Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 06. Cranium

Bab 06. Cranium

Published by haryahutamas, 2016-08-03 03:54:39

Description: Bab 06. Cranium

Search

Read the Text Version

BAB ENAM Cranium1. P E N G A N T A R2. TINJAUAN T E N T A N G CRANIUM3. TULANG-TULANG C R A N I U M 1. PENGANTAR Rangka kepala adalah artikulasi rumit dari bebe- T u l a n g - m l a n g n e u r o c r a n i u m a d a l a h ( 1 ) satu os.rapa tulang, dan tulang-tulang ini secara keseluruhan f r o n t a l e , ( 2 ) sepasang os. parietale, ( 3 ) sepasang os.disebut tengkorak, atau cranium. Dengan berdasar temporale, ( 4 ) satu os. occipitale, ( 5 ) satu os. sphe-pada fungsinya, tengkorak dapat dibagi menjadi dua noidale, ( 6 ) satu OS. ethmoidaledaerah utama (Gbr. 6-1) Dasar neurocranium terdiri dari os. ethmoidale, NEUROCRANIUM sphenoidale dan sebagian dari os. occipitale dan tem- porale. Secara bersama, mlang-mlang ini membenmk Neurocranium adalah vault bulat atau berbenmk dasar neurocranium yang disebut basis c r a n i u m .kotak, yang merupakan tempat dan pelindung otak.Terbentuk dari delapan tulang, sebagian besar di an- RANGKA WAJAHtaranya berbenmk lengkung dan datar. Sebagian besartulang dihubungkan oleh sutura fibrosa; beberapa di Bagian wajah dari cranium dimulai dari dasar cra-antaranya dihubungkan olch synchondrosis mlang ra- nial, dan wajah terdiri dari beberapa daerah fungsionalwan, yang akan saling bergabung. yang penting:NEUROCRANIUM If(CALUARIUM) BASIS G a m b a r 6 - 1 . Gamljar umum tengkorak. Bidang Frankfort

152 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Dua orbita y a n g m e r u p a k a n t e m p a t d a n p e l i n d u n g tinum, (5) sepasang os. lacrimale, (6) sepasang con-organ-organ penglihatan; cavum nasi yang berhu- chae inferior, (7) satu vomer, (8) satu mandibula, danbungan dengan pemapasan dan sensasi bau dan cavum (8) satu OS. hyoideum.oris yang berhubungan dengan pengunyahan, rasa danpemapasan. Cranium wajah meliputi maxilla dan mandibula. Maxilla tertanam cekat pada dasar cranial, sedang Rangka wajah terdiri dari beberapa tulang tidak mandibula dapat bergerak dan memiliki sendi Hingeteratur: (1) Sepasang maxilla, (2) sepasang os. nasale, terhadap basis cranium.(3) sepasang os. zygomaticum, (4) sepasang os. pala- 2. TINJAUAN TENTANG CRANIUM Untuk dapat mempelajari beberapa bagian dan ke- 1. Glabella adalah tonjolan bulat di garis tengahrumitan cranium, cranium umumnya dipelajari dengan tepat d i atas jembatan hidung. Disebut sebagai 'titikmcmutarnya kcberbagai bidang. Namun, cranium te- gundul' di antara alls mata.tap dijabarkan berdasar bidang F r a n k f o r t , suatu bi-dang yang menghubungkan titik tertinggi dari meatus 2. A r c u s supercilliaris (crista bcrrambut) yangacusticus externus sinistra dan dextra (lubang telinga) terletak di kedua sisi glabella, tepat di atas tepi orbitadan titik terrendah orbita dextra dan sinistra. superior. Pada pria, daerah ini menonjol bempa crista dari mlang; pada wanita, tidak begitu teriihat. Crista Tulang-tulang permukaan depan tidak terlihat pada anak-anak, serta m a k i n jelas terlihat selama masa remaja ketika os. frontrale membesar Tulang pada permukaan depan adalah; sepasang dalam sinus frontalis yang sedang berkembang.maxilla, os. nasale, os. zygomaticum, os. lacrimale,choncac inferior, dan lamina verticalis tunggal dari os. 3. E m i n e n t i a frontalis yaim 'sudut dahi' yangethmoidale, vomer, os. sphenoidale, os.frontale dan membulat. Daerah ini teriihat menonjol pada craniummandibula. bayi bam lahir dan mempakan daerah osifikasi awal. GAMBARFRONTAL Regio zygomatica (NORMA FRONTALIS) Mempakan daerah tulang pipi, yang tersusun da- (Gbr. 6-2a) lam bentuk lengkung. A d atiga tulang yang men- dukung arcus zygomaticus; maxilla, di bagian depan, Daerah-daerah OS. frontale di superior, danos. temporale, d i bela- kang. Tiap tulang menghasilkan bantalan unmk pro- Di sini, kita akan mcninjau ulang daerah-daerah cessus zygomaticus, yang membantu mendukung ar-permukaan depan cranium yang perlu diketahui oleh cus zygomaticus. 'Titik utama' arcus adalah os. zygo-mahasiswa anatomi. Daerah-daerah ini meliputi: (1) maticum yang berbentuk intan.dahi, ( 2 ) zygomaticum y a n g d i b e n t u k o l c h t u l a n g p i p i ,( 3 ) orbita, y a n g m e r u p a k a n t e m p a t b o l a m a t a , ( 4 ) Sam-samnya daerah penting di sini adalah fora-apertura nasalis anterior u n t u k t e m p a t b a g i a n l u a r men zygomaticofaciale, yang terletak di tengah padah i d u n g , ( 5 ) maxilla yang cekat, yang m e r u p a k a n t e m - tonjolan os. zygomaticum. Daerah ini mcnghantarkanpat g i g i - g i g i a t a s , d a n ( 6 ) mandibula yang bergerak, a. dan n. zygomaticus.tempat gigi-gigi bawah. Regio orbitalisBagian-bagian permukaan depan (Gbr. 6-2B)Daerah dahi j -• Orbita mengandung bola mata dan musculi bulbi. Ada beberapa tulang yang membenmk batas dan Daerah dahi terbentuk temtama dari sebagian os. dinding dalam os. orbitale.frontale. D a l a m daerah ini terdapat stmktur sbb: Batas Batas superior d i b e n m k o l e h o s . f r o n t a l e Batas lateral d i b e n t u k o l e h o s . z y g o m a t i c u m

Eminentia frontalisSutura interfrontalis yang tertutup Arcus supercilliaris ' ... , Nasion Glabella Incisura supraorbitalis OS. LACRIMAt^ CAVITAS ORBITAUS ' * CHONCAE INFERIOA Fossa canina Lamina verticalis processus etfimoldalls Crista cEuiina Foramen zygomaticofacialis Sutura intermaxillaris F o r a m e n infraorbitEdis VOMER Tepi depan ramus Sulcus obliquus externus Os. nasale anterior Fossa incisiva maxillae Foramen mentale Processus alveolaris maxillae _ Processus alveolaris mandibulae Fossa Incisiva mandibulae Protruberantia mentalls Gambar 6 - 2 . A Norma frontalis. B Permukaan depan cranium berikut Gambar berlanlut pada hakunen

154 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Fissura orbitalis Incisura supraorbitalis superior Canalis opticum Foramen .zygomatico-orbitale Foramen ethmoidale anterius Rssura orbitalis Foramen inferior ethmoidale posterius Processus frontalisSulcus infraorbitalis maxillae Crista lacrimalis anterior Crista lacrimalis posterior Ductus nasolacrimalis Cavum nasi Foramen infraorbitale G a m b a r 6 - 2 Lanjutan. B Rangka orbita. Batas inferior d i b e n t u k o l c h o s . z y g o m a t i c u m d i pada kump posteriomya. Berjalan melalui ala minorlateral dan maxilla,di tengah. ossis sphenoidalis k e belakang, k e fossa cranii media d a l a m c r a n i u m . M c n g h a n t a r k a n n. opticus ( C N I I ) Batas medial c u k u p r u m i t k a r e n a m e m i l i k i p e r m u - d a n a. ophtalmica.kaan depan dan permukaan belakang, yang berbentukspiral. Crista anterior tcrbcnliik oleh processus fron- 4. Fissura orbitalis superior adalah celah antaratalis maxillae dan sebagian os. frontale. Crista poste- ala major dan minor ossis sphenoidalis. Merupakan le-rior dibentuk olch os. lacrimale. ngan superior orifisum berbenmk ' V dan berhubung- an d i bagian belakang dengan fossa cranii media. Dinding M c n g h a n t a r k a n v . ophthalmica d a n nn. craniales III, A/<7/7 dibentuk oleh OS. frontale IV, V-1, dan VI. Dinding lateral d i b e n t u k o l c h o s . z y g o m a t i c u m d ianterior dan ala major ossis sphenoidalis, di posterior 5. F i s s u r a o r b i t a l i s i n f e r i o r a d a l a h l e n g a n b a w a h Dasar d i b e n t u k o l c h m a x i l l a ' V . M e m p a k a n celah antara ala major ossis sphenoi- Dinding medial d i b e n t u k o l c h m a x i l l a , l a c r i m a l e , dalis d a n maxilla serta m e m u n g k i n k a n adanya h u -ethmoidale, ala m i n o r ossis sphenoidalis. bungan antara regio infratemporalis di t)clakang dan Orifisum orbitalis o r b i t a . C e l a h i n i m e n g h a n t a r n. dan a. infraorbitalis 1. Incisura atau foramen supraorbitale terletak m e l a l u i sulcus infraorbitalis.langsung di atas tepi superior medial ketiga. Merupa-kan daerah yang menghubungkan orbita dan dahi dan 6. F o r a m e n ethmoidale posterius d a n anteriusm e n g h a n t a r ff. serta n. supraorbitalis. terletak pada dinding tengah antara os. frontale di ba- 2. F o r a m e n i n f r a o r b i t a l e t e r l e t a k 7 - 8 m m d i gian atas dan os. ethmoidale d ibagian bawah. M e n g -bawah titik tengah tepi inferior. Menghubungkan (di h a n t a r n dan a. ethmoidalis anterior dan posterior d a r ib e l a k a n g ) canalis infraorbitalis dan sulcus d i d a s a r orbita ke sinus ethmoidalis.o r b i t a , d a n m e n g h a n t a r a. serta n. infraorbitalis. 3. Canalis opticus terletak jauh di dalam orbita 7. Canalis zygomaticus adalah lubang kecil pada OS. zygomaticum lateral. Membagi tulang menjadi

CRANIUM 155zygomaticofacialc dancanalis temporalis, yang meng- hasilkan anestesi lokal. Pada pembuatan geligi timan,hantar a. dan n . cutaneus. lingir m l a n g d i atas akar gigi depan atas dibuat bempa 'feestoning'. 8. Ductus nasolacrimalis terletak pada angulusorbitalis inferomedial. Berhubungan dengan cavum 3. C r i s t a canina rahang atas adalah crista tulangn a s i d a n m e r u p a k a n t e m p a t ductus nasolacrimalis yang sangat menonjol d i atas dentes canini superiusmembranosus. yang panjang dan besar. Bila dentes canini superius tanggal karena dicabut atau gagal berempsi karenaCavum nasi kurangnya mang (impaksi), crista canina tidak akan teriihat dan wajah tampak 'datar' pada sisi tersebut. Ada beberapa mlang yang mengelilingi garis te- Crista canina penting dalam membentuk 'sudut m u -ngah, apertura piriformis berbenmk buah pir (piri- lut'.form). Tertanam cekat di anterior apertura ini, adalahjaringan lunak yang membentuk bagian luar cavum 4. Fossa incisiva maxillae adalah cekungan d i atasnasi. radix incisivi superius. Pada daerah ini, gigi atas dapat dianestesi secara terpisah. 1 . T e p i s u p e r i o r d i b e n t u k o l e h s e p a s a n g os. «a-sfl/erctangular. 5. Fossa canina maxillae, adalah cekungan di atas radix premolares, didistal crista canina. Suntikan pada 2. Tepi lateral d a n inferior dibenmk oleh sepa- daerah inidapat menganestesi premolares.s a n g maxilla 6. Protruberantia mentalls mandibulae adalah 3 . S e p t u m n a s i d i b e n t u k o l c h os. vomer d i i n f e r i o r tonjolan mlang segitiga yang membenmk dagu.d a n lamina perpendicularis ossis ethmoidalis d i s u p e -rior. S e p m m b i a s a n y a m e n y i m p a n g k e k i r i . 7. Fossa incisiva mandibulae adalah cembungan tepat d i inferior incisivi inferius d a nd i atas p r o m - 4. Chonca nasalis adalah tiga pasang lereng kecil berantia mentalis.yang terganmng pada dinding cavum nasi dari dindinglateral. Chonca nasalis superior dan media merupakan 8. F o r a m e n mentale mandibulae adalah orifisumbagian dari os. ethmoidale, chonca nasalis inferior pada premolares secundus inferius, d i pertengahanmerupakan tulang terpisah. jarak crista alveolaris d a n tepi inferior mandibula. M e n g h a n t a r a. dan n. mentalis. P e r h a t i k a n b a h w a o r i - 5. Spina nasalis anterior adalah tonjolan mlang fisum f o r a m e n m e m b u k a k e b e l a k a n g d a n k e a t a s ,garis tengah yang tajam, meluas ke depan dari dasar sehingga suntikkanke foramen ini, cukup sulit dilaku-cavum nasi, pada titik di mana maxilla kiri dan kanan kan.saling bertemu. GAMBAR LATERAL 6. Nasion adalah landmark antrofologi yang m e - (NORMA LATERALIS)nandai potongan garis tengah dari os. nasale dan fron-tale. (Gbr. 6-3)Daerah-daerah rahang Reglo Maxilla dan mandibula merupakan tempat gigi ge- Regio yang terlihat pada gambar lateral adalah (1)l i g i . M a x i l l a ridak d a p a t b e r g e r a k d a n t e r d i r i d a r i d u a regio calvarium ( t e r m a s u k d a h i , k u l i t k e p a l a d a n t e m -tulang; mandibula, atau rahang bawah dapat bergerak p o r a l i s ) , ( 2 ) regiones faciei ( t e r m a s u k r e g i o z y g o m a -dan pada orang dewasa, terdiri dari satu mlang. tica, orbitalis dan nasalis yang sudah dibicarakan di a t a s ) , ( 3 ) regio infratemporalis, y a n g t e r m m p r a m u s 1. Gigi geligi sangat jelas pada daerah ini. A d a 3 2 m a n d i b u l a e , d a n ( 4 ) mandibula ( p e r m u k a a n l a t e r a l ) .gigi geligi pada geligi permanen dan 2 0 pada geligisusu. Gigi geligi akan dibicarakan bersama cavum oris Tulang-tulang permukaan lateralpada bab 7. Tulang-mlang yang terlihat dari permukaan lateral 2. Processus alveolaris maxillae dan mandibulae adalah (1) os. frontale (mnggal), (2) os.parietale (ber-adalah socket mlang yang menopang gigi geligi. H a - pasangan), (3) OS.\" temporale (berpasangan), (4) os. oc-rus diperhatikan bahwa permukaan depan processus cipitale (mnggal), (5) ala major ossis sphenoidalis (pa-alveolaris maxillae mempakan bidang mlang tipis di sangan processus mlang mnggal), ( 6 ) ossa facieiatas akar gigi depan atas. Keadaan ini secara klinis, (pasangan os. zygomaticum, maxilla, nasale dan lacri-penting. Lamtan anestesi lokal yang disuntikkandi m a l e ) . d a n n) m a n d i b u l a (taneestU.atas daerah apeks akar akan segera menyebar melaluimlang tipis ke saraf pada apeks akar d a n meng-

156 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Bregma Linea temporalis Sutura Pterion coronalls Incisura Fossa supraorbitalis temporalis Angulus Unea Foramen Tuberculum FossaProcessus mandibulae obliqua —lae incisivazygomaticus externa Processusossis temporalis alveolaris Protuberantia Tul>erculum articulare \"-\"'^^ Fossa mandibularis Tuberculum postglenoidale Meatus acusticus externus Processus condylaris mandibulae Collum mandibulae Incisura mandibulae Processus Processus mastoideus coronoideusG a m b a r 6 - 3 . Norma lateralis. Permukaan lateral cranium Bagian-bagian permulcaan lateral 5. Fossa temporalis adalah daerah agak cekung pada permukaan anterolateral cranium, d i inferiorReglo calvarium linea temporalis. Terisi olch m . temporalis. Calvarium terbentuk dianterior dari satu os. fron- 6. Meatus acusticus extemus dari os. temporale,tale, d i lateral dari sepasang os. parietale, dan d i be- membentuk lubang masuk ke auris media dalam os.lakang dari satu os. occipitale. Inferolateral, dinding temporale.calvarium dibentuk olch sepasang os. temporale dansepasang ala major ossis sphenoidalis. Calvarium m e - 7. Processus mastoideus adalah benjolan mlangmiliki bagian: tepat di belakang inferior dari meatus acusticus exter- nus. Berfungsi untuk insersio m . stemomastoideus 1. Vertex adalah titik tertinggi pada tepi superiorcalvarium yang terletak pada posisi Frankfrot. 8. Fossa mandibularis atau glenoidalis, adalah cekungan d i depan meatus acusticus extemus. M e m - 2. B r e g m a adalah landmark antrofologi d i depan pakan tempat kepala, dan processus condylaris man-vertex. Merupakan titik di mana os. parietale kiri dan dibulae.kanan bertemu dengan os. frontale. 9. T u b e r c u l u m postglenoidale adalah baji mlang 3. L i n e a temporalis (superior dan inferior) adalah yang kecil, yang terletak d i antara fossa mandibularisdua garis lengkung k e atas dan belakang dari proces- dan meatus auditorius extemus.sus zygomaticus ossis frontalis yang berjalan melewatiOS. frontale dan parietale, dan kemudian melengkung 10. T u b e r c u l u m glenoidale adalah benjolan kecilke bawah dan k e depan pada os. parietale, untuk ber- di depan fossa mandibularis. Pada dasamya mempa-akhir di inferior os.temporale. Linea ini merupakan k a n p e r m u k a a n l a t e r a l tuberculum articulare p a d abatas superior m . temporalis yang melengkung. dasar cranium. 4. Pterion adalah landmark antrofologi dari per- 11. Processus zygomaticus ossis temporalis, ada-tautan O S . frontale, parietale, alamajor ossis sphenoi- lah tonjolan k e depan yang panjang serta ramping,dalis dan OS. temporale yang berbenmk ' H ' pada per- yang membentuk radix posterior arcus zygomaticus.mukaan lateral calvarium. Tepi inferior arcus zygomaticus hams diikuti ke depan, sampai daerah d i mana arcus ini mengarah ke

CRANIUM 157bawah, berakhir sebagai bantalan d iatas radix dentes Garis ini terns berjalan oblik ke bawah dan k e depanmolares primus superius. l)erakhir di dekat dagu pada permukaan inferior cor- p u s s e b a g a i tuberculum mentale. •' f ' - . 1 0 . Protuberantia mentalis a t a u d a g u , a d a l a hRegiones faciei l)enjolan segitiga dari mlang, dasamya mengarah k e inferior dan apeksnya mengarah k eatas, k earah fossa Tulang dan bagian regiones faciei dibicarakan ber- incisiva rahang bawah.sama gambar anterior. Permukaan lateral mandibula,tetap akan disinggung di sini. 1 1 . Foramen mentale d i b i c a r a k a n p a d a p e r m u - kaan anterior cranium. 1 . Corpus m a n d i b u l a e a d a l a h b a g i a n h o r i z o n t a l . 2 . Ramus m a n d i b u l a e a d a l a h b a g i a n v e r t i k a l . Reglo Infratemporalis ^ ,, 3 . Gigi geligi dan processus alveolaris s u d a h (Gbr. 6-4)dibicarakan bersama permukaan anterior. 4 . Angulus mandibulae a d a l a h p e r t a u t a n t e p i Regio infratemporalis termmp ramus mandibulae,posterior ramus dan tepi inferior corpus mandibulae. pada dasamya berfungsi sebagai dinding lateral regio 5 . Processus condylaris atau caput m a n d i b u l a e ini. Bila mandibula digerakan, batas regio infratem-adalah processus berbenmk rol, yang berartikulasi de- poralis dapat makin diperjelas. Daerah ini terpisahngan fossa mandibularis ossis temporalis d i bagian d a r i fossa t e m p o r a l i s o l e h crista i n f r a t e m p o r a l i s .atas. 6 . Processus coronoideus; p r o c e s s u s a n t e r i o r su- Tulang dan dinding regio infratemporalisperior dari ramus yang seperti pisau. Dengan gigi geli- 1. Atap r e g i o i n i t e r b e n m k d a r i a l a m a j o r ossisgi saling beroklusi, ujung processus coronoideus akan sphenoidalis d i anterior dan bagian inferior os. tem-tertump oleh arcus zygomaticus. porale di posterior. 7 . Incisura mandibulae a d a l a h i n c i s u r a a n t a r a 2 . Dinding anterior t e r b e n m k d a r i p e r m u k a a nprocessus condylaris dan processus coronoideus. posterior maxilla yang cembung. 8 . Collum mandibulae a d a l a h b a g i a n m l a n g r a m - 3 . Dinding medial t e r b e n m k d a r i l a m i n a l a t e r a l i sping yang menopang processus condylaris. processus pterygoidei ossis sphenoidalis. 9 . Linea obliqua extema. T e p i d e p a n y a n g t a j a m 4 . Dinding lateral a d a l a h p e r m u k a a n t e n g a hdari ramus yang berjalan keinferior ke permukaan la- ramus mandibulae.teral corpus mandibulae sebagai linea obliqua extema. 5. Tidak ada batas inferior. Os. temporale Potongan arcus zygomaticus Fossa Ala major ossis mandibularis sphenoidalisMeatus acusticus Orbitaexternus Rssura Crista ' orbitalis inferior Infratemporalis' . Sulcus Foramen infraorbitalis spinosum . Foramen Foramen ovale spenopalatlna — Rssura pterygomaxillaris Dinding posterior maxilla Foramina alveolare superior posterior Lamina lateralis Processus pyramidalis Tuber maxillae proseccus pterygoidei ossis palatini ,^G a m b a r 6 - 4 . Regio infratemporalis. Mandibula diangi<at dan dilakukan pemotongan arcus zygomaticus.

158 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI B a g i a n regio i n f r a t e m p o r a l i s pat menimbulkan bahaya pada pengangkatan dentes 1. Fissura orbitalis inferior adalah celah antara serotinus. Frakmr tuber dapat menimbulkan hubunganala major ossis sphenoidalis di bagian atas dan maxilla antara cavum oris dansinus maxillaris (fistula oral-di bagian bawah. Berhubungan dengan orbita di an- antral).terior. Sulcus infraorbitalisberjalan kedepan dari titiktengah batas bawah fissura. GAMBARAN SUPERIOR ^ 2. Fissura pterygomaxillaris adalah celah antara (NORMA VERTICALIS)processus pterygoideus ossis sphenoidalis d i belakangdan maxilla, di depan. Celah berhubungan dengan (Gbr. 6 - 5 )fossa pterygopalatina yang dalam, yang sudah dibi-carakan pada bab 7. Tulang-tulang bagian superior 3. F o r a m e n alveolaris superior posterior terletakdi tengah pada kecembungan permukaan posterior Aspek superior cranium mempunyai outline seper-a t a u i n f r a - t e m p o r a l m a x i l l a . M e n g h a n t a r a. dan n. al- ti telur dengan ujung yang kecil pada bagian anterior.veolaris superior posterior. Hanya ada 4 tulang yang terlihat dari aspek ini: os. 4. Processus pyramidalis ossis palatini adalah frontale di anterior, os. parietale kanan dan kiri disatu-satunya bagian os. palatinum yang terlihat dari lateral dan os. occipitale di posterior.luar. Terletak di inferior antara processus pterygoi-deus yang konvergen dan maxilla. Tidak memung- Tanda-tanda aspek superior A:kinkan OS. sphenoidale dan maxilla untuk langsungberhubungan. 1. S u t u r a coronalls memisahkan os. frontale d i 5. T u b e r maxillae adalah tonjolan bulat darit u - anterior dari os. parietale di posterior.lang di distal molares superius terakhir. Kadang-ka-dang, tuber ini masuk dalam sinus maxillaris dan da- 2. S u t u r a sagittalis atau interparietalis yang memisahkan os. parietale kiri dan kanan. Emientia frontalis Sutura coronalls Bregma Sutura sagittalis (interparietalis)Eminentia parietalis Lambda G a m b a r 6 - 5 . Norma verticalis. Gambaran superior cranium

CRANIUM 159 Sutura sagittalis Lambda O Sutura lambdoideaIncisura digastricus Linea nuchae superior Sulcus a. occipitalis InionCondylus ocdpitalls Linea nuchae Inferior Processus mastoideus Crista occipitalis externa G a m b a r 6 - 6 . Norma occipitalis. Gambarar) posterior cranium. 3 . Sutura lambdoidea y a n g m e m i s a h k a n os. pa- sebagai occiput. Daerah ini juga sering disebut seba-rietale dan temporale dari os. occipitale. gai regio occipitalis. 4 . Bregma y a i m l a n d m a r k a n t r o p o l o g i y a n g d i t a n - Tulang-tulang pada gambaran posteriordai perpotongan sumra sagittalis dan coronalls. Tulang yang terlihat pada aspek itu adalah pasang- 5. Lambda s u a m l a n d m a r k a n t r o p o l o g i y a n g ter- an OS. parietalis di superior dan lateral, os. occipitaleletak pada perpotongan antara sumra lambdoidea dan di posterior dan pasangan os. temporale pada aspek in-sagittalis. feromedial. 6 . Eminentia frontalis y a n g m e r u p a k a n s u d u t Tanda-tanda gambaran posterioranterior pelipis. 1 . Inion, atau protuberantia occipitalis extema, 7 . Eminentia parietalis y a n g m e r u p a k a n t o n j o l a n yaim benjolan tulang dengan besar bervariasi, terietakposterolateral lebih besar. Kedua eminentia merupa- di g a r i s t e n g a h a n t a r a l a m b d a d a n f o r a m e n m a g n u m .kan daerah awal ossifikasi os. frontale dan parietale. 2. Linea nuchae superior yang meluas ke lateral 8 . Foramina parietale y a n g m e r u p a k a n p a s a n g a n pada kedua sisi inion pada arcus lengkung yang berak-foramina yang *idak konstan pada kedua sisi sumra hir pada processus mastoideus pada kedua sisi.sagittalis pada saat sumra mendekati sumra lamb-d o i d e a . F o r a m i n a i n i m e n g e l u a r k a n v . emissaria. 3 . Linea nuchae inferior a d a l a h g a r i s s e j a j a r y a n g tidak nyata di bawah linea nuchae superior. GAMBARAN POSTERIOR (NORMAL OCCIPITALIS) 4 . Linea nuchae suprema a d a l a h g a r i s s e j a j a r yang sangat samar tepat di atas linea nuchae superior. (Gbr. 6-6) 5 . Crista occipitalis extema y a n g b e r j a l a n k e Tanda paling prominen pada gambaran posterioradalah kump posterior cranium yang bulat dan disebut

160 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIb a w a h pada b i d a n g m e d i a n dari i n i o n Ice f o r a m e n 1 0 . Foramen magnum y a n g l e b i h j e l a s t e r l i h a tm a g n u m . M e r u p a k a n d a e r a h p e r l e k a t a n u n m k liga- pada aspek basal cranium. Ini adalah oriOsum tempatmentum nuchae. m a s u k n y a chorda spinalis k e c r a n i u m u n t u k b e r h u - bungan dengan otak. Linea nuchae terletak di daerah nuchae craiuumdan merupakan daerah perlekatan otot leher. GAMBARAN BASAL (NORMA BASALIS) Pada garis lurus yang berjalan melintasi basis as-pek posterior cranium dapat dilihat adanya bagian-ba- (Gbr. 6-7, 6-8)gian berikut ini, dari lateral ke medial: Tulang-tulang gambaran basal 6 . Processus mastoideus o s s i s t e m p o r a l i s , s u a t ub e n j o l a n m l a n g y a n g m e r u p a k a n d a e r a h i n s e r s i d a r i m. Tulang yang terlihat dari aspek basal adalah ( 1 )stemomastoideus. maxilla (processus palatinus), (2) os. palatinum (pro- cessus palatinus), (3) os. sphenoidale (corpus, proces- 7 . Incisura digastricus y a i t u d a e r a h i n s e r s i d a r i sus pterygoideus dan ala major), ( 4 ) vomer, ( 5 ) os.venterposterior musculi digastrici. temporale dan (6) os. occipitale. 8 . Sulcus occipitalis y a n g d i b e n m k o l e h a. oc-cipitalis k e t i k a b e r j a l a n k e o c c i p u t c r a n i u m . 9 . Condylus occipitalis y a n g m e r u p a k a n f o v e a a r -t i k u l a s i d i m a n a c r a n i u m b e r a r t i k u l a s i d e n g a n atlas d ibawahnya. Foramen Foramen palatina majus incisivum Foramina Sutura palatina palatini minores Processus Spina nasalis palatinus maxillae posterior Processus palatinus Vomer . ossis palatini Concha posterior Hamulus Foramen ovale - Foramen Lamina medialis spinosum processus pterygoidei Spina Fossa pterygoideus sphenoidalis Lamina lateralisProcessus styloideus processus pterygoidei Meatus acusticus externus Eminentia Foramen articularis stylomastoideum Processus Fossa . i meistoideus mandibularis Foramen magnum Foramen Crista occipitalis lacerum externa ' Canalis carotis ' Inion Foramen jugulare Tuberculum pharyngeum Condylus occipitalis G a m b a r 6 - 7 . Nonrm basalis. Aspek inferior cranium

CRANIUM 161 Foramen ovale . \"\"\"\"^ Lamina lateralis Eminentia % processus pterygoidei articularis Lamina medialis Spina processus pterygoidei sphenoidalis tJ§ Fossa scaphoidea Foramen spinosum ~ Synchondrosis spheno-occipitalls Canalis semlclrcu laris ' Orifisum canalis Fossa >i« p t e r y g o i d e u s mandibularisFissura Foramen lacerumsquamotympanica Orifisum tuba auditiva Lamina tympani h Canalis carotis Foramen jugulare Processus Foramen Protuberantia mastoideus stylomastoideum gtyloidea G a m b a r 6 - 8 . Tanda-tanda daerah intermediat Regio pada basis cranium . 5. Canalis palatina m a j o r adalah sepasang oriO- sum pada processus palatinus ossis palatini, segaris Hasil penelitian yang kompleks tentang gambaran dengan dentes molares superius terakhir. Mengeluar-basalis cranium dapat disederhanakan dengan m e n - k a n n. dan a. palatinus major.definisikan daerah-daerah berikut ini dalam hubung-aimya dengan dua garis khayal: linea transversalis 6. Canales palatini minores adalah pasangan ori-anterior yang menghubungkan eminentia articularis fisum di posterior canalis palatina major. Mengeluar-k i r i d a n k a n a n . Linea transversalis posterior y a n g k a n aa. dan nn. palatini minores.menghubungkan aspek anterior processus mastoideuskiri dan kanan. 7. Choanae posterior, atau apertura nasalis pos- terior yang merupakan batas posterior cavum nasi. Garis anterior danposterior berjalan melintasi be- Tepi bebas ostium septi nasi terbenmk oleh vomer,berapa strukmr utama dan selain itu, dapat memisah- memisahkan cavum nasi menjadi bagian kiri dank a n b a s i s c r a n i u m m e n j a d i regio anterior, intermediat kanan.dan posterior. 8. Processus pterygoideus ossis sphenoidalis Tanda-tanda pada basis cranium yang merupakan bantalan daerah mber maxillae.H a - nya pembatas processus pyramidalis ossis palatini ber-Reglo anterior benmk baji yang menghalangi kontak maxilla dan pterygoideum. 1. Gigi geligi atas d a n processus alveolaris ter-letak dalam susunan berbenmk ' U ' , yang berakhir di P r o c e s s u s p t e r y g o i d e u s t e r d i r i d a r i lamina lateralisposterior sebagai mber maxillae. dan medialis. L a m i n a l a t e r a l i s m e r u p a k a n d a e r a h p e r - lekatan u n m k m . pterygoideus lateralis dan medialis. 2. P a l a t u m yang terletak pada processus alveolaris Lamina medialis processus pterygoidei membentukd a n t e r d i r i d a r i d u a t u l a n g . Processus palatinus maxi- batas posterior dinding lateral cavum nasi. Laminallae y a n g m e m t ) e n m k d u a p e r t i g a a n t e r i o r p a l a m m ; m e d i a l i s b e r a k h i r d i i n f e r i o r s e b a g a i hamulus, s u a t uprocessus palatinus ossis palatini y a n g m e m b e n m k cantolan ramping dan kecil.sepertiga posterior, berakhir sebagai tepi bebas poste-rior berbenmk lereng ganda. Daerah Intermediat 3. Spina nasalis posterior adalah proyeksi p Q S - Dari lateral kemedial, terdapat daerah-daerah sbb:terior garis tengah dari tepi posterior palamm. 1. Fossa mandibularis, yang merupakan tempat processus condylaris mandibulae. 4. Canalis incisiva adalah orifisum garis tengah 2. Meatus acusticus extemus yang terletak d iyang terletak di palamm d i distal dentes incisivi pri- belakang fossa mandibularis.m u s . M e n g e l u a r k a n a. dan n. nasopalatinus.

162 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI 3. L a m i n a tympani yang membentuk dinding an- 7. F o r a m e n m a g n u m yaim orifisum besar berben-terior canalis aditorius extemus dan dinding posterior m k t e l u r y a n g m e n g e l u a r k a n chorda spinalis.fossa mandibularis yang tidak mempunyai fungsi. Daerati posterior 4. Fissura squamotympanica yang memisahkanfossa mandibularis dari pars squamosa ossis tempo- Semua kecuali sam dari daerah tersebut dapat dili-ralis dari lamina tympani os. temporale. Tanda yang hat pada gambaran posterior cranium.mempenumit identifikasistmktur ini ialah pars petro-sa o s s i s t e m p o r a l i s k e c i l , m e m b e n m k fissura petro- Canalis condylaris posterior adalah canalis yangtympanica y a n g m e n g e l u a r k a n n. chorda tympani. jarang berjalan oblik dari cranium, u n m k keluar pada basis cranium tepat d iposterior condylus occipitalis. 5. Spina sphenoidalis yaim proyeksi mncing di M e n g e l u a r k a n v. emissaria.medial fossa mandibularis. L i g a m e n m m yang meng-h u b u n g k a n s p i n a k e l i n g u l a m a n d i b u l a a d a l a h liga- ASPEK INTERNAL BASIS CRANIUMmentum sphenomandibulare. ( G b r . 6-9A) 6. F o r a m e n spinosum adalah orifisum kecil tepat U n m k mengetahui regio internal cranium, kulit ke-d i a n t e r i o r s p i n a s p h e n o i d a l i s . M e n g e l u a r k a n a. meni- pala hams dikelupas terlebih dahulu.ngea media d a r i b a s i s k e b a g i a n i n f e r i o r c r a n i u m . Tulang-tulang aspek Internal 7. Orifisum tuba pharyngotympanica atau mbaauditiva yang terletak d i medial spina sphenoidalis. Tulang yang dapat dilihat pada gambar iiu adalahBagian membranosus tuba auditiva terletak di dalam (1) OS. frontale, (2) os. ethmoidale, (3) os. sphenoidaledaerah ini. Berjalan dari auris media jauh di dalam os. (termasuk corpus, alaminor dan ala major), (3) os.temporale ke daerah nasopharynx. temporale dan (4) os. occipitale. • 8. T u b e r c u l u m p h a r y n g e u m yaitu tonjolan garistengah yang kecil pada basis os. occipitale. Menandaip e r l e k a t a n s u p e r i o r d a r i raphe pharyngeal.Struktur pada garis posterior Regio Dari lateral k e medial, daerah-daerah yang ter- Konfigurasi intemal dari basis cranium dapatdapat pada linea transversalis posterior adalah: dibagi dan dikelompokkan menjadi tiga fossa cranii: L Processus mastoideus ossis temporalis yang 1. Fossa cranii anterior dikelilingi oleh perluasanm e m p a k a n d a e r a h i n s e r s i o m. stemomastoideus. bagian atas os. frontale d ianterior dan tepi bebas ala minor ossis sphenoidalis yang tajam di posterior. M e - 2. P r o c e s s u s s t y l o i d e u s y a i t u p r o c e s s u s r a m p i n g , n g a n d u n g lobus frontalis cerebri.panjang, seperti j a m m mengarah ke bawah, ke depandan medial. Bergabung dengan comu minus os. hyoi- 2. F o s s a c r a n i i m e d i a d i k e l i l i n g i d i p o s t e r i o r o l e hd e u m m e l a l u i ligamentum stylohyoideum. P r o c e s s u s dorsum sellae paramedian dan dua pars petrosa ossisini mempakan daerah perlekatan dari beberapa otot. temporalis yang oblik, yang meluas ke belakang dari lateral dorsum sellae. Fossa cranii media mempakan 3. F o r a m e n stylomastoideum, terletak antara t e m p a t hypophysis cerebri p a d a b i d a n g m e d i a n d a nprocessus styloideus dan mastoideus. Memungkinkan lobus temporalis encephalon d i l a t e r a l .b e r j a l a n n y a n. facialis (CN VII) d a r i o s . t e m p o r a l e . 3. Fossa cranii posterior dikelilingi d i posterior 4. F o r a m e n jugulare yaitu orisifum besar tempat oleh periuasan os. occipitale ke posterior. M e m p a k a nb e r j a l a i m y a v. jugularis intema d a n nn. craniales IX, t e m p a t cerebellum, lobus occipitalis cerebrum d a nX dan XI. batang otalc. 5. O r i f i s u m c a n a l i s c a r o t i s t e r i e t a k t e p a t d i Tanda-tanda aspek Internalanterior foramen jugulare dan dipisahkan dari foramenjugulare oleh sepotong kecil mlang. Dari canalis ini Fossa cranii anteriorb e r j a l a n a. carotis interna m e n u j u k e o t a k d a l a m c r a -nium. Perhatian: bagian terminal canalis carotis dalam 1. Crista frontalis ossis frontalis adalah perluasanc r a n i u m d i s e b u t foramen lacerum. tulang ke fossa cranii anterior k e anterior dan ber- f u n g s i s e b a g a i p e r l e k a t a n dan falx cerebri. 6. Condylus occipitalis adalah dua processus ar-ticularis berbenmk seperti kacang polong pada keduasisi foramen magnum. Berartikulasi d ibagian bawahdengan fovea atlas superior.

CRANIUM 163 FOSSA Crista frontalisCRANII ANTERIOR Foramen caecum Pars orbitalis Foramen ossis frontalis n. etfimoidalis Canalis opticus anterior Processus Crista galll cllnoideus anterior Lamina cribrosa Foramen rotundumFossa fiypopfiyslalls Foramen ovale FOSSA Dosrum sellae CRANII MEDIA Processuscllnoideus posterior Foramen spinosum Foramen lacerum Depresi ganglion Sulcus trigeminale petrosus inferior Sulcus Clivus petrosus superior Sulcus sigmoideus Meatus acusticus externus Foramen magnum Foramen jugulare Crista occipitalisCanalis tiypoglossus interna FOSSA CRANII Sulcus lateralis POSTERIOR Protuberantia occipitalis Interna Confluence G a m b a r 6 - 9 . A. Aspek intemal basis cranium berikut Gambar berianjut pada Italarmn 2. Crista g a l l l (cocks comb) o s s i s e t h m o i d a l i s 2. Fossa hypophysialis (pituitaris) yang m e m -yang meluas k e atas pada garis tengah sebagai per- pakan tempat penunggang pada sadel, atau mempakanluasan posterior crista frontalis. Merupakan daerah tempat hypopphysis cerebri atau glandula pituitaria.p e r l e k a t a n d a r i fabc cerebri. 3. Canalis opticus yang berjalan oblik k e lateral 3 . Lamina cribrosa ossis e t h m o i d a l i s y a n g m e r u - d a n k e d e p a n k e a r a h o r b i t a . M e n g e l u a r k a n n. opticuspakan daerah perforasi pada kedua sisi crista galli. ( C N I I ) d a n a. ophthalmica.Perforasi kecil berhubungan dengan atap cavum nasid i b a w a h n y a d a n m e n g e l u a r k a n nn. olfactorii (CNI). 4. D o r s u m sellae sebenamya mempakan bagian belakang sadel. 4 . Foramen caecum y a i m o r i f i s u m b e m j u n g b u n -m antara crista galli dan crista frontalis. Pada masa 5. Processus cllnoideus anterior yang meluas k ekehidupan fetus, orifisum ini paten dan mengeluarkan p o s t e r i o r d a r i a l a m i n o r o s s i s s p h e n o i d a l i s d a n meru-V. emissaria. pakan daerah perlekatan dura. 5. Pars orbitalis ossis frontalis a d a l a h t o n j o l a n 6. Processus cllnoideus posterior yang meluas kekonveks pada kedua sisi lamina cribrosa. Pars orbitalis posterior dari kedua ujung dorsum sellae dan mempa-membentuk atap orbita di bawahnya. k a n d a e r a h perlekatan dura.Tanda-tanda fossa cranll media 7. F o r a m e n lacerum adalah orifisum pada kedua(Gbr.6-9B) s i s i f o s s a h y p o p h y s i a l i s u n t u k m a s u k n y a a. carotis in- terna. A r t e r i i n i m e n a n d a i s u l c u s p a d a a s p e k l a t e r a l 1 . Sella tursica d i s e b u t j u g a ' p e l a n a d a r i T u r k i ' . sella mrsica ketika arteri berjalan ke anterior pada cranium. 8. Depresi u n t u k ganglion trigeminale yang ter-

164 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Canalis opticus Crista galll Sulcus chiasma Processus Lamina cribrosa cllnoideus anteriorFossa hypophysialis Rssura Processus orbitalis superior cllnoideus posterior Foramen rotundum Sulcus Dorsum sellae | | r a. carotis interna Depresi Foramen lacerum trigeminale Foramen ovale Clivus ' — ^ Foramen spinosum i ^ B - Hiatus Foramen magnum n. petrosus major Pars petrosa ossis temporalisG a m b a r 6 - 9 . Lanjutan. B. Tanda-tanda fossa cranii medialetak di dekat apeks pars petrosa ossis temporalis yang 13. Hiatus d a n sulcus n . petrosus m a j o r yangberkontak dengan corpus os. sphenoidalis. keluar dari lereng anterior pars petrosa ossis tem- poralis dan berjalan mengikuti foramen lacerum. M e - 9. Fissura orbitalis superior adalah celah berben- n g e l u a r k a n n. petrosus major d a r i b a g i a n d a l a m p a r stuk koma terbalik antara ala major dan minor ossis petrosa ossis temporalis k e foramen lacerum dari fossasphenoidalis. Terletak d i bawah selubung ala minor cranii media.dan berhubungan dengan orbita d i anterior. Berjalanm e l a l u i o r i f i s u m i n i a d a l a h nn. craniales III, TV, VI 14. Hiatus d a nsulcus n .petrosus m i n o r berjalandan V-1 serta v. ophthalmica. sejajar d a n d i inferior hiams dan sulcus superficialis major. Mengarah ke foramen ovale dan mengeluarkan 10. F o r a m e n r o t u n d u m adalah orifisum bulat d i n. petrosus minor.p o s t e r i o r fissura o r b i t a l i s s u p e r i o r . M e m b u k a o b l i k k edepan dan inferior menuju k e fossa pterygopalatina. Tanda-tanda fossa cranii posteriorM e n g e l u a r k a n n. maxillaris (V-2). 1. Sulcus petrosus superior berjalan sepanjang 11. F o r a m e n ovale adalah orifisum berbenmk p a r s p e t r o s a o s s i s t e m p o r a l i s . M e r u p a k a n t e m p a t sinusoval yang terletak d i posterior foramen romndum. venosus petrosus superior.Mengarah keregio infratemporalis di bawah craniumd a n m e n g e l u a r k a n n. mandibularis (V-3). 2. S u l c u s p e t r o s u s i n f e r i o r b e r j a l a n d a r i a s p e k l a - teral dorsum sellae kebawah danbelakang antara pars 12. F o r a m e n spinosum terletak tepat di belakang petrosa ossis temporalis d a n basiociput. M e m b a w adan di lateral foramen ovale. Merupakan orifisum sinus venosus petrosus inferior k e f o r a m e n j u g u l a r e .bulat yang kecil, mengarah dari regio infratemporalisd i b a w a h . M e n g e l u a r k a n a. meningea media. S u l c u s 3. Clivus adalah corpus os. sphenoidalis d i l)ela-unmk arteri beijalan k e lateral dansuperior dalam kang dorsum sellae, yang bergabung dengan basio-cranium ketitik dimana arteri terbelah menjadi ramusanterior dan posterior.

CRANIUM 165ciput pada synchondrosis spheno-occipitalis semasa g i o a u r i s m e d i a d a l a m o s . t e m p o r a l e a d a l a h nn. cra-remaja. Clivus miring keposterior dan inferior berak-hir sebagai tepi anterior foramen magnum. niales VII dan VIII. 4 . Foramen magnum a d a l a h o r i f i s u m b e s a r b e r - 8 . Protuberantia occipitalis intema y a i m p r o -b e n t u k o v a l t e m p a t k e l u a m y a chorda spinalis y a n gmenuju ke batang otak di atasnya. yeksi intemal dari tulang pada kutup posterior aspek 5 . Canalis condylaris anterior (canalis hypo- intemal cranium.glossus) t e r l e t a k p a d a t e p i l a t e r a l f o r a m e n m a g n u m d ianterior condylus occipitalis. Berjalan oblik di anterior 9 . Daerah confluence t e p a t d i a t a s p r o m b e r a n t i ad a n l a t e r a l , m e m b a w a n. hypoglossus (CN XII) k ebasis cranium di bawahnya. occipitalis intema dan mempakan daerah pertautan 6 . Foramen jugulare a d a l a h o r i f i s u m b e s a r d i l a - sinus-sinus venosus lateralis.teral foramen magnum, yang menuju ke basis craniumd i b a g i a n b a w a h . M e n g e l u a r k a n v . jugularis interna 1 0 . Sulcus lateralis b e r j a l a n k e l a t e r a l d a r i c o n -dan nn. craniales IX, X, dan XI. fluence, membengkok k e anterior dan ketika men- 7 . Meatus acusticus intemus t e r i e t a k p a d a l e r e n gposterior pars petrosa ossis temporalis, tepat d i atas dekati crista petrosa ossis temporalis, membengkok keforamen jugulare. Berjalan melalui oriOsum ini k e re- medial sebagai sulcus sigmoideus. Sulcus lateralis m e n g a n d u n g sinus venosus lateralis. 1 1 . Sulcus sigmoideus b e r b e n m k ' S ' d a n m e m p a - k a n t e m p a t sinus venosus sigmoideus. B e r d r a i n a s i k e foramen jugulare di medial. 1 2 . Crista occipitalis intema b e r j a l a n k e b a w a h dan ke depan dari daerah confluence ketepi posterior foramen magnum. , , v„a • -\" \"* 3. TULANG-TULANG CRANIUM .V * (Gbr. 6-10) Dilihat dari aspek fungsionalnya, tampaknya pe- TULANG-TULANG NEUROCRANIUMngetahuan tentang berbagai tulang cranium tidaklahbegim diperlukan. Selain articulatio temporomandibu- Os. frontale (tunggal)laris dan articulatio interossicularis dari auris media, ( G b r . 6 - 1 M dan S)sendi-sendi cranium lainnya adalah sutura yang kakuatau synchondrosis. Karena i m , cranium pada dasar- Perananannya terhadapnya merupakan mlang yang padat. Selain i m , jaringan pembentukan craniumlunak u m u m n y a kurang menunjukkan batas-batas an-tar tulang. Origo m . temporalis misalnya, terletak pada Os. frontale berperan dalam membenmk selumhlima mlang yang berbeda. regio dahi dan regio anterior kulit kepala, fossa cranii anterior dan atap mlang-mlang orbita. Walaupun craiuum kaku, mlang-tulang craniumumunmya dapat bergerak secara terpisah. Semasa pe- Articulatioriode p e r m m b u h a n a k t i f k e r a n g k a , b e r b a g a i m l a n gcranium akan bermmbuh sebagai mlang yang terpisah Os. frontale berartikulasi dengan (1) os. nasale, (2)sam sama lain dan mengalami remodeling. Melalui maxilla, (3) os. lacrimale, (4) os.ethmoidale, (5) os.proses ini, setiap mlang akan saling bergeser dalam sphenoidale, (6) os. zygomaticum, dan (7) os. parie-hubungannya satu sama lain. Hubungan antar berbagai tale.mlang terus menerus bembah selama periode pertum-buhan aktif. Bagian dan struktur Pengetahuan yang menyelumh tentang morfologi Aspek anterior (external) ( G b r . 6 - 1 L A )tiap mlang dan hubungan beibagai mlang cranium 1. Squama frontalis adalah bagian konveks danperlu diketahui dalam upaya lebih memahami permm- lengkung, yang membenmk atap dahi eksternal.buhan dan perkembangan kompleks kraniofasial.

166 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIG a m b a r 6 - 1 0 . Tulang-tulang cranium. A. Gam-baran anterior. B. Gambaran lateral. E, os. eth-moidale; F, OS. frontale; IC, concha inferior; Md,mandibula; Mx, maxilla; N, os nasale; O, os. oc-cipitale; P, OS. parietale; S, os. sphenoidale; T,OS. temporale; V, vomer; Z, os. zygomaticum. A

CRANIUM 167 2 . Lamina orbitalis a d a l a h d u a l a m i n a m l a n g 1 6 . C r i s t a frontalis a d a l a h c r i s t a g a r i s t e n g a h p a -yang tipis, yang menonjol keposterior dari tepi ante- da aspek intemal. Meluas k e depan dan k e atas padaroinferior OS. frontale. Lamina orbitalis membenmk squama profunda pada garis tengah. Berfungsi sebagaiatap orbita dan dasar fossa cranii anterior. d a e r a h p e n j a n g k a r a n a n t e r i o r u n m k falx cerebri. 3 . Incisura ethmoidalis a d a l a h d e O s i e n s i r e k t a n - 17. Sulcus sagittalis superior adalah perluasan kegular yang terletak di antara lamina orbitalis. Incisura atas dari crista frontalis, yang terbelah u n m k memben-ini mencerminkan daerah artikulasi dengan os. eth- m k b i b i r s u l c u s . M e m p a k a n t e m p a t sirms venosusmoidale. sagittalis p a d a b a s i s f a l x c e r e b r i . 4 . Margo supraorbitalis a d a l a h c r i s t a k o i d c a f a n - Perkembangantara aspek eksternal lamina orbitalis dan squama fron-talis. Os. frontale berkembang dari duacentmm ossifi- cationis membranosus pada daerah bakal eminentia 5 . Processus angularis medial a d a l a h u j u n g frontale, semasa minggu kemjuh masa kehidupan fe-medial dari margo supraorbitalis. tus. Pada saat lahir, os. frontale kanan dan kiri sudah terbenmk, dipisahkan oleh sumra interfrontalis atau 6 . Margo nasalis t e r l e t a k d i a n t a r a p r o c e s s u s a n - metopic garis tengah. Sumra ini mulai bergabung se-gularis medial dan mempakan daerah artikulasi de- masa tahun pertama kehidupan dan biasanya sudahngan OS. nasale. tertump pada usia 6 tahun. Sisa-sisa sumra metopic umumnya tetap ada d i bawah glabella. Kadang-ka- 7. Spina nasalis m e n o n j o l k e a n t e r i o r d a r i a s p e k dang selumh sumra tetap ada d a n tetap tidak tero-medial margo nasalis. Permukaan inferior spina nasa- sifikasi.lis m e m b e n m k sepotong tipis atap cavum nasi. Os. parietale (berpasangan) 8 . Processus zygomaticus o s s i s f r o n t a l i s a d a l a h . (Gbr. 6-124 dan S)batas lateral dari margo orbitalis superior. M e m p a k a nsalah sam bantalan penopang arcus zygomaticus dan Peranannyaberartikulasi dengan os. zygomaticum. Aspek poste-rior p r o c e s s u s z y g o m a t i c u s m e l u a s k e a t a s d a n k e b e - Os. parietale ikut membentuk sebagian dari aspeklakang sebagai linea temporalis inferior. superior, lateral dan posterior calvarium. 9 . Incisura supraorbitalis atau foramen supra- Artikulasi *orbitale m e n g e l u a r k a n n. dan a. supraorbitalis. T e r -letak pada sepertiga tengah margo orbitalis superior. Os. parietale berartikulasi dengan (1) os. parietale sisi lawannya, (2) os. frontale, (3) os. occipitale, ( 4 ) 1 0 . Arcus superciliaris a d a l a h t o n j o l a n k e c i l t e p a t OS. temporale, dan (5) os. sphenoidale (ala major).di atas d a n sejajar terhadap margo orbitalis superior.Terlihat menonjol pada pria dewasa, dan kurang me- Bagian dan strukturnonjol pada wanita dewasa serta tidak teriihat padaa n a k - a n a k . M e m p a k a n p e m b e s a r a n d a r i sinus fron- Os. parietale adalah mlang bengkok yang relatiftalis s e d a n g b e r k e m b a n g . sederhana dengan permukaan luar yang konveks, per- mukaan dalam yang konkaf, dandengan empat tepi 1 1 . Glabella a d a l a h t o n j o l a n m e d i a l y a n g b u l a t a n - yang l)erartikulasi dengan sisa calvarium d a n m e m -tara arcus superciliaris kiri dan kanan. punyai empat sudut. U n m k orientasi, tepi superior da- pat dianggap sebagai proyeksi yang sangat tajam; tepi 1 2 . Fossa glandulae lacrimalis a d a l a h c e k u n g a n inferior halus, konkaf dantajam, l)ermmpuk denganlateral kecil pada aspek inferior atau orbital dari la- pars squamosa ossis temporalis d i bawahnya. Sudutm i n a o r b i t a l i s . M e m p a k a n t e m p a t b a g i a n d a l a m glan- anteroinferior (angulus sphenoidalis) tajam dan m n -dula lacrimalis. cing; sudut posteroinferior (angulus mastoideus) m m - puL 13. Fovea trochlearis a d a l a h c e l a h k e c i l p a d a s u -dut medial anterior lamina orbitalis. Mempakan dae-r a h p e r l e k a t a n trochlea d a r i m . o b l i q u u s s u p e r i o rmata. Aspek i n t e r n a l ( G b r . 6 - 1 L B ) 14. Fovea cerebri t e r l i h a t p a d a p e r m u k a a n d a l a msquama yang konveks dan aspek superior lamina or-b i t a l i s . M e m p a k a n c e r m i n a n d a r i b e r b a g a i sulci dangyrus lobus frontale d a r i h e m i s p h e r e c e r e b r i . 1 5 . Foramen cecum a d a l a h o r i f i s u m b e m j u n gbuntu pada tepi anterior incisura ethmoidalis. Padamasa kehidupan fems, foramen ini mengeluarkan w .emissariae.

168 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Sutura coronalls dengan os. parietale Lamina orbitalis Fovea cerebriProcessus zygomaticus Sulcus sagittalisossis frontalis superior Crista frontalis Spina nasalisG a m b a r 6 - 1 1 . 4 . Gambar anterior os. frontale. B. Gambar internal os. frontale. Aspek l a t e r a l (eksternal) ( G b r . 6 - 1 2 A ) 2. E m i n e n t i a parietale adalah titik tertinggi pada 1. L i n e a temporalis terdapat pada permulcaan luar konmr permukaan eksternal. Mempakan daerah osifi-sebagai duatonjolan sejajar, melengkung dan linear, kasi awal dari os. parietale.yang meluas melinUsi permukaan lateral sebagai sua-m a r c u s . M e n a n d a i d a e r a h o r i g o d a r i m . temporalis Aspek i n t e r n a l ( G b r . 6 - 1 2 f l )dan merupakan daerah perlekatan bagi fascia tem- 3. Fovea cerebri terletak pada aspek intemal danporalis dan m . temporalis. m e n c e r m i n k a n l e t a k sulci dan gyrus lobus parietalis dari hemispherium cerebri.

CRANIUM Sutura sagittalis Depresi untukdengan os. parietale granulasi arachnoidea sisi t>erlawanan Dengan Ramus anterior dan DenganOS. s p h e n o i d a l e posterior a. meningea temporale media (sulcus)Gambar 6-12. A Gambaran eksternal dari os. parietale kiri. B. Gambar intemal dari os. parietale kanan.

170 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Dengan os. parietale Crista Unea occipitalis externa nuchae superiorDengan os. temporale Inion Crista occipitalis externa Linea nuchae inferior Canalis mandibulae posterior Foramen magnum Processus condylaris Pars basilaris A G a m b a r 6 - 1 3 . A. Aspek eksternal os. occipitale berikut Gambar berianjut pada halaman 4 . Depresi granulasi arachnoidea t e r l e t a k s e j a j a r Bagian dan tandaterhadap tepi superior di sepanjang aspek intemal. Os. occipitale beibenmk seperti wajan d a n dapat 5 . Sulcus meningeus medius m e n a n d a i m t e r a m u s dibagi menjadi empat bagian berdasarkan pada per-a n t e r i o r d a n p o s t e r i o r d a r i a. meningea media k e t i k a kembangannya. Keempat bagian tersebut berkembangarteri berjalan di sepanjang permukaan intemal. terpisah di sekitar foramen magnum dan akan ber- gabung u n m k membenmk sam mlang tunggal dewasa. 6 . Sulcus transversus m e n g a n d u n g sinus venosustransversus y a n g t e r l e t a k p a d a a s p e k i n t e m a l s u d u t 1. Squama adalah bagian tipis yang melengkungposteroinferior. di posterior foramen magnum.Perkembangan 2 . Processus condylaris kiri dan kanan m e m - pakan tempat condylus occipitalis dan terietak di Os. parietale berkembang dari membrana pada lateral foramen magnum.daerah bakal eminentia parietale semasa minggu ke-7masa kehidupan fems. Berbeda dengan os. frontale, 3 . Pars basilaris t e r l e t a k d i a n t e r i o r f o r a m e n m a g -O S . parietale belum bergabung pada saat lahir. N a m u n num.OS. parietale akan bergabung menjadi sam mlang padadekade ketiga kehidupan. Aspek eksternal ( G b r . 6 - 1 3 A ) 1 . Protuberantia occipitalis extema a t a u inion, Os. occipitale (tunggal) terletak pada aspek eksternal squama. Promberantia (Gbr. 6-134 dan 6) ini adalah benjolan mlang yang prominen atau ben- jolan yang besar.Peranan 2 . Linea nuchae superior m e l e n g k u n g k e k i r i d a n kanan dari inion centralis. Linea inimempakan daerah Os. occipitale membenmk aspek posteroinferior p e r l e k a t a n l e h e r a t a u m. rmciiae.calvarium dan aspek posterior fossa cranii posterior. 3. Linea nuchae inferior b e r j a l a n s e j a j a r t e r h a d a p l i n e a s u p e r i o r , m e m p a k a n d a e r a h i n s e n i o m. nucliae.

hfm& CRANIUM 171 Dengan os. parietaleSulcus transversus Sulcus Fossa cerebeli sagittalis superior Fossa untuk kutup posterior cerebellum Protuberantia occipitalis interna Crista occipitalis internaCanalis hypoglossus Processus jugularis Foramen jugulare Dengan Dengan Pars Foramen basilaris magnum OS. t e m p o r a l e os. s p h e n o i d a l e B G a m b a r 6 - 1 3 . Lanjutan. B. Aspek internal os. occipitale 4. L i n e a nucliae suprema tidak terlalu jelas, ber- 10. Sulcus transversus dextra dan sinistra yangjalan sejajar melingkar di atas linea nuchae superior. menyebar pada kedua sisi promberantia occipitalis in- t e m a . M e r u p a k a n t e m p a t sinus venosus transversus 5. Crista occipitalis externa meluas dari inion k e k i r i d a n k a n a n d a n m e m b e n m k b a s i s d a r i tentoriumbibir posterior foramen magnum. Pada crista i n i cerebri.m e l e k a t ligamentum nuchae. 11. Crista occipitalis intema miring ke bawah 6. F o r a m e n m a g n u m adalah foramen berbenmk dan ke depan dari promberantia occipitalis intema keoval yang besar pada aspek inferior os. occipitale. Pa- tepi posterior foramen magnum. Menandai daerah per-da saat chorda spinalis berjalan k eatas melalui fora- l e k a t a n b a g i falx cerebri.men magnum, chorda akan berubah menjadi batangotak. 12. Fovea cerebelli d a ncerebri yang memper- j e l a s a d a n y a sulci dan gyrus pada lobus occipitalis he- 7. Condylus occipitalis adalah processus articu- misphere cerebri y a n g t e r l e t a k d i a t a s s u l c u s t r a n s v e r -laris berbenmk kacang polong pada aspek eksternal, s u s d a n cerebellum d i b a w a h s u l c u s t r a n s v e r s u s .terletak d i tepi lateral foramen magnum. Processusc o n d y l a r i s b e r a r t i k u l a s i d e n g a n processus articularis 13. Processus jugularis menonjol sebagai potong-atlas superior y a n g b e r b e n m k r e s i p r o k a l . an mlang di lateral foramen magnum. Aspek internal 14. F o r a m e n jugulare terbentuk di posterior oleh 8. Protuberantia occipitalis i n t e m a adalah ton- processus jugularis ossis occipitalis d a nd i anteriorjolan intemal garis tengah pada titik tengah permu- oleh pars petrosa ossis temporalis. Aspek intemal fo-kaan squamosa intemal. ramen menunjukkan adanya fossa u n m k bulbus jugu- 9. Sulcus sagittalis superior meluas ke depan dari laris yang mirip seperti terowongan, tempat drainasipromberantia occipitalis interna. Merupakan tempat s e m u a s i n u s v e n o s u s c r a n i a l e s u n m k m e m b e n m k v . ju-b a g i a n p o s t e r i o r sinus venosus sagittalis superior d a n gularis interna. F o r a m e n i n i j u g a m e n g e l u a r k a n nn.m e r u p a k a n d a s a r p e r l e k a t a n d a r i fax cerebri. craniales IX, X, dan XI.

172 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI 15. Canalis mandibulae anterior (hypoglossus) dan corpus), (4) os. zygomaticum. Selain i m ,juga ber-adalah orifisum yang berasal dari tepi lateral foramen artikulasi dengan mandibula melalui articulatio tem-magnum dan meluas oblik k e depan unmk berakhir poromandibularis yang bergerak.pada aspek anterior dari basis condylus occipitalis.C a n a l i s i n i d i l i n t a s i o l e h n. hypoglossus (CNXII). Bagian-bagian 16. Canalis mandibulae posterior berasal dari Os. temporale terbenmk pada mulanya sebagai tigaaspek intemal os. occipitale di dekat foramen jugulare komponen terpisah, yang akan saling bergabung. W a -dan berjalan oblik melalui basis condylus occipitalis laupun demikian nama ketiga komponen ini masihunmk berakhir pada aspek eksternal cranium di bela- tetap digunakan pada mlang dewasa sebagai nama tigakang processus condylaris. Melalui canalis ini berjalan daerah. Tiap bagian os. temporale berpusat pada mea-w . emissariae. ms acusticus extemus. 17. Basiocciput adalah blok tulang yang meluas 1. Pars squamosa atau squama, adalah bagianke anterior dari foramen magnum. Berakhir sebagai tulang yang datar. Termasuk processus zygomaticusujung m m p u l pada corpus os. sphenoidale di anterior ossis temporalis yang ramping. Pars squama merupa-p a d a synchondrosis spheno-occipitalis. S y n c h o n d r o s i s kan permukaan luar pada aspek lateral calvarium danini bergabung semasa remaja, melalui penggabungan permukaan intemal atau permukaan cerebral.basiociput dengan corpus os. sphenoidale sebagaiclivus. 2. Pars petrosa. Petrosa berarti 'seperti karang', yang mencerminkan os. temporale yang berbenmk pi-Perkembangan - ramid dan tebal. Processus mastoideus dapat dilihat dari aspek lateral sebagai tonjolan inferior yang besar. Os. occipitale mulai berkembang pada minggu ke- Bagian pars petrosa lainnya ikut membentuk crista8 kehidupan. Squama d i atas linea nuchae superior yang besar dan tebal yang memisahkan fossa craniimulai terbenmk dalam benmk membran. Squama di posterior dan media dalam cranium. Pars petrosa jugabawah regio ini,pars condylaris, dan basiocciput ter- ikut membenmk bagian eksternal cranium.bentuk dalam bentuk cartilago. Pada saat lahir, os. oc-cipitale terbagi menjadi empat bagian yang menge- D a l a m pars petrosa ossis temporalis terletak ruangl i l i n g i f o r a m e n m a g n u m , y a i m squama, pars con- auris media dengan ketiga ossiculanya dan auris inter-dylaris dextra dan sinistra dan basiocciput. P a d a u s i a na dengan cochlea dan canalis semicircularis.4 tahun, pars squamosa dan pars condylaris bergabungdan pada usia 6 tahun, pars basilaris dan condylaris 3. Pars tympanica terlihat pada saat lahir sebagaimenyatu. defisiensi cincin mlang di superior. Annulus tympaiu- cus meluas ke medial untuk membentuk basis, dinding Pada usia kira-kira 16 tahun, synchondrosis sphe- anterior dan sebagian dari dinding posterior meatusno-occipitalis mulai menyam, jadi menggabungkan acusticus extemus. Pars tympanica meluas k e medialbasiocciput dengan corpus sphenoidale. dan kebawah sebagai lamina tulang untuk memben- tuk dinding posterior fossa mandibularis. Os. temporale (pasangan) Bagian-bagian (Gbr. 6-14A B d a n Q Aspek l a t e r a l ( G b r . 6 - 1 4 A )Peranannya dalam membentuk cranium 1. Z y g o m a atau processus zygomaticus adalah processus yang panjang dan ramping, yang menonjol Os. temporale ikut berperan membenmk aspek la- ke anterior u n m k membentuk aspek lateral squama.teral bawah dari calvarium danbasis cranium. O s . Z y g o m a m e m b e n m k radbc posterior arcus zygoma-temporale m e m b e n m k aspek posterolateral fossa ticus.cranii media dan aspek anterolateral fossa cianii 2. P r o c e s s u s m a s t o i d e u s a d a l a h b e n j o l a n m l a n gposterior. yang besar pada permukaan posterolateral. Terbenmk pada tahun pertama kehidupan sebagai respons ter-Artikulasi h a d a p t a r i k a n m. stemomastoideus. 3. Meatus acusticus extemus adalah orifisum Os. temporale l)erartikulasi dengan (1) os. occipi- berbentuk oval dan canalis di anterior processus mas-tale, (2) O S . parietale, (3) os. sphenoidale (ala major toideus. Mengarah k e ruang auris media dalam pars petrosa.

CRANIUM 173 Dengan Crista A OS. parietale supramastoidea N T Trigonum E suprameatus R I Dengan O OS. occipitale R DenganProcessus mastoideus OS. s p h e n o i d a l e A Fossa mandibularis N T Tuberculum E postglenoidale R I Processus O zygomaticus ossis R temporalis (zygoma) Fovea lobus temporalis cerebri Dengan OS. z y g o m a t i c u m Dengan OS. s p h e n o i d a l e Annulus Processus Meatus Eminentia Hiatus canalis tympanicus styloideus acusticus articularis externus nervi petrosi majoris Dengan Sulcus OS. parietale a. meningea Lereng anterior pars petrosa media Impressio trigeminalis Sulcus nervi petrosi superior Foramen mastoideum Sulcus sigmoideus Dengan OS. occipitale Foramen jugulare Foramen PARS Processus Meatus Lereng posterior lacerum PETROSA styloideus acusticus internus pars petrosa B G a m b a r 6 - 1 4 . Os. temporale dextra. A. Aspek lateral. B. Aspek Internal. benkuL Gambar berianjut pada halaman 4. Crista supramastoidea mengikuti tepi superior mastoidea. Trigonum i i u dapat digunakan oleh ahlizygoma ke belakang d i atas processus mastoideus. bedah sebagai pedoman operasi u n m k antrum mas-Meluas k e atas sebagai bagian posteroinferior dari toideum.linea temporalis. 6. Fossa mandibularis dapat dilihat dari aspek 5. T r i g o n u m s u p r a m e a t u s terletak diantara tepi lateral sebagai konkavitas di anterior meams acusticussuperior meams acusticus extemus dan crista supra- extemus.

174 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI ANTERIORDengan os. zygomaticum Dengan os. splienoidale Fissura Processus zygomaticus tympanosquamosa Eminentia articularis Fissura Fossa mandibularis Processus styloideus petrosquamosa Fissura Lamina tympani Meatus petrotympanica acusticus externus Foramen lacerum Foramen Canalis caroticus stylomastoideum Orifisum Processus mastoideus canaliculus tympanicus Incisura digastrica Foramen jugulare Dengan os. occipitale Processus vaginalis dari processus styloideus G a m b a r 6 - 1 4 . Lanjutan. C. Aspek inferior 7. T u b e r c u l u m glenoidalis adalah aspek lateral 14. Sulcus nervi petrosi superior berjalan di se-eminentia articularis. T u b e r c u l u m i n i m e n g e l u a r k a n p a n j a n g c r i s t a p e t r o s a d a n m e r u p a k a n t e m p a t sinusligamentum temporomandibularis. venosus petrosus superior. 8. T u b e r c u l u m postglenoidalis adalah sepotong 15. Sulcus sinus sigmoidei adalah cekungan lebarkecil tulang di antara lamina tympani meatus acusticus p a d a a s p e k l a t e r a l l e r e n g p o s t e r i o r . M e n g a n d u n g sinusextemus dan fossa mandibularis. venosus sigmoideus y a n g b e r d r a i n a s i k e f o r a m e n j u - g u l a r e . Foramen mastoideum a d a l a h o r i f i s u m d i d a -Aspek internal (Ghi. 6-14B) \"• l a m s u l c u s y a n g m e n g e l u a r k a n w . emissariae.9. Fossa dan crista cerebri pada aspek intemal 16. Foramen jugulare terbenmk d ianterior lereng posterior pars petrosa; d iposterior, dibentuk oleh os.s q u a m a d i t a n d a i d e n g a n gyrus dan sulcus dari lobus occipitale. Berjalan melintasi foramen jugulare ini a d a l a h v. jugularis interna dan nn. craniales IX, X, XI.temporalis o t a k . 17. Meatus acusticus intemus adalah orifisum10. Sulcus a.meningea media menandai arah per- pada lereng posterior petrosa. Meams berjalan ke pars petrosa dan mengeluarkan dua i m . craniales C N V I Ijalanan arteri pada aspek intemal squama. d a n C N V I I I . A^^. facialis m a s u k k e m e a m s , b e r j a l a n melalui pars petrosa melalui canalis facialis dan keluar11. Pars petrosa ossis temporalis adalah tanda di inferior melalui foramen stylomastoideum pada basis ekstemal cranium.prominen pada aspek intemal cranium. Berjalan ke la- N. vestibulocochlearis m a s u k k e m e a m s u n m kteral dan posterior dari corpus sphenoidale dan memi- mensuplai cochlea d a n canalis semicircularis dari auris intema.sahkan fossa cranii media di anterior dari fossa craniiposterior di posterior.12. Lereng anterior, atau facies cerebralis ber-kontak dengan lobus temporalis otak.13. L e r e n g posterior atau facies cerebellaris ber-kontak dengan cerebellum.

CRANIUM 175 1 8 . Hiatus canalis nervi petrosi majoris m e m - Menandai akhir dari canalis facialis; keluar dari fora-buka k e lereng anterior pars petrosa sebagai celah m e n a d a l a h n. facialis (CN VII).k e c i l . M e n g e l u a r k a n ramus petrosus major CN VII k efossa cranii media dari canalis facialis. 29. C a n a l i s a u d i t o r i u s t e r l e t a k p a d a p e r m u k a a n inferior, berjalan ke medial dari balik tepi medial la- 1 9 . Hiatus canalis nervi petrosi minoris m e m - mina tympani. Menuju k e lateral k ecavitas auris me-buka k e lereng anterior pars petrosa tepat d i bawah dia dalam pars petrosa. D i medial, canalis membukah i a m s m a j o r i s . M e n g e l u a r k a n ramus petrosus minor ke terowongan yang dikelilingi oleh os. sphenoidale diCNIXke f o s s a c r a n i i m e d i a d a r i a u r i s m e d i a . anterior dan pars petrosa ossis temporalis di posterior. Terowongan iiu mengarah ke medial ke daerah naso- 2 0 . Impressio trigeminalis a d a l a h d a e r a h c e k u n g - pharynx dan pada manusia hidup, mempakan tempatan berbenmk bulat pada lereng anterior pars petrosa di c a r t i l a g o d a n m e m b r a n a d a r i tuba auditiva.d e k a t a p e x . C e k u n g a n i n i m e r u p a k a n t e m p a t gangliontrigeminale. 30. Canaliculus tympanicus adalah orifisum kecil yang terletak d i inferior pada sepotong kecil mlang 2 1 . Tepi posterior dan lateral foramen lacerum yang memisahkan canalis caroticus dan foramen jugu-terbentuk dari apex m m p u l pars petrosa ossis tempo- l a r e . C a n a l i c u l u s t y m p a n i c u s m e n g e l u a r k a n n. tym-r a l i s . B a g i a n a t a s f o r a m e n l a c e r u m m e n g e l u a r k a n a. panicus dari n. glossopliaryngeus (CN IX).carotis interna. 3 1 . Auris media dan interna d a l a m p a r s p e t r o s a Aspek inferior ( G b r . 6 - 1 4 C ) ossis temporalis akan dibicarakan pada bab 7. 2 2 . Fossa mandibularis a d a l a h c e k u n g a n o v a l p a -da aspek inferior. D i n d i n g anterior d a n atapnya Perkembangatiberasal dari squama dan dikelilingi oleh cartilago ar-ticularis. Dinding posteriomya terbentuk dari lamina Pars squamosa d a n tympanica ossis temporalistympani yang datar, yang bukan merupakan pars ar- mulai terbentuk dalam bentuk membrana selamaticularis articulatio temporomandibularis. minggu ke-8 masa kehidupan fems. Pais petromastoi- deum terbentuk dalam benmk cartilago. Pada saat 2 3 . Fissura tympanosquamosa m e n a n d a i p e r - lahir, ketiga elemen yang terpisah tersebut sudah m u -pisahan atap dan dinding posterior fossa mandibularis. lai menyatu selama tahun pertama kehidupan.Pulau kecil dari pars petrosa tampak di separuh medialsutura dan memperrumit nomenklatur ini. Separuh Ossicula danprocessus styloideus terbentuk darim e d i a l f i s s u r a m e n j a d i sutura tympanosquamosa dan kedua arcus branchialis pertama. Cavitas auris mediasutura petrosquamosa p a d a k e d u a s i s i p a r s p e t r o s a terbentuk dari spatium pharyngeum pertama danossis temporalis. kedua. Sepotong trivia terbentuk terutama karena adanya Os. sphenoidale (tunggal)citorda tympani, c a b a n g n . f a c i a l i s y a n g p e n t i n g , y a n g (Gbr. 6-15)b e r j a l a n m e l i n t a s i fissura petrotympanica. Peranannya 2 4 . Eminentia articularis a d a l a h crista m l a n gberbenmk bulat, yang berjalan transversal melintasi Os. sphenoidale ikut membenmk regio-rcgiobatas anterior fossa mandibularis. Eminentia articu- cranium berikut ini: (1) fossa cranii anterior, (2) fossalaris adalah bagian articularis dan fungsional dari ar- cranii media, (3) orbita, (4) atap infratemporalis, (5)ticulatio temporomandibularis. fossa petrygopalatina, ( 6 ) atap d a n dinding lateral cavum nasi dan (7) dinding lateral calvarium. 2 5 . Canalis caroticus t e r d a p a t p a d a a s p e k i n f e r i o rpars petrosa ossis temporalis d i anterior foramen j u - Artikulasigulare. Canalis ini membengkok di superior dan me-dial untuk bergabung dengan foramen lacerum. Os. sphenoidale berartikulasi dengan (1) os. eth- moidale, (2)OS. frontale, (3)os. temporale, (4) os. 2 6 . Incisura digastrica m e m p a k a n o r i g o venter parietale, (5) os. zygomaticum, (6) os. palatinum, (7)posterior musculi digastrici. I n c i s u r a i n i t e r l e t a k t e p a t vomer dan (8) os. occipitale.di dalam processus mastoideus. 2 7 . Processus styloideus a d a l a h p r o c e s s u s m n c i n gdan ramping, yang menyudut ke inferior, medial dananterior. Mempakan daerah perlekatan bagian bebe-rapa otot dan dua ligamenmm. Sebagian laitiina tym-pani mengelilingi basis processus styloideus ini. Ba-g i a n i n i d i s e b u t processus vaginalis ossis temporalis. 2 8 . Foramen stylomastoideum a d a l a h o r i f i s u mkecil antara processus mastoideus dan styloideus.

176 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIBagian Incisura pterygoidea untuk processus pyramidalis ossis sphenoidalis Os. sphenoidale adalah tulang utama dalam m e -ngenai arsitektur cranium. Tulang i n i merupakan 1. Corpus adalah struktur berbentuk kubus ber-tulang yang rumit dan untuk dapat lebih mengenai lubang yang menopang tiga pasang processus.bentuknya, diperlukan sedikit ketekunan. 2. A l a m i n o r adalah 'telinga' burung hantu dan Os. sphenoidale bila dilihat dari anterior, mirip menonjol dari aspek superoanterior corpus.seperti burung hantu komplit dengan tubuh, wajah,telinga, sayap dan kakinya. 3. A l a m a j o r adalah sayap burung hantu yang menonjol dari aspek lateral corpus. CORPUS ALA MINOR Fissura ALA MAJOR orbitalis superior Crista Orifisum sphenoidalis sinus sphenoidalis Foramen rotundum PROCESSUS Canalis pterygoideus PTERYGOIDEUSSpina ossis sphenoidalis Dengan processus Incisura Rostrum pyramidalis pterygoidea sphenoidale Hamulus pterygoideus ALA MINOR Fissura Dengan os. frontale orbitalis superior Foramen rotundum ALA MAJOR Foramen ovale Dengan os. temporaleCanalis pterygoideus Spina ossis sphenoidalis Fossa pterygoidea PROCESSUS Lamina medialis PTERYGOIDEUSprocessus pterygoidei Incisura pterygoidea untuk processus Lamina lateralis pyramidalis ossisprocessus pterygoidei palatini Dengan CORPUS Hamulus OS. occipitale pterygoideus G a m b a r 6 - 1 5 . Os. sphenoidale. A. Aspek anterior. B. Gambar posterior

CRANIUM 177Sulcus Dengan Denganchiasmaticus os. ethmoidale os. frontaleProcessus Corpus Dorsum sellaecllnoideus posterior 4. Processus pterygoideus adalah 'kaki buruitg spina ethmoidalis sebagai crista tulang garis tengahhantu' yang turun dari aspek inferior corpus. yang tajam. Pada basis setiap processus, yang melekat erat 3. R o s t r u m sphenoidale atau sayap burung hantupada corpus terdapat orifisum. adalah spina inferior yang mempakan akhir dari crista sphenoidalis.Struktur 4. O s t i u m atau orifisum sinus sphenoidalis ada- Corpus lah mata b u m n g hantu. Terletak pada kedua sisi crista 1. Spina ethmoidalis adalah proyeksi anterior ethmoidalis kira-kira dua pertiga jarak dari aspek in-yang tajam dari aspek superoanterior garis tengah. ferior. 2. Crista sphenoidalis berianjut ke bawah dari 5. Sinus sphenoidalis. Ostium mengarah ke sinus paranasalis ossis sphenoidalis dalam corpus. Besar sinus bervariasi.

178 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI 6. Sella tursica terletak pada aspek superior cor- 19. F o r a m e n spinosum menembus spina sphenoi-pus. Sella tursica berarti 'sadel Turki', lengkap dengan d a l i s d a n m e m u n g k i n k a n l e w a t n y a a. meningea mediapelana, tempat duduk dan sandaran punggung. dari regio infratemporalis dari fossa cranii media. 7. T u b e r c u l u m sellae adalah pelana, suatu crista 20. Fissura orbitalis superior adalah celah antaratulang transversal yang menandai batas anterior pela- a l a m i n o r d a n m a j o r . M e n g e l u a r k a n nn. craniales III,na. IV, VI dan V- 1 dan v. ophthalmica a n t a r a o r b i t a d a n fossa cranii media. 8. Sulcus chiasmaticus meluas k e anterior k et u b e r c u l u m s e l l a e . M e r u p a k a n t e m p a t n. opticus dan 21. Fissura orbitalis inferior adalah celah antarachiasma. tepi anteroinferior ala major dan corpus maxillae. M e - n g e l u a r k a n n. dan a. infraorbitalis. 9. D o r s u m sellae adalah bagian belakang sadel. 10. Fossa hypophysialis adalah dudukan sadel 22. C r i s t a i n f r a t e m p o r a l i s a d a l a h c r i s t a t a j a md a n m e r u p a k a n t e m p a t d a r i hypophysis cerebri (glan- pada aspek inferior ala major, yang memisahkan fossadula pituitaris). temporalis di bagian atas dari regio infratemporalis di 11. F o r a m e n lacerum terletak di lateral dan d i bagian bawah.posterior fossa hypophysialis. Os. sphenoidale m e m -bentuk bagian anterior foramen; sedang pars petrosa Processus pterygoideusossis temporalis membentuk batas posteriomya. Ber- P r o c e s s u s p t e r y g o i d e u s t e r d i r i d a r i dua lamina,j a l a n m e l e w a t i b a g i a n a t a s f o r a m e n l a c e r u m a d a l a h a. yang konvergen ke anterior berbenmk ' V .carotis interna. S u l c u s p a d a k e d u a s i s i f o s s a h y p o - 23. L a m i n a lateralis processus pterygoideiphysialis menandai arah perjalanan arteri anterior adalah lamina retangularis yang tipis, bersudut ke be-dalam cranium. lakang dan ke lateral. Melekat pada aspek medial dan l a t e r a l l a m i n a a d a l a h o r i g o d a r i m. pterygoideus 12. Processus cllnoideus anterior dan posterior medialis dan lateralis.adalah keempat sudut sadel yang menonjol k e pos-t e r i o r . M e r u p a k a n t e m p a t perlekatan dura. 24. L a m i n a medialis processus pterygoidei ber- bentuk segitiga dan Ijerakhir di inferior sebagai can- 13. Canalis opticus adalah orifisum bulat pada tolan ramping atau hamulus. Membentuk bagian pos-kedua ujung sulcus opticus pada titik di mana ala m i - terior dinding lateral cavum nasi.nor melekat pada corpus. Melewati canalis ini berjalann. ophthalmicus (CNII) dan a. ophthalmica d a r i f o s s a 25. Fossa pterygoidea adalah cekungan posteriorcranii media menuju ke orbita. antara lamina medialis dan lateralis processus ptery- goidei. Ala major dan minor 14. A l a m i n o r ossis sphenoidalis adalah lamina 26. Fossa scaphoidea adalah cekungan dangkaltulang berbentuk segitiga. Tepi posteriomya mewakili berbentuk kano pada basis lamina medialis processusbatas posterior fossa cranii anterior, permukaan supe- p t e r y g o i d e i . M. tensor veli palatini b e r o r i g o p a d ariomya ikut membentuk fossa cranii anterior dan d i daerah ini.anterior, ala m i n o r berartikulasi dengan lamina orbi-talis ossis frontalis. 27. Incisura pterygoidea adalah cekungan in- ferior berbenmk ' Vyang terietak d i antara lamina 15. A l a m a j o r yang melebar ke kedua sisi corpus. medialis dan lateralis processus pterygoidei, yangM e m p a k a n aspek intemal yang ikut membentuk fossa b e r a r t i k u l a s i d e n g a n d a n t e r i s i d e n g a n processuscranii media dan aspek luamya ikut membenmk din- pyramidalis.ding lateral calvarium dan atap regio infratemporalis.Terdapat dua buah foramina pada perlekatan basalis 28. Canalis pterygoideus berjalan melintasi basisdari ala major kc corpus. processus pterygoideus. Orifisum canalis terletak tepat di medial fossa scaphoidea, mclintas k e tepi anterior 16. Foramen r o t u n d u m atau orifisum bulat yang foramen lacemm. Kawat tipis dapat dilcwatkan me-menghubungkan fossa cranii media dengan fossa pte- lalui canalis d a n akan berakhir pada fossa ptery-r y g o p a l a t i n a . M e n g e l u a r k a n «. maxillaris (V-2). g o p a l a t i n a p a d a c r a n i u m . C a n a l i s m e n g e l u a r k a n n. dan a. canalis pterygoidei. 17. F o r a m e n ovale atau orifisum oval, terletak dip o s t e r i o r f o r a m e n r o t u n d u m . M e n g e l u a r k a n n. man- 29. P r o c e s s u s v a g i n a l i s o s s i s s p h e n o i d a l i s a d a l a hdibularis {V-3) d a r i f o s s a c r a n i i m e d i a d i b a g i a n a t a s lamina tulang yang meluas tegak lums dari basis la-kc regio infratemporalis di bagian bawah. mina medialis processus pterygoidei ke bagian tengah vomer. 18. Spina sphenoidalis adalah proyeksi tajampada aspek inferior di sudut posterolateral ala major. 30. Canalis palatinovaginalis berjalan d i antaraP a d a d a e r a h i n i m e l e k a t ligamentum sphenomandibu- corpus sphenoidalis dan processus vaginalis. M e m -hiris. p a k a n t e m p a t n. dan a. pharyngea d a n p a d a c r a n i u m akan mengarah ke orifisum foramen sphenopalatinum.

CRANIUM 179Perkembangan Pada saat lahir, os. sphenoidale terdiri dari tiga bagian - corpus dan ala minor, alamajor dan proces- Osifikasi dimulai pada minggu ke-8 masa kehi- sus pterygoideus. Penggabungan ketiga bagian i n idupan intrauterin dari beberapa centmm ossificarionis. dimulai pada usia sam tahun. Pada usia 3 tahun, tunicaCoipus d a n ala minor, basis ala major dan lamina mucosa cavum nasi mulai meluas ke corpus melaluilateralis processus pterygoidei terbentuk bempa car- bakal ostium dan menggembung ke dalam corpus u n -tilago. Sisa ala major dan lamina medialis processus m k membenmk sinus sphenoidalis kiri dan kanan,pterygoideus teibenmk l)empa membrana. yang dipisahkan oleh sepmm garis tengah. Sinus Sinus Crista galli ethmoidalis anterior Labyrinthus Dinding medial orbita ethmoidalis (sinus)Lamina perpendicularis Concha nasalis media Processus urclnatus Dengan os. frontale Foramen cecum Crista galli Foramina ethmoidalia Dengan os. frontale Lamina et foramina cribrosa Sinus ethmoidalis medius Dinding medial orbitaDengan os. sphenoidale BGambar 6-16. A Aspe/( anterior OS. ethmoidale. B. Aspel( superior os. ethmoidale.

180 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIdikelilingi oleh mucosa respiratorius dan tetap berhu- Labyrinthus ethmoidalisbungan dengan cavum nasi melalui kedua ostium ter-sebut. 5. Sinus ethmoidalis t e r b e n m k m e l a l u i a n y a m a n Os. ethmoidale (tunggal) sarang lebah dari sepmm-sepmm yang sangat tipis dan (Gbr. 6-16) saling berhubungan. Sinus dikelilingi oleh mucosa Os. ethmoidale adalah mlang utama lainnya, yangberperan penting dalam mengenai arsitektur craiuum. respiratorius danmasing-masing sinus saling berhu- bungan langsung maupun tidak langsung dengan ca- v u m nasi melalui orifisum kecil pada dinding lateral. 6 . Lamina orbitalis. A s p e k l a t e r a l l a b y r i n t h u s e t h - m o i d a l i s m e m b e n m k s e b a g i a n d a r i d i n d i n g m e d i a l or- bita. 7 . Canalis ethmoidalis anterior dan posteriorPeranan adalah orifisum yang mengarah dari dinding medial Os. ethmoidale berperan membentuk ( 1 ) fossa orbita, d i antara lamina orbitalis ossis frontalis d a ncranii anterior, ( 2 ) atap, dinding lateral d a n septummedian cavum nasi, dan (3) dinding medial orbita. aspek superior labyrinthus. Canalis ini mengeluarkan saraf dan arteri d a r i o r b i t a k e s i n u s e t h m o i d a l i s a n t e - rior d a n p o s t e r i o r . 8 . Concha nasalis superior a d a l a h p r o y e k s i m -Artikulasi lang mirip seperti kumparan yang terganmng dari Os. ethmoidale berartikulasi dengan (1) os. fron- aspek posteromedial labyrinthus ke cavum nasi.tale, (2) corpus ossis sphenoidalis, (3) os. lacrimale,( 4 ) OS. p a l a t i n u m , ( 5 ) v o m e r , ( 6 ) ) c o n c h a i n f e r i o r d a n 9 . Concha nasalis media a d a l a h c o n c h a y a n g l e -(7) kedua maxilla. bih besar dan benar-benar mempakan perluasan dari dinding medial labyrinthus. 1 0 . Processus urcinatus a d a l a h c a n t o l a n m l a n g yang membengkok ke posterior dari concha media un-Bagian dan struktur '' t u k b e r k o n t a k d e n g a n processus urcirmtus concha in- ferior. Os. ethmoidale pada dasamya terdiri dari lamina Pembentukanperpendicularis danlamina horizontalis. Dari laminahorizontalis, keluarlah labyrinthus ethmoidalis yang Os. ethmoidale terbenmk dari cartilago basis cra-mirip seperti kanmng pelana. n i u m dancartilago capsula cavum nasi. Labyrinthus mulai beroslQkasi pada bulan kelima intrauterin danL a m i n a perpendicularis * sudah terosifikasi sempuma pada saat lahir. Lamina perpendicularis mulai berosifikasi dalam cartilago1. Crista galli adalah crista mlang, yang m e m n - septi nasi selama tahun kedua kehidupan. Sedang komponen horizontal dan vertical akan mulai berfusicing k e atas pada bidang median ke fossa craniian- sebagai sam mlang antara usia 2-5 tahun.t e r i o r . Fabc cerebri m e l e k a t p a d a d a e r a h i n i . 2. F o r a m e n cecum terletak di anterior crista galli.Os. ethmoidale membenmk aspek posteriomya; os.frontale membentuk aspek anteriomya. Foramen inim e n g e l u a r k a n w . emissariae s e p a n j a n g m a s a k e h i -dupan fetus. TULANG-TULANG WAJAH3. L a m i n a septalis adalah perluasan inferior dari Maxilla (pasangan) (Gbr 6-17A B d a n Qlamina perpendicularis menuju ke cavum nasi. M e m -bentuk aspek anterosuperior septum nasi osseum dan Pada umumnya, maxilla kiri dan kanan ikut mem-berartikulasi dengan vomer di bagian belakang dan bentuk sebagian besar rangka wajah bagian atas.bawah. D i anterior, berartikulasi dengan cartilagosepti nasi. Peranannya Lamirui horizontalis Maxilla ikut membantu membenmk (1) bagian atas 4. L a m i n a cribrosa menonjol k elateral dari crista wajah, (2) regio infratemporalis, (3) dasar orbite, (4)galli. Mempakan lamina berbenmk seperti kanmng dinding lateral cavum nasi, (5) dasar cavum nasi, danpada basis fossa cranii anterior d i bagian atas dan (6) atap cavum oris.membentuk atap cavum nasi yang berlubang-lubangdi bagian bawah. Melalui daerah perforasi ini melin-t a s i b e b e r a p a c a b a n g n n . olfactorii (CNI).

CRANIUM 181 PROCESSUS FRONTAUS Dengan OS. l a c r i m a l e Dengan os. frontale Dengan Incisura /FACIES ORBITALIS OS. ettimoidale nasolacrimalis Sucus Infraorbitalis Dengan os. nasale Tepi inferior Crista lacrimalis fissura orbitalis anterior Inferior Margo orbitalis FACIES Tepi nasalisINFRATEMPORALIS FACIES ANTERIOR Foramen Foramina Infraorbitale alveolaria posterosuperior Spina nasalis anterior PROCESSUS ZYGOMATICUS A N Tuber maxillae T EBantalan tulang di atas Fossa Rradix molares primus canina I O R Fossa Incisiva Crista canina PROCESSUS ALVEOLARIS Gambar 6-17. Maxilla kanan. A. Gambaran lateral Gambtr berianjut pada halaman berikutArtikulasi 2 . Facies infratemporalis atau posterior, mem- bentuk dinding anterior regio infratemporalis. Maxilla berartikulasi dengan (1)maxilla sisi ber-l a w a n a n , ( 2 ) OS. n a s a l e , ( 3 ) o s . l a c r i m a l e , ( 4 ) o s . e t h - 3 . Facies orbitalis a d a l a h a s p e k s u p e r i o r y a n gm o i d a l e , ( 5 ) OS. p a l a t i n u m , ( 6 ) o s . f r o n t a l e , ( 7 ) v o m e r , membenmk dasar orbita.( 8 ) OS. z y g o m a t i c u m , d a n ( 9 ) c o n c h a i n f e r i o r . S e l a i nim, gigi geligi rahang atas juga berartikulasi dengan 4 . Facies nasalis atau medialis a d a l a h b a s i sgigi geligi rahang bawah melalui articulatio temporo- pyramidalis. Membanm membenmk dinding lateralmandibularis. cavum nasi.Bagian dan permukaan Processus 1 . Processus alveolaris maxillae m e m b e n m k Secara sederhana, maxilla dapat dianggap sebagai socket danmlang penopang gigi geligi atas. Processuscorpus pyramidalis yang berlubang dan mempunyai alveolaris dari kedua maxilla membenmk arcus den-empat sisi atau permukaan dan empat perlekatan talis superior.processus. 2 . Processus zygomaticus maxillae t e r l e t a k p a d a aspek lateral. Merupakan bantalan maxilla yang mem- Permukaan benmk arcus zygomaticus. Processus zygomaticus 1. Facies facialis atau anterior, membanm m e m - adalah apex pyramidalis.bentuk bagian atas wajah. 3 . Processus frontalis maxillae a d a l a h p o t o n g a n mlang yang menonjol ke atas dari aspek ante- rosuperior u n m k berkontak dengan os. frontale di atas- nya.

182 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Tepi interior fissura infraorbitalis Foramina alveolaria posterosuperior Perlekatan processus pyramklalis ossis palatiniCryptus molares tertius Tuber maxillae Bantalan processus zygomaticus maxillae (iambat6-\7. Lanjutan. B. Gambar posterior r^' Gambar berianjut pada halaman berikut 4. P r o c e s s u s p a l a t i n u s m a x i l l a e a d a l a h l e r e n g 5. Spina nasalis anterior adalah proyeksi garishorizontal yang menonjol dari aspek medial maxilla tengah anterior dari tepi nasalis inferior.ke arah garis tengah dan k eprocessus sisi yang ber-lawanan. M e m b a n m membentuk atap cavum oris dan 6. Fossa incisiva maxillae adalah konkavitasdasar cavum nasi. dangkal yang terletak d i atas radix dentes incisivi tepat d i bawah cavum nasi. Merupakan tempat pen-Tanda-tanda - depositan anastesi lokal u n m k gigi geligi atas (lihat bagian tentang Gambaran Anterior Cranium). Fades facialis ( a n t e r i o r ) ( G b r . 6 - 1 7 A ) 1. M a r g o orbitalis membenmk sebagian dari tepi 7. Crista canina adalah tonjolan panjang dariinferior dan medial orbita. processus alveolaris yang terletak di atas radix canini 2. Crista lacrimalis anterior adalah crista mlang superius yang besar.y a n g m e l u a s k e a t a s p a d a p e r m u k a a n p r o c e s s u s fron-talis. Bersama dengan crista lacrimalis posterior dari 8. Fossa canina adalah konkavitas di sebelah dis-OS. l a c r i m a l e d i b a l i k n y a , k e d u a t u l a n g i n i m e m b e n m k tal crista canina, d i atas radix premolares superius.c e k u n g a n u n m k t e m p a t ductus nasolacrimalis. Meluas k e atas k e foramen infraorbitale. Merupakan 3. F o r a m e n infraorbitale membuka k e facies tempat pendepositan larutan anastesi lokal u n m k pre-facialis 7 m m di bawah titik tengah maigo orbitalis in- molares superius.ferior. Merupakan orifisum dari canalis infraorbitalisd a n m e n g e l u a r k a n n. dan a. infraorbitalis m e n u j u k e 9. Bantalan processus zygomaticus maxillaewajah. membatasi facies facialis maxilla di posterior. Bantal- 4. Tepi nasalis membenmk dinding lateral dan in- an penopang ini meluas k e facies alveolaris buccalisf e r i o r apertura nasalis anterior a t a u a p e r t u r a p i r i f o r - dari molares primus, membenmk lamina buccalis yangmis. tebal. Facies i n f r a o r b i t a l i s (posterior) (Gbr 6-175) 10. F o r a m i n a alveolaria posterior superior. Pada apex konveksitas terdapat beberapa daerah per-

CRANIUM m A Facies nasalis N processus palatinus T E PROCESSUS FRONTALIS R I O RCrista ethmoidalisSulcus nasolacrimalis Hiatus maxillaris Atrium FACIES NASALIS Crista conchalis Artikulasi dengan Crista incisiva OS. p a l a t i n u m Spina PROCESSUS nasalis anterior ALVEOLARIS Canalis incisiva PROCESSUS PALATINUS Foramen Crista Facies maxillaris incisivum nasalis processus palatinus G a m b a r 6 - 1 7 . Lanjutan. C. Gambar medialf o r a s i k e c i l t e m p a t k e l u a m y a aa. dan nn. alveolares 1 4 . Sulcus mfi-aorbitalis m e l u a s k e a n t e r i o r disuperiores posteriores. sepanjang dasar orbita dari fissura orbitalis inferior. Pada titik tengah perluasannya, sulcus sedikit m e m - 1 1 . Tuber maxillae a d a l a h k o n v e k s i t a s k e c i l t e p a t b e l o k k e d a l a m s e b a g a i canalis uifi-aorbitalis. C a -di distal molares superius terakhir. Kadang-kadang n a l i s i n i , m e m b u k a k e p a i s f a c i a l i s s e b a g a i foramendaerah iiu berlubang d ibagian dalamnya karena per- infraorbitale.luasan sinus maxillaris. 1 5 . Incisura nasolacrimalis a d a l a h c e k u n g a n a n - 1 2 . Articulatio pyramidalis. D a e r a h i n i t e r l e t a k d i teromedial, yang beisama dengan os. lacrimale, m e m -superior mber maxillae, kasar dan berfungsi sebagai b e n m k o r i f i s u m ductus nasolacranalis.t e m p a t p e r l e k a t a n processus pyramidalis ossis pala-tini. P r o c e s s u s p y r a m i d a l i s t e r l e t a k d i a n t a r a m a x i l l a Facies nasalis ( G b r . 6 - 1 7 C )dan processus pterygoideus. 1 6 . Hiatus maxillaris a d a l a h o r i f i s u m b e s a r ( b e r - diameter 1-1,5 cm) yang mengarah ke sinus maxi- 1 3 . Fissura orbitalis inferior. A s p e k s u p e r i o r pars llaris.infratemporalis berakhir mendadak sebagai tepi i n - 1 7 . Sinus maxillaris m e m p u n y a i u k u r a n y a n g b e r -ferior fissura orbitalis inferior. Pada cranium yang variasi tetapi umumnya meluas k e anterior k e faciesumh, biasanya dapat dijumpai celah d i antara daerah facialis, k e lateral keprocessus zygomaticus, k e pos-maxilla inidan ala major ossis sphenoidalis. terior ke dinding infratemporalis, ke superior ke dasar orbita dan k e inferior, ke bawah k e processus a l - Facies orbitalis (superior) ( G b r . 6 - 1 7 A ) veolaris. Melalui atap sinus berjalan canalis infraor- Adalah lamina mlang yang tipis, yang membenmk bitalis yang meluas ke sinus berupa sebuah crista.dasar orbita d a n meluas k e atas d a n medial u n m k Kadang-kadang radix molares superius terletak dimembenmk dinding medial orbita. Tepat di dalamlamina tipis initerletak sinus maxillaris.

184 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIdekat atau bahkan menonjol ke dasar sinus. (Lihat bab alveolarisnya. C e n t m m osificationis i n iakan berga- bung semasa tahap akhir kehidupan fetus.7, Sinus Paranasal). Pada saat lahir, sinus maxillaris u m u m n y a m d i -1 8 . Sulcus nasolacrimalis t e r l e t a k d i a n t e r i o r m e n t e r a t a u helum a d a . S i n u s t a m p a k m e l u a s m e l i n - tasi mucosa cavum nasi pada bakal daeiah ostiumhiams maxillaris dan berjalan vertikal. Bersama de- maxilla dan periahan-lahan membenmk lubang pada maxilla yang sedang berkembang.n g a n OS. l a c r i m a l e , m e m b e n m k canalis nasolacrima- O s . palatinum (berpasangan)lis, y a n g m e r u p a k a n t e m p a t m e n g a l i m y a a i r m a t a d a r i (Gbr 6-18)orbita kecavum nasi. .; Peranannya terhadap cranium1 9 . Crista ethmoidalis a d a l a h c r i s t a t r a n s v e r s a l Os. palatinum ikut membanm membenmk (1) ca- v u m nasi (dinding lateral dan dasar), (2) cavum orisyang meluas melintasi facies nasalis processus fron- (sepertiga posterior p a l a m m d u m m ) , ( 3 )fossa ptery- gopalatina (dinding medial), dan (4) orbita (sebagiant a l i s . P a d a c r i s t a i n i m e l e k a t concha nasalis media kecil dinding posterior).ossis ethmoidalis, t e r u t a m a p a d a c r a n i u m y a n g u m h . Artikulasi2 0 . Crista conchalis a d a l a h c r i s t a s e j a j a r 1,5 c m d i Os. palatinum berartikulasi dengan (1) maxilla, (2) OS. s p h e n o i d a l e , ( 3 ) o s . e t h m o i d a l e , ( 4 ) v o m e r , ( 5 )bawah crista ethmoidalis. Crista ini mempakan daerah concha inferior, dan (6) os. palatinum sisi berlawanan.p e r l e k a t a n b a g i concha inferior. Bagian21. A t r i u m adalah cekungan dangkal d i antara Os. palatinum berbenmk ' L ' dan bergabung de- ngan mlang sisi berlawanan sebagai dua h u m f ' L 'crista ethmoidalis dan conchalis. Mempakan bagian yang saling berhadapan:d a r i meatus medius cavum nasi. L J --^22. Articulatio palatinum. D a e r a h i n i t e r l e t a k d i Karena imlah, mlang ini mempunyai lamina per- pendicularis atau ascendens danhorizontalis atau pa-posterior dan inferior ostium maxillaris, kasar dan ber- latal. Selain itu, juga terdapat tiga processus.a r t i k u l a s i d e n g a n os. palatinum. Struktur2 3 . Processus palatinus maxillae m e m b e n m k d u a Lamina perpendicularis Lamina perpendicularis membenmk permukaanpertiga anterior palatum. medial atau facies nasalis dan permukaan lateral yang kasar u n m k berartikulasi dengan maxilla. Aspek supe-2 4 . Crista nasalis a d a l a h c r i s t a g a r i s t e n g a h y a n g riomya m e m p u n y a i p r o c e s s u s a n t e r i o r d a n p o s t e r i o r yang dipisahkan oleh sebuah incisura.menonjol, meluas melintasi aspek medial superior 1. Processus orbitalis adalah processus anterior yang menonjol ke depan unmk berartikulasi denganprocessus palatinus. Bersama dengan crista sisi yang OS. s p h e n o i d a l e d a n e t h m o i d a l e p a d a d i n d i n g p o s t e - romedial orbita. Processus orbitalis umumnya berlu-berlawanan, ikut membenmk ostium septi nasi. bang, dan mengandung sinus kedl.2 5 . Crista incisiva a d a l a h b a g i a n c r i s t a n a s a l i santerior yang lebih menonjol.2 6 . Canalis incisiva b e r j a l a n k e b a w a h d a n k eanterior tepat melintasi garis tengah dari titik tengahfacies nasalis processus palatinus ke facies maxillarisdi belakang incisivi primus.2 7 . Foramen incisivum a d a l a h o r i O s u m c a n a l i sincisiva yang terletak di belakang incisivi primus.Foramen ini mempakan orifisum bagi canalis incisivakiri dan kanan. Canalis dan foramen ini mengeluarkann. nasopalatinus dan a. sphenopalatina.2 8 . Facies nasalis superior d a r i p r o c e s s u spalatinus mempakan suatu permukaan yang halus.2 9 . Facies maxillaris inferior d a r i p r o c e s s u s p a l a -tinus mempakan daerah yang kasar untuk perlekatandari mucosa palatum yang padat.Perketnbangan Maxilla berkembang semasa kehidupan femsdalam benmk membrana. Daerah osifikasiawal adalahpada pertautan n. infraorbitalis danim. alveolares su-periores anteriores. C e n t m m osificationis yang ter-pisah membenmk daerah 'premaxilla' atau palatumprimer, di anterior foramen incisivum. Daerah inimencakup bakal daerah dentes incisivi dan processus

CRANIUM 185Crista ethmoidalis L A Crista conchalis T Facies nasalis E Crista nasalis R A L LAMINA PERPENDICUURIS LATERAL Canalis palatinus major Processus pyramidalisFacies maxillaris LAMINA HORIZONTALIS (processus palatinus) Incisura sphenopalatina Processus sphenoidalis Dengan processus pterygoideus Spina nasalis posterior Dengan os. palatinum Processus sisi berlawanan palatinus BGambar 6-18. A Gambaran posterior dari os. palatinum kanan. B. Gambaran medial dari os. palatinum kanan. 2. Processus sphenoidalis a d a l a h t o n j o l a n p o s - j a d i foramen sphenopalatinum. M e l a l u i f o r a m e n i n iterior yang berartikulasi dengan corpus ossis sphenoi- k e l u a r rami pharyngei ganglion pterygopalatina dandalis. a. maxillaris. 3 . Incisura sphenopalatina m e m i s a h k a n k e d u a 4. Sulcus palatinus majus m e l u a s k e v e r t i k a l s e -processus dan bila os. palatinum berartikulasi dengan panjang facies maxillaris lamina perpendicularis daricorpus ossis sphenoidalis, incisura akan berubah men- incisura sphenopalatina k e processus palatinus di

186 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGIbawahnya. Bila tulang berartikulasi dengan maxilla, Peranansulcus ini akan berubah menjadi canalis palatina m a -jor. Canalis ini membuka k e aspek palatal sebagai Os. zygomaticum ikut membanm membenmk (1)foramen palatinum majus. a r c u s z y g o m a t i c u s (tulang iainci), ( 2 ) d i n d i n g l a t e r a l orbita, dan (3) dinding anterior regio infratemporalis. 5 . Processus pyramidalis a d a l a h p e r l u a s a n p o s t e -rior inferior dari lamina perpendicularis. Terletak di Artiltulasiantara processus pterygoideus d i posterior dan mbermaxillae di anterior. Os. zygomaticum berartikulasi dengan (1) os. fron- tale, (2) ala major ossis sphenoidalis, (3) maxilla, dan 6 . Canales palatini minores d i v e r g e n k e p o s t e r i o r (4) OS. temporale.dari sulcus palatinus majus dan menembus processuspyramidalis, keluas sebagai foramina palatini minores Bagian dan strukturpada facies palatina. Permukaan 7 . Crista conchalis b e r j a l a n t r a n s v e r s a l m e l i n t a s i 1 . Facies facialis a d a l a h a s p e k l a t e r a l m l a n g y a n ggaris tengah facies iiasalis lamina perpendicularis. h a l u s . B a g i a n i n i m e m b e n m k tonjolan leher.M e n o p a n g concha infenor. 2 . Facies temporalis a d a l a h a s p e k m e d i a l m l a n g yang t)engkok. 8 . Crista ethmoidalis a d a l a h c r i s t a t r a n s v e r s a l 3 . Facies orbitalis h a m p i r t e g a k l u r u s t e r h a d a psejajar tepat d i bawah incisura sphenopalatina. M e - facies facialis. M e m b a n m membenmk margo orbitalisn a n d a i d a e r a h a r t i k u l a s i d e n g a n concha nasalis media lateral daninferior dan sebagian dari dinding lateralossis ethmoidalis. orbita. Aspek posterior facies orbitalis memisahkan cavitas orbitalis d i bagian anterior dari fossa tem- L a m i n a horizontalis poralis di bagian belakang. L a m i n a h o r i z o n t a l i s m e m p u n y a i facies nasalis su-perior d a n facies maxillaris inferior. I k u t m e m b e n m k Processussepertiga posterior palamm. 4 . Processus fi-ontalis b e r a r t i k u l a s i d i s u p e r i o r 9 . Foramina palatini minores a d a l a h o r i f i s u m dengan os. frontale.canales palatini minores pada lamina perpendicularis. 5 . Processus maxillaris ossis zygomatici b e r a r -D a r i f o r a m i n a i n i u m u m n y a k e l u a r nn. dan aa. pala- tikulasi dengan maxilla di inferior.tini minores. 6 . Processus temporalis o s s i s z y g o m a t i c i b e r a r - 1 0 . Foramen palatinum majus a d a l a h o r i f i s u m tikulasi di posterior dengan processus zygomaticuscanalis palatina major pada facies maxillaris. Menge- ossis temporalis.l u a r k a n a. dan n. palatinus major. 1 1 . Spina nasalis posterior. T e p i p o s t e r i o m y a Foraminahalus dankonkaf. Berakhir d i medial sebagai spina Os. zygomaticum mengandung canalis berbenmknasalis posterior yang runcing. ' Y ' y a n g m e n g e l u a r k a n a. dan n. zygomaticus. A i t e r i 1 2 . Crista nasalis a d a l a h c r i s t a t u l a n g y a n g m e - dan saraf masuk ke os.zygomaticum dari sisi orbitanonjol, meluas k e atas pada garis tengah dari tepi dan menembus mlang sebagai suam canalis. D i dalammedial lamina horizontalis.Crista ini membantu mem- tulang, canalis terbagi menjadi dua, masing-masingbentuk ostium septi nasi dan berartikulasi dengan membawa cabang-cabang a. dan n . zygomaticus. Ca-vomer yang terletak di atasnya. nalis terns meluas dan membuka pada facies facialis dan foramen temporale.Perlfembangan 7 . Foramen zygomatico-orbitale a d a l a h a w a l d a r i Semasa kehidupan fetus, lamina perpendicularis canalis zygomaticus pada pars orbitalis.sudah mulai berosifikasi dalam bentuk membrana.Lamina horizontalis mulai berkembang setelah lamina 8 . Foramen zygomaticofaciale t e r l e t a k p a d aperpendicularis, yaim semasa pembenmkan palamm f a c i e s f a c i a l i s d a n m e n g e l u a r k a n n. dan a. zygoma-sekunder. ticofacialis. Os. zygomaticum (berpasangan) 9 . Foramen zygomaticotemporale t e r d a p a t p a d a (Gbr. 6-19) f a c i e s t e m p o r a l i s d a n m e n g e l u a r k a n n. dan a. zygo- maticotemporalis. Os. zygomaticum mempunyai outline berbenmkseperti intan dengan empat tepi, empat sudut, tiga per-mukaan dan tiga foramina.

CRANIUM WProcessus frontalisProcessus tenrtporalis FACIES FACIALIS Tepi inferior Margo orbitalis Processus frontalisProcessus maxillaris Foramen zygomatico-orbitale FACIES ORBITALIS FACIES TEMPORALIS Processus temporalis Tepi inferiorG a m b a r 6 - 1 9 . A. Aspek lateral os. zygomaticum kanan. B. Aspek medial os. zygomaticum kanan. * - Perkembangan Bagian dan tanda Os. zygomaticum terbenmk pada awal masa kehi-dupan fetus dari sam centrum ossificationis d i dalam Os. lacrimale adalah tulang yang kecil, tipis danmembraiui. rapuh dengan dua permukaan dan empat tepi, dan berartikulasi dengan mlang- tulang lain di sekitamya. Os. lacrimale (pasangan) (Gbr. 6-20) 1 . Facies orbitalis O^teral) m e m b e n m k a s p e k anterior yang tipis dari dinding medial orbita.Peranan Os. lacrimale ikut membenmk (1) orbita (dinding 2 . Facies nasalis (medial) m e m b e n m k s e b a g i a n kecil dinding lateral cavum nasi. Sebagian bermmpukmedial), dan (2) cavum nasi (dinding lateral). dan menumpi ostium maxillaris.Artikulasi 3 . Sulcus lacrimalis. O s . l a c r i m a l e d a n p r o c e s s u s frontalis maxillae ikut membenmk sulcus lacrimalis, Os. lacrimale berartikulasi dengan (1) maxilla, (2) suam cekungan pada sudut inferomedial anterior dariOS. ethmoidale, ( 3 ) os. frontale, d a n ( 4 ) concha i n - o r b i t a . C e k u n g a n i n i m e r u p a k a n t e m p a t saccusferior. lacrimalis. 4 . Crista lacrimalis posterior a d a l a h b i b i r p o s - terior sulcus. Bibir anterior terletak pada processus frontalis maxillae. Crista lacrimalis posterior merupa- k a n t e m p a t p e r l e k a t a n b a g i septum orbitalis.

188 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI ^ ... D e n g a n OS. frontale Crista lacrimalis A posterior N T E R I O R• Dengan maxilla Dengan os. ettimoidale ftamulus Dengan maxilla Sulcus lacrimalis G a m b a r 6 - 2 0 . Aspek lateral (orbita) os. lacrimale kanan5. H a m u l u s l a c r i m a l i s . C r i s t a l a c r i m a l i s p o s t e r i o r Bagian dan tandameluas ke inferior dananterior sebagai hamulus os. Os. nasale adalah tulang retangular yang kecil dan datar, dengan dua permukaan dan empat bagian tepi.lacrimalis yang berbentuk cantolan. Hamulus mem- Tiap bagian tepi berartikulasi dengan os. faciale lain- nya, kecuali tepi inferior bebas yang bemoktah.bantu membentuk sebagian dinding posterior dan 1. Facies facialis (lat^fal) sedikit konkaf pada\alcTa\ ductus nasolacrimalis. arah superoinferior. Pada titik tengah facies facialis t e r d a p a t f o r a m e n k e c i l y a n g m e n g e l u a r k a n w. emis-Perkembangan sariae minores d a r i m u c o s a c a v u m n a s i d a l a m c a v u m nasi. Os. lacrimale berosifikasi dalam membrana sema-sa kehidupan fetus. 2. Facies nasalis (bagian dalam) yang m e m - punyai crista median yang tajam, berperan memben- Os. nasale (berpasangan) tuk sebagian kecil sepmm nasi. Pada titik ini, crista (Gbr 6-21) berartikulasi dengan spina nasalis ossis frontalis d a n lamina perpendicularis ossis ethmoidalis. Sebuah sul-Peranan cus yang dangkal meluas di sepanjang sumbu panjang Os. nasale mcmtwntu meml)entuk sebagian dari d a n m e n g e l u a r k a n n. etiimoidalis anterior k e i n f e r i o r .(1) tulang hidung eksternal, (2) dinding lateral cavum 3. T e p i superior os. nasale kiri dan kanan berar-nasi, dan (3) sebagian kecil septum nasi osseum. t i k u l a s i d i s u p e r i o r d e n g a n i n c i s u r a nasalis ossis f r o n - talis.Artikulasi Os. nasale berartikulasi dengan (1) os. nasale sisi 4. T e p i inferior berartikulasi dengan cartilago nasalis lateral dari mlang hidung ekstemal.berlawanan, (2) os.frontale, (3) maxilla, (4) os. eth-moidale. Perkembangan Dari sam centrum ossificationis dalam membrana pada awal kehidupan fetus.

CRANIUM 189 Foramen w . emissariae D e n g a n o s . frontale Dengan maxilla TEPI ANTERIORDengan cartilago nasalis lateralis (internasalis) D e n g a n o s . frontale Dengan maxilla Crista nasalis Sulcus n. ethmoidalis TEPI ANTERIOR anterior (internasalis) Dengan cartilago nasalis lateralG a m b a r 6 - 2 1 . A. Aspek anterior (facialis) dari os. nasale kanan. B. Aspek internal (nasalis) os. nasale kanan. Concha nasalis inferior (berpasangan) Artikulasi (Gbr. 6-22) Concha nasalis inferior bergantung dari dinding lateral hidung kebawah ke cavum nasi seperti kelela-Peranan war. Tepi superiomya melekat pada crista conchalis maxillae danos.palatinum. Berartikulasi dengan (1) C o n c h a n a s a l i s i n f e r i o r a d a l a h tulang terpisah, maxilla, (2) os.lacrimale, (3) os.ethmoidale, dan(4)berbeda dengan concha nasalis superior dan media OS. p a l a t i n u m .yang merupakan bagian dari os. ethmoidale. Conchanasalis inferior membanm membenmk dinding lateral Bagian dan tandacavum nasi dan menumpi sebagian kekurangan ostiummaxillaris, serta m e m b a n m m e m b e n m k sebagian dari Concha nasalis inferior mirip seperti separuhdinding medial sinus maxillaris. lereng kecil dengan dua permukaan dan tiga processus

1 9 0 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Artikulasi dengan Processus Processus Artikulasi OS. p a l a t i n u m ethmoidalis lacrimalis dengan maxilla Processus Tepi bebas maxillaris Inferior G a m b a r 6 - 2 2 . Aspek lateral concha nasalis inferior kanan. 1 . Facies lateralis b e r b e n t u k k o n k a f . T e p i s u p e - palatinum (processus palatinus), (4)lamina perpen-riomya memfiksasi tulang ke dinding lateral cavum dicularis ossis ethmoidalis, dan (5) cartilago septi nasi.nasi; tepi inferiomya bebas dan tebal. Bagian dan struktur 2 . P r o c e s s u s maxillaris m e l u a s k e atas o s t i u mmaxilla dan membenmk sebagian dinding medial si- Vomer, adalah mlang datar dan tipis yang mem-nus. Mempakan lamina mlang yang berbenmk segiti- punyai outline berbentuk trapesoid.ga dan tipis. 1. Aspek superior divergen kelateral sebagai dua 3 . Facies m e d i a l i s b e r b e n m k k o n v e k d a n k a s a r . buah ala atau sayap, yang berartikulasi dengan corpus 4. Processus lacrimalis adalah perluasan vertikal ossis sphenoidalis di bagian atas. A l a meluas ke lateralanterior dari tepi superior. Membanm memt>enmk din- u n m k berkontak dengan processus vaginalis ossisding medial canalis nasolacrimalis. s p h e n o i d a l i s . K e d u a n y a m e m b e n m k dasar canalis 5. Processus ethmoidalis bersudut k e atas dan k e palatinovaginalis.belakang dari tepi superior unmk berartikulasi denganprocessus uncinams ossis ethmoidalis. Kedua proces- 2. T e p i p o s t e r i o r b e r b e n m k t a j a m , h a l u s d a nsus tersebut bersama-sama m e m b e n m k tepi inferior konkaf dan membenmk selumh tepi bebas posteriorhiams semilunaris. dari sepmm nasi.Perkembangan 3. Tepi anterior miring k e bawah dan k e depan. S e p a m h b a g i a n s u p e r i o r b e r a r t i k u l a s i d e n g a n lamina Concha nasalis inferior berbenmk semasa kehi- perpendicularis ossis ethmoidalis. S e p a m h b a g i a n i n -dupan fems dari satu centmm ossificationis pada car- ferior mempunyai sulcus yang berartikulasi dengantilago septi nasi. cartilago septi nasi. Vomer (tunggal) 4. Tepi inferior berartikulasi d iposterior dengan (Gbr. 6-23) crista nasalis ossis palatini dan di anterior dengan cris- ta nasalis maxillae.Peranan 5. Sulcus n. nasopalatinus dan a. sphenopalatina V o m e r b e r p e r a n m e m l i e n m k s e b a g i a n hesai s e p - t u m n ke bawah dan ke depan pada kedua sisi vomer.tum nasi osseum. Pada cranium yang berartikulasi, sulcus ini mengarah ke canalis incisiva.Artikulasi \"^ /* Perkembangan V o m e r berartikulasi dengan (1) corpus ossis sphe-noidalis, (2) maxilla (processus palatinus), (3) os. Vomer berkembang dalam membrana pada kedua sisi cartilago septi nasi primitip. Tulang sedang ber- kembang pada awalnya berbentuk seperti 'sandwich'

CRANIUM 191pada kedua sisi cartilago tetapi perlahan- lahan akan 2. R a m u s mandibulae yang naik vertikal padamenggeser cartilago pemisah d a n akan saling ber- kedua sisi dari aspek posterior corpus mandibulae.gabung sebagai satu tulang. Kadang-kadang adanya Ramus beratapkan dua processus: processus coro-celah yang dalam pada vomer mengkaburkan asal noideus anterior yang tajam dan processus condylarismlang yang bilateral tersebut. di posterior yang berbenmk rol. W- Tanda Mandibula (tunggal) Aspek l a t e r a l (Gbr. 6-24) 1. Processus alveolaris pada orang dewasa, m e - rupakan tempat 8 gigi geligi pada setiap sisi. Proces-Peranan sus alveolaris terdiri dari dua lamina tulang, lamina facialis atau lateral dan lamina lingualis atau medial. - *j^- •; Lamina ini berhubungan di transversal dengan septum t u l a n g . Septum interalveolaris m e m b e n t u k s o c k e t d iMandibula ikut membantu seluruh rahang bawah a n t a r a a k a r g i g i - g i g i y a n g s a l i n g b e r d e k a t a n . Septum interradicularis m e m b e n m k s o c k e t i n d i v i d u a l u n m kdan daerah wajah. gigiberakar jamak.Artikulasi Seperti d imaxilla, lamina facialis umumnya tipis di bagian anterior dan kontur akar gigi geligi anterior 1. Articulatio temporomandibularis. Mandibula jelas terbayang.berartikulasi dengan os. temporale cranium melaluijuncmra synovialis bergerak. 2. T e p i inferior umumnya tebal, halus dan bulat serta meluas dari garis tengah k e anterior k e angulus 2. Articulatio occlusal. Facies occlusalis gigi geli- mandibulae d ibagian posterior. Pada manusia hidup,gi bawah berartikulasi dengan facies occlusalis gigi tepi inferior dapat diraba seluruhnya, yaitu tepat d igeligi atas. bawah kulit.Bagian-bagian mandibula 3. S y m p h y s i s m e n t i garis tengah sudah ada sejak lahir dan mulai bergabung pada tahun pertama kc- Mandibula terdiri dari dua bagian: 1. Corpus mandibulae adalah bagian horizontal.D i anterior, corpus kiri d a n kanan bergabung padagaris tengah untuk membenmk mlang berbentuk ' U ' .

192 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI Incisura Processus Tepi anterior Gigf geligi bawah dan mandibulae coronoideus ramus yang tajam processus alveolaris Processus Fossa Incisiva condylaris Fossa Protuberantiapterygoideus mentalis Collum mandibulae Foramen mentale Angulus mandibulaeIncisura antegonia Linea obliqua Tepi inferior yang Tuberculum externa tebal dan terlipat mentale Fossa Incisura Crista Processus Incisura retromolaris coronoidea temporalis coronoideus mandibulae Fossa sublingualis Processus condylaris 'Symphysis menti' Spina mentalis Fossa(tuberculum genial) pterygoidea Collum mandibulae Lingula Foramen mandibulae Sulcus n. mylohyoideus Fossa Crista Fossa digastrica mylohyoidea submandibularis B G a m b a r 6 - 2 4 . Mandibula. A. Aspek lateral kanan. B. Aspek internal sisi kanan Gambar betlanjut pada halaman benkufhidupan, membentuk satu tulang mandibula. Pada 5 . Protuberantia mentalis ( d a g u ) a d a l a h t o n j o l a norang dewasa, tidak ada symphysis, namun istilah ini tulang berbentuk segitiga tepat d i inferior fossa i n -tetap digunakan untuk menunjukkan fenomena radio- cisiva. Apeks segitiga ini mengarah ke superior; se-logis yang dibentuk oleh bayangan sisi kiri dan kanan dang basisnya ke inferior.pada regio dagu. 6 . Tuberculum mentale a d a l a h t o n j o l a n k e c i l p a - 4 . Fossa incisiva a d a l a h c e k u n g a n d a n g k a l t e p a t d i da kedua sisi basis segitiga tersebut.atas radix dentes incisivi. 7 . Linea obliqua extema a d a l a h crista t u l a n g

CRANIUM 291G a m b a r 6 - 2 4 . Lanlutan. C. Gambar posterioryang terdapat pada tuberculum mentale dan meluas k e 1 6 . Tepi anterior r a m u s m a n d i b u l a e u m u m n y a t a -atas serta k e posterior u n m k menjadi tepi anterior jam dan meluas k ebawah k ecorpus mandibulae, ber-ramus verticalis yang tajam. g a b u n g d e n g a n linea obliqua externa. 8 . Foramen mentale t e r l e t a k p a d a t i t i k t e n g a h t e p i Aspek internalinferior dan crista alveolaris, pada regio premolares 1 7 . Fossa digastrica t e r l e t a k p a d a a s p e k i n t e m a lsecundus. Orifisumnya bersudut ke atas dan posterior, anterior, tepat d i atas tepi inferior. Fossa ini meru-m e n g e l u a r k a n n. dan a. mentalis. pakan cekungan kecil pada kedua sisi garis tengah dan m e r u p a k a n o r i g o m l a n g b a g i venter anterior musculi 9 . Angulus mandibulae (gonial) a d a l a h s u d u t digastrici.bulat di mana tepi inferior meluas keatas sebagai tepiposterior ramus. Aspek lateral danmedial angulus 1 8 . Spina mentalis (tuberculum genial) t e r l e t a ku m u m n y a k a s a r u n m k i n s e i s i o m. masseter d i l a t e r a l pada garis tengah di superior fossa digastrica. U m u m -d a n m. pterygoideus medialis d i m e d i a l . nya terdapat empat spina yang saling terpisah atau kadang-kadang hanya ada sam spina gabungan. Pada 1 0 . Incisura antegonia! a d a l a h k o n k a v i t a s k e c i l a s p e k a t a s s p i n a t e r i e t a k o r i g o m . genioglossus. S e -pada tepi inferior, d i anterior angulus mandibulae. d a n g a s p e k b a w a h s p i n a m e r u p a k a n d a e r a h o r i g o m.Tepi di anterior incisura ini (pada manusia hidup), kita geniohyoideus.d a p a t m e r a b a d e n y u t a n a. facialis. 1 9 . Crista mylohyoidea a d a l a h g a r i s m e n o n j o l 1 1 . Processus condylaris a d a l a h p r o c e s s u s b e r - yang meluas oblik dari aspek lateral fossa digastricab e n m k r o l ( g u l u n g a n ) , y a n g b e r a r t i k u l a s i d e n g a n fossa pada daerah d i bawah crista alveolaris lingual darimandibularis o s s i s t e m p o r a l i s y a n g b e r b e n m k r e s i - m o l a r e s i n f e r i u s t e r a k h i r . M e r u p a k a n d a e r a h o r i g o m.prokal. mylohyoideus. 1 2 . CoUum mandibulae a d a l a h p o t o n g a n t u l a n g 2 0 . Fossa submandibularis a d a l a h k o n k a v i t a syang menopang processus condylaris d i atas ramus dangkal di bawah linea mylohyoidea.Merupakan tem-mandibulae. p a t b a g i a n s u p e r f i c i a l glandula submandibularis. 1 3 . Fossa pterygoideus a d a l a h c e k u n g a n d i a n t e - 21. F o s s a s u b l i n g u a l i s a d a l a h k o n k a v i t a s k e d l d irior c o l l u m m a n d i b u l a e u n m k d a e r a h i n s e r s i o rru pte- a t a s l i n e a m y l o h y o i d e a . M e r u p a k a n t e m p a t glandularygoideus lateralis. sublingualis. 1 4 . Processus coronoideus a d a l a h p r o c e s s u s y a n g 22. Foramen mandibulae a d a l a h o r i O s u m b e r b e n -tajam seperti gunting di anterior processus condylaris. m k oblik pada titik tengah ramus mandibulae yangProcessus ini merupakan processus traksi yang terjadi berbenmk rektangular. Bila facies occlusalis gigik a r e n a t a r i k a n d a e r a h i n s e r s i o m. temporalis. geligi bawah diperluas k e posterior, foramen man- dibulae terietak beberapa milimeter di bawah garis ter- 1 5 . Incisura mandibulae a d a l a h t e p i s u p e r i o r sebut.yang konkaf dan tajam di antara processus condylarisdan processus coronoideus.

194 DASAR-DASAR ANATOMI KEDOKTERAN GIGI 23. Canalis mandibulae adalah perluasan dari terdiri dari dua fiakmen. Symphysis menti yang me-foramen mandibulae jauh ke dalam mandibula. Ca- misahkan corpus mandibulae pada garis tengah akannalis meluas ke inferior dan anterior melalui ramus mulai berosifikasi pada tahun pertama kehidupan dandan corpus mandibulae tepat di bawah akar gigi geligi bergabung menjadi sam mlang pada tahun kedua.bawah. Canalis berakhir pada garis tengah dan me-r u p a k a n t e m p a t k e l u a m y a n. dan a. alveolaris inferior Os. hyoideum (tunggal)ke gigi geligi bawah. (Gbr. 6-25) Ramus cutaneus n .dan a. alveolaris inferior bia- Os. hyoideum adalah mlang kecil berbenmk ' U 'sanya berjalan ke aspek facialis mandibula melalui fo- yang terletak tepat d i bawah dan hampir konsentrikramen mentale. outlinenya terhadap tepi inferior mandibula. Permu- kaan atasnya mempakan tempat bagi otot-otot cra- 24. Lingula adalah proyeksi mlang berbenmk li- iuum; bagian bawahnya mempakan tempat otot leher.dah yang melindungi tepi superoanterior foramen Tidak ada otot yang melintasi permukaan ekstemalm a n d i b u l a e . P a d a d a e r a h i n i m e l e k a t ligamentum maupun intemal sehingga permukaan ekstemalsphenomandibularis. L i n g u l a d a p a t m e n g h a m b a t umumnya subcutaneus dan permukaan intemal adalahanastesi n . alveolaris inferior pada orifisum foramen submucosa.mandibulae. Perlekatan 25. Sulcus mylohyoideus adalah sulcus dangkalyang meluas ke bawah dan ke depan dari tepi inferior Os. hyoideum adalah mlang melayang yang dita-f o r a m e n m a n d i b u l a e . P a d a s u l c u s i n i t e r i e t a k n . mylo- han oleh m m . infrahyoidei dan suprahyoidei. Selainhyoideus. i m , OS. h y o i d e u m u m u m n y a m e l e k a t k e c a r t i l a g o thyroidea melalui membrana thyrohyoidea dan me- Terminologi berikut ini umumnya tidak ditemukan lekat pada epiglottis melalui ligamenmm hyoepiglot-pada Nomina Anatomica, namun sering digunakan ticum.oleh para dokter gigi. Bagian dan struktur 1. L i n e a o b l i q u a i n t e m a a t a u c r i s t a t e m p o r a l i sadalah bantalan crista pada permukaan dalam ramus. Os. hyoideum terdiri dari sam corpus yang m e m -Dimulai pada processus coronoideus (sulit dibedakan) pakan daerah perlekatan bagi sepasang comu minusdan miring k e bawah serta k e depan. Ketika men- dan comu majus.dekati molares terakhir, crista terbelah dan berjalan disekitar molares terakhir, cabang-cabangnya berhu- 1. Corpus berbenmk datar dan mempunyai empatbungan dengan crista alveolaris buccal dan lingual. sisi. Pada bagian luar corpus terdapat dua fossa dangkal yang dipisahkan oleh crista vertical garis te- 2. Incisura coronoidea (jangan disamakan dengan ngah. Fossa ini mempakan daerah insersio dari m .incisura mandibulae yang terietak di antara processus geniohyoideus.condylaris d a n coronoideus) adalah daerah konkafpada tepi anterior ramus, di dekat daerah corpus man- 2. C o m u majus (coraua) melekat pada corpusdibula yang terietak di bawahnya. melalui synchondrosis yang tertump. C o m u ini meluas ke belakang dan ke atas sebagai tanduk posterior dari 3. Fossa atau trigonum retromolaris adalah humf 'U'cekungan di antara tepi anterior ramus dan crista tem-poralis. 3. C o m u minus adalah proyeksi superior yang kecil pada pertautan corpus dan comu majus. Pada Ketiga landmark ini berperan sangat penting da- comu ini terdapat perlekatan processus styloideuslam penentuan lokasi daerah suntikan untuk blok m e l a l u i ligamentum stylohyoideum.anastesi n. alveolaris inferior. PerkembanganPerkembangan Os. hyoideum berkembang dalam benmk cartilago Mandibula mulai berosifikasi dalam membrana se- dari arcus branchialis kedua dan ketiga. Osifikasi cor-masa minggu ke-6 kehidupan fems. Centmm ossifi- pus dan comu majus dimulai pada saat lahir dan cor-cationis terbenmk di lateral cartilago Meckel pada per- pus serta c o m u akan tetap terpisah melalui adanyatautan n. mentalis dan rami incisivi n .alveolaris in-ferior. C e n t m m ossificationis secundus pada ramusberosifikasi dalam bentuk cartilago, dan beberapa car-tilago i n i kadang tetap ada sebagai cartilago articularisdari processus condylaris. Pada saat lahir, mandibula

CRANIUM 195Cornu majus Cornu minus CORPUSCornu minus Cornu majus BGambar 6 - 2 5 . A . Gambar lateral os. hyoideum kanan. B. Gambar anterior os. hyoideumsynchondrosis. Keduanya mulai bergabung menjadi PENGARUH PERUBAHAN USIAsam unit semasa dewasa. C o m u minus terbenmlc pada TERHADAP CRANIUMtahun pertama atau Icedua Icehidupan d a n melekatpada coipus melalui juncmra synovialis. Juncmra ini Perkembangan postnatal dari cranium dan pem-akan bergabung semasa kehidupan dewasa. bahan yang berhubungan dengan proses kemaan akan dibicarakan pada bab11. Ossicula auris media (berpasangan) FORAMINA CRANIUM Ketiga ossicula terletak di dalam pars petrosa ossistemporalis pada cavitas auris media. Ketiganya adalah Ringkasan foramina cranium dapat dilihat padamalleus, incus, dan stapes. Tulang-mlang i n i akan di- tabel 6-1.bicarakan pada bab 7.

Tabel 6-1. RINGKASAN FORAMINA CRANIUMRegio cranium Foramen Tulang Posisi Daerah berhubungan KandunganWajah Indsura supraor- Frontale Margo orbitalis superior Orbita dan dahi N. a. dan v. supraorbitalis bitalis atau foramen Maxilla n. a. dan v. infraorbitalis Zygomaticum 7 mm di bawah margo or- Fossa pterygopalatina dan N . a. dan v. zygomatico- Foramen dan canalis Zygomaticum bitalis inferior wajah infraorbitalis Mandibula facialis Aspek facialis os. zygo- Orbita dan wajah N. a. dan v. zygomatico- Foramen zygomatico- Temporale maticum faciale Orbita dan fossa tem- temporalis Aspek temporalis proces- poralis N. a. dan v. mentalis Foramen zygomatico- sus orbitalis temporale Canalis mandibularis dan Vv. emissariae Aspek facialis corpus wajah Foramen mentale mandibulae di bawah Vv. emissariae apeks premolares se- Sinus venosus transversusCalvarium Foramen mastoideum cundus dari fossa cranii pos- N. mandibularis (V-3) terior dan bagian luar A. meningea media Di belakang basis proces- cranium A. carotis interna sus mastoideus Plexus sympathicus Sinus venosus sagittalis N. canalis pterygoidei Foramen parietale Parietale Kedua sisi separuh bagian superior di dalam cra- posterior sutura sagit- nium dan bagian luar N. dan a. canalis ptery-Basis cranium Foramen ovale Sphenoidale talis cranium goidei (eksternal) Sphenoidale Foramen spinosum Temporale dan Pada basis lamina lateralis Fossa cranii media dan N . dan a. pharyngea processus pterygoidei regio infratemporalis Foramen lacerum sphenoidale -.1 •. Pada basis spina sphenoi- Fossa cranii media dan dalis regio infratemporalis Antara apex temporale Aspek inferior tertutup dan corpus sphenoi- cartilago; aspek supe- dalis rior menghubungkan fossa cranii media dan Canalis pterygoideus Sphenoidale Basis lamina medialis pro- canalis caroticus cessus pterygoidei, tepi Canalis palatinovagi- Sphenoidale, anterior foramen lace- Foramen lacerum dan nalis vomer rum fossa pterygopalatina Pertautan lamina alaris Orifisum foramen spheno- vomer dan processus palatinum dan atap na- vaginalis ossis sphenoi- sopharynx dalis

Tuba auditiva Temporale, Di medial dari balik la- Auris media d a n naso- Udara Fissura pterotympa- sphenoidale mina tympani pharynx Chorda tympani nica Temporale Antara pars petrosa di in- Auris media dan regio in- Canalis caroticus ferior dan lamina tym- fratemporalis A. carotis intema d a n Temporale pani plexus sympathicus Foramen jugulare Basis extema cranium dan Temporale, ocd- Di posterior lamina tym- fossa cranii media me- V. jugularis intema d a n Canalis tympani pitale pani pada pars petrosa lalui foramen lacerum n n . c r a n i a l e s I X , X, d a n Foramen stylomastoi- XI Temporale D i posterior orifisum ca- Basis ekstemal cranium deum Temporale nalis caroticus dan fossa cranii pos- Ramus tympanicus I X terior Antara orifisum caroticus N.fadalis(CNVII) dan jugulare Basis cranium d a n auris media N . hypoglossus ( C N XII) Antara processus sty- loideus dan mastoideus Meatus acusticus intemus Chorda spinalis, a. verte- dari fossa cranii pos- bralis, n . accessorius Canalis hypoglossus Ocdpitale D i lateral foramen mag- terior melalui canalis dan meningeus num, di anterior proces- tadalis k e b a s i s e k s t e r - Foramen magnum Ocdpitale sus condylaris nal cranium Vv. emissariae pada masa kehidupan fetusBasis cranium Foramen cecum Frontale, eth- Pertautan pars squamosa, Fossa cranii posterior (intemal) moidale condylaris d a n basalis sampai k ebasis ekster- Nn. olfactorii ( C N I ) Foramina olfactoria processus ocdpitalis nal cranium Ethmoidale N . opticus ( C N II) Foramen dan canalis Sphenoidale D i anterior crista galli Fossa cranii posterior dan opticum Sphenoidale canalis vertebralis N n . craniales H I , I V , V - 1 , Sphenoidale Lamina cribrosa pada ke- VI; v. ophthalmica Fissura orbitalis supe- Sphenoidale dua sisi crista galli Orifisum b u n t u rior N . maxillaris (V-2) Sphenoidale Basis a l a minor ossis Fossa cranii anterior dan Foramen rotundum sphenoidalis atap cavum nasi N. mandibularis (V-3), a. meningea accessoria Foramen ovale Antara ala major d a n Fossa cranii media dan or- minor ossis sphenoi- bita A. meningea media dan n. dalis spinosus Fossa cranii media dan or- Basis ala major ossis bita sphenoidalis Fossa cranii media d a n Basis ala major ossis sphe- fossa pterygopalatina noidalis di lielakang fo- ramen rotundum Fossa cranii media d a n regio infratemporalis Foramen spinosum Di belakang foramen ovale Fossa cranii media d a n regio infratemporalis

Tabel 6-1. {lanjutarif RINGKASAN FORAMINA CRANIUM TulangRegio cranium Foramen Posisi Daerah berhubungan Kandungan Temporale Hiatus dan sulcus su- Aspek anterior pars pe- Canalis facialis d i dalam N . petrosus major VII (su- perius Temporale trosa ossis temporalis; pars petrosa ossis tem- perficialis) Temporale fossa cranii media poralis dan fossa cranii Hiatus dan sulcus in- media N . petrosus minor IX (su- ferius D i b a w a h dan sejajar ter- perficialis) hadap hiatus superius Auris media d a n (bssa Meatus acusticus in- cranii media N . vestibulocochlearis; n . temus Aspek posterior crista pe- facialis; a. auditoris in- trosa Fossa cranii posterior dan terna Foramen jugulare auris intema V. jugularis intema d a n Temporale, Fossa cranii posterior pa- Fossa cranii posterior dan nn. craniales IX, X , dan occipitale da basis crista petrosa tasis eksternal cranium XI Canalis hypoglossus Occipitale Di superior tepi antero- Fossa cranii posterior dan N . hypoglossus (XII) lateral foramen mag- tjasis eksternal c r a n i u mCavitas orbitalis Foramen magnum Occipitale num Chorda spinalis, a. ver- i Sphenoidale Fossa cranii posterior dan tebralis dan meninge Foramen opticum Sphenoidale D i pertengahan fossa cra- canalis vertebralis to Sphenoidale, nii posterior N . opticus (II) dan a. oph- Fissura orbitalis supe- Fossa cranii media dan or- thalmica 1 rior maxilla Kutup posterior orbita bita N n . craniales HI, I V , V-1, 1 Fissura orbitalisin- Kutup posterior orbita Fossa cranii media dan or- VI; V. ophthalmica ferior bita Aspek posterior dasar or- N . a. dan v . infraorbitalis bita Regio infratemporalis dan melalui sulcus infraor- orbita bitalis d a n canalis; n . zygomaticus Canalis ethmoidalis Ethmoidale, Dinding medial orbita Orbita d a n labyrinthus anterior frontale ethmoidalis dan kemu- N . a. ethmoidalis anterior Dinding medial orbita d i dian atap cavum nasi Canalis ethmoidalis Ethmoidale, posterior canalis ante- N . dan a. ethmoidalis an- posterior frontale rior Orbita dan sinus posterior terior labyrinthus ethmoidalis Foramen atau in- Frontale Margo orbitalis superior A. dan n. supraorbitalis cisura supraor- Orbita dan dahi bitalis Maxilla, lacri- Tepi inferomedial orbita Orbita d a n meatus infe- IXictus nasolacrimalis Ductus nasolacrimalis male dan con- rius c a v u m n a s i membranosus, air mata cha nasalis in- ferior

Cavum oris Foramen dan canalis Maxilla Aspek anterior sutura Cavum nasi dan cavum N . nasopalatinus d a n a. v .Cavum nasi incisiva midpalatal oris sphenopalatina Maxilla, palati Foramen palatinum num Posterior palatum durum Fossa pterygopalatina dan N . a. dan v. palatinus ma- majus dan canalis di belakang molares cavum oris jor Palatinum terakhir Foramina dan canales Fossa pterygopalatina dan palatini minores Maxilla D i posterior foramen pala- cavum oris N n . aa. dan w . palatini tinus major pada pro- minores. Foramina alveolaria Mandibula cessus pyramidalis Regio infratemporalis dan posterior superior sinus maxillaris serta Nasale, ethmoi Fades infratemporalis gigi geligi Nn. aa. dan w . alveolares Canalis dan foramen dale superiores posteriores mandibulae maxillae Fossa infratemporalis dan Sphenoidale, melalui canalis man- Foramen dan sulcus palatinum Aspek internal ramus dibularis ke gigi geligi N . a. d a n v . alveolaris i n - ethmoidalis pada titik tengah ferior Maxilla Fossa cranii anterior dan Foramen Atap anterior cavum nasi atap cavum nasi N . a. ethmoidalis anterior sphenopalatinum Dinding lateral cavum Fossa pterygopalatina dan A. n. dan v. Canalis incisiva nasi cavum nasi sphenopalatinus Dasar cavum nasi Dasar cavum nasi dan N . nasopalatinus d a n a. v . cavum oris sphenopalatina


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook