Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Canda-Bacaan Bunda

Canda-Bacaan Bunda

Published by humas humasrsabhk, 2021-09-22 02:17:04

Description: September 2021

Keywords: news letter,majalah,rsab

Search

Read the Text Version

Bacaan Bunda Edisi September 2021 photo by: freepik.com Acara Puncak Hari Keselamatan Pasien Sedunia (World Patient Safety Day) www.rsabhk.co.id Contact Center: 021-39731255 0819 0417 9999 @rsabhk rsab harapan kita

Artikel Kesehatan Vaksin covid-19 untuk anak, perlukah? Vaksin adalah suatu upaya untuk merangsang timbulnya pembentukan antibodi dari tubuh tanpa membuat seseorang tersebut menjadi sakit, sehingga apabila terpapar virus yang menyebabkan infeksi, maka orang tersebut sudah mempunyai antibodi untuk melawannya sehingga apabila sakit tidak akan terlalu berat sakitnya dan apabila daya tahan tubuhnya cukup baik, maka tidak akan menjadi sakit. Saat ini pemerintah sudah mengizinkan pemberian vaksin Covid-19 pada anak usia 12–17 tahun dengan kriteria antara lain dalam keadaan sehat, tidak mempunyai penyakit kronis, tidak sedang mengonsumsi obat-obat yang menekan sistem pertahanan tubuh, tidak mempunyai penyakit kanker yang mendapatkan kemoterapi atau radioterapi. Anak pada usia 12-17 tahun sangat penting untuk di imunisasi karena termasuk kategori anak yang aktif, mereka banyak bergerak, banyak bertemu dengan orang dan ketika mereka bertemu dengan berbagai macam orang di luar sana, kemungkinan besar mereka tertular atau mendapatkan virus dari lingkungan luar rumah, kemungkinan mereka tidak menjadi sakit atau mempunyai gejala ringan atau bahkan menjadi kelompok OTG (orang tanpa gejala) yang kemudian bisa menularkan pada orang-orang dirumah (kakek, nenek, ayah, bunda) dan itu sangat berbahaya. Saat ini anak-anak usia 12-17 tahun sebaiknya di vaksin agar mereka tidak menjadi penular terhadap orang-orang di sekitarnya. Canda - September 2021 | Hal 2

Berdasarkan hasil penelitian, vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan sangat aman dan efek samping yang dilaporkan pasca imunisasi yaitu sangat ringan seperti demam dan nyeri ditempat suntikan. Saat ini juga sedang dilakukan penelitian vaksin Covid-19 untuk anak usia 3-11 tahun, namun jumlah sempelnya belum memadai untuk kategori usia tersebut. Dosis vaksin pada anak usia 12-17 tahun sama dengan dosis pada orang dewasa dan jarak pemberian dosis pertama ke dosis kedua adalah 1 bulan. Saat ini vaksin yang diberlakukan/digunakan oleh pemerintah untuk anak usia 12-17 tahun adalah vaksin Sinovac dengan efektifitas cukup bagus yaitu secara konferensi atau antibodi yang ditimbulkan pada pemberian vaksin dari suntikan pertama ke suntikan kedua yaitu 89.6 - 100%. Sama halnya dengan orang dewasa, ketika sudah mendapatkan vaksinasi, bukan berarti tidak dapat tertular, tetapi dengan mendapatkan vaksinasi seorang anak akan mempunyai antibodi terhadap virus Covid-19 sehingga apabila nanti terinfeksi, gejala yang akan timbul tidak akan terlalu berat dan tidak membutuhkan perawatan (ICU). Foto: freepik.com dr. Eva Devita Harmoniati, Sp.A(K), dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (22/07/2021) menjelaskan apabila seorang anak dengan penyakit komorbid dengan kondisi yang terkendali seperti jarang kambuh, tidak rutin minum obat, tidak minum obat-obatan yang menekan sistem pertahanan tubuhnya maka bisa tetap imunisasi. Namun apabila sedang minum obat secara rutin, baiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak untuk mendapatkan rekomendasi apakah boleh untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 atau tidak. Sampai saat ini hasil penelitian belum bisa menyimpulkan seberapa lama proteksi yang diberikan oleh vaksin Covid-19, namun penelitian saat ini baru bisa menyimpulkan bahwa setelah pemberian vaksin 2 kali menunjukkan hasil konferensi yang bagus yaitu dengan angka 98.6 – 100%. Hal yang harus dipersiapkan sebelum seorang anak mendapatkan vaksinasi Covid-19 yaitu anak harus dalam kondisi sehat dengan suhu badan normal serta tetap menjaga protokol kesehatan. Setelah dilakukan vaksinasi Covid-19, seorang anak harus di edukasi bahwa tetap harus menjaga protokol kesehatan dan harus banyak istirahat karena Narasumber: respon tubuh setiap anak dr. Eva Devita Harmoniati, Sp.A(K) berbeda-beda. RSAB Harapan Kita Canda - September 2021 | Hal 3

Artikel Kesehatan Foto: freepik.com bu hamil merupakan salah satu Sekitar 12% sampai 22% pasangan suami kelompok yang rentan terkena istri mengalami kesulitan untuk virus covid-19, namun bukan tidak mendapatkan keturunan, ternyata lebih dari mungkin untuk seorang ibu bisa menjalani 5% faktor yang menyebabkan adalah program kehamilan dengan nyaman dan kualitas dan kuantitas sperma suami. Hal juga aman. Jika kita sudah lama berusaha yang menjadi faktor seorang pasangan memiliki momongan namun belum juga suami istri menjalani program teknologi berhasil dan sudah berusia diatas 37 tahun, reproduksi berbantu antara lain apabila atau berniat untuk melakukan program secara alami selama 1 tahun pasangan hamil, menunda kehamilan justru tidak suami istri tanpa kontrasepsi tidak dianjurkan. Hal ini dikarenakan semakin mendapatkan hasil, untuk terjadinya ditunda, semakin menurun pula jumlah sel kehamilan harus menganalisa sperma telur dan juga kualitas kesuburan seseorang. suami serta mengecek saluran telur seorang istri. Kebanyakan penyebabnya saluran telur yang tersumbat adalah gangguan ovulasi akibat mens tidak teratur. Canda - September 2021 | Hal 4

Kiat Memilih Program Hamil yang Baik di Era Pandemi Dr. dr. Agus Supryadi, Sp.OG(K), M.Kes, dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (27/05/2021) menjelaskan bagi seorang pasangan apabila merencanakan kehamilan, selama 3 bulan sebelumnya harus menjaga makanan serta menjaga imunitas, baik suami maupun istri agar menghasilkan kualitas telur dan sperma yang baik, sehingga tercipta embrio dengan kualitas yang baik. Selain itu terapkanlah gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, rajin berolahraga, dan berhenti merokok. Apabila mengalami hal-hal seperti muntah hebat, kontraksi, gerakan bayi mendadak tidak terasa, tekanan darah tinggi, air ketuban keluar dan nyeri kepala hebat maka segeralah datang ke rumah sakit. Era pandemi tentunya membuat para masyarakat khawatir bila harus keluar rumah. Untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama pandemi, tetap perlu menjadwalkan kunjungan ke rumah sakit atau klinik untuk memeriksakan kehamilan rutin. Dengan catatan, kunjungan dan pemeriksaan dilakukan sesuai protokol kesehatan yang berlaku dan buatlah janji temu dengan dokter kandungan sehingga tidak perlu menunggu lama di RS dan begitu pemeriksaan selesai dapat segera pulang. Yang perlu dilakukan ibu hamil untuk melindungi diri dari Covid-19 yaitu rajin mencuci tangan, selalu menggunakan masker, menjaga jarak setidaknya 1 meter, menghindari kontak dengan orang yang sakit, serta mengonsumsi makanan yang bergizi. Segeralah ke rumah sakit, apabila mengalami hal-hal seperti muntah hebat, kontraksi, gerakan bayi mendadak tidak terasa, tekanan darah tinggi, air ketuban keluar dan nyeri kepala hebat. Narasumber: Dr. dr. Agus Supryadi, Sp.OG(K), M.Kes RSAB Harapan Kita Canda - September 2021 | Hal 5

Kegiatan RSABHK Foto: freepik.com ACARA PUNCAK Hari Keselamatan Pasien Sedunia (World Patient Safety Day) Foto: Gery Shamantha Sambutan Peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2021 oleh Menkes RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU. Hari Keselamatan Pasien Sedunia (World Patient Safety Day) dimulai pada tahun 2019 untuk meningkatkan solidaritas global dan tindakan bersama oleh semua negara dan mitra Internasional demi keselamatan pasien. Peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia (WPSD) Tahun 2021 mengambil tema “Safe Maternal and Newborn Care” untuk memprioritaskan kebutuhan dan keselamatan perawatan ibu dan bayi baru lahir. Hal ini menjadi penting karena kebersamaan dengan adanya gangguan layanan kesehatan akibat pandemi Covid-19. Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita bersama Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI mengadakan puncak acara kegiatan dalam rangka memperingati Hari Keselamatan Pasien Sedunia (WPSD) Tahun 2021 yang dilaksanakan pada tanggal 17 September 2021. Canda - September 2021 | Hal 6

Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu Pembukaan dan Ucapan Selamat Datang yang disampaikan oleh Direktur Utama Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita Dr. dr. Didi Danukusumo, Sp.OG(K), dilanjutkan penyampaian Laporan Penyelenggaraan Acara Hari Keselamatan Pasien Sedunia (WPSD) 2021 oleh Sekretaris Foto: Gery Shamantha Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr. Azhar Jaya, SKM, MARS yang dalam hal ini mewakili Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS. Selanjutnya Sambutan Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta H. Marullah Matali, Lc., M.AG dan Sambutan Peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2021 oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU. Dalam acara tersebut, disampaikan juga Penyampaian Komitmen yang dikemas melalui sebuah video “Call for Action” yang disampaikan oleh paramedis dan tenaga kesehatan lainnya serta Pembacaan Komitmen “Future Action for Safe Maternal and Newborn Care” oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Pasien dr. Bambang Tutuko, Sp.An. KIC, Perwakilan Organisasi Profesi, Perwakilan WHO, UNICEF, USAID serta Mitra Kementerian Kesehatan RI sebagai bentuk dukungan dalam rangka memperingati Hari Keselamatan Pasien Sedunia (WPSD) Tahun 2021. Acara dilanjutkan Webinar Series 6 dan menghadirkan 3 narasumber dengan topik pembahasan diantaranya: • Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam upaya “Safe Maternal and Newborn Care” oleh Plt. Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Dr. Apt. Wirabrata, Foto: Gery Shamantha S.Si, M.Kes, MM.MH • Upaya Keselamatan Pasien terutama Ibu dan Bayi Baru Lahir di RSAB Harapan Kita oleh Direktur Utama Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita Dr. dr. Didi Danukusumo, Sp.OG(K) • Pembinaan Jejaring RSAB dalam rangka “Safe Maternal and Newborn Care” oleh Kepala Instalasi Perinatal Terpadu dan Pembinaan Jejaring RSAB Harapan Kita dr. Akira Prayudijanto, Sp.A Dan dipandu Moderator oleh Ketua Komite Mutu RSAB Harapan Kita drg. Muhammad Syafruddin Hak, Sp.BM(K), MPH, Ph.D dan diakhiri sesi diskusi serta foto bersama dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Canda - September 2021 | Hal 7

RSAB Harapan Kita menangani masalah kehamilan dengan komplikasi seperti masalah pada ibu maupun pada janin secara menyeluruh Kami mengerjakan USG detailed scan (pemeriksaan organ janin), fetal echocardiography (pemeriksaan jantung janin), pemeriksaan USG 3D/4D, diagnostik intervensi (amniosintesis, kordosintesis), fetal terapi (fetoscopy, thoraco amnio shunting, vesico amnio shunting, transfusi intra uterine, amnioreduction, amnioinfusion) Fetoscopy adalah prosedur menggunakan alat endoskopi selama kehamilan untuk memungkinkan akses bedah ke janin, rongga ketuban, tali pusat, dan sisi janin dari plasenta yang memungkinkan intervensi medis seperti biopsi (sampel jaringan) atau oklusi laser pada pembuluh darah abnormal (seperti korioangioma) atau pengobatan spina bi da. Fetoscopy biasanya dilakukan pada trimester kedua atau ketiga kehamilan, tujuannya untuk mengevaluasi secara langsung kondisi janin, air ketuban, placenta atau tindakan laser oklusi. Info lebih lanjut hubungi: Contact Center 021-3973 1255 www.rsabhk.co.id Contact Center: 021-39731255 0819 0417 9999 @rsabhk rsab harapan kita JCI CN 3237.1 KARS-SERT/03/IV/2018 RSAB.HARAPAN KITA


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook