Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore E-MODUL DIGITAL_RADIKAL BEBAS_KELOMPOK 6_PSPK 21 C

E-MODUL DIGITAL_RADIKAL BEBAS_KELOMPOK 6_PSPK 21 C

Published by Putri Theresia A, 2022-12-06 01:23:28

Description: E-MODUL DIGITAL_RADIKAL BEBAS_KELOMPOK 6_PSPK 21 C

Search

Read the Text Version

Gambar 40 Kestabilan dari berbagai struktur radikal bebas Sumber : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radikal %20bebas.pdf Seperti dalam hal reaksi karbokation,meningkatnya rektivitas radikal bebas pada posisi alilik dan benzilik,disebabkan oleh stabilisasi resonansi (dari) zat-antara. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 38

Alilik CH2=CHCH3 Cl2 propena CH2=CHCH2Cl 5000 3-kloro-1-propena (alil klorida) (90%) Benzilik Cl2 CH2CHCl CH2CH3 Cl2 CHCH3 + hv etilbenzena (1-kloroetil) benzena (2-kloroetil) benzena (56%) (44%) Gambar 41 Rektivitas radikal bebas pada posisi alilik dan benzilik. Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 233. 13. Penantaan-Ulangan Radikal Bebas Dalam banyak hal bebas mirip karbokation.keduanya hibrida ������������2;keduannya mengalami reseminisasi jika reaksi terjadi pada karbol kiral (berangkat dari suatu enantiomer mengalami resemisasi murni),dan keduanya mempunyai urutan stabilitasyang sama (dilihat dari stukturnya).karbokation cenderung mengalami penantaan ulang menjadi karbokation yang lebih stabil.penataan ulang radikal bebas bukannya tidak di kenal,hanya penataan ulang ini tidaklah lazim. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 39

Penataan ulang : CHCH3 HO CH3 CH3C CHCH3 CH3 CH3C CH3 H2O CH3C + CH3 -H+ CH3 CHCH3 Alkohol tersier CH3 Suatu karbokation Suatu karbokation sekunder tersier Tak ada penataan ulang : CH3 CH3 Cl CH3C * Cl2 CH3C CHCH3 CHCH3 -Cl* CH3 CH3 Alkil halida Radikal bebas sekunder sekunder Gambar 42 Penataan ulang dan tidak ada penataan ulang radikal bebas Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 234. 14. Halogenasi radikal bebas selektif 14.1 Brom lawan klor Meskipun seringkali halogenasi radikal bebas menghasilkan campuran produk,dalam beberapa kasus produk produk tunggal dapat di peroleh dengan rendemen (yield) yang baik.bandingkan angka banding produk antara klorinasi dan brominasi propana: E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 40

Cl CH3CH2CH3 + CH3CH2CH2Cl 2-Kloropropana 1-kloropropana (55%) (45%) CH3CH2CH3 Br + CH3CH2CH2Br CH3CH2CH3 1-bromopropana 2-Kloropropana (2%) (55%) Gambar 43 Banding produk antara klorinasi dan brominasi propana Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 234. Tampak bahwa brom yang menghasilkan 98% 2-bromopropana,lebih selektif daripada klor dalam hal merebut hidrogen sekunder selektivitas brom ini disebabkan oleh kerana brom tidak sereaktif klor dalam halogenasiradikal bebas.untuk memahami hal ini,perhatikan sepesang diagram energi hipotesis. Reaksi dalam adalah reaksi reaksi ekstoterm dengan ������������������������ rendah.perhatikan bahwa keadaan transisi dalam reaksi 1 sangat mirip dengan struktur pereaksi.seperti reaksi 1,tahap abtraksi hidrogen dalam dalam kloronasi propana adalah eksterm dan ������������������������-nya rendah.oleh karena itu keadaan transisi dalam tahap reaksi ini lebih mirip pereaksi daripada produk: E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 41

Gambar 44 Diagram energi yang meninjukkan hubungan antara stuktur keadaan transisi dan sifat eksoterm atau endoterm suatu reaksi Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 235. Sekarang perhatikan reaksi 2 dalam .reaksi ini bersifat rekasi endoterm dengan ������������������������ tinggi.sturktur keadaan transisi dalam reaksi 2 mirip sturktur produk.tahap abstraksi hidrogen dalam brominasi radikal bebas adalah endoterm dan mempunyai ������������������������yang lebih tinggi daripada klorinasi.struktur keadaan transisi dalam brominasi lebih mirip pada produk (radikal bebas alkil) dari pada pereaksi karena pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan praktis selesai. Karena keadaan trasisi dalam brominasi ini marip radikal bebas alkil,maka keadaan transisi ini sangat di pengaruhi oleh stabilitas radikal bebas alkil.reaksi itu berjalan lewat E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 42

keaadaan transisi yang berenergi lebih redah:CH2CHCH3 jauh lebih disukai daripada CH2CH2CH2.kontras terhadap itu, keadaan transisi dalam klorinasi kurang dipengaruhi oleh stabilitas radikal bebas alkil : CH2CHCH3 hanya sedikit lebih di sukai darpada CH2CH2CH2. Oleh karana itu,klor lebih mungkin untuk menghasilan campuran produk darapada brom. Senyawa hidrokarbon dapat dihalogenasi dengan unsur klorin atau bromin melalui pemanasan dan / atau radiasi dengan persamaan reaksi: Csp3 – H + Cl2 (Br2) → Csp3 –Cl(Br) + HCl (HBr). Reaksi halogenasi radikal pada hidrokabon dijelaskan melalui reaksi klorinasi termal pada metana. Jika reaksi klorinasi metana dilakukan dalam kondisi dimana jumlah metana jauh lebih banyak dari klorin, maka akan diperoleh produk monoklorinasi. Mekanisme reaksi radikal bebas diawali dengan tahap pemutusan homolitik Cl2 dengan pemanasan menjadi 2 radikal klorin. Dilanjutkan tahap propagasi dimana radikal Cl mengambil atom hidrogen dari metana menjadi HCl dan radikal metil. Radikal metil selanjutnya mengambil atom Cl dari Cl2 menjadi metil klorida.yaitu suatu produk monokloorinasi dan radikal Cl kembali.Mekanisme keseluruhan dapat dilihat pada persamaan Pada diagram energi menunjukkan tahap propagasi pada reaksi klorinasi metana. Pada tahap propagasi awal dibutuhkan energi aktivasi yang cukup tinggi dimana radikal klorin mulai membentuk ikatan dengan hidrogen dari metana sembari ikatan C-H pada metana makin lama makin menjauh dan akhirnya putus menjadi senyawa antara/intermediet yaitu radikal metil. Radikal metil ini selanjutnya pada tahap propagasi kedua membentuk ikatan dengan Cl dari Cl2 menjadi keadaan transisi dimana ikatan C-Cl makin mendekat dan ikatan Cl-Cl makin menjauh dan akhirnya putus menghasilkan produk metil klorida,HCl dan Cl yang energinya lebih rendah. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 43

Gambar 45 Diagram energi dari reaksi monoklorinasi Sumber : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radikal %20bebas.pdf 15. Halogenasi Henzilik Dan Alilik Toluena dapat dihalogenasikan secara selektif baik oleh klor maupun oleh brom pada posisi benzilik.jika terdapat lebih dari satu posisi alkil pada rantai samping yang terbuka untuk E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 44

di serang,(misalnya etil benzena) maka dipilih brom yang lebih selektif itu untuk menghalogenasi posisi benzil. X CH3X Dengan X = Cl atau Br CH3 h2v Tulena Benzil halida (100%) Cl Cl Cl hv CHCH3 + CH2CH2 (1-kloroetil)benzena (2-kloroetil)benzena (44%) CH2CH3 (56%) Etilbenzena Br Br hv CHCH3 (1-bromoetil)benzena (56%) Gambar 46 Toluena dapat dihalogenasikan secara selektif Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 236. Alkena dapat di halogenasi langsung dalam posisi alilik,namun haruslah digunakan temperetur yang sangat tinggi dan konsentrasi halogen yang rendah untuk mencengah reaksi pada ikatan rangkap.reagensi yang lebih spesifik daripada Br2 untuk halogenasi alilik dan E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 45

benzilik adalah N-bromosuksinimida (NBS) reaksi (NBS) dapat diawali oleh cahaya atau sesuatu sumber radikal bebasseperti peroksida (ROOR). Br H O O C CC CCl4 C C C+ NBr + NBr pemula OO NBS Suksinimid a CCl4 Br + NBS pemula sikloheksana 3-bromosikloheksana (87%) CCl4 Br CH2CH2CH2Br + NBS CHCH2CH2Br pemula 3-bromo-1-fenilpropana 1,3-dibromo-1-fenilpropana (100%) Gambar 47 Halogenasi alilik dan benzilik adalah N-bromosuksinimida (NBS) Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 236. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 46

NSB bertindak sebagai suatu zat pembrominasi dengan menyajikan Br2 pada konsentrasi renda namun konstan,Br2 itu adalah zat penghalogennya. Br2 dihasilkan oleh rekasi HBr (suatu produk halogenasi) dan NBSoleh karena itu denga reaksinya Br2, ada lagi yang terbentuk. Br2 bereaksi : CH2=CHCH3 + Br2 → CH2=CHCH2Br + HBr Br2 terbentuk : O O NBr + HBr NH + Br OO Gambar 48 Br2 dihasilkan oleh rekasi HBr (suatu produk halogenasi) dan NBS. Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 237. 16. Kemoselektivitas Brominasi Radikal Dari pembahasan sebelumnya dijelaskan bahwa reaksi brominasi berlangsung secara regioselektif. Pada sub bab ini akan dijelaskan selektifitas dari reaksi brominasi pada senyawa aromatik dan alilik. Gambar 49 Reaksi brominasi berlangsung secara regioselektif. 47 E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS

Sumber : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radikal %20bebas.pdf Reaksi antara alkil aromatik dengan bromin dapat berlangsung melalui 2 mekanisme bergantung pada kondisi reaksi.Brominasi alkil aromatik dapat terjadi secara regioselektif melalui mekanisme radikal bebas dimana hanya atom H posisi benzilik (radikal bebas yang paling stabil) yang dapat disubstitusi oleh unsur bromin. Transformasi ini terjadi ketika reaktan diiradiasi pada suhu ruang dengan perbandingan 1:2. Senyawa perantara adalah radikal stabil dari alkil aromatik, yaitu radikal benzilik. Di sisi lain, reaksi substitusi elektrofilik ganda pada cincin aromatik dengan 2 ekuivalen bromin terjadi jika reaksi berlangsung dalam kondisi tanpa adanya radikal bebas, suhu rendah OoC dan dibutuhkan katalis asam lewis, AlCl3. Jadi dalam kondisi reaksi di mana tidak ada zat antara radikal bebas terbentuk akan mendorong terjadinya substitusi ganda, dan jika melibatkan radikal bebas akan mendorong terjadinya brominasi pada posisi benzilik. Gambar 50 Reaksi antara alkil aromatik dengan bromin Sumber : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radikal %20bebas.pdf E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 48

Sedangkan pada reaksi antara brominasi dengan alkil alilik seperti sikloheksena berlangsung melalui 2 mekanisme yaitu adalah reaksi adisi radikal dan substitusi radikal. Senyawa alkena bereaksi cepat dengan molekul bromin melalui reaksi adisi radikal dimana atom bromin bereaksi dengan ikatan rangkap C = C menghasilkan produk dibromo alkana (Persamaan 12 kiri). Dalam kondisi sikloheksena direaksikan dengan campuran Br2 / AIBN,brominasi alilik tidak teramati. Walaupun begitu brominasi kemoselektif melalui substitusi radikal dari alkena hanya dapat berlangsung dengan proses WohlZiegler yaitu dengan N-bromosuccinimide(NBS). NBS digunakan dalam jumlah stoikiometri, dan inisiator radikal bebas AIBN digunakan dalam jumlah sub-stoikiometri. Gambar 54 menunjukkan mekanisme dan urutan reaksi mulai dari inisiasi, propagasi dan terminasi. Pada tahap inisiasi,AIBN akan mengalami pemutusan homolitik menghasilkan 2 radikal alkil sianida dan N2. Radikal alkil sianida akan menyerang O pada karbonil menghasilkan radikal bebas lain dan akhirnya menghasilkan radikal bromin Pada langkah propagasi pertama brominasi Wohl - Ziegler,radikal bromin mengambil atom hidrogen dari posisi alilik alkena menghasilkan radikal alkena dan memulai reaksi substitusi E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 49

Gambar 51 Mekanisme dan urutan reaksi mulai dari inisiasi, propagasi dan terminasi. Sumber : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radikal%2 0bebas.pdf Jadi dapat disimpulkan dengan mengontrol konsentrasi Br2,dapat menentukan kemoselektifitas dari reaksi brominasi alilik.Jika konsentrasi Br2 rendah, dalam hal ini digunakan NBS,maka reaksi substitusi radikal akan mendominasi, sebaliknya jika digunakan Br2, maka akan terjadi reaksi adisi radikal. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 50

Gambar 52 Kemoselektifitas dari reaksi brominasi alilik Sumber : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radikal%2 0bebas.pdf 17. Inisiator Dan Inhibitor Radikal Bebas Suatu inhibiator radikal bebas ialah zat apa saja yang dapat mengawali suatu reaksi radikal bebas.kerja cahaya yang menyebabkan halogenasi radikal bebas adalah kerja suatu inisiator.terhadap beberapa macam senyawa yng dapat ditambahkan ke dalam sutau campuran reksi untuk mengawali reaksi radikal bebas.kadang – kadang secara keliru senywa ini disebut katalis radikal bebas.senyawa ini bukan benar benar katalis,karena seringkali terpakai habis dalam rekasi itu. Senyawa apa saja yang mudah terurai menjadi radikal bebas dapat bertindak sebagai inisiator.satu contoh ialah peroksida (ROOR).mereka mudah membentuk radikal bebas karena E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 51

energi disosiasi ikatan RO-OR hanyalah sekitar 35 kkal/mol,lebih rendah daripada kebanyakan ikatan benzoil peroksida dan asam peroksibenzoat adalah dua peroksida yang lazim digunakan sebgai pasangan brominasi NBS. OO Kalor 2 O CO OC C O* benzoil peroksida O kalor O COOH CO* + *OH asam peroksibenzoat Gambar 53 ikatan benzoil peroksida dan asam peroksibenzoat. Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 240. Seperti tersirat oleh namanya,inhibiator radikal bebas menghambat suatu reaksi radikal bebas.sebuah inhibiator kadang-kadang dirujuk sebagai suatu”perangkap” radikal bebas.kerja yang lazim suatu inhibiator radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif dan relatif stabil. Suatu inhibiator yang digunakan untuk menghambat auto-oksidasi disebut antioksidan,atau dalam industri makanan disebut pengawet (preservative).fenol-fenol,senyawa dengan suatu gugus -oh yang terikat pada karbon cincin aromatik,merupakan antioksidan yang efektif,produk radikal bebas senyawa-senyawa ini terstabilakan secara resonansi dan karena itu tak reaktif dibandingkan dengan kebanyakan radikal bebas lainnya. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 52

Gambar 54 Inhibiator untuk menghambat auto-oksidasi Sumber : Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 240. BHT pengawet makanan,adalah fenol sintetik (BHA : pengawet lainnya,masih sangat mirip BHT,BHA mempeunyai gugus -OCH3 pada cincin,sebagai ganti gugus metil).vitamin E atau ������ − ������������������������������������������������������ adalah suatu pengawet alamiah yang dijumpai dalam minyak -minyak nabati,terutama minyak kecambah gandum. Gambar 55 BHT dan vitamin E Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 240. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 53

RANGKUMAN Reaksi substitusi radikal terjadi dalam 3 tahapan utama yaitu inisiasi, propagasi dan terminasi. Regioselektivitas brominasi radikal jauh lebih tinggi daripada klorinasi. Energi dari keadaan transisi pada brominasi memiliki kemiripan dengan produk. Artinya produk yang paling stabil yang akan dominan. Reaksi Brominasi alkil aromatik terjadi secara regioselektif melalui mekanisme radikal bebas dimana hanya atom H posisi benzilik (radikal bebas yang paling stabil) yang dapat disubstitusi oleh unsur bromin. Reaksi brominasi sikloheksena dapat berlangsung melalui 2 mekanisme yaitu adalah reaksi adisi radikal dan substitusi radikal. konsentrasi Br2 menentukan kemoselektifitas dari reaksi brominasi alilik. Jika konsentrasi Br2 rendah, dalam hal ini digunakan NBS, maka reaksi substitusi radikal akan mendominasi, sebaliknya jika digunakan Br2, maka akan terjadi reaksi adisi radikal. Tubuh manusia secara terus menerus memproduksi radikal bebas sebagai produk sampingan dari proses metabolisme normal tubuh.dalam keadaan normal pembentukan radikal bebas akan di ikuti oleh pembentukan anti oksidan sehingga terjadi kesetimbangan antara radikal bebas dan anti oksidan.tetapi polusi,radikal ultra violet,rokok,diet tidak sehat,makanan berlemk tinggi,bahan aditif makanan dan faktor lainnya tanpa disadari masuk kedalam tubuh sehingga menyebabkan laju peningkatan produksi radikal bebas semakin cepat Kelebihan produksi radikal bebas dan kurangnya anti oksida merupakan dua kondisi umum pemicu stres oksidatif.keadaan stres oksidatif.keadaan stres oksidatif akan membawa pada kerusakan oksidatif mulai dari tinggat sel,jaringan hingga ke organ tubuh yang menyebabkan terjadinya proses penuaan dan munculnya penyakit. Langkah yang paling tepat untuk mengurangi paparan terhadap radikal bebas dan mengoptimakan pertahanan tubuh dengan memperbanyak anti oksidan.memang tidak ada lingkungan yang benar-benr bebas dari radikal bebas namun dengan meminimalisasi paparan radikal bebas,memperbanyak asupan anti oksidan kita dapat mengusahakan akar hidup bisa berjalan dengan lebih berkualtas. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 54

SOAL- SOAL LATIHAN Kerjakanlah Soal Dibawah Ini A. Pilihan Berganda 1. Dibawah ini yang merupakan mekanisme reaksi dari reaksi radikal bebas, kecuali… a. Inisiasi b. Propagasi c. Terminasi d. Reduksi e. Semua jawaban benar 2. pemecahan molekul besar menjadi molekul kecil karena panas tanpa adanya O2. Reaksi ini disebut juga cracking atau perengkahan merupakan pengertian dari… a. Auto- oksidasi b. Pirolisis c. Halogenasi Alkana d. Halogenasi Alkena e. Halogenasi Alkuna 3. Diantara atom – atom hydrogen dibawah ini, yang memiliki tingkat kereaktifan tertinggi adalah… a. Metil b. Primer c. Sekunder d. Tersier e. Allilik dan benzilik 4. Perhatikan reaksi berikut E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 55

Kereaktifan H sekunder dibandingkan H primer a. 0,3 x H-1o b. 2,3 x H-1o c. 3,7 x H-1o d. 6,7 x H-1o e. 8,4 x H-1o 5. X Ea Kecepatan reaksi (300K) Kecepatan reaksi (300K) F 1.2 kcal 140,000 300,000 Cl 4 kcal 1300 18,000 Br 18 kcal 9 x 10-8 0.015 I 34 kcal 2 x 10-19 2 x 10-9 Berdasar data di atas… a. Fluorinasi paling endotermis b. Fluorinasi paling eksotermis c. Klorinasi lebih mudah berlangsung dari brominasi d. Brominasi lebih cepat reaksinya dari klorinasi e. Kenaikan temperatur meningkatkan energi aktivasi 6. Bandingkan diagram energi keadaan transisi brominasi dan klorinasi E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 56

Pernyataan yang benar… a. Klorinasi lebih selektif dari brominasi b. Klorinasi sama selektifnya dengan brominasi c. Keadaan transisi klorinasi lebih mirip ke struktur produk radikal alkil yang terbentuk d. Energi aktivasi brominasi lebih rendah dari klorinasi e. Radikal alkil yang terbentuk dari brominasi mendekati struktur keadaan transisinya 7. Reaksi kopling terjadi pada tahap… a. Inisiasi b. Perambatan c. Propagasi d. Penggabungan e. Pengakhiran 8. Persamaan laju reaksi halogenasi alkana dengan mekanisme radikal bebas adalah… a. V = k [R-H] b. V = k [X2] c. V = k [H2] d. V = k [R-H] [X●] e. V = k [R-H] [X2] E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 57

9. Produk yang tidak mungkin dari klorinasi metana adalah… a. Metil klorida b. Dikloro metana c. Trikloro metana d. Karbon tetraklorida e. Methanol 10. Manakah radikal yang paling stabil? a. b. c. d. (KJ) e. Semua jawaban benar 11. Manakah dibawah ini yang merupakan inisiator radikal… a. Azobis-isobutyronitrile (AIBN) b. Dibenzoyl peroxide c. Trybutilin hydride (TBTH) d. Dihirogen monoksida e. Semua jawaban benar 12. Mengapa pada reaksi toluen dengan Cl2 dengan pemanasan dihasilkan benzil klorida dan bukan produk substitusi aromatik? a. Radikal benzil tidak stabil E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 58

b. Radikal benzil terstabilkan secara resonansi c. Radikal alilik yang terstabilkan secara resonansi d. Produk substitusi aromatik terstabilkan secara resonans e. Semua jawaban benar 13. Bagaimana agar reaksi brominasi alilik pada sikloheksena dapat berlangsung? a. Menggunakan gas Br2 tekanan tinggi dan AIBN b. Menggunakan NBS dan AIBN c. Menggunakan inisiator radikal AIBN d. Menggunakan NBS saja e. Tidak menggunakan NBS dan AIBN 14. Seorang ahli kimia bermaksud membuat kloroetana dari klor dan etana. Jika ia ingin menghindari produk – produk klorinasi yang lebih tinggi, akankah ia menggunakan… a. Campuran ekuimolar CH3CH3 dan Cl2 b. Cl2 berlebih c. Cl2 dikurangi d. CH3CH3 berlebih e. CH3CH3 dikurangi 15. Dari beberapa tahap reaksi radikal bebas, tahap manakah yang menentukan laju reaksi? a. abstraksi (perebutan) hidrogen pada tahap inisiasi b. abstraksi (perebutan) hidrogen pada tahap propagasi. c. abstraksi (perebutan) hidrogen pada tahap terminasi d. abstraksi (perebutan) oksigen pada tahap propagasi. e. abstraksi (perebutan) hidrogen pada tahap terminasi. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 59

B. Soal Essai 1. Tuliskan reaksi klorinasi metana! 2. Tulis tahap – tahap propagasi yang menghasilkan triklorometana (kloroform) dari diklorometana. 3. Tuliskan semua produk monosubstitusi yang mungkin terbentuk dari reaksi halogenasi berikut termasuk stereoisomernya 4. Tuliskan produk utama dari reaksi berikut ini. perhatikan juga regiokimia dan stereokimianya. 5. klorinasi dan brominasi radikan merupakan proses yang berguna. a. jelaskan mengapa brominasi radikal lebih selektif? b. bagaimana peran temperatur untuk menghidari terjadinya polisubsitusi? 6. Tuliskan mekanisme dan jelaskan distribusi dari produk yang dihasilkan pada reaksi berikut. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 60

7. Prediksikan produk utama dari reaksi berikut ini dan jelaskan mengapa NBS diperlukan dibanding dengan menggunakan Br2 8. Seorang ahli kimia bermaksud membuat kloroetana dari klor dan etana. Jika ia ingin menghindari produk – produk klorinasi yang lebih tinggi, apa yang akan ia gunakan… 9. Kelompokkan tiap H yang dilingkari sebagai primer, sekunder, tersier, alilik atau benzilik. 10. Tuliskan mekanisme reaksi pirolisis n-pentana! E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 61

KUNCI JAWABAN A. Pilihan Ganda 1. A 2. D 3. B 4. C 5. E 6. E 7. E 8. D 9. E 10. A 11. D 12. B 13. B 14. D 15. B B. Soal Essay 1. 2. 3. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 62

4. Pada molekul hanya terdapat 1 atom C tersier, yang seharusnya merupakan reaksi utama, atom Br kurang sterik daripada CH3, seharusnya akan menempati posisi aksial. Namun juga terdapat kemungkinan jika atom Br berada di posisi ekuatorial. 5. a. pada klorinasi, energi aktivasi untuk membentuk radikal tidak jauh berbeda disebabkan karena keadaan transisi dari reaksi klorinasi mirip dengan reaktan. Sedangkan pada brominasi radikal, energi aktivasi berbeda sehingga reaksi dengan energi aktivasi paling rendah yang akan membentuk produk utama. Kemiripan energi aktivasi disebabkan karena keadaan transisi dari reaksi klorinasi mirip dengan reaktan. b. Pada suhu tinggi reaksi berlangsung secara kontrol termodinamik. artinya reaksi dengan produk yang paling stabil yang akan terbentuk lebih dominan. pada suhu tinggi juga reaksi dengan energi tinggi pun dapat terjadi sehingga reaksi jadi tidak spesifik. Jadi untuk menghindari polisubstitusi digunakan suhu rendah. 6. Tahap Inisiasi E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 63

Tahap Propagasi 7. Produk terbentuk dari kedua kontributor radikal setelah hibrida resonansi radikal bebas terbentuk. Substitusi ekuatorial lebih disukai daripada aksial. Radikal bebas primer juga dapat terbentuk karena distabilkan oleh resonansi. Digunakan NBS karena akan menghasilkan produk yang regioselektif, jadi memberikan produk samping lebih sedikit. 8. Dengan menggunakan CH3CH3 berlebih, ahli kimia itu meningkatkan peluang (probabilitas) tabrakan antara Cl• dan CH3CH3, akan mengurangi peluang tabrakan antara Cl• dan CH3CH2Cl. 9. (a) primer; (b) tersier; (c) sekunder; (d) alilik dan tersier; (e) benzilik dan sekunder. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 64

10. Mekanisme reaksi (1) Permulaan secara homolysis (2) Propagasi (perambatan) : abstraksi hydrogen (3) Terminasi (pengakhiran) a. Secara kopling b. Secara disproporsinasi (reaksi oksidasi reduksi) E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 65

VIDIO PEMBELAJARAN RADIKAL BEBAS Berikut Link Vidio Pembelajaran Radikal Bebas: https://www.youtube.com/watch?v=bwMyl2Gwc6Y&feature=youtu.be E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 66

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kamu tentang reaksi radikal bebas. Lakukan praktikum di bawah ini. Selama melakukan eksperimen, bekerja samalah dengan teman- teman kalian. Tuliskan hasil eksperimen apa adanya, jangan dibuat-buat. Ilmuwan cermar dalam bekerja, teliti dalam pengamatan, dan jujur dalam melaporkan data ekspeń. men. Tidak menjadi masalah jika hasil eksperimen kalian tidak sesuai dengan teori. Sampaikan pada forum diskusi untuk didiskusikan alasannya. Judul Praktikum Pengujian Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH pada Daun Tanjung (Mimusops elengi L) Tujuan Praktikum  Mengetahui pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH pada daun tanjung ALAT DAN BAHAN - Waterbath Alat - Ember E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 67

- Nampan - Vial 10 m, 30 mL - Sikat - Botol coklat 200 Ml - Blender - Gelas beaker 300 Ml - Saringan - Spatula - Toples - Kertas saring - Labu leher tiga - Neraca analitik - Kondensor - Labu takar 5 mL, 10 mL, 100 Ml - Heating mantle - mikropipet - Statip dan klem - alumunium foil - Sumbat karet - incubator - Alat rotary evaporator Bahan - Air mengalir - 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil - Ethanol 96 % - Ethanol Pro Analysis - Methanol Pro Analysis - Daun Mimusops elengi - E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 68

Prosedur (1) Pembuatan ekstrak a) Sebanyak 4,25 gram serbuk simplisia di ekstraksi dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol 96%. b) Simplisia di letakkan didalam gelas beaker kemudian ditambahkan 200 ml etanol untuk melarutkan simplisia c) Kemudian larutan tersebut di masukkan kedalam labu leher tiga pada alat refluks yang telah dihubungkan dengan kondensor d) Kemudian simplisia dipanaskan pada suhu 50℃ dengan variasi waktu pengambilan sampel adalah 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit dan 75 menit. (2) Pengujian antioksidan a) Menyiapkan 5 sampel ekstrak daun tanjung yang memiliki variasi waktu ekstraksi yaitu 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit, 75 menit b) Kemudian membuat larutan induk masing-masing sampel sebesar 100 ppm dengan melarutkan 10 mg ekstrak pada 100 ml metanol PA c) Selanjutnya melakukan pengenceran menggunakan pelarut metanol PA dengan membuat variasi konsentrasi yaitu 5 ppm, 6 ppm, 7 ppm, 8 ppm dan 9 ppm pada tiap masing-masing sampel. d) Menyiapkan larutan stock DPPH 50 ppm. Larutan stock DPPH dibuat dengan melarutkan 5 mg padatan DPPH ke dalam 100 ml metanol PA. e) Kemudian disiapkan larutan perbandingan, yaitu larutan kontrol yang berisi 2 ml metanol PA dan 1 ml larutan DPPH 50 ppm. f) Untuk sampel uji, disiapkan masing-masing 2 ml larutan sampel dan 2 ml larutan DPPH g) .Kemudian, di inkubasi selama 30 menit pada suhu 27℃ hingga terjadi perubahan warna dari aktivitas DPPH. h) Semua sampel dibuat triplo. i) Semua sampel yaitu sampel ekstrak yang telah di inkubasi di uji nilai absorbansinya menggunakan spektrofotometer Uv-vis pada panjang gelombang 517 nm (3) Penentuan nilai IC50 Analisis pengujian antiEok-MsidOaDn UmLeDtoIdGeITDAPLPRHADdIilKakAuLkaBnEBdAenSgan me6l9ihat perubahan warna masing-masing sampel setelah di inkubasi bersama DPPH. Jika semua elektron DPPH berpasangan dengan elektron pada sampel ekstrak maka akan terjadi perubahan warna sampel dimulai dari ungu tua hingga kuning terang.

Pertanyaan (1) Apa perbedaan radikal bebas dan antioksidan? (2) Apa fungsi DPPH pada praktikum ini? (3) Bagaimana proses pembuatan ekstrak Mimusops elengi L (4) Apa fungsi dari Ethanol Pro Analysis pada praktikum ini? (5) Manakah yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dan terendah dari ekstrak daun Mimusops elengi L? Data Hasil Pengamatan Kesimpulan E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 70

TABEL SISTEM PERIODIK E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 71

GLOSARIUM Adenosin Triphospat :Suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal sebagai \"satuan molekular\" pertukaran energi intraselular; artinya, ATP dapat digunakan untuk menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel. ATP juga berperan penting dalam sintesis asam nukleat. Molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan tumbuhan dalam respirasi seluler. ATP yang berada di luar sitoplasma atau di luar sel dapat berfungsi sebagai agen signaling yang memengaruhi pertumbuhan dan respon terhadap perubahan lingkungan. Alilik :Dalam kimia organik dan energi terikannya diakibatkan dari konformasi molekul dari gugus alil yang tidak difavoritkan. Representasi paling sederhana dari alil, propena, pada keadaan dasarnya mempunyai ikatan metil C-H yang bertindih dengan ikatan ganda karbon-karbon. Ketika ikatan ini mengarah keluar, konformasi yang tidak favorit ini disebut bisected' (terbagi dua). Alkil Halida :Suatu kelompok senyawa kimia yang berasal dari alkana yang mengandung satu atau lebih halogen. Mereka adalah bagian dari kelas umum halokarbon, meskipun perbedaan tersebut tidak sering dilakukan. Antioksidan :Senyawa yang bertugas menetralisir radikal bebas dan menghambat oksidasi sehingga tubuh terlindungi dari berbagai macam penyakit degeneratif dan kanker. Contoh antioksidan alami antara lain vitamin C dan vitamin E. 17.1 Autoksidasi :Reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat mengikat oksigen. Auto-Oksidasi lipid :Autooksidasi lipid terjadi melalui tiga tahap reaksi yaitu inisiasi, propagasi dan terminasi. Inisiasi dimulai dengan E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 72

Benzilik terlepasnya atom hidrogen dari molekul asam lemak sehingga BHT terbentuk radikal bebas akil. Inisiasi dikatalis oleh adanya Deoxyribo Acid (DNA) cahaya, panas atau ion logam. Eliminasi :Senyawa yang diturunkan dari alkana dengan mengganti satu Endotermik atom H atau lebih. :Butylated hydroxytoluene, juga dikenal sebagai Energi Disosiasi Ikatan dibutylhydroxytoluene, adalah senyawa organik lipofilik, Halogen secara kimia merupakan turunan dari fenol, yang berguna untuk sifat antioksidannya. :Salah satu jenis asam nukleat yang memiliki kemampuan pewarisan sifat. Keberadaan asam deoksiribonukleat ditemukan di dalam nukleoprotein yang membentuk inti sel. :Salah satu jenis reaksi organik di mana dua substituen dipisahkan dari suatu molekul baik dalam mekanisme satu atau dua-tahap. Mekanisme satu-tahap dikenal sebagai reaksi E2, dan mekanisme dua-tahap dikenal sebagai reaksi E1. :Endotermik dalam kaidah pembahasan termodinamika menggambarkan suatu proses atau reaksi yang menyerap panas. Asal kata endotermik adalah dari awalan kata bahasa Yunani \"endo-\" dan \"thermein\". Kebalikan dari proses endotermik adalah proses eksotermik, yaitu proses yang melepaskan energidalam bentuk panas. :Ukuran kekuatan dari suatu ikatan kimia. Hal ini dapat didefinisikan sebagai perubahan entalpi standar ketika suatu ikatan terbelah secara homolisis, dengan reaktan dan produk reaksi homolisis pada 0 K. :Unsur kimia golongan 17 atau VIIA di tabel periodik. Golongan ini juga dikenal sebagai golongan fluorin. Golongan ini terdiri dari unsur fluorin, klorin, bromin, iodin (I), unsur radioaktif astatin, dan unsur sintetis yang radioaktif tenesin. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 73

Hibrida :Hasil dari proses hibridisasi orbital, yaitu konsep bersatunya Hidokbon orbital-orbital atom. :Merupakan suatu senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan unsur hidrogen (H)..Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom Hidrokarbon aromatik · Hidroperoksida :Ikatan akan terpecah sehingga setiap produknya tetap Homolitik mempunyai satu elektron sehingga menjadi radikal netral. Inhibitor :Ikatan akan terpecah sehingga setiap produknya tetap mempunyai satu elektron sehingga menjadi radikal netral. Karsinogenik :Zat yang menghambat atau menurunkan laju reaksi kimia. Sifat inhibitor berlawanan dengan katalis, yang mempercepat N- laju reaksi. Bromosuccinimide(NBS) :Zat atau senyawa yang dapat menyebabkan kanker. Biasanya Nonradical cara kerja karsinogenik adalah dengan merusak DNA secara langsung, sehingga menyebabkan mutasi. :Suatu pereaksi kimia yang digunakan dalam reaksi substitusi dan adisi elektrofilik radikal dalam kimia organik. :Yang bukan radikal (kelompok atom yang berfungsi sebagai unit dalam reaksi). Low Density Lipoprotein :Golongan lipoprotein yang bervariasi dalam ukuran dan isi, (LDL) serta berfungsi mengangkut kolesterol, trigliserida, dan lemak lain dalam darah ke berbagai bagian tubuh. Paramnetik :Suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu Pirolis :Bisa di sebut thermolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Proses pirolisis menghasilkan produk berupa bahan bakar E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 74

padat yaitu karbon, cairan berupa campuran tar dan beberapa zat lainnya Reactive Oxygen Species :Senyawa organik yang memiliki gugus fungsional dengan (ROS) atom oksigen yang bermuatan elektron lebih. ROS terbentuk secara alami, terutama pada kompleks I rantai pernapasan mitokondria, dalam aktivitas seluler yang normal maupun perkembangan suatu patologi. Reaksi Kopling (Coupling :Reaksi penggabungan dua senyawa radikal yang mana dalam Reaction) pembentukan senyawa radikal tersebut digunakan pengoksidasi sehingga reaksi ini disebut reaksi oksidasi kopling. Dalam percobaan ini digunakan - naftol sebagai reagen utama dan FeCl3 sebagai katalis logam. Senyawa Organologam :Senyawa karbon yang terikat langsung ke suatu atom logam seperti (raksa, seng, timbal, magnesium, atau litium). Salah satu senyawa yang tidak dianggap sebagai organologam, seperti CH3ONa (karena tidak ada ikatan karbon-logam. Stoikiometri :Membahas tentang hubungan kuantitatif antara zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Stoikiometri reaksi sering digunakan untuk menyetarakan persamaan reaksi E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 75

INDEKS H A Halogen · i, iv, v, 25, 72, 79 Hibrida · 72, 80 Adenosin Triphospat · 71 Hidokbon · 72 Alilik · iv, 43, 71 Hidroperoksida · 73 Alkil Halida · 71 Homolitik · 73, 78 Antioksidan · 71, 77 Autoksidasi · iv, 21, 71, 79 I Auto-Oksidasi lipid · 71 Inhibitor · i, iv, 49, 73 B K Benzilik · 72 BHA · 51 Karsinogenik · 73 BHT · vi, 51, 72, 82 klorometana · v, 18, 19 D L Deoxyribo Acid (DNA) · 72 Low Density Lipoprotein (LDL) · 73 E N Eliminasi · 72 Nonradical · iii, 12, 73 Endotermik · 72 Energi · v, 25, 26, 55, 72, 79 Energi Disosiasi Ikatan · 72, 79 E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 76

DAFTAR PUSTAKA Aditya, M., & Ariyanti, P. R. (2016). Manfaat gambir (Uncaria gambir Roxb) sebagai antioksidan. Jurnal Majority, 5(3), 129-133. Cahyono, E., Wijayati, N., Kusumawardhana, S..,Mursiti, S., Alighiri, D., Prasetya, A. T., Harjono, & Kasmuri. (2020). Modul Digital Kimia Organik Fisik. Semarang: UnnesPress. Dwimayasanti, R. (2018). Rumput Laut: Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas. Oseana, 43(2), 13-23. Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh Pudjaatmakan, H., Edisi Ketiga, Jilid 1, 237-239, Penerbit Erlangga,Jakarta. Ivanov, A. V., Bartosch, B., & Isaguliants, M. G. (2017). Oxidative stress in infection and consequent disease. Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 2017. Khaira, K. (2016). Menangkal radikal bebas dengan anti-oksidan. Sainstek: Jurnal Sains dan Teknologi, 2(2), 183-187. Yuslianti.,R.,E.(2018).Pengantar Radikal Bebas Dan Antioksidan.Yogyakarta:Deepublish. Widayati, E. (2022). Oxidasi biologi, radikal bebas dan antioxidant. Majalah Ilmiah SultanAgung, 50(128), 26-32. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 77

SUMBER GAMBAR Gambar 1. Radikal Bebas, Sumber: Https://Www.Shutterstock.Com/Id/Search/Radikal Gambar 2. Formation Of Free Radicals Sumber: Https://Doktersehat.Com/Informasi/Cara-Menangkal-Radikal-Bebas/ Gambar 3 Sinar Ultraviolet Sumber : Https://Www.S-Gala.Com/Blog-Post/Lampu-Uv-Box Gambar 56 Gambir Sumber: Https://Idnmedis.Com/Gambir Gambar 57 Radikal Hidroksil (*OH) Sumber : Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/129475-Id-Menangkal-Radikal- Bebas-Dengan-Anti-Oksi.Pdf Gambar 58 Radikal Superoksida (O2*) Sumber : Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/129475-Id-Menangkal- Radikal-Bebas-Dengan-Anti-Oksi.Pdf Gambar 59 Senyawa Organologam Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. ,Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 223. Gambar 60 Senyawa Organologam Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 223. Gambar 61 Rumus Lewis Radikal Bebas Yang Khas Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 224. Gambar 62 Rumus Lewis Radikal Bebas Yang Khas, Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 224. Gambar 63 Klorinasi Metana Dengan Cahaya Ultraviolet Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 224. Gambar 64 Tahap Inisiasi Homolitik Molekul Cl2, Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 224. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 78

Gambar 65 Tahap Propagasi Radikal Klor Yang Reaktif Merebut Atom Hidrogen, Sumber:Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 225. Gambar 66 Tahap Propagasi Kedua: Radikal Bebas Metil Merebut Sebuah Atom Klor Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 225. Gambar 67 Produk Keseluruhan Klorometana Sumber:Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 225. Gambar 68 Tahap Terminasi: Proses Penusnahan Radikal Bebas. Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 226. Gambar 69 Tahap Propagasi Yang Menghasilkan Diklorometana Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 226. Gambar 70 Reaksi Pirolisis Pentana Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 237. Gambar 71 Reaksi Autoksidasi Sumber:Https://Lmsspada.Kemdikbud.Go.Id/Pluginfile.Php/109741/Mod_Resource/ Content/1/Radikal%20bebas.Pdf Gambar 72 Aotu-Oksidasi Sebagai Teknik Untuk Mensistesis Senyawa Organik Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik,Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 238. Gambar 73 Hasil Auto-Oksidasi Sebagai Ketidakmurnian Tak Disukai Eter Dan Aldehida Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 239. Gambar 74 Produk Auto-Oksidasi Aldehida. Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 239. Gambar 75 Oxidative Stress Sumber:Https://Www.Biotekfarmasiindonesia.Com/Artikel/Apa-Itu-Stres Oksidatif.Html Gambar 76 Reaktivitas Relatif Halogen Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 227. Gambar 77 Energi Disosiasi Ikatan (Kkal/Mol) Diterjemahkan Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 228., E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 79

Gambar 78 Diagram Energi Klorinasi Dan Brominasi Sumber : Https://Lmsspada.Kemdikbud.Go.Id/Pluginfile.Php/109741/Mod_Resource/Content/1/Ra dikal%20bebas.Pdf Gambar 79 Urutan Reaktifitas, Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 228. Gambar 80 Tahap – Tahap PropagasiBersifat Endoterm Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh.Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 228. Gambar 81 Klor Dan Brom Terletak Di Antara Flour Dan Iod Dalam Hal ∆������ Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 226. Gambar 82 Diagram Energi Untuk Klorinasi Dan Brominasi Metana Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 228. Gambar 83 Suatu Karbon Radikal Bebas Dalam Keadaan Hibridiasi ������������2 Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 229. Gambar 84 Suatu Reaksi Radikal Bebas Terjadi Rasemisasi. Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 229. Gambar 85 Radikal Bebas (Hibrida ������������2 Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 229. Gambar 86 Metana (Ch4) Menjalani Klorinasi Radikal Bebas Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 230. Gambar 87 Jenis Atom Hidrogen Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 230. Gambar 88 Reaksi Propana Dengan Klor Sumber: Fessenden, R.J. And Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Diterjemahkan Oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 231. Gambar 89 Laju relatif abstraksi hidrogen Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 231. Gambar 90 Urutan reaktvitas hidrogen terhadap halogenasi radikal bebas Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 232. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 80

Gambar 91 Tahap-tahap abstrak hidrogen Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 232. Gambar 92 Tahap-tahap abstrak hidrogen Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 233. Gambar 93 Tahap-tahap abstrak hidrogen Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 233. Gambar 94 Kestabilan dari berbagai struktur radikal bebas Sumber : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radika l%20bebas.pdf Gambar 95 Rektivitas radikal bebas pada posisi alilik dan benzilik., Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 233. Gambar 96 Penataan ulang dan tidak ada penataan ulang radikal bebas Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 234. Gambar 97 Banding produk antara klorinasi dan brominasi propana, Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 234. Gambar 98 Diagram energi Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 235. Gambar 99 Diagram energi dari reaksi monoklorinasi, Sumber : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radika l%20bebas.pdf Gambar 100 Toluena dapat dihalogenasikan secara selektif Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 236. Gambar 101 Halogenasi alilik dan benzilik adalah N-bromosuksinimida (NBS) Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 236. Gambar 102 Br2 dihasilkan oleh rekasi HBr (suatu produk halogenasi) dan NBS. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 81

Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 237. Gambar 103 Reaksi brominasi berlangsung secara regioselektif. Sumber : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radika l%20bebas.pdf Gambar 104 Reaksi antara alkil aromatik dengan bromin Sumber :https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radik al%20bebas.pdf Gambar 105 Mekanisme dan urutan reaksi mulai dari inisiasi, propagasi dan terminasi. Sumber :https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radik al%20bebas.pdf Gambar 106 Kemoselektifitas dari reaksi brominasi alilik Sumber :https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/109741/mod_resource/content/1/Radik al%20bebas.pdf Gambar 107 ikatan benzoil peroksida dan asam peroksibenzoat. Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 240. Gambar 108 Inhibiator untuk menghambat auto-oksidasi Sumber : Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal 240. Gambar 109 BHT dan vitamin E, Sumber: Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, diterjemahkan oleh. Pudjaatmakan, A. H., Edisi Ketiga, Jilid 1, Hal E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 82

BIOGRAFI PENULIS “E-MODUL RADIKAL BEBAS “ Dina Arfah Ritonga adalah penulis modul ini. Penulis lahir di Palopat 31 Mei 2003. Penulis merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara. Penulis menempu pendidikan di mulai SDN 200121 Kayu Ombun Kota Padang Sidimpuan, melanjut ke MTs N 1 Model Kota Padang Sidimpuan, melanjut ke SMAN 6 Kota Padang Sidimpuan dan sedang menempuh Pendidikan di Universitas Negeri Medan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Kimia,Prodi Pendidikan Kimia. Mutiara Sani Sirumapea adalah penulis modul ini. Penulis lahir di Medan, 25 April 2002. Penulis merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Penulis mulai menempuh pendidikan di SD Negeri 064006. Penulis melanjutkan studinya di sekolah SMP N 38 Medan lalu melanjut ke SMA Swasta Marisi Medan. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan tahun keduanya di Universitas Negeri Medan,Fakultas FMIPA, Jurusan Kimia dan Prodi Pendidikan Kimia. Putri Theresia Ambarita adalah penulis modul ini. Penulis lahir di Batam, 11 Maret 2003. Penulis merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Penulis memulai menempuh pendidikan di SD Swasta Restu Ibu Batu Ampar dari kelas 1 SD hingga kelas 3 SD, penulis lalu pindah ke SD N 003 Batu Ampar ketika penulis kelas 4 SD hingga kelas 6 SD. Penulis melanjutkan studinya di sekolah SMPN 4 Batam lalu melanjut ke SMAN 14 Batam. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan tahun keduanya di Universitas Negeri Medan, Fakultas FMIPA, Jurusan Kimia dan Prodi Pendidikan Kimia. E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 83

E-MODUL DIGITAL RADIKAL BEBAS 84


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook