10-12 tahun) Alveolus gigi--Taring (9-'10 tahun)Insisor lateral (7-B tahun)-Insisor sentra| (6-7 tahun1Gambar 15-7. Gigi. Semua gigi serupa secara embriologis dan histologis. (a): Penulangan gigi permanen diperlihatkan serta usia per-kiraan terjadinya erupsi setiap gigi. (b): Diagram struktur internal molar serupa dengan struktur semua gigi, dengan mahkota yang dilapisiemail, akar berlapis sementum yang menambatkan gigi pada tulang alveolar rahang, dan suatu bagian leher yang sempit tempat ber-temunya email dan sementum di gusi. Rongga pulpa melebar ke dalam bagian leher dan terisi dengan jaringan ikat mesenkimal yangtervaskularisasi dan terinervasi. Pembuluh darah dan saraf memasuki gigi melalui foramen apikal di ujung akar.mengandung fluorapatit lebih tahan terhadap disolusi asam mengandung pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah danoleh mikroorganisme sehingga fluorida ditambahkan pada serabut saraf bermielin masuk melalui foramen apikal danpasta gigi dan suplai air minum. bercabang-cabang. Sebagian serabut saraf kehilanp;an selubunp; mielinnya dan terjulur ke dalam tubulus dentis. Serat pulpa Email terdiri atas batang atau kolom panjang, yaitu batang sensitif terhadap nyeri.email (prisma), yang digabungkan oleh email lain. Setiapbatang membentangi seluruh ketebalan lapisan email; susunan Pe Rrooor.rsruvbatang dalam kelompok-kelompok sangat penting untuk ke- Periodonsium terdiri atas struktur-struktur vang bertanggungkuatan dan sifat mekanis email. jawab untuk mempertahankan gigi di dalam tulang maksila Pada gigi yang sedang berkembang, matriks email disekresi dan mandibula. Periodonsium terdiri atas sementum, ligamen periodontal, tulang alveolar, dan gingiva.sel yang disebut ameloblas, yang masing-masing menghasilkansebuah prisma email (Gambar 15-10). Ameloblas merupakan Sementum menutupi dentin akar gigi dan susunannyasuatu sel tinggi terpolarisasi dengan banyak mitokorrdria, serupa dengan hrlang, meskipun tidak terdapat osteon danretikulum endoplasma kasar dan apparatr-rs Golgi yang ber- pembulr-rh darah. Sementum lebih tebal di daerah apikalkembang baik dan prosesus ameloblas, yaitu prosesus radiks, tempat sementosit berada di lakuna, yaitu sel yangameloblas, yang mengandung sejumlah besar granrrl sekresi memiliki tampilan osteosit. Namun, tidak seperti osteosit,berisikan protein yang membentuk matriks email. Setelah sementosit tidak saling berkomunikasi melalui kanalikuli danselesai membentuk email, ameloblas membenfuk selapis epitel zat nutrisinya berasal dari jaringan eksternal. Seperti tulang,pelindung yang menutupi korona dentis sampai terjadinya sementum bersifat labil dan bereaksi terhadap stres yangerupsi gigi. Fungsi protektif ini sangat penting untuk mencegah dialaminya dengan meresorpsi iaringan tua atau menghasilkanterjadinya defek pada email. Email dihasilkan oleh sel-sel ektodermal, sedangkan se- jaringan baru. Produksi sementurn yang kontinu di apeksbagian besar struktur gigi lainnya berasal dari sel-sel meso- APLIKASIMEDISdermal dan krista neuralis. Bersama-sama, sel-sel tersebutmenghasilkan serangkaian struktur di sekitar rongga mulut Dibandingkan dengan tulang. sementum memitiki aktivitasyang berkemban& organ email, yang masing-masing mem- metabotik yang lebih rendah karena tidak disuplai oleh pembutuh darah. Hal ini memungkinkan pergerakan gigibentuk satu gigi (Gambar 15-11). di dalam tulang alveolar oleh alat bantu ortodontik tanpa terjadinya resorpsi akar yang berarti.Pr rr paPulpa dentis terdiri atas jaringan ikat longgar yang menyerupaimesenkim. Komponen utamanya adalah lapisan odontoblas,sejumlah besar fibrob1as, serabut kolagen ha1us, dan substansidasar (Gambar 15-11). Pulpa merupakan jaringan yang banyak
252 / BAB 15 ti:T,tt+Dr- :.jrf ,..:;!i !1-. .r:,;. - t:;ri.ii_ . i ::1 1, .,l:it ,, :']r.'.ar{.\" ;,\"' '.., :!si 1&# . l!:)jn: :#:r'iq:' ,,:. ,{;..:l..f. : !9j.:'- '1i4, .+a\",l;i.-a- fi tq,$ir,.*i +ry ir,: r,\" - .:i!jh }i F1 r!_' {9,.,1 :.:. r|:,'.a*tIl ,'ffi: #rt:t'i:ii'l.,a,:-;:: '::,.!..rr j,:,.:.:.:a: r-;:f:::r1::i:r.r.: . : .;. : - ,.:lriaE:.:i.il r;.ifi:, rlg'.;.gi*n*\"' ''Gambar 75-8. Dentin dan odontoblas. (a): Odontoblas (O) merupakan sel terpolarisasi panjang yang berasal dari mesenkim ronggapulpa yang berkembang (PC). Odontoblas khusus untuk sintesis kolagen dan GAG dan terikat bersama-iama oleh kompleks taut berupasuatu lapisan tanpa lamina basal sehingga matriks yang kaya-kolagen dan disebut predentin (P) hanya disekresikan di ujung apikalnyapada permukaan gigi. Kira-kira pada hari pertama sekresi, predentin mengalami mineralisasi menjadi dentin (D) berupa kristal hidroksiapatityang terbentuk dalam proses yang serupa dengan proses yang terjadi pada osteoid tulang yang sedang berkembang (Bab g). Denganproses tersebut, kolagen diselubungi dan matriks berkapur menjadi lebih bersifat asldofilik dan terpulas agak berbeda dari predenlin.Ketika sekresi predentin bermula, suatu penjuluran apikal dari setiap sel, yaitu prosesus odontoblas (Op), terbentuk dan dikelilingi olehmatriks baru. Seiring dengan bertambahnya ketebalan lapisan dentin-predentin, prosesus tersebut memanjang. Bila pembentukan gigisudah terselesaikan, odontoblas menetap dan prosesusnya bertahan di kanal yang disebut tubulus dentis yang berjalan melalui seluruhketebalan dentin. 400x. Mallory trichrome. (b, c): Prosesus odontoblas dapat terpulas perak dan tampak bercabang di dekat pertautandentin dengan email (E) dan di sepanjang bagiannya dekat sumbernya (c), dengan cabang lateral yang menempati kanalikuli yang lebihkecil di dalam dentin. Kedua gambar dengan pembesaran 400x. Perak. (d): Hubungan prosesus odontoblas ini (Op) dengan odontoblas(O), yang tampak dengan inti yang terpulas pada gambar ini, penting untuk pemeliharaan dentin pada gigi dewasa. 400x. Mallory trichrome.(Gambar 1S-Bb, c dan d digunakan atas izin dari M.F. Santos, Department of Histology and Embryology, lnstitute of Biomedical Sciences,University of 56o Paulo, Brazil.)mengkompensasi ausnya gigi secara fisiologis dan memper- hubungkan sementum dengan tulang alveolar pada saku gigitahankan kontak erat antara radiks dentis dan sakunya. (Gambar 15-12). Hal tersebut memungkinkan pergerakan ter- batas gigi di dalam kantong tersebut dan serat-serat kolagen Ligarnen periodontal terdiri atas jaringan ikat dengan tebal150 hingga 350 prm dengan berkas serat kolagen yang meng- tersusun untuk meredam tekanan yang timbul selama proses
SALURAN CERNA I 253 b ',: l:iGambar 75-9. Ultrastruktur tubulus dentis. (a): TEM memperlihatkan kalsifikasi dentin (D) pada tepinya dengan predentin (P) yangbelum terkalsifikasi. Suatu prosesus odontoblas (OP) dengan mikrotubulus dan sedikit vesikel sekretorik menempati banyak ruang (S) ditubulus dentis. Suatu prosesus terjulur dari setiap odontoblas dan tubulus berlanjut sepenuhnya melalui lapisan dentin. 32.000x. (b):Potongan melintang prosesus odontoblas (OP) di dekat predentin (P) memperlihatkan hubungannya yang dekat dengan serabut saraftakbermielin (N) yang terjulur di tempat tersebut dari serabut dalam rongga pulpa. Saraf tersebut berespons terhadap berbagai rangsangan,seperli udara dingin, yang mencapai serabut saraf melalui tubulus dentis. 61.000x. , :.:. b.,:.Gambarl5-10. Ameloblasdanemail.Ameloblas(A) merupakansel terpolarisasi tinggi denganujungapikal yangawalnyaberkontakdengan dentin (D). Ameloblas tergabung membentuk selapis sel yang dikelilingi di basal oleh jaringan ikat (CT). Saat odontoblasmenyekresi predentin, ameloblas menyekresi matriks yang sedikit mengandung kolagen, tetapi kaya akan sejumlah glikoprotein yangcepat memulai pembentukan kalsium hidroksiapatit untuk membuat email, materi terkeras di tubuh. Email membentuk suatu lapisan,tetapi terdiri atas batang atau prisma email, yang tergabung secara solid dengan lebih banyak email\" Setiap batang email menggambarkanproduk suatu ameloblas. Tidak terdapat proses yang terjadi di email dan lapisan ameloblas di sekitar mahkota yang berkembangsepenuhnya menghilang selama erupsi gigi. Gigi yang kehilangan kalsifikasinya untuk sediaan histologi biasanya kehilangan lapisanemail sepenuhnya. 400x. H&E. (b): Mikrograf sediaan tipis gigi yang dibuat melalui penggilasan (grinding). Tubulus halus dapat diamati pada dentin (D) dan batangyang tersusun dengan cara yang sama dapat diamati secara tersamar (panah) pada email (E). Garis yang lebih menonjol yang melintasemail secara diagonal menggambarkan pedambahan garis pertumbuhan yang terbentuk saat matriks email disekresikan secara sikltkoleh lapisan ameloblas. 400x. Tidak terpulas.pengunyahan. Hal tersebut mencegah transmisi tekanan suportif, protektit sensorik dan nutrisi. Kolagen ligamen periodontal ini memiliki laju pergantian yang sangat tinggilangsung pada tulang, yang dapat berakibat resorpsi tulang (yang terlihat melalui autoradiografi) dan sejumlah besar kandungan kolagen yang dapat larut dengan celah di antarasetempat. Tidak seperti ligamenbiasany4 ligamen ini memilikisangat banyak sel dan suplai darah dan persarafan yang serat-serat tersebut yang dipenuhi glikosaminoglikan (GAG).berlimpah sehingga ligamen periodontal memiliki fungsi
254 / BAB 15 :i !ri.;rri:i;r'.iti|!:l+rrj:hlr:',i.ifl.liii.ti:,,l:\":T+ r.:.1:li;, aGambar 15-11 . Pembentukan gigi. Pembentukan gigi dimulai dalam enam minggu perkembangan manusia ketika epitel ektodermalyang melapisi rongga mulut mulai tumbuh ke dalam mesenkim di bawahnya pada rahang yang sedang berkembang. Pada sederetantempat yang sesuai untuk bakal gigi, sel-sel epitel tersebut berproliferasi ekstensif dan tersusun berupa organ email, dan masing-masingberbentuk sepedi gelas anggur dengan tangkai yang awalnya masih melekat pada lapisan mulut. Ameloblas terbentuk dari lapisanterdalam sel di organ email. Sel mesenkimal dalam bagian konkaf organ email termasuk sel krista neuralis yang berdiferensiasi sebagailapisan odontoblas dengan ujung apikalnya yang berkontak dengan ujung apikal ameloblas. (a): Bila produksi dentin dan email telahdimulai, organ email tampak seperti pada mikrograf ini. Lapisan ameloblas (A) terpisah dari epitel email luar (OEE) oleh suatu regio tebalpenyelip yang banyak mengandung GAG tetapi lebih sedikit sel yang tersebar. Mesenkim mengelilingi organ email dan sejumlah bagiannyamulai mengalami penulangan intramembranosa (B) dan membentuk rahang. Di dalam rongga setiap organ email, sel mesenkimmembentuk papilla dentis (DP), dengan sel terluar berupa lapisan odontoblas (O) yang menghadap ameloblas. Kedua lapisan sel tersebutmulat bergerak menjauh saat odontoblas mulai memproduksi Iapisan predentin (PD). Kontak dengan dentin menginduksi setiap ameloblasuntuk mulai menyekresi batang atau prisma matriks email. Email antar prisma yang mengalami kalsifikasi secara perlahan menyatukansemua batang email menjadi suatu massa solid yang sangat kuat. 20x. H&E\" (b): Detail organ email pada tahap lanjut yang memperlihatkan lapisan predentin (P) dan dentin (D) dan lapisan email (E), besertasusunan lapisan sel yang menghasilkan materi tersebut. Odontoblas (O) berkontak dengan mesenkim yang sangat bersifat selular dipapilla dentis (DP) yang akan menjadi rongga pulpa. Ameloblas (A) mendominasi di organ email yang kini lebih tipis, yang sangat dekatdengan iulang yang berkembang (B). Detail lapjsan sel tersebut diperlihatkan lebih lanjut pada Gambar 15-8, 15,9 dan 15-'10. Pembentukanemail berlanjut hingga sesaat sebelum erupsi gigi; pembentukan dentin berlanjut setelah erupsi hingga gigi sepenuhnya terbentuk.Odontoblas tetap berada di sekitar rongga pulpa dengan prosesus yang menembus lapisan dentin dan menghasilkan faktor yangmembantu mempertahankan dentin. Sel mesenkimal yang berada dekat organ email berdiferensiasi menjadi sel sementum dan jaringanperiodontal lainnya. 120x. H&E. APTIKASI MEDIS sepanjang akar gigi, dengan beberapa pembuluh dan saraf yang memasuki pulpa di foramen apikai di setiap radiks. Laju penggantian kolagen dalam ligamen periodontal yang tinggi memungkinkan proses-proses yang me- Gingiva adalah membran mukosa yang melekat erat pada periosteum tulang maksila dan mandibula (Gambar 15-13). mengaruhi sintesis protein atau kolagen, seperli defisiensi Gingiva terdiri atas epitel berlapis gepeng dan lamina propria yang mengandung banyak papil jaringan ikat. Bagian khusus protein atau vitamin C (scurvy), dapat menyebabkan epitel ini, yang disebut epitel pertautan, melekat pada email gigi melalui kutikula yang menyerupai lamina basal tebal. Sel- atrofi ligamen ini. Akibatnya, gigi akan \"goyah\" di dalam sakunya; pada keadaan yang ekstrem, gigi dapat ter- sel epitel melekat pada kutikula ini melalui sejumlah besar lepas. hemidesmosom. Di antara email dan epitel terdapat sulkus gingiva, yakni suatu lekuk dengan kedalaman mencapai 3 Tulang alveolar berkontak langsung dengan ligamenperiodontal, yang bertindak sebagai periosteumnya. Tulang ini mm/ yang mengelilingi leher gigi (Gambar 15-13a).merupakan jenis tulang imatur (tulang primer) dengan serat APtlKAgl MEDIS ' ,: . ::. . .: :r : : 'ikolagen yang tidak tersusun dengan pola lamelar seperti yangterdapat pada tulang dewasa. Banyak berkas serat kolagen Kedalaman sulkus gingivus, yang diukur saat pemeriksaan klinis, sangat penting dan dapat mengindikasikan adanyaligamen periodontal menembus tulang ini dan meng- penyakit periodontal.hubungkannya dengan sementum (Gambar 15-12). Tulangyang terdekat dengan akar gigi membentuk saku. Pembuluhdarah menerobos tulang alveolar dan ligamen periodontal di
SALURAN CERNA I 255ESOFAGUS adalah epitel selapis silindris, dan selnya menghasilkan lapisan mukus protektif. Glikoprotein yang disekresi sel-sel epitelBagian saluran cerna yang disebut esofagus merupakansaluran berotot yang berfungsi meneruskan makanan dari mengalami hidrasi dan bercampur dengan lipid dan ionmulut ke lambung. Esofagus dilapisi epitel berlapis gepengtanpa lapisan tanduk dengan sel-sel Punca yang tersebar di bikarbonat juga dilepaskan dari epitel tersebut unluk mem- bentuk suatu lapisan gen hidrofobik kental dengan gradienseluruh lapisanbasal (Gambar 15-14). Pada umumnya, lapisan- pH dari hampir sebesar 1 pada permukaan lumen hingga 7lapisannya sama dengan bagian saluran cerna lain. Di dalam pada sel epitel. Mukus yang melekat erat pada permukaansubmukosa, terdapat kelompok-kelompok keleniar kecil epitel sangat efektif untuk melindungi, sementara lapisanpensekresi mukus, yaitu kelenjar esofagus dengan sekret yang mukus pada permukaan lumen lebih larut dan sebagianmemudahkan transPor makanan dan melindungi mukosaesolagus. Di dalam lamina proPria daerah dekat lambung, ter- APLIKASIMEDISdapat kelompok kelenjar, yaitu kelenjar kardiak esofagus/ Stres dan faktor-faktor psikosomatik; zat-zat yang dimakanyang juga mensekresi mukus. sepefti aspirin, obat anti-inflamasi nonsteroid, atau etanol; Menelanbermula dengan gerakanyang dapat dikendalikan, h ip e rosmot a Iita s m a ka n a n ; d a n be be ra p a m i kroo rg a n i smetetapi diakhiri dengan peristalsis involunter. Pada sepertiga (misalnya Helicobacter pylori) dapat merusak lapisanproksimal esofagus, lapisan muskular hanya terdiri atas otot epitel dan berakibat timbulnya ulkus. Ulkus awal dapatrangka seperti otot rangka lidah. Sepertiga tengah mengandung menyembuh, atau diperparah oleh zat iritatif lokal, yangkombinasi serabut otot rangka dan polos (Gambar 15-14) dan menimbulkan u/serasl tambahan di lambung atau duo-di sepertiga bagian distal esofagus, lapisan muskular hanya denum. Proses yang memungkinkan mukosa lambungterdiri atas sel-sel otot polos. Hanya bagian esofagus terdistal, secara cepat memulihkan kerusakan superfisialnya akibatdi dalam rongga peritoneum, yang ditufupi lapisan serosa. beberapa faktor, berperan sangat penting sebagaiSisanya ditutupi selapis jaringan ikat longgar, adventisia, yang mekanisme pertahanannya, sepefti halnya aliran darah yang memadai untuk menuniang aktivitas fisiologismenyafu dengan jaringan sekitar. lambung. Setiap ketidakseimbangan antara agresi dan proteksi dapat menimbulkan perubahan patologis Misal'LAMBUNG nya, aspirin dan etanol mengiritasi mukosa antara lain dengan mengurangi aliran darah mukosa. Beberapa obatLambung, seperti halnya usus halus, adalah organ camPuran anti-inflamasi menghambat produksi prostaglandin tipe E,eksokrin-endokrin, yang mencerna makanan dan menyekresi yaitu zat yang sangat diperlukan untuk proses alkalinisasihormon. Lambung merupakan bagian yang melebar di saluran lapisan mukosa dan karenanya, penting untuk proteksi.cerna, yang fungsi utamanya adalah melanjutkan Pencernaankarbohidrat yang sudah dimulai di mu1ut, menambah cairanasam kepada makanary mengubah makanan oleh kerja ototmenjadi suatu massa kental (kimus), dan membantu di-mulainya pencernaan protein oleh enzim pepsin. Lambungjuga menghasilkan lipase lambung yang mencerna trigliseridadengan bantuan lipase lidah. Inspeksi umum memperlihatkanempat daerah: kardia, fundus, korpus, dan pilorus (Gambar15-15). Karena struktur bagian fundus dan korpus identiksecara mikroskopis, hanya tiga daerah yang dapat dikenalisecara histologis. Mukosa dan submukosa lambung yangkosong memperlihatkan lipatan-lipatan memanjang yang di-kenal sebagai rugae, yang akan mendatar bila lambung terisimakanan. Dinding pada semua regio lambung tersusun atas empat lapisan utama (Gambar 15-16)'Mukosa *tVDengan perubahan mendadak di taut esofagogastrik, mukosa Gambar 15-12. eulpa dentis. Bagian tepi pulpa dentis me-lambung terdiri atas epitel permukaan yang berlekuk kedalam lamina proPda dengan kedalaman yang bervariasi, dan ngandung susunan odontoblas (O) yang berkontak dengan dentin (D) di sekitarnya. Di bagian sentral, pulpa terdiri atas jaringan ikatmembentuk sumut-sumur lambung (foveola gastrika) yang halus dan sangat selular, yang sangat menyerupai mesenkim(Gambar 1,5-17 dan 15-18). Ke dalam foveola gastrika ini, tak terdiferensiasi tetapi dengan banyak venula berdinding tipis (V)dicurahkan isi kelenjar tubular bercabang yang khas untuk dan kapiler. Pulpa memiliki jaringan retikular dan serat kolagen halus lainnya, dengan banyak substansi dasar. Serabut sarafjugasetiap bagian lambung (kardiak, korpus dan pilorus). Se1-se1 dijumpai. Suplai darah dan persarafan memasuki rongga pulpapunca untuk keseluruhan lapisan epitel lambung berada di melalui foramen apikal pada apeks radiks. 150x. H&E.iegio atas kelenjar tersebut di dekat sumur lambung. Laminapropriayangtervaskularisasi danmengelilingi sertamenunjangsumur dan kelenjar tersebut mengandung serabut otot polosdan sel limfoid. Yang memisahkan mukosa dari submukosa dibawahnya adalah selapis otot polos, yaitu muscularis mucosae(Gambar 15-16). Bila permukaan lumen lambung diamati di bawah pem-besaran lemah, akan tampak banyak invaginasi kecil melingkaratau lonjong di epitel pelapis. Invaginasi ini adalah muarafoveola gastrika (Gambar l5-I7 dan 15-18). Epitel yangmenutupi permukaan dan melapisi lekukanlekukan tersebut
256 / BAB 15FG fuip'*Wi;,rii* *,1,' ;]) o.'l'' i:\",;i; h:t rt, u' ;;!'; r.':,;: \" ;i*f*ffiry1t+'tr::'\"..;_'.'''f,,i*'?,t$\"i?4r'^=dl*+-*]l j;i;'i1ffi-*d \,w .+47-T ,F-'i,ti ;il ;; ;;ffib:i.{kydgGaeunnasggmi.atna(bamaj)a:prraMin1kig.5kar-Go1ngu3rpsa.iefrPmigoeeisgrmtiieoiultdiekmoridnbe(taPkiuna)mylsyaia.fkinkPgalaespmriiisoeyadlaanopnnsigsteiiulmtmeueplmaistnepegletirabaliephlvralegatkopigailsainrtye(agrBdnu)gisrdii.maanGetanudsyseeisnlbuegebambunaenslgnigit(uaFjammGrei,)nnglmtiugaemannmgikpheaeantrditloaaudpmmoinndtapaeelnptri(rinooppLd(r)Doi.an)1,t(a0dLxlepi.sn),H.gJ&atauEnrli.ansgneadgnikaitilkvsaeutolbkleaurrsla, -gdnuajusntidyb(Baienlr)ikgg(ebaLm)dmi:gibseaMeanmibntkuugermotngdsrianepaniemf rbmmieoeneedrttlmoaoinnpbpdtileasaarliisklsidh.sea1(etnL0kbt)0ai.anxng2.' 0aSHl0iieg&xpma.Eeme.rpineou(tncsluatt)mue:smuaMmnmikpepreaomirklgivbroroeeadsonfoirltnauimutrkaseldmsid(eLpekl)eanardpgnlieiahstonnagnttikapgcaniasnghibmagaykianaodtyneaattreniiknrmupjpuioteegalanmsaryibesbsuareeulsurrpiahl.aatindkjtauourtllaaadhgnenegnynaygapa(nanVgd)laaddpiatsuineslakainrnnegssseieakrsatmvineekoenoltaldueramhl(aBsm(e)Cld)tpueyalnaangnnjaaggnnagsblevbedeeraoksnalaagsrr ,]vttpmGrioodaeallanuonmsksngvtabeb(eknrearisrdrrkita)ueal1ndnty5giidpal'uae1nkkp4egoisl(t.eoamsntEnsejyas)mlauo,r nafplamrgae,gmurydulkiaiihsnkon.aoasgtn(akapttare)roen:orlspPpmoosrofetiuaaotconsgan(cgurLguasaPslan)ae(,rGucilsaodtLornadna)gnioyitlmsouaoendntpogipgnaitetaunnbpldjteoaieinnrlnsomgagoslufpaeamdagsarduuoanassfactmmrgmuaeuelnealskasmravilmsupneieiresmsrdmmlaiuuhlepkcaeptotukprasalsediahnnaea(eDtglm(kaaM)anumnkaMkbneo)ka.s.opar2mDei0ynriba0mi.ibnxnuTag.akrwHsataeian&arshoEdnjtsi.ormriltutuaemrktarasionnsesgabaeklu.patti4ete(d0rkldaxasar.nikpauoHanatt&om)tEsdodu.asiba(nbmbasb)uw:eekarrpoalhaosbptakouronstyngaodtarntaoongnlttercerna oleh pepsin serta bercampur dengan isi lumen. Asam mempertahankan pH intrasel dan produksi bikarbonat. Lini pertahanan ketiga adalah jalinan sirkulasi di bawahnya yanghidroklorida, pepsin, lipase, dan empedu dalam lumen menyediakan ion bikarbona! nutrien dan oksigen ke sel_sel mukosa, sambil menghilangkan produk metabolik beracun.lambung kesemuanya harus dianggap sebagai agresor endogen Sejumlah besar vaskularisasi juga menunjang penyembuhanyang potensial di lapisan epitel. Sel epitel permukaan juga luka superfisial secara cepat pada mukosa.membentuk lini pertahanan yang penting berkat produksimukusnya, taut antarselnya dan pengangkut ion yang
SALURAN CERNA I 257 Duodenum Kelenjar Limfo- nodulus Muskularis mukosaPilorus Submukosa KorpusGambar 15-15. Bagian-bagian lambung. Lambung merupakan suatu pelebaran muskular pada saluran cerna tempat terjadinya pen-cernaan mekanis dan kimiawi. Lapisan muskularis terdiri atas tiga lapisan untuk mencampur isi lambung secara menyeluruh sebagaikimus: suatu lapisan longitudinal luar, lapisan sirkular tengah dan lapisan oblik internal. Mukosa lambung memperlihatkan perbedaanhistologis di kardia, fundus atau korpus, dan pilorus. Sel yang menyekresi HCL dan pepsin terbatas terutama di area korpus dan fundus.Kelenjar kardia dan pylorus terutama menghasilkan mukus'
/258 BAB '15 flffi dan bagian dasar; distribusi sel-sel epitel dalam kelenjar gastrik tidak merata (Gambar 15-15 dan 15-20). Bagian isthmus, di dekat sumur lambung, mengandung sel-sel mukosa berbeda yang bermigrasi dan menggantikan sel mukosa permukaary sedikit sel punca yang tidak terdiferensiasi, dan sel parietal (oksintik); bagian leher kelenjar tercliri atas sel-sel punca, sel leher mukosa (berbeda dari sel mukosa isthmus), dan se1 parietal (Gambar 15-20); dasar kelenjar mengandung sel parietal dan sel zimogen (chiefl. Berbagai sel enteroendokrin tersebar di bagian leher dan dasar kelenjar. d,a,lSaeml-slealmkbeulenngja. rSliafamt-bsiufantgpteernsteinbgutsmeteiampilkikeilefnujnagr stierusteabmuat adalah sebagai berikut: . Sel mukosa leher terdapat berkelompok atau sendiri_ sendiri di antara sel-sel parietal di bagian leher kelenjar gastrik (Gambar 75-20a). Bentuknya tidak teratur, dengan inti di dasar sel dan granul sekresi di dekat permukaan apikal. Sekresi mukusnya bersifat kurang alkaii dan agak berbeda dari sekresi mukus yang berasal dari se1 mukosa epitel permukaan. ' Sel parietal terutama berada di separuh atas kelenjar gastrik dan lebih sedikit dijumpai di bagian dasar sel. Bentuknya bulat atau berbentuk piramid, dengan satu inti bulat di tengah dan sitoplasma vur-rg .ur-rgut eosinofiIik karena padatnva mitokondria (Gambar 15-20 dan 15_21). Ciri vang paling mencolok dari sebuah sel yang aktif me_ n]'ekresi vang dllihat dengan mikroskop elektron adalah inr.aginasi dalam vang sirkular pada membran plasma apikal, vang membenLr-rk kanalikulus intrasel (Gambar 75-22). SeI parietal menyekresi asam hidroklorida (HCl) Gambar 15-76. OinUing lambung dengan rugae. Mikrograf :iIii$,bH&i*ii$ff.il. ilrilffi f,W&dl$Sffi\Wffi &i$liT?r:E:il+lE; dinding lambung dengan pembesaran lemah di fundus memper_ :'11giifii;gi.i$ lihatkan ketebalan relatif keempat lapisan utama: mukosa (M), submukosa (SM), muscularis externa (ME), dan serosa (S). Dua *',,ii' - l' \"':::itr*l'i: :\"q1,1i;$t:i, rugae (lipatan) terpotong secara transversal dan terdiri atas -'i:= ,'i..'ltaiii ;i:1\";'i,i=, mukosa dan submukosa. Mukosa terkemas rapat dengan kelenjar r,r :--' i rl;i:':'' : . tubular bercabang yang menembus seluruh ketebajan lamina -,:,i propria sehingga lapisan tersebut tidak dapat dibedakan pada l't.i.,-.'l.:'.;. :'.;\"1g,i.:,ii,l;-;,r,'...,-**.'',:,-.tir;.',,it. pembesaran ini. Muscularis mucosae (panah), tepat di bawah ...,',-..,:','*-.'.'l{';- ': i,;r,,t,:':i,':t,\",',*.i :':' \"*Jrn,,.n* ujung basal kelenjar gastrik diperlihatkan. Submukosa terutama berupa jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah (V) dan limfe. il ;:.-. .--,-,.:i.:.::.r-lrr': . ,,,,.,',, ,,,1...*q.;r;,r1.rf;a.-tl.ilf;,^; 12x. H&E. Gambar 15-17. Taut esofagogastrik. pada taut esofagus (E) PeRseoAAN Recro Pnon Muxosn LnvsuNc dan regio kardiak lambung (C), terdapat perubahan mendadak diKardia adalah suatu pita melingkar yang sempit dengan lebar mukosa dari epitel skuamosa berlapis hingga epitel silindris selapis yang berinvaginasi sebagai foveola gastrica (Gp). Mukosa me_1,5-3 cm, pada peralihan antara esofagus dan lambung ngandung banyak kelenjar kardia esofageal (ECG) penyekresi(Gambar 15-15). Pilorus merupakan regio berbentr-rk mukus dengan fungsi yang diperkuat oleh kelenjar kardia mukosaterowongan yang terbuka ke dalam usus halus. Mukosa kedua (CG) yang bermuara ke dalam foveola gastrica superfisial. Untaianregio tersebut mengandung kelenjar tubular yang biasanya muscularis mucosae (panah) memisahkan mukosa dan submukosabercabang dengan bagian sekretorik bergelung yang disebut (SM).60x. H&E.kelenjar kardia dan kelenjar pilorus (Gambar 15-19). Celahyang bermuara ke dalam kelenjar tersebut berukuran lebihpanjang di pilorus. Di kedua regio tersebut, kelenjar ini me_nyekresikan banyak mukus dan lisozim, suatu enzim yangmenyerang d ind ing bakteri. Pada fundus dan korpus, lamina propria mukosa dipenuhikelenjar gastrik tubular bercabang, dan 3 sampai 7 buahkelenjar tersebut mencurahkan isinya ke dalam dasar foveolagastrika. Setiap kelenjar gastrik memiliki bagian isthmus, leher
SALURAN CERNA I 259 '.L ffi, \":;l% il T;',:& .iffi& ce * --. ffi';l &,- fi-GambarlS-18. Sumurdankelenjarlambung,(a):SEMlapisanlambungdenganlapisanmukusyangtelahdihilangkanmemperlihatkansumur lambung (P) yang terletak berdekatan dan dikelilingi oleh ujung apikal poligonal pada permukaan sel mukosa. 600x. (b): Mikrograflapisan yang sama memperlihatkan bahwa sel-sel mukosa permukaan tersebut merupakan bagian epitel kolumnar selapis yang berlanjutdengan lapisan sumur (P). Setiap sumur meluas ke dalam lamina propria dan kemudian bercabang menjadi sejumlah kelenjar tubular.Kelenjar tersebut bercabang lebih lanjut, sedikit bergelung dan mengisi sebagian besar volume mukosa. Di sekitar kelenjar, yang me-ngandung sel-sel lain selain sel kolumnar, sejumlah keciljaringan ikat yang membentuk lamina propria juga diperlihatkan. 200x. H&E.dan faktor intrinsik, suatu glikoprotein yang diperlukan APLIKASIMEDIguntuk ambilan vitamin B' di usus halus. Karbonik Pada kasus gastritis atrofi. baik sel parietal maupun s,etanhidrase menghasilkan H'CO. yang terurai di dalam zimogen jauh berkurang jumlahnya, dan getah lambung sangat sedikit atau sama sekali tak memiliki aktivitassitoplasma menjadi Ht dan HCO. (Gambar 15-23). Sel aktif asam atau aktivitas pepsin. Pada manusia, sel parietaljuga menyekresi K* dan Cl dan ion Cl bergabung dengan merupakan tempat dihasilkannya faktor intrinsik, suatu glikoprotein yang mudah terikat pada vitamin B,r. NamunH*membentukHCl. Banyaknya mitokondria menghasilkan pada spesles lain, faktor intrinsik dapat dihasilkan selmeneemrgbiraunnt,uskelPmomikProaviiolinyayannggbteerrpurtoaymeaksbi ekrleokadasliamdi zimogen. Kompleks vitamin B,rdengan faktor intrinsik diabsorpsikanalikuli. Aktivitas sekretorik se1-sel parietal dirangsangoleh ujung saraf kolinergik (stimulasi parasimpatis) dan melalui pinositosls ke dalam sel-sel di ileum; hal inioleh histamin dan suatu polipeptida yang bernama gastrin, menerangkan teriadinya defisiensi vitamin 8,, akibat ke- kurangan faktor intrinsik. Kondisi ini menyebabkan ke'yang keduanya disekresikan oleh sel enteroendokrln.Sel zimogen (chief cell) terutama banyak terdapat di Iainan mekanisme pembentukan eritrosit yang dikenal se-bagian bawah kelenjar tubular (Gambar 15-24) dan me- bagai anemia pernisiosa, yang biasanya disebabkan oleh gastritis atrofi. Pada sejumlah kasus, anemia per-miliki semua ciri sel penghasil dan pengekspor protein. nisiosa agaknya termasuk penyakit autoimun karena antibodi terhadap protein sel parietal sering ditemukan diGranul di dalam sitoplasmanya mengandung enzim darah pasien..lengan penyakit ini.pepsinogen yang tidak aktif. Prekursor ini dengan cepat .d1!1,ndikonversi menjadi enzim proteolitik pepsin yang sangat meriksaan imunohistokimiawi. Pada fundus, sel-sel entero-aktif setelah dibebaskan ke dalam lingkungan lambung kromafin (sel EC) ditemukan pada lamina basal kelenjar gastrik (Gamb ar 75-24) dan terutama menyekresi serotoninyang asam. Pepsin merupakan endoproteinase aspartat (5-hidroksitriptamin). Pada pilorus dan bagian bawahdengan spesifisitas yang relatif luas dan aktif pada pH < 5. lambung, sel enteroendokrin lainnya berkontak denganPada manusia, sel zimogen juga menghasilkan enzim lumen kelenjar, termasuk sel G yang menghasilkanlipase dan hormon leptin.Sel enteroendokrin merupakan tipe sel epitel pada mukosasaluran cerna, tetapi sulit diperlihatkan dengan pulasanH&E. Berbagai sel enteroendokrin menghasilkan berbagaihormon dan hampir semua berupa polipeptida pendek(Tabel 15-1). Sel-sel tersebut dapat diperlihatkan denganTEM, tetapi paling mudah diidentifikasi dengan pe-
- 260 / BAB 15 APTIKASIMEDIs Tumor yang disebut karsinoid, yang berasal dari set enteroendokrin, menimbulkan gejala klinis yang disebab_ kan oleh produksi serotonin berlebih. Serotonin me- ningkatkan motilitas usus, tetapi tingginya kadar hormon/ neurotransmiter ini dapat menyebabkan vasokonstriksi dan kerusakan mukosa. Lapisan Lain di Lambung Lapisan submukosa terdiri atas jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfe; lapisan ini disebuki sel-sel limfoid, makrofag, dan sel mast. Lapisan muskularis terdiri atas serabut otot polos yang tersusun dalam tiga arah utama. Lapisan luar tersusun longitudinai, lapisan tengah tersusun sirkular, dan lapisan dalam tersusun oblik. Kontraksi ritmis muskularis berfungsi mencampur makanan dan kimus yang tercerna dengan produk sekresi mukosa lambung. Di pilorus, lapisan tengah sangat menebal mem- |ilT: sfingter pilorus. Lambung dilapisi oleh setapis tipis USUS HALUS Usus halus adalah tempat akhir berlangsungnya pencernaary absorpsi nutrien, dan sekresi endokrin. peristiwa pencernaan dituntaskan dalam usus halus, tempat nutrien (hasil pencer- naan) diabsorpsi oleh sel-sel epitel pelapis. Usus halui relatif panjang-sekitar 5 m-dan terdiri atas tiga segmen: duo_ denum, yeyunum, dan ileum. Segmen-segmen tersebut me, miliki banyak kemiripan ciri dan akan dibahas bersama-sama. @f+;{\"{4 Membran Mukosa hui*:r. r Bila dilihat dengan mata telanjang, permukaan usus halus #ffi,H; memperlihatkan lipatan-lipatan permanen sirkular atau semilunar (plicae circulares), yang terdiri atas mukosa danGambar 15-19. Xeleniar pilorus. Regio pilorus lambung me- submukosa (Gambar 15-25 d an1,5-26), yangpaling berkembang di yeyunum. Vili usus merupakan penonjolan mukosa (epite\"lmiliki sumur lambung yang dalam (p) yang berujung pada kelenjar dan lamina propria) sepanjang 0,5 sampai 1,5 mm dan ber-pilorus pendek (G) yang bergelung di lamina propria. Kelenjar kar- proyeksi ke dalam lumen usus halus. pada duodenum, vili inidia agak serupa secara histologis dan fungsional. Sel-sel kelenjar berbentuk daury tetapi berangsur berubah bentuk menyerupaiini rnenyekresikan mukus dan lisozim terutama dengan sedikit selG yang ditemui. Kelenjar dan sumur lambung dikelilingi oleh sel jari saat mendekati ileum. Vili dilapisi oleh selapis epitellamina propria (LP), jaringan ikat yang juga mengandung pembuluh kolumnar sel absorptif dan sel goblet.limfe dan MALT. Tepat di bawah kelenjar terdapat lapisan otot Di antara vili terdapat muara kecil kelenjar tubular simplekspolos muscularis mucosae. 140x. H&E. yang disebut kriptus intestinal atau kriptus Lieberkiihn polipeptida gastrin. Gastrin merangsang sekresi asam oleh (Gambar 15-27). Epitel setiap vili menyatu dengan epitel sel-sel parietal dan memiliki efek trofik terhadap mukosa kelenjar yang mengandung sel absorptif dan sel goUt\"t yur.rg berdiferensiasi, sel Paneth, sel enteroendokrin, dan sel puncl. lambung. yang membentuk semua tipe sel tersebut. Sel-sel punca berjumlah sedikit dan ditemukan di bagian Enterosif yaitu sel absorptif, merupakan sel silindris tinggi, Ieher kelenjar. Sel-sel ini merupakan sel kolumnar rendah masing-masing dengan inti lonjong di bagian basal sel (Gambir dengan inti basal dan membelah secara asimetris (Gambar 15-28). Di apeks sel terdapat lapisan homogen yang disebut brush (striated) border. Dengan mikroskop eleitrory brush 3-20). Sejumlah sel anak bergerak ke atas dan menggantikan border ini terlihat sebagai lapisan mikroaili padat (Gambar 15- sel mukosa di foveola dan permukaary yang mempunyai 25e dan 15-28c). Seperti dibahas pada Bab 4, setiap mikrovilus merupakan tonjolan silindris dari sitoplasma apikal dengan waktu perganttan 4-7 hari. Sel anak lainnya bermigrasi panjang 1 pLm dan diameter 0,1 pm dan terdiri atas filamen aktin dan dibungkus membran sel. Setiap sel absorptif di_ lebih dalam ke kelenjar dan berdiferensiasi menjadi sel perkirakan memiliki rerata 3000 mikrovili, dan 1 mm2 mukosa mengandung sekitar 200 juta struktur ini. Mikrovili mem_ mukosa leher, sel parietal, sel zimogen dan sel entero- perluas daerah kontak antara permukaan usus dengan nutrien, suatu fungsi plica dan vili, yaitu ciri penting suatu organ yang endokrin. Sel-sel ini jauh lebih lambat digantikan daripada sel mukosa permukaan.
SALURAN CERNA I 261ffi ffi -# %.try, -k#y4:niH ,E;:.1 lij. .'l ig. .,Er{!.:l it :ftF ,\"4 r'@Gambar 15-20, Kelenjar lambung. Di seluruh regio korpus dan fundus pada lambung, sumur lambung berujung pada kelenjar denganberbagai tipe sel. (a): Pada leher kelenjar terdapat sel leher mukosa (MN), yang tersebar atau terdapat berupa kelompok sel kolumnarrendah iregular dengan sitoplasma basofilik granular dan inti di basal. Sel-sel ini memproduksi mukus dengan kandungan glikogen yanglebih tinggi daripada glikogen yang dibuat sel mukosa permukaan. Di antara sel-sel mukosa leher terdapat sel punca yang membentuksel-sel epitel kelenjar. Di separuh bagian atas kelenjar terdapat sejumlah besar sel parietal (P), yaitu sel besar bulat yang sering menonjoldari tubulus, dengan inti besar di sentral yang dikeiilingi oleh sitoplasma eosinofilik intens dengan ultrastruktur yang unik. Sel-sel inimenghasilkan HCI dan sejumlah besar mitokondria yang diperlukan untuk proses tersebut menimbulkan sifat eosinofilia. Di sekitar kelenjartubular tersebut, terdapat berbagai sel dan mikrovaskular dijaringan ikat. (b): Di dekat muscularis mucosae (MM), dasar kelenjar ini mengandung lebih sedikit sel parietal tetapi tipe sel lain, yaitu chief cell (C),(sel zimogen) banyak terdapat di tempat ini. Chief cell juga dikenal sebagai sel peptik atau zimogen. Sel-sel tersebut tampak berupakumpulan sel dengan inti basal padat dan sitoplasma basofilik. Dari ujung apikalnya, chief cell menyekresi pepsinogen, yaitu prekursorzimogen untuk pepsin, suatu protease utama. Granula zimogen sering hilang atau terpulas lemah pada sediaan rutin. Kedua gambardengan pembesaran 200x. H&E.dikhususkan unfuk absorpsi. Plica diperkirakan memperluas APLIKASIMEDISpermukaan usus sebesar 3 kali lipat, vili memperluasnya 10 Defisiensi disakaridase telah dikenali sebagai penyakit manusia dengan gejala gangguan pencernaan. Beberapakali, dan mikrovili memperluasnya 20 ka1i. Secara keseluruhan, defisiensi enzim agaknya berasal dari kelainan genetik.struktur ini memperluas permukaan usus sebanyak 600 ka1i,yang membentuk total luas permukaan sebesar 200 m'?l Absorpsi nutrien juga sangat terhambat pada penyakit yang ditandai dengan atrofi mukosa usus, yang disebabkan Enterosit menyerap molekul nutrien yang dihasilkan proses infeksi atau defisiensi nutrisi, dan menimbulkan sindrom malabsorpsi.pencernaan. Disakaridase dan peptidase yang disekresi se1-seltersebut dan terikat pada mikrovili, menghidrolisis disakarida Sel Paneth di bagian basal kriptus intestinal di bawah seldan dipeptida menjadi monosakarida dan asam amino yang punca adalah sel eksokrin dengan granul sekresi eosinofilikmudah diserap melalui transpor aktif. Pencernaan lemak ter- berukuran besar di sitoplasma apikal (Gambar L5-27 dan 15- 30). Granula sel Paneth mengalami eksositosis untuk me-utama terjadi sebagai akibat kerja lipase pankreas dan empedu. lepaskan lisozim, fosfolipase Ar, dan peptida hidrofobik yangPada manusia, kebanyakan absorpsi lipid terjadi di duodenum disebut defensiry yang kesemuanya mengikat danmenguraikandan yeyunum bagian atas. Gambar 15-29 menggambarkan membran mikroorganisme dan dinding bakteri. Sel-sel Panethkonsep dasar absorpsi lipid. Sel goblet tersebar di antara sel absorptif (Gambar 15-25dan 15-28). Sel-sel ini tidak banyak terdapat dalam duodenumdan lebih banyak dalam ileum. Sel-sel ini menghasilkan musinglikoprotein yang terhidrasi dan berikatan-silang membentukmukus dengan fungsiutama melindungi dan melumasi lapisan
262 / BAB 15 APLIKASI,MEDIS : 'r, :, :,. .. . ri Hormon sekretin, yang dihasilkan oleh sel-sel entero- endokrin usus halus, merupakan hormon yang peftama ditemukan. Dua saudara ipar, William Bayliss dan Ernest Starling, yang bekerja di University College London pada tahun 1 900, menemukan bahwa faktor tersebut membuat pankreas menyekresikan getah alkali digestif dan mereka menamakannya \"sekretin\". Mereka lalu memutuskan untuk menyebut sekretin sebagai suatu hormon, dari kata kerja bahasa Yunani hormaein, \"merangsang atau meng- gerakkan\". Sejak itu, hormon yang dimurnikan dari jaringan atau yang dibuat secara sintetik memiliki dampak besar dalam mengobati sejumlah besar kelainan medis.Gambar 15-21 . Selsel parietal dan chief cett. Sediaan plastis berperan penting pada imunitas alami dan dalam mengatur lingkungan mikro di kriptus intestinal.bagian basal kelenjar lambung memperlihatkan sel parietal danchief cell lebih jelas ketimbang sediaan histologis. Kanalikuli intra- Sel-sel enteroendokrin terdapat dalam berbagai jumlah disel yang khas untuk sel-sel parietal (mata panah) dapat dilihat be- seluruh area usus ha1us, yang menyekresikan berbagai peptidaserta sejumlah besar mitokondria asidofilik. Chief cell yang lebih (Tabel 15-1) dan menggambarkan sistem neuroendokrin difuskecil memiliki sitoplasma yang mengandung sejumlah besar gra-nula sekretorik merah (zimogen)\" 400x. PT. (Bab 20). Bila dirangsang, sel-sel ini membebaskan granulTabel 15-1 , Sel enteroendokrin utama dalam saluran cerna sekresinya melalui eksositosis, dan hormonnya kemudian menghasilkan efek parakrin (lokal) atau endokrin (melaluiMirip X/A- Ghrelin Menambah rasa lapar dalah). Sel-sel penyekresi-polipeptida di saluran cerna dibagi Gastrin dalam dua kelompok: tipe \"tertr-rtup\", dengan apeks sel yang r:t9:lq Stimulasi sekresi asam dilapisi oleh sel-sel epitel lain (Gambar 75-24 dan 15-28) danG * pilorus lambung tipe \"terbuka\", dengan apeks sel yang memiliki mikrovili dan berkontak dengan lumen organ ini (Gambar 15-31). peptidaS.-usus halus Sekretin Sekresi bikarbonat dan memiliki efek endokrin dan parakriry yang mencakup peng- air oleh pankreas dan aturan peristalsis, pengaturan sekresi yang diperlukan untuk kandung empedu pencernaan makanary dan rasa kenyang setelah makan.K*usus halus Polipeptida Menghambat sekresi SelM (miuofold) adalah sel epitel khusus pada ileum yang inhibitorik asam lambung lambung menutupi folikel limfoid pada plak Peyer. Seperti dibahas dalam Bab 14, se1 ini ditandai dengan banyaknya invaginasiL-usus halus Peptida rnirip- Mengurangi rasa lapar membran basal yang membenfuk sumur-sumur yang me- glukagon ngandung banyak limfosit intraepitel dan sel penyaji-antigen 1 (GLP-1) (Gambar 14-16). Sel M mengendositosis antigen secara selektifl.=usus halus Kolesistokinin Sekresi enzim pankreas, dan mentranspornya kepada makrofag dan limfosit di koniraksi kandung ' {ccK) empedu bawahnya, yang kemudian bermigrasi ke kelenjar limfe tempat dimulainya respons imun terhadap antigen asing. Jadi, sel MD,-piloru$,1 Somatobtatin Hambatan lokal sel bertindak sebagai stasiun penguji di mana materi dalam lumen duodenurn endokrin lain usus dipindahkan ke sel-sel imun MALT di lamina propria. Membran basal di bar,r.ah se1 M memiliki pori, yang me-MQ+usus halus Motitln Feningkatan motilitas mudahkan transit se1 antara lamina propria dan kantong sel M USUS .. ,' l (Gambar 15-32).EC-saluran $erotonin, Peningkatan motilitas Lamina Propria Sampai Serosa .: substansi.P' :Cefna :' . uSus.: .. Lamina propria usus halus terdiri atas jaringan ikat longgar dengan pembuluh dara[ pembuluh limfe, serabut saraf, danD,,*saluritn ugusPotipgpti$q, Sekresi jon:dan air, sel-sel otot polos. Lamina propria menembus pusat vili usus, eetna' : yang membawa serta pembuluh darah dan limfe, dan saraf vasoaktifV. lPi peninEkatanmotilitas (Gambar 15-25 dan 15,33). Serabut otot polos di dalam vili usus berperan menimbulkan pergerakan ritmis di vili, yang penting unfuk penyerapan yang efektif. Muscularis mucosae juga menimbulkan pergerakan setempat vili dan plicae circulares. Bagian proksimal duodenum memiliki (terutama di lapisan submukosanya tetapi meluas ke mukosa) banyak kelenjar mukosa tubular, yaitu kelenjar duodenum (atau kelenjar Brunner), dengan muara dukfus ekskretorius kecil di antara kriptus-kriptus intestinal (Gambar 15-34). Produk kelenjar sangat bersifat basa (pH 8,1-9,3), yang menetralkan kimus yang memasuki duodenum dari pilorus, yang melindungi membran mukosa duodenum dan membuat pH isi usus
- SALURAN CERNA I 263,l .1..:ca.,r:K*r '--f ',- .. Yr ..,r. I . r-!r tr: \\0 . i.. r&a1i' it .. t_ rt .a *- -\";'\"''{1ri{.ih*':!-:1.'.\"iitl,ir';lr-*{.i&t':*!.t'!;.IJliilr,:llGambar 15-22. Ullrastruktur sel parietal. (a): Gambaran TEM sel parietal aktif memperlihatkan banyak mikrovili (M) yang menonjolke dalam kanalikuli intrasel, di dekat lumen dan di dalam sel. Bagian sitoplasma lainnya dipenuhi mitokondria (M). 10.200x. (b): Diagramcampuran sel parietal, yang memperlihatkan perbedaan ulirastruktural antara sel yang beristirahat (kiri) dan sel aktif (kanan). Pada selyang beristirahat, sejumlah struktur tubulovesikular dapat dilihat pada regio apikal tepat di bawah plasmalemma (kiri), tetapi sel tersebutmemiliki sedikit mikrovili. Bila terstimulasi memproduksi asam hidroklorida (kanan), vesikel tersebut bergabung dengan membran selmembentuk kanalikulus dan mikrovili sehingga menambah luas permukaan membran sel untuk difusi dan pompa ion. (Gambar 15-22a,atas izin dari Dr. Susumu lto, Departmentof Cell Biology, Harvard Medical School.)menjadi optimal untuk kerja enzim pankreas. Dalam ileum, muskularis dan membentuk pleksus besar di dalam submukosalamina propria dan submukosa usus halus mengandungagregat nodul limfoid yang dikenal sebagai plak Peyer, yaitu (Gambar 15-34). Dari submukosa, cabang-cabangnya meluaskomponen penting MALT. melalui muscularis mucosae danlamina propria dan memasuki Lapisan muskularis berkembang baik di usus halus, yangterdiri atas lapisan sirkular dalam dan longitudinal luar, dan vili. Setiap vilus menerima, sesuai ukurannya, satu atau lebihditutupi oleh lapisan serosa tipis dengan mesotel (Gambar 15- cabang pembuluh yang membentuk jalinan kapiler tepat di25,15-26 dan 15-35). bawah epitelnya. Pada ujung vilus, muncul satu atau lebih venula dari kapiler ini dan berjalan dalam arah berlawanan,Pembuluh dan Saraf sampai bertemu vena pleksus submukosa. Pembuluh limfe usus berawal sebagai saluran buntu di pusat vilus. Kapiler iniPembuluh darah yang memberi makan usus dan memindah- (lakteal) sering sulit diamati karena dindingnya rapat satukan produk pencernaan yang diserap, menembus lapisan pada lainnya sehingga tampak seperti kolaps walaupun ukurannya lebih besar dari kapiler darah. Lakteal berjalan ke daerah lamina propria di atas muscularis mucosae, tempat
264 / BAB 15 It/^'+\ H+ cl-\ Desmosom 'l //zc>S\-qo:otot9s)?'Z4l\'lr'lI II tHHHllIl*(\",lK,Kt*ltl,^N*J.\\o-,q^o-1o\o\oJ1=uA-o:^?_L2o>l 'KxiiiI o o o o oo o Transpor aii aktif i:4; Karbonat CO, + grg anhidrase H\" ',' \vtr''%-,--,-* E Bt 'i:j;; 'Gambar 15-23. Sintesis HCI oleh sel parietal. Diagram yang memperlihatkan langkah-langkah utama dalam sintesis asam hidroklorida.Transpor aktif oleh ATPase ditunjukkan oleh panah dan difusi ditandai dengan panah terputus. Dengan bantuan kerja karbonat anhidrase,asam karbonat diproduksi dari COz Asam karbonat terurai menjadi ion bikarbonat dan suatu proton (H-) yang dipompa ke dalam lumenlambung sebagai pengganti K*. Konsentrasi K. intrasel yang tinggi dipertahankan oleh Nar-K-ATPase, sedangkan HCo. ditukar denganCl- oleh suatu antiport. Tubulovesikel apeks sel agaknya berhubungan dengan sekresi asam hidroklorida karena jumlihnya berkurangsetelah rangsangan sel parietal karena mikrovili bertambah. Kebanyakan ion bikarbonat kembali ke darah dan menyebabkan peningkatanpH darah selama pencernaan, tetapi sebagian diambil oleh sel mukosa permukaan dan digunakan untuk meningkatkan pH mukus.Gamhar 15-24' Ultrastruktur sel parietal, chief celt dansel enteroendokrin. Gambaran TEM potongan transversal kelenjar lambungmemperlihatkan ultrastruktur ketiga tipe sel utama. Sel parietal (P) memiliki banyak mitokondria dan kanalikuli intrasel (lC). (enanyat<aisel merupakan c(Ehi)emf ceemllp(eCr)lihyaatnkganmgermaniliukliaresteikkurelutomrikenpdaodpalat sdmi abaksaasl.arCdoanntoghrasneul ltaersseekbruettoaridkaalaphiksael ldei ndteekraotkrluommeanfin(L()s.eSl eEbCu)ihyasneglenteroendokrinmenyekresi serotonin. Sel ini merupakan sel enterokromafin tipe tertutup, yaitu sel tidak memiliki kontak dengan lumen kelenjar, danmenyekresi produk secara endokrin/parakrin. 5300x.
SALURAN CERNA I 265 Epitel kolumnar selapis dengan mikrovili (menyerap nutrien)Mukosa Lipatan sirkular Jalinan kapiterSubmukosaMuskularis Sel gobletLapisan sirkular dalamLapisan longitudinal luar Sel PanethSerosa (imuniias alami)a Kelenjar usus Muskularis mukosab Potongan usus halus Nodul limfatik Venula c Vili intestinal Pembuluh limfe Arteriol LaDisan sirkular dalam I Muskularis Lapisan longitudinal luar l Sel kolumnar selapis Lumen usus Lumen usus vili - Epitel kolumnar selapis Lamina propria Sel goblet d Vili intestinalaMGnuakkmoosbnaaserdna1tnrSiss-2uub5smu, sup.ke(orbms)a:ukKdaeilaadnpuiasaiblaospieoishrpasntiufmauteusmussbeelhunabtluuunksg.la(ppaai)s:daaMntubskieorrksbuaelandrtaunaktasjauubripmyliuackanogscaidrcismueleabrruuistpavyikalia.nngSedmutiaaepnlianvpgiliuskasantkinatetnerdranaralealmampedemanrilyiikekireajeapmrainpnga.ta(ncla'pikdisa)-:tlamina propria dengan mikrovaskular dan pembuluh limfe yang disebut lakteal. Vili dilapisi oleh selapis epitel kolumnar yang terdiri atasenterosit absorptif dan sel goblet. (e): pada membran sel apikal setiap enterosit terdapat mikrovili padat, yang berfungsi meningkatkanluas permukaan absorpsi sel. Di antara vili, epiiel pelapis berinvaginasi membentuk kriptus atau kelenjar intestinal tubular pendek, yangmencakup sel punca untuk epitel dan sel paneth yang mencegah kolonisasi flora usus pada kelenjar tersebut yang dapat menghancurkansel punca tersebut.
266 / BAB 15 {E' il 1 kapiler ini membenfuk suatu pleksus. Dari tempat tersebu! lakteal berjalan ke submukosa dan mengelilingi nodul limfoid. rd . 0b5; Lakteal beranastomosis berulang kali dan meninggalkan usus i$,ste bersama pembuluh darah. Kapiler ini terutama penting untuk absorpsi lipid; kilomikron lipoprotein terutama diambil oleh lakteal ketimbang oleh kapiler darah. Proses lain yang penting untuk fungsi usus adalah per- gerakan ritmis vili. Gerakan ini timbul akibat kontraksi serabut otot polos yang berjalan vertikal dari muscularis mucosae hinggaujung vili (Gambar 15-33). Kontraksi ini berlangsung beberapakali per menit dan menimbulkan aktivitas pemompaan pada viliyang mendorong cairan limfe ke pembuluh limfe mesenterium. Persarafan usus dibenfuk oleh komponen intrinsik dankomponen ekstrinsik yang menyrsun sistem saraf enterik. Kom-ponen intrinsik terdiri atas sejumlah besar kelompok neuronkecil dan difus yang membentuk pleksus saraf mienterikus(Auerbach) (Gambar 15-33 dan 15-35) di antara lapisan mus-kularis sirkular dalam dan lapisan muskularis longifudinal luar,dan pleksus submukosa (pleksus Meissner) yang lebih kecil disubmukosa. Sistem saraf enterik mengandung sejumlah neuronsensorik yang menerima informasi dari ujung saraf di dekatlapisan epitel dan lapisan muscularis mengenai komposisi isiusus (kemoreseptor) dan derajat peregangan dinding usus(mekanoreseptor). Se1 saraf lainnya merupakan efektor yangmenyarafi lapisan otot dan sel-sel penyekresi-hormon. Inervasiintrinsik yang dibentuk pleksus ini bertanggung jawab ataskontraksi usus yang terjadi tanpa adanya pengaruh inervasiekstrinsik yang memodulasi aktivitas usus.USUS BESARUsus besar terdiri atas membran mukosa tanpa adanya 1ipatankecuali pada bagian distalnya (rektum) dan tidak memiliki vili Sel Paneth Fibroblas Mitosis nl Vena Sel enteroendokrinGambar 15-26. plica circutares (tipatan) yeyunum. Mukosa Gambar 15-27. Kelenjar atau kriptus intestinal. (a): Di antaradan submukosa (SM) usus halus membentuk lipatan menonjol vili (V) di seluruh usus halus, seperti yang tampak pada mikrografyang disebut plicae (P), yang mengitari atau berputar di sekitar sir- ini, epitel pelapis berinvaginasi ke dalam lamina propria (Lp) untukkumferens internal dan paling berkembang di yeyunum. Di setiap membentuk kelenjar tubular pendek yang disebut kelenjar atau kriptus intestinal (lC). Lapisan di dekat muara kriptus memiliki se_lipatan, mukosa membentuk suatu lapisan padat.struktur menonjol jumlah sel punca untuk keseluruhan lapisan epitel usus halus. Selyang disebut vili (V). Pada potongan longitudinal, kedua lapisan anak bergerak perlahan dengan pertumbuhan epitel keluar darimuscularis (M) tampak jelas. Lapisan dalam memiliki otot polos kriptus iersebut, yang berdiferehsiasi sebagai sel goblet, enterosityang mengitari submukosa; lapisan luar berjalan memanjang tepat dan sel enteroendokrin. Sel-sel tersebut terujbergerak ke atas setiap vilus dan dalam seminggu terlepas di ujungnya, dengandi dalam serosa (S), lapisan luar usus. Susunan otot polos ini me- milyaran sel yang terlepas di seluruh usus halus setiap harinya.nimbulkan gerakan peristalsis yang kuat untuk isi usus. 12x. H&E. Pada dasar kriptus terdapat sel paneth, yang berasal dari populasi sel punca yang sama, yang mengandung granula sekretorik eosinofilik. 200x. H&E. (b): Mikrograf potongan plastis dua kriptus dengan sel-sel lain yang dapat dibedakan, termasuk sel entero_ endokrin yang terpulas lebih pucat, sel yang bermitosis, dan sel yang berdiferensiasi sebagai enterosit dan sel goblet.400x. pT.
SALURAN CERNA I 267Gambar 15-28. Sel yang melapisi vili. (a): Epitel kolumnar yang melapisi vili usus terutama terdiri atas enterosit tinggi absorbtif (E).Ujung apikal sel-sel ini dihubungkan dan dilapisi oleh brush border mikrovili. Berlapis glikoprotein, brush border, beserta sel goblet (G)penyekresi-mukus, terpulas dengan pemulasan karbohidrat. Sel-sel epitel lain adalah sebaran sel enteroendokrin, yang sulit diidentifikasipada sediaan rutin, dan berbagai sel imun seperti limfosit intraepithelial. lnti limfosit yang kecil dan sferis dapat dilihat di antara enterosit.200x. PAS-hematoksilin. (b): Pada pembesaran yang lebih kuat, setiap mikrovili enterosit lebih jelas terlihat dan tampilan berlurik dibagian tepinya jelas terlihat. (c): TEM memperlihatkan mikrovili dan mitokondria enterosit yang terkemas rapat dan sel enteroendokrin(EC) dengan granula sekretorik dapat dilihat di sepanjang lamina basal. 1850x.(Gambar 15-36). Mukosa dipenetrasi di seluruh area usus besar lumen yang relatif kecil dan irregular, kelenjar tubular yang lebih pendek dan kurang padat dan tidak memiliki taeniaeoleh kelenjar usus tubular yang dilapisi oleh se1 goblet dan sel coli. Meskipun apendiks tidak memiliki fungsi pencernaarLabsorptif dengan sedikit sel enteroendokrin (Gambar 15-37 struktur tersebut merupakan komponen penting MALTdan 15-38). Sel absorptif atau kolonosit berbenluk silindrisdengan mikrovili pendek iregular (Gambar 15-38d). Sel punca dengan sejumlah besar folikel limfoid pada dindingnyauntuk epitel usus besar berada pada sepertiga bawah kelenjar. (Gambar 15-39).Usus besar disesuaikan dengan fungsi utamanya: absorpsi air,pembentukan massa tinja, dan produksi mukus yang melumasi APLIKASIMEDISpermukaan usus. Karena apendiks berakhir buntu, dan kandungannya Lamina propria kaya akan sel limfoid dan nodul limfoid relatif stasis, dan seringkali menjadi tempat peradangan (apendisitis). Dengan lumen yang kecil dan dinding yangyang sering kali menyebar sampai ke dalam submukosa relatif tipis, peradangan dan pertumbuhan folikel Iimfoid di dinding dapat menimbulkan pembengkakan yang dapat(Gambar 15-37). Banyaknya jaringan MALT berkaitan dengan merusak apendiks. Apendisitis parah merupakan suatu kedaruratan medis karena apendiks yang pecah akanbanyaknya bakteri di usus besar. Muscularis terdiri atas berkas-berkas longitudinal dan sirkular, tetapi berbeda dari lapisan menimbulkan infeksi rongga peritoneum.muscularis di usus halus dengan serabut lapisan luarnya yang 'iririit.,j,.:.i;ijll1++;iiitr-,i:],.1i;il;lfi'jrin11,,r 1:,li:.r ::rli:.:#:l|.liiillir .,jimengelompok dalam 3 pita longitudinal yang disebut taeniaecoli (Gambar 15-37). Bagian intraperitoneal kolon dilapisi olehserosa, yang ditandai dengan tonjolan kecil yang terdiri atasjaringan adiposa. Di dekat bagian awal usus besar terdapat apendiks yangmerupakan evaginasi sekum. Apendiks ditandai dengan
268 / BAB 15 RE halus (sintesis ulang trigliserida) €@ \"#*% (sintesis protein) Trigliserida + selubung (lipo)protein = kilomikron @----*@-@- Golgi (sintesis gliko- dan lipoprotein) } Kapiler limfatik a' -\-- ..l\"!tammGmeeabmnmiulabhmneanportuulke1kh5bgka'l2oanbp9yuia.lelukArsdblirsmyooafparnpltgeisktile(lillbpiapiikhditdebkadeel)ascnaidlripddlaeaammlanimrnobaseverpegsrseoairpknareikalo.klreee5ht0iak0eru0anlxuhl.emlraoteesnritad.lo(pdala)a:nsTmmEaMenhmyaeelubmsep.raeVnrelighsiaikmtkeeal-mnvebesraniknteerlsoteselirtskyeeabrnuugiantmegrelienbkyasat ttdruaasdlaeimld(epakabanstaohripn)stiui, nlditpauinkda0meeGdt'mnr2aeoodsn-lupg(1ogblliispea,z)pilitl:tani'morrliDisplgde)mkiilaadheilsiagr,peidrkiyahdrRaeiamadlroaynjlaaubmagysenta,aetrgreslnturearsRgabummene.rmbgarpCkueieaoaetmlntmrekdjdppebspeireltkialorhleldeasdkusllJkuiasler.aikn.nln,PjdgutDkreeiteopernoosdepagleluemaerabkahrhrnuthmohtslspiielepdadernalormiasstostapiieelnnionisisatnfiemsl.iCtsppieKpbiairsdnoiienlsojprucaodmrelpdaliiaefrriinuko,hmagsrtotieneeonsidmnsnneetobpCdedgcaaireaaalogtilsnnrlsaaesgiBitretk.iepitdbourKraaialktgoosgegklimifidmseyaapme,namnorUesinbdealneeaadmsinsvl.auabaeMlimrarreasmmemknitllieaeylpovmlmsuemeoeiadbfsilkkurpiClak.raeoednitmnSnelacemrrlyiaoannmailsmkyn,neeraaogymswtlvauiaaainmmnlCJigueetoddeknnldalirjegisnsrmgaleeeiemnttbekeikdunfrroeueukigflsnuuemdMigmmmikeealpankudneukijlialscontloediimdfdnlaiiekoeilis.hak.ps)trslia(eosaGibktnsleiaeslmrmo(mndbasbaaaeitakklroardrasemimsait1siamke,5srun-eu2lddjutaageaamtdarnnui Di daerah anus, membran mukosa membentuk sederetan APTIKASIMEDISlipatan memanjang, yaitu columna analis (Gambar 15-36). Sekitar 90-95% tumor ganas sistem pencernaan berasalSekitar dua cm di atas muara anus, di taut recto-anal, lapisan dari sel-sel epitel lambung atau usus, biasanya dalam usus besar- Tumor ganas kolon terutama berasal darimukosa usus diganti oleh epitel berlapis gepeng (Gambar 15- epitel kelenjarnya (adenokarsinoma) dan merupakan40). Di daerah ini, lamina propria mengandung suatu pleksus penyebab kematian akibat kanker terbanyak kedua di Amerika Serikat.vena besar yang dapat menimbulkan hemoroid bila pleksus inimelebar dan menjadi varises.
SALURAN CERNA I 269%ff 'F,1 : t{.: .:, 'r4 $i,' '1@ F$,W &i-'1 W w ffitir' . r&, # 'i:1 *K*&f,,\",.:,, = . , l.e.y '.a€ ;i,r*.dtli! _:.Gambar 15-30. Sel paneth. Sel paneth sekretorik terletak di dasar setiap kriptus intestinal, di bawah tingkat sel punca yang menjadi mengandung lisozimasal sel tersebut dan sel-sel yang melapisi vili. (a): Mikrograf granula sel Paneth terdeteksi secara imunohistokimiawi(mata panah), yang juga terdapat pada makrofag (M) 100x'(b): TEM memperlihatkan bahwa sel Paneth memiliki nukleolus yang mencolok pada inti basal (N), sejumlah besar RE kasar, dangrrnui, sekretorik besar dengan inti protein yang dikelilingi oleh halo materi yang kaya akan polisakarida. Sel Paneth merupakan[o*pon\"n utama imunitas alamiah usus, yang menyekresikan ke dalam lumen kriptus enzim dan peptida yang disebut defensin yangmencegah kolonisasi permanen mikroorganisme di kriptus agar tidak memengaruhi sel punca dan aktivitas diferensiasi' 3000x Gambar 15-31. Sel enteroendokrin. TEM sel enteroendokrin tipe terbuka di epitel duodenum yang memperlihatkan mikrovili di ujung apikalnya yang berkontak dengan lumen. Mikrovili memiliki komponen sistem sensor nutrisi dan transduksi sinyal yang serupa dengan sejumlah komponen pada kuncup kecap dan sel gustatorrk. Aktivasi sel-sel tersebut oleh nutrien memicu pelepasan faktor peptida di membran basolateral, termasuk peptida rasa kenyang, yang berdifusi melalui cairan ekstrasel dan memasuki kapiler (endokrin)atau mengikat reseptor pada ujung saraf yang berdekatan, serabut otot polos, atau sel lain (parakrin). Hormon dari berbagai sel enteroendokrin bekerja secara terkoordinasi untuk mengontrol motilitas usus, mengatur sekresi enzim, HCl, empedu dan komponen lain untuk pencernaan, dan menimbulkan sensasi rasa kenyang di otak. 6900x. (Atas izin dari A.G.E. Pearse, Department of Histochemistry, Royal Postgraduate Medical School, London.)
270 / BAB 15SBsltpGiemeclaraatidefbekomanlia1pPcdbhea4,easty)mp'rekeCe1ren,1me0lgoy5n0bamat-r0nea3npgxrnog.2k)ka('miAtnlaslitelenattrrlsauaMmpssiezatpyilrknaauaeknkndpgtsiautbeersraiplegSemcmidaaaeerinmammsupapbseereerilnnalretglGniiknhat.ganibfM,takjmasaycraeancinlmnlugmgpegaaernamidkmgsaelbeaimmrp,apfilDosnaeiierkdlbmupaPtmauesedrreatyakmnlaeh. errDdt.n-pamiDtenauiortgkimaileeoscerusan\"avmkglitiaai(unnBMysgJiuAosknsLteugoTtlhg)liauamylpanuuaastsinnd,gdmaemkneeAedrnkmiudneapadbtansoirnkaemdagnlnayMurb,isrAaLekusLogaaTiuin.olitdDsbokiieniahbragnutaanaswinntuaajstsurrhtataa,nmetyvpteuaeiilkt.tihuoaedSnspliaiiEivardMeleyirgassaipnoiettlgayaltkseMdHrifpssoe(eeellaiibyhkbltueeauhtltrt viti Kapiler Otot Iimfatik polos Vena Arteri Nodul limfoidLamina Pleksuspropria submukosaMuskularismukosa Pleksus mienterikusLapisan Serosaotot (dalam)Lapisanotot (luar)Gambar 75-33' Mikrovaskular, pembuluh limfe, dan otot di vili. Vili usus halus mengandung mikrovaskular (kiri), kapiler limfe yangdisebut lakteal (tengah), dan persarafan serta serabut otot polos (kanan).
SALURAN CERNA I 271 :1' ,9\" 1.,Gambar 15-34. Kelenjar (Brunner) duodenum. Terkonsentrasi khususnya di duodenum atas adalah massa kelenjar mukosa ber-cabang majemuk, kelenjar duodenum (DG), dengan banyak lobulus yang menempati banyak submukosa dan dapat meluas ke muscularismucosae (MM) ke dalam mukosa. Banyak duktus ekskretorius (D) kecil terbentang dari lobulus tersebut melalui lamina propria danbermuara ke dalam lumen di antara kriptus usus halus (lC). Mukus alkali dari kelenarduodenum menetralkan pH materi yang memasukiduodenum dan menambah mukus dari sel goblet dalam melumaskan dan melindungi lapisan usus halus\" 100x. H&E.
272 / BAB 15settsclpGeueeineesarrratrrstpareenleiumbhrtmaebiluaka'rbutt'ssskntausPaaedpsarneruuuiraraar7ncsfostfaa5uenutlraro'nas3dadntoufe5rauaglneren'itninatkohuenLnesdyrnaoekigalnaespmlinaktpuilrgslai.irdnssaoinssaaisnnmairnekdinpsrmiogosaepsatestunaoietsajssdutbokpamp(uyreusaoailsnk)lanlahiotshmgidrnstpieasegbmlminerneueukutspnennsiasnaereturuiunkkuskamasgarnolmanefh(nunnilsaaeMngcueklnglaua)iftatskeitsevduuikirmatputidajkonsaisaureusrnseinesynokrtag(teapdsoMnabralttegie.nPunkkrtu)nmistksesataueeraltdlsmrir(blaiaiiEphapnmfeMtaiskrgitsde)oay.daalnianrnLiltaangeeaamfglrpirnigaiiktdsiaobkuaislrtaansoaunpp.tbya.ikismnar(eKiaatkedusoe)ruki:lgdnmeoaauaphpsnalolaaagmtttnopgeikesenuiressuaugaocytnraaintaolenmnnlmpogaetsteironenammttlcie.neekbprs1rusreevan0uberrna0osssrgaxiuiasdfsn.aanr.a.aHtln2sfAidi&g0nirkid0Etkntriaxiuidn.vn.klidiDasnttpaiiriivgnkTsisgst.aubees(sdsapbmeuaga)toee:snintmnN-osjhamtipteasanaeuprtlgeautrmoomslsonlnbaaseemplsyuuniadaesrrtoaranamuannngnk-f
SALURAN CERNA I 273Kolon transversalKolon Kolon Fleksura koli sinistraascendens descendens Apendiks omentumSekum -J Kolon Tenia koliApendiks -! sigmoid Aorta abdominalis descendens a. mesenterika inferiorvermiformis Rektum Mesokolon transversal IKanal analis Fleksura koli dekstra IHaustra a. mesenterika superiorKatup Katup rektumileosekal m. levator aniSekumApendiks vermiformis Kanal anus Vena Me sigmoid Sfingter ani interna ] x\"n\"r ,nu. Sfingter ani eksterna Kolumna anus Sinus anusa Usus besar, pandangan anterior b Kanal anusGambar i5-36, Usus besar (kolon). pada gambar atas, usus besar terdiri atas sekum; colon ascendens, colon transversalis, colon rekium. (a): Pandangan anterior usus besar dengan ujung proksimal yang dipaparkan memperlihatkandescendens dan regio sigmoid; d-an dengan ileum, di sepanjang kantong buntu yang disebut sekum dan penjulurannya, yaitu apendiks.katup ileosekal padl perlekatannyaMukosa memiliki plicae yang oanit<at tanpa vili. Lapisan muscularis memiliki dua lapisan, tetapi lapisan longitudinal luar hahya terdiri atastiga berkas serabut otot yaig oislnut taeniae coli (pita kolon). Pita-pita tersebut menyebabkan dinding kolon membentuk serangkaiankantong yang disebut haustia. serosa kolon berlanjut dengan serosa mesenterium penunjang dan memperlihatkan serangkaian massa-jaringan adiposi yang tergantung dan disebut apendiks omentum' sinus vena dan terlipat sebagaisera1nnyg:kOaiiaunjulinpgitadinstaalnruesctlounmg,itcuidnianal ladneanligs,anmusiknoussaadnaanlissudbi manutkaorsaanybaa.nMyaaktevriafsakeuclaersisyaasningyaterdkeunmgpaunl dalam rectum dikeluarkan olehkontraksi otot, iermasuk kerja sfingter ani internal otot polos (involunter) dan sflngter ani eksternal otot rangka (volunter).
274 / BAB 15Muara ke kelenjar usus Mukosa ,1--Muara keEpitel kolumnar selapis I k** kelenjar ususKelenjar usus gobletLamina propria Epitel kolumnar selapisNodul limfatik SubmukosaMuskularis mukosa MuskularisLapisansirkular internal Lapisanmuskularis longitudinalserosa I luar muskularis(atauadventisia; Saraf Arteriol Venula (tenia coli)a Lapisan usus besar b Mukosa dan submukosa usris besaropMGtroouatpkmroloiasbnaagyirdatuint1degi5nmka'3pal a7ylatu'iasoarekinhbadaannignyMigaaAntLuebTsredu. sasSapubrabteomsldeuaihkrk.oeks(teaaigl)ea:tneDjpraiviatraagisrndaktemeunslatgyirnaaisannalgsletiumbbbaeuarmliakyp.raenLyrgalaihpnsaigsetakttaanernrajmu, dluyuisnarcditkuuinelgatadrieuasnslamuiamseembsceieolsibklaiiar(giaaya)pa.iinsbmga: ungtes0rcsxdui,rirlkaHiura&liastEarm.sinuetecmronpsaaaltelyadapanisnganokhlekahhsa,last.emt(aibnp)ai: :ii- *l #-='-i1t,F,{+; E'* +*#hs':: : f- iidrc . l- ,-:# iis- ffinmskllKtsGoaaeaoeeenmeltaljlrlgoeungeiimuinnnobimtaumajbaoabdllrcasreiapdnoihtdtryaral,oei(alrkGpn7yinmesrg)ap5glieeaeaned-bnmtnr3gaem(ujn8LraptpapueP'resehokrre)Minpatlnolkiajodhiunuekntealglotkoueentlonknurbrgtaagspjmraaananaosrnntntormaomauyslbarnanvesitakgnesmeluanrgvrrosibsaysenvralaetnrabeislkclysnireaatapeaplslrilusmmaeyadeelanarpifpllondsoabi((gtsekLkneauik)otglgdn.,tilieitbdtoakyu3urehiannk9ddbuiu)0itibr.gasnuj0iuualsax(ianpksw.al.,tkegoa)Laant:psiehanmarPtopneagfotio.dupakentsanamoiiitintetlnusnbtlgrkemjayaukabareopng,na,mlesaugsnkpmmpuioyaodebneemnrararmllpiiaapnhrbakpulateetatasktiksfkenntosaaelgaainrraaipGriiik.yrih(s.ooamPsa4llng)oiyiu0n,ginakm0ymyunxetmeaseg.urnnraekplddegipmoAhiimkasaSmlpeunabt.elmeiuldr((anisleMdniiichn)rg)se:oaibiptylMtnoelekuaiitkrirameknsstnrlegiedeofarb(ingmptptuearoaauttrptutanfisoadsbsacTsniauuhiEdgnfilln)aeaM.dtdtrnrira2,uiagss(n0abdnea0ieaslnnmtxxinvatp.aetkebeennrersHrusgglosne&aa)irekanpnlEul.djtgat.(iuafi1M,rtn(aa4tctEyrnmxua)taet):.bnaa,nrusHptrgtaspeldo&ameodritrmEolriebsnuy.paaeasagist(btkunbaeuutsdg)lknit:f:.i
ISALURAN CERNA 275Gambar 75-39, Apendiks. Suatu evaginasi buntu dari sekum, yaitu apendiks, memiliki lumen yang sangat kecil, lebih sedikit kelenjardi mukosanya dan tidak memiliki taeniae coli. Lamina propria dan submukosa umumnya dipenuhi dengan limfosit dan folikel limfoid se-hingga apendiks menjadi bagian penting dari MALT. 40x. H&E.Gambar 15-40. Mukosa taut rekto-anal. Epitel kolumnar selapis dengan kelenjar tubular yang melapisi rektum (sisi kiri) berubah men-dadak menjadi epitel skuamosa berlapis di canal analis (sisi kanan), seperti yang terlihat pada potongan longitudinal ini. Jaringan ikatlamina propria tampak memiliki banyak limfosit bebas. 40x. H&E.
Search
Read the Text Version
- 1 - 31
Pages: