Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 02. Membaca Pendahuluan

Bab 02. Membaca Pendahuluan

Published by haryahutamas, 2016-08-25 18:37:08

Description: Bab 02. Membaca Pendahuluan

Search

Read the Text Version

SAGtArU il t\i}[tul sAtA J{jftruA1 $T*ARA AKTffi*dffio MffiffiffiAGA Pffif$ffiAffiUL#AFdTujuanSetelah n:ernbaca Bab 2, Anda diharapkan rnarrpu rnengiclentifikasi komponen besarmasalah, elaborasi, kesenjangan, dan masalah penelitian dari bagian pendahuluansuatu jurnal.Tugas Fendahuluan CD interakti{lBacalah basian pendahuluan dari i iApa yang llarus Dicari Fembacn padaBagian Pendahuluan?Untuk memuclahkan proses pemahaman jurnal, ada baiknya bila kitamenggunakan check list berikut. Tabsl2.'l Chock lisf Fendahultran Suatu Jurnal Uji KlinisI Apa saja data yang disajikan untuk menunjukkan besar masalah? (Besar masalah dinyatakan dalam prevalcnsi, perbanclingan relatif prevalensi terhadap prevalensi di tempat Iain atau waktu lain, den dampak dari masalah\ IJ

14 Membaca dan Menelaah Jurnal Uii Klinis Ap-e saja ]{ang sudah diketahui sebelurnnya {elabarasi},? {Etabarasi seeara substansial dan meta dtlagk} Apa kesenjangan yang masih ditemukan? (Kesenjangan secara substansial dan metodologis, atau konfirmasi) Apa tujuan ut*ma penelitian {ltrimarlt Butcqfixe\? Apa tujuan tambahan penelitian (secondary oatcameJ?. Apa hipotesis penelit ian? Berdasarkan hipotesisnya, penelitian termasuk ke dalam uji kiinis negatif {nan-inferiority triatJ atau uji klinis positif (inferiority trial)2. Suaru artikel dimulai dengan pendahulua\" ylng tlldiri atas dua atau tigaparagraf singkat. Fada pendahuluan, kita perlu mengidentifikasi upaya peneliti untukmenjelaskan alasan nlengapa penelitian dilakukan. Apabila kita perhatikan bagianpendahuluan jurnal iimiah secara saksama, upaya peneliti untuk menjelaskan alasanpeneiitian mempunyai pola yang hampir sama. Pola seperti apakah yang ada dalambagian penrlahuluan sebuah artikel? Setelah membaca bagian pendahuluan dari jurnalyane acla pacia CD interaktil dapatkah Anda temukan pola tersebut? Besar Masalah f laborasi Kesenjangan Tujuan utarna/Tujuan tambahan /hipotesis penelitirrt Gambar ?.1 Komponen pendahuluan dari suatu jurnal yang harus dicari dan ciipahaini oleh pembaca. Kesarnaan pola dari bagian pendahulurn aclahli pacla koniponcn peudahuluannya. Sebagian besar jurnal mempunyai komponen pendahuluan yang tercliri atas empat bagian, yaitu komponqn besar masalah, el:rborasi, kesenjangan, d;rn tujuanlhipotesis

Bab 2 Membaca Pendahuluan 15penelitian. Karena kesarna*n pola ini, klta dapat dengan mudah mernahamipendahuluan suatu jurnal.Besar MasalahMenyebutkan prevalensi, insidens, atau jurnlah kasus dari suatu masalah (umumnyapenyakit) rnerupakan cara yangpalingbanyak digunak*n untukmenyampaikan besarmasalah. Cara lain untuk menyampaikan besar masalah adalah dengan membandingkanprevalensi, insidens\" dan jumlah kasus relatif terhadap angka sebelumnya, terhadaptempat lain, terhadap targ€t, dan seberapa besar dampaknya (dapat dilihat padaGambar 2.2). Prevalensi /insidensfiumlah P reva I ensili nsidensfi u mla h dibandingkan den6an s€belumnya P revale ns i/in sidens/ju mla h dibandingkan dengan tempat lain Prevalensi dibandingkan dengan target program Dampak : morbiditas, mortalitas, kualitas hidup, ekonomi, sosial, dan lain-lain Gambar 2.2 Berbagai cara yang dilakukan penulis jurnal untuk menyampaikan besar masalah.Perhatikan dua teks berikut ini. The syndrome fficts around 4-9%o of women of reproductive age. (BMl 20A6; 332;1485) Acute respiratary infectians accountfor about 2.1 million eleaths annually in children youftger than 5 years. (BMI 2AAa;328;79I) Pada teks pertama, peneliti menyampaikan prevalensi untuk menyatakan besarmasalah. Pada teks kedua, peneliti menyampaikan jumlah kasus untuk nrenyatakanbesar masalah penyakit yang diteliti. Teks berikut adalah contoh alternatif penvampaianbesar masalah.

16 Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis Gestational diabetes ts a complication in about 5% of pregnancies, is increasing in prevalence, and is associated with complications to the pregnancy and a longterm risk of diabetes in both mother and ofspring. (N Engl I Med 2008;358; 2003-2015)Pada contoh penyampaian besar masalah pada teks di atas, penulis merryampaikanbesar masalah dengan menuliskan:o Prevalensi penyakit .\"Gestational diabetes is a complication in about 5o/o of pregnancies. . \". Tren penyakit \"................. is incr e asing in prev alence. Dampak penyakit \"...........and is associated with complications to the pregnancy and a longterm risk of diabetes in both mother and offsprin{'Elaborasi dan KesenjanganTerdapat beberapa cara yang dapat digunakan peneliti untuk menyampaikankomponen elaborasi. Cara tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu elaborasisecara substansial dan elaborasi secara metodologis. Sebagaimana cara penyampaianelaborasi, penyampaian kesenjangan pun diklasifikasikan menjadi kesenjangansecara metodologis dan kesenjangan secara substansial. Elaborasi terhadapkomponen substansial akan melahirkan kesenjangan secara substansial. Sementaraitu, elaborasi terhadap komponen metodologis akan melahirkan kesenjangan secarametodologis. Secara substansial, kesenjangan didapat pada berbagai aspek substansial yangtergantung dari substansi yang diteliti. Secara metodologiS kesenjangan terdapat padaberbagai macam komponen metodologis seperti desain, karakteristik subjekpenelitian,besar sampel, cara pengambilan sampel, alokasi sampel, cara pengukuran, metodepengukuran, dan analisis.Perhatikan teks berikut.. The frst choice drug in women with newly diagnosed polycystic ovary syndrome is the antioestrogen clomifene citrate.

2Bab Membaca Pendahuluan 17ElaborasiKesenjangan Mengonfirmasi hasil penelitian sebelumnva Berbagai cara yang dirakukan penuris iur?lrTL:l';:\"n\"roaikan eraborasi dan kesenjangan. Elaborasi substansi akan melahirkan kesenjangan substansi sementara elaborasi metodo169is akan melahirkan kesenjangan metodologis. Recently, the addition of metformin, an insulin sensitiser, to clomifene citrate has been proposed as an alternative frst line treatment optionfor women with polycystic ovary syndrome. As clomifene citrate is an efective treatment, however, what are the added benefits of metfurmin? Two randomized controlled trials have examined this question. One small studyfound a significant increase in ovulation rates, while alarger studyfailed to find a signifcant dffirence. (BMl 2006;332:1485) Pada contoh di atas, peneliti menyampaikan elaborasi mengenai pengobatanpolycystic ovary syndrome (POS) baik secara substansial maupun secara metodologis.Secara substansial diketahui bahwa pengobatan pos selama ini adalah denganclomifene sitrat. obat ini sudah cukup efektif dan aman. Akan tetapi, masih terdapatbeberapa subjek yang resisten terhadap pemberian clomifene sitrat. Pengobatan lainyang dianjurkan adalah dengan menambahkan metformin yang juga terbukti efektifdanaman (sampai pada tahap ini, kita memahami bahwa terdapat dua alternatif pengobatanuntuk penyakit POS. Akan tetapi, kita belum menemukan apa kesenjangan substansialdan metodologis dari penelitian ini). Selanjutnya, penulis menyampaikan bahwa sudah ada dua penelitian untukmembandingkan efektivitas dan keamanan clomifene sitrat dengan metformin sertaclomifene sitrat saja. Kedua penelitian tersebut mempunyai keiemahan pada besarsampel yang kecil, pengukuran tidak dilakukan secara double blind, dan riwayatpengobatan sebelumnya tidak dipertimbangkan. perhatikan teks berikut.

18 Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis ........sample sizes of both studies were small, performance was not double blinded, and previous treatment of the participants was unclear. (BMl 2006;332; 1485) Dari teks tersebut, setelah peneliti menyampaikan elaborasi metodologisdan substansial, kita memperoleh informasi tentang kesenjangan. Dari aspekmetodologis, kesenjangannya adalah penelitian yang telah dilakukan masihmempunyai kelemahan pada besar sampel yang kecil, pengukuran tidak dilakukansecara double blind, dan riwayat pengobatan sebelumnya tidak dipertimbangkan'Sementara itu, secara substansial, penelitian sebelumnya belum bisa menjawabmasalah secara konklusif. Kesenjangan juga dapat semata-mata karena peneliti ingin mengulang penelitianyang telah dilakukan. Kita tidak bisa memandang remeh suatu penelitian yangmengulang penelitian sebelumnya. Pengulangan penelitian mempunyai bobot yangtinggi dari sudut pandang ilmiah karena dengan pengulangan penelitian, kita dapatmengonfirmasi hasil penelitian sebelumnya. Perhatikan teks berikut. .......7o confrm thesefindings, we conducted the present study. (8M12004;328;791) Penelitian yang dipublikasikan oleh BMJ pada tahun 2004 ini dilakukan diIndia. Penelitian tersebut merupakan pengulangan dari penelitian yang dilakukan di Bangladesh. Kedua penelitian mempunyai kesamaan secara substansial dan metodologis. Secara metodologis, perbedaan hanya terdapat pada populasi penelitian saja. Penelitian telgrilangan ini penting untuk membuktikan konsistensi hasil penelitian. Apabila hasil penelitian konsisten dengan penelitian sebelumnya, maka hubungan kausal antara pengobatan dengan outconte akan semakin kuat. Syarat konsistensi ini merupakan salah satu syarat hubungan kausal menurut kriteria Hills'

Bab2 MembacaPendahuluan 19Tujuan Penelitian dan HipotesisSetelah menyampaikan kesenjangan, peneliti akan menyampaikan tujuan penelitiandan hipotesis penelitian. Dalam uji klinis, terdapat dua jenis tujuan, yaitu tujuan utama(primary outcome) dan tujuan tambahan (secondary outcome). Tirjuan utama adalahtujuan yang paling diminati oleh peneliti dan penelitian dirancang agar dapat menjawabpertanyaan utama ini. Tujuan utama ini menjadi dasar perhitungan besar sampel. Terdapat dua jenis tujuan tambahan. pertama, adalah tujuan tambahan yangbersifat elaboratif. Tujuan tambahan jenis ini tidak menjadi dasar perhitunganbesar sampel, menjawab pertanyaan penelitian secara tidak konklusif, tidakdapat digeneralisasikan, dan hasil yang diperoleh adalah sebagai data dasar untukpenelitian berikutnya. Kedua, tujuan tambahan yang dapat dicapai secara konklusifoleh peneliti akan tetapi secara substansial, tidak menjadi minat utama peneliti. o Tujuan paling penting o Menjadi dasar perhitungan besar sampel o Penelitian dirancang untuk menjawab tujuan utamaTujuan Tipe 1 : elaboratiftambahan Tipe2:bukanminat utama cara mensiden,n,*rfifi*?T\"?Llti\"n o\",i suatu jurnar. Kadang-kadang pada bagian pendahuluan kita tidak menemukan informasi tujuanutama. Bila itu yang terjadi, maka kita harus mencari informasi tersebut pada bagianlain jurnal. cara paling mudah untuk mengidentifikasi pertanyaan utama adalahdengan melihat perhitungan besar sampel. variabel yang menjadi dasar perhitunganbesar sampel merupakan variabel yang menjadi tujuan utama penelitian.Perhatikan teks berikut. We determined whether a strategy of adding metformin to the standard treatment with clomifene citrate results in a higher ovulation rate, higher pregrutncy rate, and

20 Membaca dan Menelaah Jurnal Uii Klinis less clomifene citrate resistance in a randomised clinical trial among women with newly diagnosed pofcystic ovary syndrome. (8M12006; 332; 1485) Tujrun penelitian tersebut adalah untuk membandingkan clomifene sitrat sajadengan clomifene sitrat yang dikombinasikan dengan metformin. Variabel yang akandibandingkan adalah angka ovulas i (ovulation rate), angkakehamilan (pregnancy rate),dan angka resistensi terhadap clomifene sitrat. Dari tiga variabel tersebut, kita masihbelum mengetahui mana yang merupakan outcomeutama dan mana yang merupakanoutcometambahan. Kita akan mengetahuinya setelah membaca bagian besar sampeldarijurnal tersebut. Pada bagian besar sampel, terdapat teks sebagai berikut' With an expected rate of ovulation of 75o/o in the placebo group, we needed 200 women to show an absolute increase of 15o/o in ovulation rate, with a Power of at least 80o/o using a two sided test with a 5o/o signifcance level. (BMl 2006; 332; 1485) Setelah membaca tels tersebut, barulah kita mengetahui bahwa tujuan utamapenelitian adalah untuk membandingkan angka ovulasi. Dalam suatu jurnal, tidak cukup banyak ruang untuk menuliskan tujuan danhipotesis penelitian. Apabila penulis tidak menuliskannya secara lengkap, kitadapat mengetahui tujuan dan hipotesis bila salah satu informasi tersedia. Kita dapatmengetahui hipotesis penelitian dari tujuan penelitian. Sebaliknya, kita juga dapatmengetahui tujuan penelitian dari pernyataan hipotesis penelitian.Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian Gambar 2.5Kita dapat mengetahui hipotesis penelitian dari pernyataan tujuan penelitian. Sebaliknya, kita dapat mengetahui tujuan penelitian dari pernyataan hipotesis penelitian'Mengetahui hipotesis dari pernyataan tuiuan penelitianPerhatikan kembali teks berikut. We determined whether a strategy of adding metformin to the standard treatment with clomifene citrate results in a higher ovulation rate, higher pregnancy rate, and less clomifene citrate resistance in a randomised clinical trial among women with newly diagnosed polycystic ovary syndrome. (BMI 2006;332;1485)

Bab 2 Membaca Pendahuluan 21 Dari pernyataan tujuan penelitian, kita dapat mengetahui bahwa peneliti mempunyai hipotesis bahwa clomifene sitrat ditambah metforminlebihbaikdaripada clomifene sitrat saja dari aspek angka ovulasi, angka kehamilan, dan angka resistensi insulin. Mengetahui tujuan penelitian dari pernyataan hipotesis Perhatikan teks berikut. To confrm these fndings, we conducted the present study. our primary hypothesis was that three days of treatment with oral Amoxicillin is as efective as fve days' treatment for non-severe pneumonia. our secondary hypothesis was that relapse rates would be same in the two treatment regimens. (8M12004;32g;791) setelah kita membaca teks di atas, dari pernyataan hipotesisnya, kita dapatmengetahui tujuan penelitian. Tujuan utama penelitian adalah untuk membuktikanbahwa Amoxicillin tiga hari sama efektifnya dibandingkan dengan Amoxicillin limahari untuk pengobatan pneumonia yang tidak berat. Tujuan tambahan penelitian adalahuntuk membuktikan bahwa angka kekambuhan antara Amoxicillin tiga hari dan limahari adalah sama.I nleriority Trial-Non-inleriority TrialBergantung pada hipotesisnya, suatu penelitian uji klinis dinamakan sebagai uji klinisnegatlf (non-inferiority triaf dan uji klinis positif (inle riority trial).Uji klinis negatifadalahuji klinis yang bertujuan untuk membuktikan bahwa outcome dari jenis pengobaranyang diteliti adalah tidak berbeda. Sementara itu, uji klinis positif adalah uji klinis yangbertujuan untuk membuktikan bahwa outcomepengobatan adalah berbeda.Contoh uii klinis positit (interiority trial) We determined whether a strategy of adding metfurmin to the standard treatment with clomifene citrate results in a higher ovulation rate, higher pregnancy rqte, and less clomifene citrate resistance in a randomised clinical trial among women with newly diagnosed polycystic ovary syndrome. (BMJ 2006;332; t4g5)Contoh uji klinis negatil (non-interiority trial) Our primary hypothesis was that three days of treatment with oral Amoxicillin is as ffictive as fve days' treatment for non-severe pneumonia. our secondary hypothesis was that relapse rates would be same in the two treatment regimens. (BMI 200a;328;79t)

22 Membaca dan Menelaah Jurnal Uji KlinisLmtiham &ab 2jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!1. Apa saja yang menjadi komponen pendahuluan?2. Apa tujuan dari masing-masing komponen?3. Bagaimana cara yang biasanya dilakukan penulis jurnal untuk menyatakan besar masalah?4. Bagaimana cara yang biasanya dilakukan penulis jurnal untuk menyampaikan elaborasi?5\" Apakah yang dimaksud dengan tujuan utama dan tujuan tambahan?6. Apakah yang dimaksud dengan penelitian uji klinis positif dan penelitian uji klinis negatif? 7. Identifikasilah komponen besar masalah, elaborasi, kesenjangan, dan masalah peneiitra,-r untuk artikel-artikel yang iercanturn pada folder latihan pada CI-l interaktifl


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook